29
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL STRATEGI AKTIF DAN PASIF DALAM MENENTUKAN EXPECTED RETURN PADA SEKTOR KONSTRUKSI YANG TERDAFTAR DI DES PADA TAHUN 2011- 2015 Reza Audiyan Bayhaki Fakultas Ekonomi, Universitas Al Azhar Indonesia Ferry Novindra Idroes Fakultas Ekonomi, Universitas Al Azhar Indonesia ABSTRACT Investing in the stock exchange is to maximize the return even if they are constrained, the primary risk. Its return is the driving force in the investment process. It is a reward for investing. To know and assess risks, investors need to diversify through the establishment of a portfolio. The purpose of this research is to know the return and risk in the form of active and passive strategy in DES inventory during 5 years’ period, January 2011 until december 2015. Active strategy using a single index model and passive using the indexing model. Based on research conducted on three index methods (sharpe. Treynor, and Jensen), The results of this study show that the active strategy (single index model): 3.64 percent in portfolio return and 1.02 percent in risks. Passive strategy (indexing model): 3.4 percent in portfolio return and 1.03 percent in risks. The findings show that between the two strategies, the overall return and risk of active strategies outweight the passive strategy. Keyword: Active and passive strategies, risk, return, portfolio

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL STRATEGI AKTIF

DAN PASIF DALAM MENENTUKAN EXPECTED RETURN PADA SEKTOR

KONSTRUKSI YANG TERDAFTAR DI DES PADA TAHUN 2011- 2015

Reza Audiyan Bayhaki

Fakultas Ekonomi, Universitas Al Azhar Indonesia

Ferry Novindra Idroes

Fakultas Ekonomi, Universitas Al Azhar Indonesia

ABSTRACT

Investing in the stock exchange is to maximize the return even if they are

constrained, the primary risk. Its return is the driving force in the investment process. It

is a reward for investing. To know and assess risks, investors need to diversify through

the establishment of a portfolio. The purpose of this research is to know the return and

risk in the form of active and passive strategy in DES inventory during 5 years’ period,

January 2011 until december 2015. Active strategy using a single index model and

passive using the indexing model. Based on research conducted on three index methods

(sharpe. Treynor, and Jensen), The results of this study show that the active strategy

(single index model): 3.64 percent in portfolio return and 1.02 percent in risks. Passive

strategy (indexing model): 3.4 percent in portfolio return and 1.03 percent in risks. The

findings show that between the two strategies, the overall return and risk of active

strategies outweight the passive strategy.

Keyword: Active and passive strategies, risk, return, portfolio

Page 2: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

40 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar modal di Indonesia dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir telah

menyita perhatian banyak pihak, khususnya dikalangan masyarakat bisnis. Hal ini

disebabkan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang pesat dan

meningkatnya keinginan dari masyarakat bisnis untuk mencari sumber alternatif

pembiayaan selain bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di

pasar modal untuk mendapatkan dana yang diperlukan, tanpa harus repot menanggung

beban bunga seperti halnya jika meminjam dana pada bank. Di samping itu, efek

perkembangan pasar modal juga dipengaruhi oleh meningkatnya tingkat kesadaran

masyarakat untuk berinvestasi atau menjadi seorang investor. Pasar modal menjadi

sarana alternatif bagi masyarkat untuk melakukan real investment. Hal ini berbanding

lurus dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang tidak lagi berupa kebutuhan

pokok saja. Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat tersebut diperlukan

penghasilan tambahan. Penghasilan yang diperoleh masyarakat sekarang disisihkan dan

digunakan untuk berinvestasi. Diharapkan hasil dari nilai investasi tersebut dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di

masa yang akan datang. Banyaknya instrumen investasi yang ada mengharuskan

investor dapat membuat analisis pilihan investasi sebelum menanamkan dananya.

Seiring meningkatnya akses informatika menyebabkan meningkatnya perkembangan

investasi dan memudahkan bagi para investor untuk mengambil keputusan dalam

berinvestasi. Peningkatan pengetahuan analisis untuk para investor sangatlah penting,

disamping itu juga kurang terjaminnya kemampuan dari manajer investasi dalam

pengelolaan dana. Maka dari itu investor dituntut harus mampu membentuk sendiri

portofolio yang sesuai dan efisien diberbagai macam instrumen investasi. Investor yang

rasional akan menginvestasikan dananya dengan memilih saham yang efisien dan

memberikan return maksimal dengan tingkat risiko tertentu, atau tingkat return tertentu

dengan tingkat risiko yang minimal. Untuk memperkecil dari tingkat risiko yang akan

ditanggung investor diharapkan melakukan diversifikasi atas investasinya dengan

membentuk portofolio optimal yang terdiri dari berbagai jenis saham yang efisien.

Page 3: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

41 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

Pembentukan portofolio sangat dibutuhkan oleh para investor institusional

maupun investor individual. Dalam pembentukan portofolio yang optimal akan

menghasilkan tingkat return yang maksimal dan meminimalkan tingkat risiko yang

akan ditanggung oleh para investor. Permasalahan yang sering muncul dan terjadi di

kalangan para investor, dimana investor dihadapkan dengan ketidakpastian ketika harus

menentukan saham-saham mana saja yang akan mengahasilkan return yang sesuai

dengan portofolio pilihannya. Dalam membentuk portofolio yang optimal, investor

diharuskan menentukan portofolio yang efisien terlebih dahulu. Portofolio efisien

merupakan portofolio yang menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko

yang rendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi. Sedangkan

portofolio optimal adalah portofolio yang ditentukan oleh seorang investor dari sekian

banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien. Kumpulan saham-

saham yang ada pada sektor konstruksi yang tercatat pada Daftar Efek Syariah (DES)

ditahun 2011-2015, bisa dijadikan salah satu pilihan bagi para investor untuk

menanamkan dananya pada sektor tersebut dan sekaligus menjadi acuan pertimbangan

dalam melakukan investasi di masa yang akan datang. Dari latar belakang dan uraian

diatas, maka penelitian ini akan mengambil judul “Analisis Pembentukan Portofolio

Optimal Strategi Aktif dan Pasif dalam Menentukan Expected Return Pada Sektor

Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada Periode 2011-2015”.

