12
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood) Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. J. Juliwan M. SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email: [email protected] KEGIATAN DI BULAN DESEMBER Misa Minggu II, 13 Desember 2015 Misa & Perayaan Natal, 25 Desember 2015 Misa Tutup Tahun 2015 & Perayaan Tahun Baru 2016, 31 Desember 2015 The New Regional Council SCJ of Canada Romo Aegidius Warsito SCJ, Fr John van den Hangel SCJ, Fr Paul Tennyson SCJ, Fr. Richard Woodbury SCJ epatnya pada tanggal 12 Oktober 2015 telah terpilih Fr John van den Hangel SCJ sebagai Regional Superior of Canada. Fr. John menggantikan Fr. Bill Marrevee SCJ yang telah menyelesaikan jabatannya dalam dua periode selama 6 tahun. Bersamaan dengan pemilihan pemimpin baru juga ditetapkan Dewan Penasihat oleh General Superior di Roma pada tanggal 4 Nopember 2015, dimana Romo Aegidius Warsito SCJ telah dipilih sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat SCJ Canada untuk periode tiga tahun mendatang 2015-2018. Dengan penuh rasa bangga, kami Umat Katolik Indonesia mengucapkan Selamat kepada Romo Aegidius Warsito SCJ, putra bangsa Indonesia, dalam mengemban tugas dan tanggung jawab baru untuk selalu dapat mewartakan sukacita, berbagi kasih, dan melayani sesama sehingga Kerajaan Hati Kudus Yesus bertambah merajai hati semua orang.[AH/CB] T WWW.UKI.CA NOPEMBER 2015/NO.281 BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

GEREJA

St. Anselm’s Church

1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)

Toronto

ON M4G 3H3

Ph: (416) 485-1792

Subway Stn:

Davisville

Redaksi:

Angelina Hanapie

Julian Wibowo

Novius Handy

Randy Danurahardja

Yusup Yusup

Penasehat:

Rm. J. Juliwan M. SCJ

Alamat Redaksi:

c/o Priests of the

Sacred Heart

58 High Park Blvd.

Toronto

ON M6R 1M8

Email:

[email protected]

K E G I A T A N

D I B U L A N

D E S E M B E R

Misa Minggu II,

13 Desember 2015

Misa & Perayaan

Natal, 25 Desember

2015

Misa Tutup Tahun

2015 & Perayaan

Tahun Baru 2016,

31 Desember 2015 The New Regional Council

SCJ of Canada Romo Aegidius Warsito SCJ, Fr John van den Hangel SCJ,

Fr Paul Tennyson SCJ, Fr. Richard Woodbury SCJ

epatnya pada tanggal 12 Oktober 2015

telah terpilih Fr John van den Hangel

SCJ sebagai Regional Superior of

Canada. Fr. John menggantikan Fr. Bill

Marrevee SCJ yang telah menyelesaikan

jabatannya dalam dua periode selama 6

tahun. Bersamaan dengan pemilihan

pemimpin baru juga ditetapkan Dewan

Penasihat oleh General Superior di Roma

pada tanggal 4 Nopember 2015, dimana

Romo Aegidius Warsito SCJ telah dipilih

sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat

SCJ Canada untuk periode tiga tahun

mendatang 2015-2018.

Dengan penuh rasa bangga, kami

Umat Katolik Indonesia mengucapkan

Selamat kepada Romo Aegidius Warsito

SCJ, putra bangsa Indonesia, dalam

mengemban tugas dan tanggung jawab baru

untuk selalu dapat mewartakan sukacita,

berbagi kasih, dan melayani sesama sehingga

Kerajaan Hati Kudus Yesus bertambah

merajai hati semua orang.□ [AH/CB]

T

W W W . U K I . C A N O P E M B E R 2 0 1 5 / N O . 2 8 1

BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

Page 2: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

Pastor Pamong Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ,

(647) 532.1318 [email protected]

Deacon Deacon Val Danukarjanto,

(416) 497.2274 [email protected]

DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA

Koordinator Damianus Indyarta, (416) 284.4707

[email protected]

Sekretaris Christianita Kuswoyo,

(647) 774.3801 [email protected]

Bendahara Janto Solichin, (416) 587.2362

[email protected]

WILAYAH TIMUR Ketua Wilayah

Adrianus Sofjan Suhadi, (416) 949.3900 [email protected]

Seksi Liturgi Jeffrey Susilo, (416) 388.6169

[email protected] Seksi Bina Iman

Esther Kurniadi, (416) 371-2593 [email protected]

Seksi Sosial Lusia Lie

[email protected], (416) 903.9718

Seksi Rumah Tangga Selvie Widjaja, (647) 896.6121

[email protected] Usher

Harty Doyle, (647) 533.6246 [email protected]

WILAYAH BARAT Ketua Wilayah

Ben Dijong, (905) 997.5765 [email protected] Seksi Liturgi

Raymond Wirahardja, (905) 812.9491

[email protected] Seksi Bina Iman

Maya Adisuria, (905) 814.8475 [email protected]

Seksi Sosial Lucas Noegroho, (416) 859.0222

[email protected] Seksi Rumah Tangga

Ribkah Mesach, (905) 286.9081 [email protected]

Usher Joyo Sudardi, (905) 785.6379

[email protected]

BIDANG KHUSUS Mudika, Yoanitha

[email protected] PELAKSANA KHUSUS

Ketua Lektor Lilian Tjokro, (905) 887.9546

[email protected] Ketua Sakristi

Hendry Wijaya, (416) 450.6536 [email protected]

