K.9-10 Kul. Rongga Mulut, Esofagus 2010

  • Upload
    qpqppl

  • View
    67

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Kelainan rongga mulut dan EsofagusDr. H. Rustam Effendi YS,SpPD-KGEHDivisi Gastroenterologi-Hepatologi Dep.Ilmu .Peny.Dalam FKUSU/RSUP- H.Adam Malik& RSU Dr. Pirngadi Medan

K-8. Kelainan rongga mulut (Disorders of the mouth) Herpes stomatitis. Oral thrush, Acute necrotizing ulcerative gingivitis.

Kelainan

pada Oesophagus :

Odinofagia. Disfagia

K-9 : Kelainan pada Oesophagus : Gangguan pasase oesophagus. Striktura oesophagus Varises oesophagus Gangguan motilitas oesophagus /reflux oesophagitis. Corosive lesions of oesophagus.

Kelainan rongga mulut:

Rongga mulut & mukosanya adl.target dari berbagai penyebab infeksi, bahan kimia, dan bahan fisikal, dipengaruhi berbagai penyebab peradangan pada mulut atau bgn dari penyakit sistemik. Beberapa hal yang perlu diketahui antara lain : Herpes stomatitis. Oral thrush, acute necrotizing ulcerative gingivitis Dll.

HERPES STOMATITIS :

Lokasi : pipi, tongue, gingiva or palatum. Gambaran Klinis : Erupsi vesicular unilateral & ulserasi linear sesuai distribusi of n. Trigeminus atau cabangnya. Perjalanan penyakit : sembuh tanpa parut bila tidak ada infeksi; bisa dijumpai post herpetic neuralgia. Oral acyclovir, famcyclovir, or valacyclovir memperpendek masa penyembuhan and post herpetic neuralgia.

Oral thrush

Lesi putih pada mukosa mulut. Tanda klinis : Tipe Pseudomembraneous (thrush) : daerah dengan penebalan lunak berwarna putih krim dalam bentuk barisan), permukaan berdarah bila dogosok; Tipe Erythematous : datar, merah, terkadang area yang sakit dalam kelompok yang sama Candidal leukoplakia : Penebalan putih tidak dapat diangkat, penebalan epitel disebabkan candida. Angular cheilitis: sore fissures yang sakit pada sudut mulut. Perjalanan penyakit : Respon baik dgn terapi antifungal koreksi faktor predisposisi. Perjalanan sama dengan pseudomembraneous type. Respon dengan pemberian terapi jagka lama antifungal. Respon dengan terapi topical antifungal.

Oral thrush

Def.: Oral thrush suatu keadaan akibat fungus Candida albicans menumpuk/menutupi mukosa mulut. Menyebabkan lesi putih creamy, biasanya pada lidah dan bgn dalam pipi. Bisa timbul rasa sakit & berdarah sedikit bila disikat atau waktu menyikat gigi. Bisa menyebar kebagn atas mulut , gums, tonsils atau belakang kerongkongan. Bisa megenai semua orang, paling selalu pada dewasa lanjut, dan pada penderita compromised immune systems. Pada yang sistem imunnya lemah, keluhan oral thrush bisa lebih berat, menyebar dan sulit dikontrol.

Penyebab :

Pertumbuhan Candida dalam keadaan normal dikontrol oleh adanya bakteri normal. Pertumbuhan berlebih dan tidak terkontrol pada mulut disebabkan oleh faktor yang menurun kan resistensi natural, misalnya sakit, stress, pemakaian lama corticosteroids atau obat yang menekan immune system, dan kelainan immune misalnya (HIV/AIDS). Disebabkan keadaan yang mengganggu keseim bangan normal microorganisms dalam mulut kebanyakan akibat pemakaian lama antibiotik , & uncontrolled DM & dengan perubahan hormonal akibat pregnancy atau penggunaan pil KB.

Symptoms Biasanya pada lidah, atau bgn dalam pipi. Painful Slightly raised area Creamy white appearance May appear curd-like ("cottage cheese" appearance)

Mulut Kering.

Pemeriksaan dan Tests candida. Terlihat adanya area/lesi pada mulut, lidah, atau pipi. Lesi mudah disikat dan terlihat area kemerahan, nyeri dan bisa berdarah. Pemeriksaan mikroscopi jaringan lesi, dapat memastikan infeksi Candi da, tapi biasanya diagnosis dibuat dengan simple physical examination.

