Translation_1_Pertemuan 6_Modul 4_Erza.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

English for Translation 16th Class : September, 20th 2015Erza Aminanto

Universitas Terbuka Korea Selatan1Some Guidance in Translating 2Learning Activity 1 (Paradigma Agrobisnis)Learning Activity 2 (Keseriusan Pemerintah dalam Pertanian)

Translating ProsesModule 4 Pertanian (2)3Asumsi utama paradigma agrobisnis bahwa semua t juan aktivitas pertanian kita adalah profit oriented dan sangat menyesatkan. Masih sap secara sungat banyak petani kita yang hidup secara subsisten dengan mengonsumsi komoditi pertanian hasil produksi mereka sendiri. Merea adalah petani-petanii yang luas tanah dan sawahnya sangat kecil atau buruh tani yang medapatkan upah berupa pangan seperti padi, jagung ataupun ketela.Source LanguageTarget LanguageIt is of course misleading to say that the main assumption of agribusiness paradigm, which says that all purposes of our agricultural activities, are profit oriented . Many of our farmers whose land are very small, or farm labors who get wage in the form of food supply such as rice corn or cassavaModule 4- Pertanian 24Petani kita pada umumnya lebih mengedepankan orientasi sosial-kemasyarakatan, yang diwujudkan dengan tradisi gotong-royong (sambatan/kerigan) dalam kegiatan mereka. Seperti di awal tulisan, bertani bukan saja aktivitas ekonomi, melainkan sudah menjadi budaya hidup yang sarat dengan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat lokal. Sehingga perencanaan terhadap perubahan kegiatan pertanian harus pula mempetimbangkan konsep dan dampak perubahan sosial-budaya yang akan terjadi.Source LanguageTarget LanguageCommonly, our farmers advance more social-society orientation that formulated in community-self help in their activities. As stated at the beginning of this paper, farming is not only an economic activity but also has become the cultural life that is full of the social-cultural norms of the local people, so that planning for the change of agricultural activities must also consider the concept and the impact of social-cultural change that surely must happen.Module 4- Pertanian 25Industrialisasi yang tanpa disadari transformasi sosial terencana, telah menghasilkan dekadensi nilai moral, degradasi lingkungan, berkembangnya paham kapitalisme dan individualisme, ketimpangan ekonomi, dan marjinalisasi kaum petani dan buruh. Hal ini yang nampaknya tidak terlalu dikedepankan dalam pengembangan paradigma pendekatan sistem agrobisnis. Tidak semua kegiatan pertanian dalam skala petani kecil dapat dibisniskan, seperti yang dilakukan oleh petani-petani (perusahaaan) besar di luar negeri, yang memiliki tanah luas dan sistem nilai/budaya berbeda yang lain sekali dengan petani kitaSource LanguageTarget LanguageIndustrialization that is not based on the planned social transformation has created moral norms such as decadency, environment degradation, development of capitalism and individualism, economic discrepancy, marginalizing farmers and laborers. This does not seem to have been advanced in the paradigm development of the agribusiness system approach. Not all agricultural activities on the small farmer scale can be changed into a successful business, as done by the big farmers (corporations) abroad who have huge lands and a norm/culture system that is very different from our farmers.Module 4- Pertanian 26Agriculture bisa berubah menjadi agribisnis seperti halnya PT QSAR jika usaha dan kegiatannya menjanjikan keuntungan sangat besar, misalnya 50 % dalam waktu kurang dari satu tahun, padahal tingkat bunga bank rata-rata hanya sekitar 10% . Semangat mengejar untung besar dalam waktu pendek inilah semangat dan sifat agribisnis yang dalam agriculture (pertanian) satu hal yang dianggap mustahil. Demikian tanpa disadari pakar-pakar ekonomi pertanian terutama lulusan Amerika telah memasukkan budaya Amerika ke (pertanian) Indonesia dengan janji atau teori bahwa agribisnis lebih modern, lebih efisien, dan lebih menguntungkan ketimbang agriculture. Source LanguageTarget LanguageAgriculture can be changed into a successful agribusiness as PT QSAR did, if the project and activities promise big benefit, for an example a return of 50% in less than one year, whereas bank interest rate is only 10%. The spirit to get huge benefits in the short time and at characteristics in agriculture is something that is assumed to be impossible. Unrealized, the economic agriculture experts especially those who graduated from the USA have included the American culture into our Indonesian culture with the promise or theory that it is more modern, more efficient, and more profitable than before. Module 4- Pertanian 27Itulah yang terjadi dengan PT QSAR yang mampu mengecoh banyak bapa-bapak dan ibu-ibu investor untuk menanamkan modal ratusan juta rupiah, meskipun terbukti agribisnis PT QSAR merupakan ladang penipuan baru untuk menjerat investor-investor homo-ekonomikus (manusia serakah) yang berpikir adalah bodoh menerima keuntungan rendah jika memang ada peluang memperoleh keuntungan jauh lebih besar . Di Indonesia homo-ekonomikus ini makin banyak ditemukan sehingga seorang ketua ISEI pernah tanpa ragu menyatakan orang Indonesia dan orang Amerika sama saja, mereka sama-sama makhluk ekonomi. Source LanguageTarget LanguageThis is what happened to PT QSAR which succeeded in deceiving the public to invest hundreds of millions of Indonesian rupiah into their projects, although finally it was proven that PT QSAR agribusiness was deception arena to snare homo-economicus investors (greedy people) who think that it is foolish to receive low benefits if there is an opportunity to get much higher returns so that the president of ISEI (Indonesian Economist Association) once said Indonesian and American are similar, they are all economic creatures. Module 4- Pertanian 28Konsep dan paradigma sistem agribisnis tidak akan menjadi satu kebenaran umum karena akan selalu terkait dengan paradigma dan nilai budaya petani lokal, yang memiliki kebenaran umum tersendiri. Oleh karena itu, pemikiran sistem agribisnis yang berdasarkan prinsip positivisme sudah saatnya kita pertanyakan kembali. Paradigma agribisnis tentunya sarat dengan sistem nilai, budaya, dan ideologi dari tempat asalnya yang patut kita kaji kesesuaiannya untuk diterapkan di negara kitaSource LanguageTarget LanguageThe concept and paradigm of agribusiness system will not become a reality because it will always relate to the paradigm and cultural norms of the local farmers who have their own common truth. Therefore, it is time to re-ask agribusiness in consideration that is based on the positivism principle. Agribusiness paradigm is surely full of the norm system, culture, and ideology of its genuine place that is necessary to learn the suitability to be applied in our country.Module 4- Pertanian 29Masyarakat petani kita memiliki seperangkat sistem nilai, falsafah, dan pandangan terhadap kehidupan (ideologi) mereka sendiri, yang perlu digali dan dianggap sebagai potensi besar di sektor pertanian. Sementara itu perubahan orientasi dari peningkatan produksi ke orientasi peningkatan pendapatan petani belum cukup jika tanpa dilandasi pada pada orientasi kesejahteraan petani. Peningkatan pendapatan tanpa diikuti dengan kebijakan struktural pemerintah di dalam pembuatan aturan/hukum, persaingan, distribusi, produksi, dan konsumsi yang melindungi petani tidak akan mampu mengangkat kesejahteraan petani ke tingkat yang lebih baik.Source LanguageTarget LanguageOur farming society has a set of norm system, philosophies, and opinions about their own lives (ideologies) that are needed to illicit and consider as a bigger potential in the agricultural sector. Meanwhile, the change of orientation from the production improvement to the farmers income improvement is not enough if it is not based on the farmers welfare orientation. The income improvement without being followed by a government structural policy in the making of legislation, fair competition, distribution, production and consumption that protects the farmers will not be able to improve the farmers welfare into a better way of life. Module 4- Pertanian 210Benarkah farming (bertani) adalah bisnis? Jawab atas pertanyaan ini dapat ya (di Amerika), tetapi di Indonesia bisa tidak. Di indonesia farming ada yang sudah menjadi bisnis, seperti usaha PT QSAR di Sukabumi yang kemudian bangkrut, tetapi bisa tetap merupakan kehidupan (livelihood) atau mata pencaharian yang di Indonesia menghidupi puluhan juta petani tanpa menjadi bisnis. Source LanguageTarget LanguageIs farming a business? The answer can be yes such as in the United States and Europe, but in Indonesia it is maybe no. In Indonesia farming can become big business such as PT QSAR in Sukabumi, which later went bankrupt, but most of all it can remain a livelihood or means of a livelihood for tens of millions of farmers without becoming a businessModule 4- Pertanian 211Kini tidak mudah lagi menyepakati apa yang dimaksud dengan pembangunan Pertanian Berkelanjutan karena berbagai peringatan dan potensi penyimpangan di masa lalu kurang mendapat perhatian. Pembangunan pertanian yang di atas kertas mendapat prioritas sejak Repelita I. Tokh? Kebijakan dan strateginya dengan mudah dilanggar, dan program-program industrialisasi lebih didahulikan. Sumber utama kekeliruan adalah lebih populernya model-model pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan yang lebih cepat meningkatkan produksi dan pendapatan (GDP dan GNP), meskipun tanpa disertai pemerataan dan keadilan sosial.Source LanguageTarget LanguageNow, it is not easy to agree what sustainable Agriculture Development means, because many commemoration and deviation potency policies in the past have been lacking in attention. Agriculture development on paper got priority in Repelita I (Five-Year Development Plan). These policies and strategies after all were easy to violate, and industrialization programs were more precedence. The main resource of these mistakes is the popularity of economic development models which oriented on faster growth of production and income improvement (GDP and GNP), although without being followed by even distribution and social fairness. Module 4- Pertanian 212Tes Formatif 1Kegiatan Belajar 1Look at the problems in your Module

