28
CLEARING ROW PIPELINE DAN FLOWLINE SINGA GAS DEVELOPMENT PROJECT NO. Lelang : SGA-J-RQ-00-009 Rev. No. 0 Main Contractor : PT .Inti Karya Persada Teknik Page 1 of 28 1. UMUM Kesehatan dan keselamatan kerja karyawan adalah menjadi sesuatu yang penting diperhatikan dengan meningkatnya aktivitas pekerjaan dilingkungan PT. MENARA GADING PUTIH, karena lebih berpeluang dan berpotensi terjadinya kecelakaan. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan kesertaan dan kesadaran para karyawan untuk melakukan segala upaya dan langkah guna memastikan keselamatan tersebut. Dengan disusunnya pedoman keselamatan dan kesehatan kerja karyawan ini, maka diharapkan kesadaran karyawan terhadap keselamatan, kesehatan kerja akan semakin membaik dan membudaya. Sehingga kecelakaan kerja dapat dikurangi atau dihilangkan. 1. SASARAN Meningkatkan kesadaran dan kemampuan karyawan dilingkungan PT. Menara Gading Putih sebagai investasi dalam upaya mengurangi kerugian perusahaan akibat kecelakaan atau kebakaran, serta merupakan konsep pencegahan kerugian secara dini, demi menunjang prestasi dan produktifitas kerja. 2. TUJUAN Dengan disusunnya buku pedoman pedoman kerja aman ini, maka diharapkan segenap karyawan PT. Menara Gading Putih hendaknya selalu bekerja dengan meningkatkan : a. Perubahan sikap yang selalu memperhatikan keselamatan ( safety mindedness ) b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan jenis pekerjaannya c. Meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi kecelakaan yang akan terjadi pada suatu pekerjaan dan dapat menghindarinya kecelakaan yang akan mungkin terjadi dari pekerjaan tersebut.

C. Prosedur Kerja Aman

  • Upload
    aneshse

  • View
    95

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

C. Prosedur Kerja Aman

Citation preview

Asd;al;a a;lal; ;ls lklksa;dlfk;sldkf asd;flksdl;kf ;sladkf; ks;lfkaskf; as;dlkf ;sadf;a sdf sd;lkf;sdkf askdf l;

CLEARING ROW PIPELINE DAN FLOWLINE SINGA GAS DEVELOPMENT PROJECT

NO. Lelang : SGA-J-RQ-00-009Rev. No. 0Main Contractor : PT .Inti Karya Persada TeknikPage 21 of 21

1. UMUMKesehatan dan keselamatan kerja karyawan adalah menjadi sesuatu yang penting diperhatikan dengan meningkatnya aktivitas pekerjaan dilingkungan PT. MENARA GADING PUTIH, karena lebih berpeluang dan berpotensi terjadinya kecelakaan. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan kesertaan dan kesadaran para karyawan untuk melakukan segala upaya dan langkah guna memastikan keselamatan tersebut.Dengan disusunnya pedoman keselamatan dan kesehatan kerja karyawan ini, maka diharapkan kesadaran karyawan terhadap keselamatan, kesehatan kerja akan semakin membaik dan membudaya. Sehingga kecelakaan kerja dapat dikurangi atau dihilangkan.1. SASARAN Meningkatkan kesadaran dan kemampuan karyawan dilingkungan PT. Menara Gading Putih sebagai investasi dalam upaya mengurangi kerugian perusahaan akibat kecelakaan atau kebakaran, serta merupakan konsep pencegahan kerugian secara dini, demi menunjang prestasi dan produktifitas kerja.

2. TUJUAN

Dengan disusunnya buku pedoman pedoman kerja aman ini, maka diharapkan segenap karyawan PT. Menara Gading Putih hendaknya selalu bekerja dengan meningkatkan :a.Perubahan sikap yang selalu memperhatikan keselamatan ( safety mindedness )

b.Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan jenis pekerjaannya

c.Meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi kecelakaan yang akan terjadi pada suatu pekerjaan dan dapat menghindarinya kecelakaan yang akan mungkin terjadi dari pekerjaan tersebut.

d.Berperan dalam usaha Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna mencegah segala kerugian sesuai tugas dan tanggung jawabnya dan dilakukan secara terpadu di unit kerjanya.

1. PERATURAN KESELAMATAN KERJAA.Pemeliharaan tempat kerja

Sebagian besar kecelakaan yang terjadi dikegiatan work shop dan instalasi perpipaan umumnya bisa dihindari minimum dikurangi dengan memelihara tempat kerja yang baik, oleh sebab itu segala bentuk pemeliharaan sangat dianjurkan dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Adapun hal-hal yang perlu mendapat pemeliharaan antara lain :

1.Penempatan barang

Semua barang yang ditempatkan agar ditempatkan pada rak untuk menghindari kemungkinan jatuh dan disusun gengan rapih.

2.Tempat lalu-lalang

a.Tempat lalu lalang agar dipelihara sehingga tidak becek, tidak licin dan bebas dari hambatan-hambatan.

b.Seluruh tempat lalu lalang yang membahayakan agar dilengkapi dengan pegangan ( Hand rail ).3.Ceceran minyak

Tumpahan minyak yang berada pada lantai, dek, ruang akomodasi atau tempat lain agar dibersihkan secepatnya terutama pada mesin-mesin generator. Minyak atau bahan bakar cair dan gas yang mudah terbakar agar disimpan cukup jauh dari nyala api. Cat dan minyak agar ditaruh di ruang khusus yang bervebtilasi. Minyak dilarang dibuang kedalam air demikian pula yang berasal dari uji produksi.

4.Menggunakan dan menyimpan alat

a.Alat-alat tidak diperkenankan untuk ditinggalkan ditempat pekerjaan tetapi harus disimpan dalam gudang/tempatnya.b.Alat-alat yang telah rusak agar diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Kewajiban pekerja adalah :

c.Memeriksa sebelum dan sesudah alat digunakan dan melakukan tindakan pemeliharaan bila perlu.d.Letakkan alat-alat ditempat yang benar.

e.Laporkan peralatan yang rusak.

B. Kerapihan dan kebersihan pribadiKerapihan dan kebersihan pribadi hendaknya selalu diperhatikan demi menjaga keselamatan dan kesehatan diri dengan cara :

1.Selalu mengenakan pakaian kerja yang telah ditentukan dengan rapih selama jam kerja dan menjaga kebersihannya.

2.Selalu menjaga kebersihan diri demi penampilan pribadi.

3.Selalu memperhatikan dan mengatur rambut dengan rapih.

4.Buatlah suatu kebiasaan bersih dan selalu mencuci tangan anda sebelum makan.

5.Jangan menggunakan tabung atau kaleng bahan kimia untuk menyimpan minuman atau makanan.

