Upload
regis
View
599
Download
61
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KEGAWATDARURATAN PADA ANAK. dr. Mustarim, Sp.A Bag. Anak RSUD Raden Mattaher Jambi. RESUSITASI BAYI & ANAK. Resusitasi Bayi. Upaya Mempertahankan Jalan Napas dan Memberi Bantuan Pernapasan. Komisi Resusitasi UKK Pediatri Gawat Darurat Ikatan Dokter Anak Indonesia. SAFE a pproach. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
KEGAWATDARURATAN KEGAWATDARURATAN PADA ANAKPADA ANAK
dr. Mustarim, Sp.Adr. Mustarim, Sp.ABag. Anak RSUD Raden Mattaher Bag. Anak RSUD Raden Mattaher
JambiJambi
RESUSITASI BAYI & ANAKRESUSITASI BAYI & ANAK
Resusitasi BayiResusitasi Bayi
Upaya Mempertahankan Jalan Napas dan Memberi Bantuan Pernapasan
Upaya Mempertahankan Jalan Napas dan Memberi Bantuan Pernapasan
Komisi ResusitasiKomisi ResusitasiUKK Pediatri Gawat DaruratUKK Pediatri Gawat Darurat
Ikatan Dokter Anak IndonesiaIkatan Dokter Anak Indonesia
SAFE SAFE aapproachpproach
Are you Are you alrightalright
Airway openingAirway opening maneuversmaneuvers
Look, listen Look, listen feelfeel
5 5 bbreathsreaths
Check Check pulsepulseStart CPRStart CPR
Call emergency Call emergency servicesservices
Perbedaan Anatomi Jalan Napas AtasPerbedaan Anatomi Jalan Napas Atas
DEWASA ANAK
Lidah Relatif kecil Relatif besar
Larings Setinggi C 4-C 5 Setinggi C 3-C 4Lebih anterior
Epiglotis Lebar, elastis Sempit, kaku
Diameter terkecil Pita suara Rawan krikoid
Panjang trakea 10- 13 cm Bayi: 4- 5 cm18 bulan: 7 cm
Perbedaan AnatomiJalan Napas BawahPerbedaan AnatomiJalan Napas Bawah
Diameter lebih kecilDiameter lebih kecil Tulang rawan sedikitTulang rawan sedikit
Perbedaan yang Mempengaruhi Mekanisme Bernapas
Perbedaan yang Mempengaruhi Mekanisme Bernapas Tulang yang menyusun rangka Tulang yang menyusun rangka
dada lebih banyak mengandung dada lebih banyak mengandung rawanrawan
Otot napas yang menggerakan Otot napas yang menggerakan dinding dada belum berkembangdinding dada belum berkembang
Pernapasan terutama ditopang Pernapasan terutama ditopang oleh gerakan diafragmaoleh gerakan diafragma
Perbedaan Kebutuhan MetabolikPerbedaan Kebutuhan Metabolik
Pada dewasa kebutuhan oksigen 3-Pada dewasa kebutuhan oksigen 3-4 ml/kg/menit4 ml/kg/menit
Pada anak kebutuhan oksigen 6-8 Pada anak kebutuhan oksigen 6-8 ml/kg/menitml/kg/menit
Penyangga OrofaringsPenyangga Orofarings Ukuran:Ukuran:
Panjang 4-10 Panjang 4-10 cmcm
Pemilihan Pemilihan disesuaikan disesuaikan jarak bibir-jarak bibir-angulus angulus mandibulamandibula
Pemasangan Penyangga OrofaringsPemasangan Penyangga Orofarings
Pilih ukuran Pilih ukuran yang sesuaiyang sesuai
Pasang Pasang dengan dengan penekan lidah penekan lidah atau teknik atau teknik memutarmemutar
EvaluasiEvaluasi
Penyangga Nasofaringeal Ukuran 12-36 F
Penyangga Nasofaringeal Ukuran 12-36 F
Pilih ukuran sesuai jarak hidung-Pilih ukuran sesuai jarak hidung-telingatelinga
Diameter harus lebih kecil dari Diameter harus lebih kecil dari naresnares
Gunakan pelumas yang larut Gunakan pelumas yang larut dalam airdalam air
Masukkan hingga pangkal Masukkan hingga pangkal terbenam, jangan dipaksaterbenam, jangan dipaksa
Kontraindikasi: Kontraindikasi: Fraktur basis kraniiFraktur basis kranii Kebocoran liquor cerebro spinalisKebocoran liquor cerebro spinalis
Kateter PenghisapKateter Penghisap
TEKNIKTEKNIK Ventilasi 100 %Ventilasi 100 % Steril untuk Steril untuk
penghisapan dalam penghisapan dalam endotrakealendotrakeal
Hisap < 5 detikHisap < 5 detik Komplikasi: Komplikasi:
HipoksiaHipoksiaBradikardi karena Bradikardi karena refleks vagalrefleks vagal
Masker ResusitasiMasker Resusitasi
Dari dagu hingga Dari dagu hingga pangkal hidungpangkal hidung
Tidak boleh menekan Tidak boleh menekan matamata
Masker tembus Masker tembus pandang dapat pandang dapat mendeteksi muntah & mendeteksi muntah &
warna bibir anakwarna bibir anak
Teknik menggunakan masker resusitasiTeknik menggunakan masker resusitasi
Bayi & batita:Bayi & batita: ibu jari ibu jari dan telunjuk menekan dan telunjuk menekan masker, jari tengah masker, jari tengah membuat posisi membuat posisi head head tilttilt
Anak lebih besar:Anak lebih besar: ibu ibu jari dan telunjuk jari dan telunjuk menekan masker, jari menekan masker, jari tengah, jari manis dan tengah, jari manis dan kelingking membuat kelingking membuat jaw thrustjaw thrust dan ekstensi dan ekstensi leherleher
Teknik oleh dua penolongTeknik oleh dua penolong
Dengan dua Dengan dua tangan seorang tangan seorang penolong penolong mempertahankamempertahankan masker dan n masker dan jalan napas, jalan napas, penolongpenolong lain lain membantu membantu pernapasanpernapasan
LaringoskopLaringoskop
Daun lurus (Miller)Daun lurus (Miller) Daun lengkung Daun lengkung
(Macintosh)(Macintosh)
Pipa EndotrakealPipa Endotrakeal
Perkiraan diameter Perkiraan diameter interna interna ±± jari kelingking jari kelingking anakanak
Rumus diameter: Rumus diameter: (usia/4) + 4(usia/4) + 4
Rumus panjang:Rumus panjang:Oral: Oral: (usia/2) + 12(usia/2) + 12
