Upload
faharuddin-fahar
View
3.213
Download
3
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
STATISTIK KESEHATAN
FAHARUDDIN, M.Si.
Kasi Statistik Kesra
Badan Pusat Statistik
Provinsi Sumatera Selatan
Definisi Kesehatan
WHO : “ Health is a state of complete physical,
mental, and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity”
UU no. 36 Tahun 2009 :adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Dinamika Status Kesehatan Masyarakat:kaitan pelbagai determinan
DETERMINAN SOSIAL-EKONOMI
KONTAMINASI LINGKUNGAN
KURANG GIZI
FAKTOR IBU CEDERA
KONTROL KESEHATAN PRIBADI
SEHAT SAKIT
PREVENTIF
KURATIF
KEMATIAN
TAMBAH PARAH
STATUS KESEHATAN
Framework Mosley and Chen
Kebutuhan Informasi untuk Kebijakan
Jenis Informasi untuk perumusan kebijakan, perencanaan, monitoring, dan evaluasi
Cakupan permasalahan: derajat dan status kesehatan masyarakat, upaya (pemeliharaan) kesehatan, pembiayaan pemeliharaan kesehatan, kesehatan lingkungan
Monitoring target MDGs, misal:Angka kematian bayi 19 per 1000 kelahiran Angka Kematian Maternal 110 per 100.000 kelahiran hidupPrevalensi Gizi Kurang 18 persen
Investasi Kesehatan MDGsMillenium Declaration oleh General Assembly PBB tahun 2000, dengan goals sebagai berikut:
Menghilangkan kemiskinan dan kelaparan Pendidikan dasar yang universal Kesetaraan gender & pemberdayaan
perempuan Penurunan kematian anak Penurunan kematian ibu Penanggulangan HIV/AIDS, tbc, malaria,
dll Keserasian lingkungan yg
berkesinambungan + air bersih Kemitraan global untuk pembangunan
Pencapaian Indikator Utama Pembangunan KesehatanIndikator utama Target
MDG’s20151)
TargetRPJMN
2009
Kondisi saat ini
Nas(2007)
KondisiSaat iniSumsel(2007)
Umur Harapan Hidup (Tahun)
- 70,6 69,2
Angka Kematian bayi (per 1000 KLH)
19 26 342)
Angka Kematian Maternal (per 100 ribu KLH)
110 226 2282)
Prevalensi Gizi Kurang (%)
18 20 13
1). Lets Speak Out for MDGs: Achieving the Millennium Development Goals in Indonesia. Bappenas, 20082). SDKI 2007 (preliminary report)
Jenis Informasi Statistik
Status dan derajat kesehatan masyarakatKematian: bayi, balita, ibu melahirkan, Morbiditas: penyakit spesifik, penyakit menular, kesehatan lingkungan,
malaria, tuberkulosa, Perilaku hidup sehat: merokok, makanan, olahraga
Upaya perbaikan gizi masyarakatStatus gizi: balita, WUS, ibu hamil dan menyusuiPemenuhan gizi seimbang dan konsumsi garam iodium
Upaya kesehatan masyarakatKesehatan reproduksi: ANC (K4), persalinan oleh nakes,Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan: preventif dan kuratif Pendanaan kesehatan: asuransi kesehatan Pemanfaatan fasilitas kesehatan: imunisasi, layanan KB
INDIKATOR KESEHATAN (1) Indikator Rujukan Jumlah penduduk
Jumlah bayi Jumlah balita Jumlah wanita usia subur Jumlah wanita usia 15-24 tahun Jumlah lansia Jumlah rumah tangga Rata-rata jumlah anggota rumah
tangga Jumlah penduduk yang dilindungi
asuransi kesehatan
INDIKATOR KESEHATAN (2) Indikator Rujukan Rata-rata pengeluaran rumah tangga
untuk kesehatan (Rp per kapita per tahun)
% belanja pembangunan sektor kesehatan
% belanja daerah untuk pembangunan
% belanja pembangunan sektor kesehatan terhadap belanja pembangunan
satuan biaya penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan dasar
INDIKATOR KESEHATAN (3) Indikator Status
dan derajat kesehatan
Angka kematian bayi Angka kematian balita Angka kematian ibu Prevalensi malaria Prevalensi tuberkulosa % penduduk dengan keluhan
kesehatan Status gizi balita Status gizi wanita usia subur % Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(< 2,5 kg) Rata-rata lama sakit (hari)
% penduduk tidak mencapai usia 40 tahun
INDIKATOR KESEHATAN (4) Indikator Upaya
kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan (dokter, bidan, paramedis) per 10.000 penduduk
Jumlah tempat tidur RS per 10.000 penduduk
Angka kunjungan ke fasilitas kesehatan
Angka kontak ke fasilitas kesehatan Angka kunjungan K4 % ibu hamil mendapat imunisasi TT % persalinan dibantu nakes % bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap
INDIKATOR KESEHATAN (5) Indikator
Kesehatan lingkungan permukiman
% rumah mempunyai saluran pembuangan limbah rumah tangga
% rumah dengan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang buruk [tergenang]
% rumah tangga dengan sistem pembuangan sampah
% rumah tangga dengan jamban tangki septik
% rumah tangga mengkonsumsi air bersih*
DEFINISI AIR BERSIH:
air kemasan, PAM, sumber air terlindung [mata air dan sumur] dengan jarak dari penampungan limbah rumah tangga > 10 meter
DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN
Apa Itu Demografi? Bogue, 1969: Studi statistik dan matematik mengenai
ukuran, komposisi dan distribusi wilayah dari populasi manusia serta perubahan aspek-aspek ini dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh lima proses berupa fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial
Swanson and Siegel, 2004: Studi ilmiah mengenai populasi manusia meliputi ukuran, distribusi, komposisi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pada ukuran, distribusi dan komposisinya.
Cakupan Demografi
Demografi menitikberatkan pada lima aspek mengenai populasi manusia :
a. Ukuran atau jumlah pendudukb. Distribusi penduduk antar wilayahc. Komposisi pendudukd. Perubahan penduduke. Determinan sosial ekonomi serta dampak dari
perubahan penduduk
Sumber Data Kependudukan Registrasi Penduduk Sensus Penduduk:
Periode 10 tahunan1961, 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
SurveiSurvei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)1985, 1995, 2005
Estimasi dan Proyeksi
Jenis Data Kependudukanyang Dihasilkan BPS1. Jumlah Penduduk2. Laju Pertumbuhan Penduduk3. Distribusi Penduduk Antar Wilayah Administrasi4. Komposisi Penduduk:
• Menurut Umur• Menurut Jenis Kelamin• Menurut Pendidikan• Menurut Status Perkawinan• Menurut Agama
5. Migrasi• Life-time Migration• Recent Migration• Total Migration
6. Angka-Angka Estimasi• ASFR, TFR, IMR, MMR, dll.
Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk suatu daerah
Kejadian kematian (Mortalitas) Kejadian kelahiran (Fertilitas) Migrasi masuk/keluar
Tiga faktor ini sering disebut sebagai komponen pertumbuhan penduduk
Faktor-faktor lain :* Status perkawinan, perceraian* Perubahan status dan kondisi sosial tidak mempengaruhi jumlah penduduk tetapi menentukan struktur dan komposisi
penduduk
MORTALITAS
Ukuran yang sering dipakai adalah CDR(Crude Death Rate)
CDR= Σ Kematian Selama 1 Tahun X 1000 Σ Penduduk Pertengahan Tahun
ASDR (Age Spesific Death Rate)ASDR = Σ Kematian Umur (X) Slm 1 Tahun X 1000
Σ Penduduk Umur(X)Pertengahan Thn
IMR (Infant Mortality Rate)IMR = Σ Kematian Bayi(umur<12bln) slm 1 thn X 1000
Σ Kelahiran selama satu tahun
Expectation Of Life Angka harapan hidup adalah rata-rata
jumlah tahun/umur yang diharapkan dilalui oleh seseorang sejak ia lahir.
Angka ini sangat dipengaruhi oleh kematian bayi dan anak karena kematian pada saat itu berarti hilangnya peluang untuk hidup yang lebih panjang
FERTILITAS
Ukuran-ukuran fertilitas CBR(Crude Birth Rate)
CBR= Σ Kelahiran hidup selama 1 thn X 1000 Σ penduduk pertengahan tahun
ASFR (Age Spesific Fertility Rate) ASFR = Σ Kelahiran pada ibu umur (x) X 1000 Σ Jumlah wanita umur (x)
TFR (Total Fertility Rate) yaitu rata-rata anak yang dilahirkan oleh perempuan sepanjang kemampuan reproduksinya. Biasanya umur reproduksi adalah 15-49 tahun. Secara Matematis, TFR adalah jumlah ASFR.
