Upload
others
View
38
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pelaksanaan Uji Pratransfusidi Bank Darah
Dr. dr. Ni Kadek Mulyantari, Sp.PK(K)
Departemen Patologi Klinik FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar
The Food and Drug Administration(FDA) defines blood components as pharmaceuticals becauseof the intent of their use to cure, mitigate, treat, or prevent
disease.
DEFINISI
Serangkaian tahapan pemeriksaan yang dibutuhkan untuk memastikan kompatibilitas darah donor dengan darah pasien.
Penyiapan permintaan darah, identifikasi pasien, pengambilan dan pelabelan sampel darah, pemeriksaan golongan darah, skrining dan identifikasi antibodi, distribusi dan transportasi, identifikasi pasien.
TUJUAN
Uji pratransfusi yang adekuat tidak hanya bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup yang normal dari komponen darah yang ditransfusikan dalam sirkulasi pasien tetapi secara ketat melaksanakan semua aspek dalam tahapan uji pratransfusi dan memilih unit darah donor yang tepat untuk memastikan keamanan transfusi.
Memilih komponen darah yang kompatibel, mencegah reaksi transfusi dan memaksimalkan masa hidup komponen darah setelah transfusi.
Uji Pratransfusi
Dilakukan untuk
mencegah terjadinya
reaksi transfusi hemolitik
yang dimediasi oleh
faktor immune
Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus
Skrining dan identifikasi antibodi
Crossmatch
COMPATIBILITY TESTING ≈ UJI PRATRANSFUSI
Identifikasi pasien dan sampel dengan
tepat dan benar
Pemeriksaan golongan darah ABO dan D pada sampel pasien
Pemeriksaan unexpected/clinicallly
significant RBC antibodies pada serum/plasma pasien
(antibodi non-ABO yang menyebabkan reaksi hemolitik atau HDFN)
Membandingkan hasil sekarang dengan riwayat
sebelumnya
Konfirmasi golongan darah
ABO pada komponen RBC (darah donor)
Konfirmasi D-type pada komponen
RBC dengan golongan D-negatif
Pilih komponen darah dengan ABO dan D yang sesuai
untuk pasien
Serologic /computer
crossmatch (untuk komponen darah
yang mengandung >2 mL RBC)
Label komponen darah dengan
identitas pasien yang tepat
Uji Pratransfusi menurut standar AABB 2019
Request for transfusion
Identification of transfusion recipient and blood specimen collected
Testing of transfusion recipient’s blood specimen: Evaluation of specimen for testing suitability
ABO group Rh type (Weak D testing is optional when
testing the patient) Screening for unexpected antibodies to red
cell antigens Antibody identification if unexpected
antibodies are detected Comparison of current and previous test
results, and any discrepancies shall be investigated and appropriate action taken before a unit is issued for transfusion
Donor RBC unit testing:ABO group confirmation and Rh type confirmation for Rh-negativeRBC units
Donor red blood cell unit selection: Selection of components of ABO group and Rh type
that are compatible with the transfusion recipient and with any unexpected allogeneic antibodies
Compatibility testing (crossmatch): Serologic Computer or electronic
Labeling of blood or blood components with the recipient’s identifying information and issue
Uji Pratransfusi (Modern blood banking&transfusion Practices 2019)
Identifikasi pasien dengan akurat saat melakukan pengambilan sampel darah sangat penting dalam menjamin keselamatan transfusi
Mistransfusion: transfusi dengan komponen darah(1) dengan golongan darah yang salah(2) yang ditujukan untuk pasien lain(3) yang tidak sesuai dengan permintaan
Penyebab :(1) WBIT (mislabeling specimen)(2) Kesalahan identifikasi pasien(3) Testing errors.
