3

Click here to load reader

YIELD SBN10 “Never stop fighting until you arrive at your ... · $1,4040m $1,7820m 11/19 Philippines BoP Overall (Oct) -$458m -$2,696m 11/13 EU Retail Sales YoY (Oct) 9.7% 5.6%

  • Upload
    lammien

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: YIELD SBN10 “Never stop fighting until you arrive at your ... · $1,4040m $1,7820m 11/19 Philippines BoP Overall (Oct) -$458m -$2,696m 11/13 EU Retail Sales YoY (Oct) 9.7% 5.6%

19-Nov-18 23-Nov-18 WTD YTD 19-Nov-18 23-Nov-18 WTD YTD

IDRUSD 14588 14544 0.30% -6.80% BRENTUSD/BAREL 66.79 58.80 -11.96% -2.68%

YENUSD 112.55 112.96 -0.36% -0.24% TEMBAGAUSD/LB 279.90 276.65 -1.16% 10.42%

EUROUSD 0.87 0.88 -1.01% -5.56% BATU BARAUSD/MT 102.95 101.75 -1.17% 0.94%

YUAN USD 6.94 6.95 -0.09% -6.36% EMASUSD/OZ 1224.17 1223.05 -0.09% -6.12%

POUNDUSD 0.78 0.78 -0.29% -5.15% GAS ALAMUSD/MMBTu 4.70 4.31 -8.34% -99.97%

19-Nov-18 23-Nov-18 WTD YTD 19-Nov-18 23-Nov-18 WTD YTD

INDONESIAIHSG 6005.3 6006.2 0.02% -5.50% CPOMYR/MT 1800 1866 3.67% -23.65%

JEPANGNIKKEI 21821.2 21646.6 -0.80% -4.91% KAKAOUSD/MT 2155 2061 -4.36% 8.93%

SINGAPURASTI 3065.1 3052.5 -0.41% -10.30% GULAUSD/LB 343.9 337.7 -1.80% -14.44%

ASDOW JONES 25017.4 24286.0 -2.92% -1.75% GANDUMUSD/BAREL 498.5 500 0.25% 17.04%

HONGKONGHSI 26372.0 25927.7 -1.68% -13.34% KEDELAIUSD/BUSHEL 873.75 881 0.83% -7.43%

19-Nov-18 23-Nov-18 WTD YTD

YIELD SBN10% 8.04 7.91 -1.67% 25.16%

PUAB RATE% 7.25 7.23 -0.34% 24.14%

OVERNIGHT% 5.98 5.93 -0.88% 51.97%

FA SAHAMJUTA USD 41.18 -9.57 -123.24% -138.52%

FA SBNJUTA USD 294.36 346.87 17.84% 824.25%

PASAR VALAS PASAR KOMODITAS MINERAL

PASAR SAHAM PASAR KOMODITAS PERTANIAN

PASAR UANG

Aliran Dana Asing

YTD (Juta USD)Bond Saham Periode (Bond/Saham)

