13
TUGAS DESCRIPTIVE EPIDEMIOLOGY Evaluation of Community Management of Akut Malnutrition (CMAM) : Pakistan Country Case Study Kelompok 4 Aghfireza Widasari (155070300111026) Dwi Sari Puspaningtyas (155070300111027) Dwita Syakur U. F. (155070300111035) Hidayah Dwi Nurkasaputri (155070301111002) Eki Hafsari Karmita (155070301111006) Ratna Wulandari (155070301111009) Anisa Handayani (155070301111013) Mashitah Khairina Nida (155070301111016) Nida Khoiriyyah (155070301111018) Safira Amanda Isdianto (155070307111003) Putri Hastuti (155070320111001)

Makalah deskriptif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah epid

Citation preview

Page 1: Makalah deskriptif

TUGAS DESCRIPTIVE EPIDEMIOLOGYEvaluation of Community Management of Akut Malnutrition

(CMAM) : Pakistan Country Case Study

Kelompok 4

Aghfireza Widasari (155070300111026)

Dwi Sari Puspaningtyas (155070300111027)

Dwita Syakur U. F. (155070300111035)

Hidayah Dwi Nurkasaputri (155070301111002)

Eki Hafsari Karmita (155070301111006)

Ratna Wulandari (155070301111009)

Anisa Handayani (155070301111013)

Mashitah Khairina Nida (155070301111016)

Nida Khoiriyyah (155070301111018)

Safira Amanda Isdianto (155070307111003)

Putri Hastuti (155070320111001)

JURUSAN GIZI KESEHATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2015

Page 2: Makalah deskriptif

PERSON

Pakistan adalah Negara dengan populasi terbanyak ke-6 di dunia dengan jumlah 185 juta jiwa. Pendapatan per kapita 1020 USD. Di Pakistan pelayanan kesehatan hanya menjangkau ≥50% populasi di Pakistan. Penduduk dari ekonomi rendah lebih bergantung kepada pelayanan kesehatan gratis walaupun tidak dapat dipercaya. Ada beberapa penduduk yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan, walaupun ada yang mendapatkan tetapi mendapatkan yang gratis sehingga tidak terjamin pelayanannya. Penyakit kronis seperti diabetes, kardiovaskular, hipertensi, kanker, arthritis, dll juga mempengaruhi system pelayanan kesehatan dan penyebab utama disabilitas dan kematian premature. Survey tahun 2011 mengindikasikan bahwa angka malnutrisi tinggi, ditunjukkan dengan angka sekitar 57% dari 30.000 rumah tangga sedang menghadapi kerawanan pangan ditunjukkan dari tingkat stunting dan wasting yang tinggi.

Di Pakistan, nutrisi bukan prioritas nasional. Walaupun pendapatan perkapita naik, tidak ada kenaikan status gizi yang signifikan dari anak. Pakistan termasuk Negara yang memiliki prevalensi penyakit menular dan tidak menular tertinggi, serta mortalitas wanita dan anak-anak tertinggi. Dari Pakistan National Nutrition Survey 2011, didapatkan data bahwa anak-anak yang mengalami malnutrisi sebanyak 15,1%, dan stunting 43%. Hal ini terjadi karena musim kemarau, banjir, dan peperangan. Rata-rata umur anak-anak yang terserang penyakit adalah sekitar 6 bulan – 5 tahun. Data juga menunjukkan bahwa golongan perempuan lebih banyak terkena malnutrisi dibanding laki-laki. Infeksi saluran pernapasan akut dan diare adalah penyebab tertinggi dari morbiditas dan mortalitas diantara anak2 dibawah 5 tahun, dengan total >400.000 meninggal dan 50% diantaranya dikarenakan malnutrisi. Penyakit kronis seperti diabetes, kardiovaskular, hipertensi, kanker, arthritis, dll juga mempengaruhi system pelayanan kesehatan dan penyebab utama disabilitas dan kematian premature.

Di KP, Survey Nutrisi FANS memperkirakan bahwa pelayanan CMAM tersedia untuk 93.990 anak malnutrisi sedang dan 36.620 anak malnutrisi berat pada enam bulan pertama di tahun 2011. UNICEF memperkirakan bahwa 70.000 anak dengan MAM dan 14.000 kasus SAM diuntungkan dari CMAM. Dari 457.010 anak-anak yang di-screening, 70647 atau 15% diidentifikasi terkena malnutrisi. 12% diantaranya diakui terkena SFP dan 3 % diantaranya terkena OTP.