MIGRASI
Berbeda dengan kelahiran atau kematian yang hanya terjadi sekali pada setiap individu, migrasi dapat terjadi berulang-ulangMigrasi semasa hidup(tempat tinggal sekarang dan tempat lahir)Migrasi RisenMigrasi tempat tinggal sekarang dan sebelumnya
2. Data Demografi/Kependudukan
•Sensus untuk menetukan jumlah dan komposisi
•Survei•Registrasi Vital menentukan perubahan
3. Sumber Data Sensus Penduduk (SP)
adalah suatu proses pengumpulan, evaluasi, analisis dan publikasi data demografi, sosial dan ekonomi seluruh penduduk area tertentu yang punya batas jelas untuk saat tertentu pula. SP merupakan pekerjaan besar, kompleks, mahal dan biasanya dilakukan oleh pemerintah.
Registrasi VitalRegistrasi vital adalah pencatatan yang terus meneru, permanen dari kejadian dan karakteristik terutama untuk mendapatkan dokumen resmi sebagai sumber data statistik. Hampir semua negara maju pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian itu WAJIB. Di negara sedang berkembang, sistem registrasi tidak berjalan baik.
Sampel SurveiKegunaan dari sampel survei adalah:* Untuk mengumpulkan statistik vital dimana registrasi penduduk tidak berjalan baik atau tidak sama sekali, seperti di negara berkembang* Mengumpulkan data demografi tambahan yang
tidak memungkinkan dikumpulkan melalui sensus* Untuk menguji akurasi dari sumber data misalnya
menguji daftar pertanyaan sensus atau post enumaration survey* Melakukan sampel sensus yaitu mengumpulkan
data hanya untuk sebagian penduduk; Misal informasi umur dan jenis kelamin untuk seluruh
penduduk tetapi sosio-ekonomi data utuk penduduk sampel saja
4. Jenis-jenis Ukuran Dasar
Angka absolut dan relatifHampir semua data demografi dalam angka absolut. Angka absolut kelahiran harus dihubungkan dengan jumlah penduduk total. Dengan menghubungkan jumlah absolut kelahiran dengan jumlah absolut orang dari suatu penduduk didapat yang disebut angka relatif dari kelahiran. Angka relatif ini dapat digunakan dalam membandingkan kelahiran dari beberapa negara.
Ratio, Rate, Persentase dan ProporsiRatio adalah perbandingan dari dua jumlah dan dapat dinyatakan sebagai persen, perseribu atau persejuta.Contoh: sex ratio atau rasio jenis kelamin
yaitu perbandingan jumlah penduduk perempuan dan penduduk laki-laki di suatu negara/daerah.Rate adalah perbandingan dua jumlah per waktu tertentu. Rate memungkinkan kita untuk melihat arah perkembangan suatu gejala berdasarkan time series.Contoh: Crude Birth Rate(Angka Kelahiran
Kasar) yaitu angka yang menunjukkan banyaknya jumlah kelahiran yang terjadi selama satu tahun di suatu daerah per seribu penduduk daerah tersebut.
5. Komposisi Jenis Kelamin Penduduk Merupakan karakteristik seseorang yang tidak
berubah sejak lahir hingga mati. Ketidakseimbangan dalam struktur jenis kelamin
merupakan salah satu masalah kependudukan yang dapat menyebabkan masalah sosial ekonomi.
Ukuran paling umum digunakan untuk melihat struktrur jenis kelamin adalah sex ratio, yaitu jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan.
