48

SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data
Page 2: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data
Page 3: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

SKRIPSI

PODCAST SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTOR AUDIO BARU DALAM DUNIA

PENYIARAN

(STUDI KUALITATIF PODCAST “POJOKAN” DALAM MENYAJIKAN EPISODE PROGRAM

SIARAN UNTUK PENDENGAR)

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada

Program Studi Ilmu Komunikasi

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

Disusun Oleh :

GALUH WORO SHINTO

13530043

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2019

Page 4: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data
Page 5: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data
Page 6: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

MOTTO

This is my command – be strong and courageous! Do not be afraid or discouraged.

For the Lord your God is with you wherever you go.

Joshua 1: 9

“when you really want something, the whole universe conspires in helping you to achieve it”

Paulo Coelho – The Alchemist

Page 7: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena hanya dengan kasih dan

karuniaNya saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Podcast Sebagai Media

Distributor Audio Baru Dalam Dunia Penyiaran (Studi Kualitatif Podcast “Pojokan”

Dalam Menyajikan Episode Program Siaran Untuk Pendengar)

Penyusunan dan penyelesaian tulisan ini tidak dapat dilepaskan dari banyak pihak

yang telah memberikan dukungan dalam segala hal. Oleh karenanya ucapan terima

kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada :

1. Bapak dan Ibu sebagai orangtua yang selalu memberi dukungan dan doa atas setiap

pilihan yang saya tempuh selama ini. Dan untuk kakak-kakak saya mas Joko, Topo,

dan Mbak Wahyu yang memberi dukungan atas setiap pendidikan yang saya tempuh.

2. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa STPMD “APMD” Yogyakarta

3. Bapak Habib Muhsin, S.Sos., M.Si, selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi STPMD

“APMD” Yogyakarta

4. Ibu Fadjarini Sulistyowati, S.IP, M.Si, selaku dosen pembimbing yang sudah

meluangkan waktu, pikiran, pengetahuan dan tenaganya untuk membimbing saya

dalam penyusunan skripsi ini. Juga untuk kesabaran yang beliau berikan pada setiap

kesalahan saya, saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya.

5. Bapak Habib Muhsin, S.Sos., M.Si dan Ibu Dra. MC. Ruswahyuningsih, MA, sebagai

Dosen Penguji I dan II yang telah memberikan banyak masukan dan dukungan demi

kesempurnaan tulisan ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi di mana saya

menimba ilmu dan pengalaman dari beliau semua. Dan yang telah mengajarkan saya

banyak hal baru dan pengetahuan berharga yang saya dapatkan.

7. Bang Hap dan bang Buluk dari Podcast “Pojokan” yang telah menyempatkan waktu,

tenaga, dan pikirannya untuk berbagi dengan saya tentang podcast. Untuk kekocakan

kalian yang tiada banding dan saya berharap Podcast “Pojokan” kedepannya akan

menjadi lebih baik lagi dalam berbagi informasi yang bermafaat kepada pendengar.

Page 8: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

8. Pendengar Podcast “Pojokan” yang menyempatkan waktunya untuk membantu saya

dalam menyelesaikan tulisan ini, juga untuk semua Podcaster di Indonesia atas

informasi bermanfaat dan menghibur yang telah dibagikan kepada khalayak luas.

9. Mrs.Redick dan seluruh tim ICEE Indonesia yang memberi saya dukungan,

pengetahuan, serta pengalaman yang sangat bermanfaat dan membuat saya sampai

dengan sejauh ini.

10. Kepada teman-teman saya Gepang, Orin, Ima, Lia yang selalu memberi dukungan

kepada saya, serta pengalaman yang sangat berkesan yang akan menjadi cerita di

kemudian hari. Dukungan, makian, kesusahan yang telah kita lewati semoga menjadi

kenangan berharga dan untuk masa depan yang akan menanti kita kelak, saya akan

selalu doakan kesuksesan kalian.

11. Untuk Sky yang telah menyempatkan hadir dalam kehidupan saya sebagai, teman,

guru, kakak yang selalu memberi dukungan dalam setiap hal yang saya lakukan.

Semoga di masa yang akan datang dapat terus membagi kebahagiaan juga kepada

orang di sekitarnya.

12. Untuk Weiwen yang selalu membuat saya jengkel tapi yang membuat saya tertawa

juga. Terima kasih untuk dukungan dan doa yang selalu diberikan, semoga dapat

menjadi pemimpin rumah tangga yang baik dan selalu beriringan bersama Katie.

13. Untuk semua teman-teman, kakak-kakak, dan adik-adik di IMaKo yang saya tidak

bisa sebut satu persatu, yang tanpa mereka saya tidak akan bisa sampai sejauh ini.

Untuk kegilaan, kekompakan, pengalaman dan cerita hidup kalian yang kalian bagi

bersama merupakan sesuatu yang sangat berkesan untuk saya dan saya sangat

berterima untuk kehidupan kalian. Kita akan bertemu lagi meskipun di kejauhan.

14. Untuk Zetynia yang selalu menyemangati saya dalam perkuliahan, dan selalu jahil,

serta curhat tanpa henti di kos. Semoga kita dapat bertemu lagi di lain kehidupan

yang menanti.

15. Untuk teman seperjuangan lainnya, Tiara, Anggi, Matilda, jangan lupa menjadi

penyemangat diri sendiri dan orang lain.

Page 9: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

Saya berharap tulisan ini dapat berguna dalam menambah wawasan tentang

podcast terutama Podcast Pojokan, dan juga untuk membantu orang lain yang ingin

mengetahui tentang podcast. Saya juga menyadari bahwa dalam penyusunan tulisan

ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, sehingga saya berharap untuk adanya

kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga tulisan ini dapat dimengerti, dipahami dan berguna bagi saya sendiri

maupun pihak manapun yang akan membaca tulisan ini. Untuk di masa yang akan

datang semoga tulisan ini dapat menjadi sebuah bantuan dan reverensi bagi orang lain

yang ingin membahas hal yang serupa.

Yogyakarta, 1 April 2019

Galuh Woro Shinto

Page 10: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

ABSTRAK

PODCAST SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTOR AUDIO BARU DALAM DUNIA

PENYIARAN

(STUDI KUALITATIF PODCAST “POJOKAN” DALAM MENYAJIKAN EPISODE

PROGRAM SIARAN UNTUK PENDENGAR)

Galuh Woro Shinto

13530043

Terdapat banyak media penyampaian pesan yang dapat digunakan untuk penyebaraninformasi kepada khalayak luas, media audio salah satunya. Berbagai inovasi barumuncul dalam penggunaan media audio, dan podcast muncul sebagai media audio baruatau new media dalam penyiaran audio. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui bagaimana sebuah podcast, yaitu podcast pojokan dalam memproduksiepisode program dan distribusinya, serta tanggapan pendengar terhadap episode programtersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Datadikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumen, dan penelusuran data online.Hasil dari penelitian ini adalah bahwa podcast merupakan salahsatu media massa yangmenjadi sebuah bentuk dari adanya mediamorfosis. Podcast Pojokan menjadi salahsatupodcast di Indonesia yang aktif dengan konsep berbeda dari podcast lainnya. Prosespembuatan dan distribusi podcast ini sangat mudah dan tidak memerlukan banyak biaya.Episode program podcast dapat didengarkan di manapun dan kapanpun secara onlinemaupun diunduh dan didengarkan secara offline. Pendengar juga berpendapat bahwaPodcast Pojokan ini membawa suasana yang akrab dan menghibur dalam setiap episodeprogram yang ada.