Terapi The goal of treatment adl.mengontrol pertumbuhan Candida. Terapi Antifungal : nystatin, clotrimazole, and miconazole) selama 5 - 10 hari. Peroral, (swallowing the medicine after "swishing" it around). A single-dose oral Diflucan,bila obat diatas tidak respons. Underlying conditions/disorders diidentifikasi dan diterapi.

Prognosis: Menggangu proses makan,karena rasa tidak enak/sakit. Biasanya respon dgn pengobatan, tapi bisa kambuh kembali. Thrush may meluas ke palatum, lidah, pipi, atau tenggorok. Penyebaran ketempat lain bisa terjadi walau tidak umum. signifikansi thrush bergantung pada penyakit yg mendasari.

KOMPLIKASI :

Gangguan nutrisi. Esophagitis Candida Penyebaran andida ke saluran cerna, paru, kulit, dan area lainnya.

PENCEGAHAN :

Penderita yang sering kambuh, atau risiko tinggi untuk terjadi oral thrush, bisa diberi profilaksis. (preventive) antifungal medications.

ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS (Trench mouth, Vincents infection):

lokasi biasanya : Gingiva. Gambaran klinis : sakit, perdarahan gingiva ditandai dengan necrosis and ulserasi gingival papillae dan pinggirnya disertai lymphadenopathy dan bau mulut. Perjalanan : debridement dan lar. ( 1:3) peroxide, akan mengatasi keluhan dlm 24 jam ; antibiotik pada yg akut; Bisa terjadi relaps.

Kelainan pada Esofagus

Odinofagia. Disfagia

Gangguan pasase oesophagus. Striktura oesophagus Varises oesophagus Gangguan motilitas oesophagus /reflux oesophagitis. Corosive lesions of oesophagus

Beberapa istilah: Aphagia : obstruksi esofagus yg komplit,biasanya akibat sangkutnya bolus dan merupakan suatu darurat medik. Odynophagia : adalah suatu painful swelling. Sering terjadi bersama dengan disfagia. Globus pharyngeus : perasaan adanya gumpalan yang mondok di kerongkongan,tapi tidak ada kesulitan menelan. salah arah dari makanan menyebabkan nasal regurgitation, laryngeal dan aspirasi paru waktu menelan, merupakan tanda khas dari orophary ngeal dysphagia.

DYSPHAGIADr. Rustam Effendi YS,SPPD-KGEHDiv. Gastroentero-Hepatologi Dep.Ilmu Penyakit Dalam FKUSU/RSUP. H.Adam Malik dan RSU Dr. Pirngadi Medan

Dysphagia:( Disfagia)Odynophagia:

Difficulty in swallowing. Painful swallowing, is characteristic of nonreflux esophagitis(particularly monilial), herpes, and pill-induced esophagitis. may occur with peptic ulcer of the esophagus (Barrett's ulcer), carcinoma with periesophageal involvement, caustic damage of the esophagus, and esophageal perforation

Bisa terjadi pada hysteria, rabies, tetanus, dan paralysis faring, kaena takut terjadi aspirasi. Aphagia : obstruksi esofagus yg komplit,biasanya akibat sangkutnya bolus dan merupakan suatu darurat medik. Globus pharyngeus/globus sensation(globus hystericus) : perasaan adanya gumpalan yang mondok di kerongkongan,tapi tidak ada kesulitan menelan. Dijumpai kontinu tapi tdk berhubungan dgn menelan. Bisa hilang sementara waktu menelan. Penyebab umum globus sensation :( GERD,anxiety disorder, Early hypopharyngeal cancer, goiter.18

Phagophobia : rasa takut menelan, dan menolak untuk menelan.

Heartburn, or pyrosis,- ditandai rasa terbakar retrosternal, rasa tidak enak, bisa menjalar keatas/kebawah dada, spt gelombang. - Bila berat, bisa menjalat kesebelah dada, leher, dan sudut rahang. - Heartburn adl. Keluhan khas darireflux esophagitis dan bisa berhubungan dengan regurgitation rasa adanya cairan hangat naik ketenggorok. Akan bertambah berat bila ada tekanan, atau berbaring(lying recumbent) dan makin berat sesudah makan.

