55
PROSEDUR TETAP KEAMANAN DAN KESELAMATAN DI STADION PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA

PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

PROSEDUR TETAP KEAMANAN DAN KESELAMATAN DI STADIONPERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA

Page 2: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

DASAR.

1. FIFA Safety Guidelines – 1 J anuari 2004. 2. AFC Regulations for Safety and Security in Stadia – 6 April 2004. 3. Safety and Security Guidelines for AFC Tournament – 6 April 2004 4. FIFA Stadium Inspection and Security Seminar-Gelora Bung Karno, 25 J uli 2007 5. Pedoman Umum Liga Sepakbola Amatir Indonesia 2008.

Page 3: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

DEFINISI.

High Risk Match . Panitia Penyelenggara Pertandingan Sepakbola ( PANPEL) harus beranggapan

bhwa setiap pertandingan dalam katagori apapun merupakan pertandingan dengan risiko keselamatan , sehingga membutuhkan standar keamanan yang lebih dari biasanya (pertd semi final/ final, play off promosi/ degradasi dll) .

Page 4: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

High Risk Stadia

Stadion yang sudah terlalu tua, dibangun sebelum thn 1970 ; dibangun tidak sesuai dengan ketentuan FIFA ; reputasi keamanan yang buruk, sering terjadi kerusuhan suporter dll.

Safe Stadia.

Idealnya sebuah stadion yang modern seluruh atapnya tertutup, tidak berpagar, tempat duduk bernomor dan dapat menampung seluruh penonton dengan nyaman. Persyaratan mendasar bagi stadion adalah tingkat keamanan dan keselamatan yang tinggi untuk penonton, tim yg bertanding, aparat pertandingan, wartawan dan suporter/ pendukung tim.

Page 5: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Fenceless Stadia. Sebuah stadion yang menyelenggarakan pertandingan, harus dapat

melindungi tim yang bertanding dari kemungkinan masuknya penonton ke lapangan yang berakibat terganggunya kelancaran pertandingan.

Seating Idealnya semua penonton mendapat tempat duduk(kursi) secara individual.

Kursi tertanam kuat di lantai, nyaman dengan sandaran yang cukup tinggi (rekomendasi minimum 30 cm). Semua kursi diberi nomor dan barisnya yang jelas.

Page 6: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

SECURITY COORDINATOR (KOORDINATOR KEAMANAN) FIFA Safety Guidelines dan AFC Regulations for Safety and Security in Stadia memutuskan bahwa setiap NATIONAL FOOTBALL ASSOCIATION diharuskan membuat ATURAN tentang KEAMANAN DAN KESELAMATAN PERTANDINGAN SEPAKBOLA dan sekaligus menunjuk seorang personil sebagai : Koordinator Keamanan (Security Coordinator) yang diserahi tugas dan tanggung jawab keamanan dan keselamatan pertandingan sepakbola yang menjadi agenda nasional dan internasional di wilayah negara masing-masing (FIFA, AFC, AFF dan PSSI).

Page 7: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

KOODINATOR KEAMANAN harus memiliki “komitmen yang tinggi terhadap FAIR-PLAY, mempunyai visi dan latar belakang dibidang keamanan, berkemampuan dan berpengalaman dalam menghadapi/mengatasi masalah-masalah keamanan serta menguasai dan familiar(akrab) dengan persepakbolaan nasional / internasional.

Page 8: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Beberapa kriteria ruang lingkup, tugas dan tanggung jawab Koordinator Keamanan PSSI : Koordinator Keamanan PSSI berkewajiban menjalin

koordinasi/ kerjasama yang baik dengan Aparat Keamanan Pemerintah (MABES POLRI dan MABES TNI), Aparat Pemerintah Sipil serta Instansi lainnya yang berkaitann langsung dengan penyelenggaraan pertandingan sepakbola.

Secara berjenjang, setiap Panitia Penyelenggara

Pertandingan yang berada dilingkungan PSSI diharuskan pula untuk menetapkan seorang Koordinator Keamanan Panpel Setempat yang diharapkan memiliki kualifikasi kemampuan dan pengalaman sebagaimana kriteria Koordinator Keamanan PSSI Pusat.

Koordinator Keamanan sebagai unsur Panpel sedini

mungkin menjalin komunikasi dan kerjasama dengan Kesatuan POLRI setempat, termasuk pengurusan PERIZINAN dan BANTUAN PENGAMANAN pertandingan.

