WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    1/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA51

    BAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang

    PT. Agro Mitra Alimentare merupakan perusahaan industri yang bergerak di

    bidang makanan. Perusahaan ini memproduksi cherry pepper. Proses di dalam

    sistem berjalan dengan menggunakan manusia dan mesin. Disini kami mencoba

    untuk melakukan analisa pada sistem prouksi di PT. Agro Mitra Alimentare dengan

    menggunakan simulasi. Harapannya agar dapat melakukan perbaikan terhadap

    sistem di produksi ini. Sistem produksi pada perusahaan ini dilakukan secara semi

    terotomasi. Proses-proses yang melibatkan manusia rawan mengalami

    keterlambatan dan memiliki faktor-faktor ketidakpastian.

    Simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan sistem secara nyata dan terperinci.

    Softwareyang digunakan adalah Arena. Modul Arena yang biasa digunakan adalah

    Basic Process. Namun seringkali penggunaan Basic process kurang mencukupi

    sistem yang nyata tersebut. Sistem nyata memiliki banyak proses dan transfer

    yang bermacam-macam. Proses yang dimaksud antara lain proses match, hold, dan

    signal. Proses transfer yang memakai conveyor maupun transporter juga masih

    belum terdefinisikan. Modul yang digunakan adalah AdvanceProcessdan Advance

    Transfer.

    Maka dari itu pada praktikum Modul 3 tentang Arena Advanced ini

    memberikan dasar-dasar pembuatan simulasi komputer yang lebih terperinci,

    mudah, dan cepat serta bagaimana melakukan analisis terhadap output yang

    diperoleh, baik untuk sistem manufaktur maupun sistem non-manufaktur (jasa).

    Model yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pada proses pembuatan

    cherry peppers yang diproduksi oleh PT. Agro Mitra Alimentare. Penerapan pada

    praktikum ini diharapkan dapat memodelkan sistem secara utuh dan dapat

    menjadi referensi untuk perancangan sistem yang lebih baik.

    1.2 TujuanTujuan dari praktikum ini antara lain:

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    2/65

    52LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    1. Mengenalkan module-module Advanced Process dan Advanced Transfer yang

    tersedia di dalam Arena

    2. Memodelkan sistem ke dalam Activity Cycle Diagram (ACD)

    3. Mampu memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan karakteristik

    elemen sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced

    Transferdalam Arena

    4. Mampu melakukan analisis terhadap outputsimulasi

    1.3 ManfaatManfaat dari praktikum ini antara lain:

    1. Dapat mengetahui module-module Advanced Process dan Advanced Transfer

    dalam Arena

    2. Dapat mengenal fungsi dan kegunaan moduleAdvancedProcessdan Advanced

    Transferdalam Arena

    3. Dapat memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan karakteristik

    elemen sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced

    Transferdalam Arena4. Dapat mampu melakukan analisis terhadap outputsimulasi

    1.4 BatasanBatasan dari praktikum ini antara lain:

    1. Data yang diambil dari data pengamatan langsung

    2. Pengamatan dilakukan sebanyak 5 replikasi tiap replikasi 8 jam

    3. Sistem yang digunakan mulai dari cherry yang telah dilubangi masuk hinggawarehouse.

    1.5 AsumsiAsumsi dari praktikum ini antara lain:

    1. Tidak ada komponen yang keluar dari antriannya. 5. 1 botol cherry terdiri

    2. Tidak ada kerusakan mesin. dari 10 buah cherry

    3. Tidak ada produk cacat. buah cherry dengan

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    3/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA53

    4. Tidak ada proses pembuatan shrimp paste oil. berat 250 gram.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1Definisi Arena

    Arena adalah sebuah program penyusun model dan juga merupakan

    simulator, yang dikembangkan oleh System Modeling Corporation. Arena bisa

    menjadi sebuah alat yang fleksibel yang membantu pengguna untuk membuat

    model simulasi teranimasi yang mewakili berbagai macam sistem secara virtual

    dengan tepat. Arena digunakan oleh banyak perusahaan besar untuk

    mensimulasikan proses bisnis.

    Gambar 2.1 Tampilan software Arena

    Arena merupakan software yang memiliki ciri-ciri kemudahan pemakaian

    yang dimiliki high level program dan fleksibilitas yang menjadi ciri khas general

    purpose simulation language. Arena masuk ke dalam kategori high level program

    karena ia bersifat sangat interaktif, pengguna dapat membangun sebuah model

    hampir sama mudahnya dengan membuat poster menggunakan CorelDraw atau

    membuat flowchart menggunakan Visio. Hal yang membedakan adalah dalam

    menggunakan Arena dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem yang akan diamati

    sebelum memodelkannya

    2.1.1Arena Basic

    Modul basic ini merupakan modul yang sering digunakan dan menjadi dasar

    dalam pembuatan model dalam arena. Software Arena ini tergolong ke dalam

    general purpose simulation language (GPSL) karena dengan menggunakan Arena,

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    4/65

    54LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    5/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA55

    pengguna dapat membangun model, templates, dan pengguna dapat membuat

    modul sendiri jika diperlukan dengan menggunakan bantuan program seperti

    VisualBasic, FORTRAN, dan bahkan C atau C++. Dalam Professional Edition, Arena

    memfasilitasi pengguna yang ingin membangun sendiri modul dan template-nya.

    2.1.1.1 Basic Process PanelBasic ProcessPanel adalah panel proses dasar yang berisikan module-module

    yang digunakan untuk memodelkan sebuah sistem. Berikut ini module-module

    yang terdapat pada Basic Process Panel yang sering digunakan dalam

    mensimulasikan sistem. Template dari basic process panel ini terdiri dari

    beberapa modul yaitu:

    Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process PanelNo Modul Fungsi Tipikal Penggunaan1. Create Modul ini dimaksudkan

    sebagai titik awal untuk

    entitas dalam model

    simulasi. Modul ini

    digunakan untuk

    mengenerate kedatangan

    entitykedalam simulasi

    1. Bagian awal produksimanufaktur

    2. Kedatangan sebuah

    dokumen (misalnya order,

    cek, aplikasi) ke dalam

    proses bisnis

    3. Kedatangan seorang

    pelanggan pada prosespelayanan (misalnya toko,

    ritel, restoran, informasi)

    Promptdan Deskripsia. Name Identifier modul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.

    b. Entity Type Nama tipe entitas yang akan dihasilkan.c. Type Jenis aliran kedatangan yang akan dihasilkan. Termasuk jenis

    random (menggunakan distribusi eksponensial, pengguna

    menentukan rata-rata), schedule (menggunakan distribusi

    eksponensial, berarti ditentukan dari modul Jadwal yang

    ditentukan), constant (pengguna menentukan nilai konstan,

    misalnya, 100), atau expretion (drop-down berbagai

    distribusi).

    d. Value Menentukan mean dari distribusi eksponensial (jika randomdigunakan) atau nilai konstan (Constant jika digunakan)

    untuk waktu antara kedatangan. Berlaku hanya ketika tipe

    adalah Random atau Konstan.

    e. Schedule Name Mengidentifikasi nama dari jadwal yang akan digunakan.Schedulemendefinisikan pola kedatangan untuk entitas tiba

    ke sistem. Berlaku hanya ketika tipenya adalah scedhule.

    f. Expression Setiap distribusi atau nilai menentukan waktu antarakedatangan. Berlaku hanya ketika tipe adalah Expression.

    g. Units Satuan waktu yang digunakan untuk pembuatan antarkedatangan kali dan pertama. Tidak berlaku bila tipe adalah

    schedule.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    6/65

    56LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)Promptdan Deskripsii. Max Arrivals Maksimum jumlah entitas yang modul ini akan

    menghasilkan. Ketika nilai ini tercapai, penciptaan entitas

    baru dengan modul ini berhenti.

    j. First Creation Mulai waktu untuk entitas pertama tiba ke dalam sistem.Tidak berlaku bila tipe adalah schedule.Modul Fungsi Tipikal Penggunaan

    2 Dispose Modul ini dimaksudkan

    sebagai titik akhir untuk

    entitas dalam model

    simulasi. Modul ini

    digunakan untuk

    mengeluarkan entitydarisystem.

    1. Bagian meninggalkan

    fasilitas yang dimodelkan

    2. Berakhirnya proses bisnis

    3. Pelanggan meninggalkan

    took

    Promptdan Deskripsia. Name Modul yang unik identifier ditampilkan pada bentuk modul

    b. RecordEntityStatistics Menentukan apakah atau tidak statistik entitas yang masuk

    akan disimpan. Statistik termasuk value added, non-value

    added, menunggu waktu, waktu transfer, waktu lainnya, total

    waktu, nilai tambah biaya, non-value tambah biaya, biaya

    menunggu, biaya transfer, biaya lainnya, dan total biaya.

    3 Process Modul ini dimaksudkan

    sebagai metode pengolahan

    utama dalam simulasi.

    Pilihan untuk menangkapdan melepaskan

    keterbatasan suber daya

    yang tersedia. Selain itu,

    ada pilihan untuk

    menggunakan submodel

    dan menentukan logika

    yang ditetapkan pengguna

    hirarkis. Waktu proses

    dialokasikan untuk entitas

    dan dapat dianggap sebagai

    nilai tambah, non-nilai

    tambah, transfer,

    menunggu, atau laninya.

    1. Bagian machining

    2. Meninjau dokumen untuk

    kelengkapan

    3. Memenuhi perintah4. Melayani pelanggan

    Promptdan Deskripsia. Name Modul yang unik identifierditampilkan pada bentuk modul

    b. Type Metode menentukan logika dalam modul. Pengolahan

    standar menandakan bahwa logika semua akan disimpan

    dalam modul Proses dan didefinisikan oleh Aksi tertentu.

    Submodel menunjukkan bahwa logika akan hirarki

    didefinisikan dalam "submodel" yang dapat mencakup

    sejumlah modul logika.

    c. Action Jenis pengolahan yang akan terjadi dalam modul. Delay

    hanya menunjukkan bahwa penundaan proses akan

    dikeluarkan dengan tidak ada kendala sumber daya. Seize

    Delay menunjukkan bahwa sumber daya akan dialokasikandalam modul ini dan penundaan akan terjadi, tetapi yang

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    7/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA57

    melepaskan sumber daya akan terjadi di kemudian hari.

    Seize Delay Releasemenunjukkan bahwa sumber daya akan

    dialokasikan diikuti dengan penundaan proses dan

    kemudian sumber daya yang dialokasikan akan dirilis. Delay

    Release

    Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)Promptdan Deskripsimenunjukkan bahwa sumber daya sebelumnya telah

    dialokasikan dan bahwa entitas hanya akan menunda dan

    melepaskan sumber daya tertentu. Berlaku hanya ketika

    tipenya standar.

    d. Priority Prioritas nilai entitas menunggu di modul ini untuk sumber

    daya ditentukan jika satu atau lebih entitas yang menunggu

    untuk sumber daya yang sama di mana saja dalam model.

