12
M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h JANUARI 2019/NO.319 WWW.UKI.CA UKITORONTO Gereja: St Anselm’s Church, 1 Mc Naughton Rd. Toronto, ON M4G 3H3 Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart, 58 High Park Blvd. Toronto, ON M6R 1M8 Email: [email protected]

M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/berita-uki-january-2019.pdfAcara Tahun Baru Bersama Seniors EAST dan Seniors WEST 11 Januari

Embed Size (px)

Citation preview

M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

J A N U A R I 2 0 1 9 / N O . 3 1 9 W W W . U K I . C A U K I T O R O N T O

Gereja: St Anselm’s Church, 1 Mc Naughton Rd. Toronto, ON M4G 3H3 Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart, 58 High Park Blvd. Toronto, ON M6R 1M8 Email: [email protected]

Pastor Pamong Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ,

(647) 532.1318 [email protected]

Deacon Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274

[email protected]

DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA

Koordinator Angelina Hanapie (647) 463 2058

[email protected] Wakil Koordinator

Rudy S B H (416)6712648 [email protected]

Sekretaris Christianita Kuswoyo (647) 774.3801

[email protected] Bendahara

Evy Patuwo (647) 323.3525 [email protected]

WILAYAH TIMUR

Ketua Wilayah Harty Tantono-Doyle (647) 533.6246

[email protected] Seksi Liturgi

Gabriella E. Laniewati (647) 345.3896 [email protected]

Seksi Bina Iman Natalia Yurita Saputra (647) 293-5338

[email protected] Seksi Sosial

Lusia Lie (416) 903.9718 [email protected]

Seksi Rumah Tangga Isabella Iman (416) 838.6282

[email protected] Usher

Sugianto Tanojo (647) 625.2497 [email protected]

WILAYAH BARAT

Ketua Wilayah Michael Karta Lanson (416) 917.3888

[email protected] Seksi Liturgi

Stephanus Limpi (416)827.2800 [email protected]

Seksi Bina Iman Sri Ratna Sari Djunaedi (647) 404.8901

[email protected] Seksi Sosial

Christine Tanuwijaya (647) 818.2608 [email protected]

Seksi Rumah Tangga Rica Hendra (647) 994.7789

[email protected] Usher

Diana Lucas (416) 824.4069 [email protected]

BIDANG KHUSUS MUDIKA

Gabriela Lyona dan Evan Goldwin [email protected]

PELAKSANA KHUSUS

Ketua Lektor Lilian Tjokro (905) 887.9546

[email protected]

Ketua Sakristan/Pembagi Komuni Hendry Wijaya (416) 450.6536

[email protected]

Ketua Altar Server Budiman Widjaja (416) 250.1655

[email protected]

Bersambung ke halaman 4

Happy New Year Gema ‘Happy New Year’ atau ‘Selamat Tahun Baru’

kembali terdengar dalam rangka memasuki Tahun 2019 ini. Seruan ini selalu kita dengar menjelang pergantian tahun dan memasuki tahun baru. Bahkan selama bulan Januari, kita masih akan terus mendengarkan ucapan ‘Happy New Year’ ini. Seruan ini juga membantu kita membiasakan dengan tahun yang baru saja dimasuki, karena tidak jarang kita masih terbawa dengan tahun lama, bahkan terkadang masih menuliskan juga tahun yang sudah lewat di dalam catatan kita.

Ucapan ini mau mengingatkan kepada kita semua bahwa sekarang kita sudah memasuki tahun yang baru dalam perjalanan waktu. Walau ada orang yang mengatakan, ‘ternyata sama saja ya dengan hari-hari sebelumnya’. Tentu

saja semua akan tampak sama saja, jika dilihat dari perjalanan hari, dari pagi hingga pagi lagi. Namun demikian, sebenarnya tidak ada yang sama, karena selalu ada perubahan dan pergantian yang terjadi di dalam setiap perjalanan hidup kita bersama dengan sang waktu. Hanya, apakah kita mampu melihat dan mengalami perubahan itu atau tidak sehingga berlalu begitu saja.

