228
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH LABORATORIUM KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh UMMATUN NAFI’AH NIM TB.151061 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PREVIEW, …repository.uinjambi.ac.id/1553/1/SKRIPSI UMMA - Ummatun Nafiah.pdf · PERSEMBAHAN Segala puji dan syukur kupersembahkan bagi sang penggenggam

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R

    (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW)

    TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS VIII

    MADRASAH TSANAWIYAH LABORATORIUM

    KOTA JAMBI

    SKRIPSI

    Oleh

    UMMATUN NAFI’AH

    NIM TB.151061

    PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

    2019

  • PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R

    (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW)

    TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS VIII

    MADRASAH TSANAWIYAH LABORATORIUM

    KOTA JAMBI

    SKRIPSI

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

    Strata Satu (S1) dalam Bidang Pendidikan Biologi

    Oleh

    UMMATUN NAFI’AH

    NIM TB.151061

    PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

    2019

  • PERSEMBAHAN

    Segala puji dan syukur kupersembahkan bagi sang penggenggam langit dan bumi

    Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayat, taufik, serta inayah-Nya

    sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

    Maha suci allah yang telah mengabulkan semua do‟a serta harapan saya

    yang telah saya panjatkan dihadapan-Nya hingga pada saat ini

    saya telah merasakan kenikmatan berkat rahmat-Nya.

    Kepada kedua orang tua saya yang tercinta (Bapak Ahmad Karsan) dan (Ibu

    Seniwati) yang selalu mendukung saya, membimbing saya, merawat saya,

    memotivasi saya dan selalu mendo‟akan yang terbaik untuk saya.

    Terimakasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada kedua malaikat tak bersayap

    yang kasih sayangnya tak akan pernah bisa untuk saya membalasnya. Dalam

    mendidik tak akan mampu untuk dibalas kasih sayang, kesabaran, keikhlasan

    perjuangan dengan tetesan keringat, jerih payahnya demi anaknya agar dapat

    menempuh dan menyelesaikan masa studi di

    Universitas Islam Negeri Suthan Thaha Saifuddin Jambi.

    Kakak dan adik saya yang sangat saya sayangi Muhammad Wahib Hambali

    dan Ratna Wulandari, serta keluarga besar saya terimakasih kalian telah mendoakan

    dan memberi dukungan kepada saya untuk terus maju

    sampai bisa menjadi yang diharapkan.

    Pembimbing saya (Ibu Dr. Risnita, M.Pd dan Ibu Nanda Gusriani, M.Pd.) yang selalu

    meluangkan waktu untuk saya bisa bimbingan dengan ibu, memberikan motivasi,

    nasehat, kritikan yang membangun, yang telah sabar membimbing saya hingga saya

    bisa menyelesaikan skripsi saya. Terimakasih atas segala jasa ibu.

  • Sahabat-sahabat tercinta

    Keluarga blok AL12 (Atik, Leha, Puti, Alfi)

    Dan keluarga Cemara (Meka, Kiki, Resha)

    serta teman-teman yang lainnya yang tak bisa disebut satu persatu

    terimakasih atas semua dukungan, dan motivasi

    yang telah membantu sampai terselesaikannya skripsi ini,

    tanpa kalian semua saya tidak akan bisa melewati semua masalah

    yang saya hadapi selama ini.

    Dan semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan skrisi ini. Saya ucapkan

    terimakasih semoga allah SWT membalas semua kebaikan kalian.

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahirobbil’alamiin puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang

    Maha „Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas

    iradahnya hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Salawat dan salam atas Nabi

    Muhammad SAW, pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

    Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

    akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Tadris Biologi pada Fakultas Tarbiyah

    dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya

    bahwa penyelesaian skripsi ini telah banyak melibatkan pihak yang telah memberikan

    motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini penulis

    menyampaikan terimakasih atas penghargaan kepada :

    1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA sebagai Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

    Jambi.

    2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN

    Sukthan Thaha Saifuddin Jambi.

    3. Ibu Reny Safita, S.Pt., M.Pd sebagai Ketua Program Studi Tadris Biologi

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    4. Ibu Dr. Risnita, M.Pd, dan Ibu Nanda Gusriani, M.Pd, sebagai dosen pembimbing

    I dan II yang telah banyak memberikan bimbingan dan sumbangan pemikiran

    sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

    5. Ibu Devie Novallyan, M.Pd dan bapak Nanang Nofriadi, M.Pd, sebagai dosen

    validator I dan II yang telah banyak memberikan bimbingan dan sumbangan

    pemikiran.

    6. Bapak dan ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.

    7. Bapak Dr. Mahmud MY, S.Ag, M.Pd sebagai kepala sekolah Madrasah

    Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi yang telah memberikan kemudahan

    kepada penulis dalam memperoleh data dilapangan.

  • ABSTRAK

    Nama

    Program Studi

    Judul

    :

    :

    :

    Ummatun Nafi‟ah

    Tadris Biologi

    Pengaruh Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question,

    Read, Reflect, Recite, Review) Terhadap Hasil Belajar IPA

    kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh penggunaan strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil

    belajar biologi siswa MTs Laboratorium Kota Jambi. Penelitian ini merupakan

    penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain posttest only control group design.

    Instrumen pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda untuk ranah kognitif,

    lembar angket untuk ranah afektif dan lembar angket untuk ranah psikomotor. Dari

    hasil perhitungan didapat nilai rata-rata kelas eksperimen aspek kognitif sebesar

    76,53, aspek afektif 76,78, dan aspek psikomotor sebesar 58,87. Sedangkan untuk

    kelas kontrol nilai rata-rata aspek kognitif sebesar 68,88, aspek afektif sebesar 69,6

    dan aspek psikomotor sebesar 54,46. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan

    bahwa, aspek kognitif t(hitung) t(tabel) yaitu 2,55 2,00, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question,

    Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil belajar kognitif siswa. Aspek afektif

    dengan nilai t(hitung) t(tabel) yaitu 2,25 2,00, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

    Reflect, Recite, Review) terhadap hasil belajar afektif siswa. aspek psikomotor dengan

    nilai t(hitung) t(tabel) yaitu 2,41 2,00, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

    Review) terhadap hasil belajar psikomotor siswa. Berdasarkan data tersebut, dapat

    disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil

    belajar biologi pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa MTs Laboratorium

    Kota Jambi.

    Kata kunci : Strategi Pembelajaran PQ4R, Hasil Belajar

  • ABSTRACT

    Name : Ummatun Nafi‟ah

    Study Program : Biology Education

    The Title : The effects of Learning Strategies PQ4R (Preview, Question,

    Read, Reflect, Recite, Review) Learning Outcomes VIII grade

    Madrasah Tsanawiyah Laboratory of Jambi City

    The purpose of this study was to examine the effect of the use of PQ4R (Preview,

    Question, Read, Reflect, Recite, Review) learning strategy to improve the biology

    learning outcomes of student MTs Laboratorium in Jambi City. This research is a

    quantitative study using the posttest only control group design. The instuments of

    data collection used multiple choise tests for cognitive domains and questionnaire

    sheets for affective and questionnaire sheets for psychomotor domains. From the

    collection of data obtained, the calculation results obtained by the average value of

    the experimental class cognitive aspects of 76.53, affective aspects of 76.78, and

    psychomotor aspects of 58.87. Whereas for the control class the average cognitive

    aspects value was 68.88, affective aspects were 69.6, and psychomotor aspects were

    54.46. Based on the results of data analisys, it was found that, cognitive aspects t0 tt were 2.55 2.00, it shows that there is a significant influence on the use of PQ4R learning strategy on the cognitive aspects. affective aspects with values t0 tt were 2.25 2.00, it shows that there is a significant influence on the use of PQ4R learning strategy on the affective aspects. And psychomotor aspects t0 tt were 2.41 2.00, it shows that there is a significant influence on the use of PQ4R learning strategy on

    the psychomotor aspects. Based on this data, it shows that there is a significant

    influence on the use of PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

    learning strategy in improve the biology learning outcomes of student MTs

    Laboratorium in Jambi City.