1.2. Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis memiliki rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah hasil dari kinerja pembentukan portofolio optimal berdasarkan

strategi aktif dengan menggunakan Single Index Model terhadap sektor

konstruksi?

2. Bagaimanakah hasil dari kinerja pembentukan portofolio optimal berdasarkan

strategi pasif dengan menggunakan Indexing Model terhadap sektor konstruksi?

3. Apakah terdapat perbedaan terhadap kinerja portofolio optimal dengan

menggunakan strategi aktif dan pasif pada sektor konstruksi?

Page 4: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

42 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis hasil kinerja pembentukan portofolio

optimal berdasarkan masing-masing metode pengukuran (Sharpe, Treynor dan

Jensen) terhadap sektor konstruksi.

2. Untuk membandingkan kinerja pembentukan portofolio optimal berdasarkan

strategi aktif dan strategi pasif terhadap sektor konstruksi.

3. Untuk mengetahui hasil dari kinerja pembentukan portofolio optimal pada

strategi aktif dan pasif dengan menggunakan indeks Sharpe, Treynor, dan

Jensen.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Portofolio

Teori dasar pemilihan portofolio pertama dicetuskan oleh Harry M. Markowitz

pada tahun 1952. Tujuan akhir dari investasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan.

Keuntungan yang didapat akan sama dengan risiko yang akan ditanggung. Agar tingkat

risiko bisa ditangung, maka investor harus melakukan penyebaran risiko dengan cara

memperbanyak jenis saham, karena sesuai dengan filosofi portofolio “Don’t put all

your eggs into one backet”, yang artinya dalam melakukan investasi janganlah kita

menanamkan dana yang kita miliki hanya pada satu macam saham karena jika terjadi

kerugian pada perusahaan yang menerbitkan saham tersebut maka kita akan ikut

menanggung kerugian tersebut. Oleh karena itu, perlu memiliki berbagai jenis saham,

sehingga bila satu saham mengalami kerugian, maka saham yang lain masih untung

(Ratnasari, 2014:4).

Menurut Zubir (2013:2) teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz

mengimplikasikan bahwa untuk dapat menerima risiko yang lebih besar, investor harus

dikonpensasi dengan kesempatan untuk mendapatkan return yang besar pula. Seperti

tampak pada formula varians portofolio, hubungan return dan risiko tidak selamanya

linear, tetapi berupa parabola. Pilihan investasi yang rasional terletak di wilayah yang

mendukung hubungan high risk high return.

Page 5: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

43 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

1. Investasi

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-

masa yang akan datang (Sunariyah, 2011:46).

Teori dasar pemilihan portofolio pertama dicetuskan oleh Harry M. Markowitz

pada tahun 1952. Tujuan akhir dari investasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan.

Keuntungan yang didapat akan sama dengan risiko yang akan ditanggung (Ratnasari,

2014:4).

2. Portofolio Efisien

Definisi portofolio efisien menurut (Nuzula, 2010:10) “diartikan sebagai

portofolio dengan return tertinggi pada risiko tertentu, atau portofolio dengan risiko

terendah pada return tertentu.”

3. Portofolio Optimal

Portofolio yang optimal merupakan portofolio yang dipilih seseorang investor

dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien (Tandelilin,

2010:157).

4. Risiko Portofolio

Zubir (2013:19) mengatakan bahwa risiko merupakan perbedaan antara hasil

yang diharapkan (expected return) dan realisasinya. Semakin besar penyimpangannya,

berarti semakin besar tingkat risikonya

5. Expected Return

Expected Return/tingkat pengembalian (keuntungan) yang diharapkan dan risiko

bagaikan dua sisi mata uang yang selalu berdampingan. Artinya, dalam berinvestasi,

disamping menghitung expected return, investor juga harus memperhatikan risiko

yang harus ditanggungnya Zubir (2013:105).

Page 6: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

44 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

6. Diversifikasi

Diversifikasi (portofolio) bermakna bahwa investor perlu membentuk portofolio

melalui pemilihan kombinasi sejumlah aktiva sedemikian rupa hingga risiko dapat

diminimalkan tanpa mengurangi expected return (Tandelilin, 2010:115).

7. Strategi Portofolio

Pengelolaan dalam pembentukan strategi portofolio yang optimal dapat dibagi

menjadi dua bagian, yaitu menggunakan strategi aktif dan pasif. Seperti dijelaskan oleh

(Zubir, 2013:271) ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh investor dalam

pembentukan portofolio, yaitu sebagai berikut:

8. Strategi Aktif

Strategi manajemen portofolio aktif ialah usaha dari manajer investasi atau

investor untuk memperoleh portofolio yang menghasilkan return yang lebih tinggi

dibandingkan dengan strategi portofolio pasif

Ada tiga strategi yang biasa dipakai investor dalam menjalankan strategi aktif

portofolio saham:

9. Single Index Model

Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return

saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang dianggap berpengaruh

terhadap suatu sekuritas (Samsul, 2006:325). Salah satu prosedur penentuan portofolio

optimal adalah metode single index model. Metode single index menjelaskan hubungan

antara return dari setiap sekuritas individual dengan return pasar.

