Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 1
Securities
Securities
PT RELIANCE SECURITIES TbkReliance Capital Building
Jl. Pluit Sakti Raya No. 27ABPluit - Jakarta 14450, Indonesia
T. +62-21 661 7768F. +62-21 661 9884
LAPORAN TAHUNANAnnual Report SUSTAINABLE
AND INTEGRATEDGROWTH2016
2016
www.reliance-securities.comwww.relitrade.com
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report 2016
Pertumbuhan Berkelanjutandan Terpadu
SUSTAINABLE AND INTEGRATED GROWTH
Pertumbuhan Berkelanjutan dan Terpadu
Secu
rities
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report2
Tema kami untuk 2016 adalah Pertumbuhan Berkelanjutan dan Terpadu yang berarti bahwa kami tidak hanya mengalami pertumbuhan setiap tahun, tetapi juga bahwa sebagai perusahaan, dan sebagai bagian terpadu dari Grup Reliance, kami telah bertumbuh menjadi perusahaan lebih lengkap dan beragam. Dengan demikian, tema Pertumbuhan Berkelanjutan dan Terpadu ini benar-benar menangkap apa yang kami alami di 2016 dan sangat serasi dengan tema dari Reliance Group yaitu Pertumbuhan Yang Lebih Kokoh.
2016 adalah tahun terbaik dalam hal pertumbuhan dengan pendapatan usaha dan laba bersih meningkat dibanding tahun lalu. Hal ini terjadi ketika kita mengalami volatilitas yang tinggi di pasar saham global dan domestik yang memiliki efek signifikan pada bisnis kami. Namun, meskipun keadaan penuh cobaan dan tantangan, seperti pada tahun-tahun terakhir kita di Reliance Securities telah mampu menghadapi cuaca badai dengan baik dan terus bertumbuh yang berkelanjutan.
Our theme for 2016 is Sustainable and Integrated Growth which acknowledges not only the celebration of our continued growth (thus sustainable) every year but also the fact that as a company, and as an integrated part of the Reliance Group, we have grown to become a more complete and diverse company. Thus, the theme of Sustainable and Integrated Growth really captures our 2016 and fits well with the Reliance Group’s 2016 theme of Enhancing The Growth.
2016 was our best year in terms of growth with business revenues and net profit increasing compared to last year. This happened while we experienced high volatility in the global and domestic stock markets which had significant effects on our business. However, despite all the trials and tribulations, like in years past we at Reliance Securities have been able to weather the storm well and continued our sustainable growth.
SUSTAINABLE ANDINTEGRATEDGROWTH Pertumbuhan Berkelanjutandan Terpadu
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 3
Selain itu, kami berbeda dengan perusahaan efek lainnya. Sebagian besar pesaing kami hanya terfokus untuk menjadi pialang saham. Tapi, kami menyadari bahwa kami lebih dari sekedar pialang saham. Kami adalah perusahaan sekuritas dan pada tahun 2016 kami telah mengambil beberapa keputusan strategis untuk menjadi perusahaan efek tersebut lebih lengkap. Kami meningkatkan penawaran produk dan layanan kami, memperkenalkan konsep Customer Care yang pertama di Indonesia untuk mengadopsi pendekatan ini (perusahaan lain memiliki Customer Support, yang lebih pasif dalam pendekatan mereka dan biasanya hanya berurusan dengan masalah/keluhan) dan kami menjadi lebih terintegrasi dengan Grup Reliance untuk menawarkan semua produk dan jasa keuangan di bawah satu atap atau apa yang kita sebut layanan keuangan dalam satu atap. Ini adalah keuntungan yang kuat dan unik yang tidak dimiliki para pesaing kami. Dengan demikian, kualitas pertumbuhan kami telah kami tingkatkan juga.
Tahun 2016 merupakan tahun ketiga belas kami ada. Reliance Securities secara resmi telah menjadi seorang remaja sebagai perusahaan. Dan seperti kebanyakan remaja, kita masih percaya bahwa meskipun pertumbuhan yang berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir, yang terbaik masih tetap di depan kami. Dan bersama-sama dengan perusahaan di bawah naungan Grup Reliance, pada tahun 2016 kami telah meletakkan pondasi bagi pertumbuhan ditingkatkan di masa depan dan kami percaya bahwa kita dapat menyadari potensi penuh kami untuk menjadi salah satu lembaga keuangan yang paling dihormati di Indonesia dan luar negeri. Kami akan terus berpikir dengan cerdas dan dari sudut pandang yang berbeda serta terus berinovasi untuk lebih melayani nasabah kami dan menghargai seluruh pemangku kepentingan.
In addition, we are not unlike any other securities companies. Most of our competitors remain solely focused on being stockbrokers. But, we realize that we are more than just stockbrokers, we are a securities company and thus in 2016 we have taken several strategic decisions to become a more complete securites company. We increased our product and service offerings, introduced the concept of Customer Care, the first in Indonesia to adopt this approach (most securities companies have Customer Support, which is more passive in their approach and typically only deal with problems/complaints) and we are becoming more integrated with the Reliance Group to offer all financial services under one roof or what we’d like to call a one-stop shop for financial services. This is a powerful and unique advantage that no competitors have. As such, the quality of our growth has been enhanced as well.
The year of 2016 was also our thirteenth year in existence. Reliance Securities is officially a teenager as a company. And like most teenagers, we still believe that despite the sustained growth in the past few years, our best still remains ahead of us. And together with other sister companies under the Reliance Group, in 2016 we have laid out the foundation for an enhanced growth in the future and we believe that we can realize our full potential to become one of the most respected financial institutions in Indonesia and abroad. We will continue to think outside the box and continue to innovate to better serve our customers and reward all of our stakeholders.
PT Reliance Securities Tbk
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Profil PerusahaanCompany Profile
Laporan Tahunan 2016 Annual Report4
DAFTAR ISI Table of Contents
MENGENAI TEMAAbout the Theme
02
PROFIL PERUSAHAANCompany Profile
06
LAPORAN MANAJEMENManagement Report
23
Visi & MisiVision & Mission06
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report24
Filosofi PerusahaanPhilosophy of the Company06
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profiles29
KINERJA 20162016 Performance
18Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights18
Kilas Kegiatan 2016Event Highlights 201620
Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications22
Sekilas PerusahaanCompany at a Glance07
Laporan DireksiBoard of Directors’ Report30
Profil DireksiBoard of Directors’ Profiles35
Pemegang SahamShareholders08
Tonggak SejarahMilestone10
Informasi PerseroanCompany Information12
Struktur OrganisasiOrganization Structure14
Kantor Perwakilan dan Galeri InvestasiRepresentative Offices and Investment Galleries
15
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Professions & Institutions
17
ANALISIS DANPEMBAHASANMANAJEMENManagement Discussion and Analysis
37
Tinjauan BisnisBusiness Review38
RisetResearch49
Teknologi InformasiInformation Technology53
OperasionalOperational55
Manajemen RisikoRisk Management56
Pengendalian InternalInternal Control57
Prinsip Mengenal NasabahKnow Your Customer58
Customer CareCustomer Care60
Analisis Kinerja KeuanganFinancial Performance Analysis62
Analisis Kemampuan Membayar UtangPay-Off Debts Ability
66
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 5
SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources
69
Sumber Daya ManusiaHuman Resources70
TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance
73
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance74
Kode EtikCode of Conducts75
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility
91
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016Management’s Statement of Responsibility for Annual Report 2016
94
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIConsolidated Financial Statements
95
Donor DarahBlood Donor92
Bantuan SembakoCharity93
Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholers
78
Dewan KomisarisBoard of Commissioners82
DireksiBoard of Directors84
Remunerasi dan KompensasiRemuneration and Compensation86
Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary89
Komite AuditAudit Committee87
Strategi PemasaranMarketing Strategy68
Kebijakan DividenDividend Policy68
Tingkat Kolektibilitas PerusahaanCollectable of Receivables
66
Ikatan Material untuk Investasi Barang ModalMaterial Commitments to Invest on Capital Expenditures
66
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Sifatnya Luar Biasa dan Jarang TerjadiFinancial Information That Contains An Extraordinary And Rare Occurance
66
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan AkuntanInformation And Material Facts Occurring After The Audited Accounting Date
67
Prospek Usaha Sehubungan Dengan Industri, Ekonomi Secara Umum Dan Pasar InternasionalBusiness Prospects Related to the Industry, the Economy in General and the Global Markets
67
PT Reliance Securities Tbk
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Profil PerusahaanCompany Profile
Laporan Tahunan 2016 Annual Report6
VISI Vision
MISI Mission
Menjadi Salah Satu Perusahaan Jasa Keuangan Kelas Dunia dengan Standar Kinerja Pelayanan yang Berkualitas dengan Nilai Integritas Tinggi (Reliable).
To become a world class diversified financial services company through excellent quality services with the highest value of integrity (reliable).
Memperluas kemampuan perusahaan dalam memberikan solusi keuangan secara komprehensif
Memfokuskan Pengembangan Kemampuan Sumber Daya Manusia
Mengembangkan Infrastruktur Layanan yang Terintegrasi
To broaden our ability to deliver comprehensive financial solutionsTo focus on developing human resources competencyTo develop integrated infrastructure services
FILOSOFI PERUSAHAAN Philosophy of the Company
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan, Kami menaruh harapan agar keberadaan Kami dapat menjadi andalan dan sandaran Anda para Nasabah dalam berinvestasi dan mengelola keuangan. Karena Anda bukan hanya sekadar Nasabah melainkan Rekan Kami, dimana Kami akan terus memberikan pelayanan yang berkualitas dengan nilai integritas tinggi melalui pengembangan infrastruktur, mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dan memperluas kemampuan Kami dalam memberikan solusi keuangan secara menyeluruh bagi Anda. Kami adalah rekan untuk Anda dan kehidupan Anda.
As a company engaged in the financial services sector, we hope that our presence can become a reliable partner for you in investing and managing your fi nances. You are not just a customer but also our partner, where we will continue to provide a quality service with the highest value of integrity by continouing to develop the service infrastructure, developing human resources and to broadening our ability to deliver comprehensive financial solutions. We are partner for you and your life.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 7
SEKILAS PERUSAHAAN Company at a Glance
PT Reliance Securities Tbk (selanjutnya disebut “Kami”, atau “Reliance”, atau “Perseroan”, atau “Perusahaan”) adalah perusahaan efek dengan kegiatan perantara pedagang efek, baik saham maupun pendapatan tetap dan kegiatan penjamin emisi efek. Reliance pada awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities, yang kemudian berubah menjadi PT Ludlow Securities pada tanggal 13 September 1999 dan berganti nama menjadi PT Reliance Securities saat bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003.
PT Reliance Securities Tbk (hereinafter called “We”, or “Reliance”, or “Company”) is a securities company with businesses in securities brokerage in both equity and fixed income markets, and underwriting activities. Reliance was established in Jakarta on February 22, 1993 by the name PT Istethmar Finas Securities, then in September 13, 1999 the Company’s name was changed to PT Ludlow Securities and when it joined Reliance Group on March 7, 2003, the Company changed its name to PT Reliance Securities
BERDIRINYA RELIANCE SECURITIESEstablishment of Reliance Securities
Meneruskan kegiatan PT Ludlow Securities sebagai perantara pedagang efek dengan kode Anggota Bursa “LS”, Manajemen Reliance saat itu berinisiatif untuk membawa Perseroan ke tingkat dan eksposur yang lebih tinggi. Laporan keuangan yang baik selama beberapa tahun sebelumnya memberi kepercayaan diri untuk menawarkan kepemilikan saham Reliance kepada publik. Tanggal 19 Mei 2005, Kami menjadi perusahaan terbuka dan berubah nama menjadi PT Reliance Securities, Tbk. Pada tanggal 13 Juli 2005, Reliance mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (saat itu Bursa Efek Jakarta) dengan kode saham RELI, menjadikan Reliance sebagai salah satu perusahaan sekuritas pertama yang tercatat di bursa.
Continuing its activity as securities brokerage with broker code ”LS”. The Company decided that it was time to go public to gain higher exposure. Good financial reports of previous years made us confident to offer Reliance shares to public. On May 19, 2005, the Company went public and changed its name to PT Reliance Securities, Tbk. On July 13, 2005, Reliance listed its shares at Indonesia Stock Exchange (was Jakarta Stock Exchange) with ticker code “RELI”, making Reliance one of the first publicly listed securities companies in Indonesia Stock Exchange.
MENJADI PERUSAHAAN TERBUKAGoing Public
Sebagai perantara pedagang efek saham, Kami memusatkan perhatian pada pasar ritel domestik dengan terus berupaya mengembangkan basis investor melalui penambahan kantor-kantor perwakilan di berbagai kota besar di Indonesia dan pada tahun-tahun terakhir merintis terwujudnya fasilitas layanan online trading yang diluncurkan tahun 2010. Kami juga
As an equity brokerage firm, today, We focus on the domestic retail market by opening new branches in cities throughout Indonesia. In 2010 We began our onlinetrading facility services. We were also active as a Fixed income brokerage, and since 2008 We expanded our scope of activities by becoming a Selling Agent of Retail Government Bonds (ORI) and
2006 – 20162006 – 2016
PT Reliance Securities Tbk
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Profil PerusahaanCompany Profile
Laporan Tahunan 2016 Annual Report8
PEMEgANg SAHAM Jumlah SahamTotal Shares
Jumlah Nilai (Rp)Total Value (Rp)
PersentasePercentage
ShaREholdERS
Modal Dasar 2.500.000.000 250.000.000.000 Authorized Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Issued and Paid Up Capital:
PT Reliance Capital Management 1.556.887.135 155.688.713.500 86,49 PT Reliance Capital Management
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 243.112.865 24.311.286.500 13,51 Public (each less than 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.800.000.000 180.000.000.000 100,00 Total Issued and paid up capital
Jumlah Saham dan Portepel 700.000.000 70.000.000.000 Number of Shares in Portofolio
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value of IdR100,00 per share
PEMEGANG SAHAMShareholders
Pada tanggal 11 Juli 2005, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sebanyak 200.000.000 saham dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Dana yang berhasil dihimpun sebagai setoran modal dalam Penawaran Umum tersebut adalah sebesar Rp20.000.000.000,- sehingga sesuai dengan Daftar Pemegang Saham tanggal 13 Juli 2005, modal ditempatkan dan disetor Perseroan telah
On July 11, 2005 the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 200,000,000 shares which were listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange). The proceeds from this IPO were IDR 20,000,000,000,-. Therefore, based on the list of Shareholders on July 13, 2005 the issued capital had increased to 900.000.000 shares or a total of IDR90,000,000,000,-. This was recorded on the Deed No. 62, on June 9, 2006, made before Elywati Tjitra, SH,
aktif sebagai perantara pedagang efek tetap dan sejak tahun 2008 memperluas bidang usaha dengan menjadi Agen Penjual Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Negara Ritel (Sukuk). Demikian juga dengan kegiatan corporate finance dan investment banking yang dimulai pada tahun 2007, Kami aktif dalam kegiatan-kegiatan penjaminan emisi efek dan penasehat keuangan. Di tahun 2016 Kami mendirikan divisi Customer Care untuk meningkatkan taraf pelayanan kepada klien kami.
Retail Government Islamic Bonds (Sukuk). Corporate finance and investment banking activities started in 2007, and We participated actively in underwriting and financial advisory services. In 2016 we established the Customer Care division to improve our level of service to our clients.
KRONOLOgIS PENCATATAN SAHAM Chronology of Stock listing
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 9
meningkat menjadi sejumlah 900.000.000 saham atau seluruhnya sejumlah Rp90.000.000.000,-. Hal tersebut dituangkan dalam Akta No. 62, tanggal 9 Juni 2006, dibuat di hadapan Elywati Tjitra, SH, Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Surat Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia No. C-20660 HT.01.04.TH.2006, tanggal 14 Juli 2006 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 11 November 2006, Tambahan Berita Negara No. 1164.
Pada tanggal 19 Mei 2015, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada Pemegang Saham sebanyak 900.000.000 (sembilan ratus juta) Saham Biasa Atas Nama dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Dana yang berhasil dihimpun sebagai setoran modal dalam penawaran umum tersebut adalah sebesar Rp400.500.000.000,- (empat ratus miliar lima ratus juta rupiah), sehingga sesuai dengan Daftar Pemegang Saham, modal ditempatkan dan disetor Perseroan telah meningkat menjadi sejumlah 1.800.000.000 saham atau seluruhnya sejumlah Rp180.000.000.000,- (seratus delapan puluh miliar rupiah). Hal tersebut dituangkan kedalam Akta No. 566, tanggal 19 Mei 2015, dibuat dihadapan Rosita Rianauli Sianipar, SH, Notaris di Jakarta. Komposisi saham per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
notary in Jakarta. The deed was reported to the Ministry of Justice and human Rights which was No. C-20660 HT.01.04.TH.2006, on July 14, 2006 and was published on the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 90 dated November 11, 2006, Supplement to Gazette No. 1164.
On May 19th, 2015 , the Company’s limited offering the rights issue to Shareholders for 900,000,000 (nine hundred million) Common Shares and has been listed in the Indonesia Stock Exchange. Funds raised as a capital injection in the Public Offering is IDR400,500,000,000 (four hundred billion five hundred million rupiah), thus according to the Shareholders Registration, the Company’s issued and paid up capital has increased to a total amount of 1,800,000,000 shares or IDR180,000,000,000,- (one hundred and eighty billion rupiahs). This event was recorded into a Deed No. 566, May 19th, 2015, made before Rosita Rianauli Sianipar, SH, Notary in Jakarta. Composition of shares per December 31st, 2016 are as follows:
PEMEgANg SAHAM Jumlah SahamTotal Shares
Jumlah Nilai (Rp)Total Value (Rp)
PersentasePercentage
ShaREholdERS
Modal Dasar 2.500.000.000 250.000.000.000 Authorized Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Issued and Paid Up Capital:
PT Reliance Capital Management 1.556.887.135 155.688.713.500 86,49 PT Reliance Capital Management
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 243.112.865 24.311.286.500 13,51 Public (each less than 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.800.000.000 180.000.000.000 100,00 Total Issued and paid up capital
Jumlah Saham dan Portepel 700.000.000 70.000.000.000 Number of Shares in Portofolio
Nilai Nominal Rp100,00 per saham Nominal Value of IdR100,00 per share
PT Reliance Securities Tbk
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Profil PerusahaanCompany Profile
Laporan Tahunan 2016 Annual Report10
TONGGAK SEJARAH Milestone
2005
2007
20142016 2015
Menjadi Perusahaan Terbuka dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia.Went public with the listing of shares in The Indonesian Stock Exchange.
Memulai kegiatan sebagai Anggota Sindikasi Penjamin Emisi Efek dan Obligasi.Starting its activity as Underwriter for both Equity and Bonds.
Ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai Agen Penjual Sukuk Seri SR006.Appointed as a Selling Agent for Sukuk series SR006.
Penerbitan Obligasi Reliance IV Tahun 2016 Seri A sebesar Rp100 miliar.Bonds issuance Reliance IV 2016 Series A, amount to Rp100 billion.
Melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan HMETD sebanyak 900.000.000 (sembilan ratus juta) saham baru.Right Issuance of 900,000,000 (nine hundred million) new common shares.Meraih penghargaan dari Bisnis
Indonesia Award 2016, sebagai The Most Active in Capital Market Literation.Awarded “The Most Active in Capital Market Literation” category in Bisnis Indonesia Award 2016
Penyerahan bantuan beasiswa kepada 25 Anak Tani melalui program “Beasiswa 1 Miliar Anak Tani” yang diadakan oleh Dompet Dhuafa.Hand over of scholarships to 25 students through “Beasiswa 1 Miliar Anak Tani” program, held by Dompet Dhuafa.
Secara serentak diberlakukan full remote trading di semua kantor perwakilan.Full remote trading applied in all branch offices.
Secara serentak diberlakukan full remote trading di semua kantor perwakilan.Full remote trading applied in all branch offices.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 11
2008 2009
201020122013
Reliance ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai Agen Penjual SR001 dan ORI006.Reliance Appointed as Selling Agent of SR001 and ORI006 by Ministry of Finance.
CSR “ORI untuk Bumi” Penanaman Pohon di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Reliance Peduli Gempa Padang dan Tasikmalaya. CSR “ORI untuk Bumi”Planting of Trees at Mount Gede Pangrango National Park and Reliance Awareness for Victims Of Padang and Tasikmalaya Earthquakes.
Lahirnya fasilitas online trading, ReliTrade.The establishment of online trading facility, ReliTrade.
Ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai Agen Penjual SR004 dan ORI009.Appointed as a Selling Agent for SR004 and ORI009 by Ministry of Finance.
Ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai Agen Penjual Sukuk Seri SR005.Appointed as a Selling Agent for Sukuk series SR005 by Ministry of Finance.
Penyerahan bantuan fasilitas olah raga kepada 7 sekolah dasar di Malang dan Yogyakarta serta perangkat mini pembangkit listrik tenaga matahari di Tasikmalaya.Hand over sport facilities to 7 schools in Malang and Yogyakarta and also solar power plant in Tasikmalaya.
Dirilisnya index LS27, berisi 27 saham pilihan divisi riset Reliance.LS27 index released which consists of 27 recommended stock from research division.
Penyerahan 5 perangkat mini pembangkit listrik tenaga matahari dalam rangka kegiatan CSR ORI008.Delivery of 5 solar power plants related to CSR ORI008 activity.
Reliance ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai Agen Penjual SR002 dan ORI007.Reliance Appointed as Selling Agent of SR002 dan ORI007 by Ministry of Finance.
Obligasi Reliance I Tahun 2010 diterbitkan.Reliance Bond I Year 2010 was issued.
CSR SR002 Restorasi Habitat Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten dan ORI007 untuk Kearifan Tradisi Suku Dayak.CSR SR002 One-Horned Rhinoceros Habitat Restoration held at Ujung Kulon National Park, Banten and ORI007 for the Dayak Tradition Wisdom.
Menjadi Penjamin Emisi Utama dalam Pencatatan Saham PT Inovisi Infracom, Tbk (INVS) diBursa Efek Indonesia.As a Lead Underwriter of PT Inovisi Infracom, Tbk (INVS) in Indonesia Stock Exchange.
Pembentukan Komite Audit Internal.Establishment of the Internal Audit Committee.
Reliance ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai Agen Penjual ORI004 dan ORI005.Reliance appointed as Selling Agent of ORI004 and ORI005 by Ministry of Finance.
PT Reliance Securities Tbk
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Profil PerusahaanCompany Profile
Laporan Tahunan 2016 Annual Report12
INFORMASI PERSEROAN Company Information
PT Reliance Securities, Tbk adalah sebuah perusahaan efek yang awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1993 dengan nama PT Istethmar Finas Securities, kemudian berubah menjadi PT Ludlow Securities pada tanggal 13 September 1999 dan berganti nama menjadi PT Reliance Securities saat bergabung ke dalam Reliance Group pada tanggal 7 Maret 2003. Tanggal 13 Juli 2005, Reliance mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta), dengan kode saham RELI.
PT Reliance Securities, Tbk is a securities company that was established in Jakarta on February 22, 1993 under the name PT Istethmar Finas Securities. The Company changed its name to PT Ludlow Securities on September 13, 1999 and finally changed its name to PT Reliance Securities when joining Reliance Group on March 7, 2003. On July 13, 2005 Reliance listed its shares in Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange), with ticker code RELI.
RIWAYAT SINgKATBrief history
Kami melakukan kegiatan perantara pedagang efek baik saham maupun pendapatan tetap dan kegiatan penjamin emisi efek. Sebagai perantara pedagang efek saham, Kami memusatkan perhatian pada pasar ritel domestik dengan terus berupaya mengembangkan basis investor melalui penambahan kantor-kantor perwakilan di berbagai kota besar di Indonesia. Saat ini Kami melakukan kegiatan operasional melalui kantor pusat dan 18 kantor perwakilan serta 20 galeri investasi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya,
We conduct business as a financial securities brokerage in both equity and fixed income as well as underwriting activities. As equity brokerage, We focus on domestic retail market and continue to develop to reach investors through the addition of branch offices in various cities in Indonesia. We currently conduct operations through our head office and 18 representative offices and 20 investment galleries located in Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Surakarta, Gresik, Denpasar, Tangerang, Pontianak,
KEgIATAN USAHABusiness activity
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 13
Kami merupakan salah satu perusahaan sekuritas pertama yang menjadi perusahaan publik di Indonesia. Dua ratus juta lembar saham menyerap dana sebesar Rp50 miliar digunakan untuk modal kerja terutama untuk penyelesaian transaksi efek ekuitas dan pendapatan tetap, pembukaan kantor perwakilan, serta pengembangan infrastruktur teknologi dan sumber daya manusia. Sejak Oktober 2007, dengan peningkatan yang signifikan pada aset dan aktivitas Perseroan, saham RELI pindah dari papan pengembangan ke papan utama bursa.
We are one of the first securities companies that became a public company in Indonesia. Two hundred million shares with proceeds of IDR50 billion were used for working capital, the settlement of transactions primarily equity and fixed income, the opening of branch offices, as well as the development of technological infrastructure and human resources. Since October 2007, with a significant increase in the assets and activities of the Company, RELI have moved from the development board to the main board of the stock exchange.
PENCATATAN DAN DISTRIBUSI SAHAMlisting and distribution of Shares
PT Reliance Capital Management (“RCM”) merupakan induk perusahaan Reliance Group yang bergerak di sektor keuangan. Sebagai induk perusahaan, saat ini RCM mempunyai penyertaan di PT Reliance Securities, Tbk, PT Asuransi Reliance Indonesia, PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia, PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia, PT Reliance Manajer Investasi dan PT Reliance Modal Ventura, serta memiliki penyertaan saham di Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE). RCM melakukan penyertaan di Perseroan sejak Oktober 2011. RCM berdiri pada tanggal 14 April 1999 dengan
PT Reliance Capital Management (“RCM”) is the parent company Reliance Group which operates in the financial sector. As a holding company, currently RCM has some investments in PT Reliance Securities, Tbk, PT Asuransi Reliance Indonesia, PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia, PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia, PT Reliance Manajer Investasi dan PT Reliance Modal Ventura. RCM has invested in the Company since October 2011. RCM was established on April 14, 1999 under the name PT Nuansa Citra Bersama. In 2010, PT Nuansa Citra Bersama changed
PT RELIANCE CAPITAL MANAgEMENTPT Reliance Capital Management
Yogyakarta, Malang, Surabaya, Surakarta, Gresik, Denpasar, Tangerang, Pontianak, Jember, Balikpapan, Makassar, Pekanbaru, Medan, Banyuwangi, Kediri, Sidoarjo dan Banjarmasin. Kami juga aktif sebagai perantara pedagang efek pendapatan tetap, dan sejak tahun 2008 memperluas bidang usaha dengan menjadi Agen Penjual ORI dan Sukuk.
Pada tahun 2008, Kami memperkuat eksistensi di bidang penjaminan emisi dan kegiatan investment banking. Sejak itu, Kami aktif berpartisipasi dalam kegiatan penjaminan emisi efek dan kegiatan jasa penasehat keuangan.
Jember, Balikpapan, Makassar, Pekanbaru, Medan, Banyuwangi, Kediri, Sidoarjo dan Banjarmasin. We also operate as a fixed income brokerage, and since 2008 We had expanded the business by becoming a Selling Agent of ORI and Sukuk.
In 2008, We strengthened our existence in the areas of underwriting and investment banking activities. Since then, We have actively participated in underwriting and financial advisory services activities.
PT Reliance Securities Tbk
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Profil PerusahaanCompany Profile
Laporan Tahunan 2016 Annual Report14
nama PT Nuansa Citra Bersama. Pada tahun 2010, PT Nuansa Citra Bersama berubah nama menjadi PT Reliance Capital dan pada tanggal 14 Juli 2011, dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 175, PT Reliance Capital berubah nama menjadi PT Reliance Capital Management. Pada akhir 2016, RCM memiliki 86,49% saham Reliance.
STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Presiden DirekturPresident Director
DireksiBoard of Director
Equity & Branch
ManagementBrokerage
Community& OnlineTrading
IT
Underwriting Corporate Finance
Research
Operational
Finance& Treasury
HR & gA Accounting& Tax
Komite AuditAudit Committee
Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
Manajemen Risiko & PNMRisk Management & PMN Officer
Pengawas Internal & ComplienceInternal Audit & Complience
its name to PT Reliance Capital. On July 14, 2011, by the deed of meeting No. 175, PT Reliance Capital finally changed its name to PT Reliance Capital Management. At the end of 2016, RCM owns 86.49% of shares of Reliance Securities.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 15
KANTOR PERWAKILAN DANGALERI INVESTASI Representative Offices and Investment Galleries
KANTOR PUSAT / head officeRELIANCE CAPITAL BUILDINgJl. Pluit Sakti Raya No. 27ABPluit Penjaringan Jakarta 14450T +62 21 6617768F +62 21 6619884
Jakarta - PluitJl. Pluit Sakti Raya No. 27ABPluit Penjaringan, Jakarta 14450T +62 21 6617768F +62 21 6619884
Jakarta - BataviaReliance Gallery, Menara Batavia Ground Floor. Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. No Tlp. 021-57905455No. Fax 021-57950728.
MalangJl. Guntur No. 19, Malang 65112T. +62 341 347611F. +62 341 347615
Surabaya - BangkaJl. Bangka No. 22, Surabaya 60281T. +62 31 5011128F. +62 31 5033196
Jakarta - Kebon JerukPlaza Kebon JerukJl.Raya Perjuangan Blok A/2Jakarta 11530T. +62 21 5324074F. +62 21 5362157
BandungJl.Cisangkuy No.58Bandung 40115T. +62 22 7218200F. +62 22 7219255
STIE MalangkucecwaraJl. Terusan Candi KalasanMalang 65142T. +62 341 491813F. +62 341 495619
KANTOR PERWAKILAN / Representative office
gALERI INVESTASI / Investment Galleries
YogyakartaSales Representative OfficeKP BEI YogyakartaT. +62 74 550 123
TasikmalayaRuko Tasik Indah Plaza No. 21Jl. KHZ Mustofa No. 345Tasikmalaya 46121T. +62 265 345000F. +62 265 345003
Surabaya - BogowontoJl. Bogowonto 25, DarmoSurabaya 60261T. +62 31 5670388F. +62 31 5610528
DenpasarDewata Square Blok A3, Jl. Letda Tantular Renon, Denpasar 802361T. +62 361 244445F. +62 361 245099
SoloJl. Adisucipto 56 ASurakarta-Solo 57139 T. +62 271-730340,F +62 271-736896
TangerangJl. Pahlawan Seribu Ruko BSDSektor 7 Blok RK kav. 9,Tangerang 15310T. +62 21 5387495F. +62 21 5387494
PontianakJl. MT Haryono No. 6, Pontianak 78121T. +62 561 575674F. +62 561 575670
Jakarta - CentroRuko Centro Residence Kav. 4-5, Tower C Lt. 1 No. 26-29, Jl. Macan, Daan Mogot Jakarta 14450T. +62 21 56945227F. +62 21 56945226
BalikpapanRuko Bukit Damai Indah Blok I, No. 3, RT. 34, Jl. MT. Haryono, Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan 76114T. +62 542 746313F. +62 542 746317
MakassarJl. Latimojong Ruko Latimojong Indah 46B/16, Makassar-Sulawesi SelatanT. +0411-3610545F. +62 411 361 4634
PekanbaruJl. Jenderal Sudirman No.73Pekanbaru - RiauT. +62 761 840 2987F. +62 761 840 2987
MedanJl. Teuku Amir Hamzah No. 26Medan 20117T. +62 61 6638592F. +62 61 6638023
Universitas SurabayaJl. Raya KalirungkutSurabaya 60293T. +62 31 2981203F. +62 31 2981204
Universitas Muhammadiyah gresikJl. Sumatra 101 GKBGresik 61121T. +62 31 3951414F. +62 31 3952585
PT Reliance Securities Tbk
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Profil PerusahaanCompany Profile
Laporan Tahunan 2016 Annual Report16
STIE AASJalan Slamet Riyadi No 361Kartasura, SurakartaT. +62 271 726156F. +62 271 726156
Universitas Siliwangi TasikmalayaJl. Siliwangi No. 24Tasikmalaya 46151T. +62 265 323685F. +62 265 323534
Universitas Tanjungpura PontianakJl. Jendral Ahmad YaniPontianak 78124T. +62 561 743465F. +62 561 766840
Politeknik KediriJl. Mayor Bismo No. 27Kediri 64121T +62 354 683128F +62 354 683128
STIE “AUB” SurakartaJl. Mr. Sartono 97, CengklikNusukan, Surakarta 57135T. +62 271 854803F. +62 271 853084
Universitas Negeri MalangJl. Surabaya No. 6Malang 65145T. +62 341 585914F. +62 341 55288
STIESIA SurabayaJl. Menur Pumpungan 30SurabayaT. +62 31 5947505F. +62 31 5932218
Universitas Muhammadiyah MalangJl. Raya Tlogomas 246Malang 65144T. +62 341 464318-9F. +62 341 460782
STIE Tri BhaktiJl. Teuku Umar No.24Cut Meutia Setiakawan, BekasiT. +62 21 8242 9400, 8242 9500F. +62 271 726156
STIKOM BaliRaya Puputan No 86, RenonBali 80234T. + 62 361 244445
Universitas 17 Agustus 1945 BanyuwangiJl. Adi Sucipto 26Banyuwangi, Jawa TimurT. +62 333 419163F. +62 333 419163
Universitas Negeri MakassarFakultas Ekonomi Gedung BT Lt. 2Jl. A. P. Pettarani, Kampus UNM, Gunungsari Baru, Makassar 90222T. +62 411 889464, 881244F. +62 411 887604
Universitas Muhammadiyah SidoarjoJl. Majapahit 666 BSidoarjo, Jawa TimurT. +62 31 8945444F. +62 31 8949333
Universitas Muhammadiyah PontianakJl. Ahmad Yani, No. 111Pontianak 78124T. +62 561 743465F. +62 561 766840
IAIN AntasariJl. Ahmad Yani Km. 4,5 Banjarmasin T. +62 511-3267583
Universitas Pesantren Tinggi Darul UlumKompleks Pp Darul Ulu, PeteronganJombang, Jawa Timur 60281T. +62 321 873655F. +62 321 875771
Universitas Islam KalimantanJl. Adiyaksa No. 2, Kayu Tangi, Banjarmasin, T. +62 511-3303871,Fax. +62 511-3303871
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 17
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Capital Market Supporting Professions & Institutions
BIRO ADMINISTRASI EFEKSecurities administration agencyPT Bima RegistraGraha Mir, 6th Floor, Suite A2Jl. Pemuda No. 9, Jakarta Timur 13220
NOTARIS NotariesNotaris Rosita Rianauli Sianipar, SH, MKnJl. H. Samali, No. 19Pasar Minggu, Jakarta Selatan
AKUNTAN PUBLIK Public accountantsRSM IndonesiaPlaza ASIA, Lt. 10Jl. Jend Sudirman, Kav. 59Jakarta 12190
KONSULTAN HUKUM legal ConsultantsA. Hakim g. Nusantara, Harman & Partners Law FirmOffice 8, Lt. 12Jl. Senopati Raya No. 8 BJakarta 12190
AFS PartnershipMenara Thamrin Lantai 14 suite 1408Jl. M. H. Thamrin Kav. 3Jakarta 10250
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report18
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
LAPORAN KEUANgAN(Dalam jutaan Rupiah, kecuali Laba per Saham dalam Rupiah penuh)
2016 2015 2014FINANCIAL STATEMENTS
(In million of Rupiah, except for EPS in full Rupiah)
Pendapatan Usaha 104.777 98.329 68.721 Operating Revenues
Laba Usaha 45.692 40.577 25.059 Operating Income
Laba Bersih Tahun Berjalan 33.259 30.597 10.789 Net Income
Aset 1.171.472 1.111.477 666.358 Asset
Liabilitas 376.952 350.217 334.123 Liability
Ekuitas 794.520 761.260 332.235 Equity
Laba per Saham Dasar 19 13 13 Earnings per Share
RASIO KEUANgAN(dalam persentase) 2016 2015 2014 FINANCIAL RATIOS
(in percentage)
Rasio Marjin Laba Bersih 32,30 31,88 16,85 Net Profit Margin Ratio
Rasio Laba terhadap Aset 2,89 2,82 1,74 Return on Asset Ratio
Rasio Laba terhadap Ekuitas 4,26 4,12 3,49 Return on Equity Ratio
Rasio Lancar 246,27 317,37 199,43 Current Ratio
Rasio Utang terhadap Ekuitas 47,44 46,00 100,57 Debt to Equity Ratio
Rasio Utang terhadap Aset 32,18 31,51 50,14 Debt to Asset Ratio
NERACA (dalam miliar Rupiah)Balance Sheet (in billion Rupiah)
AsetAsset
666
2014 2015
1.111
2016
1.171
EkuitasEquity
332
2014 2015
761
2016
795
Liabilitasliability
2014 2015 2016
334 350 377
5,12% 4,28% 7,16%
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 19
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
NILAI TRANSAKSI (dalam miliar Rupiah)Transaction Value (in billion Rupiah)
Transaksi ObligasiBonds Transaction
Transaksi SahamStocks Transaction
1.002
2014 2015
10.251
2016
10.487 26.051
2014 2015
29.070
2016
22.148
NILAI TRANSAKSI (dalam miliar Rupiah)Transaction Value (in billion Rupiah)
Transaksi BEIIdX Transaction
Transaksi RelianceReliance Transaction
2014 2015 2016
26.051
1.522.122 1.453.392
3.689.175
29.07022.148
HARgA PERDAgANgAN SAHAM DI PASAR REgULER (dalam Rupiah)Share Price in Regular Market (in Rupiah)
2015 2016
Tertinggi Terendah Penutupan Tertinggi Terendah Penutupan
Q1 655 600 605 550 320 426
Q2 605 340 395 426 320 426
Q3 448 448 448 426 320 426
Q4 470 368 400 426 320 426
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report20
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
KILAS KEGIATAN 2016 Event Highlights 2016
JANUARI / January FEBRUARI / February
Sosialisasi Pasar Modal, online Trading dan Kartu AKSes di PT Bank Mandiri Banyuwangi.Socialization of Capital Markets, Online Trading and AKSes card to PT Bank Mandiri Banyuwangi.
Seminar Pasar Modal di Hotel Best Western dengan Komunitas Gereja, Pontianak.Capital Market Seminar at the Best Western with Church Community, Pontianak.
Seminar Pasar Modal, dalam rangka Olimpiade Akuntansi dan Pasar Modal di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.Capital Market Seminar, in the framework of the Olympic Accounting and Capital Market at Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.
Sebagai Anggota Sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana PT Mitra Pemuda, Tbk.As a member of joint underwriters in the Initial Public Offering of PT Mitra Pemuda, Tbk.
Finance and Banking Expo di Tasikmalaya.Finance and Banking Expo at Tasikmalaya
MARET / March
Seminar TRC di Hotel Best Western, Pontianak.TRC Seminar TRC at Best Western Hotel, Pontianak.
Pelatihan Pengenalan Transaksi Saham, online Trading dan Kartu AKSes Universitas Surabaya.Stock Transaction Training, Online Trading and AKSes card at Universitas Surabaya.
Pengenalan Pasar Modal di Universitas Muhammadiyah Gresik.Capital Market Education at Universitas Muhammadiyah Gresik
APRIL / April
Sebagai narasumber di kuliah umum Pasar Modal di Kampus Triguna bersama OJK Tasikmalaya.As news source in Capital Market Education at Kampus Triguna with OJK Tasikmalaya.
Narasumber Seminar Stock Exchange Game di Universitas Surabaya.As news source in Stock Exchange Game at Universitas Surabaya.
MEI / May
Menjadi pembicara di Pon TV, Pontianak.Keynote Speaker at Pon TV, Pontianak.
Sekolah Pasar Modal di Universitas Muhammadiyah Gresik.Capital Market Education at Universitas Muhamadiyah Gresik.
Pelatihan pengenalan Transaksi Saham, online Trading dan Kartu AKSEs di STKIP PGRI dan STIE Al- Anwar JombangStock Transaction Training, Online Trading and AKSes card at STKIP PGRI and STIE Al- Anwar Jombang
Pelatihan pengenalan Transaksi Saham, online Trading dan Kartu AKSEs di STKIP PGRI dan STIE Al- Anwar JombangStock Transaction Training, Online Trading and AKSes card for PEMKOT Jombang
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 21
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
JUNI / June
Sebagai Anggota Sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana PT Sillo Maritime Perdana, TbkAs a member of joint underwriters in the Initial Public Offering of PT Sillo Maritime Perdana, Tbk.
Talkshow di Fakultas Ekonomi Universitas JemberTalkshow at Economic Faculty Universitas Jember
JULI / July
Pelatihan analisa, strategi, online trading dan kartu AKSEs di Universitas SurabayaAnalysis and strategy training, online trading, ang AKSes card at Universitas Surabaya
Sekolah Pasar Modal dan Seminar Pasar modal bersama TRC, PontianakCapital Market training and education with TRC, Pontianak
OKTOBER / October
Pelatihan Strategi dan analisa transaksi saham di Universitas Siliwangi.Analysis and strategy of stock transaction at Universitas Siliwangi
Peresmian Galeri Investasi di STIKOM BaliIDX Investment Gallery official announcement at STIKOM Bali
Pengenalan Transaksi Saham, online Trading dan kartu AKSEs di Universitas Muhammadiyah Gresik.Stock Transaction Training, Online Trading and AKSes card at Universitas Muhammadiyah Gresik.
NOVEMBER / November
Pembekalan Pasar Modal kepada 150 mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Pontianak.Capital Market Education for 150 students at Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Pelatihan Strategi dan analisa Transaksi Saham di Universitas Muhammadiyah Gresik.Analysis and strategy of stock transaction at Universitas Muhammadiyah Gresik
DESEMBER / December
Pembekalan Pengurus Anggota Kelompok Studi Pencinta Pasar Modal, Pontianak.Briefing and education for committee of Kelompok Studi Pecinta Pasar Modal, Pontianak
AgUSTUS / August
Investor Gathering di Hotel Santika PontianakInvestor Gathering at Hotel Santika Pontianak
Narasumber seminar “Pengenalan Pasar Modal dan Sosialisasi Mudahnya Transaksi Saham” di Universitas Muhammadiyah GresikAs news source in “Pengenalan Pasar Modal dan Sosialisasi Mudahnya Transaksi Saham” Seminar at Universitas Muhamadiyah Gresik.
SEPTEMBER / September
Pelatihan analisa, strategi dan online trading di Universitas Surabaya.Analysis and strategy training, online trading, ang AKSes card at Universitas Surabaya.
Sebagai Anggota Sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana PT Aneka Gas Industri, Tbk.As a member of joint underwriters in the Initial Public Offering of PT Aneka Gas Industri, Tbk.
Sebagai Anggota Sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk.As a member of joint underwriters in the Initial Public Offering of PT Waskita Beton Precast, Tbk.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report22
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI Awards and Certifications
2016
Southeast Asia Deal Awards 2009Best Sovereign Bond Deal Of The Year 2009 In Southeast Asia
Kategori CSR Kehutanan Best CSR For Indonesia Awards 2010
Finalis 10 Besar Kompetisi Sosialisasi Kartu Akses Antar Perusahaan Efek
Penghargaan Pojok Bei Terbaik 2011Mitra Pojok Bei Terbaik Berdasarkan Aktivitas Edukasi Dan Pemerataan Informasi
Penghargaan Pojok BEI Terbaik 2011Mitra Pojok BEI Terbaik Berdasarkan Aktivitas Transaksi Dari Nilai Transaksi
Penghargaan Pojok BEI Terbaik 2011Mitra Pojok BEI Terbaik Berdasarkan Aktivitas Pengembangan Dan Inovasi
Penghargaan Pojok BEI 2012Mitra Kerjasama Pojok BEI
Penghargaan Pojok BEI 2012 Mitra Pojok BEI Teraktif Berdasarkan Pengembangan Dan Inovasi
Penghargaan Pojok BEI 2012Mitra Pojok BEI Teraktif Berdasarkan Aktivitas Edukasi Dan Pemerataan Informasi
Ubaya Awards 2012 Outstanding Partner In Sponsorship
Penghargaan galeri Investasi BEI 2013Mitra Galeri Investasi BEI Terbaik Berdasarkan Pengembangan Dan Inovasi
Penghargaan Pojok BEI 2013Mitra Kerjasama Pojok BEI
BISNIS INDONESIA AWARD 2016
Meraih Special Award Sebagai The Most Active in Capital Market Literation
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 23
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
02 LAPORAN MANAJEMENManagement Report
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report24
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Report
Pertumbuhan yang berkelanjutan ini menggambarkan bahwa Perusahaan tidak bergantung hanya dengan satu produk dan menunjukkan bahwa kita tetap bertumbuh terlepas dari kondisi pasar naik atau turun
The continued growth illustrated that the Company is not a one-trick pony and showed that we can continue growth regardless of the market conditions.
