74
1 KLIEN Dg Gg. INFLAMASI KLIEN Dg Gg. INFLAMASI & INFEKSI PADA MATA & INFEKSI PADA MATA Rohman Azzam, S.Pd., S.Kep

6.Inflamasi-infeksi mata

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 6.Inflamasi-infeksi mata

1

KLIEN Dg Gg. INFLAMASI & KLIEN Dg Gg. INFLAMASI & INFEKSI PADA MATAINFEKSI PADA MATA

Rohman Azzam, S.Pd., S.Kep

Page 2: 6.Inflamasi-infeksi mata

2

LINGKUP PEMBAHASANLINGKUP PEMBAHASAN1. Infeksi kelopak mata

Marginal blepharitis Hordeolum Kalazion

2. Infeksi konjunctiva Konjunctivitis Trachoma

3. Infeksi tractus uvea Iritis Uveitis

4. Infeksi kornea Keratitis Ulkus kornea

Page 3: 6.Inflamasi-infeksi mata

3

INFLAMASI KELOPAK MATA: INFLAMASI KELOPAK MATA: MARGINAL BLEPHARITISMARGINAL BLEPHARITIS

Page 4: 6.Inflamasi-infeksi mata

4

Definisi dan Penyebab Definisi dan Penyebab Marginal BlepharitisMarginal Blepharitis

Marginal blepharitis: inflamasi kelenjar dan folikel bulu mata pada margin/batas kelopak mata.

Penyebab:– Infeksi stapilokokus– Dermatitis seborheic

(LeMone & Burke, 2000)

Page 5: 6.Inflamasi-infeksi mata

5

Manifestasi Marginal Manifestasi Marginal BlepharitisBlepharitis

Iritasi Burning Gatal pada batas/tepian kelopak mata Mata tampak kemerahan Mucus discharge Crusting/scaling pada batas kelopak mata Ulserasi batas kelopak mata Kerontokan bulu mata

Page 6: 6.Inflamasi-infeksi mata

6

Page 7: 6.Inflamasi-infeksi mata

7

Page 8: 6.Inflamasi-infeksi mata

8

INFEKSI KELOPAK MATA: INFEKSI KELOPAK MATA: HORDEOLUMHORDEOLUM

Page 9: 6.Inflamasi-infeksi mata

9

Definisi dan Penyebab Definisi dan Penyebab HordeolumHordeolum

Hordeolum: – Infeksi satu atau lebih kelenjar sebasea pada kelopak mata– Abses kecil yang mengenai kelenjar sebasea atau folikel

bulu mata di kelopak mata

Penyebab:– Stapilokokus

(LeMone & Burke, 2000; Watson & Royle, 1987)

Page 10: 6.Inflamasi-infeksi mata

10

Macam HordeolumMacam Hordeolum1. Eksternal hordeolum

Karakteristik: Diawali dg nyeri Kemerahan Batas kelopak tenderness Tampak penonjolan di kelopak Photopobia Keluar air mata Sensasi benda asing di mata

2. Internal hordeolumKarakteristik: Tampak dibagian konjunctiva kelopak mata Manifestasi akan lebih berat dari pada eksternal

Page 11: 6.Inflamasi-infeksi mata

11

Page 12: 6.Inflamasi-infeksi mata

12

Page 13: 6.Inflamasi-infeksi mata

13

Page 14: 6.Inflamasi-infeksi mata

14

Page 15: 6.Inflamasi-infeksi mata

15

INFEKSI KELOPAK MATA: INFEKSI KELOPAK MATA: CHALAZIONCHALAZION

Page 16: 6.Inflamasi-infeksi mata

16

Definisi dan Penyebab Definisi dan Penyebab Chalazion Chalazion

Chalazion: inflamasi kronik kelenjar meibom (meibomian gland) berupa kiste atau nodul granulomatosa.