Page 9: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Secara aktif memberikan masukan dari berbagai aspek penyelenggaran sepakbola dan masalah yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan pertandingan.

Koordinator Keamanan sebaiknya dilibatkan didalam

penyusunan RENPAM (rencana pengamanan pertandingan) yang dibuat oleh Perwira Biro Operasi Kesatuan POLRI setempat, sehingga tergambar sifat keterpaduan operasional dilapangan.

Melalui koordinasi dan kesepakatan antara Panpel, POLRI

dan Pengelola Stadion, ditetapkan suatu lokasi Posko Pengendalian yang mampu menjangkau dan mengawasi seluruh aktifitas dan pergerakan penonton didalam dan diluar stadion.

Koordinator Keamanan (security coordinator/ security

officer) diwajibkan segera membuat laporan pelaksanaan tugas yang memuat gambaran secara lengkap tentang situasi dan kondisi keamanan dan keselamatan sebelum, selama dan sesudah pertandingan.

Page 10: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Petugas Keamanan Stadion (Match Steward).

Setiap Panpel diharuskan segera merekrut relawan dari warga masyarakat sipil untuk dilatih sebagai petugas keamanan stadion yang disebut Match Steward. J umlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan ditugaskan pada hari pertandingan sepanjang tahun di stadion yang sama. Penugasan Match Steward dikhususkan untuk membantu Kepolisian dalam pengamanan pertandingan dilingkaran pertama (ring 1) stadion pada setiap pertandingan. Pengoperasian match steward berada dibawah kendali Polisi (Ka/ Dan pengamanan pertandingan). Untuk meningkatkan kualitas personil match steward, harus selalu dilakukan pembinaan termasuk evaluasi pelaksanaan tugasnya.

Page 11: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

STANDAR KEAMANAN PERTANDINGAN. Setiap aspek dari struktur stadion harus mendapat sertifikat dari

Instansi yang berwenang. Sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan periodik (tiap tahun) terhadap setiap bagian stadion, khususnya area yang mempunyai sensitifitas keselamatan,

Semua fasilitas stadion yang akan digunakan dalam pertandingan terlebih dahulu harus dilakukan pemeriksaan bersama (Panpel, Kepolisian dan Instansi yang berwenang).

Page 12: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Akses ke stadion. Setiap sektor dalam stadion harus di tandai dengan warna untuk

memudahkan penonton mencari dan menemukan tempat duduknya dengan mudah . Demikian juga dengan petunjuk arah , pintu masuk/ keluar, gerbang dan fasilitas lain harus ditandai dengan jelas.

Tempat Penjualan Tiket. Setiap sektor di stadion harus menyediakan tempat penjualan tiket

yang memadai. Tempat tersebut berada di luar stadion, ditandai dengan jelas serta dapat menampung antisipasi tingkat permintaan penonton. Idealnya, sIstem elektronik mutakhir (smart cards, barcodes pada tiket) sudah mulai digunakan untuk memudahkan masuk ke stadion.

Page 13: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Alokasi Tiket. Dalam setiap pertandingan, jumlah alokasi tiket untuk tim tamu

dan tuan rumah yang berkompetisi/ bertanding ditentukan oleh Panpel. Hal yang perlu dipertimbangkan untuk setiap pertandingan; tim tamu dan tuan rumah harus menginformasikan tentang jumlah tiket yang dibutuhkan, paling tidak 7 hari sebelum hari pertandingan

Panpel harus menyediakan quota suporter tamu dengan jumlah tiket tertentu dari total tiket yang tersedia, dan pada area yang aman dan terpisah didalam stadion.

Setiap permintaan tambahan tiket harus dievaluasi dengan cermat serta menjamin keamanan bagi suporter tamu.

Distribusi untuk setiap tim harus pasti , tiket yang dialokasikan benar dan jelas. Mereka harus bertanggung jawab atas distribusi tiket, dengan cara mencatat penjualan termasuk data pribadi pembeli, guna melacak tiket yang ditemukan di pasar gelap atau yang berada diagen tidak resmi. Setiap tuan rumah dan tamu yang tidak mentaati aturan ini dapat dikenai sanksi.

Page 14: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Jumlah Penonton. J umlah penonton maksimum ditetapkan oleh pihak yang

berwenang dan secara ketat terus diawasi. Agar dipertimbangkan kapasitas stadion, tiket yang dikeluarkan/ dijual tidak sebanyak kursi yang tersedia.

