106
SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH USIA 3-4 TAHUN DI PAUD AL-ISLAM DESA TEGALREJO KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI Oleh : INTAN FEBIYANTI NIM : 201502056 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019

SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

SKRIPSI

EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS

ANAK PRASEKOLAH USIA 3-4 TAHUN DI PAUD

AL-ISLAM DESA TEGALREJO KECAMATAN

GERIH KABUPATEN NGAWI

Oleh :

INTAN FEBIYANTI

NIM : 201502056

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 2: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

ii

SKRIPSI

EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS

ANAK PRASEKOLAH USIA 3-4 TAHUN DI PAUD

AL-ISLAM DESA TEGALREJO KECAMATAN

GERIH KABUPATEN NGAWI

Diajukan untuk memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi

Keperawatan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Oleh :

INTAN FEBIYANTI

NIM : 201502056

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 3: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

iii

Page 4: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

iv

Page 5: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

v

Page 6: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Intan Febiyanti

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Ngawi, 14 Juni 1997

Agama : Islam

Email : [email protected]

No. Hp / WA : 085755917751

Riwayat Pendidikan :

1. Lulus dari Pendidikan TK Dharma Wanita

Tahun 2003

2. Lulus dari Sekolah Dasar Negeri 5

Widodaren Tahun 2009

3. Lulus dari Sekolah Madrasah Tsanawiyah

Negeri Geneng Tahun 2012

4. Lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri

1 Karas Tahun 2015

5. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti

Husada Mulia Madiun 2015 - Sekarang

Riwayat Pekerjaan : Belum Pernah Bekerja

Page 7: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada ALLAH SWT atas segala nikmat serta

limpah rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sholaat

dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi muhammad SAW. Oleh karena

itu penulis ingin mempersembahkan skripsi ini kepada :

Bapak dan ibu serta kedua adiku yang telah senantiasa memberikan doa

serta kasih sayang yang tulus ikhlas sehingga dapat menyelesaikan

tugas skripsi ini.

Dosen pembimbing skripsi

Hariyadi,S.Kp,M.Pd beserta Priyoto,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku

pembimbing tugas akhir skripsi selama ini sudah membimbing

menasehati dan mengarahkan menjadi lebih baik dan segingga

terselesaikan skripsi ini. Serta tidak lupa saya ucapkan kepada bapak

Kuswanto,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku penguji skripsi saya.

Sahabat-sahabatku

Terima kasih selama ini sudah banyak membantu dan yang selalu ada

dalam keadaan apapun dan tak lupa juga untuk teman-teman S1

Keperawatan Kelas B angkatan 2015 yang telah banyak memberikan

dukungan serta do’anya kepadaku

Page 8: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

viii

ABSTRAK

EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PRASEKOLAH USIA 3-4 TAHUN DI PAUD AL-ISLAM DESA

TEGALREJO KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

Intan Febiyanti

201502056

87 Halaman+ 10 Tabel + 3 Gambar + 20 Lampiran

Perkembangan motorik halus sangat penting untuk anak usia dini, dimana

seorang anak akan banyak mengalami perubahan yang sangat berarti.Agar

pertumbuhan anak usia prasekolah dapat optimal maka perlu diberikan stimulasi

untuk memberikan rangsangan terhadap motorik halus anak menggunakan kegiatan

montase.Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui Efektivitas Terapi

Bermain Montase Terhadap Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak

Prasekolah Usia 3-4 Tahun Di Paud Al-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih

Kabupaten Ngawi.

Desain penelitian menggunakan Pre Eksperimen design dengan rancangan

One-Group Pra-Post test. Sampel dalam penelitian berjumlah 16 siswa, yang

diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Alat ukur untuk

menggukur perkembangan motorik halus menggunakan lembar observasi

perkembangan motorik halus. Uji data yang digunakan yaitu uji Wilcoxon Sign

Rank Test.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak sebelum

diberikan terapi bermain montase mengalami perkembangan motorik halus yaitu

BSH sebanyak 7 anak (43.8%). Setelah diberikan terapi bermain montase

mengalami peningkatan perkembangan motorik halus BSB yaitu 16 (100%). Hasil

penghitungan Wilcoxon di dapat nilai p-value 0,000 (α ≤ 0,05), hal ini berarti

terdapat peningkatan perkembangan motorik halus pada anak prasekolah usia 3-4

tahun sesudah diberikan terapi bermain montase.

Terapi bermain montase efektif dalam meningkatkan perkembangan motorik

halus di PAUD Al-Islam Desa Tegalrejo. Dari hasil penelitian yang sudah

dilakukan diharapkan terapi bermain montase ini dapat dijadikan alternatif untuk

meningkatkan motorik halus pada anak di PAUD AL-Islam Tegalrejo.

Kata Kunci : Terapi Bermain Montase, Peningkatan Motorik Halus, Anak

Prasekolah

Page 9: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

ix

ABSTRACT

EFFECTIVENESS OF PLAY THERAPY MONTAGE THE IMPROVEMENT

OF FINE MOTOR DEVELOPMENT OF CHILDREN 3-4 YEARS IN PAUD

AL-ISLAM TEGALREJO VILLAGEGERIH DISTRICTS NGAWI

REGERENCY

Intan Febiyanti

201502056

87 Page+ 10 Tables + 3 Images + 20 Attachments

Fine motor development is very important for early childhood, where a

child will experience many significant changes. In order for the growth of

preschoolers to be optimal, stimulation is needed to provide stimulation to fine

motor children using montage activities. The aim of the study is to find out

Effectiveness of Montage Play Therapy on Improving the Development of Fine

Motoric Children of Preschoolers 3-4 Years Old in Paud Al-Islam Tegalrejo

Village, Gerih Subdistrict, Ngawi Regency.

The study design uses a Pre Experiment design with One-Group Pre-Post

test design. The sample in this study amounted to 16 students, taken using the

Purposive Sampling technique. Measuring instrument for measuring fine motor

development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test.

The results of this study showed that most children before being given

montage play therapy experienced suspicious fine motor development in BSH 7

children (43.8%). After being given montage play therapy an increase in fine motor

development is normal in BSB 16 children (100%). The Wilcoxon calculation

results in a p-value of 0,000 <0.05.

Montage play therapy is effective in increasing fine motor development in

PAUD Al-Islam Tegalrejo. From the results of research that has been done it is

hoped that this montage play therapy can be used as an alternative to improve fine

motor skills in children in PAUD AL-Islam Tegalrejo.

Keyword: Therapeutic Play Montage, Fine Motor Improvement, Preschool

Children

Page 10: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

x

DAFTAR ISI

Sampul Depan ..................................................................................................... i

Sampul Dalam .................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ............................................................................................. iii

Lembar Pengesahan ............................................................................................ iv

Lembar Pernyataan ............................................................................................. v

Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... vi

Lembar persembahan ......................................................................................... vii

Abstrak ............................................................................................................... viii

Abstrack .............................................................................................................. ix

Daftar Isi.............................................................................................................. x

Daftar Tabel ........................................................................................................ xiii

Daftar Gambar ..................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran .................................................................................................. xv

Daftar Istilah....................................................................................................... xvi

Daftar Singkatan.................................................................................................. xvii

Kata Pengantar ................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................ 4

1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

1.4.1. Manfaat Teoritis ......................................................................... 5

1.4.2. Manfaat Praktis .......................................................................... 5

1.4.2. Keaslian Penelitian ..................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Anak Prasekolah ......................................................................8

2.1.1. Pengertian Anak Prasekolah ......................................................8

2.1.2. Ciri Umum Usia Prasekolah ......................................................8

2.1.3. Perkembangan Kognitif .............................................................9

2.1.4. Perkembangan Bahasa Usia Prasekolah ....................................10

2.1.5. Perkembangan Psikososial Usia Prasekolah ...............................10

2.1.6. Perkembangan Moral Usia Prasekolah ......................................10

2.2. Konsep Perkembangan Motorik Halus ................................................11

2.2.1. Definisi Motorik Halus ..............................................................11

2.2.2. Faktor Perkembangan Motorik Halus ........................................11

2.2.3 Karakteristik Perkembangan Motorik Halus ..............................13

2.2.4. Tujuan Peningkatan Motorik Halus ...........................................15

Page 11: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

xi

2.2.5. Tugas Perkembangan Motorik Halus .........................................15

2.2.6. Jenis Perkembangan Motorik Halus ..........................................16

2.3. Konsep DDST ......................................................................................16

2.3.1. Definisi DDST ...........................................................................16

2.3.2. Aspek Perkembangan .................................................................17

2.3.3. Alat Yang Digunakan Pemeriksaan ...........................................18

2.2.4. Interprestasi Hasil Penilaian DDST ...........................................18

2.4. Konsep Terapi Bermain ........................................................................21

2.4.1. Pengertian Bermain ....................................................................21

2.4.2. Tujuan Terapi Bermain ..............................................................22

2.4.3. Fungsi Bermain ..........................................................................22

2.4.4. Tipe Permainan ..........................................................................23

2.5. Konsep Bermain Montase ....................................................................24

2.5.1. Pengertian Bermain Montase .....................................................24

2.5.2. Manfaat Bermain Montase .........................................................25

2.5.3. Langkah Bermain Montase ........................................................26

BAB III KRANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep ............................................................................33

3.2 Hipotesis Penelitian ........................................................................34

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ............................................................................35

4.2 Populasi Dan Sampel ......................................................................36

4.2.1 Populasi ..................................................................................36

4.2.2 Sampel ....................................................................................36

4.2.3 kriteria sample ........................................................................37

4.3 Tehnik Sampling .............................................................................38

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ..............................................................39

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................40

4.5.1 Identifikasi Variabel ...............................................................40

4.5.2 Definisi Operasional Variabel ................................................40

4.6 Instrumen Penelitian .......................................................................41

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................41

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ...........................................................42

4.9 Pengolahan Data dan Analisa Data .................................................42

4.9.1 Pengolahan Data ....................................................................42

4.9.2 Analisa Data ...........................................................................45

4.10 Etika Penelitian ..............................................................................46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian .........................................48

5.2 Hasil Penelitian ................................................................................49

5.2.1 Data Umum ............................................................................51

5.2.2 Data Khusus ...........................................................................51

5.3 Pembahasan ......................................................................................53

Page 12: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

xii

5.3.1 Perkembangan Motorik Halus Sebelum Diberikan Terapi

bermain montase ...................................................................53

5.3.2 Perkembangan Motorik Halus Sesudah Diberikan Terapi

bermain montase .....................................................................54

Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Usia 3-4

5.3.3 Analisis Efektifitas Terapi Bermain Montase Terhadap

Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah

Usia 3-4 Tahun di PAUD Al-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan

Gerih Kabupaten Ngawi .........................................................56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan .......................................................................................58

6.2. Saran .................................................................................................59

Daftar Pustaka .....................................................................................................61

Lampiran-lampiran ..............................................................................................63

Page 13: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 4.1 Skema Rancangan Penelitian ...................................................... 35

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 40

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Usia.............................................................................................. 49

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin ............................................................................. 49

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Orang Tua ................................................................. 50

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan Orang Tua .................................................................. 51

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Orang tua ..................................................................................... 51

Tabel 5.6 Distribusi FrekuensiPerkembangan Motorik Halus Sebelum

Diberikan Terapi Bermain Montase .......................................... 55

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Perkembangan Motorik Halus Setelah

Diberikan Terapi Bermain Montase ............................................ 52

Tabel 5.8 Analisa Efektifitas Bermain Montase Terhadap Peningkatan

Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Usia 3-4 Tahun

di Paud Al-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten

Ngawi .......................................................................................... 52

Page 14: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 2.6 Kerangka Teori ............................................................................ 31

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 33

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ............................................................. 39

Page 15: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Surat Ijin Pengambilan Data Awal ........................ 63

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian Stikes .......................................................... 64

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Penelitian ........................................... 65

Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden ................................. 66

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ................................... 67

Lampiran 6 Lembar Data Umum Responden ................................................ 68

Lampiran 7 DDST II ....................................................................................... 70

Lampiran 8 Petunjuk DDST II ........................................................................ 71

Lampiran 9 SOP DDST .................................................................................. 72

Lampiran 10 Sop (Bermain montase) ............................................................... 74

Lampiran 11 Tabulasi Perkembangan Motorik Halus Pretest .......................... 76

Lampiran 12 Tabulasi Perkembangan Motorik Halus Posttest ......................... 77

Lampiran 13 Tabulasi Perkembangan Motorik Halus Pretest-Postest .............. 78

Lampiran 14 Distribusi Frekuensi Responden ................................................. 79

Lampiran 15 Distribusi Frekuensi Orang Tua Responden ................................ 80

Lampiran 16 Uji Normalitas ............................................................................. 81

Lampiran 17 Lembar Uji Spss Wilcoxon Sign Rank Test ................................. 83

Lampiran 18 Jadwal Kegiatan Penelitian .......................................................... 84

Lampiran 19 Lembar Konsutasi ........................................................................ 85

Lampiran 20 Lembar Dokumentasi .................................................................. 87

Page 16: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

xvi

DAFTAR ISTILAH

Advence : Lebih

Anonymity : Tanpa Nama

Caution : Peringatan

Cleaning : Pembersihan Data

Coding : Perkodean

Confidentiality : Kerahasiaan

Delayed : Keterlambatan

Editing : Pengeditan

Entry : Memasukan Data

Fine motor adaptive : Motorik Halus

Gross Motor : Motorik Kasar

Initiative Versus Guilt : Inisiatif melawan rasa bersalah

Inform consent : Formulir Persetujuan

Language : Bahasa

Montase : Bermain dengan cara Menempel dan Mengambar

No Opportunity : Tidak ada Kesempatan

Suspek : Dicurigai

Tabulating : Tabel

Untestable : Tidak dapat diuji

Page 17: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

xvii

DAFTAR SINGKATAN

DDST : Denver Developmental Screening Test

IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia

PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini

WHO : World health organization

Page 18: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

xviii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji dan rasa syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Efektivitas Terapi Bermain Montase Terhadap Peningkatan

Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Usia 3-4 Tahun Di Paud Al-Islam

Desa Tegalrejo Kabupaten Ngawi”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan di Program Studi Ilmu

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam kegiatan penyusunan

skripsi tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan

dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan dan motivasi

pada penulis, untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Kepala Sekolah PAUD AL-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih

Kabupaten Ngawi ibu Siti Kotimah yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian.

