26
KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hi Nya sehingga tugas laporan tutorial 1 tentang “Sistem Hurmonal” dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini melibatkan ba dukungan dariberbagai pihak. Oleh karenaitu dengan penuh rasa hormat penulis mengu!apkan terimakasih kepada " 1. drg. #uliana $ahdiyah %a&at Arina $.'es selaku tutor yang tela jalannya diskusi tutorial dan memberi masukan kelompok ( )akultas 'edokteran *igi +ni,ersitas ember. . Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. $engingat prosespembuatan karya tulis ilmiahini dirasa masih jauh dari kesempurnaan kami selalu membuka diri untuk menerima kritik dan sara semoga laporan ini dapat berman/aat bagi berbagai pihak. ember 0 %esember 12 'elompok ( 2

Tutorial 1.doc

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR 
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
 Nya sehingga tugas laporan tutorial 1 tentang “Sistem Hurmonal” dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini melibatkan bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan penuh rasa hormat penulis
mengu!apkan terimakasih kepada "
1. drg. #uliana $ahdiyah %a&at Arina $.'es selaku tutor yang telah membimbing
 jalannya diskusi tutorial dan memberi masukan kelompok ( )akultas 'edokteran
*igi +ni,ersitas ember.
. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
$engingat proses pembuatan karya tulis ilmiah ini dirasa masih jauh dari
kesempurnaan kami selalu membuka diri untuk menerima kritik dan saran. Selanjutnya
semoga laporan ini dapat berman/aat bagi berbagai pihak.
ember 0 %esember 12
1.1.8atar 5elakang 999999999999999999999..2
.1 Pengertian 7ormon ................................................................................;
si/at signal999999999999999999999.9...12
4.2  7ormon 6ndokrin.................................................................................
4.0  7ormon 8okal............................................................................................. >
7ormon merupakan senyawa kimia berupa protein yang mempunyai /ungsi untuk 
mema!u atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. %engan adanya hormon dalam tubuh
maka organ akan ber/ungsi menjadi lebih baik.
7ormon berasal dari kata 7ormaein yang artinya mema!u atau menggiatkan atau
merangsang. %ibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak ?sedikit@ tetapi
 jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik ?kelainan seperti
 penyakit@ sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses
metabolisme tubuh.
7ormonologi yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon. Pada
makhluk hidup khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam
tubuh. <ara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui se!ara !epat perubahannya
akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem sara/ yang !ara kerjanya
dengan !epat dapat dilihat perubahannya. 7al ini karena hormon yang dihasilkan akan
langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah sehingga memerlukan waktu yang
 panjang.
+ntuk dapat melakukan kegiatan dan dapat memberikan reaksi terhadap perubahan-
 perubahan eksternal maupun internal diperlukan adanya koordinasi yang tepat di antara
kegiatan organ- organ tubuh. %alam hal ini sistem endokrin merupakan suatu sistem yang
dapat menjaga berlangsungnnya integrasi kegiatan organ tubuh. 7ormon-hormon yang
diahasilkan oleh sistem endokrin ini memegang peranan yang sangat penting. Selain itu juga
terdapat hormon-hormon lokal yang !ara kerjanya lebih spesi/ik daripada hormone endokrin
yang juga memberikan peranan yang penting dalam regulasi kegiatan organ tubuh.
1# S!enario
3stilah hormone dulunya hanya merujuk pada hormone endokrin tetapi kini pengertian
hormone juga digunakan untuk hormone-hormon lo!al seperti parakrin autokrin jutakrin.
5eberapa jenis hormone lo!al antara lain autokoid ?bradikinin histamine prostaglandin@
neurotransmitter dan berbagai sitokin.
7ormon berperan mengkoordinasikan berbagai /ungsi sel jaringan organ dan sistem
organ pada organisme multiselular. 7ormone disebut molekul /irst messenger respons
/isiologik terkait kerja hormone melibatkan peran molekul reseptor se!ond messenger dll.
1$ Rumusan %asala&
si/at signalB
1' Tu(uan Pem)ela(aran
kelarutan reseptor dan si/at signal
2. $ahasiswa mampu memahami hormon endokrin
3. $ahasiswa mampu memahami hormon lokal
BAB II
dengan mengirimkan signal kimia yaitu berupa molekul-molekul yang diekskresikan oleh
suatu sel yang kemudian terikat pada reseptor membrane plasma atau dalam sitoplasma sel
target. Selanjutnya reseptor berperan dalam produksi signal intrasel ?se!ond messenger@ untuk 
membangkitkan respon /isiologikal pada sel target. adi pada sistem signaling khemikal
 paling tidak melibatkan dua komponen yaitu 1@ molekul-molekul signal ?hormone@ juga
disebut ekstraseluler signal ?/irst messenger@ @ reseptor biasanya berada pada membrane atau
sitoplasma sel target.