Nasal: Nasal: (usia/2) + 15(usia/2) + 15
PEDOMAN UKURANLARINGOSKOP, PIPA ENDOTRAKEAL DAN PENGHISAP
USIA LARINGOSKOP ETT no. Oral PENGHISAP (F)
NKB Miller 0 2.5, 3.0 tanpa balon 8 5-6
NCB Miller 0-1 3.0, 3.5 tanpa balon 9-10 6-8
6 bl 3.5, 4.0 tanpa balon 10 8
1 th 4.0, 4.5 tanpa balon 11 8
2 th Miller 2 4.5, 5.0 tanpa balon 12 8
4 th 5.0, 5.5 tanpa balon 14 10
6 th 5.5 tanpa balon 15 10
8 th Miller 2Mcintosh 2
6.0 dgn/ tanpa balon 16 10
10 th 6.5 dgn/ tanpa balon 17 12
Teknik melakukan intubasi…1Teknik melakukan intubasi…1
Lakukan oksigenasi dengan balon-Lakukan oksigenasi dengan balon-maskermasker
Persiapan alat dan uji fungsi Persiapan alat dan uji fungsi masing-masing alatmasing-masing alat
Prosedur aseptikProsedur aseptik
Teknik melakukan intubasi…2Teknik melakukan intubasi…2
Masukkan daun laringoskop Masukkan daun laringoskop dari sudut mulut kanandari sudut mulut kanan
Buat aksis mulut, trakea Buat aksis mulut, trakea dan farings segaris dan farings segaris
Pada dugaan trauma leher, Pada dugaan trauma leher, harus dilakukan stabilisasi harus dilakukan stabilisasi kepala dan leher pada kepala dan leher pada posisi normal segarisposisi normal segaris
Teknik melakukan intubasi…3Teknik melakukan intubasi…3
Penekanan krikoid Penekanan krikoid (manuver Sellick) (manuver Sellick) dapat membantu dapat membantu visualisasi glotisvisualisasi glotis
Teknik melakukan intubasi…4Teknik melakukan intubasi…4
Ujung laringoskop berdaun Ujung laringoskop berdaun lurus diletakan di bawah lurus diletakan di bawah epiglotis dan digerakan epiglotis dan digerakan dengan teknik dengan teknik mengangkatmengangkat
Ujung laringoskop berdaun Ujung laringoskop berdaun lengkung diletakkan di lengkung diletakkan di valekula dan digerakan valekula dan digerakan dengan teknik mengungkitdengan teknik mengungkit
Teknik melakukan intubasi…5Teknik melakukan intubasi…5
Upayakan melihat epiglotis, Upayakan melihat epiglotis, liang glotis dan pita suaraliang glotis dan pita suara
Masukan Masukan ETTETT sampai batas sampai batas marka pita suara marka pita suara (kembangkan balon (kembangkan balon penyekat)penyekat)
Hubungkan dengan balon Hubungkan dengan balon resusitasi dan berikan resusitasi dan berikan ventilasi (sampai tahap ini ventilasi (sampai tahap ini waktu waktu maksimal 30 detikmaksimal 30 detik))
Nilai posisi Nilai posisi ETT ETT dan fiksasidan fiksasi
Menilai Posisi ETTMenilai Posisi ETT Gerakan dada simetrisGerakan dada simetris Terdengar suara napas pada ke dua Terdengar suara napas pada ke dua
lapangan parulapangan paru Perbaikan denyut jantung, warna kulit, Perbaikan denyut jantung, warna kulit,
perfusiperfusi Tak terdengar suara napas di lambung Tak terdengar suara napas di lambung
(bila diberikan tekanan balon resusitasi)(bila diberikan tekanan balon resusitasi) Melihat langsung pita suara saat Melihat langsung pita suara saat
intubasiintubasi
Fiksasi ETT:Fiksasi ETT:
Catat marka ETT pada batas mulut Catat marka ETT pada batas mulut (dapat pula diikat dengan benang)(dapat pula diikat dengan benang)
Jangan rekatkan di mandibulaJangan rekatkan di mandibula Auskultasi ulang (konfirmasi)Auskultasi ulang (konfirmasi) Foto RoentgenFoto Roentgen
Intubasi EndotrakealIntubasi Endotrakeal PersiapanPersiapan TindakanTindakan EvaluasiEvaluasi
Komplikasi Intubasi:Komplikasi Intubasi: AspirasiAspirasi BradikardiBradikardi Kinking pipa (kegagalan alat)Kinking pipa (kegagalan alat) PneumotoraksPneumotoraks Salah letak (ke esofagus, endobronkhial)Salah letak (ke esofagus, endobronkhial) HipoksiaHipoksia Obstruksi ETT (mukus)Obstruksi ETT (mukus) Trauma (bibir, gigi, lidah, jaringan lunak Trauma (bibir, gigi, lidah, jaringan lunak
orofaring)orofaring)
Beberapa tips…1Beberapa tips…1
Anak biru, suara napas (-) Anak biru, suara napas (-) Cabut Cabut ETTETT, ventilasi dengan masker, coba , ventilasi dengan masker, coba intubasi ulangintubasi ulang
Suara napas di paru kanan saja Suara napas di paru kanan saja Tarik Tarik ETTETT
Bradikardi (bayi<80;anak<60) Bradikardi (bayi<80;anak<60) hentikan tindakan, ventilasi hentikan tindakan, ventilasi dengan maskerdengan masker
Beberapa tips…2Beberapa tips…2
Bila posisi benar, tetap biru Bila posisi benar, tetap biru kemungkinan:kemungkinan:
Balon bocor Balon bocor ganti balon ganti balon
Teknik pompa tidak adekuatTeknik pompa tidak adekuat
Compliance paru Compliance paru tekan katup tekan katup pembatas balon resusitasipembatas balon resusitasi
ETT terlalu kecil ETT terlalu kecil ganti ganti
KEJANG DEMAMKEJANG DEMAM
DEFINISIDEFINISI
Kejang demam :
Kejang terkait dengan demam
Terjadi antara umur 3 bulan – 5 th
Tidak didapatkan kelainan
intrakranial
Kejang Demam :Kejang Demam :
– SederhanaSederhana
– KompleksKompleks
Patogenesis Patogenesis - Demam - Demam
- Umur- Umur
- Genetik- Genetik
Indikasi Pengobatan rumat Indikasi Pengobatan rumat ==kejang kejang demam menunjukkan ciri demam menunjukkan ciri SBBSBB::
Kejang lama lebih dari 15 menit.Kejang lama lebih dari 15 menit.