    Tidak terlihat ketika Action adalah Delayatau DelayReleaseatau ketika tipenya adalah submodel.

    e. Resources Daftar sumber daya atau set sumber daya yang digunakanuntuk pengolahan entitas. Tidak berlaku bila Action adalah

    Delay, atau ketika tipe adalah submodel.

    f. Delay Type Jenis distribusi atau metode menentukan parameter delay.

    Constant dan Expression memerlukan nilai-nilai tunggal,

    sementara Normal, Uniform, dan Triangular membutuhkan

    beberapa parameter.

    g. Units Waktu unit untuk parameter delay

    h. Allocation Menentukan bagaimana waktu proses dan biaya proses akan

    dialokasikan untuk entitas. Proses ini dapat dianggap value

    added,Non-Value Added, transfer, wait, atau lain dan biaya

    yang terkait akan ditambahkan ke kategori yang tepat untuk

    entitas dan proses.

    i. Minimum Parameter lapangan untuk menentukan nilai minimum baik

    untuk distribusi uniform atau triangular.

    j. Value Parameter lapangan untuk menentukan mean untuk

    distribusi normal, nilai untuk penundaan waktu yang

    konstan, atau modus untuk distribusi triangular.

    k. Maximum Parameter lapangan untuk menentukan nilai maksimum

    baik untuk distribusi uniform atau uniform.

    l. Std Dev Parameter lapangan untuk menentukan deviasi standar

    untuk distribusi normal.

    m. Expression Parameter lapangan untuk menentukan sebuah ekspresi

    yang nilainya dievaluasi dan digunakan untuk waktu tunda

    pengolahan.

    n. Report Statistics Menentukan apakah statistik akan secara otomatisdikumpulkan dan disimpan dalam databaselaporan untuk

    proses ini.No Modul Fungsi Tipikal Penggunaan4 Decide Modul ini digunakan untuk

    menentukan keputusan

    dalam proses, didalamnya

    termasuk beberapa pilihan

    untuk membuat keputusan

    berdasarkan satu atau

    beberapa pilihan

    1. pengiriman bagian yang

    rusak untuk dikerjakan

    ulang

    2. Percabangan cek diterima

    atau ditolak

    3. Mengirim nasabah

    prioritas untuk proses

    khusus

    Promptdan Deskripsia. Name Identifiermodul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    8/65

    58LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    b. Type Menunjukkan apakah keputusan didasarkan pada condition

    (jika X> Y) atau secara change/persentase (misalnya, 60%,

    ya, 40%, tidak ada). Tipe dapat ditetapkan sebagai baik 2-

    way atau N-way. 2-way memungkinkan untuk satu kondisi

    atau probabilitas (ditambah "salah" exit). N-waymemungkinkan

    Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)Prompt dan Deskripsiuntuk sejumlah kondisi atau probabilitas yang akan

    ditentukan serta keluar "yang lain".

    c. Conditions Mendefinisikan satu atau lebih kondisi digunakan untuk

    mengarahkan entitas untuk modul yang berbeda. Berlaku

    hanya ketika tipe adalah N-waydengan kondisi.

    d. Percentages Mendefinisikan satu atau lebih persentase yang digunakan

    untuk mengarahkan entitas untuk modul yang berbeda.

    Berlaku hanya ketika tipe adalah N-waydengan Chance.

    e. Percent True Nilai yang akan diperiksa untuk menentukan persentaseentitas dikirim keluar benar diberikan.

    f. If Jenis kondisi yang tersedia untuk evaluasi: Variabel, Variabel

    Array(1D), ArrayVariable(2D), Atribut, TypeEntity.

    g. Named Menentukan baik nama, variabel, jenis atribut atau entity

    yang akan dievaluasi ketika entitas memasuki modul. Tidak

    berlaku bila tipe adalah Expression.

    h. Is Evaluator untuk kondisi tersebut. Berlaku hanya untuk

    Atributdan kondisi Variabel.

    i. Row Menentukan indeks baris untuk variabel array. Berlaku

    hanya ketika tipe adalah N-waydengan conditionatau 2-way

    with conditiondan Variabel Arrayadalah 1-D atau Array2-

    D.

    j. Column Menentukan indeks kolom untuk variabel array. Berlaku

    hanya ketika tipe adalah N-condition dengan atau 2 way

    with condition dan Variabel Array adalah 1-D

    Arrayatau 2-D.

    k. Value Ekspresi yang akan baik dibandingkan dengan atribut atau

    variabel atau yang akan dievaluasi sebagai ekspresi tunggal

    untuk menentukan apakah itu benar atau salah. Tidak

    berlaku untuk kondisi entity type. Jika Jenis adalah

    Expression, nilai ini juga harus mencakup evaluator

    (misalnya, Warna Red).No Modul Fungsi Tipikal Penggunaan5 Batch Modul ini dimaksudkan

    sebagai mekanispengelompokan dalam

    model simulasi/

    entity/assembly. Berfungsi

    untuk menggabungkan

    beberapa entitybaik

    bersifat permanen maupun

    sementara.

    1. mengumpulkan beberapa

    bagian sebelum memulaiproses

    2. memasang kembali

    salinan yang terpisah

    Promptdan Deskripsia. Name Identifiermodul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.

    b. Type Metode batchingentitas bersama-sama

    c. Batch Size Jumlah entitas yang akan di batch.

    d. Save Criterion Metode untuk nilai yang ditetapkan pengguna menugaskan

    perwakilan entitas atribut.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    9/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA59

    e. Rule Menentukan bagaimana entitas yang masuk akan di batch.

    Any entity akan mengambil "Batch size" pertama jumlah

    entitas dan menempatkan mereka bersama-sama. With

    atrribute menandakan bahwa nilai-nilai dari atribut yang

    ditentukan harus sesuai untuk entitas yang akandikelompokkan. Misalnya, jika Nama Atribut adalah warna,

    Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)Promptdan Deskripsi

    semua entitas harus memiliki nilai yang sama untuk warna

    dikelompokkan, jika tidak, mereka akan menunggu di modul

    untuk entitas masuk tambahan.

    f. Attribute Name Nama atribut yang nilainya harus sesuai dengan nilai entitas

    lain yang masuk dalam rangka untuk kelompok yang akan

    dibuat. Berlaku hanya ketika Rule adalahby Atribut.

    g. Representative Entity Jenis entitas untuk entitas perwakilan.

    No Modul Fungsi Tipikal Penggunaan6 Separate Modul ini dapat digunakan

    untuk menyalin baik entitas

    masuk ke beberapa entitas

    atau untuk membagi entitas

    yang sebelumnya di batch.

    Modul ini digunakan untuk

    meng-assembly hasil dari

    modul batch, atau juga bisa

    diasumsikan sebagai aliran

    entityyang terpisah.

    Misal pada system rumah

    sakit pasien membawa

    resep dokter, maka aliran

    antara entitypasien dengan

    resep akan berbeda pada

    titik-titik tertentu.

    1. Mengirim entities

    individu untuk mewakili

    kotak dihapus dari wadah

    2. Mengirim perintah untukpemenuhan dan

    penagihan untuk

    pemrosesan paralel

    3. Memisahkan dokumen

    Promptdan Deskripsia. Name Identifiermodul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.

    b. Type Metode memisahkan entitas yang masuk. Duplicate original

    hanya akan mengambil entitas asli dan membuat beberapa

    jumlah duplikat yang identik. Split existing batch

    mensyaratkan bahwa entitas yang masuk menjadi entitas

    sementara batched menggunakan modul Batch. Entitas asli

    dari batchakan dibagi.

    c. Percent Cost toDuplicates

    Alokasi biaya dan waktu dari entitas yang masuk ke duplikatkeluar. Nilai ini dditetapkan sebagai persentase dari entitas

    asli biaya dan waktu (antara 0-100). Persentase ditentukan

    akan dibagi secara merata antara duplikat, sedangkan

    entitas asli akan mempertahankan setiap persentase biaya /

    waktu yang tersisa. Terlihat hanya ketika tipe asli yag

    digandakan

    d. # of Duplicates Jumlah entitas yang keluar akan meninggalkan modul, di

    samping entitas asli yang masuk. Berlaku hanya ketika tipe

    new duplicate

    e. Member Attributes Metode untuk menentukan bagaimana untuk menetapkan

    nilai atribut entitas perwakilan untuk pilihan entities.Hal ini

    berhubungan asli dengan enam atribut special purpose

    (Entity.Type, Entity.Picture, Entity.Sequence, Entity.Station,

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    10/65

    60LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Entity.Jobstep, danEntity.Hold CostRate) dan semua atribut

    userdefined. Berlaku hanya ketika tipe adalah split bathch

    yang ada.

    f. Attribute Name Nama atribut entitas perwakilan yang ditugaskan untuk

    originalentities kelompok.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    11/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA61

    Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)No Modul Fungsi Tipikal Penggunaan7 Assign Modul ini digunakan untuk

    menetapkan nilai-nilai baru

    untuk variabel, atribut

    entitas, jenis entitas,

    gambar badan, atau

    variabel sistem lainnya.

    1. Mengakumulasi jumlah

    subassembliesyang

    ditambahkan ke suatu

    bagian

    2. Mengubah jenis entitas

    untuk mewakili salinan

    pelanggan

    3. Menetapkan prioritas

    pelanggan

    Promptdan Deskripsia. Name Identifiermodul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.

    b. Assignments Menentukan satu atau lebih tugas yang akan dilakukan ketika

    entitas mengeksekusi modul.

    c. Type Jenis tugas yang akan dibuat. Lainnya dapat mencakup

    variabel sistem, seperti kapasitas sumber daya atau waktusimulasi akhir.

    d. Variable Name Nama variabel yang akan diberi nilai baru ketika entitas

    memasuki modul. Berlaku hanya ketika tipe Variabel,

    Variabel Array(1D), atau Array Variable(2D).

    e. Row Menentukan indeks baris untuk variabel array.

    f. Column Menentukan indeks kolom untuk variabel array.

    g. Attribute Name Nama atribut entitas yang akan diberi nilai baru ketika

    entitas memasuki modul. Berlaku hanya ketika tipe adalah

    Atribut.

    h. Entity Type Entitas tipe baru yang akan ditugaskan untuk entitas ketika

    entitas memasuki modul. Berlaku hanya ketika tipe adalah

    tipe Entity.

    i. Entity Picture Entitas gambar baru yang akan ditugaskan untuk entitas

    ketika entitas memasuki modul. Berlaku hanya ketika tipe

    adalah Entity picture

    j. Other Mengidentifikasi variabel sistem khusus yang akan diberi

    nilai baru ketika entitas memasuki modul. Berlaku hanya

    ketika other type

    k. New Value Penugasan nilai atribut, variabel, atau variabel sistem

    lainnya. Tidak berlaku bila tipe adalah Entity typeatau Entity

    picture

    8 Entity Modul ini mendefinisikan

    berbagai jenis entitas dan

    nilai gambaran awal dalam

    simulasi

    1. produk yang diproduksiatau dirakit (pallets)

    2. document(forms, email,

    laporan)3. orang yang berada

    didalam proses

    (pelanggan, penelepon)

    9 Queue Modul ini dapat digunakan

    untuk mengubah aturan

    peringkat untuk antrian

    yang ditentukan

    1. tumpukan pekerjaanmenunggu sumber daya

    pada modul proses

    2. holdingarea untukdocumentmenunggu

    dikumpulkan pada modul

    batch

    10 Resource Modul ini mendefinisikan

    sumber data dalam system

    simulasi, termasuk

    1. peralatan (mesin, kasir,saluran telepon)

    2. manusia (pegawai

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    12/65

    62LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    informasi biaya dan

    ketersediaan sumber daya.

    penjualan, operator)

    Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)No Modul Fungsi Tipikal Penggunaan11 Variable Modul ini digunakan untuk

    mendefinisikan dimensi

    variable dan nilai awal.

