19
ASKEP ANAK “HIDROCEPHALUS” KELOMPOK : V KELAS : 3A NAMA NPM NAMA NPM AISYAH 11005 AS1 NORFITA.F 11049 AS1 BARBITAL.W.P 11012 AS1 PURNAMA.S 11055 AS1 EKA NOVITA.S 11018 AS1 RIYAN.R.P 11062 AS1 H.SYAIFULLAH 11024 AS1 SRI WULANDARI 11069 AS1 M.RIZKY.P 11036 AS1 YOHANNA 11075 AS1 SEKOLAH ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PRODI S1 KEPERAWATAN BANJARMASIN

makalah hidrocephalus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hidrocephalus

Citation preview

Page 1: makalah hidrocephalus

ASKEP ANAK

“HIDROCEPHALUS”

KELOMPOK : V

KELAS : 3A

NAMA NPM NAMA NPM

AISYAH 11005 AS1 NORFITA.F 11049 AS1

BARBITAL.W.P 11012 AS1 PURNAMA.S 11055 AS1

EKA NOVITA.S 11018 AS1 RIYAN.R.P 11062 AS1

H.SYAIFULLAH 11024 AS1 SRI WULANDARI 11069 AS1

M.RIZKY.P 11036 AS1 YOHANNA 11075 AS1

SEKOLAH ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

PRODI S1 KEPERAWATAN

BANJARMASIN

2012/2013

Page 2: makalah hidrocephalus

KATA PENGANTAR

Assallamu’alaikum.wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,dengan rahmat dan

anugrerah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan materi yang

berjudul “HYDROCEPHALUS”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk

memperkaya dan menambah pengetahuan kita. Dan apabila terdapat kekukurangan

pada makalah ini,mohon dimaafkan,karena atas segala keterbatasannya.

Mungkin hanya itu yang dapat kami katakan selebihnya dapat kita lihat

dalam makalah ini untuk lebih memahaminya.sekian dan terima kasih.

Wassallam.wr.wb

Banjarmasin, Desember 2012

Kelompok 3

Page 3: makalah hidrocephalus

BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hidrocephalus

Hydrocephalus merupakan keadaan patologis otak yang mengakibatkan

bertambahnya cairan serebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intracranial yang

meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebro spinal

(Ngastiyah,1997).

Hydrocephalus adalah akumulasi cairan cerebrospinal dalam ventrikel serabral,

ruang subacarhnoid, atau ruang sub dural (Suriadi dan Yuliani, 2001).

Hydrocephalus adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan

Intrakranial yang disebabkan karena adanya penumpukan cerebrospinal fluid didalam

ventrikel otak (Sharon & Terry; 1993; 292).

B. Jenis Hidrocephalus

Hidrocephalus dapat diklasifikasikan menurut :

1. Waktu Pembentukan

Hydrocephalus Congenital, yaitu hydrocephalus yang dialami sejak dalam

kandungan dan berlanjut setelah dilahirkan.

Hydrocephalus Akuisita, yaitu hydrocephalus yang terjadi setelah bayi

dilahirkan atau terjadi karena faktor lain setelah bayi dilahirkan (Harsono,

2006).

2. Proses Terbentuknya Hidrocephalus

Hydrocephalus Akut, yaitu hydrocephalus yang tejadi secara mendadak

yang diakibatkan oleh gangguan absorbsi CSS (Cairan Serebrospinal).

Hydrocephalus Kronik, yaitu hydrocephalus yang terjadi setelah cairan

CSS mengalami obstruksi beberapa minggu (Anonim,2007).

Page 4: makalah hidrocephalus

3. Sirkulasi Cairan Serebrospinal

Communicating, yaitu kondisi hydrocephalus dimana CSS masih bisa

keluar dari ventrikel namun alirannya tersumbat setelah itu.

Non Communicating, yaitu kondis hydrocephalus dimana sumbatan aliran

CSS yang terjadi disalah satu atau lebih jalur sempit yang menghubungkan

ventrikel-ventrikel otak (Anonim, 2003).