10. Rotasi Sektor

Pada strategi ini biasanya hanya dilakukan oleh para investor yang erinvestasi

pada saham-saham didalam negeri saja. Ada dua hal yang bisa dilakukan pada strategi

ini:

a. Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang bergergerak pada

sektor tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklus ekonomi dikemudian hari.

Page 7: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

45 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

b. Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham

pada sektor industri yang berbeda-beda, untuk mengantisipasi perubahan siklus

ekonomi, serta pertumbuhan dan nilai saham perusahaan (Tandelilin, 2010:203).

11. Strategi Momentum Harga

Pada strategi momentum harga ini didasari pada kenyataan yang ada bahwa pada

saat-saat tertentu harga didalam pasar saham akan merefleksikan pergerakan erning

ataupun pertumbuhan. Inti pada penerapan strategi ini dimana para investor disarankan

untuk mencari informasi agar mendapatkan momentum ataupun waktu-waktu yang

tepat, guna memberikan hasil maksimal dari keuntungan bagi para investor melalui

tindakan menjual atau membeli saham.

12. Strategi Portofolio Pasif

Strategi pasif dipilih oleh investor yang menilai bahwa pasar selalu dalam

kondisi yang efisien dan untuk mengatur portofolio secara aktif membutuhkan biaya

yang cukup besar. Terdapat dua jenis metode yang disajikan oleh strategi pasif

diantaranya ialah buy and hold strategy dan indexing. Dalam konsep pasar modal yang

efisien dikatakan jika kondisi pasar benar-benar efisien dan tidak akan ada satu investor

pun yang bisa menghasilkan return yang upnormal diatas return pasar.

Ada dua strategi yang biasa dipakai investor dalam menjalankan strategi pasif

portofolio saham:

13. Buy and Hold

Buy and hold merupakan strategi yang menyarankan agar para investor untuk

melakukan pembelian saham kemudian saham yang telah dibeli disimpan dalam kurun

waktu tertentu.

14. Indexing

Strategi indexing dimana dalam membentuk portofolio untuk mendapatkan

return yang sama dengan return yang ada didalam pasar atau indeks-indeks tertentu,

contohnya pada indeks IHSG ataupun indeks LQ45.

Page 8: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

46 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

15. Penilaian Kinerja Portofolio

Penilaian kinerja portofolio umumnya seperti evaluasi terhadap kinerja suatu

perusahaan. Portofolio yang telah dibentuk juga perlu dievaluasi kinerjanya. Evaluasi

kinerja portofolio akan berkaitan dengan dua isu utama yaitu:

a. Mengevaluasi apakah return portofolio yang telah dibentuk mampu memberikan

return yang melebihi return portofolio lainnya yang dijadikan benchmark.

b. Mengevaluasi apakah return yang telah diperoleh sudah sesuai dengan tingkat

risiko yang harus ditanggung.

Berdasarkan teori capital Market dan kesadaran akan perlunya melakukan

analisis return bersama dengan risiko, tiga peneliti yaitu Sharpe (1966), Treynor (1965),

dan Jensen (1968) mempertimbangkan realized return dan risk pada saat melakukan

evaluasi portofolionya menurut (Tandelilin,2010:320). Parameter tersebut adalah:

a. Excess return to variability measure (Sharpe Measure)

Indeks Sharpe dapat digunakan untuk memeringkatkan beberapa portofolio

berdasarkan kinerjanya, semakin tinggi Sharpe suatu portofolio dibandingkan portofolio

yang lainya, maka semakin bagus kinerja portofolio tersebut.

b. Excess return to non-diversiable (Treynor Measure)

Dengan mempertimbangkan risiko sistematis, semakin tinggi dari nilai

pengukuran Treynor maka semakin baik pula kinerja portofolio tersebut.

c. Differential return with risk is measured by beta (Jensen Measure)

Indeks Jensen secara mudahnya dapat diinterpretasikan sebagai pengukur

seberapa banyak portofolio dapat mengalahkan pasar. Indeks yang bernilai positif

berarti portofolio memberikan return lebih besar dibandingkan return harapannya

(berada diatas garis pasar sekuritas) sehingga merupakan hal yang baik karena

portofolio mempunyai return yang relatif tinggi untuk tingkat risiko sistematisnya.

Page 9: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

47 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

2.2. Hipotesis

1. Merumuskan hipotesis untuk masing-masing metode pengukuran (Sharpe,

Treynor dan Jensen).

Ho : μa>μb, bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil dari

kinerja

portofolio optimal berdasarkan strategi aktif maupun pasif.

Hi : μa<μb, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil dari kinerja

portofolio optimal berdasarkan strategi aktif maupun pasif.

2. Membandingkan kinerja portofolio optimal

Ha : μ1.α>μ1.b, tidak ada perbedaan yang signifikan berdasar hasil kinerja

portofolio

yang menggunakan Sharpe ratio berdasarkan strategi aktif dan strategi

pasif.

Ha : μ2.α>μ2.b, tidak ada perbedaan yang signifikan berdasar hasil kinerja

portofolio

yang menggunakan Treynor ratio berdasarkan strategi aktif dan strategi

pasif.

Ha : μ3.α>μ3.b, tidak ada perbedaan yang signifikan berdasar hasil kinerja

portofolio

yang menggunakan Jensen ratio berdasarkan strategi aktif dan strategi

pasif.

