Upload
aidinasrul
View
9.890
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
1/3/2009
1
1
Tinjauan Kepustakaan Tahap 1
Analisis Gas Darah
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FKUAUNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2009
2
Pendahuluan
3
• Analisis gas darah (AGD): ventilasi, oksigenasi, asam-basa
• 1950-an: awal revolusi pemakaian AGD secara luas
• 1960-an: “the most important laboratory test for criticallyill patients”
4
• AGD: petugas medis ICU, UGD, petugas laboratoriumpasien-pasien dengan penyakit kritis
• analizer diletakkan: ICU, ruang operasi, UGDhasil pemeriksaan: penatalaksanan cepat
• Analizer: modern, stabil, akurat, kalibrasi cepat, algoritmainternalhasil otomatis
5
Ironi:teknologi AGD >< pemahaman dasar AGD ~
Interpretasi hasil AGD kondisi klinis pasien
Bingung..
Pasien kritis tidak menunggu!!
6
Tujuan:1. Memahami parameter pemeriksaan AGD dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya2. Menginterpretasikan hasil AGD dengan mengaitkannya
kondisi aktual pasien
Penatalaksanaan cepat dan tepat
Click h
ere to
buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.comClic
k here
to buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com
1/3/2009
2
7
HISTORY
8
• Humprey Davy (1778-1829)adanya O2 & CO2 dalam darah
• Donald D. Van Slyke (1883-1971)diukur kadar dengan metode manometrikbaku emas pengukuran AGD saat itu
• SPL Sorensen (1868-1939)istilah pH (Puissance hydrogen)bentuk log negatif konsentrasi ion hidrogen (H)dalam darah
• Max Cremer (1865-1935)penemuan elektroda pengukur pH tahun 1906
9
• Lawrence J. Henderson (1878-1942)keseimbangan asam-basa di dalam darah
• Karl A. Hasselbalch (1874-1962)disempurnakan tahun 1917persamaan Henderson-Hasselbalch:
pH = pK + log (A-/HA)
• Richard Rileymengukur PCO2 dan PO2 darah tahun 1945
10
• epidemi poliomyelitis yang mengacaukan dunia di awaltahun 1950-an
• RS Blegdams di Copenhagen, Denmarkmortalitas mencapai 90% : gagal nafas paralisis otot
pernafasan
• Tim terlibat: - Internist- Otolaryngologist- Anesthetist
• mendorong menciptakan alat pemeriksaan AGD hasilyang lengkap, singkat
segera memberikan pertolongan yang sesuai
11
• Poul Astrup dkk: menyempurnakan AGDmenilai pH, PO2, PCO2, HCO3 dan BE
berpengaruh besar pada penanganan pasiengagal nafas
AGD Poul Astrup :- dipakai di dunia- di ICU dan UGD- penyakit paru-paru dan non-paru
• epidemi poliomyelitis: terciptanya ventilator mekanik(Carl Gunnar Engstrom)
12
Interpretasi Hasil
Click h
ere to
buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.comClic
k here
to buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com
1/3/2009
3
13 14
• pH (Puissance hydrogen)konsentrasi ion H bebas
• PaCO2 = PCO2tekanan parsial CO2 dalam plasma
• HCO3konsentrasi ion HCO3 dalam plasma
• BE = BE-bperbedaan jumlah basa penyangga yang dihitungdibandingkan dengan nilai normal
15
• PaO2 = PO2jumlah O2 terlarut dalam plasma
• SaO2 = SpO2 = O2Satjumlah O2 yang berikatan dengan Hb
• CtO2 = CaO2jumlah O2 total dalam Hb & plasma
• FiO2jumlah O2 yang dihirup dari udara saat inspirasi
• PAO2tekanan parsial O2 di ruang alveoli
16
• SBC (standard bicarbonat)konsentrasi HCO3, diseimbangkan CO2,pada PCO2 40 mmHg & suhu 37 Cel
• BE-ecf (base excess extra cellular fluid)perbedaan jumlah basa penyangga dalam cairanekstrasel (termasuk cairan intersisial)
• BB (buffer base)jumlah total zat dalam sistem penyangga
17
• TCO2jumlah total CO2 dalam plasma
• AaDO2 = P(A-a)O2perbedaan tekanan parsial antara O2 di alveoli-arteri
• a/Aperbandingan antara tekanan O2 arteri-alveoli
• Anion gap (AG)perkiraan jumlah ion negatif dalam plasma yangtidak dapat dihitung
18
Click h
ere to
buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.comClic
k here
to buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com
1/3/2009
4
19
Tujuan pemeriksaan AGD:
1. Menilai fungsi respirasi (ventilasi)
2. Menilai kapasitas oksigenasi
3. Menilai keseimbangan asam-basa
20
AGD tidak perlu dilakukan apabila:
1. Hasil tidak akan memberikan pengaruh pada tindakanmedis selanjutnya
2. Mengikuti prosedur pemeriksaan yang ada, bukan karenaadanya indikasi
3. Masih terdapat cara lain yang lebih mudah untukmendapatkan hasil yang diinginkan
4. Komplikasi yang timbul >> daripada hasil AGD yangdiharapkan
21
Darah arteri:radialis, brachialis, femoralis atau dorsalis pedis
Perlu berhati-hati pengambilan darah pada keadaan-keadaan:
• Gangguan koagulopati
• Mendapat terapi antikoagulan
• Infeksi di tempat pengambilan darah
22
Komplikasi akibat pengambilan darah:
• Hematom atau perdarahan
• NyeriDar dkk (1995): punksi darah arteri pada AGD lebih nyeri
secara bermakna dibandingkan padakapiler walaupun telah diberi anestesilokal
• Emboli udara atau bekuan darah
• Infeksi
23
Artefak hasil:• Faktor pasien• Faktor spesimen (darah)
24
1. Faktor pasien:– Suhu
Setiap derajat demam: PO2 7%, PCO2 3%.