ANTON BUDIDJAJAPresiden Komisaris
President Commissioner
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 25
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Salam untuk Pemegang Saham kami,Greetings our Shareholders,
Kami memasuki 2016 dengan rasa optimis setelah tahun 2015 yang sangat menantang, dengan merasa percaya diri dan penuh harapan. Namun, seperti pada tahun 2014 dan 2015, tahun 2016 terbukti cukup menantang juga walaupun berbeda. Walaupun ekonomi dan pasar modal mengakhiri tahun 2016 di tingkat yang baik, enam bulan pertama tahun 2016 bagi kami cukup mengecewakan karena ketidakpastian global terkait dengan pecahnya Uni Eropa, situasi geopolitik serta perlambatan ekonomi global secara umumnya, terutama di Cina. Namun, arus berbalik sedikit di paruh kedua 2016 karena perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan PDB yang konsisten pada tingkat 5% dan tentu saja dengan dimulainya Program Amnesti Pajak. Amnesti Pajak memberikan katalis yang sangat dibutuhkan oleh pasar modal dan ekonomi. Tapi, dampaknya ternyata tidak meluas seperti yang diharapkan dan setelah periode pertama Amnesti Pajak berakhir pada bulan September 2016, pasar modal mulai kehilangan beberapa momentum.
Dengan latar belakang yang menantang ini, kami bangga untuk mengatakan bahwa Perusahaan sekali lagi mencatat hasil yang sangat baik dengan pendapatan dan laba meningkat lagi dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi meskipun Perusahaan mengalami penurunan nilai transaksi dan frekuensi perdagangan karena efek dari Program Amnesti Pajak tidak benar-benar mengalir ke investor ritel yang benar-benar tetap pasif pada tahun 2016. Pertumbuhan yang berkelanjutan ini menggambarkan bahwa Perusahaan tidak bergantung hanya dengan satu produk dan menunjukkan bahwa kita tetap bertumbuh terlepas dari kondisi pasar naik atau turun. Selain upaya dari Perusahaan itu sendiri, kontributor utama pertumbuhan adalah juga dukungan dan integrasi dari Grup Reliance dengan upaya untuk mendorong kolaborasi dan cross-selling antara perusahaan di bawah Grup Reliance. Jadi semua ini sangat tepat dengan tema yang dipilih oleh Reliance Securities tahun ini “Pertumbuhan yang Berkelanjutan dan Terpadu”.
We entered 2016 feeling optimistic despite a challenging 2015, feeling confident and full of hopes. However, like in 2014 and 2015, the year of 2016 proved to be quite challenging as well in its own right. While the economy and the capital market ended the year in high, the first six months of 2016 was quite disappointing due to the global uncertainties related to the breakup of the European Union, geopolitical situation as well as the general global economy slowdown, particularly in China. However, the tide turned a little in the second half of 2016 as Indonesia’s economy showed resiliency with GDP growth consistent at 5% level and of course the introduction of Tax Amnesty Program. The Tax Amnesty provided a catalyst that was much needed by the capital market and the economy. But, the impact has been not as widespread as expected and after the first period of Tax Amnesty ended in September 2016, the capital market started to lose some of its momentum.
Against this challenging backdrop, we are proud to say that the Company registered another strong results with revenues and profit increasing again from the year before. This occurred despite declines in transactional values and frequencies across the board as the effect of the Tax Amnesty Program did not really flow into the retail investors who actually remained passive in 2016 as we had hoped. The continued growth illustrated that the Company is not a one-trick pony and showed that we can continue growth regardless of the market conditions. Beside the efforts from the Company itself, a major contributor of the growth is also the support and the integration from the Reliance Group with the efforts to foster collaborations and cross-selling among companies under the Reliance Group. Thus this links in very approriately with the theme chosen by Reliance Securities this year “Sustainable and Integrated Growth”.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report26
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
2016 also provided us with several significant milestones. First, the Company successfully issued its Reliance Securities Bond Series IV in July 2016 and raised IDR100 billion. This is the fourth successful issuance of similar bonds for the Company. Second, Fitch Rating rated the Company idA- corporate rating with Stable Outlook, one of the few securities companies in Indonesia with an investment grade rating. Third, the Company established a Customer Care division which is a first in the industry and in our view a change in the paradigm of servicing retail clients. And finally, the Company also received a prestigious and special award from the most prominent business media in Indonesia as the Most Active in Capital Market Literation Award by Bisnis Indonesia. Let’s not forget as well that the Company has been ISO certified since 2015. All in all, we are building a world-class organisation in Reliance Securities.
With a more diversified product portfolio, better service and platforms as well as a one-stop shop for financial services concept under the Reliance Group, the board is very excited about the future of the Company. We enter 2017 with optimism and excitement. Look for us to continue to innovate and grow. All these, we believe, will translate to a stronger, leaner, healthier and more integrated Reliance Securities.
We thank you for supporting us throughout these years and we believe that the years ahead will be another exciting and rewarding experience for all the Stakeholders of the Company.
2016 juga memberikan kita dengan beberapa tonggak signifikan. Pertama, Perseroan berhasil menerbitkan Reliance Securities Obligasi Seri IV pada bulan Juli 2016 sebesar Rp100 miliar. Ini adalah penerbitan sukses keempat obligasi serupa untuk Perusahaan. Kedua, Fitch Rating memberi penilaian Perusahaan idA- peringkat perusahaan dengan Outlook Stabil, salah satu dari sedikit perusahaan sekuritas di Indonesia dengan rating investment grade. Ketiga, Perusahaan mendirikan divisi Customer Care yang merupakan pertama di industri dan dalam pandangan kami mencerminkan perubahan paradigma pelayanan untuk nasabah ritel. Dan terakhir, Perusahaan juga menerima penghargaan bergengsi dan khusus dari media bisnis terkemuka di Indonesia sebagai Most Active in Capital Market Literation Award oleh Bisnis Indonesia. Jangan lupa juga bahwa Perusahaan telah bersertifikat ISO sejak tahun 2015. Secara kesuluruhan, kita sedang terus membangun sebuah organisasi kelas dunia di Reliance Securities.
Dengan portofolio produk yang lebih beragam, layanan dan platform yang lebih baik serta konsep satu pintu untuk layanan keuangan di bawah Grup Reliance, Dewan Komisaris sangat gembira untuk masa depan Perseroan. Kami memasuki tahun 2017 dengan optimisme dan percaya diri. Kami akan untuk terus berinovasi dan berkembang. Semua ini, kami percaya, akan membuat Reliance Securities lebih kuat, lebih ramping, lebih sehat dan lebih terintegrasi.
Kami berterima kasih untuk dukungan yang diberikan kepada kami sepanjang tahun 2016 dan kami percaya bahwa tahun 2017 akan menjadi pengalaman lain yang menarik dan bermanfaat untuk semua Pemangku Kepentingan Perusahaan.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 27
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Di dalam situasi ekonomi seperti ini, Perseroan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran yang merupakan pilar utama dari praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Perusahaan mempunyai komitmen kuat untuk terus melakukan kegiatan bisnisnya dengan berpedoman pada prinsip-prinsip GCG tersebut, dalam rangka mengembangkan usahanya di masa mendatang. Dalam pengelolaan manajemen risiko, perbaikan di aspek GCG diwujudkan dengan upaya pembenahan GCG melalui kerjasama dengan PwC (PricewaterhouseCoopers) untuk membantu membuatkan peta jalan ke arah praktik terbaik GCG.
In the current economic condition, The Company still managed to uphold the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness which are the main pillars of Good Corporate Governance (GCG) practices. The Company has been strongly committed to running its business by always referring to those principles in order to expand business in the future. In risk management, improvements in corporate governance aspect were realized by engaging PWC as renown leading consultant to provide the road map of GCG best practices.
TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance
Kami juga ingin melaporkan bahwa terdapat perubahan dalam jajaran Direksi di tahun 2016 ini, dimana Sdr. Jurgantara Usman bergabung sebagai Presiden Direktur. Pada bulan September 2016 Sdri. Esterlita Widjaja telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Direktur.
Kami juga ingin memberikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Sdri. Esterlita Widjaja atas kontribusi dan kerja samanya selama bergabung dengan Reliance.
We also want to report that there are several changes in Board of Directors this year as Jurgantara Usman is appointed as the President Director. Esterlita Widjaja resigned as Director on September 2016.
We would like to thank and give the appreciation for Esterlita Widjaja for her contribution and hard work during her assignment in Reliance.
PERUBAHAN DIREKSIChange in Bod Composition
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report28
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
Atas Nama Dewan KomisarisOn behalf of the Board of Commissioners
Anton BudidjajaPresiden Komisaris / President Commissioner
Dewan Komisaris merasa bahwa seluruh perbaikan yang telah dilakukan di tahun ini akan menjadi landasan yang kokoh bagi Reliance Securities untuk mengarungi tahun 2017.
Kami merasa optimis akan kemampuan manajemen untuk dapat mengoptimalkan potensi Perseroan di tahun 2017 mendatang. Kami meyakini bahwa rencana bisnis Perseroan telah dipersiapkan secara matang dengan mempertimbangkan setiap aspek usaha baik itu di sisi internal maupun eksternal.
The Board of Commissioners feels that all of the improvements made in this year will serve as a solid foundation for Reliance Securities for further growth through the upcoming year 2017.
We are also optimistic about the management’s ability to optimize the potential of the Company in 2017. We believe that the Company’s business plan has been prepared with taking into account every business aspect both internally and externally.
PROSPEK BISNIS 20172017 Business Prospects
Akhir kata, perkenankanlah saya atas nama Dewan Komisaris untuk menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada nasabah Reliance atas kepercayaanya yang telah diberikan kepada kami selama ini, dan kepada regulator yang telah menciptakan lingkungan usaha yang terbaik yang dapat dicapai melalui upaya yang tidak kenal lelah, serta kepada seluruh pemangku kepentingan lainnya yang telah membuat Reliance mampu melalui tahun yang penuh dengan tantangan ini dan menyambut tahun depan nanti dengan pencapaian yang lebih baik. Tidak lupa kami juga ingin mengapresiasi dan berterima kasih kepada segenap jajaran Direksi dan karyawan yang sudah memberikan kontribusi dan kerja kerasnya dalam memajukan Perseroan
Finally, please allow me on behalf of the Board of Commissioners to express our highest appreciation to all of our customers for their trust in us, and to the regulators who have created a conducive business environment through unwavering efforts and to all other stakeholders who have all enabled Reliance to manage challenges in 2015. Going forward, we are ready to welcome the year 2016 with better and higher achievements. We would also like to appreciate and thank to the Board of Directors and employees for their contribution and hard work in advancing Reliance.
APRESIASIappreciation
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 29
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Profiles
Warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada 27 November 1967. Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak pada tahun 2003.
Sebelumnya, Beliau menjabat sebagai Komisaris PT Jababeka Tbk, Managing Partner di Victoria Investindo Advisory (2000-2003), dan Panin Group (1993-2000). Beliau memulai karirnya bersama beberapa Bank Lokal sejak 1992. Beliau meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari California State University, USA.
Warga negara Singapura, menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Juni 2014. Sejak 2015, Beliau menjabat sebagai Chief Development Officer pada ECG Property Services, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan terdaftar di Singapura, Teho International Inc Ltd. Albert bertanggung jawab mengembangkan bisnis ECG di Asia dengan membentuk sendiri kantor, waralaba dan aliansi.
Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science dari National University of Singapore pada tahun 1992.
Indonesian Citizen. Born in Jakarta, November 27, 1967. He has served as President Commissioner since 2003.
Previously, He served as Commissioner of PT Jababeka Tbk, Managing Partner in Victoria Investindo Advisory (2000-2003), and Panin Group (1993-2000). He started his career in some local bank since 1992. He earned his Bachelor Degree of Science in Business Administration from California State University, USA.
Singaporean citizen, He held the position as Independent Commissioner since June 2014. Since 2015, He is the Chief Development Officer of ECG Property Services, a wholly owned subsidiary of Singapore listed Company Teho International Inc Ltd. He is responsible for growing ECG’s business in Asia through establishing its own offices, franchises and alliances.
He received his Bachelor of Science Degree from the National University of Singapore in the year of 1992.
ANTON BUDIDJAJAPresiden KomisarisPresident Commisisoner
ALBERT CHAN CHEE LINgKomisaris IndependenIndependent Commisisoner
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report30
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
LAPORAN DIREKSIBoard of Directors’ Report
Kesuksesan kami di 2016 tidak terbatas pada sisi finansial saja dan di tahun 2016 kami juga mencatat beberapa tonggak yang mengesankan.
Our success in 2016 is not limited to the financial side only though as in 2016 we recorded some impressive milestones as well.
JURgANTARA USMANDirektur Utama
President Director
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 31
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Para pemegang saham yang terhormat,Dear esteemed shareholders,
2016 adalah tahun yang penuh tantangan, tidak hanya untuk negara kita tetapi juga untuk Perseroan. Walaupun secara politik dan ekonomi Indonesia telah jauh lebih stabil dan positif dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan amnesti pajak menjadi katalis terbesar pada tahun 2016, gejolak dalam situasi geopolitik dan perlambatan makro-ekonomi global juga telah memiliki beberapa dampak pada kondisi kami di pasar modal. Rata-rata nilai perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp5,75 triliun, naik 30,1% dari tahun 2015, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mencatat tahun yang baik dengan indeks berakhir di 5,297 atau naik 15,3% dari akhir 2015. Namun, 2016 adalah benar-benar menjadi kisah dua bagian, dengan enam bulan pertama tidak terlalu baik dan enam bulan kedua menjadi jauh lebih baik karena sentimen awal positif yang dihasilkan oleh program amnesti pajak dan pembangunan infrastruktur dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun sepanjang tahun 2016, kegiatan investor ritel tetap lemah.
Sebagai akibat langsung dari kondisi pasar modal, kami juga merasa beberapa efek negatif karena investor ritel tinggal di sideline atau diinvestasikan jumlah yang lebih kecil. Total nilai transaksi dari transaksi ekuitas sebesar Rp22,1 triliun atau turun 23,7% dari tahun 2015. Frekuensi perdagangan kami dari 954.300 mewakili penurunan dari 9,5% dari tahun 2015, tingkat yang jauh lebih baik dari penurunan total nilai transaksi. Ini tersirat bahwa nasabah kami masih melakukan transaksi dengan kami meskipun dengan nilai rata-rata transaksi yang lebih rendah. Ini merupakan pertanda baik bagi kami di masa depan dan ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi premier broker sekuritas yang fokus ke nasabah retail.
Namun, meskipun kondisi pasar kurang bersemangat, Reliance Securities masih berhasil mencatat hasil positif dengan pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan laba. Hal yang lebih menggembirakan dan mengesankan adalah bahwa pada tahun 2016,
2016 was another challenging year not only for our country but also for the Company. While politically and economically Indonesia has been far more stable and encouraging than in the years past with the tax amnesty being the biggest catalyst in 2016, the turmoil in the global geopolitical situation and macro-economic slowdown have also had some impacts on the conditions of our capital market. The average daily trading value in the Indonesian Stock Exchange (IDX) was IDR5.75 trillion, up 30.1% from 2015, and the Jakarta Composite Index (JCI) also registered a good year with the index ending at 5,297 or up 15.3% from the end of 2015. However, 2016 was actually the tale of two halves with the first six months being lacklustre and the second six months being much better due to the initial positive sentiment generated by the tax amnesty program and the infrastructure development introduced by the government of President Joko Widodo. However throughout the year, the activities of retail investors continued to be subdued.
As a direct result of the condition of the capital market, we also felt some negative effects as retail investors stayed on the sideline or invested smaller amounts. Total transactional value of equity transactions was IDR22.1 trillion or down 23.7% from 2015. Our trading frequency of 954,300 represented a decline of 9.5% from 2015, a much better rate of decline than that of the total transactional values which implied that our clients still traded with us though at a lower average value. This should bode well for us in the future and is in line with our vision to become a premier retail-centric securities broker.
However, despite the challenging market conditions, Reliance Securities still managed to record positive results with significant growth in revenues and profitabilities. What is more encouraging and impressive is that in 2016 we initiated efforts to evolve
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report32
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
kami memulai upaya untuk mengembangkan perusahaan kami menjadi perusahaan sekuritas yang lebih lengkap, tidak hanya broker ekuitas, yang mampu tumbuh di kondisi pasar atau kondisi ekonomi apapun. Ini berhubungan baik dengan tema kami untuk tahun ini, yaitu “Pertumbuhan Berkelanjutan dan Terpadu.”
Pendapatan kami meningkat menjadi Rp104,78 miliar pada tahun 2016 atau meningkat 6,56% dari tahun 2015. Pendorong utama pertumbuhan adalah Pendapatan dari Pembiayaan Nasabah yang meningkat secara signifikan menjadi Rp37,1 miliar atau naik 57,4% dari tahun 2015 karena keberhasilan kami mendorong klien kami untuk menggunakan kekuatan kami dalam
our company to become a more complete securities company, not just an equity broker, capable of growing in any market or economic conditions. This ties in nicely with our theme for this year “Sustainable and Integrated Growth.”
Our 2016 revenues increased to IDR104.78 billion or an increase of 6.56% from 2015. The main driver of the growth was the Revenue from Client Financing which increased significantly to IDR37.1 billion or up by 57.4% from 2015 due to our success in encouraging our clients to use our strength in funding. This happened despite a decline in our Brokerage Commission
... meskipun kondisi pasar kurang bersemangat, Reliance Securities masih berhasil mencatat hasil positif dengan pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan laba.
... despite the challenging market conditions, Reliance Securities still managed to record positive results with significant growth in revenues and profitabilities.
“
“
pendanaan. Hal ini terjadi meskipun Komisi Pendapatan Perdagangan Efek kami yang turun 14,5% dari 2015 ke Rp27,2 miliar dan Pendapatan Transaksi Fixed Income kami yang turun menjadi Rp18,7 miliar atau 24,2% dari tahun 2015. Di sisi lain, walaupun total pendapatan bertumbuh, kami terus mengelola biaya secara efisien dan beban usaha tumbuh sebesar 2,3% dari tahun 2015 menjadi Rp59,08 miliar di tahun 2016. Akibatnya, seperti di tahun-tahun yang lalu, kami berhasil membukukan laba bersih setelah pajak meningkat menjadi Rp33,3 miliar, naik 8,8% dari tahun 2015. Ini merupakan prestasi yang luar biasa dalam menghadapi semua tantangan eksternal dan internal, bagi kita dan pertumbuhan ini sejalan dengan tema pertumbuhan yang berkelanjutan kami untuk tahun ini.
Revenue which fell by 14.5% from 2015 to IDR27.2 billion and our Fixed Income Transaction Revenue which fell to IDR18.7 billion or by 24.2% from 2015. On the other hand while total revenues grew, we continued to manage our costs efficiently as total operating expenses only grew by 2.3%, basically flat from 2015 to IDR59.08 billion in 2016. As a result, like in the past years, we managed to record a higher net profit after tax of IDR33.3 billion, up 8.8% from 2015. This is quite a remarkable achievement in the face of all challenges externally and internally for us and again is in line with our sustainable growth theme for the year.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 33
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Sepanjang 2016, BEI mencatat ada 16 emiten baru, hal itu berada di bawah target untuk 2016 sedangkan pada tahun 2015, ada 15 emiten baru. Meskipun pasar sedang lesu, Perseroan tetap aktif seperti di tahun yang lalu dalam mengikuti sindikasi penjaminan emisi efek dengan berpartisipasi dalam kegiatan underwriting.
Throughout 2016, IDX recorded 16 new issuers which was below its target for 2016 and compared to 15 new issuers recorded in 2015. Despite the slim market, the Company remained active as in the past years in following securities underwriting syndications by participating in underwriting activities.
Our success in 2016 is not limited to the financial side only though as in this year we recorded some impressive milestones as well. First, we successfully issued our Reliance Securities Bond Series IV in July 2016 and raised IDR100 billion by tapping into our customer base. The proceeds from the bond issuance were used to increase our working capital requirements in an effort to serve our customers better. Second, we received a corporate rating of idA- from Fitch Rating with Stable Outlook. The solid investment grade rating and outlook show that our company is a bonafide company, especially since not many securities companies are rated by rating agencies or receive investment grade ratings. Third, we established a Customer Care division. This is a first in the industry. Typically, securities companies only have a Customer Support division which is mostly taking complaints or calls in. We are changing the paradigm to improve our level of service to our clients. Our Customer Care staff not only takes care complaints from customers but also pro-actively calls and engages our clients in an effort to help them with their financial questions and future. While Customer Care has only been in existence for a short time, we already saw encouraging positive metrics in terms of customer satisfaction and activities. Again this should bode well for us in the future. And last but not least, we received a prestigious and special award from Bisnis Indonesia newspaper: Most Active in Capital Market Literation Award. This award was given to us because of
Pemegang saham yang terhormat,Our respected shareholders,
Kesuksesan kami di 2016 tidak terbatas pada sisi finansial saja dan di tahun ini kami juga mencatat beberapa tonggak yang mengesankan. Pertama, kami berhasil menerbitkan Obligasi Seri IV Reliance Securities pada bulan Juli 2016 sebesar Rp100 miliar dengan memanfaatkan basis nasabah kami. Hasil dari penerbitan obligasi digunakan untuk meningkatkan kebutuhan modal kerja kami dalam upaya untuk melayani nasabah kami dengan lebih baik. Kedua, kami menerima rating perusahaan idA- dari Fitch Rating dengan outlook Stabil. Peringkat investment grade dan outlook ini menunjukkan bahwa perusahaan kami adalah perusahaan yang kuat dan bonafide, apalagi karena tidak banyak perusahaan sekuritas yang dinilai oleh lembaga pemeringkat dan menerima peringkat investment grade. Ketiga, kami mendirikan divisi Customer Care. Ini adalah yang pertama di industri pasar modal. Biasanya perusahaan sekuritas hanya memiliki divisi Customer Support untuk mengatasi keluhan nasabah dan telepon yang masuk. Kami mengubah paradigma tersebut untuk meningkatkan taraf pelayanan kepada nasabah kami. Staf Customer Care kami tidak hanya mengatasi keluhan dari nasabah tetapi juga pro-aktif dalam melibatkan nasabah kami dalam upaya untuk membantu mereka dengan masalah-masalah keuangan dan masa depan mereka. Walaupun Customer Care baru berdiri dalam waktu yang singkat, kami sudah melihat metrik positif
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report34
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
Atas Nama DireksiOn behalf of the Board of Directors
Jurgantara UsmanPresiden Direktur / President Director
our unyielding efforts in educating Indonesian citizens about the capital market and the importance of planning for their financial future. We are especially grateful and proud as our hard work is officially recognized by such a prestigious media as Bisnis Indonesia.
The Company’s success in 2016 was the result of hard work from all parties. Therefore, in this opportunity, please allow us to give profused thanks to our shareholders, customers, bondholders, OJK and the Self Regulatory Organization (SRO) for the trust given to the Company. The highest appreciations also go to all employees who have worked so hard that we all again achieved another strong year. We believe that with the support of all stakeholders and dedication of our employees, we will continue to grow and develop.
yang meningkatkan dalam hal kepuasan dan kegiatan nasabah. Sekali lagi ini merupakan pertanda baik bagi kita di masa depan. Dan terakhir, kami menerima penghargaan bergengsi dan spesial dari koran Bisnis Indonesia: Most Active in Capital Market Literation Award. Penghargaan ini diberikan kepada kita karena usaha kami yang pantang menyerah dalam mendidik warga negara Indonesia tentang pasar modal dan pentingnya perencanaan untuk masa depan keuangan mereka. Kami sangat bersyukur dan bangga sebagai kerja keras kami secara resmi diakui oleh seperti media bergengsi seperti Bisnis Indonesia.
Keberhasilan Perseroan pada tahun 2016 adalah hasil dari kerja keras dari semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, perkenankan kami untuk mengucapkan terima kasih untuk para pemegang saham, pelanggan, pemegang obligasi, OJK dan Self Regulatory organization (SRO) atas kepercayaan yang diberikan kepada Perusahaan. Penghargaan tertinggi juga diberikan ke seluruh karyawan yang telah bekerja begitu keras sehingga kita semua mencapai tahun depan yang lebih baik. Kami percaya bahwa dengan dukungan dari semua pemangku kepentingan dan dedikasi karyawan kami, kami akan terus tumbuh dan berkembang.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 35
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
PROFIL DIREKSIBoard of Directors’ Profiles
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jambi, 19 April 1969. Mengawali karir di bidang pasar modal pada tahun 2005 di Wachovia Securities, Baltimore dengan posisi terakhir sebagai Vice President, Senior Equity analyst. Pada tahun 2008-2011, Beliau merupakan research analyst di Credo Capital Management di Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia di tahun 2011 untuk bergabung dengan RBS Asia Securities Indonesia sebagai Kepala Riset Ekuitas. Sebelum bergabung dengan Perseroan pada Maret 2014, Beliau menjabat sebagai director of Sales di Macquarie Securities. Beliau juga pernah bekerja di PT Telkomsel, Ericsson dan AT&T. Beliau memperoleh gelar Master of Business administration dari Cornell University, Amerika Serikat.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Gianyar, 6 Agustus 1972. Beliau memulai karirnya pada tahun 1996 di PT Peregrine Sewu Securities sebagai database Supervisor pada Research department. Pada tahun 2006-2008, Beliau sempat menjabat sebagai head of operational di PT Reliance Securities, Tbk. Sebelum bergabung kembali dengan PT Reliance Securities, Tbk, Beliau adalah Vice President operational division pada PT Batavia Prosperindo Sekuritas dan Vice President online Trading division pada PT Erdhika Elit Sekuritas. Beliau memperoleh gelar Sarjana Komputer dari Universitas Gunadharma, Jakarta.
Indonesian citizen. Born in Jambi, 19 April 1969. He began his career in capital market in 2005 at Wachovia Securities, Baltimore position most recently as Vice President, Senior Equity Analyst. In the year 2008-2011, He is a research analyst at Credo Capital Management in USA States before returning to Indonesia in 2011 to join the RBS Asia Securities Indonesia as Head of Equity Research. Prior to joining the Company in March 2014, He served as Director of Sales in Macquarie Securities. He also worked in PT Telkomsel, Ericsson and AT&T. He earned a Master of Business Administration from Cornell University, United States.
Indonesian Citizen. Born in Gianyar, August 6, 1972. He started his career in 1996 at PT Peregrine Sewu Securities as Database Supervisor at Research Department. In 2006-2008, He served as Head of Operational at PT Reliance Securities Tbk. Prior to rejoining PT Reliance Securities, Tbk, He was Vice President of Operational Division at PT Batavia Prosperindo Securities and Vice President for Online Trading Division at PT Erdhika Elit Securities. He earned a Bachelor of Computer Engineering from Gunadharma University, Jakarta
JURgANTARA USMANPresiden DirekturPresident director
ANAK AgUNg gDE ARINTA KAMESWARA Direkturdirector
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report36
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
Warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta tanggal 17 Februari 1973. Beliau adalah Direktur Perseroan sejak tahun 2014 setelah sebelumnya menjabat sebagai Manajer Operasional di Perseroan (2009-2014). Beliau memperoleh gelar sarjana Ekonominya dari Universitas Trisakti pada tahun 1996. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Manajer Akunting dan Keuangan di PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia (1998-2008).
Pada September 2016, Beliau mengundurkan diri. Sejak saat itu Perseroan memiliki 2 (dua) orang anggota Direksi.
Indonesian Citizen. Born in Jakarta on February 17th,1973. She held position as Director since 2014. Having previously served as Operations Manager in the Company (2009-2014). Esterlita received her Bachelor of Economics Degree in Accounting from Trisakti University in 1997. She previously held position as Finance & Accounting Manager at PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia (1998-2008).
She resigned in September 2016. Since then Company has only 2 (two) members of the Board of Directors.
Esterlita WidjajaDirekturdirector
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 37
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
03 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion and Analysis
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report38
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
TINJAUAN BISNISBusiness Review
Kita mengawali tahun 2016 dimana pertumbuhan ekonomi global diperkirakan lebih rendah dari proyeksi semula, didorong oleh belum kuatnya pemulihan ekonomi di sejumlah negara maju dan perlambatan ekonomi negara berkembang. Pemulihan ekonomi Eropa yang masih lemah dan mengalami deflasi, seiring dengan meningkatnya pesimisme konsumen dan investor, mendorong berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter, termasuk melalui penerapan suku bunga negatif. Kebijakan suku bunga negatif juga terus dilakukan oleh Jepang dan beberapa negara maju lainnya dalam merespon pertumbuhan ekonomi yang terus melambat. Kebijakan pelonggaran moneter di negara maju tersebut berpotensi meningkatkan likuiditas global dan aliran modal masuk ke negara berkembang. Disisi lain pemulihan ekonomi Amerika Serikat masih belum solid tercermin dari kegiatan manufaktur dan net ekspor yang masih lemah. Sementara itu, ekonomi Tiongkok mengarah ke kondisi yang lebih stabil dengan risiko pelemahan yang masih tinggi. Di pasar komoditas, ekspor Crude Palm oil (CPO), karet, timah, minyak dunia, batubara yang selama ini menopang pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia cenderung menurun, akibat tingginya pasokan di tengah permintaan yang masih rendah.
Menyikapi kondisi tersebut diatas maka sepanjang tahun 2016 pemerintah terus melakukan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi seiring semakin terbuka dan terjaganya stabilitas makro ekonomi, serta meredanya ketidakpastian pasar keuangan global pasca kenaikan Fed-Fund Rate (FFR) dan terbatasnya dampak Brexit. Selain stimulus melalui paket kebijakan ekonomi, Pengampunan Pajak (Tax amnesty) juga digulirkan untuk dapat meningkatkan kemampuan fiskal pemerintah dalam membiayai program-program pembangunan dan berpotensi menambah likuiditas perekonomian nasional melalui perbankan dan pasar modal yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi produktif di dalam negeri mendorong sektor riil untuk memanfaatkan dana repatriasi secara
We began 2016 with global economic growth expected to be lower than previously forecast, driven by still weak economic recoveries in several developed countries and a slowdown in emerging economies. Europe’s economic recovery, still weak and experiencing deflation along with the increasing pessimism of consumers and investors, encouraged continued easing of monetary policies, including through the application of negative interest rates. Negative interest rate policy was also being implemented in Japan and some other developed countries in response to the slowing economic growth. Monetary easing in developed countries had the potential to increase global liquidity and capital flows to developing countries. On the other hand the US economic recovery was still not solid reflected in weak readings of manufacturing activities and net exports. Meanwhile, China’s economy led to more stable conditions even though the downside risks were still high. In the commodity markets, exports of Crude Palm Oil (CPO), rubber, tin, oil, coal that usually sustained national economic growth in Indonesia were on the decline, due to high supplies amid demand is still low.
In response to the above mentioned conditions throughout 2016, the government continued to make efforts to boost economic growth as more open and macro-economic stability, as well as the easing of the global financial market uncertainty after the increase in Fed-Funds Rate (FFR) and the limited impact of Brexit. In addition to the stimulus through an economic policy package, Tax Amnesty)also was rolled out to improve the fiscal capacity of the government to finance development programs and potentially increase the liquidity of the national economy through the banking and capital markets, which in turn could be utilized for productive economic activities in the country encourage the real sector to optimally utilize the repatriation of funds that were beneficial to the
PERDAgANgAN EKUITASEquity Brokerage
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 39
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
optimal yang bermanfaat bagi perekonomian nasional. Bank Indonesia juga secara terukur menurunkan BI rate pada medio Januari 2016 dari 7,5% menjadi 7,25%, Februari dari 7,25% menjadi 7%, Maret menjadi 6,75%, Juni menjadi 6,50% dan pada medio Agustus 2016 merubah kebijakan suku bunga acuan dari BI Rate bertenor 12 bulan menggunakan BI 7-day Repo Rate pada level 5,25% pada bulan September diturunkan menjadi 5% dimana BI 7-day Repo Rate dinilai lebih mencerminkan kondisi pasar yang riil dan mendorong penurunan suku bunga bank lebih cepat. Upaya pemerintah ini memperlihatkan pertumbuhan ekonomi nasional dari 4,7% pada tahun 2015 menjadi 5,02% pada tahun 2016.
Sepanjang tahun 2016 PT Bursa Efek Indonesia (BEI) didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkoordinasi dengan pemerintah, Bank Indonesia gencar melakukan sosialisasi dan edukasi investasi serta kemudahan dan keringanan transaksi terkait program tax amnesty. Masyarakat dapat memanfaatkan galeri atau main hall BEI untuk kegiatan seminar atau talkshow bertema investasi, bahkan setiap hari ada tokoh masyarakat dari berbagai profesi yang berkesempatan membuka perdagangan pasar modal di lantai bursa. Ini merupakan salah satu upaya mendekatkan masyarakat pada dunia investasi khususnya instrumen pasar modal. Upaya tersebut diatas membuahkan hasil di mana rata-rata transaksi harian di BEI mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu, nilai transaksi 30,03%, rata-rata frekuensi transaksi 18,91%, rata-rata volume 31,36%, kapitalisasi pasar 18,18%, IHSG juga mengalami bullish 15,32%, dibandingkan dengan 2015. Hal ini mencerminkan kekuatan ekonomi Indonesia dan merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, yang kemudian berimbas pada keberhasilan BEI masuk dalam kelompok Bursa dunia yang mencapai peningkatan gemilang di tahun 2016, yaitu peringkat kelima diantara bursa-bursa utama dunia dan ke dua di kawasan Asia Pasifik , serta return sebesar 20% tertinggi di dunia. Dengan demikian Pasar Modal domestik akan menjadi lokomotif perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
national economy. Bank Indonesia also measurably lowered the BI rate in mid January 2016 from 7.5% to 7.25% in February from 7.25% to 7% in March to 6.75% in June to 6.50%, and in mid August 2016 BI changed the benchmark interest rate policies of the BI rate tenor of 12 months using BI 7-Day Repo rate at 5.25% in September which was lowered to 5% where BI 7-Day Repo rate rated better reflected real market conditions and stimulated faster rate cuts. This government effort showed the national economic growth improved from 4.7% in 2015 to 5.02% in 2016.
Throughout 2016 the Indonesia Stock Exchange (IDX) supported by the Financial Services Authority (OJK) coordinated with the government, Bank Indonesia intense socialization and education investment as well as the ease and convenience of the tax amnesty program. Communities could take advantage of a gallery or BEI main hall for seminars or talk show themed investments, even every day there were public figures from various professions who had the opportunity to open up the capital market trading on the exchange floor. This is one way to bring the community to the world of investing, especially of capital market instruments. These efforts bore fruit in which the average daily transactions on the Stock Exchange increased when compared to 2015, namely, the transaction value of 30.03%, the average frequency of transactions 18.91%, the average volume of 31.36%, capitalization 18.18% market, JCI also experienced a bullish 15.32%, compared with 2015. this reflected the strength of Indonesia’s economy and was the highest achievement in the history of the Indonesian capital market, which then impacted on the success of IDX whose return was ranked fifth among major stock exchanges around the world and second in Asia Pacific region, as well as a return of 20% the highest in the world in 2016. Thus the domestic capital market would be the locomotive of development and economic growth in Indonesia.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report40
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Sepanjang tahun 2016 Perusahaan banyak mengalami tantangan namun dengan semangat tinggi dan sinergi semua komponen perusahaan yang ada baik dukungan modal secara finansial yang memadai, manajemen, sumber daya manusia yang profesional serta jaringan cabang dan galeri investasi yang tersebar pada hampir seluruh provinsi di Indonesia, Perusahaan terus melakukan konsolidasi untuk mempertahankan tren dan meningkatkan kinerja sebagiamana yang dicapai pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat bahwa perusahaan tetap masuk dalam kelompok 50 besar Anggota Bursa yang aktif melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia dengan mencatat nilai transaksi sebesar Rp22,15 triliun, atau setara dengan Rp90,26 miliar per hari, volume 83.699.794.021, frekuensi mencapai 954.300 kali. Dibanding tahun sebelumnya terdapat penurunan pencapaian perusahaan baik dari sisi nilai transaksi, volume dan frekuensi yang lebih disebabkan karena penurunan transaksi di pasar negosiasi selama tahun 2016, artinya bahwa hampir seluruh transaksi di Bursa Efek Indonesia dilakukan melalui pasar reguler oleh nasabah ritel yang selama ini menjadi andalan perusahaan sehingga dapat dikatakan bahwa kesinambungan bisnis perusahaan akan tetap terjaga.
Perusahaan akan tetap bersinergi dengan bisnis unit keuangan lain yang bernaung dibawah Reliance Group melalui product link untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
the Company will remain in synergy with other financial services companies under the Reliance Group, through product links to increase the company’s revenue.
Throughout 2016 the Company had plenty of challenges, but with high spirit and synergy of all components in the company supported by solid equity and strong financials, the management, human resources professionals and a network of branches and investment galleries scattered throughout Indonesia, the Company continued to consolidate to maintain and improve the performance. It can be seen that the company remains in the group of 50 large active member of stock exchange transactions in Indonesia Stock Exchange recorded transaction value of IDR22.15 trillion, or equivalent to IDR90.26 billion per day, the volume of 83,699,794,021, frequency reaching 954,300 times. Compared to the previous year there was a drop achievements, both in terms of transaction value, volume and frequency due to a decrease in negotiated market transactions during 2016, meaning that nearly all transactions at the Indonesia Stock Exchange was done through regular market by retail customers who have been the mainstay the company so that it can be said that the continuity of the company’s business remains intact.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 41
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
PT KSEI mencatat jumlah total Single Investor Id (SID) sampai dengan akhir Desember 2016 mencapai 891.070 atau meningkat 105,27% dibandingkan total SID pada akhir Desember 2015 sebesar 434.107. Demikian juga total aset meningkat 16,39% dari Rp3.022,57 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp3.527,86 triliun pada tahun 2016 yang didominasi oleh investor lokal sebesar 50,07% naik dibanding tahun 2015 sebesar 42,70%. Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan peningkatan jumlah emiten, serta tambahan Bank Adminstrator Rekening Dana Nasabah (RDN) yang sebelumnya 9 Bank menjadi 12 Bank. Disamping itu jumlah dana yang tersimpan dalam RDN per akhir Desember 2016 sebesar Rp11,51 triliun atau meningkat Rp168,3% dari Rp4,29 triliun pada tahun 2015.
Dengan mempertimbangkan pertumbuhan jumlah investor di pasar modal dan jumlah penduduk kelas menengah Indonesia yang signifikan sebagai perseroan optimis tetap eksis dan bertumbuh menjadi pelaku jasa keuangan papan atas, dengan melakukan terobosan yang inovatif untuk dapat memanfaatkan setiap peluang dan mengatasi setiap persaingan. Selain itu Perusahaan akan tetap bersinergi dengan bisnis unit keuangan lain yang bernaung dibawah Reliance Group melalui product link untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
KSEI recorded a total number of Single Investor ID (SID) to the end of December 2016 reached 891,070, an increase of 105.27% compared to total SID at the end of December 2015 amounted to 434,107. Likewise, total assets increased by 16.39% from IDR3,022.57 trillion in 2015 to IDR3,527.86 trillion in 2016 were dominated by local investors amounted to 50.07% rise compared to 2015 amounted to 42.70%. The increase was in line with the increase in the Composite Stock Price Index (CSPI) and the increase in the number of issuers, as well as additional Bank Account Customer Funds Administrator (RDN) previously 9 Bank to 12 bank. Besides, the amount of funds that are stored in the RDN per end of December 2016 amounted to IDR11.51 trillion, IDR168.3% from IDR4.29 trillion in 2015.
Taking into account the growth in the number of investors in the capital market and the significant growth in the number of middle class population Indonesia, the Company is optimistic with its goal to be a premier financial services company, by making an innovative breakthrough to be able to take advantage of opportunities and overcome any competition. Additionally, the Company will remain in synergy with other financial services companies under the Reliance Group, through product links to increase the company’s revenue.
Ketidakpastian di pasar keuangan global sedikit mereda namun demikian perlambatan ekonomi global masih berlanjut, seperti menurunnya ekspansi perekonomian Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia hanya tumbuh hanya sebesar 6,7% terendah sejak 10 tahun terakhir. Demikian juga keputusan Brexit yang turut memperlambat pertumbuhan ekonomi negara maju dan beberapa negara berkembang yang memiliki hubungan yang kuat dengan Inggris dan Uni Eropa walaupun pengaruhnya terbatas. Selain berdampak pada ekonomi Inggris dan Uni Eropa, pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan India, yang memiliki pangsa
Uncertainty in global financial markets eased somewhat but nevertheless still global economic slowdown continued, such as deteriorating economic expansion of the People’s Republic of China (PRC), the country with the second largest economy in the world which only grew only 6.7%, the lowest in the last 10 years. Likewise Brexit decision also caused the slowdown of economic growth in developed countries and some developing countries with strong relationships with the UK and the European Union although its influence was somewhat limited. In addition to the economic impact on the UK and EU, economic growth of China and India, which had a fairly large share of exports to the region
PENJAMIN EFEKUnderwriting
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report42
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
ekspor cukup besar ke kawasan tersebut tumbuh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya. Demikian juga perekonomian AS meskipun indikator konsumsi dan inflasi menunjukkan bahwa ekonomi AS dalam tren membaik namun perbaikannya masih belum terlalu kuat. Pertumbuhan Jepang juga masih lemah, tercermin dari ekspor yang menurun, konsumsi yang stagnan, serta deflasi yang meningkat. Kondisi tersebut mendorong berlanjutnya kebijakan moneter yang akomodatif di negara-negara maju.
Setelah mencatat kinerja yang relatif baik pada tahun 2015, pemerintah sepanjang tahun 2016 terus berupaya menjaga kestabilan makro ekonomi dan sistem keuangan dengan tetap mengoptimalkan pemulihan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Pemerintah melakukan reformasi politik dan ekonomi yang dikombinasikan dengan investasi-investasi yang besar dalam infrastruktur untuk mendongkrak pertumbuhan dengan mendorong investasi baik dari konsumsi pemerintah secara langsung, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun dari pihak swasta dan di sisi sektoral, sektor manufaktur, konstruksi, pariwisata, perdagangan, transportasi dan komunikasi. Kesungguhan pemerintah ini dilakukan melalui peningkatan anggaran belanja pemerintah yang sifatnya produktif dan sosial dari Rp290 triliun di tahun 2015 menjadi pada Rp313 trilun pada tahun 2016. Hal ini dilakukan karena Indonesia memang sangat membutuhkan infrastruktur untuk mengurangi biaya logistik, mengurangi kesenjangan antar-daerah, menciptakan kantong-kantong ekonomi baru, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya akan menunjang pertumbuhan investasi dan edukasi serta kesehatan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dimana mayoritas penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh penduduk usia produktif. Dari sisi Bank Indonesia, beberapa upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan ketahanan sektor eksternal yaitu, menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya, defisit transaksi berjalan pada tingkat yang sustainable,
grew less than previously projected. Likewise, the US economy even though the indicators of consumption and inflation showed that the US economy in the improving trend, showed some weakness. Japan’s growth remained weak, reflected in declining exports, stagnant consumption, and increasing deflation. These conditions encouraged the continuation of accommodative monetary policies in developed countries.
After recording a relatively good performance in 2015, the government throughout 2016 continued to maintain macroeconomic stability and financial system while optimizing the recovery of the domestic economy amid global financial market uncertainty.
