Upload
dokiet
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
4
BAB II
DATA & ANALISA
2.1 Sumber Data
1. "Komik Caroq Si Bengis" Komik edisi ke 2
2. "http://comicart1st.multiply.com" Website Ahmad Thoriq
3. "http://id.wikipedia.org/wiki/caroq" Wikipedia komik Caroq
4. "www.kabarmadura.com/sejarah-carok-dan-celurit-madura.html" dan
5. "http://id.wikipedia.org/wiki/carok" sejarah Carok
6. www.kaskus.us
7. Komik Batman & Spawn
2.2 Sejarah Komik di Indonesia
Komik Indonesia pada awalnya di bagi menjadi dua kategori, yaitu komik
strip dan buku komik. Kehadiran komik-komik di Indonesia pada tahun 1930an
dapat ditemukan pada media Belanda seperti De Java Bode dan D’orient dimana
terdapat komik-komik seperti Flippie Flink and Flash Gordon. Put On,seorang
peranakan Tionghoa adalah karakter komik Indonesia yang pertama-tama
merupakan karya Kho Wan Gie yang terbit rutin di surat kabar Sin Po. Put On
menginspirasi banyak komik strip lainnya sejak tahun 30an sampai 60-an. Di
awal tahun 1950-an, salah satu pionir komik bernama Abdulsalam menerbitkan
komik strip heroiknya di harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, salah satunya
4
5
berjudul “Kisah Pendudukan Jogja”, bercerita tentang agresi militer Belanda ke
atas kota Yogyakarta. Komik ini kemudian dibukukan oleh harian “Pikiran
Rakyat” dari Bandung. Sebagian pengamat komik berpendapat bahwa inilah
buku komik pertama-tama oleh artis komik Indonesia.
Gambar 1. komik Put on karya Kho Wan Gie
Akhir tahun 1940an, banyak komik dari Amerika yang disisipkan sebagai
suplemen mingguan suratkabar. Diantaranya adalah komik seperti Tarzan, Rip
6
Kirby, Phantom and Johnny Hazard. Kemudian penerbit seperti Gapura dan Keng
po dari Jakarta, dan Perfects dari Malang, mengumpulkannya menjadi sebuah
buku komik. Ditengah-tengah membanjirnya komik-komik asing, hadir Siaw Tik
Kwei, salah seorang komikus, yang memiliki keterampilan tinggi dalam
menggambar mendapatkan kesempatan untuk menampilkan komik adapatasinya
dari legenda pahlawan Tiongkok ‘Sie Djin Koei’. Komik ini berhasil melampaui
popularitas Tarzan di kalangan pembaca lokal. Popularitas tokoh-tokoh komik
asing mendorong upaya mentransformasikan beberapa karakter pahlawan super
itu ke dalam selera lokal. R.A. Kosasih, yang kemudian dikenal sebagai Bapak
Komik Indonesia, memulai karirnya dengan mengimitasi Wonder Woman
menjadi pahlawan wanita bernama Sri Asih. Terdapat banyak lagi karakter
pahlawan super yang diciptakan oleh komikus lainnya,diantaranya adalah Siti
Gahara, Puteri Bintang, Garuda Putih and Kapten Comet, yang mendapatkan
inspirasi dari Superman dan petualangan Flash Gordon.
Gambar 2. Komik Sri Asih karya R.A. Kosasih
7
Adapatasi dari komik asing dalam komik Indonesia mendapatkan
tentangan dan kritikan dari kalangan pendidik dan pengkritik budaya. Karena itu
penerbit seperti Melodi dari Bandung mencari orientasi baru dengan melihat
kembali kepada khazanah kebudayaan nasional. Sebagai hasil pencarian itu maka
cerita-cerita yang diambil dari wayang Sunda dan Jawa menjadi tema-tema
prioritas dalam penerbitan komik selanjutnya. R.A. Kosasih adalah salah seorang
komikus yang terkenal keberhasilannya membawa epik Mahabharata dari
wayang ke dalam media buku komik. Tema yang banyak muncul adalah
pewayangan, superhero, dan humor-kritik.
Pada masa generasi 1990-2000an Ditandai oleh dimulainya kebebasan
informasi lewat internet dan kemerdekaan penerbitan, komikus mendapat
kesempatan untuk mengeksplorasi gayanya masingmasing dengan mengacu
kepada banyak karya luar negeri yang lebih mudah diakses. Selain itu, beberapa
judul komik yang sebelumnya mengalami kesulitan untuk menembus pasar
dalam negeri, juga mendapat tempat dengan maraknya penerbit komik bajakan.
Selain itu beberapa penerbit besar mulai aktif memberikan kesempatan
kepada komikus muda untuk mengubah image komik Indonesia yang selama ini
terkesan terlalu serius menjadi lebih segar dan muda.
