Referat mediator inflamasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    1/26

     Referat Bedah Plastik 

    MEDIATOR INFLAMASI PADA PEMBENTUKAN JARINGAN

    GRANULASI PADA INFEKSI

    Disusun oleh:

    Lauraine W Sinuraa G!!"#"$$%

    Dea Fies&a J G!!"'("$)

    Berlian Per*a&a S G!!"#"$""

     Jihan A+har K G!!")($$'

     Ri+al Tah&a M G!!")($$%

    Pe*,i*,in-:

    A*ru Sun-.ar/ 0r1/S21B/S21 BP3RE

    KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU BEDA4

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNS5RSUD DR MOEWARDI

    S U R A K A R T A

    ($"6

    0

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    2/26

    BAB I

    PENDA4ULUAN

     Inflamasi adalah respon fisiologis tubuh terhadap suatu injuri dan gangguan oleh faktor 

    eksternal. Inflamasi terbagi menjadi dua pola dasar. Inflamasi akut adalah radang yang

     berlansung relatif singkat, dari beberapa menit sampai beberapa hari, dan ditandai dengan

     perubahan vaskular, eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi neutrofil yang

    menonjol. Inflamasi akut dapat berkembang menjadi suatu inflamasi kronis jika agen

     penyebab injuri masih tetap ada. Inflamasi kronis adalah respon proliferatif dimana terjadi

     proliferasi fibroblas, endotelium vaskuler, dan infiltrasi sel mononuklear (limfosit, sel plasma

    dan makrofag). Respon peradangan meliputi suatu suatu perangkat kompleks yang

    mempengaruhi perubahan vaskular dan selular.

    Tahap terpenting dalam proses pemulihan jaringan yang mengalami inflamasi adalah

     pembentukan jaringan granulasi. aringan granulasi adalah jaringan penghubung yang baru

    terbentuk dan pembuluh darah kecil berasal dari permukaan luka dalam proses penyembuhan.

    !ecara histologis jaringan granulasi ditandai dengan proliferasi pembuluh darah baru

    (neovaskularisasi) dan fibroblas.

    Rekrutmen dan stimulasi fibroblas dikendalikan oleh banyak faktor pertumbuhan,

    meliputi platelet-derived growth factor ("#$%), basic fibroblast growth factor (b%$%), dan

    transforming growth factor-beta (T$%&'), sitokin (interleukin ) dan tumor necrosis factor 

    (T%) yang disekresikan oleh leukosit dan fibroblas. !ecara khusus makrofag merupakan

    unsur sel yang penting pada pembentukan jaringan granulasi. !elain membersihkan debris

    ekstraseluler dan fibrin pada tempat jejas, makrofag juga mengelaborasi suatu penjamu

    mediator yang menginduksi proliferasi fibroblas dan produksi matriks ekstraseluler (*+).

    !intesis kolagen oleh fibroblas dimulai sejak a-al proses penyembuhan (hari ke& hingga ke&

    /) dan berlanjut selama beberapa minggu tergantung pada luas penyembuhan.

    "ada daerah radang juga terdapat sel mast, dan dengan lingkungan kemotaksis yang

    sesuai limfosit dapat muncul. Tiap&tiap sel ini dapat turut berperan langsung ataupun tidak 

    langsung terhadap proliferasi dan aktivasi fibroblas. "embentukan pembuluh darah baru akan

    membantu mempercepat proses regenerasi sel dan normalisasi jaringan. "embentukan

    neovaskularisasi berfungsi untuk menyuplai vitamin, mineral, glukosa, dan asam amino ke

    fibroblas untuk memaksimalkan pembentukan kolagen serta membebaskan jaringan dari

    nekrosis, benda asing, dan infeksi sehingga mempercepat penyembuhan radang 1  eberapa

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    3/26

    faktor yang menginduksi neovaskularisasi adalah basic epithelial growth factor (b%$%) dan

    vascular endothelial growth factor (1*$%).

    2

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    4/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A1 INFEKSI

    . #efinisi

    Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi dalam tubuh

    yang menyebabkan suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik (arata-idjaja,

    200).

    2. "enyebab Infeksi

    Tipe mikroorganisme penyebab infeksi dibagi menjadi empat kategori, yaitu 3

    ) akteri

    2) 1irus

    ) "arasit

    4) amur  

    . Tipe Infeksi

    ) 5olonisasi

    erupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang

    menetap6residen. mikroorganisme bisa tumbuh dan berkembang biak tetapi

    tidak bisa menimbulkan penyakit. infeksi terjadi ketika mikroorganisme yang

    menetap tadi berhasil menginvasi6menyerang agian tubuh6host manusia yang

    sstem pertahanannya tidak efektif dan patogen menyebabkan kerusakan

     jaringan (5umar, 2007).

    2) Infeksi 8okal

    !pesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana mikroorganisme tinggal

    ) Infeksi !istemik 4) akterimia

    /) !etikemia

    9) Infeksi akut

    7) Infeksi kronik 

    4. Respon imun

    :da beberapa mekanisme pertahanan tubuh dalam mengatasi agen yang berbahaya di

    lingkungannya yaitu3

    a) "ertahanan fisik dan kimia-i3 kulit, sekresi asam lemak dan asam laktat

    melalui kelenjar keringat dan sebasea, sekresi lendir, pergerakan silia, sekresi

    airmata, air liur, urin, asam lambung serta lisosim dalam airmata.

     b) !imbiosis dengan bakteri flora normal yang memproduksi ;at yang dapat

    mencegah invasi mikroorganisme seperti laktobasilus pada epitel organ.

    c) Innate immunity

    d) Imunitas spesifik yang didapat

    Inna&e I**uni&

    erupakan mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik yang mencegah masuknya dan

    menyebarnya  mikroorganisme dalam tubuh serta mencegah terjadinya kerusakan

     jaringan. :da beberapa komponen innate immunity yaitu

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    5/26

    "1 "emusnahan bakteri intraselular oleh sel polimorfonuklear (") dan

    makrofag.

    (1 :ktivasi komplemen melalui jalur alternatif.

