Upload
lie-lim-caem
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 1/31
Disusun Oleh : Naila Bifaqih 205121 0018 Femiastutik Ekanova 206 121 0027 Ana Faridatun N 207 121 0021 Kurrotun Aini B 207 121 0024
Pembimbing : dr. F. Hendra Perdana, M. Sc, Sp. A
REFERAT
KEPANITERAAN KLINIK MADYA LABORATORIUM ILMU PENYAKIT ANAK RSD MARDI WALUYO BLITAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2013
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 2/31
Bentuk bulat lonjong seperti buah advokat dengan panjang
sekitar 4-6 cm dan berisi 30-60 ml empedu
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 3/31
Bentuk bulat lonjong seperti buah advokat dengan panjang
sekitar 4-6 cm dan berisi 30-60 ml empedu Empedu Fundus
Corpus
Infundibulum kantong Hartmann
Duktus sistikus
dinding lumennyamengandung katup berbentuk
spiral (katup spiral Heister), yang
memudahkan cairan empedu
mengalir masuk ke dalamkandung empedu tetapi
menahan aliran keluarnya
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 4/31
Saluran empedu ekstra hepatic terletak didalam ligamentum hepatoduodenale
dengan batas atas porta hepatic
sedangkan batas bawahnya distal papilla
Vater.
Bagian hulu saluran empedu intrahepatik
bermuara ke saluran yang paling kecil yang
disebut kanalikulus empedu yang yangmeneruskan curahan sekresi empedu
melalui duktus interlobaris ke duktus lobaris,
dan selanjutnya ke duktus hepatikus di hilus
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 5/31
Empedu diproduksi oleh sel hepatosit sebanyak 500-1500 ml perhari.
Pengaliran cairan kantung empedu diatur oleh tigafactor, yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksikandung empedu dan tahanan sfingter koledokus.
Dalam keadaan puasa empedu yang diproduksiakan dialih-alirkan ke dalam kandung empedu.
Setelah makan, kandung empedu berkontraksi,sfingter relaksasi dan empedu mengalir ke arah
duodenum. Aliran tersebut sewaktu-waktu sepertidisemprotkan karena secara intermiten tekanansaluran empedu akan lebih tinggi dari padatahanan sfingter.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 6/31
Hormon sel APUD (Amin Precursor
Uptake and Decarboxylation Cells)kolesistokinin (CCK) dari selaput lender usus halus yang disekresi karenarangsang makanan berlemak atau
produk lipolitik di dalam lumen usus,merangsang nervus vagus, sehinggaterjadi kontraksi kadung empedu.
Demikian CCK berperan besar terhadapterjadinya kontraksi kandung empedusetelah makan
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 7/31
Garam empedu, lesitin, dan kolesterolmerupakan komponen terbesar (90 %)cairan empedu.
Sisanya adalah bilirubin, asam lemak dan
garam anorganik. Garam empedu adalah molekul steroid
yang dibuat oleh hepatosit dan berasaldari kolesterol.
Pengaturan produksinya dipengaruhimekanisme umpan balik yang dapatditingkatkan sampai 20 kali produksi normalkalau diperlukan.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 8/31
Sintesis asam empedu berkurang berpengaruh secara
signifikan terhadap pengurangan hidroksilasi kolesterol (
kolesterol-7-hidroxilase ) peningkatan insiden
kolelitiasis / batu empedu pada lansia.
Ekstraksi LDL kolesterol dari darah didalam hepar << dan
>> serum kolesterol total dapat Coronary Arterial
Disease pada lansia.
Keduanya merangsang peningkatan konsentrasikolesistokinin ( suatu hormon peptida yang dikeluarkan
mukosa duodenum yang merangsang kontraksi kandung
empedu dan merelaksasi sfingter bilier ) pada waktu
puasa, dengan insiden lebih tinggi pada lansia.