    Variable dapat dirujuk dalam

    modul lain, dapat

    memindahkan nilai baru

    dengan assign module dan

    dapat digunakan dalam

    ekspresi apapun

    1. jumlah dokumen yang

    diproses per jam

    2. nomor serial untukmenandakan bagian yang

    unik

    12 Set Modul ini mendefinisikan

    berbagai jenis set, termasuksumber daya, counter, tally,

    tipe entitas, dan gambar

    entitas

    1. mesin yang dapat

    melakukan operasi yangsama di fasilitas

    manufaktur

    2. supervisor, pegawai checkout di toko

    3. set gambar yang sesuai

    untuk satu jenis set

    entitas

    2.1.2 Arena Advanced

    Sistem simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan system secara nyata dan

    terperinci. Softwaresimulasi yang dapat digunakan adalah ARENA. Modul ARENA

    yang biasa digunakan adalah Basic Process, namun penggunaan Basic Process

    kurang mencukupi system yang nyata. System nyata memiliki banyak processdan

    transferbermacam-macam yang dimiliki oleh ARENA ADVANCED. Simulasi yang

    akan diterapkan dalam praktikum ini menggunakan Advanced Process Panel dan

    Advanced Transfer Panel. Berikut adalah pengenalan tentang Advanced Process

    Paneldan Advanced Transfer Panel.

    2.1.2.1 Modul Advanced Process1. General Flowchart Module

    General Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan

    pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi. Berikut adalah

    macam-macam modul yang termasuk General Flowchart Module.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    13/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA63

    Tabel 2.2 General Flowchart Module Advanced Process PanelNo Nama Module Deskripsi Penggunaan1. Hold module Modul ini akan menahan entitas dalam sebuah

    antrian untuk menunggu sinyal, menungguuntuk kondisi tertentu benar kemudian

    dilakukan pemindaian, atau terpegang selama

    waktu yang tidak terbatas (menjadi hilang

    kemudian dengan Remove Module). Jika

    entitas memegang sinyal, Signal Module

    dipakai di tempat lain di model, maka entitas

    pindah ke modul selanjutnya. Jika entitas

    dipegang untuk kondisi yang akan menjadi

    benar, maka entitas akan tetap pada modul

    (biasa ditempatkan atau internal antrian

    sampai kondisi menjadi benar). Saat entitasdipegang dalam waktu tak terbatas

    1. Saat menunggu lampu

    lalu lintas menjadihijau,

    2. Memegang bagian

    untuk otorisasi hak,

    mengecek status

    mesin atau operator

    untuk proses

    selanjutnya.

    Prompt Descriptiona. Name Identifikasi modul yang unik yang ditampilkan pada bentuk modul.

    b. Type Menunjukkan alasan untuk memegang entitas tertentu. Wait for Signal

    akan mengadakan entitas sampai sinyal dari nilai yang sama diterima.

    Scan for Condition akan mengadakan entitas sampai kondisi yang

    ditetapkan menjadi benar. Infinite Holdakan mengadakan entitas sampai

    terhapus dari antrian. Jumlah maksimum entitas tunggu yang akan dirilis

    setelah menerima dari sinyal. Berlaku hanya ketika Typenya adalah wait

    for signal.

    c. Wait for value Nilai sinyal untuk entitas menunggu.d. Limit Menentukan kondisi yang akan dievaluasi untuk menahan entitas di

    modul. Jika kondisi ini dievaluasi untuk benar, entitas meninggalkan

    modul segera. Jika kondisi salah, entitas akan menunggu di antrian terkait

    sampai kondisi menjadi benar.

    e. Condition Jumlah maksimum entitas tunggu yang akan dirilis setelah menerima dari

    sinyal. Berlaku hanya ketika Typenya adalah wait for signal.

    f. QueueType Menentukan jenis antrian yang digunakan untuk menahan entitas. Tipe

    dari Queue antara lain Single Queue, Queue Set, Internal Queue, Attribute

    dan Expression.

    g. Queue Name Hanya akan terlihat jika jenis Queue Type adalah Queue, dan

    mendefinisikan nama simbol pada antrian.

    h. Set Name Hanya akan telihat jika Queue Type adalah Set, dan untuk mendefinisikan

    pengaturan antrian yang berisi antrian yang berbeda.

    i. Set Index Hanya akan terlihat jika Queue Type adalah Set, dan untuk

    mendefinisikan index ke dalam pengaturan antrian.

    j. Attribute

    k.

    Hanya akan terlihat jika Queue Type adalah Attribut. Atribut masuk ke

    dalam bidang ini akan dievalusi untuk menunjukkan antrian mana yang

    digunakan.

    l. Expressions Hanya akan terlihat jika Queue Type adalah Expression. Ekspresi masuk

    ke dalam bidang akan di evalusi untuk menunjukkan antrian mana yang

    digunakan.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    14/65

    64LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Tabel 2.2 General Flowchart Module Advanced Process Panel(Lanjutan)No Nama Module Deskripsi Penggunaan2. MatchModule Match module membawa beberapa entitas

    sekaligus menunggu di antrian yang berbeda.

    Kesesuaian yang cocok saat ada minimal satu

    entitas di setiap antrian yang diinginkan.

    Tambahan, sebuah atribut akan terspesifikasi

    seperti entitas yang menunggu antrian harus

    memiliki nilai atribut yang sama sebelum

    pencocokan diresmikan. Saat entitas datang

    pada match module, modul tersebut ditempati

    oleh satu sampai lima kumpulan antrian,

    berdasarkan titik masuk yang

    menghubungkan. Entitas akan tetap padaantriannya sampai terjadi kecocokan. Disaat

    ada satu kecocokan, satu entitas pada setiap

    antrian akan lepas dan bertemu. Entitas yang

    bertemu akan tersinkronisasi untuk

    meninggalkan modul.

    1. Perakitan part,2. Mempertemukan

    produk yang

    bervariasi untuk

    pesanan pelanggan,

    Sinkronisasi yang

    keluar dengan

    pesanan terisi

    Prompt Descriptiona. Name Modul unik untuk mengidentifikasikan bentuk modul yang ditampilkan.

    b. Number to Match Jumlah entitas yang cocok yang harus berada dalam antrian yang berbeda

    sebelum percocokan dapat diselesaikan.

    c. Type Metode untuk pencocokan entitas yang masuk.

    d. Attribute Name Nama atribut yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu kedatangandari gabungan entitasi. Berlaku hanya ketika Typenya adalah Based on

    Attribute.

    No Nama Module Deskripsi Penggunaan3. Signal module Signal module mengirimkan sebuah sinyal

    untuk setiap hold module dalam model untuk

    menunggu sinyal dan melepaskan banyak

    entitas tertentu. Saat entitas datang ke signal

    module, sinyal dievaluasi dan kode

    1. Menganalisa pola lalu

    lintas dipersimpangan

    (sinyal saat lampu

    berwarna hijau),

    Prompt Descriptiona. Name Modul unik untuk mengidentifikasikan bentuk modul yang ditampilkan.

    b. Signal Value Nilai dari sinyal yang akan dikirim ke entitas dalam Hold Module.c. Limit Maksimum jumlah entitas yang akan dibebaskan dari setiap Hold Module

    ketika sinyal tersebut diterima.

    2. Data ModuleData moduleadalah kumpulan objek yang akan ditampilkan lembar kerja dari

    model yang mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen proses seperti

    Expressiandan AdvancedSet. Berikut adalah macam-macam modul yang termasuk

    dalam Data Module Advanced Process Panel.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    15/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA65

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    16/65

    66LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Tabel 2.3 Data Module Advanced Process PanelNo Nama Module Deskripsi Penggunaan1. Advanced Set

    module

    AdvancedSet Modulemenetapkan kumpulan suatu

    antrian atau penyimpanan beserta bagiannya. Suatukumpulan mendefinisikan sebuah grup dari elemen-

    elemen yang sama, yang dapat direferensikan

    melalui sebuah nama biasa dan sebuah kumpulan

    indeks. Elemen-elemen yang dibuat dalam suatu

    kumpulan diserahkan sebagai bagian dari

    kumpulanmaterial handling. Kumpulan

    penyimpanan dapat digunakan pada modul Store

    dan Unstore. Kumpulan-kumpulan yang lainnya

    dapat dimasukkan ke dalam kumpulan atribut atau

    elemen-elemen yang terdiri dari berbagai macam.

    1. Berbagai jenis

    percobaanantrian di

    dalam sebuah

    toko grosir

    2. Penetapan

    lokasi - lokasi

    untuk kegiatan

    operasi dalam

    tempat

    penyimpanan

    Prompt Descriptiona. Name Nama yang menjadi bagian dari Advanced Set harus didefinisikan. Namaini haruslah unik.

    b. Set Type Jenis set yang sedang didefinisikan, yang dapat mencakup Queue, Storage,

    atau tipe set Other.

    c. Queue Name Nama untuk antrian yang termasuk dalam pengaturan antrian.

    d. Storage Name Nama untuk penyimpanan yang termasuk dalam pengaturan

    penyimpanan.

    e. Other Nama untuk anggota yang termasuk dalam pengaturan tipe lain.

    2. Expression Expression module mendefinisikan expression dan

    nilai yang terdapat pada expression tersebut.

    Expression direferensikan ke dalam sebuah modeldengan menggunakan namanya. Expression dapat

    dipilih untuk dispesifikasikan sebagai satu atau dua

    susunan dimensi. Suatu nilai expression dapat

    dibentuk dengan menggunakan kombinasi dari

    integer, bilangan nyata, nama simbol, distribusi

    statistic (contoh: NORM (10.2)), fungsi aritmatika

    (contoh : +, *), atribut, dan variable.

    1. Distribusi untuk

    kedatangan

    entitas2. Nilai gambar

    entitas

    a. Name Nama untuk expression yang karakteristik yang didefinisikan. Nama ini

    harus unik.

    b. Row Jumlah maksimum dari baris di dalam definisi expressions.

    c. Column Jumlah maksimum dari kolom di dalam definisi expressions. Terlihathanya ketika jumlah dari baris spesifik.

