Upload
angel-melinda
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 1/28
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sepsis masih merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada
anak di negara industri dan negara berkembang. Data di Amerika Serikat menunjukkan
kejadian sepsis pada pasien yang dirawat di unit perawatan intensif anak (pediatrics
intensive care unit/P!"# mencapai lebih dari $% &&& kasus dengan angka kematian
sebesar '&)*. Data statistik dari !enter of Disease !ontrol menunjukkan bahwa usia '
th ke atas insidensi sepsis meningkat ')+*. "ntuk usia ',$ tahun sepsis menduduki
posisi ke Sembilan sebagai penyebab kematian dengan estimasi angka kematian per
tahun sebesar &-/'&&.&&& populasi. Puncak insidensi sepsis menunjukkan distribusi
ganda yaitu puncak pertama pada periode neonatus dan puncak kedua pada usia % tahun.
nsidens sepsis pada perawatan di Pediatric ntensive !are "nit (P!"# adalah %$*.
Sedangkan penelitian di Perancis yang dilakukan di ) P!",!" didapatkan insidens
sepsis sebanyak )* dengan rata,rata mortalitas sebanyak )&,&*. Dari penderita sepsis
tersebut kira,kira $+* penderita mengalami bakteremi yang terdiri dari -0* dengan
bakteri gram (1# dan $%* dengan bakteri gram (,#. (Dewi %&''2 3umar %&&+#
Sepsis adalah systemic inflammation respons syndrome (S4S# yang disertai dugaan
atau bukti ditemukan infeksi di dalam darah. 3ondisi patologis pada keadaan sepsis
(sepsis berat atau syok sepsis# dapat mempengaruhi pada hampir setiap komponen sel
sirkulasi mikro termasuk sel endotel sel otot polos lekosit eritrosit dan jaringan. 5ika
tidak dapat dikoreksi secara tepat suplai aliran darah mikro yang jelek dapat
menyebabkan distress respirasi pada jaringan dan sel dan lebih lanjut lagi menyebabkan
disfungsi sirkulasi mikro yang hasil akhirnya adalah kegagalan organ. Sirkulasi mikro
menjamin ketersediaan oksigen untuk tiap sel dan jaringan menjadi penentu organ
berfungsi baik atau tidak. Disfungsi sirkulasi mikro yang terjadi selama beberapa waktu
dapat menjadi penggerak utama kondisi patologis sepsis yang berakibat pada kegagalan
organ yang kemudian dapat terjadi kegagalan multi organ. (6r7eciak %&&-2 Sareharto
%&&8#
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 2/28
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Sepsis adalah respon sistem inflamasi sistemik (S4S# dengan bukti atau dugaan
infeksi sebagai penyebabnya. Sepsis disebabkan oleh respon imun tubuh terhadap infeksi
seperti bakteri gram positif maupun gram negative virus jamur atau proto7oa dan
sebagainya. Sepsis terjadi bila bakteri yang masuk ke dalam tubuh atau sirkulasi tidak
dapat dieliminasi secara efektif oleh tubuh atau terjadi kegagalan mekanisme pertahanan
tubuh secara umum. 9al tersebut akan merangsang suatu respon inflamasi sistemik.
(Sche:nayder '+++#.
B. ETIOLOGI
Pola mikroorganisme penyebab sepsis berubah dari waktu ke waktu dan berbeda
setiap negara dan tempat perawatan selain itu juga sangat berhubungan erat dengan
umur dan status imunitas anak. Pada masa neonatus kuman tersering penyebab sepsis
adalah E. coli, Staphylococcus aureus, Streptococcus grup A. Sedangkan pada anak yang
lebih besar sepsis banyak disebabkan oleh kuman Staphylococcus pneumonia,
Haemophyllus influenza tipe B, Neisseria Meningitidins, Salmonella dan Streptococcus
spp. 9al ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Levy et all yang mengatakan
bahwa sepsis pada anak umumnya disebabkan oleh adanya infeksi bakteri yang terdiri
dari '+* infeksi nosokomial dan bakteremi pada $+* penderita yaitu gram negative
sebanyak -%* dan gram positif $0*. nfeksi nosokomial yang tersering adalah karena
coagulase ; negative staphylococcus staphylococcus aereus dan enterococcus infeksi
jamur meningkat menjadi %&*. (!hareulfatah %&&%2 <evy et all %&&+#
=enurut studi 4ismala Dewi menunjukkan bahwa kuman penyebab sepsis
terbanyak di P!" 4S!= adalah le!siella pneumoniae "#$%&, Serratia marcescens
"'(%&, dan Bur)holderia cepacia "'(%&. Se!agian !esar )uman yang ditemu)an adalah
)uman gram negatif. Levy et al$ juga menemukan hal yang serupa pada penelitian tahun
'++. 9asil penelitiannya menunjukkan bahwa bakteri >ram negative menyebabkan
lebih dari -&* dari seluruh kasus bakteremia pada anak dengan le!siella pneumoniae
sebagai penyebab terbanyak. (Dewi %&''#
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 3/28
Pada penelitian 4ismala Dewi Ditemukan pula hasil kultur berupa jamur
termasuk didalamnya adalah !andida sp. 3olonisasi !andida sp. Dapat ditemukan pada
pasien P!" seperti dilaporkan oleh Singhi et al . bahwa pasien dengan kondisi kritis dan
status imunokompromais merupakan target infeksi oportunistik !andida sp. =ekanisme
pertahanan lokal berupa keasaman lambung peristaltik sekresi substansi antibakteri dan
flora endogen mengalami perubahan pada pasien kritis sehingga terjadi kolonisasi dan
pertumbuhan berlebihan !andida sp. Pada pasien sepsis penggunaan antibiotik
spektrum luas menekan flora normal gastrointestinal dan paparan kortikosteroid dosis
tinggi membuka jalan untuk proliferasi !andida sp. Sehingga menyebabkan
perkembangan yang berlebihan. =enurut Singhi et al insidens kolonisasi !andida sp.
