Upload
luludhiyanty
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
1/34
BAB II
PEMBAHASAN
a. Tuberkulosis Kutis
2. Definisi
Tuberkulosis kutis adalah tuberkulosis pada kulit yang di Indonesia
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan mikobakteria atipikal.
3. Epideiolo!i
Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) skrofuloderma
merupakan bentuk yang tersering yang didapat (8!)" disusul tuberkulosis kutis
#erukosa ($%!)" bentuk&bentuk yang lain 'arang ditemukan. upus #ulgaris yang
dahulu dikatakan tidak terdapat ternyata ditemukan" meskipun 'arang. entuk tersebut dahulu merupakan bentuk yang tersering terdapat di negeri beriklim
dingin (*ropa). Di +merika Serikat se'ak dahulu 'arang terdapat tuberkulosis
kutis.
,aktor predisposisi ter'adinya tuberkulosis kutis diantaranya adalah
kemiskinan" gi-i kurang" penggunaan obat&obatan seara intra#ena" dan status
imunodefisiensi. Tuberkulosis kutis pada umumnya ditemukan pada bayi dan
orang de/asa dengan status imunodefisiensi. ,rekuensi ter'adinya penyakit ini
pada /anita dan pria adalah sama. 0enyakit ini dapat ter'adi di belahan dunia
manapun" terutama di 1egara 2 1egara berkembang dan negara tropis. Di negara
berkembang termasuk Indonesia" tuberulosis kutis sering ditemukan.
0enyebarannya dapat ter'adi pada musin hu'an dan diakibatkan karena gi-i yang
kurang dan sanitasi yang buruk.
1
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
2/34
,aktor&faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini sering terkait
dengan faktor lingkungannya ataupun peker'aannya. iasanya penyakit ini sering
ditemukan pada peker'aan seperti ahli patologi" ahli bedah" orang&orang yang
melakukan autopsi" peternak" 'uru masak" anatomis" dan peker'a lain yang
mungkin berkontak langsung dengan M. tuberculosis ini" seperti ontohnya
peker'a laboraturium. Sekarang" dimasa yang semakin efektifnya pengobatan
tuberkulosis sistemik" tuberkulosis kulit semakin 'arang ditemui. Data insiden dari
penyakit ini menurut beberapa rumah sakit memperkirakan angka sekitar $&!"
/alaupun itu bukan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Di negara&
negara barat" frekuensi yang terbanyak ter'adi adalah bentuk lupus #ulgaris.
Sedangkan untuk daerah tropis seperti Indonesia" yang paling sering ter'adi adalah
skrofuloderma dan tuberkulosis kutis #erukosa. Tuberkulosis kutis menyerang
tanpa memandang 'enis kelamin dan umur. Tetapi" insiden terbanyak ter'adi antara
dekade $&3.
". Etiolo!i
Tuberkulosis kutis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. 0enyakit ini 'uga dapat disebabkan oleh
Mycobacterium bovis dan terkadang 'uga dapat disebabkan oleh #aksin Bacillus
Calmette-Guerin. Tuberkulosis kutis ter'adi saat bakteri menapai kulit seara
endogen maupun eksogen dari pusat infeksi. 4lasifikasi tuberulosis kutis yaitu
tuberulosis kutis yang menyebar seara eksogen (inokulasi tuberulosis primer"
tuberculosis kutis verukosa)" seara endogen ( Lupus vulgaris, skrofuloderma,
tuberculosis kutis gumosa, tuberculosis orifisial, tuberculosis miliar akut ) dan
tuberkulid ( Liken skrofulosorum, tuberkulid papulonekrotika, eritema nodosum).
Tuberkulosis kutis" seperti tuberkulosis paru" terutama ter'adi di negara yang
sedang berkembang. Insidensi di Indonesia kian menurun se'alan dengan
menurunnya tuberkulosis paru. 5al itu tentu disebabkan oleh kian membaiknya
keadaan ekonomi. entuk&bentuk yang dahulu masih terdapat sekarang telah
2
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
3/34
'arang terlihat" misalnya tuberkulosis kutis papulonekrotika, tuberkulosis kutis
gumosa, dan eritema nodusum.
#. Bakteriolo!i
Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman yang bersifat aerob dan
merupakan patogen pada manusia" dimana bakteri ini bersifat tahan asam
sehingga biasa disebut bakteri tahan asam (T+)" dan hidupnya intraselular
fakultatif. +rtinya" bakteri ini tidak mutlak harus berada didalam sel untuk dapat
hidup. Mikobakterium tuberkulosis mempunyai sifat&sifat yaitu berbentuk batang"
tidak membentuk spora" aerob" tahan asam" pan'ang 3&67 dan lebar "%&$"967"
tidak bergerak dan suhu optimal pertumbuhan pada %: C. akteri ini merupakan
kuman yang berbentuk batang yang lebih halus daripada bakteri Mycobekterium
leprae" sedikit bengkok dan biasanya tersusun satu&satu atau berpasangan.
;. Klasifikasi
4lasifikasi tuberkulosis kutis menurut 0illsburry dengan sedikit
perubahan<
$. Tuberkulosis 4utis Se'ati
Tuberkulosis kutis se'ati berarti kuman penyebab terdapat pada kelainan
kulit disertai gambaran histopatologis yang khas.
a. Tuberkulosis kutis primer
Inokulasi tuberkulosis primer (tuberkulous hanre)
TC kutis primer ter'adi karena infeksi eksogen pada penderita
yang belum pernah terpapar dengan M. Teuberukosis dan tidak
mempunyai imunitas terhadap kuman T.
3
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
4/34
b. Tuberkulosis kutis sekunder
TC kutis sekunder merupakan reinfeksi baik lokal maupun
sistemik pada indi#idu yang pernah terinfeksi dengan kuman T
sebelumnya.
$. Tuberkulosis kutis miliaris
=enis ini timbul akibat perluasan seara hematogen pada penderita
T yang mempunyai imunitas 'elek" paling sering pada penderita
5I>6+IDS. iasanya di'umpai pada bayi dan anak&anak" 'uga bisa
pada de/asa.
3. Skrofuloderma
Skrofuloderma timbulnya akibat pen'alaran per kontinuitatum dari
organ diba/ah kulit yang telah diserang penyakit tuberkulosis.
Sering berasal dari 4?" 'uga dapat berasal dari sendi dan tulang.
%. Tuberkulosis kutis #erukosa
Infeksi pada 'enis ini ter'adi seara eksogen" 'adi kuman langsung
masuk ke dalam kulit" oleh karena itu tempat predileksinya berada
pada tungkai ba/ah" kaki dan yang tersering yaitu di lutut. 0ada
penderita tuberkulosis aktif dapat mengalami autoinokulasi dari
sputumnya.
. Tuberkulosis kutis gumosa
Tuberkulosis kutis ini ter'adi akibat pen'alaran seara hematogen"
biasanya dari paru. 4elainan kulit berupa guma" yakni infitrat
subkutan" sirkumskrip dan kronis" kemudian melunak dan bersifat
destruktif.