3. Menarik kesimpulan statistik (statistic conclusion).

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang akan diteliti. Sampel

adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti dan jumlahnya lebih sedikit dari populasi.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh saham dari emiten perusahaan jasa

sektor properti, real estate dan konstruksi yang terdaftar pada daftar efek syariah sub

sektor konstruksi dan bangunan yang terdiri dari 12 emiten. Sampel penelitian dibatasi

Page 10: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

48 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

untuk saham yang terdaftar selama periode Januari 2011 sampai dengan Desember 2015

yaitu sebanyak 6 emiten.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama, tetapi data yang sudah diolah

dan disajikan dalam bentuk dokumen atau arsip perusahaan untuk periode tertentu.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

tersebut bersumber dari:

Corporate action dan laporan keuangan emiten dari 2011 sampai dengan 2015

yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia dari situs resmi BEI

(www.idx.co.id).

Data harga saham emiten PTPP, WIKA, ADHI, SSIA, TOTL dan DGIK secara

harian dari 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2015 dari situs resmi

Yahoo finance (www.finance.yahoo.com).

Data variabel ekonomi makro ekonomi Indonesia seperti BI Rate, tingkat inflasi,

tingkat pertumbuhan indonesia (GDP) yang dapat diperoleh dari internet atau

media publikasi lainnya.

Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dapat diperoleh dari yahoo

Finance.

Data yang digunakan merupakan data antar perusahaan sampel dari suatu kurun

waktu tertentu (cross section).

Apabila dalam laporan keuangan perusahaan sampel menggunakan nilai mata

uang asing, maka dikonversi menjadi mata uang rupiah.

Page 11: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

49 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

3.3. Teknik Analisis Data

3.3.1. Single Index Model

1) Menghitung tingkat keuntungan masing-masing saham (Rit).

(Pt – Pt - 1) + Dt

Rit = ………………….. (3.1)

Pt-1

Dimana:

Rit = tingkat keuntungan saham individu pada periode t

Pt = harga saham individu pada peiode t

Pt-1 = harga saham pada periode sebelumnya

Dt = dividen saham yang dibagikan pada periode t

2) Menghitung koefisien α dan β Husnan.

n.ΣXY – ΣX. ΣY Σy-β. ΣX

β = dan α = ………………. (3.2)

n.ΣX2 – (Σx)2

n

Dimana:

n = jumlah data

X = indeks keuntungan pasar

Y = tingkat keuntungan saham

β = beta saham i

α = alpa saham i

3) Menghitung indeks keuntungan pasar (Rm).

IHSGt - IHSGt -1

Rmt = ………… (3.3)

IHSGt – 1

Dimana:

RMt = keuntungan pasar pada periode t

IHSGt = indeks harga saham gabungan pada periode t

IHSGt-1 = indeks harga saham gabungan pada periode sebelumnya

Page 12: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

50 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

4) Menghitung tingkat keuntungan ekspektasi (E(Ri)).

E(Ri) = αi + βi . E(RM) ……………………………… (3.4)

Dimana:

E(Ri) = Tingkat keuntungan ekspetasi dari saham i

αi = Alpha saham i

βi = Beta saham i

E(RM) = Tingkat keuntungan ekspetasi dari indeks pasar

5) Menghitung tingkat risiko (σi2).

a. Menghitung Varian dari Return Indeks Pasar (σM2)

Σ[RM-E(RM)]2

σM

2 = …………………………. (3.5)

n-1

Dimana:

σM2

= Varian dari return indeks pasar

RM = Keuntungan pasar

E(RM) = Tingkat keuntungan ekspetasi dari indeks pasar

b. Menentukan Varian dari keseluruhan Residu (σei2)

E(q – o)2

σei2

= …………………………………….(3.6)

n – 1

Jadi, total risiko adalah sebagai berikut:

σei2

= βi2 . σM

2 + σei

2 ……………………. (3.7)

c. Menghitung excess return to beta (ERB).

E(Ri) – RBR

ERB = ………………………………….(3.8)

βi

Dimana:

E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i

RBR = Keuntungan aktiva bebas risiko

Βi = Beta saham i

Page 13: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

51 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

d. Menghitung tingkat pembatas saham atau cut off point (C*).

[E(Ri) – RBR] . βi βi

Ai = …….. (3.9) dan βi = …….. (3.10)

σei2

σei2

Sehingga untuk menentukan besarnya titik pembatas saham / cut off point (C*),

di perlukan nilai Ci sebagai nilai cut off point itu sendiri yaitu pada rumus

sebagai berikut:

σM2

Σ = 1 Aj

Ci = ……………………… (3.11)

1 + σM2

Σ = 1 Bj

Dimana:

σei2

= Varian dari kesalahan residu saham ke-i yang juga merupakan risiko

unik atau risiko tidak sistematik.

σM2

= Varian dari return indeks pasar

Ci = Nilai C untuk saham ke-i yang dihitung dari kumulasi nilai – nilai A1

sampai dengan Ai dan nilai – nilai B1 sampai dengan Bi.

e. Menghitung Proposisi Saham (Wi).

βi

Zi = (ERBi – C*) ………………(3.12)

σei2

Z

J

Wi = ……………………………..(3.13)

Σk

J =1Z

J

Dimana:

Wi = Proporsi saham ke i

k = Jumlah saham di portofolio optimal

βi = Beta saham ke i

C* = Nilai cut off point yang merupakan nilai C terbesar

Page 14: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

52 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

f. Menghitung Beta Portofolio (βp).