Pemeriksaan tiket penonton Penonton hanya dapat masuk ke stadion apabila memiliki tiket

pertandingan yang sah dengan menggunakan teknik anti pemalsuan yang paling mutakhir. Petugas Panpel yang bertugas di pintu pagar harus memahami teknologi ini.

Page 15: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Pasar gelap / calo. Pencegahan harus dilakukan untuk mengantisipasi penyusupan

orang yang berniat menjual tiket di pasar gelap, konsekuensinya harus ada batasan ketat tentang jumlah tiket.

Page 16: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Pintu / Gerbang. Setiap gerbang dan pintu masuk/ keluar di stadion diawasi oleh

petugas yang terlatih baik, mereka mengatur penonton memasuki stadion dengan tertib dan memberikan tingkat keamanan yang diperlukan saat terjadi keadaan darurat.

Pintu-pintu seharusnya tidak di kunci pada saat penonton berada

dalam stadion. Pemegang kunci harus dalam posisi mudah dihubungi bila dibutuhkan.

Page 17: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Pengawasan gerak penonton. Dalam keadaan bagaimanapun penonton tidak diperbolehkan

pindah dari satu sektor ke sektor yang lain, stadionnya harus dibagi menjadi 4 (empat) area terpisah, dan dengan baik diawasi Polisi dan Steward.

Penonton harus dicegah memasuki area pertandingan. Penempatan Polisi dan Steward lebih dekat kearea

pertandingan, berdiri menghadap ke tribune selama pertandingan berlangsung.

Page 18: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Pemeriksaan khusus Tamu VVIP/ VIP menggunakan pintu masuk khusus melalui proses

pemeriksaan keamanan yang disederhanakan. Tim dan perangkat pertandingan harus menggunakan pintu masuk

khusus melalui proses pemeriksaan keamanan. Pergerakan mereka hanya pada ruang dan area yang telah ditentukan.

Page 19: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Pemeriksaan kendaraan. Kendaraan VVIP/ VIP tidak diperiksa di pintu masuk, hanya bila

diperlukan kendaraan akan di periksa setelah di parkir pada area yang telah ditentukan.

Kendaraan Tim harus selalu dikawal Polisi, terus menerus berkomunikasi dengan petugas di pintu masuk untuk mengidentifikasi tim atau orang yang di kawal.

Setiap kendaraan wajib diperiksa, penumpang harus menunjukkan tiket atau kartu identitas yang syah untuk masuk ke stadion..

Kendaraan barang dan muatannya harus diperiksa, pengemudi harus menunjukkan ij in masuk kendaraan tersebut.

Page 20: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Pemasangan Alat Deteksi. Rencana pemasangan dan pengoperasian alat deteksi keamanan

untuk acara penting misalnya pertandingan pembukaan/ penutupan harus dikoordinasikan dan mendapat persetujuan Aparat Keamanan / POLRI setempat.

Petugas Keamanan Panpel dan Polisi merancang pos pemeriksaan di ruang yang di gunakan para tim. Di pintu masuk mereka akan memeriksa kartu identitas pemain.

Pemeriksaan badan serta barang bawaan kepada yang bukan pemain dengan menggunakan detektor logam portable.

Page 21: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Pusat Media. Mengingat struktur pusat media yang kompleks, sirkulasi pintu

masuk diamankan dengan tali pembatas dan partisi. Pemeriksaan keamanan pada personel media dan perlengkapannya

akan dilakukan di pintu masuk dengan menggunakan detector logam dan fluorosco.

Page 22: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Pencegahan Kebakaran Fasilitas pemadam kebakaran ddalam stadion dan peringatan dini

bahaya kebakaran kesemua bagin stadion, harus disetujui dan disertifikasi oleh Lembaga yang berwenang sesuai undang-undang.

Rancangan evakuasi khusus harus disetujui oleh Aparat keamanan/ POLRI dan instansi terkait. Rancangan evakuasi tersebut harus sesuai untuk keadaan darurat bencana alam (gempa bumi, kebakaran, banjir, dll) termasuk kemungkinan penonton dapat meninggalkan stadion secepat mungkin dalam keadaan aman.

Page 23: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Larangan terhadap Rasisme dan Anarkisme. Untuk mencegah tindakan provokasi di dalam/ luar stadion,

disekitar stadion harus ada pengumuman larangan yang tegas tentang peraturan ketat yang ditujukan untuk mencegah segala bentuk tindakan rasis dan anarkis .