The government undertook political and economic reforms combined with major investments in infrastructure to boost growth by encouraging investment from direct government spending, the State Owned Enterprises (SOEs), as well as from the private sector and across sectors, the manufacturing, construction, tourism, trade, transport and communications. The government meant business through an increase in government spending that were productive and social increasing from Rp290 trillion in 2015 to Rp313 trillion in 2016. This was done because Indonesia was in dire need of infrastructure to reduce logistics costs, reduce the gap between regions, create pockets of the new economy, and accelerate economic growth which in turn will support the growth of investment and education and health resources to create quality human resources where the majority of Indonesia’s population is currently dominated by productive age population. Bank Indonesia made some efforts to improve the resilience of the external sector, namely, to maintain exchange rate stability in accordance with its fundamental value, a sustainable current account deficit, adequate foreign exchange reserves, ensured the availability of second line of defense either bilaterally, regionally or globally;
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 43
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
kecukupan cadangan devisa, memastikan ketersediaan second line of defense baik dari bilateral, regional, maupun global; mengimplementasikan ketentuan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan Utang Luar Negeri.
Upaya ini membuahkan hasil nyata hingga akhir tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami rebound yaitu pada level 5,02%, setelah perlambatan ekonomi di antara tahun 2011-2015. Secara kumulatif nilai ekspor periode Januari sampai Desember 2016 mencapai USD144,43 miliar dan impor USD135,65 miliar,sehingga terdapat surplus sebanyak USD8,78 miliar lebih tinggi dari periode Januari sampai Desember 2015 sebesar USD7,52 miliar. Kendati surplus ekspor Indonesia masih menurun sebesar 3,95% dibanding tahun 2015 dengan kata lain perekonomian belum pulih sepenuhnya.
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Desember 2016 sebesar US$116,4 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2015 sebesar US$105,9 miliar dimana cadangan devisa ini cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan antara lain berasal dari penerbitan global bonds dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan pajak dan devisa migas, yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo. Sementara itu, inflasi inti tetap terkendali pada level yang rendah, baik secara bulanan maupun tahunan, yaitu masing masing sebesar 0,23% (mtm) dan 3,07% (yoy) yang pada akhir tahun tercatat 3,02%, terendah sejak tahun 2010. Rendahnya inflasi inti tersebut didorong oleh masih terbatasnya permintaan domestik, lemahnya tekanan eksternal, dan membaiknya ekspektasi inflasi. Hal tersebut tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan mengarahkan ekspektasi inflasi.
implemented the provisions of the precautionary principle in the management of foreign debts.
These efforts yielded tangible results by the end of 2016, Indonesia’s economic growth rebounded namely at the level of 5.02%, after the economic slowdown in 2011-2015. The cumulative value of exports from January to December 2016 reached USD144,43 billion and imports USD135,65 billion, so there is a surplus of USD8,78 billion higher than the period January to December 2015 amounted to USD 7.52 billion. Despitethe surplus, Indonesia’s export decreased by 3.95% over 2015 in other words, the economy has not fully recovered yet.
Bank Indonesia recorded a foreign exchange reserve position of Indonesia in December 2016 amounted to USD 116.4 billion. This figure was higher compared to the end of December 2015 amounted to USD 105.9 billion foreign exchange reserves which were sufficient to finance 8.8 months of imports or 8.4 months of imports and government foreign debt payments, over and above the standard international adequacy of about 3 months of imports. The increase was influenced among other from receipts derived from the issuance of global bonds and the foreign government debt, as well as oil and gas tax revenues and foreign exchange, which exceeded the needs of foreign exchange for payment of foreign debt and foreign currency SBBI maturity. Meanwhile, core inflation remained under control at a low level, both monthly and annual basis, ie respectively by 0.23% (mtm) and 3.07% (yoy). At the end of the year, core inflation was 3.02%, the lowest since the year 2010. Low core inflation was driven by the limited domestic demand, lack of external pressure, and improving inflation expectations. It is closely linked to Bank Indonesia policy’s consistency in maintaining exchange rate stability and directs inflation expectations.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report44
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang berdampak pada turunnya harga komoditi yang berorientasi ekspor dan nilai ekspor Indonesia selama tahun 2016, maka PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merevisi target penjaringan emiten baru atau perusahaan yang mencatatkan sahamnya di lantai Bursa (IPO) yang semula 35 emiten menjadi hanya 25 perusahaan selanjutnya turun menjadi 22 perusahaan. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2016 hanya 16 emiten yang melantai di bursa. Jumlah dana yang berhasil dihimpun di sepanjang 2016 mencapai nilai Rp12,11 triliun ditambah pencatatan Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) sebesar Rp61,85 triliun, penerbitan waran sebesar Rp1,14 triliun.
Kinerja Perseroan juga terimbas dari situasi dan kondisi tersebut diatas, hal ini dapat terlihat bahwa selama tahun 2016 Perseroan hanya berpartisipasi sebagai anggota sindikasi penjaminan emisi pada 4 (empat) penawaran umum perdana saham (IPO) dengan nilai sebesar Rp3,8 milar. Selain sebagai penjamin emisi perseroan juga bertindak sebagai arranger sekaligus sebagai agen penjual untuk penerbitan efek yang bukan melalui penawaran umum (IPO) yaitu Medium Term Notes PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia seri 3 (MTN UPRI III) senilai Rp200 miliar dan Obligasi PT Reliance Securities seri 4 (RELI BONDS IV) senilai Rp100 miliar dimana kedua penerbitan tersebut terserap seluruhnya di pasar.
Sebagain besar market outlook merekomendasikan bahwa banyak peluang bisnis dan investasi di Indonesia termasuk proyek-proyek infrastruktur yang diluncurkan pada pemerintahan Presiden Jokowi. Studi yang dilakukan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyimpulkan bahwa seiring rencana Presiden AS terpilih Donald Trump keluar dari North American Free Trade Agreement (NAFTA) dan membatalkan Trans Pacific Partnership (TPP), terlihat bahwa Trump lebih menyukai kerja sama ekonomi secara bilateral. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia yang belum memiliki perjanjian ekonomi secara bilateral dengan AS sehingga dapat menangkap potensi perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat (AS).
As the global economic slowdown impacting the decline in export-oriented commodity prices and export value of Indonesia during 2016, the Indonesia Stock Exchange (IDX) revised the number of new issuers or companies that listed their shares on the floor of the Exchange (IPO) which was originally 35 issuers being only 25 companies subsequently dropped to 22 companies. And until the end of 2016 only 16 issuers went public. The amount of funds that have been raised throughout 2016 reaching a value Rp12.11 trillion plus recording Shares with Preemptive Rights (rights issue) of Rp61.85 trillion, the issuance of warrants amounting to Rp1.14 trillion.
The company’s performance was also affected by the situation and conditions mentioned above, it can be seen that during 2016 the Company only participated as a member of the underwriting syndicate of the four (4) initial public offering (IPO) with a value of Rp3.8 billion. In addition to the IPO the company also acted as arranger and as a sales agent for the issuance of securities rather than through a public offering (IPO) that Medium Term Notes PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia 3 series (MTN Upri III) worth Rp200 billion and Bonds PT Reliance Securities series 4 (RELI BONDS IV) worth Rp100 billion, with both issuances fully absorbed in the market.
The majority of market outlook recommends that there are business and investment opportunities in Indonesia, including infrastructure projects launched under President Jokowi. Studies conducted and the National Development Planning Agency (Bappenas) concluded that following the plan of US President-elect Donald Trump out of the North American Free Trade Agreement (NAFTA) and cancel the Trans Pacific Partnership (TPP), it appears that Trump prefers bilateral economic cooperation. This is an opportunity for Indonesia that has no bilateral economic agreements with the US, so there is potential of bilateral trade with the United States (US).
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 45
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk meningkatkan jumlah emiten yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017 antara lain dengan mempermudah proses pendaftaran, mengurangi persyaratan dokumen dan pencatatan pendaftaran secara elektronik. Selain itu juga untuk mengakomodasi kebutuhan calon emiten yang berkantor pusat di daerah dengan memberi kesempatan pendaftaran melalui kantor cabang OJK yang tersebar di berbagai daerah. Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 35 perusahaan yang akan go public dengan melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) melalui pasar modal Indonesia pada tahun 2017. Penetapan itu didasarkan pada pertimbangan sudah adanya pemulihan indikator ekonomi di tahun 2017 yang akan meningkatkan minat dan keyakinan menghimpun dana dari pasar modal. Bila ekspektasi ini dapat tercapai maka kapitalisasi pasar juga akan meningkat.
Sejalan dengan optimisme dan kemudahan yang ditawarkan oleh OJK dan BEI, Perseroan juga berkomitmen akan lebih proaktif melakukan riset dan pendekatan dengan calon emiten disamping meningkat partispasi penjaminan bekerjasama dengan penjamin emisi lainnya untuk menangkap setiap kesempatan yang ada, disamping juga meningkatkan sumber daya baik dari sisi finansial dan manusia untuk mewujudkan niat tersebut.
OJK is committed to increase the number of issuers who will take the floor at the Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2017 among others by facilitating the registration process, reducing paperwork requirements and recording of electronic registration. In addition, OJK also accommodates the needs of issuers headquartered outside of Jakarta by allowing registration by the OJK branch offices scattered in various areas. Indonesia Stock Exchange (IDX) is targeting a total of 35 companies that will go public with an Initial Public Offering (IPO) through the Indonesian capital market in 2017. The target was based on consideration that the economic indicators are recovering in 2017 which will increase the interest and confidence of the capital market to raise funds. When these expectations are achieved then the market capitalization will also increase.
Along with optimism and convenience offered by the OJK and IDX, the Company is also committed to be more proactive in conducting research and approaches potential issuers in addition to increasing the participation in underwriting in cooperation with the underwriter to capture every opportunity, while also increasing the resources both in terms of financial and humans to realize that intention.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report46
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Ketahanan fundamental ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2016 menjadi penopang pasar Obligasi domestik sehingga mengalami fase rebound yang ditandai dengan berbalik menurunnya yield dan tren positif kinerja Indonesia Composite Bond Index (ICBI) dari tahun sebelumnya. Membaiknya kinerja pasar obligasi domestik tidak terlepas dari terjaganya kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang terlihat dari kestabilan inflasi dalam negeri pada rentang 2,79% yoy - 4,45% yoy. Pertumbuhan ekonomi yang stabil pada kisaran 5,00 % yoy dan terjaganya kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika yang terapresiasi sebesar +2,28% ytd per 30 Desember 2016 merupakan faktor pendukung positifnya pasar Obligasi domestik. Terjaganya fundamental ekonomi tersebut yang kemudian mendorong Bank Indonesia untuk melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan BI Rate hingga mencapai 75bps dari 7,25% ke level 6,50%, selanjutnya mengganti suku bunga acuan BI Rate menjadi BI 7 day Reverse Repo sejak Agustus 2016 dan lagi-lagi kembali menurunkan suku bunga acuan tersebut sebesar 50bps menjadi 4,75%. Tren penurunan suku acuan Bank Indonesia tersebut juga ikut menjadi penopang positifnya kinerja pasar obligasi domestik. Disamping itu juga adanya upaya pemerintah dalam mendongkrak penerimaan pajak melalui program Tax amnesty memberikan andil meningkatnya permintaan instrument SBN sebagai salah satu instrumen penampung dana repatriasi serta kewajiban investasi di Surat Berharga Negara (SBN) bagi Lembaga Jasa Keuangan ikut andil terhadap kinerja pasar obligasi.
Performa pasar Obligasi Indonesia tahun 2016 mencatatkan return positif sebesar 13,74% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2015 sebesar 4,20% atau dari level 183,2579 pada akhir tahun 2015 menjadi 208,4493 pada tahun akhir tahun 2016. Bila dilihat secara spesifik maka positif return Surat Utang Negara (SUN) mencapai sebesar 13,93% dari level 180,3825 menjadi 205,5032 dan Surat Utang Korporasi sebesar 12,62% dari level 196,4885 menjadi 221,2946.
The resilience of Indonesia’s economic fundamentals throughout the year 2016 became the backbone of the domestic bond market that experienced a rebound phase characterized by declining yields and positive trends of the performance of Indonesia Composite Bond Index (ICBI) from the previous year. The improved performance of the domestic bond market can not be separated from the stable condition of Indonesia’s economic fundamentals which are seen from the stability of the domestic inflation in the range of 2.79% - 4.45% yoy. Stable economic growth in the range of 5.00% yoy and preserving the Rupiah exchange rate against the US dollar appreciated by +2.28% ytd per December 30, 2016 are a positive factor supporting the domestic bond market. Maintaining the economic fundamentals which then prompted Bank Indonesia to loosen the monetary policy by lowering the BI Rate up to 75bps from 7.25% to 6.50%, and then change the interest rate BI to BI 7 Day Reverse Repo since August 2016 and again lowered the benchmark interest rate by 50bps to 4.75%. The downward trend in the benchmark rate of Bank Indonesia also became the backbone of the positive performance of the domestic bond market. Besides, it is also the government’s efforts to boost tax revenue through the Tax Amnesty program contributes increasing demand SBN instrument as an instrument container repatriation of funds and mandatory investment in Government Securities for the financial services insitutions contributed to the performance of the bond market.
Indonesia bond market performance in 2016 recorded a positive return of 13.74% versus the achievement by 2015 of 4.20% 183.2579 or on the level at the end of 2015 to 208.4493 in late 2016. When viewed specifically, the positive return of Government Bond reached 13.93% to the level of 205.5032 from 180.3825 and Corporate Bonds returned to 12.62% to the level of 221.2946 from 196.4885.
PENDAPATAN TETAP Fixed Income
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 47
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Imbal hasil (yield) juga mengalami bullish terlihat dari yang bertenor pendek yaitu 1 sampai dengan 4 tahun turun paling dalam mencapai 122,44bps, yang bertenor menengah antara 5 sampai dengan 7 tahun sebesar 105,66bps dan 8 sampai dengan 30 tahun sebesar 73,72bps, sementara untuk imbal hasil Surat Utang Negara mencatatkan pola bullish dengan rentang penurunan yield antara 68,54bps sampai dengan 129,23bps untuk tenor 1 sampai dengan 30 tahun.
Penerbitan Surat Utang Negara maupun korporasi selama tahun 2016 juga mengalami pertumbuhan dari sisi pemerintah senilai Rp651,75 triliun dengan utang baru (net issuance) sebesar Rp407,89 triliun yang naik sebesar 16,56% dari tahun 2015. Sementara korporasi tercatat 185 seri baru senilai Rp115,05 triliun atau meningkat 83,35% dari tahun sebelumnya. Transaksi Obligasi pemerintah dan korporasi juga meningkat dari Rp12,42 triliun per hari pada tahun 2015 menjadi Rp13,58 triliun per hari pada tahun 2016 atau sebesar 9,38% yoy. Demikian juga rata-rata frekuensi transaksi meningkat dari 644 kali per hari tahun pada 2015 menjadi 817 kali per hari pada tahun 2016.
Transaksi Reliance sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar Rp10,49 triliun naik sebesar 2,30% bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp10,25 triliun, terdiri dari surat utang pemerintah (SBN) Rp6,62 triliun setara 63,11% dan surat utang korporasi Rp3,87 triliun setara 33,69% sementara frekuensi sebanyak 485 kali untuk Surat Utang Pemerintah (SBN) dan 327 kali untuk surat utang korporasi. Pencapaian
2015
10,25
2016
10,49
TRANSAKSITransactiondalam triliun Rupiah in trillion Rupiah
2,30%
The yield also experienced a bullish stance as seen the short tenor of 1 to 4 years down the most in achieving 122.44bps, mid tenor between 5 to 7 years of 105.66bps and long 8 to 30 years of 73.72bps , while yields on Government Debt Instrument recorded a bullish pattern with the decline in yield between 68.54bps range up to 129.23bps for tenor of 1 to 30 years.
Issuance of government and corporation debt instruments during 2016 also experienced growth from the government side IDR651.75 trillion in new debt (net issuance) in 2016 from 2015 of IDR407.89 trillion, an increase of 16.56%, while the corporations recorded 185 new series worth IDR115.05 trillion, up 83.35% from the previous year. Governments and corporate bonds transactions also increased from IDR12.42 trillion per day in 2015 to IDR13.58 trillion per day in 2016, or by 9.38% yoy. Likewise, the average frequency of transactions increased from 644 times per day year in 2015 to 817 times per day by 2016.
Reliance transactions throughout 2016 was IDR10.49 trillion, an increase of 2.30% when compared to 2015 amounting to IDR10.25 trillion, consisting of government debt securities (SBN) IDR6.62 trillion equivalent of 63.11% and corporate bonds of IDR3.87 trillion, equivalent 33.69% while a frequency of 485 times for Government Debt Instrument (SBN) and 327 times for corporate bonds. This achievement was
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report48
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
ini dimungkinkan karena ditopang oleh SDM yang kompeten dan dukungan team riset, kerja sama yang bersinergi antar unit kerja supporting serta ketersediaan infrastruktur yang memadai. Sepanjang tahun 2016, Perseroan tidak berpartisipasi pada pasar perdana khususnya sebagai agen penjual ORI dan/atau Sukuk Ritel yang diterbitkan oleh pemerintah melalui penawaran umum, dan hanya fokus pada penjualan Efek pada penawaran perdana yang bukan merupakan penawaran umum seperti surat utang yang dipesan dan dimiliki kurang dari 50 pihak.
Pada Tahun 2017 pasar obligasi domestik akan menghadapi tekanan dan tantangan ekonomi global antara lain pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat terkait rencana The Fed yang akan menaikan rate sebanyak 3 kali yang memungkinkan berbaliknya arah kebijakan monoter Bank Indonesia menjadi lebih ketat. Selain itu juga implementasi kebijakan presiden AS terpilih Donald Trump yaitu peningkatan suku bunga yang lebih cepat dan insentif pajak bagi perusahaan AS untuk memulangkan keuntungan mereka yang disimpan di luar negeri yang akan mendongkrak dolar yang pada gilirannya akan mendorong naiknya tren yield US Treasuries. Namun demikian masih berlanjutnya QE oleh European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) akan tetap mendorong aliran likuiditas global ke pasar obligasi domestik. outlook pasar obligasi pada tahun 2017 diperkirakan masih tumbuh positif sejalan dengan masih terjaganya indikator makro dalam negeri. Di sisi lain dengan return investasi yang relatif lebih tinggi dari Negara tetangga, potensi pasar dan daya beli yang besar serta proyek-proyek infrastruktur yang sebagian didanai oleh investor asing akan terus berjalan, Indonesia akan tetap menarik di mata investor melalui investasi asing yang diperkirakan masih cukup tinggi. Kondisi ekonomi yang membaik juga terlihat dari keputusan lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service (Moody’s) yang menaikkan outlook sovereign credit rating Indonesia dari stable menjadi positive. Ini sekaligus mengafirmasi peringkat Baa3 (investment grade) yang sebelumnya sudah didapat Indonesia. Menurut Moody’s, kerentanan sektor eksternal
possible because supported by competent human resources and support research team, working in synergy between the work supporting unit and the availability of adequate infrastructure. Throughout 2016, the Company did not participate in the primary market, especially as a selling agent of ORI and/or Retail Sukuk issued by the government through a public offering, and just focus on the sale of securities in initial offering that were not a public offering of such securities were booked and owned by fewer than 50 investors.
In the year 2017 the domestic bond market will face pressure and global economic challenges include tightening monetary policy the United States related to the plan the Fed will raise rates as much as three times that allow the reversal of direction of Bank Indonesia monetary policy become more stringent. In addition, policy implementation president-elect Donald Trump is an increase in interest rates that are faster and tax incentives for US companies to repatriate their profits are kept abroad which will boost the dollar, which in turn will encourage rising trend of yields of US Treasuries. However, the ongoing QE by the European Central Bank (ECB) and the Bank of Japan (BOJ) will continue to promote the global liquidity flows to the domestic bond market. Outlook bond market in 2017 is estimated to grow positively in line with the still subdued domestic macro indicators. On the other hand the investment return is relatively higher than neighboring countries, the market potential and huge buying power and projects - projects infrastructure that is partially funded by foreign investors will continue to run, Indonesia will remain attractive in the eyes of investors through foreign investment is expected to remain high, Improved economic conditions also evident from the decision of the rating agency Moody’s Investors Service (Moody’s) which raised Indonesia’s sovereign credit rating outlook from stable to positive. It simultaneously affirms Baa3 rating (investment grade) previously obtained Indonesia. According to Moody’s, Indonesia’s external sector vulnerabilities decline, among other things, thanks to the impact of
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 49
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Indonesia menurun, antara lain, berkat dampak fokus kebijakan moneter yang mengutamakan stabilitas ekonomi makro, reformasi subsidi bahan bakar minyak (BBM), dan upaya substitusi impor dengan menggenjot investasi pada sektor manufaktur domestik.
Dengan mempertimbangkan outlook dan pandangan tersebut diatas serta optimisme dan semangat saling bersinergi antar semua lini dalam streamline organisasi, Perusahaan akan lebih optimal dalam memanfaatkan setiap peluang dengan risiko yang minimal.
RISETResearch
Divisi Riset Reliance adalah wujud dari “Your Reliable Partner”, berperan sebagai penuntun langkah investor dalam berinvestasi dengan berbagai produk-produk riset yang selalu berusaha untuk berpikir inovatif. Adapun produk riset diterbitkan dan didistribusikan kepada nasabah, melalui website kami (www.reliance-securities.com dan www.relitrade.com), serta terminal Bloomberg dan Reuters, adalah:• daily Insight yaitu laporan harian riset mengenai
fundamental bursa saham dan ekonomi lokal maupun global serta rasio-rasio keuangan harian dari emiten yang masuk ke dalam kriteria LS-27 dan LS-70;
• daily Price actions yaitu laporan harian riset dengan pandangan teknis dengan bantuan historikal harga dalam bentuk grafik guna memberikan prediksi pergerakan IHSG dan rekomendasi harian dalam trading saham;
• online Trading Portal Update selama jam perdagangan (real time) pada website www.relitrade.com dan media sosial (conference chat) yang berguna untuk mendampingi tenaga pemasar dan investor dalam menentukan keputusan investasi mereka. Konten yang diberikan antara lain berupa berita teraktual dari emiten dan rekomendasi dengan analisis teknikal.
Research Division is a manifestation of our “Your Reliable Partner” motto, by guiding investors through various comprehensive research report products. Our research products are published and distributed to our customers through our website (reliance-securities.com and relitrade.com), and also through Bloomberg and Reuters terminals, and among others are:
• Daily Insight, daily fundamental research report on stock market, global and local economic analysis, and daily financial ratio of companies within our LS-27 and LS-70 indexes;
• Daily Price Actions, daily research report based on technical analysis in the form of chart to predict JCI movements and daily stock recommendation;
• Online Trading Portal Update, an activity during realtime trading hour by utilizing website media www.relitrade.com and live conference chat between analysts and sales department, so investor customers/traders will be well informed. We distribute latest actual news content about companies and recommendation which include technical analysis.
monetary policy that prioritizes focus macro-economic stability, reform of fuel subsidies (BBM), and import substitution efforts to boost domestic investment in the manufacturing sector.
Taking into account the above-mentioned outlook and outlook as well as optimism and a spirit of mutual synergy between all lines in a streamlined organization, the Company will be optimized to take advantage of every opportunity with minimal risk.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report50
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Selain produk riset harian, divisi riset juga mempunyai 2 (dua) jenis produk laporan riset, yaitu produk riset fundamental dan produk riset teknikal. Produk riset fundamental terdiri dari 4 (empat) jenis produk yaitu:
• IPo Summary, produk riset ini dikeluarkan pasca IPO suatu emiten. IPo Summary bertujuan memberikan informasi secara cepat dan tepat terhadap kondisi kesehatan emiten, kondisi keuangan emiten dan prospek saham yang diterbitkan dengan menggunakan analisis fundamental. Produk riset ini sering kali menjadi sumber media informasi seperti baik cetak maupun online;
• Sector Flash Update, produk riset yang dibuat untuk memberikan perkembangan terhadap suatu sektor yang menarik untuk dianalisis;
• RELI Initiation of Coverage, produk riset yang membahas secara rinci suatu emiten hingga menganalisis proyeksi kesehatan perusahaan terhadap kinerja sahamnya menggunakan analisis fundamental. Produk riset ini membantu investor yang ingin berinvestasi saham dalam jangka menengah hingga jangka panjang;
• RELI Company Update, adalah produk riset untuk memperbarui RELI Initiation of Coverage, apabila ada suatu kejadian yang signifikan bisa mempengaruhi kinerja emiten tersebut, misalnya laporan pencapaian kinerja keuangan.
Sedangkan produk riset teknikal terdiri dari 3 (tiga) jenis produk yaitu:• Weekly Trading Plan, produk riset ini dibuat per
minggu untuk memberikan proyeksi pergerakan indeks dan harga saham dalam kurun waktu seminggu ke belakang dan seminggu ke depan dengan menggunakan analisis teknikal;
Beside daily research reports, our research team also has 2 (two) types of research products. They are fundamental and technical research report products. Fundamental research reports consist of 4 (four) products:
• IPO Summary: IPO summaries of newly publicly listed companies. These research products are published to provide a snapshot of financial conditions and outlook of newly publicly listed companies through fundamental analysis. Furthermore, these products are often used as a source for information media and local newspaper;
• Sector Flash Update: Research products providing information of recent attractive sectors;
• Initiation of Coverage: Comprehensive and thorough research reports of companies, by providing indepth fundamental analysis of financial condition and financial forecasts. Analysts will then make a recommendation and set a certain target price. These research products are commonly published for investors with mid to long-term investment horizon;
• Company Update: is an updated report on RELI Initiation Coverage which contains updated recommendations, financial forecasts and latest news related to companies, especially if there is any significant event that could affect the company’s performance, such as the publishing of the company’s financial report.
In addition, technical research consists of 3 (three) products, which include:• Weekly Trading Plan, weekly technical research
report to provide projections of JCI and stock prices in one week time horizon;
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 51
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
• Monthly Technical Plan, produk riset yang dibuat per bulan untuk memberikan proyeksi pergerakan indeks dan sektor indeks dalam kurun waktu sebulan ke belakang dan sebulan ke depan dengan menggunakan chart mingguan dari analisis teknikal;
• Technical Scenario, adalah produk riset yang dibuat setelah RELI Initiation of Coverage dan RELI Company Update suatu emiten selesai dirilis. Produk ini memberikan pandangan berbeda yaitu dengan analisis teknikal guna menentukan saat yang tepat untuk melakukan pembelian atau penjualan.
Divisi riset juga memberikan panduan langkah trading dan investasi terhadap investor-investor melalui gathering dan seminar yang sering kali diadakan oleh Perseroan dengan turut mengundang beberapa emiten. Materi yang biasanya dibahas yaitu company update dan market outlook.
Menjelang penutupan perdagangan divisi riset aktif melayani pertanyaan rekan-rekan media mengenai prediksi pergerakan bursa dan emiten selanjutnya untuk diterbitkan di media cetak maupun elektronik. Hal ini tentu sangat berguna untuk branding produk riset yang telah dibuat sebelumnya.
Ditahun 2017 divisi riset akan menyajikan produk riset yang baru, yaitu daily Economic & Fixed Income News, merupakan produk laporan riset harian yang menyajikan perkembangan Makro Ekonomi dan Pasar Obligasi terkini, disertai ulasan dari tim riset mengenai pandangan dan prediksi ke depan dalam jangka pendek. Bertujuan untuk membantu investor dalam mengambil keputusan investasi terbaik di pasar obligasi.
• Monthly Technical Plan, monthly technical research report to provide projections of JCI and stock prices in one month time horizon;
• Technical Scenario, technical analysis reports which are made after RELI Initiation of Coverage and RELI Company Update are published. This type of research reports provides a different standpoint by giving when-to-buy/sell recommendation.
Our research division actively provides trading and investment recommendations to investors through gathering events and seminars which are frequently held by Company and involve guest speakers from various publicly listed companies. Company Update and Market Outlook are commonly discussed by our analysts during such events.
At the end of the trading hours, our research division actively answers some questions from media both online and local newspaper regarding market and stock prices projections. We believe this is very essential for branding purpose of our previously published research products.
In 2017 Research will provide a new product, Daily Economic & Fixed Income News, that is a daily research report product featuring updated development of Macro Economic and Fixed Income Market, as well as reviews and previews from our research team. Aims to assist investors in taking the best decision in bond investment.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report52
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Tahun 2016 diwarnai oleh beberapa dinamika ekonomi dan politik, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Pengesahan UU Tax amnesty oleh DPR serta kesuksesan periode pertama pelaksanaan program ini sempat membawa IHSG ke level tertingginya pada pertengahan tahun, namun langkah The Fed untuk memulai pengetatan moneter dengan menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya dalam 1 dekade terakhir telah menyebabkan pelaku pasar bereaksi negatif dalam mengantisipasinya sehingga volatilitas kembali meningkat dan menyebabkan indeks turun cukup signifikan menjelang akhir tahun. Berlarutnya negosiasi ketentuan Brexit, serta kemenangan tak terduga Donald Trump dalam Pemilu Presiden AS juga semakin menambah ketidakpastian di pasar.
Meskipun telah turun dari harga tertingginya, namun IHSG berhasil menutup tahun 2016 pada level 5.296,71 atau masih lebih tinggi sekitar 15% dari penutupan tahun sebelumnya.
Sepanjang tahun 2016, Perseroan juga berhasil mencatatkan kinerja yang cukup memuaskan dengan membukukan volume transaksi saham rata-rata sebanyak 2,4 juta lot saham per hari, sehingga membuat Perseroan berhasil duduk di jajaran 20 besar (peringkat 19) dalam kategori pencetak volume transaksi saham terbesar. Sementara untuk nilai transaksi saham rata-rata tercatat lebih dari Rp90 miliar per hari.
Riset pasar yang komprehensif serta dapat diandalkan untuk menunjang keputusan investasi nasabah masih menjadi perhatian utama Perseroan dalam menyediakan pelayanan terbaik, yang antara lain dapat dibuktikan melalui kinerja Indeks LS27 yang berhasil mencatatkan return rata-rata sebesar 32%.
Menatap tahun 2017, Perusahaan masih optimis terhadap potensi pertumbuhan pasar yang positif dalam jangka panjang, mengingat telah banyaknya usaha Pemerintah beserta instansi terkait pada
2016 was filled with several economic and political dynamics, either from abroad or within the country. The passing of Tax Amnesty Law by the House of Representatives and the successful first period of this program got IHSG to its highest level in the middle of the year, however The Fed’s decision to increase benchmark rate for the second time in a decade has made market participants react negatively so that volatility rose and causing index to decline significantly toward the end of the year. Prolonged Brexit terms negotiation, and the unexpected victory of Donald Trump in US Presidential Election further increased volatility in the market.
Although it has been falling from its highest level, IHSG managed to close the year 2016 at the 5,296.71 level, or still higher by around 15% from the closing level of the previous year.
Throughout 2016 the Company also managed to achieve satisfying performance with 2.4 million lot of daily average stock transactions, thus making the company managed to sit in the top 20 (ranked 19th) in the category of the largest stock transaction volume generator. As for the stock transactions value, the company recorded an average of more than IDR90 billion per day.
Comprehensive and reliable market research to support the customers’investment decisions remains the Company’s main concern in providing the best services, which among other things can be proven through the successful performance of LS27 Index that managed to record an average return of 32%.
Welcoming 2017, the Company is still optimistic about the positive growth potential of the market in the long run, given the amount of effort that has been implemented by the government and relevant agencies
ULASAN PASAR 2016Market Review 2016
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 53
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
masing-masing sektor industri dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Hal ini sudah mulai terlihat dari angka pertumbuhan PDB tahun 2016 yang mulai menunjukkan sedikit kenaikan diatas 5%.
Pemulihan harga komoditas batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO) sepanjang tahun lalu juga diharapkan dapat berlanjut tahun ini. Apabila ditambah dengan peningkatan realisasi pembangunan infrastruktur, serta meningkatnya stabilitas politik dan keamanan, maka aliran modal masuk diharapkan masih berlanjut tahun ini.
TEKNOLOGI INFORMASIInformation Technology
Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang sangat pesat dan menyadari bahwa industri keuangan merupakan salah satu industri uang sarat dengan teknologi, Reliance dengan kantor perwakilan yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia yang terhubung secara online, maka Kami terus melakukan pengembangan di bidang teknologi informasi agar
In line with the company’s rapid development, we realize that the finance industry is an industry that requires a lot of technology. Hence the Company, with its branch and representative offices in several major cities in Indonesia all connected online, continues to develop its information technology infrastructure in order to continue to support the development of the
in each industry sector to support economic growth. This is already starting to be visiblewhen 2016 GDP growth rate showed a slight increase above 5%.
The recovery of commodity prices such as coal and crude palm oil (CPO) over the past year is also expected to continue this year. When coupled with the realization of infrastructure development and political stability and security, then the capital inflows are expected to continue this year.
... yang antara lain dapat dibuktikan melalui kinerja Indeks LS27 yang berhasil mencatatkan return rata-rata sebesar 32%.
... which among other things can be proven through the successful performance of LS27 Index that managed to record an average return of 32%.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report54
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
sistem teknologi informasi yang kami gunakan dapat dengan senantiasa menunjang perkembangan perusahaan dengan tetap menjaga tingkat efektifitas dan efesiensi yang tinggi.
Kami menyadari bahwa seluruh transaksi nasabah kami sangat bergantung pada kehandalan IT yang Kami gunakan baik infrastruktur jaringan, perangkat keras, aplikasi dan database. Oleh karena itu Kami telah melakukan pengembangan di sisi infrastruktur jaringann. Kami melakukan Relokasi Server, redesign jaringan yang melibatkan wireless connection, wired connection maupun fiber optic connection, termasuk peningkatan Bandwith jaringan dan penerapan automatic Failover & load Balancing yang telah kami sempurnakan untuk meningkatkan reabilitas jaringan kami.
Peremajaan perangkat keras tidak luput dari perhatian Kami, peningkatan spesifikasi pada enterprise class server serta network device baik pada area production maupun pada area disaster Recovary Center (DRC) senantiasa Kami lakukan untuk memastikan system Kami dapat terus menunjang perkembangan bisnis yang terus meningkat di perusahaan.
Dari sistem aplikasi computer Kami senantiasa melakukan pengembangan baik yang disyaratkan oleh regulator maupun internal perusahaan. Ditahun ini pula Kami melakukan Upgrading Back office System, Front office System serta tidak ketinggalan fine tuning database sehingga terjadi peningkatan efesiensi dan efektifitas kerja.
Seluruh pengambangan yang kami lakukan tersebut diatas bertujuan untuk meningkatakan kemampuan sistem demi menunjang pencapaian visi dan misi perusahaan dengan tetap memiliki tingkat efektifitas dan efesiensi yang tinggi sehingga secara bersamaan terjadi peningkatan kepuasan nasabah.
company while maintaining high levelsof effectiveness and efficiency.
We realize that all of our clients’ transactions are highly dependent on the reliability of the Information Technology we use in network infrastructure, hardware, applications and databases. Therefore, we continue to develop our network infrastructure. We relocated our servers, redesigned our network involving wireless, wireline and fiber optic connections, including the network bandwith increase as well as the implementation of Automatic Failover and Load Balancing. We continually improve the reliability of our network.
Hardware replacement and upgrade also did not escape our attention, increased specification on enterprise-class servers and network devices both in the area of production as well as in the area of Disaster Recovery Center (DRC) ensure our system can continue to supportour business growth.
We always strife to improve our infrastructure either those required by regulators or needed internally to support our business. This year, we also upgraded our Back Office System and Front Office System, and we fine-tuned our database resulting in increased efficiency and effectiveness.
We undertake all the efforts above to develop the IT infrastructure and increase the ability of the system in order to support the achievement of the vision and mission of the company to retain the high levels of effectiveness and efficiency as well as to increase our clients’ satisfaction.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 55
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
OPERASIONALOperational
Peranan divisi operasional sangatlah penting bagi Perusahaan untuk mencapai visi dan misi Perusahaan. Proses kegiatan operasional yang efektif dan efisien akan meningkatkan kemampuan Perseroan untuk dapat memenangkan persaingan di sektor pasar modal. Penyusunan dan penerapan SOP yang tepat dan konsisten dengan tetap mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku akan memberikan kepastian tingkat layanan yang akan diberikan kepada nasabah, dengan demikian tingkat kepuasan pelanggan senantiasa dapat ditingkatkan. Selain itu dapat meminimalisir risiko serta menutup celah atau peluang terjadinya tindak kejahatan transaksi. Seluruh SOP yang kami susun dan kami terapkan dari hulu sampai hilir dari bisnis proses perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008, dengan demikian manajemen mutu Perusahaan telah berstandar internasional.
Perusahaan menyadari terciptanya proses yang efektif dan efisien di lingkungan kerja Perusahaan, khususnya di divisi operasional, tidak lepas dari kualitas yang dimiliki SDM-nya. Oleh karena itu divisi operasional senantiasa bekerja sama dengan divisi HRD secara berkesinambungan melakukan pelatihan-pelatihan kepada karyawan baik yang dilakukan oleh pihak eksternal seperti OJK, BEI, KPEI, KSEI maupun internal. Disamping itu juga untuk memastikan kualitas sumber daya kami, maka kami secara berkala mengirim karyawan kami untuk mengikuti ujian Standar Profesi Pasar Modal.
Dengan perpaduan sistim teknologi informasi yang mumpuni dan kualitas SDM yang baik tersebut, menjadikan Perusahaan memiliki tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi, yang merupakan modal utama dalam memenangkan persaingan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para investor.
The role of the operational division is important for the Company to achieve its vision and mission. The process of operational activities are effective and efficient will improve the ability of the Company to be able to win the competition in the capital markets sector. Development and application of SOP appropriate and consistent with reference to the regulations and legislation to be enforced to provide certainty level of service that will be provided to the customer, thus customer satisfaction rate can always be improved. The entire SOP that has been put together and we apply from upstream to downstream of business processes the company has received ISO 9001:2008 , thus the quality management Company has an international standard .
The Company realizes the creation of effective and efficient processes in the company’s work environment, particularly in the Operational Division, can not be separated from the qualities of its Human Resources. Therefore the operational divisions always cooperate with the HR division was in continuous employee training to better performed by external parties such as the OJK, BEI, KPEI, KSEI and internally. In addition, to ensure the quality of our resources, we regularly send our employees to take exams of Capital Market Professional Standards.
By combining qualified information technology systems and good quality of human resources, the company reached a level of effectiveness and high efficiency, which is the main asset in winning the competition in providing the best service to investors.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report56
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
MANAJEMEN RISIKO Risk Management
Dengan perkembangan pasar yang sangat dinamis yang di dalamnya terdapat peluang bisnis yang besar namun tidak lupa di dalamnya juga mengandung risiko yang beragam. Oleh karena hal tersebut Perusahaan senantiasa melakukan penyempurnaan kebijakan manajemen risiko secara maksimal dengan tetap mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh SRO seperti OJK, BEI, KPEI, KSEI dan regulator lainnya. Dengan demikian baik nasabah maupun Perusahaan dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk berinvestasi dengan aman tanpa kehilangan fleksibilitasnya.
Komite manajemen risiko melalui perangkat sistimatis pengelolaan risiko senantiasa melakukan mitigasi risiko terhadap seluruh kegiatan Perusahaan baik yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan nasabah yang berujung pada kenyamanan para nasabah mempercayakan Perusahaan sebagai mitra dalam berinvestasi.
Komite manajemen risiko bekerja sama dengan divisi IT mengembangkan perangkat sistimatis pengendalian risiko yang secara reguler digunakan melakukan pengawasan terhadap transaksi yang dilakukan baik oleh nasabah maupun Perusahaan, nasabah maupun perseroan akan mendapatkan peringatan dini apabila transaksi mereka tergolong mencurigakan dan mengandung risiko yang relatif cukup tinggi. Dengan demikian diharapkan nasabah dapat terhindar dari risiko-risiko tersebut.
Segala pengawasan yang dilakukan oleh komite manajemen risiko tersebut di atas, seluruhnya bertujuan agar nasabah dapat menjalankan kegiatan investasinya dengan aman dan nyaman yang pada akhirnya kepuasan nasabah dapat terpenuhi dan tingkat kepercayaan investor kepada Perseroan akan meningkat.
With the development of a very dynamic market in which there are a great business opportunities, however it also carries the diverse risk. Therefore the Company continues to make improvements in optimizing risk management policies with reference to the rules and regulations issued by SROs such as the OJK, BEI, KPEI, KSEI and other regulators. Thus both customers and the Company can have the benefit of the opportunity to invest safely without losing flexibility.
Risk management committee through risk management tools continues to mitigate the risks of all activities of the Company either that has been done or will be done. It is very important to increase customer confidence that lead to the comfort of the customers entrusting the Company as a partner in investment.
Risk management committee in collaboration with the IT division develops systematic risk control tools that are regularly used to supervise the transactions conducted by the customer and the Company, customers and the company will receive a warning if they are classified as suspicious transactions and contain a relatively high risk. Therefore, it is expected that customers can avoid these risks.
Every supervision conducted by the risk management committee mentioned above, is intended for the customers to be able to run their investment activities safely and comfortably to achieve ultimate customer satisfaction and increase the level of investor’s confidence in the Company.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 57
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
PENGENDALIAN INTERNALInternal Control
Perusahaan sebagai perantara pedagang efek wajib memastikan bahwa sistim pengendalian internal yang dimiliki telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek. Divisi Compliance dan Internal Audit senantiasa menyesuaikan kebijakan Perusahaan dengan peraturan yang berlaku di OJK dan SRO lainnya dengan melakukan revisi atau penambahan kebijakan perusahaan baik dalam bentuk Panduan, Standard operating Procedure (SOP) atau Memo Internal.
Kebijakan yang berlaku tersebut juga disampaikan kepada semua kantor perwakilan PT Reliance Securites, Tbk, agar dapat menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan kebijakan yang berlaku sehingga dapat meminimalisir adanya temuan dan penyimpangan yang terjadi. Pemeriksaan rutin dan khusus yang dilakukan oleh pihak internal dan eksternal ditindaklanjuti dengan baik sehingga dapat menjadi acuan agar pada saat pemeriksaan yang akan datang tidak terjadi temuan yang sama dan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan.
Internal Audit telah melakukan pemeriksaan internal di beberapa cabang PT Reliance Securities, Tbk selain itu juga bekerjasama dengan Divisi Business Process dan Internal Audit Group Reliance untuk melaksanakan audit khusus. Dengan adanya pelaksanaan internal audit Cabang tersebut diharapkan bahwa cabang senantiasa mematuhi kebijakan Perusahaan dan/atau peraturan dari SRO. Perusahaan akan meningkatkan sertifikasi ISO 9001-2008 menjadi 9001-2015 pada tahun 2018 mendatang.
Dengan ditunjuknya PT Reliance Securities, Tbk sebagai Entitas Utama dari Reliance Group, untuk itu pada tahun ini pula dibentuk Komite Risk Management dan Komite Tata Kelola Terintegrasi sesuai dengan Peraturan OJK nomor 17 dan 18 agar penerapan Tata Kelola Perusahaan dapat dijalankan dengan baik.
The Company as an equity brokerage must ensure that the internal control system is in conformity with the rules of OJK number V.D.3 on Internal Control of Securities Companies Conducting Business As a Broker-Dealer. Compliance and Internal Audit Division adjust the company’s policy with regulation from OJK and other SROs to revise or add to the company’s policy in the form of Guideline, Standard Operating Procedure (SOP) or Internal Memos.
The Policy is also communicated to all representative offices of PT Reliance Securities, Tbk, so all Offices know and implement it for operational activities and be able to minimize audit findings and fraud. Routine and special examinations by Internal and External Audit is to prevent same findings or repeated comment from the last so we can improve the overall quality.
Internal Audit has conducted an internal investigation at some branches PT Reliance Securities, Tbk besides also in cooperation with the Division of Business Process and Internal Audit of Reliance Group to carry out a special audit. With the implementation of the internal audit branch is expected that the branch always adheres to company policies and/or regulations of the SRO. The company will upgrade from the ISO 9001-2008 into 9001-2015 in 2018.
PT Reliance Securities, Tbk has been appointed as the Main Entity of Reliance Group, therefore we conduct the integrated Risk Management Committee and Integrated Governance Committee in accordance with OJK regulation number 17 and 18 so that we can properly implement Good Corporate Governance.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report58
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
PRINSIP MENGENAL NASABAHKnow Your Customers
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 22/POJK.04/2014 tentang Prinsip Mengenal Nasabah, disebutkan bahwa Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) adalah prinsip yang diterapkan Penyedia Jasa Keuangan di sektor Pasar Modal untuk:a. mengetahui latar belakang dan identitas Nasabah;b. memantau rekening efek dan transaksi Nasabah;
danc. melaporkan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan
transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan/atau pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme.