Kata Kunci : Komunikasi, New Media, Mediamorfosis, Podcast, Podcast Pojokan

Page 11: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… ii

PERNYATAAN ………………………………………………………………. iii

MOTTO ………………………………………………………………………. iv

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… v

ABSTRAK ……………………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. ix

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………….... 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 6

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………… 7

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………. 7

E. Kajian Teori ………………………………………………………………. 8

1. Komunikasi …………………………………………………………… 8

2. Bentuk Komunikasi ………………………………………………….. 11

3. Media Dalam Komunikasi Massa …………………………………… 14

4. Media Audio Sebagai Salah Satu Bentuk Media Massa …………… 17

F. Kerangka Pikir ……………………………………………………………. 22

G. Metode Penelitian ……………………………………………………….... 23

1. Jenis Penelitian ………………………………………………………... 23

2. Data dan Sumber Data ………………………………………………. 23

3. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………… 25

4. Teknik Analisis Data ………………………………………………….. 27

BAB II DESKRIPSI PODCAST POJOKAN ………………………………….. 30

A. Sejarah Podcast Sebagai Media Penyiaran Digital di Dunia …………… 30

B. Sejarah Podcast Sebagai Media Penyiaran Digital di Indonesia ……….. 34

C. Deskripsi Podcast Pojokan ………………………………………………. 36

D. Sejarah Terbentuknya Podcast Pojokan ………………………………… 38

Page 12: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

E. Sarana Distribusi Episode Podcast Pojokan ……………………………... 40

F. Susunan Kepengurusan Podcast Pojokan ……………………………….. 46

BAB III HASIL TEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN ………………….. 49

A. Deskripsi Identitas Informan …………………………………………….. 49

B. Proses Pembuatan Episode Pada Podcast Pojokan …………………….. 52

C. Program Dan Jadwal Unggah Podcast Pojokan ………………………… 64

D. Distribusi Episode Podcast Pojokan ……………………………………... 67

E. Distribusi dan Tanggapan Pendengar Podcast Pojokan ………………... 73

F. Analisis Data ……………………………………………………………… 86

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 90

A. KESIMPULAN …………………………………………………………… 90

B. SARAN …………………………………………………………………… 93

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 96

DAFTAR LAMAN …………………………………………………………… 98

LAMPIRAN ………………………………………………………………….. 101

Page 13: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak sekali media penyampaian pesan yang dapat

digunakan sekarang ini baik visual maupun audio, misalnya saja

televisi, radio, telephone, surat kabar, dan lain sebagainya. Namun di

antara media-media tersebut radio yang merupakan media

penyampaian pesan suara melalui gelombang elektromagnetik ini

masih bertahan dalam persaingan media lainnya. Radio masih dapat

bertahan dalam persaingan karena media ini dapat didengarkan di

manapun dan kapanpun.

Banyak hal yang dilakukan untuk menarik minat pendengar

radio konvensional, maka muncullah radio online sebagai salah satu

inovasi untuk kemudahan pendengar. Radio streaming adalah salah

satu media yang sekarang ini cukup akrab di telinga para pendengar

dan kebanyakan radio konvensional sudah mempunyai situs radio

streaming yang bisa didengarkan menggunakan internet. Tak heran

jika radio streaming sekarang ini semakin marak, mengingat

mengakses internet yang semakin dipermudah melalui ponsel pintar.

Para pendengar sekarang tidak perlu membawa perangat radio

Page 14: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

2

kemana-mana, cukup menggunakan ponsel pintar para pendengar

dapat memilih stasiun radio manapun yang mereka ingin dengarkan

secara online. Walaupun dengan banyaknya kemudahan tersebut,

minat mendengar radio tidak serta merta meningkat. Dalam radio

streaming ini para pendengar hanya dapat memilih stasiun radio dan

acara yang mereka suka, namun pendengar harus mengikuti jadwal

penyiaran yang sudah ditentukan oleh stasiun penyiaran. Dengan

jadwal siaran yang sudah ditentukan tersebut para audiens yang

mempunyai kesibukan pada saat jam penyiaran tidak dapat

mendengarkannya sehingga mereka melewatkan acara tersebut.

Karena itu muncullah podcast sebagai salah satu alternatif siaran

konten audio yang baru.

Podcast adalah media audio yang mempunyai konsep yang

mirip dengan radio streaming, yaitu penyajian konten audio melalui

saluran internet sehingga pendengar dapat mengakses dengan mudah.

Nama podcast sendiri berasal dari Ipod dan Broadcast, dapat dilihat

dari namanya bahwa podcast bermula dari aplikasi keluaran Apple.

Namun sekarang podcast dapat diakses melalui berbagai aplikasi yang

ada di ponsel pintar atau android. Podcast sendiri merupakan rekaman

suara asli atau bisa juga rekaman dari suatu acara maupun siaran

tertentu misalnya, perkuliahan, drama, show dan lainnya yang terdiri

Page 15: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

3

dari episode-episode. (https://en.wikipedia.org/wiki/Podcast, diakses

pada November 2018).

Konsep podcast ini dapat dibilang mirip dengan blog audio,

biasanya satu channel podcast memiliki suatu tema umum dalam

pembahasan misalnya tentang bisnis, teknologi dan sebagainya, dan di

setiap channel tersebut memiliki episode-episode dengan judul

tertentu yang akan dibahas. Di setiap episode para pendengar dapat

memilih untuk mendengarkan judul yang mereka suka dan dapat pula

melewatkan judul yang mereka tidak suka. Cara mengakses podcast

ini dapat dilakukan secara streaming atau bisa diunduh dan kita dapat

mendengarkannya kapanpun secara offline. Karena podcast adalah

rekaman, jadi para pendengar tidak terikat dengan waktu penyiaran

dan dapat mendengarkan di manapun dan kapanpun tanpa takut

mereka melewatkan episode yang mereka suka, maka podcast dapat

dibilang on demand. Biasanya dalam podcast, penyajiannya atau

proses suatu episode ini dapat dilakukan kapanpun oleh podcaster

(para pembuat podcast) sesuai dengan hari yang mereka inginkan.

Produksi podcast ini dapat dikatakan sangat murah dan mudah

karena tidak seperti penyiaran radio konvensional yang memerlukan

berbagai peralatan, Podcast hanya memerlukan alat rekam yang baik

dan perangkat untuk mengunggah rekaman tersebut. Podcast dapat

Page 16: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

4

diunggah tanpa harus mengedit, dengan kata lain rekaman dapat

langsung diunggah setelah selesai produksi maupun dapat melalui

proses editing terlebih dahulu. Produksi podcast yang murah ini dapat

memungkinkan banyak orang membuat podcast mereka masing-

masing karena dapat diproduksi oleh sekelompok orang atau bahkan

dengan perorangan. Cara segmentasi podcast ini juga mudah dan

spesifik kepada orang yang menyukai tema tertentu, misalnya podcast

bisnis untuk orang-orang yang suka bisnis, podcast game untuk

gamers dan lain sebagainya.