6.Apabila anda mengetahui adanya tumpahan atau kebocoran minyak, maka genangan minyak tersebut harus selalu ditutupi dengan bahan penyerap yang tersedia, contohnya pasir, serbuk gergaji

7.Jangan meninggalkan perkakas, kain lap dan sebagainya didalam atau pada mesin. Setelah menggunakan sapu, sekop atau peralatan lain, kembalikan semuanya ditempat penyimpanan yang semestinya.

8.Ketika menumpuk barang-barang pastikan barang-barang tersebut ditumpuk secara merata, diikat dan tidak akan jatuh.

9.Jangan menyimpan barang-barang didepan jalan keluar atau jalan masuk.

D.Kerja tangan a. Teknik mengangkat Kedua kaki harus dibuka dengan letak barang ditengah-tengah kaki.

Pegang benda itu dengan telapak tangan bukan dengan jari.

Siku dan lengan dimasukkan agar lebih kuat.

Pusatkan berat badan dengan kaki, gunakan kekuatan kaki untuk mengangkat, bukan dengan bagian belakang badan.

b. Rencanakan arah Sebelum mengangkat barang terlebih dahulu tentukan arah kemana barang tersebut akan dibawah.

Rencanakan jalan bebas dari hambatan. Jika barang tersebut terlalu sulit untuk diangkat sendiri mintalah bantuan dan gunakan mesin pengangkat.

E.MESIN PENGANGKAT

a. Crane Hanya operator crane yang mempunyai ijin boleh mengoperasikan crane.

Daerah dalam jangkauan crane pada saat bekerja harus bebas dari orang berada dibawahnya.

Gunakan tali untuk menghentikan benda yang terayun pada saat diangkat bila hendak diturunkan.

Hanya orang yang dikenali operator dapat memberikan isyarat menurut cara-cara yang digunakan untuk menaikan dan menurunkan barang.

Sebelum pengangkatan, taksir dahulu benda yang akan diangkat agar tidak melebihi kapasitas angkat yang diijinkan.

Benda yang diangkat harus terikat kuat pada kawat pengangkat sehingga tidak ada kemungkinan jatuh.

Hindari pada waktu mengangkat tali pengangkat terpintal.

Hindari sentakan-sentakan pada waktu menaikan atau menurunkan barang.

Jangan tinggalkan muatan tergantung bila crane tidak terjaga.

Periksa secara berkala kait pada blok muatan agar selalu dalam keadaan baik.

2. Forklift Hanya operator yang mempunyai ijin boleh mengoperasikan forklift.

Operator harus hati-hati dengan permukaan tanah yang tidak rata.

Bila forklift dalam keadaan tidak digunakan garfu boleh diturunkan ke tanah

Perhatikan/Taksir berat benda lebih dahulu sebelum diangkat.

F. Ergonomics

1.Hendaknya selalu memperhatikan keserasian antara alat kerja, alat bantu kerja, cara kerja, lingkungan kerja dan antropometri manusianya, ( Sehingga terasa nyaman/tidak cepat lelah )

2.Hendaknya selalu menyesuaikan luas ruangan dengan jumlah karyawan, sehingga kadar oksigen dalam ruang tersebut masih memenuhi persyaratan.

3.Untuk mencegah kelelahan, maka melaksanakan kerja, harus dihindari : monotoni, penerangan ( cahaya ) yang kurang ( redup ), kebisingan kerja fisik dan mental yang berat dan langsung lama dalam waktu yang lama, melaksanakan tugas / kerja dengan beban mental, bekerja dalam keadaan sakit serta pemberian gizi tidak seimbang.

g.Kotak P3K dan tandu1.Dalam pemakaian obat-obat selalu harus dicatat.

2.Di wilayah PT. MGP harus disediakan tandu dan tempatkan tandu pada lokasi yang mudah dijangkau, tidak kepanasan, tidak kehujanan dan diberitanda.

3.Kenali lokasi dan penggunaan pertolongan pertama dan peralatan keselamatan.

4.Karyawan harus bekerjasama untuk merawat perlengkapan P3K.

5.Perlengkapan P3K hanya digunakan pada pertolongan pertama.

6.Supervisor akan memeriksa persediaan obat-obatan untuk P3K secara teratur.

h.Penyimpanan ( strorage )Cara menangani dan menyimpan barang-barang :

1.Semua barang-barang harus disusun dengan baik dan dikokohkan supaya tidak merosot, jatuh atau runtuh.

2.Pakailah teknik mengangkat yang baik jika mengangkat barang-barang :

Berjongkoklah dekat barang yang akan diangkat

Tegak dan luruskan selalu punggung anda

Angkatlah secara perlahan-lahan dengan menggunakan kaki anda sebagai tumpuan

Jangan menyentak atau berputar

Mintalah bantuan untuk mengangkat barang-barang yang besar atau berat.

3.Barang-barang yang akan disimpan tidak boleh menghalangi pintu, jalan keluar, jalan masuk gudang

4.Jarak barang-barang yang disimpan didalam gudang tidak boleh kurang dari 2 meter.

5.Barang-barang berupa pipa dan batang-batangan harus ditumpuk dengan menggunakan penahan yang baik.

6.Simpan barang-barang menurut jenis, berat dan fungsinya.

i.Penyimpanan solar, oli, thiner, air battery, cat & gemuk1.Lokasi penyimpanan solar, oli, thiner, air accu, cat dan gemuk harus jauh dari sumber api, panas, air hujan dan dipisahkan satu dengan yang lainnya.

2.Disetiap lokasi penyimpanan harus diberi tanda pengenal barang dan rambu larangan untuk kegiatan yang membahayakan.

3.Kaleng derigen dan lain-lain yang digunakan sebagai tempat penyimpanan harus dalam keadaan tertutup.

4.Ruang penyimpanan harus bersih/bebas dari tumpuhan solar, oli, thiner, gemuk, cat dan air accu.

j.Penyimpanan tools1.Tempat tools pada lokasi penyimpanan sesuai dengan lay-outnya.

2.Lokasi penyimpanan harus bersih dan kering.

3.Dilarang menyimpan tools dengan cara menumpuk terlalu banyak.

4.Dilarang menyimpan tools yang berat atau tools yang mudah tergulir ditempat yang tinggi dan miring.

5.Pisahkan antara tools yang mudah pecah dengan tools yang keras.

6.Dilarang meletakkan tools berat diatas tools ringan.

7.Sertakan instruksi manual untuk menggunakan tool yang berbahaya.

8.Dilarang menimpan tools yang bertekanan dalam keadaan belum direlease.

9.Beri tanda atau nama tools pada rak penyimpanan.

10.Berikan ventilasi dan penerangan yang cukup.

k.Penyimpanan equipment / peralatan kerja1.Penyimpanan equipment harus dalam kondisi kering & bersih.