2. Zaenal Abidin,S.KM.,M.Kes (Epid) selaku Ketua STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun.

3. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Prodi Keperawatan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Page 19: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

xix

4. Hariyadi, S.Kp, M.Pd selaku dosen pembimbing 1 beserta Priyoto,

S.Kep., Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang telah meluangkan

banyak waktu,memberikan bimbingan, masukan dan koreksi dan saran

sehingga terwujudnya skripsi ini.

5. Selaku dewan penguji Kuswanto, S.Kep., Ns., M.Kes.

6. Untuk kelurga dan teman teman seperjuangan angkatan 2015 Prodi S1

Keperawatan semoga kita menjadi perawat yag profesional dan

bermanfaat

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsiini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang

bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah berperan serta dalam penyusunan skripsiini dari awal sampai akhir.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Madiun, 10 Agustus 2019

Peneliti

(Intan Febiyanti)

201502056

Page 20: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan anak yang optimal terjadi pada usia dini yang merupakan

penentu bagi tahap-tahap perkembangan selanjuntnya.Masa usia dini merupakan

masa yang kritis dalam perkembangan anak, perkembangan kecerdasan anak

berlangsung sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupannya. Kemampuan

motorik merupakan salah satu proses tumbuh kembang yang harus dilalui dalam

kehidupan anak, salah satunya motorik halus. Menurut WHO, 5-25% dari anak usia

prasekolah menderita disfungsi otak minor, termasuk perkembangan motorik halus.

Gangguan perkembangan motorik halus biasanya menyebabkan anak-anak

mengalami kesulitan belajar (Hidayat, 2010). Perkembangan anak pada fase awal

terbagi menjadi 4 aspek kemampuan fungsional,yaitu motorik kasar,motorik halus

dan penglihata, berbicara dan bahasa, serta sosial emosi dan perilaku. Jika terjadi

kekurangan pada salah satu aspek tersebut dapat mempengaruhi perkembangan

aspek lain (Dwienda, 2014).

Dalam masa perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan

rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensi perkembangan meningkat.

Stimulasi bermain sangat diperlukan dalam proses perkembangan motorik halus

anak. Apabila stimulasi bermain anak baik maka akan membuat perkembangan

motorik anak meningkat, anak menjadi aktif dalambermain. Stimulasi bermain

yang buruk dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan dalam

perkembangna motorik, anak menjadi pasif dalam bermain (Dian, 2013). Salah satu

Page 21: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

2

perkembangan anak adalah motorik halus. Motorik halus merupakan salah satu

proses perkembangan pada anak, motorik halus merupakan kemampuan pada anak

yang berhubungan pada keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil,

koordinasi mata dan tangan. Saraf motorik halus dapat dilatih,dikembangkan

melalui kegiatan, dan rangsangan yang terus menerus diberikan dengan tujuan

sebagai latihan (Septiari, 2015 )

WHO (World Health Organization ) melaporkan bahwa Angka kejadian di

Amerika Serikat 12-16%, Thailand 24%, dan di Argentina terdapat 22% anak yang

mengalami gangguan perkembangan motorik halus. Perkembangan motorik anak

yang tidak optimal bisa menyebabkan menurunnya kreatifitas anak dalam

beradaptasi. Di Indonesia 13-18% mengalami berbagai masalah perkembangan

anak seperti keterlambatan motorik, bahasa, perilaku, autisme, dan hiperaktif.

Berdasarkan sensus demografi kesehatan indonesia (SDKI) 2015 jumlah anak usia

dini (0-6 tahun) sebanyak 26,09 juta anak. Dari jumlah tersebut, 13,5 juta

diantaranya berusia antara 0-3 tahun dan anak usia prasekolah 4-5 tahun mencapai

12,6 juta anak, dari jumlah anak tersebut sekitar 14,8% anak mengalami

keterlambatan perkembangan (Hidayat, 2014). Data dari Dinkes Provinsi Jawa

Timur terdapat 64,03% atau setara dengan 2.321.542 anak balita dan prasekolah

63,48% dari 3.657.353 anak mengalami masalah perkembangan. Menurut ikatan

Dokter Anak Indosesia (IDAI) Jawa Timur melakukan pemeriksaan terhadap 2.634

anak dari usia 0-72 bulan. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan hasil

perkembangan normal sesuai usia 53% meragukan (Membutuhkan Pemeriksaan

lebih dalam) sebanyak 13% dan penyimpangan perkembangan sebanyak 34%.10%

Page 22: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

3

dari penyimpangan perkembangan tersebut terdapat pada aspek motorik kasar

(seperti berjalan,duduk),44% motorik halus (seperti Menulis, Memegang,

Menggunting ) 30% bicara bahasa dan 16% sosialisasi kemandirian (Cempaka,

2016).

Berdasarkan study pendahuluan yang saya lakukan di PAUD AL-Islam

Tegalrejo terdapat 24 anak usia 3-4 tahun, berdasarkan hasil wawancara yang saya

lakukan dengan Kepala sekolah PAUD AL-Islam Tegalrejo terhadap 5 siswa

mengatakan masih rendahnya kemampuan motorik halus anak yakni dalam

kegiatan keterampilan dengan merangsang motorik-motorik halus anak khusunya

ketika anak diberi tugas untuk kegiatan montase yaitu kegiatan yang dilakukan

dengan menggunting dan menempel gambar karena kurangnya pengetahuan anak

sehingga mengakibatkan keterbatasan anak dalam menggembangkan motorik

halusnya .

Montase adalah suatu aktifitas yang memngumpulkan gambar dan

memanfaatkan bentuk-bentuk yang telah ada sebelumnya karya montase sangat

identik dengan gunting gambar atau biasa disebut sebagai karya gunting tempel

(Verayanti, 2013 ).Kegiatan montase dirancang untuk meningkatkan berbagai

macam perkembangan motorik, kognitif, bahasa, dan perkembngan

lainnya.Kegiatan montase dirancang untuk meningkatkan kreativitas,melatih

imajinasi,dan melatih koordinasi mata dengan tanggan anak,sehingga kegiatan

montase merupakan salah satu kegiatan di PAUD khususnya pada aspek

perkembangan motorik halus.

Page 23: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

4

Solusi untuk meningkatkan kemampuan perkembangan motorik halus pada

anak dapat dilakukan dengan menempel gambar karena sangatlah penting untuk

dikembangkan sebagai salah satu aspek penting untuk dikembangankan sebagai

salah satu aspek penting dalam pengembangan motorik halus. Pengembangan

kemampuan motorik halus tersebut dapat diterapkan melalui kegiatan montase

menempel gambar.Dalam kegiatan montase lebih ditekankan pada anak peran aktif

anak dalam kegiataan pembelajaran akan lebih memberikan anak pemahaman lebih

terhadap pengetahuan yang didapat mempertahankan lebih lama memori anak

mengenai pengetahuan tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti

tentang efektifitasbermain montase terhadap peningkatan perkembangan motorik

halus anak prasekolah usia 3-4 tahun diPAUD AL-Islam Tegalrejo.Solusi dalam

masalah ini dengan memberikan permainan montase dapat menggembangkan

kemampuan motorik halus pada anak usia prasekolah usia 3-4 tahun.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada efektivitas terapi bermain montase terhadap peningkatan

perkembangan motorik halus anak prasekolah usia 3-4 tahun di PAUD AL-Islam

Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi bermain

montase terhadap peningkatan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah

di PAUD AL-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi.

Page 24: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

5

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi Perkembangan MotorikHalusAnak Prasekolah Usia 3-4

Tahun Sebelum DiberikanTerapi Bermain Montase di PAUD Al-Islam Desa

Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

2. MengidentifikasiPerkembangan MotorikHalusAnak Prasekolah Usia 3-4

Tahun Setelah DiberikanTerapi Bermain Montase di PAUD Al-Islam Desa

Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

3. Menganalisis Efektivitas Terapi Bermain Montase Terhadap Peningkatan

Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Usia 3-4 Tahun di PAUD Al-

Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menjelaskan efektifitas terapi bermain montase

terhadap peningkatan perkembangan motorik halus anak prasekolah usia 3-4 tahun.

Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan ilmu keperawatan

anak terkait upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak usia prasekolah.

1.4.2Manfaat Praktis

1. Manfaat Bagi Pengelola Paud Al-Islam Teglrejo

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi guru

PAUD AL-Islam Desa Tegalrejodalam memberikan stimulasi kemampuan motorik

halus pada anak prasekolah usia 3-4 tahun dapat diterapkan dalam kurikulum

pendidikan anak usia pra sekolah dengan memberikan terapi bermain montase.

Page 25: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

6

2. Manfaat Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi perawat

khususnya perawat anak dalam menerapkan terapi bermain montasesebagai

upaya untuk menstimulasi peningkatan perkembagan motorik halus anak

prasekolah usia 3-4 tahun.

3. Manfaat bagi responden

Dengan dilakukanya kegiatan bermain montasedapat mengembangkan

kemampuan motorik halus pada anak usia pra sekolah.

4. Manfaat bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman perkembangan

tentang pengaruh kegiatan montaseterhadap motorik halus anak pra sekolah.

5. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang efektivitas

terapi bermain montase terhadap peningkatan perkembangan motorik halus

anak usia pra sekolah.

1.4.3 Keaslian Penelitian

1. Ade riski muthiakanza (2018) meneliti pengaruh kegiatanmontase terhadap

kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Kemala Bhayangkari 1

Pekanbaru.Dengan instrumen menggunakan lembar observasi desain penelitian

ini adalah korelasi product momenttenik analisa data yang digunakan adalah

eksperimen one group pretest posttest design teknik pengambilan sample

adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Perbedaan daripeneliti

sebelumnya untuk sampling yang saya gunakan purposive sampling.

Page 26: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

7

Persamaan penelitian ini dengan yang saya lakukan adalah penelitian ini

berfokus untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak , kedua

penelitian ini sama-sama menggunakan montase untuk memberikan perlakuan

pada responden yang dimana responden yang diambil adalah anak TK.

2. Nofika Setya Andini (2016) meneliti pengaruh kegiatan montase terhadap

kemampuan motorik halus pada anak kelompok A. Jenis penelitian ini adalah

kuantitatif Sample dalam penelitian ini adalah semuan anak kelompok A tehnik

pengumpulan data menggunakan teknik observasi analisis data yang digunakan

adalah Wilcoxson Match Pairs Test. Perbedaan penelitian yang saya lakukan

analisis data yang digunakan menggunkan Paired T Testsample yang

digunakan anak prasekolah . Persamaan dari penelitian ini adalah sama

menggunakan montase dan penelitian yang dilakukan menggunakan variabel

perkembangan motorik halus.