9. Tuberkulosis kutis orifisialis
Disebut 'uga tuberkulosis kutis ulserosa. okasinya disekitar
orifisium dan ter'adi akibat berkontak langsung dengan sputum"
feses atau urin yang mengandung kuman. 0redileksinya pada mulut"
sekitar anus dan genitalia. Timbulnya bentuk ini disebabkan
4
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
5/34
kekebalan yang sangat kurang. erupa ulkus dengan dinding yang
bergaung dan sekitarnya li#id.
;. upus >ulgaris
Timbul pada penderita dengan imunitas baik dan pernah terinfeksi
kuman tuberkulosis. Dapat ter'adi karena perluasan limfogen atau
hematogen dari lesi skrofuloderma atau #aksinasi C?. Mempunyai
gambaran klinis yang berupa kelompok nodus eritematosa yang
berubah /arna men'adi kuning pada tes diaskop (apple 'elly olour).
3. Tuberkulid
Tuberkulid merupakan reaksi id" yaitu kelainan kulit akibat alergi. 0ada
kelainan kulit tidak ditemukan kuman penyabab" kuman tersebut terdapat
pada tempat lain di dalam tubuh" biasanya di paru. Tes tuberkulin
memberikan hasil positif.
$. entuk 0apul
$. upus Miliaris Diseminatus ,asiei
Mengenai muka" timbulnnya seara bergelombang. 0ada diaskopi
memberikan gambaran apple 'elly olour seperti pada lupus #ulgaris.
3. Tuberkulid 0apulonekrotika
entuk tuberkulid ini biasanya simetrik pada bagian ekstensor dan
anggota badan" berupa papula atau nodul kemerahan dengan nekrosis
ditengahnya" kemudian men'adi krusta yang melekat. Dalam
beberapa minggu sembuh" meninggalkan sikatriks atrofi dikelilingi
hiperpigmentasi di sekitarnya.
%. iken skrofulosorum
Merupakan bentuk tuberkuloid dengan erupsi likhenoid. 4elainan
kulit berupa beberapa papul miliar" /arna dapat serupa dengan kulit
atau kemerahan (eritematosa).
Terutama terdapat pada anak&anak. Tempat predilesi pada dada"
perut" punggung dan daerah sakrum.
3. entuk granuloma dan ulseronodus
5
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
6/34
$. *ritema 1odosum (*.1.)
4elainan kulit berupa nodus&nodus indolen terutama pada
ekstremitas bagian ekstensor yang diatasnya terdapat eritema.
anyak penyakit yang dapat memberikan gambaran klinis sebagai
*.1." yang sering adalah lepra sebagai *ritema 1odosum eprosum"
reaksi id karena Streptoous hemolitius" alergi obat seara
sistemik dam demam reumatik.
3. *ritema Induratum (*.I.) a-in
4elainan kulit 'uga berupa eritema dan nodus&nodus indolen seperti
pada *.1." tetapi tempat predileksinya pada ekstremitas bagian
fleksor. 0erbedaan lain" pada *.I. ter'adi supurasi sehingga
membentuk ulkus&ulkus. 4adang&kadang tidak mengalami supurasi
tetapi regresi sehingga ter'adi hipotrofi. 0er'alanan penyakit kronik
residif.
Tuberkulosis kutis se'ati berarti kuman penyebab terdapat pada kelainan
kulit isertai gambaran histopatologik yang khas. Tuberkulosis kutis primer berarti
kuman masuk pertama kali ke dalam tubuh. Tuberkulid merupakan reaksi id" yang
berarti kelainan kulit akibat alergi. 0ada kelainan tersebut tidak ditemukan kuman
penyebab" tetapi kuman tersebut terdapat pada tempat lain di dalam tubuh"
biasanya di paru. 0ada tuberkulid tes tuberkulin memberi hasil positif.
$. Pato!enesis
Cara infeksi dari kuman M. Tuberculosis ini ada ; maam yaitu pen'alaran
langsung ke kulit dari organ di ba/ah kulit yang telah dikenai penyakit
tuberkulosis" misalnya skrofuloderma" inokulasi langsung pada kulit sekitar
orifisium alat dalam yang dikenai penyakit tuberkulosis" misalnya tuberkulosis
kutis orifisialis" pen'alaran seara hematogen" misalnya tuberkulosis kutis miliaris"
pen'alaran seara limfogen" misalnya lupus #ulgaris" pen'alaran langsung dari
6
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
7/34
selaput lendir yang sudah diserang penyakit tuberkulosis" misalnya lupus #ulgaris"
atau bisa 'uga kuman langsung masuk ke kulit yang resistensi lokalnya telah
menurun atau 'ika ada kerusakan kulit" ontohnya tuberkulosis kutis #erukosa.
5al&hal yang mempengaruhi timbulnya ge'ala klinik adalah sifat kuman"
respon imun tubuh saat kuman ini masuk kedalam tubuh ataupun saat kuman ini
sudah berada didalam tubuh serta 'umlah dari kuman tersebut. Respon imun yang
berperan pada infeksi M. tuberculosis adalah respon imunitas selular. Sedangkan
peran antibodi tidak 'elas atau tidak memberikan imunitas.
ila ter'adi infeksi oleh kuman M. Tuberculosis ini" maka kuman ini akan
masuk 'aringan dan mengadakan multiplikasi intraseluler. 5al ini akan memiu
ter'adinya reaksi 'aringan yang ditandai dengan datang dan berkumpulnya sel&sel
leukosit dan dan sel&sel mononuklear serta terbentuknya granuloma epiteloid
disertai dengan adanya nekrosis kaseasi ditengahnya. ?ranuloma yang terbentuk
pada tempat infeksi paru disebut ghonfocus dan bersamaan kelen'ar getah bening
disebut kompleks primer adalah tuberculous chancre. ila kelen'ar getah bening
peah timbul skrofuloderma.
%. Iunolo!i
Ternyata terdapat kolerasi antara bentuk&bentuk tuberkulosis kutis dan
imunitas. Stokes dkk mengadakan pembagian tuberkulosis kutis berdasarkan
imunitas sebagai berikut<
a. 5iperergik" positif dengan tuberkulin pengeneran tinggi ($
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
8/34
3. Tuberkulosis kutis #erukosa
%. upus #ulgaris
b. 1ormogenik" positif dengan tuberkulin pengeneran sedang ($
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
9/34
Inokulasi tuberkulosis prier (tuberkulosis )*an)re+
4ompleks lesi primer meliputi kulit dan nodus limfatikus terutama pada
bayi dan anak&anak. =alan masuk basil tuberkel adalah paru&paru" luka keil" kuku
yang terbuka" atau luka tusuk. +fek primer dapat berbentuk papul" pustul atau
ulkus indolen" berdinding tergaung dan disekitarnya li#id. Masa tunas 3&% minggu"
limfangitis dan limfadenitis timbul beberapa minggu hingga beberapa bulan
setelah afek primer" pada /aktu tersebut reaksi tuberkulin men'adi positif.