Kematian; Sebuah Tahapan EskatologisKematian; Sebuah Tahapan Eskatologis

Pengantar

Sebagai orang Katolik, sudah umum memaklumi bulan Nopember sebagai bulan

yang didedikasikan untuk mengenang, mendoakan sanak saudari, kerabat dan siapapun

yang sudah meninggal. Diawali dengan hari raya semua orang kudus pada tanggal 1

Nopember, lalu peringatan arwah semua orang beriman pada tanggal 2 Nopember,

berlanjut dengan indulgensi yang diberikan oleh Paus bagi mereka yang berdoa bagi

arwah dan mengunjungi makam selama 9 hari berturut-turut. Itu semua hendak

menunjukkan bahwa praktek mengenang dan mendoakan arwah, bukanlah terjadi akhir-

akhir ini, bahkan terjadi sejak awal gereja. Pada abad ke-7 beberapa biara Monastik

menjadikan tanggal 2 Nopember sebagai hari untuk mendoakan arwah anggota biara yang

sudah meninggal dan para donator. Lalu di tahun 988, Abas Odilio pemimpin biara Kluni

Perancis memutuskan untuk meneruskan tradisi ini dengan kasih yang besar untuk

mendoakan mereka yang meninggal sejak permulaan dunia sampai akhir. Baru pada abad

14 tradisi mendoakan arwah ini menyebar ke seluruh Eropa dan secara umum diterima

oleh Gereja Katolik Latin.

~tradisi~

Meskipun diungkapkan bahwa sejak awal gereja, umat Katolik mendoakan orang

mati, tradisi tersebut sudah mengakar dalam dunia perjanjian lama. Penulis Kitab Makabe

misalnya, mengungkapkan sebuah tradisi yang sangat menarik berhadapan dengan

kematian sebagai berikut:

“Kemudian dikumpulkannya uang di tengah-tengah pasukan. Lebih

kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk

mempersembahkan korban penghapus dosa. Ini sungguh suatu

perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan

kebangkitan.Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang

yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah

mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah

pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan

saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu

maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua

orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa

mereka.” (2Mak 12:43-45)

Dalam tradisi tersebut tidak didefinisikan paham tentang kematian, melainkan paham

tentang apa yang mesti dilakukan terhadap mereka yang sudah meninggal dan apa yang

terjadi sesudah kematian.

~sekelumit ajaran Gereja tetntang kematian~

Kendati demikian, paham atau pandangan Gereja Katolik tentang kematian bisa

kita lihat, misalnya dalam Katekismus Gereja Katolik no 1006-1009, sebagai berikut;

“Di hadapan mautlah teka-teki kenyataan manusia mencapai

puncaknya" (GS 18). Dalam arti tertentu kematian badani itu sifatnya

alami; tetapi untuk iman, itu adalah "upah dosa" (Rm 6:23) Bdk. Kej

2:17.. Dan untuk mereka yang mati dalam rahmat Kristus, kematian

adalah "keikut-sertaan" dalam kematian Kristus, supaya dapat juga

mengambil bagian dalam kebangkitan-Nya Bdk. Rm 6:3-9; Flp 3:10-11.

(No. 1006)

Kematian adalah akhir kehidupan duniawi. Kehidupan kita berlangsung

selama waktu tertentu, dan di dalam peredarannya kita berubah dan

menjadi tua. Kematian kita, seperti pada semua makhluk hidup di dunia

ini, adalah berakhirnya kehidupan alami. Aspek kematian ini memberi

kepada kehidupan kita sesuatu yang mendesak: keyakinan akan

kefanaan dapat mengingatkan kita bahwa untuk menjalankan kehidupan

kita, hanya tersedia bagi kita suatu jangka waktu terbatas. "Ingatlah

akan Penciptamu pada masa mudamu sebelum debu kembali menjadi

tanah seperti semula, dan napas kembali kepada Allah, yang

mengaruniakannya" (Pkh 12:1.7). (No. 1007)

Kematian adalah akibat dosa. Sebagai penafsir otentik atas pernyataan

Bersambung ke halaman 9

Page 3: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

N O P E M B E R 2 0 1 5 / N O . 2 8 1 H A L A M A N 3

Pengakuan iman ... Credo ... Judul dari tulisan ini merupakan

bagian dalam Credo, yakni Syahadat

iman kita. Inilah bagian terakhir dari

Credo kita itu, ”kebangkitan badan dan

kehidupan kekal. Amin”. Kalimat terakhir

ini menutup satu rangkai Credo kita yang

merupakan satu rangkaian pengakuan

iman Katolik. Inilah ungkapan iman kita,

bahwa kita percaya dan mengakui adanya

kebangkitan badan dan kehidupan kekal.

Dengan mengakui adanya

kebangkitan badan berarti kita semua

yakin bahwa badan kita yang adalah diri

kita sendiri akan bangkit. Tentu saja

seluruh diri kita itu maksudnya dalah jiwa

dan roh kita, hidup kita seutuhnya yang

akan bangkit. Kebangkitan berarti

kemuliaan, hidup dalam persatuan dengan

Allah di Surga. Tubuh jasmani kita akan

hancur, namun tubuh rohani kita akan

terus hidup dalam kemuliaan.