Berikut adalah tugas dan tanggung jawab petugas PMN, antara lain:1. Melakukan koordinasi dan memantau kegiatan
yang berkaitan dengan penerapan PMN oleh unit kerja terkait, seperti proses pembukaan rekening efek, pengkinian profil/data nasabah, serta transaksi nasabah yang mempunyai risiko tinggi.
2. Memastikan dan memantau adanya sistem identifikasi nasabah dan transaksi keuangan nasabah yang mencurigakan; transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai; transaksi keuangan yang berkaitan dengan pendanaan kegiatan terorisme.
3. Menerima, menganalisa, menindaklanjuti serta melaporkan Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM), Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dan transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai, termasuk transaksi keuangan yang terkait dengan pendanaan kegiatan terorisme kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) dengan persetujuan Direktur.
The OJK Regulation Num. 22/POJK.04/2014 concerning Know Your Customers (KYC) Principles, notes that the KYC principle is applied by the Financial Service Provider in Capital Market sector for:
a. knowing the background and identity of the customer;b. monitoring the account and customer transaction;
andc. reporting suspicious transactions and cash
financial transactions, in accordance with the legislation in the field of capital market as well as laws and regulations related to the prevention and eradication of money laundering and/or prevention and eradication of terrorism financing.
Company’s KYC practices include the following :
1. Coordination and monitoring activities in connection with any Company’s transaction such as opening account process, periodical update on customers’ profile and determining the customer’s risk.
2. With reasonable assurance, verifying and validating the customer’s identity; understanding and testing the customer’s profile and account activity; assessing the potential for terrorist financing.
3. Reviewing any transaction in the pursuant of Money laundering regulation, most notably Suspicious Financial Transaction, including bulk cash, transaction and terrorist financing-related transactions and disclosed all relevant information to PPATK with the approval of top management team.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 59
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
4. Mendokumentasikan dan melakukan pemutakhiran jenis indikator dan contoh dari transaksi yang mencurigakan yang mungkin akan timbul dibeberapa unit kerja terkait.
Perseroan sudah membentuk unit kerja khusus yang menangani penerapan PMN dan telah menyediakan aplikasi sistem identifikasi dan verifikasi calon nasabah baru dan analisa transaksi nasabah. Aplikasi sistem Monitoring Transaksi Nasabah yang sudah ada sangat membantu petugas PMN untuk melakukan pemantauan yang lebih cepat dan hasil yang lebih akurat, seperti Wash Sales, Creating Fake demand/Supply, Unusual Volume/Value Transaction, Front Running dan Marking The Closed. Kategori jenis resiko nasabah yaitu: high Risk Customer, Medium Risk Customer dan low Risk Customer.
Perusahaan senantiasa melakukan pembinaan terhadap Nasabah dan Sales agar tidak melakukan pola transaksi yang tidak wajar dengan mengirimkan surat pembinaan. Perusahaan juga melakukan suspend terhadap rekening nasabah bila melakukan 3 (tiga) kali pelanggaran dengan pola transaksi yang tidak wajar. Perusahaan akan meminta profil/data nasabah yang baru (pengkinian data nasabah), bila terdapat pola transaksi yang tidak sesuai dengan profil/data nasabah, seperti: unusual volume/value transaction dan high risk transaction dengan mengirimkan form pengkinian data kepada nasabah untuk diisikan dan dikirim kembali kepada Perusahaan.
Untuk menciptakan sistem penerapan PMN yang efektif bagi perusahaan maka pelatihan diberikan minimal 1 kali dalam 2 tahun (POJK Nomor 22/POJK.04/2014) kepada petugas PMN, Front office (sales, dealer dan CSo), Back office (risk management, custody/settlement, account control, finance/accounting dan Compliance/Internal audit) dengan mengundang nara sumber dari pihak luar yaitu PPATK, SRo dan OJK.
4. Fine-tuning indicators and compile samples of suspicious financial transactions into a comprehensive database that can be used as reference by other work units.
The Company has established a work unit dedicated to overseeing the KYC exercises and had provided a sophisticated system to identify and verify prospect customers and analyze customers transaction. The existing customers transaction Monitoring Transaction System plays crucial role in enhancing the wall-trained KYC officers’ ability to look for information and to corroborate, interpret and decide the results on such matters as Wash Sales, Creating Fake Demand/Supply, Unusual Volume/Value Transaction, Front Running and Marking The Closed. Customer’s risk category: High Risk Customer, Medium Risk Customer and Low Risk Customer.
Through guidance letters, Reliance invariably informs and educates both customers and its sales force to avoid conducting unusual transactions. Furthermore, Reliance with no hesitation suspends any account that repeatedly (max 3 times) is shrouded by abnormal circumstances. Reliance Securities would inquire on the latest customers’ profile in the face of transactions that are inconsistent with customers’ profile as pointed out by indicator, just to name a few: Unusual volume/value transaction, high risk transaction by submitting from data update to customers to be filled and sent back to the company.
To ensure effective implementation of KYC procedure, training would be conducted at very minimum once in 2 year (POJK Number 22/POJK.04/2014) to KYC officers, Front Office (sales, dealer and CSO). Back Office (risk management, custody/settlement, account control, finance/accounting and compliance/Internal audit) by inviting primary sources from outside, namely: PPATK, SRO and OJK.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report60
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Pada periode tahun berjalan, Januari s.d Desember 2016 petugas PMN sudah melakukan identifikasi dan verifikasi sebanyak 1.621 FPRE (ada kenaikan sebesar 16,62% dari tahun lalu) bagi calon nasabah baru dan tidak ditemukan TKM dan TPPU.
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 22/POJK.04/2014 tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal disebutkan bahwa adanya pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris paling kurang:a. memberikan persetujuan pedoman penerapan
PMN yang diusulkan oleh Direksi;b. melakukan pengawasan atas pelaksanaan
tanggung jawab Direksi terhadap penerpan PMN; dan
c. memastikan adanya pembahasan terkait Pencucian uang dan Pendanaan Terorisme dalam rapat Direksi dan Dewan Komisaris.
Hal ini dapat membantu memastikan bahwa pedoman penerapan PMN sudah dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan, yang akhirnya dapat bermanfaat bagi Perusahaan dan Pemerintah.
In 2016, KYC officers successfully undertook the task of Identifying and verifying 1.621 opening account for prospective or new customers (an increase of 16.62% from last year) with neither TKM nor TPPU was found.
The OJK Regulation Number 22/POJK.04/2014 regarding KYC Principle for Financial Services Provider in Capital Market dictates active roles by the Board of Commissioners to help ensure that the guidance at least:a. give consent KYC guidelines proposed by the Board
of Directors;b. exercise supervision over the implementation of
the responsibilities of the Board of Directors of the KYC principle applied; and
c. ensure their discussion related to money laundering and Terrorism Financing in the meeting of the Board of Directors and Board of Commissioners.
This should help ensure that the KYC guidelines have been implemented in accordance with the guidelines set forth, which can ultimately be beneficial to the Company and the Government.
CUSTOMER CARECustomer Care
Customer Care adalah sarana pelayanan yang kami sediakan untuk membantu dan melayani setiap kegiatan investasi dengan orientasi kepuasan nasabah. Customer Care dibentuk pada bulan September 2016 dengan proses sosialisasi dan pilot project yang telah dimulai sejak bulan Juni 2016. Customer Care memegang peranan penting sebagai ujung tombak perusahaan dalam menghadapi nasabah dengan tugas yang paling utama adalah memberikan pelayanan dan
Customer Care is the means by which we provide services to assist and serve any investment activities with customer satisfaction orientation. Customer Care was formed in September 2016 with the socialization process and a pilot project, which began in June 2016. Customer Care plays an important role as the spearhead of the company to service customers with the most primary task is to provide services and establish a good relationship with customers.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 61
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
membina hubungan baik dengan nasabah. Customer Care juga harus mampu merespon dengan cepat keluhan nasabah sehingga dapat menjaga tingkat kepuasan nasabah dalam bertransaksi bersama kami. Customer Care juga berperan sebagai helpdesk yang melayani berbagai macam aplikasi permohonan yang diajukan nasabah maupun calon nasabah. Aplikasi permohonan yang diproses mulai dari menerima telpon, konfirmasi ke nasabah, bimbingan pengisian formulir sampai dengan kelengkapan data yang dibutuhkan atau dipersyaratkan. Selain itu Customer Care juga berkewajiban memberikan informasi mengenai produk-produk Perseroan, menjelaskan manfaat dan ciri-ciri produk, menerima serta menjawab pertanyaan nasabah dan calon nasabah mengenai produk dan jasa Perseroan.
Customer Care also must be able to respond quickly to customer complaints so as to maintain the level of customer satisfaction in dealing with us.
Customer Care also acts as a helpdesk that serves a wide variety of applications petition filed by customers and prospective customers. Application for processed from receiving the call, confirmation to the customer, form filling guidance to the completeness of the data needed or required. In addition Customer Care is also obliged to provide information regarding the Company’s products, explain the benefits and features of a product, receive and answer questions customers and prospective customers about products and services of the Company.
Customer Care memegang peranan penting sebagai ujung tombak perusahaan dalam menghadapi nasabah dengan tugas yang paling utama adalah memberikan pelayanan dan membina hubungan baik dengan nasabah.
Customer Care plays an important role as the spearhead of the company to service of customers with the most primary task is to provide services and establish a good relationship with customers.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report62
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
ANALISIS KINERJA KEUANGANFinancial Performance Analysis
Reliance bertumbuh 8,8% dilihat dari Laba Bersih sebesar Rp30,60 miliar pada akhir 2015 menjadi Rp33,26 miliar di akhir tahun 2016.
Lonjakan Laba Bersih ini seiring dengan pertumbuhan Pendapatan Usaha sebesar 6,56% dari Rp98,33 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp104,78 miliar pada tahun 2016.
Lini usaha perantara perdagangan efek (brokerage) berkontribusi sebesar Rp86,28 miliar atau naik 8,15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan lini usaha penjaminan emisi efek (underwriting) mengalami penurunan Rp2,2 miliar atau menurun 68,88%.
Beban Usaha perseroan meningkat Rp1,3 miliar atau 2,31% seiring dengan naiknya Pendapatan Usaha Perseroan 6,56%. Dalam hal ini perseroan mampu menekan Beban Operasional Perseroan.
Laba atas entitas asosiasi perseroan dalam hal ini kepemilikan dari PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, Perseroan mencatat porsi laba Rp8,4 miliar atas 20,55%kepemilikan.
Beban Lain-lain meningkat sebesar Rp2,4 miliar dibanding tahun 2015 sebesar Rp7,6 miliar menjadi Rp10,06 miliar. Peningkatan ini antara lain disebabkan penurunan nilai kurs mata uang asing atas penempatan deposito perusahaan dalam bentuk deposito USD.
Laba Sebelum Pajak tahun 2016 tercatat sebesar Rp35,62 miliar, sedangkan setelah dikurangi Beban Pajak Penghasilan, Laba Tahun Berjalan Perseroan sebesar Rp33,84 miliar.
Untuk beberapa akun pada Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi secara lebih rinci kami sampaikan dibawah ini.
Reliance Net Income grew 8.8% from IDR30.60 billion at the end of 2015 to IDR33.26 billion at the end of 2016.
The increase of the Net Income was driven by the growth in Operating Revenue of 6.56% from IDR98.33 billion in 2015 to IDR104.78 billion at 2016.
Securities brokerage business line (brokerage) contributed IDR86.28 billion or up 8.15% compared with the previous year. While securities underwriting business lines (underwriting) decreased IDR3.24 billion or decrease 68.88%.
Operating Expenses of the company grew IDR1.3 billion or 2.31% in line with the increase in the Company’s Income by 6.56%. In this case the company was able to reduce the company’s operating expenses despite increase in revenues.
Gain from associate company in terms of ownership of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, the Company recorded a portion of the Profit of IDR8.4 billion or up to 20.55% ownership.
Other Expenses increased by IDR2.4 billion compared 2015 IDR7.6 billion to IDR10.06 billion. This increase is partly due to weakening foreign exchange rates on the deposits Companies in the form of deposits USD.
Profit Before Tax in 2016 amounted IDR35.62 billion, while after deducted by Income Tax Expense, Current Profit for the Year of the Company amounted IDR33.84 billion.
For some accounts in the Statement of Financial Position and Income Statement conveyed in more detail below.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 63
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Laporan Posisi Keuangan menunjukkan Total Aset sebesar Rp1.171,47 miliar meningkat dibandingkan dengan posisi pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.111,48 miliar, kenaikan ini antara lain berasal dari kenaikan Kas dan Setara Kas, Piutang pada Lembaga Kliring dan Investasi pada Entitas Asosiasi.
Beberapa akun dominan dapat kami jelaskan sebagai berikut:
KAS DAN SETARA KASTahun 2016 Perseroan mencatat kenaikan sebesar Rp14,80 miliar atas saldo Kas dan Bank dari Rp345,12 miliar tahun 2015 menjadi Rp359,92 miliar.
EFEK YANg DIBELI DENgAN JANJI JUAL KEMBALI
Saldo efek yang dibeli dengan janji jual kembali sebesar Rp10,26 miliar, menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp48,18 miliar.
PORTOFOLIO EFEK DIPERDAgANgKANPortofolio Efek tahun 2016 tercatat sebesar Rp22,50 miliar menurun dari tahun 2015, dikarenakan di tahun ini Perseroan melakukan penjualan portofolio.
PIUTANg LEMBAgA KLIRINg DAN PENJAMINAN
Akun ini menunjukkan aktivitas transaksi Perseroan pada 3 hari terakhir transaksi bursa di tahun 2016, meningkat sebesar Rp22,63 miliar dari Rp62,84 miliar di tahun 2015 menjadi Rp85,48 miliar di tahun 2016.
PIUTANg NASABAHDi penghujung tahun 2016 tercatat Piutang Nasabah sebesar Rp173,17 miliar, menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp258,67 miliar.
Statement of Financial Position shows that Total assets of IDR1,171.47 billion increase compared with the position in the previous year of IDR1,111.48 billion, this increase came from the increase in Cash and Cash Equivalents, Receivables on Clearing and Investments in Associates.
Some dominant account can be explained as follows:
CASH AND CASH EQUIVALENTAt 2016 The Company recorded an increase of IDR14.80 billion of Cash and Bank from IDR345.12 billion in 2015 to IDR359.92 billion.
SECURITIES PURCHASED UNDER AgREEMENT TO RESELLThe balance of securities purchased under agreements to resell was amounted IDR10.26 billion, decrease compared with the previous year by IDR48.18 billion.
MARKETABLE SECURITIES HELD FOR TRADESecurities portfolio in 2016 amounted IDR22.50 billion decreased from 2015, because this year the Company selling a portfolio.
RECEIVABLE FROM CLEARINg AND gUARANTEE INSTITUTIONThis account shows the trading activity of the Company in the last 3 days of stock exchange transactions in 2016. It increased by IDR22.63 billion from IDR62.84 billion in 2015 to IDR85.48 billion in 2016.
RECEIVABLE FROM CUSTOMERSAt the end of 2016 the Customer Receivables were at IDR173.17 billion, compared with the previous year by IDR258.67 billion.
ASETAsset
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report64
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASIPerseroan memiliki penyertaan investasi saham pada PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (“BKE”) sebesar Rp60,00 miliar atau 20,55% yang telah disetujui OJK dengan surat No.S-74/PB.33/2014 tanggal 29 Desember 2014. Tahun 2016 Perseroan mencatat Investasi pada Entitas Asosiasi sebesar Rp70,03 miliar dengan pencatatan atas 20,55% Laba dari BKE.
Liabilitas mengalami kenaikan sebesar Rp26,73 miliar pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar Rp376,95 miliar, sedangkan ekuitas tercatat sebesar Rp794,52 miliar, naik 4,37% atau Rp33,25 miliar.
Beberapa akun dominan dapat kami jelaskan sebagai berikut:
UTANg PADA LEMBAgA KLIRINg DAN PENJAMINANKenaikan Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan sebesar Rp24,61 miliar, menjadi sebesar Rp60,32 miliar dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp35,72 miliar. Hal ini terkait dengan transaksi perdagangan efek dalam tiga hari terakhir bursa pada tahun 2016.
UTANg NASABAHUtang Nasabah turun sebesar Rp34,84 miliar, dibandingkan dengan tahun 2015, di mana pada akhir tahun 2016 tercatat total saldo Utang Nasabah sebesar Rp205,85 miliar.
UTANg OBLIgASIPada bulan Juli 2016 Perseroan menerbitkan Obligasi Reliance seri IV (OR-IV) dengan tenor 5 tahun, jumlah pokok obligasi sebesar Rp100 miliar dengan harga penawaran 100% dari nilai nominal obligasi. Tingkat bunga OR-IV sebesar 9,50% per tahun. Dana yang
Liabilities increased by IDR26.73 billion by the end of 2016 which stood at IDR376.95 billion, while equity amounted at IDR794.52 billion, up 4.37% or IDR33.25 billion.
Some dominant accounts can be explained as follow:
PAYABLE TO CLEARINg AND DEPOSITORY INSTITUTIONThe increase in debt on Clearing and Guarantee Institution of IDR24.61 billion, amounted IDR60.32 billion compared with 2015 amounted IDR35.72 billion. It is associated with securities transactions in the three last trading day in 2016.
CUSTOMER PAYABLECustomer debt decreased by IDR34.84 billion, compared with 2015, in which the end of 2016 recorded a total debt balance of the Customer was IDR205.85 billion.
BOND PAYABLEIn July 2016 the Company issued Series IV Bonds Reliance (OR-IV) with a tenor of 5 years, the principal amount of IDR100 billion at the offering price 100% of the nominal value. OR-IV interest rate of 9.50% per year. Funds obtained from the securities issuance was
LIABILITAS DAN EKUITASliability and Equity
INVESTMENT IN ASSOCIATEThe Company holds an equity investment in PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (“BKE”) of IDR60.00 billion, or 20.55% which has been approved by the OJK with letter Num.S-74/PB.33/2014 dated December 29th, 2014. In 2016 the Company Investments in Associates Entity posted pofit of IDR70.03 billion with records of 20.55% Profit from BKE.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 65
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
diperoleh dari hasil penerbitan obligasi dipergunakan untuk memperkuat modal kerja dan/atau rencana pengembangan kegiatan usaha lainnya. Penerbitan obligasi bersifat ritel dan ditawarkan kepada nasabah-nasabah Perseroan.
LIABILITAS LAINNYAAkun ini terdiri dari Beban Akrual, Utang Pajak dan Liabilitas Imbalan Pasca Kerja yang pada tahun 2016 tercatat total sebesar Rp7,1 miliar.
EKUITASJumlah Ekuitas mengalami kenaikan sebesar Rp33,25 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp761,26 miliar menjadi sebesar Rp794,52 miliar.
used to strengthen working capital and/or the plans of other business development activities. Issuance of bonds was classified as retail and to be offered to clients of the Company.
OTHER LIABILITIESThis account consists of Accruals Expenses, Tax Debt and Liabilities of Post-Employment Benefits which in 2016 recorded a total of IDR7.1 billion.
EQUITYTotal equity increased by IDR33.25 billion compared to the previous year of IDR761.26 billion amounted IDR794.52 billion.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report66
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Kemampuan membayar utang Perseroan terjaga dengan baik dimana utang-utang tersebut dapat langsung terbayarkan dengan aset lancar dari Perseroan.
The Company’s ability to pay debts is well preserved that debt can be directly paid to the current assets of the Company.
ANALISIS KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANGDebt payment Ability
Tidak ada informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
No financial information has been reported that contain extraordinary and rare events.
INFORMASI KEUANGAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN YANG SIFATNYA LUAR BIASA DAN JARANG TERJADIFinancial Information That Contains An Extraordinary and Rare Occurance
Untuk kolektibilitas piutang, Perseroan sangat yakin dapat segera melakukan kolektibilitas atas piutang-piutang nasabah, baik dengan dilakukan penagihan kepada nasabah ataupun melakukan penjualan atas jaminan piutang tersebut.
For the collectability of receivables, the Company is very confident that it can soon do the collectability of customers’ receivables, following the introduction of billing to customers and/or conducting sales on collateral accounts.
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PERUSAHAANCollectability of Receivables
Sampai saat ini Perseroan tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal.
The Company has no material commitments for capital investments up to now.
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODALMaterial Commitments to Invest on Capital Expenditures
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 67
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan tidak memiliki informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
As of December 31, 2016, the Company did not record any subsequent material information after accountant reporting date.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANInformation and Material Facts Occurring After The Audited Accounting Date
Perseroan tetap berkeyakinan bahwa prospek usaha industri pasar modal akan tetap menjanjikan. Hal ini didorong dengan membaiknya seluruh indikator makro ekonomi Indonesia yang relatif stabil termasuk kondisi sosial politik yang relatif stabil. Selain itu, jumlah investor di pasar modal yang relatif masih sedikit merupakan pasar potensial bagi Perseroan.
The Company continues to believe that the business prospects of the capital market will remain promising. It is driven by the improvement in macroeconomic indicators throughout Indonesia which relatively stable, including political and social conditions were relatively stable. In addition, the number of investors in the capital market is still relatively small as a potential market for the Company.
PROSPEK USAHA SEHUBUNGAN DENGANINDUSTRI, EKONOMI SECARA UMUM DAN PASAR INTERNASIONALBusiness Prospects Related to the Industry, the Economy in General and the Global Markets
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report68
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Strategi Pemasaran Perseroan bekerjasama dengan kampus-kampus dan membuka galeri investasi untuk selalu melakukan edukasi pasar modal dan memasarkan produk-produk pasar modal dan investasi yang memberikan manfaat bagi nasabah, meningkatkan fasilitas online trading supaya nasabah dimana pun berada bisa bertransaksi saham dan obligasi maupun produk lainnya.
Marketing Strategy of the Company in cooperation with universities and open galleries investment is intended to always educate about capital market and capital markets’ products marketing and investment that provides benefits for customers, increase online trading facility so that customers wherever they are able to trade stocks and bonds as well as other products.
STRATEGI PEMASARANMarketing Strategy
Berdasarkan hasil RUPS terakhir, guna memperkuat posisi keuangan, Perseroan mengusulkan agar laba dimasukkan dan dibukukan sebagai laba ditahan dan hal tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham. Maka dari itu, tidak ada dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham.
Based on the results of the last AGM, in order to strengthen its financial position, the Company proposed that the profit be included and recorded as retained earnings and it has been approved by the shareholders. Therefore, no dividends were distributed to shareholders.
KEBIJAKAN DIVIDENDividend Policy
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 69
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
04 SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report70
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources
Sejak berdirinya di tahun 1993 hingga menjadi perusahaan publik, Perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam tiap unit divisi. Dalam mencermati berbagai tantangan yang semakin ketat, Perusahaan mengambil langkah strategis dengan menyusun program guna menuju kesuksesan ditahun 2017. Sejak dicanangkan program tersebut Perusahaan semakin mantap dalam melangkah guna memberikan pelayanan operasional (operational excellence) yang memuaskan kepada semua nasabah.
Guna mendukung langkah tersebut, Perseroan memandang bahwa faktor utama yang perlu menjadi prioritas pengembangan adalah peningkatan produktivitas serta efektivitas Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan. Investasi terhadap SDM yang dimiliki menjadi modal utama bagi adanya ekspansi serta pemenuhan kualitas pelayanan yang sesuai dengan standar yang diharapkan. Hal ini tidak lain karena didalam SDM yang andal, loyal, berkompeten serta berdedikasi tinggi terletak harapan adanya peningkatan kinerja Perseroan dimasa mendatang. Selain dipandang sebagai aset utama Perusahaan, SDM juga menjadi modal perusahaan (human capital) untuk mencapai visi dan misi Perseroan serta meningkatkan daya saing ditengah tantangan serta dinamika bisnis yang kian dinamis dan terus berkembang.
Sebagai realisasinya Perseroan merancang program-program pelatihan yang diimplementasikan secara komprehensif mulai dari tingkat manajerial hingga tingkat staf dalam format yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Dengan memiliki kualitas kepemimpinan yang peka dan sanggup merespon dinamika pasar dengan teliti dan tepat, akan turut mempercepat Perseroan mencapai visi, misi serta strategic planning yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk mempersiapakan karyawan dengan kinerja prima, Perseroan juga merancang pelatihan-pelatihan bagi karyawan selain mempersiapkan SDM tersebut menjadi kader-kader pemimpin dimasa depan.
Since its establishment in 1993 to become a public company, the Company continues to strive to improve the quality of service in each of its divisions. In facing increasing challenges, the Company made a strategic move to develop a program towards success in the year 2017. Since the program was established, the Company made very confident stride to provide operational services (operational excellence) that is satisfactory to all customers.
To support these measures, the Company believes that the main factor that should be a priority development is the increase in productivity and the effectiveness of Human Resources (HR) of the Company. Investment to the human resources is the main basis for their expansion as well as the fulfillment of service quality according to the standards expected. It is because reliable, loyal, competent and dedicated human resources lies the hopes of better performance of the Company in the future. In addition as seen as a major asset for the Company, HR also becomes the company’s capital (human capital) to achieve the vision and mission of the Company and improve competitiveness despite the challenging and dynamic business increasingly dynamic and constantly evolving.
As the realization of the Company to design training programs that are implemented in a comprehensive ranging from level to level managerial staff in different formats according to the needs. By having leadership qualities that are sensitive and able to respond to market dynamics carefully and appropriately, will also accelerate the Company achieve its vision, mission and strategic planning that has been set. As for preparing employees with excellent performance, the Company also designed the training for employees in addition to preparing the human resources into a cadre of future leaders.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 71
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Selain pelatihan, Perseroan berupaya membangun budaya dan nilai-nilai Perusahaan yang terintegrasi dalam etos kerja SDM Perusahaan yang tertuang dalam kode etik Perusahaan maupun dalam budaya dan nilai kerja Perusahaan. Sosisalisasi terhadap peraturan perusahaan selalu dilakukan secara berkesinambungan sehingga diharapkan etika kerja perusahaan dapat menjadi budaya kerja yang melekat dan dapat dijalankan secara natural dalam perilaku keseharian seluruh SDM.
Dari segi pemenuhan karyawan, Perseroan senantiasa memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan menyediakan program jaminan sosial ketenagakerjaan, program pemeliharaan kesehatan karyawan dan keluarga karyawan melalui program BPJS.
Dari segi Pengembangan kompetensi karyawan ditahun 2016, berikut uraian program-program pengembangan SDM yang telah dilaksanakan oleh Perusahaan.
NO JUDUL PELATIHANTraining
TANggAL PELAKSANAAN
Date of Event
PENYELENggARAOrganizer
JUMLAH PESERTA
Participants
BIAYA (Rp)Cost (IDR)
BUDgET (Rp)
1 Sosialisasi Strategi Distribution Network 12-13 Maret 2016 Group Marketing
RCM 5 - -
2 Core Value of Selling Skills & Service 12-13 Maret 2016 Group Marketing
RCM 5 - -
3 Product Knowledge Reliance Group 12-13 Maret 2016 Group Marketing
RCM 5 - -
4 Governance , Risk & Control Workshop Session 10 Mei 2016 RCM 4 - -
5 Sharing Session "Know Your Excell" 11 Mei 2016 RCM 1 - -
6 Program Waiver WPPE 2016 14 Mei 2016TICMI (The Indonesia Capital Market Institute)
3 1.500.000 4.500.000
7 Evaluasi Training Penerapan PMN,TKM,dan TPPU 13 Mei 2016 Reliance Securities 54 - -
8 Governance , Risk & Control Workshop Session Part 2 21 Juni 2016 RCM 3 - -
9 Governance, Risk & Control Part 3 Workshop Session 16 Agustus 2016 RCM 1 - -
Jadwal Pelatihan 2016 2016 Training Schedule
In addition to training, the Company seeks to build a culture and values of the Company which are integrated in the work ethic of human resources contained in the Company’s code of ethics and the company culture and work values Perusahaan.Sosisalisasi against company policy has always done continuously so that the company expected the work ethic can be a work culture inherent and can run naturally in everyday behavior throughout the SDM.
In terms of the fulfillment of the employee, the Company always pays attention to and improves the welfare of employees by providing employment social security programs, and the wellness program for employees and their families through the government’s BPJS program.
In terms of competence development of employees in the year 2016, the following description of human resources development programs that have been implemented by the Company.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report72
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Berikut adalah pembagian komposisi dari karyawan Perusahaan berdasarkan jenjang pendidikan, jenjang manajerial dan jenjang usia produktif sepanjang tahun 2016 berbanding dengan tahun 2015.
Here is the distribution of the composition from the Company’s employees by levels of education, level of managerial and productive age in 2016 compare to 2015.
KOMPOSISI KARYAWANEmployee Composition
PENDIDIKANEducation 2015 2016
Non Akademi / Non academy 78 65Akademi / academy 36 32S 1 / Graduate 102 101S 2 / Post Graduate 7 8TOTAL 223 206
JABATANLevel 2015 2016
Komisaris / Commissioner 2 2Direktur / director 2 2Manager 22 24assistant Manager 5 5Supervisor 16 15Staff 130 120Support 46 38TOTAL 223 206
USIAAge 2015 2016
20 -30 73 5631-40 89 8441-50 51 54> 50 thn 10 12TOTAL 223 206
Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Number of Employees Based on Education level
Jumlah Karyawan Berdasarkan Level OrganisasiNumber of Employees Based on Managerial level
Jumlah Karyawan Berdasarkan UsiaNumber of Employees Based on age
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 73
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
05 TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report74
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, Reliance memandang kepercayaan sebagai hal yang paling berharga dalam mempertahankan keberlanjutan usahanya. Oleh karena itu, Reliance sejak awal telah menetapkan komitmen untuk menerapkan standar yang tinggi dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG). Hal ini dilakukan secara berkesinambungan melalui benchmark yang terus dilakukan terhadap standar terbaik di industri. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang obyektif mengenai tingkat penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Perseroan. Seluruh pimpinan dan karyawan juga terus didorong agar dapat menjunjung tinggi kode etik dan prinsip GCG dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Prinsip-prinsip GCG dimaksudkan sebagai petunjuk bagi setiap komponen di seluruh tingkatan Perusahaan dan diterjemahkan dalam secara garis besar sebagai berikut: • Menetapkan tujuan strategis dan nilai-nilai
Perusahaan yang dikomunikasikan di jajaran organisasi;
• Menetapkan batasan-batasan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas bagi organ-organ dalam Perusahaan;
• Menetapkan pedoman untuk aplikasi standar etika, nilai-nilai, tujuan, strategi dan lingkungan pengawasan;
• Menyediakan pedoman sistim pengendalian internal yang kuat termasuk fungsi audit internal dan eksternal, dengan fungsi manajemen risiko dan kepatuhan yang independen dari unit-unit bisnis.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, Dewan Komisaris dan Direksi telah menandatangani komitmen pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik melalui Surat Keputusan Bersama nomor S.002/RS-COM/XI/2015.
Dalam rangka pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, selain menandatangani Surat Keputusan Bersama mengenai Tata Kelola Perusahaan yang
As a financial services company, Reliance sees trust as the most valuable thing in sustaining its business. Therefore, since its inception Reliance has committed itself to apply high standards in corporate governance. This is sustainably done through benchmarks with the best practice in the industry. The objective is to get an objective picture of how GCG at Reliance is implemented. Top managers and all employees are encouraged to uphold the Company’s code of ethics and GCG principles within their daily activities.
The principles of GCG are intended as guidelines for every component of the Company and generally translated as follow:
• Setting strategic objectives and corporate values that are communicated across the organization;
• Establishing clear scopes of responsibility and accountability of the Company’s organs;
• Establishing guidelines for the application of ethical standards, values, objectives, strategy and control environment;
• Providing guidelines for strong internal control systems including internal and external audit functions, with risk management and compliance functions which are independent from the business units.
As a commitment to the implementation of Good Corporate Governance, the Board of Commissioners and Board of Directors have signed a commitment to the implementation of Good Corporate Governance through the Joint Decree number S.002/RS-COM/XI/2015.
In order to implement Good Corporate Governance, management has appointed a renowned corporate governance consulting firm services, namely the
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 75
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
KODE ETIKCode of Conducts
Kode etik di Reliance dirumuskan dalam rangka memberikan pedoman yang lebih jelas kepada karyawan yang berlaku bagi seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun karyawan.
Kode etik ini dimuat dalam Buku Peraturan Perusahaan yang dibagikan kepada seluruh karyawan Perusahaan. Bagi setiap karyawan baru, diberikan orientasi secara khusus terhadap kode etik dan budaya Perseroan. Untuk memastikan bahwa karyawan telah membaca dan memahami kode etik Perseroan, maka setiap karyawan dibagikan buku tersebut dan diwajibkan untuk menandatangani pernyataan komitmen yang tercantum di dalamnya.
LARANgAN MENERIMA HADIAH Seluruh karyawan Perseroan dilarang menerima uang, barang, tip, komisi atau fasilitas lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dari konsumen, rekan usaha atau pihak lain yang memiliki potensi terciptanya benturan kepentingan.
KERAHASIAAN Setiap karyawan wajib merahasiakan seluruh informasi rahasia Perseroan, termasuk rencana dan strategi perusahaan, informasi mengenai konsumen, informasi keuangan, kegiatan operasional dan informasi lainnya yang dianggap penting oleh Perseroan. Kewajiban tersebut timbul sejak karyawan masih dalam masa pelatihan, yang dilanjutkan selama bekerja pada Perseroan dan setelah tidak menjadi karyawan.
At Reliance, a Code of Ethic has been formulated to give clear guidelines to all members of the Boards of Commissioners and Directors as well as all employees.
The Code of Conduct is included in the Company’s Rule Book distributed to all employees. For new employees, the Company holds special orientation program to introduce the code of ethics and corporate culture. To ensure that each employee has read and comprehended the code of ethics, each of them is given the book and obligated to sign a statement of commitment attached to it.
PROHIBITION OF RECEIVINg gIFTSAll employees are prohibited from receiving money, goods, tip, commission or other facilities, either directly or indirectly from consumers, business partners or other parties that may create conflicts of interest.
CONFIDENTIALITYEach employee shall keep the Company’s information confidential, including plans and strategies, information about consumers, financial information, operations and other information deemed necessary. For every employee, the obligation begins at the training period and continues during and after his time of services.
Baik, manajemen juga telah menunjuk kantor konsultan jasa tata kelola perusahaan ternama, yakni PricewaterhouseCoopers untuk membantu Perseroan mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik.
PricewaterhouseCoopers to help the company adopt best practices of good corporate governance.
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report76
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
PERSAINgAN YANg SEHAT Perseroan mendukung terciptanya persaingan usaha yang sehat dalam melaksanakan seluruh kegiatan usahanya. Seluruh kegiatan usaha dan kegiatan karyawan harus berdasarkan persaingan yang sehat dan berlandaskan etika. Karyawan wajib berupaya agar pernyataan tersebut dilaksanakan dan diwujudkan sesuai dengan apa yang telah diungkapkan karena pernyataan tersebut dapat mempengaruhi reputasi dan pertumbuhan Perseroan.
PENCEgAHAN PRAKTIK PENCUCIAN UANg Sebagai perusahaan penyedia jasa keuangan, Perseroan telah menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 22/POJK.04/2014 Tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Mengenai Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah di Reliance yang ditandatangani pada tanggal 12 November 2013 Direksi menunjuk pengangkatan Saudara Manaor Hutajulu sebagai Penanggung Jawab PMN Perseroan, dan Kepala Kantor Perwakilan sebagai perpanjangan tangan yang berfungsi membantu tugas dari Penanggung Jawab PMN Perseroan di masing-masing kantor perwakilan.
Penanggung Jawab PMN bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Tugas, wewenang dan tanggungjawab Penanggung Jawab PMN di Kantor Pusat adalah sebagai berikut:
A. TUgAS 1. Menyusun dan memelihara Pedoman Pelaksanaan
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN); 2. Memastikan adanya sistim informasi dan prosedur
identifikasi Nasabah yang memadai, termasuk memastikan bahwa formulir yang berkaitan dengan Nasabah telah mengakomodasi data yang diperlukan dalam pelaksanaan PMN;
FAIR COMPETITIONThe company supports fair competition in running the business. All business activities and the activities of all employees should be based on fair competition and ethics. Employees are obliged to manifest the ethics in accordance with what have been revealed since the statement may affect the Company’s reputation and growth.
PREVENTION OF MONEY LAUNDERINg PRACTICE As a financial services provider, the Company has applied theKnow Your Customer (KYC) principle pursuant to prevailing rules and regulations including Regulation of Financial Services Authority Number 22/POJK.04/2014 regarding the application of Know Your Customer Principles for Capital Market.
Based on the Directors Decree Regarding the Implementation of KYC Reliance signed on 12 November 2013, the Board of Directors has appointed Mr. Manaor Hutajulu the Company’s KYC chief officer, and assigns each representative head as his assistants to help his duty at their respective representative offices.
The appointed KYC chief officer reports directly to the President Director. The duties, authorities and responsibilities of the KYC chief officer at the Central Office are as follows:
A. DUTIES1. Develop and maintain the Guidelines for the
Implementation of Know Your Customer;2. Ensure that information systems and adequate
customer identification procedures are in place, and ensure that customer-forms accommodate all necessary data for the implementation of KYC;
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 77
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
3. Memantau rekening dan pelaksanaan transaksi Nasabah;
4. Melakukan evaluasi terhadap hasil pemantauan dan analisis transaksi Nasabah untuk memastikan ada tidaknya Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) dan/atau Transaksi Keuangan Tunai (TKT);
5. Menatausahakan hasil pemantauan dan evaluasi; 6. Memantau pengkinian data dan profil Nasabah; 7. Menerima dan melakukan analisis atas laporan
TKM dan/atau TKT yang disampaikan oleh unit-unit kerja yang ditugaskan;
8. Menyusun laporan TKM dan/atau TKT yang akan dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
B. WEWENANg1. Memperoleh akses terhadap informasi yang
dibutuhkan yang ada diseluruh unit organisasi; 2. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap
pelaksanaan PMN oleh unit-unit kerja terkait; 3. Melaporkan TKM yang terafiliasi atau memiliki
kepentingan atas suatu TKM dengan Direksi atau Dewan Komisaris.
C. TANggUNg JAWAB1. Memastikan seluruh kegiatan dalam rangka
penerapan PMN di Perusahaan terlaksana; 2. Menyusun laporan TKM dan/atau TKT yang akan
disampaikan kepada PPATK; 3. Memantau, menganalisis, dan merekomendasi
kebutuhan pelatihan PMN bagi Pejabat dan Karyawan Perusahaan;
4. Menjaga kerahasiaan data Nasabah.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab Kepala Perwakilan dalam penerapan pelaksanaan PMN di kantor perwakilan adalah sebagai berikut:
A. TUgAS1. Melakukan pengkinian data dan profil Nasabah di
kantor perwakilan yang bersangkutan; 2. Menerima dan melakukan analisis atas laporan
TKM dan/atau TKT yang disampaikan oleh karyawan di kantor perwakilan;
3. Monitor customers’ account and transactions;
4. Evaluate monitoring results and analysis on customer transactions to identify if any suspicious transactions (ST) and/or Cash Financial Transactions (CFT);
5. Administer the results of monitoring and evaluation;6. Monitor Customer data profiles updating profiles;7. Receive and analyze ST and/or CFT reports
submitted by work units assigned for such tasks;
8. Prepare ST and/or CFT reports to be further submitted to the Financial Transaction Reporting Center (FTRC)
B. AUTHORITY1. To have access to all available information
necessary across organization units;2. To coordinate and monitor the implementation of
KYC by relevant work units;3. To report a ST that is affiliated with or for which the
Board of Directors or Board of Commissioners has interests.
C. RESPONSIBILITY1. Ensure the implementation of all activities within
the framework of the Company’s KYC;2. Prepare ST and or CFS reports to be further
submitted to FTRC;3. Monitor, analyze, and recommend trainings for the
Company’s managers and Employees;
4. Keep the confidentiality of Customer Data.
The duties, authorities and responsibilities of representative heads in KYC implementation are as follow:
A. DUTIES1. Update customer data and profiles at respective
representative offices;2. Analyze ST and / or CFT reports submitted by
employees at respective representative offices;
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report78
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholers
RUPS adalah organ Perseroan tertinggi, yang merupakan tempat bagi para pemegang saham untuk memberikan pendapat dan mengambil keputusan dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan dan undang-undang. Sebagai organ yang tertinggi, RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan baik kepada Direksi maupun Dewan Komisaris. RUPS maupun pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris. Namun hal tersebut tidak mengurangi kewenangan RUPS untuk melaksanakan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-
GMS is the supreme organ of the Company, it is the medium for the shareholders to give opinions and adopt resolutions, subject always to the provisions of the Company’s Articles of Association and the prevailing laws and regulations. As the supreme organ, AGM has the authorities which are not granted to either the Board of Directors or the Board of Commissioners. Both AGM and shareholders can not intervene the duties, functions and authorities of Board of Directors and Board of Commissioners. However, such a condition shall in no way to diminish the authority of GMS to exercise its rights pursuant to the Articles of Association and the laws and regulations, including
3. Meneruskan laporan TKM dan/atau TKT kepadan Penanggung Jawab PMN di Kantor Pusat;
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi rekening dan pelaksanaan transaksi Nasabah.
B. WEWENANg1. Memperoleh akses terhadap informasi yang
dibutuhkan yang ada di kantor perwakilan; 2. Mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan
sistim dan prosedur identifikasi Nasabah dan transaksi yang mencurigakan di kantor perwakilan;
3. Menugaskan staf pada unit kerja terkait untuk membantu pelaksanaan PMN di kantor perwakilan.
C. TANggUNgJAWAB1. Memastikan PMN diterapkan di kantor perwakilan; 2. Menyusun laporan TKM dan/atau TKT yang akan
disampaikan kepada Penanggung Jawab PMN di kantor pusat;
3. Menjaga Kerahasiaan data Nasabah.
3. Forward ST and/or CFT reports to KYC chief officer at the Head Office;
4. Monitor and evaluate on customer accounts and transactions made under each account.
B. AUTHORITY1. To have access to all available information at
representative offices that is deemed necessary;2. To coordinate and monitor the implementation of
Customer identification systems and procedures for suspicious transactions at representative offices;
3. To assign staffs of relevant work units to assist them in the implementation of PMN at representative offices.
C. RESPONSIBILITY1. To ensure KYC is properly applied at representative
offices; 2. To prepare ST and/or CFT report to be further
submitted to KYC officers at the head office.
3. To always keep Client Data Confidential.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 79
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
undangan, termasuk tetapi tidak terbatas untuk melakukan penggantian atau pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
Pada tanggal 2 Juni 2016, bertempat di Reliance Capital Building, Pluit, Jakarta Utara, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”).
but not limited to replacing or dismissing the members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors.
On June 2, 2016, at Reliance Capital Building, Pluit, North Jakarta, the Company held an Annual General Meeting of Shareholders (“AGM”) and Extraordinary General Meeting of Shareholder (“EGM”).
RUPST dihadiri oleh 87,29% (delapan puluh tujuh koma dua puluh sembilan persen) pemegang saham. Dalam RUPST, para pemegang saham mengambil keputusan, sebagai berikut:
1. Menerima baik dan menyetujui Laporan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015; dan menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015; serta memberikan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
2. Menyutujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 untuk dimasukan dan dibukukan dalam laba ditahan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka laba ditahan dalam Perseroan menjadi Rp245.600.561.268,- (dua ratus empat puluh lima miliar enam ratus juta lima ratus enam puluh satu ribu dua ratus enam puluh delapan Rupiah);
The AGM was attended by 87.29% (eighty seven point twenty nine percent) of the Company’s shareholders. At the AGM, the shareholders adopted the following resolutions:
1. Receiving the report and approved the Board of Directors and Supervisory Report of the Board of Commissioners about the conditions and the course of the Company for the fiscal year ended December 31st, 2015; and approved the Annual Report and certify the Company’s financial statements for the fiscal year ended December 31st, 2015; and to release the full responsibility (acquit et de charge) to the Commissioners and Directors of the Company on the supervision and management of the action they have done in the fiscal year ended December 31st, 2015.