Penyebab:– Staphilokokus– Dapat terjadi mengikuti hordeolum yg tdk

ditangani dg adekuat

Page 17: 6.Inflamasi-infeksi mata

17

Manifestasi ChalazionManifestasi Chalazion

Pembengkakan keras pada kelopak mataJaringan konjunctiva disekitarnya tampak

kemerahanTidak menimbulkan nyeri (painless)Perlahan ukurannya meningkat/membesarSeringkali perlu diangkat, tetapi kebanya-

kan sembuh dalam beberapa bulan

Page 18: 6.Inflamasi-infeksi mata

18

Page 19: 6.Inflamasi-infeksi mata

19

Page 20: 6.Inflamasi-infeksi mata

20

Page 21: 6.Inflamasi-infeksi mata

21

Page 22: 6.Inflamasi-infeksi mata

22

Page 23: 6.Inflamasi-infeksi mata

23

Page 24: 6.Inflamasi-infeksi mata

24

Page 25: 6.Inflamasi-infeksi mata

25

Page 26: 6.Inflamasi-infeksi mata

26

INFLAMASI KONJUNCTIVA: INFLAMASI KONJUNCTIVA: CONJUNCTIVITISCONJUNCTIVITIS

Page 27: 6.Inflamasi-infeksi mata

27

Definisi dan Penyebab Definisi dan Penyebab ConjunctivitisConjunctivitis

Conjunctivitis: inflamasi pada konjunctiva Penyebab:

– Alergen.– Iritan kimia/toksin.– Radiant (UVL).– Jamur– Umumnya virus dan bakteri.

Infeksi oleh basilus Koch-Weeks: sangat menular

(LeMone & Burke, 2000; Watson & Royle, 1987)

Page 28: 6.Inflamasi-infeksi mata

28

Sumber Infeksi KonjunctivitisSumber Infeksi Konjunctivitis

TanganHandukDebuInfeksi pada area terdekat dg mata (hidung,

wajah, sinus)Alat / larutan terkontaminasi yang

digunakan utk pengobatan

Page 29: 6.Inflamasi-infeksi mata

29

Patofisiologi KonjunctivitisPatofisiologi Konjunctivitis

Konjunctiva melapisi bagian dalam kelopak dan bagian depan bola mata hingga ke tepian kornea (limbus)

Merupakan area yg kontak langsung dg lingkungan luar

Masuknya agen infeksius, alergen, toksin ke dalam mata menimbulkan proses inflamasi

Page 30: 6.Inflamasi-infeksi mata

30

Macam KonjunctivitisMacam Konjunctivitis

Berdasarkan waktu (LeMone & Burke, 2000):– Konjunctivitis akut– Konjunctivitis kronik

Berdasarkan gambaran klinik (Wijana, 1993):– Konjunctivitis kataral– Konjunctivitis purulen– Konjunctivitis flikten– Konjunctivitis membran/pseudomembran– Konjunctivitis vernal– Konjunctivitis folikularis nontrachoma– Konjunctivitis folikularis trachoma

Page 31: 6.Inflamasi-infeksi mata

31

Konjunctivitis AkutKonjunctivitis Akut

Manifestasi:– Kemerahan dan gatal (manifestasi umum)– Burning– Rasa ada pasir– Photopobia– Tearing, discharge (cair, purulen, mukoid)– Dapat disertai pharingitis, demam, malaise,

pembengkakan kelenjar limfe periaurikel.

Page 32: 6.Inflamasi-infeksi mata

32

Page 33: 6.Inflamasi-infeksi mata

33

Page 34: 6.Inflamasi-infeksi mata

34

Page 35: 6.Inflamasi-infeksi mata

35

Page 36: 6.Inflamasi-infeksi mata

36

Page 37: 6.Inflamasi-infeksi mata

37

Page 38: 6.Inflamasi-infeksi mata

38

Page 39: 6.Inflamasi-infeksi mata

39

Konjunctivitis Kronik Konjunctivitis Kronik ((TrachomaTrachoma))

Definisi:– Trachoma: konjunctivitis kronik yg disebabkan oleh

Chlamydia tracomatis. Dapat menyebabkan kebutaan Endemik di Afrika Utara dan sub-Sahara, Timur

Tengah dan Asia. Menular melalui:

– Kontak personal (eye-to-eye, hand-to-eye)– Handuk– Adapula ditularkan dari genital ke mata

(Fauci, et al., 1998 dalam LeMone & Burke, 2000)

Page 40: 6.Inflamasi-infeksi mata

40

Manifestasi TrachomaManifestasi TrachomaDini: Edema kelopak mata Tearing Photopobia