Namun dengan banyaknya keunggulan dan kemudahan yang

terdapat pada podcast ini, di Indonesia masih sangat sedikit orang

yang mengenal atau mengetahui tentang podcast. Berbeda dengan

Amerika dan berbagai Negara di Eropa yang sebagian besar

penduduknya saat ini sudah mengenal podcast dan menggunakannya.

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Edison Reasearch di

Amerika Serikat kepada 2000 penduduk Amerika secara acak dalam

rentang usia 12 tahun keatas, pada tahun 2006 sampai 2018 prosentase

penduduk yang mengenal istilah podcast terus bertambah hingga 64%

ditahun 2018 dari populasi penduduknya jika sample survei

dibandingkan dengan seluruh penduduk Amerika. Dan jumlah

penduduk yang pernah mendengarkan podcast ditahun 2018 ini sudah

Page 17: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

5

mencapai 44% dan 29% rutin menengarkan setiap bulan atau dengan

jumlah perkiraan adalah 124 juta penduduk Amerika mendengarkan

podcast secara teratur perbulan. Jumlah tersebut naik 4 kali lipat

dibandingkan dengan tahun 2006 yaitu 11% saja

(https://www.slideshare.net/webby2001/the-podcast-consumer-2018,

diakses pada 9 agustus 2018). Dengan terus berkembangnya podcast

di Amerika dan negara lainnya, maka ada kemungkinan dan peluang

yang cukup besar bahwa di Indonesia sendiri podcast akan menjadi

populer. Semakin banyaknya pengguna podcast maka semakin besar

pula peluang podcast menjadi salah satu distributor audio yang dapat

dengan mudah diakses dengan segmentasi audiens yang sangat

mengerucut.

Di Indonesia sendiri para pembuat podcast atau biasa disebut

podcaster masih terbilang sangat sedikit. Menurut survei dari

DailySocial.id yang merupakan sebuah portal berita startup dan

inovasi teknologi. Di dalam portal DailySocial.id kita dapat menjadi

member komunitas startup dan juga dapat mengunduh laporan riset

dan statistik seputar teknologi secara gratis. Pada 27 agustus 2018

DailySocial.id bekerjasama dengan JakPat Mobile Survey melakukan

survei kepada 2032 pengguna ponsel pintar di Indonesia. Dari

responden tersebut 67.97% responden mengenal istilah podcast dan

Page 18: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

6

32.03% tidak pernah mengenal istilah podcast. Dari responden yang

mengenal podcast, 80.82% -nya pernah mendengarkan podcast. Dari

seluruh responden 50.63% -nya masih ragu jika mereka ingin

mendengarkan podcast secara teratur, 43.23% sangat tertarik untuk

mendengarkan, dan 6.14% tidak tertarik

(https://dailysocial.id/post/laporan-dailysocial-penggunaan-layanan-

podcast-2018 diakses pada 28 agustus 2018). Dari berbagai channel

podcast berbahasa Indonesia yang masih sedikit, Podcast Pojokan

merupakan salah satu podcast yang terus aktif dan secara rutin

memproduksi program episode untuk pendengar. Maka dari itu penulis

ingin mengetahui bagaimana Podcast Pojokan sebagai salah satu

podcast Indonesia yang masih aktif dalam memproduksi program

episode dan bagaimana tanggapan pendengar terhadap produksi

podcast mereka.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Podcast Pojokan sebagai salah satu media audio

dalam memproduksi episode program siaran dan tanggapan pendengar

tentang Podcast Pojokan?

Page 19: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

7

C. Tujuan Penelitian

Adapun dalam penelitian ini maka penulis mengemukakan

tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana Podcast Pojokan dalam memproduksi

episode program dan distribusinya kepada pendengar

2. Untuk mengetahui tanggapan pendengar tentang episode program dari

Podcast Pojokan

D. Manfaat Penelitian

1. Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

podcast sebagai media distributor audio yang baru.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan kepada masyarakat tentang Podcast Pojokan sebagai

salah satu podcast yang aktif di Indonesia

2. Teoritis

a. Hasil dari penelitian ini diharapan dapat memberikan manfaat

untuk perkembangan ilmu komunikasi

b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai titik tolak untuk

melaksanakan penelitian sejenis secara mendalam

Page 20: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

8

E. Kajian Teori

1. Komunikasi

Pengertian Komunikasi

Manusia dalam kesehariannya tidak bisa lepas dari komunikasi antar

sesama, bahkan sejak mereka lahir ke dunia. Ketika lahir bayi mengawali

kehidupannya dengan tangisan, hal ini adalah komunikasi pertama dalam

kehidupannya. Tangis bayi memiliki banyak tafsir atau makna yang dapat

dfilihat dari berbagai aspek. Berdasarkan aspek lingkungan, tangis tersebut

menunjukkan bahwa bayi merasa kepanasan atau kedinginan sebab kondisi

yang dialaminya sangat kontras dengan kondisinya dalam kandungan yang

hangat dan stabil (Suryanto, 2015 : 7).

Banyak definisi komunikasi yang telah dikemukakan oleh beberapa

peneliti, namun pengertiannya secara mutlak tidak dapat ditentukan begitu

saja. Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi “Suatu Pengantar”

mengemukakan bahwa, jika membicarakan tentang definisi komunikasi tidak

ada yang benar maupun yang salah. Seperti juga model atau teori, definisi

harus dilihat dari kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang

didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa definisi mungkin terlalu sempit,

misalnya “komunikasi adalah penyampaian pesan melalui media elektronik”,

atau terlalu luas, misalnya “ komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk

hidup atau lebih”. (Mulyana, 2001; 42

Page 21: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

9

Di dalam komunikasi pasti terdapat unsur atau komponen yang harus

terdapat dalam sebuah proses komunikasi. Dalam melakukan kegiatan

komunikasi terdapat unsur-unsur dalam proses komunikasi yang harus

diperhatikan untuk mencapai tujuan komunikasi secara efektif. Demikian

pemahaman tentang komponen komunikasi akan memberikan gambaran

dalam aktivitas komunikasi yang meliputi hal sebagai berikut (Suryanto,

2015, 160-199) :

1. Komunikator

Komunikator adalah pihak yang memulai proses komunikasi, atau

pihak yang menyampaikan pesan kepada orang lain. Secara garis besar

terdapat dua jenis komunikator. Pertama, komunikator perseorangan, yaitu

komunikator yang bertindak atas nama dirinya sendiri, tidak mewakili

orang lain, lembaga, organisasi, atau institusi. Kedua, komunikator yang

mewakili suatu lembaga, yaitu komunikator yang menjalankan fungsinya

sebagai wakil, atau yang mewakili orang lain, organisasi, institusinya, dan

lain sebagainya.

