45
ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN DENGAN SOLUSIO PLASENTA Oleh : CHASANAH NIM. 010810092 Program Studi Pendidikan Bidan Jalur A Angkatan 2008 Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran

73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN DENGAN

SOLUSIO PLASENTA

Oleh :

CHASANAH

NIM. 010810092

Program Studi Pendidikan Bidan Jalur A

Angkatan 2008

Fakultas Kedokteran

Universitas Kedokteran

Page 2: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

LANDASAN TEORI

A. Pengertian

Istilah lain dari solusio plasenta adalah ablatio plasentae, abruptio

plasentae, accidental haemorrhage dan premature separation of the normally

implanted placenta.

Solusio plasenta ialah pelepasan placenta sebelum waktunya dari tempat

implantasinya yang normal pada uterus, sebelum janin dilahirkan pada kehamilan

lebih dari 28 minggu. Proses solusito plasenta dimulai dengan terjadinya

perdarahan dalam desidua basalis yang menyebabkan hematoma retroplsenter.

Hematoma dapat semakin membesar kearah pinggir plasenta sehingga jika

amniokhorion sampai terlepas, perdarahan akan keluar melalui ostium uteri

(perdarahan keluar), sebaliknya apabila amniokhorion tidak terlepas maka

perdarahan tertampung dalam uterus (perdarahan tersembunyi).

(Manuaba, 1999)

Klasifikasi solusio plasenta :

Perdarahan keluar Perdarahan tersembunyi

1. Keadaan umum penderita relatif lebih baik

1. Keadaan penderita lebih jelek

2. Plasenta terlepas sebagian atau inkomplit

2. Plasenta terlepas luas, uterus keras/kejang. Pelepasan biasanya komplit

3. Jarang berhubungan dengan hipertensi

3. Sering berkaitan dengan hipertensi

4. Merupakan 80% dari solusio placenta

4. Hanya merupakan 20% dari solusio plasenta

5. Jarang disertai Toxemia 5. Sering disertai toxemia

Page 3: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

1.Solutio placenta ringan

a. Bila plasenta lepas kurang ¼ bagian luasnya

b. Ibu dan janin keadaan masih baik

c. Perdarahan pervaginam, warna kehitaman

d. Perut sakit dan agak tegang

2.Solutio placenta sedang

a. Plasenta terlepas lebih ½, belum mencapai 2/3 bagian

b. Perdarahan dengan rasa sakit

c. Perut terasa tegang

d. Gerak janin berkurang (gawat janin)

e. Palpasi janin sulit diraba

f. Auskultasi jantung janin (asfiksia ringan dan sedang)

g. Dapat terjadi gangguan pembekuan darah

3. Solutio placenta berat

a. Plasenta lepas > 2/3 bagian

b. Terjadi sangat tiba-tiba

c. Ibu syock

d. Janin mati (uterus sangat tegang dan nyeri)

B. Etiologi

Sebab primer solusio plasenta belum jelas tapi diduga bahwa penyebabnya

adalah :

1. Hipertensi essentialis atau pre eklamsi, dekompresi uterus mendadak

(vasokonstriksi pembuluh darah)

2. Tali pusat yang pendek, anomali atau tumor uterus dan defisiensi gizi

(misal kalium dan asam folat)

3. Trauma, merokok, konsumsi alkohol, penyalahgunaan kokain

Page 4: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

4. Tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inferior

5. Uterus yang sangat mengecil (hydromnion gemeli) obstruksi vena

kava inferior dan vena ovarika

Disamping itu juga ada pengaruh terhadap :

1. Umur lanjut ( >35 tahun karena dengan meningkatnya usia akan terjadi

perubahan pada pembuluh darah dan menurunnya fungsi hormonal pengatur

siklus endometrium dan meningkat pula risiko penyakit kronis yang akan

menjadi faktor predisposisi terjadinya solusio plasenta.)

2. Multiparitas (terutama anak yang lebih dari 7)

3. Defisiensi asam folat (Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat

disertai dengan defisiensi vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum

obat-obatan akan terjadi hiperhomosisteinemia yaitu faktor resiko yang

menyebabkan stroke pada penyakit vaskuler)

C. Patofisiologi

Solusio plasenta diawali dengan turunnya tekanan darah secara tiba-tiba oleh

spasme dari arteri yang menuju ruangan interviler, maka terjadilah iskemia dan

hipoksia jaringan setempat yang mengakibatkan kematian sejumlah sel, dan terjadi

perdarahan kedalam desidua basalis. Desidua terkelupas dan tersisa sebuah lapisan

tipis yang melekat pada myometrium sehingga terjadilah hematoma retroplasenta

(putusnya arteri spiralis desisua) yaitu perdarahan yg terletak dibelakang plasenta.

Perdarahan berlangsung terus menerus karena otot uterus yang telah meregang

oleh kehamilan tidak mampu lebih berkontraksi untuk menghentikan perdarahan.

Akibatnya, hematoma retroplasenter akan bertambah besar, sehingga sebagian dan

akhirnya seluruh plasenta terlepas dari dinding uterus. Sebagian darah akan

menyelundup di bawah selaput ketuban keluar dari vagina, atau menembus selaput

ketuban masuk ke dalam kantong ketuban, atau ekstravasasi di antara serabut-

serabut otot uterus. Apabila ekstravasasinya berlangsung hebat, seluruh permukaan

uterus akan berbercak biru atau ungu dan terasa sangat tegang serta nyeri. Hal ini

Page 5: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

disebut uterus couvelaire. Darah yang keluar merembes antara cairan ketuban dan

miometrium lalu keluar melalui servix maka terjadilah perdarahan yang keluar

( revealed hemorrhage). (Mansjoer, 2001).