βp = Σn

i =1Wi . βi ……………………………..….(3.14)

Dimana:

βp = Beta portofolio

Σn

i =1Wi = Rata – rata Alpha saham individu

g. Menghitung Alpha Portofolio (αp).

αp = Σn

i =1Wi . αi ……………………. (3.15)

Dimana:

αp = Alpha portofolio

Σn

i =1Wi = Rata – rata Alpha saham individu

h. Menghitung tingkat keuntungan Ekspektasi Portofolio (E(Rp)).

(E(Rp)) = αp + βp . E(RM) ……………………………. (3.16)

Dimana:

(E(Rp)) = Tingkat keuntungan ekspetasi dari portofolio

αp = Alpha portofolio

βp = Beta portofolio

E(RM) = Tingkat ekspetasi dari indeks saham

i. Menghitung Risiko Portofolio (σp2).

σp2 = βp2 . σM

2 + (Σ

ni =1Wi . σei)

2 ……………………………… (3.17)

Dimana:

σp2 = Risiko portofolio

3.3.2. Indexing Model

Tidak ada perhitungan yang terlalu kompleks untuk bisa menerapkan strategi

indexing ini dalam menentukan portofolio optimal hanya saja yang membedakan

penggunaan strategi ini dengan strategi yang lainya pada pola penghitungannya hanya

memfokuskan pada seberapa lama periode yang akan diterapkan dalam pengaplikasian

Page 15: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

53 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

strategi indexing ini. Jadi pada perhitungan di metode ini mengikuti metode yang

lainnya.

3.3.3. Evaluasi Kinerja Portofolio

Evaluasi kinerja portofolio merupakan kesatuan yang takkan pernah terpisahkan

dalam pengambilan keputusan investasi, baik investasi yang dilakukan sendiri maupun

melalui manajer investasi. Dalam menganalisis kinerja portofolio strategi aktif dan pasif

digunakan risk adjusted return sebagai patok duga dalam perbandingan kinerja

portofolio, sebagai berikut:

1. Indeks Sharpe

…………………… (3.18)

Dimana:

Sp = Indeks Sharpe portofolio

Rp = Rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan

RF = Rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan

σTR = Standar deviasi return portofolio p selama pertiode pengamatan

2. Indeks Treynor

…………………………… (3.19)

Dimana:

Tp = Indeks Treynor portofolio

Rp = Rata-rata portofolio p selama periode pengamatan

RF = Rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan

βp = Beta portofolio p

Page 16: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

54 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

3. Indeks Jensen

………………………(3.20)

Dimana:

Jp = Indeks Jensen portofolio

Rp = Rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan

RF = Rata-rata tingkat return bebas risko selama periode pengamatan

βp = Beta portofolio p

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Komposisi Portofolio Optimal Saham Menggunakan Metode Single Index.

a. Menghitung Expected Return, Variance, Standar Deviasi dan Kovarian saham.

Tabel 4.1. Alpha (α) dan Beta (β) masing-masing saham

Kode

Emiten

Alph

a (α)

Beta

(β)

PTPP 0,031

429

2,106

804

WIKA 0,023

163

1,729

198

ADHI 0,021

376

1,875

605

SSIA 0,020

918

2,342

583

TOTL 0,016

745

2,143

971

DGIK -

0,00405

1,710

728

Sumber: Data diolah

Pada tabel ini memperlihatkan hasil dari nilai Alpha dan Beta yang masing-

masing dari saham memiliki hubungan dengan indeks keuntungan pasar maupun dari

keuntungan masing-masing saham. Besarnya Beta ditetapkan sebesar 1 yang

Page 17: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

55 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

mengartikan memiliki sifat yang rentan ataupun sensitif terhadap perubahan dari pasar.

Jika ada nilai Beta yang lebih besar dari 1 (β>1), jadi dapat diartikan bahwa perusahaan

tersebut sangat rentan atau sensitif terhadap kondisi pasar. Sebaliknya saham yang

memiliki nilai Beta kurang dari 1 (β<1), artinya akan mengakibatkan perubahan return

atas saham tersebut dengan arah yang berlawanan.

Tabel 4.2. Variance Error Residual masing-masing saham

Sumber: Data diolah

Variance error residual saham adalah risiko tidak sistematis, yaitu risiko yang

dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi. Risiko tidak sistematis hanya ada pada

perusahaan yang bersangkutan tersebut, sehingga risiko ini dapat didiversifikasikan.

Tabel 4.3. Excess Return to Beta masing-masing saham

Sumber: Data diolah

Dari tabel diatas diperoleh nilai rasio ERB pada masing-masing saham sangat

berfluktuatif. Nilai rasio ERB yang paling tinggi adalah saham PT. Pembangunan

Kode Emiten Varian Kesalahan

Residual

PTPP 0,0163509

WIKA 0,0093823

ADHI 0,0176164

SSIA 0,0250451

TOTL 0,0154017

DGIK 0,0211772

Kode Emiten Expected Return to

Beta

PTPP 0,018144

WIKA 0,016035

ADHI 0,014292

SSIA 0,012425

TOTL 0,011082

DGIK 0,000239

Page 18: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

56 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

Perumahan Tbk sebesar 0,18144 dan yang paling rendah adalah PT. Nusa Konstruksi

Tbk sebesar 0,000239.

Tabel 4.4. Hasil urutan ERB dan Cut Off Point (Ci) masing-masing saham

Sumber: Data diolah

Tabel ini merupakan perhitungan nilai Ci sebagai nilai cut off point (C*) dimana

telah mengurutkan dari nilai rasio ERB yang terbesar ke terkecil, menghitung nilai Ai

dan Bi serta menganalisis saham-saham mana yang termasuk dalam portofolio optimal

dengan menentukan nilai rasio ERB lebih besar dari pada nilai Ci-nya.