Indonesia 2,861.1 -3,260.4 Per 15 Nov / 23 Nov 2018

Malaysia -2,904.2 -2,579.5 Per 31 Okt / 15 Nov 2018

Thailand 8,799.5 -8,787.5 Per 23 November 2018

Vietnam 1,857.5 Per 16 November 2018

Filipina 4,620 -1,052 Per 30 Sep / 23 Nov 2018

China 72,157.3 7,860.7 Per 30 September 2018

India -7,452.1 -4,759.9 Per 22 November 2018

US 339,237 -83,525 Per 30 September 2018

Ket: Aliran Dana Masuk/Aliran Dana Keluar-22.00

-16.62

-14.23

-13.34

-10.77

-10.30

-7.50

-5.74

-5.62

-0.04

Shanghai SHCOMP Index

Korea Stock KOSPI Index

Philippines PSEi Index

Hongkong Hanseng Index

Vietnam Hanoi Index

Singapore STI Index

Thailand SET Index

Indonesia JCI

FTSE Malaysia KLCI Index

India NSE Nifty 50 Index

PERINGKAT SAHAM ASIA (%) YTD – s.d 23 NOVEMBER 2018

-9.87

-6.80

-6.36

-5.02

-3.44

-2.73

-1.51

-0.24

Indian Rupee

Indonesian Rupiah

Chinese Renminbi

Philippine Peso

Malaysian Ringgit

Vietnam Dong

Thai Bath

Japanese Yen

PERINGKAT NILAI TUKAR ASIA (%) YTD – s.d 23 NOVEMBER 2018

Rilis Mingguan (19 – 23 November 2018)

11/22 ArgentinaConsumer Confidence

Index (Nov)32.10 32.64

11/20 Hong KongCPI Composite YoY

(Oct)2.7% 2.7%

11/20 TaiwanBoP Current Account

Balance (Oct)$1,4040m $1,7820m

11/19 Philippines BoP Overall (Oct) -$458m -$2,696m

11/13 EU Retail Sales YoY (Oct) 9.7% 5.6%

11/12 GDP NSA YoY (3Q F) 1.1% 1.1%

11/23 Malaysia CPI YoY (Oct) 0.6% 0.3%

11/23 USMarkit US Manufacturing

PMI (Nov P)55.4 55.7

11/19 JapanTrade Balance Adjusted

(Oct)-¥302.7b -¥141.5b

11/22 Natl CPI YoY (Oct) 1.4% 1.2%

11/22 Singapore GDP YoY (3Q F) 3.0% 4.7%

11/23 CPI YoY (Oct) 0.7% 0.7%

11/19 Thailand GDP YoY (3Q) 3.3% 4.6%

11/20 Car Sales (Oct) 86,913 88,706

“Never stop fighting until you arrive at your destined place - that is, the unique you. Have an aim in life, continuously

acquire knowledge, work hard, and have perseverance to realize the great life.” – A. P. J. Abdul Kalam

EDISI

XLI/XI/2018

Ket: F (Final), P (Preliminary)

Page 2: YIELD SBN10 “Never stop fighting until you arrive at your ... · $1,4040m $1,7820m 11/19 Philippines BoP Overall (Oct) -$458m -$2,696m 11/13 EU Retail Sales YoY (Oct) 9.7% 5.6%

Oleh: Ibnu Nur Hamzah (Analis, Asdep Moneter dan Neraca Pembayaran)

Industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar bagi

perekonomian Indonesia dan memiliki peranan penting

dalam proses pembangunan. Pada kuartal ketiga 2018

industri pengolahan menyumbang 19,7% terhadap PDB

Indonesia dengan pertumbuhan sebesar 4,3% yoy. Industri

pengolahan juga memiliki peranan penting dalam proses

pembangunan di wilayah Indonesia yakni terlihat dari

asosiasi antara porsi tenaga kerja sektor industri pengolahan

dan PDB per kapita yang positif di berbagai wilayah

Indonesia. Menurut tahapan pembangunan Rostow

berkembangnya industri pengolahan merupakan salah satu

tahapan yang harus dilalui negara untuk menjadi negara

maju yaitu dengan meningkatnya produktivitas.

Sumber: World Input Output Database, diolah

Pors

iT

enag

a K

erja

terh

adap

Ten

aga

Ker

jaT

ota

l

Gambar 1. Porsi Tenaga Kerja Sektor Industri Pengolahan

dan Log PDB per Kapita (2000-2016)

Salah satu industri pengolahan Indonesia yang memiliki

keunggulan adalah industri furnitur. Industri ini banyak

dijumpai di pulau Jawa khususnya di Jepara, Cirebon,

Pasuruan, Sukoharjo, dll. Industri furnitur tidak memiliki porsi

besar dalam industri pengolahan secara keseluruhan, namun

industri ini memainkan peran penting dalam pembangunan

wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Industri ini juga

memiliki keunggulan lain, di mana porsi output yang di

ekspor lebih besar dibandingkan yang dijual di dalam negeri.