    3. Failure module Failure module didesain untuk penggunaan dengan

    resources. Ketika sebuah kegagalan terjadi, seluruh

    resource(terlepas dari kapasitasnya) gagal.

    Kegagalanini dirancanguntuk digunakandengan

    sumber dayakapasitastunggal ataudengan

    beberapakapasitassumber dayayangmasing-

    masingunitsumber dayasemua gagalpada waktu

    yang sama.

    1. Breakdown

    informasi untuk

    mesin

    2. Pengacakan

    komputer

    shutdowns atau

    reboots.

    Prompt Descriptiona. Name Nama failure yang terkait dengan satu atau lebih resources

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    17/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA67

    b. Type Menentukan apakah failure adalah time-basedatau count-based

    Tabel 2.3 Data Module Advanced Process Panel(Lanjutan)Prompt Description

    c. Name Nama failure yang terkait dengan satu atau lebih resourcesd. Type Menentukan apakah failure adalah time-basedatau count-based

    e. Count Mendefinisikan jumlah resources untuk count-based failurer. Valid ketika

    Typenya adalah Count.

    f. Up Time Mendefinisikan waktu antar kegagalan untuk kegagalan time-based. Valid

    ketika Type adalah Time.

    g. Up Time Units Unit waktu untuk waktu antar failure (Up Time) untuk kegagalan time-

    based.

    h. Down Time Mendefinisikan durasi failure.

    i. Down Type Units Unit waktu untuk durasi failure (Down Time)

    j. Uptime in this State

    only

    Mendefinisikan keadaan yang harus dipertimbangkan untuk waktu antara

    kegagalan (hanya untuk kegagalan time-based). Jika keadaan tidakditentukan, maka semua keadaan yang dipertimbangkan (waktu antara

    kegagalan tidak tergantung pada waktu yang dihabiskan dalam keadaan

    tertentu, melainkan pada waktu simulasi total).

    No Nama Module Deskripsi Penggunaan4. File module Module File harus disertakan setiap kali file

    eksternal diakses menggunakan modul Read-Write.

    Modul ini mengidentifikasi nama file sistem dan

    mengidentifikasikan metode akses, format, dan

    karakteristik operasional dari file.

    1. Berkas berisi

    data maskapai

    penerbangan

    yang telah

    ditetapkan.

    Prompt Descriptiona. Name Nama dari file yang karakteristiknya telah didefinisikan.

    b. Access Type Tipe file.

    c. Operating System

    File Name

    Nama dari file yang sebenarnya yang sedang dibaca dari atau ke file yang

    sedang ditulis.

    d. Connecting String Connection string yang digunakanuntuk membuka koneksi ADO

    kesumber data.

    e. Structure Struktur file, yang tidak dapat diformat, bebas format, untuk format

    spesifik C atau FORTRAN.

    f. End of File Action Jenis dari tindakan yang terjadi jika kondisi akhir file telah tercapai.

    g. Initialize Option Tindakan yang akan diambil pada file pada setiap awal replikasi simulasi.

    h. Comment Karakter yang menunjukkan rekaman komentar.

    i. Recordest Name Nama yang digunakan untuk mengidentifikasi recordset di modul

    ReadWrite.

    j. Command Text Teks perintah yang akan digunakan untuk membuka recordset.

    k. Command Type Tipe dari perintah yang dimasukkan pada CommandText.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    18/65

    68LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Tabel 2.3 Data Module Advanced Process Panel(Lanjutan)

    No Nama Module Deskripsi Penggunaan5. Stat Set module StatSet module digunakan untuk mendefisikanbagian dari suatu resource atau sejumlah resource.

    Bagian tersebut dapat diasosiasikan ke dalam

    autostate atau ke dalam bagian yang baru. Modul

    resource dalam basic process panel mereferensikan

    kumpulan bagian, yang mana pemberian resource

    akan berguna.

    1. Bagian dari

    seorang

    operator,

    seperti sibuk

    dengan

    pelanggan,

    sibuk menata

    ulang rak, atau

    sibuk dengan

    telepon

    2. Bagian dari

    sebuah mesin,

    seperti

    kegagalan acak,

    sibuk dengan

    pengaturan,

    atau sibuk

    dengan proses

    3. Bagian dari

    seorang dokter

    seperti

    menentukan

    jadwal, lembar

    kerja, dan

    panggilan

    telepon.

    Prompt Descriptiona. StateSet Name Nama set menyatakan bahwa sumber daya dapat diberikan selama

    simulasi dijalankan.

    b. State Name Nama untuk mendefinikan pengguna state.

    c. AutoState or

    Failure

    Digunakan untuk mengasosiasikan nama state dengan autostate

    (sepertiIdle, Busy, Inactive,atau Failed) atau Failure Name tertentu. Jika

    tidak digunakan, stateharus ditugaskan dengan menggunakan salah satumodul atau Assign Resource Statedalam Seizeatau modul Process.

    6. Statistic module Modul statistik digunakan untuk mendefinisikan

    statistik tambahan yang akan dikumpulkan selama

    simulasi dan juga untuk menentukan data output file.

    Sedangkan summary statistik(misalnya Averagedan

    Maximum) secara otomatis dihasilkan untuk setiap

    statistik, jika Anda menentukan output file, maka

    setiap pengamatan individu (misalnya, masing-

    masing mencatat perhitungan) ditulus ke file output.

    Jenis-jenis statistik yang dapat didefinisikan dalam

    modul statistik yang timepersistent, tallies (data

    1. Mengumpulkan

    data observasi

    untuk

    membandingka

    n dua

    konfigurasi

    simulasi

    (menyimpan

    data ke file

    untuk sebuah

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    19/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA69

    pengamatan), count-based, output, dan frequency-

    based.

    penghitungan).

    2. Mengumpulkan

    informasi

    tambahanTabel 2.3 Data Module Advanced Process Panel(Lanjutan)

    No Nama Module Deskripsi Penggunaan3. seperti jumlah

    statistik dalam

    antrian

    ditambah

    jumlah resource

    yang sibuk.

    . Membangkitka

    n statistik

    Prompt Descriptiona. Name Nama dari penjadwalan didefinisikan. Nama ini harus unik.

    b. Type Jenis statistik didefinisikan. Tipe dapat berupa Time-Persistent (Dstat),

    ObservationalTally-, Counter-,Output-atau Frequency-Based

    c. Tally Name Mendefinisikan nama simbol untuk tally. Nama ini muncul dalam laporan

    sebagai identifier tally. Berlaku hanya ketika Typenya adalah Tally.

    d. Counter Name Mendefinisikan nama simbol untuk counter. Nama ini muncul dalam

    laporan sebagai identifier counter. Berlaku ketika Type adalah Counter.

    e. Expression Nama nilai time-persistent, statistik dari statistik produksi atau ekspresi

    untuk frekuensi. Untuk frekuensi, jika Frequency Type adalah State,

    bidang ini adalah narasumber dayayang menunjukkan

    bahwastatistik harus dikumpulkan pada keadaan sumber daya. JikaFrequency Type adalah Value, bidang ini hanya menentukan

    ekspresi yang statistik yang akan dikumpulkan. Berlaku hanya

    ketika Typeadalah Time-Persistent, Outputatau Frequency.

    f. Frequency Type Menunjukkan apakah statistik yang dikumpulkan pada keadaan resource

    (state) atau pada expression (Value). Berlaku ketika Type adalah

    Frequency.

    g. Report Label Mendefinisikan nama simbol untuk ekspresi. Nama ini muncul sebagai

    label laporan terkait dengan ekspresi dalam laporan. Jika statistik telah

    ditetapkan melalui modul yang berbeda, field Report Labelotomatis akan

    muncul. Berlaku hanya ketika Typeadalah Time-Persistent, Output, atau

    Frequency.

    h. Limit Dapat digunakan untuk menentukan kondisi untuk mengakhiri replikasi

    simulasi. Ketika counter mencapai atau melebihi batas yang ditentukan,

    replikasi simulasi berakhir dan laporan dihasilkan. Berlaku hanya ketika

    Typeadalah Counter.

    i. Initilaization

    Option

    Mengindikasikan jika counter akan diinialisasi (reset ke nol) antara

    replikasi simulasi. Jika fieldditetapkan sebagai Nodan beberapa replikasi

    dilakukan, maka nilai counter pada akhir replikasi akan dipertahankan

    sebagai nilai awal pada replikasi berikutnya. Ketika ditetapkan sebagai

    Yes, nilai counter diatur ke 0 pada awal replikasi masing-masing. Bila

    diatur ke Replicate, nilai counter akan dihapus ketika statistik lainnya

    (misalnya, tallies, timepersistent) akan dihapus sebagaimana tercantum

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    20/65

    70LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    dalam Setup.

    j. Tally Output File Menentukan nama spesifik sistem file pada data statistik baku tertulis.

    Berlaku hanya ketika Typeadalah Tally.

    k. Counter Output File Menentukan nama spesifik sistem file pada data statistik baku tertulis.Berlaku hanya ketika Typeadalah Counter.

    Tabel 2.3 Data Module Advanced Process Panel(Lanjutan)Prompt Description

    l. Output File Menentukan nama spesifik sistem file pada data statistik baku tertulis.

    Berlaku hanya ketika Type adalah Frequency, Output, atau Time-

    Persistent.

    m. Constant or Range Menentukan apakah statistik dikumpulkan berdasarkan berdasarkan

    pada Expression Valuemenjadi Constant Valueatau Range of Values.

    n. Value Menentukan nilai saat pengumpulan statistik untuk Constant Value. Oleh

    karena itu, statistik akan dikumpulkan pada kategori ini setiap kali

    Expression Valuesama dengan Valueini (atau kapan sumber daya dalamkeadaan ini). Jika pengumpulan statistik untuk Range Value, field ini

    menentukan nilai terendah dalam kisaran. Oleh karena itu, statistik akan

    dikumpulkan terhadap kategori ini setiap kali Expression Value lebih

    besar daripada Valuedan lebih kecil atau sama dengan High Value.

    o. High Value Menentukan nilai tertinggi dalam range, jika pengumpulan statistik untuk

    Range Value.

    p. Category Name Mendefinisikannamasimbol untukkategori ini. Nama inimuncul

    dalamringkasan laporansebagaiidentifierkategori. Jikadibiarkan

    kosong, pengenalhanya akanmenjadiValueatauRange.

    q. Category Option Field ini menunjukkan apakah kategori tertentu akan dikeluarkan dari

    Restricted Columnpada summary reportatau tidak.

    No Nama Module Deskripsi Penggunaan7. Storage module Modul Penyimpanan mendefinisikan nama

    penyimpanan. Penyimpanan secara otomatis

    dibuat oleh modul yang referensistorage

    sehingga modul ini jarang diperlukan. Satu-

    satunya saat modul ini diperlukan adalah ketika

    penyimpanan didefinisikan sebagai anggota

    penyimpanan yang ditetapkan atau ditentukan

    dengan menggunakan atribut atau ekspresi.

