Upload
imanuddin
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para dokter. Luka
bakar berat dapat menyebabkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi dibandingkan
dengan cedera oleh sebab lain. Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun tinggi. Di
Amerika Serikat, kurang lebih 25. orang mengalami luka bakar membutuhkan tindakan
emergensi, dan sekitar 2! penderita luka bakar meninggal dunia. Di "ndonesia, belum ada
angka pasti mengenai luka bakar, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk serta
industri, angka luka bakar tersebut makin meningkat.
Luka bakar menyebabkan hilangnya integritas kulit dan juga menimbukan efek
sistemik yang sangat kompleks. Luka bakar biasanya dinyatakan dengan derajat yang
ditentukan oleh kedalaman luka bakar. Beratnya luka bergantung pada dalam, luas, dan letak
luka. Selain beratnya luka bakar, umur dan keadaan kesehatan penderita sebelumnya
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi prognosis.!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Luka bakar adalah jenis luka, kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh
yang disebabkan oleh sumber panas #thermal$, sumber listrik, bahan kimia dan
radiasi. Sumber panas bisa berasal dari api, sengatan matahari dan benda panas, baik
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
2/21
itu benda padat, cair, maupun uap panas. Bahan kimia berasal dari asam kuat dan basa
kuat. Selain dari suhu yang panas, luka bakar juga bisa diakibatkan suhu rendah (frost
bite). %enis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda
tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi
yang terjadi akibat luka tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang,
pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada
di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. 2
2.2. Etiologi
&enyebab luka bakar yang tersering adalah terbakar api langsung yang dapat
dipicu atau diperparah dengan adanya cairan yang mudah terbakar seperti bensin, gas
kompor rumah tangga, cairan cairan dari tabung pemantik api, yang akan
menyebabkan luka bakar pada seluruh atau sebagian tebal kulit. &ada anak kurang
lebih '( luka bakar disebabkan oleh air panas yang terjadi pada kecelakaan rumah
tangga, dan umumnya merupakan luka bakar superfisial, tetapi dapat juga mengenai
seluruh ketebalan kulit #derajat tiga$.
&enyebab luka bakar lainnya adalah pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik,
maupun bahan kimia. Bahan kimia ini bisa berupa asam atau basa kuat. Asam kuatmenyebabkan nekrosis koagulasi, denaturasi protein dan rasa nyeri yang hebat.
Asam hidrofluorida mampu menembus jaringan sampai ke dalam dan menyebabkan
toksisitas sistemik yang fatal, bahkan pada luka yang kecil sekalipun. Alkali atau
basa kuat yang banyak terdapat dalam rumah tangga antara lain cairan emutih
pakaian #bleaching $, berbagai cairan pembersih, dll. Luka bakar yang disebabkan
oleh basa kuat akan menyebabkan jaringan mengalami nekrosis yang mencair
#liquefactive necrosis$. )emampuan alkali menembus jaringan lebih dalam lebih
kuat daripada asam, kerusakan jaringan lebih berat karena sel mengalami dehidrasi
dan terjadi denaturasi protein dan kolagen. *asa sakit baru timbul belakangan
sehingga penderita sering terlambat datang untuk berobat dan kerusakan jaringan
sudah meluas.!
2.3. Epidemiologi
Luka bakar menjadi masalah oleh karena angka morbiditas dan mortalitas
yang tinggi. Di Amerika dilaporkan sekitar 2 + juta penderita setiap tahunnya
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
3/21
dengan jumlah kematian sekitar 5 + ' ribu kematian per tahun. Di "ndonesia sampai
saat ini belum ada laporan tertulis mengenai jumlah penderita luka bakar dan jumlah
angka kematian yang diakibatkannya. Di unit luka bakar *S- %akarta, pada tahun
!//0 dilaporkan sebanyak !1 kasus luka bakar yang diraat, '2 ( dari jumlah
tersebut merupakan luka bakar derajat "" + """ # 34 ($ dengan angka kematian
1,0(. Angka ini lebih kurang sama dengan tahun berikutnnya, di tahun !///
jumlah kasus yang diraat adalah 00 kasus, 15 ( dari jumlah tersebut merupakan
luka bakar derajat "" + """ dan dengan angka kematian 34 ( dengan masa raat
terpanjang antara 2 + 0 hari.