Porsi ekspor output industri furnitur berada di posisi 63%

pada tahun 2014, meningkat relatif tinggi setelah mengalami

penurunan sejak tahun 2000.

Sumber: BPS, diolah

Gambar 2. Porsi Ekspor Industri Furnitur thd Total Output

Industri Furnitur (%)63

30

35

40

45

50

55

60

65

2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014

Hasil olahan industri furnitur telah dikenal dunia sejak lama,

porsi nilai tambah industri ini selalu mengalami peningkatan

sejak tahun 1976-2009 tetapi setelah itu eksistensinya mulai

berkurang. Porsi nilai tambah industri furnitur pada tahun

1976-1981 sebesar 0,41% meningkat menjadi 2,47% pada

periode 1997-2004, tetapi kemudian turun pada periode

2004-2009 menjadi 2,22%.

I

S

I

C

Industri

Oil

boom

(1976-

1981)

Harga

minyak

turun

(1982-

1985)

Harga

minyak

turun

(1986-

1996)

Krisis

ekonomi dan

perbaikan

(1997-2004)

Perbaikan dan

pembangunan

(2004-2009)

Rata

-

rata

Share

Inward

Looking

(IL)

High

Tech &

IL

High

Tech &

Outward

Looking

(OL)

Revitalization,

IL dan OL

Cluster,

regional

approach, IL

dan OL

15

Makanan

dan

minuman

15.93 13.18 12.39 12.9 16.31 13.8

16 Tembakau 24.32 21.67 12.22 10.9 9.04 14.69

17 Tekstil 11.43 9.79 11.26 8.88 6.08 9.79

24 Kimia 11.33 11.2 9.32 10.55 13.93 10.86

36/

37

Furnitur

dan

lainnya

0.41 0.43 1.41 2.47 2.22 1.49

Tabel 1. Share Nilai Tambah Beberapa Industri Manufaktur

Indonesia untuk Beberapa Tahap dalam Periode 1976 – 2009

(Persentase dari Total, Mengecualikan Minyak dan Gas)

Sumber: Widodo, Salim, dan Bloch (2014)

I N D U S T R I

F U R N I T U R I N D O N E S I A:

MAKIN BESARMAKIN

PRODUKTIF?

Page 3: YIELD SBN10 “Never stop fighting until you arrive at your ... · $1,4040m $1,7820m 11/19 Philippines BoP Overall (Oct) -$458m -$2,696m 11/13 EU Retail Sales YoY (Oct) 9.7% 5.6%

Namun belakangan, eksistensi industri furnitur di pasar

global semakin mengecil. Perkembangan industri furnitur di

China dan Vietnam merupakan penyumbang terkikisnya

porsi Indonesia di pasar furnitur internasional. Sejak tahun

2000 porsi industri furnitur Indonesia di pasar internasional

terus mengalami penurunan dan pada tahun 2016 Vietnam

mengalahkan porsi Indonesia di pasar internasional. Menurut

Jamhari, mantan Ketua Asmindo Jepara, industri furnitur di

China dan Vietnam telah berkembang pesat dan terintegrasi

sehingga meninggalkan industri furnitur Indonesia.

Gambar 3. Perkembangan Pasar Furnitur Dunia dan Share

Indonesia Periode 2000-2016 (A) dan Porsi Ekspor

Negara-negara Pengeskpor Furnitur di Kawasan

ASEAN5+China 2016 (B)

Sumber: UNCTAD Statistics

Manfaat dari meningkatkan skala usaha nampaknya tidak

bisa dirasakan oleh perusahaan industri furnitur di Indonesia.

Berdasarkan pengamatan selama periode 2010 – 2015

nampak bahwa terdapat asosiasi negatif yang jelas antara

ukuran perusahaan dan produktivitas. Scatter plot dalam

Gambar 4 menunjukan bahwa ukuran perusahaan yang

diukur menggunakan jumlah tenaga kerja atau bahan baku

menunjukan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka

produktivitas cenderung semakin rendah relatif terhadap

yang lainnya.