Ada dua aliran utama yang mendominasi komik modern Indonesia, yaitu
Amerika (lebih dikenal dengan comics) dan Jepang (dengan stereotype manga).
Aliran Amerika
8
Komikus yang memilih style ini kebanyakan memang mereferensikan
karya mereka pada komikus-komikus Amerika. Sebagian dari mereka bahkan ada
yang bekerja untuk produksi komik Amerika. Beberapa komikus yang bisa
dikatakan beraliran gaya Amerika antara lain
Admiranto Wijayadi ,Ahmad Thoriq, Alfi Zachkyelle, Donny Kurniawan,
Pe'ong, Tony Masdiono, Wisnoe Lee
Gambar 3. Komik Caroq karya Ahmad Thoriq
Aliran Jepang
Komikus yang menggunakan aliran ini sangat diuntungkan dengan
berkembangnya komunitas di Internet. Beberapa situs seperti julliedillon.net,
howtodrawmanga.com, dan mangauniversity memuat banyak informasi
pembuatan manga. Hal ini juga membuat ciri utama komikus Indonesia dengan
aliran gambar Jepang, yaitu kebanyakan nama pengarangnya disamarkan dengan
nickname masing-masing di dunia maya. Kemungkinan hal inilah yang
9
menyebabkan sulitnya mengetahui jumlah tepatnya komikus lokal. Beberapa
pengarang komik yang aktif mengeluarkan karya dengan gaya ini adalah
Anthony Ann dengan nama samaran lainnya (Sentimental Amethyst atau Hisako
Ikeda), Calista, Cynara, Anzu Hizawa, Yuu an, Is Yuniarto dan John G.Reinhart,
Mee Foong, Sylvia, Nunik T., Lily, Shinju Arisa, Esvandiari Sant, Tessa Chen,
Marico
2.3 Sejarah Animasi di Indonesia
Sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran lokal yang memuat iklan
Walt Disney. kemudian Pada Tahun 1955 Presiden Soekarno yang sangat
menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (pak
Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney, setelah tiga bulan ia kembali
ke Indonesia dan membuat film animasi pertama bernama Si Doel Memilih
animasi ini awalnya di buat untuk tujuan kampanye politik. Lalu pada tahun 1963
Ook hijrah ke TVRI dan mengembangkan animasi di sana dalam salah satu
program namun kemudian program itu dilarang karena dianggap terlalu
konsumtif.
ERA 70-an
Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah
yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang
mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris,
Jepang,Amerika dan lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun hanya
berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak film yang
10
menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan kamera untuk
membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. di
festival film itu juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun
Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama).
Era 80-an
Tahun Yang ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia Ada film
animasi rimba si anak angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dibuat
atas kolaborasiualangan si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan
animasi untuk serial TV. beberapa animator lokal. ada juga film animasi PetEra
tahun 1980-1990-an ditandai dengan lahirnya beberapa studio animasi seperti
Asiana Wang Animation bekerjasama dengan Wang Fim Animation,
Evergreen,Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung,
Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal
Era 90-an
Di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi diantaranya Legenda
Buriswara, Nariswandi Piliang,Satria Nusantara yang kala itu masih
menggunakan kamera film seluloid 35mm, kemudian ada serial Hela,Heli,Helo
yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya, Tahun 1998
mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang
Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil di Era 90-an ini
banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari jepang
seperti Doraemon dan Pocket Monster
Era 2000-an
11
Diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket
Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket
memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip
dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si
Kurus dan Si Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer karena
menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi.Pada tahun 2003, serial 3D
animasi merambah layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir, menyusul
kemudian bulan Mei 2004 terdapat film layar lebar 3D animasi berdurasi panjang
yaitu Homeland dari Studio Kasatmata.
Gambar 4. Film Animasi 3D berdurasi panjang oleh Studio Kasatmata.
12
2.4 Sejarah Carok dan Celurit Madura
Carok dan celurit laksana dua sisi mata uang. Satu sama lain tak bisa
dipisahkan. Hal ini muncul di kalangan orang-orang Madura sejak zaman
penjajahan Belanda abad 18 M. Carok merupakan simbol kesatria dalam
memperjuangkan harga diri (kehormatan).
PADA zaman Cakraningrat, Joko Tole dan Panembahan Semolo di
Madura, tidak mengenal budaya tersebut. Budaya yang ada waktu itu adalah
membunuh orang secara kesatria dengan menggunakan pedang atau keris.
Senjata celurit mulai muncul pada zaman legenda Pak Sakera. Mandor tebu dari
Pasuruan ini hampir tak pernah meninggalkan celurit setiap pergi ke kebun untuk
mengawasi para pekerja.