"nsiden puncak luka bakar pada orang deasa muda terdapat pada umur 22/
tahun, diikuti oleh anak umur / atau lebih muda. Luka bakar jarang terjadi pada
umur 0 tahun ke atas. Sekitar 0( luka bakar terjadi di rumah. &ada anak di baah
umur tahun, penyebab luka bakar paling umum adalah kecelakaan jatuh pada
kepala. &ada umur !4 tahun, penyebab paling tersering adalah nyala api yang
membakar baju.2
2.4. Patofisiologi
!. Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan. &embuluhkapiler yang terkena suhu tinggi rusak, sel darah yang di dalamnya ikut rusak
sehingga dapat terjadi anemia. eningkatnya permeabilitas menyebabkan edema
dan menimbulkan bula dengan membaa serta elektrolit. 6al ini menyebabkan
berkurangnya 7olume cairan intra7askuler. 8ubuh kehilangan cairan antara 9 ( !
(, : Blood Volume ; setiap ! ( luka bakar. )erusakan kulit akibat luka bakar
menyebabkan kehilangan cairan tambahan karena penguapan yang berlebih
#insensible water loss meningkat$. Bila luka bakar lebih dari 2 ( akan terjadi syok
hipo7olemik dengan gejala yang khas yaitu < gelisah, pucat dingin berkeringat, nadi
kecil, dan cepat, tekanan darah menurun dan produksi urine menurun #kegagalan
fungsi ginjal$.4
2. *espon kardio7askuiler
-urah jantung akan menurun sebelum perubahan yang signifikan pada 7olume
darah terlihat dengan jelas. )arena berlanjutnya kehilangan cairan dan berkurangnya
7olume 7askuler, maka curah jantung akan terus turun dan terjadi penurunan tekanan
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
4/21
darah. )eadaan ini merupakan aitan syok luka bakar. Sebagai respon, sistem saraf
simpatik akan melepaskan katekolamin yang meningkatkan resistensi perifer
#7asokontriksi$ dan frekuensi denyut nadi. Selanjutnya 7asokontriksi pembuluh
darah perifer menurunkan curah jantung.
. *espon &ulmoner
&ada luka bakar yang berat, konsumsi oksigen oleh jaringan akan meningkat
dua kali lipat sebagai akibat dari keadaan hipermetabolisme dan respon lokal.
-edera pulmoner dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yaitu cedera
saluran napas atas terjadi akibat panas langsung, cedera inhalasi di baah glotis
terjadi akibat menghirup produk pembakaran yang tidak sempurna atau gas
berbahaya seperti karbon monoksida, sulfur oksida, nitrogen oksida, senyaa
aldehid, sianida, amonia, klorin, fosgen, ben=ena, dan halogen. >ejala yang timbul
adalah sesak nafas, takipneu, stridor, suara serak, sedangkan -? akan mengikat
hemoglobin dengan kuat sehingga tak mampu mengikat oksigen lagi.
4. *espon *enalis
>injal berfungsi untuk menyaring darah, jadi dengan menurunnya 7olume
intra7askuler maka aliran ke ginjal dan >@* menurun mengakibatkan keluaran urin
menurun dan bisa berakibat gagal ginjal.
5. *espon >astro "ntestinal
*espon umum pada luka bakar 3 2 ( adalah penurunan akti7itas
gastrointestinal. 6al ini disebabkan oleh kombinasi efek respon hipo7olemik dan
neurologik serta respon endokrin terhadap adanya perlukan luas. &emasangan >8
mencegah terjadinya distensi abdomen, muntah dan aspirasi.