2. Approved the usage of the company’s net profit for the fiscal year ended December 31st, 2015 to be included and recorded in retained earnings. In connection to this, the retained earnings of the Company became IDR245,600,561,268 (two hundred and forty-five billion six hundred million five hundred and sixty one thousand two hundred sixty eight Rupiah).
RAPAT UMUM PEMEgANg SAHAM TAHUNANannual General Meeting of Shareholders
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report80
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
3. Memberhentikan dengan hormat seluruh Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan ucapan terima kasih atas jasa-jasanya dan memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama melaksanakan jabatannya, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam buku-buku atau catatan-catatan Perseroan; dan mengangkat:
Direksi:Presiden Direktur : Jurgantara Usman;Direktur : A.Agung Gde Arinta Kameswara;Direktur : Esterlita Widjaja.
Dewan Komisaris:Presiden Komisaris : Anton Budidjaja;Komisaris Independen : Albert Chan Chee Ling;
4. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan bagi Anggota Direksi.
5. Memberikan kuasa kepada pemegang saham mayoritas/utama untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris.
6. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Independen Perseroan yang akan mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan ketentuan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan memiliki reputasi yang baik serta memberikan kewenangan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan-persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan akuntan publik tersebut.
3. Dismiss with respect all members of the board of directors and board of commissioners, with gratitude for his services and given a release and discharge with full responsibility (acquit et de charge) for the actions of management and supervision that has been done during the carrying out the duty, as long as such actions are reflected in books or Company’s record; and appoint
DirectorsPresident Director : Jurgantara Usman;Director : A.Agung Gde Arinta Kameswara;Director : Esterlita Widjaja;
CommissionersPresident Commissioner : Anton Budidjaja;Independent Commissioner : Albert Chan Chee Ling;
4. Authorizes the Board of Commissioners to determine the salaries and allowances for members of the Board of Directors
5. Provides authority to the majority/main shareholder for determining the salaries and allowances for members of the Board of Commissioners
6. Provides authority to the board of directors of the Company to appoint an independent public accountant company to audit the books of the company for the fiscal year that will end on December 31st, 2016 with the provision public accounting firms registered in the Financial Service Authority and has a good reputation and give authority to determine the fees and other requirements with respect to the appointment of the public accountant.
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 81
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Pada hari dan tanggal yang sama, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB yang dilaksanakan di tempat yang sama dengan RUPST, dihadiri oleh 87,29% (delapan tujuh koma dua puluh sembilan persen) pemegang saham.
RUPSLB dilaksanakan karena adanya Perubahan Anggaran Dasar Perseroan disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Penegasan kembali modal Perseroan.
Dalam RUPSLB tersebut, para pemegang saham:1. Menyetujui rencana Perseroan melakukan
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 32/POJK.04/2014 dan Peraturan Jasa Keuangan nomor 32/POJK.04/2014.Sehingga dengan demikian mengubah pasal 12 tentang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pasal 15 tentang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pasal 13 tentang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, pasal 15 tentang Pengumuman, Pemanggilan dan waktu Penyelenggaraan RUPS, pasal 16 tentang kuorum, Hak Suara dan Keputusan pasal 17 tentang Direksi, pasal 19 tentang Rapat Direksi, pasal 20 tentang Dewan Komisaris, pasal 22 tentang Rapat Dewan Komisaris, pasal 29 tentang Ketentuan Lain pada Anggaran Dasar.
2. Menyetujui rencana Perseroan melakukan Penegasan kembali Modal Perseroan sebagaimana telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 22 April 2015 serta menegaskan kembali susunan pemegang saham Perseroan.
On the same date, the Company held a EGM. The EGM was held in the same place as the AGM, attended by 87.29% (eighty seven point twenty nine percent) of shareholders.
The EGM was held due to the Company’s plan to change the Articles of Association and to be adjusted by the Financial Service Authority particularly and Reassertions of Company’s Capital.
The EGM, shareholders:1. Approving the Company’s plan to change
the Articles of Association to be adjusted by the Financial Service Authority particularly in Regulation of Financial Services Authority No. 32 / POJK.04 / 2014 and Financial Services Authority’s Regulation No. 33 / POJK.04 / 2014.Thus, it changes article 12 of the Shareholders Annual General Meeting, Article 13 of the Extraordinary Shareholders Annual General Meeting, Article 15 regarding Announcement, Invitation and Time of AGM, Article 16 of the Quorum, Voting Rights and the Decree, article 17 of the Board of Directors, article 19 of the Board of Directors Meeting, article 20 of the Board of Commissioner, article 22 of the Board of Commissioners Meeting, article 29 of the Article of Association Miscellaneous.
2. Approving the Company’s plans to reconfirm of Company’s Capital as has been decided in the Extraordinary Shareholders Annual General Meeting on April 22nd, 2015 as well as to reaffirmed the Company’s shareholders structure.
RAPAT UMUM PEMEgANg SAHAM LUAR BIASAExtraordinary General Meeting of Shareholders
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report82
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners
Seluruh anggota Dewan Komisaris PT Reliance Securities Tbk telah memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan sebagai anggota Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam V.A.1 tahun 2007 tentang Perizinan Perusahaan Efek.
Susunan Dewan Komisaris juga telah memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 pasal 20 dimana disebutkan bahwa Dewan Komisaris Perusahaan Publik paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang, di mana 1 (satu) diantaranya adalah Komisaris Independen.
All members of the Board of Commissioners PT Reliance Securities Tbk have met the fit and proper requirements as members of the Board as provided in the Regulation of Bapepam V.A.1, 2007 concerning License of Securities Company.
The composition of the Board of Commissioners has also complied with the Financial Sevices Authorities Number 33/ POJK.04/2014 that stipulates that board of commisioner comprised minimum 2 member commissioner, one of them is independent commissioner.
PERSYARATAN, KEANggOTAAN DAN TANggUNg JAWABRequirement, Membership and Responsibility
Sebagaimana tercantum dalam Piagam Dewan Komisaris, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:1. Dewan Komisaris wajib memastikan
terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, paling kurang harus diwujudkan dalam:• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Direksi.
• Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal Perseroan.
• Penerapan fungsi kepatuhan, auditor intern dan auditor eksternal.
• Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal;
• Rencana strategis Perseroan.• Transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan Perseroan.
As stated in the Charter of the Board of Commissioners, the duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows:1. The Board of Commissioners has to ensure the
implementation of GCG in all business activities of the Company at all levels of the organization, and at least should be manifested in:
• The implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors.
• The adequacy of and the implementation of the Committee’s tasks and working units that perform the Company’s internal control function.
• The implementation of compliance function, internal auditors and external auditors.
• The implementation of risk management, including internal control system.
• The Company’s strategic plan.• The transparency of the Company’s financial
and non-financial conditions.
TUgAS DAN TANggUNg JAWAB DEWAN KOMISARISduties and Responsibilities
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 83
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
2. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi.
3. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Perseroan, auditor ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
4. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit.
5. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Komite Audit yang telah dibentuk sebagaimana dimaksud pada butir (5) menjalankan tugasnya secara efektif.
6. Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.
2. The Board of Commissioners has to supervise the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors, as well as providing advice to the Board of Directors
3. The Board of Commissioners has to ensure that the Directors have followed up on audit findings and recommendations of the internal audit unit of the Company, the external auditor, the supervision of the Financial Services Authority and/or the results of other supervisory authorities.
4. In order to support the effectiveness of their duties and responsibilities, the Board shall establish the Audit Committee.
5. The Board of Commissioners must ensure that the Audit Committee has been established as referred in point (5) and carry out their duties effectively.
6. The Board of Commissioners has to make time to carry out their duties and responsibilities optimally.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, susunan Dewan Komisaris Perseroan mesti memiliki sedikitnya 2 (dua) anggota. Berdasarkan Akte No. 495 tanggal 14 Juni 2016, yang dibuat dihadapan Rosita Rianauli Sianipar S.H. M.kn, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
In accordance with the Articles of Association, the Board of Commissioners composition shall at least have two (2) members. Based on decree no. 495 dated June 14, 2016, made by Rosita Rianuli Sianipar S.H.M.kn, Notary, The Company’s current Board of Commissioners are:
STRUKTUR, KOMPOSISI DAN INDEPENDENSI DEWAN KOMISARISStructure, Composition and Independence of Board of Commissioners
NAMAName
DOMISILIDomicile
JABATANPosition
Anton Budidjaja Indonesia Presiden KomisarisPresident Commissioner
Albert Chan Chee Ling Singapura Komisaris Independen Independent Commissioner
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report84
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Selama tahun 2016 Direksi telah menyelenggarakan rapat internal sebanyak 36 kali termasuk didalamnya rapat bersama Dewan Komisaris sebanyak 14 kali.
Throughout 2016, the Board of Directors held 36 internal meetings include 14 meetings with Board of Commissioners.
RAPAT KOMISARIS DAN DIREKSIBoard of Commissioners and Board of directors’ Meetings
DIREKSIBoard of Directors
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, pasal 2, Perseroan dalam melaksanakan kegiatannya sehari- hari diurus, dipimpin dan diwakili oleh suatu Direksi yang paling kurang terdiri 2 (dua) orang anggota Direksi. Direksi menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud, tujuan Perseroan sebagaimana dituangkan dalam anggaran dasar Perseroan. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dapat membentuk komite dan mengevaluasi kinerja komite tersebut setiap akhir tahun buku. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian yang diderita oleh Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan dan/atau kelalaian anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya. Direksi wajib melakukan rapat direksi secara berkala minimal 1 (satu) bulan sekali dan dihadiri oleh mayoritas anggota Direksi dari seluruh anggota Direksi.
Berdasarkan Akte No. 495 tanggal 14 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Rosita Rianauli Sianipar S.H. M.kn, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Direksi:Presiden Direktur : Jurgantara UsmanDirektur : Anak Agung Gde Arinta KameswaraDirektur : Esterlita Widjaja (mengundurkan
diri pada 30 September 2016)
As regulated by the Financial Services Authority Regulation No. 33 / POJK.04 / 2014 of the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company, article 2, of the Company in carrying out their daily activities managed, led and represented by a Board of Directors consisting of at least two (2) members of the Board of Directors. The Board of Directors is responsible for the running and management of the Company for the benefit of the Company in accordance with the purposes, objectives of the Company as set forth in the articles of association of the Company. To support the effective implementation of the tasks and responsibilities, the Board of Directors may form committees and evaluate the performance of these committees each financial year end. Each member of the Board of Directors jointly and severally liable for losses suffered by the Company due to negligence and/ or the false of the Board members in performing their duties. The Board of Directors shall conduct regular board meetings at least 1 (one) month and attended by a majority of members of the Board of Directors of the Board of Directors.
Based on Certificate No. 495 dated June 14, 2016 were made before Rosita Rianauli Sianipar SH M.kn, Boards of Commissioners and Directors were as follows:
Board of Directors:President Director : Jurgantara UsmanDirector : Anak Agung Gde Arinta KameswaraDirector : Esterlita Widjaja (resigned
September 30, 2016)
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 85
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Dari 36 kegiatan rapat internal Direksi tersebut, telah dibuat notulen rapat dan diadministrasikan oleh Sekretaris Perusahaan.
From 36 Board of Directors internal meetings, minutes of meetings and administered by Corporate Secretary.
TINgKAT KEHADIRAN DIREKSIBod Meeting Frequency
NO NAMAName
JABATANPosition
JUMLAH RAPATTotal Meetings
KEHADIRANAttendance %
1 Anton Budidjaja Presiden KomisarisPresident Commissioner 14 14 100%
2 Albert Chan Chee Ling Komisaris Independen Independent Commissioner 14 10 71%
3 Jurgantara Usman* Presiden DirekturPresident director 36 20 56%
4 A. Agung Gde Arinta K. Direkturdirector 36 36 100%
5 Esterlita Widjaja** Direkturdirector 36 27 75%
* Efektif per 14 Juni 2016 / joined June 14, 2016** Mengundurkan diri per 30 September 2016 / resigned September 30, 2016
NO TANggALDate
AgENDAAgenda
1 19 Januari 2016 Exco Leader*2 20 Januari 2016 Laporan Keuangan Periode Desember 2015*3 26 Januari 2016 Monthly Meeting 4 27 Januari 2016 Meeting back office5 12 Februari 2016 Laporan Keuangan Periode Januari 2016*6 23 Februari 2016 Monthly Meeting 7 7 Maret 2016 Rapat Koordinasi Divisi8 21 Maret 2016 Laporan Keuangan Periode Februari*9 23 Maret 2016 Monthly Meeting 10 12 April 2016 Laporan Keuangan Periode Maret* 11 22 April 2016 Monthly Meeting 12 9 Mei 2016 Laporan Keuangan Periode April*13 12 Mei 2016 Rapat Koordinasi Divisi14 25 Mei 2016 Monthly Meeting 15 16 Juni 2016 Laporan Keuangan Periode Mei*16 23 Juni 2016 Monthly Meeting 17 27 Juni 2016 Customer care & Transformasi Sales
Agenda yang dibahas dalam rapat internal Direksi antara lain:
Agenda discussed in the Board of Directors Internalmeeting as follows:
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report86
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
REMUNERASI DAN KOMPENSASIRemuneration and Compensation
Dalam melakukan tugas dan kewajibannya, Direksi dan Dewan Komisaris berhak untuk mendapat renumerasi yang ditetapkan oleh Pemegang Saham melalui RUPS. Dalam hal ini, Pemegang Saham melalui RUPS dapat menunjuk atau memberi kuasa kepada pihak lain untuk menentukan besarnya remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS Perseroan telah memutuskan untuk memberikan kuasa kepada Pemegang Saham Utama/Mayoritas dalam hal menentukan besarnya uang jasa dan/atau honorarium bagi Dewan Komisaris dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi. Pada tahun 2016, Dewan Komisaris dan Direksi menerima total sekitar Rp1,98 miliar dalam bentuk remunerasi dan tunjangan lainnya.
In performing its duties and responsibilities, the Board of Directors and Board of Commissioners are entitled to receive remuneration set by the shareholders through the AGM. In this case, the Shareholders, via the AGM, may appoint or authorize others to determine the amount of remuneration for Directors and Board of Commissioners. AGM of the Company has decided to authorize the Main Shareholders/Majority in terms of determining the amount of fees and /or honoraria for Board of Commissioners and authorized the Board of Commissioners to determine the salaries and allowances for members of the Board of Directors. In 2016, the Board of Commissioners and Board of Directors received a total of about IDR1.98 billion in the form of remuneration and other benefits.
NO TANggALDate
AgENDAAgenda
18 18 Juli 2016 Laporan Keuangan Periode Juni*19 29 Juli 2016 Monthly Meeting 20 15 Juli 2016 Rapat Koordinasi Divisi21 18 Juli 2016 Laporan Keuangan Periode Juli*22 24 Agustus 2016 Monthly Meeting 23 31 Agustus 2016 Rapat Koordinasi Divisi24 15 September 2016 Laporan Keuangan Periode Agustus*25 23 September 2016 Monthly Meeting 26 5 September 2016 Rapat Koordinasi Divisi27 20 September 2016 Bussiness Plan (Pra)28 20 September 2016 Rapat Koordinasi Divisi29 5 Oktober 2016 Bussiness Plan30 20-22 Oktober 2016 Budget meeting 2017*31 10 November 2016 Laporan Keuangan Periode Oktober*32 23 November 2016 Monthly Meeting 33 12 November 2016 Exco Leader34 7 Desember 2016 Laporan Keuangan Periode November*35 19 Desember 2016 Monthly Meeting 36 15 Desember 2016 Exco Leader** Meeting bersama Dewan Komisaris / Meetings with Board of Commissioners
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 87
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
KOMITE AUDITAudit Committee
Sebagai sebuah Perseroan terbuka, Perseroan mempunyai sebuah Komite Audit, pada saat ini KomiteAudit Perseroan memiliki 3 (tiga) orang anggota, dimana salah satu diantaranya merupakan Komisaris Independen yang juga merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Komite Audit mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mengamati dan menganalisis baik laporan kegiatan maupun laporan keuangan Perseroan. Komite Audit selalu memberikan pendapat yang profesional dan independen untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris demi kemajuan Perseroan.
Selama tahun 2016, Komite Audit Perseroan telah melakukan empat kali pertemuan, yang presentasi kehadiran anggotanya masing-masing 80%.
As a public company, the Company has an Audit Committee, the Audit Committee of the Company currently has three (3) members, of which one of them is an independent commissioner who also act as the Chairman of the Audit Committee. The Roles and responsibility of Audit Committee is to observe and analyze company’s financial report and it’s activities. Audit Committee always provides a professional and independent opinion to be submitted to the Board of Commissioners for the progress of the Company.
During 2016, the Audit Committee has conducted four meetings, with percentage of member’s presentation was 80%.
Selama tahun 2016, Komite Audit Perseroan telah melakukan empat kali pertemuan. Pokok-pokok yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain adalah Laporan Keuangan Interim 2016, mendiskusikan hasil pemeriksaan Internal Audit terhadap aktivitas operasional Perseroan dan laporan kegiatan Audit Internal perseroan.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Reliance No. 001/SKKOM-LS/I/2016 tentang Pembentukan Komite Audit, susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:
Ketua : Albert Chan Chee LingAnggota : Mariam BenazirAnggota : Yoel Setiawan Iskandar
During 2015, the Audit Committee has conducted four meetings. The main points discussed in the meeting, among others, was Interim Financial Report 2015, to discuss the results of the internal audit of the operational activities of the Company and the Internal Audit activity report of the company.
Based on the Board of Commissioners’ Decree No. 001/SKKOM-LS/I/2016 on the Establishment of Audit Committee, the composition of the Audit Committee is as follows:
Chairman : Albert Chan Chee LingMember : Mariam BenazirMember : Yoel Setiawan Iskandar
LAPORAN KOMITE AUDITaudit Committee Report
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report88
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Lahir di Jakarta, 7 Desember 1988. Beliau berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi) dari Universitas Pancasila dan saat ini sedang menempuh pendidikan pasca sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara jurusan Ekonomi Manajemen. Sebelum bergabung di Reliance, Bena berkarir di PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, selama 3 tahun dan terakhir menjadi Internal Auditor di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Born in Jakarta, December 7, 1988. She earned her Bachelor Degree in Economics (Accounting) from Pancasila University and she is currently pursuing post-graduate education in Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara, majoring Economy Management. Before joining Reliance, previously Bena working at PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, during the last three years and became an Internal Auditor at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
MARIAM BENAZIRAnggota Komite Auditaudit Committee Member
Lahir di Jakarta, 26 September 1979. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanegara. Sebelum bergabung di Reliance, Beliau berkarir di Sinarmas Grup.
Born in Jakarta, September 26, 1979. He earned his Bachelor Degree in Economics from Tarumanegara University. Before he joining in Reliance, previously He worked at Sinarmas Group.
YOEL SETIAWAN ISKANDARAnggota Komite Auditaudit Committee Member
Warga negara Singapura. Beliau menjabat sebagai Chief Development Officer pada ECG Property Services, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan terdaftar di Singapura, Teho International Inc Ltd. Dalam karir profesionalnya, Beliau pernah bekerja untuk Keppel dan Deutsche Telekom sebagai salah satu manajer senior. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science dari National University of Singapore pada tahun 1992.
Singaporean citizen. He is the Chief Development Officer of ECG Property Services, a wholly owned subsidiary of Singapore listed Company Teho International Inc Ltd. In his professional career, He worked for Keppel and Deutsche Telekom as one of the senior managers. He received his Bachelor of Science Degree from the National University of Singapore in the year of 1992.
PROFIL KOMITE AUDITaudit Committee Profiles
ALBERT CHAN CHEE LINgKetua Komite Auditaudit Committee Chairman
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 89
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
SEKRETARIS PERUSAHAANCorporate Secretary
Untuk meningkatkan pelayanan Perseroan kepada masyarakat pemodal dan sebagai penghubung antara Perseroan dengan regulator dan masyarakat serta untuk menjaga ketaatan Perseroan terhadap peraturan regulator yang berlaku, Perseroan membentuk Sekretaris Perusahaan. Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dilaksanakan oleh orang-per-orangan atau unit kerja. Berdasarkan Keputusan Direksi No. 019/SK-DIR/XIII/2011 tanggal 8 Agustus 2011, Direksi menunjuk Nurwati Tunggal sebagai Corporate Secretary.
To improve services to the public investors of the Company and as a liaison between the Company and the regulator and the public as well as to maintain the Company’s adherence to the regulation, the Company established the Corporate Secretary. Corporate secretary function can be implemented by the individuals or work unit. Based on the Decree No. 019/SK-DIR/XIII/2011 dated August 8, 2011, the Board of Directors appointed Nurwati Tunggal as Corporate Secretary.
Fungsi Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas antara lain:• Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;
• Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;
• Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
- Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan;
- Penyampaian laporan kepada OJK secara tepat waktu;
- Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;- Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat
Direksi dan/atau Dewan Komisaris;- Pelaksanaan program orientasi terhadap
perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris
• Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Pemegang Saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya.
The function of the Corporate Secretary duties:
• Monitor the development of Capital Market, especially those with regard to the regulations applicable in the Capital Market;
• Give advice to the Board of Directors and Board of Commissioners to comply with the laws and regulations in the Capital Market;
• Assist the Board of Directors and the Board of Commissioners in the implementation of corporate governance, including:- Disclosure of information to the public, including
the availability of information on the Company website;
- Report submission to the OJK;
- Organizing and documentation of the AGM;- Organizing and documentation of Board
Meeting;- Implementation of the company’s orientation
program for the Board;
• As a contact person between the Company and the Shareholders, OJK and other stakeholders.
FUNgSI SEKRETARIS PERUSAHAANFucntion of Corporate Secretary
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report90
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Kelahiran Purworejo tahun 1975. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, pada tahun 1998. Mengawali karir sebagai Junior Teller di PT Bank Negara Indonesia, Tbk (1998-2000), Legal Supervisor di Sarijaya Group (2000-2008) dan Corporate Affair di PT Beyond Consultant (2008-2009). Pada saat ini selain menjabat sebagai Corporate Secretary, Nurwati menjabat sebagai Corporate Legal Manager di Reliance Group (2010-sekarang).
Born in Purworejo 1975. She successfully obtained a law degree from the Faculty of Law, University of Indonesia, in 1998. She began her career as a Junior Teller at PT Bank Negara Indonesia Tbk (1998-2000), Legal Supervisor at Sarijaya Group (2000-2008) and Corporate Affairs at PT Beyond Consultant (2008-2009). At this timein addition to serving as Corporate Secretary, Nurwati served as Corporate Legal Manager at Reliance Group (2010-present).
Sesuai dengan ketentuan OJK dan Bursa Efek Indonesia mengenai kewajiban penyampaian informasi. Perseroan melalui Corporate Secretary telah menyampaikan laporan keuangan triwulanan dan tahunan kepada Regulator secara tepat waktu. Perseroan juga selalu menyampaikan informasi penting untuk menghindari adanya ketidakjelasan informasi.
In accordance with the provisions of the OJK and the IDX regarding the obligation to submit information. The Company through the Corporate Secretary has submitted quarterly and annual financial reports to regulators on a timely basis. The Company also always convey important information to avoid the presence of lack of information.
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAANCorporate Secretary Profile
Nurwati TunggalSekretaris PerusahaanCorporate Secretary
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 91
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
05 TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report92
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Laporan ManajemenManagement Report
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
PT Reliance Securities Tbk sadar bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki perhatian khusus dengan melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Reliance berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan komunitas sekitar.
PT Reliance Securities Tbk mengadakan aksi donor darah bertempat di Reliance Gallery, gedung Menara Batavia, Sudirman yang diselenggarakan pada 4 Maret 2016. Aksi donor darah merupakan salah satu aksi tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan. Salah satu manfaat donor darah adalah dapat menyelamatkan nyawa orang lain yang sedang dalam kondisi kritis dan memerlukan transfusi darah. Selain itu, donor darah juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor. Diantaranya menyeimbangkan zat besi, mengurangi resiko penyakit berat seperti serangan jantung, stroke, dan obesitas. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), aksi donor darah ini didukung oleh oleh lebih dari 80 karyawan Reliance Securities sebagai bentuk kepedulian bagi sesama yang membutuhkan dan disalurkan melalui PMI.
PT Reliance Securities Tbk organized a blood donor activity at Reliance Gallery, Menara Batavia Building on March 4th, 2016. Blood donor is one of the corporate social responsibility for the community. One of the benefit of doing blood donor is to save more people’s life who is in critical condition and need blood transfusion. On the other side, blood donor is also useful for the donor’s health such as zinc balancing, reduce the risk of heart attack, stroke, and obesity. Reliance cooperated with Indonesian Red Cross Society and supported by more than 80 Reliance Securities employees as act of caring for those who needed.
It is our belief that corporate conscience is about giving back to the communities. Reliance commits to improve the life quality of the society and community.
DONOR DARAH Blood donor
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 93
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Bertepatan dengan kegiatan Outing pada tanggal 24 Januari 2016, PT Reliance Securities Tbk memberikan bantuan sembako yang dibagikan kepada 100 kepala keluarga di daerah Caringin, Jawa Barat. Bantuan diberikan langsung oleh Presiden Komisaris, Bapak Anton Budidjaja dan Bapak Jurgantara Usman selaku Presiden Direktur PT Reliance Securities Tbk. Pemberian bantuan sembako ini merupakan bentuk kepedulian Perseroan sebagai program Corporate Social Responsibility terhadap masyarakat sekitar.
During the Reliance Outing on January 24, 2016, PT Reliance Securities Tbk held charity for 100 householder in Caringin, West Java. President Commissioner, Anton Budidjaja and President Director PT Reliance Securities Tbk, Jurgantara Usman attended the event. The charity is part of Corporate Social Responsibility program for the community.
BANTUAN SEMBAKO Charity
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report94
TANGGUNG JAWAB MANAJEMENATAS LAPORAN TAHUNAN 2016Management’s Statement of Responsibility for Annual Report 2016
Laporan Tahun ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Reliance Securities Tbk dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.
The Annual Report, including the accompanying financial statements and related financial information, is the responsibility of the management of PT Reliance Securities Tbk and has been signed by members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
DIREKSI Board of directors
ANTON BUDIDJAJAPresiden KomisarisPresident Commissioner
JURgANTARA USMANPresiden DirekturPresident director
ALBERT CHAN CHEE LINgKomisaris IndependenIndependent Commissioner
A. AgUNg gDE ARINTA KDirekturdirector
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Reliance Securities Tbk Laporan Tahunan 2016 Annual Report 95
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIConsolidated Financial Statements
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report96
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page intentionally left blank
Draft/March 31, 2017 For Discussion Purpose Only
PT RELIANCE SECURITIES Tbk
PT RELIANCE SECURITIES Tbk
Laporan Keuangan
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir,
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
dan Laporan Posisi Keuangan
Tanggal 1 Januari 2015/31 Desember 2014
Financial Statements
For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015
And Statement of Financial Position
As of January 1, 2015/December 31, 2014
PT RELIANCE SECURITIES Tbk PT RELIANCE SECURITIES Tbk
Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page
Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta
Laporan Posisi Keuangan Tanggal
1 Januari 2015/31 Desember 2014
Financial Statements
For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015, and
Statement of Financial Position
as of January 1, 2015/December 31, 2014
Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
2 Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 3 Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas 4 Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan 5 Notes to Financial Statements
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part
laporan keuangan secara keseluruhan of these financial statements
d2/March 31, 2017 1 paraf
PT RELIANCE SECURITIES Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2016, 2015 serta 1 Januari 2015/31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2016, 2015 and January 1, 2015/December 31, 2014
(In Full Rupiah)
1 Januari 2015/
31 Desember 2014
January 1, 2015/
Catatan/ 2016 2015 December 31, 2014
Notes Rp Rp Rp
ASET ASSETS
Kas dan Setara Kas 4, 34 359,928,716,420 345,127,338,432 101,857,317,201 Cash and Cash Equivalents
Piutang Reverse Repo - Neto 5, 34 10,265,000,000 48,189,333,911 25,402,762,073 Receivable from Reverse Repo - Net
Portofolio Efek Diperdagangkan 6, 34 Marketable Securities Held For Trade
Pihak Berelasi 32 -- 10,000,000,000 12,390,000,000 Related Party
Pihak Ketiga 22,500,383,469 19,432,144,338 3,359,295,330 Third Parties
Piutang dari Lembaga Kliring dan Receivable from Clearing and Guarantee
Penjaminan 7, 34 85,481,726,082 62,844,619,929 140,012,429,134 Institution
Piutang Nasabah 8, 34, 37 Receivables from Customers
Pihak Berelasi -- -- 1,919,769,788 Related Party
Pihak Ketiga - setelah dikurangi Third Parties - net of allowance
cadangan kerugian penurunan nilai 173,171,086,556 258,667,439,498 163,115,609,983 for impairment
Uang Muka -- -- 5,850,797,260 Advances
Aset Keuangan Lancar Lainnya 9, 34 628,108,968 641,097,263 552,786,161 Other Current Financial Assets
Biaya Dibayar di Muka 10 Prepaid Expenses
Pihak Berelasi 32 1,950,335,807 2,897,795,851 4,014,677,522 Related Parties
Pihak Ketiga 1,575,702,109 1,861,568,561 1,704,770,621 Third Parties
Uang Muka Investasi Saham 11 -- -- 60,000,000,000 Advances for Investment in Shares
Penyertaan pada Bursa Efek 12, 34 630,500,000 630,500,000 630,500,000 Investment in Stock Exchanges
Investasi pada Entitas Asosiasi 13 70,030,083,697 62,018,357,158 -- Investment in Associate
Aset Tetap - Setelah dikurangi Fixed Assets - Net of
akumulasi penyusutan 14 26,204,427,919 30,995,708,960 3,437,878,974 accumulated depreciation
Aset Pajak Tangguhan 18.c 1,291,603,035 1,365,701,718 1,417,787,249 Deferred Tax Assets
Aset Lain-lain 15, 37 417,814,161,745 266,805,969,697 140,692,037,252 Other Assets
JUMLAH ASET 1,171,471,835,807 1,111,477,575,316 666,358,418,548 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Utang pada Lembaga Kliring dan Payable to Clearing and Depository
Penjaminan 7, 34 60,324,440,100 35,718,374,900 122,692,481,900 Institution
Utang Nasabah 16, 34 Payable to Customers
Pihak Berelasi 32 300,000,000 94,962,426 17,028,554,128 Related Party
Pihak Ketiga 205,550,126,728 240,597,652,432 122,156,900,303 Third Parties
Beban Akrual 17, 34 2,885,976,938 2,248,177,919 1,784,663,445 Accrued Expenses
Utang Pajak 18.a 1,806,433,503 1,003,539,296 1,696,916,580 Taxes Payable
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 19, 34 Others Short Term Financial Liabilities
Pihak Berelasi 32 365,276,472 518,058,828 453,996,681 Related Party
Pihak Ketiga 3,270,445,970 3,167,518,854 1,561,584,285 Third Parties
Utang Obligasi 20, 34 100,000,000,000 65,000,000,000 65,000,000,000 Bond Payable
Liabilitas Imbalan Kerja 22 2,449,575,022 1,869,149,751 1,747,653,196 Employee Benefits Liability
Jumlah Liabilitas 376,952,274,733 350,217,434,406 334,122,750,518 Total Liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Share Capital - with par value
Rp 100 per saham Rp 100 per share
Modal Dasar - 2.500.000.000 saham Authorized Capital - 2,500,000,000 shares
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Paid up Capital -
1.800.000.000 saham per 31 Desember 2016 dan 2015 1,800,000,000 shares as of December 31, 2016 and 2015
dan 900.000.000 saham per 1 Januari 2015/ and 900,000,000 shares as of January 1, 2014/
31 Desember 2014 23 180,000,000,000 180,000,000,000 90,000,000,000 December 31, 2013
Tambahan Modal Disetor - Neto 24 336,527,919,892 336,527,919,892 28,100,631,992 Additional Paid in Capital - Net
Saldo Laba Retained Earnings
Telah Ditentukan Penggunaannya 25 500,000,000 500,000,000 500,000,000 Appropriated
Belum Ditentukan Penggunaannya 277,608,100,284 245,100,561,268 213,635,036,038 Unappropriated
Penghasilan Komprehensif Lain (116,459,102) (868,340,250) -- Other Comprehensive Income\
Jumlah Ekuitas 794,519,561,074 761,260,140,910 332,235,668,030 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
EKUITAS 1,171,471,835,807 1,111,477,575,316 666,358,418,548 EQUITY
*) Disajikan Kembali (Catatan 4) *) As Restated (Note 4)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part
laporan keuangan secara keseluruhan of these financial statements
d2/March 31, 2017 2 paraf
PT RELIANCE SECURITIES Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Catatan/ 2016 2015
Notes Rp Rp
PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES
Pendapatan Kegiatan Perantara Income from Brokerage of
Perdagangan Efek 26 86,286,458,590 79,782,489,747 Securities Trading
Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek 27 1,006,944,438 3,235,385,110 Income from Underwriting Activity
Pendapatan Dividen dan Bunga 28 17,483,202,784 15,310,704,308 Dividend and Interest Income
Total Pendapatan Usaha 104,776,605,812 98,328,579,165 Total Operating Revenues
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES
Pemasaran 29 (27,047,286,608) (28,213,587,993) Marketing
Kepegawaian 30 (13,536,093,941) (12,949,463,495) Personel
Penyusutan 14 (5,841,508,456) (4,415,015,125) Depreciation Expenses
Sewa (2,206,595,210) (2,392,855,456) Rent
Utilitas (2,309,088,834) (2,497,137,545) Utility
Langganan Informasi (1,065,263,006) (1,075,994,228) Information Subcription
Transportasi (1,124,632,036) (1,094,052,980) Transportation
Asuransi (640,827,837) (796,545,525) Insurance
Perbaikan dan Pemeliharaan (570,804,561) (731,423,102) Repair and Maintenance
Perlengkapan Kantor (1,116,872,759) (668,222,215) Office Supplies
Jasa Profesional (1,640,166,131) (763,479,516) Professional Fees
Pos dan Perangko (135,123,540) (195,152,423) Pos & Stamp
Imbalan Kerja (326,278,822) (280,915,588) Employee Benefit
Transaksi Sekuritas (444,662,702) (295,427,832) Securities Transaction
Lain-lain - Neto (1,078,968,967) (1,382,525,885) Others - Net2.k
Total Beban Usaha (59,084,173,410) (57,751,798,908) Total Operating Expenses
LABA USAHA 45,692,432,402 40,576,780,257 OPERATING PROFIT
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)
Keuntungan Penjualan Aset Tetap 14 -- 254,075,000 Gain on Sales of Fixed Assets
Beban Bunga dan Keuangan 31 (8,387,958,873) (7,904,451,162) Interest and Financial Expenses
Beban Administrasi Bank (444,933,290) (482,337,160) Bank Administration Expenses
Beban Pajak Final (4,252,390,342) (9,934,282,631) Final Tax Expenses
Bagian Laba Entitas Asosiasi 13 8,408,938,535 3,176,144,158 Share of Profit of Associate
Lain-lain - Neto (5,389,165,930) 7,261,426,016 Others - Net
Total (10,065,509,900) (7,629,425,779) Total
LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE INCOME
PENGHASILAN 35,626,922,502 32,947,354,478 TAX
BEBAN PAJAK - NETO 18.b (1,779,680,505) (1,601,393,523) TAX EXPENSE - NET
LABA TAHUN BERJALAN 33,847,241,997 31,345,960,955 PROFIT FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos yang Tidak akan Direklasifikasi Item that Will not be Reclassified
ke Laba Rugi to Profit or Loss
Pengukuran Kembali atas Remeasurement on
Program Imbalan Pasti (254,146,449) 159,419,033 Defined Benefit Plans
Bagian Pengukuran Kembali atas Program Portion of Remeasurement of Defined
Imbalan Pasti Entitas Asosiasi (397,858,076) (23,520,884) Benefit Plan of Associates
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak Income Tax Related to Item that Will
akan Direklasifikasi ke Laba Rugi 163,001,131 (33,974,537) Not be Reclassified to Profit or Loss
Pos yang akan Direklasifikasi Item that May be Reclassified
ke Laba Rugi Subsequently to Profit or Loss
Laba (Rugi) Belum Direalisasi atas Perubahan Unrealized Gain (Loss) on Change
Kepemilikan pada Entitas Asosiasi (131,746,130) (1,134,266,116) in Ownership Interest in Associates
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak Income Tax Related to Item
akan Direklasifikasi ke Laba Rugi 32,927,691 283,566,529 Not Realized to Profit or Loss
(587,821,833) (748,775,975)
Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Tahun Berjalan Setelah Pajak (587,821,833) (748,775,975) Current Year After Tax
LABA KOMPREHENSIF COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN 33,259,420,164 30,597,184,980 FOR THE YEAR
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNING PER SHARE
Laba (Rugi) Bersih per Saham 21 18.80 21.47 Net Income (Loss) per Share
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
d2/March 31, 2017 3 paraf
PT RELIANCE SECURITIES Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun – tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
For the Years Ended December 31, 2016 and 2015
(In Full Rupiah)
Laba /(Rugi)
Belum Direalisasi
atas Perubahan
Kepemilikan pada
Entitas Asosiasi/
Unrealized
Catatan/ Modal Saham/ Tambahan Gain/ (Loss) on Jumlah
Notes Share Capital Modal Disetor/ Change in Ekuitas/
Additional Telah Ditentukan Belum Ditentukan Ownership Total
Paid in Penggunaannya/ Penggunaannya*)/ Interest in Equity
Capital Appropriate Unappropriate*) Associates
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 90,000,000,000 28,100,631,992 500,000,000 213,635,036,038 -- 332,235,668,030 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
Tambahan Modal Disetor 24 90,000,000,000 308,427,287,900 -- -- -- 398,427,287,900 Additional Paid in Capital
Laba Tahun Berjalan -- -- -- 31,345,960,955 -- 31,345,960,955 Profit for The Year
Penghasilan Komprehensif Lain -- -- -- 119,564,275 (868,340,250) (748,775,975) Other Comprehensive Income
SALDO PER 31 DESEMBER 2015 180,000,000,000 336,527,919,892 500,000,000 245,100,561,268 (868,340,250) 761,260,140,910 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2015
Penyesuaian Kepentingan Adjustment Interest
Pada Entitas Asosiasi -- -- -- (850,699,587) 850,699,587 -- In Associate Company
Laba Tahun Berjalan -- -- -- 33,847,241,997 -- 33,847,241,997 Profit for The Year
Penghasilan Komprehensif Lain -- -- -- (489,003,394) (98,818,439) (587,821,833) Other Comprehensive Income
SALDO PER 31 DESEMBER 2016 180,000,000,000 336,527,919,892 500,000,000 277,608,100,284 (116,459,102) 794,519,561,074 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2016
Saldo Laba/ Retained Earnings
*) Saldo Laba termasuk Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti *) Retained Earnings include Remeasurement of Defined Benefit Plans
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
d2/March 31, 2017 4 paraf
PT RELIANCE SECURITIES Tbk
LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun – tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS
For the Years Ended December 31, 2016 and 2015
(In Full Rupiah)
Catatan/ 2016 2015
Notes Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan Piutang dari Lembaga Receipts from Clearing and Guarantee
Kliring dan Penjaminan 11,677,695,132,500 10,768,766,575,733 Instituitions Receivables
Penerimaan Utang dari Nasabah 11,094,917,808,900 2,908,800,248,595 Receipts From Customer Payables
Penerimaan Piutang Nasabah 594,836,348,440 552,591,765,911 Receipts From Customer Receivables
Penjualan Portofolio Efek 6,271,395,147,079 5,658,320,365,441 Sales of Marketable Securities
Penerimaan dari Komisi Perantara Receipts from Commissions of
Pedagang Efek 26 49,637,965,486 56,413,991,396 Securities Brokerage
Penerimaan Bunga dan Dividen 28 47,988,796,175 40,375,046,644 Receipts of Interest and Dividend
Pelunasan dari Karyawan 16,264,450 390,427,233 Receipts From Employees
Pembayaran Pajak Penghasilan (4,959,149,134) (12,013,782,129) Income Tax Payments
Pembayaran Kepada Karyawan (13,960,259,469) (13,708,461,235) Payments to Employees
Pembayaran Kepada Pihak Ketiga 35,291,423,285 28,850,715,375 Payments to Third Parties
Pembelian Portofolio Efek (6,235,708,422,324) (5,607,388,712,934) Purchase of Marketable Securities
Pemberian Piutang Kepada Nasabah (92,870,506,199) (2,272,784,324,251) Receivables Provided to Customer
Pembayaran Utang Kepada Nasabah (16,241,279,450,524) (2,906,074,508,447) Payments of Customer Payables
Pembayaran Utang Kepada Lembaga Payments to Clearing and Guarantee
Kliring dan Penjaminan (7,203,156,437,700) (9,329,213,229,000) Instituitions Payables
Penerimaan dari Jasa Penjaminan Emisi dan Penjualan Efek 27 1,006,944,438 3,235,385,110 Receipts from Underwriting and Selling Agents Fee
Kas Neto Digunakan Untuk Net Cash Used in
Aktivitas Operasi (19,148,394,597) (123,438,496,558) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil Penjualan Aset Tetap 14 -- 454,700,000 Selling Fixed Asset
Perolehan Aset Tetap 14 (1,050,227,415) (32,173,470,111) Acquisition Fixed Asset
Kas Neto yang Digunakan untuk Net Cash Used in
Aktivitas Investasi (1,050,227,415) (31,718,770,111) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penambahan Modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu -- 398,427,287,900 Additional of Bank Loan
Penerimaan atas Penerbitan Obligasi 20 35,000,000,000 -- Receipt from Issued of Bonds
Kas Neto yang Diperoleh dari Net Cash Provided by
Aktivitas Pendanaan 35,000,000,000 398,427,287,900 Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN
KAS DAN SETARA KAS 14,801,377,988 243,270,021,231 CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AWAL TAHUN 345,127,338,432 101,857,317,201 BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AKHIR TAHUN 359,928,716,420 345,127,338,432 END OF YEAR4, 34
Tambahan informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas
disajikan pada Catatan 38
Additional Information of non cash activities is presented in
Note 38
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended December 31, 2016 and 2015
(In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 5 paraf
1. Umum 1. General
1.a Pendirian Perusahaan 1.a The Company’s Establishment
Perusahaan didirikan dengan nama PT Istethmar Finas Securities berdasarkan akta pendirian No. 86 tanggal 22 Februari 1993, dibuat di hadapan notaris Raharti Sudjardjati, SH, yang diubah dengan satu akta pembetulan No. 49 tanggal 15 April 1993, dibuat dihadapan notaris yang sama. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-2691.HT.01.01.Th.93 tanggal 3 Mei 1993 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 2814, tanggal 22 Juni 1993.
The Company was established under the name PT Istethmar Finas Securities based on notarial deed No. 86 dated February 22, 1993 of Raharti Sudjardjati, SH, and was amended by notarial deed No. 49 dated April 15, 1993, of the same notary. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in the Decision Letter No. C-2691.HT.01.01.Th.93 dated May 3, 1993 and was published in the Supplement to the State Gazette No.2814, dated June 22, 1993.
Pada tanggal 13 September 1999, nama
Perusahaan diubah menjadi PT Ludlow
Securities sesuai dengan akta No. 64 tanggal
30 Juni 1999 dibuat di hadapan Siti Pertiwi
Henny Singgih, SH, Notaris di Jakarta dan
telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C-16330.HT.01.04.Th.99
tanggal 13 September 1999 dan diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No. 1741, tanggal 7 April 2000.
On September 13, 1999, the Company’s name
was changed to PT Ludlow Securities based on
notarial deed No. 64 dated June 30, 1999, of
Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, Notary in
Jakarta and has been approved by the Ministry
of Justice of the Republic of Indonesia in
Decree No. C-16330.HT.01.04.Th 99 dated
September 13, 1999, and was published in
State Gazette of the Republic of Indonesia,
supplement No. 1741, dated April 7, 2000.
Pada tanggal 28 Maret 2003, nama Perusahaan
berubah menjadi PT Reliance Securities
sesuai dengan akta notaris No. 1, tanggal
7 Maret 2003, dibuat di hadapan Marina
Soewana, SH, notaris di Jakarta, dan telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalan Surat
Keputusan No. C-06713.HT.01.04.Th 2003,
tanggal 28 Maret 2003.
