I. Viral myelitis (Chap. 33) A. Enteroviruses (groups A and B Coxsackie virus, polio- myelitis, others) B. Herpes zoster C. Myelitis of AIDS D. Epstein-Barr virus (EBV), cytomegalovirus (CMV), herpes simplex E. Rabies F. Arbovirusesflaviviruses (Japanese, West Nile, etc.) G. HTLV-1 (tropical spastic paraparesis) II. Myelitis secondary to bacterial, fungal, parasitic, and pri- mary granulomatous diseases of the meninges and spinal cord (Chap. 32) A. Mycoplasma pneumoniae B. Lyme disease C. Pyogenic myelitis 1. Acute epidural abscess and granuloma 2. Abscess of spinal cord D. Tuberculous myelitis (Chap. 32) 1. Pott disease with spinal cord compression 2. Tuberculous meningomyelitis3. Tuberculoma of spinal cord E. Parasitic and fungal infections producing epidural gran- uloma, localized meningitis, or meningomyelitis and abscess, especially certain forms of schistosomiasis (Chap. 32). F. Syphilitic myelitis (Chap. 32) 1. Chronic meningoradiculitis (tabes dorsalis) 2. Chronic meningomyelitis 3. Meningovascular syphilis 4. Gummatous meningitis including chronic spinal pa- chymeningitis G. Sarcoid myelitis (Chap. 32) III. Myelitis (myelopathy) of noninfectious inflammatory type (Chap. 36) A. Postinfectious and postvaccinal myelitis B. Acute and chronic relapsing or progressive multiple sclerosis (MS) C. Subacute necrotizing myelitis and Devic disease D. Myelopathy with lupus or other forms of connective tissue disease and antiphospholipid antibody E. Paraneoplastic myelopathy and poliomyelitis (Chap. 31)

Herpes Zoster Virus yang menyerang akar dorsal ganglia, sehingga dapat membuat gangguan fungsi pada neuron motoric dan sensorik, dalam hal ini bukan pada traktus spinalis

West Nile Virus juga merusak bagian anterior horm cell

Contoh penyebab myelitis transversalis yaitu HDV tipe 1& 2, cirus varicella zoster,cytomegalovirus, Epstein Barr Virus, dan SV70 vitus (konjungtivitis epidemic), dan beberapa kondisi imunodefisiensi seperti AIDS.

Infeksi HSV tipe 2 dan CMV dapat menyebabkan akut lumbosacral radikulitis dengan retensi urinInfeksi Varicella Zoster dapan menyebabkan sensori ganglionitis, vaskulitis, dan ensefalitisDiagnosis infeksi virus CSF (pleocytosis) & PCR (viral DNA)Virus Rabies ( transmisi : gigitan monyet, virus B) melibatkan substantia alba (paralisis motoric & sensorik), level dibawah lesi

Myelopati virus yang terbanyak yaitu dikarenakan virus AIDS dan HTLV-1

Vacuolar Myelopathy with AIDSKeterlibatan traktus sensorik, gangguan sfingter, ataksia sensorikCSF limfosit, peningkatan protein, bizzare giant cellSubstantia alba dari medulla spinalis bervakuol, khususnya pada segmen torakal, Funikuli posterior dan lateral juga ikut berperan secara menyeluruhAnti viral hanya memiliki efek minim pada myelopati, namun memiliki efek pada terapi simptomatik seperti spastisitas

HTLV (autoimun)Menyerang kolum posterior dan traktus kortikospinalDisebut sebagai tropical myeloneuropati. Penyakit ini bisa juga disebut sebagai penyakit degenerative dan dapat menyebabkan demyelinisasi.Gambaran klinis paraparese yang progresif, peningkatan reflex tenson, tanda Babinski, gangguan spingter, parestesia ( sensasi getar, posisi), ataksiaCSF limfosit T (10-50 m3), konsentrasi protein dan glukosa yang normal, peningkatan IgG terhadap HTLV-1Diagnosis berdasarkan serum dan antibody virus.MRI penipisan dari medulla spinalis, lesi pada subkortikal substansia alba serebralNeuropatologi (inflamasi myelitis) spongiform fokal, demyelinisasi, lesi nekrotik, infiltrasi perivascular dan meningen, desttruksi fokal substansia grisea

Secara keseluruhan HTLV : paraplegia spastik yang progresif (dengan varietas heredofamilial), penyakit motor neuron sporadic, fase kronik dari medulla spinalis.Untuk membedakan dengan AIDS tidak terdapat gejala mengarah AIDS

Myelitis akibat penyakit granulomatosa, bakteri, fungal, dan parasitePia-arachnoid leptomeningitisDura pachymeningitis Epidural space abses, granulomaMeningitis spinal kronik melibatkan arteri dan vena pial, dimana terjadi reaksi inflamasi dan menjadi thrombosis, dan infark

Inflamasi meningeal kronik akan menyebabkan kontriksi yang progresif pial fibrosis strangulasi medulla spinalis (spinal araknoiditis)

Sarcoid myelitis masa intrmedularry -> demyelinisasiDiagnosis biopsy mediastinal lympjh node

Abses spinal epidural Etiologi : Staphylococcus aureus ( bekas luka)Gejala klinis :Demam, nyeri punggung, nyeri kepala,, kaku kuduk, gangguan sensorik ( parese), gangguan spingterCSF penigkatan WBC (leukosit, limfosit), penigkatan protein, glukosa normalTerapi CT scan & MRI melihat absesLaminectomy, drainase sebelum onset paralisis (karena baru terjadi iskemi) Antibiotik spectrum luas untuk absesSetelah dioperasi atau pemberian antibiotic dapat terjadi pembentukan jar ikat dan granulomatosa

Subdural spinal untuk bedain dengan epidural berdasarkan MRI

Abses Medulla SpinalisTransmisi :fistula subkutan, endocarditis, septicemiaDiagnosis : MRI (encapsulated intramedullary)Tx : drainase, antibiotic : ampisilin kloramfenikol

Osteomyelitis Spinal Tuberkulosa aktivasi ulang dari infeksi TB sebelumnya melalui hematogen nekrosis tulang dan kolaps dari torakal dan lumbal atas (jarang terkana servikal kifosis kompresi medulla spinalisTx OAT

Myelitis Tuberkulosa Pus / granulasi kaseosa menekan medulla spinalis infark & pial arteritis paraplegia

Meningomyelitis (Fungal & Parasit)Actinomyces, Blastomyces, Coccidioides, dan Aspergillus inasi ruang spinal epidural melalui foramina intervertebralSchistosomiasis lesi dapat merusak substantia grisea & alba obstruksi vascular & iskemiaCSF peningkatan proteinTx praziquantel