4eseluruhannya merupakan kompleks primer. 0ada ulkus tersebut dapat ter'adi
indurasi" karena itu disebut tuberculous chancre. Makin muda usia penderita
makin berat ge'alanya. agian yang sering terkena adalah /a'ah dan ekstremitas
yang berhubungan dengan limphadenopaty regional. iasanya ditemukan pada
daerah kulit yang mudah terkena trauma.
Tuberkulosis kutis iliaris
Tipe ini biasanya ter'adi pada bayi dan anak&anak dengan status
imunokompromise. ,okus infeksi terdapat seara khusus pada paru&paru atau
selaput otak. Ter'adi karena pen'alaran ke kulit dari fokus di badan. Reaksi
terhadap tuberkulin biasanya negatif (anergi). Ruam berupa eritema berbatas
tegas" papul" #esikel" pustul" skuama atau purpura yang menyeluruh. 0ada
umumnya prognosisnya buruk.
Skrofulodera
9
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
10/34
Tuberkulosis kutis murni sekunder yang ter'adi seara pekontinuitatum
dari 'aringan di ba/ahnya" misalnya kelen'ar getah bening" otot dan tulang.
Skrofuloderma ter'adi terutama pada anak&anak dan de/asa muda pada bagian
kulit yang berada diatas nodus limfatikus dan daerah yang kelihatan tulangnya.
0er'alanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan. Dimulai
dengan infeksi sebuah kelen'ar yang selan'utnya men'adi berkembang men'adi
periadenitis. eberapa kelen'ar kemudian dapat meradang" sehingga membentuk
suatu kantong kelen'ar Aklier paketB. 0ada stadium selan'utnya ter'adi perke'uan
dan perlunakan" menari 'alan keluar dengan menembus kulit diatasnya" dengan
demikian terbentuk fistel. ,istel tersebut kian melebar" membentuk ulkus yang
mempunyai sifat&sifat khas.
Tuberkulosis kutis ,erukosa
Tipe ini ter'adi terutama pada orang de/asa" anak&anak dan indi#idu yang
resisten terhadap ter'adinya inokulasi eksternal basil tuberkel. Infeksi ter'adi
seara eksogen" 'adi kuman masuk ke dalam kulit" oleh sebab itu tempat
predileksinya pada tungkai ba/ah dan kaki" tempat yang lebih sering mendapat
trauma. ?ambaran klinis biasanya berbentuk bulan sabit akibat pen'alaran seara
serpiginosa" yang berarti penyakit men'alar ke satu 'urusan diikuti penyembuhan
di 'urusan yang lain. Ruam terdiri atas papul&papul lentikuler di atas kulit yang
eritematosa. 0ada bagian yang ekung terdapat sikatriks.
Tuberkulosis kutis !uosa
10
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
11/34
Tuberkulosis ini ter'adi akibat pen'alaran seara hematogen" biasanya dari
paru. 4elainan kulit berupa infiltrat subkutan" berbatas tegas yang menahun"
kemudian melunak dan bersifat destruktif. 0ada a/alnya kulit ber/arna normal
dan lama&kelamaan men'adi merah kebiruan. esi tersebar berbentu makula dan
papul berukuran keil atau lesi ber/arna kemerahan. 4adang&kadang #esikuler
danterdapat krusta.
Tuberkulosis kutis orifisialis
0ada umumnya ter'adi pada pasien dengan penyakit tuberkulosa pada
organ&organ dalam. Sesuai dengan namanya maka lokasinya di sekitar orifisium.
0ada tuberkulosis paru dapat ter'adi ulkus di mulut" bibir atau di sekitarnya. 0ada
tuberkulosis saluran erna" ulkus dapat ditemukan di sekitar anus. 0ada
tuberkulosis saluran kemih" ulkus dapat ditemukan di sekitar orifisium uretra
eksternum. lkus berdinding tergaung" kemerahan" hemoragik" purulen dan
sekitarnya li#id.
-upus ,ul!aris
upus #ulgaris merupakan bentuk yang sering dan mengenai terutama
pada bagian yang sering terpapar misalnya pada /a'ah dan ekstremitas. Cara
infeksi dapat seara endogen atau eksogen. ?ambaran klinis yang umum adalah
kelompok nodus eritematosa yang berubah /arna men'adi kuning pada penekanan
11
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
12/34
(apple elly colour ). 1odus&nodus tersebut berkonfluensi berbentuk plak" bersifat
destruktif" sering ter'adi ulkus. 0ada /aktu ter'adi in#olusi terbentuk sikatriks.
ila mengenai muka tulang ra/an hidung dapat mengalami kerusakan.
0enyembuhan spontan ter'adi perlahan&lahan di suatu tempat" tetapi ter'adi
per'alanan di tempat lain" yang dapat ke perifer atau serpiginosa.
-upus illiaris diseinatus fasiel
Mengenai muka" timbulnya seara bergelombang. Ruam berupa papul&
papul bulat" biasanya diameternya tidak melebihi 9 mm" eritematosa kemudian
meninggalkan sikatriks. 0ada diaskopi memberi gambaran apple elly colour
seperti pada lupus #ulgaris.
Tuberkulosis papulonekrotika
esi tipe ini terutama ter'adi pada anak&anak dan de/asa yang menderita
T pada bagian tubuh lain. 4eadaan ini ter'adi karena adanya reaksi alergi
terhadap basil tuberkel. asil menyebar seara hematogen pada orang dengan
12
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
13/34
satus imunitas sedang atau baik" akan tetapi fokus tuberkulosis seara klinis tidak
aktif pada saat ter'adinya erupsi" dan pasien sedang berada dalam keadaan sehat.
Selain berbentuk papulonekrotika 'uga dapat berbentuk papulopustul. Tempat
predileksi pada muka" anggota badan bagian ekstensor" dan badan. Mula&mula
terdapat papul eritematosa yang timbul seara bergelombang" membesar perlahan&
lahan dan kemudian men'adi pustul" lalu memeah men'adi krusta dan
membentuk 'aringan nekrotik dalam /aktu 8 minggu" lalu menyembuh dan
meninggalkan sikatriks." kemudian timbul lesi&lesi baru. ama penyakit dapat
bertahun&tahun.
-iken skrofulosoru
esi biasanya ter'adi di daerah leher pada anak yang menderita
tuberkulosis tulang atau nodus limfatikus. 4elainan kulit terdiri atas beberapa
papul miliar" /arna dapat serupa dengan kulit atau eritematosa. Mula&mula
tersusun tersendiri" kemudian berkelompok tersusun sirsinar" kadang&kadang di
sekitarnya terdapat skuama halus. Tempat predileksi pada dada" perut" punggung
dan daerah sarum. 0er'alanan penyakitnya dapat berbulan&bulan dan residif" 'ika
sembuh tidak meninggalkan sikatriks
.
13
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
14/34
Eritea nodusu
4elainan kulit berupa nodus&nodus indolen terutama pada ekstremitas
bagian ekstensor. Diatasnya terdapat eritema. anyak penyakit yang 'uga dapat
memberi gambaran klinis sebagai *ritema 1odusum." yang sering< lepra sebagai
eritema nodusum leprosum" reaksi yang ter'adi karena !treptococcus B
"emolyticus, alergi obat seara sistemik" dan demam reumatik.