Akibat kerusakan jaringan miometrium dan pembekuan retroplasenter, banyak tromboplas-

tin akan masuk ke dalam peredaran darah ibu, sehingga terjadi pembekuan intravaskuler dimana-

mana, menyebabkan sebagian besar persediaan fibrinogen habis. Akibatnya, terjadi hipofibrino-

genemi yang menyebabkan gangguan pembekuan darah pada uterus maupun alat-alat tubuh

lainnya.

D. Diagnosis dan Gejala Klinis

Solusio plasenta yang ringan, pada umumnya tidak menunjukkan gejala klinis

yang jelas, perdarahan antepartum hanya sedikit, dalam hal ini diagnosis baru kita

tegakkan setelah anak lahir. Pada plasenta kita dapati koagulum-koagulum darah

dan krater (daerah cekungan yang dikelilingi oleh tepian yang meninggi). Pada

keadaan yang agak berat kita dapat membuat diagnosis berdasarkan :

1. Anamnesis

Perasaan sakit yang tiba-tiba di perut, kadang-kadang pasien bisa

melokalisir tempat mana yang paling sakit, dimana plasenta terlepas.

Perdarahan pervaginam yang sifatnya bisa hebat, yang terdiri dari darah

segar dan bekuan darah.

Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti

atau tidak bergerak lagi.

Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, pandangan berkunang-

kunang, ibu keliatan anemis tidak sesuai dengan banyaknya darah yang

keluar.

2. Inspeksi

Pasien gelisah, sering mengerang karena kesakitan.

Page 6: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

Pucat, sianosis, keringat dingin.

Kelihat darah keluar pervaginam.

3. Palpasi

Fundus uteri tambah naik karena terbentuknya hematoma retroplasenta,

uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.

Uterus teraba tegang dan keras seperti papan yang disebut uterus in bois

baik waktu his maupun diluar his.

Nyeri tekan terutama ditempat plasenta tadi terlepas.

Bagian-bagian janin susah dikenali, karena perut (uterus) tegang.

4. Auskultasi

Sulit, karena uterus tegang. Bila denyut jantung janin terdengar biasanya

diatas 140 dpm, kemudian turun dibawah 100 dpm dan akhirnya hilang

bila plasenta yang terlepas lebih dari sepertiga.

5. Pemeriksaan Dalam

Serviks bisa telah terbuka atau masih tertutup.

Kalau sudah terbuka maka ketuban dapat teraba menonjol dan tegang,

baik sewaktu his maupun diluar his.

Kalau ketuban sudah pecah dan plasenta sudah terlepas seluruhnya,

plasenta ini akan turun kebawah dan teraba pada pemeriksaan, disebut

prolapsus plasenta, ini sering dikacaukan dengan plasenta previa.

6. Pemeriksaan Umum

Tensi semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita

penyakit vaskuler, tetapi lambat laun turun dan pasien jatuh syok.

Nadi, cepat, kecil.

7. Pemeriksaan Laboratorium

Urin: albumin (+) pada pemeriksaan sedimen terdapat silinder dan

leukosit.

Darah: Hb menurun, periksa golongan darah kalau bisa cross match test.

Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah

Page 7: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

yaitu hipofibrinogenemia, maka diperiksakan pula COT (Clot

Observation Test) tiap 1jam, tes kualitatif fibrinogen (fiberindex), dan tes

kuantitatif fibrinogen (kadar normalnya 150mg%).

8. Pemeriksaan Plasenta

Sesudah bayi dan plasenta lahir, kita periksakan plasentanya. Biasanya

tampak tipis dan cekung dibagian plasenta yang terlepas (krater) dan

terdapat koagulum atau darah beku dibelakang plasenta, yang disebut

hematoma retroplasenter.

E. Komplikasi

Awal : - Perdarahan, syok hipovolemik

- Anemia

Lanjut : - Kelainan pembekuan darah

- Keainan fungsi ginjal

- Perdarahan post partum

2. Terapi ( Kolaborasi dengan Dokter Obgyn )

- Terapi Konservatif (ekspektatif)

1. Resusitasi cairan memperbaiki hipovolemi atau mengatasi syok dan

anemia

a. Darah (harus diberikan darah secepatnya untuk menghindari syok dan

anemia, mencegah terjadinya nekrosis korteks renalis karena penyempitan

pembuluh darah ginjal akibat perdarahan atau tekanan intrauterin yang

tinggi sehingga berakibat anuria/oligouria dan uremia)

Mengganti darah yang hilang 1000-2000 ml (2-4 g fibrinogen)

Liat reaksi transfusi pada 50 ml pertama pada setiap kantong darah dan

beri Ca glukonas 10ml 10% IV setiap 3 kantong darah untuk

mencegah terjadinya efek anti koagulasi akibat pemberian transfusi.

b. Cairan

Page 8: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

Beri NaCl, RL, Dekstrose, atau Aminofusin

Jangan beri plasma ekspander karena akan terjadi reaksi dengan

fibrinogen

c. Obat – obatan α blocker (obat antihipertensi yg membantu pembuluh

darah tetap terbuka)

DBP (dehydrobenzperidol) = Droperidol 2,5mg (1ml)/500ml cairan

infus

Hydergin: 0,3-0,6 mg/500ml cairan infus

d. Obat – obatan kortikosteroid (untuk antiinflamasi, mencegah retensi Na

dan mempertahankan ketahanan kapiler)