IDENTIFIKASI PASIEN
Informasi yang tercantum pada label:1. Identitas pasien, minimal 2 (nama lengkap, tanggal lahir, no CM)
2. Tanggal pengambilan sampel
3. Identitas flebotomist
Pelabelan dilakukan segera setelah sampeldiambil dan disamping pasien
Tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan lainsebelum selesai melabel
PELABELAN SAMPEL DARAH
Pasien wanita, 60 tahun, Hb 7,11 diagnosis CKD st V. Permintaan darah datang dari UGDdan tiba di BDRS jam 05.25 pagi. Tidak ada riwayat transfusi. Hasil pemeriksaan golongandarah B positif. Disiapkan PRC golongan darah B 2 kantong. Hasil crossmatch kompatibel.
Sore hari ada laporan reaksi transfusi dari ruang perawatan. Jenis reaksi transfusi yangdilaporkan : demam, nyeri dada, sesak nafas.
Volume transfusi 246 mL, Volume yang masuk 46 mL, sisa 200 mL.
Form monitoring tranfusi beserta sampel darah dan sisa darah dikirim ke BDRS. Hasilpemeriksaan golongan darah dengan sampel baru A positif. Minta sampel ulang hasil Apositif.
Apa yang terjadi dengan pasien???
CONTOH KASUS
Form permintaan darah harus diisi secara lengkap dan benar
Minimal 2 identitas yang unik (nama lengkap, tanggal lahir, no CM).
Informasi lain: jenis komponen, jumlah, nama dokter, diagnosis, riwayat transfusi/ kehamilan, dll.
Identitas sampel dan form permintaan darah harus sesuai
Bila tidak sesuai, petugas BDRS tidak boleh melakukan perbaikan
KONFIRMASI SAMPEL DAN FORM PERMINTAAN
Menggunakan the 3-day ruleHari pertama pengumpulan sampel dianggap hari ke 0Most transfusion services having the pretransfusionsample expiring on day 3 at midnight.
Contoh:Sampel diambil hari senin (hari ke 0), selasa hari ke 1, rabu hari ke 2, kamis hari ke 3. Sampel dianggap ED setelah melewati hari kamis jam 11:59 tengah malam.
Sangat penting untuk pasien yang baru saja mendapatkan transfusi atau mengalami kehamilan. Setelah uji serologi sampel darah pasien dan donor disimpan sampai 7 hari.
UMUR SAMPEL UNTUK PEMERIKSAAN SEROLOGI DI BANK DARAH
Metode pemeriksaan
golongan darah
Molecular(DNA Typing)
PCR
Serologi(Ag dan Ab)
Slide testTube test
MicroplateColumn aglutination technology
Solid Phase technology
Sistem ABO dan Rhesus (D)
Hasil Cell grouping harus cocok/setuju dengan serum grouping
Bila tidak cocok/setuju “DISCREPANCY”
Discrepancy harus diselesaikan sebelum tahapan berikutnya
Bila transfusi dibutuhkan segera, dapat diberikan komponen darah yang universal O RBC dan AB plasma
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH PADA PASIEN
Kesalahan teknis? Cek Kesalahan
teknis (-)
Telusuri usia, riwayat transfusi, kondisi
patologis pasien dllResolusi Labeling
Jika pakai slide test
Lakukan tube test Cell/serum
grouping?