Tabel 4.5. Hasil perhitungan Proporsi Saham Pembentuk Portofolio Optimal

Kod

e Emiten

ER

B

Ai Bi Ci Ketera

ngan

PTP

P

0,0

18144

4.92527

7413

271.46

05198

0.00

5697

WIK

A

0,0

16035

5.11041

57

318.69

85572

0.00

8481

AD

HI

0,0

14292

2.85408

3146

199.69

47924

0.00

932

SSI

A

0,0

12425

2.72255

9896

219.11

25538

0.00

9745

TOT

L

0,0

11082

3.30753

9282

298.44

91712

0.00

9955

C*

DGI

K

0,0

00239

0.03297

9327

138.19

55454

0.00

9296

Kode

Emiten

Zi Wi Wi(%)

PTPP

135.9512589 0.312444

31.24

WIKA 206.5395191 0.474671

47.46

ADHI 49.16731535 0.112997

11.29

Page 19: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

57 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

Sumber: Data diolah

Tabel ini merupakan hasil perhitungan untuk menentukan proporsi dari masing-

masing saham di dalam portofolio optimal. Nilai ini menunjukan terdapat proporsi

saham tertinggi yang didapat PT. Wijaya Karya Tbk sebesar 0,474671 dengan tingkat

persentase 47,46%. Sedangkan nilai dari proporsi saham yang terendah ialah PT. Surya

Semesta Tbk sebesar 0.049673 dengan tingkat persentase 4,96%. Hasil dari proporsi

saham telah di peroleh tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan bagi para investor

untuk menanamkan sejumlah dananya kedalam portofolio optimal.

Tabel 4.6. Hasil Perhitungn Expected Return Portofolio (E(Rp))

Sumber: Data diolah

SSIA 21.61400685 0.049673

4.96

TOTL 21.84955822 0.050215

5.02

Total 1 100

Nama

Emiten Wi Βi Βp Αi αp E(RM) E(Rp)

PTPP 0.3

12444

2.1

06804

1.9

15019

0.03

1429

0.

02511

0

.0059

0.0

36422

WI

KA

0.4

74671

1.7

29198

0.02

3163

0

.0059

AD

HI

0.1

12997

1.8

75605

0.02

1376

0

.0059

SSI

A

0.0

49673

2.3

42583

0.02

0918

0

.0059

TOT

L

0.0

50215

1.7

10728

0.01

6745

0

.0059

Page 20: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

58 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

Berdasarkan perhitungan expected return portofolio pada Tabel ini terlihat

bahwa saham-saham yang membentuk sebuah portofolio optimal memiliki nilai

0,036422.

Langkah terakhir adalah menghitung dari risiko portofolio ialah perkiraan

penyimpangan dari expected return. Tabel selanjutnya memperlihatkan hasil

perhitungan dari nilai risiko portofolio optimal.

Tabel 4. 7. Hasil perhitungan Risiko Portofolio Var (Rp)

Sumber: Data diolah

Dari hasil Tabel ini memperlihatkan bahwa nilai untuk risiko potofolio optimal

sebesar 0,010218. berdasarkan Tabel diatas nilai dari expected return portofolio E(Rp)

yang akan didapatkan oleh investor sebesar 0,036422, sedangkan untuk nilai risiko

portofolio yang akan ditaggu oleh investor jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan

expected return portofolinya sebesar 0,010218.

Nama

Emiten Βp

Va

r(M)

Wi2*

Var(ei)

Var(

RP)

PTPP

1.91

5019

0.0

01686

0.0015

96198

0.010

218

WIK

A

0.0021

13948

ADH

I

0.0002

2493

SSIA 6.1797

6E-05

TOT

L

3.8835

7E-05

TOT

AL

0.0040

35709

Page 21: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

59 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

4.2. Komposisi Portofolio Optimal Menggunakan Metode Indexing.

a. Menghitung tingkat keuntungan masing-masing saham (Ri)

Tingkat keuntungan saham berfluktuasi tergantung pada naik turunnya harga

saham dan besarnya pembagian dividen untuk tiap bulannya. Tingkat keuntungan

saham yang bertanda positif berarti saham tersebut dapat memberikan keuntungan bagi

pemilik saham, sedangkan yang bertanda negatif akan memberikan kerugian yang

disebabkan oleh turunnya harga saham.

b. Menghitung Expected Return, Variance, Standar Deviasi dan Kovarian saham.

Tabel 4.8. Expected Return, Variance, Standar Deviasi dan Kovarian masing-

masing saham.

Sumber: Data diolah

Dari keenam sampel dalam penelitian ini, saham yang memberikan tingkat

expected return paling tinggi adalah saham PTPP yaitu sebesar 0,0439, sedangkan

saham yang menghasilkan niali expected return terendah adalah saham DGIK yaitu

sebesar -0,0061. Pada penelitian ini terdapat lima sampe saham yang memiliki expected

return diatas rata-rata yaitu PTPP, SSIA, TOTL, ADHI, dan WIKA. Sementara saham

DGIK tidak dapat dimasukan kedalam list portofolio optimal dikarenakan nilai dari

Nama

Emiten

E(Ri

) Var(ei) Var(Ri)

PTPP

0.04

39

0.016350

9 0.023834

SSIA

0.03

48

0.025045

1

0.034296

9

TOTL

0.02

94

0.015401

7

0.023151

1

ADHI

0.03

25

0.017616

4

0.023547

2

WIKA

0.03

34

0.009382

3

0.014423

4

DGIK

0.00

61

0.021177

2

0.026111

126

Page 22: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

60 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

expected return dibawah cut off point. Sedangkan Investor rasional tentunya akan

memilih saham yang menghasilkan expected return paling baik.