'. >angguan "munologi
etrofilnetrofil yang seharusnya memfagositosis kumankuman, terperangkap
dalam kapiler di =ona stasis. Secara bertahap penurunan daya tahan ini berkurang.
Bila tubuh adekuat akan terjadi granulasi di =ona stasis dan dapat menahan
pertumbuhan bakteri, tetapi bila tidak, pada saat penurunan kemampuan neutrofil
dapat timbul sepsis.4,5
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
5/21
2.5. Kedalaman Luka Bakar
)edalaman kerusakan jaringan akibat luka bakar tergantung pada derajat panas
sumber, penyebab, dan lamanya kontak dengan tubuh penderita. )lasifikasi dari derajat luka
bakar yang banyak digunakan di dunia medis adalah jenis "Superficial Thickness", "artial
Thickness" dan "!ull Thickness" dimana pembagian tersebut didasarkan pada sejauh mana
luka bakar menyebabkan perlukaan apakah pada epidermis, dermis ataukah lapisan
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
6/21
subcutaneous dari kulit. &engklasifikasian luka tersebut digunakan untuk panduan
pengobatan dan memprediksi prognosis. &embagiannya terdiri atas derajat, yaitu
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
7/21
seperti folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea tinggal sedikit.
&enyembuhan terjadi lebih lama tergantung epitel yang tersisa, biasanya
penyembuhan terjadi dalam aktu lebih dari satu bulan, dan disertai parut hipertrofi.
>ambar . Luka bakar derajat "" #dikutip dari daftar pustaka no 5$
. Luka bakar derajat """ (full thickness burn)
)erusakan meliputi seluruh tebal dermis dan lapisan yang lebih dalam sampai mencapai
jaringan subkutan, otot, dan tulang. ?rgan kulit mengalami kerusakan dan tidak ada lagi
sisa elemen epitel, tidak dijumpai bula. )ulit yang terbakar berarna abuabu sampai
berarna hitam kering. 8erjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang
dikenal sebagai eskar. Sensasi hilang dan tidak dijumpai rasa nyeri karena ujungujung
saraf sensorik rusak. &enyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi epitelisasi spontan
dari dasar luka.4,5
>ambar 4. Luka bakar derajat """ #dikutip dari daftar pustaka no 5$
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
8/21
Luka bakar juga harus diklasifikasikan sesuai dengan 8BSA ( total bod% surface
area ), dengan mempertimbangkan daerah dengan luka bakar jenis partial thickness atau
full thickness #luka bakar jenis superficial thickness tidak banyak digunakan$.5
>ambar 5. Derajat kedalaman luka bakar #dikutip dari daftar pustaka no 5$
2.6. Luas Luka Bakar
Ada metode yang umum digunakan dari perkiraan luas daerah luka bakar, dan
masingmasing metode memiliki peran dalam keadaan yang berbeda. ritema tidak boleh
disertakan ketika menghitung luas daerah yang terbakar. Adapun metode tersebut yaitu
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
9/21
etode ini sangat baik, dan umumnnya dipakai dalam memperkirakan persentase luas
permukaan luka bakar #total bod% surface area 8BSA$. -ara perkiraan sangat cepat
untuk perkiraan luka bakar sedang sampai berat pada orang deasa. Eallace membagi
tubuh atas bagianbagian /( atau kelipatan dari / yang dikenal dengan rule of nine atau
rule of &allace. Luas kepala dan leher, dada, punggung, pinggang dan bokong,
ekstremitas atas kanan, ekstremitas atas kiri, paha kanan, paha kiri, tungkai dan kaki
kanan, serta tungkai dan kaki kiri masingmasing /(. Sisanya !( adalah daerah
genitalia.'
'# etode und dan Browder
etode ini jika digunakan dengan benar, merupakan metode paling akurat. etode ini
mengkompensasi 7ariasi tubuh bentuk dengan usia sehingga dapat memberikan penilaian
yang daerah luka bakar yang akurat pada anakanak.