Page 24: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Penolakan Izin Masuk. Setiap penonton yang memakai / membawa baju kaus, spanduk,

topi, bendera atau benda lain yang mengundang provokasi atau tindakan tidak bermoral, harus ditolak masuk ke dalam stadion.

Setiap penonton, ofisial tim, pemain, perangkat pertandingan dilarang keras membawa senjata api, senjata tajam dan benda-benda berbahaya lainnya.

Setiap orang yang akan masuk stadion dan diduga dibawah pengaruh minuman keras dan narkoba harus segera ditindak Petugas Keamanan / Polisi,

Page 25: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Akreditasi. Pengawasan orang, kendaraan, dan barang-barang melalui pintu

masuk / keluar ke area terbatas, menggunakan sistem perangkat keras dan prosedur khusus. Akses ke berbagai area dapat menggunakan fungsi tingkat otorisasi atau waktu, atau kombinasi keduanya. Kartu yang mengandung informasi barkode harus digunakan untuk tujuan ini. Kartu di baca dengan mesin pembaca. Akses disetujui j ika informasi yang ada di kartu berlaku untuk waktu hari tertentu sesuai entry point.

Page 26: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

J alur Bagi Penyandang Cacat. J alur keluar masuk dan susunan kursi yang memadai harus

disediakan bagi penyandang cacat. J alur Publik. Semua jalur publik, pintu, tangga, jalur penyelamatan, lorong dll,

harus bebas dari hambatan yang dapat menahan laju arus penonton yang masuk/ keluar stadion, terutama pada saat keadaan darurat.

Page 27: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Sistim suara untuk pengumuman (Sound System) Setiap stadion harus dilengkapi sistem suara yang baik untuk ber

komunikasi dengan penonton, baik diluar maupun didalam stadion.

Setiap sektor di stadion harus memiliki jalur komunikasi dengan sektor lainnya terutama dengan ruang kendali / pusat kontrol dan Posko Keamanan.

Sistem tersebut juga harus dapat melakukan siaran/ pengumuman untuk satu sektor saja jika diperlukan.

Pengumuman harus tersedia dalam bentuk tertulis, termasuk dalam bahasa suporter tamu (mis.bhs Inggris dan bhs daerah), dengan peyampaian Informasi yang jelas.

Pesan-pesan singkat untuk kelancaran arus lalu-lintas kepada penonton harus dibuat untuk menghindari kemacetan.

Page 28: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Televisi Pengawas (CCTV). Setiap sektor stadion dan area publik, baik didalam maupun diluar

stadion harus dilengkapi dengan kamera video berwarna. Kamera ini memudahkan Koordinator Keamanan dan Polisi memonitor semua kegiatan, sehingga cepat dapat mengendalikan setiap kejadian yang terjadi didalam/ diluar stadion.

Ruang Kendali (Posko Keamanan). Setiap stadion harus menyiapkan Pos Komando atau ruang

kontrol/ kendali dengan sistem pengeras suara yang sempurna. Posisi fasilitas ini dapat mengawasi dengan jelas ke area stadion. terutama terhadap sikap dan perilaku pnonton.

Posko Keamanan dapat menjadi tempat pertemuan bagi para petugas di dalam/ luar stadion.

Page 29: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Sistim Penerangan. Setiap stadion harus dilengkapi dengan sistem penerangan yang

dapat menjamin pandangan penglihatan yang jelas bagi pelaku pertandingan, penonton dan media/ pers (termasuk wartawan televisi dan juru foto).

Pembangkit tenaga listrik cadangan harus disiapkan untuk menunjang keamanan dan keselamatan penonton pada saat padamnya listrik utama.

Kedua sistem penerangan tersebut (utama dan cadangan) harus disetujui semua pihak ( PLN, Panpel, Polri dan Pengelola Stadion).

Papan Skor Dan Layar Video. Setiap stadion modern harus dilengkapi dengan sistem layar. video

elektronik, yang digunakan bukan hanya untuk menampilkan hasil pertandingan, informasi gol, pesan iklan dll, tetapi juga pesan keamanan dan keselamatan untuk seluruh penonton di stadion.

Pesan harus jelas dimengerti dan tersiar dalam bahasa yang mudah dipahami.