Eritea induratu
*ritema induratum adalah suatu peradangan kronis dari pembuluh darah
arteri dan #ena bersifat 'inak" dan disertai nekrosis lemak. 4elainan kulit berupa
nodus&nodus indolen. Tempat predileksinya pada daerah fleksor. Ter'adi supurasi
sehingga terbentuk ulkus&ulkus. 4adang&kadang tidak mengalami supurasi" tetapi
regresi sehingga ter'adi hipotrofi berupa lekukan&lekukan. 0er'alanan penyakit
kronik residif.
Tabel . Dia!nosis bandin! tuberkulosis kutis
Tuberkulosis )*an)re Sindrom Chanriform yaitu syphilis
primer dengan disertai hanre" penyakit
at&srath" sporotrihosis" tularemia"
14
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
15/34
infeksi M. marinum.
Tuberkulosis kutis ,erukosa 4romomikosis" ne#us #erukosa" dan
frambusis stadium II" #eruka #ulgaris"
infeksi M. marinum" pyoderma"
hromomyosis" bromoderma" lihen
planus hipertrofik" dermatosis aktinik
hipertropik.
-upus /ul!aris Sarkoidosis" lymphoytoma"lymphoma"
lupus eritematosus kutaneus kronik"
syphilis tersier" leprosy" blastomyosis"
leismaniasis lupoid dan pioderma.
S)rofulodera +ktinomikosis" hidradenitis supurati#a"
limfopatia #enereum" infeksi 'amur.
Tuberkulosis kutis !uosa 0annikulitis" infeksi 'amur infasi#e"
hidradenitis" syphilis tersier.
Tuberkulosis kutis orifisialis lkus aphthous" histoplasmosis" syphilis.
0. Dia!nosis
Diagnosis tuberkulosis kutis didasarkan atas anamnesis ri/ayat T"
pemeriksaan bakteriologik (untuk menentukan etiologinya)" pemeriksaan
histopatologik (untuk menegakkan diagnosis)" dan tes tuberkulin. +da 'uga yang
menyebutkan bah/a Reaksi berantai polimerase ( polymerase chain reaction#
15
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
16/34
dapat dipakai untuk menentukan etiologi. Tetapi kerugiannya tidak dapat
mendeteksi kuman hidup" 'adi kultur masih tetap merupakan baku emas.
. Penatalaksanaan
0rinsip pengobatan tuberkulosis kutis sama dengan tuberkulosis paru.
ntuk menapai hasil yang baik hendaknya diperhatikan syarat&syarat yaitu
pengobatan harus dilakukan seara teratur tanpa terputus agar tidak epat ter'adi
resistensi dan pengobatan harus dalam kombinasi. Dalam kombinasi tersebut I15
disertakan" diantaranya karena obat tersebut bersifat bakterisidal" harganya murah
dan efek sampingnya langka. Sedapat&dapatnya dipilih paling sedikit 3 obat yang
bersifat bakterisidal" dan keadaan umum diperbaiki.
0emilihan obat tergantung pada keadaan ekonomi penderita" berat&
ringannya penyakit" dan adakah kontraindikasi. Dosis I15 (5) pada anak $
mg64g " pada orang de/asa 9mg64g " dosis maksimum mg sehari.
Rifampisin (R) $ mg6kg paling lama diberikan bulan. ila digunakan E
hanya selama 3 bulan" kontraindikasinya penyakit hepar. 0ira-inamid (E) 39
mg6kg " streptomisin (S) $9 mg6kg " dosis maksimun streptomisin gram.
*thambutol (*) $9 mg6kg .
0ada pengobatan tuberkulosis terdapat 3 tahapan" yaitu tahapan a/al
(intensif) dan tahapan lan'utan. Tu'uan tahapan a/al adalah membunuh kuman
yang aktif membelah sebanyak&banyaknya dan seepat&epatnya dengan obat
yang bersifat bakterisidal. Tahapan lan'utan ialah melalui kegiatan sterilisasi
membunuh kuman yang tumbuh lambat.
Selama fase intensif yang biasanya terdiri dari obat" ter'adi pengurangan
'umlah kuman disertai perbaikan klinis. 0asien yang infeksi men'adi noninfeksi
dalam /aktu 3 minggu. Sebagian besar pasien dengan sputum T+ positif akan
16
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
17/34
men'adi negatif dalam /aktu 3 bulan. Selama fase lan'utan diuperlukan lebih
sedikit obat" tapi dalam /aktu yang lebih pan'ang. *fek sterilisasi obat untuk
membersihkan sisa&sisa kuman dan menegah kekambuhan. 0ada paien dengan
sputum T+ positif ada resiko ter'adinya resistensi selektif. 0enggunaan obat
selama fase a/al dan 3 obat selama fase lan'utan akan mengurangi resiko
ter'adinya resistensi selektif. 0ada pasien dengan sputum T+ negatif atau T
ekstrapulmoner tidak terdapat resiko resistensi selektif karena 'umlah bakteri di
dalam lesi relatif sedikit. 0engobatan fase a/al dengan % obat dan fase lan'utan
dengan 3 obat biasanya sudah memadai. 0ada pasien yang pernah diobati ada
resiko ter'adinya resistensi. 0aduan pengobatan ulang terdiri dari 9 obat untuk fase
a/al dan % obat untuk fase lan'utan. Selama fase a/al sekurang&kurangnya 3
diantara obat yang diberikan haruslah yang masih selektif. 0engobatan standar
dengan I15" Rifampisin dan 0ira-inamid dapat diberikan pada /anita hamil dan
menyusui" dian'urkan pemberian piridoksin. Streptomisin tidak boleh diberikan.
Menurut The $oint Tuberculosis Committee of the British Thoracic
!ociety, fase a/al diberikan selama 3 bulan yaitu I15 9 mg6kg" Rifampisin $
mg6kg" 0ira-inamid %9 mg6kg dan *tambutol $9 mg6kg. diikuti fase
lan'utan selama bulan dengan I15 dan Rifampisin untuk tuberkulosis paru dan
ekstra paru. *tambutol dapat diberikan pada pasien dengan resistensi terhadap
I15.
Tabel 2. 1bat antituberkulosis an! ada di Indonesia dosis4 )ara peberian
dan efek sapin!na
1ama obat Dosis Cara pemberian *fek samping utama
I15 9&$ mg6kg per os" dosis tunggal neuritis perifer
17
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
18/34
Rifampisin $ mg6kg per os" dosis tunggal
/aktu lambung kosong gangguan hepar
0ira-inamid 3&%9 mg6kg per os dosis terbagi gangguan hepar
*tambutol bulan I6II 39 mg6 per os" dosis tunggal gangguan 1 II
4g "berikutnya
$9 mg6kg
Streptomisin 39 mg6kg per in' gangguan 1 >III
Terapi pembedahan berupa eksisi dapat dilakukan pada lupus #ulgaris"
tuberkulosis kutis
#erukosa yang keil" serta skrofuloderma pada ekstremitas ba/ah.