Kesalahan identifikasi sampel Suspensi sel terlalu encer atau terlalu pekat Kesalahan dalam menulis hasil Lupa menambahkan reagen Lupa menambahkan sampel Kesalahan mengikuti petunjuk penggunaan
reagen Sentrifuge tidak terkalibrasi Overcentrifugation or undercentrifugation Kontaminasi sampel Kontaminasi reagenMissed observation of hemolysis Pemanasan selama sentrifugasi
DISCREPANCY Karena Kesalahan Teknis
Sel Grouping(RBC)
Missing/ weak antigen
Ekstra antigen
Mixed field
Serum Grouping(Plasma)
Missing/weak
Antibodi
Ekstra Antibodi
Bayi baru lahir (Ab belum terdeteksi sampai usia 3-6 bulan)
Pasien usia tua (Produksi Ab menurun)Pasien leukemia dengan
hypogammaglobulinemia
Pasien dengan terapi obat immunosupresanPasien congenital atau acquired
agammaglobulinemia atauimmunodeficiency diseasesPasien dengan transplantasi sumsum
tulangDilusi Ab ABO dengan transfusi
plasma atau transfusi tukarSub group ABO
Reaksi yang tidak diharapakan pada serum grouping (Weak atau missing antibodies)
Identitas Pasien
Anti-A Anti-B Sel A1 Sel B
0 0 0 0
Kemungkinan golongan darah O Tidak munculnya aglutinasi pada serum grouping setelah penambahan sel
A dan sel B kemungkinan antibodi lemah atau belum terbentukResolusi: 1. Cek umur pasien2. Perpanjang inkubasi sampai 30 menit (bukan newborn)3. Inkubasi 15 menit pada suhu 4oC (termasuk sel O dan AC)
Peningkatan kadar globulin plasma (MM, Waldenström’smacroglobulinemia,Hodgkin’s lymphomas)
Anti-A1Cold alloantibodiesCold autoantibodies
Passively Acquired Antibody(i.e. Plasma exchange,mismatched platelets)
Reaksi yang tidak diharapakan pada serum grouping (Extra antibodies)
Identitas Pasien
Anti-A Anti-B Sel A1 Sel B
+4 +4 +2 +2
Kemungkinan golongan darah AB Reaksi positif di sel A1 dan sel B pada serum grouping kemungkinan
karena rouleaux formation (peningkatan protein serum atau plasma abnormalities)
Resolusi: 1. Pemeriksaan mikroskopis2. Saline replacement technique. 3. Cuci sel dengan salin 3x3. Lakukan antibodi skrining
Adanya subgroup A atau B
Antigen A dan B yang lemah (Leukemia, Hodgkin’s )
Reaksi yang tidak diharapakan pada cells grouping (Weak atau missing antigen)
Identitas Pasien
Anti-A Anti-B Sel A1 Sel B
0 0 0 +4
Kemungkinan golongan darah A Reaksi negatif dengan penambahan anti-A pada sel grouping
kemungkinan antigen lemah Resolusi: 1. Telusuri diagnosis pasien
The “acquired B” phenomenon will show weak reactions with anti-B antisera and is most often associated with diseasesof the digestive tract (e.g., cancer of the colon).
Rouleaux (hyperproteinemia)
Cold Autoantibodies
Wharton’s jelly
Reaksi yang tidak diharapakan pada cells grouping (Extra antigen)
Identitas Pasien
Anti-A Anti-B Sel A1 Sel B
+4 +2 0 +4
Kemungkinan golongan darah A Reaksi positif dengan penambahan anti-B pada sel grouping kemungkinan
karena eritrosit pasien memiliki acquired a B-like antigen yang bereaksi dengan anti-B (ca colon)
Resolusi: 1. Gunakan Acidify Anti-B reagent to a pH of 6.2. Lakukan DAT3. Kerjakan autokontrol
Reaksi yang tidak diharapakan pada cells grouping (Mixed field)Lebih dari 1 group RBC ABO dalam sirkulasi (transfusi dengan golongan darah O pada pasien bukan O)
Transplantasi stem cell
A3 atau B3 Phenotype
Mendeteksi antibodi selain antibodi A dan B
Tujuan: mencegah reaksi transfusi tipe lambat (hemolitik)
Metode yang dipilih: mampu mendeteksi sebanyak mungkin antibodi yang bermakna secara klinis dan seminimal mungkin mendeteksi clinical insignificant antibodies
Skrining antibody dapat dilakukan pada plasma pasien, donor maupun maternal
PEMERIKSAAN SKRINING DAN IDENTIFIKASI ANTIBODI
Apa Riwayat golongan darah ABO dan Rhesus (mencegah WBIT)?
Apakah terdapat kesulitan menentukan golongan darah sebelumnya?