Anak mengalami kelainan neurologis yang Anak mengalami kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya:misalnya:
hemiparesis, paresis Todd, Cerebral Palsy, hemiparesis, paresis Todd, Cerebral Palsy, retardasi mental, hidrosefalus, mikrosefaliretardasi mental, hidrosefalus, mikrosefali..
Kejang fokal atau parsial.Kejang fokal atau parsial.Konsensus 1980Konsensus 1980
Kesepakatan Saraf AnakKesepakatan Saraf Anak
Prognosis :Prognosis :
– Sembuh sempurna Sembuh sempurna
– Kejang demam berulangKejang demam berulang
– Sembuh dengan cacatSembuh dengan cacat
– EpilepsiEpilepsi
– Gangguan mentalGangguan mental
KEJANG PD NEONATUSKEJANG PD NEONATUS
KEJANG PD NEONATUS KEJANG PD NEONATUS =kegawatan=kegawatan
Keadaan emergensi dan tanda bahayaKeadaan emergensi dan tanda bahaya dapat hipoksia otakdapat hipoksia otaksekuele/kematiansekuele/kematian
Etiologi: asfiksia, hipoglikemia, gangguan Etiologi: asfiksia, hipoglikemia, gangguan metabolik atau sebagai tanda meningitis/ metabolik atau sebagai tanda meningitis/ gangg SSPgangg SSP
DDDD
Kejang metabolikKejang metabolik: hipoglikemi, : hipoglikemi, hiponatremi, hipokalsemia, hipernatremiahiponatremi, hipokalsemia, hipernatremia
Kejang ec infeksiKejang ec infeksi: meningitis: meningitis
SpameSpame: tetanus neonatorum: tetanus neonatorum
Kejang pasca asfiksiaKejang pasca asfiksia: ensefalopati : ensefalopati hipoksik iskemiahipoksik iskemia
AnamnesisAnamnesis
Kapan, berapa lama,KUKapan, berapa lama,KU
Riwayat persalinan: prematur, tindakan, Riwayat persalinan: prematur, tindakan, penolong,asfiksia?penolong,asfiksia?
imunisasi ibu, ibu narkoba,ikterik, malas imunisasi ibu, ibu narkoba,ikterik, malas minum?minum?
Penurunan kesadaran pastiPenurunan kesadaran pasti
PFPF
KEJANGKEJANGGerakan abnormal Gerakan abnormal mata, wajah, mulut, mata, wajah, mulut, lidah dan ektremitaslidah dan ektremitasGerakan Gerakan spt mengayuh sepeda, mata spt mengayuh sepeda, mata berkedip, berputar, julingberkedip, berputar, julingTangis melengking dg nada tinggi, sukar Tangis melengking dg nada tinggi, sukar berhentiberhentiPenurunan kesadaran,UUB membonjol, Penurunan kesadaran,UUB membonjol, suhu tak normalsuhu tak normal
SpasmeSpasme
Tetap sadar, nangis kesakitan, trismus, Tetap sadar, nangis kesakitan, trismus, kaku otot mulut, mulut tak dapat dibuka, kaku otot mulut, mulut tak dapat dibuka, bibir mencucu, opistotonus, kekakuan pd bibir mencucu, opistotonus, kekakuan pd ektremitas, perut, kontraksi otot tak ektremitas, perut, kontraksi otot tak terkendali .terkendali .
Dipicu oleh kebisingan, cahaya, prosudur Dipicu oleh kebisingan, cahaya, prosudur dx.dx.
Inf talipusatInf talipusat
PPPP
To cari ecTo cari ec
DR, LF, GDS, elektrolit, bilirubinDR, LF, GDS, elektrolit, bilirubin
USG, CT, EEGUSG, CT, EEG
TerapiTerapi
Medikamentosa to potong kejangMedikamentosa to potong kejangBebaskan jalan nafas dan OksigenasiBebaskan jalan nafas dan OksigenasiInfusInfusTx. Sesuai ec.Tx. Sesuai ec.
penobarbital 20mg/kgBB im ato ivpenobarbital 20mg/kgBB im ato iv dlm 5 dlm 5 mnt. mnt.
Dpt diulang 10mg/kgBB 2x selang 30 Dpt diulang 10mg/kgBB 2x selang 30 mnt.mnt. penitoin 20mg/kgBB ivpenitoin 20mg/kgBB iv dlm nacl dg dlm nacl dg kecepatan 1mb/kgBB/mntkecepatan 1mb/kgBB/mnt
Tx RumatanTx Rumatan
Fenobarbital Fenobarbital 3-5mg/hari. Dosis tunggal ato 3-5mg/hari. Dosis tunggal ato terbagi tp 12 jam iv ato oral sampe bebas terbagi tp 12 jam iv ato oral sampe bebas kejang 7 hr.kejang 7 hr.