Tabel 4.9. Menetukan proporsi saham pada portofolio optimal (Wi)

Sumber: Data diolah

Tabel ini merupakan hasil perhitungan untuk menentukan proporsi dari masing-

masing saham di dalam portofolio optimal. Semua nilai pada proporsi saham

mengunakan strategi Indexing ini sama yaitu, sebesar 0,2 hal tersebut dikarenakan pada

strategi ini menganggap bahwa portofolio yang dibentuk berdasarkan indeks tertentu

mamapu menghasilkan expected return yang sesuai return market dengan tingkat

presentase sebesar 20%. Hasil ini akan bisa jadi bahan pertimbangan bagi typecal

investor yang tidak ingin terlalu direpotkan dengan kombinasi atau komposisi yang

cocok dalam pembentukan portofolio optimalnya.

Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Expected Return Portofolio (E(Rp))

Nama

Emiten Α Β Wi

α

(p) β (p)

E(

Rp)

PTPP

0.0

31429

2.10

6804 0.2

0.0

22726

2.039

632

0.0

34775

Nama

Emiten Wi ΣWi2

Wi2*Var

(ei)

PTPP 0.2 0.04

0.000654

036

SSIA 0.2 0.04

0.001001

804

TOTL 0.2 0.04

0.000616

066

ADHI 0.2 0.04

0.000704

655

WIKA 0.2 0.04

0.000375

292

TOTAL

10

0 0.2

0.003351

853

Page 23: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

61 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

SSIA

0.0

20918

2.34

2583 0.2

TOTL

0.0

16745

2.14

3971 0.2

ADHI

0.0

21376

1.87

5605 0.2

WIKA

0.0

23163

1.72

9198 0.2

Sumber: Data diolah

Berdasarkan perhitungan expected return portofolio pada Tabel ini maka terlihat

bahwa saham-saham yang membentuk sebuah portofolio optimal memiliki nilai

0,034775.

Langkah terakhir adalah menghitung dari risiko portofolio ialah perkiraan

peyimpangan dari expected return. Tabel selanjutnya memperlihatkan hasil perhitungan

dari nilai risiko portofolio optimal.

Tabel 4.11. Hasil Perhitungan Risiko Portofolio Var (Rp)

Sumber: Data diolah

Nama

Emiten

B(

p)

Var

(M)

Wi2*

Var(ei)

Va

r(Rp)

PTPP

2.0

39632

0.00

1686

0.0006

54036

0.0

10365

SSIA

0.0010

01804

TOTL

0.0006

16066

ADHI

0.0007

04655

WIKA

0.0003

75292

TOTA

L

0.0033

51853

Page 24: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

62 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

Dari hasil Tabel ini memperlihatkan bahwa nilai untuk risiko portofolio optimal

sebesar 0,010365. berdasarkan Tabel diatas nilai dari expected return portofolio E(Rp)

yang akan didapatkan oleh investor sebesar 0,034775, sedangkan untuk nilai risiko

portofolio yang akan ditaggu oleh investor jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan

expected return portofolinya sebesar 0,010365.

4.3. Analisis Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal

Setelah menganalisis saham dan memperoleh kandidat portofolio optimal, maka

langkah selanjutnya yang akan ditempuh dan dilakukan yaitu pengujian kinerja dari

metode Single Index Model dan Indexing menggunakan indeks Sharpe, Treynor, dan

Jensen yang bertujuan untuk mendapatkan keakuratan portofolio optimal, serta

membandingkan hipotesis kinerja portofolio mana yang lebih baik.

Tabel 4.12. Perbandingan kinerja portofolio optimal dengan indeks Sharpe,

Treynor, Jensen

Sumber: Data diolah

Diketahui dengan Single Index Model menunjukkan angka 3,011513 yang

berarti kinerja portofolio optimalnya lebih baik bila dibandingkan metode Indexing yang

hanya menghasilkan niali yang lebih kecil sebesar 2.809877.

Pada tabel diatas dilihat bahwa metode Single Index Model dengan indeks

Traynor menunjukkan angka 0,016069 yang berarti kinerja portofolio saham aktif lebih

besar dari pada strategi pasif yang hanya mampu mengasilkan nilai sebesar 0.01428.

Pada tabel diatas memperlihatkan hasil dari indeks Jansen untuk metode Single

Index Model sebesar 0,030279 yang berarti memiliki kinerja portofolio yang lebih baik

dan optimal serta memiliki risiko yang lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil yang

Perbandingan Sharpe

Treyno

r Jensen

Aktif

3.0115

13

0.0160

69

0.03027

9

Pasif

2.8098

77

0.0142

8

0.02859

9

Page 25: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

63 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

diperoleh metode Indexing dengan nilai 0,028599 yang mengasilkan kinerja portofolio

optimal lebih rendah dari metode Single Index Model.

4.4. Uji Perbedaan (Uji Hipotesis)

Setelah menganalisis saham dan memperoleh kandidat portofolio optimal, maka

tahap selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis yang pertama dengan

membandingkan antara strategi aktif dan strategi pasif yang kemudian dilanjutkan

dengan membandingkan hasil dari indeks Sharpe pada strategi aktif dan pasif , indeks

Ternor pada strategi aktif dan pasif, dan indeks Jensen pada strategi aktif dan Pasif yang

menjadi portofolio optimal. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji

beda Mann Whitney.