    Keyword: PQ4R Learning Strategy, Learning Outcomes

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

    PERSETUJUAN SKRIPSI PEMBIMBING I .................................................. ii

    PERSETUJUAN SKRIPSI PEMBIMBING II ................................................ iii

    PERSEMBAHAN ................................................................................................ iv

    PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... v

    MOTTO ............................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

    ABSTRAK ........................................................................................................... viii

    ABSTRACT ......................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4 C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 4 D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4 E. Tujuan dan Kegiatan Penelitian ................................................................ 5

    BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

    A. Landasan Teori ......................................................................................... 7 1. Strategi Pembelajaran.......................................................................... 7 2. Hasil Belajar ........................................................................................ 11 3. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ............................................ 13 4. Penelitian Relevan ............................................................................... 13

    B. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 14 C. Hipotesis ................................................................................................... 15

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................................. 17 B. Pendekatan Dan Desain Penelitian............................................................ 17 C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel .............................................. 18

  • 1. Populasi ............................................................................................... 18 2. Teknik Pengambilan Sampel............................................................... 18

    D. Variabel-Variabel Dan Perlakuan Penelitian ............................................ 19 E. Instrumen Penelitian.................................................................................. 19 F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 23 G. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 26

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 28 B. Pembahasan ............................................................................................... 45

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................................... 52 B. Saran .......................................................................................................... 52

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.2 Kerangka berfikir .................................................................. 14

    Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen

    dan Kelas Kontrol .................................................................. 32

    Gambar 4.2 Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen

    dan Kelas Kontrol .................................................................. 37

    Gambar 4.3 Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen

    dan Kelas Kontrol .................................................................. 41

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1. Nilai ulangan harian kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah

    Laboraorium Kota Jambi .......................................................... 2

    Tabel 3.1. Desain Penelitian....................................................................... 17

    Tabel 3.2. Jumlah Populasi Penelitian ....................................................... 17

    Tabel 3.3. Kriteria interpretasi nilai Cohen‟s ............................................. 25

    Tabel 4.1. jadwal penelitian proses pembelajaran di sekolah .................... 27

    Tabel 4.2. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas Kontrol dan

    Kelas Eksperimen ...................................................................... 30

    Tabel 4.3. Hasil uji homogenitas ranah kohnitif ........................................ 32

    Tabel 4.4. Hasil uji normalitas ranah kogniif ............................................. 33

    Tabel 4.5. Uji “t” Tes hasil belajar ranah kognitif siswa ......................... 33

    Tabel 4.6. Hasil belajar ranah afektif siswa kelas kontrol dan kelas

    Eksperimen ................................................................................ 35

    Tabel 4.7. Hasil uji homogenitas ranah afektif ......................................... 37

    Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Ranah Afektif ........................................ 38

    Tabel 4.9. Uji “t” Tes Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa ......................... 39

    Tabel 4.10. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa kelas kontrol

    dan kelas eksperimen ............................................................... 40

    Tabel 4.11. Hasil uji homogenitas ranah psikomotorik .............................. 43

    Tabel 4.12. Hasil uji normalitas ranah psikomotorik .................................. 44

    Tabel 4.13. Uji “t” Tes Hasil Belajar Ranah psikomotorik Siswa ............. 45

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi .......................................................... 53

    Lampiran 2 Uji Homogenitas Populasi ........................................................ 60

    Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................. 66

    Lampiran 4 Lembar Soal Sebelum Di Validasi .......................................... 102

    Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Sebelum Divalidasi ................................ 107

    Lampiran 6 Lembar Validasi Soal .............................................................. 108

    Lampiran 7 Lembar Angket (Afektif) ......................................................... 111

    Lampiran 8 Lembar Validasi Angket Psikomotor ...................................... 113

    Lampiran 9 Lembar Validasi RPP .............................................................. 116

    Lampiran 10 Hasil Uji Validitas ................................................................. 119

    Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 121

    Lampiran 12 Hasil Uji Kesukaran............................................................... 123

    Lampiran 13 Hasil Uji Daya Beda .............................................................. 124

    Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Validasi ................................................... 127

    Lampiran 15 Soal Setelah Validasi Data .................................................... 128

    Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal Setelah Di Validasi .............................. 132

    Lampiran 17 Lembar Angket (Afektif) ....................................................... 133

    Lampiran 18 Lembar Angket (Psikomotor) ................................................ 136

    Lampiran 19 Data Hasil Belajar .................................................................. 138

    Lampiran 20 Hasil Uji Normalitas .............................................................. 142

    Lampiran 21 Hasil Uji Homogenitas .......................................................... 163

    Lampiran 22 Hasil Uji “T” .......................................................................... 178

    Lampiran 23 Hasil Uji Effect Size .............................................................. 187

    Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian ......................................................... 191

    Lampiran 25 Daftar Riwayat Hidup ............................................................ 195

    Lampiran 26 Tabel Distribusi F .................................................................. 196

    Lampiran 27 Tabel Z .................................................................................. 197

  • Lampiran 28 Tabel Uji Liliefors ................................................................. 198

    Lampiran 29 Tabel Uji “t” Untuk Uji Hipotesis ......................................... 199

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Bangsa Indonesia membulatkan tekadnya untuk mengembangkan budaya

    belajar yang menjadi prasyarat budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

    Namun dalam mengembangkan budaya belajar tersebut perlu upaya untuk

    mewujudkannya. Dengan kata lain, persoalan belajar sebagai budaya yang akan

    dikembangkan, tidak bisa dipisahkan dengan pemaknaan hakikat manusia baik yang

    belajar maupun yang membelajarkan (Slameto, 2003, hal. 1).

    Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

    memperoleh suatu peubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

    pengalaman sendiri dalam ineraksi dengan lingkungannya. Menurut Syaiful (2002,

    hal. 6) Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal-

    balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Keberadaan peran dan fungsi

    guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru bukan hanya sekedar

    penyampai materi saja, melainkan lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral

    pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar

    gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar dilaksanakan. Oleh

    karena itu, guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif dan juga

    menarik sehingga kompetensi siswa dapat dicapai dengan baik.

    Kompetensi siswa adalah kemampuan siswa yang dihasilkan selama

    mengikuti pembelajaran, artinya seberapa jauh siswa menyerap materi yang

    disampaikan guru, seberapa persen tujuan yang telah ditetapkan guru dapat dkuasai

    siswa, dan seberapa baik siswa mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan,

    berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dan kinerja yang ditunjukkannya dalam

    memecahkan masalah-masalah belajar (Komariah, 2010, hal. 65).

    Menurut Mardiyan (2012, hal. 8) menyatakan bahwa tercapainya kompetensi

    siswa dalam proses belajar mengajar merupakan tolak ukur keberhasilan pembelajara

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Keberhasilan ini dapat dilihat dari dua indikator yaitu keaktifan siswa selama proses

    belajar mengajar dan hasil belajar yang didapat siswa pada akhir pembelajaran.

    Indikator keaktifan diantaranya siswa antusias dalam pembelajaran, menjawab

    pertanyaan yang diajukan guru, mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan

    membuat hasil pekerjaannya di depan kelas. Sementara itu, hasil belajar siswa tidak

    hanya didapat dari tugas dan nilai ulangan hariannya saja. Akan tetapi juga didapat

    dari penilaian sikap dan keterampilan.

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti

    dengan guru IPA pada jumat, 15 Februari 2019 di Madrasah Tsanawiyah

    Laboratorium Kota Jambi penulis menemukan permasalahan pada pembelajaran IPA

    Terpadu yaitu rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai Kriteria

    Ketuntasan Minimun (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70, yang dapat

    dilihat dari hasil rata-rata ulangan harian yang diuraikan dalam Tabel 1.1 sebagai

    berikut.

    Tabel 1.1

    Nilai Ulangan Harian Kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Laboraorium Kota

    Jambi

    No. Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata-rata

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    VIII A

    VIII B

    VIII C

    VIII D

    VIII E

    28

    30

    30

    28

    29

    55.46

    55.27

    51.43

    51.84

    52.45

    Sumber : data dokumentasi hasil belajar ulangan harian siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah

    Laboratorium Kota Jambi.

    Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa khususnya mata

    pelajaran IPA Terpadu masih tergolong sangat rendah. Rendahnya hasil belajar siswa

    dalam proses pembelajaran tidak lepas dari cara guru menyampaikan materi

    pembelajaran cenderung masih menggunakan metode ceramah. Hal ini menyebabkan

    siswa beranggapan bahwa pelajaran IPA Terpadu sangat membosankan sehingga

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    membuat siswa kurang terlibat aktif (pasif) dalam proses pembelajaran. Pasifnya

    siswa merupakan masalah dalam proses pembelajaran karena guru jadi tidak

    mengetahui apakah siswa diam karena telah mengerti pelajaran yang diajarkan atau

    belum. Hal ini dikarenakan keaktifan merupakan salah satu indikasi penilaian proses

    belajar mengajar. Sudjana menyatakan bahwa penilaian proses belajar mengajar

    terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar

    mengajar (Yenny dkk, 2017, hal. 244).

    Keaktifan siswa sering dikaitkan dengan hasil belajar yang dicapai siswa.