Lanjut: Terbentuk folikel konjunctiva kecil di kelopak atas. Infeksi dapat meluas ke kornea—keruh—buta Terbentuk parut pada konjunctiva palpebra dan

menyebabkan entropion Abrasi bulu mata

Page 41: 6.Inflamasi-infeksi mata

41

Page 42: 6.Inflamasi-infeksi mata

42

Page 43: 6.Inflamasi-infeksi mata

43

Page 44: 6.Inflamasi-infeksi mata

44

Page 45: 6.Inflamasi-infeksi mata

45

INFLAMASI KORNEA: INFLAMASI KORNEA: KERATITISKERATITIS

Page 46: 6.Inflamasi-infeksi mata

46

Definisi dan Penyebab Definisi dan Penyebab KeratitisKeratitis

Keratitis: inflamasi pada kornea Penyebab:

– Bakteri (tersering), virus, jamur– Alergi– Defisiensi vitamin A– Kerusakan N.V– Iskemia– Gg air mata– Trauma– Unknow

(LeMone & Burke, 2000; Watson & Royle, 1987; Wijana, 1993; Thompson, 1986)

Page 47: 6.Inflamasi-infeksi mata

47

Macam KeratitisMacam Keratitis

Menurut tempatnya:– Keratitis superfisialis, tdd:

Keratitis epitel Keratitis subepitel Keratitis stroma

– Keratitis profunda, tdd: Keratitis interstisial Keratitis sklerotikans Keratitis disiformis

Menurut penyebabnya (lihat bahasan penyebab)

Page 48: 6.Inflamasi-infeksi mata

48

Patofisiologi KeratitisPatofisiologi Keratitis

Agen penyebab—cedera kornea—mulai dari superfisial (epitel)—sampai ke lapisan paling dalam (endotel)—inflamasi—nyeri—kerusakan kornea (--ulserasi).

Page 49: 6.Inflamasi-infeksi mata

49

Beratnya Kerusakan KorneaBeratnya Kerusakan Kornea

Dipengaruhi oleh:– Virulensi organisme– Akurasi dan ketepatan terapi– Kekebalan host.– Penyakit kronik: DM, Leukemia, alkoholik

Page 50: 6.Inflamasi-infeksi mata

50

ULKUS KORNEAULKUS KORNEA

Page 51: 6.Inflamasi-infeksi mata

51

Definisi dan Penyebab Ulkus Definisi dan Penyebab Ulkus KorneaKornea

Ulkus kornea: nekrosis lokal pada korneaPenyebab:

– Infeksi (bakteri, virus)– Trauma– Misuse lensa kontak

Page 52: 6.Inflamasi-infeksi mata

52

Patofisiologi Ulkus KorneaPatofisiologi Ulkus Kornea

Pada ulserasi kornea, bagian epitel atau bahkan hingga endotel mengalami kerusakan.

Ulkus yg dalam berresiko perforasi Jaringan fibrous dpt terbentuk selama pemulihan,

mengakibatkan scaring dan kekeruhan kornea Perforasi dpt menimbulkan infeksi struktur mata

yg lebih dalam atau keluarnya isi bola mata, dan berakibat partial/total vision loss

Page 53: 6.Inflamasi-infeksi mata

53

Manifestasi Ulkus KorneaManifestasi Ulkus Kornea

Photopobia Discomfort Rasa berpasir Nyeri berat Lakrimasi ekstensif Discharge, terutama jika konjunctiva inflamasi Penurunan tajam penglihatan Blepharospasme (spasme kelopak mata dan tdk mampu

membuka mata) Pada inspeksi tampak ulserasi kornea.

Page 54: 6.Inflamasi-infeksi mata

54

IRITIS dan UVEITISIRITIS dan UVEITIS

Page 55: 6.Inflamasi-infeksi mata

55

Uvea TractUvea Tract

Lapisan vaskuler dibagian tengah mata, yg tdd: koroid, badan ciliary dan iris.

Uveitis: inflamasi pada uvea tract (semua bagian lapisan vaskular mata)

Iritis: inflamasi yang hanya mengenai iris

Page 56: 6.Inflamasi-infeksi mata

56

UveitisUveitis

Penyebab:– Idiopatik– Proses autoimun– Infeksi– Trauma

Manifestasi:– Konstriksi pupil– Eritema disekitar limbus– Nyeri mata berat– Photopobia– Penglihatan kabur

Page 57: 6.Inflamasi-infeksi mata

57

MANAGEMENMANAGEMEN

Managemen diarahkan pada menetapkan diagnosa akurat dan pengobatan segera utk menurunkan resiko kerusakan penglihatan permanen.