Apakah pasien memiliki riwayat antibodi yang bermakna secara klinis?
Bagaimana hasil crossmatch sebelumnya?
Apakah pasien pernah mengalami reaksi transfusi?
Apakah pasien membutuhkan komponen darah yang khusus (leukoreduction, irradiated, dll)
MEREVIEW RIWAYAT PASIEN SEBELUMNYA
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH DONOR
The AABB Standards: Konfirmasi golongan darah ABO donorKonfirmasi D-type pada komponen RBC dengan golongan D-negatif
Bila terdapat ketidaksesuaian hasil dengan label produk darah, BDRS berhak mengembalikan ke UTD
Menunjukkan kompatibilitas eritrosit donor denganplasma pasien (XM Mayor) dan kompatibilitas plasmadonor dengan eritrosit pasien (XM minor) dan digunakansebagai safety layer untuk memastikan produk darahyang dipilih sudah benar
Bila skrining antibodi donor sudah dikerjakan secara rutindi UTD, XM minor tidak perlu dilakukan
Bila skrining antibodi donor dan pasien sudah dikerjakandan hasilnya negatif cukup melakukan IS XM
CROSSMATCH
Antiglobulin XM(Tube test/manual)Fase I (FaseMedium saline )
Fase II (FaseBovine albumin 22%)
Fase III (FaseAnti Globulin Test (Coombs Test)
Fase Coombs Control Cells (CCC)
Mayor : 2tts serum pasien + 1tts suspensisel donor 5%Minor : 2 tts plasma donor + 1 ttssuspensisel pasien 5%AC: 2 tetes serum pasien + 1 tetessuspensi sel pasien5%.
Kocok perlahan-lahan agar homogen, Putar semua tabungpada 3000 rpm (15 dtk) atau 1000 rpm (1 menit→ bacareaksi
Semua tabung : tambahkan 2 ttsBovine Albumin 22%Kocok perlahan-lahan agar homogen. Inkubasi pada suhu37°C selama 15 menit. Putar semuatabung pada 3000 rpm selama 15 detikatau 1000 rpm selama 1 menit→ baca reaksi
Semua tabung : Cuci3 x dengan(NaCl0.9%)
Tambahkan 2 tetesAntiglobulinTest(AHG).
Kocok perlahan-lahan agar homogenPutar semua tabungpada 3000 rpm selama 15 detik atau1000 rpm selama 1 menit→ baca reaksi
Coombs Control Cells (CCC) bilahasil reaksi fase III negatif.
Setelah penambahanCCC reaksi haruspositip.
Bila hasil reaksitetap negatip → Pemeriksaan ujisilang serasi harusdiulang
9/6/2015 30
Antiglobulin XM (Column agglutination technology)
Menggunakan gel atau glass beads untuk menjebak aglutinasi
Aglutinasi yang berukuran besar akan berada pada permukaan gel
Aglutinasi yang lebih kecil ukurannya akan terperangkap di dalam gel
Sel yang tidak beraglutinasi akan langsung mengendap di dasar
9/6/2015 31
Antiglobulin XM (Microplate solid-phase technology)
Sama dengan metode ELISA, Antigen eritrosit atau antibodi dilekatkan pada microplate untuk mendeteksi adanya interaksi Ag-Ab
9/6/2015 32
Identitas pasien (minimal 2 identitas), ABO dan Rhesus
Nomor identitas donor, ABO dan Rhesus
Interpretasi crossmatch
Kebutuhan transfusi khusus
Expiration date produk
Tanggal dan jam dikeluarkan
PENGECEKAN TERAKHIR SEBELUM PRODUK DARAH DIDISTRIBUSIKAN
Pasien laki-laki 75 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak sejak satu hari yang lalu. Penderita jugadikeluhkan pucat dan buang air kecil seperti teh. Setelah dilakukan pemeriksaan darah lengkap didapatkankadar Hb 3,2 g/dL. Pasien di diagnosis dengan Anemia berat dan direncanakan transfusi PRC 5 kantong.