3. Hesti Dian Permata (2018) meneliti Pengaruh Terapi Bermain Menggunting

Kain Flanel Terhadap Peningkatan Perkembangan Motorik Halus dalam

kegiatan menggunting di TK tarbiyatul athfal 31 semarang.desain penelitian

adalah quasi experiment dengan pendekatan one group pre and post design

metode yang digunakan adalah purposive sampling uji statistik yang digunakan

adalah Wilcoxon hasil penelitianini menunjukkan pengaruh terapi bermain

menggunting kain flanel terhadap peningkatan perkembangan motorik halus p

value 0,000. Perbedaan penelitian yang saya lakukan adalah jenis terapi yang

diberikan uji statistik . persamaan pada penelitian adalah subjek yang

digunakan terletak pada variabel motorik ha

Page 27: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anak Prasekolah

2.1.1Pengertian Anak Prasekolah

Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 6 tahun yang

memiliki kemampuan berinteraksi dengan sosial dan lingkungannya sebagai tahap

menuju perkembangan selanjutnya.yang pada masa ini anak memiliki kemampuan

mengontrol diri, berinteraksi dengan orang lain dan sebagai modal awal menuju

tahap perkembangan selanjutnya, yaitu tahap sekolah (Astariani, 2017 ).

2.1.2 Ciri Umum Usia Prasekolah

Menurut snowman,mengemukakan ciri-ciri anak usia pra sekolah meliputi

aspekfisik,sosial,emosi dan kognitif anak :

1. Ciri fisik anak pra sekolah

Anak usia prasekolah umumnya sangat aktif.Mereka telah memiliki

penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan

sendiri.Setelah anak melalukan berbagai,kegiatan,anak membutuhkan istirahat yang

cukup.Otot-otot besar pada anak usia pra sekolah lebih berkembang dari

kontrolterhadap jari dan tangan.Anak masih sering menggalami kesulitan apabila

harus memfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya,

disebabkan koordinasi tangan dan matanya masih kurang sempurna.

Page 28: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

9

2. Ciri sosial anak usia prasekolah

Anak usia prasekolah biasannya mudah bersosialisasi dengan orang

disekitarnya.Biasanya mereka mempunyai sahabat yag berjenis kelamin

sama.Kelompok bermainnya cenderung kecil dan tidak terlalu terorganisasi secara

baik,oleh karena itu kelompok tersebut cepat berganti-ganti.Anak menjadi sangat

mandiri,agresif secara fisik dan verbal,bermain secara asosiatif,dan mulai

mengeksplorasi seksualitas.

3. Ciri Emosional Anak Usia Pra Sekolah

Anak cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka.Sikap

sering marah dan iri hati sering diperlihatkan.

4. Ciri Kognitif Anak Usia Pra Sekolah

Anak usia pra sekolah umumnya telah terampil dalam berbahasa.Sebagian

besar dari mereka senang berbicara,khususnya dalam kelompok.Sebaiknya anak

diberi kesempatan untuk berbicara.Sebagian dari mereka perlu dilatih untuk

menjadi penedengar yang baik.

2.1.3 Perkembangan Kognitif Anak Usia Pra Sekolah

Perkembangan kognitif anak usia pra-sekolah menurut piagetmasih masuk

pada tahap pra-operasioanal.Tahap ini ditandai oleh adanya pemakaian kata-kata

lebih awal dan memanipulasi simbol-simbol yang menggambarkan objek atau

benda dan keterikatan atau hubungan diantara mereka.Tahap pra-operasional ini

juga ditandai oleh beberapa hal, antara lain : Egosentrisme,ketidakmatangan

pikiran/ ide / gagasan tentang sebab-sebab dunia di fisik,kebingungan antara simbol

Page 29: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

10

dan objek yang mereka wakili,kemampuan untuk fokus pada suatu dimensi pada

satu waktu dan kebingungan tentang identitas orang dan objek

2.1.4 Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

1. Anak usia 3 tahun dapat menyatakan 900 kata,menggunakan tiga sampai empat

kalimat dan berbicara dengan tidak putus-putusnya (ceriwis).

2.Anak usia 4 tahun dapat menyatakan 1500 kata,menceritakan cerita yang

berlebihan dan menyanyikan lagu sederhana (ini merupakan usia puncak untuk

pertanyaan’mengapa’)

3 Anak usia 5 tahun dapat menggatakan 2100 kata,mengetahui empat warna atau

lebih,nama - nama hari dalam seminggu dan nama bulan.

2.1.5 Perkembangan Psikososial Anak Usia Prasekolah

Anak usia pra-sekolah berada pada tahap ke-3: inisiatif vs kesalahan. Tahap

ini dialami pada anak saat usia 4-5 tahun (preschool age).Antara usia 3 dan 6

tahun,anak menghadapi krisis psikososial.Pada usia ini, anak secara normal telah

menguasai rasa otonomi dan memindahkan untuk menguasai rasa inisiatif.Anak pra

sekolah adalah seorang pembelajar yang energik, antusias dan pengganggu dengan

imajinasi yang aktif.Perkembangan rasa bersalah terjadi pada waktu anak dibuat

merasa bahwa imajinasi dan aktivitasnya tidak dapat diterima.Anak pra-sekolah

mulai menggunakan laksana sederhana dan dapat bertoleransi terhadap

keterlambatan pemuasan dalam periode yang lama.

2.1.6 Perkembangan Moral Anak Usia Pra Sekolah

Anak pra sekolah berada pada tahap pre konvensional pada tahap

perkembangan moral yang berlangsung sampai usia 10 tahun. Pada fase ini,

Page 30: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

11

kesadaran timbul dan penekananya pada kontrol eksternal. Standart moral anak

berada pada orang lain dan mengobservasi mereka untuk menghindari hukuman

dan mendapatkan ganjaran (Rizky, 2015).

2.2 Konsep Perkembangan Motorik Halus

2.2.1 Definisi Motorik Halus

Motorik halus adalah perkembangan gerakan tubuh yang menggunakan otot-

otot kecil ( fine muscle ). Gerakan motorik halus berkaitan dengan kegiatan

meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan ( Wong,

2008 ).

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Halus

Beberapa faktor dapat mempengaruhi perkembangan motorik halus seorang

anak. Faktor-faktor ini dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan eksternal, antara

lain :

1. Faktor internal

1) Faktor genetik

Setiap individu memiliki beberapa faktor keturunan yang dapat menunjang

peningkatan laju perkembangan motorik halus seperti kecerdasan.

2) Jenis Kelamin

Pada umumnya sebelum melewati masa pubertas, pertumbuhan dan

perkembangan anak akan lebih pesat pada anak perempuan. Hal ini akan

berkurang perlahan-lahan mengikuti bertambahnya usia anak hingga pada

akhirnya perbedaan tersebut hilang.

Page 31: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

12

3) Faktor Kesehatan Pada Periode Pranatal

Periode pranatal yang baik seperti gizi makanan ibu yang selalu tercukupi

dengan baik, ibu dalam kondisi sehat, ibu tidak keracunan dapat mendorong

perkembangan kemampuan motorik anak lebih cepat pada masa pasca natal.

4) Faktor Kesulitan Dalam Melahirkan

Proses melahirkan yang sulit seperti melahirkan dengan bantuan alat

vacuum akan menimbulkan resiko bayi mengalami kerusakan otak sehingga

perkembangan motorik bayi dapat terganggu.

5) Prematur

Kelahiran sebelum waktunya biasanya dapat menyebabkan perkembangan

motorik anak terlambat karena tingkat perkembangan motorik pada waktu lahir

lebih buruk dibandingkan perkembangan anak yang lahir tepat pada waktunya.

6) Kelainan

Seorang individu yang memiliki kelainan baik fisik maupun psikis, sosial,

dan mental biasanya akan mengalami gangguan juga pada perkembangan

motorik.

2. Faktor eksternal

1) Kesehatan dan gizi

Pada awal kehidupan pasca bayi lahir, kesehatan dan gizi yang baik perlu

diperhatikan karena dua hal tersebut dapat mempercepat perkembangan

motorik.

Page 32: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

13

2) Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi,khususnya dalam

keluarga,misalnya penyediaan mainan, sosialisasi anak, serta keterlibatan ibu

dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.

3) Perlindungan

Perlindungan orang tua terhadap anak yang terlalu berlebihan dapat

mengganggu kebebasan anak dalam bergerak sehingga perkembangan motorik

anak pun juga bisa terhambat.

4) Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi dapat ditunjukkan dengan tingkat pendidikan dan

pekerjaan orang tua. Pendidikan berperan penting dalam perkembangan anak.

Tingkat pendidikan orang tua dapat mempengaruhi orang tua dalam mendidik

anak agar dapat mecapai tujuan yang diharapkan yaitu perkembangan anak

sesuai dengan pertambahan usia dan tugas perkembangannya. Sedangkan ibu

yang bekerja akan memiliki peran ganda sebagai wanita karir dan sebagai ibu

rumah tangga sehingga dapat muncul suatu dampak negatif yaitu ibu tidak

dapat memberikan perhatian secara peuh pada anak ketika anak dalam tahap

tumbuh kembang yang pesat.

2.2.3 Karakteristik Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah

Setiap tahapan usia memiliki karakteristik perkembangan masing-masing.

Karakteristik perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah antara lain:

Page 33: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

14

1) Usia 3 tahun

Pada usia 3 tahun, anak akan mampu membangun menara dari 9 atau 10

kubus, membangun jembatan dengan tiga kubus, mampu menggambar,

menjiplak lingkaran, menirukan gambar silang, memberi nama hal yang telah

digambarnya. Selain itu anak mampu membuat lingkaran dengan karakteristik

wajah namun belum mampu menggambar figur yang tepat.

2) Usia 4 tahun

Pada usia 4 tahun, anak mampu menggunting gambar mengikuti garis,

mengikat tali sepatu tetapi belum mampu membuat simpul. Dalam hal

membuat gambar, anak usia 4 tahun akan mampu menjiplak bentuk segi empat,

gambar silang, wajik, dan menambah tiga bagian untuk membentuk suatu

gambar.

3) Usia 5 tahun

Pada usia 5 tahun, anak sudah mampu mengikat tali sepatu, menggunakan

gunting dan pensil dengan sangat baik, menggambar wajik dan segitiga dengan

baik, serta menambah 7 sampai 9 bagian untuk membentuk suatu gambar.

Selain itu anak juga mulai mampu menulis beberapa huruf, angka, atau kata

seperti nama panggilan.

4) Usia 6 tahun

Pada usia 6 tahun, anak sudah mampu mengambar segi empat, menggambar

dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap, dan menangkap bola kecil

dengan kedua tangan.

Page 34: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

15

2.2.4 Tujuan peningkatan motorik halus

Pada dasarnya tujuan peningkatan kemampuan motorik halus untuk anak

prasekolah adalah agar anak dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan

anggota tubuh dan kemampuan dalam mengkoordinasikan mata dan tangan dalam

melakukan suatu hal (Partiyem, 2014). Tujuan meningkatkan kemampuan motorik

halus pada anak usia prasekolah yaitu (Partiyem, 2014):

1) Anak mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berkaitan

dengan keterampilan dalam menggerakkan kedua tangan.

2) Anak mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak

jari-jari tangan.

3) Anak mampu untuk mengkoordinasikan antara penggunaan mata dan aktivitas

tangan.

4) Anak mampu mengendalikan emosi dalam melakukan akivitas yang

merangsang motorik halus.

2.2.5 Tugas-Tugas Perkembangan Motorik Halus

Menurut Nugroho (2009) tugas-tugas perkembangan anak usia 4-5 tahun

antaralain:

1. Mengkoordinasi jari-jari tangan dengan mata dalam melakukan gerakan yang

lebih rumit secara baik.

2. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni ( mengambar dan melukis ).

3. Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk,warna dan ukuran

4. Melakukan gerakan menggantung

Page 35: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

16

5. Mengenal perilaku baik dan buruk

6. Mengenal sisi atas,sisi bawah,sisi muka,dan sisi belakang

7. Bermain dengan anak lainnya.

8. Dapat melakukan tugas-tugas sederhana

2.2.6 Jenis-jenis perkembangan motorik halus

Menurut wuryani (2008) jenis-jenis perkembangan motorik halus adalah

sebagai berikut ini:

1. Menulis

2. Menggambar

3. Memotong

4. Mewarnai

5. Memainkan benda-benda dan alat tulis

6. Merangkai sesuatu

2.3 Konsep DDST

2.3.1Definisi DDST (Denver Developmental Screening Test )

Suatu metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak.Tes ini bukan tes

diagnostik ataupun tes IQ sehingga tidak dapat meramalkan kemampuan

intelektual atau adaptif/ perkembangan anak dimasa yang akan datang.Tes ini

tidak untuk mendiagnosis anak yang menggalami kesulitan belajar,gangguan

bahasa,gangguan emosional,substansi evaluasi diagnostik atau pemeriksaan fisik

anak. Tes ini lebih mangarah pada perbandingan kemampuan atau

Page 36: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

17

perkembanngan anak dengan kemampuan anak lain yang seumuranya

(Sulistiyawati, 2014).

2.3.2Aspek Perkembangan yang Akan Dinilai

(Sulistiyawati, 2014) menyatakan bahwa ada 4 parameter perkembangan yang

dipakai dalam menilai perkembangan anak berdasarkan DDST,yaitu:

1) Perilaku Sosial (Personal Social)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk

mandiri,bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.