3stilah hormone dulunya hanya merajuk pada hormone endokrin tetapi kini pengertian
hormone juga digunakan untuk hormone-hormon lo!al seperti parakrin autokrin dan
 jutakrin. 6ndokrin merujuk pada molekul kimia yang disekresi ke dalam darah dan sel
targetnya terletak jauh dari sel sekretori. 7ormone parakrin memiliki target sel di sekitar sel
sekretori beberapa sitokin dan neurotransmitter bere/ek parakrin. 7ormone autokrin disekresi
5
 
suatu sel dan aksinya mempengaruhi sel itu sendiri. Sedangkan jutakri adalah sejenis
komunikasi intraselular yang melibatkan sel-sel yang letaknya berdempetan. 5eberapa growth
/a!tor sitokin dan kemokin diketahui dapat bere/ek jutakrin.
#1 Pen"ertian Hormon
$enurut de/inisi klasik suatu hormon adalah Cat yang dihasilkan oleh suatu kelenjar 
endokrin disekresikan ke dalam darah dan sampai ke sel sasaran di jaringan lain dalam tubuh
tempat hormon tersebut menimbulkan e/ek /isiologis. Namun de/inisi ini sekarang diperluas
men!akup senyawa yang memiliki kerja autokrin atau parakrin.
## +iri,-iri Hormon
yang dikeluarkan tergantung pada si/at dan intensitas dari rangsangan
4. 7ormon diproduksi dan disekresesikan oleh kelenjar endokrin k dalam darah dalam
 jumlah yang sangat ke!il
2. 5eberapa hormone memerlukan protein untuk pengangkutannya
0. ika tidak diperlukan hormone pada darah dan jaringan akan inakti/ karna pengaruh
enCim dan diekskresikan keluar tubuh melalui urin
;. 7ormone diangkut oleh darah menuju sel target
=. 7ormone mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang ada di sel target
>. 7ormone memiliki pengaruh pengakti/an enCim khusus
D. 7ormone tidak hanya mempengaruhi satu sel saja tetapi juga mempengaruhi beberapa
sel target berlainan
1. Ada yang bekerja se!ara !epat ?seperti adrenalin@ dan ada pula yang bekerja se!ara
lambat ?seperti estrogen@
11. 7ormone memiliki pengaruh yang sangat spesi/ik 
1. 7ormone diperlukan dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi memiliki
 pengaruh yang sangat besar 
4.$engatur denyut jantung
2.$engatur tekanan darah
0.$engatur /ungsi ginjal
#' %e!anisme Ker(a Hormon
7ormon bekerja melalui pengikatan dengan reseptor spesi/ik. Pengikatan dari hormon
ke reseptor ini pada umumnya memi!u suatu perubahan penyesuaian pada reseptor 
sedemikian rupa sehingga menyampaikan in/ormasi kepada unsur spesi/ik lain dari sel.
:eseptor ini terletak pada permukaan sel atau intraselular. 3nteraksi permukaan hormon
reseptor memberikan sinyal pembentukan dari Emesenger keduaE. 3nteraksi hormon-reseptor 
ini menimbulkan pengaruh pada ekspresi gen ?4=@. %istribusi dari reseptor hormon
memperlihatkan ,ariabilitas yang besar sekali.
:eseptor untuk beberapa hormon seperti insulin dan glukokortikoid terdistribusi
se!ara luas sementara reseptor untuk sebagian besar hormon mempunyai distribusi yang lebih
terbatas. Adanya reseptor merupakan determinan ?penentu@ pertama apakah jaringan akan
memberikan respon terhadap hormon. Namun molekul yang berpartisipasi dalam peristiwa
 pas!a-reseptor juga pentingF hal ini tidak saja menentukan apakah jaringan akan memberikan
respon terhadap hormon itu tetapi juga kekhasan dari respon itu. 7al yang terakhir ini
memungkinkan hormon yang sama memiliki respon yang berbeda dalam jaringan yang
 berbeda.
7ormon menemukan permukaan dari sel melalui kelarutannya serta disosiasi mereka
dari protein pengikat plasma. 7ormon yang berikatan dengan permukaan sel kemudian
 berikatan dengan reseptor. 7ormon steroid tampaknya mempenetrasi membrana plasma sel
se!ara bebas dan berikatan dengan reseptor sitoplasmik. Pada beberapa kasus ?!ontohnya
estrogen@ hormon juga perlu untuk mempenetrasi inti sel ?kemungkinan melalui pori-pori
dalam membrana inti@ untuk berikatan dengan reseptor inti-setempat. 'asus pada hormon
tiroid tidak jelas. 5uktiGbukti mendukung pendapat bahwa hormon-hormon ini memasuki sel
melalui mekanisme transporF masih belum jelas bagaimana mereka mempenetrasi membrana
inti ?4;@
3katan ini disebabkan tiga jenis kekuatan. Pertama terdapat pengaruh hidro/obik pada hormon
dan reseptor berinteraksi satu sama lain dengan pilihan air. 'edua gugusan bermuatan
komplementer pada hormon dan reseptor mempermudah interaksi. Pengaruh ini penting untuk 
men!o!okkan hormon ke dalam reseptor. %an ketiga daya ,an der Waals yang sangat
tergantung pada jarak dapat menyumbang e/ek daya tarik terhadap ikatan.