    1. Mendefinisikan

    animasi

    penyimpanan

    pada

    pengaturan

    penyimpanan.

    Prompt Descriptiona. Name Nama dari penjadwalan didefinisikan. Nama ini harus unik.

    2.1.2.2 Modul Advanced TransferAdvanced Transfer Paneladalah panel yang memiliki beberapa modul yang

    memiliki fungsi dan aplikasi transfer atau transportasi yang lebih bervariasi. Panel

    tersebut dibagi menjadi 4 bagian yaitu General Flowchart Module, Conveyor

    Flowchart Module, Transporter Flowchart Module dan Data Modules. General

    Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    21/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA71

    model untuk mendeskripsikan proses simulasi. General Flowchart Module

    berwarna merah. Conveyor Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang

    ditempatkan pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan

    fungsi yang khusus yaitu conveyor. Conveyor Flowchart Module berwarna hijau.

    Transporter Flowchart Modules adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan

    pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang

    khusus yaitu transporter. Transporter Flowchart Module berwarna biru. Data

    Module adalah kumpulan modul yang tidak diaplikasikan pada lembar kerja

    namun berfungsi untuk menyimpan data-data modul.

    1. General Flowchart Module

    General Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan

    pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi.Tabel 2.4 General Flowchart Module Advanced Transfer Panel

    No Nama Module Deskripsi Penggunaan1. Station Module Station Module mendefinisikan sebuah station

    (atau kumpulan station) yang cocok secara

    fisik atau logis lokasi dimana proses muncul.

    Jika station modul terdefinisi sebagai sebuah

    kumpulan station, maka secara efektif akan

    menjadi lokasi yang multi proses.

    1. Menetapkan area

    pembubutan

    2. Menetapkan set dari

    bea kamar

    3. Menetapkan area

    persiapan makanan.

    Prompt Descriptiona. Station Type Jenis stasiun yang ditetapkan, baik sebagai stasiun individu atau Set

    Station.

    b. Station name Nama dari setiap station.

    c. Set Name Nama untuk pengaturan station.

    d. Parent Activity

    Area

    Nama untuk aktivitas sumber Area.

    e. Associated

    Intersection

    Nama untuk irisan yang disatukan dengan station ini dalam jaringan

    transporter terpandu.

    f. Report Statistics Menentukan apakah statistik otomatis akan dikumpulkan dan disimpandalam database laporan untuk stasiun ini dan yang sesuai kegiatan

    daerah.

    g. Save Attribute Nama atribut digunakan untuk menyimpan nomer index dalam

    pengaturan stationdari anggota yang telah dipilih.

    h. Station Set

    Members

    Nama untuk station-station yang menjadi anggota dalam pengaturan

    stationtersebut.

    i. Station Name Sebuah stasiun yang diberikan hanya dapat eksis sekali dalam model.

    Oleh karena itu, stasiun individu hanya dapat menjadi anggota dari satu

    set stasiun, dan bahwa stasiun individu mungkin bukan nama sebuah

    stasiun di modul lain.

    j. Parent Activity Nama dari Activity Areas parent untuk anggota station.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    22/65

    72LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Area

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    23/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA73

    2. Conveyor Flowchart Module

    Conveyor Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan

    pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang

    khusus yaitu conveyor.

    Tabel 2.4 Conveyor Flowchart Module Advanced Transfer PanelNo Nama Modul Deskripsi Penggunaan

    1. AccessModule Access modulemengalokasikan satu atau lebih

    cell dari conveyor, kemudian ke entitas untuk

    pemindahan dari satu stationke yang lain. Saat

    entitas dikendalikan dari cell pada conveyor,

    kemudian dapat dibawa ke stationselanjutnya.

    Saat entitas datang ke access module, entitas

    menunggu sampai jumlah tepat dari cell yangberdampingan pada conveyor kosong dan

    meluruskan dengan entitas lokasi station.

    1. Part masuk dalam

    conveyor untuk

    dikirimkan ke daerah

    pengecatan

    2. Gelas masuk dalam

    conveyor untuk

    ditransferkan keruang pemotongan

    Prompt Descriptiona. Name Nama unik dari modul yang akan ditampilkan dalam diagram alir.b. ConveyorName Nama dari conveyor yang diinginkan entitas.c. # of cells Jumlah sel conveyor bersebelahan entitas membutuhkan untuk gerakan

    pada conveyor.

    d. Queue Type Menentukan jenis antrian digunakan untuk menahan entitas, baik sebagaiIndividual Queue, Queue Set, dan Internal Queue atau Attibute atau

    Expressionyang mengevaluasi nama antrian.

    e. Queue Name Nama untuk antrian yang akan menahan entitas sampai mengaksesconveyor.

    f. Set Name Nama untuk pengaturan antrian.g. Set Index Mendefinisikan indeks ke dalam set antrian. Perhatikan bahwa ini adalah

    indeksset dan bukan nama dari antrian dalamset. Sebagai contoh, hanya

    entri yang berlaku untuk satu set antrian mengandung tiga anggota

    adalah ekspresi yang mengevaluasi ke 1, 2, atau 3.

    h. Attribute Name Mendefinikan nama dari atribut yang menyimpan nama antrian dimanaentitas akan tinggal.

    i. Expressions Mendefinisikan nama dari ekspresi yang menyimpan nama antriandimana entitas akan tinggal.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    24/65

    74LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Tabel 2.4 Conveyor Flowchart Module Advanced Transfer Panel(Lanjutan2. ConveyModule Convey module memindahkan entitas pada

    conveyordari lokasi tertentu ke stationtujuan.

    Waktu tunda untuk membawa entitas dari satustation ke selanjutnya berdasarkan kecepatan

    conveyor jarak antar station. Ketika entitas

    masuk ke convey module, atribut stationdiatur

    ke stationtujuan. Kemudian, entitas dibawa ke

    stationtujuan. Jika tipe tujuan dispesifikasikan

    sebagai high sequence, maka station

    selanjutnya akan ditentukan oleh urutan

    entitas dan langkah kerja berdasarkan urutan.

    1. Membawa tas dari

    lokasi ke area bagasi

    2. Membawa part daristation pengisian ke

    stationproses

    Prompt Descriptiona. Name Nama unik pada modul yang akan ditampilkan dalam diagram alir.

    b. Conveyor Name Nama conveyor dimana entitas akan dibawa.c. Destination Type Metode untuk menentukan tujuan entitas (By Sequence, Station Attribute,

    atau Expression). Pemilihan By Sequence mensyaratkan bahwa entitas

    telah diberi nama urutan dan bahwa urutan sendiri telah didefinisikan.

    d. Station Name Nama untuk masing-masng station.

    e. Attribute Name Atribut yang akan menyimpan nama stationyang entitas akan dijalankan.

    f. Expressions Ekspresi yang akan mengevaluasi untuk nama station dimana entitas-

    entitas akan dijalankan.

    3. ExitModule Exit modulemelepakan entitas celldi conveyor

    tertentu. Jika entitas yang lain menunggu

    dalam antrian conveyor di station yang sama

    ketika cell itu lepas, entitas kemudian masukke conveyor.

    1. Keluar dari conveyor

    untuk dikemas

    2. Part yang cacat

    dipindahkan dariconveyor dan

    dibuang

    3. Penumpang

    mengambil koper

    dari conveyor.

    a. Name Nama unik pada modul yang akan ditampilkan dalam diagram alir.

    b. Conveyor Name Nama dari conveyor dimana entitas akan keluar. Jika membiarkannya

    kosong, diasumsikan conveyor yang diakses sebelumnya.

    c. # of Cells Jumlah sel conveyorbersebelahan entitas akan melepaskan.

    4. Start Module Start module mengubah status coveyor dari

    tidak aktif menjadi aktif. Conveyor mungkintidak diaktifkan bersamaan dengan stop

    module atau dari awalnya diatur tidak aktif.

    Kecepatan konveyor mungkin akan berubah

    secara permanen ketika conveyor telah

    berkerja.

    1. Memulai conveyor

    botling setelahperawatan terjadwal.

    2. Menghentikanconveyor untuk

    perawatan terjadwal.

    Prompt Descriptiona. Name Nama unik pada modul yang akan ditampilkan dalam diagram alir.

    b. Conveyor Name Nama conveyor untuk memulai

    c. Velocity Kecepatan conveyor setelah itu mulai beroperasi. Nilai ini akan berubah

    kecepatan conveyor secara permanen, sampai nilai tersebut diubah di

    tempat lain modul.

    Start 1

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    25/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA75

    d. Units Unit waktu velocity

    3. DataModule

    DataModule adalah sekumpulan objek yang ada di tampilan lembar kerja dari

    model yang mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen proses seperti

    distancedan segment.

    Tabel 2.5 DataModule Advanced Transfer PanelNo Nama Modul Deskripsi Penggunaan

    1. Conveyor module Conveyor module didefinisikan sebagai

    conveyor yang terakumulasi atau non

    terakumulasi untuk membantu gerakan entitas

    antara stasiun. Bila menggunakan conveyor

    untuk kegiatan transfer antara modul, maka

    conveyor harus didefinisikan menggunakanmodul ini.

    1. Bottling conveyor

    2. Baggage handling belt

    Prompt Descriptiona. Name Nama conveyor.

    b. Segment Name Nama segmen yang telah ditetapkan dalam modul segmen yang terkaitdengan conveyorditentukan. Set segmen mendefinisikan stasiun antara

    yang transfer conveyorentitas.

    c. Type Menentukan jenis conveyor, baik Accumulatingatau Non- Accumulating.d. Velocity Kecepatan awal di mana entitas bergerak sepanjang conveyor panjang

    unit per waktu unit dasar.

    e. Units Satuan kecepatan waktu.f. Cell Size Bagian terkecil dari suatu conveyor bahwa suatu entitas dapat

    menempati.

    g. Max Cells Occupied Jumlah maksimum sel conveyorbahwa setiap entitas yang diberikan akandi akses pada suatu waktu.

    h. AccumulationLength

    Akumulasi panjang entitas.

    i. Initial Status Status dari conveyor, baik aktif maupun pasif.j. Report Statistics Menentukan apakah statistik akan dikumpulkan secara otomatis.2. Segment module Segment modulemenetapkan jarak antara dua

    stasiun pada set segment conveyor. Stasiun

    awal, stasiun berakhir, dan segment yang

    digunakan untuk membuat set segmen yangsesuai, mempengaruhi penetapan jalur

    conveyor.

    1. Membawa tas dari

    lokasi ke bagasi

    2. Membawa part dari

    stasiun pengisian kestasiun proses.

    a. Name Nama segmen.

    b. Beginning Station Nama dari stationpertama yang di lokasikan pada conveyor.c. Next Station Nama untuk stationberikutnya yang di lokasikan pada conveyor.d. Length Jarak antara stationdengan stationsebelumnya.