On March 28, 2003, the Company’s name was
changed to PT Reliance Securities based on
notarial deed No. 1 dated March 7, 2003, of
Marina Soewana, SH, Notary in Jakarta, and
has been approved by the Ministry of Justice
and Human Rights of the Republic of Indonesia
in Decree No. C-06713.HT.01.04.Th 2003
dated March 28, 2003.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 495
tanggal 14 Juni 2016, dibuat di hadapan Rosita
Rianauli Sianipar, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta,
mengenai perubahan susunan pengurus
Perusahaan dan telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalan Surat Keputusan No. AHU-
AH.01.03-0057263 tanggal 24 Juni 2016.
The Company’s Articles of Association have
been amended several times, most recently by
Deed of Statement of Meeting Resolution
No 566, dated May 19, 2015, of Rosita Rianauli
Sianipar, SH, M.Kn, notary in Jakarta, regarding
the changes in the composition
of the Company’s Management and has been
approved by Minister of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia in his Letter Letter
No.AHU-AH.01.03-0057263 dated June 24,
2016. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup usaha Perusahaan
adalah sebagai perantara perdagangan efek
dan penjamin emisi efek.
In accordance with Article 3 of the Company's
Articles of Association, the scope of its activities
comprises securities brokerage and
underwriting.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 6 paraf
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai
perantara pedagang efek dan penjamin
emisi saham dari Ketua Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) melalui Surat Keputusan
No KEP-29/PM/1994 tanggal 6 Oktober 1994
dan berdasarkan surat No. S-822/BEJ.ANG/07-
2005 tanggal 5 Juli 2005 dari PT Bursa Efek
Jakarta, Perusahaan juga memperoleh izin
untuk melakukan transaksi margin.
The Company obtained its license for securities
brokerage and underwriting from the Chairman
of the Indonesian Financial Services
Authority (OJK) in their Decision Letter
No. KEP-29/PM/1994 dated October 6, 1994
and based on letter of decree
No.S-822/BEJ.ANG/07-2005 dated July 5, 2005
from Jakarta Stock Exchange, the Company
was also obtained license to perform margin
trading. Perusahaan memiliki kantor pusat di Jl. Pluit
Kencana No. 15A, Jakarta Utara, 14450 dan
memiliki kantor perwakilan di Jakarta,
Surabaya, Malang, Bandung, Tasikmalaya,
Denpasar, Solo, Pontianak, Yogyakarta,
Balikpapan, Makasar, Pekanbaru dan Medan.
The Company’s head office is located in Jl. Pluit
Kencana No. 15A, North Jakarta, 14450 and
has branches in Jakarta, Surabaya, Malang,
Bandung, Tasikmalaya, Denpasar, Solo,
Pontianak, Yogyakarta, Balikpapan, Makasar,
Pekanbaru dan Medan. Entitas induk Perusahaan adalah PT Reliance
Capital Management, Jakarta, Indonesia.
The parent of the Company is PT Reliance
Capital Management, Jakarta, Indonesia. 1.b Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan
Karyawan 1.b Boards of Commissioners, Directors and
Employees Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite
Audit Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 ditetapkan
dengan berdasarkan Akta Notaris No. 495
tanggal 14 Juni 2016, Notaris Rosita Rianauli
Sianipar, SH, M.Kn.
The Composition of the Boards of
Commissioners, Director and Audit Committee
on December 31, 2016 and 2015 is defined
in the Notarial Deed No. 495 dated
June 14, 2016, of Notary Rosita Rianauli
Sianipar, SH, M.Kn. Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite
Audit Perusahaan tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
The Composition of the Boards of
Commissioners, Director and Audit Commitee
on December 31, 2016 and 2015 is as follow:
2016 2015
Dewan Komisaris: Board of Commisioners:
Presiden Komisaris Anton Budidjaja Anton Budidjaja President Commissioner
Komisaris (Independen) Albert Chan Chee Ling Albert Chan Chee Ling Commissioner (Independent)
Board of Directors:
Presiden Direktur Jurgantara Usman Hosea Nicky Hogan**) President Director
Direktur Anak Agung Gde Arinta K. Anak Agung Gde Arinta K. Director
Direktur Esterlita Widjaja*) Esterlita Widjaja Director
Dewan Direksi:
*) Efektif mengundurkan diri pada bulan September 2016 *) Effective resign in September 2016
**) Efektif mengundurkan diri pada bulan Juni 2015 **) Effective resign in June 2015
Jumlah kompensasi yang diberikan kepada
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
Total compensation provided to the Board of
Commissioners and Directors of the Company
for the years ended December 31, 2016 and
2015 are as follow:
2016 2015
Rp Rp
Imbalan Kerja Jangka Pendek 1,978,602,650 1,567,367,103 Short-Term Benefits
Imbalan Pasca Kerja 37,462,500 20,271,706 Post Employment Benefits
Jumlah 2,016,065,150 1,587,638,809 Total
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 7 paraf
Susunan Komite Audit pada tanggal
31 Desember 2016 and 2015 sebagai berikut:
The compositions of Audit Committee as of
December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Komite Audit: Audit Committee:
Ketua Head
Anggota Member
Anggota Member
Albert Chan Chee Ling
Miriam Benazir
Yoel Iskandar Setiawan
Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebanyak 188 pegawai dan 200 pegawai (tidak
diaudit).
The number of employees of the Company
on the date as of December 31, 2016 and
2015 respectively has 188 employees and
200 employees (unaudited).
1.c Pemecahan Nilai Nominal Saham, Penawaran Umum Saham dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
1.c Stock Split, Public Offering and Right Issue
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) tanggal 3 Maret 2005 yang dinyatakan
dalam Akta No. 25 dibuat dihadapan Eliwaty
Tjitra, SH, notaris di Jakarta pada tanggal yang
sama, Perusahaan melakukan pemecahan nilai
nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi
Rp 100 per saham.
Based on the Company’s General Stockholder
Meeting (RUPS) held on March 3, 2005, as
stated in Deed No.25 of Eliwaty Tjitra, SH,
notary in Jakarta on the same date, the
Company performs stock split its par value from
Rp 250 per share to Rp 100 per share.
Penawaran umum perdana saham Perusahaan
sebesar 200.000.000 lembar saham dengan
nilai nominal Rp 100 per saham dan harga
penawaran Rp 250 per saham kepada
masyarakat, telah memperoleh pernyataan
efektif dari Ketua Bapepam dengan
Surat Keputusan No. S1711/PM/2005 tanggal
30 Juni 2005. Selanjutnya saham-saham
tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada
tanggal 13 Juli 2005 berdasarkan surat
No. S-0960/BEJ-PSJ/07-2005.
The Company’s Initial Public Offering
amounting to 200,000,000 shares with
par value of Rp 100 per share and offering price
of Rp 250 per share, had obtained the Letter
of Effective Notification from the Chairman
of Bapepam No. S1711/PM/2005 dated
June 30, 2005. Furthermore, shares were
listed at the Jakarta StockExchange on
July 13, 2005, as stated in the decree
No. S-0960/BEJ-PSJ/07-2005.
Pada tanggal 20 April 2015, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas
Jasa Keuangan No. S-155/D.04/2015
sehubungan dengan penerbitan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan jumlah
sebanyak 900.000.000 lembar saham dengan
nilai nominal Rp100 per saham dan harga
penawaran Rp344 per saham.
On April 20, 2015, the Company received the
effective statement from Financial Service
Authority No. S-155/D.04/2015 related to
issuance of Pre-emptive Rights (HMTED)
amounting to 900,000,000 shares with par
value of Rp100 per share and an offering price
of Rp344 per share.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
seluruh saham Perusahaan sejumlah
1.800.000.000 saham telah tercatat pada Bursa
Efek Indonesia.
As of December 31, 2016 and 2015, the
Company’s amounting to 1,800,000,000 shares
are listed on Indonesia Stock Exchange.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 8 paraf
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies
Kebijakan akuntansi signifikan yang telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dalam penyajian laporan keuangan pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies applied consistently by the Company in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2.a Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) 2.a Compliance with the Financial Accounting
Standards (SAK) Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.17 tentang pedoman akuntansi perusahaan efek, berdasarkan keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-689/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011.
The Company financial statements for the years ended December 31, 2016 and 2015, have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial Sevices Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.17 regarding accounting guidance for securities Company, based on decree of Chairman of Bapepam-LK No. KEP-689/BL/2011 dated December 30, 2011.
2.b Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan
Keuangan 2.b Basis of Preparation and Disclosures of
Financial Statements Laporan keuangan disusun dan disajikan
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
The financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) yaitu dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Rupiah, which is the functional currency of the Company.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 9 paraf
2.c Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan
2.c New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yaitu:
The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK-IAI) and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2016, as follows:
Revisi 2015 Revised 2015
PSAK No. 5: “Segmen Operasi” PSAK No. 5 : “Operating Segments”
PSAK No. 7: “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
PSAK No. 7: “Related Party Disclosure”
PSAK No. 13: “Properti Investasi” PSAK No. 13: “Investment Property”
PSAK No. 16: “Aset Tetap” PSAK No. 16: “Fixed Assets”
PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” PSAK No. 19: “Intangible Assets”
PSAK No. 22: “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 22: “Business Combination”
PSAK No. 25: “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
PSAK No. 25: “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”
PSAK No. 53: “Pembayaran Berbasis Saham”
PSAK No. 53: “Share-based Payment”
PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68: “Fair Value Measurement”
PSAK 110: “Akuntansi Sukuk” PSAK No. 110: “Sukuk Accounting”
Amandemen Amendments
PSAK No. 4: “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK No. 4: “Separate Financial Statements” about Equity Method in Separate Financial Statements
PSAK No. 15: “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
PSAK No. 15: “Investment in Associates and Joint Ventures” about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception
PSAK No. 16: “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
PSAK No. 16: ”Fixed Assets” about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”
PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
PSAK No. 19: “Intangible Assets” about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization
PSAK No. 24: “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja
PSAK No. 24: “Employee Benefits” about Defined Benefit Plans: Employee Contributions
PSAK No. 65: “Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
PSAK No. 65: “Consolidated Financial Statements” about Investment Entity: Applying the Consolidation Exception
PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama
PSAK No. 66: “Joint Arrangements” about Accounting for Acquisition of Interest in Joint Operations
PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
PSAK No. 67: “Disclosures of Interest in Other Entities” about Investment Entity: Exception to Consolidation
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 10 paraf
Standar Baru New Standards
PSAK No. 70: “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”
PSAK No. 70: “Accounting for Asset and Liability on Tax Amnesty”
ISAK No. 30: “Pungutan” ISAK No. 30: "Levies"
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan:
The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the financial statements of the Company
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
PSAK No. 7 (Improvement 2015): “Related Party Disclosures”
Penyesuaian ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
The improvement add requirement of related parties and clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
Perusahaan telah menerapkan PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan mengenai informasi pihak berelasi.
The Company adopted this PSAK and had completed the requirement regarding the related parties information.
2.d Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing 2.d Transactions and Balances in Foreign Currency
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2016 and 2015, as follows:
2016 2015
Rp Rp
Dollar Amerika Serikat 13,436 13,795 United States Dollar
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.
Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currencies are recognized in profit or loss.
2.e Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi 2.e 2.e Related Parties Transactions and Balances Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang
terkait dengan entitas pelapor: A related party is a person or an entity that is
related to the reporting entity: a) Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas pelapor;
a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. Has control or joint control over the
reporting entity;
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 11 paraf
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii. Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
ii. Has significant influence over the reporting entity; or
iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or parent entity of the reporting entity.
b) Satu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
viii. Entitas atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.
b) An entity related to the reporting entity if it meets one of the following:
i. The entity and the reporting entity are
members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii. Both entities are joint ventures of the same third party.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v. The entity is a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi. The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified in (a).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
viii. The entity or any members of a group of which it is a part, provides key management personnel service to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 12 paraf
2.f Kas dan Setara Kas 2.f Cash and Cash Equivalents Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank
(rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks (demand deposits) and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement that are not used as collateral or are not restricted.
2.g Transaksi Efek 2.g Securities Transactions Transaksi pembelian dan penjualan efek baik
untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi tersebut. Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan Utang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dan Utang nasabah. Pembelian efek untuk Perusahaan sendiri dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan Utang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan mengurangi jumlah tercatat portofolio efek yang dimiliki secara rata-rata bergerak (moving average) serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.
Purchase and sale transactions of marketable securities, either for customers or for the Company are recognized when the agreements of those transactions occurred. Purchase of marketable securities for the customers are recorded as receivables from customers and payable to the Clearing and Guarantee Institution, whereas, sale of such securities are recorded as receivable from the Clearing and Guarantee Institution and payable to customers. Purchase of marketable securities for the Company interest is recorded as Securities Portfolio and payable to the Clearing and Guarantee Institution, whereas, sale of such securities are recorded as receivable to the Clearing and Guarantee Institution and decrease the amount of recorded Securities Portfolio under moving average and recognize gain or loss on sale the securities.
Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di laporan posisi keuangan sebagai liabilitas, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan sebagai aset.
On settlement date, failure to complete the purchase of securities transactions are recorded as fail to receive and presented in the statement of financial position as a liability, whereas a failure to complete the sales transaction is recorded as a fail to deliver and is presented as an asset.
Penerimaan dana dari nasabah pemilik rekening dalam rangka pembelian efek, pembayaran dan penerimaan atas transaksi pembelian dan penjualan efek untuk nasabah pemilik rekening dicatat sebagai rekening nasabah. Saldo dana pada rekening nasabah disajikan di laporan posisi keuangan sebagai liabilitas, sedangkan kekurangan dana pada rekening nasabah disajikan sebagai aset.
Fund received from customers relates to securities purchased for their accounts and payments along with receipts related to purchase and sale of securities on behalf of customers are recorded as customers account. Payable balance of customer’s balance is presented in the statement of financial position as a liability, whereas receivable balance is presented as an asset.
2.h Rekening Efek 2.h Securities Account Rekening efek adalah rekening yang dimiliki
oleh nasabah Perusahaan Efek dalam kaitannya dengan transaksi jual beli Efek oleh nasabah. Rekening efek berisi catatan mengenai efek dan dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahaan Efek. Rekening Efek nasabah tidak memenuhi kriteria pengakuan aset keuangan oleh Perusahaan, sehingga tidak dapat dicatat dalam laporan posisi keuangan Perusahaan, namun dicatat
Securities account is an account held by Securities Company’s customers in connection with buying and selling securities by the customers. Securities account contains records of securities and funds deposited by the customer to the Securities Company. The customer's securities account does not meet the criteria of recognition on financial assets by the Company, which can not be recorded in the Company’s statement of financial position, but
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 13 paraf
secara off balance sheet pada Buku Pembantu Dana dan Buku Pembantu Efek.
recorded off balance sheet at Sub Ledger Funds and Sub Ledger Securities.
2.i Transaksi Reverse Repo 2.i Reverse Repo Transaction Transaksi reverse repo dinyatakan dalam
laporan keuangan sebesar nilai penjualan
kembali dikurangi pendapatan bunga yang
belum diamortisasi.
Reverse repo transaction stated in the financial
statements at resale value less unamortized
interest income.
Pendapatan (beban) bunga yang timbul atas
perjanjian reverse repo ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang periode kontrak dengan
metode suku bunga efektif.
Interest incomes (expenses) incurred on
reverse repo agreement are deferred and
amortized over the period of the contract with
effective interest rate.
2.j Penyertaan pada Bursa Efek 2.j Investment in Stock Exchange Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili
kepentingan kepemilikan di bursa dan
memberikan hak pada Perusahaan untuk
menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar
biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan
nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai
tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan
diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.
Investments in Stock Exchange, which
represents an ownership interest in the stock
exchange and provides the right the Company
to carry on business in the stockmarket, carried
at cost less accumulated impairment in value. If
such indication exists, the carrying value of
membership in the stock is evaluated and
written down directly to the recoverable amount.
2.k Investasi pada Entitas Asosiasi 2.k Investments in Associate Entitas asosiasi adalah entitas dimana
Perusahaan memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut (pengaruh signifikan).
Associates are entities which the Company has the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies (significant influence).
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian atas laba rugi investee diakui dalam laba rugi. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga mungkin dibutuhkan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari penghasilan komprehensif lain, termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain
Investment in associates accounted for using the equity method. Under the equity method, the investment in an associate is initially recognised at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the investor’s share of the profit or loss of the investee after the date of acquisition. The investor’s share of the profit or loss of the investee is recognised in profit or loss. Distributions received from an investee reduce the carrying amount of the investment. Adjustments to the carrying amount may also be necessary for changes in the investor’s proportionate interest in the investee arising from changes in the investee’s other comprehensive income, including those arising from the revaluation of fixed assets and from foreign exchange translation differences.The investor’s share of those changes is recognized in other comprehensive income.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 14 paraf
Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi sebagai berikut: (a) Jika investasi menjadi entitas anak. (b) Jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi
merupakan aset keuangan, maka Perusahaan mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar.
(c) Ketika Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas, Perusahaan mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika investee telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.
The Company discontinue the use of the equity method from the date when its investment ceases to be an associate as follows: (a) If the investment becomes a subsidiary. (b) If the retained interest in the former
associate is a financial asset, the Company measures the retained interest at fair value.
(c) When the Company discontinue the use of the equity method, the Company account for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that investment on the same basis as would have been required if the investee had directly disposed of the related assets or liabilities.
2.l Aset Tetap 2.l Fixed Assets Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.
Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat
mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
After initial recognition, fixed assets, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets starts when its available for use and its computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:
Tahun/ Years
Kendaraan : 4 Vehicles Perabot dan Perlengkapan Kantor : 4 Office Furniture and Fixtures Peralatan Kantor 4 - 10 Office Equipments Renovasi Kantor 4 Office Renovations
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 15 paraf
pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized.
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan
melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of each reporting period, the Company made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.
2.m Penurunan Nilai Aset 2.m Impairment of Assets Pada setiap akhir periode pelaporan,
Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Perusahaan menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.
At the end of each reporting period, the Company assess whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Company shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if its is not possible, the Company determines the recoverable amount of the asset’s cash-generating unit.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rates that reflect the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.
If, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and is recognized immediately in profit or loss.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
An impairment loss recognized in prior period for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss.
2.n Pajak Penghasilan 2.n Income Tax Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini
dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui
Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 16 paraf
dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognised as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untu dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari
transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax liability shall be recognised for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from: a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability
in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax asset shall be recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 17 paraf
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
ulang pada akhir periode pelaporan. Perusahaan mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Company shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.
Perusahaan melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Perusahaan memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan
b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang
bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
The Company offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if: a) the Company has a legally enforceable
right to set off current tax assets against current tax liabilities; and
b) the deferred tax assets and the deferred
tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either:
i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend
either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset
pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan
The Company offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Company: a) has legally enforceable right to set off the
recognized amounts, and
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 18 paraf
b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
b) intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.
2.o Imbalan Kerja 2.o Employee Benefits Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika
pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.
Short-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.
Imbalan kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus dan insentif.
Short term employee benefits include wages, salaries, bonus and incentive.
Imbalan Pasca Kerja Post-Employment Benefits Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah
dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Perusahaan mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
The Company recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.
Perusahaan mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.
The Company account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan
atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset)
imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.
Pesangon Termination Benefits Perusahaan mengakui pesangon sebagai
liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: a) Ketika Perusahaan tidak dapat lagi menarik
tawaran atas imbalan tersebut; dan b) Ketika Perusahaan mengakui biaya untuk
restrukturisasi yang berada dalam ruang
The Group recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: a) When the Company can no longer
withdraw the offer of those benefits; and b) When the Company recognizes costs for a
restructuring that is within the scope of
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 19 paraf
lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.
PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits.
Perusahaan mengukur pesangon pada saat
pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
The Company measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits.
2.p Laba per Saham 2.p Earning per Share Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.
Basic earnings per share is computed by dividing the profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Perusahaan menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
For the purpose of calculationg diluted earnings per share, the Company shall adjust profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, and the weighted average number of shares outstanding, for the effect of all dilutive potential ordinary shares.
2.q Sukuk 2.q Sukuk Sukuk adalah surat bukti investasi berdasarkan
prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah.
Sukuk are proof of investment based on sharia principles that are commonly traded in the sharia money market and/or sharia capital markets.
Sebelum 1 Januari 2016, Perusahaan menentukan klasifikasi investasi pada sukuk sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Prior to January 1, 2016, the Company determines the classification of investments in sukuk as measured at cost or at fair value through profit or loss.
Sejak 1 Januari 2016, saat pengakuan awal, Perusahaan menentukan investasi pada sukuk, sebagai diukur pada biaya perolehan, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
Since January 1, 2016, upon initial recognition, the Company determines the investment in sukuk, as measured at cost, measured at fair value through profit or loss or measured at fair value through other comprehensive income.
Klasifikasi sukuk adalah sebagai berikut: Classifications of sukuk are as follows:
1) Diukur pada biaya perolehan
Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan terdapat persyaratan kontraktual dalam menentukan tanggal tertentu atas pembayaran pokok dan atau hasilnya.
Biaya perolehan sukuk termasuk biaya transaksi dan selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba.
1) Measured at cost
The investments held within a business model whose primary purpose is to obtain contractual cash flows and there is a contractual requirement to determine a specific date for the payment of principal and or result.
Sukuk acquisition cost including transaction costs and the difference between the acquisition cost and nominal value is amortized on straight-line basis over the term sukuk and recognized in earnings.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 20 paraf
2) Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Biaya perolehan sukuk tidak termasuk biaya transaksi, dan selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
2) Measured at fair value through profit or loss Sukuk acquisition cost excluding transaction costs, and the difference between the fair value and the carrying amount is recognized in profit or loss.
3) Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan melakukan penjualan sukuk, terdapat persyaratan kontraktual dalam menentukan tanggal tertentu atas pembayaran pokok dan atau hasilnya.
Biaya perolehan sukuk termasuk biaya transaksi, dan selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba.
Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain setelah memperhitungkan saldo selisih biaya perolehan dan nilai nominal yang belum diamortisasi dan saldo akumulasi keuntungan atau keerugian nilai wajar yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain sebelumnya. Ketika investasi sukuk dihentikan pengakuannya, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi.
3) Measured at fair value through other comprehensive income
The investment is held within a business model whose primary purpose is to obtain contractual cash flows and selling sukuk, there is a contractual requirement to determine a specific date for the payment of principal and or results.
The cost of securities includes transaction costs, and the difference between the acquisition cost and nominal value is amortized straight-line basis over the term sukuk and recognized in earnings.
Gains or losses from changes in fair value recognized in other comprehensive income after taking into account the differences between the cost and the balance of the nominal value and the unamortized balance of accumulated profit or keerugian fair value has been recognized in other comprehensive income previously. When the sukuk investments are derecognised, the cumulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss
Pada 31 Desember 2016, Perusahaan hanya memiliki efek dalam bentuk sukuk yang diperdagangkan.
As of December 31, 2016, the Company only have marketable security in the form of sukuk for trading.
2.r Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.r Revenue and Expense Recognition Pendapatan Revenue Komisi atas Transaksi Efek Commission Income on Securities Transaction Perdagangan transaksi efek yang lazim dicatat
pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi efek telah diselesaikan. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang berupa tanggungan dan risiko Perusahaan dicatat berdasarkan tanggal perdagangan. Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian serta pendapatan dan beban komisi terkait dilaporkan pada tanggal kontrak selesai, dicatat pada laporan posisi keuangan.
Common trading securities transactions are recorded on the trade date, as if the securities transaction has been completed. Gains and losses arising from transactions in the form of a dependent effects and the risk of the Company are recorded based on the trade date. Customer securities transactions are reported on the settlement date and the related commission income and expenses are reported on the date the contract is completed, recorded in the statement of financial position.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 21 paraf
Pencatatan utang dan piutang dana dengan
Lembaga Kliring dan Penjaminan yang timbul
karena Transaksi Bursa dilakukan secara
netting yang penyelesaiannya jatuh tempo pada
hari yang sama.
Recording of payable and receivables with
Clearing and Guarantee arising from Stock
Exchange Transaction carried out by netting
with settlement due on the same day.
Pencatatan utang dan piutang dana dengan
nasabah yang timbul karena Transaksi Bursa
dipasar reguler dilakukan secara netting untuk
setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh
tempo pada hari yang sama.
Recording of payable and receivables with
customers funds arising from the regular
market Stock Exchange Transaction carried
out by netting for each customer with
settlement due on the same day.
Komisi dan biaya terkait kliring dicatat
berdasarkan tanggal perdagangan saat
terjadinya transaksi efek.
Commissions and expenses related with
clearing are recorded based on the trading
date when securities transaction incurred.
Penjaminan Emisi dan Penjualan Efek Underwriting and Selling Agent Pendapatan dari penjaminan emisi dan
penjualan efek meliputi keuntungan, kerugian,
dan jasa, setelah dikurangi biaya sindikasi,
yang timbul dari penawaran efek dimana
Perusahaan bertindak sebagai penjamin emisi
atau agen. Pendapatan dari konsesi penjualan
dicatat pada tanggal penyelesaian, dan
penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas
penjaminan emisi telah selesai dan jumlah
pendapatan telah dapat ditentukan.
Revenues from underwriting and sale of
securities include gains, losses, and services,
net of syndication costs, arising from the effect
deals with the Company acting as an
underwriter or agent. Revenues from
concession sales are recorded on the
settlement date, and underwriting are
recognized when the underwriting activity has
been completed and the amount of revenue
can be determined.
Dividen dan Bunga Dividend and Interest Pendapatan dividen dari investasi diakui pada
saat hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran telah ditetapkan (dengan
ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat
ekonomi akan mengalir pada Perusahaan dan
jumlah pendapatan dapat diukur secara
handal).
Dividend income of investments is recognized
when the shareholders' right to receive
payment has been established (with certainty
that it is probable economic benefits will flow to
the Company and the amount of revenue can
be measured reliably).
Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu,
dengan mengacu pada pokok dan suku bunga
efektif yang berlaku, yang merupakan tingkat
diskonto yang tepat untuk mengestimasi
penerimaan kas masa depan selama perkiraan
umur aset keuangan ke jumlah tercatat aset
pada saat pengakuan awal.
Interest income is recognized on a time basis,
by referring to the principal and the effective
interest rate applicable, which is the
appropriate discount rate to estimate future
cash receipts through the expected life of the
financial asset to the carrying amount on initial
recognition. Beban Expenses Beban yang timbul sehubungan dengan proses
penjaminan emisi diakumulasikan dan
dibebankan pada saat pendapatan penjaminan
emisi akui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan
penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi
efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi
tersebut dibebankan pada laba rugi.
Expenses incurred in connection with the
underwriting process are accumulated and
charged at the time of underwriting income
recognized. At the moment it is known that the
underwriting activities are not completed and
issuance canceled, then the underwriting
expenses is charged to profit or loss.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 22 paraf
Beban lainnya diakui sesuai manfaatnya. Other expenses are recognized as the
benefits.
2.s Instrumen Keuangan 2.s Financial Instruments
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement Perusahaan mengakui aset keuangan atau
liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Perusahaan mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
The Company recognize a financial assets or a financial liabilities in the statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Company measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial
Assets Pengukuran selanjutnya aset keuangan
tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial assets in one of the following four categories:
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)
(i) Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan
yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 23 paraf
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (ii) Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
a) those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss;
b) those that upon initial recognition designated as available for sale; or
c) those for which the holder may not
recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang
diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(HTM) (iii) Held-to-Maturity (HTM) Investments
Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusaahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Company has the positive intention and ability to hold to maturity.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) (iv) Available-for-Sale Financial Assets (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan
nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan
AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan
After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 24 paraf
nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognized. At that time, the cumulative gains losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Subsequent Measurement of Financial
Liabilities Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan
tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:
Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial liabilities into one of the following categories:
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)
(i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan
yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.
(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya (ii) Other Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang tidak
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 25 paraf
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Perusahaan mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Perusahaan secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Perusahaan mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan tetap mengakui aset keuangan tersebut.
The Company derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Company transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Company transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Company derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Company neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Company continue to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Company continue to recognize the financial asset.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas
keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
The Company remove a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan,
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At the end of each reporting period, the Company assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets are impaired. A financial asset or group of financial assets are impaired and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai:
The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired:
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 26 paraf
(i) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
(ii) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
(iii) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
(iv) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.
(i) Significant financial difficulty of the issuer or obligor;
(ii) A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments;
(iii) It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;
(iv) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset
keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.
Metode Suku Bunga Efektif The Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang
digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan)
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 27 paraf
dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.
allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
Reklasifikasi Reclassification Perusahaan tidak mereklasifikasi derivatif dari
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Perusahaan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Perusahaan dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Perusahaan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
The Company shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Company as at fair value through profit or loss. The Company may reclassifiy that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Company shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition.
Jika, karena perubahan intensi atau
kemampuan Perusahaan, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai
If, as a result of a change in the Company’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 28 paraf
jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.
been reasonably anticipated.
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan Offsetting a Financial Asset and a Financial
Liability Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Company currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.
Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:
Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:
(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1)
(i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1)
(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2)
(ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2)
(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3)
(iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3)
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas,
Perusahaan sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
When measuring the fair value of an asset or a liability, the Company uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Company uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 29 paraf
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Perusahaan pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Company at the end of the reporting period during which the change occurred.
3. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan
Penggunaan Pertimbangan 3. Source of Estimation Uncertainty and
Use of Judgment
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
The preparation of the financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama ketidakpastian estimasi lainnya pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company bases its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments, estimates and assumptions were made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Pertimbangan Judgements Menilai jumlah terpulihkan piutang Assessing the recoverable amount of
receivables Perusahaan mengevaluasi akun piutang
tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan menggunakan pertimbangan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan.
The Company evaluates certain trade receivable is known that a particular customer can not meet its financial obligations. In such case, the Company uses judgment, based on the available facts and circumstances, including but not limited to, the length relationship with the customer and the credit status of the customer based on credit records are available from third parties and known market factors, to noted the specific allowance against amounts payable on customers in order to reduce the amount of receivables are expected to be received by the Company. The specific allowance for re-evaluated and adjusted as
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 30 paraf
Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8 dan 15.
additional information received affects the amount of the allowance for impairment of receivables. More detailed information is disclosed in Notes 8 and 15.
Menentukan pajak penghasilan Determining income taxes Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat
menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain circumstances, the Company may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets.” The Company makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Perusahaan mereviu aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat jika tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Perusahaan juga mereviu waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 18.d.
The Company reviews its deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Company also reviews the expected timing and tax rates upon reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. Further details are disclosed in Note 18.d.
Mengevaluasi provisi dan kontinjensi Evaluating provisions and contingencies Perusahaan terlibat dalam berbagai proses
hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan penasihat hukum Perusahaan yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Perusahaan mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian
The Company is involved in various legal proceedings and taxes. Management assessment to distinguish between provisions and contingencies mainly through consultation with legal counsel of the Company who handles legal proceedings and tax. The Company prepares appropriate provision for current legal proceedings or constructive obligation, if any, in accordance with its provisions policy. In recognition and measurement provisions, management takes risks and uncertainties.
Estimasi Estimates Menentukan metode penyusutan dan estimasi
umur manfaat aset tetap Determining depreciation method and estimated
useful lives of fixed assets Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah Estimation of useful lives of fixed assets are
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 31 paraf
berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap 5 tahun sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2.l dan 14.
based on the review of the Company's collective of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The cost of acquisition of fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful life. Management estimates the useful lives of the assets 5 years up to 20 years. It is generally expected lifespan in the industry in which the Company does business. Changes in the level of usage and technological developments could impact the economic benefits and the value of the remaining assets, and therefore future depreciation charges may be revised. More detailed information is disclosed in Notes 2.l and 14.
Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit
setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas.
The estimated useful lives are reviewed at least at each year end reporting and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other restrictions on the use of the asset. However, it is possible, future results of operations could be materially affected by changes in the estimates due to changes in the factors mentioned above.
Menentukan nilai wajar dan perhitungan
amortisasi biaya perolehan dari instrumen keuangan
Determining the fair value and acquisition cost amortization calculation of the financial instrument
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda.
The Company recorded certain financial assets and liabilities at fair value and the amortized cost, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurements and assumptions used in the calculation of amortization of acquisition cost is determined using verifiable objective evidence, fair value or amortized amount may be different when the company valuation methodologies or different assumptions.
Perubahan tersebut dapat mempengaruhi
secara langsung laba atau rugi Perusahaan. Such changes can directly affect the profit or
loss of the Company.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif ditentukan dengan teknik penilaian. Perusahaan menggunakan berbagai metode dan membuat asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada tanggal pelaporan. Harga pasar yang dikutip untuk instrumen yang serupa. Teknik lain, misalnya arus kas diskonto estimasian,
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined by valuation techniques. The company uses a variety of methods and makes assumptions based on market conditions existing at the reporting date. Quoted market prices for similar instruments. Other techniques, such as estimated discounted cash flow, is used to
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 32 paraf
digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan yang ada. Nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen keuangan disajikan pada Catatan 34.
determine the fair value of financial instruments that exist. Carrying value and estimated fair value of financial instruments are presented in Note 34.
Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja Estimates of pension cost and employee benefits
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
The present value of the post-employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of postemployment benefits obligations.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 22.
Other key assumptions for post-employment benefit liabilities are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 22.
4. Kas dan Setara Kas 4. Cash and Cash Equivalents
2016 2015
Rp Rp
Kas/ Cash on Hand
Rupiah 35,500,000 49,500,000
Kas di Bank/ Cash in Banks
Rupiah
Pihak Berelasi/ Related Party
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi 1,365,053,979 1,063,012,086
Pihak Ketiga/ Third Parties
PT Bank Permata Tbk 31,454,804,608 158,448,546,425
PT Bank Victoria Internasional Tbk 28,228,817,005 --
PT Bank Central Asia Tbk 17,683,761,386 546,465,292
PT Bank CIMB Niaga Tbk 43,602,282 5,162,109
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,548,917 101,519,432
PT Bank Pan Indonesia Tbk 1,127,874 800,742
Sub Total 78,779,716,051 160,165,506,086
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 33 paraf
2016 2015
Rp Rp
Dollar Amerika Serikat/ United States Dollar
PT Bank Permata Tbk 271,091,051 161,587,870
PT Bank Pan Indonesia Tbk 103,255,660 38,468,185
PT Bank Bukopin Tbk 8,077,858 41,608,893
PT Bank Central Asia Tbk -- 4,429,663,616
Sub Total 382,424,569 4,671,328,564
Total Kas di Bank/ Cash in Banks 79,162,140,620 164,836,834,650
Deposito Berjangka/ Time Deposits
Rupiah
PT Bank MNC Internasional Tbk 132,755,140,062 --
PT Bank Hana 111,100,000,000 --
PT Bank Bukopin Tbk -- 50,000,000,000
Sub Total 243,855,140,062 50,000,000,000
Dollar Amerika Serikat/ United States Dollar
PT Bank MNC Internasional Tbk 36,875,935,738 130,241,003,782
Sub Total 36,875,935,738 130,241,003,782
Total Deposito Berjangka/ Time Deposits 280,731,075,800 180,241,003,782
Total 359,928,716,420 345,127,338,432
Berikut adalah tingkat bunga serta jangka waktu penempatan deposito:
The following are the interest rate and term of deposits:
2016 2015
Tingkat Bunga/ Interest Rate 8.25% 9.75%
Jatuh Tempo/ Maturity 1-3 Bulan/ Months 1-3 Bulan/ Months
5. Piutang Reverse Repo - Neto 5. Receivable from Reverse Repo - Net
Kode Kode Nasabah/ Tanggal Dimulai/ Tanggal Jatuh Nilai Nominal/ Nilai Jual Kembali/ Pendapatan Bunga Piutang Reverse
(Jumlah Saham)/ Customer's Code Starting Date Tempo/ Nominal Resale Value Belum Direalisasi/ Repo/ Receivable
Code Due Date Amount Unrealized Interest from Reverse
(No. of Shares) Income Repo
MYRX (111,111,200 saham/ shares ) JBM298 08-Nov-16 08-Feb-17 10,000,000,000 10,465,000,000 (200,000,000) 10,265,000,000
Total 10,000,000,000 10,465,000,000 (200,000,000) 10,265,000,000
2016
Kode Kode Nasabah/ Tanggal Dimulai/ Tanggal Jatuh Nilai Nominal/ Nilai Jual Kembali/ Pendapatan Bunga Piutang Reverse
(Jumlah Saham)/ Customer's Code Starting Date Tempo/ Nominal Resale Value Belum Direalisasi/ Repo/ Receivable
Code Due Date Amount Unrealized Interest from Reverse
(No. of Shares) Income Repo
PGAS (3,547,500 saham/ shares ) JBS777 30-Dec-15 28-Jan-16 14,980,680,033 14,980,680,033 -- 14,980,680,033
HOTL (750,000,000 saham/ shares ) TIARA 10-Sep-15 10-Mar-16 29,925,000,000 35,000,000,000 (1,791,346,122) 33,208,653,878
Total 44,905,680,033 49,980,680,033 (1,791,346,122) 48,189,333,911
2015
Tingkat bunga piutang reverse repo ditentukan sesuai dengan kebijakan manajemen yaitu 18% dan 19% masing-masing untuk tahun 2016 dan 2015.
The interest rates of reverse repo receivables were
determined in accordance with management’s policy
which is 18% and 19% for 2016 and 2015,
respectively.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 34 paraf
Perusahaan memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai jaminan kredit yang baik. Jenis instrumen diterima oleh Perusahaan atas jaminan tersebut dapat berupa efek yang tercatat di bursa.
Company has policies in place to ensure that it
trades with clients with appropriate credit collateral
history.The type of acceptable instruments that
Company may accept from clients is listed securities.
Nilai wajar aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai tercatatnya karena jatuh temponya dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
The fair values of the financial assets recorded at
amortized cost in the financial statements
approximate their fair values because of their short-
term maturities or they carry prevailing market
interest rates. 6. Portofolio Efek - yang Diperdagangkan 6. Marketable Securities – Held for Trade
a. Saham a. Shares
Biaya Perolehan/ Nilai Wajar/ Laba (Rugi) yang Belum
Cost Fair Value Direalisasi/
(Unrealized Gain (Loss)
Pihak Ketiga Pihak Ketiga
Saham 20,223,399,398 22,389,237,150 2,165,837,752 Shares
Total 20,223,399,398 22,389,237,150 2,165,837,752 Total
2016
Biaya Perolehan/ Nilai Wajar/ Laba (Rugi) yang Belum
Cost Fair Value Direalisasi/
(Unrealized Gain (Loss)
Pihak Ketiga Pihak Ketiga
Saham 9,977,177,400 8,817,144,338 (1,160,033,062) Shares
Total 9,977,177,400 8,817,144,338 (1,160,033,062) Total
2015
b. Obligasi b. Bonds
Biaya Perolehan/ Nilai Wajar/ Laba (Rugi) yang Belum
Cost Fair Value Direalisasi/
(Unrealized Gain (Loss)
Pihak Ketiga Third Parties
Obligasi Pemerintah 100,000,000 101,045,150 1,045,150 Government Bonds
Total 100,000,000 101,045,150 1,045,150 Total
2016
Biaya Perolehan/ Nilai Wajar/ Laba (Rugi) yang Belum
Cost Fair Value Direalisasi/
(Unrealized Gain (Loss)
Pihak Ketiga Third Parties
Obligasi Pemerintah 10,610,000,000 10,610,000,000 -- Government Bonds
Total 10,610,000,000 10,610,000,000 -- Total
2015
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 35 paraf
c. Sukuk c. Sukuk
Biaya Perolehan/ Nilai Wajar/ Laba (Rugi) yang Belum
Cost Fair Value Direalisasi/
(Unrealized Gain (Loss)
Pihak Ketiga Third Parties
Sukuk Pemerintah 10,000,000 10,101,169 101,169 Government Sukuk
Total 10,000,000 10,101,169 101,169 Total
2016
Biaya Perolehan/ Nilai Wajar/ Laba (Rugi) yang Belum
Cost Fair Value Direalisasi/
(Unrealized Gain (Loss)
Pihak Ketiga Third Parties
Sukuk Pemerintah 5,000,000 5,000,000 -- Government Sukuk
Total 5,000,000 5,000,000 -- Total
2015
d. Surat Utang Jangka Pendek d. Medium Term Notes
Biaya Perolehan/ Nilai Wajar/ Laba (Rugi) yang Belum
Cost Fair Value Direalisasi/
(Unrealized Gain (Loss)
Surat Utang Jangka Pendek Medium Term Notes
Pihak Berelasi (Catatan 32) 10,000,000,000 10,000,000,000 -- Related Party (Note 32)
Total 10,000,000,000 10,000,000,000 -- Total
2015
Seluruh portofolio efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak ada yang dijaminkan.
All marketable securities owned by the Company as
of date December 31, 2016 and 2015 there are no
pledged as collateral.
Perubahan nilai wajar portofolio efek diperdagangkan yang telah direalisasi adalah sebesar (Rp37.423.982) dan nihil masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai laba (rugi) dari perdagangan efek – neto (Catatan 26).
Realized changes in fair value of marketable
securities held for trade amounting to
(Rp37.423.982) and nil as of December 31, 2016
and 2015, recpectively, are presented as gain (loss)
from securities trading – net (Note 26).
Nilai wajar portofolio efek yang diperdagangkan di Bursa Efek yaitu obligasi, sukuk dan saham, ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia dan IBPA.
The fair value of marketable securities that traded on
the Stock Exchange which are bonds, sukuk and
shares, determined based on the market value
issued by Indonesia Stock Exchange and IBPA.
e. Peringkat Obligasi dan Sukuk e. Bonds and Sukuk Rating
2016 2015 2016 2015
Rp Rp
Obligasi Pemerintah/ Goverment Bonds -- -- 101,045,150 10,610,000,000
Sukuk Pemerintah/ Goverment Sukuk -- -- 10,101,169 5,000,000
Total 111,146,319 10,615,000,000
Peringkat/ Rank Nilai Wajar/ Fair Value
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 36 paraf
7. Piutang dan Utang kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan
7. Receivable and Payable to Clearing and Guarantee Institution
a. Piutang dari Lembaga Kliring dan Penjaminan
a. Receivable from Clearing and Guarantee Institution
Akun ini merupakan tagihan kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) terkait dengan transaksi jual efek dan deposit yang diserahkan Perusahaan dalam rangka transaksi efek, yaitu sebagai berikut:
This account represents receivable to PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) related to selling
of securities transactions and deposits that submitted
by the Company in order to securities transaction,are
as follows:
2016 2015
Rp Rp
Piutang Transaksi Efek 81,641,725,400 59,314,576,400 Securities Transaction Receivable
Setoran Jaminan 3,840,000,682 3,530,043,529 Guarantee Deposits
Jumlah 85,481,726,082 62,844,619,929 Total
b. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan
b. Payables to Clearing and Guarantee Institution
Akun ini merupakan liabilitas kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) terkait dengan transaksi beli efek yaitu masing-masing sebesar Rp60.324.440.100 dan Rp35.718.374.900 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
This account represents liability to PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) related to
purchase of securities transactions amounting
to Rp60,324,440,100 and Rp35,718,374,900 as of
December 31, 2016 and 2015, respectively.
8. Piutang Nasabah 8. Receivables from Customers
a. Berdasarkan hubungan: a. Based on relationship:
2016 2015
Rp Rp
Pihak Ketiga Third Parties
Nasabah Pemilik Rekening 167,153,627,089 254,829,265,994 Customer Accounts
Nasabah Kelembagaan Institutional Customers Account
Reksa Dana Emco Growth Fund 3,827,027,888 3,827,027,888 Reksa Dana Emco Growth Fund
Reksa Dana Emco Mantab 2,183,988,379 -- Reksa Dana Emco Mantab
Lainnya (Di bawah Rp1.000.000.000) 6,443,200 11,145,616 Others (Below Rp1,000,000,000)
Sub Total 173,171,086,556 258,667,439,498 Sub Total
Dikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance
Penurunan Nilai -- -- for Impairment
Total 173,171,086,556 258,667,439,498 Total
b. Berdasarkan pihak: b. Based on counterparty:
2016 2015
Rp Rp
Nasabah Pemilik Rekening Customer Accounts
Transaksi Reguler 139,751,511,402 173,675,101,706 Regular Transaction
Transaksi Marjin 27,402,115,687 2,062,169,396 Margin Transaction
Nasabah Kelembagaan Institutional Customers
Transaksi Reguler 6,017,459,467 82,930,168,396 Regular Transaction
Total 173,171,086,556 258,667,439,498 Total
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 37 paraf
c. Berdasarkan umur: c. Based on aging:
2016 2015
Rp Rp
Piutang yang Telah Jatuh Tempo Namun Account receivables is overdue
Belum Diselesaikan 79,640,495,444 143,389,044,945 but not realization
Piutang yang Belum Jatuh Tempo 93,530,591,112 115,278,394,553 Account receivables is not overdue
Total 173,171,086,556 258,667,439,498 Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 piutang nasabah dibawah T+3 yang diperhitungkan dalam MKBD adalah masing-masing sebesar Rp93.530.591.112 dan Rp115.278.394.553.