Maka ‘Selamat Tahun Baru’, tentu saja bukan hanya Tahunnya yang Baru, namun juga kita sendiri yang harus menjadi Baru bersama perjalanan Tahun Baru 2019 ini. Hidup yang selalu baru

Dengan datangnya Tahun Baru 2019, maka yang perlu menjadi perhatian dan fokus dalam perjalanan hidup kita adalah hidup itu sendiri. Tahun Baru hanya akan menjadi sungguh baru dan diperbaharui, jika hidup kita diperbaharui. Maka Tahun Baru berarti pula Hidup Baru! Ini artinya kita perlu kembali mengadakan pembaharuan hidup kita, yakni

semakin menyesuaikan diri dengan Sumber Hidup itu sendiri: Tuhan Sang Pencipta.

Setiap awal Tahun Baru, kita terbiasa membuat sebuah niat atau harapan, yang juga kita namakan sebagai ‘Resolusi’. Coba sejenak kita memperhatikan yang menjadi harapan, niat dan resolusi kita, yang telah kita buat pada awal Tahun 2019 ini. Lihatlah kembali, apa saja dan apa yang menjadi fokus perhatian dan tujuannya? Apakah niat kita itu terlalu banyak atau malah tidak ada sama sekali. Selain itu, apakah niat dan harapan itu mengarah kepada diri sendiri, keluarga atau Tuhan, atau semuanya? Apa yang coba kita buat sebagai resolusi itu mau menunjukkan siapa diri kita dan ke mana kita sedang melangkah pada Tahun 2019 ini. Terkadang kita kurang sungguh menyadari yang kita tuliskan atau niatkan, karena perhatian kita belum sungguh mengarah kepada yang utama bagi hidup kita sekarang. Tidak jarang pula niat dan harapan ini nantinya akan tinggal niat saja tanpa sebuah perwujudan, entah karena terlalu banyak, atau karena tidak mudah dilakukan. Terkadang niat itu terlupakan dan selanjutnya berjalan seturut keinginan sendiri saja dan ikut mood saja, maka tidak ada perubahan yang terjadi.

Fokus dalam perjalanan Tahun Baru adalah Hidup yang diperbaharui, karena sebenarnya hidup kita selalu baru dengan rahmat yang senantiasa kita terima setiap saat. Hidup adalah anugerah dari Tuhan, yang senantiasa harus kita

T ahun B aru

Hidup Baru

Kuat dalam pengharapan

berpijak pada dasar iman

~

Acara Tahun Baru Bersama Seniors EAST dan Seniors WEST 11 Januari 2019

pelihara dan kembangkan selama dalam peziarahan kita di dunia ini. Di tengah tantangan dunia yang semakin banyak dan serius ini, khususnya yang menyangkut kehidupan kita, maka kita harus semakin kuat dalam iman, harapan dan cinta. Di tengah realita adanya gerakan yang melawan dan menghancurkan kehidupan manusia dengan berbagai cara, kita terus berjuang untuk mensyukuri dan mempertahankan kehidupan yang berasal dari Tuhan.

Menatap ke depan dengan penuh pengharapan

Tentu saja perjalanan kita menuju ke masa depan dan dengan membawa harapan untuk masa depan yang lebih baik dan penuh berkat. Masa depan telah kita mulai dari saat sekarang ini, sejak kita sudah memasuki Tahun Baru ini, bahkan sudah sejak kita berada di tahun yang lama. Kita sadar bahwa tidak ada yang instan di dalam kehidupan kita ini, terutama menyangkut perjalanan hidup. Semua harus dipersiapkan dengan baik untuk sebuah tujuan dan masa depan yang baik, tentu saja disertai dengan perjuangan. Dunia kita sekarang seringkali menawarkan banyak kemudahan dan kehidupan yang tampaknya instan, namun kenyataannya tidaklah demikian. Memang seolah-olah semua dapat dilakukan dengan uang, sehingga jika kita punya banyak uang, maka hidup dan kehidupan kita, juga masa depan kita akan terjamin. Benarkah demikian?