    Oleh karena itu guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang dapat

    mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi yang dapat

    membuat siswa terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran adalah dengan

    menggunakan srategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

    Review). Pembelajaran PQ4R merupakan sebuah singkatan dari Preview (siswa

    membaca cepat dan siswa menemukan ide pokok bacaan), Question (siswa membuat

    pertanyaan sendiri), Read (siswa diminta untuk membaca secara detail bacaan),

    Reflect (menghafal, tetapi cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan),

    Recite (mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-

    butir penting menjawab pertanyaan-pertanyaan), dan Review(siswa membaca catatan

    singkat intisari yang telah dibuat siswa).

    Strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

    Review) ini digunakan untuk membantu siswa terlibat aktif dalam proses

    pembelajaran. Karena keterampilan pokok utama yang harus dikembangkan dan

    dikuasai oleh para siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan tambahan

    lainnya sehingga siswa dapat mengingat dan memahami apa yang dipelajari. Strategi

    PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) merupakan turunan dari

    strategi elaborasi. Strategi elaborasi adalah proses penambahan perincian sehingga

    informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu diharapkan dengan

    menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

    Review) dalam proses pembelajaran IPA akan meningkakan keaktifan siswa

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa (Indah

    dkk, 2015 hal. 42).

    Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas, maka

    peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi

    Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Terhadap

    Hasil Belajar IPA kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota

    Jambi”.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan diatas peneliti

    mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

    1. Rendahnya hasil belajar siswa dilihat pada nilai rata-rata ulangan harian yang

    belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70.

    2. Guru masih menggunakan metode ceramah.

    3. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran karena beranggapan bahwa

    mata pelajaran IPA terpadu sangat membosankan.

    C. Pembatasan Masalah

    Untuk menghindari perluasan dari pembahasan yang akan diteliti, peneliti

    membatasi pembahasan yang akan dikaji sebagai berikut:

    1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran PQ4R

    (Preview, Question, Read, Reflect, Recite Review)

    2. Mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang meliputi pengetahuan

    (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application) dan

    analisis (analysis)

    3. Mengukur hasil belajar siswa pada ranah afektif berupa penerimaan

    (receiving) yaitu mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan

    memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat dan responsive

    (responding) dalam hal ini siswa terlibat secara efektif.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    4. Mengukur hasil belajar siswa pada ranah psikomotor berupa manipulasi yaitu

    menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan

    melalui latihan.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka

    permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah strategi pembelajaran PQ4R

    (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) mempengaruhi hasil belajar

    IPA kelas VIII MTs Laboratorium Kota Jambi?”

    E. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan strategi

    pembelajarn PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dengan

    yang tidak menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

    Reflect, Recite, Review).

    F. Kegunaan Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut :

    a. KegunaanTeoritis

    Bertambahnya khazanah keilmuan yang berkaitan dengan strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).

    b. Manfaat Praktis

    1) Bagi guru

    a) Mampu menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan

    pembelajaran dan mampu mengatasi permasalahan tersebut.

    b) Mampu menumbuhkan suasana pembelajaran yang kondusif dan

    meningkatkan kemandirian siswa.

    2) Bagi Peneliti

    Dapat menambah pengalaman peneliti untuk terjun ke bidang pendidikan

    3) Bagi Sekolah

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan masukan untuk

    meningkatkan hasil belajar siswa sehingga prestasi belajar siswa

    meningkat.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

    A. Landasan Teori

    1. Strategi Pembelajaran

    a. Pengertian Strategi Pembelajaran

    Menurut Syaiful (2002, hal. 25) secara umum strategi mempunyai

    pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha

    mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan mengajar,

    strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pendidik dan anak

    didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan

    yang telah digariskan.

    Strategi pembelajaran yang dipilih oleh pendidik selayaknya

    didasarkan pada berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi, dan

    lingkungan yang akan dihadapinya. Pemilihan strategi pembelajaran

    umumnya bertolak dari (a) rumusan tujuan pembelajaran yang telah

    ditetapkan, (b) analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang

    dihasilkan (c) jenis materi pembelajaran yang akan dikombinasikan. Ketiga

    elemen yang dimaksud, selanjutnya disesuaikan dengan media pembelajaran

    atau sumber belajar yang tersedia dan mungkin digunakan (Hamzah, 2014,

    hal. 7).

    Menurut Yatim (2009, hal. 131) menyatakan bahwa strategi

    pembelajaran adalah siasat pendidik dalam mengefektifkan,

    mengefesiensikan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara peserta

    didik dengan komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran

    untuk mencapai tujuan pengajaran.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    b. Pengertian Strategi Pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

    Review (PQ4R).

    Strategi pembelajaran PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi

    elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu peserta didik mengingat apa

    yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar di kelas yang

    dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Dengan keterampilan

    membaca itu setiap peserta didik akan dapat memasuki dunia keilmuan yang

    penuh pesona, memahami khasanah kearifan yang banyak hikmat dan

    mengembangkan berbagai keterampilan lainnya yang amat berguna untuk

    kelak mencapai sukses dalam hidup (Trianto, 2014, 178).

    Aktivitas membaca yang terampil akan membukakan pengetahuan

    yang luas, gerbang kearifan yang dalam, serta keahlian di masa yang akan

    datang. Membaca dapat dipandang sebagai sebuah proses interaktif antara dan

    pikiran. Sebagai proses interaktif keberhasilan membaca akan dipengaruhi

    oleh berbagai faktor pengetahuan yang melatar belakangi strategi membaca.

    Salah satu strategi yang paling banyak dikenal untuk membantu peserta didik

    untuk memahami dan mengaitkan materi yang mereka baca adalah strategi

    PQ4R (Trianto, 2007, hal. 147).

    c. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi pembelajaran PQ4R

    adalah sebagai berikut:

    1) Preview (Menemukan ide-ide pokok)

    Fokus Preview adalah peserta didik menemukan ide-ide pokok yang

    dikembangkan dalam bahan bacaan. Pelacakan ide pokok dilakukan dengan

    membiasakan peserta didik membaca selintas dan cepat bahan bacaan.

    Bagian-bagian yang bisa dibaca misal bab pengantar, daftar isi, topik maupun

    sub topik, judul dan sub judul atau ringkasan pada akhir suatu bab.

    Penelusuran ide pokok dapat juga dilakukan dengan membaca satu atau dua

    kalimat setiap halaman dengan cepat. Singkatnya melalui Preview peserta

    didik telah mempunyai gambaran mengenai hal yang dipelajarinya.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    2) Question (Bertanya)

    Peserta didik merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk dirinya

    sendiri. Pertanyaan dapat dikembangkan dari yang sederhana menuju

    pertanyaan kompleks. Pertanyaan itu meliputi apa, siapa, dimana, kapan,

    mengapa dan bagaimana atau 5W+1H (What, Who, Where, When, Why Dan

    How (Agus, 2015, hal. 122).

    3) Read (Membaca)

    Peserta didik membaca secara detail dari bahan bacaan yang

    dipelajarinya. Pada tahap ini peserta didik diarahkan mencari jawaban

    terhadap semua pertanyaan yang telah dirumuskannya.

    4) Reflect (Memahami Isi Bacaan)

    Selama membaca pesera didik tidak hanya cukup mengingat atau

    menghafal, namun yang terpenting adalah mereka berdialog dengan apa yang

    dibacanya. Mereka mencoba memahami apa yang dibacanya. Caranya,

    (1) Menghubungkan apa yang sudah dibacanya dengan hal-hal yang telah

    diketahui sebelumnya.

    (2) Mengaitkan subtopik-subtopik di dalam teks dengan konsep-konsep.

    (3) Mengaitkan hal yang dibacanya dengan kenyataan yang dihadapinya

    (Agus, 2015, hal. 123).

    5) Recite (Menceritakan)

    Pada langkah kelima ini peserta didik diminta untuk merenungkan

    (mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan

    butir-butir penting dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.

    Peserta didik dapat melihat kembali catatan yang telah dibuat dengan

    menggunakan kata-kata yang telah ditonjolkan dalam bacaan. Berdasarkan

    catatan-catatan yang telah dibuat pada langkah terdahulu dan berlandaskan

    ide-ide yang ada pada peserta didik.maka mereka diminta membuat intisari

    dari bacaan.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    6) Review (Menyimpulkan)

    Pada langkah terakhir ini peserta didik diminta untuk membuat

    rangkuman atau merumuskan intisari dari bahan yang telah dibacanya.