Dexamethasone : 20mg/ampul dengan dosis 3-5 mg/kgBB IV lambat

3-5 menit, ulangi tiap 2-6 jam

2. Mengatasi kelainan pembekuan darah

Periksa COT (Clot observation test) tiap 1 s/d 4 jam pasca persalinan

a. Darah segar

b. Fibrinogen 4g (6-10g) dilarutkan dalan

Dextrose 5%

c. Trasylol 500.000 U selanjutnya 200.000

untuk 4 jam

d. Transamin 10-15 ml IV/infus

3. Mengatasi kelainan ginjal

a. Darah segar/RL untuk mempertahankan Hct

>30% dan diuresis >1ml/menit

b. Manitol: dosis maksimal 200g/menit (1 botol=

500ml 20% = 100g)

12,5 g (57ml) infus 5 menit, jika diuresis >60ml/jam teruskan

sampai 100ml/jam

Page 9: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

20g (100ml) infus 5-10 menit, sampai diuresis ≥100ml/jam

Diuresis dipertahankan dengan pemberian Lasix 80-120 mg IV

- Terapi Aktif

Prinsipnya melakukan tindakan agar anak segera dilahirkan dan perdarahan

berhenti, misalnya dengan operatif obstetrik. Langkah-langkahnya :

a) Amniotomi dan pemberian oksitosin kemudian diawasi serta pimpin

partus spontan.

b) Bila pembukaan sudah lengkap atau hampir lengkap dan kepala sudah

turun sampai Hodge III – IV , maka bila janin hidup, lakukan ekstraksi

vakum atau forsep, tetapi bila janin meninggal, lakukanlah embriotomi.

c) Seksio sesarea biasanya dilakukan pada:

Solusio plasenta dengan anak hidup, pembukaan kecil

Solusio plasenta dengan toksemia berat, perdarahan agak banyak,

tetapi pembukaan masih kecil

Solusio plasenta dengan panggul sempit atau letak lintang

d) Histerektomi dapat dipertimbangkan bila terjadi afibrinogemia dan

kalau persediaan darah atau fibrinogen tidak ada atau tidak cukup.

G. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN PADA SOLUSIO PLASENTA

1. DATA SUBJECTIVE

Data subjective diperoleh dari anamnesa terhadap ibu sendiri atau dari

keluarganya

Anamnesa

Tanggal : untuk mengetahui kapan anamnesa dilakukan.

Pukul : untuk mengetahui waktu anamnesa dilakukan.

Oleh : untuk mengetahui siapa yang melakukan anmnesa.

1. Biodata / Identitas

Page 10: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

Nama klien dan suami : untuk dapat mengenal atau memanggil ibu

sehingga terbina hubungan komunikasi yang baik serta mencegah

kekeliruan bila ada nama yang sama.

Umur klien dan suami : untuk mengetahui resiko tinggi atau

rendahnya kehamilan pada ibu. Menurut pendapat para ahli, kehamilan

pertama yang baik antara usia 19 sampai 35 tahun. Karena otot masih

berfungsi sangat elastic dan mudah renggang. Frekuensi solusio

plasenta tertinggi pada usia >35 th terutama 40th

Suku /bangsa : untuk mengetahui rhesus klien.

Agama : mengetahui keyakinan klien dan menghargai setiap aktivitas

klien yang menyangkut keyakinan agamanya.

Pendidikan : tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku kesehatan

seseorang dan sebagai dasar dalam memberikan KIE.

Pekerjaan : untuk mengetahui taraf ekonomi sosial klien dan untuk

mengetahui apakah pekerjaan klien mengganggu kehamilannya. Taraf

ekonomi rendah berdampak terjadi gizi buruk pada ibu. Kekurangan

gizi atau gizi buruk merupakan salah satu faktor predisposisi

solusio plasenta.

Alamat : mengetahui tempat tinggal, menjaga kemungkinan jika ada

nama Ibu yang sama, dan memudahkan untuk pemantauan dan

berkomunikasi.

No. Telp : memudahkan berkomunikasi.

2. Keluhan utama : untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu apakah ada

masalah pada kehamilan ini. Pada solusio plasenta ringan umumnya

ibu tidak merasakan gejala klinis yang jelas, hanya mengatakan

terdapat perdarahan sedikit, tetapi pada solusio plasenta sedang

sampai berat ibu sering mengatakan bahwa merasa sakit yang tiba-

tiba di perut, kadang-kadang bisa melokalisir tempat mana yang

paling sakit, dimana plasenta terlepas. Ibu juga mengatakan bahwa

Page 11: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

terjadi perdarahan yaitu darah segar dan bekuan darah (jika

perdarahan keluar). Ibu mengatakan bahwa pergerakan anak mulai

hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti atau tidak

bergerak lagi dan kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat,

pandangan berkunang-kunang.

3. Alasan Kunjungan : untuk mengetahui alasan klien datang ke pelayanan

ANC dan mengetahui apakah ini kunjungan awal, ulang atau kunjungan

akhir. Pada solusio plasenta ibu mengatakan alasan kunjungan

karena ingin mendapat pelayanan kesehatan setelah terdapat gejala-

gejala yang membuat ibu takut atau khawatir akan keadaan

janinnya.