    )1 #egranulasi sel mast yang melepaskan mediator inflamasi.

    '1 "rotein fase akut3 C-reactive protein (+R") yang mengikat mikroorganisme,

    selanjutnya terjadi aktivasi komplemen melalui jalur klasik yang menyebabkan

    lisis mikroorganisme.

    #1 "roduksi interferon alfa (I% a) oleh leukosit dan interferon beta (I% b) oleh

    fibroblast yang mempunyai efek antivirus.

    61 "emusnahan mikroorganisme ekstraselular oleh sel natural killer (sel 5)

    melalui pelepasan granula yang mengandung perforin.

    71 "elepasan mediator eosinofil seperti major basic  protein (") dan protein

    kationik yang dapat merusak membran parasit.

    I*uni&as S2esi8i. Di0a2a&

    ila mikroorganisme dapat mele-ati pertahanan  nonspesifik6innate immunity, maka

    tubuh akan  membentuk mekanisme pertahanan yang lebih kompleks dan spesifik.

    ekanisme imunitas ini memerlukan pengenalan terhadap antigen lebih dulu.

    ekanisme imunitas spesifik ini terdiri dari3

    . Imunitas humoral

    "roduksi antibodi spesifik oleh sel limfosit (T dependent dan non T

    dependent ).

    2. Cell mediated immunity (+I)

    !el limfosit T berperan pada mekanisme imunitas ini melalui3

    . "roduksi sitokin serta jaringan interaksinya.

    2. !el sitotoksik matang di ba-ah pengaruh interleukin 2 (I8&2) dan interleukin 9

    (I8&9) (arata-idjaja, 200).

    B1 INFLAMASI

    "1 De8inisi

    Inflamasi adalah reaksi alamiah yang berupa respon vaskuler dan seluler dari

     jaringan tubuh sebagai reaksi terhadap adanya stimuli. :danya rangsang6 iritasi

    akan menyebabkan munculnya respon neurogenik dan humoral (

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    6/26

    mikroorganisme dan memperbaiki jaringan yang rusak serta proses kesembuhan

    luka. >alaupun efek inflamasi sering digambarkan menyebabkan

     beberapa kerugian, namun proses tersebut tetap menguntungkan, antara lain

    adalah pengaruhnya dalam menanggulangi pengaruh stres yang selalu ada dalam

    kehidupan sehari&hari (+harles, 2009). "enyebab inflamasi sangat banyak dan

     bervariasi, namun pada umumnya radang merupakan proses respon imun terhadap

    mikroorganisme penyebab infeksi. eberapa penyebab inflamasi lainnya adalah 3

    trauma, operasi, bahan kimia kaustik, pangs dan dingin yang ekstrem dan iskhemia

    (arata-idjaja, 200).

    (1 Klasi8i.asi

    a9 In8la*asi A.u& e.su0a&i89

    Inflamasi akut merupakan respon a-al terhadap gangguan, merupakan reaksi

    non spesifik dan mungkin menimbulkan pengaruh yang fatal. #urasi biasanya

     pendek, umumnya terjadi sebelum respon imun menjadi jelas, dari beberapa menit

    sampai beberapa hari (iffl, ??9). "roses inflamasi akut ditandai dengan

     perubahan vaskular, eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi neutrofil

    yang menonjol, dan ditujukan terutama untuk menghilangkan agen penyebab

    gangguan dan membatasi jumlah jaringan yang rusak. Inflamasi akut dapat

     berkembang menjadi suatu inflamasi kronis jika agen penyebab injuri masih tetap

    ada (>eerapan 5, 2004).

    ,9 In8la*asi Kronis 2roli8era&i89

    Inflamasi kronis adalah respon proliferatif dimana terjadi proliferasi fibroblas,

    endotelium vaskuler, dan infiltrasi sel mononuklear (limfosit, sel plasma dan

    makrofag). Respon peradangan meliputi suatu suatu perangkat kompleks yang

    mempengaruhi perubahan vaskular dan selular. Radang kronis bisa merupakan

    hasil perkembangan radang akut. :gen penyebab biasanya merupakan iritan

    yang mengganggu secara persisten namun tidak mampu melakukan penetrasi lebih

    dalam atau menyebar secara cepat (>eerapan 5, 2004).

    )1 Me.anis*e

    erdasarkan proses kimia-i dan kerjasama berbagai sel dan jaringan dalam

    tubuh, penampakan perubahan jaringan selama keradangan dibedakan menjadi

    stadium 3

    a) !tadium @iperemis

    /

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    7/26

    !elama stadium ini, perubahan gambaran jaringan disertai dengan adanya

    dilatasi pembuluh darah setempat, peningkatan aliran darah dan peningkatan

    aliran limfe.

     b) !tadium !tagnasi

    "ada stadium ini aliran darah justru menurun, namun tekanan setempat

    meningkat. Timbul eksudasi leukosit di jaringan interseluler, perubahan sel

    menjadi fagosit dsan jaringan ikat setempat berubah menjadi fibroblas.

    c) !tadium Resolusi

    !tagnasi sedikit demi sedikit berkurang, sistem limfe kembali normal, deposit

    fibrin karena diserap leukosit dan munculnya kapiler&kapiler darah yang baru.

    (@arvey, ?A0)

    '1 Me0ia&or In8la*asi

    lnflamasi akut terjadi akibat pelepasan berbagai mediator yang berasal dari jaringan yang rusak, sel mast, leukosit dan komplemen. eskipun pemicu keradangan

    dapat berbeda&beda, namun jalur keradangan tetap sama, kecuali radang yang

    disebabkan oleh reaksi alergi (Ig&*&sel mast) yang terjadi Iebih cepat dan dapat

    menjadi sistemik (+ash, 204). ediator&mediator tersebut menimbulkan edema,

    kebengkakan, merah, sakit dan gangguan fungsi organ6 jaringan yang terkena.

    aringan yang rusak akan mengeluarkan mediator seperti trombin, histamin dan T%&

    α

     (@offman, 2004). ikroba dapat melepaskan endotoksin dan6 atau eksotoksin, yangmana keduanya dapat memacu pelepasan mediator pro&inflamasi. 5omponen bakteri

    8"! (lipopolisakarida) komponen dinding sel bakteri gram negatif, apabila

    diinjeksikan dapat menyebabkan munculnya berbagai sitokin pro&inflamasi seperti

    Interleukin (I8)&, 9, 2, A, T%&α, dan T%&'. Toksin bakteri juga menimbulkan

    kerusakan jaringan dan melepaskan trombin, histamin, sitokin dan merusak ujung&

    ujung saraf. ikroba juga dapat mengaktifkan komplemen jalur klasik atau alternatif.