7
Pada beberapa kasus interaksi hormon-reseptor lebih kompleks. 7al ini sebagian
 besar terjadi jika hormon yang berinteraksi dengan suatu kompleks reseptor dengan subunit
yang majemuk dan di mana pengikatan dari hormon dengan subunit pertama mengubah
a/initas dari subunit lain untuk hormon. 7al ini dapat meningkat ?kerjasama positi/@ atau
menurun ?kerjasama negati/@ a/initas dari hormon untuk reseptor itu. 'erjasama positi/ 
menghasilkan suatu plot S!at!hard yang kon,eks dan kerjasama negati/ menghasilkan suatu
 plot yang konka/ . Arti/ak eksperimental dan adanya dua kelas independen dari tempat juga
dapat menghasilkan plot S!at!hard non-linier. #ang merupakan kejutan ikatan kerjasama
 jarang diamati pada interaksi hormon-reseptorF interaksi reseptor-insulin pada beberapa
keadaan dapat merupakan suatu penge!ualian.
Hormon A"onis Anta"onis 2an A"onis Parsial
Hat-Cat yang berinteraksi dengan tempat pengikatan-hormon dari reseptor dapat
memiliki akti,itas agonis antagonis atau agonis parsial ?juga disebut antagonis parsial@.
Suatu agonis sepenuhnya menginduksi reseptor untuk memi!u peristiwa pas!areseptor. Suatu
antagonis mampu untuk berikatan dengan reseptor dan memblokir pengikatan dari agonis
tetapi tidak memi!u respon pas!areseptor. %engan !ara ini ia tidak menimbulkan suatu
respons tetapi memblokir respons terhadap agonis asalkan ia ditemukan dalam konsentrasi
yang !ukup untuk memblokir pengikatan agonis.
Pada umumnya antagonis berikatan dengan tempat yang sama pada reseptor seperti
agonis namun pada beberapa keadaan antagonis dapat berikatan dengan reseptor pada
tempat yang berbeda dan memblokir pengikatan agonis melalui perubahan alosterik dalam
reseptor. Suatu agonis parsial ?antagonis parsial@ merupakan suatu perantaraF ia berikatan
dengan reseptor tetapi hanya menimbulkan suatu perubahan parsial sehingga walaupun
reseptor diduduki se!ara penuh oleh agonis parsial respon hormon akan tidak sepenuhnya.
?0@
:eseptor bukan merupakan satu-satunya protein yang mengikat hormon-banyak 
 protein lain juga mengikatnya. %alam hal ini termasuk protein pengikat plasma dan molekul
seperti alat transpor lainnya yang laCim ditemukan dalam jaringan peri/er enCim yang terlibat
dalam metabolisme atau sintesis dari steroid dan protein lain yang belum diidenti/ikasi
hingga sekarang. Protein ini dapat mengikat hormon seketat atau tebih ketat ketimbang
reseptorF namun mereka berbeda dari reseptor di mana mereka tidak mentransmisikan
in/ormasi dari pengikatan ke dalam peristiwa pas!areseptor.
Satu kelas molekul khusus mengikat hormon atau kompleks hormon pada permukaan
sel dan berpartisipasi dalam internalisasinya. #ang paling diteliti se!ara luas adalah EreseptorE
8
menginternalisasinya . :eseptor ini penting untuk ambilan kolesterol !ontohnya dalam sel-
sel dari adrenal untuk biosintesis steroid dan dalam hati untuk membersihkan plasma dari
kotesterol. <a!at genetik reseptor ini menimbulkan hiperkolesterolemia. Partikel 8%8 yang
diinternalisasi dapat memberikan kolesterol untuk sintesis steroid atau penyisipan ke dalam
membran sel.
%i samping itu kolesterol yang dilepaskan dari partikel menghambat umpan balik 
sistesis kolesterol. %engan demikian reseptor 3%8 se!ara tepat bukan reseptor tetapi 8%8
yang mengambil protein. $olekul reseptor dan non-reseptor pengikat hormon biasanya
dibedakan melalui si/at-si/at pengikatannya serta kemampuan untuk memperantarai respon
 pas!areseptor. :eseptor akan mampu untuk mentrans/er responsi,itas hormon dengan
eksperimen trans/er gen.
Pengertian akan hubungan antara pengikatan hormon-reseptor dan respons selanjutnya
yang ditimbulkan oleh hormon kadang-kadang membantu dalam mempertimbangkan terapi
hormon dan keadaan klinik. Pertimbangan seperti ini akan memungkinkan klinisi untuk 
menghargai se!ara lebih baik makna dari pengukuran hormon dan pemberian /armakologis
dari hormon. :eseptor inti ditemukan dalam jumlah yang ke!il-beberapa ribu per sel-dan
 biasanya membatasi besarnya respons hormon. 7al ini berarti bahwa jika terdapat lebih
 banyak reseptor respons hormon pada konsentrasi hormon yang menjenuhkan reseptor akan
lebih besar. Penjenuhan relati/ dari reseptor sejajar dengan respon hormon . Sebaliknya
reseptor permukaan sel seringkali bukan tidak terbatas sehingga penjenuhan dari hanya suatu
/raksi reseptor menghasilkan suatu respons hormon yang maksimal. Pada reseptor sel
 permukaan dihasilkannya messenger kedua dan kemampuan dari setiap reseptor untuk 
 berinteraksi dengan lebih dari satu molekul e/ektor memberikan suatu ampli/ikasi dari
respons. <ontohnya setiap kompleks hormon- reseptor dapat mengakti,asi beberapa molekul
 protein * yang mengatur adenilil siklase dan setiap molekul enCim dapat menghasilkan
 beberapa molekul !A$P yang dihasilkan se!ara berlebihan sedemikian rupa sehingga
langkah berikutnya dari respon hormon !A$P-dependent protein kinase A dapat menjadi
terbatas.