sangat tinggi pada pasien P!" yang dirawat lebih dari - hari. Sebagian besar kolonisasi
tersebut berhubungan dengan ragi yang dibawa oleh tenaga medis. (Singhi et al. %&&0#
Selain bakteri ilmuwan =arshall dan 6aneja menyebutkan bahwa virus pernah
diisolasikan dari penderita sepsis dengan gejala mirip dengan sepsis yang disebabkan
oleh infeksi kuman gram negative penting pula untuk diketahui bahwa dahulu para
ilmuwan mempercayai bahwa sepsis selalu disertai dengan bakteriemia oleh karenya
sering kita dengar istilah septicemia namun penelitian multicenter akhir,akhir ini
menemukan bahwa bakterimia hanya terjadi pada sebagian kecil pasien dengan
gambaran klinis sepsis
dikatakan hanya )%* yang terbukti adanya infeksi pada aliran darahnya. (6r7eciak
%&&-#
C.FAKTOR RISIKO
?aktor risiko terjadinya sepsis pada anak ialah sebagai berikut@
'. Prematuritas
%. Anak dengan usia diantara ) bulan sampai ) tahun
). Prematuritas
$. Anak dengan usia diantara ) bulan sampai ) tahun
-. Anak dengan cedera yang serius (seperti luka bakar yang luas#
. Anak dengan penyakit yang serius (seperti keganasan galaktosemia sindroma
nefrotik kecanduan obat intravena infeksi gonokokus pada traktus urinarius#
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 4/28
8. Anak yang sedang menjalani terapi antimikroba jangka panjang
0. Anak dengan gi7i buruk atau malnutrisi
+. Anak dengan penyakit yang kronik
'&. Anak yang immunocompromised (pasien pasca transplantasi anak yang mendapat
obat,obatan kemoterapi anak yang mendapat kortikosteroid dan anak dengan
defisiensi sistem imun@ anak yang menderita agamaglobulinemia neutropenia
dengan imunosupresi anemia bulan sabit severe combined immunodeficiency
syndrome 9,ADS asplenia defisiensi komplemen atau neutrophil
chemotactic factor defect#
''. Anak dimana dilakukan prosedur/ instrumentasi medik (seperti pemasangan
kateter intravena kateter urin intubasi endotrakeal atau atrioventricular shunt2
dan dilakukan prosedur seperti pembedahan continous peritoneal dialysis dan
pemakaian katup jantung protesa#
D.PATOGENESIS
Perhatian saat ini terfokus pada kedua proses yaitu koagulasi dan fibrinolisis yaitu
sistem pembekuan darah yang alamiah. Ada ) tahapan mekanisme timbulnya sepsis yaitu
('# 6ahap inflamasi
(%# 6ahap koagulasi
()# 6ahap disfungsi bekuan darah kerusakan jaringan dan kematian.
Skema mekanisme timbulnya sepsis digambarkan dalam Skema %.'
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 5/28
Skema 2.1 Patogene! te"#a$!n%a e&!
3eterangan @
6ahap ' @ nflamasi
Proses yang dikenal dengan S4S (Systemic nflammatory 4esponse Syndrom#
dimulai saat muncul cedera (jejas# pada tubuh seperti luka bakar trauma infeksi
5ejas atau infeksi
nflamasi
3erusakan dinding pembuluh
darah
Bkspresi faktor,faktor jaringan
Pembentukan trombin
Aktivasi sistem koagulasi
3onsumsi cepat dari protein !
Defisiensi protein ! aktif
3oagulasi
Penyumbatan mirovaskuler
3erusakan jaringan
Disfungsi organ
3ematian
Peningkatan
PA,'
Supresi ?ibirinolisis
6A?a
teraktivasi
6ahap '
6ahap %
6ahap )
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 6/28
merangsang pelepasan substansi yang dikenal sebagai imunomodulator yang
mempengaruhi lapisan dalam (endotel# dari pembuluh darah. Apabila ada infeksi proses
kemudian diperkuat dnegan pelepasan endotoksin atau eksotoksin tergantung dari
organisme yang ada. Proses ini dikenal sebagai sepsis. 6oksin tersebut dan stimulus
toksik lainnya juga merangsang pelepasan imunomodulator memproduksi proses
inflamasi (proinflamasi# dan substansi pengaktifan bekuan termasuk sitokin seperti 6?
dan bentuk,bentuk lainnya dari interleukin. Sitokin ini akan menginflamasi lapisan
dinding pembuluh darah dan mengaktivasi proses pembekuan darah serta merangsang
pelepasan modulator inflamasi lainnya.
6ahap % (3oagulasi#
Pembekuan darah merupakan proses berantai yang kompleks dalam tubuh manusia.
nflamasi merangsang pelepasan substansi yang disebut factor jaringan yang
merangsang pembentukan thrombin yaitu suatu stimulus utama agar terbentuk bekuan
darah. 6hrombin mengawali koagulasi dengan membentuk fibrin suatu protein yang
menjalin sekumpulan bekuan darah. Pada sepsis fungsi berantai tersebut berjalan
abnormal.