2.Tempatkan equipment pada lokasi dan lay-out yang sudah ditentukan.

3.Untuk electrical equipment sebelum disimpan pastikan power switch dalam kondisi off, gulung kabel power dengan baik.

4.Dilarang menyimpan peralatan yang menggunakan tekanan udara / oil hydraulic dalam keadaan belum direleas( dibuang tekanannya ).

5.Pastikan Control Power ( Peralatan yang menggunakan tekanan udara ) dalam kondisi netral.

6.Pastikan control level dari Hydraulic equipment dalam kondisi netral.

l.Penyimpanan material fabrikasi1.Dilarang menyimpan besi plat/propile dengan berdiri tanpa pengaman.

2.Saat penyimpanan, pastikan rak tempat penyimpanan material dalam kondisi kuat dan aman.

3.Perhatikan jenis dan bentuk material ( plat, propile, pipa, dll ) dan simpanlah sesuai procedure standard yang telah ditetapkan

4.Penyimpanan material fabrikasi harus terlindung dari panas dan air hujan.

m.Alat-alat listrik1.Seluruh alat-alat listrik dengan kabelnya agar diperiksa secara berkala terhadap kemungkinan terjadinya hubungan pendek.

2.Setiap pekerjaan perbaikan listrik agar memperhatikan syarat-syarat keselamatan misalnya dengan mematikan arus listrik terlebih dahulu, menggunakan isolator dan sebagainya.

3.Hanya orang yang mendapatkan ijin boleh melakukan pekerjaaan listrik. Sebelum bekerja agar dipersiapkan

2. PERLINDUNGAN KERJA PERORANGAN (APD)

Merupakan falsafah perusahaan apabila memungkinkan keselamatan perorangan merupakan factor kunci dalam pemancangan disemua area kerja perusahaan. Namun demikian banyak lokasi kerja yang memiliki bahaya yang potensial yang tidak memberikan jalan pemecahannya. Semua karyawan harus dipersiapkan untuk hal-hal yang tidak terduga karena alasan itulah perlengkapan kerja perorangan diwajibkan ada ditempat-tempat tertentu dan pada saat melakukan pekerjaan. Persyaratan berikut ini merupakan standard minimum : Persyaratan yang lebih ketat mungkin ada pada daerah-daerah tertentu. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi foreman, supervisor anda atau coordinator safety.

A.Peralatan keselamatan kerja perorangan (APD)1.Topi keselamatan kerja ( Safety Hat )Dalam melakukan pekerjaan, seluruh regu karyawan harus menggunakan topi keselamatan kerja yang memenuhi persyaratan baik terbuat dari plastic ataupun aluminium. Penggunaan safety hat ini dianjurkan bagi pekerja-pekerja yang besar kemungkinan mendapat kecelakaan pada bagian kepala akibat dari benda yang jatuh atau benturan yang telah diukir karena kondisinya sudah tidak aman.

2. Sepatu keselamatan kerja ( Safety Shoes )Harus digunakan selama yang bersangkutan berada pada tempat pekerjaan. Pekerjaan di lapangan agar menggunakan sepatu safety yang kuat dan memenuhi syarat keselamatan kerja, bentuknya tinggi tanpa menggunakan tali dengan besi pada ujung kaki serta bagian bawah terbuat dari karet yang anti slip dan tahan minyak. Sepatu yang telah rusak agar cepat diganti.

3. Alat Pelindung mata ( Eye protector )Alat pelindung mata ini harus dipergunakan pada pekerjaan-pekerjaan antara lain mengelas, mengerik cat, menggerinda atau pekerjaan lain yang dapat mengakibatkan bahaya pada mata baik oleh cahaya maupun masuknya partikel-partikel (Misalnya pada pekerjaan sandblasting)

4. Sarung tangan ( Hand gloves )Semua pekerjaan di lapangan maupun di work shop wajib menggunakan sarung tangan yang terbuat dari katun yang berguna agar waktu memegang alat-alat lebih kuat (Tidak licin), mencegah luka bila memegang permukaan yang kasar atau panas dan dapat memegang lebih kuat. Selain itu pekerjaan yang lain tersedia pula sarung tangan yang terbuat dari kulit, karet atau plastic.

5.Pakaian kerja ( Cover all )Saat melakukan pekerjaan harus menggunakan pakaian kerja dengan ukuran badannya (Tidak longgar dan tidak ketat), warna pakaian sebaiknya yang menyolok dengan bahan terbuat dari katun. Guna pakaian kerja antara lain menghindari panas matahari, sengatan serangga, tanaman beracun, goresan benda-benda kasar dan kontak dengan bahan kimia secara langsung.

6.Pelindung telinga ( Ear protector )

Dipakai pada daerah yang mempunyai tingkat kebisingan diatas 80 db misalnya didaerah sekitar mesin-mesin pada instalasi generator, compressor dan lain-lain.

7.Pelindung pernapasan ( Masker ) dan alat bantu pernapasan

Alat ini harus dipakai bila bekerja pada daerah yang berdebu, contoh pada tempat penampung lumpur, cementing atau zat kimia.

8.Sabuk pengaman (Safety belt)

Digunakan oleh pekerja yang berada pada tempat yang tinggi dimana ada resiko jatuh. Dalam melaksanakan pekerjaan diketinggian harus selalu menggunakan alat ini.

9.Pelindung dada ( Apron )

Digunakan sebagai peralatan pelindung dada pada pekerjaan las maupun pencampuran bahan kimia. Alat ini diikatkan pada leher dan punggung dan biasanya terbuat dasi karet atau kulit.

Standard perlengkapan kerja perorangan yang diisyaratkan oleh perusahaan sesuai dengan tugas dan bidang pekerjaaan 3. KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN PERALATAN

A.Keselamatan mekanisUntuk menjamin agar pemakaian alat alat selalu dalam keadaan aman, maka perlu diperhatikan keselamatan sebagai berikut :1. Mesin Perkakas Lathe ( Mesin bubut )

Booring ( Mesin bor )

Grinda/grind ( Mesin gerinda )

Hax Saw Machine ( Gergaji Mesin )

Milling machine ( Mesin perata )

Test Macine ( Mesin test )

Welding machine ( Mesin las )Alat pengaman terdiri dari kaca pelindung dan guard belt, bila terbuat dari kawat jarak 3/8 atau 0.9 cm. Khusus untuk gerinda yang perlu diperhatikan jarak antara batu gerinda terhadap landasan 1/8 atau 0.3 cm ( 0.3 x tebal benda kerja ).

2. Mesin las Alat pengaman yang diperhatikan guard belt (Pelindung ban bergerak) las engine

Pelindung terhadap knalpot dan pengunci roda

Kabel Switch On-Off ( untuk mesin las trapo )

Holder las dan standard APD yang digunakan.3.Engine Tester

Perlu diperhatikan, exhaust dibungkus dengan rock Wool yang dilapisi aluminium foil.