As of December 31, 2016 and 2015, receivables from customers under T+3 taken into account in MKBD amounted to Rp93,530,591,112 and Rp115,278,394,553, respectively.
9. Aset Keuangan Lancar Lainnya 9. Other Current Financial Assets
Pinjaman kepada karyawan yang dikenakan bunga sebesar 6% per tahun dan akan dibayar melalui pemotongan gaji karyawan.
Receivables of employees bear annual interest rate
of 6% and will be payable through salary
deductions.
2016 2015
Rp Rp
Piutang Karyawan 624,864,027 638,768,710 Employee Receivables
Lain-lain 3,244,941 2,328,553 Others
Total 628,108,968 641,097,263 Total
10. Biaya Dibayar di Muka 10. Prepaid Expenses
2016 2015
Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 32) 1,950,335,807 2,897,795,851 Related Parties ( Note 32 )
Pihak Ketiga Third Parties
Sewa Gedung 1,221,255,449 1,625,393,658 Building Rent
Lain-lain 354,446,660 236,174,903 Others
Jumlah Pihak Ketiga 1,575,702,109 1,861,568,561 Total Third Parties
Total 3,526,037,916 4,759,364,412 Total
11. Uang Muka Investasi Saham 11. Advances for Investment in Shares
Akun ini merupakan uang muka penyertaan modal Perusahaan kepada PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) sebesar Rp 60.000.000.000 atau sebesar 20,55%. Penyertaan modal ini telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan surat No. S-74/PB.33/2014 tanggal 29 Desember 2014.
This account represents Company’s advances for
capital investment to PT Bank Kesejahteraan
Ekonomi (BKE) amounting to Rp 60,000,000,000 or
20.55%. This capital investment has received
approval from Otoritas Jasa Keuangan (OJK) with
their letter No. S.74/PB.33/2014 dated
December 29, 2014.
Pada tanggal 6 Januari 2015, Perusahaan sudah menjadi pemegang saham BKE (Catatan 13).
As of January 6, 2015, the Company has become a
shareholder of BKE (Note 13).
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 38 paraf
12. Penyertaan pada Bursa Efek 12. Investment in Stock Exchanges
Saldo penyertaan pada bursa efek per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp630.500.000 merupakan penyertaan saham kepada PT Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu persyaratan sebagai anggota bursa sebanyak 1 (satu) lembar saham dengan nilai nominal Rp135.000.000 per saham ditambah agio saham sebesar Rp495.500.000.
The balance of the investment in the stock
exchange as of December 31, 2016 and 2015
amounted to Rp630,500,000 are shares of stock
to the Indonesia Stock Exchange as one of the
requirements as a member of the Stock Exchange
consists of 1 (one) share with par value
Rp135,000,000 per share plus premium of
Rp495,500,000. Manajemen berpendapat tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai penyertaan saham pada akhir periode pelaporan.
Management believes that there no event or change
in circumstances which may indicate impairment in
value of investment in shares at the end of the
reporting period.
13. Investasi pada Entitas Asosiasi 13. Investment in Associate
Persentase Biaya Akumulasi atas Bagian Akumulasi atas Bagian Nilai
Kepemilikan/ Perolehan/ Laba Entitas Asosiasi/ Penghasilan Komprehensif Tercatat/
Percentage of Acquisition Accumulated Share of Lain Entitas Asosiasi/ Carrying
Ownership Cost Profit of Associate Accumulated Share of Value
Other Comprehensive
Income of Associates
% Rp Rp Rp Rp
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi 20.55 60,000,000,000 11,585,082,693 (1,554,998,996) 70,030,083,697
Total Investasi pada Entitas Asosiasi/
Total Investment in Associate 60,000,000,000 11,585,082,693 (1,554,998,996) 70,030,083,697
2016
Persentase Biaya Akumulasi atas Bagian Akumulasi atas Bagian Nilai
Kepemilikan/ Perolehan/ Laba Entitas Asosiasi/ Penghasilan Komprehensif Tercatat/
Percentage of Acquisition Accumulated Share of Lain Entitas Asosiasi/ Carrying
Ownership Cost Profit of Associate Accumulated Share of Value
Other Comprehensive
Income of Associates
% Rp Rp Rp Rp
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi 20.55 60,000,000,000 3,176,144,158 (1,157,787,000) 62,018,357,158
Total Investasi pada Entitas Asosiasi/
Total Investment in Associate 60,000,000,000 3,176,144,158 (1,157,787,000) 62,018,357,158
2015
Penyertaan modal Perusahaan pada PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan surat No. S-74/PB.33/2014 tanggal 29 Desember 2014.
The Company’s capital investment in PT Bank
Kesejahteraan Ekonomi (BKE) approved by Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) with their letter No.
S.74/PB.33/2014 dated December 29, 2014.
Pada tanggal 6 Januari 2015, Perusahaan menjadi pemegang saham BKE.
As of January 6, 2015, the Company has become a
shareholder of BKE. Berikut disajikan ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi:
The following is a summary of financial information associated companies:
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 39 paraf
2016 2015
Rp Rp
Total Aset 3,164,815,833,174 2,395,577,000,000 Total of Assets
Total Liabilitas 2,800,868,342,750 2,071,769,000,000 Total Liabilities
Total Ekuitas 364,947,490,424 323,808,000,000 Total Equity
Total Pendapatan - Neto 201,541,160,879 135,691,000,000 Total of Revenue - Net
Total Laba Bersih 42,072,098,263 14,303,000,000 Total of Net Income
Penghasilan Komprehensif Lain (1,932,732,996) (145,000,000) Other Comprehensive Income
Total Laba Komprehensif 40,139,365,267 14,158,000,000 Total Comprehensive Income
14. Aset Tetap 14. Fixed Assets
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Beginning Additions Deductions Ending
Balance Balance
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Kendaraan 6,626,113,994 260,600,000 -- 6,886,713,994 Vehicles
Perabot dan Perlengkapan Kantor 3,144,917,356 3,658,915 -- 3,148,576,271 Office Furniture and Fixtures
Peralatan Kantor 34,625,596,559 167,468,500 -- 34,793,065,059 Office Equipment
Renovasi Kantor 16,469,965,261 618,500,000 -- 17,088,465,261 Office Renovation
Total Biaya Perolehan 60,866,593,170 1,050,227,415 -- 61,916,820,585 Total Acquisition Cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Kendaraan 4,352,512,580 783,850,652 -- 5,136,363,232 Vehicles
Perabot dan Perlengkapan Kantor 3,110,024,759 19,129,260 -- 3,129,154,019 Office Furniture and Fixtures
Peralatan Kantor 13,250,809,267 2,523,492,110 -- 15,774,301,377 Office Equipment
Renovasi Kantor 9,157,537,604 2,515,036,434 -- 11,672,574,038 Office Renovation
Total Akumulasi Penyusutan 29,870,884,210 5,841,508,456 -- 35,712,392,666 Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku 30,995,708,960 26,204,427,919 Book Value
2016
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Beginning Additions Deductions Ending
Balance Balance
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Kendaraan 5,579,110,585 2,362,800,000 1,315,796,591 6,626,113,994 Vehicles
Perabot dan Perlengkapan Kantor 3,132,528,356 12,389,000 -- 3,144,917,356 Office Furniture and Fixtures
Peralatan Kantor 13,023,565,448 21,602,031,111 -- 34,625,596,559 Office Equipment
Renovasi Kantor 8,273,715,261 8,196,250,000 -- 16,469,965,261 Office Renovation
Total Biaya Perolehan 30,008,919,650 32,173,470,111 1,315,796,591 60,866,593,170 Total Acquisition Cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Kendaraan 4,882,249,488 585,434,683 1,115,171,591 4,352,512,580 Vehicles
Perabot dan Perlengkapan Kantor 2,943,017,327 167,007,432 -- 3,110,024,759 Office Furniture and Fixtures
Peralatan Kantor 11,647,012,449 1,603,796,818 -- 13,250,809,267 Office Equipment
Renovasi Kantor 7,098,761,412 2,058,776,192 -- 9,157,537,604 Office Renovation
Total Akumulasi Penyusutan 26,571,040,676 4,415,015,125 1,115,171,591 29,870,884,210 Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku 3,437,878,974 30,995,708,960 Book Value
2015
Beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp5.841.508.456 dan Rp4.415.015.125.
Depreciation expense charged to statement
of profit or loss and other comprehensive income
for the years ended December 31, 2016 and
2015 amounting to Rp5,841,508,456 and
Rp4,415,015,125, respectively.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 40 paraf
Aset tetap kendaraan Perusahaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Reliance Indonesia (pihak berelasi) dengan nilai pertanggungan masing- masing Rp3.516.316.000 dan Rp3.644.700.000 per 31 Desember 2016 dan 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Company’s fixed asset vehicle has
insured to PT Asuransi Reliance Indonesia (related
party) with sum insured amounting
to Rp3,516,316,000 and Rp3,644,700,000 as of
December 31, 2016 and 2015, respectively. The
management believe that insurance coverage is
adequate to cover possible losses on the assets
insured.
Manajemen berpendapat tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan pada tanggal laporan keuangan.
Management believes there are no events or
changes in circumstances indicate impairment of
fixed assets of the Company on the date of the
financial statements.
Keuntungan (kerugian) atas penjualan aset tetap tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Gain (loss) of sales of fixed assets in year 2016 and
2015 are as follows
2016 2015
Rp Rp
Nilai Buku -- 200,625,000 Book Value
Nilai Jual -- 454,700,000 Selling Price
Keuntungan -- 254,075,000 Gains
15. Aset Lain-Lain 15. Other Assets
2016 2015
Rp Rp
Piutang Nasabah - Neto 411,543,528,188 258,493,103,819 Customer Receivables - Net
Dana DIT Polda Metro Jaya 3,001,666,667 3,001,666,667 Fund in DIT Polda Metro Jaya
Deposito Berjangka yang Dijaminkan 2,400,000,000 2,400,000,000 Time Deposit Pledged as Collaterals
Rekening BCA Cab Gunung Sahari 13,530,000 13,530,000 Account of Bank BCA Gunung Sahari Branch
Lain-lain 855,436,890 2,897,669,211 Others
Total 417,814,161,745 266,805,969,697 Total
Deposito berjangka yang dijaminkan merupakan jaminan atas pinjaman bank dan fasilitas bank garansi dari PT Bank Central Asia Tbk.
Time deposits pledged is collateral for bank loans
and bank guarantee facility obtained from PT Bank
Central Asia Tbk.
Dana DIT Polda Metro Jaya merupakan Rekening bank BCA cabang Gunung Sahari yang terkena sita jaminan dalam sengketa perdata antara Perusahaan (pelawan) melawan Kepolisian RI, Kejaksaan Tinggi dan PT Reliance Asset Management, pihak terlawan, (dahulu adalah entitas anak Perusahaan). Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 350/Pdt/G/2012/PN.Jkt.Sel, Rekening tersebut adalah sah milik Perusahaan dan penyitaan atas rekening tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum. Atas putusan tersebut, para terlawan melakukan upaya banding dan sampai tanggal pelaporan keuangan, proses hukum ini masih berjalan.
Fund in DIT Polda Metro Jaya is a BCA Bank account branch Gunung Sahari which affected for sequestration in civil disputes between the Company (fighting) against the National Police, Attorney General and PT Reliance Asset Management, challenged party, (former were Company’s subsidiary). Based on the South Jakarta District Court No. 350/Pdt/G/2012/ PN.Jkt.Sel, the account is legitimate of the Company and forfeiture of the account does not have the force of law. Against the decision, the challenged conduct an appeal and until the date of the financial reporting, the legal process is still running.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 41 paraf
Piutang nasabah - neto merupakan saldo piutang nasabah yang telah jatuh tempo yang berasal dari transaksi perantara perdagangan efek dan transaksi margin yang belum dibayarkan oleh nasabah terkait setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Perusahaan sedang melakukan upaya hukum atas nasabah-nasabah tersebut. Rincian dan status upaya hukum untuk setiap nasabah adalah sebagai berikut:
Customer receivables - net are outstanding customer
receivables over due arise from brokerage of
securities trading and margin transactions after
deduction from allowance for impairment. The
Company is currently pursuing legal efforts on clients
mentioned. The details and status of legal effort are
as follows:
Kode Nasabah/ 2016 2015 Keterangan/
Customer's Code Rp Rp Informations
JBE008 30,055,893,048 8,316,511,149 Telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara/
Has been reported to Polres Metro North Jakarta
JBX001 89,581,525,146 27,320,794,372 Telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara/
Has been reported to Polres Metro North Jakarta
SLS088 31,916,968,884 17,209,539,891 Telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara/
Has been reported to Polres Metro North Jakarta
JBB140 85,535,578,713 65,693,239,512 --
JPH036 31,798,056,330 21,039,505,618 Telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara/
Has been reported to Polres Metro North Jakarta
MLI009 40,283,285,503 11,775,225,991 Telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara/
Has been reported to Polres Metro North Jakarta
JBS395 28,701,543,053 35,525,137,500 --
JBH323 8,002,480,000 25,183,609,468 --
JBB147 21,909,916,154 28,070,000,000 --
YGS078 8,737,133,229 2,496,049,044 --
JPH016 7,826,118,236 2,287,656,275 --
YGY088 6,487,677,863 1,853,418,244 --
Lain-lain/ Others 20,707,352,029 11,722,416,755 --
Total 411,543,528,188 258,493,103,819
Saldo Piutang/ Outstanding Balances
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang nasabah akan dapat ditagih sehingga tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang.
Management believes that all trade receivables from
customers are collectible, therefore allowance for
impairment of receivables were not provided.
16. Utang Nasabah 16. Payables to Customers
2016 2015
Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 32) 300,000,000 94,962,426 Related Party (Note 32)
Pihak Ketiga Third Parties
Nasabah Pemilik Rekening 197,101,558,152 238,508,978,895 Customer Accounts
Nasabah Kelembagaan Institutional Customer Accounts
Reksadana Emco Growth Fund 3,827,027,888 1,913,513,944 Reksadana Emco Growth Fund
Reksa Dana Emco Mantab 3,280,887,808 -- Reksa Dana Emco Mantab
Adhikarsa Sentra Sekuritas 1,340,650,000 -- Adhikarsa Sentra Sekuritas
Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan
dan Pengerukan -- 175,159,593 dan Pengerukan
Lainnya (Di bawah Rp10.000) 2,880 -- Other (Below Rp10,000)
Sub Total 205,550,126,728 240,597,652,432 Sub Total
Total 205,850,126,728 240,692,614,858 Total
Nilai wajar liabilitas keuangan dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan yang mendekati nilai tercatatnya karena jatuh temponya dalam waktu singkat, biasanya dalam waktu 3 (tiga) hari dari tanggal perdagangan.
The fair values of financial liablities recorded at
amortized cost in the financial statements
approximate their fair values because of their short-
term maturities, usually within 3 (three) days from the
trade date.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 42 paraf
17. Beban Akrual 17. Accrued Expenses
2016 2015
Rp Rp
Transaksi Saham 907,879,948 631,244,637 Stock Trading
Beban Utilitas 177,324,775 158,054,450 Utilities Expenses
Lain-lain 1,800,772,215 1,458,878,832 Others
Total 2,885,976,938 2,248,177,919 Total
18. Perpajakan 18. Taxation
a. Utang Pajak a. Taxes Payable
2016 2015
Rp Rp
Pajak Penghasilan Income Tax
Pasal 21 29,742,851 80,804,823 Article 21
Pasal 23 961,561 3,850,129 Article 23
Pasal 26 -- 15,521,100 Article 26
Pasal 29 1,006,895,841 73,344,147 Article 29
Pasal 4 (2) 3,794,916 251,540,981 Article 4 (2)
Pajak Pertambahan Nilai 208,117 99,429,739 Value Added Taxes
Pajak Transaksi Bursa 764,830,217 479,048,377 Stock Transaction Taxes
Total 1,806,433,503 1,003,539,296 Total
b. Beban Pajak: b. Tax Expense:
2016 2015
Rp Rp
Pajak Kini 1,509,653,000 1,299,716,000 Current Tax
Pajak Tangguhan 270,027,505 301,677,523 Deferred Tax
Total 1,779,680,505 1,601,393,523 Total
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax
expense and estimated taxable income is as follow:
2016 2015
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 35,626,922,502 32,947,354,478 Income Before Income Tax
Beda Tetap Permanent Differences
Beban Pajak Final 4,252,390,342 9,934,282,631 Final Tax Expenses
Pendapatan Bunga Jasa Giro (5,210,356,526) (4,016,677,873) Clearing Account Interest Income
Pendapatan Komisi Transaksi Obligasi (16,641,615,983) (24,704,682,100) Bond Transaction Commision Income
Pendapatan Bunga Deposito (9,073,942,958) (6,385,154,340) Time Deposits Interest Income
Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi (8,408,938,535) (3,176,144,158) Share Profit of Associates
Beban Administrasi Bank 444,933,290 482,337,160 Bank Administration Expenses
Beban Bunga Obligasi 8,311,226,229 -- Bond Interest
Kenaikan (Penurunan) Nilai Portofolio Efek (3,327,017,133) 267,820,200 Increase (Decrease) of Marketable Securities
Beban Transaksi Portofolio Efek 444,662,702 295,427,832 Marketable Securities Expenses
Beban lain-lain 700,458,978 182,068,857 Other Expenses
Total (28,508,199,594) (27,120,721,791) Total
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 43 paraf
2016 2015
Rp Rp Beda Waktu Timing Differences
Imbalan Kerja 326,278,822 280,915,588 Employee Benefit
Penyusutan Aset Tetap (1,406,388,842) (908,683,699) Depreciation Fixed Asset
Total (1,080,110,020) (627,768,111) Total
Estimasi Penghasilan Kena Pajak 6,038,612,888 5,198,864,576 Estimated Taxable Income
Estimasi Penghasilan Kena Pajak (Pembulatan) 6,038,612,000 5,198,863,998 Estimated Taxable Income (Rounded)
Pajak Penghasilan Badan 1,509,653,000 1,299,715,999 Corporate Income Tax
Pajak Dibayar Dimuka Prepaid Tax
PPh pasal 23 69,518,495 420,338,150 Income Tax Article 23
PPh pasal 25 433,238,664 806,033,703 Income Tax Article 25
Kurang Bayar Pajak Penghasilan 1,006,895,841 73,344,146 Under Payment of Income Tax
c. Aset Pajak Tangguhan c. Deferred Tax Assets
Dibebankan
(Dikreditkan)
Ke Penghasilan
Komprehensif
Dibebankan Lain/
(Dikreditkan) Expensed
ke Laba Rugi/ (Credited)
Expensed to Other
(Credited) to Comprehensive
2015 Profit or Loss Income 2016
Rp Rp Rp Rp
Penyusutan Aset Tetap 608,967,530 (351,597,211) -- 257,370,319 Fixed Assets Depreciation
Pendapatan Komprehensif Lain - Other Comprehensive Income -
Entitas Asosiasi 289,446,750 -- 132,392,210 421,838,960 Associates
Imbalan Kerja 467,287,438 81,569,706 63,536,612 612,393,756 Employee Benefit
Total 1,365,701,718 (270,027,505) 195,928,822 1,291,603,035 Total
Dibebankan
(Dikreditkan)
Ke Penghasilan
Komprehensif
Dibebankan Lain/
2014 (Dikreditkan) Expensed
(Disajikan kembali, ke Laba Rugi/ (Credited)
Catatan 4) Expensed to Other
Restatement, (Credited) to Comprehensive
2014 Profit or Loss Income 2015
Rp Rp Rp Rp
Penyusutan Aset Tetap 980,873,950 (371,906,420) -- 608,967,530 Fixed Assets Depreciation
Pendapatan Komprehensif Lain - Other Comprehensive Income -
Entitas Asosiasi -- -- 289,446,750 289,446,750 Associates
Imbalan Kerja 436,913,299 70,228,897 (39,854,758) 467,287,438 Employee Benefit
Total 1,417,787,249 (301,677,523) 249,591,992 1,365,701,718 Total
d. Administratif d. Administrative
Pada tanggal 23 Januari 2014, Perusahaan menerima keputusan pengadilan pajak No. Put.50104/PP/M.XIII/ 15/2014 tentang banding dari Perusahaan terhadap Surat Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-1309/WPJ.07/ 2012 tanggal 16 Juli 2012 tentang keberatan atas SKPKB PPh tahun pajak 2009 No. 00007/206/09/054/ 11 tanggal 21 April 2011. Keputusan pengadilan pajak mengabulkan seluruh permohonan banding dari Perusahaan sehingga Dirjen Pajak diwajibkan untuk mengembalikan kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp3.684.944.193 dimana
On January 23, 2014, the Company received letter of decision of tax court No.Put.50104/PP/M.XIII/15/2014 regarding appeal of the Company to the letter of decision of Tax Authority No. KEP-1309/WPJ.07/2012 dated July 16, 2012 that refuse the Company’s objection regarding letter on tax underpayment of income tax year 2009, No.00007/206/09/054/11 dated April 21, 2011. The decision of tax court granted all of the Company’s appeal, therefore tax authority obliged to return the tax overpayment amounting to Rp3,684,944,193 which is Rp762,427,404 represents corporate tax overpayment year 2009
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 44 paraf
sebesar Rp762.427.404 merupakan lebih bayar PPh Badan Perusahaan tahun 2009 dan sebesar Rp2.922.516.789 yang merupakan uang muka pajak sebagai syarat pengajuan banding.
and Rp2,922,516,789 which represents prepaid tax as a prerequisite for tax appeal.
Pada tanggal 20 Maret 2014, Perusahaan telah
menerima lebih bayar pajak penghasilan badan
tahun 2009.
On March 20, 2014, the Company has received
restitution of corporate income tax overpayment for
tax year 2009.
Pada tanggal 21 November 2014, Perusahaan
menerima surat Pemberitahuan Permohonan
untuk Peninjauan Kembali dan Penyerahan
Memori Peninjauan Kembali
No. MPK.I.1474/PAN.Wk/2014 dengan Surat
Permohonan/ Memori Peninjauan Kembali
No. S-2342/PJ.07/2014 yang diajukan pada
tanggal 6 Mei 2014 oleh Dirjen Pajak mengenai
peninjauan kembali keputusan pengadilan pajak
No. Put.50104/PP/M.XIII/15/2014.
On November 21, 2014, the Company received a
letter Notification Request for Reconsideration and
Delivery Memory Reconsideration
No. MPK.I.1474/PAN.Wk/2014 with Request
Letter/Memory Reconsideration No. S-2342
/PJ.07/2014 filed on May 6, 2014 by tax authority
regarding reconsideration of letter of decision of the
tax court No. Put.50104/PP/M.XIII/15/2014.
Berdasarkan surat keputusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia No.
595/B/PK/PJK/2016 tertanggal 21 Juli 2016
atas peninjauan kembali yang diajukan Kantor
Pajak atas Pajak Penghasilan Badan tahun
2009 memutuskan menolak peninjauan kembali
yang diajukan oleh Kantor Pajak.
Based on Supreme Court of Republic of Indonesia
decision letter No. 595/B/PK/PJK/2016 dated Juli 21,
2016 for the Reconsideration Request filed by Tax
Office for corporate tax year 2009 with the decision
is overruled the Reconsideration requested by the
Tax Office.
19. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 19. Other Short Term Financial
Liabilities
2016 2015
Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 32) 365,276,472 518,058,828 Related Party ( Note 32 )
Pihak Ketiga Third Parties
Trading Error 702,853,570 619,832,812 Trading Error
Jaminan 263,131,010 242,500,000 Deposits
Utang Bunga 5,088,356 448,767,123 Interest Payable
Lain-lain 2,299,373,034 1,856,418,919 Others
Jumlah Pihak Ketiga 3,270,445,970 3,167,518,854 Total Third Parties
Jumlah 3,635,722,442 3,685,577,682 Total
20. Utang Obligasi 20. Bonds Payable
2016 2015
Rp Rp
Nilai Nominal Carrying Value
Obligasi Reliance III Tahun 2014 -- 65,000,000,000 Reliance Bonds III Year 2014
Obligasi Reliance IV Tahun 2016 100,000,000,000 -- Reliance Bonds IV Year 2016
Total 100,000,000,000 65,000,000,000 Total
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 45 paraf
Berikut ini utang obligasi Perusahaan berdasarkan jatuh temponya:
The following is the Company’s bonds payables based on maturity:
2016 2015
Rp Rp
Jatuh Tempo Setelah Satu Tahun Maturities After One Year
2017 -- 65,000,000,000 2017
2021 100,000,000,000 -- 2021
Total 100,000,000,000 65,000,000,000 Total
Obligasi Reliance IV Reliance Bond IV Pada tanggal 22 Juli 2016, Perusahaan menerbitkan Obligasi Reliance III dengan jangka waktu 1.825 hari (5 tahun) sampai dengan tanggal 22 Juli 2021 dengan jumlah pokok obligasi Rp100.000.000.000 dan tingkat bunga tetap sebesar 9.5% per tahun dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai wali amanat. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan yang dimulai pada tanggal 22 Agustus 2016. Obligasi diterbitkan dengan sistem penawaran terbatas dan tidak diperjualbelikan secara publik.
On July 22, 2016, the Company issued Reliance
Bonds III with time period 1,096 days (3 years) with
maturity date is on July 22, 2021 with the principal
amount of the bonds is Rp100,000,000,000 and a
fixed interest rate of 9.5% per annum with PT Bank
CIMB Niaga Tbk as a trustee. Interest payment
conducted each month which started on August 22,
2016. The bonds are issued under limited offer term
and not publicly traded.
Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus, namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perusahaan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari.
Bonds are not collateralized by specific collateral, but
was collateralized by all assets of the Company,
whether movable property or non-movable property,
either existing or that will exist in the future.
Perusahaan harus menginformasikan pemegang obligasi melalui agen pemantau secara tertulis antara lain selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari kalender sejak:
Perusahaan melakukan perubahan anggaran dasar;
Melakukan perubahan susunan direksi, komisaris dan pemegang saham Perusahaan;
Terjadi tuntutan perkara perdata dan/atau pidana terhadap Perusahaan;
Timbul suatu perkara atau tuntutan hukum yang terjadi antara Perusahaan dengan suatu badan pemerintah; dan
Terjadi perubahan yang dapat merugikan atas aset atau kegiatan usaha Perusahaan.
The Company must inform the bondholders through a monitoring agency in written, which is, at the latest within 14 calendar days from:
Company made changes to the articles of association;
Making changes of directors, commissioners and shareholders of the Company;
There was a lawsuit in civil and / or criminal against the Company;
Incurred a case or lawsuit that occurred between the Company with a government agency; and
There is a change that can be detrimental to assets or business activities of the Company.
Perusahaan wajib memberikan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada kepada agen pemantau paling lambat 10 hari kerja sebelum dilakukannya tindakan tindakan tersebut dibawah ini, dimana agen pemantau akan menyampaikan kepada pemegang obligasi selambat-lambatnya 5 hari kerja setelah diterimanya pemberitahuan tersebut antara lain:
The Company shall give a written notice in advance to the monitoring agent no later than 10 work days before perform such action below, whereby the monitoring agent will deliver such notice to bond holders not later than 5 work days after receipt of such notice, as follows:
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 46 paraf
Perusahaan menjual, menyewakan,
mentransfer, memindahkan hak,
menghapuskan, menjaminkan/mengagunkan
sebagian besar atau seluruh harta kekayaan
Perusahaan dengan cara bagaimanapun
juga dan kepada orang/pihak manapun juga;
Perusahaan melakukan penggabungan
usaha/ merger atau konsolidasi dengan
perusahaan lain atau memperoleh aset atau
saham dari perusahaan lain; dan
Perusahaan membayar atau membayar
kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang
berupa apapun juga yang sekarang telah
dan/atau di kemudian hari akan diberikan
oleh para pemegang saham Perusahaan
kepada Perusahaan.
The Company sell, lease, transfer, assign,
eliminate, pledging/mortgaging most or all of the
assets of the Company in any matter whatsoever
and to any person/party;
The Company exercise a merger or consolidation
with another company or acquire assets or shares
of other company; and
The Company pay or repay any bills or
receivables in that now has and/ or will be
provided in the future by the Company’s
shareholder to the Company.
Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan Obligasi Reliance IV setelah dikurangi biaya-biaya sehubungan dengan penerbitan obligasi akan dipergunakan seluruhnya oleh Perusahaan untuk modal kerja dan/atau rencana pengembangan kegiatan usaha lainnya dan pembiayaan kembali Obligasi Reliance III.
The funds obtained from the issuance of Reliance
Bond IV after deducting the expenses related to the
issuance of the bonds will be used by the Company
for working capital and/ or other business
development activity plan and for refinancing the
Reliance Bond III.
21. Laba per Saham 21. Earning per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period.
Laba Bersih: Net Income:
2016 2015
Rp Rp
Laba untuk perhitungan laba bersih Income for the calculation basic earnings
per saham dasar: 33,847,241,997 31,345,960,955 per share
Total 33,847,241,997 31,345,960,955 Total
Jumlah Saham (dalam satuan penuh): Total Shares (in full amount) :
2016 2015
Rp Rp
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa Total weighted average common shares
untuk perhitungan laba bersih per saham dasar 1,800,000,000 1,459,726,027 for the calculation basic earnings per share
Laba Bersih per Saham yang Dapat Earnings per share
Diatribusikan Kepada Pemilik 18.80 21.47 Attributable to Owners of the Entity
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 47 paraf
22. Liabilitas Imbalan Kerja 22. Employee Benefit Liability
Saldo liabilitas program imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 mengacu pada laporan Aktuaria Independen PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria No. 109/KIS/LA/03/2017 tanggal 21 Maret 2017 dan No. 3251/KIS/LA/03/2016 tanggal 21 Maret 2016.
Balance of employee benefit liability program on December 31, 2016 and 2015 based on report of PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria, independent actuary in report No. 109/KIS/LA/03/2017 dated March 21, 2017 and No. 3251/KIS/LA/03/2016 dated March 21, 2016.
Nilai kini liabilitas dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:
The present value of service cost of employee
benefit liabilities was calculated by an independent
actuary using the actuarial assumptions as follows:
2016 2015
Usia Pensiun 55 tahun/ year old 55 tahun/ year old Pension of Age
Tingkat Kenaikan Gaji 7.00% 7.00% Salary Increasing Rate
Tingkat Diskonto 8.40% 9.00% Discount Rate
Table Mortalita Tabel Mortalita Indonesia Tabel Mortalita Indonesia Mortality
tahun 2011/ Indonesia Mortality tahun 2011/ Indonesia Mortality
Table year 2011 Table year 2011
Tingkat Cacat 10% dari kemungkinan orang 10% dari kemungkinan orang Disability Rate
meninggal pada masing-masing meninggal pada masing-masing
usia/ 10% from the death usia/ 10% from the death
possibility in each age possibility in each age
Tingkat Pengunduran Diri 1% pada usia 20 tahun dan 1% pada usia 20 tahun dan Resignation Rate
menurun secara linier sampai menurun secara linier sampai
dengan usia 55 tahun/ 1 % on dengan usia 55 tahun/ 1 % on
20 years old decrease 20 years old decrease
by linear until 55 years old by linear until 55 years old
Metode Perhitungan Projected Unit Credit Projected Unit Credit Method
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Movement of employee benefit liabilities, is as follow:
2016 2015
Rp Rp
Saldo Awal Tahun 1,869,149,751 1,747,653,196 Beginning Balance
Beban Imbalan Kerja Employee Benefits Expenses
yang Diakui pada Tahun Berjalan 326,278,822 280,915,588 recognized in The Current Year
Beban Diakui di Penghasilan Expense Recognized in Other
Komprehensif Lain (OCI) (254,146,449) 159,419,033 Comprehensive Income
Saldo Akhir Tahun 2,449,575,022 1,869,149,751 Ending Balance of the Year
Rincian beban imbalan kerja tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Details of employee benefits expenses to be recognized during current year as follows:
2016 2015
Rp Rp
Beban Jasa Kini 158,055,344 123,626,800 Current Service Expenses
Beban Bunga 168,223,478 157,288,788 Interest Expenses
Beban Imbalan Kerja 326,278,822 280,915,588 Employee Benefits Expense
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 48 paraf
Liabilitias imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Employee benefits liabilites in the statements of financial position are as follows:
2016 2015
Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti 2,449,575,022 1,869,149,751 Present Value of Liabilities
Nilai Wajar Aset Program -- -- Fair Value of Plan Assets
Status Pendanaan 2,449,575,022 1,869,149,751 Funded Status
Keuntungan (Kerugian) Akturia Unrecognized Past Service Cost
yang Belum Diakui -- -- Non Vested
Nilai Kini Liabilitas 2,449,575,022 1,869,149,751 Present Value of Liabilities
Program imbalan pasti memberikan eksposur
Perusahaan terhadap risiko tingkat bunga dan risiko
gaji, sebagai berikut:
A defined benefit plan provides the Company's
exposure to interest rate risk and the risk of a salary,
as follows:
a) Risiko Tingkat Bunga
Nilai kini kewajiban pensiun imbalan pasti
dihitung menggunakan tingkat diskonto yang
ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil
obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan
suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas
program.
a) Interest Rate Risk
The present value of the defined benefit pension
obligation is calculated using a discount rate
determined by reference to yields on high quality
corporate bonds. Lower interest rates would
increase the liability bond program.
b) Risiko Gaji
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung
dengan mengacu pada gaji masa depan peserta
program. Dengan demikian, kenaikan gaji
peserta program akan meningkatkan liabilitas
program itu.
b) Risk Salaries
The present value of the defined benefit
obligation is calculated by reference to the salary
of the future program participants. Thus, the
salary increase program participants will
increase the program's liabilities.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap
perubahan asumsi aktuaria yang mungkin terjadi
pada tingkat diskonto, dengan semua asumsi lainnya
dianggap tetap. Asumsi tingkat diskonto diperoleh
berdasarkan tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah
Indonesia. Analisa sensitivitas pada tanggal 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
The following table shows the sensitivity to possible
changes in the actuary’s discount rate assumption,
with all other variables held constant. Discount rate
assumption based on Indonesian Government bonds
yield. The sensitivity analysis as of December 31,
2016 are as follows:
Dampak Terhadap
Liabilitas/
Effect on
Liability
Rp
Kenaikan 1% atas Tingkat Diskonto Increase of 1% of the Discount Rate
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja 2,387,888,130 Present Value of the Benefit Obligation
Beban Jasa Kini 155,493,786 Current Service Expenses
Penurunan 1% atas Tingkat Diskonto Decrease of 1% of the Discount Rate
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja 2,515,769,920 Present Value of the Benefit Obligation
Beban Jasa Kini 169,102,812 Current Service Expenses
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 49 paraf
23. Modal Saham 23. Share Capital
Pemegang saham Perusahaan, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dan saldo yang terkait pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders, the number of issued
and paid shares and the related balances as of
December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Pemegang Saham/ Jumlah Saham/ Persentase Jumlah/
Shareholders Number of Kepemilikkan/ Amount
Shares Percentage of
Ownership
% Rp
PT Reliance Capital Management 1,556,887,135 86.49 155,688,713,500
Masyarakat 243,112,865 13.51 24,311,286,500
Total 1,800,000,000 100.00 180,000,000,000
2016 dan/ and 2015
Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada akhir dan awal periode pelaporan adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the number of shares outstanding at the end and the beginning of the reporting period are as follows:
2016 2015
Rp Rp
Saldo Awal 1,800,000,000 900,000,000 Beginning Balance
Hak Memesan Terlebih Dahulu -- 900,000,000 Right Issue
Saldo Akhir 1,800,000,000 1,800,000,000 Ending Balance
24. Tambahan Modal Disetor - Neto 24. Additional Paid – In Capital - Net
2016 2015
Rp Rp
Agio Saham dari: Share Premium from:
Penawaran Saham Perdana 30,000,000,000 30,000,000,000 Intial Public Offering
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 308,600,631,992 308,600,631,992 Right Issue
Biaya Emisi Saham dari: Stock Issuance Costs form:
Penawaran Saham Perdana (1,899,368,008) (1,899,368,008) Intial Public Offering
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (173,344,092) (173,344,092) Right Issue
Total 336,527,919,892 336,527,919,892 Total
Sesuai dengan akta No. 566 tanggal 19 Mei 2015, PT Reliance Securities Tbk meningkatkan modal melalui portepel (right issue) sebesar Rp308.427.287.900 sehingga tambahan modal disetor Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp336.527.919.892.
In accordance with the deed No. 566 dated
May 19, 2015 , PT Reliance Securities Tbk increase
the capital through portfolio (rights issue) amounting
to Rp308,427,287,900 therefore the additional paid-
in capital of the Company on December 31, 2015
become Rp336,527,919,892.
Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum perdana Perusahaan pada tanggal 13 Juli 2005 (Catatan 1.c) dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 566 tanggal 19 Mei 2015.
Share premium and stock issuance costs were
attributed from the Company initial public offering on
July 13, 2005 (Note 1.c) and right issue based on the
Deed of Statement of Meeting Resolution No. 566
dated May 19, 2015.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 50 paraf
25. Cadangan Umum 25. General Reserves
Sebagaimana ditegaskan dalam Pernyataan Keputusan Rapat Akta Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) tanggal 15 Mei 2009 dari Notaris Eliwaty Tjitra, SH, pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum dari sebesar Rp300.000.000 menjadi Rp500.000.000.
As defined in the Annual General Meeting of
Shareholders (RUPS) dated on May 15, 2009, from
Notary Eliwaty Tjitra, SH, the shareholders approved
the addition of a general reserves which amounting
from Rp300,000,000 to Rp500,000,000.
26. Pendapatan Kegiatan Perantara
Perdagangan Efek 26. Income from Brokerage of Securities Trading
Akun ini merupakan komisi yang diperoleh Perusahaan dari aktivitas sebagai perantara perdagangan efek, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents commisions obtained by the
Company from the activity as a securities broker,
with details are as follows:
2016 2015
Rp Rp
Komisi Transaksi 45,921,851,152 56,502,685,248 Transaction Comission
Laba Terealisasi Penjualan Efek Gain from Selling of Securities
untuk Diperdagangkan - Neto (37,423,982) -- Held for Trading - Net
Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas Efek Unrealized Gain (Loss) of Securities
untuk Diperdagangkan - Neto 3,327,017,133 (267,820,200) Held for Trading - Net
Bunga Pembiayaan Penyelesaian Interest on Financing of Margin
Transaksi Marjin - Neto 37,075,014,287 23,547,624,699 Transaction Settlement - Net
Total 86,286,458,590 79,782,489,747 Total
Bunga pembiayaan penyelesaian transaksi merupakan pendapatan bunga yang diperoleh dari saldo kurang dana nasabah pihak ketiga (transaksi marjin) sehubungan dengan transaksi efek yang dilakukan oleh nasabah.
Interest on financing of transaction settlement
represents interest income from unsufficient
balances of third parties customers (margin
transactions) related to securities trading
transactions by customers. 27. Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi
Efek 27. Income from Underwriting Activity
Akun ini merupakan imbalan jasa yang diterima oleh Perusahaan sebagai penjamin emisi dan sebagai agen penjualan atas penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak memesan terlebih dahulu atas saham dan reksadana, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents the service fee received by
the Company as an underwriter and as a sales agent
on the public offering of shares and bonds as well as
a limited public offering with pre-emptive right on
shares and mutual funds, with details as follows:
2016 2015
Rp Rp
Komisi Penjaminan Underwriting Commision
Pendapatan Agen Penjualan 1,006,944,438 3,222,106,900 Selling Agent Fee
Komisi Penjaminan Emisi Efek -- 13,278,210 Underwriting Comission
Jumlah 1,006,944,438 3,235,385,110 Total
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 51 paraf
28. Pendapatan Dividen dan Bunga 28. Dividend and Interest Income
2016 2015
Rp Rp
Pendapatan Bunga Interest Income
Deposito Bank 8,914,885,805 6,197,043,545 Bank Deposits
MTN/ Obligasi 2,810,647,269 4,904,904,687 MTN/ Bond
Giro Bank 5,210,356,526 4,016,677,873 Current Accounts
Deposito KPEI 159,057,153 188,110,795 KPEI Deposits
Pendapatan Dividen 388,256,031 3,967,408 Dividend Income
Jumlah 17,483,202,784 15,310,704,308 Total
29. Beban Pemasaran 29. Marketing Expenses
Beban pemasaran terdiri dari beban atas iklan dan promosi tentang produk Perusahaan dalam berbagai jenis media pemasaran. Untuk tahun 2016 dan 2015, beban pemasaran Perusahaan adalah sebesar Rp27.047.286.608 dan Rp28.213.587.993.
Marketing expense consists of expenses
on advertising and promotion of the Company's
products in various types of media marketing.
For 2016 and 2015, the Company’s marketing
expenses amounted to Rp27,047,286,608 and
Rp28,213,587,993, respectively.
30. Beban Kepegawaian 30. Personnel Expenses
2016 2015
Rp Rp
Gaji Pokok 10,709,611,256 10,244,924,172 Basic Salaries
Bonus dan Tunjangan 1,196,436,595 1,162,691,520 Bonuses and Allowances
Lain-lain 1,630,046,090 1,541,847,803 Others
Total 13,536,093,941 12,949,463,495 Total
31. Beban Bunga dan Keuangan 31. Interest and Financial Expenses
2016 2015
Rp Rp
Bunga Utang Obligasi 8,311,226,229 7,799,998,699 Interest on Bonds Payable
Bunga Antar Perusahaan Berelasi (Catatan 32) 76,732,644 104,452,463 Intercompany Interest ( Note 32 )
Total 8,387,958,873 7,904,451,162 Total
32. Saldo dan Transaksi Kepada Pihak Berelasi 32. Transaction and Balance with Related Parties
Perusahaan, dalam kegiatan usaha normalnya, melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi dimana transaksi tersebut dilakukan dengan harga, perlakuan dan syarat, yang sama dengan pihak ketiga. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan atas transaksi-transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana dimaksudkan dalam peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.I tentang “Benturan Kepentingan Tertentu”, sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan.