4. Riwayat Menstruasi

Menarche : normalnya 10-16 tahun (+ 12,5 thun)

Siklus : normalnya 25-32 hari (+ 28 hari )

Banyaknya : normalnya 2 – 3 pembalut/hari

Lamanya : normalnya 5 – 7 hari. (+ 7 hari )

Sifat Darah : normalnya bau anyir dan warna merah

Teratur/Tidak : normalnya teratur

Dismenorhea : normalnya sebelum/ saat/ setelah haid

Fluor albus : normalnya tidak berbau, tidak berwarna dan tidak

gatal.

HPHT : menurut Sarwono, 2008, dapat dijabarkan untuk

memperhitungkan tanggal tafsiran persalinan bila

siklus haid + 28 hari, rumus yang dipakai adalah

rumus Neagle yaitu hari + 7, bulan – 3, dan tahun

+ 1.

5. Riwayat Obstetri Lalu

Menguraikan tentang

Page 12: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

- Kehamilan yang lalu (dari suami ke berapa, anak ke berapa, umur

kehamilannya, adakah penyulit atau tidak). Pada multiparietas

dengan anak > 7 itu merupakan faktor predisposisi solusio

plasenta.

- Persalinan yang lalu (penolong, jenis persalinan, tempat, dan

penyulitnya). Pada solusio plasenta, trauma kelahiran juga

merupakan faktor predisposisi.

- Bayi/Anak (jenis kelamin, berat badan, panjang badan,

hidup/mati)

- Nifas yang lalu (apa penyulitnya dan berapa lama pemberian ASI)

- KB yang digunakan.

6. Riwayat Kehamilan ini

6.1 Klien mengatakan bahwa kehamilan ini adalah kehamilan yang ke

….. dan UK ….. minggu.

Kehamilan dengan solusio plasenta terjadi pada usia

kehamilan lebih dari 28 minggu

6.2 Keluhan pada trimester I :

Pada kehamilan normal terjadi chloasma gravidarum, mual,

muntah (hilang pada kehamilan 12-14 minggu), sering kencing,

pusing, ngidam, obstipasi.

Komplikasi yang mungkin terjadi trimester ini adalah mual muntah

yang berlebihan (hiperemesis gravidarum), perdarahan (abortus/

molahidatidosa), nyeri perut yang berlebihan (KET), oedema pada

tungkai (penyakit jantung).

o Keluhan pada trimester II :

Page 13: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

Komplikasi yang sering muncul pada kehamilan normal TM 2

adalah nyeri ulu hati, konstipasi, kejang kaki, nyeri pangkal paha,

ngidam, nafsu makan bertambah, oedem, perdarahan hidung dan

gusi dan kongesti hidung.

o Keluhan pada trimeseter III :

Pada kehamilan normal terjadi sakit punggung, konstipasi, kram

kaki, sering kencing, varises, sesak dada, nyeri ulu hati, keputihan,

dihantui kecemasan, oedem, gangguan psikis, anemia, dan sulit

tidur.

Pada solusio plasenta biasanya keluhannya perut tegang,

terdapat perdarahan, pusing, lemas, muntah, pandangan

berkunang-kunang. Tapi pada solusio plasenta ringan

biasanya ibu hanya mengeluh perut sakit dan ada perdarahan

sedikit.

6.3 Pergerakan anak pertama kali (Quickening) :

Jika sudah terasa, tanyakan kapan terakhir bergerak dan tanyakan

berapa kali bergerak dalam 24 jam terakhir. Pada Primigravida

pergerakan anak pertama kali pada minggu ke 18-20 sedangkan

pada multigravida pada minggu ke 16-18. Pada solusio plasenta

ibu akan mengatakan bahwa pergerakan anak mulai hebat

kemudian terasa pelan dan akhirnya tidak bergerak. Tapi

pada solusio plasenta ringan pergerakan anak masih bagus.

6.4 Imunisasi TT yang sudah pernah dilakukan

Imunisasi yang dianjurkan adalah imunisasi TT, imunisasi ini

diberikan untuk mencegah tetanus pada bayi baru lahir dan pada

ibu bersalin.

Antigen Interval Lama perlindungan % perlindungan

Page 14: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

TT 1 Kunjungan ANC - -

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun * 80

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99

TT 5 1 tahun setelah TT 3 25 tahun / seumur

hidup

99

*Apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka

bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus

Neonatorum)

6.5 Penyuluhan yang sudah (bila sudah dicek kembali) didapatkan:

1. Persiapan persalinan.

2. Enam Tanda bahaya / kegawatdaruratan obstetri dan cara

mengatasinya

3. Persiapan komplikasi.

4. Kebersihan.

5. Istirahat.

6. Aktivitas.

7. Gerakan Janin.

8. Obat dalam kehamilan.

9. Pentingnya Imunisasi TT

10. Pemenuhan kebutuhan cairan.

11. Nutrisi

12. Pemberian tablet Fe.

13. Jadwal kunjungan berikutnya

7 Riwayat Kesehatan Klien yang sedang diderita dan yang pernah diderita.

Page 15: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

Menguraikan tentang penyakit sistemik yang sedang diderita ibu dan

yang pernah diderita ibu antara lain :

Jantung :

Bila ditandai dengan mudah lelah, Jantung berdebar, sesak napas,

angina pektoris, pembesaran vena jugularis, oedema, tangan

berkeringat, hepatomegali, takhikardi, kardiomegali waspada

penyakit jantung.

Pertambahan denyut jantung dapat menguras cadangan kekuatan

jantung sehingga terjadi payah jantung. Jika sebelumnya ibu

telah mempunyai penyakit jantung, ini merupakan faktor

yang sangat berpengaruh terjadinya solusio plasenta.