Fenitoin Fenitoin 4-8mg/kgBB iv ato peroral.dosis 4-8mg/kgBB iv ato peroral.dosis terbagi 2-3terbagi 2-3
Tx hipoglikemiaTx hipoglikemia
Perbaiki ventilasi, curah jtg, tekanan darahPerbaiki ventilasi, curah jtg, tekanan darah
KEJANG PADA ANAKKEJANG PADA ANAK
Etiologi : Delapan puluh persen ispa 80% - virus
Pengelolahan Saat sakitPengobatan suportif
Memotong kejang
Mengatasi demam
Pengobatan suportif lain
Pengobatan kausatif
Penobatan profilaksi jangka panjang
kontinu intermiten
Phenobarbital phenitoin diazepam
Sodium valproat carbamazepin
KEJANG
Non Cerebral
(selama kejang
sadar)
Cerebral
(selama kejang
tak sadar)
Tetanus
Keracunan
Botulismus
Tetani
Akut sesaat
Kronik berulang
InfeksiGg metabolikGg elektrolitGg kardiovaskulerKeganasanMalformasiKeracunanbahan toksikWithdrawl obat
Epilepsi :- umum / general- partial- tak terklasifikasi
Ekstrakranial
Intrakranial
KD simpleks
KD Kompleks
Gangguan keseimbangan ion
Gangguan pompa Na - K
Gangguan membran sel
Depolarisasi
Potensial aksi
Pelepasan neurotransmiter di ujung akson
Reseptor GABA & As. Glutamat di pre sinap
Eksitasi > Inhibisi
Depolarisasi post sinap KEJANG
KEJANG
Kardiovaskuler Respirasi Metabolisme
- Hipertensi- Takikardi Suplai O2 ↓ Konsumsi O2 ↑
Glukosa uptake ↑
Hipoksia
ATP ↓
Asam laktat ↑
Udem serebri
Glutamat ekstra sel ↓
Sintesa makromolekul, lipid ↓
Kardiak output ↑
CBF ↑
- Autoregulasi rusak
- Hipotensi
- CPP ↓
- CBF ↓
Sel mati
TIK ↑
Hipertermi
Kejang
Free radikal
( 30 menit )
( 30 – 60 menit )
Infeksi intrakranial
Meningitis Purulenta / bakteri
Serosa virus
tuberkulosis
aseptik lain
Ensefalitis virus
bakteri
jamur
parasite
Meningoensefalitis
Abses otak
L P
klinisWarna
Sel
Protein
glukose
Manifestasi klinik infeksi intrakranial
• Tanda infeksi : panas,lemah,rewel,gelisah ,nafsu makan berkurang dll
• Tanda radang : rangsangan meningeal , kejang, gangguan reurologis
• Tanda peningian tekanan intrakranial : tumpah,pusing,penurunan
kesadaran,papil udem,UUB
menonjol
Meningitis Tuberkulosa
Stadium I : tanda infeksi ,panas subfebril,gelisah,lemah
Stadium II : terdapat tanda rangsangan meningeal,kejang
penurunan kesadaran
Stadium III : koma dalam,reaksi pupil negatip,defisit neurologi
Rangsangan meningeal Kaku kuduk
Brudzinski I dan II positip
Tanda Kernig positip
Gambaran LCSMeningitis bakteri Meningitis serosa Ensefalitis
TBC virus
Warna
Jumlah sel
Jenis sel
Protein
glukose
Keruh xanthocrom jernih jernih
meningkat ( normal 10 /mm3 )
PMN dominan M N dominan MN dominan
Tinggi sekali tinggi sekali tinggi tinggi
Turun turun normal normal
Etiologi meningitis
Neonatus : Escherichia
Streptococcus pneumonia
Staphylococus
Salmonella sp
Anak 2 bl – 4 th : Hemophilus influezae
Streptococcus pneumonie
Neisseria meningitidis
Anak di atas 4 th : Streptococcus pneumonia
Neisseria meningitidis
STATUS KONVULSIVUSSTATUS KONVULSIVUS
Kejang status/ Status konvulsivus1.Serangan kejang lebih dari 30 menit
2.Di antara dua serangan kejang tanpa
pulihnya kesadaran
Etiologi : 1. Infeksi intrakranial
2. Gangguan metabolik / elektrolit
3. Hipoksi Iskemik
4. Ensefalopathi
5. Hiperpireksi
6. With drawl obat
Pengelolaan kejang status
1.Mencari penyebab
2.Menjaga tanda vital optimal
3.Pasang I V line, periksa glukosa darah,elektrolit,
analisa gas darah
4.Pemberian antikonvulsan :
- Pemberian IV
- Terdiri dua paduan obat
- Perhatikan depresi pernafasan
Membebaskan jalan nafas : Posisi kepala Lateral dicubitus Isap lendir
Mencegah hipoksi : oksigen 100% dengan masker
Mencegah hipoglikemi dan koreksi elektrolit glukose 25% 2 – 4 cc / kkBB
Menjaga tanda vital baik : suhu, tensi, nadi, irama nafas
Mencegah udem otak Pemberian kortikosteroid
Diazepam rektal 0,5 mg/ kg BB
Diazepam 0,5 mg/KgBB
Fenitoin 10-20 mg /KgBB
Phenobarbital 5 – 15 mg/Kg BB dilanjutkan 1-6 mg/ mnt drip atau Midazolam 0,2 mg/KgBB dilanjutkan 0,1-0,4 mg/ KgBB / Jam
Phenetoin 5-7mg/kgBB/hariKejang ( + )