    Terpenting pada tahap ini peserta didik mampu merumuskan kesimpulan

    sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukannya (Trianto,

    2014 hal. 180).

    d. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question,

    Read, Reflect, Recite, Review)

    a) Kelebihan

    Menurut Edi & Febrianda (2017, hal. 107) strategi pembelajaran PQ4R

    memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

    1) Sangat tepat digunakan dalam pengajaran pengetahuan yang bersifar

    deklaratif berupa konsep-konsep, defenisi, kaidah-kaidah dan

    pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

    2) Dapat membantu peserta didik yang daya ingatannya lemah untuk

    menghafal konsep-konsep pelajaran.

    3) Strategi ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari

    materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.

    4) Mampu membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan

    proses bertanya dan mengomunikasikan pengetahuannya.

    5) Strategi ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena

    memberikan kesempatan mengembangkan diri, diharapkan mampu

    memecahkan masalah sendiri dengan menemukan dan bekerja

    sendiri.

    6) Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas.

    b) Kelemahan

    Menurut Wawat (2012, hal. 19) strategi pembelajaran PQ4R juga

    memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    1) Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku peserta didik (buku

    paket) tidak tersedia di sekolah.

    2) Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah peserta didik

    yang terlalu besar karena bimbingan pendidik tidak maksimal

    terutama dalam merumuskan pertanyaan.

    3) Dalam mengimplikasikannya memerlukan waktu yang panjang

    sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah

    ditentukan.

    2. Hasil Belajar

    Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah

    proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik

    pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan siswa sehingga lebih baik dari

    sebelumnya. Hasil belajar digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui sejauh

    mana keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar yang sudah dilakukan.

    Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai

    apakah siswa sudah menguasai ilmu yang sudah dipelajari atas bimbingan guru

    sesuai dengan tujuan yang dirumuskan (Pudyo, 2018, hal. 7).

    Sementara itu Taksonomi Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan

    yang hendak dicapai digolongkan atau dibedakan menjadi 3 bidang adalah

    sebagai berikut:

    a. Bidang kognitif terdiri dari 6 perilaku yaitu mengingat, memahami,

    menerapkan, menganalisis, menilai, dan menciptakan.

    1) Mengingat: menjelaskan jawaban faktual, menguji ingatan, pengenalan

    2) Memahami : menerjemahkan, menjabarkan, menafsirkan,

    menyederhanakan, dan membuat perhitungan

    3) Menerapkan: memahami kapan menerapkan, mengapa menerapkan, dan

    mengenali pola penerapan ke dalam situasi baru, tidak biasa da agak

    berbeda atau berlainan.

    4) Menganalisis: memecahkan ke dalam bagian, bentuk dan pola

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    5) Menilai: berdasarkan kriteria dan menyatakan mengapa ?

    6) Menciptakan: menggabungkan unsur-unsur ke dalam bentuk atau pola

    yang sebelumnya kurang jalan.

    b. Bidang afektif terdiri dari 5 perilaku yaitu penerimaan, responsif, penilaian,

    organisasi dan karakterisasi.

    1) Penerimaan: mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan

    memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat

    2) Responsif: dalam hal ini siswa terlibat secara efektif

    3) Nilai: mengacu kepada nilai atau pentingnya menterikatkan diri pada

    objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima,

    menolak atau tidak menghiraukan.

    4) Organisasi : mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda

    yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik

    internal mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.

    5) Karakterisasi: mengacu kepada karakter dan daya hidup seseorang,

    c. Bidang psikomotor terdiri dari 5 jenis prilaku yaitu meniru, manipulasi,

    presisi, artikulasi, naturalisas

    1) Meniru: terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan

    2) Manipulasi: menekankan perkembangan kemampuan mengikuti

    pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu

    penampilan melalui latihan.

    3) Ketetapan: memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih

    tinggi dalam penampilan.

    4) Artikulasi: menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan

    membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau

    konsistensi internal diantara gerakan-gerakan yang berbeda.

    5) Naturalisasi: menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit

    mengeluarkan energi fisik maupun psikis (Gunawan, 2012, hal. 98).

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    3. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

    Ilmu Pengeahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan

    yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas

    pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh

    adanya kumpulan fakta saja tetapi juga munculnya metode ilmiah yang terwujud

    melalui suatu rangkaian kerja ilmiah nilai dan sikap ilmiah sejalan dengan

    pengertian tersebut.

    Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

    alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

    pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

    tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat

    menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

    sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di dalam

    kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian

    pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

    memahami alam sekitar secara ilmuah.pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri

    dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh

    pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Nurtanto, 2012, hal. 54)

    Mata pelajaran yang penting dan erat kaitannya dengan kehidupan umat

    manusia. Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang

    mempunyai fungsi, tujuan dan ruang lingkup tersendiri, serta mempunyai peran

    yang luas dalam semua aktivitas kehidupan manusia. Kegiatan-kegiatan manusia

    dalam memenuhi kebutuhannya tidak terlepas dan berkaitan erat dengan IPA

    melalui pembelajaran IPA siswa akan memperoleh bekal pengetahuan,

    keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri

    terhadap fenomena dan perubahan-perubahan dilingkungan sekitar dirinya,

    disamping memenuhi keperluan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

    lebih tinggi (Mahyaeni, 2018, hal. 77).

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Menurut Nuraini (2009, hal. 62) menyatakan bahwa keberhasilan

    pembelajaran IPA ditentukan oleh beberapa faktor yaitu kemampuan guru dan

    kemampuan siswa itu sendiri dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA.

    Mengingat pentingnya pembelajarn IPA, maka perlu diupayakan persiapan-

    persiapan pembelajaran yang cukup matang, diantaranya menyiapkan tujuan

    pembelajaran, materi atau bahan ajar, siswa yang menerima pelajaran, guru,

    strategi atau metode yang tepat, situasi, evaluasi, serta pengelolaan kelas yang

    baik yang dilaksanakan oleh guru maupun siswa di dalam kelas.

    4. Penelitian yang Relevan

    1. Metri Jayanti (2013) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh strategi

    belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap

    hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD 13 Pemecutan. Hasil yang

    didapat dari penelitian di atas adalah hasil belajar meningkat dengan

    menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,

    Recite, Review) (Inggit, 2014, hal. 33).

    2. Afrinawati (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “pengaruh strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite Review)

    terhadap hasil belajar siswa (Quasi Eksperimen di SMA Darul Maarif). Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa pengaruh hasil belajar siswa dengan strategi

    PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite Review) dalam rata-rata post

    test sebesar 61,88 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata post test yang

    hanya sebesar 46.

    3. Maya istanti (2008) dalam penelitiannya yang berjudul penerapan strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite Review) pada

    materi biologi siswa kelas X SMA N 1 Banyudono. Berdasarkan hasil tersebut

    dapat disimpulkan bahwa aplikasi pembelajaran PQ4R (Preview, Question,

    Read, Reflect, Recite Review) disertai penggunaan Still Picture dapat

    meningkatkan aktivitas belajar siswa.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    4. Arif Sandro Dermawan (2011) dalam penelitiannya yang berjudul

    “implementasi metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite

    Review) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa”. Hasil

    penelitian yang didapat menunjukkan adanya peningkatan pada aktivitas dan

    hasil belajar siswa.

    5. Latifa aryeni shoffa (2012) dalam penelitiannya dengan judul “pengaruh

    metode pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite

    Review) terhadap hasil belajar fisika (Quasi Eksperimen di SMP Bakti idhata

    Jakarta selatan). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada hasil

    belajar siswa.

    B. Kerangka Berpikir

    Kerangka berpikir merupakan kesimpulan untuk mengetahui adanya

    hubungan antara variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Berdasarkan

    observasi terdapat hasil belajar siswa rendah yang disebabkan oleh pemahaman

    siswa yang kurang terhadap materi pokok yang diajarkan dan juga metode

    pembelajaran yang masih monoton seperti metode ceramah. Oleh karena iu

    diperlukan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.

    Salah satunya adalah strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

    Reflect, Recite, Review).

    Pada penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan

    kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan strategi pembelajaran PQ4R

    (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dan kelas kontrol tidak

    menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,

    Recite, Review) kemudian kedua kelas diberi postest dan diperoleh hasil belajar

    lalu hasil belajar tersebut akan dianalisis dan diambil kesimpulan. Untuk lebih

    jelasnya bisa dilihat pada Gambar 1.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Gambar 1. Kerangka Berpikir

    C. Hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian. Dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

    kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

    didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

    yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2017, hal. 47). Adapun

    hipotesis dari penelitian ini yaitu :

    Ha: Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

    Reflect, Recite, Review) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa

    kelas VIII MTs Laboratorium Kota Jambi.

    Proses Pembelajaran

    Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

    Menggunakan strategi

    pembelajaran PQ4R

    Menggunakan strategi

    pembelajaran konvensional

    Tes Tes

    Hasil Belajar

    Analisis Pengaruh

    Siswa

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di MTs Laboratorium Kota Jambi yang

    beralamat diJalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Telanaipura Kota jambi.