Menurut penjelasan singkat Jamhari, hal ini dikarenakan sifat

industri furnitur tidak seperti industri lainnya seperti makanan

dan minuman yang mudah untuk dikalikan skalanya. Industri

furnitur memiliki tingkat keragaman yang tinggi, sehingga

penambahan skala usaha tidak dapat dikalikan begitu saja.

Dengan tingkat keragaman yang tinggi, pengaturan usaha

menjadi sulit apabila skala usaha ditingkatkan.

Catatan

Produktivitas yang digunakan merupakan Total Factor Productivity (TFP). Nilai

TFP dihitung menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA)

menggunakan software DPIN 3.0, dengan input (1) tenaga kerja, (2) modal

tetap, (3) bahan baku dan output adalah nilai produksi. Seluruh nilai input dan

output yang digunakan dalam nilai riil menggunakan harga dasar tahun 2005.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai metode perhitungan dan software yang

digunakan dapat mengunjungi (https://economics.uq.edu.au/cepa).

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. (2010 - 2015). Survey Industri Besar/Sedang. Jakarta.

Frazer, G. (2005). Which Firms Die? A Look at Manufacturing Firm Exit in

Ghana. Economic Development and Cultural Change, 53(3), 585–617.

https://doi.org/10.1086/427246.

Van Biesebroeck, J. (2005). Firm Size Matters: Growth and Productivity Growth

in African Manufacturing. Economic Development and Cultural Change,

53(3), 545–583. https://doi.org/10.1086/426407.

Widodo, W., Salim, R., & Bloch, H. (2014). Agglomeration economies and

productivity growth in manufacturing industry: Empirical evidence from

Indonesia. Economic Record, 90(S1), 41–58. https://doi.org/10.1111/1475-

4932.12115.

0

50

100

150

200

0

1

1

2

2

3

3

1995 1998 2001 2004 2007 2010 2013 2016

Total Ekspor (Miliar US$)

Share Ekspor Indonesia (%)

83%

2%

4%2% 9%

China Indonesia Malaysia

Philippines Thailand Viet Nam

Salah satu kunci dalam industri pengolahan adalah

produktivitas. Literatur ekonomi industri menjelaskan bahwa

produktivitas dapat bersumber dari perkembangan teknologi

yang digunakan dan skala ekonomi perusahaan. Industri

pengolahan memanfaatkan skala produksi untuk

meminimalkan biaya tetap dalam proses produksi, artinya

semakin besar skala produksinya maka biaya rata-rata akan

semakin kecil sehingga meningkatkan produktivitas secara

keseluruhan. Namun, dalam industri furnitur Indonesia hal ini

belum tentu terjadi dikarenakan keberagaman produk yang

tinggi sehingga tidak mudah untuk meningkatkan skala

produksi. Hal inilah yang menjadi bahasan selanjutnya dalam

artikel ini.

Hubungan antara skala usaha dan produktivitas secara

umum dikenal memiliki hubungan positif. Perusahaan yang

memiliki skala usaha lebih besar cenderung lebih produktif

dikarenakan efisiensi yang bersumber dari produksi masal

dengan mesin, pembelian dalam jumlah banyak,

berkurangnya biaya administrasi, sumber dana lebih murah,

dan pengaturan resiko yang lebih baik. Hal tersebut akan

menurunkan biaya rata-rata produk perusahaan sehingga

secara keseluruhan produktivitas meningkat, tetapi dapat

dimungkinkan meningkatnya skala usaha justru menjadikan

produktivitas semakin kecil. Beberapa studi di negara

berkembang menemukan bahwa ukuran perusahaan

merupakan hal penting yang menentukan produktivitas

perusahaan (Frazer, 2005; Van Biesebroeck, 2005).

Gambar 4. Ukuran Perusahaan vs Produktivitas

Sumber: BPS (2010-2015), diolah

A B