13Pemerintah dinilai tidak pernah serius memajukan pertanian Indonesia, dan itu terlihat dari bergabai kebijakan soal pertanian yang selalu berubah-ubah setiap pergantian pejabat.Source LanguageTarget LanguageThe government is assumed to be never serious about improving the Indonesian way of agriculture as can be seen on various policies on agricultural matters, when there are always changes in every official turnoverModule 4- Pertanian 2Lets practice on Task 2-1314Hal ini dikemukakan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Ir. Siswono Yudohusodo, dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Ahmad Ansori Matjjik, M.Sc., di Bogor, seperti dikutip Antara, Minggu (24/8)Source LanguageTarget LanguageLets translate Task 215Jadi di negara ini, bisa dikatakan tidak ada kebijakan pertanian yang memihak kaum petani. Setiap ganti pejabat maka ganti pula kebijakannya, kata Siswono saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Menggugat Visi Pendidikan Tinggi Pertanian Abad 21 di Akmpus IPB Darmaga, akhir pekan ini.Source LanguageTarget LanguageLets translate Task 316Hal itulah yang menyebabkan pertanian di Indonesia, seperti berjalan di tempat. Kesejahteraan petani pun kian hari bukannya kian meningkat,, malah kian miskin. Pemerintal lebih memilih impor daripada mensubsidi kepentingan dalam negeri, termasuk pertanian, katanya.Source LanguageTarget LanguageLets translate Task 4 Please continue to Task 5-1317Tes Formatif 2Kegiatan Belajar 2Look at the problems in your Module

18Please prepare Module 7&8 for the next classThank you for your attention19