Guard untuk pulley / Belt

Guard untuk propeller shaft dan perhatian adjuster stopper

Accessories control Panel

4.Electrical Tester

Perlu diperhatikan guard belt dan clamp pengikat serta safety brake

B.Keselamatan listrikUntuk melakukan pekerjaan listrik harus orang yang betul-betul mengerti.

1.Kabel listrik yang perlu diperhatikan

a. Kabel terbuka/terkoyak

b. Kabel tua/isolator kering

c. Sambungan kuat isolasi ( Pelindung )

d. Penggunaan kabel harus diperhitungkan dengan bebannya/besarnya ampere.

e. Sambungan kabel tidak boleh lebih dari satu.f. Bila mana kabel atau sirkuit listrik diputuskan, kabel atau sirkuitnya harus dikunci atau diberi tanda kunci, tanda demikian hanya boleh dicabut oleh orang yang memasangnya atau personil yang berwenang.

g.Perhatian khusus harus diberikan bilamana bekerja dengan benda-benda logam panjang disekitar kabel-kabel atau sakelar listrik. Jangan memikul batangan atau pipa panjang diatas bahu anda bilamana bekerja dekat kabel beraliran listrik

h.Segera laporkan setiap kabel atau sakelar yang putus jaga agar tak seorang pun yang menyentuh kabel atau sakelar yang bersangkutan.

i.Jangan sekali-sekali membawa menarik atau meletakan kabel yang beraliran listrik kedalam atau melalui genangan air.j.Kabel-kabel listrik yang bersifat sementara harus tertutup atau dipasang diketinggian tidak boleh merintangi jalanan atau tempat-tempat lainnya karena dapat mengakibatkan rusaknya kabel-kabel tersebut dan tersandung kakik. Sambungan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tetap memiliki kekuatan-kekuatan mekanis dan kemampuan listrik dari kabel yang asli.

2.Sekeringa.Tidak boleh disambung dengan kawat

b.Sesuai dengan beban

c.Bila MCB turun tidak boleh dinaikan lebih dari dua kali, harus dicari sumber kerusakan dahulu

d.Tidak boleh memegang MCB dalam kondisi tangan basah

e.Jangan menyimpan barang-barang lain dalam lemari sakelar

f.Hanya orang-orang yang mengerti saja yang diperbolehkan membuka dan menutup sakelar listrik

g.Semua sakelar listrik utama harus diberi label untuk menunjukan unit-unit mana yang dikendalikan melalui sakelar-sakelar tersebut.

Peralatan listrik yang diperlukan : Hindari pemakaian yang bertumpuk ( Berlebihan )

Tidak boleh menghubungkan kabel kestop kontak tanpa stecker

Hanya orang yang ditunjuk yang boleh memasuki ruang pembangkit listrik atau gardu listrik.

Kawat listrik yag kendor, tergantung dan peralatan listrik yang tampaknya memerlukan perbaikan harus dilaporkan kepada departemen listrik

Peralatan tangan bertenaga listrik tak boleh dioperasikan dengan voltage yang berpotensi tinggi

Semua cairan dan gas harus dianggap sebagai bahan yang berpotensi pengantar arus listrik.

Semua perkakas dan alat-alat listrik harus dihubungkan dengan tanah (dikebumikan)

Hanya orang-orang yang ditunjuk dan tukang listrik (electrician) yang diperbolehkan untuk mengoperasikan / memperbaiki alat-alat listrik.

Tidak diperbolehkan bekerja pada atau berdekatan dengan rangkaian listrik yang bertegangan tinggi, kecuali jika telah diambil tindakan pengaman secukupnya, jalannya pekerjaan telah ditinjau kembali dan disetujui oleh pengawas bagian listrik.

Bila harus bekerja dibagian-begian yang beraliran listrik, maka sarung tangan karet, dan alat-alat pelindung lainnya harus dipakai.

Ditempat-tempat yang berbahaya harus dipasang rintangan-rintangan dan tanda-tanda peringatan sebagaimana mestinya, seperti : DILARANG MASUK, AWAS BAYAHA LISTRIK TEGANGAN TINGGI dan sebagainya.

C.Keselamatan kerja pada waktu menggerinda.a. Kacamata pengaman harus selalu dipakai ( Gunakan ADP yang sesuai dengan standard )

b. Penggantian batu gerinda harus dilakukan oleh operator yang ditugaskan dan berwenang dengan memutuskan sumber arus terlebih dahulu dan telah mengikuti / menyelesaikan latihan khusus.

c. Jarak antara gerinda dan meja kerja harus 3 mm.

d. Dilarang berdiri didepan batu gerinda pada saat orang lain sedang menggerinda (diarah percikan batu gerinda)

e. Tidak dibenarkan menggunakan sisi batu gerinda atau menekan batu gerinda secar berlebihan.

f. Supaya percikan tidak kena mata harus selalu menggunakan pelat transparant.

g. Bila menggunakan gerinda tangan, tidak boleh ada seorang pun berada diarah putaran gerinda.

h. Setelah batu gerinda diganti, orang yang bertugas mengganti harus melakukan putaran percobaan.

i. Batu gerinda harus dilengkapi dengan cicin pengaman sewaktu dipasang, dilindungi dengan tutup pengaman, dan dilengkapi dengan kaca perisai.

j. Ukuran dan bentuk batu gerinda yang digunakan harus sesuai dengan standard pabrik pembuat.

k. Kecepatan putaran mesin gerinda tidak boleh melebihi ketentuan pabrik.D.Keselamatan kerja pada waktu mengolah logam (meluruskan / bengkok)a. Alat-alat pelindung diri (kaca mata pelindung, penutup telinga, pelindung tangan, sarung tangan kulit dan penutup kaki harus selalu dipakai).

b. Bila menggunakan palu besar (Sledge Hammer), sarung tangan harus ditanggalkan.

c. Perkakas dan jig harus diperiksa terhadap kemungkinan adanya kerusakan

d. Untuk tiap pekerjaan harus menggunakan perkakas yang telah ditentukan

e. Setiap personil wajib berhati-hati terhadap benda kerja agar kemungkinan terluka, terjepit atau tergores bias dihindari.

f. Selalu konsentrasi perhatian pada benda kerja

E.Keselamatan kerja dalam pekerjaan memotong dengan gas/apia. Memotong dengan gas harus dilakukan oleh operator yang memenuhi syarat dan telah menyelesaikan latihan.