Meski begitu, pengosongan kandung empedu pada
waktu puasa dan tidak puasa tidak berubah sejalan
dengan pertambahan usia, yang menurunkan sensitivitas
kolesistokinin.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 9/31
gangguan pembentukan, sekresi dan pengaliranempedu mulai dari hepatosit, saluran empeduintrasel, ekstrasel dan ekstra-hepatal, yang dapatmenyebabkan perubahan indikator biokimia,fisiologis, morfologis, dan klinis karena terjadi retensi
bahan-bahan larut dalam empedu.
kadar bilirubin direk melebihi 2.0 mg/dl atau 20% daribilirubin total
Biopsi hati menampakkan akumulasi empedu danpigmen empedu di parenkim.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 10/31
Pada obstruksi ekstrahepatik, pigmen empedu bisadilihat di duktus biliaris intralobularis atau seluruhparenkim sebagai danau-danau empedu atau infark.
Kolestasis bisa juga terlihat tanpa bukti adanyaobstruksi duktus biliaris apabila ada jejas hepatosit
atau perubahan pada fisiologi hati menyebabkanpengurangan kecepatan sekresi larut dan air.
penyebab dapat meliputi perubahan padaultrastruktur atau sitoskeleton hepatosit, perubahan
pada organela yang menyebabkan sekresi empedu,perubahan dalam aktivitas enzim, atau perubahanpada permeabilitas aparatus kanalikuler empedu.Hasil akhirnya tidak bisa dibedakan secara klinis dari
kolestasis obstruktif.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 11/31
Kolestasis Intrahepatik
1. Idiopatik
› Hepatitis neonatal idiopatik
› Lain-lain : Sindrom Zellweger
2. Anatomik
› Hepatik fibrosis kongenital/ penyakit polikistik infantil
› penyakit Caroli
3. Kelainan Metabolik
› Kelainan metabolisme as amino, lipid, KH, asam empedu
› Penyakit metabolik lain : def α1 – antitripsin, hipotiroid,hipopituitarisme
4. Infeksi
› Hepatitis virus A, B, C
› TORCH, reovirus, dll
5. Genetik/ kromosomal
› Sindrom Alagile
› Sindrom Down, Trisomi E
6. Lain-lain
Nutrisi parenteral total, histiositosis x, renjatan, obstruksi intestinal,sindrom polisplenia, lupus neonatal
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 12/31
Kolestasis Ekstrahepatik
Atresia bilier
Hipoplasia bilier, stenosis duktus bilier
Massa (kista, neoplasma, batu)
Inspissated bile syndrome , dll
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 13/31
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 14/31
Terjadi perubahan fungsi hati pada kolestasis Pada kolestasis yang berkepanjangan terjadi
kerusakan fungsional dan struktural:
A. Proses transpor hati
B. Transformasi dan konyugasi dari obat dan zattoksik
C. Sintesis protein
D. Metabolisme asam empedu dan kolesterolE. Gangguan pada metabolisme logam
F. Metabolisme cysteinyl leukotrienes
G. Mekanisme kerusakan hati sekunder
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 15/31
A. Proses transpor hati
Proses sekresi dari kanalikuli terganggu, terjadi inversi padafungsi polaritas dari hepatosit sehingga elminasi bahan
seperti bilirubin terkonyugasi, asam empedu, dan lemak
kedalam empedu melalui plasma membran permukaan
sinusoid terganggu.
B. Transformasi dan konyugasi dari obat dan zat toksik
Pada kolestasis berkepanjangan efek detergen dari asam
empedu akan menyebabkan gangguan sitokrom P-450.
Fungsi oksidasi, glukoronidasi, sulfasi dan konyugasi akan
terganggu.
C. Sintesis protein
Sintesis protein seperti alkali fosfatase dan GGT, akan
meningkat sedang produksi serum protein albumin-globulin
akan menurun.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 16/31
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 17/31
E. Gangguan pada metabolisme logam
Terjadi penumpukan logam terutama Cu karenaekskresi bilier yang menurun. Bila kadar ceruloplasminnormal maka tidak terjadi kerusakan hepatosit olehCu karena Cu mengalami polimerisasi sehingga tidak toksik.