Sex Ratio = Jumlah Penduduk Laki-laki X 100Jumlah Penduduk Perempuan
Sex Ratio = 100, berarti jumlah penduduk laki-laki seimbang dengan jumlah penduduk perempuan
Sex Ratio < 100, berarti jumlah penduduk laki-laki lebih kecil daripada jumlah penduduk perempuan
Sex Ratio > 100, berarti jumlah penduduk laki-laki lebih besar daripada jumlah penduduk perempuan
Analisa Rasio Jenis Kelamin
6. Dependency Ratio Dependency ratio sangat penting dalam studi
ekonomi, yaitu jumlah orang yang secara ekonomi tidak aktif per seratus penduduk yang aktif secara ekonomi. Jika informasi mengenai aktivitas ekonomi tidak tersedia, biasanya digunakan ratio antara penduduk 0-14 tahun dan 65+ terhadap penduduk 15-64 tahun. Oleh karena itu dapat dihitung dari distribusi penduduk menurut umur
Dependency ratio dibedakan menjadi tiga :
Total Dependency Ratio
= Σ pddk 0-14 thn + penduduk 65+ X 100 Σ penduduk 15-64
Youth Dependency Ratio = Σ Penduduk 0-14 thn X 100
Σ penduduk 15-64
Aged Dependency Ratio = Σ Penduduk 65 + X 100
Σ penduduk 15-64
PROYEKSI PENDUDUK
Proyeksi Penduduk:
adalah bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan (migrasi). Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur umur penduduk dimasa yang akan datang
Metode Penghitungan Proyeksi
Metode Komponen
Pt = Po + B – D + Min -Mout
Geometrik
Pt = Po (1+r)t
Komponen yang diperlukan dalam penghitungan proyeksi penduduk
Data penduduk pada tahun dasar Tingkat kelahiran Tingkat kematian Angka migrasi netto
Penduduk Tahun Dasar
Data harus mempunyai reference waktu tertentu pertengahan tahun (31 Juni) atau akhir tahun (31 Desember)
Data penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur dengan komposisi yang baik
Data penduduk menurut daerah perkotaan dan perdesaan
Evaluasi data
Evaluasi Data KependudukanAdanya Kesalahan dalam Pelaporan
Umur: Kesalahan Penuturan Umur (Age Misstatement) Digit Preference (Kecenderungan untuk
melaporkan umur yang berakhiran nol atau lima) Under-estimate untuk kelompok umur tertentu
misalnya pada kelompok 0-4, 5-9 dan kelompok umur tua.
Metode Evaluasi Umur1. Piramida Penduduk untuk melihat adanya age-
heaping (penumpukan umur)2. Menghitung Indeks Keakurasian Pelaporan
Umur:• Whipple’s Index (umur 0 atau 5)• Myer’s Index (umur 1 s.d. 9)• UN Index
3. Intercensal Cohort Analysis4. Perbandingan dengan estimasi kependudukan
berdasarkan statistik kelahiran
Piramida Penduduk Umur Tunggal Sumsel (SUPAS 2005)
100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
PerempuanLaki-laki
Piramida Penduduk Sumsel (SUPAS 2005)
500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000
0-45-9
10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-74
75 +
Perempuan
Laki-laki
Kelahiran TFR, ASFR Tingkat kelahiran dimasa lampau Tingkat kelahiran dimasa mendatang
sesuai dengan target pemerintah seperti target MDG’s
Memperhatikan angka prevalensi kontrasepsi
KematianIMR Tingkat kematian bayi dimasa lampau Tingkat kematian bayi dimasa
mendatang sesuai dengan target pemerintah seperti target dalam MDG’s
Migrasi Migrasi masuk dimasa lampau,
menghitung penduduk dari daerah lain yang tinggal sebagai penduduk didaerah yang akan kita hitung proyeksinya
Migrasi keluar dimasa lampau, menghitung penduduk di daerah lain yang berasal dari daerah yang akan kita hitung proyeksinya
Perkiraan angka migrasi masuk dan keluar dimasa mendatang
Tahapan Perhitungan Proyeksi Pendudukdengan Metode KOmponen
Penentuan dan perapihan data dasar Penentuan asumsi kelahiran, kematian,
dan perpindahan Perhitungan proyeksi total Iterasi Perhitungan proyeksi penduduk daerah
perkotaan dan perdesaan
Penentuan dan Perapihan Data Dasar
Data dasar proyeksi adalah penduduk hasil Sensus Penduduk 2000.
Perapihan umur dilakukan dalam tiga tahap:
1. Kelompok umur 10-64 tahun dengan metode UN yang disusun dalam paket komputer Micro Computer Programs for Demographic Analysis (MCPDA).
2. Kelompok umur 65 tahun ke atas dengan menggunakan distribusi penduduk 65 tahun ke atas dari suatu negara yang penduduknya sudah stabil.