Kejang ( - )
Kejang (+)
Diazepam 0,3 – 0,5 mg/KgBB (> 2 mg/menit)
Kejang 5’
Phenytoin 10 mg/kgBB
(> 25 mg/menit)
Kejang (-)
5’- 20’
Kejang (+) Kejang (-)
Kejang
(+)
Kejang (-)
1 jam
Phenytoin 5 mg/kgBB
Oral
Phenytoin
10 mg/kgBB/hr
Diazepam
0,3 – 0,5 mg/kgBB
Piridoksin 100 mg
Diazepam drip
5 – 7 mg/kgBB/hr
PICU
Diazepam drip
10 – 24 mg/kgBB/hr
Phenobarbital
8 – 10 mg/kgBB/hr
Phenobarbital
5 mg/kgBB/hr
24 jam
PICU
Phenobarbital
15 – 20 mg/kgBB
KOMPLIKASI
Gangguan elektrolit Gangguan metabolik Dehidrasi Hipoksi Udem otak Hipotensi Mioglobinuria
PROGNOSIS
Kematian 3 – 11%
Cacat 9,1% : Intractabel epilepsi
defisit neurologi
TATALAKSANATATALAKSANADEMAM BERDARAH DENGUEDEMAM BERDARAH DENGUE
dr. Mustarimdr. MustarimIlmu Kesehatan AnakIlmu Kesehatan Anak
DEMAM BERDARAH DENGUEDEMAM BERDARAH DENGUE
Penyebab :Penyebab :
Virus dengueVirus dengue
Den 1, den 2, den 3, den 4Den 1, den 2, den 3, den 4
Den 3Den 3– DominanDominan– Kasus beratKasus berat
PenularanPenularan : :
Aedes AegyptiAedes Aegypti– Inkubasi ekstrinsik Inkubasi ekstrinsik
(8-10 hari)(8-10 hari)
– Infektif selamanyaInfektif selamanya
ManusiaManusia– Inkubasi intrinsikInkubasi intrinsik
(4-6 hari)(4-6 hari)
Penderita DBD Viremia Orang sehat
di sekitarnyaVektor (aedes aegypti)
Perdarahan hebat terjadi akibat kelainan Perdarahan hebat terjadi akibat kelainan hemostatishemostatis– VaskulopatiVaskulopati– TrombositopeniaTrombositopenia– KoagulopatiKoagulopati
Bagan PatogenesisBagan Patogenesis
Masih kontroversiMasih kontroversiYang umum dipakaiYang umum dipakai
1. Hipotesis infeksi sekunder1. Hipotesis infeksi sekunder2. Virulensi Virus2. Virulensi Virus
Aktivasi komplemen Agregasi trombosit Kerusakan Aktivasi komplemen Agregasi trombosit Kerusakan endotel pemb. darah endotel pemb. darah
Plasma Leakage Trombositopenia Plasma Leakage Trombositopenia Aktivasi faktor Aktivasi faktor Hipovolemi Kelainan fungsi pembekuanHipovolemi Kelainan fungsi pembekuan trombosittrombosit
Syok Vaskulopati, trombositopeni, koagulopatiSyok Vaskulopati, trombositopeni, koagulopati
Perdarahan hebatPerdarahan hebat
Infeksi virus dengue
Asimtomatik Simtomatik
Demam berdarah DengueDemam dengue(DD)
Demam yang jelas penyebabnya
( sindrom peny.virus )
Perdarahan (-)Perdarahan (+)
Yang tidak lazimSyok (-) Syok (+)
(DSS)
DD DBD
Spektrum Klinis Infeksi Virus Dengue
Terdapat perembesan plasma
Strategi PengobatanStrategi Pengobatan
SuportifSuportif– Terhadap perembesan plasmaTerhadap perembesan plasma
Berlangsung 24-48 jamBerlangsung 24-48 jam
Saat febris ke A-Febris (hari ke 3-5)Saat febris ke A-Febris (hari ke 3-5)
Cairan !Cairan !
Obat-obatanObat-obatan– Atas indikasiAtas indikasi
Hindarkan tindakan manipulatifHindarkan tindakan manipulatif
DIAGNOSISDIAGNOSIS
Kriteria WHO 1997Kriteria WHO 1997Klinis : Klinis : 1.1. Panas tinggi 2-7 hariPanas tinggi 2-7 hari2.2. Manifestasi perdarahanManifestasi perdarahan3.3. HepatomegaliHepatomegali4.4. Dengan atau tanpa syokDengan atau tanpa syokLab : Lab : 1.1. TrombositopeniTrombositopeni2.2. Hemokonsentrasi (meningkat>=20%)Hemokonsentrasi (meningkat>=20%)
Manifestasi Perdarahan (ptechie)Manifestasi Perdarahan (ptechie)
Efusi PleuraEfusi Pleura
Konfirmasi diagnosisKonfirmasi diagnosisSerologisSerologis1.1. HI TesHI Tes2.2. CF TesCF Tes3.3. NT TesNT Tes4.4. IgM ElisaIgM Elisa5.5. IgG ElisaIgG Elisa
Derajat penyakitDerajat penyakitI.I. Kriteria WHO (RL (+))Kriteria WHO (RL (+))II.II. Kriteria WHO (perdarahan spontan)Kriteria WHO (perdarahan spontan)III.III. Kegagalan sirkulasiKegagalan sirkulasiIV.IV. Syok beratSyok berat
DBDDBD
Perubahan patofisiologi membedakan : Perubahan patofisiologi membedakan : DBD dengan DD (Homeostasis dan DBD dengan DD (Homeostasis dan perembesan plasma)perembesan plasma)
DemamDemam– 2-7 hari2-7 hari– TinggiTinggi– MendadakMendadak– Akhir demam fase kritis !Akhir demam fase kritis !
