24
Nervus Fasialis Gianjar Sukma Putra 0908120540 Pembimbing: Dr. Amsar AT, SpS Referat kecil

Ppt Referat Gianjar Sukma Putra

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hhh

Citation preview

Nervus Fasialis

Nervus FasialisGianjar Sukma Putra0908120540Pembimbing:Dr. Amsar AT, SpSReferat kecilNamaKomponenAsalFungsiSaraf fasialisBrankial eferenNukleus fasialisOtot-otot ekspresi wajah: M.platisma, m.stilohioideus, m.digastrikusSaraf intermediatViseral eferenNukleus salivatorius superiorNasal, lakrimal, kelenjar liur (sublingual dan submandibular)Viseral aferen spesialGanglion genikuliPengecapan 2/3 anterior lidahSomatik aferenGanglion genikuliTelinga luar, bagian kanalis auditorius, permukaan luar membran timpani (sensibilitas)

Arkus ReflexRefleks korneaKornea nervus ophtalmicus nukleus sensorik trigeminus nervus fasialis ipsilateralRefleks berkedipCahaya terang mata nukleus tektobulbaris berkedipMeredam suara Impuls akustik nervus VIII nukleus dorsalis M.stapedius relaksasi/ kontraksi

Serat Somatik AferenPinna , meatus akustikus eksternus, m. timpaniGanglion geniculatumNukleus sensorik nervus trigeminus

Gangguan-Gangguan Pada Nervus Facialis

Paralisis motorik perifer dari otot yang disarafi oleh saraf fasialis, kegagalan pendengaran dan penurunan eksitabilitas vestibular

Paralisis motorik perifer dan kegagalan rasa pengecapan dan lakrimal serta sekresi saliva

Paralisis motorik perifer dan kegagalan rasa pengecapan dan sekresi saliva; hiperakusis

Paralisis motorik perifer dan kegagalan rasa pengecapan dan sekresi saliva

Paralisis motorik perifer

Paralisis Supranuklear

paling sering terganggu pada perjalanannya melewati kapsula interna. Satu penyebab yang mungkin adalah infark yang diakibatkan oleh obstruksi arteri karotis interna, atau yang lebih sering arteri serebri media, oleh perdarahan massif dari angioma atau perubahan vaskular lainnya, seperti penyakit hipertensi vaskular atau oleh tumor.Paralisis Nuklear

Nukleus dapat menderita kerusakan akibat penyakit degeneratif (paralisis bulbar progresif, siringobulbia), sirkulatorius, dan proses peradangan (polioensefalitis), tumor pons atau perdarahan pontin. Karena hubungan topografi yang erat antara nukleus facialis dan serat saraf abdusens (VI), tidak jarang suatu penyakit tunggal menyebabkan kerusakan kedua saraf tersebut.Paralisis Perifer

N. facialis yang terjepit dalam foramen stilomastoideum akan menimbulkan kelumpuhan facialis LMN, dinamakan Bells palsyBagian atas dan bawah dari otot wajah seluruhnya lumpuh. Dahi tidak dapat dikerutkan. Fisura palpebra tidak dapat ditutup dan pada usaha memejamkan mata terlihatlah kedua mata berguling ke atas roll upward (Bells phenomenon)..Sudut mulut tidak bisa diangkat.Sindrom air mata buaya (crocodile tears)lakrimasi involunter terjadi ketika pasien sedang makan. Diperkirakan bahwa serat sekretoris untuk kelenjar air liur tumbuh ke dalam selubung Schwann dari serat yang cedera yang berdegenerasi, dan pada asalnya serat tersebut bertanggung jawab untuk glandula lakrimalisPemeriksaan FisikMotorik Pada saat diam perhatikan Asimetris muka (lipatan nasolabial)Bila asimetris (dahi) muka jelas, maka hal ini disebabkan oleh kelumpuhan jenis perifer. Dalam hal ini kerutan dahi menghilang, mata kurang dipejamkan, plika nasolabialis mendatar dan sudut mulut menjadi lebih rendah. Pada kelumpuhan jenis sentral (supranuklear) muka dapat simetris waktu istirahat, kelumpuhan baru nyata bila penderita disuruh melakukan gerakan misalnya ; menyeringai. Gerakan-gerakan abnormal (tic facialis, grimacing, kejang tetanus/rhisus sardonicus, tremor, dsbnya) 9Ekspresi muka (sedih, gembira, takut, seperti topeng)

Pemeriksaan Motorik sesuai perintahMengangkat alis, bandingkan kanan dan kiriMenutup mata sekuatnya (perhatikan asimetris), kemudian pemeriksa mencoba membuka kedua mata tersebut (bandingkan kekuatan kanan dan kiri)Memperlihatkan gigi (asimetris)Bersiul dan mencucur (asimetris/deviasi ujung bibir)Meniup sekuatnya (bandingkan kekuatan udara dari pipi masing-masing)Menarik sudut mulut kebawah (bandingkan konsistensi otot plastima kanan dan kiri). Pada kelemahan yang ringan, kadang-kadang tes ini bisa untuk mendeteksi kelemahan saraf facialis pada stadium dini

Gejala Chvostek

Gejala Chvostek dibangkitkan dengan jalan mengetok daerah wajah yang dilalui N. VII. Ketokan dilakukan dibagian depan telinga. Bila positif, ketokan ini menyebabkan kontraksi otot yang disarafinya. Pada tetani didapatkan gelaja Chvostek positif, tetapi ia dapat juga positif pada orang normal. Dasar gejala Chvostek ialah bertambah pekanya nervus facialis terhadap rangsang mekanik. Pemeriksaan Fungsi viscerosensorik dan motorikFungsi pengecapan2/3 anterior lidah

Suruh julurkan lidah, pasien diberitahu untuk tidak memasukkan lidah ke mulut selama pemeriksaanLetak gula, garam, asam cukaPasien menjawab rasa yang dirasakannya dengan isyarat Misal 1 gula2 garam3 asam cuka

Pemeriksaan Fungsi veisceromotorikProduksi kelenjar salivaAnamnesis: sensasi kering di rongga mulutPalpasi dengan jari: selaput lendir lebih keringPemeriksaan lainnyaRefleks stapedialStetoskop diletakkan di telinga kanan dan kiri pasienDiafragma diletakkan di M. stapediusPemeriksa mengetuk di diafragma stetoskopJika ada kelumpuhan M. Stapedius pasien melepaskan ujung stetoskop di telinga yang sakit akibat mendengarkan bunyi yang amat keras

Tanda glabellaMengetuk glabella dengan hammer refleks Mata berkedip hanya 1-2 kali pada ketukan berulangPositif pada parkinsonTERIMA KASIH