    Waktu pelaksanaan dilakukan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2018/2019.

    B. Pendekatan dan Desain Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif bersifat general, jenis

    metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian eksperimen. Metode

    penelitian yang bersifat eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

    untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu.

    Desain yang digunakan adalah rancangan Post-test only Control Design.

    Fungsi utama Post-test adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta

    didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun

    kelompok serta untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat

    dikuasai oleh peserta didik dan yang belum dikuasainya, yaitu hasil belajar ranah

    kognitif, afektif dan psikomotor (Mulyasa, 2002, hal.17).

    Menurut Sugiyono (2017, hal. 112) mengatakan dalam desain ini terdapat

    2 kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama

    diberi perlakuan X dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi

    perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi

    perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment)

    adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang sesungguhnya pengaruh treatment

    dianalisis dengan uji beda. Pakai statistik t-test misalnya, kalau terdapat

    perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

    maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Tabel 3.1

    Desain Penelitian

    Kelas Perlakuan Post-test

    R1

    R2

    X O

    O

    Keterangan

    R1 : Subjek/sampel kelas perama yang diberi perlakuan (treatment)

    R2 : Subjek/sampel kelas kedua yang tidak diberi perlakuan (control)

    X : Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,

    Question, Read, Reflect, Recite Review)

    O : Post-test

    C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek

    yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

    untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017 hal. 117).

    Populasi dalam peneliian ini adalah siswa-siswi kelas VIII Madrasah Tsanawiyah

    Laboratorium Kota Jambi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2

    Tabel 3.2

    Jumlah Populasi Penelitian

    No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

    Laki-laki Perempuan

    1. VIII A 13 15 28

    2. VIII B 17 13 30

    3. VIII C 14 16 30

    4. VIII D 13 15 28

    5. VIII E 15 14 29 Sumber : Guru mata pelajaran IPA terpadu kelas VIII MTs Laboratorium Kota Jambi

    2. Teknik Pengambilan Sampel

    Sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

    tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

    yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Adapun

    teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster

    Random Samplin (Sugiyono, 2017, hal 120)

    Teknik Cluster Random Sampling ini memilih sampel bukan didasarkan

    pada individual, tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah atau kelompok

    subjek yang secara alami berkumpul bersama (Sukardi, 2011, hal. 61)

    Sampel dapat diambil jika keadaan subjek dalam populasi benar-benar

    homogeny. Apabila subjek populasi tidak homogen, maka kesimpulannya tidak

    boleh diperlakukan bagi seluruh populasi (hasilnya tidak boleh

    digeneralisasikan). Dalam penelitian ini dibutuhkan dua kelas yaitu kelas

    eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran

    PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dan kelas control yang

    dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran sebagaimana

    biasanya yang digunakan oleh guru mata pelajaran IPA Terpadu. Agar dapat

    mendapatkan sampel yang representative, maka perlu dilakukan uji homogenitas

    varians populasi dengan uji barlet dan melakukan uji normalitas dengan uji

    liliofor. Setelah diketahui populasi berdistribusi normal dan bervarian homogen,

    maka digunakan teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik

    Cluster Random Sampling untuk menentukan kelas sampel dengan melakukan

    pengambilan secara acak, yang terpilih pertama yaitu kelas VIII B sebagai kelas

    eksperimen dan yang terpilih kedua yaitu kelas VIII C sebagai kelas kontrol.

    D. Variabel-variabel dan Perlakuan Penelitian

    1. Variabel terikat

    Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar mata

    pelajaran ilmu pengetahuan alam pada siswa-siswi kelas VIII MTs

    Laboratorium Kota Jambi.

    2. Variabel bebas

    Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    E. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh

    peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

    lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah

    diolah. Agar penelitian ini mendapatkan hasil yang sesuai dengan hipotesis yang

    telah peneliti buat, instrumen yang peneliti ambil untuk mengumpulkan data

    dalam penelitian ini antara lain, tes tertulis, kuesioner (angket) dan dokumentasi.

    1. Tes Tertulis

    Tes tertulis merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang

    bersifat komprehensif, yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

    pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau

    kelompok (Majid, 2014, hal. 68-69). Menurut Arikunto (2013: 193) tes

    merupakan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

    mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat

    yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, instrumen

    yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar pada aspek kognitif

    kedua kelas sampel adalah soal pilihan ganda.

    2. Kuesioner (Angket)

    Kuesionner (angket) merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

    memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

    untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017, hal. 142). Penilaian ini menggunakan

    angket berbentuk checklist dengan jumlah item pernyataan sebanyak 20 butir

    pernyataan aspek afektif dan 10 butir pernyataan aspek psikomotor serta

    membutuhkan satu orang observer guna melihat aspek keterampilan atau

    psikomotor siswa.

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan data sekunder yang disimpan dalam bentuk

    dokumen atau file, buku, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Teknik ini

    peneliti gunakan untuk memperoleh data jumlah siswa/i. dan nama-nama

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    siswa/i dan yang terpenting dokumentasi nilai nilai-nilai ujian siswa yang

    berhungan dengan judul proposal yang peneliti buat (Wawat, 2012, hal. 24)

    4. Kalibrasi instrumen

    a. Validitas

    Validitas merupakan syarat yang terpenting dalam suatu evaluasi.

    Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (disebut

    valid) jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya

    akan diukur (Purwanto, 2010, hal.23).

    Arikunto (2013, hal. 59) menegaskan sebuah tes dikatakan memiliki

    validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki

    kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Teknik yang

    digunakan untuk mengetahui kesejajaran dalam penelitian ini adalah teknik

    korelasi product moment dengan angka kasar, dengan rumus sebagai

    berikut:

    𝑟𝑥𝑦 = ∑ (∑ (∑

    √[ ∑ (∑ ] [ ∑ (∑ ]

    Keterangan :

    𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dua variabel yangdikorelasikan

    N = Jumlah sampel

    X = Skor dari setiap butir item

    Y = Skor total

    X = Jumlah skor butir item

    Ʃ y = Jumlah skor total

    Kriteria pengukuran validitas soal adalah :

    0,80

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    0,00

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Keterangan:

    P = Indeks kesukaran.

    B = Banyak siswa yang menjawab soal dengan benar.

    Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

    Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering

    diklasifikasikan sebagai berikut:

    1) Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

    2) Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

    3) Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

    d. Daya Pembeda

    Daryanto (2007, hal. 33) mengatakan daya beda soal adalah

    kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang

    berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampua rendah. Rumus untuk

    mencari indeks daya pembeda soal adalah sebagai berikut:

    D =

    -

    Keterangan:

    J = Jumlah peserta tes

    JA = Banyaknya peserta kelompok atas

    JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

    BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

    itudengan benar

    BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

    itu dengan benar

    Klasifikasi daya pembeda:

    D : 0,00 – 0,20 = jelek (poor)

    D : 0,20 – 0,40 = cukup (satisfactory)

    D : 0,40 – 0,70 = baik (good)

    D : 0,70 – 1,00 = baik sekali (excellent)

    F. Teknik Analisis Data

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah

    jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah ataumenguji hipotesis

    yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik

    analisis datamenggunakan metode statistik yang sudah tersedia (Sugiyono, 2017,

    hal. 333)

    1. Uji Normalitas

    a) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar (X1,X2,X3…..)

    b) Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan mengunakan rata-

    rata tunggal.

    c) Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi

    tunggal.

    d) Menghitung Z dengan rumus:

    Zi = ̅

    e) Menentukan nilai tabel Z (melihat lampiran tabel Z) berdasarkan nilai Z,

    dengan mengabaikan nilai negatifnya.

    f) Menentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarka tabel Z (tulis

    dengan symbol F (zi) yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel Z apabila nilai

    zi negatif (-) dan 0,5 + nilai tabel Z apabila nilai Zi positif (+)

    g) Menghitung frekuensi komulatif nyatan dari masing-masing nilai Z untuk

    setiap baris dan sebut dengan S (zi) kemudian dibagi dengan jumlah number

    of cases(N) sampel.

    h) Menentukan nilai Lhitung dibandingkan dengan nilai Ltabel (tabel nilai kritis uji

    liliefors) dalam hal ini taraf signifikan yang digunakan sebesar 5% (0,05).

    Apabila Lhitung < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

    normal (Sudjana, 2005, hal. 466-567).

    2. Uji homogenitas

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek (tiga

    sampel atau lebih) yang diteliti mempunyai varian yang sama.

    Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:

    a. Menentukan skor tertinggi dan terendah

    Skor tertingi (H)

    Skor terendah (L)

    b. Menentukan rentangan (R)

    R = H – L + 1

    c. Menentukan banyak kelas

    K = 1 + 3,33 log n

    d. Menentukan panjang kelas

    I =

    e. Mencari nilai rata-rata

    ̅= ∑

    f. Menentukan nilai standar deviasi

    S = √ (

    (

    g. Mencari nilai varian terbesar dan terkecil

    Fhitung=

    h. Bandingkan Fhitungdengan nilai Ftabeldengan nilai α = 0,05 derajat kebebasan

    (db) = n-1, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

    Jika Fhitung Ftabel tidak homogen

    Jika Fhitung Ftabelhomogeny

    3. Uji “t” test

    Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis komparasional

    dengan menggunakan “t” test untuk sampel besar yang tidak saling

    berhubungan. Rumus perhitungan “t” test adalah:

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    t0 =

    keterangan :

    t0 = t observasi atau t hasil perhitungan

    M1 = mean kelompok 1 pada variabel X

    M2 = mean kelompok II dari variabel Y

    SEm1 – m2 = standar error perbedaan dua mean sampel

    Interpretasi :

    Jika thitung >ttabel maka Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan

    (terdapat perbedaan yang signiikan)

    Jika thitung >ttabelmaka Ho diterima, berartin tidak terdapat pengaruh yang

    signifikan (tidak ada perbedaan yang signifikan) (sudjono, 2015, hal. 346-353).

    4. Ukuran efek (Effect Size)

    Setelah berhasil menguji hipotesis dengan taraf signifikan tertentu, maka

    bahasan selanjutnya adalah ukuran efek. Ukuran efek adalah besarnya efek

    yang ditimbulkan oleh parameter yang diuji dalam pengujian hipotesis selain

    itu, dalam hal ini akan dilihat seberapa besar efek pengaruh strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

    terhadap hasil belajar dengan menggunakan rumus Cohen’s sebagai berikut:

    Ds = t0 √

    Keterangan :

    ds = besar pengaruh perlakuan yang diberikan

    nA = jumlah sampel kelas kontrol

    nB = jumlah sampel kelas eksperimen

    t0 = hasil uji “t”

    dengan kriteria nilai Cohen‟s seperti pada Tabel 3.3 berikut ini

    Tabel 3.3

    Kriteria interpretasi nilai Cohen’s

    Cohen’s Standard Effect size Persentage (%)

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Tinggi 2,0 97,7

    1,9 97,1

    1,8 96,4

    1,7 95,5

    1,6 94,5

    1,5 93,3

    1,4 91,9

    1,3 90

    1,2 88

    1,1 86

    1,0 84

    0,9 82

    0,8 79

    Sedang 0,7 76

    0,6 73

    0,5 69

    Rendah 0,4 66

    0,3 62

    0,2 58

    0,1 54

    0,0 50

    Kriteria yang diusulkan oleh Cohen‟s tentang besar kecilnya ukuran efek

    adalah sebagai berikut:

    0 < d < 0,4 efek rendah

    0,5< d < 0,7 efek sedang

    D > 0,8 efek tinggi

    G. Hipotesis Statistik

    Hipotesis statistik diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan

    populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang

    diperoleh dari sampel penelitian (statistik), jadi maksudnya adalah taksiran

    keadaan populasi melalui data sampel (Sugiyono, 2014, hal. 160). Hipotesis yang

    diuji dalam penelitian ini adalah uji dua pihak sebagai berikut (Sudjana, 2012,

    hal. 247).

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Ha: Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

    Reflect, Recite Review) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas

    VIII MTs Laboratorium Kota Jambi.

    Ho: Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

    Reflect, Recite Review) tidak berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa

    kelas VIII MTs Laboratorium Kota Jambi.

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. HASIL PENELITIAN

    Penelitian dilakukan di MTs Laboratorium Kota Jambi. Penelitian ini

    dilakukan selama 3 kali pertemuan, dengan 2 kali pertemuan dalam minggu awal

    penelitian dan 1 kali dalam minggu selanjutnya. Setelah selesai melakukan

    proses pembelajaran selama 3 kali pertemuan, siswa diberikan tes di akhir

    perlakuan (ulangan harian) pada pertemuan ke-3 dalam 2 jam pelajaran terakhir,

    untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal pada materi

    sistem ekskresi pada manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelas, yaitu

    kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol.

    Kelas eksperimen adalah kelas VIII B (30 orang) yang menerapkan strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

    sedangkan kelas kontrol adalah kelas VIII C (30 orang) yang tidak menerapkan

    strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

    dan menggunakan strategi konvensional dengan menggunakan metode ceramah.

    Adapun jadwal pembelajaran yang telah dilakukan penulis dapat dilihat pada

    Tabel 4.1 berikut ini:

    Tabel 4.1

    Jadwal Penelitian Proses Pembelajaran

    Pertemuan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

    Pertama Selasa, 30 April 2019 Kamis, 9 Mei 2019

    Kedua Selasa, 7 Mei 2019 Jumat, 10 Mei 2019

    Ketiga Rabu, 8 Mei 2019 Kamis, 16 Mei 2019

    Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa tes dan

    angket. Sebelum dilaksanakan tes hasil belajar pada kelas sampel, terlebih dahulu

    dilakukan validasi dan uji coba soal tes hasil belajar pada kelas uji coba. Pada

    tahap validasi soal ini dilakukan 30 siswa dan dosen sebagai validator yang

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    merupakan seorang yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. Setelah selesai

    diuji cobakan, maka hasil uji coba tersebut dianalisis terlebih dahulu untuk

    mendapatkan butir-butir soal yang dapat digunakan. Berdasarkan uji coba yang

    telah dilakukan dengan n = 30 dan taraf antara 5% diperoleh r tabel = 0,361

    sehingga butir soal dikatakan valid jika r hitung > 0,361. Dari hasil uji coba 35 soal

    objektif, 25 butir soal dinyatakan valid dan 10 butir soal dinyatakan tidak valid.

    Soal yang tidak valid tidak digunakan dalam instrumen tes. Perhitungan lengkap

    untuk validasi soal dapat dilihat pada Lampiran 10.

    Reliabilitas soal perhitungannya menggunakan metode Kt-21. Adapun r11

    0,6667> 0,3388 (lihat pada Lampiran 11) yang menunjukkan bahwa instrumen

    tes dinyatakan valid dan reliabilitas serta dapat dijadikan sebagai alat

    pengumpulan data dalam penelitian.

    Tingkat kesukaran instrumen butir-butir soal berdasarkan hasil uji coba

    instrumen yang telah dilakukan mendapatkan hasil yaitu 9 soal dengan kategori

    rendah, 16 soal dengan kategori sedang dan tidak ada soal dengan kategori sukar.

    Perhitungan lengkap untuk tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Lampiran

    12.

    Selanjutnya untuk uji daya pembeda butir-butir soal berdasarkan hasil uji

    coba instrumen yang telah dilakukan mendapatkan hasil yaitu ada 10 soal

    dengan klasifikasi daya beda jelek, 20 soal memiliki klasifikasi daya beda cukup

    dan 5 soal memiliki daya beda baik. Perhitungan lengkap untuk daya beda soal

    dapat dilihat pada Lampiran 13.

    Berdasarkan uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan uji

    daya beda soal, maka soal yang digunakan sebagai soal post test dalam penelitian

    sebanyak 25 soal. Selanjutnya setelah selesai materi pokok bahasan sistem

    ekskresi pada manusia pada kelas sampel, penelitian memberikan 25 soal tes

    objektif tersebut setelah proses pembelajaran berakhir.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Setelah data hasil tes siswa didapat, peneliti melakukan perhitungan data

    yang dikumpulkan. Hasil perhitungan data digunakan untuk menjawab rumusan

    masalah.

    a. Signifikan Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview,

    Question, Read, Recite, Reflect, Review) Terhadap Hasil Belajar Kognitif

    Siswa

    Signifikasi hasil belajar biologi siswa dari kelas Kontrol (kelas yang tidak

    menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,

    Recite, Review) dalam proses pembelajarannya akan tetapi menerapkan metode

    ceramah, Tanya jawab serta diskusi biasa, dan kelas eksperimen (kelas yang

    menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Recite,

    Reflect, Review).