3. Kelompok umur 0-4 dan 5-9 tahun dengan menggunakan data kelahiran waktu lampau
Penentuan Asumsi Kelahiran 1
Asumsi fertilitas dibuat berdasarkan tren tingkat fertilitas di masa lalu dan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan tingkat fertilitas.
Data yang digunakan untuk memperkirakan tingkat fertilitas adalah data Sensus Penduduk 1971 (SP71), SP80, SP90, dan SP2000, serta data Survei Penduduk Antar Sensus 1985 (SUPAS85) dan SUPAS95.
Selain menggunakan data kecenderungan tingkat fertilitas masa lalu, juga digunakan informasi mengenai target pencapaian tingkat fertilitas di masa yang akan datang.
Penentuan Asumsi Kelahiran 2
TFR Indonesia menurun sesuai dengan tren di masa lampau, dan diproyeksikan akan mencapai Net Reproduction Rate (NRR)=1 pada tahun 2015 dengan menggunakan fungsi logistik.
TFR di setiap propinsi menurun dengan kecepatan yang berbeda sesuai dengan tren di masa lampau masing-masing propinsi dan diproyeksikan dengan menggunakan rumus fungsi logistik seperti proyeksi TFR Indonesia.
Penentuan Asumsi Kematian 3
Penghitungan tingkat mortalitas (IMR) di masa yang akan datang diproyeksikan dengan menggunakan rumus fungsi logistik.
Untuk tingkat propinsi hanya disiapkan satu set asumsi mortalitas.
Tingkat mortalitas (IMR) di setiap propinsi menurun dengan kecepatan yang berbeda sesuai dengan tren di masa lampau masing-masing propinsi dan diproyeksikan dengan menggunakan rumus fungsi logistik seperti proyeksi IMR Indonesia.
Mortalitas k
Y = L + 1 + beat
dimana:Y = Perkiraan IMRL = Perkiraan asymtot bawahk = Suatu besaran, dimana k+L=180 adalah asymtot atasa dan b = koefisien kurva logistikt = waktu sebagai variabel bebase = konstanta eksponensial
Migrasi Migrasi Internasional neto dapat diabaikan
(diasumsikan sama dengan nol), karena orang yang keluar-masuk Indonesia diperkirakan seimbang dan relatif sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia
Sedangkan asumsi pola migrasi provinsi dianggap sama dengan pola migrasi data dasar yaitu pola migrasi berdasarkan data SP2000.
Pola migrasi yang dipakai adalah pola migrasi risen tahun 1995-2000 dan dihitung dengan metode Age Specific Net Migration Rate (ASNMR) menurut umur dan jenis kelamin.
Migrasi ASNMR untuk penduduk 5 tahun ke atas baik laki-
laki maupun perempuan dihitung dengan rumus:
ASNMRi = Mig-Ini Mig-Outi / ( 5 x Pi mid 95-00 ) x 1000
dimana :
Mig-Ini = Migrasi masuk di provinsi i
Mig-Outi = Migrasi keluar di provinsi i
Pi mid 95-00 = Penduduk pertengahan tahun 1995-2000
Perhitungan proyeksi
Perhitungan proyeksi penduduk dilakukan secara berjenjang. Mula-mula dihitung proyeksi penduduk Indonesia, kemudian proyeksi penduduk per propinsi untuk setiap periode.
Jumlah penduduk hasil proyeksi per propinsi menurut umur harus sama dengan jumlah penduduk hasil proyeksi Indonesia.
Untuk menyamakan hasil proyeksi penduduk per propinsi menurut umur dan proyeksi tingkat nasional menurut umur, harus dilakukan iterasi
Selanjutnya dihitung proyeksi penduduk per kabupaten/kota dan dilakukan iterasi agar jumlahnya sama dengan proyeksi penduduk provinsi
Hasil Proyeksi
Hasil Proyeksi dengan program “Fivsin” adalah :
Penduduk menurut kelomok umur dan jeniskelamin
Parameter Demografi :- Total Fertility Rate (TFR)- Infant Mortality Rate (IMR) menurut jenis kelamin- Expectation of Life at birth (E0) menurut jenis kelamin- Crude Birth Rate (CBR)- Crude Death Rate (CDR)- Rate of Natural Increase (RNI)