0engobatan topikal pada tuberkulosis kutis tidak sepenting pengobatan
sistemik. 0ada skrofuloderma" 'ika ulkus masih mengandung pus dikompres"
misalnya dengan larutan kalium permanganas $69.
2. Pro!nosis
0rognosis dari penyakit ini baik apabila pasien bersedia mengikuti terapi
dengan bersungguh&sungguh dan selalu men'aga kebersihan badan serta
lingkungan sekitarnya.
18
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
19/34
b. Kusta (-epra 5 Morbus Hansen+
. Definisi
4usta adalah penyakit infeksi granulomatous kronik yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae" terutama mengenai kulit" sistem saraf perifer" namun dapat
'uga ter'adi sistem pernapasan bagian atas" mata" kelen'ar getah bening dan testis
dan sendi&sendi.
2. Etiolo!i
4uman penyebab adalah Mycobacterium leprae. 4uman ini bersifat
obligat intrasel" aerob" tidak dapat dibiakkan seara in #itro " berbentuk basil
?ram positif dengan ukuran % 2 8 μm F "9 μm" bersifat tahan asam dan alkohol3.
4uman ini memunyai afinitas terhadap makrofag dn sel Sh/ann" replikasi yang
lambat di sel Sh/ann menstimulasi cell-mediated immune response" yang menyebabkan
reaksi inflamasi kronik" sehingga ter'adi pembengkakkan di perineurium" dapat
ditemukan iskemia" fibrosis" dan kematian akson.% Mycobacterium leprae dapat
bereproduksi maksimal pada suhu 3:GC 2 %GC" tidak dapat dikultur seara in#itro" menginfeksi kulit dan sistem saraf kutan Tumbuh dengan baik pada 'aringan
yang lebih dingin (kulit" sistem saraf perifer"hidung" uping telinga" anterior
chamber of eye" saluran napas atas" kaki" dan testis)" dan tidak mengenai area
yang hangat (aksila" inguinal" kepala" garis tengah punggung.
19
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
20/34
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
21/34
i< lepromatosa indefinite
< lepromatosa polar" bentuk yang stabil
TT adalah tipe tuberkuloid polar" yakni tuberkuloid $!" tipe yang stabil. =adi
tidak mungkin berubah tipe. egitu 'uga adalah tipe lepromatosa polar" yakni
lepromatosa $!. Sedangkan tipe antara Ti dan i disebut tipe borderline atau
ampuran" berarti ampuran antara tuberkuloid dan lepromatosa. adalah tipe
ampuran 9! tuberkuloid dan 9! lepromatosa. T dan Ti lebih banyak
tuberkuloidnya" sedang dan i lebih banyak lepromatosanya. Tipe&tipe
ampuran ini adalah tipe yang labil" berarti dapat beralih tipe" baik ke arah TT
maupun .
Menurut 5J ($8$)" lepra dibagi men'adi multibasilar (M) dan
pausibasilar (0). Multibasilar berarti mengandung banyak basil dengan indeks
biposi (I)" ditemukan bakteri lebih dari K3" yaitu tipe " " dan pada
klasifikasi Ridley&=oping. 0ausibasilar mengandung sedikit basil dengan I
kurang dari K3" yaitu tipe TT" T" dan I klasifikasi Ridley&=oping.
#. Pato!enesis
0rinsip transmisi dari kusta adalah le/at udara yang tersebar dari sekresi
nasal yang terinfeksi ke mukosa nasal dan mulut. 4usta seara umum tidak
disebabkan oleh kontak langsung dari kulit yang intak. 0eriode inkubasi dari kusta
adalah ; bulan hingga tahun atau lebih" dengan rata&rata tahun untuk tipe
tuberkuloid dan $ tahun untuk tipe lepromatous (e/is" 3$).
+rea yang sering terkena kusta adalah saraf perifer superfisial" kulit"
membran mukosa dari saluran napas atas" ruang anterior mata" dan testes. +rea&
area tersebut merupakan bagian yang dingin dari tubuh (e/is" 3$). 4erusakan
'aringan tergantung pada sitem simunitas selular" tipe penyebaran bakeri" adanya
komplikasi reaksi lepra" dan kerusakan saraf. +finitas pada sel Sh/ann"
myobateria berikatan dengan Domain ? rantai alpha laminin 3 yang ditemukan
di saraf perifer di lamina basal. Replikasi di dalam sel ini menyebabkan respon
sistem imunitas selular yang menyebabkan reaksi inflamasi" yang menyebabkan
pembengkakan perineureum" iskemia" fibrosis" dan kematian akson.
21
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
22/34
4ekuatan dari sistem imun hospes mempengaruhi manifestasi klinis dari
kusta. Cell-mediated immunity (interferon&gamma" interleukin (I)&3) yang kuat
dengan respon humoral yang lemah akan menyebabkan bentuk yang ringan dari
penyakit ini" sedangkan respon humoral yang kuat (I&" I&$) dengan cell-
mediated immunity yang lemah6tidak ada" akan menyebabkan bentuk lepromatous
dengan lesi yang luas" mengenai kulit dan saraf seara ekstensif" dan kadar bakteri
yang banyak. Sistem imunitas selular (SIS) yang baik akan tampak gambaran ke
arah tuberkuloid" sedangkan SIS rendah memberikan gambaran lepromatosa.
0ada kusta tipe " ter'adin kelumpuhan sistem imunitas selulae" dengan
demikian makrofag tidak mampu menghanurkan kuman sehingga kuman
bermultiplikasi dengan bebas dan merusak 'aringan.
0ada kusta tipe TT ter'adi sebaliknya" kemampuan imunitas selular tinggi"
sehingga makrofag mampu menghanurkan kuman. 1amun setelah kuman
difagositosis" makrofag berubah men'adi sel epiteloid dan kadang bersatu
membentuk sel datia anghans. Massa epiteloid dapat menimbulkan kerusakan
saraf dan 'aringan di sekitarnya.
Munulnya ge'ala kusta ter'adi karena perkembangan granuloma" dan pasien
mungkin mengalami reactional state" yang dapat ter'adi pada sekitar L9! pasien
tertentu. Spektrum granuloma lepra terdiri dari $) a high-resistance tuberculoid
response (TT)" 3) a lo%- or absent-resistance lepromatous pole ()" %) a
dimorphic or borderline region ()" ) borderline lepromatous ()" dan 9)
borderline tuberculoid (T). erdasarkan dari yang paling tinggi resistensinya
hingga ke yang paling rendah resistensinya" yaitu TT" T" " " .