F. Metabolisme cysteinyl leukotrienes
Cysteinyl leukotrienes suatu zat bersifat proinflamatoridan vasoaktif dimetabolisir dan dieliminasi dihati,
pada kolestasis terjadi kegagalan proses sehinggakadarnya akan meningkat menyebabkan edema,vasokonstriksi, dan progresifitas kolestasis. Olehkarena diekskresi diurin maka dapat menyebabkan
vaksokonstriksi pada ginjal.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 18/31
G. Mekanisme kerusakan hati sekunder Asam empedu, terutama litokolat merupakan zat yang menyebabkan
kerusakan hati melalui aktifitas detergen dari sifatnya yang hidrofobik.Zat ini akan melarutkan kolesterol dan fosfolipid dari sistim membransehingga intregritas membran akan terganggu. Maka fungsi yangberhubungan dengan membran seperti Na+, K+-ATPase, Mg++-ATPase,enzim-enzim lain dan fungsi transport membran dapat terganggu,
sehingga lalu lintas air dan bahan-bahan lain melalui membran jugaterganggu. Sistim transport kalsium dalam hepatosit juga terganggu. Zat-zat lain yang mungkin berperan dalam kerusakan hati adalah bilirubin,Cu, dan cysteinyl leukotrienes namun peran utama dalam kerusakanhati pada kolestasis adalah asam empedu.
Proses imunologis
Pada kolestasis didapat molekul HLA I yang mengalami display secaraabnormal pada permukaan hepatosit, sedang HLA I dan II diekspresipada saluran empedu sehingga menyebabkan respon imun terhadapsel hepatosit dan sel kolangiosit. Selanjutnya akan terjadi sirosis bilier.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 19/31
Tanpa memandang etiologinya, gejala
klinis utama pada kolestasis bayi adalah
ikterus, tinja akholis, dan urine yang
berwarna gelap
Selanjutnya akan muncul manifestasis klinis
lainnya, sebagai akibat terganggunyaaliran empedu dan bilirubin
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 20/31
Dibawah ini bagan yang menunjukkankonsekuensi akibat terjadinya kolestasis.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 21/31
Tujuan utama evaluasi bayi dengankolestasis adalah membedakan antarakolestasis intrahepatik denganekstrahepatik sendini mungkin.
Diagnosis dini obstruksi bilier ekstrahepatik akan meningkatkan keberhasilan operasi.
Kolestasis intrahepatik seperti sepsis,galaktosemia atau endrokinopati dapatdiatasi dengan medikamentosa
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 22/31
Adanya ikterus pada bayi usia lebih dari 14 hari, tinjaakolis yang persisten harus dicurigai adanya penyakithati dan saluran bilier.
Pada hepatitis neonatal sering terjadi pada anak laki-laki, lahir prematur atau berat badan lahir rendah.Sedang pada atresia bilier sering terjadi pada anak
perempuan dengan berat badan lahir normal, danmemberi gejala ikterus dan tinja akolis lebih awal.
Sepsis diduga sebagai penyebab kuning pada bayi biladitemukan ibu yang demam atau disertai tanda-tandainfeksi.
Adanya riwayat keluarga menderita kolestasis, makakemungkinan besar merupakan suatu kelainangenetik/metabolik (fibro-kistik atau defisiensi α1-antitripsin)
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 23/31
Pada umumnya gejala ikterik padaneonatus baru akan terlihat bila kadar bilirubin sekitar 7 mg/dl.
Secara klinis mulai terlihat pada bulan
pertama. Warna kehijauan bila kadar bilirubin tinggi
karena oksidasi bilirubin menjadi biliverdin.
Jaringan sklera mengandung banyak elastin yang mempunyai afinitas tinggiterhadap bilirubin, sehingga pemeriksaansklera lebih sensitif.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 24/31
Pembesaran hati tepi hati lebih dari 3,5 cm dibawah arkus kotapada garis midklavikula kanan.