Mewujudkan masa depan selalu disertai dengan usaha dan perjuangan karena masa depan itu mempunyai harapan bagi kita. J ika kita berani menatap ke depan dan mempunyai masa depan, itulah tandanya kita mempunyai harapan. Hidup kita bukanlah hanya sesaat dan berhenti hingga pada saat ini saja, namun terus berlanjut sampai memasuki hidup kekal. Oleh sebab itulah kita tidak pernah berputus asa, melainkan selalu bergembira, bersukacita dan berbahagia. Dengan jelas Tuhan Yesus menyampaikan semuanya ini dalam Sabda Bahagia dalam kotbahNya di atas bukit (bdk. Mat 5:1-12). Dengan jelas Tuhan Yesus mengingatkan kita semua akan tujuan hidup kita dengan kebahagiaan yang akan dicapai. Semuanya itu akan dicapai melalui perjuangan dan kadang juga dengan pengorbanan selama perjalanan hidup kita. Semuanya itu adalah realita

yang sampai hari ini terus kita hadapi. Kenyataan itu tidak pernah membuat kita berputus asa, karena masa depan kita sedang kita persiapkan pada saat ini. Semakin kuat dalam iman

Dalam perjalanan kita di Tahun 2019 ini, yang masih terus diperlukan dan semakin harus dimantapkan adalah pijakan iman kita. Dunia boleh berubah dengan semua perkembangan dan kemajuannya, namun iman kepada Tuhan Yesus Kristus tidak akan pernah berubah. Kita juga ingat bahwa Tuhan Y esus pun tidak berubah, tetaplah sama sejak awal mula hingga akhir jaman sampai kedatanganNya nanti. Tuhan Yesus akan datang kembali untuk membawa kita kembali ke Rumah kita, yakni Kerajaan Surga. kita berharap jika Tuhan Yesus datang kembali ke dunia ini, Ia masih akan menemukan iman di bumi, orang beriman dan kita semua.

Kemerosotan iman telah melanda dunia kita dan telah membawa banyak orang menjauh dari Tuhan. Ancaman yang sama juga sedang kita alami di dalam kehidupan kita, baik yang kita alami secara pribadi maupun di dalam keluarga serta Gereja kita. Tentu saja semua yang terjadi ini tidak boleh membuat kita takut dan kawatir namun perlu tetap waspada dan berjaga. Ketika kita menyadari semuanya ini, maka kita perlu menegaskan kembali kekuatan iman kita, yang berpusat kepada Tuhan sendiri. Relasi personal kita dengan Tuhan menjadi kekuatan yang tidak mungkin dapat dipisahkan, walau ada berbagai penderitaan sekalipun. Tuhan tidak pernah menjanjikan kesuksesan, keberhasilan dalam hal duniawi, atau semua yang bersifat fisik saja. Tuhan menjanjikan Hidup Kekal, kebahagiaan abadi bagi kita semua, itulah yang sedang kita perjuangkan sekarang ini, juga di Tahun Baru ini. Jelas inilah perjuangan yang terus-menerus menjadi bagian hidup kita semua.

Mari kita jalani Tahun Baru ini dengan semangat dan kesetiaan kepada Tuhan yang mencintai kita. Dalam BerkatNya, sekarang kita telah melangkah di Tahun 2019.

Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ

Sambungan dari halaman 3

Anda dapat melihat foto-foto lengkap kunjungan Senior EAST dan WEST di website www.uki.ca

J A N U A R I 2 0 1 9 / N O . 3 1 9 H A L A M A N 5

Kepada segenap warga UKI-Toronto dan sekitarnya, saya mewakili para Romo dan

Bruder SCJ di komunitas Toronto ingin mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2019. Mungkin di antara kita ada yang berpendapat bahwa salam dan ucapan ini sudah basi Ro-mo, karena Natal sudah lewat dan Tahun Baru juga sudah kita masuki. Lalu apa pentingnya ucapan ini?