PerdarahanPerdarahan– RL (+) s/d spontan (melena, hematemesis)RL (+) s/d spontan (melena, hematemesis)– Vaskulopati, trombositopeni, Vaskulopati, trombositopeni,
gangguan fungsi trombosit, PIMgangguan fungsi trombosit, PIM
HepatomegaliHepatomegali
SyokSyok– Saat suhuSaat suhu– BerkeringatBerkeringat– Perubahan nadi dan tekanan darahPerubahan nadi dan tekanan darah– Akral dinginAkral dingin– Kongesti kulitKongesti kulit
LeukositLeukosit– Leukosit normal, dengan dominasi neutrofil Leukosit normal, dengan dominasi neutrofil
akhir demam leukosit menurun bersama dgn akhir demam leukosit menurun bersama dgn neutrofil neutrofil limfositosis relatif limfositosis relatif
– Limfosit plasma biru meningkat > 15 %Limfosit plasma biru meningkat > 15 %
TrombositopeniTrombositopeniHematokrit Hematokrit (≥ 20%) (≥ 20%)Ro : Ro : – Efusi Pleura : lateral dekubitusEfusi Pleura : lateral dekubitus
USGUSG– AscitesAscites
Diagnosis BandingDiagnosis Banding
Infeksi bakteri ,virus, protozoa lainInfeksi bakteri ,virus, protozoa lain– Trombositopeni dan hemokonsentrasiTrombositopeni dan hemokonsentrasi
Demam dengueDemam dengueCikungunyaCikungunyaSepsisSepsisMeningitis meningokokusMeningitis meningokokusITPITPLeukemia, anemia aplastikLeukemia, anemia aplastik
Ingat kriteria WHO 1997Ingat kriteria WHO 1997
Komplikasi dan manifestasi yang tidak lazimKomplikasi dan manifestasi yang tidak lazim
Ensefalopati dengueEnsefalopati dengue– Komplikasi syokKomplikasi syok– Gangguan metabolikGangguan metabolik– Perdarahan serebralPerdarahan serebral– Trombosis pembuluh darah otakTrombosis pembuluh darah otak– Kegagalan hati akutKegagalan hati akut
Kelainan ginjalKelainan ginjal– Gagal ginjalGagal ginjal– HUSHUS
Udem paruUdem paru– Akibat pemberian cairan yang berlebihanAkibat pemberian cairan yang berlebihan
DSSDSSMekanisme Patogenesis
Kompleks Antigen Antibodi
Sistem Komplemen
Permeabilitas kapiler
Perembesan PlasmaHt naik
Efusi pleuraAscites
Renjatan HipovolemikAsidosis
PaO2 turun
Anafilatoksin
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Strategi PengobatanStrategi Pengobatan– Pada dasarnya suportifPada dasarnya suportif– Mengganti cairan yang hilang akibat perembesanMengganti cairan yang hilang akibat perembesan
Jenis cairan yang tepatJenis cairan yang tepat
Kecermatan penghitungan volume Kecermatan penghitungan volume
cairan pengganticairan pengganti– Penting deteksi dini terjadinya perembesan cairanPenting deteksi dini terjadinya perembesan cairan
Harus waspada :Harus waspada :
- Pada fase peralihan demam ke penurunan suhu- Pada fase peralihan demam ke penurunan suhu
- Pada umumnya hari sakit ke 3 sampai ke 5- Pada umumnya hari sakit ke 3 sampai ke 5
Tatalaksana DBDTatalaksana DBD
Demam Dengue Demam Dengue Rawat Jalan Rawat Jalan
Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue Rawat Inap Rawat Inap
DBD komplikasi DBD komplikasi Rawat Intensif Rawat Intensif
Perawatan DBD baik :Perawatan DBD baik :Sangat diperlukan :Sangat diperlukan :- Dokter & perawat terampilDokter & perawat terampil
- Laboratorium yang memadaiLaboratorium yang memadai
- Cairan kristaloid & koloid yang tersediaCairan kristaloid & koloid yang tersedia
- Bank darah yang siap bila diperlukanBank darah yang siap bila diperlukan
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
PERHATIANPERHATIANPerjalanan penyakit DBD sulit diramalkanPerjalanan penyakit DBD sulit diramalkan
Pasien masuk baik Pasien masuk baik singkat buruk singkat buruk
KUNCI KEBERHASILAN :KUNCI KEBERHASILAN :Ketrampilan dokter dalam mendeteksi dini Ketrampilan dokter dalam mendeteksi dini terjadinya perembesan cairan yaitu masa terjadinya perembesan cairan yaitu masa peralihan dari demam ke fase penurunan suhu peralihan dari demam ke fase penurunan suhu (fase kritis, fase syok)(fase kritis, fase syok)
TATALAKSANA DEMAM DENGUETATALAKSANA DEMAM DENGUE
Demam DengueDemam Dengue
Saat suhu turun (p.u) penyembuhanSaat suhu turun (p.u) penyembuhan
Hati-hati Hati-hati harus observasi 2 hari setelah harus observasi 2 hari setelah suhu turunsuhu turun
Pada fase demam sulit dibedakan : Pada fase demam sulit dibedakan : Demam Dengue ~ Demam Berdarah DengueDemam Dengue ~ Demam Berdarah Dengue
TATALAKSANA DEMAM DENGUETATALAKSANA DEMAM DENGUE
Tanda kegawatan harus diberitahukan kepada Tanda kegawatan harus diberitahukan kepada orang tuaorang tua
Pasien tanpa komplikasi setelah suhu turun 2-3 hariPasien tanpa komplikasi setelah suhu turun 2-3 hari
Tidak perlu diobservasiTidak perlu diobservasi