2) Motorik Halus (Fine Motor Adaptive)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu

dan melakukan gerakan yang melibatkan bagian –bagian tubuh tertentu dan otot-

otot kecil,memerlukan koordinasi yang cermat,serta tidak memerlukan banyak

tenaga.

3) Bahasa (Language)

Aspek yang berhubunngan dengan kemampuan anak untuk memberikan

respons terhadap suara,mengikuti perintah dan berbicara secara spontan.

4) Motorik Kasar (Gross Motor)

Aspek yang berhubungan dengan gerakan yang melibatkan bagian-bagian

tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil,tetapi diperlukan koordinasi

yang cepat.

Page 37: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

18

2.3.3 Alat yang Digunakan dalam Pemeriksaan

Ari sulistyawati (2014) alat yang digunakan dalam pengukuran pemeriksaan

DDST adalah:

1) Alat peraga : benang wol merah, manik-manik,kubus warna

merah,kuning,hijau,biru,permainan anak,botol kecil,bola tenis,bel

kecil,kertas dan pensil.

2) Lembar formulir DDST

3) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes

dan cara penilaian.

2.3.4Interpestasi Hasil Penilain DDST II

1. Advence/Lebih

Bila anak “lulus” pada kompenen tes yang terletak di kanan garis umur, maka

dinyatankan perkembangan anak lebih pada tes tersebut. Oleh karena itu anak lulus

pada tes.

P

Garis umur

2. Normal

Bila anak gagal atau menolak melakukan suatu komponen tes disebelah kanan garis

umur, maka perkembangan anak normal.

F

Page 38: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

19

Garis umur

R

Garis umur

Seperti gambar dibawah ini, anak dapat “lewat”, “gagal”, atau “menolak”

pada garis umur diantara 25 dan 75 persen maka perkembangan anak normal.

Garis Umur Garis Umur

R

Garis Umur

3. Caution/ peringatan

Bila anak “gagal” (F) atau “menolak (R) melakukan komponen tes pada garis umur

yang terletak pada atau diantara 75 sampai 90 maka diberi skor C. Setelah itu,

tulislah C disebelah kanan kotak segi panjang.

F C R C R C

Garis umur garis umur garis umur

P F

Page 39: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

20

F C

Garis umur

4. Delayed/ Keterlambatan

Bila anak “gagal” atau menolak melakukan komponen tes yang terletatak jelas

berada disebelah kiri garis umur.

Ffffff F Dd Rppp P DdD

Garis Umur Garis Umur

5. No opportunity (NO) / Tidak ada kesempatan

Komponen tes yang berdasarkan laporan orang tua saat anak tidak ada kesempatan

untuk melakukannya. Hasil ini tidak dimasukkan dalam mengambil kesimpulan.

NO NO

Garis Umur

Page 40: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

21

2.3.5Menentukan Umur Anak

Pada pelaksaan DDST II umur anak perlu ditetapkan terlebih dulu, dengan

menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun. Bila

dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari maka dibulatkan kebawah dan sama

atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas. Misalnya misalnya budi lahir pada tanggal

23 Mei 2010 dari kehamilan yang cukup dan tes dilakukan pada pada tanggal 5

Oktober 2012, Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

2012 – 10 – 5 ( Saat dilakukan tes)

2010 – 5 – 23 ( Tanggal lahir budi)

Umur budi adalah 2 – 4 – 12 = 2 tahun 4 bulan 12 hari

Setelah ditentukan umur anak selanjutnya garis umur ditarik vertical pada

formulir DDST yang memotong kotak tugas perkembangan anak, selanjutknya

dilakukan pengetesan sesuai tugas perkembangan.(Soethjiningsih, 2012).

2.4 Terapi Bermain

2.4.1 Pengertian Terapi Bermain

Bermain merupakan kegiatan atau stimulasi yang sangat tepat untuk

anak.Bermain dapat meningkatkan daya pikir anak untuk mengunakan aspek

emosional,sosial,fisik,serta dapat meningkatkan kemampuan fisik,pengalaman,dan

pengetahuan serta keseimbangan mental anak (Andriana,2011).

Page 41: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

22

Terapi bermain merupakan kegiatan untuk mengatasi masalah emosi dan

perilaku anak-anak karena responsif terhadap kebutuhan unik dan beragam dalam

perkembangan mereka.

2.4.2 Tujuan terapi bermain

Tujuan terapi bermain adalah untuk menciptakan suasana aman bagi anak-anak

untuk mengekspresikan diri mereka,memahami bagaimana sesuatu dapat

terjadi,mempelajari aturan sosial dan mengatasi masalah mereka serta memberikan

kesempatan bagi anak-anak untuk berekspresi dan mencoba sesuatu yang baru

(Zellawati,2011)

2.4.3Fungsi Bermain

(Astarani, 2017) fungsi bermain bagi anak adalah :

1) Perkembangan sensosimotor, meliputi: memperbaiki ketrampilan motorik

kasar dan halus serta koordinasi,meningkatkan perkembangan semua

indra, mendorong eksplorasi pada sifat fisik dunia.

2) Perkembangan intelektual, untuk mempelajari bentuk, ukuran,tekstur dan

warna,pengalaman dengan angka,kesempatan untuk mempraktekkan dan

memperluas kemampuan bahasa,membantu anak memahami dunia dimana

mereka hidup dan membedakan antara fantasi dan realita.

3) Perkembangan sosial dan moral,yaitu: mendorong anak berinteraksi dan

berpikir positif terhadap orang lain.

4) Kreatifitas, yaitu meningkatkan perkembangan bakat dan minat anak.

Page 42: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

23

5) Kesadaran diri, memungkinkan kesempatan untuk belajar bagaimana

perilaku sendiri dapat mempengaruhi orang lain.

6) Nilai terapeutik, memberikan pelepasan stress dan

ketegangan,memungkinkan anak mengekspresikan emosinya.

2.4.4Tipe Permainan

(Astarani, 2017) ada beberapa tipe permainan ditinjau dari karakter sosial,yaitu :

1) Permainan pengamat

Tipe dari permainan pengamat adalah anak memperhatikan apa yang

dilakukan anak lain, tetapi tidak berusaha untuk terlibat dalam aktivitas dalam

bermain tersebut.Anak memiliki keinginan dalam memperhatikan interaksi

antara lain,tetapi tidak bergerak untuk berpartisipasi.

2) Permainan tunggal

Tipe permainan tunggal adalah anak bermain sendiri dengan mainan yang

berbeda dengan mainan yang digunakan oleh anak lain ditempat yang sama.

Keinginan anak dipusatkan pada aktivitas mereka sendiri,yang mereka lakukan

tanpa terkait dengan aktifitas anak lain.

3) Tipe paralel

Tipe permainan paralel adalah anak bermain secara mandiri tetapi diantara

anak-anak lain. Mereka bermain dengan mainan yang sama seperti mainan

yang digunakan anak lain disekitarnya,tetapi ketika anak tampak

berinteraksi,mereka tidak saling mempengaruhi salah satu contoh bermain

montase,kolase.

Page 43: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

24

4) Permainan asosiatif

Tipe permainan asosiatif adalah bermain bersama dan mengerjakan

aktivitas serupa atau bahkan sama, tetapi tidak ada organisasi, pembagian

kerja, penetapan kepemimpinan atau tujuan bersama. Terdapat pengaruh

perilaku yang sangat besar ketika satu anak memulai aktivitas,seluruh

kelompok mengikuti.

5) Permaian kooperatif

Tipe permainan kooperatif ( kerjasama) adalah permainan bersifat teratur,

dan anak bermain dalam kelompok dengan anak lain.Anak akan berdiskusi dan

merencanakan aktivitas untuk tujuan pencapaian akhir.

2.4.5 Definisi Bermain Montase

Montase adalah cara menggambar dengan menempel. Bahanya berupa gambar

bekas, gambar-gambar yang dipilih digunting rapi,beberapa gambar lalu disusun

dan dipadukan letak gambar ditandai dengan pensil gambar diolesi lem dan

ditempel.Buatlah gambar dengan teknik montase carilah gamba-gambar bekas yang

bagus guntinglah gambar-gambar tersebut susunlah trangkaian gambar tandailah

dengan pensil, kemudian di lem setiap gambar dan rekatkan(Susanto, 2012).

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa permainan montase adalah

menggabungkan atau memposisikan beberapa gambar yang sudah jadi untuk

digunting dan ditempelkan ditempat yang baru dan dipadukan dengan bentuk dari

gambar yang lainya. Kegiatan ini akan sangat mengembangkan perkembangan

motorik halus anak,khusunya dalam kegiatan meniru bentuk. Kegiatan ini juga

Page 44: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

25

mampu mengembangkan motorik perkembangan kognitif anak dalam

mengklasifikasikan bentuk.

2.4.6 Manfaat Permainan Montase

Bermain montase akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan motorik

halus seorang anak, permainan ini juga dapat membantu anak untuk dapat

mengembangkan kemampuanya dalam meniru bentuk fungsi dari permainan

montase antara lain adalah:

1) Fungsi praktis: yaitu fungsi pada benda sehari-hari, karya tersebut dapat

digunakan sebagai bahan dekorasi.

2) Fungsi edukatif : yaitu dapat membantu mengembangkan daya pikir,daya

serap emosi, estetika, dan kreatifitas.

3) Fungsi ekspresi yaitu: dengan mengguanakan berbagai bahan dan tekstur

dapat membantu melejitkan ekspresi.

4) Fungsi pshikologis, yaitu dengan menuangkan ide, emosi yang

menimbulkan rasa puas dan kesenangan sehingga dapat mengurangi beban

psikologis.

5) Fungsi social, yaitu dapat menyediakan lapangan pekerjaan dengan

banyaknya karya yang dimiliki diharapkan dapat menciptakan lapangan

pekerjaan dengan modal kreativitas. Dari uraian diatas permaianan montase

sangat memiliki manfaat yang banyak, mulai dari segi edukatif, social,

phisikologi sampai ekspresi.Jika dikaitkan dengan penelitian ini permainan

ini sangat mempengaruhi perkembangan motorik halus anak khusunya

dalam keterampilan meniru bentuk. Anak dilatih untuk mampu

Page 45: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

26

menggunting sesuai dengan pola, menempel dengan tepat, serta mewarnai

gambar. Kegiatan ini akan sangat membantu mengembangkan otot-otot

kecil anak.

2.4.7 Langkah-Langkah dalam Bermain Montase

Permainan montase dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan

motorik halus anak, adapun langkah-langkah dalam permainan montase antara lain

sebagai berikut:

1. Alat :

a. Gunting

b. Lem

c. Pensil

d. Spidol

e. Majalah, koran, (macam-macam media gambar )Kertas gambar

2. Langkah membuat:

1) Siapkan beberapa lembar gambar sesuai tema yang akan dibuat

2) Gunting gambar tersebut mengikuti pola bentuknya

3) Tempelkan gambar tersebut yang sudah digunting dibagian kertas

4) Kemudian gambar disusun sehingga membentuk sebuah cerita yang menarik.

Page 46: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

27

2.5 Kerangka Teori Imogene M. King

Gambar 2.1 Kerangka Teori Dynamic Interacting System Imogene M. King

Berdasarkan kerangka kerja konseptual adalah sistem interpersonal, dimana

perawat dan klien yang tidak mengenal satu sama lain bersama dalam

mempertahankan dalam status kesehatan sesuai fungsi dan perannya. Sistem

interpersonal ini terdiri dari interaksi antar manusia. Semakin banyak jumlah

individu yang berinteraksi, maka kompleksitas interaksi semakin meningkat. Ketika

seorang berinteraksi dengan orang lain akan timbul aksi yang kemudian berlanjut

menjadi sebuah reaksi dari orang yang saling berinteraksi tersebut. Perkembangan

reaksi ini akan menentukan apakah interaksi dapat berlanjut atau tidak

Page 47: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

28

Gambar 2.2 Kerangka Theory Of Goal Attainment (Imogene M. King)

Aplikasi Teori Imogene M.King

Theory of Goal Attainment yang digagas oleh Imogene M.King dapat diaplikasikan

pada perkembangan kemampuan motorik halus anak melalui

1) Persepsi

Persepsi berkaitan dengan gambaran seseorang tentang objek, orang, dan

kejadian-kejadian. Pada studi pendahuluan yang dilakukan penelitian ditemukan

beberapa msalah seperti anak belum mampu menggambar bentuk lingkaran,

menyususn kubus, dan menggambar orang dengan bagian-bagianya. Hal tersebut

menyebabkan munculnya pandangan peneliti tentang adanya masalah perkembngan

pada anak usia prasekolah terutama pada aspek perkembangan motorik halus.