Sebagaimana Tuhan Yesus yang bangkit

mulia, begitu pula kita akan bersatu

dengan Dia dalam kebangkitan dan

kemuliaan.

Begitu pula dengan kehidupan

kekal, ini berarti bahwa hidup kita yang

berasal dari Allah akan kembali kepada

Allah. Hidup kita bersifat kekal, oleh

sebab itu kematian merupakan peralihan

dari hidup di dunia menuju hidup abadi.

Jelas tujuan hidup abadi dan kekal, yakni

untuk selamanya itu adalah dalam

kehidupan di Kerajaan Surga. Inilah

kebahagiaan sejati dan kepenuhan

keselamatan yang telah Tuhan sediakan

bagi kita semua yang mengikutiNya. Jika

kita menerima dan menghidupi

kehidupan yang berasal dari Tuhan ini

dengan setia sampai akhir, maka

kehidupan abadi telah disediakan bagi

kita.

Pengakuan iman ini berarti

sungguh menjadi kehidupan kita dan kita

hidupi dengan setia. Jika kita tidak setia

dan menolak Rahmat dari Tuhan, maka

berarti kita menolak kebangkitan dan

kehidupan kekal. Penolakan inilah yang

mengakibatkan manusia akan memasuki

‘kematian kekal’ yang bertentangan

dengan kehidupan kekal. Sebenarnya

kematian kekal ini juga hidup kekal

namun dalam terpisah dari Tuhan Sang

Sumber hidup, yakni yang kita sebut

sebagai neraka.

Tentu kita semua berharap akan

memasuki kehidupan kekal sebagi anak-

anak Allah, maka baiklah kita menekuni

panggilan kita. Kehidupan kekal sudah

disediakan bagi kita, maka marilah kita

melangkah menuju ke sana. Ada banyak

tawaran yang sangat menarik di dunia

kita sekarang ini, maka kita perlu

waspada supaya tidak tersesat dan masuk

ke dalam perangkap neraka.

RIP = Requiescat In Pace =

Rest In Peace

Tulisan RIP ini selalu akan

menghiasi salib yang diletakkan di batu

nisan setiap orang Katolik yang telah

meninggal. Arti tulisan dalam bahasa

Latinnya: Semoga ia beristirahat dalam

damai, sementara dari bahasa Inggris

berarti: Beristirahat dalam damai. Inilah

ungkapan harapan bagi semua orang yang

telah meninggal, agar mereka semua

memasuki kedamaian. Damai adalah

buah dari kehidupan bahagia dalam

persatuan dengan Tuhan. Inilah yang kita

harapkan dan yang sekarang sedang kita

persiapkan dalam kehidupan di dunia ini,

yakni hidup bersatu dengan Bapa di

Surga.

Kehidupan kekal adalah

kehidupan abadi dan bahagia di Surga.

Tentu kita semua tahu dan berjuang untuk

sampai dalam persatuan dengan Bapa itu.

Oleh sebab itulah perjuangan selalu perlu

kita usahakan. Memang persatuan dengan

Bapa kita sudah kita mulai sejak di dunia

ini, ketika kita dibaptis. Baptisan ini

mengawali perjalanan peziarahan kita di

dunia ini menuju Kerajaan Surga.

Perjuangan kita ini bertujuan agar

keselamatan yang telah Tuhan

anugerahkan kepada kita itu tidak akan

disia-siakan. Tentu saja yang namanya

perjuangan selalu disertai dengan

pengorbanan, itulah bagian yang tidak

terpisahkan bagi kita semua yang sedang

berziarah ini

Akhir yang membahagiakan

Gambaran perjalanan kita di

dunia ini seperti sebauh pertandingan.

Maka Santo Paulus mengatakan bahwa

kita harus memenangkan pertandingan

ini dan meraih kebahagiaan abadi di

Surga. Bertanding tentu saja

dimaksudkan adalah berjuang dalam

mengatasi berbagai tawaran yang bisa

menggagalkan perjalanan kita untuk

sampai ke tujuan kita. Dalam hal inilah

diperlukan ketekunan dan kesetiaan agar

karunia keselamatan yang Tuhan berikan

tetap terjaga dengan kuat.

Akhir perjalanan di dunia

merupakan awal kehidupan abadi di

Surga. Oleh sebab itulah hidup kita tidak

akan terputus melainkan diubah, dari

hidup duniawi menjadi hidup surgawi

yang akan berlangsung selamanya. St.

Paulus mengatakan bahwa sengsara

jaman ini tidak sebanding dengan

kemuliaan yang akan kita terima. Oleh

sebab itulah kita diajak untuk terus

berjuang dan tidak mengeluh, melainkan

melakukannya dengan sungguh-sungguh.

Dalam kenyataannya tidak

semua orang dapat mencapai akhir yang

membahagiakan. Ini terjadi karena

mereka tidak sungguh berjuang dan

bahkan menyia-nyiakan karunia

keselamatan dari Tuhan. Segala sesuatu

bisa terjadi di dalam perjalanan kita, oleh

sebab itulah diperlukan kewaspadaan

senantiasa.

Mari mempersiapkan diri...

menuju ke Rumah Bapa

Tuhan Yesus sering

mengingatkan agar kita selalu berjaga

karena kita tidak tahu kapan pertandingan

kita akan selesai dan waktu akhir kita

akan tiba. Ketika kita tidak tahu persis,

maka kita semakin akan berusaha dan

berjuang. Semuanya ini dilandasi oleh

harapan yang telah ditanamkan di dalam

“...kebangkitan badan, kehidupan kekal...”