Nyeri perut berat
Berak Warna hitam
Perdarahan Kulit & mukosa
(mimisan, perdarahan
Gusi)
RumahSakitBerkeringat
Kulit dingin
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
suhu turunsuhu turunfase awalfase awalterjadinya syokterjadinya syok
Perlu :Perlu :observasi klinis, tanda vital dan observasi klinis, tanda vital dan pemantauan perembesan plasmapemantauan perembesan plasmagangguan hemostasisgangguan hemostasis
Keberhasilan tatalaksana
Deteksi dini Fase kritis
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
PROGNOSIS DBDPROGNOSIS DBDPengenalan awal terjadinya Pengenalan awal terjadinya
perembesan plasmaperembesan plasma Peningkatan HtPeningkatan Ht
Penurunan TrombositPenurunan Trombosit
Penurunan trombosit terjadi sebelum Penurunan trombosit terjadi sebelum peningkatan hematokritpeningkatan hematokrit
Peningkatan Ht terjadi sebelum penurunan suhuPeningkatan Ht terjadi sebelum penurunan suhu
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Pemberian cairanOral/intravena
4 – 6 jam I 50 cc/kgBBRumatan 80-100 cc/kgBB/hr
Supportif : Antipiretika
antikonvulsan
Pengawasan : Klinis, tanda vital,
laboratorium
DBD
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Pasien Pasien Pengawasan Pengawasan Syok Syok
Periode kritis demamPeriode kritis demam
(hari ke 3 – 5 demam)(hari ke 3 – 5 demam)
Pemeriksaan Ht berkalaPemeriksaan Ht berkala
gamb. kebocoran plasma gamb. kebocoran plasma pemant. kebth. Cairan pemant. kebth. Cairan
keberhasilan pengobatankeberhasilan pengobatan
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Pemeriksaan hematokrit minimal 1 x/hari Pemeriksaan hematokrit minimal 1 x/hari sejak sakit hari ke 3 sampai suhu normalsejak sakit hari ke 3 sampai suhu normal
Hemokonsentrasi p.u sebelum :Hemokonsentrasi p.u sebelum :– Perubahan tekanan darahPerubahan tekanan darah– Perubahan tekanan nadiPerubahan tekanan nadi
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Penggantian volume plasmaPenggantian volume plasmaHarus hati-hati & bijaksanaHarus hati-hati & bijaksanaCairan adekuat, seminimal mungkin mencukupi Cairan adekuat, seminimal mungkin mencukupi kebocoran plasmakebocoran plasmaPerembesan plasma terjadi saat fase penurunan suhuPerembesan plasma terjadi saat fase penurunan suhuKebutuhan cairan awal dihitung 2 – 3 jam pertamaKebutuhan cairan awal dihitung 2 – 3 jam pertama pada syok lebih sering lagi 6 – 30 menitpada syok lebih sering lagi 6 – 30 menitHarus selalu disesuaikan dengan tanda vital, hematokrit, Harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, hematokrit, dan jumlah urinedan jumlah urineSec. umum vol. yang dibutuhkan : rumatan + 5 – 8 %Sec. umum vol. yang dibutuhkan : rumatan + 5 – 8 %
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Cairan intravena diperlukan bila :Cairan intravena diperlukan bila :1.1. Anak terus menerus muntahAnak terus menerus muntah2.2. Nilai hematokrit cenderung meningkat pada Nilai hematokrit cenderung meningkat pada
pemeriksaan berkalapemeriksaan berkala
HATI-HATI !!!HATI-HATI !!!Penggantian cairan setelah perembesan Penggantian cairan setelah perembesan berhenti berhenti udema paru udema paruJuga pada masa konvalesenJuga pada masa konvalesen
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Jenis cairan (rekomendasi WHO)Jenis cairan (rekomendasi WHO)Cairan KoloidCairan Koloid– Dekstran 40Dekstran 40– HES (Hidroxy Ethyl Starch) 6%HES (Hidroxy Ethyl Starch) 6%– PlasmaPlasma
Cairan KristaloidCairan Kristaloid– Larutan Ringer Laktat (RL)Larutan Ringer Laktat (RL)– Larutan Ringer Asetat (RA)Larutan Ringer Asetat (RA)– Larutan Garam Faali (GF)Larutan Garam Faali (GF)– D 5% dalam RL (D5/RL)D 5% dalam RL (D5/RL)– D 5% dalam RA (D5/RA)D 5% dalam RA (D5/RA)– D 5% dalam ½ larutan GF (D5/ ½ LGF)D 5% dalam ½ larutan GF (D5/ ½ LGF)(catatan : untuk resusitasi syok dipakai RL atau RA)(catatan : untuk resusitasi syok dipakai RL atau RA)
1. Oksigenasi (O2 2-4 l/menit)2. Cairan kristaloid isotonis : RL/RA/NaCl 0,9%
20 ml/kgBB secepatnya
Evaluasi 30 menit
Pantau tanda vital /10 menit Balans cairan
Syok teratasi Syok tdk teratasi
Cairan 10 ml/kgBB/jam
Tatalaksana DBD dengan Syok
Evaluasi ketat
Stabil dlm 24 jam
Diturunkan bertahap7 ml/kgBB/jam5 ml/kgBB/jam3 ml/kgBB/jam
Infus stop tidak melebihi 48 jamsetelah syok teratasi
Kristaloid 20 ml/kgBB/jam+ koloid 10-20 ml/kgBB/jamSyok teratasi
Syok belum teratasi
Ht turun Ht tetap ↑
Koloid 20 ml/kgBB
Transf. darah segar10 ml/kgBBdiulang sesuai kebth.