Respon imun terhadap M. leprae dapat menghasilkan beberapa tipe reaksi yang
berhubungan dengan status klinis. Reaksi lepra tipe $ (do%ngrading and reversal
reactions) ter'adi pada indi#idu dengan T dan " inflamasi ter'adi diantara lesi
kulit yang sudah ada. &o%ngrading reaction ter'adi sebelum terapi" reversal
reaction ter'adi karena respon terhadap terapi. Reaksi tipe $ berhubungan dengan
demam dera'at rendah" lesi satelit makulopapular baru yang keil dan banyak"
dan6 atau neuritis. Reaksi tipe 3 ( 'rythema (odosum Leprosum" *1) ter'adi pada
sebagian indi#idu dengan " biasanya timbul setelah a/al pemberian terapi
22
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
23/34
antilepra" umumnya dalam 3 tahun pertama terapi. Terdapat inflamasi yang hebat
mirip seperti lesi eritema nodosum. Reaksi lucio merupakan rekasi yang ter'adi
pada indi#idu dengan yang meluas. 0ada indi#idu tersebut ter'adi ulserasi yang
dangkal" large polygonal sloughing pada kaki. Reaksi ini timbul baik sebagai
#arian dari *1 atau sekunder terhadap oklusi arteriol. lserasi ini sulit membaik"
sering rekuren" dan distribusinya dapat general akibat infeksi bakteri sekunder dan
sepsis.
6. Dasar Dia!nosis
7 'e8ala Klinis dan Peeriksaan 9isik
'e8ala klinis
0ada kusta" didaptkan % tanda kardinal" dimana 'ika salah satunya ada"
sudah ukup untuk menetapkan diagnosis dari penyakit kusta" yakni < esi kulit
yang anestesi " penebalan saraf perifer" dan ditemukannya M. leprae sebagai
bakteriologis positif. Masa inkubasinya 3 2 tahun (rata&rata 9 2 : tahun). Jnset
ter'adinya perlahan&lahan dan tidak ada rasa nyeri. 0ertama kali mengenai sistem
saraf perifer dengan parestesi dan baal yang persisten atau rekuren tanpa terlihat
adanya ge'ala klinis. 0ada stadium ini mungkin terdapat erupsi kulit berupa
maula dan bula yang bersifat sementara. 4eterlibatan sistem saraf menyebabkan
kelemahan otot" atrofi otot" nyeri neuritik yang berat" dan kontraktur tangan dan
kaki. ?e'ala prodromal yang dapat timbul kadang tidak dikenali sampai lesi erupsi
ke kutan ter'adi. ! psien biasanya mengalami keluhan pafda pertama kalinya
adalah rasa baal" hilangnya sensori suhu sehingga tidak dapat membedakan panas
dengan dingin. Selan'utnya" sensasi raba dan nyeri" terutama dialami pada tangan
dan kaki" sehingga dapat ter'adi kompliksi ulkus atau terbakar pada ekstremitas
yang baal tersebut. agian tubuh lain yang dapat terkena kusta adalah daerah yang
dingin" yaitu daerah mata" testis" dagu" uoing hidung" daun telinga" dan lutut.
0erubahan saraf tepi yang ter'adi dapat berupa ($) pembesaran saraf tepi yang
asimetris pada daun telinga" ulnar" tibia posterior" radial kutaneus" (3) 4erusakan
23
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
24/34
sensorik pada lesi kulit (%) 4elumpuhan ner#us trunkus tanpa tanda inflamasi
berupa neuropati" kerusakan sensorik dan motorik" serta kontraktur () kerusakan
sensorik dengan pola Stoking&glo#e () )cral distal symmethric anesthesia
(hilangnya sensasi panas dan dingin" serta nyeri dan raba).
Peeriksaan fisik
. Tuber)uloid -epros (TT4 BT+
0ada TT" imunitas masih baik"dapat sembuh spontan dan masih mampu
melokalisir sehingga didapatkan gambran batas yang tegas. Mengenai kulit
maupun saraf. esi kulit bisa satu atau beberapa" dapat berupa makula atau plak"
dan pada bagian tengah dapat ditemukam lesi yang regresi atau entral learing.
0ermukaan lesi dapat bersisik" dengan tepi yang meninggi. Dapat disertai
penebalan saraf tepi yang biasanya teraba. 4uman T+ negatif merupakan tanda
terdapatnya respon imun yang adekuat terhadap kuman kusta. 0ada T" tidak
dapat sembuh spontan" esi menyerupai tipe TT namun dapat disertai lesi satelit
di tepinya. =umlah lesi dapat satu atau beberapa" tetapi gambaran hipopigmentasi"
kekeringan kulit atau skuama tidak se'elas TT. ?angguan saraf tidak berat dan
asimetris.
24
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
25/34
'abar 2. -esi Tuber)uloid lepros4 soliter4 anest*eti)4 annular
'abar 2.2 -esi Kulit pada Tuberculoid Leprosy$
'abar 2.3 Borderline Tuber)uloid -epros4 !abaran anular inkoplit
den!an papul satelit
25
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
26/34
2. Borderline -epros
0ada tipe borderline"meruapakan tipe yang paling tidak stabil" disebut 'uga
bentuk dimorfik. esi kulit berbentuk antara tuberculoid dan lepromatous. Terdiri
dari maula infiltratif" mengkilap" batas lesi kurang tegas" 'umlah banyak melebihi
tipe T dan enderung simetris. esi ber#ariasi" dapat perbentuk punch out yang
khas.. 0ada tipe ini ter'adi anestesia dan berkurangnya keringat.
'abar 2." -esi Kulit pada
Borderline BB Leprosy$
3. epromatous eprosy
Tipe " seara klasik lesi dimulai dengan makula" a/alnya sedikit drngan
epat menyebar ke seluruh badan. Makula lebih ber#ariasi bentuknya.
Distribusi lesi hampir seimetris. esi innfiltrat" dan plak seperti punhed
out. Tanda&tanda kerusakan saraf berupa hilangnya sensasi"
26
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
27/34
hipopigmentasi" berkurangnya keringat dan hilangnya rambut lebih epat
munul. 0enebalan saraf tepi teraba pada tempat predileksi. Tipe "
'umlah lesi sangat banyak" nodul menapai ukuran 3 m" simetris"
permukaan halus" lebih eritematous" berkilap" berbatas tidak tegas dan
pada stadium dini tidak ditemukan anestesi dan anhidrosis. Ditemukan
'uga lesi Dematofibroma&like multipel" batas tegas" nodul eritem.
Distribusi lesi khas pada /a'ah" mengenai dahi" pelipis" dagu" uping
telinga. 0ada stadium lan'ut tampak penebalan kulit yang progresif
membentuk faies leonine. 4erusakan saraf menyebabkan ge'alan
stocking and glove anesthesia.$
27
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
28/34
'abar 2.# -esi Kulit pada Lepromatous Leprosy$
0ada reaksi lepra tipe $" ter'adi inflamasi akut pada lesi kulit" terdapat edema dan nyeri"
bisa ulserasi. *dema paling berat ter'adi di /a'ah" tangan" dan kaki. 0ada reaksi lepra tipe 3"
terdapat nodul yang nyeri dan ber/arna merah" bisa abses atau ulserasi. 0aling sering timbul
di /a'ah dan ekstremitas bagian ekstensor .
