184
Annual Report 2010 Laporan Tahunan Strengthening Capabilities, Enhancing Value Memperkuat Kemampuan, Mengembangkan Nilai

Laporan tahunan 2010

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

Page 1: Laporan tahunan 2010

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Prudential Tower 15th FloorJl. Jend Sudirman Kav 79

Jakarta, 12910Tel. (62-21) 5795 7718Fax.(62-21) 5795 7719

www.londonsumatra.com

PT PP Lo

nd

on

Sum

atra In

do

nesia T

bk

Annual Report 2010 Laporan TahunanAnnual Report 2010 Laporan Tahunan

Strengthening Capabilities,Enhancing Value

Memperkuat Kemampuan,Mengembangkan Nilai

Stren

gthenin

g Capabilities, E

nhan

cing V

alueAnnual R

eport 20

10 Laporan

Tahunan

Strengthening Capabilities,Enhancing Value

Memperkuat Kemampuan,Mengembangkan Nilai

Page 2: Laporan tahunan 2010

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra IndonesiaTbk

The Company

The Consolidated Financial Statements

Perseroan

Laporan Keuangan Konsolidasi

4. Corporate Structure Struktur Perusahaan

5. Organization Structure Struktur Organisasi

6. 2010SignificantEvents Peristiwa Penting 2010

12. Financial Highlights Ikhtisar Keuangan

14. Operational Highlights Ikhtisar Operasional

16. Share Information Informasi Saham

16. Capital Movement Pergerakan Modal 1

2 The ReportsLaporan20. From the Desk of President Commissioner Sambutan Presiden Komisaris

24. From the Desk of President Director

Sambutan Presiden Direktur

28. Financial Review Tinjauan Keuangan

34. Operational Review Tinjauan Operasional

42. Research and Development Penelitian dan Pengembangan

46. Environmentand Corporate Social Responsibility Lingkungan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate DataData Perusahaan68. BoardofCommissioners’Profile ProfilDewanKomisaris

74. BoardofDirectors’Profile ProfilDireksi

80. CommitteeMembers’Profile ProfilAnggotaKomite

82. SeniorOfficers Pejabat Senior

84. EstateLocationMap Peta Lokasi Perkebunan

86. Factory Location Map Peta Lokasi Pabrik

88. Corporate Information Informasi Perusahaan

90. RatificationofAnnualReport Pengesahan Laporan Tahunan

3

4

CONTENTSDaftar Isi

50. Human Capital Report Laporan Sumber Daya manusia

54. Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan

65. Audit Committee Report Laporan Komite Audit

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Prudential Tower 15th FloorJl. Jend Sudirman Kav 79

Jakarta, 12910Tel. (62-21) 5795 7718Fax.(62-21) 5795 7719

www.londonsumatra.com

Strengthening Capabilities,Enhancing Value

Memperkuat Kemampuan,Mengembangkan Nilai

Page 3: Laporan tahunan 2010

VISION, MISSION,cOre VALUeSVisi, Misi, Nilai-Nilai Perusahaan

VisionVisi

MissionMisi

Core ValuesNilai-NilaiPerusahaan

To be the Leading 3C (Crops, Cost, Conditions)and Research-Driven Sustainable Agribusiness

Menjadi Perusahaan Agribisnis Terkemuka yang Berkelanjutan dalam hal Tanaman, Biaya, Lingkungan (3C) yang Berbasis Penelitian dan Pengembangan

• Integrity - Honesty & Responsibility• Teamwork - Mutual Respect & Caring• Excellence - Discipline & Continuous

Improvement (Kaizen)

• Integritas - Jujur & Bertanggung Jawab• Kerjasama - Saling Menghormati & Peduli• Unggul - Disiplin & Perbaikan Terus Menerus

To Add Value for Stakeholders in Agribusiness Industry

Menambah Nilai bagi “Stakeholders” di Bidang Agribisnis

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 1

Page 4: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk2

The companyPerseroan

Page 5: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 3

The origin of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk goes back more than a century to 1906 with the initiatives of the London-based Harrisons & Crosfield Plc, as a general trading and plantation management services firm. The London-Sumatra plantations, which later came to be known as “Lonsum”, evolved over time to become one of the world’s renowned plantation companies, with over 100,000 hectares of planted oil palm, rubber, cocoa and tea plantations spread across Indonesia’s four largest islands.