Apabila tidak tersedia tabel tersebut, perkiraan luas permukaan tubuh pada anak dapat
menggunakan F*umus /G dan disesuaikan dengan usia < anak di baah usia ! tahun<
kepala !0( dan tiap tungkai !4(. 8orso dan lengan persentasenya sama dengan deasa.
ntuk tiap pertambahan usia ! tahun, tambahkan .5( untuk tiap tungkai dan turunkan
persentasi kepala sebesar !( hingga tercapai nilai deasa.
'
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
10/21
>ambar
'.
&allaces rule of nines #dikutip dari daftar pustaka no '$
2.7. Klasikasi Luka !akar
)riteria berat ringannya luka bakar menurut *merican Burn *ssociation yaitu<
1
!. Luka bakar ringan
• Luka bakar derajat "" C !5( pada orang deasa
• Luka bakar derajat "" C !( pada anakanak
• Luka bakar derajat """ C 2(
2. Luka bakar sedang
• Luka bakar derajat "" !5( + 25( pada orang deasa
• Luka bakar derajat "" !( + 2( pada anakanak
• Luka bakar derajat """ C !(
. Luka bakar berat (ma%or burn)
• Luka bakar derajat "" 25( atau lebih pada orang deasa
• Luka bakar derajat "" 2( atau lebih pada anakanak
• Luka bakar derajat """ !( atau lebih
• Luka bakar mengenai ajah, telinga, mata, dan genitalia atau perineum
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
11/21
• Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma lain
Berdasarkan kritieria di atas dimana pasien memiliki luka bakar derajat "" dengan luas
luka bakar H 1 (, maka pasien termasuk dalam kriteria luka bakar berat (ma%or burn).1
2.8. Kriteria perawatan pada luka bakar
)riteria peraatan luka bakar menurut *merican Burn *ssociation yang digunakan
untuk pasien yang harus diadministrasi dan diraat khusus di unit luka bakar adalah
seperti berikut
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
12/21
2.9. JenisJenis !airan
Berdasarkan jenisnya, cairan intra7ena ada macam <
!. cairan kristaloid < cairan yang memiliki berat moleku rendah #C0 dalton$ dengan
atau tanpa glukosa. 8ekanan onkotik rendah, sehingga dapat dengan cepat terdistribusi
ke seluruh ruang ekstraseluler.
2. cairan koloid< cairan yang mengandug =at dengan berat moleku tinggi #30
dalton$, tekanan onkotik tinggi sehingga sebagian besar akan tetap tinggal di ruang
intra7askular
. cairan khusus< dipergunakan untuk koreksi atau indikasi khusus.0
2.8. "esusitasi pasien luka bakar
&asien luka bakar memerlukan resusitasi 7olume cairan yang besar segera
setelah trauma. *esusitasi cairan yang tertunda atau yang tidak adekuat merupakan
faktor resiko yang independent terhadap tingkat kematian pada pasien dengan luka
bakar yang berat. 8ujuan dari resusitasi pasien luka bakar adalah untuk tetap menjaga
perfusi jaringan dan meminimalkan edema interstisial. "dealnya sedikit cairan
dibutuhkan untuk menjaga perfusi jaringan perlu diberikan. &emberian 7olume cairan
seharusnya secara terus menerus dititrasi untuk menghindari terjadinnya resusitasi
yang kurang atau yang berlebihan. )etika resusitasi cairan pada pasien luka bakar
ditingkatkan, 7olume cairan yang besar ditunjukkan untuk menjaga perfusi jaringan.