Keterangan :

1. CMAM : Community Management of Acute Malnutrition2. FANS : Flood Affected Nutrition Surveys3. OTP : Outpatient Treatment Programme4. MAM : Moderate Acute Malnutrition5. SAM : Severe Acute Malnutrition6. KP : Khyber Pakhtunkhwa (nama daerah)

Page 3: Makalah deskriptif

Bukti jika di Pakistan yang terkena malnutrisi kebanyakan anak-anak

Bukti jika di Pakistan yang terkena malnutrisi lebih banyak perempuan daripada laki-laki

Page 4: Makalah deskriptif

TIME

Meningkatnya Penyakit Wasting dan Stunting di Pakistan pada Tahun 2010-2011

Di Pakistan, kekeringan baru-baru ini, banjir dan konflik bersenjata telah meningkatkan kerentanan anak-anak terhadap penyakit kekurangan gizi. Sekitar setengah dari kematian balita terkait dengan malnutrisi akut. Survei Gizi Nasional Pakistan pada tahun 2011 melaporkan peningkatan yang serius dari malnutrisi akut (15,1%) dan stunting (43%).

Kerawanan Pangan (Food Insecurity) di Pakistan

Pada tahun 2011, Survei Gizi Nasional Pakistan menunjukkan bahwa tingkat kekurangan gizi yang sangat tinggi dan sekitar 57% dari 30.000 rumah tangga yang disurvei menghadapi kerawanan pangan. Tingginya tingkat stunting dan wasting titik kemiskinan dan kerawanan pangan kronis. Kekeringan pada tahun 1998-2002, merupakan yang terburuk dalam 50 tahun. Kekeringan ini merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi yang buruk. Lonjakan harga bahan pangan berdampak buruk terhadap ketahanan pangan rumah tangga yaitu sekitar 45 juta orang terkena dampaknya. Keadaan ini kemudian diperburuk lagi oleh banjir pada tahun 2008 dan 2010, berlangsungnya intervensi militer, serta seringnya gangguan listrik.

Penyakit Jangka Panjang (Long Term Disease) di Pakistan

Pakistan telah mengalami perubahan iklim yang parah selama 50 tahun terakhir. Kekeringan pada tahun 1998-2002, merupakan yang terburuk dalam 50 tahun. Kekeringan ini merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi menjadi buruk. Lonjakan harga bahan pangan berdampak buruk terhadap ketahanan pangan rumah tangga yaitu sekitar 45 juta orang terkena dampaknya, dan lebih diperburuk lagi oleh banjir tahun 2008 dan 2010, berlangsungnya intervensi militer, dan gangguan listrik yang sering terjadi. Keadaan ini memiliki dampak negatif pada status kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak. 6 Banjir pada tahun 2011 telah mempengaruhi Pakistan terutama di Provinsi Sindh.

Page 5: Makalah deskriptif

Pakistan memiliki prevalensi tertinggi penyakit menular dan tidak menular serta kematian tertinggi pada wanita dan anak-anak diantara negara-negara lainnya. Infeksi saluran pernafasan akut dan diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di antara anak di bawah lima tahun yang mencakup lebih dari 400.000 kematian setiap tahunnya pada anak-anak dan 50% dari kematian ini dikaitkan dengan kekurangan gizi. Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, kanker, arthritis dan lain-lain juga merupakan tantangan sistem pelayanan kesehatan dan merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian dini.

Di Pakistan, gizi bukanlah prioritas nasional dan belum terintegrasi ke dalam sistem kesehatan nasional. Pembuat kebijakan memerlukan kesadaran kuat dari dampak gizi pada kesehatan dan kebutuhan untuk mencurahkan dukungan yang berkelanjutan. Tidak ada kebijakan gizi baik di tingkat federal atau provinsi untuk menangani gizi buruk dalam situasi darurat dan non-darurat dan tidak ada otoritas gizi tingkat tinggi.