Natal adalah peristiwa yang sangat istimewa bagi kita semua, karena kita tidak hanya merayakan hari ulang tahun Yesus yang ke-2018 saja, akan tetapi sebenarnya dengan per-ayaan ini kita mempersilakan Yesus meraja dan bertahta di dalam diri kita, sehingga di da-lam memasuki dan menjalani tahun yang baru, tahun 2019, kita menjadi yakin dan mantap karena ada Yesus yang menyertai dan membimbing pergulatan dan perjuangan kita di tahun yang baru ini. Maka pertanyaannya adalah: apa hubungannya antara Natal dan Tahun baru bagi kita?

Pada kesempatan ini saya ingin mengangkat kembali pesan Paus Fransikus pada Natal ta-hun 2018, yang intinya mengatakan: “kelahiran Kristus seharusnya dijadikan cara baru dalam menjalani hidup, yaitu bukan dengan melahap dan menimbun, akan tetapi dengan berbagi dan memberi.” Pesan ini muncul dari rasa keprihatinan Paus Fransiskus terhadap begitu banyak di antara kita yang tidak peduli dengan kebutuhan orang-orang di sekitar kita, persis apa yang terjadi di dalam peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem. Tidak sedikit di antara kita yang terlalu sibuk hanya melihat apa yang kita butuhkan saja dan terlalu lekat dengan apa yang kita miliki. Maka tidak heran manakala Yosef dan Maria membutuhkan tempat yang layak untuk melahirkan anaknya, tidak ada orang yang tertarik untuk memban-tu mereka, dan inilah yang terjadi sampai hari ini.

Dengan pesannya ini Paus Fransiskus ingin agar Natal menjadi kesempatan bagi kita semua untuk mengadakan sebuah perubahan pola hidup kita, dari tadinya yang hanya focus kepa-da diri sendiri menjadi terbuka akan kebutuhan orang lain. Dan tahun yang baru, 2019, menjadi ajang kesempatan yang baik untuk melakukan hal ini, sehingga diharapkan di ta-hun yang baru ini kita akan melihat adanya sebuah perubahan, tidak hanya sama terus menerus dari tahun ke tahun. Diharapkan, kita akan melihat adanya suasana kehidupan yang lebih saling memperhatikan, berbagi, mengasihi satu sama lain, dan damai yang terus berkembang di mana-mana. Inilah yang sebenarnya diharapkan terjadi dengan perayaan Natal dan Tahun yang baru ini. Oleh karena itu kami, para Romo dan Bruder SCJ dari komunitas Toronto, berharap agar segenap warga UKI-Toronto dapat mencoba untuk mengembangkan pesan ini di dalam kehidupan sehari-hari baik itu di dalam: keluarga, komunitas UKI, Gereja local, dan lingkungan di mana kita beraktifitas sehari-hari.

Sekali lagi Selamat Natal dan Tahun Baru 2019. Doa kami menyertai perjuangan dan pe-ziarahan seluruh warga UKI di sepanjang tahun 2019. Romo Aegidius Warsito, SCJ Superior SCJ - Toronto

SAMBUTAN KONSUL JENDERAL REPUBLIK INDONESIA DI TORONTO

PADA PERAYAAN NATAL UMAT KATOLIK INDONESIA (UKI)

TORONTO, 25 DESEMBER 2018 Yth. Romo Johanes Juliwan Maslim selaku Pamong UKI Yth. Koordinator UKI, Ibu Angelina Hanapie, beserta para pengurus gereja Umat Katolik Indonesia Yth. Bapak, Ibu Panitia Acara Perayaan Natal UKI 2018 Serta Yth. Bapak dan Ibu jemaat UKI terkasih Selamat sore, dan Salam Sejahtera untuk kita semua.