    5ejadian pada tingkat molekuler6 seluler yang terjadi pada keradangan adalahvasodilatasi, peningkatan permeabilitas vaskuler dan infiltrasi seluler. @al tersebut

     berkaitan dengan kerja mediator kimia yang disebarkan keseluruh tubuh dalam bentuk 

    aktif maupun non aktif. ediator akan diaktifkan ditempat keradangan itu terjadi.

    T%&α dan I8& yang diproduksi makrofag dan diaktifkan oleh endotoksin mikroba,

     juga berperanan dalam perubahan permeabilitas vaskuler (arata-idjaja, 200).

    Tabel . ediator pada Inflamasi :kut (arata-idjaja, 200)

    Me0ia&or Su*,er E8e.  

    @istamin !el mastasofil

    "eningkatan permeabililtas5ontraksi otot polos

    9

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    8/26

    5emokinesis

    / hidroksi&triptamin

    (serotonin)

    Trombosit

    !el mast

    "ermeabilitas vaskuler 

    5ontraksi otot polos

     Platelet Activating 

     Factor 

    asofil

     eutrofil

    akrofag

    "elepasan mediator trombosit

    "ermeabilitas vaskuler meningkat

    5ontraksi otot polos eutrofil 

    Chemotactic Factor 

    !el mast 5emotaksis neutrofil

    +a 5omplemen + #egranulasi sel mast

    5ontraksi otot polos

    +/a 5omplemen +/ #egranulasi sel mast

    5ontraksi otot polos

    5emotakasis neutrofil dan makrofag

    :ktivasi neutrofil

    "ermeabilitas vaskuler meningkat

    radikinin !istem kinin 1asodilatasi5ontraksi otot polos

    "ermeabilitas vaskuler meningkat

    %ibronopeptida dan

    "roduk asal fibrin

    !istem

     pembekuan

    "ermeabilitas vaskuler meningkat

    5emotakasis neutrofil dan makrofag

    "$*2 alur  

    siklokooksigenase

    1asodilatasi

    "ermeabilitas vaskuler meningkat

    8eukotrin 4 alur  

    lipooksigenase

    5emotaksis neutrofil

    !inergistik dengan "$*2 dalam

    meningkatkan permeabilitas vaskuler 8eukotrin #4 alur  

    lipooksigenase

    5ontraksi otot polos

    "ermebilitas vaskuler meningkat

    ;1 PROSES PEN

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    9/26

    hemostasis, sedangkan bekuan darah di lokasi luka membentuk  provisional matri!

    (") guna migrasi sel (:leBis desmoulibre, ??C @arding 5$, 2002). %ase ini

    didominasi trombosit yang langsung membekukan luka baru melalui jalur koagulasi

    intrinsik dan ekstrinsik. Trombosit melepaskan sejumlah faktor kemotaksis yang

    menarik trombosit lain, leukosit, dan fibroblas ke lokasi luka. %ase inflamasi

    dilanjutkan oleh leukosit yang masuk ke lokasi luka, khususnya neutrofil dan

    makrofag yang berperan menghilangkan debris melalui fagositosis dan membunuh

     bakteri serta  scavenging  debris selular (%rancesca, 200C $ary, ?A/). %ase inflamasi

    dibagi dalam komponen yang saling berhubungan erat, yaitu 3

    a) "elepasan dan agregasi trombosit

    Trombosit merupakan komponen penting proses perbaikan dan

    keberhasilan hemostasis. Trombosit di lokasi luka, terpajan dengan trombin dan

    serabut kolagen sehingga memicu aktivasi, adesi dan agregasi. Trombosit juga

    melepaskan faktor pertumbuhan dan sitokin yang berperan pada fase a-al

    inflamasi, serta merupakan sinyal untuk migrasi sel&sel penting ke lokasi luka

    antara lain 3 platelet-derived growth factor ("#$%), transforming growth factor 

     "# (T$% ') (Ito @, 20C *. . #avidson, ?A).

    b) "roses koagulasi dan inflamasi

    !elama proses koagulasi, plasma dan elemen darah lainnya keluar dari

     pembuluh darah yang terluka dan berperan pada pembentukan trombus melalui

     jalur intrinsik dan ekstrinsik. 5oagulai darah berakhir jika berbagai stimulus

    aktivasi kaskade koagulasi berhenti.  $ownregulation  kaskade koagulasi juga

    disebabkan oleh sel & sel endotel yang memproduksi prostasiklin, antitrombin III,

    dan protein + (artin, 2000). !el&sel penting yang bermigrasi ke lokasi luka

    misalnya kesratinosit, fibroblas, sel endotel, dan monosit. radikinin, +a, dan

    +/a berperan penting pada amplifikasi fase inflamasi6koagulasi. @asil akhir 

    aktivitas mediator ini adalah peningkatan permeabilitas vaskular, pengerahan

    neutrofil dan monosit serta pelepasan mediator sel mast (ohn R, ??4C 5im>,

    ??)

    c) "engerahan leukosit.

     eutrofil mulai terdapat di lokasi luka sekitar 9 jam setelah luka, beberapa

    saat kemudian disusul oleh monosit. :-alnya, jumlah neutrofil yang terbanyak 

    karena merupakan fraksi terbesar di antara sel&sel darah putih perifer. :ktivitas

    neutrofil ditingkatkan oleh integrin yang merupakan reseptor permukaan sel.