Hipertensi :

Hipertensi dapat dibagi dua yaitu hipertensi essential dan

hipertensi ganas, pada hipertensi essential ( sejak sebelum hamil)

tekanan darah mencapai lebih dari 140/90 sampai 160/100 mmHg,

sedangkan hipertensi ganas tekanan darah sistole dapat lebih dari

200 mmHg. Jika ibu mempunyai penyakit hipertensi, ini

merupakan faktor yang sangat berpengaruh sebagai

penyebab dalam kejadian solusio plasenta dan memperparah

kejadian ini.

Asma :

Bila ditandai dengan napas pendek, berbunyi (wheezing), batuk-

batuk (tersering pada malam hari), napas atau dada seperti

tertekan. Penyakit ini kadang-kadang bertambah berat atau malah

Page 16: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

berkurang. Dalam batas wajar penyakit asma tidak banyak

berpengaruh terhadap kehamilan namun asma yang berat dapat

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin karena pada

rahim terdapat gangguan pertukaran O2 dan CO2.

Diabetes Melitus :

Bila ada tiga tanda utama yang biasanya terdapat pada penderita

diabetes melitus yaitu poliuri (sering kencing), polidipsi (sering

haus) dan poliphagi (sering lapar). Jika Ibu hamil menderita DM

maka dapat terjadi gangguan pertumbuhan janin dalam rahim dan

menimbulkan preeclampsia. Sedangkan pada bayi dapat terjadi

dismaturitas, cacat bawaan, keguguran, dan IUFD. Diabetes

melitus juga merupakan faktor predisposisi solusio plasenta.

Ginjal :

Bila ditandai dengan fatigue, malaise, gagal tumbuh, pucat, lidah

kering, poliguria, hipertensi, proteinuria, nokturia. waspada

penyakit. Jika ibu mempunyai penyakit ginjal, hal ini akan

memperparah penyakit tersebut, mengingat efek solusio

plasenta pada ginjal.

Hepatitis :

Bila terdapat anoreksia, mual, muntah, febris, hepatomegali,

ikterus.

TBC :

Bila pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda infiltrat

(redup, bronkial, ronki basah), tanda-tanda penarikan paru,

Page 17: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

diafragma, dan mediastinum, batuk yang lama terutama pada

malam hari, pembesaran kelenjar limfe.

Thypoid :

Menyebabkan BBLR

8. Riwayat Kesehatan dan Penyakit Keluarga

Mengkaji tentang riwayat kesehatan keluarga antara lain :

Jantung :

Bila ditandai dengan mudah lelah, Jantung berdebar, sesak napas,

angina pektoris, pembesaran vena jugularis, oedema, tangan

berkeringat, hepatomegali, takhikardi, kardiomegali waspada

penyakit jantung. Penyakit jantung merupakan penyakit yang

dapat menurun, jd kl ibu mempunyai riwayat penyakit ini

kemungkinan ibu juga menderita penyakit ini jadi perlu

diwaspadai karena penyakit jantung ini merupakan faktor

yang sangat berpengaruh terjadinya solusio plasenta.

Hipertensi :

Hipertensi dapat dibagi dua yaitu hipertensi essential dan

hipertensi ganas, pada hipertensi essential ( sejak sebelum hamil)

tekanan darah mencapai lebih dari 140/90-160/100 mmHg,

sedangkan hipertensi ganas tekanan darah sistole dapat lebih dari

200 mmHg. Hipertensi merupakan penyakit yang dapat

menurun, jd kl ibu mempunyai riwayat penyakit ini

kemungkinan ibu juga menderita penyakit ini jadi perlu

diwaspadai karena hipertensi merupakan faktor yang sangat

berpengaruh terjadinya solusio plasenta dan memperparah

terjadinya solusio plasenta.

Page 18: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

Asma :

Bila ditandai dengan napas pendek, berbunyi (wheezing), batuk-

batuk (tersering pada malam hari), napas atau dada seperti

tertekan. Asma merupakan penyakit keturunan.

DM :

Bila ada tiga tanda utama yang biasanya terdapat pada penderita

diabetes mellitus yaitu poliuri(sering kencing), polidipsi (sering

haus) dan poli phagi (sering lapar). Penyakit DM merupakan

penyakit yang dapat menurun, jd kl ibu mempunyai riwayat

penyakit ini kemungkinan ibu juga menderita penyakit ini

jadi perlu diwaspadai karena penyakit DM ini merupakan

faktor predisposisi terjadinya solusio plasenta.

Ginjal :

Bila ditandai dengan fatigue, malaise, gagal tumbuh, pucat, lidah

kering, poliguria, hipertensi, proteinuria, nokturia. waspada

penyakit.

Hepatitis :

Bila terdapat anoreksia, mual, muntah, febris, hepatomegali,

ikterus. Hepatitis merupakan penyakit yang dapat menular.

TBC :

Bila pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda infiltrat

(redup, bronkial, ronki basah), tanda-tanda penarikan paru,

diafragma, dan mediastinum, batuk yang lama terutama pada

malam hari, pembesaran kelenjar limfe. Penderita TBC pada

keluarga penlu dihindari karena bisa menular pada ibu hamil.

Gemelli :

Page 19: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

Bila anggota keluarga ada yg memiliki anak gemelli baik dari

pihak isteri dan atau suami. Gemeli bisa menurun pada saudara

lainnya.

9. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari (Sebelum dan selama hamil)

1. Pola Nutrisi :

Normalnya makan 3x sehari dengan menú seimbang (nasi, lauk,

sayur, buah, dan susu). Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan

pada ibu hamil adalah 300 kalori per hari, dengan komposisi menu

seimbang (cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

mineral, air).

