Upload
mawar08
View
322
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
1/21
SPTStandard Penetration Test
Digunakan untuk menentukan kepadatan dan konsistensitanah/batuan secara dinamis di tempat (insitu) atau untuk
mendapatkan gambaran keadaan kekuatan geser jenis tanahlangsung di lapangan.
Hal diatas didapat dengan memperhatikan banyaknya tumbukanyang diperlukan untuk penetrasi Split spoon sampler/Split Barrel
sampler sebesar 30 cm terakhir dari pembacaan penetrasi 45 cm.Dilaksanakan akibat beban jatuh 63,5 Kg dari ketinggian 75 cm.
Dapat dengan menggunakan peralatan bor mesin tetapi padaujung bor/tabung sampelnya diganti dengan split spoon sampler.
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
2/21
PENGUJIAN SPT
BORING
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
3/21
Beban penumbuk dengan berat standard sebesar 63,5Kg dijatuhkan pada ketinggian standard setinggi 75 cm
(Sebaiknya sebelum memulai melakukan SPT, terlebih
dahulu permukaan tanah dibor sedalam 1 m)
Dibor1 m
PerhitunganSPT
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
4/21
Setelah Split Spoon dimasukkan sedalam 15 cm. Jumlahpukulan ditentukan untuk memasukkannya sedalam 30 cmberikutnya, jumlah pukulan ini disebut = N dengan satuanBlows/ft
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
5/21
Setelah selesai pengujian SPT (pukulan 45 cm pertama) selesai, splitspoon dikeluarkan dari lubang bor dan dilepaskan untuk diambil contohtanah yang terdapat dalam spoon tersebut.
Contoh tanah yang didapatkan
disini tidak asli dan hanyadapat dipakai untuk penentuan
ukuran butir dan batas-batas
Atterberg.
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
6/21
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
7/21
Akan didapat 3 bagian tumbukan, yaitu :
N1 untuk 15 cm pertama.
N2 dan N3 untuk 15 cm kedua dan ketiga.
Nilai SPT adalah jumlah dari N2 + N3.
N1 tidak boleh diperhitungkan, karena :
Bekas tumbukan/bor terakhir
Rusak (tanah belum asli akibat sebelumnya)
N1 Perhitungan N berikutnya.
N2
N3
Contoh :
Bagi 3 bagian per 15 cm15 cm ke 1 N = 7 x pukulan.
15 cm ke 2 N = 10 x pukulan.
15 cm ke 3 N = 5 x pukulan.
N lap = 10 + 5 = 15 blof/ft
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
8/21
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
9/21
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
10/21
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
11/21
N (KN/m3) Klasifikasi
0 10 12 16 25 32 Lepas
11 30 14 18 28 36 Sedang
31 50 16 20 30 40 Padat> 50 18 - 23 > 35 Sangat Padat
Pasir :
Korelasi Nspt (Koreksi) dan Sifat Tanah oleh Bowles (84)
N (KN/m3) qu (KN/m2) Klasifikasi
< 4 14 18 < 25 Sangat lunak
4 6 16 18 20 50 Lunak
6 15 16 18 30 60 Sedang
16 25 16 18 40 200 Kaku
> 25 > 20 > 100 Keras
Lempung :
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
12/21
1. 15 cm terakhir N > 50 pukulan.
2. N = 100.
3. 10 pukulan terakhirtidak menunjukkan
Pengujian SPT Dihentikan, apabila :
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
13/21
Perbedaan Tinggi Jatuh dalam 1 x pengujian harus tepat 75 cm,karena perubahan tinggi menghasilkan harga N berbeda.
Gesekan penumbuk dengan Rod (harus diberi minyak).
Tebal lapisan < 30 cm karena SPT N = 45 cm
batu/butiran > split spoon.
Misal :
Faktor Pengaruh Harga N-SPT
SPT
Catatan :
Lubang bor (boring log) menunjukkan
penolakan (refusal) jika jumlah pukulan
melebihi 100 beralih ke titik lain.
BATU
BATU yang mendorong,bukan SPT
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
14/21
Beberapa Hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan SPT :
Hasil Nspt kurang benar untuk tanah
berbutir kasar di bawah muka air yang ada,
kecuali apabila dengan hati-hati dapat
dipertahankan muka air di dalam lubang bor
asli.
Apabila muka air di dalam lubang bor lebih
rendah dari muka air tanah asli terjadi
Quick Condition (akan terjadi tanah yanglepas).
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
15/21
Apabila digunakan Casing, tidak mendahului
(melampaui) batas dimana SPT dilaksanakan.Kalau tidak, SPT yang dilaksanakan terletak
pada daerah tanah yang tertutup pada dasar
casing.
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
16/21
Data SPT dari Lapangan (Harga SPT asli = N) tidak langsung dapatdigunakan untuk Perencanaan, Harus dilakukan KOREKSI dahulu
terhadap data SPT asli sebagai berikut :
1. KOREKSI TERHADAP MUKA AIR TANAH.
)Khusus untuktanah pasir halus, pasir berlanau dan pasir berlempung yangberada dibawah muka air tanah.
Dan hanya bila N = 15
KOREKSI :
= .
b) N1 = 0,6 N BazaraaPilih harga N1 yang terkecil dari a) dan b) tersebut.
)Untuk jenis tanah lempung, lanau, dan pasir kasar.
Dan bila N 15
Tidak ada KOREKSI N1 = NBila N > 15 tidak ada KOREKSI juga.
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
17/21
2. KOREKSI TERHADAP OVERBURDEN PRESSURE
DARI TANAH.
Hasil dari Koreksi 1 N1 dikoreksi lagi untuk pengaruh tekanan vertikal
effective pada lapisan tanah dimana harga N tersebut didapatkan (tekananvertical effective = overburden pressure)
Menurut Bazaraa, 1967 : Bila Po 7,5 ton/m2 (Po dalam ton/m2)
4 N1
N2 =3,25 + 0,1 Po
N2 =1 + 0,4 Po
Bila Po > 7,5 ton/m2 (Po dalam ton/m2)4 N1
Po = tekanan tanah vertikal effectif pada lapisan/kedalaman yang ditinjau (i . hi)
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
18/21
N2 = u/Desain
Harga N2 harus 2 N1
Bila dari koreksi didapat N2 > 2 N1, Buat N2 = 2.N1
Formula Daya
Dukungberdasarkan SPT
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
19/21
Contoh Perencanaan Pondasi
Berdasarkan data SPT
Penjelasan
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
20/21
Contoh BiayaPelaksanaan
8/2/2019 Standard Penetration Test (SPT)
21/21
Sampai Ketemu di materi SONDIR (CPT)