Mempersiapkan diri bagi kehidupan abadi...

| Oleh Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ |

Bersambung ke halaman 11,

Page 4: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

auh-jauh hari sudah

diumumkan, bahwa 9th Annual

UKI Seniors Appreciation Day

akan diadakan pada tanggal 31 Oktober

2015 bertempat di St. Thomas More

Parish. Tempat ini sungguh cocok buat

para Senior karena letak gedung gereja

dan Hall ada di lantai dasar, maka para

Senior tidak perlu turun-naik tangga.

Lagi pula St. Thomas More Parish

dilayani oleh para Imam SCJ (Hati

Kudus Yesus) jadi sama dengan para

Imam yang menjadi Pamong di UKI.

Tema perayaan Senior Day tahun ini

yalah "Aloha from Hawaii" jadi para

hadirin diharapkan datang dengan

atribut yang mendukung suasana The

Land where the Palm Trees sway.; ada

yang memakai kalung bunga-bunga ala

Hawaii; ada yang memakai baju

bermotif kembang; ada yang

memakai sarung warna-warni; ada yang

memakai topi berhiaskan bunga

(plastik); pokoknya semua serba

meriah ! Pintar juga Ketua Panitia telah

memilih Tema "Hawaii".

Acara akan dimulai pk. 10.00 pagi

dengan Misa Kudus.

Sesampai di dalam Gereja, . ada yang

memberitahu : "Para Senior harap

duduk di tengah !"

Ada beberapa Senior yang masuk

bersama-sama kami, menjawab :

"Maaf, saya duduk di pinggir; di sini

saja, sebab harus sering ke washroom !"

Begitulah kendala para Senior ! Ada

beberapa orang yang memakai Walker;

dan ada agak banyak pula yang

memakai tongkat. Kami sangat

menghargai semangat teman-teman

yang mau

meluangkan waktu dan berkenan

hadir memenuhi undangan para

Pengurus !

Sayang, ada beberapa Senior yang

"takut" keluar rumah. Para anggota

pengurus berusaha menilpon /

mengajak semua Senior untuk ikut

serta berkumpul, bergembira dan

berjumpa dengan sesama Senior yang

lain ! Beberapa di antara yang takut

datang itu menjawab : "Apa katanya

nanti ! Kalau saya sehat pagi itu,

semoga saya bisa ikut !" Memang sukar

bagi para Senior untuk membuat janji

jauh di muka karena keadaan kesehatan

mereka tidak menentu ! Hari ini sehat,

tapi besok bisa tidak enak badan.

Syukurlah pada hari itu cukup

banyak Senior yang hadir, sekitar . . .

.orang, belum termasuk para Medior

dan para volunteer yang mendukung

jalannya perayaan : penjemputan;

H A L A M A N 4

UKI Senior’s Appreciation DayUKI Senior’s Appreciation Day

J

Bersambung ke halaman 10,

Page 5: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

N O P E M B E R 2 0 1 5 / N O . 2 8 1 H A L A M A N 5

Pengantar Seorang ibu sangat sedih melihat anaknya yang berusia 3 tahun terkena kanker di selaput matanya. Ia harus menjalani pengobatan dengan radiasi, namun akhirnya dalam jangka setahun, anaknya menjadi buta. Dalam doanya, ibu itu memandang Bunda Maria yang sedang menatap Puteranya Yesus yang mati di salib dengan sedihnya. Mata ibu itu terbuka bahwa Bunda Maria lebih menderita dan masih banyak anak lain yang lebih menderita dari pada anaknya. Dalam doanya, ibu itu mendengar suara Bunda Maria, “Aku akan merawat anakmu”. Sekarang anak ibu itu sudah berumur 23 tahun, ia berhasil meraih gelar doktor walaupun ia buta. Sang anak begitu mencintai Bunda Maria dan ia tetap bersyukur dalam penderitaannya.

Santo Paulus bersyukur.. Paulus selalu bersyukur atas belaskasih dan penghiburan yang diterimanya dari Tuhan dan memberikan kekuatan baginya dalam menghadapi berbagai penderitaan. Sehingga ia menjadi sabar dalam penderitaan bahkan mampu menghibur sesamanya yang juga sedang menderita. Pengalaman akan belaskasih dan penghiburan Tuhan itulah yang kemudian melahirkan pengharapan karena percaya kepada Allah yang berbelaskasih. Paulus tidak putus asa dan mengeluh dalam menghadapi tantangan dalam hidupnya, bahkan ia berani mati demi iman dan cintanya kepada Tuhan.

Bunda Maria bersyukur...

Setelah mendapatkan Kabar dari Malaekat Gabriel, Bunda Maria bersyukur dan menyanyikan Pujian kepada Tuhan. Ia bersyukur karena Tuhan telah memilih dia dan diberi Rahmat untuk menjadi alat bagi keselamatan. Walaupun Bunda Maria harus menanggung beban yang berat, namun ia tetap bersyukur.

Bunda Maria bersyukur dengan seluruh dirinya sebagai seorang hamba Tuhan. Ia menyadari bahwa bahwa Rahmat Tuhan yang diterimanya itu juga berguna untuk keselamatan semua orang. Bunda Maria ikut memikirkan keselamatan manusia, kita semua, maka dia menerima tawaran Tuhan yang tidak ringan itu dengan kerendahan hati.