1 Hormon En2o!rin
Substansi kimia yang keluar dari kelenjar buntu dan bermuara ke pembuluh darah.
%isekresikan organIkelenjar endokrin bekerja lokal dibawa oleh pembuluh darah dari
 jarak yang jauh yang ditujukan untuk organ tubuh agar dapat melaksanakan /ungsi
/isiologisnya.
# Hormon Lo!al
7ormon yang dilepaskan daerah tertentu dan mempengaruhi tempat yang spesi/ik.
:eseptor berada di sekitar tempat ekskresinya.
<ontoh"
sirkulasi.
utakrin " mempengaruhi sel yang letaknya berdampingan.
8okasi reseptor " $embrane !ontohnya" protein peptide kortikotiroid
  Sitoplasma !ontohnya" styroid
  3nti sel !ontohnya" metaboli! thyroid
<ontoh lain dari hormone lokal"
Sitokin " protein ke!il yang disekresi sel glia dan sel pertahanan tubuh. Sebagai
mediator untuk imunitas dan in/lamasi.
<ontoh" interleukin TN) inter/eron gamma
 Neurotransmitter " Cat kimia yang disintesis oleh neuron dan dibungkus oleh
,esikel sinapsis. %ibawa dari presinaps ke postsinaps.
Proses neurotransmitter"
 berikatan dengan presinapsJKterbentuk neurotransmitter 
<ontohnya" saat kalsium berkurang kelenjar parathyroid mensekresikan hormone
 parathyroid yang merangsang pengambilan <a dalam ginjal.
+ntuk meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.
+ntuk mengatur metabolism oksidasi
11
$enghasilkan suatu respon /isiologik 
5erdasarkan letak reseptor 
1. :eseptor membrane plasma untuk hormone yang tidak larut dalam lipid pada
golongan peptide. 7ormon yang mengenai reseptor ini akan merangsang
 pembentukan se!ond messenger !ontohnya A%7.
. :eseptor intraselular untuk hormone yang larut dalam lipid. <ontohnya" 7ormon
thyroid
'elenjar thyroid ?untuk metabolism@
'elenjar Adrenalin ?mensekresi hormone adrenalin@
7ormon adrenalin akti/ saat dalam kondisi !emas. 7ormon ini akan meningkatkan
denyut jantung dan meningkatkan /rekuensi napas.
Sistem hormone bekerja dengan sistem sara/.
1. 7ormon yang berikatan dengan reseptor dinamakan kompleks hormone reseptor 
sesuai dengan mekanisme Llo!k and keyM.
. Terdapat dalam sitoplasma. 7ormon-hormon ini mudah larut dalam lipid yang
 pada akhirnya masuk ke dalam inti dan bergabung dengan %NA. +ntuk 
mengangkut bahan-bahan dari membrane sel.
'Hormon se)a"ai First %essen"er
'esimpulan" 7ormon sebagai penyampai pesan pertama. 7ormon disekresi bila tubuh
membutuhkan keberadaan hormone. 7ormon yang disekresi ini akan merangsang kelenjar 
yang menghasilkan Cat yang dibutuhkan tubuh sehingga kebutuhan tubuh terpenuhi.
$$ Klasi.i!asi &ormon )er2asar!an !om0osisi !elarutan rese0tor 2an si.at
si"nal
:eseptor 3ntraselular $embran plasma
!*$P metabolit
1. Steroid" tidak larut dalam air. <ontohnya" hormon androgen
estrogen kortisiol dan testosteron.
hipo/isis posterior dan anterior pan!reas dan paratiroid.
<ontohnya" 7ormon glu!agon /asopresin insulin oksitosin
dan hormone yang disekresikan mukosa usus.
$$# Ber2asar!an Kelarutan
1. Lipofilik 
2. Hidrofilik 
7ormon Tiroksin
$$$ Ber2asar!an Lo!asi Rese0tor
1. Reseptor Intraseluler 
<ontohnya" 7ormon Steroid iodotironin kalsitriol dan retinoid.
Pada reseptor intraseluler terjadi proses"
• Akti,asi gen
• Transkripsi %NA
. :eseptor Permukaan Sel" Tidak bisa melewati inti sel. 5erikatan
dengan reseptor di permukaan sel dengan perantara se!ond
messenger. <ontohnya" polipeptida protein glikoprotein
katekolamin. Se!ond messenger" !A$P !*$P <a. Pada
13
dengan reseptor menghasilkan !A$P. %alam pembentukan !A$P
membutuhkan * protein. Peran * protein adalah untuk mengubah
*%P menjadi *TP yang nantinya akan mengakti,asi enCim !A$P.
4. 3nti Sel" 7ormon diduga memiliki hubungan langsung dengan
1Ilebih kromosom. <ontohnya" pada golongan metaboli! tiroid.