Page 30: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Telepon Umum. J umlah tilpon umum yang cukup harus disediakan disekitar stadion.

Fasilitas Refreshment (penyajian minuman dan makanan). Setiap sektor di stadion harus menyediakan fasilitas refreshment

atau area penyajian makanan/ minuman, termasuk area bebas rokok dengan lokasi yang tidak mengganggu arus lalu lintas penonton.

Page 31: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Fasilitas Kebersihan. Setiap sektor di stadion harus menyediakan jumlah toilet umum

yang mudah diakses oleh umum dan penyandang cacat baik pria/ wanita. Fasilitas ini harus tetap terang, bersih, dan hygenie selama mungkin dan ditandai jelas dengan petunjuk berwarna.

Fasilitas P3K. Setiap sektor distadion harus dilengkapi dengan fasilitas P3K,

ambulan, dan tenaga medis professional yang cukup . Area perawatan ini harus jelas ditandai dan petugas medis harus mudah dikenali.

Page 32: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Fasilitas Komunikasi Elektronika. Setiap personil yang bertugas di stadion, yaitu : petugas stadion,

polisi, match steward. pemadam kebakaran, paramedis, panpel, koordinator suporter dll, harus dilengkapi dengan alkomlek dengan frekuensi yang sama, sehingga dapat saling berhubungan dan dikendalikan dengan cepat / mudah walaupun ditengah hiruk pikuk penonton.

Page 33: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Akomodasi, Transportasi dan Latihan. Akomodasi(hotel) Tim harus dijaga siang dan malam oleh Polisi

dan Panpel. Setiap tim harus sudah memilih dan memeriksa tempat latihan yang ditawarkan. Tempat latihan ditunjuk/ disyahkan oleh Panpel. Tindakan pencegahan awal pengamanan harus dilakukan oleh Polisi, selama kegiatan latihan berlangsung.

Tim harus selalu dikawal oleh Polisi. Fasilitas penting hotel termasuk tempat akomodasi tim, ruang power control dll, ditetapkan sebagai area terlarang untuk umum. .

Pengawasan di hotel dilakukan bekerjasama dengan pihak security hotel, selama 24 jam dilakukan di lantai-lantai yang penting. Pemeriksaan ketat yang dilakukan di ruang pertemuan, ruang makan dan fasilitas lain yang digunakan rombongan tim di hotel. Pengamanan tertutup juga dilakukan di lobi dan tempat-tempat lain yang dianggap perlu.

Page 34: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

STRATEGI PENGAMANAN . Tugas Pokok : Aparat Keamanan/ POLRI setempat beserta jajaran dan perkuatannya dengan bantuan Petugas Keamanan Panpel melaksanakan pengamanan pertandingan di stadion, dengan mengedepankan tindakan preventif yang didukung oleh kegiatan intelijen dan tindakan represif, sehingga seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar.

Page 35: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Perkiraan gangguan keamanan. : Sebelum, selama dan setelah pertandingan. Kemacetan lalu-lintas menuju stadion melibatkan banyak penonton

yang mudah terprovokasi. Penghadangan, perkelahian antar suporter yang punya riwayat

dendam. Perusakan kendaraan dan fasilitas stadion. Ancaman bom dan teror. Kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit dan peilaku pemain

yang mengakibatkan kemarahan penonton dengan melakukan perbuatan tidak terpuji (pelemparan, pembakaran, perusakan dll).

Pembakaran kembang api dan membunyikan petasan. Tindak Pidana : pencurian, penganiayaan, pengrusakan dan

penyuapan. Sikap dan perilaku penonton yang bernuasa Rasisme dan Sara. Penjualan karcis palsu dan percaloan. Pemanfaatan kegiatan politik praktis. Obyek / Sasaran Pengamanan .

Page 36: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

VVIP/ VIP, Aparat Pertandingan, Pemain dan Ofisial kedua tim, Wartawan dan Crew TV, Petugas pertandingan / Panpel dan Penonton.

Sarana dan prasarana stadion, seluruh fasilitas pendukung yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan pertandingan,

Materi promosi sponsorship, akomodasi dan transportasi tim-tim. Seluruh kegiatan latihan, sebelum, saat dan sesudah pertandingan, Route perjalanan tim dan aparat pertandingan, kendaraan, area

parkir, pintu masuk/ keluar. Barang milik tim dan ofisial, barang/ benda milik penonton.