b. Alat pelindung diri ( Kaca mata pelindung gelap, pelindung lengan, sarung tangan dan pelindung kaki ) harus selalu dipakai.c. Hose harus selalu diperiksa dan harus segera diganti bila ada kerusakan.d. Sebelum dan sesudah bekerja, tabung gas dan salurannya harus selalu diperiksa untuk menghindari adanya kebocoran gas.e. Membuka dan menutup valve harus hati-hati.f. Bila menggunakan igniting lighter, operator harus menjauhkan nyala api dari mukanya.g. Nyala api tidak boleh diarahkan kepada operator lain.h. Alat pemadam kebakaran harus disiapkan didekat operator bekerja.i. Penyimpanan tabung Acetyline/LPG dan oksigen tidak boleh diletakkan berdekatan.j. Tidak dibenarkan menyimpan tabung di tempat yang panas dan posisi selalu berdiri dan diikat.k. Mengikat hose tidak boleh memakai kawat melainkan harus menggunakan clamp.l. Lubang-lubang pada brander las harus dibersihkan jangan sampai tertutup kotoran.m. Bila pekerjaan selesai buanglah gas didalam hosen. Tempatkan APAR dan kotak P3K didekat lokasi kerjaF.Keselamatan kerja pada waktu mengelas dengan las listrika. Alat- Alat pelindung diri harus digunakan ( Kaca mata pelindung, topeng, apron, pelindung lengan, sarung tangan kulit, pelindung dan penutup kaki )

b. Tutup pengaman kabel dan holder harus selalu diperiksa, jika ada kerusakan harus segera diperbaiki.

c. Tidak boleh melakukan penglelasan apabila badan atau pakaian dalam keadaan basah.

d. Apabila bekerja pada daerah yang lembab harus lebih berhati-hati karena kemungkinan shock ( Pingsan )

e. Tidak oleh bekerja didekat bahan-bahan yang mudah meledak dan mudah terbakar.

f. Bila mengelas tangki minyak tanah, tangki tersebut harus benar-benar dalam keadaan kosong dan terbuka.

g. Tidak boleh menggunakan holder yang telah rusak.

h. Kabel masa harus benar-benar tersambung pada benda kerja dengan baik.

i. Gagang palu harus selalu kokoh dan cukup panjang.

j. Sambungan sambungan kawat pengelasan pada bagian primer & sekunder harus selalu disekat secara sempurna.

k. Batang pengelas (Welding Rod ) harus selalu dilepas apabila menyimpan holder setelah berhenti ata selesai mengelas

l. Tempatkan APAR dan kotak P3K didekat lokasi kerja.

H.Cutting machine yang harus diperhatikan1.Harus dipasang alat pelindung diri yang sesuai dengan standard pekerjaan.

2.Jarak pemasangan harus diperhitungkan agar tangan pekerja tidak terpotong/terjepit.

3.Tempatkan APAR dan kotak P3K didekat lokasi kerja.

I.Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan sling nilon1.Sling nilon harus segera diganti apabila : Terdapat irisan-irisan pada ikatan dan sabuk utama apabila irisannya lebih lebar dari tebal sling

Terjadi keausan yaitu bila nap sudah mengaburkan anyaman.

Bagian-bagian stiko rusak dan benang-benang nilon terputus-putus.

Terjadi kerusakan karena panas atau bahan kimia, terjadi pelunakan atau pengerasan yang berlebihan, sangat kotor dan dipakai terlalu lama.2.Bila mengangkat benda persegi harus menggunakan alas penyekat.

3.Tidak boleh menggunakan sling nilon didalam cairan asam.

4.Tidak boleh mengangkat beban panjang sebelah.

5.Tidak boleh menggunakan sling nilon yang terpuntir atau tergulung.

6.Tidak boleh menggunakan sling nilon untuk menarik beban.

7.Tidak boleh menggunakan sling nilon diatas beban kapasitas yang diperkenankan.

J.Menggunakan peralatan dengan cara yang aman Orang yang tidak berwenang dilarang mengutak-atik peralatan.

Sebelum memeriksa atau memperbaiki peralatan semua sakelar harus dimatikan, tekanan alat-alat hydrolik harus dibuang dan sakelar harus dberi tanda label Sedang diperbaiki

Jika terjadi gangguan listrik pada suatu peralatan, peralatan itu harus dilaporkan kepada foreman atau supervisor.

Petugas harus mengenal baik tempat sakelar utama dan sakelar darurat peralatan yang sedang ditangani maupun peralatan lain disekitarnya.

Alat-alat penarik otomatis harus dilakukan oleh orang-orang specialis.

Tanpa memperoleh persetujuan tidak boleh memutus atau mengelas, kabel-kabel bertegangan tinggi, pipa pipa oli, pipa-pipa air atau pipa-pipa udara yang bertekanan tinggi yang ada diruangan bengkel.

Bila bekerja pada ketinggian lebih dari 2 meter, harus meminta persetujuan terlebih dahulu dan harus memakai sabuk pengaman dan atau tangga/stager.

Perhatikan lokasi sekitar tempat kerja sebelum memulai pekerjaan.

K.Perkakas kerja1.Gunakan Perkakas Kerja Yang Masih Berfungsi Dengan Baik Dan Aman Bagi Keselamatan Kerja.

2.Laporkan segera kepada atasan apabila ditemukan perkakas kerja yang rusak, agar diperbaiki atau diganti dengan yang baru.

3.Apabila harus memperbaiki perkakas kerja pertimbangkan factor keselamatan kerja.

4.Harus memahami prosedur pemakaian perkakas kerja yang benar dan aman sebelum mempergunakannya.

5.Jangan memasakan pemakaian perkakas kerja tanpa memperhitungkan keselamatan baik diri sendiri maupan orang lain dan perkakas kerja itu sendiri.

6.Apabila mempergunakan perkakas kerja yang terbuat dari logam dan bersumber tenaga dari listrik yang tanpa isolator, maka kabel arde harus tertanam ditanah

7.Selalu tempatkan perkakas kerja dalam keadaan bersih teratur dan rapih.

L.Keselamatan menggunakan peralatan tangan secara amanPemeriksan dan penggunaan peralatan tangan secara aman :

Para karyawan harus memeriksa alat-alat sebelum dipakai. Alat-alat yang tak aman atau tak sempurna harus diperbaiki, diganti atau dilaporkan kepada supervisor karyawan berangkutan.

Perkakas tangan harus sering kali diperiksa dan sesuatu alat yang ditemukan tak sempurna atau tak aman, harus segera diperbaiki atau diganti.

Perkakas tangan harus dijaga agar kondisinya selalu baik. Alat yang kepalanya mengembang rusak, gagangnya retak/pecah/tak sempurnah harus diperbaiki atau dibawa ke bengkel alat untuk perbaikan.

Perkakas tangan harus diberi perawatan dan perhatian yang baik. Penyalah gunaan atau kerusakan alat yang disengaja akan mengakibatkan diambilnya tindakan disipliner.