Minum : normalnya 8 gelas/hari ( susu/air/teh )

Faktor predisposisi solusio plasenta adalah gizi buruk atau

kekurangan gizi.

2. Pola Eliminasi :

Menguraikan miksi dan defekasi setiap hari dan keluhan serta

masalah yang terjadi. Normalnya BAK : 6-8 kali per hari, jernih dan

bau khas. Sedangkan BAB normalnya kurang lebih 1x hari dengan

konsistensi lembek dan warna kuning.

3. Pola Istirahat :

Menguraikan tentang berapa lama ibu beristirahat dalam sehari

dibagi menjadi istirahat siang dan istirahat malam. Normalnya,

istirahat siang 1-2 jam dan istirahat malam 6-8 jam.

4. Pola Aktivitas :

Menguraikan aktivitas yang dilakukan sehari-hari (berat ringannya

aktivitas) dan macam-macam aktivitas yang dilakukan.

Page 20: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

5. Aktivitas Seksual :

Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali pada ibu yang

pernah mengalami keguguran, namun beberapa wanita kehilangan

gairah seksualnya ketika hamil. (Wendy Rose-Neil, 1995:49).

Normalnya boleh dilakukan pada kehamilan trimester II dan awal

trimester III. Sebaiknya hubungan seksual diperbolehkan setelah

kehamilan 16 minggu, karena pada saat itu plasenta sudah terbentuk.

Pada akhir kehamilan hubungan seksual sebaiknya dihindarkan jika

ketuban pecah. Pada trimester 1 hasrat untuk melakukan hubungan

seksual berbeda-beda, pada trimester II terjadi peningkatan libido.

Pada pasien solusio plasenta apabila timbul perdarahan segera

bawa ke rumah sakit dan tidak boleh melakukan senggama.

6. Pola Kebiasaan :

Menguraikan tentang kebiasaan – kebiasaan ibu selama dan sebelum

hamil antara lain : merokok, minum-minuman keras beralkohol, obat-

obatan dan sejenisnya, jamu-jamuan serta binatang peliharaannya

Merokok : tidak pernah

Alkohol : tidak pernah

Narkoba : tidak pernah

Obat-obatan : tidak pernah

Jamu-jamuan : tidak pernah

Binatang peliharaan : tidak ada

Kebiasaan merokok, alkohol dan penyalahgunaan obat

merupakan faktor predisposisi terjadinya solusio plasenta.

10. Riwayat Sosial

Menguraikan tentang status perkawinan (usia Ibu saat menikah dan lama

menikah), reaksi keluarga dan orang tua terhadap kehamilannya (apakah

Page 21: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

kehamilan ini direncanakan atau tidak), serta mengetahui tradisi yang

menguntungkan atau merugikan saat hamil.

11. Status Emosional

Pola status emosional ditanyakan perasaan ibu pada kehamilan ini.

2.DATA OBJECTIVE

Data ini diperoleh melalui pemeriksaan fisik secara inspeksi, palpasi,

perkusi, auskultasi, pemeriksaan darah dalam dan pemeriksaan laboratorium.

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : baik, kurang, jelek. Pada solusio plasenta keadaan

umum kurang sampai jelek

Kesadaran : composmentis, apatis, somnolent, sopor, koma.

TTV :

- TD : normalnya 110/70 – 120/80 mmHg. Pada solusio

plasenta tensi semula semakin tinggi tapi lambat laun turun

dan pasien syok.

- Suhu : normalnya 36,5 – 37,50C untuk mengetahui adanya

tanda -tanda infeksi. 380C dianggap tidak normal dan ada tanda

infeksi.

- Nadi : normalnya 60 – 100 kali/menit. (reguler/ ireguler)

Jika nadi Ibu > 100kali/menit mungkin ibu mengalami salah satu

atau lebih keluhan seperti tegang, takut, cemas, perdarahan,

gangguan Thyroid, anemia, demam, gangguan jantung.

Pada solusio plasenta banyak ditemukan nadi cepat, kecil atau

melemah, dan filiformis.

Page 22: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

- Respiration Rate (pernafasan) : normalnya 16 – 24 kali/menit.

Pernafasan bisa terganggu bila hidung tersumbat dan adanya

gangguan pada mukosa hidung

- Berat Badan : Dilakukan setiap kali kunjungan untuk mengetahui

pertambahan berat badan ibu. Normalnya kenaikan BB pada TM 1

adalah 1-2 kg, pada TM II adalah 5 kg, sedangkan pada TM III

tidak boleh naik 0.5 kg tiap minggu. Normalnya BB selama

kehamilan meningkat 10-12 kg. Kekurangan nutrisi dapat

menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, insersia uteri.

Faktor predisposisi solusio plasenta adalah gizi buruk atau

kekurangan gizi.

- Tinggi Badan : dilakukan sekali pada kunjungan pertama.

Normalnya > 145 cm. Jika diketahui Bumil dengan TB < 145cm

kemungkinan punya panggul sempit.

- Lila : normalnya > 23,5 cm. Jika < 23,5 cm merupakan indikator

Ibu kurang gizi sehingga beresiko terjadinya plasenta previa.

Cara pengukuran LILA

Tentukan posisi pangkal bahu

Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan

telapak tangan ke arah perut.

Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku

dengan menggunakan pita LILA atau meteran. Beri tanda

dengan spidol.

Lingkarkan pita LILA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan

Ibu sesuai tanda (pertengahan antara pangkal bahu dan siku).

Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LILA.