Celurit bagi Sakera merupakan simbol perlawanan rakyat jelata. Lantas
apa hubungannya dengan carok?Carok dalam bahasa Kawi kuno artinya
perkelahian. Biasanya melibatkan dua orang atau dua keluarga besar. Bahkan
antarpenduduk sebuah desa di Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Pemicu dari
carok ini berupa perebutan kedudukan di keraton, perselingkuhan, rebutan tanah,
bisa juga dendam turun-temurun selama bertahun-tahun.Pada abad ke-12 M,
zaman kerajaan Madura saat dipimpin Prabu Cakraningrat dan abad 14 di bawah
pemerintahan Joko Tole, istilah carok belum dikenal. Bahkan pada masa
pemerintahan Penembahan Semolo, putra dari Bindara Saud putra Sunan Kudus
di abad ke-17 M tidak ada istilah carok.Munculnya budaya carok di pulau
Madura bermula pada zaman penjajahan Belanda, yaitu pada abad ke-18 M.
13
2.5 Data Seputar Caroq
2.5.1 Komik Caroq
Karakter Caroq ini sudah dibuat Ahmad Thoriq pada tahun 1992 namun
komik Caroq pertama kali terbit pada tahun 1995, komik yang dibuat oleh
Ahmad Thoriq dan dibantu oleh Pe'ong dan Hilman yang diterbitkan ole Dian
Rakyat.
Gambar 5. Caroq adalah alter ego dari Ongko
Komik ini bercerita tentang seseorang yang bernama Ongko namun ia punya
kepribadian lain yang bernama Caroq. Ongko dulu bekerja sebagai Fashion
Designer namun ada orang yang menyabotase dia dan membunuh keluarganya.
14
Dan dia diselamatkan oleh para leluhur sukunya. Namun dia kembali sebagai
orang berbeda, bekerja sebagai supir taksi untuk hidup dan terus mencari siapa
yang membunuh keluarganya itu. Banyak orang menilai karakter Caroq ini mirip
dengan Spawn namun memang style gambar Amerika tetapi jika dilihat dari -
Gambar 6. Poster Caroq
kostum garis-garis merah putih di dada yang khas akan baju daerah madura serta
senjata Clurit sangat khas akan karakter indonesianya.
15
2.5.2 Referensi Caroq
Referensi-referensi yang mendukung dalam pembuatan Serial Animasi
Caroq ialah
1. Clurit yang digunakan sebagai senjata Caroq lebih landai daripada clurit
pada biasanya, hampir menyerupai pedang.
Gambar 7. Referensi Clurit yang dipake Caroq
16
2. Baju yang di pakai juga merupakan baju adat madura yaitu dengan
adanya garis strip merah putih-nya.
Gambar 8. Baju Madura merupakan referensi baju Caroq.
2.5.3 Data Pembanding Caroq
Dalam Animasi Caroq ini saya membandingkannya dengan Animasi
Trailer game Batman. dimana dari visual style,tone dan looknya bertemakan
dark serperti dalam Animasi tersebut
17
Gambar 9. Referensi tone warna yang ingin dicapai.
Dan diatas merupakan Tone warna yang ingin di dapat dalam animasi caroq.
2.6 Target Audiens
Target utama dari Serial Animasi Caroq ini ialah usia remaja hingga
dewasa. Dengan pembuatan Serial Animasi ini diharapkan masyarakat indonesia
bisa mengingat kembali Superhero Indonesia yang hilang dari tahun 1996 sampai
saat penulisan ini berlangsung dan menikmatinya dengan media yang selain dari
komik namun disajikan dengan visual Serial Animasi ini.
2.6.1 Demografi
1. Usia 13-36 tahun
2. Unisex (lebih ke Pria)
3. Warga Negara Indonesia
18
2.6.2 Geografi
Masyarakat tinggal di Kota-kota Besar di Indonesia
2.6.3 Psikografi
Memiliki ketertarikan pada Komik, Film Animasi dan Action.
2.7 Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung :
1. Saat ini Animasi telah menjadi favorit masyarakat indonesia terutama
3D Animasi sehingga nanti masyarakat akan dapat menikmati Serial
Animasi Caroq.
2. Banyaknya penggemar-penggemar yang rindu selama 16 tahun akan
Caroq dan dengan adanya Film Serial Animasi ini akan menjadi sebuah
terobosan.
3. Teknologi yang memungkinkan untuk membuat film Serial Animasi
ini menjadi lebih bagus (detil) dan lebih memudahkan. .
Faktor Penghambat :
1. Keterbatasan waktu akan menjadi masalah terbesar untuk pembuatan
Serial Animasi Caroq, efek dari kurangnya waktu ialah turunnya detil-
detil dalam karakter,environment dan animasi dari apa yang diinginkan