    1) Hasil Belajar Ranah Kognitif

    Hasil belajar ranah kognitif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

    dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

    Tabel 4.2

    Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

    No. Ukuran Penetapan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

    1. Nilai tertinggi 86 91

    2. Nilai terendah 40 54

    3. Nilai range 47 38

    4. Nilai mean 67,8 76,53

    5. Nilai median 71 77

    6. Nilai modus 60 74

    7. Nilai standar deviasi 14,41 11,56

    8. Nilai standar eror 2,14 2,67

    Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai tertinggi dari kelas

    eksperimen lebih besar dibandingkan nilai tertinggi dari kelas kontrol, yaitu 91

    dan 86. Kemudian nilai terendah dari kelas eksperimen lebih besar

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    dibandingkan dengan nilai terendah dari kelas kontrol, yaitu 54 dan 40.

    Selanjutnya nilai rata-rata dari kelas eksperimen lebih besar dibandingkan

    dengan nilai dari kelas kontrol, yaitu 76,53 dan 67,8. Untuk nilai standar

    deviasi dari kelas eksperimen juga lebih kecil dibandingkan dari kelas kontrol

    yaitu 11,56 dan 14,41. Selain itu juga nilai standar error dari kelas eksperimen

    juga lebih lebih kecil dibandingkan dari kelas kontrol, yaitu 2,14 dan 2,67. Jadi

    nilai yang lebih dominan lebih besar adalah nilai kelas eksperimen, maka hasil

    belajar siswa yang menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,

    Question, Read, Recite, Reflect, Review) lebih baik dibandingkan hasil belaja

    biologi siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,

    Question, Read, Recite, Reflect, Review). Selain itu untuk hasil kedua kelas

    sampel juga dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:

    Gambar 4.1. Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen

    dan Kelas Kontrol

    Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar

    kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbandingan yang

    cukup tinggi yaitu 76,53 untuk kelas eksperimen dan 67,8 untuk kelas kontrol.

    Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada strategi pembelajaran

    62

    64

    66

    68

    70

    72

    74

    76

    78

    kelas eksperimen kelas kontrol

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil

    belajar siswa pada ranah kognitif.

    2) Uji Homogenitas Ranah Kognitif

    Hasil perhitungan uji homogenitas data pada penelitian ini adalah

    sebagai berikut: perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 21). Hasil

    uji homogenitas ranah kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

    dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

    Tabel 4.3

    Hasil Uji Homogenitas Ranah Kognitif

    No. Statistik Nilai

    1. S2

    eksperimen 123,43

    2. S2 kontrol 214,65

    3. Fhitung 1,73

    4. Ftabel 1,84

    5. Perbandingan 1,73 6. Kesimpulan Fhitung Ftabel, maka kedua sampel

    penelitian bervarians homogeny

    Berdasarkan Tabel 4.3 uji homogenitas menunjukkan bahwa hasil

    perhitungan varians kelas eksperimen = 138,61 sedangkan varians kelas kontrol

    248,71. Dengan membandingkan fhitung dengan ftabel diperoleh fhitung = 1,73 dengan

    db pembilang = n– 1= 30 – 1 = 29 (untuk varians besar) dan dbpenebut = n – 1 = 30 – 1

    = 29 (untuk varians kecil), taraf signifikan (α) = 0,05 maka diperoleh ftabel = 1,84.

    Hasil tersebut memberikan interpretasi bahwa fhitung < ftabel atau 1,73 < 1,84 maka

    varians-varians dalam populasi yang diteliti adalah homogen.

    3) Uji Normalitas Ranah Kognitif

    Hasil uji normalitas (Lampiran 20) posttest kelas eksperimen dan kelas

    kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

    Tabel 4.4

    Hasil Uji Normalitas Ranah Kogniif

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    No. Statistik Nilai Posttest

    Eksperimen Kontrol

    1. N 30 30

    2. ̅ 76,53 67,8 3. SD 11,56 14,41

    4. Lhitung 0,106 0,137

    5. Ltabel 0,161 0,161

    Xhitung Xtabel, maka kedua sampel 6. Kesimpulan Berdistribusi Normal

    Berdasarkan Tabel 4.4 diatas diperoleh, hasil belajar siswa kelas eksperimen

    adalah Xhitung < Xtabel atau 0,106 < 0,161. Hasil belajar siswa kelas kontrol adalah

    Xhitung < Xtabel atau 0,137 < 0,161. Maka kelas eksperimen dan kelas kontrol

    berdistribusi Normal.

    4) Hasil Uji “t” Ranah Kognitif

    Signifikan atau tidaknya penggunaan strategi pembelajaran PQ4R

    (Preview, Question, Read, Recite, Reflect, Review) dapat di ukur dengan

    menggunakan analisis parametrik dengan rumus test “t”. Untuk perhitungannya

    dapat dilihat pada Lampiran 24. Hasil uji “t” dalam penelitian ini dapat dilihat

    pada Tabel 4.5 berikut ini:

    Tabel 4.5

    Uji “t” Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa

    No. Nilai posttest siswa kelas

    eksperimen

    Nilai posttest siswa kelas

    control

    1. M1 = 76,53 M2 = 67,8

    2. SEM1 = 2,14 SEM2 = 2,67

    3. SEM1-M2 = 3,42

    4. t0 = 2,55

    5. Db = 58

    6. T tabel 5% = 2,00

    7. Kesimpulan 2,55 > 2,00, Ha diterima H0 ditolak

    Berdasarkan Tabel 4.5 diatas. Nilai “t” yang peneliti peroleh melalui

    perhitungan (t0 – 2,55) adalah lebih besar dari ttabel pada taraf signifikan 5% ,

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    2,55 > 2,00, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

    bahwa terdapat perbedaan mean yang signifikan antara kelas yang

    menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,

    Recite, Review) dan yang tidak menggunakan strategi pembelajaran PQ4R

    (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) berpengaruh terhadap hasil

    belajar siswa MTs Laboratorium Kota Jambi pada ranah kognitif.

    5) Uji Effect Size Ranah Kognitif

    Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran 23), didapatkan Effect Size

    perlakuan yang diberikan adalah 0,6. Kriteria yang diusulkan oleh Cohen’s

    tentang besar kecilnya ukuran efek adalah sebagai berikut:

    0 d 0,4 efek rendah

    0 0,7 efek sedang

    d 0,8 efek tinggi

    Berdasarkan kriteria dari Cohen’s tersebut, maka pada penelitian ini

    diperoleh besarnya effect size perlakuan yang diberikan adalah 0,7 dengan

    persentase 73%. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang cukup

    tinggi dan dari pengaruh strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

    Reflect, Recite, Review) terhadap hasil belajar siswa pada aspek kognitif.

    b. Signifikan Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview,

    Question, Read, Reflect, Recite, Review) Terhadap Hasil Belajar Afektif

    Siswa

    Signifikansi hasil belajar afektif siswa dari kelas kontrol (kelas yang tidak

    menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,

    Recite, Review)) dan kelas eksperimen (kelas yang menerapkan strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review))

    menggunakan angket yang diberikan kepada dua kelas tersebut.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    1) Hasil Belajar Ranah Afektif

    Hasil belajar ranah afektif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat

    dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

    Tabel 4.6

    Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

    No. Ukuran Penetapan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

    1. Nilai tertinggi 80 90

    2. Nilai terendah 56 58

    3. Nilai range 25 33

    4. Nilai mean 69,6 73,87

    5. Nilai median 71 74

    6. Nilai modus 68 76

    7. Nilai standar deviasi 7,12 7,33

    8. Nilai standar error 1,32 1,36

    Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa nilai tertinggi dari kelas eksperimen

    lebih besar dibandingkan nilai tertinggi dari kelas kontrol, yaitu 90 dan 80.

    Kemudian, nilai terendah dari kelas eksperimen sama dengan nilai terendah kelas

    kontrol, yaitu 58 dan 56. Selanjutnya nilai rata-rata dari kelas eksperimen lebih

    besar dibandingkan nilai kelas kontrol, yaitu 73,87 dan 69,6. Untuk nilai standar

    deviasi dari kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dari kelas kontrol, yaitu

    7,33 dan 7,12. Selain itu juga nilai standar error dari kelas eksperimen juga lebih

    besar dibandingkan dari kelas kontrol, yaitu 1,36 dan 1,32. Jadi, berdasarkan

    nilai yang diperoleh, maka hasil belajar siswa yang menerapkan strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) lebih

    baik dibandingkan hasil belajar biologi siswa yang tidak menerapkan strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review). Selain

    itu untuk hasil kedua kelas juga dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini:

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Gambar 4.2. Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas Eksperimen dan

    Kelas Kontrol

    Berdasarkan gambar 4.2 terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar

    afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbandingan yang

    cukup tinggi yaitu 73,87 untuk kelas eksperimen dan 69,6 untuk kelas kontrol.

    Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada strategi pembelajaran

    PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil

    belajar siswa pada ranah afektif.