    A

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    10/26

     amun, neutrofil tidak terlalu penting pada perbaikan luka, karena ternyata

    keadaan neutropenia tidak mempengaruhi proses penyembuhan (

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    11/26

    merupakan jenis kolagen dominan selama perbaikan luka dini. !intesis kolagen

    tipe III mencapai maksimal /&7 hari setelah luka. T$%&' menstimulasi fibroblas

    untuk memproduksi kolagen tipe I dan III. 5arena terbentuk jaringan konektif 

     baru, fibroblas mengalami perubahan fenotip menjadi miofibroblas yang banyak 

    mengandung actin. iofibroblas memiliki gambaran karakteristik fibroblas dan

    sel otot polos, serta mengandung banyak jaringan retikulum endoplasmik kasar 

    yang dibutuhkan guna memproduksi sejumlah besar protein matriks.

    iofibroblas sangat berperanan dalam kontraksi luka dan dominan terdapat di

     jaringan granulasi. "ajanan terhadap sejumlah mediator, termasuk angiotensin,

     prostaglandin, bradikin, dan endotelin, mengakibatkan kontraksi miofibroblas

    (%rancesca, 200).

    c) :ngiogenesis

    :ngiogenesis adalah proses pertumbuhan pembuluh darah baru yang

    disebut neovaskularisasi, terjadi bersamaan dengan fibroplasia dan saling

     bergantung satu sama lain. 5olagen dan matriks ekstraselular yang terbentuk 

    harus selalu mendapat oksigen dan nutrien agar proses metabolik dapat

     berlangsung. eovaskularisasi berfungsi sebagai sarana untuk memenuhi

    kebutuhan penting ini. !el utama angiogenesis adalah sel endotel yang bermigrasi

    ke dasar luka, berproliferasi, dan membentuk pembuluh darah baru (ohn, ??4C

    5im >, ??).

    !el endotel selama penyembuhan luka mengalami perubahan fenotip

    dengan membentuk pseudopodia yang menonjol mele-ati membran basalis.

    !timulus perubahan fenotipik ini tidak diketahui dengan jelas. @ari kedua setelah

    luka akut, sel&sel endotel di tepi luka mulai bermigrasi ke dalam ruang

     perivaskular, sedangkan yang di pembuluh darah mulai berproliferasi. Tekanan

    oksigen rendah pada kondisi luka dini, meningkatkan angionegesis dan

    fibroplasia. Tekanan oksigen rendah juga merangsang makrofag memproduksi

    dan mensekresikan faktor&faktor angiogenik, termasuk T$%&' dan %$%

    (>eerapan, 2004).

    d) igrasi keratinosit

    "roses reepitelisasi dimulai beberapa jam setelah jaringan luka. igrasi

    keratinosit sangat berperan pada pelapisan kembali defek epidermal. "ada

     peristi-a ini terjadi perubahan bentuk keratinosit, penyusunan kembali

    0

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    12/26

    sikloskleton, serta ekspresi keratin dan protease. "erubahan fenotip keratinosit

    memungkinkan migrasi baik dari tepi luka maupun dari setiap struktur adneksa

    yang masih terdapat di dasar luka. !atu D dua hari setelah luka, sel&sel epidermal

    di tepi luka dan di dalam luka mulai membelah dan berproliferasi sehingga

    menambah populasi sel&sel yang bermigrasi (!imon, 209C !inger, 200A).

    )1 Remodelling  =arin-an

    "ada minggu ketiga, luka mengalami perubahan konstan dan berlangsung

    minimal satu tahun setelah terjadinya luka.  aringan yang terbentuk didegradasi dan

    di&remodeling , serta terjadi apoptosis sel. "roses remodeling membentuk skar stabil

    yang memiliki 70&A0 E kekuatan asli. @asil perbaikan luka adalah penutupan luka

    yang merefleksikan kompromi antara fungsi dan struktur yang dibutuhkan. "ada

     beberapa keadaan, fase ini a-alnya memberikan hasil yang berlebihan, yaitu dapat

    terjadi migrasi dan proliferasi selular berlebihan serta terlalu banyak endapan berbagai

     jenis komponen matriks ekstraselular (arata-idjaja, 200). Respons perbaikan yang

     berlebihan ini penting untuk memastikan reaksi inflamasi dan penyisihan bakteri,

    wounds debridement , dan penghilangan jaringan nekrotik yang adekuat. 5elebihan

    sel&sel dan material matriks ekstraselular, serta proses remodeling dibutuhkan untuk 

    respons downregulation dan pengembalian ke kondisi yang mendekati seperti sebelum

    luka. ekanisme apoptosis dan aktivitas en;imatik " serta protein lain bekerja

    untuk mendapatkan keseimbangan pada reepitelisasi luka baru (ercandetti, 20/) .

    %ase remodeling   belum banyak diteliti sehingga masih banyak yang belum

     jelas. %ase remodeling   terjadi jika tidak ada lagi sinyal stimulator primer yang

    memungkinkan terjadinya endapan komponen matriks ekstraselular dan migrasi sel ke

    lokasi luka. %ase ini berlangsung tidak homogen di setiap bagian lokasi luka maupun

    -aktu terjadinya. "eristi-a dan komponen matriks ekstraselular utama yang terjadi

     pada fase ini adalah 3

    . %ibronektin dan komponen yang berhubungan

    2. :sam hialuronik dan proteoglikan

    . 5olagen

    4. 5ontraksi dan kemunculan miofibroblas (@arding, 2002).

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    13/26

    $ambar . "roses penyembuhan luka primer dan sekuder (5umar et al, 2007).