di dunia ini dengan mencontoh pengabdian-Nya terhadap umat manusia: dalam beramal sosial, memberikan ketu-lusan cinta kasih dan merangkul sesama untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Bapak dan ibu terkasih Sebagai diaspora masyarakat dengan jalinan persaudaraan yang erat, kita patut berbangga akan tingginya tingkat kepedulian masyarakat kita terhadap sesama warganya. Tanpa memandang suku, ras, kelas maupun agama, dan dengan didasarkan pada semangat kepedulian sosial serta ketulusan cinta kasih, masyarakat Indonesia di Kanada te-lah sukses memupuk ikatan solidaritas dan tali silaturahmi yang erat antara satu dan lainnya. Sebagai salah satu organisasi keagamaan Indonesia terbesar di Toronto, UKI berperan besar dalam mengayomi serta memupuk solidaritas dan rasa persaudaraan yang ting-gi di kalangan umat Katolik Indonesia di Toronto. Pada kesempatan sore hari ini, kami ingin menyampaikan apre-siasi yang mendalam atas kontribusi UKI yang turut memajukan diaspora Indonesia di GTA melalui kegiatan-kegiatan komunitasnya. Besar harapan kami agar UKI dapat terus memupuk ikatan persaudaraan dan tali silatu-rahmi yang kuat, baik di lingkungan umat Kristiani sendiri maupun di kalangan diaspora Indonesia secara kese-luruhan. Hadirin sekalian Atas nama Konsulat Jenderal Republik Indonesia-Toronto, sekali lagi kami mengucapkan Selamat Hari Raya Natal tahun 2018. Semoga Damai Natal memberikan sukacita yang penuh dan kegembiraan yang besar bagi kita semua. Terima kasih. Toronto, 25 Desember 2018 Leonard F. Hutabarat, Ph.D. Konsul Jenderal Republik Indonesia di Toronto

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Bapa di surga, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah kita berkesempatan untuk dapat berkumpul bersama dalam kondisi sehat dan merayakan Natal pada sore hari ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan kesempatan yang diberikan pada hari yang kudus ini, suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami untuk dapat bergabung dengan segenap jemaat UKI di wila-yah Toronto dan sekitarnya dalam memperingati hari lahir Yesus Kristus. Saya pribadi dan atas nama Konsulat Jenderal Republik In-donesia di Toronto, mengucapkan Selamat Hari Raya Natal kepada seluruh Umat Kristiani, khususnya para jemaat UKI yang hadir di sini. Semoga momentum peringatan kelahiran Kristus sebagai Juru Selamat, menggugah nurani kita untuk selalu rendah hati, hidup dalam kesederhanaan, serta mem-berikan pelayanan kepada sesama. Bapak dan Ibu yang kami kasihi Lahirnya Yesus Kristus di dunia ini merupakan wujud betapa besar kasih Allah kepada umat manusia. Dengan cinta kasih dan segenap ajaran yang memuliakan Allah, Sang Juru Selamat memberikan harapan kepada umat manusia akan adanya terang dalam dunia yang gelap. Perayaan Natal bukan sekedar peringatan kelahiran Kristus, namun juga sebagai perenungan atas pandangan kita ter-hadap kelahiran dan perjalanan hidup Sang Juru Selamat. Kehidupan-Nya yang penuh dengan amal bakti kepada sesa-ma sepatutnya kita contoh dan jadikan pedoman dalam men-jalani hidup dalam karunia Allah. Para hadirin yang dikasihi Tuhan Kisah Kristus selayaknya tidak hanya menginspirasi kita un-tuk memberikan pelayanan yang serupa terhadap sesama, namun juga untuk mendidik dan menjadi teladan bagi anak-anak kita dengan aktif beramal-ibadah sesuai dengan sabda Tuhan. Ketakwaan yang tinggi dan keimanan yang teguh kepada Allah seyogyanya menggugah kesadaran kita semua sebagai makhluk Tuhan untuk mengisi perjalanan hidup kita

erayaan

Anda dapat melihat foto-foto lengkap di website www.uki.ca

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” (Lukas 1.37)

Saudara dan Saudari terkasih dalam Kristus,

Injil Lukas menguraikan panjang lebar tentang kelahiran Yesus (Lukas 1.26-38). Maria sudah bertunangan dengan Yusuf. Ma-

laikat Gabriel datang dan membawa kabar yang tidak disangka-sangka oleh Maria: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan

menyertai engkau." Maria terkejut, tapi Malaikat Gabriel melanjutkan: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih

karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hen-

daklah engkau menamai Dia Yesus.” Maria berkata kepada Malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum

bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi

engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu,

iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang ke enam bagi dia, yang disebut man-