Tidak tercukupnya dana pemerintah serta struktur gizi yang lemah telah membuat sektor gizi bergantung pada donatur yang sebagian besar tidak berkelanjutan. Meskipun pendapatan per kapita berangsur baik selama bertahun-tahun, namun belum ada peningkatan yang signifikan dalam status gizi anak menurut berbagai badan survei nasional.

Page 6: Makalah deskriptif

PLACE

GEOGRAFI

LokasiPakistan adalah negara terpadat keenam di dunia dengan jumlah penduduk

sekitar 185 juta orang. Pakistan terdiri dari empat provinsi yaitu Punjab, Sindh, Khyber Pakhtunkhwa, dan Baluchistan, wilayah ibukota federal yaitu Islamabad, sekelompok Wilayah Kesukuan Federal atau Federally-Administered Tribal Areas (FATA) dan sekelompok lima daerah perbatasan yang dikenal sebagai Wilayah Kesukuan yang Diperintah Provinsi atau Provincially Administered Tribal Areas (PATA). Pakistan telah mendapat peringkat 145 dari 189 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM); IPM Asia Selatan sebagai daerah yang mengalami peningkatan dari 0,356 pada 1980 menjadi 0,548 hari ini, menempatkan Pakistan di bawah rata-rata regional untuk prestasi di bidang kesehatan, pendidikan dan pendapatan.

Data kuantitatif lengkap yang tersedia selama penelitian periode acuan ini selama enam dari tujuh kabupaten yang dikunjungi, yaitu Kabupaten Buner, Charsadda, D.I. Khan, Kohat, Lower Dir dan Swat.

Khyber Pakhtunkhwa (KP)Khyber Pakhtunkhwa (KP) dengan perkiraan populasi lebih dari 20 juta adalah

provinsi yang paling terbelakang kedua setelah Baluchistan. Dua puluh tiga dari 24 kabupaten dari provinsi telah dinyatakan sebagai makanan yang tidak aman oleh WFP. Banyak bencana alam telah mempengaruhi KP termasuk gempa bumi 2005 Kashmir mengakibatkan 29.360 kematian dan banjir pada tahun 2008 sekitar Peshawar yang mengakibatkan masyarakat mengungsi sebanyak 200.000 orang. Pada tahun 2010, banjir bandang menghancurkan Badan Malakand ke bagian selatan negara yang mempengaruhi lebih dari 3 juta orang. Operasi militer di KP dan perbatasan wilayah kesukuan sejak 2008 menyebabkan kepergian sekitar 2,3 juta orang, yang merupakan salah satu krisis pengungsian terbesar dalam beberapa kali. Pada tahun 2010, lebih banyak orang mengungsi akibat operasi militer terus menerus di FATA.

Page 7: Makalah deskriptif

Gambar 1.1. Peta Negara Pakistan.

Iklim Pakistan telah mengalami perubahan iklim yang parah selama 50 tahun

terakhir. Kekeringan dari 1998-2002, yang terburuk dalam 50 tahun, merupakan faktor dalam kinerja pertumbuhan ekonomi yang buruk. Lonjakan harga bahan pangan berdampak buruk terhadap ketahanan pangan rumah tangga sekitar 45 juta orang, lebih diperburuk oleh banjir tahun 2008 dan 2010, berlangsung intervensi militer, dan gangguan listrik sering terjadi. Keadaan ini memiliki dampak negatif pada status kesehatan dan gizi masyarakat dan khususnya perempuan dan anak-anak. Banjir pada tahun 2011 telah terpengaruh Pakistan lagi terutama di provinsi Sindh.

KETERSEDIAAN PELAYANAN KESEHATAN

Desain CMAM (Community-based Management of Acute Malnutrition) Pakistan mengikuti model global dengan empat komponen sebagai berikut.

1) Pencapaian komunitas (Screening, rujukan, kunjungan rumah, dan sensitisasi masyarakat) yang bertujuan untuk mempromosikan pemahaman CMAM dan pencegahan malnutrisi, mengidentifikasi anak yang mengalami malnutrisi akut dan malnutrisi akut parah dengan usia antara 5-69 bulan dan merujuk mereka ke pusat pemberian makanan tambahan untuk antropometri dan pendaftaran yang tepat serta pengobatan dengan tindak lanjut melalui kunjungan rumah.