Page 37: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

SISTIM PENGAMANAN Penerapan POLA RING – Lingkaran. Ring 1 : Zona Terbatas, lapangan permainan, bench/ bangku cadangan,

bangku wasit cadangan (wasit 4), bangku pengawas pertandingan, garis tehnis, tempat J uru Potret (photographer), terowongan dan akses pemain dari/ ke lapangan.

Zona Tertutup/ Terlarang: ganti, pemain, perangkat pertandingan, kesehatan, dopping, koridor.

Zona Tribune Penonton . VVIP, VIIP, Penonton, Suporter tim. Zona area operasional, ruang : fasilitas PPPK, Sekretariar Panpel, gudang, announcer/ pembawa acara, perawatan stadion, pelayanan darurat, posko/ kendali keamanan, operasional lainnya.

Zona Media, tribune media cetak, ruang konperensi pers ,komentator tv dan radio, mixed zone, ruang kerja/ media center, studio tv / radio, fasilitas siaran dan catering media.

Page 38: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Ring 2 : Zona Netral, antara tempat pemeriksaan pertama dan kedua

(pintu-pintu masuk ke tribun / tempat pemeriksaan karcis yang kedua. Tempat penjualan makan/ minum dan souvenir, merchandize.

Page 39: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Ring 3 : Zona Pemeriksaan/ Penggeledahan/ Pemeriksaan tiket, tempat

penjualan karcis, pintu pemeriksaan dan penggeledahan, area parkir kendaraan, tempat penjualan makanan/ minuman.

Ring 4 : Zona Bebas, kawasan dan jalan raya untuk publik/ umum.

Page 40: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

URUT-URUTAN KEGIATAN PADA HARI PERTANDINGAN. Rapat Koordinasi Keamanan dilaksanakan 1 – 2 hari sebelum hari

pertandingan yang dipimpin oleh Koordinator Keamanan bersama Pejabat Polri yang ditunjuk sebagai Kepala Pengamanan Pertandingan, membahas Rencana Pengamanan dan Rencana Kontijensi / darurat.

Rapat Koordinasi Keamanan dihadiri seluruh perangkat keamanan Polri dan perkuatannya, koordinator suporter, instansi pemadam kebakaran, wartawan, instansi kesehatan, pengelola stadion dan instansi terkait lainnya.

Tentukan suatu lokasi/ tempat pertemuan dalam keadaan darurat yang mudah diakses.

Ketua Panpel dan Koordinator Keamanan melakukan inspeksi lapangan 6 jam sebelum kick off. Pemeriksaan seluruh fasilitas untuk memastikan apakah sudah sesuai peraturan/ regulasi keamanan.

Aparat Keamanan POLRI melakukan Sterilisasi lokasi / ruangan-ruangan / tribune yang digunakan penyelenggara pertandingan, 6 jam sebelum kick off.

Page 41: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Sweeping dan amankan stadion dari benda-benda berbahaya , botol, bom rakitan, petasan melalui pintu-pintu masuk.

Apel Pasukan Keamanan atau APP (acara pimpinan pasukan) secara lengkap, dilakukan 3 jam sebelum kick off.

Penempatan Personil Polisi dan Steward pada pos masing-masing dilakukan 2 jam sebelum kick off, pastikan penempatan dan kehadirannya.

Tempat penjualan tiket, pintu-pintu masuk, tribun penonton dan sekeliling area lapangan pertandingan, disekitar A board.

Page 42: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Pastikan 1 jam sebelum kick off, bahwa situasi keamanan diluar maupun didalam stadion sudah AMAN dan KONDUSIF untuk kesiapan pelaksanaan pertandingan, setelah berkoordinasi dengan Pengawas Pertandingan.

Pemeriksaan pertama di pintu pagar pertama stadion dilakukan untuk mengetahui apakah penonton memiliki tiket/ karcis, lakukan pemeriksaan apakah terdapat barang/ benda yang dilarang dibawa masuk kedalam stadion.

Pemeriksaan kedua di pintu masuk tribun stadion, untuk memeriksa tiket/ karcis, penyobekan counterfoil, pemeriksaan/ penggeledahan badan, pendeteksian barang terlarang dan benda berbahaya.

Penonton disegerakan masuk stadion 1 ½ jam sebelum kick off. Pemisahan kubu suporter yang berbeda harus dilakukan , bisa saja

ada tiga kubu yang berbeda jika sebuah pertandingan dimainkan di tempat netral. Suporter tuan rumah harus memiliki area terpisah untuk mereka sendiri.