Permintaan darah beserta sampel darah pasien dikirim ke bank darah. Dari hasil pemeriksaan golongan darahdengan menggunkan metode slide test didapatkan golongan darah AB Rhesus positif. Setelah dilakukanpemeriksaan golongan darah dengan menggunakan metode tabung didapatkan data sebagai berikut:
PERTANYAAN:1. Apa jenis golongan darah pasien?2. Tindakan apa yang perlu dilakukan agar pasiennya bisa mendapatkan darah?
KASUS 1
Anti-A Anti-B Sel A Sel B Sel O AC Anti-D Albumin
+3 +3 +4 +4 +3 +3 +4 +3
Anti-A Anti-B Suspensi
sel A
Suspensi
sel B
Suspensi
sel O
Anti-D Bovin
Albumin
Autokontrol
Negatif Negatif 3+ 3+ Negatif 4+ Negatif 4+
Pemeriksaan golongan darah ulang setelah pencucian sel dan dikerjakan dengan metode tabung, inkubasi 37 o C.
Kesimpulan : Penderita golongan darah O Rh positif
Adanya autoantibodi pada RBC yang menyebabkan aglutinasi spontan
Unexpected non-ABO alloantibodies
Kemungkinan golongan darah Reaksi positif dengan anti-A dan anti-B pada sel grouping kemungkinan
karena aglutinasi spontan oleh antibodi yang menyelimuti sel Reaksi postif dengan sel-O pada serum grouping kemungkinan karena
adanya cold autoantibodi Reaksi postif pada AC dan bovin albumin kemungkinan karena adanya cold
autoantibodi Resolusi: 1. Cuci eritrosit pasien dengan salin hangat dan retest2. Kerjakan DAT dan autokontrol3. Lakukan antibodi skrining
Anti-A Anti-B Sel A Sel B Sel O AC Anti-D Albumin
+3 +3 +4 +4 +3 +3 +4 +3
NO Donor Golongan
darah donor
Mayor Minor Autokontrol
1 Donor 1 O Rhesus + 2+ 3+ 4+
2 Donor 2 O Rhesus + 2+ 3+ 4+
3 Donor 3 O Rhesus + 3+ 4+ 4+
4 Donor 4 O Rhesus + 2+ 3+ 4+
5 Donor 5 O Rhesus + 2+ 3+ 4+
6 Donor 6 O Rhesus + 3+ 4+ 4+
7 Donor 7 O Rhesus + 3+ 4+ 4+
8 Donor 8 O Rhesus + 2+ 3+ 4+
. Hasil pemeriksaan crossmatch dengan sejumlah donor :
Lakukan pemeriksaan Coomb’s test. Darah dari donor 1,2,4,5,8 dapat diberikan dan lakukan pengawasan selama transfusi. Transfusi PRC dapat dilakukan dengan memberikan darah ”least incompatible” artinya memilih unit darah dengan hasil pemeriksaan crossmatch yang paling kurang reaktif
Jika hasil Coomb’s test positif dan kecurigaan terjadi AIHA tipe dingin, lakukan transfusi dengan blood warmer dan pertimbangan terapi kortikosteroid.
Saran dokter BDRS
Hasil Coomb’s test
Kesimpulan : Penderita golongan darah O Rh positif.
Ditemukan adanya auto immune antibody (DCT: positif) juga anti IgG dan C3 yang coated pada sel darah merah penderita.
Ditemukan adanya Irregular Allo Antibody yang bebas di dalam serum (ICT: positif) yang reaktif pada suhu 20 o C dan 37 o C.