The Company, in its normal business activities,
perform some transactions with related parties in
which the transaction in conducted by price, treatment
and conditions, which is equal to third party. The
Company believes that there is no conflict of interest
on transactions with related parties within included on
Bapepam and LK’s Regulations
No. IX.EI about “Specific Conflicts of Interest, up to
the date of the financial statements were completed.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 52 paraf
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of transactions with related parties are as
follows:
Pihak Berelasi / Sifat Berelasi/ Transaksi/
Related Parties Nature of Relationship Transactions
PT Reliance Capital Management Pemegang Saham/ Shareholder
PT Asuransi Reliance Indonesia Tergabung dalam Grup usaha yang
sama/ Incorporated in the Same
Business Group
Biaya dibayar dimuka dan Utang Nasabah / Prepaid
expenses and Payable to Customers
PT Usaha Pembiayaan Reliance
Indonesia
Tergabung dalam Grup usaha yang
sama/ Incorporated in the Same
Business Group
Portofolio efek, Utang Nasabah dan Beban Bunga /
Marketable securities, Payable to Customers and interest
expense
PT Reliance Manajemen Investasi Tergabung dalam Grup usaha yang
sama/ Incorporated in the Same
Business Group
Portofolio efek, dan Utang Nasabah / Marketable
Securities, and Payable to Customers
PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia Tergabung dalam Grup usaha yang
sama/ Incorporated in the Same
Business Group
Utang Nasabah / Payable to Customers
PT Suryatama Tigamitra Tergabung dalam Grup usaha yang
sama/ Incorporated in the Same
Business Group
Biaya dibayar dimuka / Prepaid expenses
Utang Nasabah, Utang lain-lain dan modal / Payable to
Customers , Other payables and capital
Ringkasan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The summary of significant balances with
related parties as of 31 December 2016 and 2015 are
as follows:
2016 2015 2016 2015
Rp Rp % %
Portofolio Efek/
Marketable Securities
Medium Term Notes - PT Usaha
Pembiayaan Reliance Indonesia -- 10,000,000,000 -- 0.90%
Total -- 10,000,000,000 0.00% 0.90%
Biaya Dibayar di Muka/
Prepaid Expense
PT Suryatama Tigamitra 1,881,600,000 2,822,400,000 0.18% 0.25%
PT Asuransi Reliance Indonesia 68,735,807 75,395,851 0.01% 0.01%
Total 1,950,335,807 2,897,795,851 0.19% 0.26%
Utang Nasabah/
Payable to Customers
Reksadana - Reliance Cerdas Terencana 300,000,000 -- 0.08% --
PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia -- 87,185,824 -- 0.01%
PT Asuransi Reliance Indonesia -- 7,776,602 -- 0.00%
Total 300,000,000 94,962,426 0.08% 0.01%
-- --
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya/
Other Short Term Financial Liabilities
PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia 334,424,472 -- 0.09% --
PT Asuransi Reliance Indonesia 30,852,000 -- 0.01% 0.00%
PT Reliance Capital Management -- 518,058,828 -- 0.05%
Total 365,276,472 518,058,828 0.10% 0.05%
Beban Bunga/ -- -
Interest Expense
PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia 76,732,644 104,452,463 0.19% 0.01%
Total 76,732,644 104,452,463 0.19% 0.01%
Persentase Terhadap Total Aset,
Liabilitas, Pendapatan dan Beban/
Percentage Related to Total Assets,
Liabilities, Revenue and Expenses
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 53 paraf
Medium Term Notes yang dimiliki Perusahaan Jatuh tempo dalam 3 tahun yaitu pada tanggal 27 Februari 2016.
Medium Term Notes of the Company due within
3 years, on February 27, 2016.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Nature of relationship of related parties transactions
are as follows:
Transaksi pihak berelasi dilakukan dengan
ketentuan yang setara dengan yang berlaku
dalam transaksi yang wajar, kecuali
diungkapkan secara khusus dalam catatan
atas laporan keuangan.
Related parties transactions performed by the
equivalent provisions which applicable in a
reasonable transaction, unless disclosed
specifically in the notes to the financial statements.
Setiap transaksi dengan pihak berelasi
berlaku kondisi dan persyaratan yang sama
dengan pihak ketiga seperti penentuan
komisi untuk transaksi perdagangan efek
maupun jaminan atas saham atas transaksi
tersebut.
All transactions with related parties apply the same
terms and conditions as with third parties such as
determining of the commission for securities
transactions and collateral for shares on the
transaction.
33. Rekening Efek 33. Securities Account
Perusahaan mengelola efek dan dana nasabah dalam Rekening Efek. Pada tanggal 30 Desember 2016 dan 2015 rekening efek yang dikelola oleh Perusahaan adalah sebesar Rp2.863.154.297.416 dan Rp4.749.694.280.356. Jumlah ini dan liabilitas kepada Nasabah yang terkait tidak diakui dalam laporan posisi keuangan Perusahaan.
The Company manages securities and
customer funds in the Securities Account. On
December 30, 2016 and 2015 securities account
maintained by the Company is Rp2,863,154,297,416
and Rp4,749,694,280,356 This amount and liabilities
related to the Customer is not recognized in the
statement of financial position of the Company.
34. Manajemen Risiko Keuangan dan
Permodalan 34. Financial Risks and Capital Management
a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko
Keuangan a. Financial Risk Management Factor and
Policies Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar yang terdiri dari risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko harga. Perusahaan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
In the operating, investing and financing, the Company faces financial risks such as credit risk, liquidity risk, market risk, which consists of currency risk, interest rate risk and price risk. The Company defines these risks as follows:
Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.
Credit risk represents the risk that arises because the debtor does not pay all or part of receivables or does not pay in a timely manner and will cause a loss to the Company.
Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Perusahaan membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo. Saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo.
Liquidity risk represents the risk of the inability of the Company to pay its liabilities as they fall due. Currently, the Company expects to pay all liabilities at maturity.
Risiko pasar terdiri dari: i. Risiko mata uang merupakan risiko
fluktuasi nilai instrumen keuangan yang
Market risk consists of: i. Currency risk represents the risk of
fluctuations in the value of financial
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 54 paraf
disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
ii. Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar, yaitu risiko arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
iii. Risiko harga merupakan dampak risiko yang terjadi karena adanya perubahan harga kuotasian dari portofolio efek - yang diperdagangkan.
instruments due to changes in foreign currency exchange rates.
ii. Interest rate risk consists of interest rate risk on fair value, which is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in market interest rates, the risk of future cash flows will fluctuate because of changes in market interest rates.
iii. Price risk is the risk of the impact of the due to changes in quoted prices of marketable securities - held for trade.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.
In order to effectively manage those risks, the Board of Directors has approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Company faces.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah
sebagai berikut:
Menetapkan rasio pinjaman nasabah
terhadap jaminan 200%;
Menetapkan konsentrasi piutang fasilitas
investasi ekuitas tidak melebihi 15% dari
nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD);
Mengambil tindakan force sell ketika rasio
piutang fasilitas investasi ekuitas nasabah
mencapai 80%; dan
Menetapkan Trading Limit Nasabah.
The major guidelines of this policy are the
following:
Establish the ratio of receivable from customers
to deposit of 200%;
Establish of concentrated receivable of margin
facility not exceeded 15% to net adjusted
working capital (MKBD);
Executed force selling when the ratio of
receivable of margin facility to deposit
exceeded 80%; and
Establish of Customer’s Trading Limit.
Risiko Kredit Credit Risk
Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari
pihak lawan atas kewajiban kontraktual yang
mengakibatkan kerugian keuangan kepada
Perusahaan. Perusahaan tidak memiliki risiko
konsentrasi kredit yang signifikan. Risiko kredit
Perusahaan terutama melekat pada kas dan
setara kas, piutang lembaga kliring dan
penjaminan dan piutang nasabah.
Credit risk arises from the risk that counterparty will default on its contractual obligations resulting in financial loss to the Company. Credit risk is primarily attributable to its cash and cash equivalents, receivable from clearing and guarantee institution and receivable from customers.
Perusahaan mengelola risiko kredit terkait
dengan simpanan dana di bank dengan hanya
menggunakan bank-bank yang memiliki reputasi
dengan predikat yang baik untuk mengurangi
kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan
bank.
The Company manages credit risk exposed from
its deposits in banks and time deposits by using
banks with good reputation and ratings to mitigagte
financial loss through potential failure of the banks.
Eksposur risiko kredit Perusahaan berkaitan
dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada
posisi kontraktual nasabah yang muncul pada
saat perdagangan. Perusahaan memiliki
The Company’s exposure to credit risk relating to
its stock broking activities is associated with its
clients’ contractual positions that arise on trading.
The Company has no significant concentration of
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 55 paraf
kebijakan untuk memastikan bahwa
perdagangan dengan nasabah sesuai dengan
riwayat kreditnya dan proses awal penerimaan
aplikasi kredit dilakukan secara selektif. Divisi
kredit menetapkan batas kredit dan tingkat
jaminan untuk klien. Dengan demikian,
Perusahaan memerlukan jaminan untuk
mengurangi risiko tersebut. Jenis instrumen yang
diterima Perusahaan atas jaminan tersebut dapat
berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.
credit risk. The Company has policies in place to
ensure that is trades with clients with appropriate
credit history and the process in receiving credit
application was conducted selectively. The credit
division sets trading limits and collateral levels for
clients. As such, the Company requires its stock
broking clients to post collaterals to mitigate such
risks. The types of acceptable instruments that the
Company may accept from clients are cash and
listed securities.
Tabel berikut menyajikan jumlah eksposur
maksimum risiko kredit atas aset keuangan:
The following table presents the maximum amount
of exposure to credit risk on financial assets:
Korporasi/ Lain-lain/ Eksposur Maksimum/
Corporate Others Maximum Exposure
Rp Rp Rp
Aset Assets
Kas dan Setara Kas 359,928,716,420 -- 359,928,716,420 Cash and Cash Equivalents
Portofolio Efek 22,500,383,469 -- 22,500,383,469 Marketable Securities
Piutang Reverse Repo - Neto 10,265,000,000 -- 10,265,000,000 Receivable from Reverse Repo - Net
Piutang dari Lembaga Kliring dan Receivable from
Penjaminan 85,481,726,082 -- 85,481,726,082 Clearing and Guarantee Institution
Piutang Nasabah 6,017,459,467 167,153,627,089 173,171,086,556 Receivables from Customers
Aset Keuangan Lancar Lainnya -- 628,108,968 628,108,968 Other Current Financial Assets
Penyertaan pada Bursa Efek 630,500,000 -- 630,500,000 Investment in Stock Exchanges
Aset Lain-lain 6,270,633,557 411,543,528,188 417,814,161,745 Other Assets--
Total Aset Keuangan 491,094,418,995 579,325,264,245 1,070,419,683,241 Total Financial Assets
Konsentrasi Risiko Kredit / Credit Risk Concentration
2016
Korporasi/ Lain-lain/ Eksposur Maksimum/
Corporate Others Maximum Exposure
Rp Rp Rp
Aset Assets
Kas dan Setara Kas 345,127,338,432 -- 345,127,338,432 Cash and Cash Equivalents
Portofolio Efek 29,432,144,338 -- 29,432,144,338 Marketable Securities
Piutang Reverse Repo - Neto 48,189,333,911 -- 48,189,333,911 Receivable from Reverse Repo - Net
Piutang dari Lembaga Kliring dan Receivable from Clearing and Guarantee
Penjaminan 62,844,619,929 -- 62,844,619,929 Institution
Piutang Nasabah 82,930,168,396 175,737,271,102 258,667,439,498 Receivables from Customers
Aset Keuangan Lancar Lainnya -- 641,097,263 641,097,263 Other Current Financial Assets
Penyertaan pada Bursa Efek 630,500,000 -- 630,500,000 Investment in Stock Exchanges
Aset Lain-lain 8,312,865,878 258,493,103,819 266,805,969,697 Other Assets
Total Aset Keuangan 577,466,970,884 434,871,472,184 1,012,338,443,068 Total Financial Assets
Konsentrasi Risiko Kredit / Credit Risk Concentration
2015
Kualitas Aset Keuangan Quality of Financial Assets
Tidak Mengalami Mengalami Penurunan Total
Penurunan Nilai/ Nilai/
Unimpair in Value Impair in Value
Rp Rp Rp
Aset Assets
Kas dan Setara Kas 359,928,716,420 -- 359,928,716,420 Cash and Cash Equivalents
Portofolio Efek Diperdagangkan 22,500,383,469 -- 22,500,383,469 Marketable Securities
Piutang Reverse Repo - Neto 10,265,000,000 -- 10,265,000,000 Receivable from Reverse Repo - Net
Piutang dari Lembaga Kliring dan Receivable from Clearing and Guarantee
Penjaminan 85,481,726,082 -- 85,481,726,082 Institution
Piutang Nasabah 173,171,086,556 -- 173,171,086,556 Receivables from Customers
Aset Keuangan Lancar Lainnya 628,108,968 -- 628,108,968 Other Current Financial Assets
Penyertaan pada Bursa Efek 630,500,000 -- 630,500,000 Investment in Stock Exchanges
Aset Lain-lain 6,270,633,557 411,543,528,188 417,814,161,745 Other Assets
Total 658,876,155,052 411,543,528,188 1,070,419,683,240 Total
2016
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 56 paraf
Tidak Mengalami Mengalami Penurunan Total
Penurunan Nilai/ Nilai/
Unimpair in Value Impair in Value
Rp Rp Rp
Aset Assets
Kas dan Setara Kas 345,127,338,432 -- 345,127,338,432 Cash and Cash Equivalents
Portofolio Efek Diperdagangkan 29,432,144,338 -- 29,432,144,338 Marketable Securities
Piutang Reverse Repo - Neto 48,189,333,911 -- 48,189,333,911 Receivable from Reverse Repo - Net
Piutang dari Lembaga Kliring dan Receivable from Clearing and Guarantee
Penjaminan 62,844,619,929 -- 62,844,619,929 Institution
Piutang Nasabah 258,667,439,498 -- 258,667,439,498 Receivables from Customers
Aset Keuangan Lancar Lainnya 641,097,263 -- 641,097,263 Other Current Financial Assets
Penyertaan pada Bursa Efek 630,500,000 -- 630,500,000 Investment in Stock Exchanges
Aset Lain-lain 266,805,969,697 -- 266,805,969,697 Other Assets
Total 1,012,338,443,068 -- 1,012,338,443,068 Total
2015
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan.
The management has establised an appropriate
liquidity risk management framework for the
management of the Company’s short, medium and
long-term funding an liquidity management
requirements. The Company manages liquidity risk
by maintaning adequate reserves, banking facilities
and by continuously monitoring forecast and actual
cash flows, and by matching the maturity profiles of
financial assets and liabilities.
Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya dari tanggal laporan posisi keuangan:
The following table analyse financial liabilities
based on their maturity since the date of statement
of financial position:
Kurang dari 3-12 Bulan/ 1-5 Tahun/ Lebih dari Total
3 Bulan/ Less than Months Years 5 Tahun/More than
3 Months 5 Years
Utang Nasabah 205,850,126,728 -- -- -- 205,850,126,728 Payable to Customers
Utang Lembaga Kliring dan Payable to Clearing and
Penjaminan 60,324,440,100 -- -- -- 60,324,440,100 Guarantee Institution
Liabilitas Keuangan Others Short Term
Jangka Pendek Lainnya 3,635,722,442 -- -- -- 3,635,722,442 Financial Liabilities
Utang Obligasi -- -- 100,000,000,000 -- 100,000,000,000 Bonds Payable
Beban Akrual 2,885,976,938 -- -- -- 2,885,976,938 Accrued Expenses
Total 272,696,266,208 -- 100,000,000,000 -- 372,696,266,208 Total
2016
Kurang dari 3-12 Bulan/ 1-5 Tahun/ Lebih dari Total
3 Bulan/ Less than Months Years 5 Tahun/More than
3 Months 5 Years
Utang Nasabah 240,692,614,858 -- -- -- 240,692,614,858 Payable to Customers
Utang Lembaga Kliring dan Payable to Clearing and
Penjaminan 35,718,374,900 -- -- -- 35,718,374,900 Guarantee Institution
Liabilitas Keuangan Others Short Term
Jangka Pendek Lainnya 3,685,577,682 -- -- -- 3,685,577,682 Financial Liabilities
Utang Obligasi -- -- 65,000,000,000 -- 65,000,000,000 Bonds Payable
Beban Akrual 2,248,177,919 -- -- -- 2,248,177,919 Accrued Expenses
Total 282,344,745,359 -- 65,000,000,000 -- 347,344,745,359 Total
2015
Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk
Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Cash flow interest rate risk is the risk that the
future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market interest
rate. Fair value interest rate risk is the risk that the
fair value of a financial instrument will fluctuate
due to changes in market interest rates.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 57 paraf
Perusahaan tidak memiliki risiko suku bunga karena pinjaman yang dimiliki Perusahaan berupa utang obligasi memiliki tingkat suku bunga tetap.
The Company has no interest rate risk since the
Company’s loan only consist of bonds payable
which has fix interest rate.
Risiko Harga Saham Equity Price Risk Efek Perusahaan dalam bentuk saham terpengaruh oleh risiko harga pasar yang timbul dari ketidakpastian nilai investasi surat berharga dimasa yang akan datang. Risiko harga saham melekat pada posisi yang diambil oleh Perusahaan dan juga pada kecukupan jaminan terhadap piutang kepada nasabah. Perusahaan mengelola risiko harga saham melalui diverifikasi dan penetapan limit atas instrumen saham secara individual dan keseluruhan serta disiplin dalam pengelolaan kecukupan jaminan dalam bentuk saham untuk piutang kepada nasabah.
The Company’s equity securities are suspectible to
market price risk arising form uncertainties about
future values of the investment securities. Equity
price risk is embedded to the position taken by the
Company and the adequacy of collateral of the
customers’ receivables. The Company manages
the equity price risk trough diversification and
placing limits on individual and total equity
instruments, and the discipline in the managing of
collateral adequancy in the form of shares for
receivables provided to the customers.
Analisa Sensitivitas Sensitivity Analysis Dengan hipotesis penurunan nilai efek diperdagangkan sebesar 1% akan menurunkan laba yang belum direalisasi atas efek diperdagangkan pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp225.003.835 dan Rp2.678.202.
By hypothesis impairment of securities held for
trading in the market by 1% would decrease the
unrealized gain on securities held for trading in
2016 and 2015 amounting to Rp225,003,835 and
Rp2,678,202, respectively.
Risiko Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.
Exchange rate or also known as financial
exchange rate is an agreement known as the
currency exchange rate for the payment of the
present or future, between the two currencies of
each country or region.
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The following table shows financial assets and
liabilities as of December 31, 2016 and 2015.
Mata Uang Mata Uang
Asing/Foreign Ekuivalen Rp/ Asing/Foreign Ekuivalen Rp/
Exchange Equivalent in Rp Exchange Equivalent in Rp
Aset Assets
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
Dolar Amerika Serikat 2,773,024.73 37,258,360,307 9,779,799.37 134,912,332,309 United States Dollar
2016 2015
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran mata uang asing terhadap Rupiah, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to
a reasonably changes of foreign currencies against
Rupiah, with all other variable held constant, with
the effect to the income before corporate tax
expenses:
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 58 paraf
2016 2015
Rp Rp
Dampak Terhadap Effect on
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Income Before Income Tax
Perubahan tingkat pertukaran Change in exchange rate
terhadap Rupiah +1% 372,583,603 1,349,123,286 against Rupiah +1%
Perubahan tingkat pertukaran Change in exchange rate
terhadap Rupiah -1% (372,583,603) (1,349,123,286) against Rupiah -1%
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan b. Fair Value of Financial Instrument Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and financial
liabilities must be estimated for recognition and
measurement or for disclosure purposes.
Nilai tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Amount Fair Value Carrying Amount Fair Value
Aset Assets
Kas dan Setara kas 359,928,716,420 359,928,716,420 345,127,338,432 345,127,338,432 Cash and Cash Equivalents
Portofolio Efek yang Diperdagangkan 22,500,383,469 22,500,383,469 29,432,144,338 29,432,144,338 Marketable Securities Held for Trade
Piutang Reverse Repo - Neto 10,265,000,000 10,265,000,000 48,189,333,911 48,189,333,911 Receivable from Reverse Repo - Net
Piutang dari Lembaga Kliring Receivable from Clearing and Guarantee
dan Penjaminan 85,481,726,082 85,481,726,082 62,844,619,929 62,844,619,929 Institution
Piutang Nasabah 173,171,086,556 173,171,086,556 258,667,439,498 517,160,543,317 Receivables from Customers
Aset Keuangan Lancar Lainnya 628,108,968 628,108,968 641,097,263 641,097,263 Other Current Financial Assets
Penyertaan pada Bursa Efek 630,500,000 630,500,000 630,500,000 630,500,000 Investment in Stock Exchanges
Aset Lain-lain 417,814,161,745 417,814,161,745 266,805,969,697 5,415,196,667 Other Assets
Total Aset Keuangan 1,070,419,683,241 1,070,419,683,241 1,009,440,773,857 1,009,440,773,857 Total Financial Assets
Liabilitas Liabilities
Utang Lembaga Kliring dan Payable to Clearing and
Penjaminan 60,324,440,100 60,324,440,100 35,718,374,900 35,718,374,900 Guarantee Institution
Utang Nasabah 205,850,126,728 205,850,126,728 240,692,614,858 240,692,614,858 Payables to Customers
Beban Akrual 2,885,976,938 2,885,976,938 2,248,177,918 2,248,177,918 Accrued Expenses
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 3,635,722,442 3,635,722,442 3,685,577,682 3,685,577,682 Other Short Term Financial Liabilities
Utang Obligasi 100,000,000,000 100,000,000,000 65,000,000,000 65,000,000,000 Bonds Payable
Total Liabilitas Keuangan 372,696,266,208 372,696,266,208 347,344,745,358 347,344,745,358 Total Financial Liabilities
Neto 697,723,417,033 697,723,417,033 662,096,028,499 662,096,028,499 Net
2016 2015
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai wajarnya.
On December 31, 2016 and 2015, management
estimates that the carrying value of financial assets
and liabilities and short-term maturities have been
determined not reflect fair value.
Berikut hirarki nilai wajar untuk aset keuangan yang pada akhir tahun dicatat menggunakan nilai wajar sebagai berikut:
Fair value hierarchy for financial assets which
stated at fair value at the end of the year is as
follows:
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Total
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Financial Assets Measured at Fair Value
melalui Laba Rugi 22,500,383,469 -- -- 22,500,383,469 through Profit or Loss
Penyertaan pada Bursa Efek -- -- 630,500,000 630,500,000 Investment in Stock Exchanges
Investasi pada Entitas Asosiasi -- -- 70,030,083,697 70,030,083,697 Investment in Associate
Total 22,500,383,469 -- 70,660,583,697 93,160,967,166 Total
2016
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Total
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Financial Assets Measured at Fair Value
melalui Laba Rugi 19,432,144,338 -- 10,000,000,000 29,432,144,338 through Profit or Loss
Penyertaan pada Bursa Efek -- -- 630,500,000 630,500,000 Investment in Stock Exchanges
Investasi pada Entitas Asosiasi -- -- 62,018,357,158 62,018,357,158 Investment in Associates
Total 19,432,144,338 -- 72,648,857,158 92,081,001,496 Total
2015
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 59 paraf
c. Manajemen Permodalan c. Capital Management
Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholder lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan.
The Company’s objectives when managing capital
are to safeguard the Company is ability to continue
as a going concern in order to provide returns to
shareholders and benefits for other stakeholders,
and to maintain an optimal capital structure.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure,
the Company may adjust the amount of dividends
paid to shareholders, return capital to shareholders
or issue new shares to reduce debt.
Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti yang disebutkan dalam peraturan OJK No V.D.5 dan peraturan OJK No. X.E.1, yang antara lain menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk perusahaan efek yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek sebesar Rp25.000.000.000. Apabila tingkat modal kerja minimum berada dibawah jumlah minimum yang ditetapkan oleh regulator, Perusahaan berisiko dikenakan berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha.
The Company is also required to maintain
minimum net working capital requirements as
imposed by OJK regulation No. V.D.5 and OJK
regulation No. X.E.1, among others, determines
the Adjusted Net Working Capital for securities
companies that operate as brokerage dealer,
investment manager anf underwriter amounting to
Rp25,000,000,000. If minimum working capital fall
below the required minimum amounts set by the
regulators, the Company could expose various
sanctions ranging from fines and censure to
imposing partial or complete restrictions on its
ability to conduct business.
Untuk mengawasi risiko ini, Perusahaan melakukan hal-hal berikut:
Mengevaluasi tingkat kebutuhan modal
kerja berdasarkan peraturan regulator;
Memantau perkembangan peraturan
tentang modal kerja bersih yang
disyaratkan; dan
Mempersiapkan peningkatan batas
minimum yang diperlukan sesuai peraturan
yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di
masa datang.
To address this risk, the Company made the
following:
Evaluates the levels of regulatory capital
requirements;
Monitors regulations development regarding
net working capital requirements; and
Prepare for increases in the required
minimum levels of regulatory capital that
may occur from time to time in the future.
35. Modal Kerja Bersih Disesuaikan 35. Net Adjusted Working Capital
Dalam kaitan dengan permodalan dan untuk memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan operasional Perusahaan Efek, maka perlu dilakukan peningkatan modal disetor dan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Perusahaan Efek.
In relation to capital and to strengthen the financial
condition and operational ability of the Securities
Companies, it is necessary to increase the
Securities Firms’ paid in capital and net adjusted
working capital (MKBD).
Sehubungan hal tersebut, Pemerintah mengeluarkan 2 keputusan yang terkait dengan peningkatan modal disetor dan MKBD Perusahaan Efek, yaitu Keputusan Menteri Keuangan No. 153/PMK.010/ 2010 tanggal 31 Agustus 2010 tentang “Kepemilikan Saham
With regard to this matter, the Goverment has issued
2 decrees to increase the securities companies paid-
up capital and MKBD, that is the Decree of the
Minister of Finance No. 153/PMK.010/ 2010 on
31 August 2010 regarding “The Shareholding and
Capital of Securities Company”, the Decree of the
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 60 paraf
dan Permodalan Perusahaan Efek”, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-20/PM/2003 dan No. Kep-566/ BL/2011 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan, dimana perusahaan efek yang melakukan kegiatan sebagai perantara pedagang efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib memilki modal disetor sekurang-kurangnya sebesar Rp30.000.000.000 dan MKBD sekurang-kurangnya sebesar Rp25.000.000.000 pada tahun 2016 dan 2015.
Chairman of Bapepam-LK No. Kep-20/PM/2003 and
No. Kep-566/BL/2011 regarding the Maintenance and
Reporting of Net Adjusted Working Capital, which
require securities companies operating as a broker
administrating customers’s stock account shall
maintain a paid in capital at minimum of
Rp30,000,000,000 and MKBD at minimum of
Rp25,000,000,000 in 2016 and 2015.
Pada tanggal 30 Desember 2016 jumlah MKBD Perusahaan sebesar Rp175.387.992.810. Dengan demikian, MKBD Perusahaan sudah di atas ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK. Berdasarkan Laporan Pemeriksaan Khusus Bursa Efek Indonesia No. S-07415/BELANG/11.2016 tanggal 30 November 2016 terdapat ketidakakuratan pencatatan MKBD, dimana dilakukan set off utang dengan piutang atas pihak/nasabah yang berbeda sehingga MKBD yang telah dilaporkan secara harian ke OJK dan KPEI tidak menunjukkan kondisi sebenarnya. Atas ketidakakuratan ini Perusahaan telah menerima sanksi peringatan tertulis dan denda sebesar Rp100.000.000. Perusahaan telah membayar sanksi denda tersebut. Nilai MKBD dengan set off dan tanpa set off per 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
As of December 30, 2016 the Company’s MKBD is
amounting to Rp175,387,992,810. In hence, the
Company’s MKBD is above the Bapepam-LK’s
requirement. Based on Indonesia Stock Exchange
Special Audit Report No. S-07415/BELANG/11.2016
dated November 30, 2016, there are inaccuracies in
recording of MKBD where there are set off between
payables and receivables with different customers
so that the MKBD reported daily to OJK and KPEI
not showing the actual conditions. For this
inaccuracies, the Company has received written
warning and penalty amounting to Rp100,000,000.
The Company has paid the penalty mentioned
above. The MKBD with and without set off as of
December 31, 2015 and January 1, 2015/December
31, 2014 are as follows:
Dengan Tanpa Dengan Tanpa
Set Off/ Set Off/ Set Off/ Set Off/
With Without With Without
Set Off Set Off Set Off Set Off
Rp Rp Rp Rp
236,347,482,985 127,373,586,696 147,235,550,813 (128,746,699,657)
30 Desember/ December 2015 30 Desember/ December 2014
36. Perikatan dan Kontijensi 36. Commitments and Contigencies
1. Perusahaan memperoleh dua fasilitas intraday
dari PT Bank Central Asia Tbk yaitu untuk pembelian Surat Utang Negara dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000.000 dan untuk penyelesaian transaksi saham dengan jumlah maksimum Rp 50.000.000.000. Perjanjian tersebut telah beberapa kali diubah dan diperpanjang, terakhir pada tanggal 18 April 2016 dengan perjanjian No. 101/Add-KCK/2014 dan No. 102/Add-KCK/2014. Perusahaan juga memperoleh fasilitas Rekening Koran dan Bank
1. The Company acquired two intraday facility
from PT Bank Central Asia Tbk is for the
purchase of Government Securities with the
maximum amount of Rp 100,000,000,000 and
for the settlement of stock transactions with a
maximum amount of Rp 50,000,000,000. The
agreement has been amended and extended
several times, recently on April 18, 2016 with
the agreement No. 101/Add-KCK/2014
and No. 102/Add-KCK/2014. The Company
also obtained Bank Overdraft and Bank
Guarantee facility with the maximum
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 61 paraf
Garansi dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 50.000.000.000 dan Rp 8.000.000.000 dengan perjanjian No. 103/Add-KCK/2016. Fasilitas-fasilitas ini telah diperpanjang berdasarkan surat No 40165/GBK/2016 yang berlaku sampai dengan 14 September 2016.
amount of Rp 50,000,000,000 and
Rp 8,000,000,000, respectively with the
agreement No. 103/Add-KCK/2014. These
facilities have been extented based on letter
No. 40165/GBK/2016 which is valid until
September 14, 2016.
2. Sehubungan dengan penerbitan Utang Obligasi Perusahaan dengan sistem penawaran terbatas maksimal sebesar nominal Rp150.000.000.000 pada tanggal 22 Juli 2016, Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk pendaftaran obligasi dengan No. SP-0038/P-EBH/KSEI/0716, dan akta perjanjian agen pembayaran No. 1113 tanggal 30 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Rosita Rianauli Sianipar, SH, MKn, notaris di Jakarta.
2. In connection with the issuance of Bonds by the
Company by limited offering maximum at an
amount of Rp150,000,000,000 on July 22,
2016, the Company entered into an agreement
with the Indonesian Central Securities
Depository for registration of bonds
No. SP-0038/P-EBH/KSEI/ 0716, and deed of
payment agent agreement No. 1113 dated
June 30, 2016, by Rosita Rianauli Sianipar, SH,
Mkn, notary in Jakarta.
3. Sehubungan dengan penerbitan Utang Obligasi Perusahaan sebesar nominal Rp150.000.000.000 pada tanggal 22 Juli 2016, Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk selaku agen pemantau yang tertuang dalam akta No 1113 tanggal 30 Juni 2016, dibuat dihadapan Rosita Rianauli Sianipar, SH, MKn, notaris di Jakarta.
3. In connection with the issuance of Bonds by the
Company by limited offering at an amount of
Rp150,000,000,000 on July 22, 2016, the
Company entered into an agreement with PT
Bank CIMB Niaga Tbk as the monitoring agent
which is stated in deed No. 1113 dated June
30, 2016 of Rosita Rianauli Sianipar , SH, Mkn,
notary in Jakarta.
4. Berdasarkan perjanjian tertanggal 12 Januari 2015 yang disepakati antara Perusahaan dengan pemegang saham utama (PT Reliance Capital Management), dimana Perusahaan akan membayar management fee atas jasa pendampingan teknis sebesar persentase tertentu dari laba sebelum pajak.
4. Under the agreement dated January 1, 2015
agreed between the Company and major
shareholders (PT Reliance Capital
Management), whereby the Company will pay a
management fee for advisory services of a
certain percentage from income before taxes.
5. Litigasi 5. Litigations
1. Berdasarkan surat dari Andi F. Simangunsong (AFS Partnership), konsultan hukum Perusahaan, No. 015/AFS-RS/I/2017 tanggal 18 Januari 2017 perihal update dan penjelasan posisi hukum dari Perusahaan terkait dengan permasalahan penyelesaian transaksi perdagangan saham PT Sekawan Inti Prima Tbk (SIAP) meyakini bahwa:
Perusahaan tidak gagal bayar dan tidak ada kewajiban membayar kepada para anggota bursa karena sejak awal disepakati bahwa transaksinya dilakukan dengan mekanisme FOP (free of payment) T+3. Namun sebaliknya pihak lawan transaksi (counterparty) dari Perusahaan yang belum melakukan kewajibannya menyerahkan saham SIAP yang telah gagal serah; dan
1. Based letter from Andi F. Simangunsong (AFS Partnership), legal consultant of the Company, No. 015 / AFS-RS / I / 2017 dated January 18, 2017 regarding the update and statements of the Company's legal position on the issues of shares transaction settlement PT Sekawan Inti Prima Tbk (SIAP) believes that:
The Company is not in default and there is no obligation to pay to the members of the stock exchange because from the beginning it was agreed that the transaction carried out with the mechanism of FOP (free of payment) T+3. Thus on the contrary the counterparties has fail to performed his obligation to deliver SIAP shares; and
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 62 paraf
Kegagalan melaksanakan kewajiban dalam melakukan penyerahan saham SIAP yang telah disepakati secara hukum merupakan bentuk wanprestasi atau cidera janji dari para anggota bursa kepada Perusahaan.
2. Perusahaan telah melaporkan beberapa nasabahnya ke Polres Metro Jakarta Utara dengan rincian sebagai berikut:
Nasabah JBE008 dengan berkas No. TBL/366/K/III/2017/PMJ/RESJU tanggal 23 Maret 2017. Berdasarkan surat No. 085/AFS/-RS/III/2017 tanggal 29 Maret 2017 dari AFS Partnership, konsultan hukum, Perusahaan berhak melakukan upaya hukum untuk menagih piutang tersebut.
Nasabah JBX001 dengan berkas No. TBL/365/K/III/2017/PMJ/RESJU tanggal 23 Maret 2017. Berdasarkan surat No. 095/AFS/-RS/III/2017 tanggal 29 Maret 2017 dari AFS Partnership, konsultan hukum, Perusahaan berhak melakukan upaya hukum untuk menagih piutang tersebut.
Nasabah SLS088 dengan berkas No. TBL/598/K/V/2016/PMJ/RESJU tanggal 10 Mei 2016. Berdasarkan surat No. 093/AFS/-RS/III/2017 tanggal 29 Maret 2017 dari AFS Partnership, konsultan hukum, Perusahaan berhak melakukan upaya hukum untuk menagih piutang tersebut.
Nasabah MLI009 dengan berkas No. TBL/367/K/III/2017/PMJ/RESJU tanggal 23 Maret 2017. Berdasarkan surat No. 090/AFS/-RS/III/2017 tanggal 29 Maret 2017 dari AFS Partnership, konsultan hukum, Perusahaan berhak melakukan upaya hukum untuk menagih piutang tersebut.
Nasabah JPH036 dengan berkas No. TBL/610/K/V/2016/PMJ/RESJU tanggal 13 Mei 2016. Berdasarkan surat No. 094/AFS/-RS/III/2017 tanggal 29 Maret 2017 dari AFS Partnership, konsultan hukum, Perusahaan berhak melakukan upaya hukum untuk menagih piutang tersebut.
Failure to fulfill the obligations in conducting the SIAP shares agreed legally is a form of default or breach of contract of the members of the stock exchange to the Company.
2. The Company filed reports some of its customers to Polres Metro Jakarta Utara with details as follows:
Customer JBE008 with file No. TBL/366/K/III/2016/PMJ/RESJU dated March 23, 2017. Based on letter No. 085/AFS/-RS/III/2017 dated March 29, 2017 from AFS Partnership, legal consultan, the Company have the right to take legal actions to collect these receivables.
Customer JBX001 with file No. TBL/365/K/III/2016/PMJ/RESJU dated March 23, 2017. Based on letter No. 095/AFS/-RS/III/2017 dated March 29, 2017 from AFS Partnership, legal consultan, the Company have the right to take legal actions to collect these receivables.
Customer SLS088 with file No. TBL/598/K/V/2016/PMJ/RESJU dated May 10, 2016. Based on letter No. 093/AFS/-RS/III/2017 dated March 29, 2017 from AFS Partnership, legal consultan, the Company have the right to take legal actions to collect these receivables.
Customer MLI009 with file No. TBL/366/K/III/2016/PMJ/RESJU dated March 23, 2017. Based on letter No. 090/AFS/-RS/III/2017 dated March 29, 2017 from AFS Partnership, legal consultan, the Company have the right to take legal actions to collect these receivables.
Customer JPH036 with file No. TBL/610/K/V/2016/PMJ/RESJU dated May 13, 2016. Based on letter No. 094/AFS/-RS/III/2017 dated March 29, 2017 from AFS Partnership, legal consultan, the Company have the right to take legal actions to collect these receivables.
3. Berdasarkan pendapat hukum dari AFS Partnership, konsultan hukum, atas piutang nasabah yang direklasifikasi ke aset lain-lain seperti dijelaskan pada Catatan 15, dengan dukungan dari Perusahaan, AFS Partnership berkeyakinan piutang-piutang tersebut dapat tertagih.
3. Based on legal opinion from AFS Partnership, legal consultant, the receivables from customers reclassified to other assets as described on Note 15, with support from the Company, AFS Partnership believes that the receivables are colectible.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 63 paraf
37. Reklasifikasi Akun 37. Accounts Reclassification
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan per 31 Desember 2015 dan 2014 telah direklasifikasi sesuai dengan penyajian laporan posisi keuangan per 31 Desember 2016 untuk tujuan perbandingan.
Some account on statement of financial positions as of December 31, 2015 and 2014 has been reclassified in accordance with the financial statement presentation as of December 31, 2016 for comparative purposes.
Sebelum Setelah
Reklasifikasi/ Reklasifikasi/
Before After
Reclassification Reclassification
Rp Rp
Piutang Nasabah 517,160,543,317 258,667,439,498 Receivables from Customers
Aset Lain-Lain 8,312,865,878 266,805,969,697 Other Assets
31 Desember 2015/
2015
Beberapa akun dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 telah direklasifikasi sesuai dengan penyajian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 untuk tujuan perbandingan.
Some account on statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2015 and 2014 has been reclassified in accordance with the statement of profit or loss and other comprehensive income presentation for the year ended December 31, 2016 for comparative purposes.
Sebelum Setelah
Reklasifikasi/ Reklasifikasi/
Before After
Reclassification Reclassification
Rp Rp
Pos yang akan Direklasifikasi Item that May be Reclassified
ke Laba Rugi Subsequently to Profit or Loss
Laba (Rugi) Belum Direalisasi atas Perubahan Unrealized Gain (Loss) on Change
Kepemilikan pada Entitas Asosiasi (1,157,787,000) (1,134,266,116) in Ownership Interest in Associates
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak Income Tax Related to Item
akan Direklasifikasi ke Laba Rugi 289,446,750 283,566,529 Not Realized to Profit or Loss
Pos yang Tidak akan Direklasifikasi Item that Will not be Reclassified
ke Laba Rugi to Profit or Loss
Bagian Pengukuran Kembali atas Program Portion of Remeasurement of Defined
Imbalan Pasti Entitas Asosiasi -- (23,520,884) Benefit Plan of Associates
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak Income Tax Related to Item that Will
akan Direklasifikasi ke Laba Rugi -- 5,880,221 Not be Reclassified to Profit or Loss
2015
38. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 38. Events After The Reporting Period
a. Pada tanggal 23 Januari 2017, Perusahaan
menerima Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk masa pajak Januari sampai dengan September 2016 sebesar Rp11.317.095.
a. On January 23, 2017, the Company received Tax Collection Letter (STP) of Income tax Art 21 from January to September 2016 amounted to Rp11,317,095.
b. Pada tanggal 8 Februari 2017, Perusahaan telah menerima pelunasan piutang repo per 31 Desember 2016 dari nasabah dengan kode JBM298.
b. On February 8, 2017, the Company has received payment for reverse repo receivable as of December 31, 2016 from customer code JBM298.
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 64 paraf
c. Pada bulan Maret 2017 Perusahaan telah mengadukan beberapa nasabahnya dengan rincian sebagai berikut:
c. On March 2017, the Company filed complain reports against some of its customers with details as follows:
1. Nasabah dengan kode JBE008 telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara sesuai dengan berkas No. TBL/366/K/III/2017/PMJ/RESJU tanggal 23 Maret 2017.
1. Customer code JBE008 has been reported
to Polres Metro North Jakarta in accordance
with file No. TBL/366/K/III/2016/PMJ/RESJU
dated March 23, 2017.
2. Nasabah dengan kode JBX001 telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara sesuai dengan berkas No. TBL/365/K/III/2017/PMJ/RESJU tanggal 23 Maret 2017.
2. Customer code JBX001 has been reported
to Polres Metro North Jakarta in accordance
with file No. TBL/365/K/III/2016/PMJ/RESJU
dated March 23, 2017.
3. Nasabah dengan kode MLI009 telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara sesuai dengan berkas No. TBL/367/K/III/2017/PMJ/RESJU tanggal 23 Maret 2017.
3. Customer code MLI009 has been reported to
Polres Metro North Jakarta in accordance
with file No. TBL/366/K/III/2016/PMJ/RESJU
dated March 23, 2017.
39. Transaksi Non Kas 39. Non Cash Transaction
Transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas yaitu:
Transaction activities not affecting cash flow include:
2016 2015
Rp Rp
Penambahan Investasi pada Entitas Addition of Investment in
Asosiasi melalui: Associates through:
Reklasifikasi Uang Muka Investasi Saham -- 60,000,000,000 Reclassification of investment advances
Pengakuan Laba dan Penghasilan Revenue Recognition and Other
Komprehensif Lain 8,011,726,539 2,018,357,158 Comprehensive Income
Pelunasan Obligasi RELI III melalui Penerbitan RELI III Bond Repayment by Issuing
Obligasi RELI IV 65,000,000,000 -- RELI Bond IV
Jumlah 73,011,726,539 62,018,357,158 Total
40. Standar dan interpretasi telah diterbitkan
tapi belum diterapkan 40. Standards and interpretations issued not yet
adopted
Berikut ini adalah pengesahan amandemen dan penyesuaian atas ISAK dan PSAK yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK-IAI) di tahun 2015 dan 2016, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016, adalah sebagai berikut:
The following are ratification of amendments and improvements of ISAK and PSAK issued by the Financial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) in 2015 and 2016, but not yet effective for the year started on or after January 1, 2016, are as follows:
1. Amandemen, interpretasi dan standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan, yaitu:
1. Amendment, the following interpretations and standards effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with earlier application permitted, are as follows:
- Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan;
- ISAK No. 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup
- Amendments to PSAK No. 1: Presentation of Financial Statements; - ISAK No. 31: Interpretation of the Scope of
PT RELIANCE SECURITIES Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RELIANCE SECURITIES Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Continued) For The Years Ended
December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d1/March 31, 2017 65 paraf
PSAK No. 13 :Properti Investasi; - PSAK No. 3 (Revisi 2016): Laporan Keuangan
Interim;
PSAK No. 13: Investment Property; - PSAK No. 3 (Revised 2016): Interim Financial
Reporting; - PSAK No. 24 (Revisi 2016): Imbalan Kerja;
- PSAK No. 58 (Revisi 2016): Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan;
- PSAK No. 60 (Revisi 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan
- PSAK No. 24 (Revised 2016): Employee Benefits; - PSAK No. 58 (Revised 2016): Non-current
Assets Held for Sale and Discontinued Operations; - PSAK No. 60 (Revised 2016): Financial
Instruments: Disclosures
2. Amandemen dan standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan, yaitu:
2. Amendments and following standards effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with earlier application permitted, are as follows:
- Amandemen PSAK No. 16: Agrikultur Tanaman Produksi;
- PSAK No. 69: Agrikultur; - Amandemen PSAK No. 2: Laporan Arus Kas; - Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan
- Amendments to PSAK No. 16: Agriculture Crop Production;
- PSAK No. 69: Agriculture; - Amendments to PSAK No. 2: Statement of
Cash Flows; - Amendments to PSAK 46: Income Taxes
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dan penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan.
As at the authorization date of this financial statemens, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Company’s financial statements.
41. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan
Keuangan 41. Management’s Responsibility on the
Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diotorisasi untuk terbit pada tanggal 27 Maret 2017.
The Company’s management is responsible for preparation and presentation of the financial statements which were authorized to be issued on March 27, 2017.
r Utamrur
PT Reliance Securities TbkLaporan Tahunan 2016 Annual Report98
Profil PerusahaanCompany Profile
Kinerja 20162016 Performance
Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analyst
Laporan ManajemenManagement Report
Securities
Securities
PT RELIANCE SECURITIES TbkReliance Capital Building
Jl. Pluit Sakti Raya No. 27ABPluit - Jakarta 14450, Indonesia
T. +62-21 661 7768F. +62-21 661 9884
LAPORAN TAHUNANAnnual Report SUSTAINABLE
AND INTEGRATEDGROWTH2016
2016
www.reliance-securities.comwww.relitrade.com
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report 2016
Pertumbuhan Berkelanjutandan Terpadu
SUSTAINABLE AND INTEGRATED GROWTH
Pertumbuhan Berkelanjutan dan Terpadu
Secu
rities