6ahap ) (Disfungsi Cekuan Darah 3erusakan 5aringan 3ematian#
Pada umumnya tubuh mengatur proses infalamasi dan koagulasi melalui
serangkaian alur respon balik biokimia. 9al tersebut mencegah pembentukan bekuan
darah berlebihan dengan cara memecah fibrin dalam suatu proses yang disebut
fibrinolisis. amun dalam siklus sepsis yang rumit proses fibrinolisis ditekan. 9al ini
akan menyebabkan bekuan darah mikroskopis mulai terbentuk dalam organ vital
menghambat aliran darah dan menyebabkan kerusakan jaringan. ?aktor,faktor biokimia
yang berperan adalah @
- Peningkatan kadar PA tipe ' yang menyebabkan fibrinolisis
- Peningkatan kadar 6A?a (*hrom!in Activata!le +i!rinolysis nhi!itor #
- Penurunan kadar protein ! (dalam bentuk endogen teraktivasi yaitu @ inhibitor utama
PA,'#
Protein ! adalah suatu imunomodulator ilmiah yang dapat menyeimbangkan proses
yang berlangsung selama sepsis termasuk inflamasi koagulasi dan fibrinolisis. Protein
! endogen dalam bentuk teraktivasi secara cepat menghambat proses pembekuan darah
terutama dalam pembuluh darah paling kecil. Pada sepsis kadar protein ! teraktivasi
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 7/28
biasanya menurun. 9a ini dikarenakan kadar thrombomodulin (yang diperlukan untuk
konversi protein ! menjadi protein !,teraktivasi# juga menurun. Penurunan kadar
protein ! teraktivasi terkait dengan outcome buruk pada pasien sepsis. (Paterson %&&02
Powell %&&&2 Sareharto %&&8#
E KLASIFIKASI
Cerdasarkan mulai timbulnya gejala klinis sepsis dibagi menjadi % yaitu @
'. Sepsis berat
Sepsis dengan disfungsi organ kardiovaskuler atau A4DS atau % disfungsi organ
lain
%. Syok septik
Sepsis dengan disfungsi organ kardiovaskuler
Ta'e( 2.1. K"!te"!a D!)*ng! O"gan
3riteria disfungsi organ
-isfungsi )ardiovas)uler
=eskipun pemberian bolus cairan intravena isotonis $& ml/kg CC dalam ' jam
-Penurunan tekanan darah (hipotermi# E persentil - th sesuai usia atau sistolik E
% SD di bawah normal sesuai usia A6A"
- =embutuhkan obat vasoaktif untuk menjaga tekanan darah dalam rentang
normal (dopamine F - Gg/kg/menit atau dobutamin epinefrin atau
norepinefrin pada berbagai dosis#
- Dua dari berikut ini @
Asidosis metabolic yang tak dapat dijelaskan@ deficit basa F - mBH/<
=eningkatnya laktat arteri F % kali batas normalIliguria @ urin E &- cc/kgCC/jam
Pemanjangan cappilarry refill F - detik
Ceda suhu core dan perifer F )⁰!
ernafasan
- PaI%/?iI% E )&& tanpa adanya penyakit jantung sianotik atau penyakit paru
sebelumnya A6A"
- Pa!I%F- torr atau %& mm9g di atas Pa!I% normal A6A"
- Dibutuhkan ?iI%F-&* untuk menjaga saturasi di atas +%* A6A"
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 8/28
- =embutuhkan ventilasi mekanik non elektif invasive atau non invasive
Neurologi
- >lasgow !oma Scale J ''
- Perubahan akut pada status mental dengan penurunan >!S ) poin dari
keadaan abnormal
Hematologi
- 9itung trombosit E 0&.&&&/mm) atau penurunan -&* hitung trombosit dari
nilai tertinggi yang dicatat dalam ) hari terakhir (untuk pasien
hematologi.onkologik kronik# A6A"
/in0al
- Serum kreatinin % kali batas atas normal sesuai usia atau % kali lipat
peningkatan dari kreatinin awal
Hepar
- Cilirubin total $ mg/dl (tidak untuk neonatus# A6A"
- S>P6 % kali di atas batas normal sesuai usia
G+ MANIFESTASI KLINIS
=anifestasi klinis sepsis tidak spesifik tergantung dari fase sepsis dan infeksi yang
mendasari. Pada tiap fase sepsis terjadi perubahan hemodinamik yang bila tidak ditangani
dapat menyebabkan instabilitas hemodinamik. Pada fase awal sepsis disebut juga sebagai
fase hiperdinamik cardiac output belum berkurang namun justru meningkat untuk memenuhi
kebutuhan metabolik jaringan tubuh. Pada fase ini gejala klinis yang dijumpai ialah gangguan
regulasi suhu tubuh bisa berupa hipertermia atau hipotermia menggigil takikardia dan
takipnea/ hiperventilasi. =anifestasi klinis fase awal sepsis sulit dibedakan dari penyakit
infeksi biasa teruatama pada neonatus dan anak dengan gangguan imunitas yang berat.%$
=anifestasi klinis lain yang kurang spesifik seperti penurunan tonus otot penurunan aktivitas
anak perubahan warna kulit menjadi lebih pucat dan gangguan menyusui/ penurunan napsu
makan.)
Cila sepsis tidak segera ditangani maka cardiac output akan berkurang sebagai efek
dari kaskade inflamasi yang terjadi. Pada anak dapat dijumpai tanda,tanda curah jantung
yang berkurang berupa pemanjangan capillary refill time nadi perifer ataupun sentral
menjadi lemah ekstremitas teraba dingin serta penurunan urine output pasien. Pada beberapa
anak penurunan curah jantung juga dapat menyebabkan perubahan status mental dan
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 9/28
kesadaran sehingga secara klinis tampak konfusi agitasi letargi ansietas obtundasi maupun
koma. Ansietas dan agitasi biasanya merupakan tanda awal dari syok septik. 9ipotensi timbul
bila syok sudah tidak terkompensasi lagi oleh usaha tubuh (decompensated shoc) #.%$,-
Demam perlu dicari sebagai salah satu tanda infeksi. Demam merupakan tanda infeksi
pertama yang muncul pada anak,anak yang immune1competent .) Suhu tubuh sebaiknya
diukur per rektal karena paling mendekati suhu inti tubuh. Pengkuran suhu tubuh pada aksila
oral atau membran timpani seringkali tidak memberikan hasil yang akurat. Demam
didefinisikan sebagai suhu inti tubuh yang lebih atau sama dengan )0.&K!. Pada bayi demam
seringkali timbul dipengaruhi oleh over1!undling . Cila over1!undling dicurigai maka bayi
perlu dibebaskan dari pakaian dan dilakukan pengukuran ulang suhu tubuh '-,)& menit
kemudian. Pada bayi atau anak,anak yang immunocompromized dengan infeksi yang serius
selain ditandai oleh demam infeksi bisa juga ditandai oleh hipotermia. 9ipotermia ialah bila
didapatkan suhu inti tubuh kurang dari ).&K!.'