Pastikan bahwa semua perkakas tangan bersih dan tidak terkena pelumas, minyak atau bahan asing lainnya.

Gunakan selalu alat yang benar untuk pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Menggunakan alat yang tidak tepat menimbulkan bahaya keselamatan fisik anda sendiri maupun orang-orang disekitar anda

Jangan gunakan tangkai alat sebagai pengungkit, penyangga atau memukul.

Bilamana menggunakan pisau, potonglah kearah luar badan, jangan sekali-kali kearah badan.

Hanya kunci-kunci dengan ukuran yang tepat yang boleh digunakan untuk sesuatu pekerjaan. Pembuatan perpanjangan gagang kunci supaya menghasilkan genggaman yang lebih kuat harus dihindari.

Bilamana menggunakan alat kunci, lindungilah tangan dan jagalah agar tak jatuh seandainya kuncinya slip. Pastikanlah bahwa kuncinya cocok dengan baut, mur dan sedapat mungkin memutarnya seakan-akan menarik kunci ini dan bukan mendorongnya.

Jangan sekali-kali menggunakan jari tangan untuk memeriksa jalur. Gunakan pin atau alat alin yang cocok.

Semua alat dan peralatan hanya boleh digunakan untuk keperluan yang telah dirancang untuk alat-alat bersangkutan dan tidak boleh dipakai melampaui batas kerja yang aman.

Jangan memukul logam keras pada logam keras lainnya. Kepingan logam dapat meluncur dengan daya tembus peluru.

Kampak tangan, gergaji, pahat atau alat-alat tajam lainya harus disimpan dalam kompartemen-kompartemen bilamana diangkut dengan kendaraan dan harus diberi pelindung pada sisi tajamnya.

Jangan sekali-kali menggunakan tang, tang pompa air atau kunci berbentuk sabit untuk membuka baut, nut. Gunakan selalu kunci ujung berlubang sebagai pilihan terbaik anda.

Jangan gunakan obeng sebagai linggis, pahat/pemukul

Bilamana mata obeng menjadi tidak tajam lagi, asahlah mata obeng seperlunya dengan menggunakan gerinda sebelum dipergunakan, hati-hatilah agar pekerjaan anda menghadap menjauhi rotasi roda gerinda guna mencegah pantulan.

Gunakanlah selalu kaca pelindung bilamana sedang menggerinda, memukul, memahat atau mengamplas dengan kecepatan tinggi.

Kikir tak boleh dipergunakan apabila tidak dilengkapi dengan pegangan. Dan tidak boleh menggunakan kikir sebagi pengungkit.

Bilamana alat terdiri satu bagian ( Misal palu, tang, kikir gergaji tangan, obeng dan lain-lain. Pastikan bahwa pengikat/sambungan dalam kondisi baik/kuat. Periksalah kalau-kalau ada sambungan yang longgar dan gantilah alatnya jika perlu. Tidak diperbolehkan mepergunakan kunci-kunci yang sudah aus. Tidak dibenarkan menggunakan palu untuk memukul benda kerja yang keras dan mudah pecah dll. Gunakanlah selalu alat khusus bilamana diperlukan. Pada semua alat yang menggunakan socket, pastikan bahwa lubangnya cocok dengan kunci atau alat penahan geraknya sudah tidak sempurna. Mulailah memasang baut atau sekrup dengan tangan terlebih dahulu guna menghindri kerusakan ulirnya. Apabila ragu-ragu tentang skrup atau baut yang tepat untuk dipakai, gunakanlah ukuran ulir untuk menginspeksi ukuran ulirnya. Gunakanlah kunci punter bilaman diperlukan. Pastikan bahwa Torque Wrench sudah dikalibrasi. Pada karyawan yang bekerja pada tempat yang tinggi harus menempatkan alat-alat dan bahan-bahan di lokasi yang aman sehingga tidak akan terlempar atau terjatuh akibat getaran. Semua bahan, alat dan potongan yang lepas harus dsingkirkan dari tempat kerja yang tinggi bilaman pekerjaan perbaikan atau inspeksi telah selesai. Periksalah semua alat listrik guna memastikan kalau-kalu ada kabel yang terlepas, terpotong atau sudah tidak baik lagi. Pastikan bahwa alat telah dihubungkan dengan baik ke harde. Selalu putuskan hubungan dengan sumber listrik dari peralatan sebelum pekerjaan repaire di mulai. Selalu gunakan alat-alat dengan memakai gagang yang terisolasi jika bekerja disekitar tempat yang diduga ada sumber listrik. Pada waktu mengoperasikan alat listrik, tindakan pencegahan berikut yang harus diambil guna melindungi para karyawan :a. Kabel tiga kawat akan dipakai

b. Kabel dua kawat boleh dipakai jika sumbernya sudah di isolasi atau alat-alat berisolasi ganda dipakai.

c. Grounded harus dipaku bersama kabel tiga konduktor di tempat yang basah atau ardenya sudah dipasang.

d. Alat-alat yang mengunci peralatan tangan pada posisi ON harus disingkirkan.

e. Pastikan penutup-penutup lampu telah terpasang pada semua lampu yang dipaki untuk pekerjaan perawatan.

f. Tidak diperbolehkan membiarkan kabel listrik tergeletak di genangan minyak, air atau bahan baker atau menyeberangi tepian logam tajam.

g. Jika alt tidak sedang dipakai, pastikan bahwa semuanya bersih dan simpanlah dalam kotak alat anda atau ruang peralatan.h. Pada akhir jam kerja, pastikan bahwa semua peralatan kunci-kunci sudah dibersihkan dan disimpan dalam tempat yang aman dan tidak menghalangi jalan.

M. Angkat mengangkat barangProsedur mengangkat dan memindahkan beban dengan tepat aman, dengan menggunakan alat peralatan pengangkat, crane atau tanpa alat.a.Mengangkat dengan forklift1.Tidak boleh menumpang selain menumpang selain operator yang mengemudikan.

2.Dilarang mengemudikan forklift dengan kecepatan tinggi.

3.Tidak boleh saling mendahului sesame forklift.

4.Dilarang mengangkat barang melebihi kafasitas angkat.

5.Tidak boleh mengangkut orang dengan forklift.

6.Tidak boleh berdiri dibawah/diatas garfu pengangkat.

7.Tidak boleh mengoperasikan forklift dengan sepatu dan tangan berminyak

8.Hindari rem mendadak pada saat forklift membawa beban.

9.Tidak boleh meninggalkan forklift saat engine masih dalam keadaan hidup atau engine mati tapi beban masih diatas.

10.Pengemudi/operator harus mempunyai ijin khusus mengoperasikan yang dikeluarkan oleh perusahaan.