Kubersyukur ..... kita bersyukur... Oleh sebab itulah kita pun, khususnya sebagai senior, perlu selalu untuk: Bersyukur dan memuji Tuhan dalam hidup kita. Bersyukur karena kita sadar akan belaskasih, Rahmat dan penghiburan Tuhan yang selalu tercurah bagi kita. Kebaikan Tuhan inilah yang memberi pengharapan bagi kita walaupun kita menderita, sakit dan mempunyai berbagai masalah kehidupan. Kita tetap yakin dan bersyukur karena Tuhan selalu bersama kita. Maka marilah kita melihat kebaikan Tuhan yang menyadarkan kita untuk selalu bersyukur dan tidak mengeluh ketika mengalami penderitaan. Menjadi

senior memang sering mengalami berbagai penyakit, permasalahan dan tantangan lainnya. Namun demikian inilah saat untuk selalu bersyukur dan bukan mengeluh supaya hidup kita semakin bahagia dan sehat. Tuhan memberkati. Rm. Juliwan SCJ | Homili Senior Day 2015

“K

ub

ersy

uku

r...

.”

Page 6: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat
Page 7: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

U

KI

Sen

ior

Da

y 2

015

UK

I S

enio

r D

ay 2

015

Page 8: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

H A L A M A N 8

Alm. Paus Yohanes Paulus II ketika

berkunjung ke Taizé bulan Oktober 1986

mengatakan, "Seseorang yang singgah ke

Taizé bagaikan mendekati sumber mata air.

Di sini seorang peziarah berhenti, melepaskan

dahaganya sebentar, sebelum melanjutkan

perjalanannya".

APAKAH ITU TAIZÉ?

Taizé (baca: Teisee) adalah sebuah nama

komunitas kecil di desa yang terletak sekitar

350 km di sebelah selatan Paris, Perancis yang

didirikan atas dasar cinta kasih dan

persaudaraan eukumenis dengan anggota yang

berasal dari berbagai latar belakang. Inspirasi

ini muncul setelah Perang Dunia II yang

mengerikan, dimana bangsa-bangsa Eropa

terpecah belah, termasuk perpecahan hebat

dalam agama Kristen sendiri (Katolik,

Protestan, Ortodoks, Anglikan dan

sebagainya). Dari keprihatinan itu Bruder

Roger Louis Schuts bersama para biarawan

Taizé saat itu menjalankan pola hidup

persaudaraan intensif dengan selalu berlaku

sabar, lemah lembut, rendah hati, saling

membantu dan damai (Ef 4: 2-3) dalam hidup

sehari-hari mereka. Dari hari ke hari

komunitas berkembang; bila pada awalnya

para biarawan berasal dari Gereja Kristen

Protestan, perlahan-lahan biarawan Katolik

mulai bergabung dan sekarang komunitas

dihuni oleh kurang lebih seratus bruder dari

berbagai tradisi Kristen dan kebangsaan yang

berbeda. Demikianlah sampai saat ini,

sepanjang tahun, ribuan peziarah dari seluruh

dunia datang ke Taizé untuk beristirahat,

merenung, berdoa, bernyanyi bahkan bekerja,

bersama para biarawan dan penduduk sekitar.

Di sana mereka keluar sejenak dari kehidupan

sehari-harinya dan saling membagi perhatian,

persaudaraan, persahabatan serta cinta kasih

dengan sesamanya.

Di Indonesia doa Taizé dikembangkan oleh

kelompok biarawati Ursulin, bersama dengan

banyak kelompok biarawan/biarawati lain,

seminari, sekolah, gereja bahkan oleh

kelompok-kelompok awam dan kaum muda di

berbagai daerah.

BERNYANYI DAN BERDOA

Nyanyian Taizé berupa kalimat-kalimat

pendek yang sederhana yang diambil dari ayat

-ayat kitab suci, dilantunkan terus-menerus

sambil menjaga suasana keheningan dan

kekhidmatan doa. Melalui lagu dicari dan

diperoleh suasana hati yang mendalam, dan

meditatif. Nyanyian yang sederhana namun

membawa suasana sakral itu telah menjelma

menjadi doa itu sendiri. Saat itulah misteri

Tuhan terwujud melalui simbol sederhana

yang indah dan tidak tenggelam oleh kata-kata

yang berlebihan. Contoh lagu-lagu Taizé yang

sudah sering kita nyanyikan dalam misa UKI:

Dalam Tuhan Aku Bersyukur, Magnificat,

Laudate Omnes Gentes, Jesus Remember Me,

Veni Sancte Spiritu, Jesus Lé Christ, Pujilah

Tuhan (Bless the Lord My Soul), dsb.

Ibadat Taizé tersusun serupa Liturgi.

Kerangka inti ibadat adalah Pembukaan,

Bacaan (satu atau lebih) yang diawali

Mazmur, dilanjutkan Hening, Renungan, Doa

Permohonan dan Pujian, Doa Bapa Kami, dan

diakhiri dengan lagu penutup. Suasana

ruangan yang redup, dengan nyala api dari

beberapa lilin dapat membantu terciptanya

suasana yang baik. Posisi berdoa dapat diatur

menghadap ke salib yang agak besar sebagai

pusat atau, jika jumlah peserta hanya sedikit

maka dapat diatur posisi duduk bersila

mengelilingi salib.