Page 48: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

29

2) Judgment

Persepsi yang telah diterima oleh individu akan menimbulkan sebuah

keputusan yang pada akhirnya akan meinimbulkan aksi

3) Aksi

Pada tahap ini, peneliti memberikan stimulasi perkembangan motorik halus

anak melalui kegiatan terapi bermain montase diberikan dengan tujuan untuk

meningkatkan perkembangan kemampuan motorik halus anak.

4) Reaksi

Suatu respon dari individu atas adanya aksi, melalui terapi bermain montase

dengan adanya terapi bermain ini kemampuan otot-otot halus tangan anak pada

sistem saraf pusat akan terstimulasi sehingga dapat mempengaruhi perkembangan

motorik halusnya.

5) Interaksi

Suatu bentuk komunikasi antara individu dengan individu lain, individu dengan

kelompok, individu dengan lingkunganya. Anak yang diberikan terapi mengunakan

montase akan terlatih untuk menjepit, menempel. Dari interaksi tersebut, kekuatan

dan kelenturan otot halus pada tanagan anak akan meningkat sehinggga

kemampuan motorik halus anak dapat meningkat dan optimal yang dapat

membantu anak melewati tugas perkembangan di tahap selanjutnya.

6) Transaksi

Merupakan interaksi anatara perawat dan klien yang mempunyai maksud untuk

mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya interaksi sebanyak 3 kali dalam 3 minggu

antara peneliti sebagai respondan siswa sebagai klien dalam proses terapi bermain

Page 49: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

30

montase diharapkan kemampuan perkembangan motorik halus anak akan

meningkat

7) Feedback

Feedback atau umpan balik merupakan unsur yang penting dalam menentukan

keberhasilan interaksi yang telah dilakukan. Unsur ini dapat menilai apakah

interaksi yang telah dilakukan. Unsur ini dapat menilai apakah interaksi yang telah

berlangsung anatara peneliti dan anak berhasil atau gagal. Dalam penelitian ini

umpan baliknya berupa hasil tes skrining perkembangan anak khususnya sektor

motorik halus menggunakan instrumen Denver II

Page 50: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

31

2.6 Kerangka Teori Imogene M. King

Gambar 2.1 Kerangka Teori Menurut Imogene M. King

Perkembangan motorik

halus

Faktor yang mempengaruhi

perkembangan motorik halus

adalah:

Faktor internal

1. genetik

2. jenis kelamin

3. fakor kesehatan pada

periode pranatal

4. faktor kesulitan melahirkan

5. prematur

6.kelainan

Faktor eksternal

1. kesehatan dan gizi

2.stimulasi

3. perlindungan

3.status sosial ekonomi

Kurangnya stimulasi dapat

mempengarui perkembangan motorik

halus

Jenis stimulasi untuk

meningkatkan

perkembangan

motorik halus nak

usia 3-4

1. Menulis

2. Menggambar

3. Memotong

4. Mewarnai

5. Memainkan

benda-benda

dan alat tulis

6. Merangkai

sesuatu

Perkembangan Motorik Halus

Meningkat

Jenis stimulasi/ terapi bermain

Bermain montase

Page 51: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

32

Berdasarkan teori keperawatan yang dikemukakan oleh imogene M.

Kingfaktor yang dapat mempengaruhi perkembangan mtorik halus yaitu faktor

eksternal dan faktor internal. Ketika terjadi keterlambatan perkembangan motorik

halus, peran perawat sebagai interaksi yaitusuatu bentuk komunikasi antara

individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, individu dengan

lingkunganya. Anak yang diberikan terapi mengunakan montase akan terlatih untuk

menjepit, menempel. Dari interaksi tersebut, kekuatan dan kelenturan otot halus

pada tanagan anak akan meningkat sehinggga kemampuan motorik halus anak

dapat meningkat.

Page 52: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

33

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah

Keterangan :

= Diteliti

= Tidak Diteliti

= Berpengaruh

= Berhubungan

Perkembangan motorik

halus anak usia

prasekolah tahun

Faktor internal

1. Genetik

2. Jenis kelamin

3. Kesulitan lahir

prematur

Faktor eksternal

1. Gizi

2. Stimulasi

3. Perlindungan

4. Sosial ekonomi

Normal Suspek

Untestable

Jenis stimulasi untuk

meningkatkan

perkembangan motorik

halus nak usia 3-4

1. Menulis

2. Menggambar

3. Memotong

4. Mewarnai

5. Memainkan benda-

benda dan alat tulis

6. Merangkai sesuatu

Jenis stimulasi/ terapi

bermain

Bermain montase

Page 53: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

34

Gambar 3.1 Kerangka konseptual penelitian pengaruh terapi bermain

montase terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah PAUD

AL-Islam Tegalrejo.

Kerangka konseptual diatas menjelaskan mengenai pengaruh bermain

montase terhadap peningkatan perkembangan motorik halus anak pra

sekolah yang dipengaruhi oleh faktor internal yaitu genetik, jenis kelamin,

prematur,kesulitan lahir dan dari faktor eksernal antara lain gizi,

perlindungan, sosial ekonomi . jenis stimulasi yang dapat digunakan untuk

meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia 3-4 tahun antara lain

dapat diberikan latihan Menulis, Menggambar, Memotong, Mewarnai,

Memainkan benda-benda dan alat tulis, Merangkai sesuatu pada penelitian

ini penulis menggunakan stimulasi bermain dengan menggunakan montase.

Dengan demikian diharapkan adanya kegiatan bermain montase dapat

meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia 3-4 tahun.

3.2 Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

pernyataan (Sugiono, 2011).

Hipotesa dalam penelitian ini yaitu :

Ha: Ada efektivitas terapi bermain montase terhadap peningkatan perkembangan

motorik halus anak prasekolah usia 3-4 tahun

Page 54: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

35

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan Desain penelitian Pra-Eksperimental dengan

menggunakan one-group pre test-post test design. Yaitu dengan mengungkapkan

hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok

subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah

intervensi, suatu kelompok sebelum dikenai perlakuan tertentu diberi pra-test,

kemudian setelah perlakuan dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat

dari perlakuan (Nursalam, 2013). Pengujian sebab akibat dilakukan dengan cara

membandingkan hasil pre-test dan paost-test. Namun tetap tanpa melakukan

pembanding dengan pengaruh perlakuan yang dikenakan pada kelompok lain. Pada

peelitian ini pemberian terapi bermain montase terhadap peningkatan

perkembangan motorik halus anak pra sekolah usia 3-4 tahun di PAUD Tejalrejo

Tabel 4.1 Desain penelitiam

Subjek Pre-test Perlakuan Post-tes

K O I OI

Page 55: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

36

Keterangan :

K : Subjek

O : Observasi sebelum intervensi

I : Intervensi

O1 : Observasi sesudah intervensi

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dan subjek penelitian (misalnya manusia, pasien)

yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa di PAUD AL-Islam Tegalrejo Kecamatan

Gerih Kabupaten Ngawi, sebanyak 24 anak. Kriteria populasi dalam penelitian ini

yaitu seluruh siswa PAUD AL-Islam Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten

Ngawi, sebanyak 24 anak

4.2.2 Sampel

Sample adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

(Notoatmojo, 2012). Besarnya sampel adalah banyaknya anggota yang akan

dijadikan sample (Notoatmodjo, 2012).

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian adalah siswa di PAUD AL-

Islam Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi yang berjumlah 16 anak

yang tidak bisa melakukan kegiatan bermain montase.

Page 56: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

37

( )

n =

( )

n =

( )

n =

n =

n = 16,3 = 16

4.2.3 Kritaria Sample

1. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah :

a. Responden anak prasekolah usia 3-4 tahun.

b. Responden yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik

halus.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini

adalah :

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d = Tingkat signifikasi p (0,05)

Page 57: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

38

Responden anak usia prasekolah yang tidak mengalami keterlambatan

dalam motorik halus.

4.1 Tehnik sampling

Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive

sampling merupakan jenis nonprobability sampling yang metode penetapan

sampelnya dengan cara memilih sample diantara populasi sesuai yang

dikehendaki oleh peneliti, sehingga sampel tersebut mewakili karakteristik

populasi yang dikenal sebelumnya (Nursalam, 2013).

Page 58: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

39

4.1 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka kerja Penelitian Pengaruh pengaruh terapi

bermain montase terhadap Peningkatan perkembangan motorik halus

anakUsia prasekolah di PAUD AL- Islam Tegalrejo.

Populasi

Semua siswa di PAUD AL- Islam Tegalrejo usia 3-4 tahun dengan jumlah

siswa 24 orang

Sampel

Sebagian siswa di PAUD AL- Islam Tegalrejo usia 3-4 tahun dengan jumlah

siswa 16 orang.

Sampling : purposive Sampling

Desain Penelitian:Pra Eksperimenone group pre test –post test design

Pengumpulan Data

Pemeriksaan DDST

Variabel Terikat

Perkembangan motorik halus

Variabel Bebas :

Bermain montase

Pengolahan Data

Editing, coding, scoring, tabulating

Analisis : Wilcoxon Signed Rank Test

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Page 59: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

40

4.2 Variabel Penelitian Independent dan Dependent

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain

(Notoatmodjo,2012).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independent (variable bebas)

Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependen (Nursalam, 2013).Variabel independen

dalam penelitian ini adalah yaitu terapi bermain montase.

2. Variabel dependent (variable terikat)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat.

Karena adanya variabel bebas (Nursalam, 2013). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah perkembangan motorik halus.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisioper

asional

Parameter Alatu

kur

Skala Skor

Variabel

independent

: Pemberian

terapi

bermain

montase

Bermain

montase

merupakan

suatu

kegiatan

mengunting,

menempel

kedalam

kertas.

Anak mampu

melakukan

kegiatan

menggunting

dan

menempelkan

ke dalam

kertas sesuai

dengan bentuk

polanya.

SOP

- -

Page 60: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

41

Variabel

dependent:

perkembang

an motorik

halus pada

anak usia 3-

4 tahun.

Perkembanga

n motorik

halus adalah

perkembanga

n gerakan

tubuh yang

menggunakan

otot-otot

kecil

berkaitan

dengan

kegiatan

meletakkan

atau

memegang

suatu objek

dengan

menggunakan

jari tangan

1. meniru garis

vertikal

2. menara dari

kubus

3.menggoyang

kan ibu jari

4.mencontohO

5.menggambar

orang 3

bagian

6. mencontoh

+

7.memilih

garis yang

lebih panjang

8.mencontoh

segi 4

ditunjukkan

DDST Interval Penilaian Skala

item terdiri dari

0-8 dengan

Kriteria

1. BB (Belum

Berkembang) :

< 40%

2. MB (Mulai

Berkembang) :

41-55%

3. BSH

(Berkembang

Sesuai

Harapan): 56-

75%

4. BSB

(Berkembang

Sangat Baik) :

76-100%

4.3 Instrumen Penelitian

Instrumen untuk terapi bermain montase adalah kertas bergambar, lem

dan pola bergambar. Instrumen yang akan digunakan untuk mengukur

perkembangan motorik halus anak prasekolah usia 3-4 tahun adalah DDST

II.

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.7.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PAUD AL-IslamTegalrejo.

Page 61: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

42

4.7.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama kurun waktu 6 bulan yaitu bulan

januari sampai bulan juni 2019.

4.5 Prosedur Pengumpulan Data

1. Mengurus surat pengantar dari kampus Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun.

2. Meminta izin kepada kepala sekolah PAUD AL-Islam Tegalrejo.

3. Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan, manfaat dan prosedur

dari penelitian ini kepada responden dan apabila bersedia menjadi

responden dipersilahkan menandatangani “informed consent” yang

disediakan.

4. Peneliti melakukan observasi perkembangan motorik halus melalui

lembar observasi perkembangan motorik halus sebelum diberikan

permainan montase.

5. Peneliti melakukan observasi perkembangan motorik halus sesudah

diberikan permainan montase.

6. Setelah observasi terkumpul, peneliti melakukan tabulasi dan analisa

data.

7. Penyusunan laporan hasil penelitian.

4.6 Pengolahan Data

1. Editing (pengeditan)

Hasil yang diperoleh dari wawancara, angket atau kuisioner harus disunting

terlebih dahulu untuk mewaspadai adanya informasi atau data yang tidak lengkap

Page 62: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

43

dan tidak memungkinkan untuk dilakukan wawancara ulang maka data tersebut

tidak diolah. Adapun yang dilakukan pada tahap editingadalah mengecek : Hasil

Penelitian yang dilakukan di PAUD Al-Islam Tegalrejo.

2. Coding (pengkodean)

Data yang telah disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau “coding”.

Yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau

bilangan.

a. Data Usia

Usia 3 Tahun : diberi kode 1

Usia 4 Tahun : diberi kode 2

b. Data jenis kelamin

Jenis Kelamin Laki-Laki : diberi kode 1

Jenis Kelamin Perempuan : diberi kode 2

c. Kriteria perkembangan motorik halus

BB (Belum berkembang) < 40% : diberi kode 1

MB (Mulai Berkembang) 41-55% : diberi kode 2

BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 56-75% : diberi kode 3

BSB (Berkembang Sangat Baik) 76-100% : diberi kode 4

c. Data usia orang tua

Usia 16-25 tahun : diberi kode 1

Usia 26-35 tahun : diberi kode 2

Usia 36-45 tahun : diberi kode 3

Page 63: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

44

d. Pendidikan orang tua

SD : diberi kode 1

SMP :diberi kode 2

SMA SMK :diberi kode 3

e. Pekerjaan orang tua

Swasta : diberi kode

Petani : diberi kode 2

IRT (ibu rumah tangga ) : diberi kode 3

3. Scoring

Scoring adalah pengolahan data yang digunakan dengan cara memberikan

skor pada item yang perlu diberi skor. Melakukanpenilain untuk jawaban dari

responden untuk mengukur perkembangan motorik halus menggunaka lembar

observasi perkembangan motorik halus (Notoatdmojo 2012).

a. Pencapaian perkembangan motorik halus

- BB (Belum berkembang) < 40% : diberi kode 1

- MB (Mulai Berkembang) 41-55% : diberi kode 2

- BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 56-75% : diberi kode 3

- BSB (Berkembang Sangat Baik) 76-100% : diberi kode 4

4. Data Entry (Memasukan data)

Data yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan ke dalam

program atau “software’’ computer. Dalam proses ini dituntut ketelitian dari orang

yang melakukan “entry” ini. Apabila tidak maka terjadi bias meskipun hanya

Page 64: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

45

memasukan data. Misalnya Hasil Perkembangan Motorik Halus yang diperoleh

dari penelitian dimasukan di Spss.

5. Tabulating

Membuat tabel dan memasukkan data yang sudah diperoleh ke dalam table

sesuai dengan tujuan penelitian atau sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti

misalnya jenis kelamin, umur.

6. Cleaning (pembersihan data)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukan,

perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-

kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning).

4.10 Teknik Analisis Data

4.10.1 Analisa Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk meganalisis tingkat perkembangan motorik

halus pada anak usia 3-4 tahun sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan bermain

montase. Semua karakteristik responden dalam penelitian ini seperti : nama

responden, usia, jenis kelamin, kriteria perkembangan mootorik halus.

4.10.2 Analisa Bivariat

Penelitian ini menggunakan analisa bivariat untuk melihat adakah pengaruh

pemberian terapi bermain montase terhadap peningkatan perkembangan motorik

halus anak pra sekolah usia 3-4 tahun. Skala data yang digunakan adalah ordinal.

Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dikumpulkan dan dianalisa

dengan menggunkan uji wilcoxon sign rank test untuk menguji efektifitas terapi

Page 65: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

46

bemain montase, peneliti menggunakan uji ini karena data yang didapatkan dari

hasil penelitian setelah dilakukan uji normalitas berdistribusi tidak normal dengan

kemaknaan nilai α kurang dari 0,05. Perhitungan uji statistik menggunakan

perhitungn engan system komputerisasi SPSS 16.0

4.7 Etika Penelitian

Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia menjadi isu

sentral yang berkembang saat ini. Penelitian harus memahami prinsip-prinsip

etika penelitian. Apabila hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar

hak-hak (otonomi) manusia yang kebetulan sebagai klien. Subjek harus menurut

semua anjuran yang diberikan (Nursalam, 2013).

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden.

Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberi lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed

Consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya.

2. Confidentiality (Kerahasiaan)

Peneliti menjaga rahasia identitas penelitian dengan tidak menyantumkan nama

(Cukup dengan kode responden) pada setiap kuesioner. Peneliti juga menjaga

kerahasian data penelitian dengan menyimpannya pada file/ komputer pribadi

yang tidak memungkinkan diakses orang lain.

Page 66: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

47

3. Anonymity (Tanpa Nama)

Dalam menjaga kerahasian responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama

responden pada lembar pengumpulan data tetapi dalam bentuk kode pada masing-

masing lembar tersebut.

Page 67: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

48

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian.

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang

“Efektifitas terapi bermain montase terhadap peningkatan perkembangan motorik

halus anak prasekolah usia 3-4 tahun di PAUD AL-Islam Desa Tegalrejo

Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi’’. Pengumpulan data dilakukan selama 3

minggu yaitu tanggal 27 mei sampai 1 juni 2019. Jumlah responden 24 anak. Dan

terdapat 16 anak yang mengalami perkembangan motorik halus.

Penelitian dilakukan di PAUD AL-Islam Tegalrejo Kec. Gerih Kab. Ngawi,

dengan batas Sebelah Barat : Desa Widodaren, Sebelah Timur : Desa Gerih,

Sebelah Selatan : Ds Becokan, Sebelah Utara Yaitu Desa Probahan.Terdiri dari 1

kelas dengan 2 tenaga pengajar Waktu pembelajaran dimulai pukul 07.30-10.00

WIB. Data hasil penelitian dibagi menjadi 2 bagian yaitu data umum dan data

khusus. Data umum berisi karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia,

perkembangan motorik halus. Data khusus yang disajikan berdasarkan hasil

pengukuran variabel, yaitu perkembangan motorik halus sebelum dan sesudah

diberikan terapi bermain montase pada anak.

Page 68: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

49

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Responden Anak Usia Prasekolah

Kelompok Terapi Bermain Montase Berdasarkan Usia di

Paud Al Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten

Ngawi No Usiaanak Frekuensi (f) Persentase (%)

1 3 Tahun 12 75.0

2 4 Tahun 4 25.0

Jumlah 16 100.0

Sumber : Data Primer 2019

Tabel 5.1 Menunjukkan bahwa karakteristik usia responden sebagian

besar adalah berusia 3 tahun sebanyak 12 anak (75.0%)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Anak di PAUD Al Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih

Kabupaten Ngawi

No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Laki-laki 10 62.5

2 Perempuan 6 37.5

Jumlah 16 100.0

Sumber : Data Primer 2019

Tabel 5.2 Menunjukan bahwa karakteristik responden sebagian besar

yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10 anak (62.5%).

Page 69: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

50

3. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Orang Tua

Tabel 5.3 Distribusi FrekuensiBerdasarkan PendidikanOrang Tua di

PAUD Al Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten

Ngawi. No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 SD 2 12.5

2 SMP 8 50.0

3 SMA 6 37.5

Jumlah 16 100.0

Sumber : Data Primer 2019

Tabel 5.3 Menunjukkan bahwa pendidikan orang tua responden

sebagian besaradalah berpendidikan SMP sebanyak 8 orang (50.0%),

sebagian kecil berpendidikan SD sebanyak 2 orang (12.5%)

4. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua di

PAUD Al Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten

Ngawi. No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1 Swasta 5 31.2

2 Petani 4 25.0

3 IbuRumahTangga 7 50.0

Jumlah 16 100.0

Sumber : Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukan bahwa pekerjaan orang

tuaresponden sebagian besaradalahiburumahtanggasebanyak7 orang

(50.0%) dan sebagian kecil adalah petanisebanyak 4 orang (25.0%) .

Page 70: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

51

5. Karakteristik Berdasarkan Usia Orang Tua

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Orang Tua di PAUD Al

Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi. No Usia (Tahun) Frekuensi (f) Persentase (%)

1. 26-35 6 37,5

2. 36-45 10 62,5

Jumlah 16 100.0

Sumber : Data Primer 2019

Berdasarkantabel 5.5 Menunjukan bahwa orang tua respon den

sebagian besar berusia 36-45 tahun sebanyak 10 orang (62.5%).

5.2.2 Data Khusus Responden

Setelah dilakukan normalitas data diketahui data berdistribusi tidak

normal sehingga dalam menganalisis data menggunakan Uji Wilcoxon

untuk mengetahui efektifitas terapi bermain montase terhadap

peningkatan perkembangan motorik halus anak.

5.2.1Identifikasi Perkembangan MotorikHalus Pada Anak Prasekolah Usia

3-4 Tahun Sebelum diberikanTerapi Bermain Montase di PAUD Al-

Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

Tabel 5.6 Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Usia 3-4 Tahun

Sebelum Diberikan Terapi Bermain Montase di Paud Al Islam

Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi Perkembanagan motorik halus

(DDST Denver II)

Pretest (Kegiatan Montase)

Frekuensi (f) Persentase(%)

BB 4 25.0

MB 7 43.8

BSH 5 31.2

BSB 0 0.0

Total

16

100.0

Sumber : Data Primer 2019

Tabel 5.6 Menunjukkan bahwa sebelum diberikan terapi bermain

montase sebagian besar terjadi pada perkembangan motorik halus dalam

kategori BB 4 anak (25.0%) MB 7 anak (43.8%) dan BSH sebanyak 5 anak

(31.2%).

Page 71: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

52

5.2.2Identifikasi Perkembangan MotorikHalus Pada Anak Prasekolah Usia

3-4 Tahun Setelah DiberikanTerapi Bermain Montase di PAUD Al-

Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

Tabel 5.7 Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Usia 3-4 Tahun

Setelah Diberikan Terapi Bermain Montase di Paud Al Islam

Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi Perkembanagan motorik halus

(DDST Denver II)

Posttest (Kegiatan Montase)

Frekuensi (f) Persentase (%)

BB 0 0

MB 0 0

BSH 0 0

BSB 16 100

Total 16 100.0

Sumber : Data Primer 2019

Tabel 5.7 Menunjukkan bahwa sesudah diberikan terapi bermain

montase menunjukan sebagian besar dengan nilai BSB16 (100%) .

5.2.3 Analisis Efektifitas Terapi Bermain Montase Terhadap Peningkatan

Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Usia 3-4 Tahun di

PAUD Al-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

Tabel 5.8 Hasil Analisa Efektifitas Terapi Bermain Montase Terhadap

Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah

Usia 3-4 Tahun di PAUD Al-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan

Gerih Kabupaten Ngawi. Perkembanagn

Motorik Halus

(DDST Denver

II)

BB

MB

BSH

BSB

(f)

%

(f)

%

(f)

%

(f)

%

Sebelum 4 25.0 7 43.8 5 31.2 0 0.0

Sesudah 0 0.0 0 0.0 0 0.0 16 100

Test Ststistik Z p- value (Asymp.Sig

(2-tailed)

-3.568 0,000

Sumber : Data Primer 2019

Page 72: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

53

Tabel 5.8 Dari hasil analisa terdapat perubahan motorik halus

sebelum diberikan terapi bermain montase pada anak menunjukan BB4

anak ( 25.0%), MB 7 anak (43.8%), BSH 5 anak (31.2%) dan BSB 0 anak

(0.0%) , sesudah diberikan terapi bermain montase adalah BSB16 anak

(100%).

Berdasarkan uji statistik perkembanganmotorik halus sebelum dan

sesudah diberikan terapi bermain montase menggunakan uji wilcoxon

diperoleh nilai p-value Asymp.sig (2-tailed) = 0,000 sehingga H0 ditolak

dan H1 diterima yang artinya terapi bermain montase efektif terhadap

peningkatan perkembangan motorik halus anak prasekolah usia 3-4 tahun di

PAUD Al-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi.

2.3 Pembahasan

2.3.1 Identifikasi Perkembangan MotorikHalusPada Anak Prasekolah Usia

3-4 Tahun Sebelum DiberikanTerapi Bermain Montasedi PAUD Al-

Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa sebelum diberikan kegiatan bermain montase

sebagian besarterdapat 7 anak (43.8%) yang mengalami perkembangan motorik

halus dalam MB dan sebagian kecil sebanyak 4 anak (25.0%) dalam kategori BB.

Mayoritas yang mengalami keterlambatan motorik halus adalah anak usia 3

tahun sebanyak 12 anak (75.0%).Sesuai teori yang dikemukakan oleh Menurut

Erikson, (2014) dalam perkembangan yang menghambat antara lain rasa malu dan

ragu-ragu ini terjadi masa kanak-kanak awal, sekitar usia 2 sampek 4 tahun.

Anak-anak yang mendapatkan perhatian yang lebih baik akan mengembangkan

rasa yakin akan kemampuanya. Menurut yuningsih (2013) upaya untuk melatih

Page 73: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

54

perkembangan motorik halus anak masih ada kendala antara lain lambat dalam

konsentrasi, cepat bosan, dan mudah beralih, dan kurangnya koordinasi mata dan

tangan, mengingat kondisi tersebut kemampuan gerak motorik halus anak lebih

ditingkatkan agar memiliki kemampuan motorik halus yang lebih baik, salah

satunya bentuk kegiatan untuk melatih motorik halus anak dengan kegiatan

mengunting menenmpel seperti bermain montase

Berdasarkan tabel 5.2 sebagian besar anak yang mengalami perkembangan

motorik halus adalah jenis kelamin laki laki 10 anak (62.5%). Jenis kelamin laki-

laki cenderung lebih malas dalam melakukan kegiatan dibandingkan dengan jenis

kelamin perempuan dalam melakukan suatu aktivitas memiliki sifat yang tekun

dibandingkan dengan anak laki-laki.