    2.2 Input AnalyzerInput Analyzermerupakan bagian dari software Arena. Tools ini digunakan untuk

    menentukan fungsi distribusi probabilitas dari data input. Selain itu juga dapat diguankan

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    26/65

    76LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    untuk mencocokkan fungsi spesifik dari distribusi data file dan membandingkan fungsi

    distribusi atau untuk menampilkan efek dari perubahan parameter untuk distribusi yang

    sama.

    2.2.1 Langkah-langkah Penggunaan Input AnalyzerPenentuan bilangan acak menggunakan softwareArena dengan media Input Analyzer,

    memiliki langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Jalankan software Arena

    2. Pilih menu Tools-Input Analyzer

    3. Masukkan data waktu dalamData Table. Setelah muncul lembar kerja, klikFile>Data

    File>Use Existing>Pilih lokasi dalam nama file.

    4. Kemudian akan muncul suatu grafik, KlikFit >Fit All.Dengan ini, akan memunculkan

    jenis distribusi dari data tersebut disertai analisisnya.

    5. Untuk memindahkan expression, blok nilai expression, klik Edit dan pilih

    copyexpressions.

    6. Pindahkan nilai expressiondengan cara mengklikpasteke model Arena yang sesuai.

    7. Lakukan pengurangan langkah Input Analyzer untuk mengisi data lainnya seperti

    sebelumnya.

    2.3 Process AnalyzerProcess Analyzer membantu dalam mengevaluasi alternatif yang disajikan oleh

    eksekusi model simulasi skenario yang berbeda. Hal ini berguna untuk pengembang

    model simulasi, serta pembuat keputusan (yang tidak dikenal dengan model, namun akrab

    disebut dengan menangani solusi model simulasi). Biasanya process analyzer untuk

    menentukan skenario mana yang cocok sehingga bisa mendapatkan WIP yang minimum.

    2.3.1 Project ItemProject items padaprocess analyzer adalah sebagai berikut.

    1. Scenario : Sebuah koleksi kontrol dan tanggapan yang diterapkan pada model simulasi

    yang diberikan. Skenario yang digunakan merupakan hasil simulasi yang berbentuk

    SIMAN report.

    2. Control : Input yang dianggap mempengaruhi operasi dari model dengan cara yang

    dapat dipantau / dilihat dalam outputdari model.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    27/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA77

    3. Response : Output yang mewakili ukuran bagaimana model dilakukan selama

    menjalankan.

    4. Chart : Diagram yang digunakan untuk menampilkan output hasil simulasi danperbandingan antara skenario-skenario yang telah direncanakan sehingga dapat dipilih

    skenario terbaik untuk perbaikan sistem.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    28/65

    78LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2.3.2Langkah-langkah PenggunaanLangkah-langkah dalam penggunaanprocess analyzeradalah sebagai berikut :

    1. Mulai aplikasi Process analyzer

    Dari menu Start Programs Rockwell Software Arena Program Analyzer. Atau

    buka Arena. Setelah program arena terbuka, klik toolslalu klik Process Analyzer.

    2. Buat ProjectBaru

    Membuatprojectprocess analyzerbaru dengan mengklik File New.

    3. Tambahkan Skenario

    Double klik untuk menambahkan skenario ("Double-klikdi sini untuk menambahkan

    sebuah skenario baru.")maka kotak dialog Scenario Properties akan ditampilkan.

    Menggunakan tombol Browse, cari Movie Theater Analysis.pfile program yang terletak

    di folder.

    Gambar 2.2 Tampilan Scenario Properties

    Klik OK dan skenarionya yang akan dimasukkan ke dalamgrid sebagai baris baru.

    Gambar 2.3 TampilanGridScenario Properties

    4. Tambahkan Control

    1)Pilih Insert control

    2)Perluas daftar control Resource dan pilih Resourceyang akan dikontrol jumlahnya

    untuk perbaikan. Klik OK.

    3)Maka controltersebut akan muncul pada default.

    4)Untuk lebih informatif dan spesifik, tambahkan jumlah replikasinya dengan memilih

    Num Reps OK. Maka akan muncul di defaultdan isi replikasi yang dibutuhkan.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    29/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA79

    Gambar 2.4 Tampilan Insert Control

    Setelah mengatur 3 kontrol yang akan digunakan untuk skenario, maka dapat

    memasukkan nilai masukan dengan mengetik nilai-nilai ke dalamgrid.

    Gambar 2.5 TampilanControls

    5. Tambahkan Responses

    Gunakan prosedur dasar yang sama untuk mengatur respon untuk skenario.

    1)Klik kanan pada skenario (yaitu, baris dalam grid) dan pilih Insert Response untuk

    menambahkan tanggapan.

    2)Lalu perluas daftar spesifikasi Response dan pilih Response yang akan dikontrol

    jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.

    3)Maka controltersebut akan muncul pada default.

    4)Kotak Response kosong karena belum dilakukan replikasi.

    Gambar 2.6 Tampilan Response

    6. Tambahkan Skenario

    1)Duplikat scenario yang ada dengan cara klik Scenario 1 lalu klik kanan Duplicate

    Scenario.

    2)Ulangi hingga 10 Scenario.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    30/65

    80LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    3)Ganti name, level, control, dan nomor replikasi sesuai dengan keinginan untuk

    mengetahui yang paling efektif.

    7. Jalankan scenario. Klik Run Go. Pilih OK setelah muncul kotak dialog, maka akanterlihat respon dari masing-masing scenario.

    8. Review the Results

    1)Model ini telah dibentuk untuk menjalankan 10 replikasi. Untuk memantau

    menjalankan, kolom"Rep" di grid menunjukkan replikasi saat ini yang sedang

    dijalankan. Perhatikan juga bagian kanan bawah status bar.

    2)Setelah selesai menjalankan, "A" akan berhenti berputar. Selain itu, di gridbendera

    selesai akan muncul di kolom status dan hasilnya akan diperbarui untuk tanggapan

    yang diberikan.

    Gambar 2.7 Tampilan Review The Result

    9. Chart the Results

    1)Blok kolom scenarioyang akan ditampilkan pada chart

    2)Pilih menu Insert Chart

    3)Pilih jenis chart yang ingin ditampilkan.

    4) Ketika Chart Wizard muncul, menggunakan default, klik tombol Next

    5) Pilih Response yang akan dimasukkan Chart

    6) Klik Next. Aktifkan Identify Best Scenario dan pilih kategori yang diinginkan

    7) Klik Finish.

    Gambar 2.8 Tampilan Chart

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    31/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA81

    2.4 Activity Cycle DiagramActivity Cycle Diagram adalah bahasa grafik/gambar yang memodelkan sistem

    dengan menunjukkan hubungan interaksi antar elemen dengan perubahan secara diskrit

    terhadap waktu. Entitas di ACD ada dua yaitu entitas permanen dan sementara.

    Sedangkan aktivitas pada ACD ada dua, pasif dan aktif. Simbol-simbol yang dipergunakan

    pada ACD adalah :

    Tabel 2.6 Simbol-simbol ACD

    No. Lambang Keterangan

    1Merepresentasikan menciptakan (create) atau

    membangkitkan (generate) entitas.

    2Merepresentasikan membuang atau

    memberhentikan entitas

    3 Merepresentasikan aktivitas pasif

    4 Merepresentasikan aktivitas aktif

    5

    Merepresentasikan relasi urutan antar node

    yang menunjukkan bahwa status/aktivitaspendahulu berubah atau berlanjut menjadistatus/aktivitas berikutnya.

    6

    Merepresentasikan kondisi (condition) pilihan

    dua alternatif kemungkinan yang perludiputuskan(decide)

    7Merepresentasikan aktivitas aktif yangmelibatkan dua entitas (atau lebih) dan

    bertransformasi menjadi satu entitas (lain)

    8

    Merepresentasikan aktivitas aktif yang

    mentransformasikan satu entitas menjadi duaentitas (atau lebih)

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    32/65

    82LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

    3.1 Diagram Alir Praktikummulai

    Identifikasi

    masalah

    Studi lapangan dan

    pengambilan data

    Pengolahan data

    Penentuan

    distribusi

    Membuat model

    dengan arena

    Verifikasi model

    Verifikasi Model

    arena sudah sesuai ?

    Melakukan

    simulasi dengan

    arena

    Validasi model

    Validasi Model arena

    sudah sesuai ?

    Analisa dan

    pembahasan hasil

    simulasi

    Kesimpulan dan

    saran

    selesai

    ya

    tidak

    Permodelan

    denganActivity

    Cycle Diagram

    data

    Skenario

    Perbaikan sistem

    A

    A

    Analisa dan

    pembahasan hasil

    skenario

    ya

    Studi pustaka

    tidak

    Gambar 3.1 Diagram alir praktikum

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    33/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA83

    3.2 Prosedur Pelaksanaan PraktikumLangkah-langkah yang perlu dilakukan dalam praktikum ini adalah

    1. Melakukan identifikasi masalah

    2. Studi pustaka

    3. Melakukan pengamatan di PT. Agro Mitra Alimentare beserta pengolahan data.

    4. Permodelan dengan Activity cycle diagram

    Activity cycle diagram dipergunakan untuk menganalisa informasi penting

    mengenai struktur dan perilaku dinamis dari sistem yang dimodelkan.

    5. Penenetuan distribusi

    Mencari distribusi waktu di setiap tahapan proses produksi.

    6. Pemodelan sistem dengan Arena

    Pemodelan sistem merupakan proses membangun atau membentuk sebuah

    model dari suatu system nyata dalam bahasa computer yang ada pada Arena.

    7. Verifikasi

    Pada prosedur ini sistem yang diuji apakah sudah terverifikasi sesuai dengan

    apa yang diinginkan dan dapat dijalankan tanpa ada error terhadap program

    komputer.8. Simulasi Sistem dalam Arena

    Tahap ini sistem dijalankan pada Arena untuk mengetahui seperti apa alur dan

    cara kerja sistem yang telah dibuat. Disini dapat dilihat hasilnya, serta dapat

    diatur kecepatan proses sehingga dapat menghemat waktu dalam simulasi ini.

    9. Validasi

    Melakukan uji apakah sistem yang dimodelkan telah sesuai dengan sistem

    nyata.10. Analisis dan Pembahasan Hasil Simulasi

    11. Melakukan scenario

    12. Analisis dan Pembahasan Hasil Scenario

    13. Melakukan perbaikan sistem sesuai dengan scenarioterpilih.

    14. Kesimpulan dan Saran

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    34/65

    84LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Sistem

    Sistem yang di simulasikan pada modul ini dimulai dari proses kedatangan

    cherry pepper. Kedatangannya hanya sekali, sebanyak 7500 kg (diasumsikan tiap

    kilogram sebanyak 40 buah cherry pepper). Setelah itu dilakukan proses stuffing

    atau pengisian isian pada cherry pepper, yaitu pada sistem ini pengisian udang.