    2) Hasil Uji Homogenitas Ranah Afektif

    Hasil perhitungan uji homogenitas data ranah afektif pada penelitian

    ini adalah sebagai berikut (perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran

    21). Hasil uji normalitas ranah afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol

    dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

    Tabel 4.7

    Hasil Uji Homogenitas Ranah Afektif

    No. Statistik Nilai

    1. S2

    eksperimen 55,70

    2. S2

    kontrol 52,52

    67

    68

    69

    70

    71

    72

    73

    74

    75

    kelas eksperimen kelas kontrol

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    3. Fhitung 0,106

    4. Ftabel 1,84

    5. Perbandingan 1,106 1,84 Fhitung Ftabel , maka kedua sampel Penelitian bervarians homogeny

    6. Kesimpulan

    Berdasarkan Tabel 4.7 uji homogenitas menunjukkan bahwa hasil

    perhitungan varians kelas eksperimen = 55,70 sedangkan varians kelas kontrol

    52,52. Dengan membandingkan fhitung dengan ftabel diperoleh fhitung = 1,106

    dengan dbpembilang = n – 1 = 30-1 = 29 (untuk varians besar) dan dbpenyebut = n –

    1 = 30-1 = 29 (untuk varians kecil), taraf signifikan (α) = 0,05 maka diperoleh

    ftabel= 1,84. Hasil tersebut memberikan interpretasi bahwa fhitung < ftabel atau

    1,106< 1,84 maka varians-varians dalam populasi ang diteliti adalah

    homogen.

    3) Uji Normalitas Ranah Afekif

    Uji normalitas ranah afektif juga menggunakan uji Liliefors.

    (perhiungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 20). Hasil uji normalitas

    ranah afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.8

    berikut ini:

    Tabel 4.8

    Hasil Uji Normalitas Ranah Afektif

    No. Statisik Nilai

    Eksperimen Kontrol

    1. N 30 30

    2. ̅ 73,87 69,6 3. SD 7,33 7,12

    4. Lhitung 0,119 0,082

    5. Ltabel 0,161 0,161

    Xhitung Xtabel, maka kedua sampel 6. Kesimpulan Berdistribusi Normal

    Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh, hasil belajar ranah afektif siswa

    kelas eksperimen adalah Xhitung < Xtabel atau 0,119 < 0,161.Hasil belajar siswa

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    kelas kontrol adalah Xhitung < Xtabel atau 0,082 < 0,161.Maka kelas eksperimen

    dan kelas kontrol berdistribusi Normal.

    4) Hasil Uji “t” Ranah Afektif

    Signifikan atau tidaknya penggunaan strategi pembelajaran PQ4R

    (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat di ukur dengan

    menggunakan analisis parametrik dengan rumus “t”. Untuk perhitungannya

    dapat dilihat pada Lampiran 22. Hasil uji “t” dalam penelitian ini dapat dilihat

    pada Tabel 4.9 berikut ini:

    Tabel 4.9

    Uji “t” Tes Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa

    No. Nilai siswa kelas

    eksperimen

    Nilai siswa kelas control

    1. M1 = 73,87 M2 = 69,6

    2. SEM1 = 1,36 SEM2 = 1,32

    3. SEM1-M2 = 1,89

    4. t0 = 2,25

    5. Db = 58

    6. Ttabel 5% = 2,00

    7. Kesimpulan 2,25 > 2,00, Ha diterima Ho ditolak

    Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, nilai “t” yang peneliti peroleh melalui

    perhitungan (t0 = 2,25) adalah lebih besar dari ttabel pada taraf signifikan 5%,

    2,25 > 2,00, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

    bahwa terdapat perbedaan mean yang signifikan antara kelas yang diterapkan

    strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

    Review) dan yang tidak menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,

    Question, Read, Reflect, Recite, Review). Dengan demikian dapat dinyatakan

    bahwa penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

    Reflect, Recite, Review) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa MTs

    Laboratorium Kota Jambi pada ranah afektif.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    5) Uji Effect Size Ranah Afektif

    Berdasarkan hasil perhitungan (Lampiran 23), didapatkan Effect Size

    perlakuan yang diberikan adalah 0,6. Kriteria yang diusulkan oleh Cohen’s

    tentang besar kecilnya ukuran efek adalah sebagai berikut:

    0 d 0,4 efek rendah

    0 0,7 efek sedang

    d 0,8 efek tinggi

    Berdasarkan kriteria dari Cohen’s tersebut, maka pada penelitian ini diperoleh

    besarnya Effect Size perlakuan yang diberikan adalah 0,7 dengan persentase

    73%. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang cukup besar dan dari

    pengaruh strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,

    Recite, Review) terhadap hasil belajar siswa pada aspek afektif.

    c. Signifikan Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview,

    Question, Read, Reflect, Recite, Review) Terhadap Hasil Belajar

    Psikomotorik Siswa

    Signifikan hasil belajar psikomotorik siswa dari kelas kontrol (kelas yang

    tidak menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

    Reflect, Recite, Review)) dan kelas eksperimen (kelas yang menggunakan

    strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review))

    menggunakan angket yang dinilai oleh guru terhadap kedua kelas tersebut.

    1) Hasil Belajar Ranah Psikomotorik

    Hasil belajar ranah psikomotorik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

    dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini:

    Tabel 4.10

    Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.

    No. Ukuran Penetapan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

    1. Nilai tertinggi 64 69

    2. Nilai terendah 40 44

    3. Nilai range 25 25

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    4. Nilai mean 54,47 58,93

    5. Nilai median 60 54

    6. Nilai modus 68 54

    7. Nilai standar deviasi 6,3 7,78

    8. Nilai standar error 1,16 1,44

    Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai tertinggi dari kelas

    eksperimen lebih besar dibandingkan nilai tertinggi dari kelas kontrol, yaitu 69

    dan 64. Kemudian, nilai terendah dari kelas eksperimen sama dengan nilai

    terendah kelas kontrol, yaitu 44 dan 40. Selanjutnya nilai rata-rata dari kelas

    eksperimen lebih besar dibandingkan nilai kelas kontrol, yaitu 58,93 dan 54,57.

    Untuk nilai standar deviasi dari kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dari

    kelas kontrol, yaitu 7,78 dan 6,3. Selain itu juga nilai standar error dari kelas

    eksperimen juga lebih besar dibandingkan dari kelas control, yaitu 1,44 dan 1,16.

    Jadi, berdasarkan nilai yang diperoleh, maka hasil belajar siswa yang

    menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,

    Recite Review) lebih baik dibandingkan hasil belajar biologi siswa yang tidak

    menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,

    Recite, Review). Selain itu untuk hasil kedua kelas sampel juga dapat dilihat pada

    gambar 4.3 berikut ini:

    Gambar 4.3. Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen

    dan Kelas Kontrol

    51

    52

    53

    54

    55

    56

    57

    58

    59

    60

    61

    kelas eksperimen kelas kontrol

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar

    psikomotor kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbandingan yang

    cukup tinggi yaitu 58,93 untuk kelas eksperimen dan 54,47 untuk kelas

    kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada strategi

    pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

    terhadap hasil belajar siswa pada ranah psikomotor.

    2) Hasil Uji Homogenitas Ranah Psikomotor

    Hasil perhitungan uji homogenitas data ranah psikomotor pada penelitian

    ini adalah sebagai berikut (perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 21).

    Hasil uji normalitas ranah psikomotor kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

    dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini:

    Tabel 4.11

    Hasil Uji Homogenitas Ranah Psikomotor

    No. Statistik Nilai

    1. S2

    eksperimen 62,55

    2. S2

    kontrol 41,01

    3. Fhitung 1,52

    4. Ftabel 1,84

    5. Perbandingan

    Kesimpulan 1,52 1,84

    Fhitung Ftabel , maka kedua sampel Penelitian bervarians homogeny

    6.

    Berdasarkan Tabel 4.11 uji homogenitas menunjukkan bahwa hasil

    perhitungan varians kelas eksperimen = 62,55 sedangkan varians kelas kontrol

    41,01. Dengan membandingkan fhitung dengan ftabel diperoleh fhitung = 1,52

    dengan dbpembilang = n – 1 = 30-1 = 29 (untuk varians besar) dan dbpenyebut = n – 1

    = 30-1 = 29 (untuk varians kecil), taraf signifikan (α) = 0,05 maka diperoleh

    ftabel= 1,84. Hasil tersebut memberikan interpretasi bahwa fhitung < ftabel atau

    1,52< 1,84 maka varians-varians dalam populasi yang diteliti adalah homogen.

    3) Uji Normalitas Ranah psikomotor

    Uji normalitas ranah psikomotorik juga menggunakan uji Liliefors.

    (perhiungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 20). Hasil uji normalitas

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    ranah psikomo