dul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Elisabet yang sudah tua dan mandul bisa hamil, sudah bulan ke enam lagi. Menurut pemikiran manusia hal ini tidak mungkin

bisa terjadi. Maria yang belum bersuami akan mengandung dan mempunyai anak. Mana mungkin? Menurut pemikiran manu-

sia hal-hal tersebut tidak mungkin, tapi seperti kata Malaikat Gabriel: ”Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Hanya ada syaratnya yang harus kita penuhi. Kita harus mempunyai hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan Allah kita. Itu-

lah yang harus kita jaga dan pupuk setiap saat. “A personal relationship with God.” Bagaimana kita bisa mencapai itu? Dengan

berdoa. Berdoa adalah menjalin komunikasi dan relasi dengan Tuhan. Kebanyakan kita berdoa kalau kita mau minta sesuatu.

Tentu saja boleh, tapi berdoa jangan hanya meminta saja, melainkan berdoa juga untuk bersyukur dan memuji Tuhan. Ber-

syukur atas segala kurnia, anugerah dan rahmat yang telah Tuhan berikan kepada kita, dan memuji Tuhan atas segala kebesar-

anNya, kerahimanNya, dan belas kasihNya kepada kita. Doa “Bapa Kami” adalah contoh format doa yang paling jitu. Doa ini

dimulai dengan memuji dan memuliakan Tuhan, dan barulah sesudahnya kita majukan permohonan kita.

Kalau kita mengandalkan kekuatan sendiri, kita tidak mampu, tetapi kalau kita dengan penuh percaya menyerahkan hidup kita

kepada Tuhan, maka apa yang kita lakukan bukanlah hasil kita sendiri, tetapi Tuhanlah yang bekerja melalui diri kita. Seperti

Maria yang berkata: “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan. Terjadilah kepadaku menurut perkataanmu itu.” Dan janganlah

terkejut kalau hasil yang kita capai jauh melebihi apa yang kita perkirakan.

Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Dalam menyongsong tahun yang baru ini, marilah kita memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan agar makin dekat relasi

pribadi kita denganNya, sehingga dengan penuh kepercayaan kita bisa menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam tanganNya.

Selamat Natal 2018 dan Tahun Baru 2019

Berkat Tuhan menyertai kita semua,

Deacon Val Danukarjanto

Pesan Natal 2018 Tahun Baru 2019

&

B ahun

aru

Anda dapat melihat foto-foto lengkap di website www.uki.ca

Keluarga besar UKI yang terkasih dalam Kristus,

atas nama Dewan Inti UKI, kami menyampaikan ungkapan terima kasih atas kemurahan hati anda melalui

kolekte kedua Aksi Natal UKI 2018 selama Masa Adven kemarin. Berikut adalah ucapan syukur serta salam

dari Rm. Antonius Heruyono, SCJ - Kepala Sekolah SMA Yos Sudarso Metro Lampung. Selamat membaca.

Selamat Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Salam dalam Kasih Kristus

Saudara-saudariku yang terkasih, komunitas UKI yang berbahagia.. perkenankan saya, atas nama Kepala Sekolah SMA Yos Sudarso Metro, Lampung, Indonesia mengucapkan terimakasih atas segala bentuk perhatian dan kasih sayang kepada kami melalui aksi Natal 2018. Melalui belas kasih Saudara/i komunitas UKI, kami telah menerima bantuan untuk anak-anak kurang mampu sebesar Rp. 32.750.650,-

Sungguh ini sangat membantu kami untuk tetap memberikan perhatian kepada mereka yang Miskin, Lemah dan Tersingkir yang merupakan option dari Gereja. Kami tidak bisa membalas segala ke-baikan Saudara/i komunitas UKI, selain berterimakasih dan membawa/mengintensikannya dalam perayaan Ekaristi yang saya pimpin. Saya berharap kebaikan dan perhatian dari Komunitas UKI tetap berlanjut dikemudian hari demi kebaikan dan perhatian kepada mereka yang sangat mem-butuhkan.

Terima kasih. Doa dan berkat dari saya,

Rm. Antonius Heruyono, SCJ Kepala Sekolah SMA Yos Sudarso Metro Lampung

H asil