Tentu saja nyanyian doa Taizé dapat juga

digunakan untuk ibadat lain, mulai dari

renungan atau doa pribadi sampai perayaan

Ekaristi. Bahkan nyanyian sederhana ini juga

dapat menjadi jalan untuk berdoa sendiri pada

waktu senggang atau pada waktu malam,

maupun dalam keheningan hati ketika sedang

bekerja.

KELOMPOK DOA TAIZE UKI—EAST

Pertemuan perdana kelompok doa Taize

UKI—East terjadi di bulan Juli 2015 dengan

bimbingan Romo Juliwan, SCJ. Anggota inti

Taize UKI—East adalah para mantan anggota

Koor East, yang dimotori oleh Ina Tedja dan

Lala Budiono. Setelah berkarya dan malang-

melintang di pelayanan koor UKI selama

kurang lebih dari 10 tahun, mereka

memutuskan untuk “memanfaatkan hobby

menyanyi mereka dalam bentuk doa”. Usulan

untuk membentuk kelompok doa taize

disambut dengan semangat sekali oleh Romo

Juliwan, yang pernah tinggal di komunitas

Taize, Perancis di saat beliau menuntut ilmu di

sana.

Di saat ini kami masih berencana untuk

bertemu tiap 2 bulan sekali. Pertemuan kedua

telah dilakukan di bulan September lalu, dan

yang ketiga akan dilaksanakan pada tanggal

20 November. Bagi Anda yang berdomisili di

Wilayah UKI East dan ingin bergabung,

ataupun Anda tertarik untuk membentuk

kelompok doa Taize bersama komunitas Anda

sendiri dan memerlukan informasi lebih lanjut,

silakan menghubungi Ina Tedja:

[email protected]

Keep Calm and Go to TAIZE. Prayer and

Music.

Ina Tedja dan Christine Budihardjo

Berdoa dalam Nyanyian, Bernyanyi Dalam Doa (Ibadat Taizé)

(Sumber: http://www.st-yohanesbosco.org. Disadur oleh Ina Tedja dan Christine Budihardjo )

Page 9: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

H A L A M A N 9 N O P E M B E R 2 0 1 5 / N O . 2 8 1

Kitab Suci Bdk. Kej 2:17; 3:3; 3:19; Keb 1:13;

Rm 5:12; 6:23. dan tradisi, magisterium

Gereja mengajarkan bahwa kematian telah

masuk ke dalam dunia, karena manusia telah

berdosa Bdk. DS 1511.. Walaupun manusia

mempunyai kodrat yang dapat mati, namun

Pencipta menentukan supaya ia tidak mati.

Dengan demikian kematian bertentangan

dengan keputusan Allah Pencipta. Kematian

masuk ke dunia sebagai akibat dosa Bdk. Keb

2:23-24. "Kematian badan, yang dapat

dihindari seandainya manusia tidak

berdosa" (GS 18), adalah "musuh terakhir"

manusia yang harus dikalahkan Bdk. 1 Kor

15:26. (No. 1008)

Kematian telah diubah Kristus. Juga Yesus,

Putera Allah, telah mengalami kematian, yang

termasuk bagian dari eksistensi manusia.

Walaupun Ia merasa takut akan maut Bdk.

Mrk 14:33-34; Ibr 5:7-8, namun Ia

menerimanya dalam ketaatan bebas kepada

kehendak Bapa-Nya. Ketaatan Yesus telah

mengubah kutukan kematian menjadi berkat

Bdk. Rm 5:19-21. (No. 1009)

Sementara itu, Mgr. Joseph Pohle dalam bukunya, The

Catholic Doctrine of the Last Things, menjabarkan bahwa

kehidupan manusia terdiri dari tiga hal, yakni kehidupan fisik,

kehidupan spiritual dan kehidupan kekal. Paralel dengannya,

kematianpun sama terdiri dari tiga hal; kematian badan,

kematian spiritual dan kematian kekal. Kematian badan adalah

proses berpisahnya antara jiwa dan badan. Kematian spiritual

merupakan hilangnya rahmat kesucian akibat dosa asal maupun

dosa berat, dan kematian kekal dipahami sebagai kehancuran

yang oleh Yohanes disebut sebagai kematian kedua, sedangkan

Paulus menyebutnya sebagai hukuman kekal (2Tes, 1:9).

Menurutnya, realitas kematian hanyalah bagian kecil tema besar

yakni, eskatologi. Eskatologi merupakan mahkota teologi

dogmatic, yang didefinisikan sebagai doktrin tentang akhir

segala sesuatu; tentang segala ciptaan “dipanggil” dan diarahkan

keadaan supernatural oleh Allah. Seperti disebut dalam Rm

11:36 “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia,

dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-

lamanya!” Maka eskatologi sesungguhnya lebih antropologis

dan kosmologis daripada teologis, karena membahas tentang

Tuhan sebagai sang Akhir (Consummator) dan Hakim Semesta

yang objeknya adalah alam semesta; manusia dan kosmos.

Akhir dunia, akan berhadapan dengan Allah sebagai

hakim, yang akan membedakan dan memisahkan antara

kebaikan dan kejahatan. Kebaikan akan mengarah ke surga dan

kejahatan akan masuk ke dalam neraka selama-lamanya.

Kemudian Allah akan menunjukan keadilan, yang didahului

dengan menunjukan kasih dan kerahimanNya. Dengan hanya

berbicara tentang kebaikan dan kejahatan, Dia pada saat yang

sama menunjukan kemahakuasaan, kesucian dan kekudusan.