2. Pesan

Pesan adalah gagasan, perasaan, atau pemikiran yang akan

disampaikan oleh pengirim dan diartikan oleh penerima. Pada umumnya

pesan berbentuk sinyal, simbol, tanda, atau kombinasi dari semuanya dan

berfungsi sebagai stimulus yang akan direspon oleh penerima. Pesan

adalah serangkaian isyarat yang diciptakan oleh seorang untuk saluran

Page 22: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

10

tertentu dengan harapan bahwa serangkaian isyarat atau simbol itu akan

mengutarakan atau menimbulkan makna tertentu dalam diri orang lain

yang hendak diajak berkomunikasi.

3. Media

Dalam berkomunikasi, manusia memerlukan media komunikasi yang

dapat menyambungan antara manusia satu dengan lainnya. Media

komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi,

mereproduksi, mengolah, mendistribusikan atau menyebarkan dan

menyampaikan informasi. Media komunikasi sangat berperan dalam

kehidupan masyarakat. Secara sederhana, media komunikasi adalah

perantara dalam penyampaian informasi dari komunikator kepada

komunikan yang bertujuan untuk efisiensi penyebaran informasi atau

pesan tersebut.

4. Komunikan

Komunikan adalah pihak yang menjadi sasaran atau penerima pesan

dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikan adalah rekan

komunikator dalam komunikasi dan berperan sebagai penerima berita.

Komunikan akan mengartikan pesan sesuai pemahamannya. Kemampuan

menangkap dan mengartikan pesan ini sangat bergantung pada tingkat

intelektual, latar belakang budaya, situasi, dan kondisi komunikan.

Page 23: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

11

5. Efek

Efek adalah hasil akhir dari proses komunikasi yaitu sikap dan tingkah

laku orang yang dijadikan sasaran komunikasi, sesuai atau tidak sesuai

dengan yang diharapkan. Jika sikap dan tingkah laku orang tersebut

sesuai, berarti komunikasi itu berhasil, demikian pula sebaliknya.

6. Umpan Balik (Feedback)

Dalam penyampaian pesan komunikator dan komunikan dapat

bertukar peran dalam proses komunikasinya. Seorang komunikator yang

menyampaikan pesan kepada komunikannya, dapat berubah menjadi

seorang komunikan ketika komunikan tersebut memberikan tanggapan

kepadanya. Tanggapan inilah yang disebut sebagai umpan balik atau

feedback.

2. Bentuk Komunikasi

Dalam proses komunikasi terdapat bentuk komunikasi. Pemahaman

mengenai bentuk komunikasi bertujuan untuk membedakan antara bentuk

komunikasi yang satu dan lain dengan tujuan efektivitas pesan komunikasi,

terutama sasaran dan media yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan

agar sesuai dengan tujuan komunikasi yang diinginkan. Menurut Mulyana

bentuk-bentuk komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut (Mulyana, 2001,

72-75) :

Page 24: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

12

1. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi adalah proses

penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi dalam diri komunikator,

antara diri sendiri. Dalam komunikasi intrapersonal ini seorang individu

menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik

bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi

intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi lainnya.

Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologi seperti

persepsi dan kesadaran terjadi saat berlangsungnya komunikasi

intrapersonal oleh komunikasi.

2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara orang-orang

secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap

reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal.

Bentuk khusus dari komunikasi ini adalah komunikasi diadik yang hanya

melibatkan dua orang. Komunikasi demikian menunjukkan pihak-pihak

yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat, saling mengirim dan

menerima pesan, baik verbal maupun nonverbal secara simultan dan

spontan, baik secara verbal ataupun nonverbal. Keberhasilan komunikasi

menjadi tanggung jawab para peserta komunikasi. Kedekatan hubungan

pihak-pihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan

Page 25: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

13

atau respon nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang

ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat.

3. Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama

yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,

mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari

kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya keluarga, kelompok diskusi,

atau komite yang sedang rapat untuk mengambil sebuah keputusan.

Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada

komunikasi yang dilakukan kelompok kecil tersebut. Komunikasi

kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antarpribadi.

4. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal

dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar

daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali

melibatkan juga komunikasi diadik dan komunikasi antarpribadi.

Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni

komunikasi kebawah, komunikasi keatas, dan komunikasi horizontal,

sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi,

seperti komunikasi antarsejawat.

Page 26: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

14

5. Komunikasi Massa

Komunikasi massa menurut Wright merupakan bentuk komunikasi

yang penggunaan media dalam menghubungkan komunikator dengan

komunikan secara massal, berjumlah banyak, sangat heterogen dan

menimbulkan efek-efek tertentu (Liliweri, 1991; 36).

McQuail (1987) dalam bukunya Teori Komunikasi Massa

menyebutkan bahwa dalam komunikasi massa, hubungan antara pengirim

dan penerima pesan bersifat satu-arah dan jarang sekali bersifat interaktif.

Sang pengirim pesan juga biasanya tidak bertanggung jawab dengan

konsekuensi yang terjadi kepada para penerima pesan.

3. Media Dalam Komunikasi Massa

Komunikasi seringkali mencakup kontak secara serentak antara satu

pengirim dengan banyak penerima, menciptakan pengaruh luas dalam waktu

singkat, dan menimbulkan renpons seketika dari banyak orang secara serentak

(McQuail, 1987; 34). Maka dari itu, komunikasi massa membutuhkan media

massa dalam penyampaian informasinya. Menurut Effendy ada tiga bentuk

media dalam komunikasi massa, yaitu media cetak atau pers, media audio,

dan media audio visual (Effendy, 2003 ; 313) :

a. Media Cetak

Media ini memiliki ciri khas tersendiri, selain sifatnya sebagai media

cetak khalayak yang diterpanya pun harus aktif dan cermat mengolah

Page 27: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

15

informasi yang diberikan. Pesan yang disampaikan melalui media cetak

diungkapkan dengan huruf-huruf mati, sehingga informasi yang ada pada

media cetak harus disusun sedemikian rupa agar mudah dicerna oleh

khalayak. Bahasa dalam media cetak harus baik dan benar, yang dalam

penyusunannya harus menghindari kata-kata yang tidak perlu dan harus

pesan harus menjadi komunikatif dan efektif.

Biasanya media ini dapat diulang dan dibaca kembali karena bentuk

fisiknya yang tersedia langsung di depan pembaca. Media cetak dalam

proses produksinya memerlukan waktu dan tidak bisa segera disebarkan

(Effendy, 2000; 141). Namun sekarang media cetak sudah berkembang

menjadi media cetak elektronik online, yaitu penggabungan media cetak

dengan internet. Penggabungan media cetak dengan internet ini

memangkas dana produksi sehingga akses ke media cetak online menjadi

lebih murah. Karena itu pembaca lebih memilih media ini karena lebih

murah dan praktis (Baran, 2012; 154)

b. Media Audio

Media audio adalah media yang menggunakan audio (suara) dalam

penyampaian pesannya. Media massa ini biasanya berbentuk siaran secara

langsung, sehingga informasi yang didapat bisa langsung disebarkan

kepada khalayak luas. Tidak seperti media cetak proses distribusi audio

Page 28: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

16

ini mempersingkat waktu produksi karena tinggal membaca atau langsung

menyampaikan informasi kepada pendengar (Effendy, 2000;140)

Karena dalam media audio penyampaian pesannya melalui suara,

maka dalam pengucapan dan kata-katanya harus disusun dan ditata

sehingga akan mudah ditangkap oleh pendengar. Kelebihan dari media ini

adalah dapat membuat pendengarnya aktif karena pendengar dapat

menggambarkan sendiri peristiwa yang disampaikan oleh pembawa pesan.

c. Media Audio Visual

Media audio visual yang sifatnya dapat didengar dan dilihat ini tentu

saja menarik masyarakat. Media ini dapat dibilang bersifat “hidup” karena

dapat menggambarkan kejadian yang sedang berlangsung, dan langsung

menyajikan peristiwa yang terjadi di rumah pemirsa. Media audio visual

yang pertama adalah televisi yang muncul setelah radio.