>ejala klinis lain yang dapat terlihat pada pasien sepsis ialah lesi kulit. <esi kulit yang
mungkin dapat terlihat pada pasien sepsis antara lain berupa petekie purpura eritema yang
difus ekimosis ektima gangrenosum dan gangren perifer yang simetris. Petekie dan purpura
terutama ditemukan pada penderita infeksi mengingokokus. Cila petekie atau purpura disertai
oleh manifestasi perdarahan lainnya maka perlu dicurigai suatu disseminated intravascular
coagulation (D!#. Bktima gangrenosum ditemukan pada infeksi seudomona aeruginosa.%$
kterus dapat dijumpai pada beberapa pasien sebagai suatu tanda infeksi atau bila
sudah terjadi =IDS.%
Pada pasien dengan asidosis metabolik akan terlihat sesak napas dengan pernapasan
yang cepat dan dalam atau disebut pernapasan 3ussmaul.%
>ejala klinis lainnya tergantung dari infeksi fokal yang terjadi pada anak. Anak dengan
meningitis pneumonia arthritis selulitis serta pielonefritis akan memberikan gambaran
klinis yang berbeda,beda.
Dari pemeriksaan fisik dapat dinilai beberapa parameter dan ditentuk risiko sepsis pada
pasien baru (tabel +#.
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 10/28
*a!el 23 Menilai 4isi)o Sepsis !erdasar)an emeri)saan +isi) 0
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pada pemeriksaan laboratorium seringkali ditemukan kelainan hematologik maupun
gangguan elektrolit. 3elainan hematologik yang dapat ditemukan ialah leukositosis atau
leukopenia trombositopenia pemanjangan P6 dan AP66 kadar fibrinogen serum berkurang
kadar produk degradasi fibrinogen meningkat anemia dan peningkatan netrofil/ shift to the
left . Cila dilakukan pemeriksaan sediaan apus dapat ditemukan sel darah putih dalam bentuk
yang imatur (batang mieolosit promielosit# vakuolisasi netrofil granulasi toksik dan badan
Dohle. Cila yang didapatkan ialah suatu netropenia merupakan pertanda buruk sepsis karena
menunjukkan adanya infeksi yang berat yang menimbulkan deplesi sumsum tulang.',%$
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 11/28
3elainan elektrolit yang dapat ditemukan ialah hiperglikemia sebagai respons
terhadap sepsis akut ( stress response# atau justru hipoglikemia bila cadangan glikogen tubuh
telah habis terpakai untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. 9iperglikemia merupakan
hasil dari peningkatan kadar glukokortikoid katekolamin dan resistensi insulin pada pasien
sepsis. 4angsangan dari luka ataupun sepsis mengaktifkan hipotalamus dan melepaskan
hormon kortikotrofin yang distimulasi oleh pelepasan adrenocorticotropic hormone (A!69#
dari pituitari anterior . A!69 akan merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan kortisol
dari 7ona fasciculata dan retikularis adrenal. Pelepasan A!69 juga distimulasi oleh
penurunan tekanan pada baroreseptor di dalam carotid !odies dan lengkung aorta. Pelepasan
katekolamin disebabkan oleh penurunan tekanan darah dan juga rangsangan yang terjadi di
hipotalamus. ?ormasi retikularis dan dan spinal cord menghantarkan sinyal ke saraf simpatis
post ganglion dan berakhir dengan pelepasan epinefrin dan norepinefrin dari medula adrenal.
9asil akhir dari proses metabolisme hipotalamus dan kelenjar adrenal berkaitan dengan stress
yang terjadi pada pasien dalam keadaan sepsis atau sakit kritis akan meningkatkan
mekanisme umpan balik hormonal. 4espon ini akan menyebabkan resistensi insulin sehingga
tidak mampu mempertahankan keadaan glukosa darah normal.+
3elaianan elektrolit lainnya dapat berupa hipokalsemia hipoalbuminemia asidosis
metabolik dan serum bikarbonat yang rendah. Asidosis metabolik terjadi akibat
meningkatnya produksi laktat karena metabolisme anarob yang signifikan.%
Pasien dengan respiratory distress syndrome akan menunjukkan kelainan pada
pemeriksaan A>D berupa penurunan PaI% yang merupakan tanda gangguan oksigenasi dan
peningkatan Pa!I% yang merupakan tanda adanya gangguan ventilasi. Pada pasien dimana
sudah terjadi =IDS dapat ditemukan kelainan pada pemeriksaan fungsi ginjal maupun
pemeriksaan fungsi hati. Analisa cairan tubuh mungkin didapatkan adanya leukosit pada
cairan yang steril netrofil atau bahkan dapat ditemukan bakteri.%
Pemeriksaan kultur dilakukan untuk mengetahui etiologi dari sepsis. Pengambilan
spesimen kultur sesuai dengan kecurigaan letak fokus infeksi. Spesimen kultur dapat berupa
darah urin cairan serebrospinal abses cairan peritoneal dan lain,lain. Pada anak dengan
sepsis hasil kultur tidak selalu positif.%
Peningkatan dari beberapa marker biokimia sering ditemukan pada pasien dengan
S4S/ sepsis. =arker biokimia yang dimaksud ialah <BD/ erythrocyte sedimentation rate 51
reactive protein (!4P# !ase deficit (CB# interleukin, dan kadar prokalsitonin.'
6abel '& memuat marker biokimia yang dapat digunakkan secara klinis untuk
menegakkan diagnosis sepsis@
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 12/28
*a!el '63 Mar)er Sepsis pada Ana)
H+ DIAGNOSIS
Diagnosis sepsis dapat ditegakkan bila memenuhi kriteria S4S dan dapat dibuktikan
adanya suatu infeksi atau didapatkan gambaran klinis pada anak yang konsisten denganadanya suatu infeksi. Cila diagnosis ditegakkan berdasarkan klinis disebut sebagai sepsis/
septicemia.- 3riteria dari S4S dapat terpenuhi bila didapatkan % dari $ kriteria dimana '
haruslah merupakan abnormalitas pada pengaturan suhu atau hitung leukosit yang abnormal. ',
%- $ kriteria tersebut (seperti yang tertera pada tabel $# ialah@
'. Suhu inti tubuh (rektal# F )0.-K! atau E ).&K!