Pasien perempuan, 9 tahun datang ke UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Setahun yang lalu pasien didiagnosis dengan AML dan telah menjalani kemoterapi. Dari hasil pemeriksaan DL didapatkan WBC 1,36 x 103/uL, HB 6,28 g/dL, HCT 19,28% dan PLT 100 x 103/uL. Pasien rencana mendapatkan transfusi PRC sebanyak 3 kantong. Dari hasil pemeriksaan golongan darah didapatkan data sebagai berikut:
Setelah dilakukan review terhadap hasil pemeriksaan lab setahun yang lalu didapakan bahwa pasien sudah pernah mendapatkan transfusi PRC sebanyak 4 kantong dan hasil golongan darah setahun yang lalu didapatkan golongan darah O positif dan hasil crossmatch kompatibel dengan donor golongan darah O.
Karena terdapat perbedaan golongan darah dengan data sebelumnya, maka dilakukan pengambilan sampel ulang. Sampel kedua didapatkan golongan darah B positif. Dari keterangan ibu pasien, pasien pada saat masuk SD (umur 6,5 tahun) pernah diperiksa golongan darah dan hasilnya adalah B positif. Hasil pemeriksaan golongan darah kedua orang tua: ayah B positif dan ibu B positif.
1. Apakah kemungkinan golongan darah pasien yang benar?2. Mengapa terjadi perbedaan golongan darah setahun yang lalu dengan kondisi saat ini?
KASUS 2
Anti-A Anti-B Sel A Sel B Sel O AC Anti-D Albumin
Neg +2 +4 Neg Neg Neg +4 Neg
ABO Blood Group Interpretation
Cell grouping Serum groupingInterpreta
si
Anti-A Anti-B Sel A1 Sel B Sel OABO
Group
0 0 + + 0 O
+ 0 0 + 0 A
0 + + 0 0 B
+ + 0 0 0 AB
0 0 + + + O Bombay
Extra antibody
Missing Antigen
Leukemia
Loss or decrease of transferase enzyme
N-acetyl-D-galactosaminyl transferase <<<<
D-Galactocylltransferase <<<
53
Cases of ABO antigen alteration associatedwith acute myeloid leukemia. These patientshad suppression of their blood groupantigens during their leukemic phase, andthe antigens were reexpressed when thepatients attained remission.
Increased reactivity on forward typingAcquired antigens (Acquired B phenotype or B(A) phenomenon)
ABO mismatched from stem cell transplantNonspecific agglutinationOut of group transfusion with mixed field
Increased reactivity on reverse typingCold reacting auto or alloantibodiesPassive transfuse of antibodies such as from out of group plasma transfusionor infusion of IVIG
A2 subgroup patient with A1 antibodiesIncreased serum protein
Decreased reactivity on forward typingDecreased antigen expression due to hematologic malignancyMassive transfusion (e.g., A red cells in AB patient)Weak ABO subgroupNewborns with weak ABO expression
Decreased reactivity on reverse typingImmunosuppressed, transplant patientsElderly and newbornsHypogammaglobulinemia
PENYEBAB DISCREPANCY NON TEKNIS
Discrepancy
Group I : unexpected reactionsin the reverse grouping due to
weakly reacting or missingantibodies.
Group II : unexpected reactionsin the forward grouping due to
weakly reacting or missingantigens.
Group III : discrepancies between forward and reverse groupingsare caused by protein or plasma
abnormalities and result inrouleaux formation or pseudoagglutination
Group IV : Discrepanciesbetween forward and
reverse groupings are due to miscellaneous problems
Sel Grouping(RBC)
Missing/ weak antigenSubgroup A / BKeganasan (leukemia)
Ekstra antigenAcquired B(intestinal disease)
Rouleaux(hyperproteinemia)
Cold AutoantibodiesWharton’s jelly
Mixed fieldGroup OTransfusionsStem CellTransplantA3 or B3Phenotype
Serum Grouping(Plasma)
Missing/weak Antibodi
NewbornUsia lanjut
Immunkompromise
Ekstra Antibodi
Anti-A1Cold alloantibodiesCold autoantibodies
Roeleoux (hiperproteinemia)
PassivelyAcquired Antibody
(i.e. plasma exchange,mismatched
platelets)