Pengkajian riwayat sakit dan pemeriksaan fisik adl kunci dlm diagnosis

Diagnosis dibuat berdasarkan: manifestasi klinik, tdk terlalu diperlukan prosedur laboratorium dan diagnostik

Beberapa penyakit di atas dapat diobati dirumah, sedangkan infeksi dan ulkus kornea berat harus di rawat di rumah sakit.

Page 58: 6.Inflamasi-infeksi mata

58

MANAGEMEN MANAGEMEN (Lanjutan)(Lanjutan)

Ulkus kornea merup. medical emergencies, perlu penanganan ahli mata.

Balut tekan perlu dilakukan utk menurunkan risiko perforasi dan keluarnya isi bola mata.

Page 59: 6.Inflamasi-infeksi mata

59

Tes Laboratorium dan Tes Laboratorium dan DiagnostikDiagnostik

Fluorescein (2%): kerusakan epitel kornea akan tampak berwarna hijau

Hapusan ulkus atau knjunctiva: utk kultur, mengidentifikasi organisme

Blood count, antibody titer: utk mengetahui infeksi atau krn proses aoutoimune

Page 60: 6.Inflamasi-infeksi mata

60

FarmakologiFarmakologi Antibiotik atau antivirus topikal

– Eritromicin– Gentamicin– Sulfacetamide sodium– Ampotericin B– Idoxuridine

Utk kasus yg berat: antiinfeksi injeksi subkonjunctiva atau sistemik

Antihistamin: – Kortikosteroid—utk yg terkait dg inflamasi sistemik atau trauma.

Utk infeksi lokal hindari penggunaan kortikosteroid, krn akan bersifat menekan imun dan respon inflamasi

Page 61: 6.Inflamasi-infeksi mata

61

FarmakologiFarmakologi (Lanjutan) (Lanjutan)

Atropin utk inflamasi irisAnalgetik: acetaminophen atau codein: utk

atasi nyeri.

Page 62: 6.Inflamasi-infeksi mata

62

KeratoplastyKeratoplasty

Pelajari kembali ttg keratoplasty

Page 63: 6.Inflamasi-infeksi mata

63

Tindakan lainnyaTindakan lainnya

Bersihkan scr hati2 krusta dg kompres normal saline

Irigasi mata: utk membersihkan discharge purulen

Kompres hangat lokal: utk atasi hordeolum/chalazion

Eksisi hordeolum/chalazionIsolasi utk kasus conjunctivitis

Page 64: 6.Inflamasi-infeksi mata

64

KEPERAWATANKEPERAWATAN

Diagnosa prioritas:1. Resiko perubahan persepsi sensori: visual2. Nyeri3. Resiko injury

Diagnosa lainnya:1. Resiko infeksi b.d. disrupsi epitel kornea2. Anxiety b.d. kemungkinan kerusakan visual3. Perubahan penampilan peran b.d. nyeri dan defisit

visual

Page 65: 6.Inflamasi-infeksi mata

65

Resiko Perubahan Persepsi Resiko Perubahan Persepsi Sensori: VisualSensori: Visual

Gg/penyakit yg mengenai konjunctiva / kornea berpotensi merusak integritas / kejernihan lensa. Karena kornea memainkan peranan vital dlm memfokuskan cahaya pd retina, maka kerusakan pd kornea dpt menggangu penglihatan, merusak tajam penglihatan & dpt pula menyebabkan kebutaan.

Intervensi keperawatan:1. Kaji penglihatan klien dg / tanpa lensa koreksi.

Pengkajian ini memberikan data dasar utk menilai kemungkinan perubahan dalam penglihatan akibat dari inflamasi atau terapi.

Page 66: 6.Inflamasi-infeksi mata

66

Resiko Perubahan Persepsi Resiko Perubahan Persepsi Sensori: VisualSensori: Visual (Lanjutan) (Lanjutan)

2. Instruksikan klien utk mencuci tangan setiap kali sebelum memasukan / melepas lensa kontak atau meneteskan obat mata. Ajarkan klien utk menghindari menyentuh / meraba mata. Cuci tangan sangat penting utk mencegah transmisi infeksi pada mata. Perabaan / memgucek mata meningkatkan resiko infeksi dan trauma pd kornea.