Tabel 4.13. Data uji hipotesis

Sumber: Data diolah

Dengan penentuan Sig = 0,05, maka pengujian uji beda Mann Whitney adalah

sebagai berikut.

Perbandingan Sharpe

Treyno

r Jensen

Aktif

3.0115

13

0.0160

69

0.03027

9

Pasif

2.8098

77

0.0142

8

0.02859

9

Page 26: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

64 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

Tabel 4.14. Single Index Model dan Indexing

Test Statistics

Nilai Sig. (2-tailed) 0.513 > 0.05, maka Ho diterima. Sehingga dapat

disimpulkan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja portofolio optimal

berdasarkan strategi aktif maupun strategi pasif dengan menggunakan model Single

Index Model dengan menggunakan Indexing Model.

Dengan penentuan Sig = 0,05, maka pengujian uji beda Mann Whitney adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.15. Uji hipotesis Sharpe, Treynor, dan Jensen pada strategi aktif dan

pasif

Sumber: Data diolah

Jadi hasil dari perbandingan metode penggunakan indeks Sharpe, Treynor, dan

Jensen dengan nilai Sig. (2-tailed) 0.256 > 0.05 (indeks Sharpe), nilai Sig. (2-tailed)

0.207 > 0.005 (indeks Treynor), dan nilai Sig. (2-tailed) 0.209 > 0.005 (indeks Jensen).

Sharpe,

Treynor,Jense

n

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 9.000

Z -.655

Asymp. Sig. (2-

tailed) .513

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .700

b

a. Grouping Variable: Aktif,Pasif

b. Not corrected for ties.

Sumber: Data diolah

Page 27: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

65 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

Maka dapat disimpulkan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil dari

kinerja indeks Sharpe, Treynor, Jensen pada strategi aktif dan pasif.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari hasil perhitungan serta pengolahan data menggunakan metode Single Index

Model pada perusahaan konstruksi terpilih 5 saham yang dapat dijadikan

kandidat portofolio optimal, yaitu PT. Adhi karya Tbk (ADHI), PT.

Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT. Surya Semesta Tbk (SSIA), PT.

Bangun Persada Tbk (TOTL), PT. Wijaya Karya Tbk (WIKA) didapatkan hasil

kinerja yang positif.

2. Dari hasil perhitungan serta pengolahan data menggunakan metode Indexing

dihasilkan 5 perusahaan konstruksi yang terpilih menjadi kandidat portofolio

optimal, Diantaranya PT. Adhi karya Tbk (ADHI), PT. Pembangunan

Perumahan Tbk (PTPP), PT. Surya Semesta Tbk (SSIA), PT. Bangun Persada

Tbk (TOTL), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Dalam pembentukan portofolio

optimal menggunakan metode Indexing tidak ada perhitungan yang baku untuk

membedakan metode ini dengan Single Index Model dikarenakan yang menjadi

benchmark pada metode ini adalah indeks yang telah terbuat berdasarkan

metode sebelumnya.

3. Setelah dilakukan uji hipotesis dengan menguji kinerja portofolio optimal

menggunakan indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen diputuskan bahwa Ho

diterima Hi ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan untuk menilai kinerja portofolio optimal dalam menghasilkan

expected return saham antara strategi aktif menggunakan metode Single Index

Model dengan strategi pasif menggunakan metode Indexing.

Page 28: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

66 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan dapat dikemukakan beberapa saran

yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Investor.

Untuk investor dan manajer investasi, hasil penelitian yang menujukan bahwa

strategi aktif lebih baik dibandingkan dengan strategi pasif dapat menjadi sebuah

refrensi positif bagi investor. Walaupun demikian, investor dan manajer

investasi yang bijak harus tetap memeperhitungkan biaya atas strategi tersebut,

karena strategi portofolio aktif memerlukan biaya yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan strategi portofolio pasif.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya.

Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas lingkup

penelitiannya, yaitu:

a. Bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya, diharpkan

dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menentukan objek penelitian yang

lebih luas agar hasil yang didapatkan bisa lebih maksimal.

b. Untuk membandingkan kinerja portofolio strategi aktif dan pasif dengan

lebih objektif, sebaiknya mencoba perhitungan dengan metode yang lainya

seperti untuk strategi portofolio aktif dengan munggunakan metode rotasi

sektor, ataupun berdasarkan metode pemilihan saham namun menggunakan

pendekatan lainnya seperti CAPM atau CCM. Sedangkan untuk strategi

portofolio pasif dengan mencoba menggunakan metode Buy and Hold.

c. Agar memperoleh hasil yang lebih baik, disarankan sebaiknya melakukan

penelitian dengan periode yang lebih lama agar diperoleh hasil yang lebih

akurat.

Page 29: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL ......Single factor Model adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang

67 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Strategi Aktif dan Pasif Dalam

Menentukan Expected Return Pada Sektor Konstruksi yang Terdaftar di DES Pada

Tahun 2011-2015

DAFTAR PUSTAKA

Zubir, Zalmi (2013). Manajemen Portofolio Penerapannya Dalam Investasi Saham.

Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Ratnasari, zunita Efi (2014). Analisis Portofolio Optimal Pada perusahaan LQ45 di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu & Manajemen Vol. 3 No. 1.

Nuzula, Nila Firdausi, PhD (2010). Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal. Jurnal

Ilmiah dan Riset Manajemen Vol. IX, No. V.

Tandelilin, Eduardus (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.

Edisi Pertama. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Samsul, Mohamad (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio.

Penerbit Erlangga. Surabaya.

Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: Sekolah Tinggi

Ilmu Manajemen YPKN.