4. Proses Penyakit

Acquired, yaitu hydrocephalus yang disebabkan oleh infeksi yang

mengenai otak dan jaringan sekitarnya termasuk selaput pembungkus otak

(meninges).

Ex-Vacuo, yaitu kerusakan otak yang disebabkan oleh stroke atau cedera

traumatis yang mungkin menyebabkan penyempitan jaringan otak atau

athrophy (Anonim, 2003).

C. Etiologi

Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat

antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang

subarackhnoid. akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya.

Penyumbatan aliran CSS sering terdapat pada bayi dan anak ialah :

1. Kongenital : disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim,atau infeksi

intrauterine meliputi :

Stenosis aquaductus sylvi

Spina bifida dan kranium bifida

Syndrom Dandy-Walker

Kista arakhnoid dan anomali pembuluh darah

Page 5: makalah hidrocephalus

2. Didapat : disebabkan oleh infeksi, neoplasma, atau perdarahan

Infeksi

Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. secara patologis terlihat

penebalan jaringan piameter dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah

lain. penyebab lain infeksi adalah toksoplasmosis.

Neoplasma

Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran

CSS. pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel IV /

akuaduktus sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari

cerebelum, penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.

Perdarahan

Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis

leptomeningfen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang

terjakdi akibat organisasi dari darah itu sendiri.

D. Manisfestasi Klinis

Bayi ;

Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur 3 tahun

Keterlambatan penutupan fontanela anterior, sehingga fontanela menjadi tegang,

keras, sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.

Tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial;

• Muntah

• Gelisah

• Menangis dengan suara ringgi

• Peningkatan sistole pada tekanan darah, penurunan nadi, peningkatan pernafasan

dan tidak teratur, perubahan pupil, lethargi – stupor.

Page 6: makalah hidrocephalus

Peningkatan tonus otot ekstrimitas

Tanda – tanda fisik lainnya :

o Dahi menonjol bersinar atau mengkilat dan pembuluh – pembuluh darah

terlihat jelas.

o Alis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera telihat seolah – olah di

atas iris.

o Bayi tidak dapat melihat ke atas, “sunset eyes”

o Strabismus, nystagmus, atropi optik.

o Bayi sulit mengangkat dan menahan kepalanya ke atas.

Anak yang telah menutup suturanya ;

Tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial :

- Nyeri kepala

- Muntah

- Lethargi, lelah, apatis, perubahan personalitas

- Ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada anak berumur 10 tahun.

- Penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer

- Strabismus

- Perubahan pupil

E. Komplikasi

Peningkatan tekanan intrakranial

Kerusakan otak

Infeksi:septikemia,endokarditis,infeksiluka,nefritis,meningitis,ventrikulitis,abses

otak.

Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik.

Hematomi subdural, peritonitis,adses abdomen, perporasi organ dalam rongga

abdomen,fistula,hernia, dan ileus.

Kematian

Page 7: makalah hidrocephalus

F. Patofisiologi

Produksi CSS ↑ Absorbsi ↓

- Post infeksi: Meningitis

- Tumor space occupying

Penumpukan cairan (CSS) dalam ventrikel otak secara aktif

(Hidrosefalus )

Penatalaksanan Obstruksi aliran pada shunt diventrikel otak

Pemasangan VP Shunt Peningkatan Volume CSS

Immobilisasi Resiko Infeksi TIK ↑

Gangguan integritas kulit

Keterangan:

Penyumbatan aliran CCS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam rongga

subaracnoid → dilatasi ruangan CSS di atasnya (foramen Monroe, foramen Luschka

dan Magendie, sisterna magna dan sisterna basalis) → Hidrosefalus

Pembentukan CSS yang berlebihan dengan kecepatan absorbsi yang normal →

Hidrosefalus.