%. 6akikardia@ denyut jantung rata,rata F % SD diatas denyut jantung normal untuk umur
tanpa stimulus eksternal obat,obatan atau stimulus nyeri A6A" elevasi persisten
denyut jantung tanpa sebab yang jelas selama &.- hingga $ jam A6A" pada anak
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 13/28
kurang dari ' tahun terjadi bradikardia persisten selama &.- jam dimana denyut
jantung rata,rata E persentil ke,'& untuk usia tanpa adanya refle: vagal penggunaan
obat,obatan beta,blocker atau kelainan jantung kongenital
). 6akipnue@ laju pernapasan F % SD diatas laju pernapasan normal untuk umur A6A"
dibutuhkan bantuan ventilasi mekanis yang tidak berhubungan dengan penyakit
neuromuskular ataupun penggunaan anastesi umum
$. 9itung leukosit meningkat atau menurun@ 9itung leukosit meningkat atau menurun
dari nilai normal untuk umur bukan akibat dari penggunaan kemoterapi A6A"
netrofil batang F '&*
Adanya lesi kulit seperti petekie dan purpura merupakan gambaran klinis yang sugestif
sepsis. "ntuk membuktikan adanya suatu infeksi dilihat dari gejala klinis (anamnesis dan
pemeriksaan fisik# anak selain itu juga perlu ditunjang oleh pemeriksaan penunjang sepertifoto thoraks pemeriksaan darah analisa cairan serta pemeriksaan kultur.%
Standar baku diagnosis sepsis adalah dengan ditemukannya bakteri dalam darah
ditambah dengan gejala klinis berupa gangguan multi organ.8 Ditemukannya bakteri dalam
darah atau hasil kultur yang positif menandakan adanya bakteriemia. Cakteriemia merupakan
suatu diagnosis laboratorik. Pada pasien dengan sepsis tidak selalu didapatkan hasil kultur
yang positif.
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 14/28
I+ ALAT SKRINING SEPSIS
Pada pasien baru dapat digunakkan alat bantu untuk skrining terhadap sepsis. Alat
skirining pada gambar berikut dibuat oleh C! !hildrenLs hospital pada tahun %&''
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 15/28
(>ambar $#.
/am!ar (3 Alat S)rining untu) Sepsis
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 16/28
,+ DIAGNOSIS BANDING
=anifestasi klinis sepsis dapat ditemukan pada keadaan lain baik yang disebabkan
oleh infeksi maupun yang tidak disebabkan oleh infeksi/ non,infeksi. 3eadaan non,infeksi
yang dapat memberikan manifestasi klinis seperti sepsis antara lain intoksikasi dan sindrom
3awasaki. Syok anafilaktik kadang dapat menyerupai syok septik. 3eadaan infeksi yang
dapat memberikan manifestasi klinis seperti sepsis antara lain leptospirosis tuberculosis
malaria kriptokokosis Lyme disease dan roc)y mountain spotted fever . 3eadaan,keadaan
yang telah disebutkan kadang sulit dibedakan dengan sepsis.
K+ TATALAKSANA
Prinsip tatalaksana dari suatu sepsis ialah early recognition / deteksi dini early
antimicro!ial therapy / pemberian antibiotika secara dini serta early goal1directed therapy /
terapi tertuju lainnya secara dini. 6atalaksana dini ialah yang terbaik untuk mencegah
komplikasi daripada sepsis dan menurunkan angka mortalitas akibat sepsis. 6atalaksana yang
ditujukkan terhadap mediator,mediator inflamasi yang terlibat dalam S4S masih dalam
tahap penelitian namun belum ada hasil yang memuaskan.%
Cila diagnosis sepsis sudah ditegakkan pasien sebaiknya dirawat di ruangan unit
intensive care dimana dapat dilakukan monitoring secara kontinu serta pemasangan central
venous pressure (!P# dan arterial !lood pressure bila diperlukan. =onitoring pasien
dengan syok septik meliputi monitoring terhadap kesadaran tanda vital capillary refill time
saturasi oksigen !P dan urine output setiap jam. Cila didapatkan kelainan pada parameter
tersebut maka perlu dilakukan resusitasi hingga didapatkan capillary refill time kurang dari %
detik denyut nadi normal dan sama kuat dengan denyut jantung ekstremitas hangat urine
output F dari ' ml/kgCC/jam tekanan darah normal dan pasien sadar.%
Administrasi antimikroba secara dini dapat menurunkan angka mortalitas. 6ujuan dari
pemberian antimikroba ialah untuk pengendalian dari infeksi Pemilihan jenis antimikroba
tergantung dari faktor risiko pasien serta gejala klinis pasien. Pola resistensi bakteri juga
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis antimikroba.%$ Ceberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan antimikroba ialah sebagai berikut@
• eonatus@ Diberikan ampisilin dan sefotaksim atau gentamisin. Ditambahkan
asiklovir bila dicuragai infeksi virus herpes simpleks.• Anak (seringkali terjadi infeksi N. meningitides S. pneumonia atau Haemophilus
influenza#@ Diberikan terapi empiris antimikroba sefalosporin generasi ke,)
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 17/28
(seftriakson atau sefotaksim#. Ditambahkan vankomisin bila dicurigai S. pneumonia
yang resisten atau infeksi S. aureus.• nfeksi intra abdominal@ Diberikan antimikroba untuk kuman,kuman anaerob seperti
metronida7ol dan klindamisin.• nfeksi kulit atau soft1tissue@ Diberikan penisilin semisintetik atau vankomisin
ditambah dengan klindamisin.• Sepsis nosokomial@ Diberikan sefalosporin generasi ke,) atau ke,$ (cefepime atau
cefta7idin# yang sifatnya antipsuedomonas atau antimikroba golongan penisilin yang
efektif untuk kuman gram negatif seperti piperasilin,ta7obaktam atau karbamapenem
ditambah dengan aminoglikosida (gentamisin atau tobramisin#. Pada pasien dengan
alat bantu yang berada dalam tubuh ditemukan kokus gram positif pada darah atau
dicurigai infeksi S. aureus yang resisten terhadap metisilin dapat ditambahkanvankomisin selain antimikroba yang telah disebutkan.
• Pasien immunocompromized @ Sama seperti sepsis nosokomial. Ditambahkan
antifungal amfoterisin C atau flukona7ol untuk tatalaksana infeksi jamur secara
empirik.• Area yang endemis terhadap tic) atau dicurigai infeksi rikettsia@ 6ambahkan
doksisiklin kepada regimen antimikroba yang sudah disebutkan diatas.• *o7ic shoc) syndrome@ Diberikan penisilin dan klindamisin. Dapat ditambahkan
vankomisin bila dicurigai infeksi Staphylococcus aureus yang resisten terhadapmetisilin.%,)
DA merekomendasikan pemberian antibiotika inisial setelah diagnosis sepsis ditegakkan.