11.Operator harus memperhatikan kelengkapan dan kelayakan unit siap kerja : Bel/Klapson, kaca spion, lampu-lampu dan fungsi brake/rem dan tekanan ban.

12.Berhenti sesaat dan bunyikan klakson pada persimpangan jalan atau tikungan.

13.Operator harus selalu konsentrasi penuh dalam mengemudikan dan menggunakan APD sesuai standard.

14.Apabila beban menghalangi pandangan operator. forklift dioperasikan mundur.

15.Bila menurunkan barang ditempat yang dikehendaki, harus dilakukan dengan perlahan-lahan dan letakanlah pada posisi yang rata dan stabil.

16.Jika mengangkat beban yang khusus ( Drum, roll plate kabel dll ), Forklift harus dilengkapi perlengkapan khusus (Forklift).

17.Apabila forklift dalam keadaan Standby operator harus melakukan :

Hand brake harus posisi mengikat

Mesin harus dimatikan

Garfu diturunksn sejajar dengan lantai

Tempatkan pada jalan yang datar dan aman

Kunci kontak dilepas dan diamankan

18.Pada jalan yang menurun untuk forklift yang membawa beban harus berjalan mundur.

B.Mengangkat dengan mobil crane1.Dilarang memegang component berat dan besar yang sedang dipindahkan dengan crane, gunakan tali pengatur pada jarak yang aman.

2.Tidak boleh meninggalkan crane dalam kondisi ada beban terangkat

3.Tidak boleh mengangkat beban melebihi kapasitas angkat.

4.Dilarang memajukan atau bergerak kedepan, apabila crane membawa beban ( Harus ditempat )

5.Tidak boleh mengoperasikan crane ketika tangan masih basah/berminyak.

6.Pengemudi mobil crane harus memiliki ijin khusus mengoperasikan dari yang berwenang / manager.

7.Mobil crane yang dioperasikan harus mempunyai kesiapan

a.Cluth & drum brake harus berfungsi dengan baik

b.Kawat baja/wire rope (Sling), alat-alat bantu harus dalam kondisi baik.

8.Mobil crane harus beroperasi pada tanah pondasi yang kuat serta pakai balok/menahan jack dari kemungkinan meleset/amblas.

9.Daerah ayunan ( Swing area ) dari mobil crane harus dalam kondisi aman & tidak ada orang / barang didaerah tersebut.

10.Kait, Derek (Hook) harus menggunakan pengaman (Safety hook )

11.Operator harus menurunkan Stand Jack ( Out Rigger ) apabila hendak mengangkat barang.

12.Operator crane harus selalu memperhatikan ketinggian angkat dan sudut boom pada waktu opearasi.

13.Karyawan lain dilarang menaiki crane pada saat dioperasikan.

14.Sling pembantu harus dalam kondisi baik.

15.Operator atau pembantu operator harus memastikan keadaan aman dari barang-barang atau orang pada saat unit akan dioperasikan.

16.Menghindari dan menjaga operasi crane didaerah power line.

17.Operator dan pembantu operator dalam mengoperasikan crane, harus memakai kode/isyarat untuk pelaksanaan kerja sesuai standard aba-aba international.

C.MENGANGKAT DENGAN OVER HEAD CRANE

1.Dilarang mengangkat beban melebihi kapasitas angkat.

2.Dilarang bekerja/berjalan dibawah crane yang sedang membawa beban.

3.Setiap orang yang akan mengoperasikan over head crane harus sudah mendapat latihan dan mendapatkan pengesahan dari yang berwenang.

4.Setiap pengoperasian over head crane harus mengikuti procedure alur kerja yang berlaku.

5.Operator harus memerikasa tombol/push button dalam keadaan kering tidak ada bekas air dan minyak.

6.Pastikan kabel-kabel tidak ada yang terkelupas

7.Laporkan segera ke supervisor, bila terjadi kelainan pada saat pengoperasian Over Head Crane

8.Setiap Over Head Crane harus dilengkapi dengan alarm kerja.

9.Cara mengoperasikan crane dengan menekan push botton berkali-kali harus dihindari.

D.Mengangkat barang dengan manual ( tanpa alat )1.Dilarang mengangkat sambil memutar.

2.Pastikan beban yang akan diangkat tidak melebihi kekuatan anda.

3.Mengangkat, menarik, mendorong beban harus dengan kekuatan otot kaki bukan dengan kekuatan tulang punggung

4.Usahakan mengangkat beban dengan jari dan tangan penuh.

5.Jaga punggung harus tegap/lurus pada saat mengangkat

6.Berikan jarak tertentu pada kedua kaki untuk tumpuan

7.Mengangkat barang pada posisi jongkok, salah satu tumit harus terangkat.

8.Minta bantuan bila barang yang diangkat terlalu besar dan berat

9.Pada saat mengangkat posisi kepala harus tegak.

E.Mengangkat barang secara umum1.Tidak boleh menggunakan alat bantu angkat ( rantai, wire rope, hook sling ) yang tidak memiliki sertifikat.

2.Jangan menggunakan perlengkapan alat tangan yang sudah aus dan rusak.

3.Jangan membiarkan sling atau kaki sling menggelantung pada waktu derek sedang berjalan.

4.Jangan menyeret sling di tanah atau menarik sling dari bawah beban dengan Derek.

5.Jangan gunakan bata, batako atau benda-benda lain yang mudah hancur pada waktu memasang ganjal di bawah beban atau diantara tumpukan beban.

6.Jangan membiarkan pin ( Pasak ) keluar dari shakle bila sedang tidak digunakan dan kemudian menggunakan baut bila pin itu hilang.

7.Jangan membuat bahul ( Bundelan akhir ) pada tali kawat, tali serat dan rantai atau sambungan rantai dengan menggunakan mur dan baut.

8.Jangan membiarkan sling-sling tali terpasang pada beban derek pada waktu pengelasan ( Penghubung listrik ketanah )

9.Jangan melilitkan sling di seputar beban yang terbuka bagian atasnya tanpa menggunakan spreader ( Perentang ) guna mencegah benturan.

10.Tempatkan sling pada lokasi yang berventilasi, terlindung dari benda-benda tajam, serangga-serangga dan reruntuhan.

11.Sebelum menggunakan sling, pilih sling yang sesuai dengan kapasitas daya angkat yang aman dan periksa kondisi sling tiap 30 cm disetiap sisi, bila terjadi cacat, karat, pelapukan, diameter mengecil, serbuk-serbuk tali ada yang putus, jangan digunakan.

12.Sebelum menggunakan/mengangkat beban, apakah safety hook berfungsi dengan baik dan menjepit plate / shackle /soket penjepit sudah terpasang dengan baik.

F.Perawatan alat-alat angkat1.Semua peralatan/mesin yang sedang mengalami kerusakan/perbaikan harus diberi tanda peringatan.