Akan tetapi resusitasi cairan yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinnya edema
dan terjadinya sindroma kompartemen pada daerah abdomen dan ekstremitas.
engutip dari &ruitt, :&aruparu dan kompartemen jaringan akan dikorbankan untuk
meningkatkan fungsi ginjal, yang bermanifestasi sebagai edema post resusitasi,
kebutuhan fasciotomi pada ektremitas baah yang tidak terbakar, dan kejadian strong
kompartement pada abdomen;./
Sampai saat ini, belum ada kesepakatan tentang jenis cairan yang harus
digunakan untuk resusitasi luka bakar. &ada kenyataannya setiap jenis cairan
mempunyai keuntungan dan kerugian masing masing pada berbagai macam kondisi.Akan tetapi yang paling penting adalah apaun jenis cairan yang diberikan, 7olume
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
13/21
cairan dan garam yang adekuat harus diberikan untuk menjaga perfusi jaringan dan
memperbaiki homeostatis. )ristaloid merupakan cairan isotonik yang aman dan
efektif digunakan untuk tujuan resusitasi kasus hipo7olemia, karena cairan ini
memiliki osmolariras sesuai dengan cairan tubuh dan tidak mempengaruhi efek
osmotik cairan, dan cenderung meninggalkan kompartemen intra7askular # mengisi
kompartemen interstisial $. Berdasarkan hal tersebut, maka partisi cairan dan kadar
elektrolitnya serupa dengan cairan tubuh 15 ( cairan ekstra7askuler dan 25 ( cairan
intra7askuler. Sehingga secara prinsipal, cairan kristaloid digunakan untuk melakukan
terapi cairan pada kompartemen ekstra7askuler. -airan koloid adalah larutan dengan
berat molekul tinggi, sehingga mempengaruhi efek osmotiknya. )arena hanya jumlah
kecil koloid diperlukan dalam memelihara 7olume cairan di kompartemen
intra7askuler. Sehingga, secara prinsipil, cairan koloid ditujukan untuk melakukan
terapi cairan pada kompartemen intra7askuler./
8erapi cairan diindikasikan pada luka bakar derajat "" atau """ dengan luas 3
25(, atau bila pasien tidak dapat minum. 8erapi cairan dihentikan bila masukan oral
dapat menggantikan parenteral. 8iga cara yang la=im digunakan untuk menghitung
kebutuhan cairan pada penderita luka bakar yaitu < metoda 7ans, metoda Brook dan
metoda BaKter./
etoda lektrolit )oloid DeKtrose
7ans ! cckgBB(LB
#a-l ,/($
! cckgBB(LB 2 cc deasa
! cc anak
Brooke !,5 cckgBB
(LB
# *.L $
,5 cckgBB
(LB
2 cc deasa
! cc anak
BaKter 4 cckgBB(LB
# *.L $
8abel 2. @ormula perkiraan resusitasi cairan pada luka bakar #dikutip dari daftar
pustaka no /$
DeKtrose untuk penggantian insensible water loss #"EL$, cairan diberikan dalam tetes
merata. -ara menghitung tetes, dipakai rumus
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
14/21
&
g M
N K
)eterangan <
g < %umlah tetes per menit
& < %umlah cairan dalam cc
N < %am yang diperkirakan
24 jam " <
• Separuh kebutuhan jumlah cairan 24 jam pertama diberikan dalam 0 jam pertama
#dihitung mulai saat kejadian luka bakar$.
• Sisanya diberikan dalam !' jam berikutnya.
24 jam "" <
• Diberikan cairan sebanyak separuh kebutuhan jumlah cairan 24 jam pertama.
• &ada hari ke diberikan separuh jumlah cairan hari kedua.
8erapi cairan BaKter
Deasa < BaKter
*L 4 cc O BB O ( LB 24 jam
Anak < %umlah resusitasi P kebutuhan faal
< 2 cc O BB O( LB 24 jam
)ebutuhan faal <
• ! + tahun < BB O 15 cc
• + 5 tahun < BB O 5 cc
• 9 diberikan 0 jam pertama
• 9 diberikan !' jam berikutnya
Atasi gangguan keseimbangan cairan
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
15/21
&rotokol pemberian cairan menggunakan rumus Brooke yang sudah di modifikasi ,
yaitu <
24 jam " < *L < 2,5 + 4 cc kg BB ( LB
a. 9 bagian diberikan dalam 0 jam pertama #dihitung mulai dari jam kecelakaan$
b. 9 bagian lagi diberikan dalam !' jam berikutnya.