    D1 PEMBENTUKAN JARINGAN GRANULASI

    eskipun terdapat susunan faktor pertumbuhan secara umum, terdapat

     beberapa faktor yang terlibat khusus dalam proses penyembuhan inflamasi (jejas),

    yaitu3

    a) %pidermal &rowth Factor '%&F)

    *$% bersifat mitogenik untuk sejumlah sel epitel dan fibroblas. *$% merangsang

     pembelahan sel dengan berikatan pada reseptor tirosin kinase pada membran sel

    (*R &), diikuti dengan fosforilasi serta peristi-a aktif lain. T$%&F bersifat

    homolog terhadap *$% dan menunjukkan aktivitas biologis yang serupa dengan

    aktivitas biologis *$%.

    b)  Platelet-$erived &rowth Factor 'P$&F)

    "#$% merupakan suatu heterodimer rantai&: dan rantai& kationik. !elain

    dilepaskan oleh dari granula F trombosit, "#$% juga dihasilkan oleh makrofag

    teraktivasi, sel endotel, dan sel otot polos, serta berbagai macam tumor. "#$%

    menginduksi migrasi dan proliferasi fibroblas, sel otot polos, dan monosit, tetapi

    2

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    14/26

    mempunyai perangkat proinflamasi juga. "#$% berikatan dengan dua jenis

    reseptor dengan spesifitas ligan yang berbeda (F dan ') yang mempunyai aktivitas

     protein kinase intrinsik.

    c)  Fibroblast &rowth Factor 'F&F) dan basic Fibroblast &rowth Factor 'bF&F)

    %$% adalah suatu kelompok polipeptida yang berikatan erat dengan heparin dan

    molekul anionik lain. !elain merangsang pertumbuhan, %$% juga menunjukkan

    aktivitas lainnya. !ecara khusus, b%$% merekrut makrofag dan fibroblas di

    tempat luka dan mampu menginduksi semua tahapan yang diperlukan untuk 

    angiogenesis.

    d) (ransforming &rowth Factor " '(&F-")

    T$%&' mempunyai efek pleiotropik dan seringkali menimbulkan efek yang

     bertentangan. T$%&' dihasilkan dalam bentuk inaktif oleh beragam jenis sel, yang

    meliputi trombosit, endotel, sel T, serta makrofag aktif, dan T$%&' harus dipecah

    sevara proteolitik (misalnya oleh plasmin) untuk menjadi fungsional.

    #alam konsentrasi rendah, T$%&' menginduksi sintesis dan sekresi "#$%

    sehingga secara langsung bersifat mitogenik. amun pada konsentrasi tinggi,

    T$%&' merupakan inhibitor pertumbuhan karena memblokade pengeluaran

    reseptor "#$%. T$%&' juga merangsang kemotaksis fibroblas serta produksi

    kolagen dan fibronektin oleh sel, sementara pada saat yang sama menghambat

    degradasi pemecahan matriks ekstraseluler oleh metaloproteinase. !emua efek ini

    cenderung membantu fibrogenesis dan T$%&' mempunyai peranan yang semakin

     besar pada fibrosis yang terdapat pada inflamasi kronis.

    e) ascular %ndothelial &rowth Factor '%&F)

    1*$% sesungguhnya merupakan suatu rangkaian isoform glikoprotein dimerik 

    yang memiliki homologi parsial terhadap "#$%. :ktivitas 1*$% pada mulanya

    diisolasi dari tumor dan mempunyai peran sentral bagi proses angiogenesis tumor.

    1*$% juga meningkatkan angiogenesis pada perkembangan embrionik normal,

     penyembuhan luka, dan keadaan inflamasi kronis, serta bertanggung ja-abterhadap peningkatan permeabilitas vaskular yang bermakna.

     f) !itokin

    !itokin dalam berbagai kasus juga merupakan faktor pertumbuhan. !ebagai

    contoh, I8& dan T% akan menginduksi proliferasi fibroblas. 5eduanya juga

     bersifat kemotaktik terhadap fibroblas dan merangsang sintesis kolagen dan

    kolagenase. @asil akhir dari proses tersebut cenderung bersifat fibrogenik.

    (5umar et al, 2007)

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    15/26

    Tabel 2. %aktor "ertumbuhan Gtama dalam "enyembuhan 8uka (5umar et al, 2007)

    *$% atau

    T$%&F

    "#$% b%$% T$%&F 1*$% I8& atau

    T%

    An-io-enesis H 0 HH H HH H

    Ke*o&a.sisonosit

    %ibroblas

    !el endotel

    0

    0

    H

    H

    H

    0

    H

    H

    H

    H

    H

    &

    0

    0

    H

    H

    0

    0

    Proli8erasi

    %ibroblas

    !el endotel

    H

    H

    H

    0

    H

    HH

    &

    0

    HH

    H

    0 atau &

    Sin&esis Kola-en H H H HH 0 H

    Sin&esis Kola-enase H H H H 0 H

    5eterangan 3

    HH 3 peran utama 3 efek variabel (tergantung dosis)

    H 3 merangsang 0 3 tidak ada efek  

    & 3 menghambat

    E1 PEN

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    16/26

    menjadi luka yang kronis. 8uka yang tidak sembuh secara terus menerus menghasilkan

    mediator inflamasi yang menyebabkan sakit dan bengkak di tempat luka. 8uka tersebut

    menyebabkan infeksi dan pemulihan luka yang panjang. !elain infeksi, komplikasi yang

    sering dihubungkan dengan penyembuhan luka yang buruk meliputi selulitis, deformitas,

    keloid, gangrene, sepsis, tetanus, infeksi fatal dari sistem saraf. "ada luka terbuka sering

     juga terjadi isemik dan nekrosis yang bisa mengakibatkan amputasi.

    "roses penyembuhan yang tidak terjadi secara normal pada luka kronis ditandai

    adanya gangguan pada matriks ekstraselular, kegagalan pada tahap reepitelisasi, dan

    adanya fase inflamasi yang memanjang. !tagnasi fase inflamasi pada proses

     penyembuhan telah ditunjukkan pada satu penelitian dengan membandingkan pola

    sitokin pada luka akut dan luka kronis. "enelitian tersebut menunjukkan bah-a pada luka

    kronis tampak adanya gambaran peningkatan dari sitokin&sitokin proinflamasi yang

    dapat mengakibatkan fase inflamasi yang memanjang pada proses penyembuhan luka.

    5egagalan pada fase re&epitelisasi ditunjukkan dari kegagalan epidermis untuk 

     bermigrasi pada seluruh jaringan luka. Terjadi hiperproliferasi pada tepi luka sehingga

    mengganggu migrasi dari sel normal pada dasar luka yang mungkin dapat terjadi akibat

    hambatan apoptosis pada fibroblas dan sel keratinosit.