Antibiotika yang dipilih harus mempunyai spektrum luas yang bisa mengatasi bakteri gram
positif dan bakteri gram negatif yang sering menyebabkan sepsis. Cila nanti sudah didapatkan
hasil biakan atau uji kepekaan jenis antibiotika dapat dirubah atau dipertahankan sesuai
dengan hasil dan respons klinis pasien.$ Pada fase inisial antibiotika yang dapat diberikan
berupa@
• Ampisilin %&& mg/kgCC/hari diberikan dibagi dalam $ dosis 1 aminoglikosida
(garamisin -,8 mg/kgCC/hari diberikan atau netilmisin -, mg/kgCC/hari
diberikan dibagi dalam % dosis#• Ampisilin %&& mg/kgCC/hari diberikan dibagi dalam $ dosis 1 sefotaksim '&&
mg/kgCC/hari diberikan dibagi dalam ) dosis• =etronida7ol dan klindamisin diberikan untuk kuman enterik >ram negatif anaerob
(bila dicurigai kuman penyebab anaerob karena ditemukan fokus infeksi di rongga
abdomen rongga panggul rongga mulut atau daerah rektum#$
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 18/28
Antibiotika yang digunakan untuk tatalaksana sepsis pada anak beserta dengan dosisnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini (tabel ''#'&@
*a!el ''3 engunaan Anti!ioti)a pada Sepsis '&
Early goal1directed therapy merupakan prinsip tatalaksana untuk pasien yang
mengalami syok septik meliputi resusitasi cairan transfusi produk darah pemberian obat
vasopressor/ inotropik koreksi status metabolik pemberian kortikosteroid serta
pertimbangan bantuan pernapasan atau terapi pengganti ginjal.%
4esusitasi cairan yang tidak adekuat berhubungan dengan peningkatan risiko
mortalitas sebanyak $&*. Sebaliknya resusitasi cairan sebanyak & ml/kgCC berhubungan
dengan meningkatnya survival anak tanpa meningkatkan insidensi dari edema pulmunal.
Penilaian apakah resusitasi cairan cukup atau tidak dinilai dari denyut jantung urine output
dan capillary refill time. !airan ditambahkan %& ml/kgCC sampai denyut jantung normal
urine output minimal ' ml/kgCC/hari dan capillary refill time kurang dari % detik. 3adang
diperlukan jumlah cairan yang mencapai '&&,%&& ml/kgCC. 6ipe cairan yang diberikan
(kristal atau koloid# masih merupakan perdebatan.%
6ransfusi produk darah dilakukan bila didapatkan gangguan hematologik.
9emoglobin perlu dikoreksi dan dipertahankan pada '& g/dl untuk memastikan bahwa
oksigen ke jaringan perifer adekuat. Cila terjadi koagulopati apalagi bila pasien mengalami
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 19/28
perdarahan aktif dapat dikoreksi dengan transfusi fresh frozen plasma (??P# kriopresipitat
atau trombosit.%
Penggunaan obat vasopressor atau inotropik bertujuan menormalkan kerja jantung
untuk mempertahankan cardiac output . ni karena pada anak dengan sepsis seringkali disertai
cardiac output yang rendah akibat disfungsi miokardium yang progresif dan hal ini
berhubungan dengan mortalitas yang lebih tinggi. Ibat pilihan utama ialah dopamin
diberikan %,- mcg/kgCC/menit namun bila syok resisten dopamin dapat diberikan epinefrin
atau norepinefrin. Dobutamin diberikan bila cardiac output rendah. Cila syok resisten
epinefrin atau norepinefrin dapat diberikan nitroprusside milrinone atau arginine
vasopressin.%,) Ibat,obat vasopressor yang digunakkan pada sepsis beserta dosisnya dapat
dilihat pada tabel berikut (tabel '%# '&@
Status metabolik pasien harus dipertahankan dalam batas normal. Cila terjadi
gangguan elektrolit maka harus segera di koreksi. Pada pasien dengan hipoglikemia diberikan
&.-,'g/kgCC glukosa. Pada pasien dengan hipokalsemia diberikan kalsium klorida melalui
vena sentral sebanyak '&,%& mg/kgCC. Cila terjadi gangguan keseimbangan asam basa juga
perlu dilakukan koreksi.%
Pasien sepsis juga perlu diberikan stress dose corticosteroids yakni hidrokortison -&
mg/kgCC bolus diikuti oleh dosis rumatan -&mg/kgCC/hari. Pemberian kortikosteroid
dipertimbangkan pada pasien dengan syok yang tidak responsif terhadap resusitasi cairan
maupun katekolamin. Pada pasien,pasien demikian kemungkinan besar terjadi insufisiensi
kelenjar adrenal baik relatif maupun absolut.% DA merekomendasikan pemberian
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 20/28
kortikosteroid berupa metilprednisolon )& mg/kgCC/dosis atau deksametason )
mg/kgCC/dosis secara '-,%& menit setelah diagnosis syok septik ditegakkan dan dapat
diulang $ jam kemudian. 3ortikosteroid dihentikkan bila tidak ada respons terhadap obat.$
Cantuan pernapasan diberikan pada pasien dengan acute respiratory distress
syndrome. ni karena overdistensi paru,paru dapat berakibat dihasilkannya sitokin,sitokin
yang dapat memperburuk kaskade inflamasi.% Cila tidak didapatkan tanda A4DS maka cukup
dipastikan bahwa jalan napas terbuka dan diberikan oksigen.$
4enal replacement therapy dapat dipertimbangkan pada anak,anak dengan anuria
oliguria atau overload cairan yang hebat.%
6erapi lainnya yang perlu diberikan bersifat suportif berupa pemberian obat,obatan
untuk proteksi lambung dan pemberian obat antipiretik untuk menurunkan demam. Ibat,
obatan untuk proteksi lambung diberikan untuk mencegah terbentuknya stress ulcer . Ibat
yang dapat diberikan berupa antasida H #1reseptor !loc)er atau sukralfat. Pemberian
antipiretik ditujukan untuk menurunkan demam karena demam meningkatkan konsumsi
oksigen dan kebutuhan metabolik yang dapat memperburuk perfusi oksigen ke jaringan
perifer selain itu demam juga dapat meningkatkan ambang kejang pada anak sehingga
demam perlu diturunkan dengan pemberian antipiretik.)