24 jam "" < cairan DeK 5 ( in ater < 24 O # 25 P ( LLB$ O BSA cc
Albumin sebanyak yang diperlukan # , + ,5 cckg ( $/
2.". #$rmulasi luka !akar
Banyak formula telah dirancang untuk menentukan jumlah cairan yang tepat untuk
diberikan pada pasien luka bakar, dan semuanya berasal dari studi eksperimental tentang
patofisiologi syok pada luka bakar. )ebanyakan unit luka bakar umumnnya menggunakan
formua &arkland atau yang mirip dengannya. @ormula &arkland yang menggunakan larutan
kristaloid *inger Laktat #*L$ 4 cckg( luka bakar. Setengahnya diberikan dalam 0 jam
pertama dan sisanya diberikan dalam !' jam kemudian. @ormula "ni merupakan pedoman
untuk resusitasi langsung dari jumlah cairan yang diperlukan untuk mempertahankan perfusi
yang memadai.!
Selain dari jumlah cairan di atas, pada anakanak menerima cairan pemeliharaan
dengan perhitungan perjamnya <
• 4 ml kg untuk ! kg pertama dari berat badan, ditambah.
• 2 ml kg untuk ! kg kedua dari berat badan, ditambah.
• ! ml kg untuk berat badan 3 2 kg.
Adapun target resusitasi (nd poits$ pada formula ini adalah <
• rine output ,5!, ml kg jam pada orang deasa
• rine output dari !,!,5 ml kg jam pada anakanak
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
16/21
#ormula !airan 24 $am % Kristaloid
pada 24 $am
kedua
Koloid pada 24
$am kedua
Parkland &
'a(ter
*L < 4 ml O
kgBB O ( LB
2 + ' (
stimate
plasma
7olume
&emantauan
output urine
ml jam
6ari " <
separuh
diberikan 0
jam ", separuh
sisanya dalam
!' jam
berikutnya.
6ari "" <
Ber7ariasi
ditambahkan
koloid
E)ans • Larutan saline
ml kg ( BB
• 2ml D5E
• )oloid ! ml
kg ( LB
&emantauan
diuresis # 5˃
ml jam $
5( 7olume
cairan 24 jam
pertama P
2ml D5E
5 ( 7olume
cairan 24 jam
pertama
6ari !
6ari 2
'rooke • *L
!,5
ml
kg
(
LB
5( 7olume
cairan 24 jam
" P 2ml
D5E
5( 7olume
cairan 24 jam "
6ari !
6ari 2
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
17/21
• )ol
oid
,5
mlkg
(
LB
• 2
ml
D5
E
&emantaua
n < diuresis
# + 5
mljam$
*odified
brooke
• *L
2 ml
kg
(
LB
*etro
+ealt+&
,le)eland
*L P 5 mQ
sodium
bicarbonat per
liter 4 mlkg
(LB
- larutan
saline, pantau
out put urine
! fresh fro=en
plasma untuk
tiap liter dari 9
lar. Saline yang
digunakan P
D5E
dibutuhkan
untuk
hipoglikemi
*umus
konsensus
Larutan *L #atau
lar saline
seimbang
Separuh
diberikan
dalam 0 jam
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
18/21
lainnya$ < 24 ml
Okg BBO( LLB
pertama,
sisanya
diberikan
dalam !' jam
berikutnya
8abel . Beberapa formula pemberian cairan pada pasien dengan luka bakar #dikutip dari
daftar pustaka no !$
)ristaloid saat ini merupakan cairan terpilih dan paling sering digunakan dalam
resusitasi cairan aal pada penderita luka bakar. Sebagian besar studi tidak memperlihatkan
peningkatan insiden edema paru pada pasien yang mendapatkan cairan kristaloid. 6olm dkk
dalam penelitiannya mengemukakan baha sebagian besar pasien luka bakar tidak
memperlihatkan peningkatan permeabilitas kapiler paru setelah trauma dan insiden edema
paru jarang terjadi sepanjang tekanan pengisian intra7askuler dipertahankan dalam batas
normal.!