Peneliti berasumsi bahwa perkembangan motorik halus dipengaruhi oleh

jenis kelamin dan usia .jenis kelamin perempuan lebih mudah untuk diatur dan

patuh, lain halnya dengan anak laki-laki biasanya sering membantah dan agresif

kemampuan anak perempuan dalam mengontrol koordinasi otot-otot tangan dan

mata lebih baik dibandingkan anak laki-laki, halini dikarena anak perempuan

lebih tekun, teliti dan cermat dalam melakukan suatu kegiatan yang telah

diberikan oleh peneliti.

2.3.2 Identifikasi Perkembangan Motorik HalusPada Anak Prasekolah Usia

3-4 Tahun SetelahDiberikanTerapi Bermain Montasedi PAUD Al-

Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

Hasil posttest dari responden di paud al-islam desa tegalrejo setelak

dilakukan kegiatan bermin montase selama 6 kali pertemuan selama 1 minggu

Menunjukan bahwa sebagian besar dari responden yaitu 15 anak perkembangan

Page 74: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

55

motorik halus anak sesudah diberi terapi bermain montase adalah perkembangan

motorik halus dalam kategori BSB (100%).

Agustina, (2014) Faktor yang menyebabkan kurangnya stimulasi adalah

kurangnya waktu yang berkualitas dalam stimulasi dan intensitas stimulasi yang

kurang kepada anak. Selain waktu yang berkualitas faktor lain yang dapat

mempengaruhi pemberian stimulasi oleh orang tua diantaranya usia atau

kematangan serta pendidikan pekerjaan dalam hal ini stimulasi yang diberikan

kurang disebabkan karena kurangya pendidikandari ibu yang masih banyak dan

pada saat setelah dilakukan tes DDST II sebagian besar responden pada kelompok

bermain montase yang perkembangan motorik halusnya dalam kategori normal

sudah mampu menggunting dan menempel atau melaksanakan semua kompeten

test yang diujikan oleh peneliti sehinggga peneliti mengkategorikan responden ini

dalam kategori BSB, sedangkan terdapat responden yang perkembangan motorik

halusnya dalam kategori suspek hal ini disebabkan pada saat dilakukan test DDST

II responden sebagian besar gagal dalam membuat gambar 3 bagian, gagal dalam

membuat lingkaran .sehingga ibu masih belum mengetahui cara yang baik dan

benar dalam meberikan stimulasi kepada anaknya.

Menurut pendapat peneliti bahwa perkembangan motorik halus anak akan

meningkat dengan adanya stimulasi yang sering diberikan terutama jika anak

yang mempunyai ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih cepat mendapatkan

informasi dari luar sehingga mengetahui cara yang mengasuh anak dengan baik

dan stimulasi, yang diberikan kepada anak terutama untuk kegiatan terapi bermain

montase.

Page 75: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

56

3.3.3 Analisis Efektifitas Terapi Bermain Montase Terhadap Peningkatan

Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Usia 3-4 Tahun di

PAUD Al-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

Tingkat perkembangan motorik halus sebelum diberikan terapi bermain

montase adalah BSH 5 ( 31,2%), MB 7(43.8%), BB 4 (25.0%) dan, sesudah

diberikan terapi bermain montase adalah BSB 16(100%),. Perubahan ini

menunjukkan bahwa terapi bermain montase efektif terhadap peningkatan

perkembangan motorik halus anak prasekolah usia 3-4 tahun. Hasil analisa

perkembangan motorik halus sebelum dan sesudah diberikan terapi bermain

montase dengan uji uji Wilcoxon Sign Rank Test.Berdasarkan hasil uji statistik

diperoleh nilai nilai p-value Asymp.sig (2-tailed) = 0,000 sehingga H0 ditolah dan

H1 diterima yang artinya terdapat efektifitas terapi bermain montase terhadap

peningkatan perkembangan motorik halus anak prasekolah usia 3-4 tahun di

PAUD Al-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi.

Menurut Dewi (2014)menyatakan bahwa motorik halus merupakan

ketrampilan menggunakan media yang koordinasi antara tangan dan mata,

sehingga gerakan tangan perlu dikembangkan dengan baik.terkait dengan anak

kecil, sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada kontrol, koordinasi dalam

menggunakan tanggan dan jemari.

Menurut Hurlock, (2011) anak yang banyak mendapatstimulasi akan

lebih cepat berkembang dari pada anak yang kurang atau bahkantidak mendapat

stimulasi.

Salah satu bentuk keuntungan pemberian perminan montase adalah

meningkatkan keterampilan dan kreativitas anak sehingga perkembangan anak

Page 76: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

57

akan semkin terasah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang

memperoleh banyak stimulasi atau rangsangan itu diporoleh dari para guru

pengajar atau dari fasilitas yang disediakan oleh pihak sekolah, dimana dengan

rangsangan tersebut anak akan semakin terasah dan perkembangan akan semakin

baik dan sesuai dengan usia anak.

Jadi, dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi

bermain montaseefektifmeningkatkan perkembangan motorik halus anak

prasekolah usia 3-4 tahun di PAUD Al-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih

Kabupaten Ngawi

Page 77: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

58

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian diatas dapat dirumuskan berupa

kesimpulan dan saran mengenai efektifitas perkembangan motorik halus anak

prasekolah di PAUD Al-Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih

KabupatenNgawi.

1. Sebelum diberikan terapi bermain montase di PAUD Al-Islam Desa

Tegalrejo Kecamatn Gerih Kabupaten Ngawisebagian besaranak

sejumlah7 anak (43.8%) mengalami perkembangan motorik halus dalam

kategori MB.

2. Setelah diberikan terapi bermain montase di PAUD Al-Islam Desa

Tegalrejo Kecamatn Gerih Kabupaten Ngawi sebagian besaranak

sejumlah 16 anak (100%) mengalami perkembangan motorik halus

dalam kategori BSB.

3. Pemberian terapi bermain montaseefektif terhadap peningkatan

perkembangan motorik halus anak prasekolah usia 3-4 tahun di PAUD

Al-Islam DesaTegalrejoKecamatanGerihKabupatenNgawi dengan nilai

signifikasi P value = 0,000 (α ≤ 0,05).

Page 78: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

59

6.2 Saran

1. Bagi Pengelola Paud Al-Islam Tegalrejo

Diharapkan bagi pihak guru lebih meningkatkan perkembangan motorik

halusnya dengan memberikan stimulasi permainan terutama untuk

kegiatan permainan montase.

2. Bagi Pengelola STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna atau dijadikan

referensi bagi mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran untuk keperawatan

anak serta dapat mengetahui dampak pada anak yang kurang stimulasi

perkembangan motorik halusnya sehingga sangat penting adanya stimulasi

terapi bermain dalam pekembangan motorik halus anak.

3. Manfaat bagi responden

Dengan dilakukanya kegiatan bermain montasedapat meningkatkan

kemampuan motorik halus pada anak usia pra sekolah.

4. Manfaat bagi masyarakat

Penelitian ini bisa dijadikan stimulasi dalam meningkatkan perkembangan

motorik halus pada anak.

5. Manfaat bagi keluarga

Dengan dilakukanya penelitian ini diharpkan bagiorang tua anak dapat

menmberikan terapi bermain montase dapat meningkatkan perkembangan

motorik halus.

Page 79: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

60

6. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti ini dapatdijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya, penelitian

selanjutnya juga dapat menggunakan methode yang lainya yang

dapatmeningkatkan perkembangan motorik halus, dan lebih banyak

menambahkan sample atau responden yang lebih banyak.

Page 80: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

61

DAFTAR PUSTAKA

Andriana.2011.Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta :

Salemba Medika

Adriana, Dian. 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi pada Anak. Jakarta: Salemba

Medika

Astarani, K. 2017. Hospitalisasi & Terapi Bermain Pada Anak. Nganjuk : Adjie

Media Nusantara.

Cintya, Rizky. 2015. Teori Dan Konsep Tumbuh Kembang Bayi,Toodler, Anak

Dan Usia Remaja.Yogyakarta : Nuha Medika

Dewi. 2014. Perilaku anak dalam permainan membentuk sebagai stimulasi

kemampuan motorik halus. Fakultas ilmu pendidikan university negri

yogyakarta. Diakses pada tanggal 30 juni 2019

Dity, Elvika. Jurnal. 2014. Pengaruh Kegiatan Montase Terhadap Kemampuan

Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Bestari Kecamatan Cerenti

Kabupaten Kuantan Singingi.

Dwienda, O. 2014. Bahan ajar asuhan kebidanan neonatus, bayi/ balita dan anak

prasekolah untuk para bidan.Yogyakarta : Deepublish

Hidayat.2010. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Dini. Jakarta :

Salemba Medika

Hurlock. 2011. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga

Notoatmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta

Nugroho, H.S.W.2009. Denver developmental screening test. Jakarta: EGC

Nursalam. 2013.Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Salemba Medika ,

Jakarta

. 2016.Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Salemba Medika ,

Jakarta

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta :

Rineka Cipta

Patiyem.2014. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dengan Kegiatan

Bermain Plastisin Kelompok B PAUD Istiqomah Sumber Bening

Kecamatan Selupu Rejang Skripsi Universitas Bengkulu

Rahayu, Astuti. 2018. Pengaruh terapi bermain menggunting kain flanel terhadap

peningkatan perkembangan motorik halus dalam kegiatan menggunting di

TK Tarbiyatul Athfal 31 semarang. Stikes tegalrejo malang

Page 81: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

62

Soedjiningsih.2013. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Sulistiyswati. 2014. Deteksi Tumbuh Kembang Anak . Jakarta : Salemba Medika

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdikbud.

Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai

Aspeknya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Titis Awaliti.Jurnal. 2015. Meningkatkan kemampuan motorik halus melalui

kegiatan montase pada anak kelompok B RA AL-Hidayah nangungan

kecamatan prambon nganjuk.

Wong. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC

Yuniarta.2015. Pengaruh Media Paprtoy Terhadap Kemampuan Motorik Halus

Anak Kelompok B. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Zellawati. 2011. Terapi Bermain Untuk Mengatasi Permasalahan Pada Anak.

Majalah Ilmiah INFORMATIKA, 3. Diakses 5 januari 2019 (10.00)

Page 82: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

63

Lampiran 1

SURAT PENCARIAN DATA AWAL

Page 83: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

64

Lampiran 2

Surat Ijin Penelitian

Page 84: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

65

Lampiran 3

Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 85: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

66

Lampiran 4

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi

Keperawatn STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun,

Nama : intan Febiyanti

NIM : 201502056

Bermaksud melakukan penelitian tentang “Efektifitas Terapi Bermain

Montase Terhadap Penigkatan Perkembangan Motorik Halus Aank Prasekolah

Usia 3-4 Tahun”. Sehubungan dengan ini, saya mohon kesedian saudara/I untuk

bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan saya lakukan.

Kerahasiaan data pribadi saudara akan sangat kami jaga dan informasi yang akan

saya gunakan untuk kepentingan penelitian.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya

ucapkan terima kasih.

Madiun, Mei 2019

Peneliti

Intan Febiyanti

NIM. 201502056

Page 86: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

67

Lampiran 5

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah saya mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, jaminan

kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang dilakukan oleh

mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

yang bernama Intan Febiyanti mengenai “Efektifitas Terapi Bermain Montase

Terhadap Peningkatan Perembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Usia (3-4

tahun) di PAUD AL-Islam Tegalrejo” saya mengetahui bahwa informasi yang

akan saya berikan ini sangat bermanfaat bagi pengetahuan keperawatan dan

pendidikan di indonesia. Untuk itu saya akan memberikan data yang diperlukan

dengan sebenar-benarnya. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan

sesuai keperluan.

Madiun, Mei 2019

Peneliti Responden

Intan Febiyanti

NIM.201502056

Page 87: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

68

Lampiran 6

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN PENELITIAN

EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASETERHADAP PENINGKATAN

PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH USIA 3-4

TAHUN DI PAUD AL-ISLAM DESA TEGALREJO KECAMATAN

GERIH KABUPATEN NGAWI

I. Data Demograrafi Anak

1. Nama Lengkap :

2. Tempat, Tanggal Lahir :

3. Usia :

4. Jenis Kelamin :

5. Alamat :

II. Data Demografi Orang Tua

1. Nama Lengkap :

2. Tempat/ Tanggal Lahir :

3. Usia:

4. Pendidikan:

5. Pekerjaan:

Page 88: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

69

III. Tahap Kemampuan Perkembangan Motorik Halus

No. Indikator

Kemampuan

Motorik Halus

Pengukuran DDST II

(Pre Test)

Pengukuran

DDST II (Post

Test)

1. Mampu menumpuk 8

kubus

2. Meniru garis vertical

3. Menggoyangkan ibu

jari

4. Mencontoh O

5. Menggambar orang 1

bagian

6. Mencontoh +

7. Memilih garis yang

lebih panjang

8. Mencontoh

Page 89: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

70

Lampiran 7

Page 90: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

71

Lampiran 8

Page 91: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

72

Lampiran 9

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)KOMPETENSI :

DDST NO.