Pasien dengan sepsis tidak harus dipuasakan kecuali bila ada tanda,tanda kegawatan
seperti penurunan kesadaran dan sesak napas yang berat. Sebaiknya makanan tetap diberikan
secara enteral untuk mencegah atrofi traktus gastrointestinal.)
6atalaksana yang ditujukan terhadap sistem imunitas tubuh dan mediator,mediator
inflamasi sedang dalam tahap penelitian namun memberikan hasil yang memuaskan untuk
dilakukan secara klinis. 6erapi yang dimaksud ialah sebagai berikut@
• ntravenous immune glo!ulin (>#@ > baik yang monoklonal maupun yang
poliklonal diberikan secara intravena dan mengandung antibody terhadap berbagai
endotoksin. Dengan penggunaan > diharapkan dapat menekan kaskade inflamasi
dengan cara menghambat kerja dari endotoksin. Sebuah penelitian telah dilakukan
dimana ditemukan bahwa mortalitas pada pasien yang mendapatkan > lebih
rendah dibandingkan pasien yang hanya mendapatkan plasebo. amun beberapa
penelitian yang telah dilakukan pada populasi dewasa menunjukkan bahwa
penggunaan > tidak memiliki efek yang signifikan dibandingkan dengan plasebo.• 6erapi dengan antibodi monoklonal• Activated protein 5 @ Pemberian Activated protein 5 telah diteliti memiliki efek
menghambat thrombosis dan inflamasi pada pasien dengan sepsis. Pemberian dari
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 21/28
activated protein 5 terbukti menurunkan morbiditas pada pasien dengan sepsis
meningokokus namun belum ada data mengenai pemberian pada sepsis yang bukan
disebabkan oleh meningokokus. amun pemberian activated protein 5 berhubungan
meningkatkan risiko terjadi perdarahan yang serius.• 6ransfusi leukosit plasma dan komplemen (!uffy coat transfusions#• Ibat,obatan seperti pento7yfylline, nitrous o7ide synthesis inhi!itors, dan platelet
activating receptor antagonists• lasma filtration dengan polymy7in B immo!ilized fi!er • Human gro8th hormone
Cagan berikut (gambar -# merupakan algoritma tatalaksana pasien dengan syok septik yang
pelaksanaannya bertempat di >D atau P!".'' 6abel berikutnya (tabel ')# merupakan
rekomendasi surviving sepsis campaign mengenai tatalaksana sepsis pada anak
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 22/28
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 23/28
*a!el '93 4e)omendasi *atala)sana Sepsis Ana)
Pasien yang telah mendapatkan antibiotika secara intravena untuk sepsis atau bakteriemiadapat dipulangkan dan antibiotika diganti dengan rute oral bila@
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 24/28
• Cakteri sangat sensitif terhadap antibiotika yang telah diberikan
• Cakteriemia lo81grade/ occult tanpa meningitis
• Anak dan orang tua bertanggung jawab untuk mengkonsumsi antibiotika secara oral
• "sia anak lebih dari bulan
•
3ultur darah negatif setelah dilakukan terapi• Pasien afebris %$,$0 jam sebelum dilakukan penggantian antibiotika menjadi oral
!4P yang tinggi kembali normal setelah dilakukan terapi
L+ KOMPLIKASI
3omplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan sepsis atau syok septik ialah
sebagai berikut@
• -isseminated intravascular coagulation (D!#@ D! merupakan komplikasi dari syok
septik. D! perlu dicurigai bila terdapat petekie dan purpura yang disertai oleh
perdarahan di tempat lain. Selain itu pada pasien rawat inap tanda awal D! berupa
keluarnya darah dari tempat,tempat dimana terpasang kateter intravena. 3onfirmasi
diagnosis D! dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap kadar trombosit
konsentrasi fibrinogen P6 dan AP66.
• Acute respiratory distress syndrome (A4DS#@ A4DS terjadi karena peningkatan
permeabilitas pembuluh darah pulmonal menyebabkan capillary lea)age yang hebat.
!airan intravaskular akan masuk ke dalam parenkim paru sehingga terjadi edema
pulmonal. Diagnosis A4DS dipastikan dengan pemeriksaan foto thoraks dimana
ditemukkan gambaran yang opak pada sebagaian besar dari kedua hemithoraks. ama
lain dari A4DS ialah shoc) lung .
• >agal ginjal akut@ 3omplikasi gagal ginjal akut terjadi pada %&,%-* pasien sepsis dan
pada lebih dari -&* pasien dengan syok septik. Penurunan perfusi ke ginjal ialah
penyebab dari gagal ginjal akut.
M+ PROGNOSIS
6ingkat mortalitas pada pasien dengan sepsis sekitar '&* tergantung dari letak fokus
infeksi patogen penyebab infeksi adanya =IDS atau tidak serta respons imun host
terhadap infeksi. Pasien dengan berat badan lahir rendah dan penyakit kronis memiliki risiko
yang lebih tinggi untuk terjadi sepsis berat yang merupakan salah satu penyebab kematian
utama pada anak. Angka kematian pada keadaan syok septik berkisar antara $&,8&* dan pada
keadaan =IDS meningkat +&,'&&*. Durasi perawatan rata,rata untuk pasien dengan
diagnosis sepsis ialah )' hari untuk anak dan -) hari untuk neonatus dan balita.
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 25/28
N+ PENCEGAHAN
Pencegahan terjadinya sepsis ialah melalui imunisasi dan pemberian antibiotika
profilaksis bagi anak dengan risiko tinggi. 9al,hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
sepsis pada anak ialah sebagai berikut@
• munisasi Haemophilus inluenzae type B dan S. pneumonia untuk semua balita
• Profilaksis penisilin untuk mencegah infeksi pneumokokus pada pasien dengan
disfungsi limpa (penderita sic)le cell disease dan anak yang asplenik#
• Profilaksis antibiotika pada pasien yang mengalami kontak dengan penderita infeksi
N. meningitides invasive atau infeksi H. influenza type B
• Pencegahan infeksi nosokomial pada pasien rawat inap
• Pencegahan infeksi pada pasien yang immunocompromized.