0ada pemeriksaan fisik dapat ditemukan $) ekstremitas< neuropati sensoris" ulserasi
telapak kaki" infeksi sekunder" ulnar and peroneal palsies" sendi Charcot " 3) hidung< kongesti
kronik" epistaksis" destruksi kartilago dengan deformitas saddle-nose" %) mata< kelumpuhan
ner#us kranialis" lagoftalmus" insensiti#itas kornea. 0ada " dapat ter'adi u#eitis" glauoma"
pembentukan katarak. 4erusakan kornea dapat ter'adi sekunder terhadap trichiasis dan
neuropati sensoris" infeksi sekunder" dan paralisis otot" ) testis< ter'adi hipogonadisme pada
pasien " 9) amiloidosis sekunder karena gangguan hepar6 gin'al.
Tabel 2. 'abaran klinis4 Baakteriolo!ik4 Iunolo!ik Kusta Multibasile (MB+
SI,+T
-esi
entuk
=umlah
Distribusi
0ermukaan
atas
+nestesia
Makula" Infiltrat
Difus" 0apul" 1odul
Tidak terhitung"
praktis tidak ada
kulit sehat
Simetris
5alus erkilat
Tidak =elas
iasanya Tak =elas
Makula" 0lakat"
0apul
Sukar dihitung"
masih ada kulit
sehat
5ampir simetris
5alus erkilat
+gak =elas
Tak =elas
0lakat" Dome
Shaped (4ubah)"
0unhed Jut
Dapat dihitung"
kulit sehat 'elas ada
+simetris
+gak 4asar6berkilat
+gak =elas
ebih =elas
BTA
esi kulit
Sekret hidung
anyak (ada globus)
anyak (ada globus)
anyak
iasanya 1egatif
+gak anyak
1egatif
Tes
-eproin
1egatif 1egatif iasanya negatif
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
29/34
Tabel 2.2 'abaran klinis4 Baakteriolo!ik4 Iunolo!ik Kusta Pausibasiler (PB+
SI,+T TT T I
-esi
entuk
=umlah
Distribusi
0ermukaan
atas
+nestesia
Makula sa'a" makula
dibatasi infiltrat
Satu" dapat beberapa
asimetris
kering bersisik
=elas
iasanya Tak =elas
Makula dibatasi
infiltrat
eberapa" atau
satu dengan satelit
Masih asimetris
4ering bersisik
=elas
Tak =elas
5anya makula
Satu atau beberapa
#ariasi
halus agak berkilat
'elas6tidak
tidak ada sampai
tidak 'elas
BTA
esi kulit
Sekret hidung
1egatif
anyak (ada globus)
1egatif6positif $
iasanya 1egatif
iasanya negatif
1egatif Tes
-eproin
0ositif kuat (%K) 0ositif lemah 0ositi lemah sampai
negatif
2.6.2 Peeriksaan Penun8an!
0emeriksaaan bakterioskopik" sediaan dari kerokan 'aringan kulit atau usapan mukosa
hidung yang di/arnai dengan pe/arnaan T+ EI*5 1**SJ1. 0ertama 2 tama harus
ditentukan lesi di kulit yang diharapkan paling padat oleh basil setelah terlebih dahulu
menentukan 'umlah tepat yang diambil. ntuk riset dapat diperiksa $ tempat dan untuk rutin
sebaiknya minimal 2 ; tempat yaitu kedua uping telinga bagian ba/ah dan 3 & lesi lain
yang paling aktif berarti yang paling eritematosa dan paling infiltratif. 0emilihan uping
telinga tanpa menghiraukan ada atau tidaknya lesi di tempat tersebut karena pada uping
telinga biasanya didapati banyak M. leprae.
4epadatan T+ tanpa membedakan solid dan nonsolid pada sebuah sediaan dinyatakan
dengan indeks bakteri ( I.) dengan nilai sampai ;K menurut Ridley. bila tidak ada T+
dalam $ lapangan pandang (0).$ K ila $ 2 $ T+ dalam $ 0
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
30/34
3Kila $ 2 $ T+ dalam $ 0
%Kila $ 2 $ T+ rata 2 rata dalam $ 0
Kila $$ 2 $ T+ rata 2 rata dalam $ 0
9Kila $$ 2 $T+ rata 2 rata dalam $ 0
;KilaL $ T+ rata 2 rata dalam $ 0
Indeks morfologi adalah persentase bentuk solid dibandingkan dengan 'umlah solid dan
non solid.
IM =umlah solidF $ !6 =umlah solid K 1on solid
Syarat perhitungan IM adalah 'umlah minimal kuman tiap lesi $ T+" I. $K tidak
perlu dibuat IM karedna untuk mendapatkan $ T+ harus menari dalam $. sampai
$. lapangan" mulai I. %K maksimum harus diari $ lapangan.
0emeriksaan histopatologi" gambaran histopatologi tipe tuberkoloid adalah tuberkel dan
kerusakan saraf yang lebih nyata" tidak ada basil atau hanya sedikit dan non solid. Tipe
lepromatosa terdpat kelim sunyi subepidermal ( subepidermal clear *one ) yaitu suatu daerah
langsung di ba/ah epidermis yang 'aringannya tidak patologik. isa di'umpai sel #irho/
dengan banyak basil. 0ada tipe borderline terdapat ampuran unsur 2 unsur tersebut. Sel
#irho/ adalah histiosit yang di'adikan M. leprae sebagai tempat berkembangbiak dan
sebagai alat pengangkut penyebarluasan.
0emeriksaan serologik" didasarkan terbentuk antibodi pada tubuh seseorang yang
terinfeksi oleh M.leprae. 0emeriksaan serologik adalah M0+ ( Mycobacterium Leprae
+article )glutination)" u'i *IS+ dan M dipstik" 0CR.
Tes lepromin adalah tes non spesifik untuk klasifikasi dan prognosis lepra tapi tidak untuk
diagnosis. Tes ini berguna untuk menun'ukkan sistem imun penderita terhadap M. leprae. "$
ml lepromin dipersiapkan dari ekstrak basil organisme" disuntikkan intradermal. 4emudian
dibaa setelah 8 'am6 3hari (reaksi ,ernande-) atau % 2 minggu (reaksi Mitsuda). Reaksi
,ernande- positif bila terdapat indurasi dan eritemayang menun'ukkan kalau penderita
bereaksi terhadap M. Leprae" yaitu respon imun tipe lambat ini seperti mantouF test (00D)
pada tuberkolosis.
2.$ Dia!nosis Bandin!
0ada lesi makula" differensial diagnosisnya adalah #itiligo" ptiriasis #ersikolor" ptiriasis
alba" Tinea korporis. 0ada lesi papul" granuloma annulare" lihen planus. 0ada lesi plak" tinea
korporis" ptiriasis rosea" psoriasis. 0ada lesi nodul" ane #ulgaris" neurofibromatosis. 0ada
lesi saraf" amyloidosis" diabetes" trahoma.
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
31/34
2.% Penatalaksanaan
Tu'uan utama yaitu memutuskan mata rantai penularan untuk menurunkan insiden
penyakit" mengobati dan menyembuhkan penderita" menegah timbulnya penyakit" untuk
menapai tu'uan tersebut" srategi pokok yg dilakukan didasarkan atas deteksi dini dan
pengobatan penderita.