Dengan demikian eskatologi kembali menuntun kita ke prinsip

teologis bahwa alam semesta dalam setiap tahapnya memuji dan

memuliakan Tuhan. Akhir dunia merupakan sebuah proses (in

fieri), atau juga, sebagai fakta yang telah terjadi (in facto esse).

Maka bicara tentang akhir segala sesuatu berarti berbicara

tentang kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Akhir segala

sesuatu dari manusia adalah; kematian, penghakiman, surga (api

pencucian) dan neraka. Dan akhir segala sesuatu dari alam

semesta adalah; akhir jaman, kebangkitan badan, penghakiman

terakhir yang disertai berakhirnya dunia.

~refleksi~

Paulus dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di

Korintus mengungkapkan;

“Hati kami senantiasa tabah, meskipun kami

sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh

ini, kami masih jauh dari Tuhan, sebab hidup

kami ini adalah hidup karena percaya, bukan

karena melihat tetapi hati kami tabah, dan

terlebih suka kami beralih dari tubuh ini

untuk menetap pada Tuhan. Sebab itu juga

kami berusaha, baik kami diam di dalam

tubuh ini, maupun kami diam di luarnya,

supaya kami berkenan kepada-Nya ( 2Kor

5:6-9).”

Dalam surat tersebut, Paulus tidak hanya memberikan pelajaran

tentang kematian. Lebih dari itu, ia mensharingkan penghayatan

imannya. Bahwa hidup di dunia, dimana jiwa masih bersatu

dengan badan, kelemahan dan kerapuhan disadari. Sembari

mengarahkan pandangan mata iman kepada Tuhan, berjuang

untuk membuat DIA berkenan diupayakan. Maka tidak heran ia

sampai mengatakan kepada jemaat di Filipi bahwa baginya

hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Flp 1:21).

Artinya, hidup yang ia miliki disadari bukanlah miliknya. Ia

membiarkan Kristus hidup didalam dirinya, sehinga

kehidupannya berbuah. Dan bila mati, itupun merupakan keun-

tungan, karena boleh kembali kepada Sang Abadi, tempat jiwa

menanti.

Dan bagi kita, PR selalu ada. Menabur kebaikan dalam

kehidupan. Menebar kasih dan kerahiman. Itu tidak berarti, bah-

wa segala sesuatu berakhir indah di dunia. Karna sekali lagi,

kematian sudah masuk ke dunia karena dosa. Ketika itu terjadi,

manifestasinya menjadi sangat kentara dalam tindakan manusia,

baik dosa-dosa pribadi maupun komunal, seperti kekerasan,

arogansi, lenyapnya budaya “welas asih”, yang menyebabkan

keluhuran hidup dan nyawa manusia seperti tidak ada harganya.

Penembakan dan bom yang terjadi di Paris, Perancis, yang me-

nyebabkan ratusan orang meninggal akhir akhir ini, dan juga

menjadi bukti nyata.

Lalu akhirnya kita “menundukkan kepala” terhadap

misteri misteri kehidupan, dan mencoba untuk memerankan

peran kita secantik dan seciamik mungkin, seturut iman kita,

seturut kehendakNya. Sehingga, yang menjadi focus tidak lagi

kematian yang kerap menakutkan, melainkan mewarnai ke-

hidupan yang terus harus diperjuangkan. Karena, sebagaimana

kematian merupakan bagian proses eskatologis, demikianpun

kehidupan, menjadi bagian darinya.

Ottawa, Canada - 14 Nopember 2015

Antonius Purwono

Sambungan dari halaman 2

Page 10: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

pengatur ruangan; dekorasi; atraksi ;

penyediaan makanan dan jangan lupa

para petugas yang mempersiapkan

Perayaan Ekaristi dan Paduan Suara !

Sebagai Lektor telah diminta kesediaan

seorang Oma Senior yang memang

menjabat sebagai Lektor di Parokinya.

Bagus juga pk. 10.00 dimulai

dengan Doa Rosario sebagai penutupan

bulan Maria, bulan Rosario !

Intensi Doa Rosario dan Misa Kudus

yaitu untuk mengucap syukur dan

khususnya diperuntukkan bagi

Kesejahteraan Para Senior .Diawali

dengan Doa Rosario maka beberapa

orang yang datang lewat pk. 10.00

masih belum terlambat ikut Misa

Kudus. Perayaan Ekaristi

dipersembahkan oleh tiga Imam

yaitu :Romo Juliwan SCJ sebagai,

prisider dan didampingi oleh Romo

Aegi SCJ dan seorang Imam tamu yaitu

Pater Peter Pitol CS dari St. Pascal

Baylon Parish.

Sesudah Misa, para hadirin

dipersilakan masuk ke Hall dengan

seruan "Aloha !!!" .

Ruangan telah ditata seperti "disco"

lampu agak redup dan ada seorang D J

yang memutarkan lagu-lagu yang

mengalunkan Hawaian Songs ! Setelah

Pembawa Acara sekedar

menyampaikan Selamat Datang, maka

Acara dimulai dengan Toast : untuk

mengucap syukur pada Tuhan dan

untuk kesejahteraan para Senior !

Kemudian disusul dengan Hawaian

Dance oleh siapa saja yang mau terjun

ke tengah ruangan. Setelah suasana

agak "lepas" kemudian Pembawa Acara

mohon perhatian untuk beberapa

pengumuman a.l. susunan acara hari

itu ! Mustahil orang mau mendengarkan

pengumuman ! Mereka asyik sekali

ngobrol karena berjumpa dengan teman

-teman yang telah lama tak bersua !