Tarik pita perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.

Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LILA.

(Depkes RI, 2007)

Page 23: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

2. Pemeriksaan fisik

2.1. Inspeksi

Batasan inspeksi adalah memeriksa klien dengan melihat atau

memandang. Sedangkan tujuan umum adalah untuk melihat gejala-

gejala kehamilan dan untuk melihat adanya kelainan-kelainan pada :

1. Kepala : rambut bersih / tidak, warna, ada ketombe dan benjolan,

jika ada rambut yang mudah dicabut maka pertanda kurang gizi.

Wajah : pucat/tidak, adakah cloasma gravidarum (merupakan

deposit pigmen yang berlebihan), oedem/ tidak. Pada solusio

plasenta wajah terlihat pucat.

Mata : bentuk simetris, konjungtiva normal warna merah muda,

bila pucat manandakn anemia. Sklera normal berwarna putih, bila

kuning menandakan ibu mungkin terinfeksi hepatitis, bila merah

ada conjungtifitis, kelopak mata bengkak kemungkinan ada

preeklamsi.

2. Mulut : bibir pucat/tidak, lidah pucat/tidak

3. Leher : adakah bendungan vena jugularis, pembesaran

kelenjar limfe dan pembesaran kelenjar thyroid.

4. Dada : -

5. Abdomen : pembesaran sesuai usia kehamilan, ibu hamil

pembesarannya membujur sebagai tanda letak bayi, adakah bekas

jahitan SC, striae alba sebagai tanda pernah hamil yang lalu, striae

lividae tanda primigravida, linea nigrae (garis antara sympisis-

pusat yang tampak biru atau lebih hitam) dan linea alba (garis

antara sympisis-pusat yang tampak putih), gerakan anak.

Hiperpigmentasi terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid

plasenta yang merangsang Melanophore Stimulating Hormon

Page 24: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

(MSH) untuk memproduksi pigmen. Pada solusio plasenta

sedang sampai berat, pembesaran uterus tidak sesuai umur

kehamilan karena fundus uteri tambah naik yang disebabkan

adanya hematoma retroplasenta.

6. Genetalia : vulva bersih atau adakah pengeluaran pervaginam

(lendir, darah), adakah varises, adakah benjolan abnormal yang

menentukan kelancaran jalan lahir, adakah kondiloma lata, adakah

kondiloma akuminata, kebersihan, adakah infeksi kelenjar

bartholini, adakah infeksi kelenjar skene, juga adanya luka

perineum menandakan sudah pernah melahirkan. Pada solusio

plasenta terlihat darah keluar pervaginam jika termasuk

perdarahan keluar.

7. Anus : adakah hemoroid/tidak.

8. Ekstrimitas: adakah oedema pada ekstrimitas atas dan bawah

(curiga preeklamsia), varises : ada atau tidak.

9. Punggung : mengetahui bentuk tulang belakang ibu saat hamil.

Skoliosis : tulang belakang berbentuk seperti huruf S, Lordosis :

tulang belakang bagian lumbal melengkung ke depan dan Kifosis :

tulang belakang bagian lumbal melengkung ke belakang. Namun

kebanyakan ibu hamil cenderung mempunyai tulang belakang

yang bersifat Lordosis karena mengimbangi perbesaran perut.

2.2. Palpasi

1. Leher : -

2. Dada : -

3. Abdomen

1. Leopold I : menetukan tinggi fundus uteri (TFU) dan

bagian yang terdapat di fundus

Page 25: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

Normal : pada fundus teraba bokong, bagian yang tidak keras

dan tidak melenting.

Pada solusio plasenta fundus uteri tambah naik karena

terbentuknya hematoma retroplasenta sehingga uterus

tidak sesuai dengan umur kehamilan. Uterus teraba

tegang dan keras seperti papan baik waktu his maupun

diluar his. Bagian-bagian janin susah dikenali karena

perut tegang. Nyeri tekan terutama di tempat plasenta

lepas.

2. Leopold II : menentukan batas samping kanan/kiri perut

ibu, keras seperti papan dan teraba bagian-bagian kecil.

Normal : teraba punggung di sebelah kiri/kanan.

Budine : pada letak membujur untuk lebih menentukan

dimana punggung janin berada. Teknik : FU didorong ke

bawah, badan janin akan melengkung sehingga punggung

mudah ditetapkan. (Manuaba, 2008)

Ahfeld

Teknik : pinggir tangan kiri tegak di tengah perut, kira-kir di

daerah pusat menekan ke bawah (arah punggung ibu), anak

akan terdorong ke samping punggung hingga punggung lebih

jelas. Bedakan rasa tahanan bila keras dan memanjang itu

adalh punggung anak. (Christina S. 1993:134). Pada solusio

plasenta uterus teraba tegang dan keras seperti papan

baik waktu his maupun diluar his sehingga bagian-bagian

janin susah dikenali karena perut tegang.

3. Leopold III : menentukan bagian terbawah janin, apakah

sudah masuk PAP/ belum. Normalnya teraba keras, bundar

dan melenting.

Page 26: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

Knebel : Menentukan letak kepala atau bokong dengan satu

tangan di fundus dan tangan lain di atas simpisis. Pada

solusio plasenta uterus teraba tegang dan keras seperti

papan baik waktu his maupun diluar his sehingga bagian-

bagian janin susah dikenali karena perut tegang.