Having diversified into rubber, tea and cocoa in its early years, Lonsum concentrated on rubber throughout Indonesia’s formative years as an independent nation, and commenced oil palm production in the 1980s. By the end of the following decade, oil palm had replaced rubber as the Company’s primary commodity. Lonsum’s 38 inti estates (Company owned) and 13 plasma estates (smallholder farmers), which are currently operational in Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi, make use of advanced research and development as well as agro-management expertise and a highly skilled and an experienced workforce.

The scope of the business has broadened to include plant breeding, planting, harvesting, processing and the selling of palm products, rubber, seeds, cocoa and tea. The Company now has 22 processing facilities which are operational in Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi. Lonsum is also known in the industry for the quality of its oil palm seeds, and this business is now part of the growth driver for the Company.

Lonsum is currently the second largest producer of certified sustainable palm oil (CSPO) in Indonesia, having been certified by the Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) in 2009 following an independent expert audit of its North Sumatra estates and mills. Lonsum’s commitment as a sustainable palm oil producer is further demonstrated by passing the annual surveillance audit in 2010.

In 1994, Harrisons & Crosfield sold its entire interest in Lonsum to PT Pan London Sumatra Plantation (PPLS), which took Lonsum public by listing its shares on the Jakarta and Surabaya stock exchanges in 1996. In October 2007, Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri), the plantation arm of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, became the Company’s majority shareholder through its Indonesian subsidiary, PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), hence become part of Indofood Group (Group). In December 2010, IndoAgri divested 8% interest in Lonsum, of which 3.1% sold to SIMP. This divestment has increased Lonsum’s public float to 40.5% from 35.6%.

Sejarah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons & Crosfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London-Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama “Lonsum”, berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih dari 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan teh di empat pulau terbesar di Indonesia.

Di awal berdirinya, Perseroan melakukan diversifikasi melalui penanaman karet, teh dan kakao. Di awal kemerdekaan Indonesia, Lonsum lebih memfokuskan usahanya pada tanaman karet, dan kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980. Pada akhir dekade ini, kelapa sawit telah menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan. Lonsum memiliki sebanyak 38 perkebunan inti dan 13 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, yang memanfaatkan keunggulan Perseroan di bidang penelitian dan pengembangan, keahlian di bidang agro-manajemen, serta tenaga kerja yang terampil dan profesional.

Lingkup usaha telah berkembang meliputi pemuliaan tanaman, penanaman, pemanenan, pengolahan dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan memiliki 22 fasilitas pengolahan di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Lonsum juga dikenal sebagai produsen bibit kelapa sawit yang berkualitas, yang kini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan Perseroan.

Lonsum merupakan penghasil minyak sawit lestari (CSPO) terbesar kedua di Indonesia yang telah menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di tahun 2009 setelah pelaksanaan audit ahli independen atas perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Sumatera Utara. Komitmen Lonsum sebagai produsen minyak sawit lestari berlanjut dengan keberhasilan menyelesaikan audit tahunan di tahun 2010.

Di tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang kemudian mencatatkan Lonsum sebagai perusahaan publik melalui pencatatan saham diBursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri), anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk di bidang perkebunan, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia,PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), sehingga Perseroan menjadi bagian dari Indofood Grup (Grup). Di bulan Desember 2010, IndoAgri melepaskan 8% kepemilikannya di Lonsum, dimana 3,1% dijual ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini telah meningkatkan porsi saham bagi investor publik menjadi sebesar 40,5% dari 35,6%.

