17
 Tanda Tangan UAS FISIKA KUANTUM FISIKA III PERBANDINGAN ALAM MAKRO DAN ALAM MIKRO A. ALAM MAKRO 1. Semua observabel  dapat ditentukan serentak secara pasti (  0 ). Jadi dapat dihadirkan secara simultan dan bersifat rukun (kompatibel). Sebagian dari observable tersebut membentuk perangkat lengkap dan nilainya dapat digunakan un tuk memerikan secara tunggal kead aan sistem dalam ruang keadaan berdimensi berhingga. 2. Produk (perkalian) an atar observabel yang sesuai saling berkomutasi sehingga observabel dapat disajikan oleh suatu bilangan c (commutate)- nurbar. 3. Diperlukan ruang berdimensi berhingga untuk menampilkan keadaan sistem, misalnya ruang fasa , i i r p , 1 3 1 . i f    bagi sistem partikel, dimana f adalah derajad kebebasan sistem. Deskripsi kuantitatif observabel dan dinamikanya hanya memerlukan bilangan real saja. 4. Spektrum nilai semua ob servable bersifat kontinu. Nama : Surya Haryandi, S.Pd NIM : 13708251131 Konsentrasi : Pendidikan Sains Dosen Pengampu : Dr. Wipsar Sunu Brams Dwandaru, S.Si.,M.Sc., Ph.D 1

Resume Fisika Kuantum

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    1/17

    Tanda Tangan

    UAS FISIKA KUANTUM

    FISIKA III

    PERBANDINGAN ALAM MAKRO DAN ALAM MIKRO

    A. ALAM MAKRO

    1. Semua observabel dapat ditentukan serentak secara pasti ( 0 ). Jadidapat dihadirkan secara simultan dan bersifat rukun (kompatibel).

    Sebagian dari observable tersebut membentuk perangkat lengkap dan

    nilainya dapat digunakan untuk memerikan secara tunggal keadaan sistem

    dalam ruang keadaan berdimensi berhingga.

    2. Produk (perkalian) anatar observabel yang sesuai saling berkomutasi

    sehingga observabel dapat disajikan oleh suatu bilangan c (commutate)-

    nurbar.

    3. Diperlukan ruang berdimensi berhingga untuk menampilkan keadaan

    sistem, misalnya ruang fasa ,i ir p , 131 .i f bagi sistem partikel,

    dimana f adalah derajad kebebasan sistem. Deskripsi kuantitatif observabel

    dan dinamikanya hanya memerlukan bilangan real saja.

    4. Spektrum nilai semua observable bersifat kontinu.

    Nama :Surya Haryandi, S.Pd

    NIM : 13708251131

    Konsentrasi : Pendidikan Sains

    Dosen Pengampu :Dr. Wipsar Sunu Brams Dwandaru, S.Si.,M.Sc., Ph.D

    1

    http://staff.uny.ac.id/dosen/dr-wipsar-sunu-brams-dwandaru-ssi-msc-phd
  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    2/17

    2

    5. Konsep trayektori partikel /benda benar-benar aktual karena r, t, dan v

    dapat diukur serentak. Fisika klasik juga menganut faham bahwa dengan

    perjalanan waktu harga variabel-variabel dinamis itu dapat diramalkan

    secara pasti dengan persamaan-persamaan gerak sistem fisika yang

    ditinjau. Oleh karena itu alam makro bernafas dalam dunia pikiran yang

    deterministik .

    B. ALAM MIKRO

    Berbeda dengan sistem-sistem fisis ditingkat /ranah atom dan sub atom.

    Karena kita tidak dapat melihat sistem-sistem ini secara kasat mata, maka

    gejala kuantum yang diperlihatkan oleh sistem-sistem demikian hanya dapat

    diterangkan dengan mengangkat asumsi-asumsi baru berupa postulat atau

    hipotesa ad-hoc. Asumsi-asumsi itu dengan ungkapan halus dapat dikatakan

    TIDAK SESUAI dengan kaedah-kaedah hukum dalam dunia makro.

    Ketidaksesuaian ini terjadi antara lain :

    1.Tidak semua observabel rukun sehingga tidak dapat dihadirkan secara

    serentak dan pasti. Sebagian nilai observabel yang rukun dapat digunakanuntuk menyajikan keadaan sistem dengan lambing vector ket , dalam

    ruang keadaan /wakilan yang merupakan suatu ruang vektor berdimensi

    tak hingga yang dibentang oleh sejumlah tak hingga keadaan yang saling

    bebas dan masing-masing memungkinkan pengukuran perangkat

    observabel yang rukun tersebut secara pasti.