    %ibroblas yang diperoleh dari suatu luka kronis menunjukkan respon penurunan

     pada aplikasi eksogen faktor pertumbuhan seperti "#$% dan T$%. #alam keadaan luka

    kronis, terdapat banyak sel&sel yang tidak responsif terhadap sinyal dari faktor 

     pertumbuhan untuk bermigrasi ke area luka dalam proses penutupan luka. "ada luka

    kronis juga tampak ekspresi berlebihan dari molekulmolekul matriks ekstraselular 

    dikarenakan disfungsi dan disregulasi selular sehingga dapat menyebabkan gangguan

    migrasi sel, peningkatan degradasi faktor pertumbuhan, mencegah luka memasuki fase

     proliferasi yang keseluruhannya menyebabkan kegagalan proses penutupan luka

    Taha2an 2a0a 2ene*,uhan lu.a .roni. 

    "ada proses penyebuhan luka kronik terjadi proses inflamasi yang memanjang

    dari keadaan normal atau disebut inflamasi kronik. "erubahan ini terjadi ketika respons

    akut tidak teratasi karena agen cedera yang menetap atau karena gangguan proses

     penyembuhan normal. "roses inflamasi kronik ini berlanjut diakibatkan oleh beberapa

    faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik yang akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya.

    /

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    17/26

    "ada inflamasi kronik terjadi proses yang berla-anan dengan inflamasi akut yang

    digambarkan dengan perubahan vaskular, edema, infiltrat neutrofilik yang sangat

     banyak, sedangkan pada inflamasi kronik ditandai dengan hal&hal berikut 3

    a. Infiltrasi sel mononuklear (radang kronik), yang mencakup makrofag, limfosit dan sel

     plasma

     b. #estruksi jaringan, sebagian besar diatur oleh sel radang

    c. Repair (perbaikan), melibatkan proliferasi pembuluh darah baru (angiogenesis) dan

    fibrosis.

    Sel 0an *e0ia&or 2a0a 2ene*,uhan lu.a .ronis

    5omponen utama yang terbentuk pada proses penyembuhan luka kronis adalah

    akrofag. !ecara normal markrofag yang terbentuk akan tersebar secara difus pada

    sebagian besar jaringan ikat dan juga bisa ditemukan pada jumlah yang meningkat pada beberapa organ. "ada inflamasi akut, pada saat tempat iritan dibersihkan dan proses

    inflamasi ini diperbaiki, makrofag akhirnya akan mati dan masuk kedalam pembuluh

    limfe. amun pada penyembuhan luka kronis, akumulasi makrofag akan menetap, dan

    makrofag dapat berproliferasi semakin banyak dan memperpanjang fase inflamasi. !elain

    itu makrofag dapat menjadi teraktivasi dan mensekresi produk yang aktif secara biologis

    yaitu asam protease, yang dalam keadaan tidak terkontrol dapat mengakibatkan

    kerusakan jaringan. *n;im lain, seperti aktivator plasminogen juga memperkuat

     pembentukan ;at proinflamasi.

    "roses inflamasi yang memanjang pada luka konik ini juga melibatkan beberapa

    sitokin antara lain pembentukan I8& dan T%, serta growth factor  yang mempengaruhi

     proliferasi sel otot polos dan fibroblas, serta produksi matriks ekstraselular (5umar et al,

    2007).

    9

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    18/26

    $ambar 2. "enyebab dan dampak inflamasi kronik (5umar et al, 2007).

    F1 FAKTOR

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    19/26

    :da tidaknya infeksi pada luka merupakan penentu dalam percepatan

     penyembuhan luka. !umber utama infeksi adalah bakteri. #engan adanya

    infeksi maka fase&fase dalam penyembuhan luka akan terhambat.

    d. !irkulasi dan Jksigenasi

    !ejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. !aat

    kondisi fisik lemah atau letih maka oksigenasi dan sirkulasi jaringan sel tidak 

     berjalan lancar. :danya sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan lemak 

    yang memiliki sedikit pembuluh darah berpengaruh terhadap kelancaran

    sirkulasi dan oksigenisasi jaringan sel. "ada orang gemuk penyembuhan luka

    lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan

    lama untuk sembuh. :liran darah dapat terganggu pada orang de-asa yang

    menderita gangguan pembuluh darah perifer, hipertensi, atau diabetes melitus.Jksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia atau

    gangguan pernafasan kronik.

    e. 5eadaan luka

    5eadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitas

     penyembuhan luka. eberapa luka dapat gagal untuk menyatu dengan cepat.

    isalnya luka kotor akan lambat penyembuhannya dibanding dengan luka

     bersih.

    f. 8okasi luka

    8okasi luka berhubungan erat dengan banyak sedikitnya vaskularisasi

    di daerah tersebut. 1askularisasi yang baik sangat dibutuhkan untuk 

     berlangsungnya reaksi inflamasi, reaksi ini bertujuan untuk debridement

     jaringan yang mati dan mengontrol infeksi. 1askularisasi pada tiap&tiap bagian

    tubuh tidaklah sama sehingga proses penyembuhan akan berbeda. 8uka di

    daerah kepala, leher atau badan akan sembuh lebih cepat daripada di

    ekstremitas.g. Jbat

    Jbat anti inflamasi (seperti aspirin dan steroid), heparin, dan anti

    neoplasmik mempengaruhi penyembuhan luka. "enggunaan antibiotik yang

    lama dapat membuat tubuh seseorang rentan terhadap infeksi luka. #engan

    demikian pengobatan luka akan berjalan lambat dan membutuhkan -aktu yang

    lebih lama (!imon, 209).

    2) %aktor yang memperlambat penyembuhan luka

    A

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    20/26

    Tidak adanya penyembuhan luka akibat dari kerusakan pada satu atau

    lebih dari proses penyembuhan normal. "roses ini diklasifikasikan menjadi faktor 

    intrinsik dan ekstrinsik.

    a. %aktor Intrinsik 

    5etika luka terinfeksi, respon inflamatori berlangsung lama dan

     penyembuhan luka terlambat. 8uka tidak akan sembuh selama ada infeksi.