Causes of dysphagiaDiseases of the mouth and tonguee.g. tonsillitis

e.g. bulbar palsy, myasthenia gravis

Neuromuscular disorders

e.g. achalasia, scleroderma, diffuse esoph. Spasm

Motility disorders

e.g. ,strictures (benign/malignant), esoph. web/ring

Intrinsic lesions

e.g. goiter, pharyngeal pouch, LN, aortic aneurysm, enlarged left atrium

Extrinsic pressure

Dysphagia : adl kesukaran dalam menelan. Biasanya os mengeluh makanan tersangkut antara mulut, faring atau esofagus. salah arah dari makanan menyebabkan nasal regurgitation, laryngeal dan aspirasi paru waktu menelan, merupakan tanda khas dari orophary ngeal dysphagia. Lesi peradangan yang sakit yg menyebabkan odynophagia bisa juga menyebabkan penolakan untuk menelan. Ada pasien yang dapat merasakan turunnya makanan ke esophagus. Sensitifitas seperti ini tidak berhubungan dgn suatu food sticking atau obstruksi.

Patofisiologi Disfagia

Tgt pada lokasi anatomidibagi atas disfagia

oral,faringeal dan esofagial.

Transport bolus tgt pada : ukuran bolus & lumen, tenaga konraksi peristaltik dan deglutitive inhibition, termasuk relaksasi normal dari UES dan LES, selama menelan. Disfagia ok bolus yg besar atau lumen sempit disbt. Disfagia mekanis (mechanical dysphagia) akibat lemahnya kontraksi peristaltik / gangguan deglutitive inhibition yg menyebabkan kontraksi non peristaltik dan gangguan relaksasi sfinkter disbt: motor dysphagia.

Disfagia orofaringeal :

Fase oral disfagia, adl berhubungan dgn pbtkan bolus yg jelek,makanan keluar mulut atau tinggal di mulut atau os merasa sulit memulai refleks menelan. Kontrol bolus yg jelek-makanan ke dalam faring dan aspirasi ke laring dan/atau rongga hidung. Fase faring disfagia : ok statis makanan dlm faring akibat prepulsi faring yg jelek dan obstruksi pada UES (upper Esoph S).

Stasis faring - nasal regurgitation & aspirasi laring selama dan setelah mene lan. Adanya regurgitasi nasal dan aspirasi laring selama menelan, adalah suatu hallmarks dari disfagia

orofaring.

Penyebab disfagia orofaringeal

Gangguan otot lurik-neurologik, miopati. Lesi inflamasi mulut, faring dan laring. tumor laring dan faring. Abses retrofaringeal Sinroma Paterson-Kelly(Plummer-Vinson) Divertikulum Zenker (kantung faringeal) Goiter.

Table 38-1 Oropharyngeal DysphagiaOropharyngeal Mechanical DysphagiaI. Wall defects : A. Congenital: 1. Cleft lip, cleft palate clefts B. Post surgical 2. Laryngeal

II.

Intrinsic narrowing :

A. Inflammatory 1. Viral (herpes simplex, varicella-zoster, cytomegalovirus) 2. Bacterial (peritonsillar abscess) 3. Fungal (Candida) 4. Mucocutaneous bullous diseases 5. Caustic, chemical, thermal injury . B. Web 1. Plummer-Vinson syndrome C. Strictures 1. Congenital microganthia 2. Caustic ingestion 3. Post-radiation D. Tumors 1. Benign 2. Malignant III. Extrinsic compression A. Retropharyngeal abscess, mass B. Zenker's diverticulum C. Thyroid disorders D. Vertebral osteophytes

Oropharyngeal Motor Dysphagia I. Diseases of cerebral cortex and brainstemA. With altered consciousness or dementia 1. Dementias including Alzheimer's disease 2. Altered consciousness, metabolic encephalopathy, encephalitis, meningitis, cerebrovascular accident, brain injury B. With normal cognitive functions 1. Brain injury 2. Cerebral palsy 3. Rabies, tetanus, neurosyphilis 4. Cerebrovascular disease 5. Parkinson's disease and other extrapyramidal lesions 6. Multiple sclerosis (bulbar and pseudobulbar palsy) 7. Amyotrophic lateral sclerosis (motor neuron disease) 8. Poliomyelitis and post-poliomyelitis syndrome