8O'AS3 :6S6PTO: '68AS 7O:$ON %ASA: $6'AN3S$6 '6:A
:eseptor permukaan
membrane ?membrane
?biasanya enCim@
transkripsi gen.
:eseptor permukaan sel merupakan protein integral $emiliki 4 domain "
1.@ Domain e!straseluler " terdiri dari beberapa residu asam amino terpapar ke permukaan
luar sel domain ini berinteraksi dengan dan mengikat hormone istilah lain untuk domain ini
adalah ligand-binding domain.
membran.
4.@ Domain sito0lasmi! atau intraseluler  " bagian ekor reseptor yang berinteraksi
denganmolekul lain unuk membentuk se!ond messenger. 5agian ini merupakan region e/ektor 
dari molekul reseptor.
reseptor epidermal growth factor  yang memiliki struktur sederhana yaitu terdiri dari peptide
tunggal yang menembus membrane kebanyakan reseptor  growth factor  memiliki struktur 
sema!am ini. :eseptor yang lain misalnya untuk insulin $emiliki lebih dari satu subunit.
:eseptor beta adrenergic terdiri satu unit protein tetapi kon/ormasinya menembus membrane
tujuh kali sehingga biasa disebut dengan seven trans membrane receptor.
14
*ambar 1. 5eberapa !ontoh struktur reseptor hormone pada permukaan sel
Aksi intrasel hormone dengan reseptor di permukaan sel dimediasi oleh molekul-
molekul se!ond messenger jadi interaksi hormone reseptor akan menginduksi
 pembentukanmolekul se!ond messenger yang kemudian mentransduksikan signal hormone ke
intrasel. 'ini diketahui beberapa jenis hormone menggunakan system se!ond messenger 
yang sama dan satu jenis hormone dapat menggunakan lebih dari satu jenis se!ond
messenger ?table @. Pemahaman bagaimana sel mengintegrasikan signal dari beberapa jenis
hormone sehingga menimbulkan suatu respon biologi! tertentu belum dapat dijelaskan
sepenuhnya. *ambaran umum mekanisme transduksi signal intrasel disajikan pada gambar .
*ambar .*ambaran umum mekanisme transduksi signal intraselular.
15
 
+raian berikut ini merupakan penjelasan dari salah satu !ontoh pembentukan dan aksi se!ond
messenger !y!li! adenosin monophospate ?!A$P@. !A$P merupakan nukleotida yang
dibentuk dari ATP oleh akti,itas enCim adenilat siklase. 'onsentrasi !A$P intraselular dapat
meningkat atau menurun tergantung /luktasi kadar hormone. Salah satu hal penting sebagai
akibat kenaikan !A$P adalah akti,asi !A$P-dependent protein kinase ?disebut protein
kinase A@. Protein kinase A biasanya terdapat dalam bentuk tidak akti/ di dalam sel tetapi
akan menjadi akti/ apabila mengikat !A$P. Protein kinase A akti/ akan menyebabkan
/os/orilasi sejumlah protein kebanyakan adalah protein-protein enCim. adi enCim-enCim
tersebut diatur akti/itas on atau o// nya dengan !ara /os/orilasi atau de/os/orilasi.
*ambar 4. Pembentukan se!ond messenger !A$P
16
 
*ambar 2. Pembentukan se!ond messenger 3P4 dan kalsium berasal dari /os/olipid membrane
?phosphatidylinositol phosphate P3P@
Pembentukan se!ond messenger 3P4 dan kalsium didiskripsikan pada gambar 2
sebagai berikut. Pengikatan hormone pada reseptor akan mengakti/kan /os/olipase < yang
meme!ah /os/atidil inosiltol /os/at ?P3P@ menghasilkan diasilgliserol ?%A*@ dan inositol
/os/at ?3P4@ selanjutnya 3P4  akan berikatan pada reseptor mebran retikulum endoplasmik 
?tempat penyimpanan kalsium selular@. 7al ini menyebabkan pembukaan saluran kalsium
sehingga kalsium keluar menuju sitosol. %i dalam sitosol kalsium akan berikatan dengan
kalmodulin yang akan mengakti/kan enCim ?gambar 0@.
*ambar 0. Peran <a kalmodulin pada akti,asi enCim
Hormon 2en"an rese0tor intraselular
:eseptor hormone steroid dan tiroid berada dalam sel target pada sitoplasma atau
nu!leus dan ber/ungsi sebagai ligand-dependent transcription factors. adi kompleks homon-
reseptor berikatan dengan regio promoter pada gen dan menstimuli atau menghambat ekspresi
gen yang menghasilkan perubahan /enotipik pada ekspresi protein.
:eseptor hormone intraselular adalah anggota kelompok besar ?super/amily@ dari
/aktor transkripsi. Pada beberapa kasus berbagai jenis reseptor diekspresikan sel yang
17
terdiri dari tiga domain"
1@ %omain amino terminus" regio ini berperan pada akti,asi dan stimulasi transkripsi
dengan !ara berinteraksi dengan komponen transkripsional yang lain. Sekuen domain
ini berbeda-beda pada berbagai jenis reseptor.
@ %omain pengikatan %NA" asam amino pada regio ini berperan pada pengikatan
reseptor pada urutan spesi/ik pada %NA.