    Setelah itu cherry pepper dimasukkan ke dalam botol, satu botol 250 gram

    (diasumsikan satu botol terdiri dari 10 cherry pepper), kemudian ditransfer oleh

    conveyoruntuk kemudian masuk ke proses oil filling.

    Setelah itu botol dibawa lagi dengan conveyor untuk dilakukan proses

    penutupan. Botol tersebut kemudian dibawa lagi dengan conveyor untuk

    dilakukan proses pencucian. Setelah itu botol dibawa lagi dengan conveyoruntuk

    dilakukan proses pasteurisasi, dalam proses ini, di batch sebanyak 50 botol sekali

    proses. Setelah itu dibawa lagi dengan conveyor, untuk dibawa ke proses x-ray.

    Setelah itu dibawa lagi dengan conveyor, untuk dibawa ke proses labeling, dan

    terakhir dibawa ke proses cartonizing.

    Keterangan Aktivitas

    A = Adonan disikan ke tomat cherry (Stuffing)

    B = Pembungkusan (Cartoning)

    Tabel 4.1 Data hasil pengamatan untuk data 1-50

    Rep NoAktifitas

    A B

    1

    1 3 6

    2 3 7

    3 2 7

    4 3 5

    5 4 6

    6 2 6

    7 2 8

    8 4 7

    9 3 8

    10 4 8

    2 1 4 8

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    35/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA85

    Tabel 4.1 Data hasil pengamatan untuk data 1-50

    Rep NoAktifitas

    A B

    2

    2 3 5

    3 2 7

    4 3 6

    5 4 8

    6 4 5

    7 4 6

    8 3 7

    9 3 9

    10 2 7

    3

    1 3 8

    2 3 8

    3 3 6

    4 3 7

    5 5 5

    6 3 5

    7 2 6

    8 3 5

    9 3 7

    10 3 8

    4

    1 4 8

    2 3 7

    3 5 8

    4 4 6

    5 5 6

    6 4 6

    7 4 7

    8 3 7

    9 3 8

    10 2 7

    5

    1 3 8

    2 4 6

    3 3 5

    4 3 5

    5 5 8

    6 2 6

    7 2 5

    8 4 7

    93 7

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    36/65

    86LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    10 5 74.2 Penentuan Parameter Distribusi dengan Input nalyserBerikut ini adalah langkah-langkah menggunakan input analyzer:

    1. Masukkan data random ke dalam notepad dan simpan file dalam bentuk

    format .txt

    Gambar 4.1 Notepad

    2. Buka software Arena, klik menu Tools - Input Analyzer.

    Gambar 4.2 Input analyzer

    3. Setelah muncul tampilan Input Analyzer, klik File New4. Klik Use Exsisting Data File Pilih lokasi dan nama File.5. Setelah muncul suatu grafik, klik FitFitAll.

    Gambar 4.3 Fit all cartoning

    Sehingga didapatkan hasil pencarian distribusi waktu cartoningadalah NORM(

    6.7 , 1.1 ) Berikut hasil rekap tabel buat keseluruhan waktunya.

    Tabel 4.2 Hasil Pendistribusian Data Proses dalam Sistem

    NO AKTIVITAS DISTRIBUSI1 Stuffing TRIA(1.5, 2.84, 5.5)

    2 Cartoning NORM( 6.7 , 1.1 )

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    37/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA87

    4.3 Activity Cycle DiagramACD merupakan salah satu model yang menggambarkan aktivitas atau

    interaksi dari sebuah sistem dengan siklus yang berulang, pembuatan ACD ini

    berdasarkan gambaran sistem yang telah dijelaskan diatas. Gambar dapat dilihat di

    halaman selanjutnya.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    38/65

    88LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Gambar 4.4 ACD

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    39/65

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    40/65

    90LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    4.5 Pembuatan Model Sistem1. Buka program Arena

    2. Pada tabel sebelah kiri terdapat basicproses panel yang secara otomatis akan

    terbuka jika arena dijalankan.

    3. Untuk memunculkan advance transfer dan advance process terlebih dahulu

    klik template attachadvance yang terdapat pada standart bar, kemudian klik

    openfile advanceprocess.tpodan file advancetranfer.tpo.

    4. Pembuatan model

    a. Mendefinisikan 2 buah kedatangan entitas yaitu cherry dan botol yaitu

    dengan membuat 2 modulecreate. Klik dua kali moduletersebut sehingga

    muncul kotak dialog, kemudian isi Namedengan kedatangan cherry danpada Entity Typeisi dengan Cherry. Pada kolom Typepilih constant danisi kolom Value dengan 1. Pada kolom unitpilih second dan entities perarrivalisikan dengan 7500. kemudian pilih OK untuk selesai.

    Gambar 4.6 Createmodulekedatangan cherry

    Dari sistem produksi diketahui ada 2 kedatangan maka dibuat create

    moduleseperti pada tabel berikut:

    Tabel 4.3 Rekap Distribusi DataNo Nama Kedatangan Entity Type Type Value Units1 Kedatangan Cherry Cherry Constant 1 Second

    2 Kedatangan Botol Botol Constant 1 Second

    b. Mendefinisikan 7 buah station module, yaitu , station 1, station filling,

    stationcapping, stationwashing, stationpasteurisasi, dan stationinspeksi.

    Sebagai contoh pengisian moduleseperti pada station awal yaitu klik dua

    kali module tersebut sehingga muncul kotak dialog, kemudian isi NameStation Masuk, kolom StationType dengan station dan kolom StationName dengan Masuk. Kemudian pilih OK untuk selesai. Dari sistem

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    41/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA91

    produksi diketahui ada 5 station masuk maka dibuat station module

    seperti pada tabel berikut:

    Tabel 4.4 Rekap StationModuleNo Name StationType StationName1 Stationawal Station Station stuffing

    2 Station1 Station Station 1

    3 Stationfilling Station Station filling

    4 Stationcapping Station Station Capping

    5 Stationwashing Station Station Washing

    6 Stationpasteurisasi Station Station Pasteurisasi

    7 Stationinspeksi Station Station Inspeksi

    c. Mendefinisikan 9 buahprocessmodule, sebagai contoh ntuk proses Stuffing

    , klik dua kali pada process dan isikan: Isi Name : stuffing, pilih Type :Standard, pilih ActionLogic: Seize Delay Release,pada Resources, klik add,kemudian klik edit pada Set, Set Stuffing,1, Cylical. Pilih Delay Type :Expression, Units : 1.5 , Allocation : value added, Isi Expression :TRIA(15.5,18,19.5) Kemudian klik OK

    Gambar 4.7 Proses Stuffing

    Dari sistem produksi diketahui ada 9 process module seperti pada tabel

    berikut:

    Tabel 4.5 Rekap Process ModuleNo Nama Action Delay Type Units Value Expression1 Stuffing Seize Delay Release Expression Seconds TRIA(1.5, 2.84, 5.5)

    2 Cleaning Seize Delay Release Constant Seconds 5 -

    3 Oil Filling Seize Delay Release Constant Seconds 2 -

    4 Capping Seize Delay Release Constant Seconds 5 -

    5 Washing Seize Delay Release Constant Seconds 8 -

    6Pasteurisas

    iSeize Delay Release Constant Seconds 16 -

    7 Drying Seize Delay Release Constant Seconds 30 -

    8Inspeksi

    XraySeize Delay Release Constant Seconds 5 -

    9 Process Seize Delay Release Expression Seconds NORM( 6.7 , 1.1 )

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    42/65

    92LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Cartoning

    d. Mendefinisikan 1 buah moduleseparatedengan cara klik dua kali module

    tersebut sehingga muncul kotak dialog, kemudian isi Namedenganseparate 1, pada kolom Type isikan dengan Split Existing Batch, padakolom Member Atrributes pilih Retain Original Entity Values. Kemudianpilih OK untuk selesai.

    Gambar 4.8 Separate1

    e. Mendefinisikan 4 buah batch module, yaitu batch 10 buah jadi 1, batch

    Batch Cherry & Botol, batch Batch 3 dan batch Cartoning. Dari sistem

    diketahui ada 4 batch maka dibuat batch module seperti pada tabel

    berikut:

    Tabel 4.6 Rekap Batch Module

    No Nama Type UkuranBatch SaveCriterion Rule1 Batch 10 buah jadi 1 Permanent 10 Last Any Entity

    2Batch Batch Cherry dan

    BotolPermanent 2 Last Any Entity

    3 Batch batch 3 Temporary 50 Last Any Entity

    4 Batch Cartoning Permanent 6 Last Any Entity

    f. Mendefinisikan 5 AssignModuleyaitu Assign cherry, Assignbotol, Assign

    sebotol cherry, Assign 4, dan Assignkarton produk. Klik dua kali module

    tersebut sehingga muncul kotak dialog, kemudian isi name, klik add pada

    assignment, lalu kemudian klik OK untuk selesai. Dari sistem diketahui ada

    5 assign maka dibuatassign moduleseperti pada tabel berikut:

    Tabel 4.7 Rekap Assign ModuleNo Name ssignment1 Assigncherry

    Entity Picture, Picture.Red Ball

    Variable, h, h+1

    Attribute, gabung chery botol,h

    2 Assignbotol

    Entity Picture, Picture.Blue Page

    Variable, g, g+1

    Attribute, gabung chery botol, g

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    43/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA93

    3Assignsebotol

    cherry

    Entity Picture, Picture.Red Page

    Entity Type, Sebotol Cherry

    Tabel 4.7 Rekap Assign Module (Lanjutkan)No Name ssignment4 Assign4

    Entity Picture, Picture.Package

    Entity Type, 50 botol

    5AssignKarton

    Produk

    Entity Picture, Picture.Truck

    Entity Type, Sekarton Produk

    g. Mendefinisikan signal module yaitu untuk mengirimkan cherry dalam

    botol. Klik dua kali module tersebut kemudian definisikan, NameSignalCherry, signal value 1, Type based on attribute, dan Attribute Namegabung chery botol, lalu klik OK.

    Gambar 4.9 Signalcherry

    h. Mendefinisikan holdmoduleyaitu untuk memasukkan botol dalam antrian.

    Klik dua kali moduletersebut kemudian definisikan, NameHold Botol l,TypeWait for Signal, Wait for Value1, Queue typequeue, dan QueueNameHold Botol.Queue, lalu klik OK.