II. Diseases of cranial nerves (V, VII, IX, X, XII) A. Basilar meningitis (chron inflammatory, neoplastic) B. Nerve injury C. Neuropathy (Guillain-Barr syndrome, familial dysautonomia, sarcoid, diabetic and other causes) III. Neuromuscular A. Myasthenia gravis B. Eaton-Lambert syndrome C. Botulinum toxin D. Aminoglycoside & other drugs IV. Muscle disorders A. Myositis (polymyositis, dermatomyositis sarcoidosis) B. Metabolic myopathy (mitochondrial myopathy, thyroid myopathy) C. Primary myopathies (myotonic dystrophy, oculopharyngeal myopathy)

Esophageal dysphagia Penyakit intraesofagus : Striktur jinak esofagitis refluks, esofagitis korosif, trauma. Karsinoma Rings dan webs Gangguan motorik-akalasia, spasma difus, sklerosis sistemik.

Kelenjar dan tumor mediastinum. Aneurisma Pembesaran atrium kiri Dysphagia lusoria: penekanan esofagus oleh anomali arteri subklavia kanan atau pbl. Darah besar lain. Hernia hiatus paraesofageal (terputar).

Tekanan dari luar atau ekstrinsik :

Esophageal Dysphagia Pd dewasa, lumen esofagus dapat distensi sp diameter 4 cm. Bila esofagus tdk dapat dilatasi melebihi diameter 2.5 cm -, dysphagia thd makanan normal solid. Dysphagia selamanya terjadi bila esophagus tdk dapat distensi melebihi 1.3 cm.(Critical narrowing of the lumen for onset of dysphagia) Lesi Circumferential menimbulkan dysphagia lebih konsisten daripada lesi yg hanya mengenai sbgn dari sirkumferen dinding esofagus, as uninvolved segments retain their distensibility.

Table 38-2 Esophageal DysphagiaEsophageal Mechanical DysphagiaI. Wall defects A. Congenital B. Tracheoesophageal fistula II. Intrinsic narrowing A. Inflammatory esophagitis 1. Viral (herpes simplex, varicella- zoster, cytomegalovirus) 2. Bacterial 3. Fungal (Candida) 4. Mucocutaneous bullous diseases 5. Caustic, chemical, thermal injury 6. Eosinophilic esophagitis B. Webs and rings 1. Esophageal (congenital, inflammatory) 2. Lower esophageal mucosal ring (Schatzki's ring) 3. Eosinophilic esophagitis 4. Host-versus-graft disease, mucocutaneous disorders C. Benign strictures 1. Peptic 2. Caustic 3. Pill-induced 4. Inflammatory (Crohn's disease, Candida, mucocutaneous lesions) 5. Ischemic 6. Postoperative 7. Post-radiation 8. Congenital D. Tumors 1. Benign 2. Malignant

Esophageal Motor Dysphagia

III. Extrinsic compression A. Vascular compression (dysphagia lusoria, aberrant right subclavian artery, right-sided aorta, left atrial enlargement, aortic aneurysm) B. Posterior mediastinal mass C. Postvagotomy hematoma and fibrosisI. Disorders of cervical esophagus (see oropharyngeal motor disorders, Table 38-1) II. Disorders of thoracic esophagus A. Diseases of smooth muscle or excitatory nerves 1. Weak muscle contraction or LES tone a. Idiopathic b. Scleroderma and related collagen vascular diseases c. Hollow visceral myopathy d. Myotonic dystrophy e. Metabolic neuromyopathy (amyloid, alcohol?, diabetes?) f. Drugs: anticholinergics, smooth muscle relaxants 2. Enhanced muscle contraction a. Hypertensive peristalsis (nutcracker esophagus) b. Hypertensive LES, hypercontracting LES B. Disorders of inhibitory innervation 1. Diffuse esophageal spasm 2. Achalasia a. Primary b. Secondary (Chagas' disease, carcinoma, lymphoma, neuropathic intestinal pseudo-obstruction syndrome) 3. Contractile (muscular) lower esophageal ring

Esophageal versus Oropharyngeal Dysphagia: Esophageal DysphagiaAssociated symptoms: chest pain,water brash,regurgitation. Organ specific disea ses (e.g.esophageal cancer esophageal motor disorder). Treatable (e.g.dilation) Expendable organ (one function only)

Oropharyngeal DysphagiaAssociated symptoms: weakness, ptosis, nasal voice, pneumonia, cough. Systemic diseases (e.g.myasthenia gravis,Parkinsons disease) Rarely treatable Nonexpendable organ(functions include speech, respiration, and swallowing).