Page 8: makalah hidrocephalus

G. Pemeriksaan Penunjang

Skan temografi komputer (CT-Scan) mempertegas adanya dilatasi ventrikel dan

membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya (neoplasma, kista,

malformasi konginetal atau perdarahan intra kranial)

Fungsi ventrikel kadang digunakan untuk mengukur tekanan intra kranial,

mengambil cairan serebrospinal untuk kultur (aturan ditentukan untuk

pengulangan pengaliran).

EEG: untuk mengetahui kelainan genetik atau metabolik

Transluminasi: untuk mengetahui adanya kelainan dalam kepala

MRI (Magnetik Resonance Imaging): memberi informasi mengenai struktur otak

tanpa kena radiasi

H. Penatalaksanaan

I. a. Pencegahan

Untuk mencegah timbulnya kelainan genetic perlu dilakukan penyuluhan genetik,

penerangan keluarga berencana serta menghindari perkawinan antar keluarga dekat.

Proses persalinan/kelahirandiusahakan dalam batas-batas fisiologik untuk menghindari

trauma kepala bayi. Tindakan pembedahan Caesar suatu saat lebih dipilih dari pada

menanggung resiko cedera kepala bayi sewaktu lahir.

b. Terapi medikamentosa

Hydrocephalus dengan progresivitas rendah dan tanpa obstruksi pada umumnya tidak

memerlukan tindakan operasi. Dapat diberi asetazolamid dengan dosis 25 – 50 mg/kg

BB. Pada keadaan akut dapat diberikan menitol. Diuretika dan kortikosteroid dapat

diberikan meskipun hasilnya kurang memuaskan. Pembarian diamox atau furocemide

juga dapat diberikan. Tanpa pengobatan “pada kasus didapat” dapat sembuh spontan ± 40

– 50 % kasus.

c. Pembedahan

Page 9: makalah hidrocephalus

Tujuannya untuk memperbaiki tempat produksi LCS dengan tempat absorbsi. Misalnya

Cysternostomy pada stenosis aquadustus. Dengan pembedahan juga dapat mengeluarkan LCS

kedalam rongga cranial yang disebut :

a. Ventrikulo Peritorial Shunt

b. Ventrikulo Adrial Shunt

Untuk pemasangan shunt yang penting adalah memberikan pengertian pada keluarga

mengenai penyakit dan alat-alat yang harus disiapkan (misalnya : kateter “shunt” obat-

obatan darah) yang biasanya membutuhkan biaya besar.

Pemasangan pintasan dilakukan untuk mengalirkan cairan serebrospinal dari ventrikel otak ke

atrium kanan atau ke rongga peritoneum yaitu pi8ntasan ventrikuloatrial atau

ventrikuloperitonial.

Pintasan terbuat dari bahan bahan silikon khusus, yang tidak menimbulkan raksi radang atau

penolakan, sehingga dapat ditinggalkan di dalam yubuh untuk selamanya. Penyulit terjadi pada

40-50%, terutama berupa infeksi, obstruksi, atau dislokasi.

J. Asuhan Keperawatan Hidrocephalus

1. Pengkajian

Anamnesa

Kaji riwayat penyakit / keluhan utama

Kaji riwayat perkembangan

Misalnya : - bayi lahir cukup bulan atau tidak

- pada waktu lahir menangis keras atau tidak.

- Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur.

- Dll

Page 10: makalah hidrocephalus

Pemeriksaan fisik

Inspeksi

- Anak dapat melihat keatas atau tidak.

- Adanya Pembesaran kepala.

- Dahi menonjol dan mengkilat. Serta pembuluh darah terlihat jelas.

Palpasi

- Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar.

- Fontanela : fontanela tegang keras dan sedikit tinggi dari permukaan

tengkorak.

Pemeriksaan Mata

- Akomodasi.

- Gerakan bola mata.

- Luas lapang pandang

- Konvergensi.