Pada perabaan hati yang keras, tepi yang tajam dan permukaannoduler diperkirakan adanya fibrosis atau sirosis.
Hati yang teraba pada epigastrium mencerminkan sirosis ataulobus Riedel (pemanjangan lobus kanan yang normal).
Nyeri tekan pada palpasi hati diperkirakan adanya distensi kapsulGlisson karena edema.
Bila limpa membesar, satu dari beberapa penyebab seperti
hipertensi portal, penyakit storage, atau keganasan harusdicurigai.
Hepatomegali yang besar tanpa pembesaran organ lain dengangangguan fungsi hati yang minimal mungkin suatu fibrosis hepar kongenital.
Perlu diperiksa adanya penyakit ginjal polikistik.
Asites menandakan adanya peningkatan tekanan vena portaldan fungsi hati yang memburuk.
Pada neonatus dengan infeksi kongenital, didapatkan
bersamaan dengan mikrosefali, korioretinitis, purpura, beratbadan rendah, dan gangguan organ lain.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 25/31
Alagille mengemukakan 4 keadaan klinis yang menjadi patokanuntuk membedakan antara kolestasis ekstrahepatik dan intrahepatik
Moyer menambah satu kriteria lagi gambaran histopatologi hati
Tabel 1. Perbedaan Kolestasis Intrahepatik Dan Ekstrahepatik
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 26/31
Lab Intrahepatis Ekstrahepatis ALT/ AST +++ +
GGT + ++++ Bilirubin serum +++ ++
Tabel 2. Perbedaan ALT dan bilirubin serum
ekstra dan intrahepatik
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 27/31
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 28/31
Pengobatan paling rasional untuk kolestasis adalahperbaikan aliran empedu ke dalam usus.
Pada prinsipnya ada beberapa hal pokok yangmenjadi pedoman dalam penatalaksanaannya, yaitu:
1. Sedapat mungkin mengadakan perbaikan terhadap adanyagangguan aliran empedu
2. Mengobati komplikasi yang telah terjadi akibat adanyakolestasis
3. Memantau sedapat mungkin untuk mencegah kemungkinanterjadinya keadaan fatal yang dapat mengganggu prosesregenerasi hepar
4. Melakukan usaha-usaha yang dapat mencegah terjadinyagangguan pertumbuhan
5. Sedapat mungkin menghindari segala bahan/keadaan yangdapat mengganggu/merusak hepar.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 29/31
Dalam hal ini pengobatan dibagi dalam2 golongan besar, yaitu:
1. Tindakan medis› Perbaikan aliran empedu: pemberian
fenobarbital dan kolestiramin, ursodioxycholic acid (UDCA).
› Aspek gizi: lemak sebaiknya diberikan dalambentuk MCT (medium chain triglyceride)karena malabsorbsi lemak. Diberikantambahan vitamin larut lemak
2. Tindakan bedah› Tujuannya untuk mengadakan perbaikan
langsung terhadap kelainan saluran empeduyang ada.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 30/31
Pemantauan: Terapi
Dilihat dari progresivitas kondisi klinis sepertiikterus, besarnya hepar, lien, ascites, venakolateral. Kadar bilirubin direk dan indirek, ALT,AST, GGT, albumin, tes koagulasi danpencitraan.
Tumbuh KembangPertumbuhan pasien dengan kolestasisintrahepatik menunjukkan perlambatan sejak awal. Pasien dengan kolestasis ekstrahepatik umumnya pertumbuhan baik pada awalnya
tetapi memburuk sesuai denganperkembangan penyakit. Pasien dengankolestasis perlu dipantau pertumbuhannyadengan membuat kurva pertumbuhan beratbadan dan tinggi badan bayi/anak.
7/28/2019 REFERAT KOLESTASIS INTRAHEPATIK
http://slidepdf.com/reader/full/referat-kolestasis-intrahepatik 31/31