    Infeksi dapat berkembang saat pertahanan tubuh lemah. #iagnosis dari infeksi

     jika nilai kultur luka melebihi nilai normal. 5ultur memerlukan -aktu 24&4A

     jam dan selama menunggu pasien diberi antibiotika spektrum luas. 5adang&

    kadang benda asing dalam luka adalah sumber infeksi. !uplai darah yang

    adekuat perlu bagi tiap aspek penyembuhan. !uplai darah dapat terbatas

    karena kerusakan pada pembuluh darah. @ipoksia mengganggu aliran oksigendan nutrisi pada luka, serta aktifitas dari sel pertumbuhan tubuh. eutropil

    memerlukan oksigen untuk menghasilkan oksigen peroksida untuk membunuh

     bakteri patogen. #emikian juga fibroblast dan fagositosis terbentuk lambat.

    !atu&satunya aspek yang dapat meningkatkan penyembuhan luka pada

    keadaan hipoksia adalah angiogenesis.

    b. %aktor *kstrinsik 

    %aktor ektrinsik dapat memperlambat penyembuhan luka meliputi

    malnutrisi, perubahan usia, dan penyakit seperti diabetes melitus. alnutrisi

    dapat mempengaruhi beberapa area dari proses penyembuhan. 5ekurangan

     protein menurunkan sintesa dari kolagen dan leukosit. 5ekurangan lemak dan

    karbohidrat memperlambat semua fase penyembuhan luka karena protein

    dirubah menjadi energi selama malnutrisi. 5ekurangan vitamin menyebabkan

    terlambatnya produksi dari kolagen, respon imun, dan respon koagulasi.

    "enderita tua yang mengalami penurunan respon inflamasi yang

    memperlambat proses penyembuhan. Gsia tua menyebabkan penurunansirkulasi migrasi sel darah putih pada sisa luka dan fagositosis terlambat.

    #itambah pula kemungkinan penderita mengalami gangguan yang secara

     bersamaan menghambat penyembuhan luka seperti diabetes melitus. erokok 

    meningkatkan arteri sklerosis dan platelet agregasi. 8ebih lanjut kondisi ini

    membatasi jumlah oksigen dalam luka. "enggunaan steroid memperlambat

     penyembuhan dengan menghambat sintesis kolagen. "asien yang minum

    steroid mengalami penurunan kekuatan pertautan luka, menghambat kontraksi,

    dan menghalangi epitelisasi (!imon, 209).

    ?

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    21/26

    G1 PEN

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    22/26

    BAB III

    PENUTUP

    8uka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses patologis

    yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu.

    "enyembuhan luka adalah proses penggantian dan perbaikan fungsi jaringan yang

    rusak. "enyembuhan luka melibatkan integrasi proses fisiologis. !ifat penyembuhan pada

    semua luka sama, dengan variasinya bergantung pada lokasi, keparahan dan luasnya

    cederaaringan granulasi adalah jaringan fibrosa yang terbentuk dari  bekuan darah  sebagai

     bagian dari proses penyembuhan luka, sampai matang menjadi jaringan parut.

    aringan granulasi terjadi saat proses inflamasi yang akan berakhir dengan pemulihan

     jaringan yang dibagi dalam regenerasi dan pergantian dengan jaringan penyokong.

    5omplikasi penyembuhan luka dapat timbul akibat abnormalitas komponen dasar pada

     proses perbaikan grup kelainan6komplikasi () "embentukan jararingan granulasi dan parut

    yang inadekuat, (2) pembentukan komponen proses perbaikan yg berlebihan ()5ontraktur.

    5omplikasi "enyembuhan ini terdiri dari komplikasi dini yaitu infeksi, perdarahan, dan

    dehiscence dan eviscerasi serta komplikasi lanjut yaitu dengan pembentukan keloid.

    #alam penyembuhan luka, pertumbuhan sel yang normal dan fibrosis dapat diubah oleh

     berbagai macam pengaruh, yang sering kali mengurangi kualitas atau kecukupan proses

     pemulihan. %aktor ini dapat bersifat ekstrinsik (misalnya infeksi) atau instrinsik terhadap

     jaringan yang cedera.

    Infeksi merupakan penyebab tunggal terpenting melambatnya penyembuhan, dengan

    memperpanjang fase peradangan proses tersebut dan berpotensi meningkatkan jejas jaringan

    lokal. utrisi mempunyai efek mendalam terhadap penyembuhan luka, misalnya kekurangan

    vitamin + menghambat sistesis kolagen, dan memperlama penyembuhan.

    2

    http://kamuskesehatan.com/arti/bekuan-darah/http://kamuskesehatan.com/arti/bekuan-darah/

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    23/26

    22

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    24/26

    DAFTAR PUSTAKA

    :leBis #esmoulibre, :ntoine $eino;, %ranfoise $abbiani, and $iulio $abbiani.

    Transforming $ro-th %actor&ill Induces u&!mooth uscle :ctin *Bpression in

    $ranulation Tissue yofibroblasts and in Kuiescent and $ro-ing +ultured

    %ibroblasts. (he *ournal of Cell +iology, 1olume 22, umber , ??3 0&.

    :leBis #esmoulibre, ireille Redard, Ian #arby, and $iulio $abbiani. :poptosis ediates

    the #ecrease in +ellularity during the Transition bet-een $ranulation Tissue and

    !car. American journal of Pathology, 1ol. 49, o. , ??/.

    arata-idjaja. 200.  Imunologi dasar edisi ke ,%akultas kedokteran universitas Indonesia 3

    akrta.

    iffl, >. 8., oore, *. *., oore, %. :. Interleukin&9 in the Injured "atient D arker of 

    Injury or ediator InflammationL Annals of .urgery. 1ol 224. o /. ??93947&994.

    +ash, enna 8., ass, ark #., +ampbell, ., arnes, ., 5ubes, "., and artin, ". 204.