Pada awal kemunculannya media audio visual hanya bisa dinikmati

melalui perangkat televisi. Namun pada perkembangannya sekarang

bahkan layar komputer dapat digunakan menyerupai televisi. sekarang

media audio visual terus bertambah dan berkembang dari televisi,

bertambah menjadi macam-macam layanan video online (Baran, 2012;

303)

Page 29: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

17

4. Media Audio Sebagai Salah Satu Bentuk Media Massa

a. Sejarah Penyiaran

Awal mula media penyiaran di dunia menurut Morissan (Morissan,

2008; 2) dimulai ketika ahli fisika Jerman bernama Henrich Hertz pada

tahun 1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio. Namun

awalnya radio cenderung diremehkan dan perhatian dari penemuan itu

hanya terpusat sebagai alat teknologi transmisi. Radio lebih banyak

digunakan oleh militer dan pemerintahan untuk kebutuhan penyampaian

informasi dan berita.

Peran radio dalam penyampaian pesan mulai diakui pada tahun 1909,

ketika informasi yang dikirimkan melalui radio berhasil menyelamatkan

seluruh penumpang kapal laut yang mengalami kecelakaan. Radio menjadi

media yang teruji dalam penyampaian informasi yang cepat dan akurat

sehingga kemudian semua orang mulai tertarik dengan radio.

Sementara di Indonesia sendiri pada tahun 1925 Prof. Komans dan Dr.

De Groot berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan

stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peran radio sangat besar pada masa

proklamasi Indonesia, yaitu ketika radio dijadikan media penyampaian

pesan untuk menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Page 30: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

18

b. New Media Audio Sebagai Mediamorfosis

Mediamorfosis adalah transformasi media komunikasi yang

ditimbulkan akibat hubungan timbal balik yang rumit antara berbagai

kebutuhan yang dirasakan, tekanan persaingan dan politik, serta berbagai

inovasi dan teknologi. Suryanto menjelaskan dalam bukunya Pengantar

Ilmu Komunikasi bahwa istilah mediamorfosis pertama kali diperkenalkan

Roger Fidler (2003). Dia mendefinisikan mediamorfosis sebagai

transformasi media dari satu bentuk ke bentuk lainnya, sebagai akibat dari

kombinasi perubahan budaya dan kedatangan teknologi baru. (Suryanto,

2015 : 605)

Mediamorfosis mendorong untuk memahami semua bentuk sebagai

bagian dari sebuah sistem yang saling berkaitan dan mencatat berbagai

kesamaan dan hubungan yang ada antara bentuk yang muncul pada masa

lalu, masa sekarang, dan yang sedang dalam proses kemunculannya.

Ketika bentuk media komunikasi yang baru muncul, bentuk yang

terdahulu tidak mati, tetapi terus berkembang dan beradaptasi.

Salah satu contoh dari mediamorfosis adalah radio. Radio AM yang

tidak sepenuhnya tenggelam akibat kemunculan radio FM, tetapi harus

mengadopsi teknologi dan strategi pemasaran baru, menggambarkan

prinsip kunci mediamorfosis. Contoh lainnya adalah ketika penyebaran

televisi semakin besar, radio, surat kabar, majalah, dan film mendapat

hantaman keras. Namun pada kenyataannya masing-masing dapat

Page 31: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

19

bersaing dan beradaptasi, dan masih tetap eksis sampai sekarang. Berikut

beberapa mediamorfosis dalam penyiaran audio :

1. Radio FM

Radio awalnya hanya untuk media penyampaian pesan, dan

tidak memiliki program acara sendiri. Radio FM merupakan

pengembangan dari radio AM. Pada tahun 1930, Edwin H Armstrong

berhasil menemukan radio yang menggunakan frekuensi modulasi

(FM) dan memiliki kualitas suara yang lebih bagus, jernih, dan bebas

dari gangguan siaran (Morissan, 2008; 4).

Namun perkembangan radio FM tidak begitu berkembang

karena kemunculan televisi sebagai salah satu bentuk media massa

baru dan pemasang iklan memindahkan dana iklannya ke televisi pada

waktu itu. Maka dari itu stasiun radio mulai memproduksi acara

mereka sendiri dan berusaha mendapatkan iklan dari pemasangan

lokal. Dari situ radio FM mulai berkembang karena ketertarikan

pendengar dengan program-program dengan musik.

Namun radio FM konvensional ini adalah jangkauan siarannya

hanya bersifat lokal, sehingga hanya masyarakat dalam cakupan

jaringan tertentu saja yang dapat mendengarkannya. Pendengar yang

ingin mendengar program di luar jangkauan jaringan mereka tentu saja

tidak dapat mendengarkannya. Sehingga tuntutan masyarakat yang

ingin mendengarkan program siaran lainnya pun terus berkembang.

Page 32: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

20

2. Radio Streaming

Menjawab tuntutan masyarakat dalam penyajian siaran audio,

muncullah radio streaming sebagai salah satu bentuk mediamorfosis

dari radio konvensional. Menurut pendapat KK Rossiter dalam

seminar Broadcast Asia 2000 lalu, dia berpendapat bahwa internet

telah menyatukan industri penyiaran dan komputer (Jonathans, 2006;

157). Dan kedepannya konsumen radio bukan tidak membutuhkan

radio, namun harapan mereka bagaimana industri radio dapat

memberikan fasilitas menikmati siaran dengan cara-cara yang baru.

Radio streaming yang dapat dinikmati melalui jaringan

internet ini ini telah menjawab permintaan khalayak dengan jaringan

luas melalui internet yang dapat dinikmati di manapun dan kapanpun.

Namun tidak seperti surat kabar maupun majalah yang dapat dibaca

kembali berulang-ulang kali, radio streaming sama halnya dengan

radio konvensional masih terpaku pada waktu penyiaran. Pendengar

harus mendengarkan program acara sesuai susunan jadwal penyiaran

dan tidak dapat diulang kembali.

Karena program acara tidak dapat diulang kembali, maka

pendengar yang tidak mempunyai waktu luang pada saat jam

penyiaran tidak dapat mendengarkan program tersebut. Maka dari itu

muncullah kebutuhan baru untuk konten audio dalam bentuk on

Page 33: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

21

demand, yang maksudnya adalah konten yang dapat dinikmati

kapanpun dan di manapun.

3. Podcast

Pembuatann podcast tidak memerlukan banyak peralatan dan

biaya, sehingga seorang individu dapat menawarkan suara mereka

sendiri kepada khalayak global secara serentak (Baran, 2012; 286).