TATALAKSANA DBD DENGAN SYOK TATALAKSANA DBD DENGAN SYOK (DSS)(DSS)
KOREKSI ASIDOSISKOREKSI ASIDOSIS– Analisa Gas DarahAnalisa Gas Darah– Segera, o.k dapat menyebabkan kematianSegera, o.k dapat menyebabkan kematian– Koreksi dengan larutan bikarbonas natrikusKoreksi dengan larutan bikarbonas natrikus
PEMBERIAN TERAPI OKSIGENPEMBERIAN TERAPI OKSIGEN– Oksigen dengan masker mutlak diperlukanOksigen dengan masker mutlak diperlukan– Kegagalan mengalirkan O2 ke organKegagalan mengalirkan O2 ke organ– Hipoksia memacu DICHipoksia memacu DIC
TATALAKSANA DBD DENGAN SYOK TATALAKSANA DBD DENGAN SYOK (DSS)(DSS)
MONITOR PERJALANAN PENYAKITMONITOR PERJALANAN PENYAKIT
Pemantauan tanda vital :Pemantauan tanda vital :– KesadaranKesadaran– Tekanan darah, capilary refillTekanan darah, capilary refill– Frek nadi, jantung, nafasFrek nadi, jantung, nafas– Pembesaran hatiPembesaran hati– Nyeri tekan hipokondrium kananNyeri tekan hipokondrium kanan– Diuresis usahakan > 2 ml/kgbb/jamDiuresis usahakan > 2 ml/kgbb/jam
TATALAKSANA DBD DENGAN TATALAKSANA DBD DENGAN SYOK (DSS)SYOK (DSS)
MONITOR PERJALANAN PENYAKITMONITOR PERJALANAN PENYAKIT
Pemantauan kadar Hb, Ht dan trombositPemantauan kadar Hb, Ht dan trombosit– Ht meningkat Ht meningkat perembesan plasma perembesan plasma
masih berlangsung masih berlangsung koloid koloid– Ht menurun Ht menurun perdarahan? perdarahan? transfusi transfusi– Monitor trombosit meramal terjadinya syokMonitor trombosit meramal terjadinya syok
TATALAKSANA DBD DENGAN SYOK TATALAKSANA DBD DENGAN SYOK (DSS)(DSS)
MONITOR PERJALANAN PENYAKITMONITOR PERJALANAN PENYAKIT– Foto dada serialFoto dada serial
Lateral dekubitus kananLateral dekubitus kanan
– Parameter koagulanParameter koagulan– TransaminaseTransaminase
PERDARAHAN PADA DBDPERDARAHAN PADA DBD
Multifaktorial kompleksMultifaktorial kompleksMekanisme perdarahan :Mekanisme perdarahan :– trombositopenitrombositopeni– vaskulopati, kelainan endothelvaskulopati, kelainan endothel– koagulopati (bisa DIC)koagulopati (bisa DIC)
PENTING : !!! Perdarahan Saluran CernaPENTING : !!! Perdarahan Saluran Cerna– fatalfatal– terjadi mengikuti syok beratterjadi mengikuti syok berat– mencegah syok mencegah syok mencegah perdarahan mencegah perdarahan
TIP’S MENGATASI PERDARAHANTIP’S MENGATASI PERDARAHAN
Dugaan terjadinya perdarahan :Dugaan terjadinya perdarahan :– Gelisah, kesakitanGelisah, kesakitan– Nyeri tekan hipokondrium kananNyeri tekan hipokondrium kanan– Abdomen membuncitAbdomen membuncit– Penurunan Hb dan Ht pada pemantauanPenurunan Hb dan Ht pada pemantauan
Pemberian transfusi darahPemberian transfusi darah– Lebih disukai komponenLebih disukai komponen
Pengobatan lain :Pengobatan lain :– Transamin, carbazochrom Transamin, carbazochrom tak ada gunanya tak ada gunanya
KOMPLIKASIKOMPLIKASI
Acute Tubular necrosisAcute Tubular necrosis
EnsefalopatiEnsefalopati
Udema ParuUdema Paru
Syok berulangSyok berulang
Syok berkepanjangan : ???Syok berkepanjangan : ???– Apakah syok telah teratasi dengan baikApakah syok telah teratasi dengan baik– Apakah cairan yang diberikan sudah cukupApakah cairan yang diberikan sudah cukup– Apakah telah diberikan koloidApakah telah diberikan koloid– Apakah dijumpai perdarahanApakah dijumpai perdarahan
FAKTOR PROGNOSISFAKTOR PROGNOSIS
Keterlambatan berobatKeterlambatan berobat
Keterlambatan diagnosisKeterlambatan diagnosis
Kurang mengenal tanda klinis tak lazimKurang mengenal tanda klinis tak lazim
Kurang mengenal tanda kegawatanKurang mengenal tanda kegawatan
Kegagalan mengatasi kegawatanKegagalan mengatasi kegawatan
ENSEFALOPATI DENGUEENSEFALOPATI DENGUE
PENYEBAB :PENYEBAB :– Akibat udema otakAkibat udema otak– Perdarahan intra serebralPerdarahan intra serebral– Kelainan metabolik dan elektrolitKelainan metabolik dan elektrolit– Terbentuknya trombus kapiler pembuluh darah otakTerbentuknya trombus kapiler pembuluh darah otak
GEJALA KLINIS :GEJALA KLINIS :– Kesadaran menurunKesadaran menurun– Disertai/tidak kejangDisertai/tidak kejang– DBD tanpa / dengan syokDBD tanpa / dengan syok
ENSEFALOPATI DENGUEENSEFALOPATI DENGUE
PENTING :PENTING :– Ketepatan diagnosisKetepatan diagnosis– PengobatanPengobatan
Jumlah cairan harus dikurangiJumlah cairan harus dikurangi
RL segera diganti dengan NaCl 0,9% dan D5% 3:1RL segera diganti dengan NaCl 0,9% dan D5% 3:1
Tidak mengandung HCO3Tidak mengandung HCO3
KortikosteroidKortikosteroid
AntibiotikaAntibiotika
Kriteria Pemulangan PasienKriteria Pemulangan Pasien
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretikTidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
Nafsu makan membaikNafsu makan membaik
Secara klinis tampak perbaikanSecara klinis tampak perbaikan
Hematokrit stabilHematokrit stabil
Tiga hari setelah syok teratasiTiga hari setelah syok teratasi
Jumlah trombosit > 50.000 / ulJumlah trombosit > 50.000 / ul
Tidak dijumpai distres pernafasan Tidak dijumpai distres pernafasan
(disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)(disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Fogging terfokusFogging terfokus
Abatisasi (1 sdm/10 gram Abatisasi (1 sdm/10 gram 100 ltr air) 100 ltr air)
GerakanGerakan 3 M3 M
MMengurasenguras M Menutupenutup M Menguburengubur
KESIMPULANKESIMPULAN
Patogenesis DBD perlu difahami dengan Patogenesis DBD perlu difahami dengan baikbaik
Seorang klinisi harus mampu :Seorang klinisi harus mampu :– Menegakkan diagnosis DBDMenegakkan diagnosis DBD– Melakukan monitor teraturMelakukan monitor teratur– Mengatasi DBD beratMengatasi DBD berat
Terima kasihTerima kasih