Pemisahan suporter harus direncanakan dengan cermat, untuk menghindari kelompok suporter berbeda bertemu satu sama lain saat mendekati atau memasuki stadion, area parkir terpisah bagi kelompok berbeda (Suporter tamu, tuan rumah, wartawan, VIP, dll) harus jelas di beri tanda.

Page 43: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Kepada seluruh personil keamanan ditegaskan bahwa selama pertandingan berada dalam tingkat siaga penuh. Pengawasan dan antisipasi terhadap indikasi gangguan keamanan, sedini mungkin dilakukan secara persuasif dan preventif..

Pengawasan gerak penonton. Dalam keadaan bagaimanapun penonton tidak diperbolehkan pindah[u3] dari satu sektor ke sektor yang lain, stadionnya harus dibagi menjadi 4 (empat) area terpisah, dan dengan baik diawasi Polisi dan Steward. Penonton harus dicegah memasuki area pertandingan.

Penempatan Polisi dan Steward lebih dekat kearea pertandingan, upayakan selalu berdiri menghadap dn mengawasi tribune selama pertandingan berlangsung.

Pengamanan didalam stadion, khusus yang berkaitan dengan pertandingan sepenuhnya dibawah Koordinasi Pengawas Pertandingan ( Match Commisionair).

Page 44: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Koordinator Keamanan bersama Kepala Pengamanan Polri melakukan koordinasi dan evaluasi singkat pada saat jeda pertandingan.

Peningkatan kewaspadaan 10 menit menjelang pertandingan berakhir, terutama di Ring 1 dan Ring 2/ pintu-pintu keluar stadion. Seluruh personil keamanan disiagakan menghadapi selesainya pertandingan.

Pastikan bahwa penonton tidak memasuki area pertandingan pada saat pertandingan selesai.

Pengaturan dan pelaksanaan arus penonton yang keluar saat usai pertandingan dikoordinasikan dengan Polisi yang berada diluar stadion.

Penyiapan Pasukan Pengamanan dan Cadangan – On Call bila diperlukan.

Apabila ada indikasi / gejala yang menjurus menjadi gangguan potensial dan diperkirakan akan meningkat menjadi anarkis - kerusuhan antar suporter / penonton, maka segera diadakan Pertemuan Darurat Khusus, antara Komisi Pertandingan – Pengawas Pertandingan - Pengelola Stadion – Koordinator Keamanan – Ka Pam Polri – Kedua Tim Manager, untuk memutuskan Tindakan yang akan diambil.

Page 45: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Setelah selesai pertandingan, pastikan pemulangan penonton dan supporter dengan baik, tempatkan petugas keamanan diberbagai pintu keluar, Bila situasi antar supporter tidak kondusif, agar diperhatikan suporter kedua tim tidak berpapasan.

J ika seluruh kegiatan pertandingan dinyatakan selesai dengan aman, maka diadakan Apel seluruh Personil Pengamanan ( Polisi dan Steward), disertai evaluasi singkat.

Page 46: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Berikan perhatian khusus pada hal-hal sbb; Observasi secara menyeluruh terhadap situasi yang baru terjadi

menyangkut keamanan di sektor yang dianggap rawan. Proteksi terhadap lapangan, pagar, parit, dan instalasi/ fasilitas

lain; Harus selalu ada Petugas Keamanan di area pagar pembatas. Amankan jaring pengaman dibelakang gawang Lorong pelindung bagi pemain, wasit, dan atap penutup bagi

pemain di bangku cadangan.

Page 47: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Tindakan pencegahan terhadap cidera pemain (misalnya dari papan iklan, dll).

Setiap yang bertugas di stadion (petugas stadion, polisi, pemadam kebakaran, paramedis, panitia, dll) harus dilengkapi dengan mobil telephone (telepon bergerak) atau walkie-talkie sehingga dapat berkomunikasi dengan cepat dan mudah.

Page 48: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

DAFTAR PEMERIKSAAN / Check List . Koordinator Keamanan dan Ka / Dan Pam Polri. Rapat Koordinasi Keamanan, membahas tentang : Pengamanan hotel / akomodasi tim dan perangkat pertandingan. Pengamanan Stadion. Pengamanan Latihan. Penjualan tiket. Pemisahan suporter. Pemeriksaan terhadap fans/ supporter.