3) %omain karboksi terminus atau ligand-binding domain" region ini mengikat hormone.
7ormon lipid atau steroid dapat dengan mudah memasuki sel dengan mekanisme
di/usi sederhana hormone tiroid dengan di/usi berbantu. :eseptor hormone hormone ini
terletak di sitoplasma atau nukleus. 5ila terjadi peningkatan hormone dengan reseptor terjadi
serangkaian kejadian sebagai berikut "
dapat berikatan dengna %NA
. :eseptor yang telah akti/ berikatan dengna hormon response elemen yang
merupakan urutan spesi/ik pada %NA yang terletak pada promoter hormon
responsi,e gens. Pada kebanyakan kasus kompleks hormon reseptor terikat
 pada kedua utas %NA
4. Transkripsi dari gen. jadi kompleks hormon reseptor ber/ungsi sebagai /aktor 
transkripsi.
18
*ambar =. $ekanisme kerja hormone yang memiliki reseptor di dalam sel
$$' Ber2asar!an Si.at Si"nal
hidro/ilik.
$$5 Ber2asar!an me!anisme !er(an3a 6En2o!rin7
I Hormon 3an" )eri!atan 2en"an rese0tor intraselular
AndrogenF 'alsitriol
6strogenF $ineralkortikoid
*lukokortikoidF Progestin
II Hormon 3an" )eri!atan 2en"an rese0tor 0a2a 0ermu!aan mem)rane 0lasma
A Se-on2 messen"er -A%P
-adrenegi! !ate!olaminesF -adrenegi! !ate!olamines
Antidiureti! hormone ?A%7@F 'alsitonin
<orioni!gonadotropin human ?h<*@
<orti!otropin-releasing hormone ?<:7@
$elano!yte-stimulating hormone ?$S7@F Parathyroid hormone ?PT7@
SomatostatinF Thyroid-stimulating hormone ?TS7@
Atrial natriureti! /a!tor ?AN)@
 Nitri! oide ?NO@
A!etyl!holin ?mus!arini!@F  adrenergi! !ate!holamine
19
<hole!ystokininF *astrin
Platelet-deri,ed growth /a!tor ?P%*)@F Substan!e P
Thyrotropin-realising hormone ?T:7@
6rythropoetin ?6PO@F )ibroblast growth /a!tor ?)*)@
*rowth hormone ?*7@
 Ner,e growth /a!tor ?N*)@
Prola!tin ?P:8@
$' Hormon En2o!rin
1. Hipotalamus
2. Hipofisis
3. !"roid 
#. Parat"roid 
37 P:7 P37
mengsekresikan hormonnya.
A%7 " mengatur ke!epatan sekresi urine
Oytoin " kontraksi uterus menyalurkan air susu kontraksi usus halus
dan kelenjar kemih
metabolism
)S7 " membentuk sperma dan o,um
87 " sekresi hormone-hormon kelamin memper!epat o,ulasi
8T7
20
adrenal untuk mensekresikan glukokortiroid
4. Thyroid menghasilkan hormon"
Triidotyroin " memi!u sel untuk menggunakan glukosa yang
 berlebihan di aliran dalam darah. $erangsang dan
memelihara proses metabolisme.
2. Parathyroid menghasilkan hormon"
dengan menaikkan kadar kalsium darah
0. Pankreas menghasilkan hormon"
;. Adrenal korteks menghasilkan hormon"
$ineralokortikoid " mendorong reabsorpsi natrium dan ekskresi kalium di
ginjal
=. Testis menghasilkan hormon"
Testosteron
 betina.
D. Steroid
1. Pineal menghasilkan hormon melatonin yang terlibat dalam irama ?ritme@
 biologis
lim/osit T.
Aksi hormone pada tingkat selular dimulai dengan pengikatan hormone pada reseptor.
Semua reseptor ?apakah itu reseptor untuk hormone polipeptida atau steroid@ adalah protein
memiliki paling tidak domain /ungsional yaitu domain pengenalan yang ber/ungsi
21
mengikat hormone dan domain pembangkit sinyal yang akan merangkaikan ?!oupling@
 pengenalan hormone dengan /ungsi intraselular. 'eseluruhan proses signaling mulai dari
 pengikatan hormone sampai terjadinya perubahan /ungsi selular disebut dengan istilah
tranduksi signal.
Tranduksi signal dari hormone ke akti,itas selular dapat terjadi melalui dua jalur.
7ormon kelompok 3 ?steroid dan tiroid@ berinteraksi dengan reseptor intraselular dan
kompleks ini membangkitkan signal yang mengatur ekspresi gen. 7ormon kelompok 33
menginduksi serangkaian kejadian yang menyebabkan pembentukan molekul-molekul
se!ond messenger ?hormone adalah /irst messenger@ yang kemudian membangkitkan signal
yang mengatur berbagai /ungsi selular seringkali dengan mengubah akti,itas enCim.
$ekanisme kerja ?akti,itas enCim@ biasanya diatur ?on atau o//@ dengan !ara
 perubahan kon/ormasi enCim dari bentuk tidak akti/ menjadi bentuk akti/ atau sebaliknya.