    2.

    Produk (hasil kali ) observabel yang tak rukun tidak berkomutasi, oleh

    karena itu observabel perlu diwakili oleh q (non commutate construct)number dengan lambing bertopi diatasnya. Misalnya saja matriks atau

    operator yang pada umumnya mempunyai sifat1 2 2 1

    .

    3.Diperlukan ruang berdimensi tak berhingga V dimana observable

    beroperasi terhadap secara linier.

    ' ..(1)

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    3/17

    3

    a b a ba b a b .(2)

    dan ' merupakan suatu ket baru diruang wakilan yang sama. Ruang

    wakilan ini merupakan suatu ruang Hilbert kompleks yaitu suatu ruang

    vektor kompleks lengkap yang berproduk skalar sehingga dapat

    menampung semua keadaan yang mungkin dihuni sistem.

    4. Berlaku azas ketidakpastian (Heisenberg) untuk pasangan dua observabel

    1 dan

    2 yang ingin ditentukan nilainya secara serentak. Produk

    ketakpastiannya memenuhi

    1 2.

    . (3)

    dengan berhingga real dan positif.

    1 2 1 2 2 1 2 1

    , , ,

    memegang peranan penting dalam proses pengkuantuman.

    Contoh :

    Observabel tenaga /energi yang diwakili oleh operator Hamiltonian

    2 2 21 x y z2.m =T+ U= p +p +p + U x,y,z

    memiliki dua penyusun T dan U yang tidak rukun. Hal ini

    menyebabkan nilai

    terkuantisasi menjadi deret nilai 1 2 3 , , .

    5. Akibat penting dari katakrukunan (ketak komutatifan) observabel di alam

    mikro adalah terjadinya pengkuantuman (kuantisasi) sejumlah observabel -observabel kunci sehingga spektrum nilai diskret, yaitu memenuhi aturan

    tertentu (tidak boleh sembarang).

    Ungkapan komutator

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    4/17

    4

    6. Observabel kuadrat memenuhi sudut orbit

    2 2 2 2x y z

    L + L + LL =

    yang tak saling rukun 2

    2 2 , ,y zx

    L L L , maka nilai2

    L mengalami

    pengkuantuman dengan spektrum nilai

    2

    2 ( 1) , 0,1, 2,...L

    Dari hal tersebut maka konsep trayektori tidak mungkin dipertahankan karena

    ternyata X dan p tak saling rukun.

    PENAFSIRAN MATEMATIS DARI SUATU SISTEM FISIS

    1. Suatu himpunan S yang disebut ruang keadaan (state space) setiap unsur

    (titik) di S merupakan model fisis yang ditinjau. Setiap unsur S (

    secara implisit) membawa semua informasi fisis misalnya nilai besaran-

    besaran fisis yang relevan tentang sistem fisis yang ditinjau.

    2. Suatu himpunan terstruktur yang disebut aljabar operator observabel (

    observable algebra). Setiap A dan merupakan pemodelan matematis

    terhadap besaran fisis.

    3. Fungsifungsi peluang (probability functions) P,A yang berparameterkan

    anggotaanggota S dan . Besaran fisis B memiliki suatu nilai yang

    terletak pada himpunan U R, dengan Radalah himpunan bilangan real.

    4.

    Dinamika sistem digambarkan sebagai evolusi keadaan atas besaran fisis

    dan sistem terhadap waktu. Kurva-kurva/ lintasan pada ruang keadaan

    yang berparameterkan waktu disebut trayektori. Trayektori ini merupakan

    penjelasan terhadap suatu persamaan differensial yang berlaku untuk

    setiap sistem fisis. Secara teori grup, dinamika adalah tindakan (action)

    yang dilakukan oleh grup aditiv (R ,+) pada ruang keadaan. Grup aditiv

    ( R ,+) disebut grup dinamik.

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    5/17

    5

    III. Rumusan Panca Asas Mekanika Kuantum

    Asas I :

    Untuk setiap keadaan system mikro terdapat suatu sinar (ray) vector ket diruang Hilbert wakilan yang mewakili keadaan kuantum system dan memuat

    informasi lengkap tentang sistem.