Kelarutan & afinitas oksigen dengan Hb
– Respirasi (O2 inspirasi)frekuensi nafas, kadar O2, setting ventilator konstanselama 15 menit atau 20-30 menit terakhir
Click h
ere to
buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.comClic
k here
to buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com
1/3/2009
5
25
2. Faktor spesimen (darah)
– Gelembung udara
Menyebabkan peningkatan palsu PO2
Madiedo dkk (1980) : gelembung udara 10%,menyebabkan peningkatan bermakna PO2 dalam 20menit pertama
Biswas dkk (1982): peningkatan bermakna PO2setelah kontak selama 2 menit dengan gelembungudara atau busa dan penurunan bermakna PCO2setelah kontak selama 3 menit
26
– Leukositosis dan trombositosis
Menurunkan PO2 dan pH, meningkatkan PCO2 padaspesimen yang lama diperiksa
terjadinya konsumsi oksigen seluler olehmitokondria yang terus berlangsung
Pencegahan: menyimpan spesimen pada suhu yangrendah (dingin)
Fox dkk (1979): mendapatkan PO2 yang rendahpada pasien-pasien leukemia
27
– Heparin
Kelebihan heparin 20% dari jumlah spesimen:penurunan palsu PCO2 sebanyak 16%
Pencegahan: pengambilan spesimen 1 ml, heparinharus didorong keluar dengan cepat dankuat dari spuit
28
- Suhu lingkungan
diletakkan di atas es untuk dikirim ke laboratorium,stabil 30 menit
PO2 lebih cepat berubah daripada pH atau PCO2
Gautam dkk (1998):Spesimen yang disimpan pada suhu 20 C, pH &PCO2 stabil selama 30 menit namun PO2bermakna.Pada suhu 35 C, pH & PO2 bermaknadalam waktu 15 menit, PCO2 bermaknadalam waktu 30 menit.
29
Biswas dkk (1982):Spesimen disimpan pada suhu 0 Cel (es), tidak adaperubahan bermakna pada PO2 dalam waktu 30 menit &pH, PCO2, HCO3, TCO2, BE dalam waktu 60 menit.Bila disimpan pada suhu 4 Cel (refrigerator) dan 22 Cel(suhu kamar), PO2 bermakna dalam waktu 20 menitdan tidak ada perubahan bermakna pH, PCO2, HCO3,TCO2, BE dalam waktu 30 menit.
30
Langkah membaca hasil AGD:1. Tentukan validitas hasil2. Lihat kadar pH3. Bandingkan perubahan PCO2 & HCO3 yang sesuai
dengan perubahan pH4. Hitung respon kompensasi yang diharapkan5. Hitung anion gap6. Bandingkan perubahan anion gap dengan perubahan
HCO37. Nilai fungsi ventilasi8. Nilai fungsi oksigenasi
Click h
ere to
buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.comClic
k here
to buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com
1/3/2009
6
31
1. Tentukan validitas hasil
Bila ada data HCO3, dapat digunakan utk menilai layaktidaknya suatu hasil AGD dibaca dengan memakaiperhitungan:
[H+] = (24 x PCO2) : HCO3[H+] = (7,8 – pH) x 100
Bila hasil HCO3 hitung dengan HCO3 terukur >10%maka hasil AGD perlu diulang.