7ormon ?kelompok 33@ dapat mempengaruhi akti,itas satu atau lebih enCim karena akti,itas
katalitik suatu enCim seringkali berangkaian dengan enCim lainnya ?kaskade reaksi
enCimatik@ maka adanya perubahan sedikit saja pada pengikatan hormone-reseptor dapat
membawa pengaruh yang luas pada akti,itas selular.
6/ek hormone ?kelompok 3@ adalah pada modulasi ekspresi gen stimulasi transkripsi
sekelompok gen akan mengubah /enotip yang ditandai dengan sintesis protein-protein baru.
7al serupa bila gen yang semula akti/ di o//-kan maka protein terkait akan segera menghilang
dari sel.
60em)a4a 0esan !e2ua7
 permukaan sel yang spesi/ik untuk hormone tersebut.
 b. 'ompleks hormone-reseptor menstimulasi pembentukan adenosine
4-0-mono/os/at siklik ?!A$P@ sebagai pengantar pesan kedua yang
dapat menyampaikan pesan pertama dari berbagai hormone
1. Sintesis !A$P melibatkan lebih dari satu *-protein terikat
membrane yang termasuk regulator pengikat-nukleotida
guanine
di/os/at ?*%P@ yang tidak akti/ dapat diganti dengan enCim
 pengakti,asi guanosis tri/os/at ?*TP@.
siklase untuk memproduksi !A$P.
dependen protein kinase yang sesuai.
1. 6nCim protein kinase mengkatalisis reaksi /os/orilasi khusus
?trans/er gugus /os/at@ untuk enCim kun!i dalam sitoplasma
. Setiap molekul protein kinase mengakti,asi berbagai molekul
yang sesuai dengan enCimnya.
dan reaksi kimia bergantung pada si/at bawaan sel.
e. !A$P terurai dengan !epat oleh enCim intraselular /os/odisterase. 3ni
akan membatasi durasi e/ek !A$P.
# Sen3a4a selain -A%P 3an" )er0eran se)a"ai 0em)a4a 0esan !e2ua
meli0uti inositol tri.os.at 6IP$7 "uanosin mono.os.at si!li! 6G%P7 2an
!om0le!s !alsium 3an" teri!at 2en"an !almo2ulin suatu 0rotein
re"ulator intraselular
a. 7ormon steroid hormon tiroid dan beberapa jenis hormon
 polipeptida menembus membran untuk masuk ke dalam sel. 7ormon
tersebut berikatan dengan reseptor internal bergerak dalam sitoplasma
atau nu!leus sel.
 b. 'ompleks reseptor hormone bergerak ke %NA di sisi atau di dekat
gen yang transkripsinya distimulasi oleh hormone. %i sisi ini kompleks
akan berikatan dengan reseptor %NA spesi/ik untuk hormone.
!. *en kemudian diakti,asi oleh kompleks ini untuk membentuk 
transkripsi m:NA yang akan berdi/usi ke dalam sitoplasma.
d. m:NA kemudian ditranslasi menjadi protein dan enCim yang
memi!u respon selular terhadap hormone.
$'$ Pen3a!it,Pen3a!it Bila Ke!uran"an 2an Kele)i&an Hormon
1 &ormone somatotro. 6&ormone 0ertum)u&an7
7iper/ungsi " *igantisme ?pada usia dpertumbuhanIremaja@
Akromegali yakni pertumbuhan hanya terjadi pada ujung-ujung tulang
 pipa ?ujung jari dan dagu@ sehingga menyebabkan penebalan pada
tulang wajah tengkorak dan kaki. Akromegali terjadi pada usia setelah
masa pertumbuhan.
7ipo/ungsi " diabetes insipidus yakni buang air ke!il berlebih dan tidak terkontrol
$ &ormone tiro!sin 2an triio2otironin
7iper/ungsi " morbus 5asodowi yakni terjadinya peningkatan metabolisme. *ejala
 penyakit ini adalah gugup nadi dan na/as !epat tidak beraturan mulut
ternganga serta bola mata melototI ekso/talamus@
*igantisme ?pada anak-anak@
menurun.
endapan kalsium pada ginjal sehingga menimbulkan penyakit batu
ginjal
rangsangan lemah
7ipo/ungsi " diabetes mellitus. *ejala penyakit ini adalah tubuh lemas ?kekurangan
gula karena gula dibuang elalui urin@ haus na/su makan bertambah.
untuk men!ukupi kebutuha glukosa kemungkina terjadi perombakan
 protein dan lemak menjadi glukosa. Perombakan lemak yang !epat
mengakibatkan terjadinya senyawa keton yang berlebihan yang bersi/at
ra!un sehingga terjadinya peningkatan keasaman darah ?Asidosis@.
Pada keadaan kronis bisa /atalkarena dapat menyebabkan komplikasi
 pada jantung dan ginjal
menyebabkan dilatasi pembuluh darah sehingga tekanan darah turun. Obat
 jenis A<6 inhibitor yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah
dapat meningkatkan bradikinin ?dengan !ara menghambat degradasi@.
