Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    1/12

    TEORI ORBITAL KUANTUM

    PR 1 (ORBITAL ATOM)

    NADYA AMALIA (20213042)

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    2/12

    PERMASALAHAN

    Sebuah atom memiliki konfigurasi elektron berikut:

    1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p4d

    •   Tentukan elemen kimia yang memiliki konfigurasi elektron tersebut.

    Apakah elemen tersebut berada dalam keadaan tingkat dasar atau

    tingkat tereksitasi? Jelaskan.•   Dalam skema kopling Rusell-Saunders, gambarkan diagram tingkat

    energi elektron dari atom tersebut. Diagram tingkat energi

    digambarkan dari kasus paling sederhana tanpa interaksi dan dengan

    satu-persatu dengan memperhitungkan berbagai intreaksi (mis.

    Kopling spin-orbit). Beri label tingkat-tingkat energi yang ada denganbilangan kuantum yang berkesesuaian.

    •   Misalkan kopling j-j juga berlaku untuk atom tersebut. Gambarkan

    diagram tingkat energi elektron (mulai dari tingkat energi dengan n=4).

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    3/12

    Atom berelektron banyak

    Pada permasalahan ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

    sebelum menentukan elemen kimia dengan konfigurasi elektron seperti

    yang telah disebutkan, yakni:

    •   Pastikan apakah konfigurasi tersebut mungkin ada dengan memastikan

    tidak ada batasan dalam penamaan nomor kuantum yang dilanggar,seperti tidak ada 1p.

    •   Periksa jumlah elektron dari masing-masing subpetala, mereka

    terbatas pada jumlah-jumlah tertentu.

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    4/12

    Selanjutnya, hitung jumlah elektron pada semua subpetala dan periksa

    pada tabel periodik

    Sumber: http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/pertab/pertab.html#c1

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    5/12

    Atom berelektron banyak

    Konfigurasi elektron untuk keadaan dasar atom Ge adalah:

    1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2

    atau

    [Ar] 4s2 3d10 4p2

    Suatu atom hanya memiliki satu keadaan dasar, dan sejumlah tak

    hingga keadaan tereksitasi. Konfigurasi elektron pada persoalan ini

    berbeda dengan konfigurasi keadaan dasar Ge. Dengan demikian,

    konfigurasi 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p 4d merupakan konfigurasi

    elektron atom Ge dalam keadaan tereksitasi dari 4p  → 4d.

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    6/12

    Kopling Russell-Saunders (Kopling L-S)

    1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p4d

    Pada persoalan ini elektron yang perlu dipertimbangkan adalah elektronpada 4p 4d. Dengan demikian ini merupakan kasus dua elektron non-

    ekivalen.

    Kopling Russell-Saunders juga dikenal sebagai kopling L-S. Pada skema

    kopling ini, interaksi eletrostatik mendominasi interaksi magnetiknya. Simbol

    term atau suku spektral dari skema kopling Russell-Saunders adalah

     2S+1L J.

    S = ls1 – s2l, ..., s1 + s2 – 1, s1 + s2

    L = ll1  – l2l, ..., l1 + l2 – 1, l1 + l2

    J = lL – Sl, ... , L + S -1, L + S

    Closed shell

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    7/12

    Kopling Russell-Saunders

    •   l1 = 1, l2 = 2➞ L = 3, 2, 1

    •   Interaksi spin-spin:

    s1 = ½, s2 = ½➞ S = 0 or S = 1

    •   Interaksi orbit-orbit:

    1P, 1D, 1F, 3P, 3D, 3F•   Interaksi spin-orbit:

    S = 0 ➞   1P➞ 1P11D➞ 1D21F➞ 1F3

    S = 1 ➞   3P➞ 3P0,1,23D➞ 3D1,2,33F➞ 3F2,3,4

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    8/12

    Diagram energi dengan skema kopling

    Russell-Saunders

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    9/12

    Kopling j-j

    Ketika interaksi spin-obit menjadi signifikan dan tidak dapat dianggap

    sebagai perturbasi kecil, skema kopling j-j lebih cocok untuk digunakan.

    Term atau suku spektralnya dinamai dengan J dan (j1, j2)

    •   Kopling l-s dari masing-masing elektron harus dipertimbangkan secara

    terpisah: ji = li  – ½, li + ½

    m ji = – ji , ..., ji

    •   Total momentum sudut masing-masing elektron ter-kopling

    menghasilkan J:

    J = lj1 – j2l, ..., j1 + j2

    MJ = – J , ..., J

    (untuk sistem dengan 2 elektron)

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    10/12

    Kopling j-j

    •   l1 = 1, s1 = ½➞ j1 = l1 – ½, l1 + ½ = ½, 3/2

    •   l2 = 2, s2 = ½➞ j2 = l2 – ½, l2 + ½ = 3/2, 5/2

     j1, j2   J

    ½, 3/2 1, 2½, 5/2 2, 3

    3/2, 3/2 0, 1, 2, 3

    3/2, 5/2 1, 2, 3, 4

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    11/12

    Diagram energi dengan skema kopling j-j

  • 8/19/2019 Teori Orbital Kuantum - Sistem Kopling

    12/12

    Referensi

    •   M.O. Tjia dan I.M. Sutjahja, Orbital Kuantum: Pengantar Teori dan

    Contoh Aplikasinya, Karya Puta Darwati, 2012.

    •   Michael A. Morrison, Understanding More Quantum Physics: Quantum

    States of Atoms, Addison-Wesley Longman, 2012.

    •   Peter Atkins and Ronald Friedman, Molecular Quantum Mechanics4ed., Oxford University Press, 2005.

    •   http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/pertab/pertab.html#c1