    Properties (Sifat-sifat)

    H merupakan ruang linier dengan produk skalar

    Yang lengkap dan ditopang oleh medan bilang skala kompleks

    i.e: Kaedah-kaedah yang berlaku dalam

    1) *.(III.1)

    2)

    (III.2)3) 2

    Dengan persamaan berlaku jika dan hanya jika , atau ket nol. dinamakan norm ket Alternatif Asas I :

    Dalam mekanika kuantum, setiap keadaan sistem dinyatakan dengan suatu

    fungsi yang secara implisit memuat semua informasi yang diperoleh tentangsistem dalam keadaan yang bersangkutan.

    Catatan :

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    6/17

    6

    merupakan sebuah fungsi keadaan, fungsi gelombang atau vektorkeadaan

    dapat merupakan fungsi dari besaran fisik dan sebagainyaakarnya dalam bentuk matrik momentum sudut

    6). Hasil pengukuran dalam fisika kuantum berkaitan dengan hasil pengukuran

    resemble, yaitu:

    Pengukuran yang terdiri dari sejumlah besar percobaan terhadap sistem

    dan identik yang tidak saling berinteraksi yang semuanya dipersiapkan secara

    identik sehingga ada dalam keadaan yang sama.

    Asas II :

    Untuk setiap observable terdapat wakilannya di H berupa suatu operator

    Hermitian yaitu yang memenuhi kaitan | |= | |untuk sebagiankeadaan .Sifat Hermitian menjamin agar informasi numerik yang muncul dari operator

    berupa bilangan nol.

    Asas III :

    Setiap observable beroperatorkan memiliki perangkat swa-keadaan yang memungkinkan penentuan nilai observable tersebut secara pasti. Untuk

    swa-keadaan tersebut berlaku persamaan swa-nilai.

    = Sifat Hermitian: | |

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    7/17

    7

    Jika memiliki nilai , maka| |

    | | | |Persamaan yang lebih umum

    < > = < >*

    ,

    untuk sepasang ket { >, >}.Dua swa-ket yang memiliki swa-nilai yang berbeda ( ) maka berlaku

    < > = 0 yang menyatakan bahwa kedua swa-ket tersebut tegak lurus.Untuk degeneral state, yaitu dua-swaket yang berbeda, namun swa-nilainya sama

    ( = ), maka sebarnya kombinasi linear dua swa-ket tersebut berlaku

    > = c

    > + c >, memenuhi

    > = >dapat disusun basis orthonormal { n >} untuk setiap operator yanghermitian yaitu,

    < n n> = nn, = Maka uraian keadaan

    > dapat diuraikan dalam bentuk kecil (superposisi).

    > = dengan = Dan = memiliki arti fisis sebagai nilai bobtot (probabilitas) keadaan untuk berperilaku seperti , misalnya nilai ukur observabel adalahAlternatif untuk sembarang fungsi gelombang

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    8/17

    8

    = C1 1+ C2 2 + .{1, 2 , } adalah keadaan yang membentuk perangkat lengkap dari suatuobservabel .Produk skalar , menghasilkan definisi ruang Hilbert dual yangmerupakan pasangan ruang Hilbert H memilih unsur-unsur vektor ket , Memenuhi

    ,dan

    , bersamaaan dicapai jika dan hanya jika ,maka

    Operator dikenal sebagai pendamping (adjoint) Hermit Operator Dengan demikian berlaku

    Artinya:

    bersifat hermitian jika

    =

    Asas IV:

    Untuk sistem yang menduduki keadaan kuantum sebarang (umumnya bukanswa-keadaan) dengan bentuk umum>= Cn | >, maka pengukuranobservabel akan menyebabkan aliran ket keadaan > - | wn> dengan

    peluang sebesar PnCn 2= CnC2 dan dihasilkan nilai ukur n

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    9/17

    9

    Konsekuensinya = diperoleh nilai harap untuk penentu nilai observable tersebut

    sebesar:

    1) Informasi pasti : swa-nilai operator , saat |> = |2) Nilai harap observable = beserta ketidakpastian apabila | >

    bukan swa-vektor dan harus meloncat ke salah satu swa-vektor dengan

    peluang

    2

    nP

    Asas V :