5radikinin bekerja pada pembuluh darah dengan !ara mempengaruhi
24
7yperpolariCing )a!tor ?6%7)@. 7ormon inidihasilkan dari !airan
interstitial. Selain memperbesar pembuluh darah hormn ini juga berperan
dalam merangsang keluarnya keringat serta mengatur sekresi asam
lambung. $erupakan bagian penting dari respon kekebalan tubuh.
-Prostaglandin" Prostaglandin adalah senyawa kelompok lipid kompleks
yang berasal dari peme!ahan enCimatik terhadap /os/olipid membrane dan
 berperan penting pada tubuh. Prostaglandin terdiri dari atom karbon
termasuk 0 !in!in karbon. Prostaglandin merupakan mediator kimiawi
yang berperan pada in/lamasi. Selain itu prostaglandin memiliki e/ek kuat
 pada proses pengaturan kontraksi dan relaksasi jaringan otot polos.
Prostaglandin adalah hormone lo!al yang dapat bersi/at autokrin atau
 parakrin.
respon imun lokal. Selain itu juga diketahui histamine berperan pada
 pengaturan /ungsi usus dan juga sebagai neurotransmitter. 7istamin
memi!u in/lamasi. Sebagai bagian dari respons imun terhadap patogen
histamin diproduksi oleh baso/il dan sel mast yang banyak ditemukan pada
 jaringan ikat. 7istamin meningkatkan permeabilitas kapiler terhadap
leukosit dan protein-protein plasma darah yang bertujuan agar mereka
dapat menuju jaringan dan menghambat benda asing pada jaringan yang
terin/eksi.
oleh sel sara/ ?neuron@ yang berperan menstimuli neuron didekatnya sehingga
menyebabkan impuls dapat dijalarkan dari satu sel ke sistem sara/. 3mpuls
sara/ yang sampai pada akhiran akson dari satu neuron menstimuli pelepasan
neurotransmitter yang kemudian akan menyeberangi sinaps ke dendrit dari
neuron berikutnya dalam hitungan milidetik. 5anyak senyawa ini diduga dapat
 berperan sebagai neurotransmitter tetapi baru sedikit yang diidenti/ikasi
antara lain asetillkolin dopamine dan serotonin serta epine/rin dan
norepine/rin.
. Neurotransmitter disimpan di ,esikel dalam neuron presinaps
4. 'arena adanya potensial aksi saluran <a terbuka. Sehingga <a masuk ke
dalam sinaps
2. Adanya potensial aksi menyebabkan ,esikel berikatan dengan presinaps dan
melepaskan neurotransmitter
menghambat pelepasan neurotransmitter lainnya
=. Neurotransmitter yang dilepaskan di de-akti,asi baik oleh up take maupun
degradasi enCimatik 
$ Sito!in" Sitokinin atau <ytokines ?bahasa #unani !yto J selF dan kinos J
 pergerakan@ adalah molekul protein ke!il yang berperan dalam signaling sel.
Pada mulanya diketahui sitokin dihasilkan oleh sel-sel glia pada sistem sara/ 
dan berbagai sistem imun. Sitokin dikategorikan sebagai molekul signal yang
digunakan se!ara ekstensi/ untuk komunikasi antar sel. Sitokin dapan
diklasi/ikasikan protein peptide atau glikoprotein. <ontohnya" interleukin
inter/eron gamma ?imunitas adapti/@ TN).
BAB I=
KESI%PULAN
7ormon merupakan molekul signal yang berperan mengkoordinasikan proses-proses
selular. 3stilah hormone dulunya hanya merajuk pada hormone endokrin tetapi kini pengertian
hormone juga digunakan untuk hormone-hormon lo!al seperti parakrin autokrin dan
 jutakrin. 6ndokrin merujuk pada molekul kimia yang disekresi ke dalam darah dan sel
targetnya terletak jauh dari sel sekretori. 7ormone parakrin memiliki target sel di sekitar sel
sekretori beberapa sitokin dan neurotransmitter bere/ek parakrin. 7ormone autokrin disekresi
suatu sel dan aksinya mempengaruhi sel itu sendiri. Sedangkan jutakrin adalah sejenis
komunikasi intraselular yang melibatkan sel-sel yang letaknya berdempetan. 5eberapa growth
/a!tor sitokin dan kemokin diketahui dapat bere/ek jutakrin.
Aksi hormone pada tingkat selular dimulai dengan pengikatan hormone pada reseptor.
Semua reseptor ?apakah itu reseptor untuk hormone polipeptida atau steroid@ adalah protein
memiliki paling tidak domain /ungsional yaitu domain pengenalan yang ber/ungsi
26
mengikat hormone dan domain pembangkit sinyal yang akan merangkaikan ?!oupling@
 pengenalan hormone dengan /ungsi intraselular. 'eseluruhan proses signaling mulai dari
 pengikatan hormone sampai terjadinya perubahan /ungsi selular disebut dengan istilah
tranduksi signal.
DAFTAR PUSTAKA
Sloane 6thel.2. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.akarta"6*<
<ampbell Neil A dkk.2. Biologi Jilid 3.akarta"6rlangga
*uyton Arthur < dan ohn 6. 7all.=. Buku Ajar Fisiologi edokteran.akarta"6*<
Astuti Pudji dkk.12. Buku !odul !ahasiswa "istem #ubuh $$$ .ember")'* +ni,ersitas
ember 
27