Page 49: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Inspeksi / Pemeriksaan : Transportasi, Pengawalan Polisi dan Pengamanan melekat untuk

masing-masing Tim. Stadion. Apel/ APP seluruh personil Polisi dan Match Steward.

Pastikan seluruh personil menempati posisi masing-masing. Areal Lapangan harus bersih dari benda yang dapat

membahayakan pemain / tim. J alan masuk/ keluar stadion – lapangan untuk pemain/ official dan

perangkat pertandingan. Posisi plotting masing-masing personil keamanan. Ruang kendali keamanan / Posko. Identifikasi akurat dalam pemisahan supporter, petunjuk khusus

untuk mengarahkan penonton ke tempat duduknya. J alur khusus , bila terjadi keadaan darurat. Ruang media, TV dan

penyiaran lainnya. Peralatan Pencegah Kebakaran ditempatkan strategis.

Page 50: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Rapat Keamanan sebelum pertandingan dimulai. Pengarahan. J umlah personil keamanan yang dilibatkan. Personil

yang bertanggungjawab di setiap sektor. Perlindungan untuk perangkat pertandingan, tim dan ofisial yang

akan bertanding, Pengawasan/ pengaturan penonton. Pengaturan parkir. Pemisahan supporter. Rencana kontijensi dalam keadaan darurat.

Page 51: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Pemeriksaan fasilitas pertandingan . Ruang Kendali / Posko Keamanan. Area VVIP / VIP. Kamar ganti pemain. Kamar ganti wasit. Ruang pengobatan / medis. Ruang Pimpinan Pertandingan. Ruang Media . Ruang : Press Conference. Ruang warming up / pemanasan. Area Lapangan. Zona Tekhnis. Bangku Cadangan. Bangku Pengawas

Pertandingan. Lampu sorot, papan skor, pembangkit tenaga listrik cadangan,

petugas tekhnis. Area Parkir VIP, Panpel, Penonton. Pos-pos pemeriksaan keamanan diluar / didalam stadion. Penempatan strategis untuk unit-unit pemadam kebakaran.

Page 52: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Hal-hal yang perlu diperhatikan : Sebelum, selama dan setelah pertandingan. Observasi menyeluruh terhadap situasi yang menyangkut keamanan stadion

dan pertandingan itu sendiri. Proteksi / perlindungan lapangan, parit, pagar dan instalasi lainnya. Personil Keamanan yang bertugas di posisi masing-,masing. J aring pengamanan dibelakang gawang. Lorong pengaman khusus untuk pemain dan perangkat pertandingan. Atap/ cover bangku cadagan pemain. Pencegahan terjadinya cidera pemain akibat papan iklan (A board dll). Kelengkapan fasilitas komunikasi mobile phone, walkie talkie dan cara penggunaannya dari seluruh unsur petugas keamanan

Page 53: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Area Penonton. Polisi dan Steward mengawasi supporter / fans yang ditempatkan

terpisah secara terus menerus. Polisi dan Steward melakukan tindakan bila terjadi Kerusuhan dan

Pembakaran Petasann / Kembang api, Tindakan dari unit-unit pemadam kebakaran. Tindakan cepat / persuasive terhadap atribut / spanduk yang

bernada SARA, Rasisme, permusuhan politik. Pastikan pemulangan suporter/ fans pada beberapa pintu keluar,

terutama yang kecewa dengan hasil pertandingan. Seluruh kegiatan pengawasan, pengamanan dan tindakan dalam

keadaan darurat, berada dibawah SATU KOMANDO – Ka Pam Pertandingan – Polri.

Page 54: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

LAPORAN KOORDINATOR KEAMANAN/SECURITY OFFICER No. Pertandingan – Tanggal - Tempat Pertandingan. Tim A – Tim B. Nama Koordinator Keamanan. Persiapan hari pertandingan. . Pengamanan lapangan, pagar, zona penonton, keamanan tim,

pintu keluar darurat, fasilitas stadion lainnya. Kejadian – sebelum, selama dan setelah pertandingan. Keadaan Darurat. Tindakan yang dilakukan. Saran untuk pertandingan yang akan datang Tgl – Tanda Tangan.

Page 55: PROSEDUR KEAMANAN.ppt

Disusun Oleh :KOMITE KEAMANAN & MEDIS PSSIJakarta, 1 Maret 2008