Semua orang dapat membuat konten audio mereka dan dengan tema

yang mereka inginkan, sehingga podcast memungkinkan terjadinya

teori pers bebas. McQuail menyebutkan bahwa bentuk dasar dari pers

bebas ini menyatakan bahwa seseorang seyogyanya bebas

mengungkapkan hal-hal yang disukainya dan merupakan perluasan

dari hak untuk berpendapat secara bebas dan mengungkapkan

pendapat (McQuail, 1987; 112).

Podcast dapat dibuat serta didengar oleh siapapun dan sebagai

konten audio on demand podcast dapat dinikmati melalui saluran

internet kapanpun dan di manapun. Seperti pendapat Davis G.

Whweeler, “Pengaturan waktu seleksi siaran pada akhirnya terletak

pada tangan pendengar dan pemirsa. Merekalah yang menentukan

program apa yang mereka konsumsi, tergantung selera dan kebutuhan

saaat itu. Media yang sensitif terhadap kebutuhan segmentasi

Page 34: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

22

pendengarnyalah yang tahu cara melayani dan memelihara pendengar”

(Jonathans, 2006; 159).

Dari pendapat Whweeler tersebut, tentu saja radio streaming

tidak memenuhi standar tersebut sehingga kemunculan podcast

membuat pendapat Whweeler menjadi nyata. Podcast juga

memungkinkan untuk dapat didengarkan tanpa memerlukan perangkat

lunak karena didistribusikan secara online. Podcast dapat diunduh,

baik sengaja maupun secara otomatis (biasanya dengan berlangganan),

dan dapat didengarkan ke semua peralatan digital yang mempunyai

meputar MP3, termasuk PC, laptop, dan iPod (Baran, 2012; 286).

F. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dimaksudkan untuk mengarahkan langkah-

langkah penelitian dengan membuat suatu bagan atau diagram alur.

Adapun bagan atau diagram alur yang dibuat dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Episode Program

Siaran Podcast

Pojokan

Podcast Pojokan Pendengar

Podcast

Pojokan

Proses Produksi

Page 35: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

23

G. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, metode

deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang

keadaan-keadaan nyata sekarang. Travers mengungkapkan bahwa

tujuan dalam menggunakan metode ini adalah untuk

menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan

pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari

suatu gejala tertentu (Consuelo, dkk, 1993;71).

Alasan penggunaan metode kualitatif deskriptif ini

dikarenakan data yang dihasilkan berupa data deskriptif yang

diperoleh dari data berupa tulisan, rekaman, serta dokumen. Data-

data tersebut bersumber dari objek dan informan yang diteliti

seperti pemilik Podcast Pojokan, pendengar, dan channel podcast

lainnya.

2. Data dan Sumber Data

Data penelitian dapat dikumpulkan dari berbagai sumber.

Sumber data merupakan salah satu elemen yang penting dalam

sebuah penelitian. Setiap kegiatan penelitian tidak akan pernah

Page 36: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

24

lepas dari sumber data karena peneliti tidak akan mendapatkan

data atau informasi yang diinginkan jika tidak ada sumber.

a. Data Primer

Jenis data ini diperoleh dari sumber yang pertama atau

sumber asli yang diperoleh melalui wawancara. Dengan kata

lain, data yang diambil dan dikumpulkan dari narasumber

yang disebut first-hand information (Werang, 2015; 110).

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil

wawancara dengan informan juga observasi terhadap pembuat

dan pendengar podcast.

b. Data Sekunder

Jenis data ini merujuk kepada data primer yang sudah

diolah dan disajikan oleh pihak lain. Dengan kata lain, data

yang dikumpulkan dari tangan kedua yang disebut second-

hand information atau dari sumber-sumber lain yang telah

tersedia (Werang, 2015; 111). Data sekunder dari penelitian

ini diperoleh dari dokumen yang dimiliki oleh para pembuat

podcast, dan juga file audio dari Podcast Pojokan serta

channel podcast lainnya.

Page 37: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

25

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Metode wawancara adalah proses pengumpulan data untuk

memperoleh keterangan untuk kepentingan penelitian melalui

tanya jawab. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data

yang berhubungan dengan pendapat, persepsi, pengetahuan, dan

pengalaman seseorang. Dalam penelitian ini informan yang

dipilih adalah dua orang pemilik sekaligus pembuat Podcast

Pojokan dan juga informan dari pendengar Podcast Pojokan. Dua

orang pemilik sekaligus pembuat Podcast Pojokan ini dipilih

menjadi informan karena mempunyai informasi dalam bagaimana

proses produksi episode podcast. Untuk pendengar kriteria

informan yang dipilih adalah pendengar yang mempunyai

pengalaman sering mendengarkan episode Podcast Pojokan,

sehingga dapat memberi tanggapan terhadap episode program

yang ada di Podcast Pojokan.

Informan untuk pendengar yang dipilih adalah 4 laki-laki dan 4

perempuan, karena dalam penelitian kualitatif jumlah informan

tidak dibatasi selama data yang diperoleh telah dianggap

mencukupi. Untuk proses wawancara ini dilakukan melalui email

dan juga beberapa social media seperti Instagram dan WhatsApp.

Page 38: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

26

b. Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatan suatu

objek secara sistematik, observasi dapat dilakukan pada manusia,

benda, peristiwa, dan gejala-gejala alam. Observasi dapat

dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung (Werang,

2015; 119). Dalam penelitian ini, observasi yang penulis lakukan

menghasilkan gambaran yang terjadi pada objek yang diteliti dan

kemudian dideskripsikan sesuai faktanya. Dalam penelitian ini

penulis mengobservasi beberapa episode dari Podcast Pojokan

dan beberapa episode dari podcast lainnya.

c. Dokumen

Salah satu sumber data yang sering digunakan sejak lama

adalah dokumen, karena dokumen sebagai sumber data

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk

meramalkan (Moleong, 2017; 217). Untuk sumber data ini penulis

mengambil berbagai data dari beberapa platform dan juga

beberapa episode podcast yang memiliki informasi yang

dibutuhkan.

Data yang didapat adalah beberapa analytic data dari beberapa

platform yang digunakan oleh Podcast Pojokan. Analytic data ini

didapat dari beberapa platform, data ini berupa jumlah pendengar,

Page 39: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

27

jumlah putar suatu episode, maupun jumlah jam yang

didengarkan dan lain sebagainya.

d. Penelusuran Data Online

Metode penelusuran data online adalah tata cara melakukan

penelusuran data melalui media online seperti internet maupun

media lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga

memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan informasi secepat

atau semudah mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan secara

akademis (Bungin, 2017; 128)

Informasi yang dicari dalam penelusuran data online ini

adalah, beberapa channel podcast mengenai sejarah podcast dari

Podcast Suarane dan berbagai episode program dari Podcast

Pojokan dan podcast lainnya yang mempunyai informasi yang

memadai. Penulis juga mengambil beberapa informasi mengenai

platform-platform yang digunakan Podcast Pojokan untuk

mendistribusikan episode program mereka.

4. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis, dalam

menganalisa data peneliti menggunakan metode non statistik,

yaitu analisis deskriptif kualitatif. Maksudnya adalah dari data

Page 40: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

28

yang diperoleh dalam penelitian dilaporkan apa adanya kemudian

dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran

mengenai fakta yang ada. Menurut Taylor analisis data dalam

penelitian kualitatif adalah aktivitas yang dilakukan secara terus-

menerus selama penelitian berlangsung. Membaca catatan

pengamatan, menangkap tema-tema penting yang muncul dari

hasil wawancara atau observasi terlibat, mengembangkan konsep

dan berusaha untuk memfokuskan penelitiannya adalah aktivitas-

aktivitas yang termasuk analisis data (Afrizal, 2014;176). Metode

analisis deskriptif ini digunakan agar data yang diperoleh dapat

lebih mudah dijelaskan secara deskriptif dalam proses produksi

dan tanggapan pendengar dari Podcast Pojokan. Metode ini dapat

memudahkan bagi khalayak yang membaca tulisan ini dengan

penjelasan secara berurutan dan terperinci. Berikut beberapa

langkah dalam analisis data menurut Miles dan Huberman dalam

buku Metode Penelitian Kualitatif (Afrizal, 2014;178-181) :

a. Pengumpulan Data

Dalam tahap ini peneliti meneliti ulang catatan maupun data

yang telah terkumpul, baik data hasil wawancara, observasi,

maupun dokumen. Setelah itu peneliti memilah informasi dan

memilih data yang sesuai dengan tujuan penelitian, lalu

Page 41: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

29

menginterpretasikan apa yang disampaikan dalam penggalan

informasi atau dokumen yang telah terkumpul tersebut.

b. Penyajian Data

Tahap penyajian data adalah sebuah tahap lanjutan di mana

peneliti menyajikan temuan penelitian berupa kategori atau

pengelompokan. Penyajian data tersebut dapat berupa matrik,

diagram maupun naratif. Peneliti menjelaskan tentang temuan data

yang telah didapat dari pengamatan maupun dokumen.

c. Penarikan Kesimpulan

Tahap ini adalah verifikasi di mana pada tahap ini peneliti

menarik kesimpulan dari temuan data. Ini adalah interpretasi

peneliti atas temuan dari suatu wawancara maupun dokumen.

Setelah kesimpulan diambil, peneliti kemudian mengecek lagi

proses pengumpulan data dan penyajian data untuk memastikan

tidak ada kesalahan yang dilakukan.

Page 42: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

30

BAB II

DESKRIPSI PODCAST POJOKAN

A. Sejarah Podcast Sebagai Media Penyiaran Digital di Dunia

Podcast adalah program yang tersedia di internet. Podcast biasanya

merupakan hasil rekaman asli audio atau video, tetapi bisa juga

merupakan rekaman siaran televisi atau program radio, kuliah,

pertunjukan, atau acara lainnya. Podcast biasanya menawarkan tiap

episode dalam format file yang sama. Sebagian podcast seperti kursus

bahasa meliputi beberapa format file, seperti video dan dokumen agar

pengajaran berjalan lebih efektif

(https://www.apple.com/id/itunes/podcasts/fanfaq.html, diakses pada 17

maret 2019).

Kegiatan yang dilakukan dalam distribusi podcast ini disebut

podcasting atau bisa juga dengan penyiaran, dan orang-orang yang

memproduksi konten podcast ini disebut sebagai seorang podcaster.

Menurut Rane Hafied seorang pengamat dan pemilik sebuah bernama

Podcast Suarane serta merupakan mantan penyiar dari Radio Singapore

International (RSI) dan Nippon Hoso Kyokai (NHK) yang sekarang

berdomisili di Bangkok, dalam Podcast Suarane miliknya pada episode 16

menyebutkan bahwa awalnya podcast hanyalah sebuah rekaman suara

yang diunggah di internet.

Page 43: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

31

Rane Hafied pada episode yang sama juga membahas tentang

bagaimana awal kemunculan podcast di dunia berada di Amerika. Berikut

kutipan dari Rane Hafied pada episode Podcast Suarane miliknya :

“Podcast pertama di dunia itu muncul tahun 2004, kalau podcast

dalam arti sekarang yaitu file audio yang diluncurkan secara berkala maka

muncul dua nama, yaitu Adam Curry dan Dave Winer. Adam Curry itu

mantan VJ MTV dan mantan penyiar radio terkenal di Amerika dan Dave

Winer adalah seorang pengembang software. Kita mulai dari Dave Winer,

sebelumnya podcast itu cuma berupa file-file audio yang diupload ke

internet. Trus pada bulan agustus tahun 2003 itu Dave mengembangkan

teknologi yang disebut sebagai RSS Really Simple Syndication, ini adalah

teknologi yang memungkinkan orang menyebarkan konten di website

secara berkala dan kronologis. Sistem inilah yang dipakai orang untuk

berlangganan konten blog pada waktu itu, ketika konten yang disebar

lewat RSS itu konten audio maka jadilah mirip dengan broadcasting.

Bedanya kalau file audio itu kan di broadcast lewat internet, kalau radio

broadcasting lewat sinyal terestrial.”

Rane Hafied juga menyebutkan bahwa pada tahun 2003 Dave Winer

mencoba teknologi RSS buatannya sendiri itu untuk menyebarkan

kumpulan rekaman audio dari wawancaranya. Namun baru pada Juni

tahun 2004 Winer membuat podcast layaknya jaman sekarang yang

diunggah secara berkala dengan nama Morning Coffe Notes.

Beberapa hari setelah Dave Winer merilis Podcast Morning Coffe

Notes miliknya, Adam Curry yang dulu dikenal sebagai seorang VJ di

MTV ini juga membuat sebuah episode podcast menggunakan teknologi

RSS dari Dave Winer dengan nama Daily Source Code. Karena Adam

Curry sudah terkenal sebagai mantan VJ dan penyiar radio terkenal, serta

sudah dikenal banyak orang maka podcast miliknya lebih populer pada

Page 44: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

32

waktu itu hingga dia dijuluki sebagai Podfather atau bapak podcast dunia.

(https://soundcloud.com/suarane/episode-16-djangan-loepakan-sedjarah-

podcast diakses pada 3 maret 2019). Bahkan Steve Jobs yang menjabat

sebagai seorang CEO Apple Inc pada tahun 2005 lalu saat

memperkenalkan fitur baru dari iTunes yang bernama Podcast juga, dia

menyebut Adam Curry sebagai salah satu pencipta podcasting. Berikut

kutipan dari perkataan Steve Jobs saat menjelaskan fitur podcast pada

iTunes :

“You could try to self-podcast with the whole phenomenon so great

and free, and I think what we gonna see is some advertisment for

supporting just like a free radio. Here is Adam Curry, one of the guys who

invented podcasting and he has a podcast called the Daily Source Code.

Let me go ahead and subscribe to that and we can go and listen to the

latest one by just click on it”.