][24
3
2
HCOpCOx
32
2. Lihat kadar pH
3. Bandingkan perubahan PCO2 & HCO3 yang sesuaidengan perubahan pH
33
Gambar 1. Skema Menganalisis Kelainan Asam-Basa (Kutip:Finger LS. Arterial blood gas analysis. AACN procedure manualfor pediatric acute and critical care, 2008)
34
4. Hitung respon kompensasi yang diharapkan
• Asidosis Metabolik PCO2 = 1,25 x HCO3
• Alkalosis Metabolik PCO2 = 0,75 x HCO3
• Asidosis Respiratorik Akut HCO3 = 0,1 x PCO2
• Asidosis Respiratorik Kronik HCO3 = 0,4 x PCO2
• Alkalosis Respiratorik Akut HCO3 = 0,2 x PCO2
• Alkalosis Respiratorik Kronik HCO3 = 0,4 x PCO2
35
5.Hitung Anion Gap:AG = Na – (CI + HCO3)
36
6. Bandingkan Perubahan Anion Gap dengan PerubahanHC03 (bila anion gap meningkat)
• HCO3 = AG Asidosis metabolik ber-anion gapmurni
• HCO3 > AG Asidosis metabolik non anion gapjuga terjadi
• HCO3 < AG Alkalosis metabolik juga terjadi
Click h
ere to
buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.comClic
k here
to buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com
1/3/2009
7
37
7. Nilai Fungsi VentilasiDitentukan dengan menilai PCO2 dan AaDO2
8. Nilai Fungsi OksigenasiDitentukan dengan menilai PO2, O2Sat atau CtO2.Penilaian menggunakan O2Sat atau CtO2 lebihbaik dibandingkan PO2
38
Masih bingung??
39
Gambar 2. Peta Normogram Asam-Basa (Kutip: Sue DY, Lewis DA.Respiratory failure. In: Bongard FS, Sue DY, penyunting. Currentcritical care diagnosis & treatment. Second edition. 2003)
40
Dapatkah darah vena atau kapilermenggantikan darah arteri??
41
Tabel 6. Parameter Analisis Gas Darah Vena dan Kapiler (Kutip:Finger LS. Arterial blood gas analysis. AACN procedure manual forpediatric acute and critical care. 2008)
42
• Rang dkk (2002)Penelitian prospektif dengan 218 pasien: arteri dan venamemiliki kaitan erat pada nilai pH, PO2 dan HCO3 danhanya terdapat sedikit perbedaan di antara keduanya
• Sauty dkk (1996)PCO2 kapiler dapat menggambarkan PCO2 arteri namuntidak demikian terhadap nilai PO2
Click h
ere to
buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.comClic
k here
to buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com
1/3/2009
8
43
• Dar dkk (1995)Tidak ada perbedaan bermakna arteri dan kapiler padanilai PO2 dan PCO2 namun ada perbedaan bermaknapada nilai pH tetapi tetap saja tidak bermakna secaraklinis
• Mason (2004)Tidak ada perbedaan bermakna nilai PO2 dan O2Satarteri dan kapiler namun terdapat perbedaan bermaknanilai pH, PCO2 dan HCO23
44
• Diabetic Clinic, Birmingham (1988)pH kapiler lebih kecil dari arteri secara bermaknawalaupun sedikit, nilai PCO2 dan HCO3 lebih besar dariarteri secara bermakna walaupun sedikit.Namun hal ini tetap dapat dijadikan indikator menilaikeseimbangan asam-basa pada Ketoasidosis Diabetikkarena secara klinis tidak bermakna
45
Contoh kasus:1. Pasien Diabetes tidak terkontrol datang dengan
pneumonia.• Hasil AGD: pH = 7,32, PCO2 = 6 dan HCO3 = 3
[H+] = (7,8-7,33) x 100 = 47[H+] = 47 = 48 perbedaan < 10%
• pH < 7,35 menunjukkan asidosis– [HCO3 ] < 21 sesuai pH; PaCO2 tidak > 45 =>
tidak sesuai pHasidosis metabolik
• PCO2, yang diharapkan: 1,25 x HCO31,25 x (25-3) = 27,5
• PCO2 yang diharapkan = 35 - 27,5 = 7,5PaCO2 yang terjadi = 6 < PCO2 yang diharapkan
• Terjadi asidosis metabolik dengan alkalosis respiratorik46
Kesimpulandan
Saran
47
Kesimpulan:
1. Pemahaman terhadap teknik pemeriksaan danparameter AGD memudahkan dalam melakukaninterpretasi klinis dari hasil AGD
2. Pemahaman terhadap kondisi aktual pasien daninterpretasi klinis yang tepat dan akurat daripemeriksaan AGD dapat mempercepat dalampenatalaksanaan pasien selanjutnya terutama pasien-pasien dengan penyakit kritis
3. Dalam beberapa kasus, darah vena atau kapiler dapatdipakai untuk menggantikan darah arteri padapemeriksaan AGD
48
Saran:
1. Perlunya penempatan analizer di ruang high careunit (HCU) bagian Ilmu Penyakit Dalam RS. M.Djamil mengingat spesimen yang sangat pekaterhadap variasi analitik
2. Perlunya diletakkan peta normogram asam-basa diruang HCU apabila menemui kendala dalammenginterpretasi hasil AGD
Click h
ere to
buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.comClic
k here
to buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com
1/3/2009
9
49
T E R I M A K A S I H
Click h
ere to
buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.comClic
k here
to buy
ABB
YY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com