Dapson" diamino difenil sulfon bersifat bakteriostatik yaitu mengahalangi atau
menghambat pertumbuhan bakteri. Dapson merupakan antagonis kompetitif dari para-
aminobe*oic acid (0++) dan menegah penggunaan 0++ untuk sintesis folat oleh bakteri.
*fek samping dari dapson adlah anemia hemolitik" skin rash" anoreksia" nausea" muntah" sakitkepala" dan #ertigo.
amprene atau Clofa-imin" merupakan bakteriostatik dan dapat menekan reaksi kusta.
Clofa-imin beker'a dengan menghambat siklus sel dan transpor dari 1+64 +T0ase.*fek
sampingnya adalah /arna kulit bisa men'adi ber/arna ungu kehitaman"/arna kulit akan
kembali normal bila obat tersebut dihentikan" diare" nyeri lambung.
Rifampiin" bakteriosid yaitu membunuh kuman. Rifampiin beker'a dengan ara
menghambat &()- dependent () polymerase pada sel bakteri dengan berikatan pada
subunit beta. *fek sampingnya adalah hepatotoksik" dan nefrotoksik.
0rednison" untuk penanganan dan pengobatan reaksi kusta. Sulfas ,errosus untuk
penderita kusta dgn anemia berat. >itamin+" untuk penderita kusta dgn kekeringan kulit dan
bersisisk (ihtyosis). JfloFain dan Minosiklin untuk penderita kusta tipe 0 I.
Regimen pengobatan kusta disesuaikan dengan yang direkomendasikan oleh
5J6D*04*S RI ($8$). ntuk itu klasifikasi kusta disederhanakan men'adi<
$. 0ausi asiler (0)
3. Multi asiler (M)
Dengan memakai regimen pengobatan MDT6 Multi &rug Treatment . 4egunaan MDT untuk
mengatasi resistensi Dapson yang semakin meningkat" mengatasi ketidakteraturan penderita
dalam berobat" menurunkan angka putus obat pada pemakaian monoterapi Dapson" dan dapat
mengeliminasi persistensi kuman kusta dalam 'aringan.
Regimen 0engobatan 4usta tersebut (5J6D*04*S RI).0 dengan lesi tunggal
diberikan RJM (Rifampiin JfloFain Minoylin). 0emberian obat sekali sa'a langsung
R,T6 elease rom Treatment . Jbat diminum di depan petugas. +nak&anak Ibu hamil tidak
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
32/34
di berikan RJM. ila obat RJM belum tersedia di 0uskesmas diobati dengan regimen
pengobatan 0 lesi (3&9).ila lesi tunggal dgn pembesaran saraf diberikan< regimen
pengobatan 0 lesi (3&9).
Tabel 2.3 :e!ien pen!obatan kusta den!an lesi tun!!al (:1M+ enurut
;H15DEPKES :I
Rifampiin JfloFain Minoylin
De/asa
(9&: kg)
; mg mg $ mg
+nak
(9&$ th)
% mg 3 mg 9 mg
0 dengan lesi 3 2 9.ama pengobatan ; dosis ini bisa diselesaikan selama (;&)
bulan. Setelah minum ; dosis ini dinyatakan R,T ( elease rom Treatment ) yaitu berhenti
minum obat.
Tabel 2." :e!ien MDT pada kusta Pausibasiler (PB+
Rifampiin Dapson
De/asa ; mg6bulan
Diminum di depan
petugas kesehatan
$ mg6hr diminum di
rumah
+nak&anak
($&$ th)
9 mg6bulan
Diminum di depan
petugas kesehatan
9 mg6hari diminum di
rumah
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
33/34
M (" " ) dengan lesi L 9 .ama pengobatan $3 dosis ini bisa diselesaikan
selama $3&$8 bulan. Setelah selesai minum $3 dosis obat ini" dinyatakan R,T6 ealease
rom Treatment yaitu berhenti minum obat. Masa pengamatan setelah R,T dilakukan seara
pasif untuktipe 0 selama 3 tahun dan tipe M selama 9 tahun.
Tabel 2.# :e!ien MDT pada kusta Multibasiler (MB+243
Rifampiin Dapson amprene
De/asa ; mg6bulan
diminum di depan
petugas kesehatan
$ mg6hari diminum
di rumah
% mg6bulan
diminum di depan
petugas kesehatan
dilan'utkan dgn 9
mg6hari diminum di
rumah
+nak&anak
($&$ th)
9 mg6bulan
diminum di depan
petugas
9 mg6hari diminum
di rumah
$9 mg6bulan
diminum di depan
petugas kesehatan
dilan'utkan dg 9 mg
selang sehari
diminum di rumah
Pen!obatan reaksi kusta.
ila reaksi tidak ditangani dengan epat dan tepat maka dapat timbul keaatan
berupa kelumpuhan yang permanen seperticla% hand " drop foot " cla% toes " dan kontraktur.
8/19/2019 Refreshing Kulit Luludk
34/34
ntuk mengatasi hal&hal tersebut diatas dilakukan pengobatan A0rinsip pengobatan Reaksi
4usta A yaitu immobilisasi 6 istirahat" pemberian analgesik dan sedatif" pemberian obat&obat
anti reaksi" MDT diteruskan dengan dosis yang tidak diubah.
0ada reaksi ringan" istirahat di rumah" berobat 'alan" pemberian analgetik dan obat&
obat penenang bila perlu" dapat diberikan ChloroNuine $9 mg %O$ selama %&9 hari" dan
MDT (obat kusta) diteruskan dengan dosis yang tidak diubah.
Reaksi berat" immobilisasi" ra/at inap di rumah sakit" pemberian analgesik dan
sedati#e" MDT (obat kusta) diteruskan dengan dosis tidak diubah" pemberian obat&obat anti
reaksi dan pemberian obat&obat kortikosteroid misalnya prednison.Jbat&obat anti
reaksi"+spirin dengan dosis ;&$3 mg setiap 'am ( 2 ;F6hari ) " 4lorokuin dengan dosis
% F $9 mg6hari" +ntimon yaitu stibophen (8"9 mg antimon per ml ) yang diberikan 3&% ml
seara selang&seling dan dosis total tidak melebihi % ml. +ntimon 'arang dipakai oleh karena
toksik. Thalidomide 'uga 'arang dipakai"terutama pada/anita (teratogenik ).Dosis
mg6hari kemudian diturunkan sampai menapai 9 mg6hari.
0emberian 4ortikosteroid"dimulai dengan dosis tinggi atau sedang.Digunakan prednison atau
prednisolon.?unakan sebagai dosis tunggal pada pagi hari lebih baik /alaupun dapat 'uga
diberikan dosis berbagi. Dosis diturunkan perlahan&lahan (tapering off ) setelah ter'adi respon
maksimal.
2.& Pro!nosis
ergantung pada seberapa luas lesi dan tingkat stadium penyakit. 4esembuhan bergantung pula pada kepatuhan pasien terhadap pengobatan. Terkadang asien dapat mengalami
kelumpuhan bahkan kematian" serta kualitas hidup pasien menurun.