    Resolution ediator +hemerin/ Reprograms the >ound icroenvironment to

    "romote Repair and Reduce !carring. Current +iology /0, 2043 409&44.

    +harles : #inarello. Interleukin and interleukin A as mediators of inflammation and the

    aging process. Am * Clin utr  2009CA(suppl)3447!D//!.

    *. . #avidson, !. :. Rae, and . . @. !mith. 8eukotriene 4, a mediator of inflammation

     present in synovial fluid in rheumatoid arthritis Annals of the 1heumatic $iseases,

    ?A, 423 977&97?.

    %rancesca ascia, 1alentina ariani, $iampiero $irolomoni, and !averia "astore. lockade

    of the *$% Receptor Induces a #eranged +hemokine *Bpression in 5eratinocytes

    8eading to *nhanced !kin Inflammation.  American *ournal of Pathology, 1ol. 9,

     o. , 200.

    %rederick $rinnell, eifang =hu, ark :. +arlson, and ohn . :brams. Release of 

    echanical Tension Triggers :poptosis of @uman %ibroblasts in a odel of 

    Regressing $ranulation Tissue. %!perimental Cell 1esearch2 24A, ???3 90AD9?.

    %lorit, . $., onjo, ., Ramis, .. 20/. Kuercitrin for periodontal regeneration3 effects

    on human gingival fibroblasts and mesenchymal stem cells. .cientific 1eports,

    /39/?.

    2

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    25/26

    $ary R. $rotendorst, $eorge R. artin, #obromir "encev, aro !odek, and :nita 5. @arvey.

    !timulation of $ranulation Tissue %ormation by "latelet&derived $ro-th %actor in

     ormal and #iabetic Rats * Clin Invest . 1olume 79, ?A/3 22&22?.

    @arding 5$, orris @8, "atel $5. @ealing chronic -ounds. +3* 1ol 24, 20023 90&9.

    @arvey +arp and :aron anoff. "otential ediator of Inflammation.  * Clin Invest . 1olume

    99, ?A03 ?A7&??/.

    @I=, oris, et al. echanical tension controls granulation tissue contractile activity and

    myofibroblast differentiation. :merican ournal of "athology, 1ol. /?, o. 3 200.

    @offman, @., Rosengren, !., oyle, #., +ho, ., ayar, ., ueller, ., :nderson, .,

    >anderer., and %irestein, $. "revention of cold&associated acute inflammation in

    familial cold autoinflammatory syndrome by interleukin& receptor antagonist.

     4ancet . 2004C 94(?447)3 77?D7A/.

    Ito, @., Mamada @., !hibata T.., itomi, @., omoto, !., J;aki, !. #ual role of interleukin&

    7 in pannus gro-th and osteoclastogenesis in rheumatoid arthritis. Arthritis 1eseach

    5 (herapy 20, 3R4.

    ohn R. 1ane, ane :. itchell, Ian :ppleton, :nnette TomlinsonN, #avid ishop&ailey,

    amie +roBtall, :nd #erek :. >illoughby. Inducible isoforms of cyclooBygenase and

    nitric&oBide synthase in inflammation.  Proc ad Acad .ci. G!: 1ol. ?, ??43pp.

    2049&20/0.

    5im . Mancey, +arl @. @ammer, 8iana @arvath, 8ois Renfer, ichael . %rank, and

    Thomas . 8a-ley. !tudies of @uman +/a as a ediator of Inflammation in ormal

    @uman !kin (he *ournal of Clinical Investigation2 Inc1olume 7/, ?A/3 4A9&4?/.

    5im >. cIntyre, $eorge . !tepan, 5enneth #. 5olinsky, >illiam R . enjamin, oseph .

    "locinski, 5imberlee 8. 5affka, +arolyn :. +ampen, Richard :. +hi;;onite, and

    "atricia 8. 5ilian. Inhibition of Interleukin (I8&) inding and ioactivity In 1itro

    and odulation of :cute Inflammation In 1ivo by I8& Receptor :ntagonist and

    :nti&I8& Receptor onoclonal :ntibody. * %!p 3ed 1olume 7. ??3 ?&??.

    5umar et al. 2007. +uku Ajar Patologi %disi 6 "enerbit uku 5edokteran *$+ 3 akarta.

    artin .@. icklin, #avid *. @ughes, enny 8. arton, an . Gre, and $ordon >. #uff.

    :rterial Inflammation in ice 8acking the Interleukin Receptor :ntagonist $ene. *

     %!p 3ed 1olume ?, umber 2. 20003 0D.

    ercandetti . 20/. >ound @ealing and Repair.  3edscape 1eference. :vailable from3

    http366emedicine.medscape.com6article62?A2?overvie-

    24

    http://emedicine.medscape.com/article/1298129overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1298129overview

  • 8/18/2019 Referat mediator inflamasi

    26/26

    ichael 1. 1olin and :lisa *. 5och. Interleukin&A3 : ediator of Inflammation and

    :ngiogenesis in Rheumatoid :rthritis. *781A4 7F I(%1F%17 5 C9(7:I% 

     1%.%A1C; 1olume , umber 0, 20.

    !inger, :.., #agum, :.. +urrent anagement of :cute +utaneous >ounds.  %ng * 3ed

    200A3/?307&049.

    !imon, * "atrick. 209. !kin >ound @ealing.  3edscape   1eference. :vailable from3

    http366emedicine.medscape.com6article6AA4/?4overvie-

    >eerapan 5hovidhunkit, in&!un 5im, Ria; :. emon, udy 5. !higenaga, :rthur @.

    oser, 5enneth R. %eingold, and +arl $runfeld. *ffects of infection and

    inflammation on lipid and lipoprotein metabolism3 mechanisms and conseOuences to

    the host. *ournal of 4ipid 1esearch2 1olume 4/, 20043 9?&?4.

    ilson, +., Robertson, @.8., Roberts, #. ., all, +. $., enne, +.., 5irkpatrick, :.

    >. Inflammatory mediators in intra&abdominal sepsis or injury D a scoping revie-.

    Critical  Care. 20/, ?37.

    2/