BAB III
KESIMPULAN
Sepsis adalah systemic inflammation respons syndrome (S4S# yang disertai dugaan
atau bukti ditemukan infeksi di dalam darah. 3ondisi patologis pada keadaan sepsis (sepsis
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 26/28
berat atau syok sepsis# dapat mempengaruhi pada hampir setiap komponen sel sirkulasi
mikro termasuk sel endotel sel otot polos lekosit eritrosit dan jaringan. Pada masa
neonatus kuman tersering penyebab sepsis adalah E. coli, Staphylococcus aureus ,
Streptococcus grup A. Sedangkan pada anak yang lebih besar sepsis banyak disebabkan oleh
kuman Staphylococcus pneumonia, Haemophyllus influenza tipe B, Neisseria Meningitidins,
Salmonella dan Streptococcus spp. Sepsis pada anak umumnya disebabkan oleh adanya
infeksi bakteri yang terdiri dari '+* infeksi nosokomial dan bakteremi pada $+* penderita
yaitu gram negative sebanyak -%* dan gram positif $0*. nfeksi nosokomial yang tersering
adalah karena coagulase ; negative staphylococcus staphylococcus aereus dan enterococcus
infeksi jamur meningkat menjadi %&*.
Standar baku diagnosis sepsis adalah dengan ditemukannya bakteri dalam darah
ditambah dengan gejala klinis berupa gangguan multi organ. 6atalaksana sepsis pada anak
(seringkali terjadi infeksi N. meningitides S. pneumonia atau Haemophilus influenza
sehingga diberikan terapi empiris antimikroba sefalosporin generasi ke,) (seftriakson atau
sefotaksim#. Ditambahkan vankomisin bila dicurigai S. pneumonia yang resisten atau infeksi
S. aureus bakteri dalam darah atau hasil kultur yang positif menandakan adanya bakteriemia.
DAFTAR PUSTAKA
'. >oldstein C >iroir C 4andolph A =embers of the nternational !onsensus
!onference on Pediatric Sepsis. nternational pediatric sepsis consensus conference@
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 27/28
Definitions for sepsis and organ dysfunction in pediatrics. Pediatr !rit !are =ed %&&-2 ('#@
%,0.
%. Bnrione =A Powell 34. Sepsis Septic Shock and Systemic nflammatory 4esponse
Syndrome. elson 6e:tbook of Pediatrics. '0th ed. n@ 3liegman 4= Cehrman 4B 5enson
9C Stanton C?2 editors. Philadelphia@ Saunders Blsevier2 %&&8. p.'&+$,+.
). >u7man,!ottrill 5 adel S >oldstein C. 6he Systemic nflammatory 4esponse
Syndrome (S4S# Sepsis and Septic Shock. Principles and Practice of Pediatric nfectious
Diseases. )rd ed. n@ <ong SS Pickering <3 Prober !>2 editors. Philadelphia@ Saunders
Blsevier2 %&&0.
$. Soedarmo SSP >arna 9 9adinegoro S4S Satari 9. Sepsis dan Syok Septik. Cuku
Ajar nfeksi dan Pediatri 6ropis. %nd ed. 5akarta@ Cadan Penerbit DA2 %&&0. p.)-0,).
-. !arcillo 5A ?ields A 6ask ?orce !ommittee =embers. !linical practice variables
for hemodynamic support of pediatric and neonatal patients in septic shock. !rit !are =ed
%&&%2 )&@ ')-,80.
. ?isher 4> Coyce 6>. =offetLs Pediatric nfectious Diseases@ A Problem,Iriented
Approach. $th ed. Philadelphia@ <ippincott Milliams and Milkins2 %&&-. p.)-$,%.
8. Dewi 4. Sepsis pada Anak@ Pola 3uman dan "ji 3epekaan. =aj 3edokt ndon %&''2
'()#@ '&',.
0. C! !hildrenLs 9ospital. !linical Practice >uideline@ Pediatric Severe Sepsis %&''.
Available at@ https@//www.google.com/urlN
saOtrctOjHOesrcOssourceOwebcdO)cadOrjauactO0vedO&!D=Q?jA!urlOhtt
p*)A*%?*%?www.childhealthbc.ca*%?guidelines*%?category*%?8,sepsis,guidelines
*)?download*)D%)%*%-)Asepsis,
guidelineeiO>=95"+My3$yPuASRho3o!gusgOA?Qj!>vD%M5<wC+8)-<p=<?
5)be+R3Asig%O3Q7A!'f'AiRMTrbaC=jQ. Accessed ') 5uly %&'$.
+. Arifin =4A. 9ubungan Antara 9iperglikemia dan =ortalitas Pada Anak dengan
Sepsis di 4uang 4awat nap ntensif 4S"D Dr. =oewardi Surakarta. 5urnal 3edokteran
ndonesia %&''2 %('#@ )$,0.
'&. Simmons =< Durham S9 !arter !M. Pharmacologic =anagement of Pediatric
Patients Mith Sepsis. AA! Advanced !ritical !are %&'%2 %)($#@ $)8,$0.
''. Bl,wiher !ornell 66 3issoon Shanley 6P. =anagement and 6reatment
>uidelines for Sepsis in Pediatric Patients. 6he Ipen nflammation 5ournal %&''2 $@ '&',+.
'%. Dellinger 4P <evy == 4hodes A Annane D >erlach 9 Ipal S= et al.
nternational >uideline for =anagement of Severe Sepsis and Septic Shock@ %&'%. !ritical
!are =edicine 5ournal %&')2 $'(%#@ '),+.
'). 3hilnani P Singhi A <odha 4 Santhanam Sachdev A !hugh 3 et al. Pediatric
Sepsis >uidelines@ Summary for resource,limited countries. ndian 5 !rit !are =ed %&'&2
'$('#@ $',-%.
8/16/2019 Referat Sepsis Angel
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sepsis-angel 28/28