Syukurlah segera ada Kelompok Senior

West yang menyumbangkan acara

dengan sebuah nyanyian dengan melodi

"Burung Kakatua" diganti dengan kata-

kata yang intinya " Kami para Lansia

masih suka gaya ! Walau sudah tua,

jiwanya tetap muda."

Setelah Senior West selesai menyanyi,

ada terdengar seruan : "East; sekarang

mana Senior East . . .?

Kelompok Bible Group Senior

East sebetulnya telah

mengirimkan lagu-lagu tua,

kepada Panitia, tetapi ternyata

D J tidak bisa menemukan

lagu-lagu tersebut di dalam

kumpulan "Karaoke" yang ia

miliki; oleh karena itu maka

acara Senior East menjadi

gugur !

Announcer menawarkan

kalau-kalau ada hadirin yang

ingin menyumbangkan

acara . . . .yang disambut

oleh seorang Opa Senior

yang menyanyikan dua lagu

"antik" yaitu "Waktu Hujan

Turun" dan "Mijn Sari Marijs"

lagu-lagunya sangat kuno / tua

sehingga D J tidak bisa

menemukan iringannya.

Jadinya Opa menyanyi solo

tanpa iringan !

Akhirnya sampailah pada

acara makan siang yang dibuka

dengan Doa oleh Romo

Juliwan SCJ.

Makan siang berupa Nasi

Kuning yang dihidangkan ditata

pada sebuah piring + krupuk

udang dan sambal bajak ;

semuanya sedap dan porsinya

tidak terlalu besar; cukup buat

Opa-Oma yang perutnya sudah

menyusut. Bagi yang ingin

menambah; disediakan nasi

kuning extra. Banyak volunteer

yang membantu menghidangkan

makanan, mengambilkan air minum

buat para Senior. Pendek kata, kami

sangat dimanja !

Setelah makan, ada sumbangan

beberapa nyanyian dari Kelompok "The

Golden" dan ada beberapa penyanyi

yang sungguh merdu suaranya !.Yang

sangat menarik yaitu Kelompok "Line

Dancing" yang dengan lemah gemulai

menarikan beberapa Hawaian Dance !

Cocok sekali lagu-lagu yang diputarkan

oleh D J untuk mengiringinya.

Masih ada acara surprise yaitu bagi

beberapa orang yang merayakan HUT

dalam bulan Oktober ini, maka telah

disiapkan kue Ulang Tahun yang

sekalian dipotong dan dihidangkan

sebagai dessert. Sebagai penutup, telah dipilih seorang

hadirin yang dandanannya sangat mendekati

kriteria Hawaii : celana panjang bercorak

bunga-bunga; baju putih dengan renda-renda;

memakai kalung bunga dan ada sekuntum

bunga putih di rambutnya pula !

Boleh dikata semua hadirin merasa puas.

bahkan banyak yang menyatakan perayaan

tahun ini jauh lebih meriah dari pada tahun

lalu ! Dengan ini pula atas nama para Senior,

saya dengan tulus ingin menyampaikan terima

kasih atas appreciation , perhatian dan cinta

kasih yang diberikan kepada kami para Senior

UKI.

Kiriman dari seorang Senior.

Sambungan dari halaman 4,

Page 11: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat

diri kita, bahwa kebahagiaan abadi telah

menanti kita. Harapan ini dilandasi oleh

iman yang kuat tentunya, yang telah

ditanamkan di dalam hati kita semua.

Iman inilah yang selalu perlu dijaga dan

dikembangkan melalui tindakan nyata

dalam kehidupan kita semua.

Tujuan kita sudah jelas, yakni

Rumah Bapa kita semua, yang terdapat

banyak tempat bagi kita semua. Kita tidak

perlu kawatir bahwa tidak mendapat

tempat, semua sudah disiapkan karena

kita adalah anakNya. Oleh sebab itulah,

jangan kita sia-siakan yang telah Bapa

siapkan untuk kita itu. Kita semua adalah

citra Allah dan yang sangat dicintaiNya,

maka kita harus menghidupi citra kita ini

dengan sebaik mungkin, jangan sampai

merusaknya. Memang sudah banyak

manusia yang rusak dan berarti merusak

pula citra Allah itu. Untuk itulah, marilah

kita menjadi anak-anak Bapa yang

berusaha mempertahankan citra itu.

Janganlah kita menambah penderitaan

Bapa kita dengan sikap hidup yang

merusak citra Allah yang indah di dalam

diri kita ini.

Kinilah saatnya kita bersiap diri

dan selalu bersiap tanpa lelah. Marilah

kita menyambut Kasih Bapa dengan

mengasihiNya pula melalui kehidupan

harian kita. Mari kita siapkan kehidupan

kekal kita melalui kehidupan sementara

saat ini. Kita sambut undangan Tuhan

Yesus dalam perjalanan kita menuju

Rumah Bapa, “Marilah datang

kepadaKu, kamu semua yang letih dan

berbeban berat, Aku akan memberikan

kelegaan kepadamu”.□

* * * * * * * * *

Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ

Sambungan dari halaman 3,

Page 12: d a n K a s i h BERITA U.K - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/november-2015.pdf · Natal, 25 Desember 2015 ... damai, sementara dari bahasa Inggris berarti: Beristirahat