Steve Jobs menjelaskan cara menggunakan fitur baru iTunes bernama

Podcast tersebut, dan kedepannya akan dapat memuat beberapa tayangan

iklan untuk pemasukan. Dia juga menjelaskan bahwa dalam fitur tersebut

kita dapat men-subscribe channel podcast manapun secara gratis, dan

Steve Jobs menggunakan contoh Podcast Daily Source Code dari Adam

Curry. (https://www.youtube.com/watch?v=06awT8w0_PU diakses pada

5 februari 2019).

Amerika merupakan negara dimana podcast pertama kali muncul dan

seperti yang sudah dipaparkan dalam bab 1 bahwa dari hasil survei di

Amerika yang keluar pada Februari 2018 dari Edison Research yang

Page 45: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

33

bekerja sama dengan Triton Digital menunjukkan, dari 2000 responden

yang dipilih secara acak kepada warga Amerika berusia 12 tahun keatas

dapat jika dibandingkan dengan seluruh penduduk Amerika diestimasikan

sekitar 44% warganya pernah mendengarkan podcast dan 26% warga rutin

mendengarkan setiap bulannya pada tahun 2018. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa warga Amerika sangat tertarik mendengarkan podcast.

Edison Research merupakan sebuah lembaga survei yang berada di

Boston, Amerika Serikat. Lembaga ini melakukan riset pasar dan survei

mengenai exit poll, serta menyediakan informasi mengenai strategi bisnis

dan organisasi media di dunia seperti yang tertulis pada situs resmi Edison

Research berikut :

“Edison Research conducts market research and exit polling,

providing strategic information for bussinesses and media organizations

worldwide. With an expertise in both quantitative an qualitative research,

Edison works with many established corporations looking to keep their

edge of expand, as well as young companies just starting to develop their

businesses.”

Edison Research mengadakan survei kepada radio online, audio

streaming, serta radio konvensional setiap tahun pada setiap bulan januari

dan februari. Survei terbaru di Amerika yang keluar pada februari 2019

juga menunjukkan bahwa persentasi warga yang rutin mendengarkan

podcast setiap bulannya naik dari 26% pada 2018 menjadi 32% pada

2019. (https://www.edisonresearch.com/ diakses pada 19 maret 2019)

Page 46: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

34

B. Sejarah Podcast Sebagai Media Penyiaran Digital di Indonesia

Di Indonesia juga terdapat survei mengenai podcast yang dikeluarkan

oleh DailySocial.id yang merupakan sebuah portal berita startup dan

inovasi teknologi. Di dalam portal DailySocial.id kita dapat menjadi

member komunitas startup dan juga dapat mengunduh laporan riset dan

statistik seputar teknologi secara gratis. Pada 27 agustus 2018

DailySocial.id bekerjasama dengan JakPat Mobile Survey melakukan

survei kepada 2032 berusia 16 tahun keatas dan 45 tahun kebawah.

Respondennya berada di Indonesia serta merupakan pengguna ponsel

pintar dan internet yang 80.57% respondennya berada di daerah Jawa dan

19.43% responden berada di luar Jawa. Hasil dari survei tersebut adalah

sekitar 50.63% responden masih ragu untuk mendengarkan

podcast.namun menariknya 43% responden tertarik untuk mendengarkan

podcast. Seperti yang dikutip dari hasil survei DailySocial.id berikut :

“Half of respondents answered they are still doubt when asked about

listening to podcast regularly. This means there are other factor(s) to be

considered. Interestingly , around large percentage (43%) are showing

interest to know listen podcast regularly”.

Hasil survei juga menyebutkan bahwa platform paling populer untuk

mendengarkan podcast adalah Spotify. (https://dailysocial.id/post/laporan-

dailysocial-penggunaan-layanan-podcast-2018 diakses pada 30 agustus

2018)

Page 47: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

35

Ketertarikan responden memberikan potensi pendengar podcast di

Indonesia, dan menurut Rane Hafied pada Podcast Suarane episode 16

mengatakan bahwa sebenarnya podcast di Indonesia juga muncul tahun

2005, berikut kutipannya :

“Podcast di Indonesia dan berbahasa Indonesia pertama muncul pada

tanggal 7 april 2005 yang bernama Apa Saja Podcast dengan format mp3

selama 10 menit yang membicarakan tentang manfaat blogging dengan

podcaster bernama Boy Afianto”.

Rane juga mengamati bahwa setelah kemunculan Boy Afianto ada

satu podcast lagi yang muncul pada 22 April walaupun hanya satu episode

dengan podcaster bernama Priyadi yang juga seorang blogger aktif pada

waktu itu. Dari tahun 2005 setelah kemunculannya di Indonesia, ada

beberapa podcast yang muncul dan diantaranya adalah pada 2008 Adinoto

Kadir muncul dengan podcast bernama MacNotocasting dengan konten

tentang teknologi. Ada juga pada 2009 muncul lagi Chris Prakoso

bersama Aulia Masna sampai dengan 12 episode yang bernama Pasar

Malem Podcast dan bertemakan tentang teknologi, sekarang pun Pasar

Malem Podcast masih dapat didengarkan di http://pasarmalem.com.

Rane Hafied yang juga merupakan seorang podcaster Indonesia yang

sudah memulai siaran podcast pertama kali pada tahun 2005 di Radio

Singapura International. Rane menjelaskan pada episode 16 Podcast

Suarane mengenai radio tempat dia bekerja yang membuatnya memulai

membuat podcast :

Page 48: SKRIPSI SEBAGAI MEDIA DISTRIBUTORrepo.apmd.ac.id/655/1/SKRIPSI_GALUH WORO SHINTO.pdf · 2019. 5. 15. · tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data

36

“Ketika itu siaran radio internasional dengan gelombang SW mulai

merasakan turunnya jumlah pendengar, termasuk juga tempat gue kerja

dulu. Maka salah satu cara yang kemudian ditempuh adalah memulai

podcast yang isinya tidak lain adalah rekaman acara-acara kita yang bisa

diunduh dan didengarkan kapan saja. Menariknya setelah 1 bulan untuk

eksperimen men-podcast acara-acara kita, angka pengunduh dari

Indonesia itu bisa mencapai lebih dari 60.000 orang”.

Dari penjelasan Rane tersebut dapat dilihat bahwa penduduk Indonesia

masih tertarik untuk mendengarkan siaran berupa audio. Minat Rane

Hafied dalam dunia podcasting ini membuatnya memulai beberapa

podcast pribadi dari tahun 2005 walau masih timbul tenggelam dan

sampai sekarang Rane mempunyai podcast bernama Suarane Podcast

dengan berbagai macam episode program.

(https://soundcloud.com/suarane/episode-16-djangan-loepakan-sedjarah-

podcast diakses pada 3 maret 2019)

C. Deskripsi Podcast Pojokan

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa podcast merupakan suatu

distributor audio atau bisa disebut juga sebagai media penyiaran baru di

Indonesia. Menurut UU No.32 tahun 2002 Tentang Penyiaran, pada

bagian ketiga jasa penyiaran pasal 13 ayat 1 menyebutkan bahwa jasa

penyiaran terdiri atas jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi.

Pada pasal yang sama di ayat 2 menjelaskan bahwa jasa penyiaran yang

dimaksud pada ayat 1 tersebut diselenggarakan oleh lembaga penyiaran

publik, swasta, komunitas dan lembaga penyiaran berlangganan.