2) Pelayanan rawat jalan untuk anak yang mengalami gizi buruk (LILA <11,5 cm) dengan nafsu makan yang baik dan tidak ada komplikasi medis terdaftar di pusat OTP dan siap untuk menerima terapi makanan untuk digunakan di rumah, obat-obatan rutin, dan tindak lanjut kunjungan.

3) Perawatan rawat inap dengan rujukan anak kekurangan gizi (LILA <11,5 cm) dangan komplikasi medis ke Stabilization Centres (SC) untuk investigasi rinci dan kembali lagi ke pusat OTP untuk terapi makanan dan tindak lanjut.

4) Pelayanan rawat jalan untuk anak malnutrisi sedang (LILA 11,5-12,5 cm) yang terdaftar dalam program pemberian makanan tambahan dan menerima jatah makanan tambahan yang siap digunakan atau fortifikasi makanan campuran dengan kunjungan lanjut.

Page 8: Makalah deskriptif

Sejak CMAM diluncurkan pada tahun 2008, tidak ada kebijakan gizi resmi untuk memerangi gizi akut. Semua intervensi nutrisi didasarkan pada donor dan mendapat dukungan kecil dari pemerintah, focus pada iodisasi garam, fortifikasi gandum, besi, suplemen folat, dan beberapa suplementasi mikronutrien.

UNICEF ikut andil peran dalam implementasi CMAM seperti penyedia suplemen gizi, antibiotik, mikronutrien, asam folat, dan suplemen zat besi. Selain itu World Food Programme (WFP) juga telah menjadi mitra aktif dalam pelaksanaan CMAM. WFP berperan dalam mengurangi kekurangan gzi pada wanita dan anak dengan mendistribusikan Fortified Blended Food (FBF) dan The Ready to Use Supplementary Food (RUSF) untuk malnutrisi sedang pada anak, serta menyediakan biskuit energi tinggi untuk saudara mereka yang mendukung biaya operasional.

AGRIKULTURAL

Pakistan adalah negara terpadat keenam di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 185 juta orang. Pakistan terdiri dari empat provinsi yaitu Punjab, Sindh, Khyber Pakhtunkhwa, dan Baluchistan. Pertanian menyumbang 23% PDB (Produk Domestik Bruto) dan melibatkan sekitar 45 % sumber daya manusia. Pendapatan per kapitanya sebesar US $ 1.020 dan tingkat buta huruf sebesar 54%. Pakistan menduduki peringkat 145 dari 189 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Khyber Pakhtunkhwa (KP) adalah provinsi terbelakang setelah Baluchistan dengan populasi lebih dari 20 juta orang. Lebih dari 60% penduduk tergantung pada pertanian; 94% dari petani memiliki kurang dari 12,5 hektare tanah dan 44% dari penduduk pedesaan hidup di bawah garis kemiskinan

SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN

Khyber Pakhtunkhwa (KP) memiliki infrastruktur kesehatan dasar yang luas, baik swasta dan publik. Departement of Health (DoH) dengan program kesehatan yang didanai pemerintah menyediakan pelayanan medis melalui jaringan Rumah Sakit Daerah, Rumah Sakit Tehsil Mabes, Pusat Kesehatan Desa, Unit Kesehatan Dasar, Apotik Sipil, Pusat Kesehatan Ibu dan Anak. Terdapat 127 rumah sakit di tingkat kabupaten dan Tehsil, 81 Pusat Kesehatan Desa, 953 Unit Kesehatan Dasar, 352 Apotik Sipil, dan 56 Pusat Kesehatan Ibu dan Anak. Peran UNICEF untuk berkontribusi dan pengimplementasian CMAM dilakukan dalam berbagai kegiatan., salah satunya adalah meningkatkan suplai sarana dan prasarana kesehatan. Dengan dana sebesar US $ 3,5 juta didistribusikan oleh mitra pelaksana termasuk peralatan (peralatan antropometri, papan pengukur, mesin pengukur BB, kaset LILA). Adapula pemberian suplemen gizi (RUTF, RUSF, FBF, F-75 dan F-100 susu terapi), antibiotik, mikronutrien, asam folat, dan suplemen zat besi.