Dokumen No. Revisi Halaman

Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menilai

kemampuan mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan

Denver Test

Tujuan Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa keerawatan

yanag akan melaksanakan praktek klinik di rumah sakit

dalam :

1. Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak Prosedur Uraian T TM Tanda

Tangan

Persiapan Alat

1. Lembar DDST

2. Alat Tulis

3. Alat Gambar

4.Alat Permainan

II. Persiapan Pasien :

1. Identifikasi Identitas

2. Menjelaskan kepada

orang tua pasien

tentang prosedur yang

akan dilakukan

3. Menanyakan kesiapan

pasien sebelum kegiatan

dilakukan

4. Mempersiapkan

lingkungan tempat

pemeriksaan

Pelaksanaan :

1. Menarik garis umur

pada lembar DDST

dan menentukan

tugas perkembangan

yang akan di ujikan

Page 92: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

73

2. Memberi petunjuk

pada pasien cara

melakukan tes.

Kemudian meminta

pasien melakukannya

3. Melakukan tes mulai

dari item yang paling

mudah

4. Melakukan tes secara

urut dariitem yang

menggunakan sedikit

energi

5. Memberikan pujian

pada anak apabila

dapat melakukan tes

6. Menulis skor pada

form DDST setiap

tindakan tes

7. Menyimpulkan hasil

tessetelah

menyelesaikan

minimal 5 tindakan

Dokumentasi

tindakan

Catatan

penilaian

Unit terakhir

Page 93: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

74

Lampiran 10

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TERAPI BERMAIN MONTASE

Pengertian Suatu kegiatan bermain yang dilakukan untuk meningkatkan

perkembangan motorik halus ana usia prasekolah usia 3-4 tahun.

Tujuan 1. Tujuan umum :

Setelah mengikuti kegiatan bermain, perkembangan motorik halus

pada anak ada peningkatan.

2. Tujuan Khusus :

a. Dapat meningkatkan perkembangn sensosimotor pada anak.

b. Dapat meningkatkan kreatifitas pada anak.

c. Dapat mengembangkan imajinasi pada anak.

d. Membina sosialisasi dengan teman sebaya di sekolah.

Indikasi 1. Anak yang mengalami kemampuan motorik halusnya masih

berkurang 2. Anak pra sekolah yang berusia 3-4 tahun.

I. Tahap Pra Intraksi

Persiapan Alat :

1. Gunting

2. Lem

3. Pensil

4. Spidol

5. Majalah, koran, ( macam-macam media gambar ) Kertas gambar

II. Tahap Interaksi

Persiapan :

1. Memperkenalkan diri kepada responden

2. Memberikan penjelasan tentang prosedur yang akan

dilakukan kepada responden dan keluarga responden

3. Melakukan kontra waktu

III. Tahap Kerja :

1. Membuka kegiatan dengan mengucap salam.

2. Membagikan kertas gambar dan macam macam gambar

kepada responden dan memberi petunjuk cara bermain

montase seperti dibawah ini :

a. Siapkan beberapa lembar gambar sesuai tema yang

akan dibuat

b. Gunting gambar tersebut mengikuti pola bentuknya

c. Tempelkan gambar tersebut yang sudah digunting

dibagian kertas

d. Kemudian gambar disusun sehingga membentuk

sebuah cerita yang menarik.

3. Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan sendiri

Page 94: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

75

atau dibantu (bermain dilakukan selama 25 menit)

4. Memotivasi anak untuk melakukan kegiatan bermain

montase

5. Memberi pujian pada anak bila anak dapat melakukan

kegiatan

6. Mengobservasi tingkat perkembangan motorik halus.

7. Meminta responden menceritakan apa yang dilakukan/

dibuatnya.

8. Menanyakan perasaan responden setelah bermain

IV. Tahap Terminasi :

1. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan

2. Menutup kegiatan dengan memberikan reward kepada

responden

3. Salam penutup

Page 95: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

76

Lampiran 11

Hasil Tabulasi (PRETEST) Efektivitas Terapi Bermain Montase Terhadap Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak

Prasekolah Usia 3-4 Tahun di PAUD AL- Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

No Inisial Test motorik halus Jumlah Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

1 An. A 0 1 0 0 1 0 1 1 4 BSH

2 An. A 1 1 0 0 1 0 1 0 4 MB

3 An. B 0 0 1 1 0 1 0 0 3 BB

4 An. D 1 1 0 0 1 1 0 0 4 MB

5 An. F 1 0 1 1 0 1 1 0 5 BSH

6 An. H 1 0 1 0 1 0 0 0 3 BB

7 An. I 0 1 1 0 0 0 1 1 4 MB

8 An. M 1 1 0 1 0 0 0 0 3 BB

9 An. F 0 1 0 1 1 1 1 0 5 BSH

10 An. M 1 0 1 0 1 1 0 1 5 BSH

11 An. R 1 0 1 0 1 1 0 0 4 MB

12 An. Z 0 1 0 1 0 0 0 1 3 BB

13 An. F 1 0 1 0 1 0 1 0 4 MB

14 An. M 0 1 1 0 1 1 0 1 5 BSH

15 An. I 1 1 0 1 0 0 0 1 4 MB

16 An.H 1 0 1 1 0 1 1 0 5 BSH

Page 96: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

77

Lampiran 12

Hasil Tabulasi (POSTTEST) Efektivitas Terapi Bermain Montase Terhadap Peningkatan Perkembangan Motorik Halus

Anak Prasekolah Usia 3-4 Tahun di PAUD AL- Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

No Inisial Test motorik halus Jumlah Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

1 An. A 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

2 An. A 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

3 An. B 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

4 An. D 1 1 1 1 0 1 1 1 7 BSH

5 An. F 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

6 An. H 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

7 An. I 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSH

8 An. M 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

9 An. F 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

10 An. M 1 1 1 1 1 1 1 0 7 BSH

11 An. R 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

12 An. Z 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

13 An. F 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

14 An. M 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

15 An. I 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSH

16 An.H 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BSB

Page 97: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

78

Lampiran 13

Data Perkembngan Motorik Halus Pre Test Dan Post Tes PemberianTerapi/Stimulasi Kegiatan Bermain Montase di PAUD

AL- Islam Desa Tegalrejo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

NO

NAMA

ANAK

JENIS

KELAMIN

USIA

PERKEMBANGAN

MOTORIK HALUS

NAMA

ORANG

TUA

USIA

PENDIDIKAN

PEKERJAAN

PRETEST POST

TEST

1 An. A Laki-Laki 3Tahun 2 bulan 4 8 Ny. N 35 Tahun SMP PETANI

2 An. A Laki-Laki 3 Tahun 4 8 Ny. D 45 Tahun SMP SWASTA

3 An. B Laki-Laki 3 Tahun 3 bulan 3 8 Ny. N 38 tahun SMA IRT

4 An. D Laki-Laki 3Tahun 4 7 Ny. S 34 Tahun SMA SWASTA

5 An. F Laki-Laki 3Tahun 2 bulan 5 8 Ny. S 44Tahun SD IRT

6 An. H Laki-Laki 3Tahun 8 bulan 3 8 Ny. W 26 Tahun SMP SWASTA

7 An. I Perempuan 4Tahun 4 7 Ny. E 40 Tahun SD PETANI

8 An. M Laki-Laki 3 Tahun 1 bulan 3 8 Ny. A 35 Tahun SMA SWASTA

9 An. F Laki-Laki 3Tahun 5 8 Ny.S 43 tahun SMP IRT

10 An. M Perempuan 3Tahun 3 bulan 5 7 Ny.W 29Tahun SMA IRT

11 An. R Laki-Laki 4Tahun 2 bulan 4 8 Ny.I 42 tahun SMP PETANI

12 An. Z Perempuan 3Tahun 3 8 Ny.R 37Tahun SMA IRT

13 An. F Perempuan 3 Tahun 2 bulan 4 8 Ny.N 30Tahun SMP SWASTA

14 An. M Perempuan 3Tahun 9 bulan 5 8 Ny.M 40 Tahun SMP PETANI

15 An. I Laki-Laki 4Tahun 4 7 Ny.R 41 Tahun SMP IRT

16 An.H Perempuan 3Tahun 5 8 Ny.A 37 Tahun SMA IRT

Page 98: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

79

Lampiran 14

HASIL OLAH DATA DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 tahun 12 75.0 75.0 75.0

4 tahun 4 25.0 25.0 100.0

Total 16 100.0 100.0

jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 10 62.5 62.5 62.5

perempuan 6 37.5 37.5 100.0

Total 16 100.0 100.0

Pretest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid BB < 40% 4 25.0 25.0 25.0

MB 41-55% 7 43.8 43.8 68.8

BSH 56-75% 5 31.2 31.2 100.0

Total 16 100.0 100.0

Posttest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid BSB 76-100% 16 100.0 100.0 100.0

Page 99: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

80

Lampiran 15

DISTRIBUSI FREKUENSI ORANG TUA RESPONDEN

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 2 12.5 12.5 12.5

SMP 6 37.5 37.5 50.0

SMA 8 50.0 50.0 100.0

Total 16 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Swasta 5 31.2 31.2 31.2

Petani 4 25.0 25.0 56.2

Ibu Rumah Tangga 7 43.8 43.8 100.0

Total 16 100.0 100.0

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 26-35 6 37.5 37.5 37.5

36-45 10 62.5 62.5 100.0

Total 16 100.0 100.0

Page 100: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

81

Lampiran 16

UJI NORMALITAS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Usia 16 100.0% 0 .0% 16 100.0%

Jenis_Kelamin 16 100.0% 0 .0% 16 100.0%

Pretest 16 100.0% 0 .0% 16 100.0%

Posttest 16 100.0% 0 .0% 16 100.0%

Descriptivesa

Statistic Std. Error

Usia Mean 1.2500 .11180

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.0117

Upper Bound 1.4883

5% Trimmed Mean 1.2222

Median 1.0000

Variance .200

Std. Deviation .44721

Minimum 1.00

Maximum 2.00

Range 1.00

Interquartile Range .75

Skewness 1.278 .564

Kurtosis -.440 1.091

Jenis_Kelamin Mean 1.3750 .12500

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.1086

Upper Bound 1.6414

5% Trimmed Mean 1.3611

Median 1.0000

Page 101: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

82

Variance .250

Std. Deviation .50000

Minimum 1.00

Maximum 2.00

Range 1.00

Interquartile Range 1.00

Skewness .571 .564

Kurtosis -1.934 1.091

Pretest Mean 2.0625 .19298

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.6512

Upper Bound 2.4738

5% Trimmed Mean 2.0694

Median 2.0000

Variance .596

Std. Deviation .77190

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Range 2.00

Interquartile Range 1.75

Skewness -.113 .564

Kurtosis -1.194 1.091

a. Posttest is constant. It has been omitted.

Tests of Normalityb

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Usia .462 16 .000 .546 16 .000

jenis_kelamin .398 16 .000 .621 16 .000

Pretest .272 16 .002 .787 16 .002

Posttest .398 16 .000 .621 16 .000

a. Lilliefors Significance Correction

b. terapi is constant. It has been omitted.

Page 102: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

83

Lampiran 17

Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Posttest - Pretest Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 16b 8.50 136.00

Ties 0c

Total 16

a. Posttest < Pretest

b. Posttest > Pretest

c. Posttest = Pretest

Test Statisticsb

Posttest -

Pretest

Z -3.568a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 103: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

84

Lampiran 18

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

TERAPI BERMAIN MONTASE DI PAUD AL-ISLAM DESA

TEGALREJO KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

No

Kegiatan

Bulan

Desember

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

1

Pengajuan dan Konsul Jadwal

2 Penyusunan Proposal

3 Bimbingan Proposal

4 Ujin Proposal

5 Revisi Proposal

6 Pengambilan Data (Penelitian)

7 Penyusunan dan Bimbingan

Skripsi

8 Ujian Skripsi

Page 104: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

85

Lampiran 19

Lembar Konsultasi

Page 105: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

86

Page 106: SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN MONTASE TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/676/1/1.pdf · development using DDST. The test data used is the Wilcoxon Sign Rank Test. The results

87

Lampiran 20

Dokumentasi Kegiatan Penelitian