    Gambar 4.10 Hold Botol l

    i. Mendefinisikan 1 Match Module yaitu untuk memasukkan cherry dalam

    botol. Klik dua kali module tersebut kemudian definisikan, Name MatchCherry dalam Botol, Number to Match2, Typebased on attribute, danAttribute Namegabung chery botol, lalu klik OK.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    44/65

    94LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Gambar 4.11 Matchcherry dalam Botol

    j. Mendefinisikan 5 access moduleyaitu access 1, access 2, access 3, access 4

    dan access 5. Dengan cara sebagai contoh acces 1 yaitu mengisikan NameAccess 1, Coveyor NameConveyor 1, of cell1, Queue TypeQueue,Queue Name Access 1.Queue. Dari sistem produksi 5 access moduleseperti pada tabel berikut:

    Tabel 4.8 Rekap Access Module

    No Name CoveyorName of cell Queue Type Queue Name1 Access 1 Conveyor 1 1 Queue Access 1.Queue

    2 Access 2 Conveyor 2 1 Queue Access 2.Queue

    3 Access 3 Conveyor 3 1 Queue Access 3.Queue

    4 Access 4 Conveyor 4 1 Queue Access 4.Queue

    5 Access 5 Conveyor 5 1 Queue Access 5.Queue

    k. Mendefinisikan 5 convey module yaitu convey 1, convey 2, convey 3,

    convey 4 dan convey 5. Dengan cara sebagai contoh convey 1 yaitu

    mengisikan NameConvey 1, Coveyor NameConveyor 1, DestinationtypeStation, Station Nam e Station filling. Dari sistem produksi 5 conveymoduleseperti pada tabel berikut:

    Tabel 4.9 Rekap convey moduleNo Name Coveyor Name Destination type Station Name

    1 Convey1 Conveyor 1 Station Station filling

    2 Convey2 Conveyor 2 Station Station Capping

    3 Convey3 Conveyor 3 Station Station Washing

    4 Convey4 Conveyor 4 Station Station Pasteurisasi5 Convey5 Conveyor 5 Station Station Inspeksi

    l. Mendefinisikan 5 exit modul moduleyaitu exit 1, exit 2, exit3, exit 4dan

    exit 5. Dengan cara sebagai contoh exit1 yaitu mengisikan NameExit 1,Coveyor NameConveyor 1, of cell 1. Dari sistem terdapat 5 exitmoduleseperti pada tabel berikut:

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    45/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA95

    Tabel 4.10 Rekap exit module

    No Name CoveyorName of cell1 Exit 1 Conveyor 1 1

    2 Exit 2 Conveyor 2 1

    3 Exit 3 Conveyor 3 1

    4 Exit 4 Conveyor 4 1

    5 Exit 5 Conveyor 5 1

    m. Mendefinisikan DisposeModuleadalah ke gudang.

    Klik dua kali salah satu module dispose, kemudian isikan Namekegudang, Klik OK.

    Gambar 4.12 Disposemoduleke gudang

    4.6 Verifikasi ModelUntuk verifikasi proses dari program yang telah dibuat, maka kita

    membandingkan antara model yang kita buat dengan Activity Cycle Diagram

    (ACD). Dapat diketahui model yang telah dibuat telah sesuai dengan ACD.

    Gambar 4.13 Perbandingan antara model dengan ACD

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    46/65

    96LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    4.7 Validasi ModelValidasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil simulasi dengan

    gejala atau proses yang ditirukan. Suatu model dikatakan valid jika struktur

    dasarnya dan polanya dapat menggambarkan perilaku sistem nyata, atau dapat

    mewakili dengan cukup akurat, data yang dikumpulkan sehubungan dengan

    sistem nyata atau asumsi yang dibuat berdasarkan referensi sesuai cara sistem

    nyata bekerja.

    Untuk proses validasi, caranya adalah dengan memasukkan data ouput dan

    data aktual ke software SPSS kemudian di uji dengan menggunakan uji

    IndependentT-Test.

    4.7.1 Validasi Model dengan SPSS1. Hasil Validasi Number out Cherry Pepper

    Validasi data ditujukan untuk mengetahui kesesuaian simulasi yang dibuat

    dengan kondisi nyata dengan software SPSS 19.0. Validasi data dilakukan pada

    data input dan input permodelan sistem produksi Cherry Pepper di PT. Agro

    Mitra Alimentare. Langkah pertama adalah melakukan uji kenormalan dengancara sebagai berikut.

    a. Buka software SPSS 19.0.

    b. Buka Variable View dan masukkan data seperti pada gambar berikut.

    Gambar 4.14 Variable view

    c. Masukkan data input seperti gambar 4.14 pada Data View.

    Gambar 4.15 Data output

    d. Uji kenormalan data output

    1)Tentukan Hipotesis

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    47/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA97

    Ho: Data berdistribusi normal

    H1: Data tidak berdistribusi normal

    2)Tentukan Formulasi

    Hoditerima apabila nilai Sig. 0.05

    H1diterima apabila nilai Sig. 0.05

    3)Lakukan langkah seperti gambar berikut

    Gambar 4.16 Langkah uji kenormalan data output

    Klik Continue dan lihat data input.

    Tabel 4.11 InputSPSS Uji Kenormalan Data Output

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    INPUT .286 10 .020 .912 10 .292

    a. Lilliefors Significance Correction

    Berdasarkan inputdiatas, dapat dilihat pada uji Shapiro Wilk bahwa

    nilai Sig. = 0.292 yang berarti lebih dari 0.05 maka data output

    berdistribusi normal.

    e. Validasi data Output

    Untuk proses validasi, caranya adalah dengan memasukkan data output dan

    data aktual ke software SPSS kemudian di uji dengan menggunakan uji

    Independent T-Test. Berikut adalah cara validasi simulasi produksi cherry

    pepper

    1)Tentukan Hipotesis

    Ho : Tidak ada perbedaan jumlah output antara simulasi dan observasi

    nyata

    H1: Ada perbedaan jumlahoutputantara simulasi dan observasi nyata

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    48/65

    98LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2)Tentukan Formulasi

    Hoditerima apabila nilai Sig. (2-tailed) 0.025

    H1diterima apabila nilai Sig. (2-tailed) 0.025

    3)Lakukan langkah seperti gambar berikut

    a.Klik Analyze Compare Means Independent Sample T-Test. Masukkan

    INPUTke Test Variables dan KRITERIA ke Grouping Variables. Lalu, klik

    Define Group. Isikan Group 1 dengan 1 dan Group 2 dengan 2. Klik

    Continue.

    Gambar 4.17 Langkah-langkah validasi output

    b. Klik OK dan akan keluar seperti pada tabel dibawah ini

    Tabel 4.12 Hasil InputSPSS Independent T-Test

    Independent Samples Test

    Levene's Test forEquality ofVariances

    t-test for Equality of Means

    F Sig. t dfSig. (2-tailed)

    MeanDifference

    Std. ErrorDifference

    95% ConfidenceInterval of the

    Difference

    Lower Upper

    INPUT

    Equal variancesassumed

    18.280 .003 .108 8 .917 1.000 9.274 -20.385 22.385

    Equal variancesnot assumed

    .108 4.000 .919 1.000 9.274 -24.748 26.748

    Berdasarkan diatas dapat dilihat bahwa nilai Sig.(2-tailed) bernilai=

    0.917 yang berarti lebih besar dari 0.05/2=0.025 maka data output

    dinyatakan valid.

    2. Hasil Validasi Waiting Time

    Tabel 4.13 Data Waiting time

    Waiting Time TotalperatorStuffing OperatorCartoning0 0 0

    0 0 0

    0 0 0

    0 0 0

    0 0 0

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    49/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA99

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    50/65

    100LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    a. Buka software SPSS 19.0.

    b. Buka Variable View dan masukkan data seperti pada gambar berikut.

    Gambar 4.18 Variable views

    c. Masukkan data ouput seperti gambar 4.18 pada Data View.

    Gambar 4.19 Datainput

    d. Uji kenormalan data.

    a)Tentukan Hipotesis

    Ho: Data berdistribusi normal

    H1: Data tidak berdistribusi normal

    b)Tentukan Formulasi

    Hoditerima apabila nilai Sig. 0.05

    H1diterima apabila nilai Sig. 0.05

    c)Lakukan langkah seperti gambar berikut

    Gambar 4.20 Langkah-langkah uji kenormalan data output

    Klik Continue dan lihat data.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    51/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA101

    Tabel 4.14 InputSPSS uji kenormalan data output

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    INPUT .274 10 .032 .785 10 .010

    a. Lilliefors Significance Correction

    Berdasarkan inputdiatas, dapat dilihat bahwa nilai Sig. = 0.032 yang berarti

    lebih kecil dari 0.05 maka data Total waiting time tidak berdistribusi normal.

    e. Validasi data Waiting time

    Untuk proses validasi, caranya adalah dengan memasukkan data input

    dan data aktual ke softwareSPSS kemudian di uji dengan menggunakan uji

    Nonparametrik 2 Independent Samples. Berikut adalah cara validasi

    a. Tentukan Hipotesis

    Ho: Tidak ada perbedaan jumlah outputantara simulasi dan nyata

    H1: Ada perbedaan jumlahouput antara simulasi dan nyata

    b. Tentukan Formulasi

    Hoditerima apabila nilai Sig. (2-tailed) 0.025

    H1diterima apabila nilai Sig. (2-tailed) 0.025

    c. Lakukan langkah seperti gambar berikut

    1)Klik Analyze Nonparametric Test Legacy Dialog- 2 independent

    samples. Moduleelah itu, Masukkan INPUT ke Test Variables dan

    KRITERIA ke Grouping Variables. Lalu, klik Define Group. Isikan Group

    1 dengan 1 dan Group 2 dengan 2. Klik Continue.

    Gambar 4.21 Langkah-langkah validasi output

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    52/65

    102LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2)Klik OK dan akan keluar seperti hasil Tabel berikut.

    Tabel 4.15 Hasil InputSPSS Independent Samples TestIndependent Samples Test

    Levene's Testfor Equality of

    Variancest-test for Equality of Means

    F Sig. T dfSig. (2-tailed)

    MeanDifference

    Std. ErrorDifference

    95% ConfidenceInterval of

    the Difference

    Lower Upper

    INPUT Equal variancesassumed

    7.184 .028 .002 8 .998 .0001200 .0520817 -.1199806 .1202206

    Equal variancesnot assumed

    .002 4.346 .998 .0001200 . 0520817 -.1400585 .1402985

    Berdasarkan hasil outputpada tabel diatas, didapatkan nilai Sig. (2-

    tailed) 0,05/2 =0,025 yang besar nilainya sama dengan 0,998, maka H0

    diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara data simulasi dengandata nyata (valid).

    4.8 Analisis Hasil Simulasia)Category by Overview

    Sistem simulasi menunjukkan rata-rata Cherry Pepper yang diproduksi

    yaitu sebanyak 475 karton produk dengan jumlah 6 botol perkartonnya yang

    dapat diproduksi hingga proses simulasi sistem berakhir.

    Gambar 4.22 Output Category by Overview

    b)Entity

    VA (Value Added) Time adalah waktu yang digunakan oleh entitas untuk

    menambahkan nilai guna dari entitas tersebut. Berdasarkan output diatas dapat

    diketahui VA (ValueAdded) time untuk sekarton produk rata-ratanya 0,1665

    jam dengan nilai VA (ValueAdded) time maksimum 0,1664 jam dan minimum

    0,1666 jam.

  • 7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx

    53/65

    LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA103

    Gambar 4.23 Output Entity VA

    Berdasarkan outputdibawah, dapat diketahui Number in untuk botol awal

    rata-rata