Observasi tanda-tanda vital

2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

1) Potensial terhadap perubahan integritas kulit kepala b/d ketidak mampuan

bayi dalam mengerakan kepala akibat peningkatan ukuran dan berat kepala

Tujuan / kriteria hasil:

Tidak terjadi gangguan integritas kulit dengan kriteria : Kulit utuh,

bersih dan kering.

Page 11: makalah hidrocephalus

2) Perubahan fungsi keluarga b/d situasi krisis ( anak dalam catat fisik )

Tujuan /kriteria hasil Keluarga menerima keadaan anaknya, mampu menjelaskan

keadaan penderita dengan kriteria : Keluarga berpartisipasi dalam merawat anaknya dan secra verbal keluarga dapat mengerti tentang penyakit anaknya.

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji kulit kepala setiap 2 jam

dan monitor terhadap area

yang tertekan

2. Ubah posisi tiap 2 jam dapat

dipertimbangkan untuk

mengubaha kepala tiap jam.

3. Hindari tidak adanya linen

pada tempat tidur

4. Baringkan kepala pada bantal

karet busa atau menggunakan

tempat tidur air jika

mungkin.

5. Berikan nutrisi sesuai

kebutuhan.

1. Untuk memantau keadaan

integumen kulit secara dini.

2. Untuk meningkatkan sirkulasi

kulit

3. Linen dapat menyerap keringat

sehingga kulit tetap kering

4. Untuk mengurangi tekanan yang

menyebabkan stess mekanik.

5. Jaringan akan mudah nekrosis

bila kalori dan protein kurang

Page 12: makalah hidrocephalus

INTERVENSI RASIONAL

1. Jelaskan secara rinci tentang kondisi penderita, prosedur, terapi dan prognosanya.

2. Ulangi penjelasan tersebut bila perlu dengan contoh bila keluarga belum mengerti

3. Klarifikasi kesalahan asumsi dan misskonsepsi

4. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya.

1. Pengetahuan dapat mempersiapkan keluarga dalam merawat penderita.

2. Keluarga dapat menerima seluruh informasi agar tidak menimbulkan salah persepsi

3. Untuk menghindari salah persepsi

4. Keluarga dapat mengemukakan perasaannya.

3) Resiko tinggi terjadi cidera b/d peningkatan tekanan intra cranial

Tujuan /kriteria hasil Tidak terjadi peningkatan TIK dengan kriteria :Tanda vital norma,

pola nafas efektif, reflek cahaya positif,tidak tejadi gangguan kesadaran, tidak muntah dan tidak kejang.

Page 13: makalah hidrocephalus

INTERVENSI RASIONAL

1. Observasi ketat tanda-tanda

peningkatan TIK

2. Tentukan skala coma

3. Hindari pemasangan infus

dikepala

4. Hindari sedasi

5. Jangan sekali-kali memijat

atau memopa shunt untuk

memeriksa fungsinya

6. Ajari keluarga mengenai

tanda-tanda peningkatan

TIK

1. Untuk mengetahui secara

dini peningkatan TIK

2. Penurunan keasadaran

menandakakan adanya

peningkatan TIK

3. Mencegah terjadi infeksi

sistemik

4. Karena tingkat kesadaran

merupakan indikator

peningkatan TIK

5. Dapat mengakibatan

sumbatan sehingga terjdi

nyeri kepala karena

peningkatan CSS atau

obtruksi pada ujung kateter

diperitonial

6. Keluarga dapat berpatisipasi

dalam perawatan anak

dengan hidrosefalus

Page 14: makalah hidrocephalus

BAB II

Penutup

1. Kesimpulan:

a. dapat menjaga kulit anak (klien) tetap bersih, dan utuh tanpa tanda-tanda eritema

atau ulserasi.

b. berat badan anak akan tetap berada pada persentil ke 50 sampai ke 95; tidak akan

terjadi muntah.

2. Saran

a. sebagai perawat kita perlu memperhatikan nutrisi pada anak

hydrocephalus,karena meraka mengalami gangguan nafsu makan

b. klien harus sering diubah posisinya agar tidak terjadi iritasi pada kulit kepalanya