Page 67: 6.Inflamasi-infeksi mata

67

Resiko Perubahan Persepsi Resiko Perubahan Persepsi Sensori: VisualSensori: Visual (Lanjutan) (Lanjutan)

3. Teknakan pentingnya perawatan lensa kontak yang baik dan pentingnya utk mengikuti petunjuk pelepasan lensa secara periodik dan pembersihannya dg tepat, sesuai tipe lensa yg digunakan. Waktu pemakaian yg berlebihan dan pembersihan lensa yang tidak tepat adalah faktor resiko utama utk kerusakan kornea. Klien yg menggunakan jeis lensa kontak keras harus dilepas setiap hari karena bagian sentral kornea memerlukan pajanan oksigen atmosfir. Sedangkan lensa kontak jenis lunak memungkinkan lensa menggunakan oksigen atmosfir, namun demikian pembersihan lensa yang tidak tepat merupakan resiko mayor utk infeksi.

Page 68: 6.Inflamasi-infeksi mata

68

Resiko Perubahan Persepsi Resiko Perubahan Persepsi Sensori: VisualSensori: Visual (Lanjutan) (Lanjutan)

4. Ajarkan klien ttg pentingnya pengunaan pelindung mata ketika melakukan aktivitas yang berpotensi membahayakan. Trauma meningkatkan resiko infeksi dan parut pada kornea.

5. Suspek perforasi kornea jika keluhan klie mendadak, nyeri mata hebat dan fotopobia. Tempatkan klien dalam posisi supine, pejamkan mata dan tutup kasa kering dan steril. Laporkan segera pada dokter. Perforasi kornea dapat terjadi tanpa peringatan pada klien dg ulkus kornea dan menempatkan klien pada resiko hilangnya isi bola mata. Tindakan emergensi dilakukan utk menurunkan tekanan intraokuler dan memelihara integritas mata.

Page 69: 6.Inflamasi-infeksi mata

69

NyeriNyeri

Kornea mata sangatlah sensitif. Gangguan/penyakit pada kornea seringkali menyebabkan nyeri yang sangat berarti. Nyeri, juga dapat menyebabkan meningkatnya respon stres klien yang dapat mengganggu istirahat dan berpotensi merusak penyembuhan.

Intervensi keperawatan:1. Kaji nyeri klien, gunakan tanda verbal dan nonverbal.

Nyeri adalah pengelaman subyektif dan dapat dievaluasi hanya oleh klien.

Page 70: 6.Inflamasi-infeksi mata

70

Nyeri Nyeri (Lanjutan)(Lanjutan)

2. Kaji nyeri klien, gunakan tanda verbal dan nonverbal. Nyeri adalah pengelaman subyektif dan dapat dievaluasi hanya oleh klien.

3. Berikan analgetik rutin sesuai yg diresepkan dlm 12-24 jam pertama setelah pembedahan kornea. Pemberian analgetik scr rutin mencegah nyeri mencapai level yang berat, dimana akan menjadi lebih sulit menurunkannya

Page 71: 6.Inflamasi-infeksi mata

71

Nyeri Nyeri (Lanjutan)(Lanjutan)

4. Tutup kedua mata jika perlu. Penutupan kedua mata menurunkan pergerakan mata dan iritasi pada mata yang terkena.

5. Ajarkan klien menggunakan kompres hangat utk menurunkan inflamasi dan nyeri. Kompres hangat selama 15 menit, 3-4 kali sehari, meningkatkan kenyamanan klien dengan keratitis atau cedera kornea.

Page 72: 6.Inflamasi-infeksi mata

72

Nyeri Nyeri (Lanjutan)(Lanjutan)

6. Instruksikan klien utk menggunakan kaca mata gelap saat keluar ruangan. Fotopobia seringkali berkaitan dg gg kornea, menyebabkan nyeri mata dengan meningkatnya intensitas cahaya.

7. Ajarkan klen cara meneteskan obat mata yang diresepkan sesuai anjuran. Obat yg diresepkan dpt menurunkan inflamasi dan menghilangkan infeksi, serta menurunka ketidaknyamanan.

Page 73: 6.Inflamasi-infeksi mata

73

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

1. LeMone, P. & Burke, K.M. (2000). Medical surgical nursing: Critical thinking in client care. (2nd ed.). New Jersey: Prenctice Hall Health.

2. Thompson, J.M. (1986). Clinical nursing practice. St. Louis: C.V.Mosby Co.

3. Watson & Royle (1987). Medical surgical nursing and related physiology. United Kingdom: ELBS.

4. Wijana, N. (1993). Ilmu penyakit mata. (Cetakan ke 6). Jakarta: Abdi Tegal.

Page 74: 6.Inflamasi-infeksi mata

74

Wassalam Wassalam

Terimakasih