2.Tidak dibenarkan melakukan perbaikan/pemeliharaan peralatan/mesin tidak pada tempat yang semestinya.

3.Semua peralatan / component tempat kerja harus dirawat dengan baik secara berkala dan diberi proteksi / pengaman agar tidak rusak / tidak karatan ( Diberi terpal, penutup, plate grease atau di cat ulang )

4.Pastikan bahwa alat-alat yang telah selesai di maintenance dalam kondisi siap pakai dan aman.

5.Semua peralatan perlu ditest ( Untuk mengetahui, fungsi dan kemampuan sesuai standard )

4. Perlindungan terhadap tindakan-tindakan yang berbahayaBekerja didaerah berbahayaYang dimaksud daerah berbahaya adalah :

a.Daerah yang mudah terbakar :

Tempat penyimpanan atau pamakaian thinner, bensin, cat, flincoat dan bahan-bahan lainnya yang mudah terbakar & daerah paint shop, tanki bahan baker atau pompa bensin, painting shop, dynamo meter room, FIP calibration.

b.Daerah tegangan tinggi :

Rumah Diesel/Genset dan tempat panel-panel listrik.

c. Daerah yang mudah meledak :Tempat penyimpanan botol-botol gas/udara bertekanan, ruang kompresor dan penyimpanan bahan peledak.Bila akan bekerja pada daerah berbahaya, harus mendapatkan ijin terlebih dahulu, untuk menjaga agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi bahaya-bahaya yang tidak diharapakan.

5. Safety communication A.Rambu-rambu1.Rambu-rambu keselamatan kerja dilengkapi dan dipasang ditempat-tempat kerja, dijalan-jalan adalah untuk melindungi, memberikan petunjuk / arahan agar orang bisa bekerja dengan baik/benar/aman.

2.Setiap kerja yang ada perlu dipasang tanda-tanda, rambu-rambu, poster keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan hidup.

3.Setiap orang wajib memperhatikan, mengikuti aturan, mentaati rambu-rambu yang ada ditempat kerja dengan baik dan benar.

4.Setiap rambu-rambu/tanda-tanda/poster harus dirawat dan diganti bila ada yang rusak.

5.Melanggar rambu-rambu/ tanda-tanda/poster yang ada ditempat kerja, berarti melanggar disiplin/melanggar aturan kerja yang ada, hal ini bias dikenakan sangsi administrasi.B.Radio komunikasi1.Semua kendaraan yang beroperasi di Job Site, perlu adanya informasi/tentang kondisi lapangan agar terhindar dari bahaya, kecelakaan, cedera dan bisa dihubungi setiap saat.

2.Setiap kendaraan yang beroperasi di area tambang, perlu dilengkapi dengan alat-alat komunikasi radio.

3.Setiap pengemudi/mekanik yang mendapat tugas ke job site, radio panggil/SSB harus selalu stand by, agar bias mengikuti ionformasi kondisi lapangan dan bias berhubungan langsung dengan cabang/customer.

4.Setiap pengemudi/mekanik yang mendapat tugas ke job site harus merawat / menggunakan dengan baik perangkat komunikasi dan perlengkapan-perlengkapan lain yang ada dikendaraan tersebut.

5.Setiap ada kelainan/kerusakan alat-alat yang ada pada endaraan tersebut harus dilaporkan segera kepada atasannya/ supervisor.

C.Peraturan keselamatan di mess/barakBesarnya ukuran mess serta sifat kepadatan lokasi kerja mengharuskan dipatuhinya berbagai peraturan maupun prosedur tertentu oleh semua penghuni. Semua peraturan ini telah dirancang guna mengamankan baik anda maupun rekan kerja anda. Sesuatu pelanggaran dengan mudah dapat menimbulkan kebakaran dan mungkin diikuti dengan jatuhnya kornban jiwa dalam jumlah besar. Peraturan berikut ini harus dipatuhi oleh semua penghuni. Pelanggaran akan hal ini mengakibatkan diambilnya tindakan disiplin yang keras. Pelanggaran yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa akan diserahkan kepada kepolisian untuk penuntutan secara hukum.Hendakanya disadari bahwa semua penghuni sebuah kamar akan dianggap sama-sama bersalah apabila ditemukan suatu pelanggaran. Aturan Di Mess Tidak diperbolehkan, mengadakan modifikasi pada jaringan kabel, stop kontak listrik, atau lampu.

Stop kontak listrik tidak boleh menampung lebih dari pada jumlah peralatan yang telah ditentukan.

Bilamana terjadi kebakaran turutilah petunjuk-petunjuk berikut :

Mulai bangunkan para penghuni mess, dan mintalah seseorang menelepon untuk melaporkan situasi darurat bersangkutan.

Lanjutkan membangunkan orang-orang disektar ditempat anda jika mungkin.

Apabila daerahnya berasap, jagalah agar anda terus dekat lantai (merangkak, tiarap). Jangan sekali-kali membuka pintu tanpa menyentuhnya dahulu. Jika pintunya terasa panas, JANGAN DIBUKA! Karena kemungkinan ruangan sebelah sudah terbakar, cari jalan alternative lain.

Apabila memungkinkan usahakan menyelamatkan orang dan barang-barang dari area kebakaran / bangunan.

Usahakanlah memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran bahan kimia kering jenis portabel.

Segera setelah berada diluar bangunan bersangkutan berkumpullah disuatu tempat dimana anda dan yang lain-lainnya tidak akan menghalangi usaha pemadam kebakaran.

Tetaplah bersama sehingga dapat dilakukan perhitungan jumlah orang. Ikutilah semua petunjuk para petugas, keselamatan dan keamanan dengan seksama.

Tidak boleh ada kompor atau alat pemanas yang dipakai untuk maksud apapun didalam kamar.

Dilarang merokok sewaktu berbaring diatas tempat tidur. Barang-barang yang mudah terbakar seperti bensin, thiner dan lain-lain, dilarang disimpan didalam kamar.

Peralatan pemadam kebakaran, panel-panel listrik, gang-gang dan pintu-pintu keluar tidak boleh terhalang.

Kamar-kamar barak / mess harus mendapatkan penerangan dan ventilasi udara yang cukup.

Setiap penghuni mess harus turut serta mnjaga / memelihara kebersihan, kerapihan, keamanan mess dan melakukan kerja bakti bersama-sama penghuni lainnya.

Dilarang membawa teman wanita kedalam kamar.

Dilarang minum-minuman keras dan bermain judi di mess.

Secara bergilir para penghuni mess ditugaskan menjadi coordinator mess.

Safety Officer dan manager terkait secara bergiliran melakukan audit kelayakan mess.

Dilarang melakukan asusila dilingkungan mess.