4. Leopold IV : menetukan seberapa jauh bagian terendah

janin belum masuk PAP (convergen), sejajar (separuh turun),

divergen (bagian besar janin turun). (Ida Bagus Manuaba,

2007)

Osborn : Menentukan adanya indikasi kesempitan panggul

TBJ :Bila bagian terendah janin sebagian besar sudah masuk

PAP maka TBJ = (TFU-11) x 155

Bila bagian terendah janin sebagian kecil masuk PAP maka

TBJ = (TFU-12) x 155

Bila bagian terendah janin belum masuk PAP maka TBJ =

(TFU-13) x 155

Pada solusio plasenta uterus teraba tegang dan keras seperti

papan baik waktu his maupun diluar his sehingga bagian-

bagian janin susah dikenali karena perut tegang.

2.3. Auskultasi

Abdomen : DJJ terdengar jelas dan teratur di punctum maximum

bagian kanan/kiri perut ibu bawah pusat. DJJ baru terdengar pada

primigravidarum umur kehamilan 18 – 20 minggu. Sedangkan pada

multi pada umur kehamilan 16 minggu. Normal DJJ 120 – 160x/

menit, jika 120 atau 160 merupakan tanda fetal distress.

Pada solusio plasenta auskultasi sulit karena uterus tegang. Bila

denyut jantung janin terdengar biasanya diatas 140 dpm,

Page 27: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

kemudian turun dibawah 100 dpm dan akhirnya hilang bila

plasenta yang terlepas lebih dari sepertiga.

2.4. Perkusi

Pemeriksaan refleks patella normalnya (+)/(+). Tangkai bawah akan

bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan

dan cepat maka hal ini mungkin pertanda adanya preeklampsia.

3. Pemeriksaan Penunjang

3.1. Pemeriksaan laboratorium :

Darah

1. Hb : batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan

adalah 10 gr/100 ml. Jika Hb < 10gr% maka Ibu disebut

anemia. Hb 10 – 12 gr/% pada Bumil bukan anemia

patologis tetapi masih fisiologis karena terjadi

hemodelusi (kadar hb tetap namun ada peningkatan

jumlah plasma pada darah). Pada solusio plasenta Hb

menurun, periksa golongan darah kalau bisa cross

match test. Karena pada solusio plasenta sering

terjadi kelainan pembekuan darah yaitu

hipofibrinogenemia, maka diperiksakan pula COT

(Clot Observation Test) tiap 1jam, tes kualitatif

fibrinogen (fiberindex), dan tes kuantitatif

fibrinogen (kadar normalnya 150mg%).

2. Golongan darah : A / B / AB / O

Mengetahui lebih awal golongan darah pada ibu hamil

Urin

Page 28: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

1. Reduksi urin : normalnya negatif

2. Albumin : normalnya negatif

3. Hbs Ag : normalnya negative

Pada solusio plasenta albumin positif dan pada pemeriksaan

sedimen terdapat silinder dan leukosit.

3.2 Pemeriksaan Lain (atas advise dokter ahli)

1. USG : oleh DSOG untuk mengetahui letak implantasi

plasenta.

2. Foto lain : oleh DSOG ( jika diperlukan )

3. NST : oleh DSOG ( jika diperlukan )

3.3 Pemeriksaan Panggul Luar

Distansia Spinarum : Jarak antara spina iliaca superior kanan dan

kiri, normalnya 23-26 cm

Distansia Cristarum : Jarak yang terpanjang antara krista iliaca

kanan dan kiri, normalnya 26-29 cm. Jika < 2-3cm dari ukuran

normmal maka ada kemungkinan panggul pathologis

Conjugata Externa (Boudeloque) : Jarak antara bagian atas simpisis

dengan lumbal 5, normalnya 18-20 cm

Lingkar Panggul : Dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara

spina iliaca anterior superior dan trokantor mayor dan kembali

melalui tempat-tempat yang sama di bagian lain, normalnya 80-90

cm

3.ASSESMENT

1. Identifikasi Diagnosa dan Masalah (Interpretasi Data Dasar)

Langkah ini diambil berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

kepada pasien.

Diagnosa : G: ..... P: .... UK: ... minggu, tunggal/ ganda, hidup/

mati, intrauterin / ekstrauterin, letak kepala / bokong / kaki, kesan jalan

Page 29: 73716322 Kehamilan Solusio Plasenta New

lahir normal / tidak, keadaan umum ibu baik / tidak, dengan solusio

plasenta......

2. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Langkah ini diambil berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah

ditemukan berdasarkan data yang ada kemungkinan menimbulkan keadaan

yang gawat. Pada solusio plasenta diagnosa potensial terjadi syok

hipovolemik (jika perdarahan), anemia (jika perdarahan), syok

neurogenik (jika nyeri) tergantung pengkajian data obyektif dan

subyektif).

3. Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera

Mencakup tentang tindakan segera untuk menangani diagnosa/masalah

potensial yang dapat berupa konsultasi, kolaborasi dan rujukan. Pada

solusio plasenta harus dirujuk dengan BAKSOKU.

4. PLANNING

a. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu

R/ Bila mengetahui hasil pemeriksaan selain ibu dapat mengetahui

perkembangan kehamilannya juga dapat melegakan perasaan ibu

c. Beri dukungan kepada ibu

R/ ibu menjadi lebih bersemangat lagi dalam menghadapi masalah yang

di derita sekarang

d. Informed concern

R/ Sebagai perlindungan hukum untuk memudahkan dalam setiap

tindakan yang akan dilakukan karena telah mendapat persetujuan dari ibu

atau pihak keluarga.

e. Menyiapkan rujukan dengan BAKSOKU

R/ sebagai prosedur tetap dalam merujuk