    Setiap observabel memilih penggelar (generator) yangmembangkitan/menggelar perubahan ket keadaan tertentu menjadi apabila d nag fisis, observabel ini berubah nilainya sebesar ddari nilai asalnya. Sebagai penggelar yang bersifat Hermitian, perubahan

    infirulesmal yang dihasilkan memenuhi yaitu:

    , sehingga Dengan merupakan operator identitor yang memiliki sifat

    Dihasilkan persamaan gerak Schroodinger:

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    10/17

    10

    |

    atau

    Inversi

    Hermit

    Sehingga sifat univer

    atau IV. REPRESENTASI MEKANIKA KUANTUM

    Untuk membentuk representasi dari ruang vektor near maka rdipilih himpunan

    lengkap basis vector yang saling tegak lurus , sedemikian setiap vektor dapat dinyatakan sebagai

    ,dimana adalah koefisien ke-idimana tiap-tiap Cidapat dinyatakan sebagai

    yang dapat dinyatakan sebagai kolom vektor (

    )

    dengan syarat himpunan basisnya diskrit.

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    11/17

    11

    1. Representasi koordinat

    Representasi ini diperoleh jika himpunan basis yang dipilih adalah swa-

    vektor dari operator pisisi {|}. {|}merupakan sel yang kontinu, sedemikiansehingga keefisiannya adalah fungsi| Pengukuran/aksi/kerja daari sebuah operator A pada ruang funsi di atas berkait

    dengan aksi tersebut pada ruang vector abstrak:

    A ,Dimana

    | Contoh untuk operator posisi , diperoleh || ||

    =| Menentukan operator dalam reprensentasi koordinat

    Operator energi

    Persamaan Schrodinger menjadi

    1.1

    Partikel bebas

    Persamaan nilai eigen untuk partikel bebas

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    12/17

    12

    jika dinyatakan dalam kesempatan koordinat, persamaan di atas dapat

    dilaksanakan dengan pemisahan variabel dalam koordinat kartesius sedemikian

    sehingga

    Lebih lanjut dengan pemisahan variabel dalam koordinat bola diperoleh himpunan

    solusi lain

    Dimana:

    Nilai-nilai eigen energi(swanilai energi)

    1.2 Arus Probabilitas

    Untuk sistem-sistem suatu partikel , peluang sebuah partikel berada pada suatu

    posisi dalam adalah

    Laju peluang ini terhadap waktu t, dapat dintentukan dengan mela

    Untuk partikel bebas,

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    13/17

    13

    so

    I D

    | |

    | |

    | |

    0

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    14/17

    14

    | |

    Didefinisikan

    sebagai vector rapat peluang,

    Dan disebutpersamaankontinuitas

    Divergence theorem

    Relax the volume integral of the divergence of a vector to the surface integral of

    the vector: Hence, the rate of decrease of probability for a particle to be within is equal to the net outward flux though the surface G. It is a stalerent of the

    conservation of matter n.e. It is the only way the total number of particles in V can

    change. If particles are born spent a neously in V with no net flux of particles

    through the surface S, the ,

    V

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    15/17

    15

    2). Momentum Representativ

    Representasi ini didapatkan dengan memilih swa-keadaan (vektor-vektor eigen)dari operator momentum sebagai basis vektor, yaitu : {} Karena swa nilai-nilainya continue, maka berlalu sifat orthonormal

    dan normal dari sebuah eigen vector (swa-keadaan) adalah tak hingga

    Bagaimana dengan operator posisi?

    , maka

    Dimana

    Faktor normalisasi c dapat ditentukan dari

    = c# cexp {i (kk). x} d3 x.

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    16/17

    16

    = c#c(k(k-k)

    = c#

    c (2)3

    (k-k) = c#

    c (2)3

    (k-k)

    C = = (2)-3/2

    Diketahui sebuah vector I>, dalam refresentasi momentum diperoleh:

    =

    =

    d3x

    =(2k)-3/2 (x)d3x

    =q (2k)-3/2ik. y(x)d3x

    = (k)Jadi

    (k) = (2)-3/2IK(x)d3x

    transformasi famer.. (x)

    Untuk operasi

    -3/2(k) = P-3/2(k) = K -3/2(k)

    Untuk operasi posisi

    -3/2(k) = -3/2

    = = (2)-3/2

  • 8/10/2019 Resume Fisika Kuantum

    17/17

    17

    [ ]

    SehinggaSwa-vektor (swa keadaan/Eigen-vektor)