-airan koloid dan atau cairan hipertonik sebaiknya dihindari 24 jam pertama setelah
trauma luka bakar. )oloid tidak memperlihatkan keuntungan dibanding kristaloid pada aal
terapi cairan pada penderita luka bakar dan bahkan memperburuk edema formasi pada aal
terjadinya luka bakar. 6al ini oleh karena 0 + 24 jam setelah terjadinya luka bakar, terjadi
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga koloid mengalami influks masuk ke dalam
interstitium sehingga memperburuk edema.
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
19/21
'' %%%
Kesim%ulan
Luka bakar adalah jenis luka, kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh yang
disebabkan oleh sumber panas #thermal$, sumber listrik, bahan kimia dan radiasi. Sumber
panas bisa berasal dari api, sengatan matahari dan benda panas, baik itu benda padat, cair,
maupun uap panas. Bahan kimia berasal dari asam kuat dan basa kuat. Selain dari suhu
yang panas, luka bakar juga bisa diakibatkan suhu rendah (frost bite).
)edalaman kerusakan jaringan akibat luka bakar tergantung pada derajat panas
sumber, penyebab, dan lamanya kontak dengan tubuh penderita. )lasifikasi dari derajat
luka bakar yang banyak digunakan di dunia medis adalah jenis "Superficial Thickness",
"artial Thickness" dan "!ull Thickness" dimana pembagian tersebut didasarkan pada
sejauh mana luka bakar menyebabkan perlukaan apakah pada epidermis, dermis ataukah
lapisan subcutaneous dari kulit. ntuk pengukuran luas luka bakar ada metode, yaitu
palmar surface, allace rule of nine dan lund and broder.
&asien luka bakar memerlukan resusitasi 7olume cairan yang besar segera setelah
trauma. *esusitasi cairan yang tertunda atau yang tidak adekuat merupakan faktor resiko
yang independent terhadap tingkat kematian pada pasien dengan luka bakar yang berat.
8ujuan dari resusitasi pasien luka bakar adalah untuk tetap menjaga perfusi jaringan dan
meminimalkan edema interstisial. Terapi cairan diindikasikan pada luka bakar
derajat II atau III dengan luas > 25%, atau bila pasien tidak dapat
minum. Terapi cairan dihentikan bila masukan oral dapat menggantikan
parenteral. Tiga cara yang lazim digunakan untuk menghitung
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
20/21
kebutuhan cairan pada penderita luka bakar yaitu metoda !"ans,
metoda #rook dan metoda #a$ter.
D#/" P0/K
!. Sjamsuhidajat, de %ong. Luka bakar. Buku Ajar "lmu Bedah, d . %akarta< penerbit Buku
)edokteran >-.21. 6lm< !!!.
2. 8im Bantuan edis !! R?nline. 2!! @eb ! Rdiakses pada !1 mei 2!'T A7ailable
from < *L< http
http://www.medicinenet.com/http://www.medicinenet.com/http://www.medicinenet.com/
8/15/2019 Case Luka Bakar Anastesi
21/21
!. )insella %, *ae -&. -linical pain management + acut pain. "n < acintyre &, editor. Akut
pain management in burns. 2nd rd. London< 6odder U Stoughton Limited T 20< //
45.
!!. ayo clinic staff. Burns @irst Aids. http< .mayo.clinic.com. %anuari 2'
http://www.mayo.clinic.com/http://www.mayo.clinic.com/http://www.mayo.clinic.com/