Page 6: Laporan tahunan 2010

4 LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Indofood Singapore Holdings Pte Ltd

Indofood Oil &Fats Pte Ltd

Public

Public

83.8 %

68.9%

100.0 %

90.0 %

8.4 %

40.5 %

31.1 %

59.5 %

cOrPOrATe STrUcTUreStruktur Perusahaan

Page 7: Laporan tahunan 2010

5LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

OrgANIzATION STrUcTUre

Struktur Organisasi

NSJSOperations Directorate

AreaAgronomy

Serdang

AreaAgronomyLima Puluh

AreaAgronomy

Jasul

AreaProcessing A

AreaProcessing C

President’sOffice

Board of Directors

Board ofCommissioners

Sales

Internal Audit & Risk Management

CorporateSecretary &Legal Affairs

SSKTOperationsDirectorate

Area AgronomyMuba

AreaAgronomy

Bingin Teluk

AreaAgronomy

Muara Rupit

AreaAgronomy

Lahat

AreaAgronomy

Cengal

AreaAgronomy

Kaltim

Estate Services

PlasmaOperational

Jade Project

AreaProcessing B

AreaProcessing D

Human ResourcesDirectorate

Human Resources

Procurement & General Services

Directorate

Procurement

General Services

FinanceDirectorate

Treasury

Financial Control

Accounting& Taxation

InformationTechnology

Services

Investor Relations& Communications

Environment& CSR

Engineering& Processing

Research &Development

OperationsAdministration

EstatesCoordination& Inspection

Page 8: Laporan tahunan 2010

6 LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

2010SIgNIfIcANT eVeNTSPeristiwa Penting 2010

Palm Oil Mill Pahu Makmur & SMK3 & OHSAS 18001: 2007 Certificate Award Ceremony.

Upacara pemberian Sertifikasi SMK3 & OHSAS 18001:2007 untuk Pabrik Sawit di Pahu Makmur.

March 2010

Lonsum passed the annual surveillance audit from TUV Nord for the North Sumatra estates and mills that recently received RSPO certification in 2009.

Lonsum berhasil menyelesaikan proses audit tahunan dari TUV Nord untuk seluruh perkebunan dan pabrik kelapa sawitnya di Sumatera Utara, yang di tahun 2009 telah menerima sertifikasi RSPO.

February 2010 November 2010Sei Lakitan & Turangie POM received Blue Grade for PROPER and 16 estates/mills received Gold Flags certificates from SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) & OHSAS (Occupational Health and Safety System).

Lonsum deleverage its financial position by fully paying the US$32.7 million loan in November 2010.

Penyerahan Peringkat Biru untuk PROPER untuk Sei Lakitan & Turangie POM dan sertifikasi Bendera Emas dari SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) & OHSAS (Occupational Health and Safety System) untuk 16 area perkebunan/pabrik minyak sawit.

Pelunasan pinjaman sebesar US$32,7 juta di bulan November 2010 untuk memperkuat posisi keuangan Lonsum.

Lonsum’s headquarter moved to a new office at Prudential Tower 15th Floor, Jakarta.

IndoAgri, Lonsum’s parent company, divested approx. 8% interest in Lonsum, of which 3.1% were sold to SIMP. With this, SIMP’s interest in Lonsum has increased from 56.4% to 59.5%.

Lonsum menempati gedung baru untuk kantor pusatnya di Prudential Tower Lantai 15, Jakarta.

IndoAgri, induk perusahaan Lonsum, melakukan divestasi sekitar 8% kepemilikan di Lonsum, dimana 3,1% dijual ke SIMP. Dengan demikian, kepemilikan SIMP atas Lonsum meningkat dari 56,4% menjadi 59,5%.

December 2010

Page 9: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 7

Page 10: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2009 • PT PP London Sumatera Tbk8

“Lonsum’s nucleus oil palm average age is around 11 years old,with 35% of the planted area are still below 7 years.”

OIL PALM

“Umur rata-rata tanaman kelapa sawit inti Lonsum adalah sekitar 11 tahun,dengan komposisi sekitar 35% masih di bawah umur 7 tahun.”

Kelapa Sawit

Page 11: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 9

rUBBer

“Lonsum’s nucleus rubber plantation covered over 17,600 ha,of which around 25% still immature.”

Karet

“Kawasan perkebunan karet inti Lonsum meliputi area lebih dari 17.600 ha, dimana sekitar 25% masih belum menghasilkan.”

Page 12: Laporan tahunan 2010

10 LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2009 • PT PP London Sumatera Tbk

“SumBio produces on average 20 million high quality oil palm seeds per annum and commands premium price in the market.”

“SumBio rata-rata memproduksi sekitar 20 juta bibit sawit unggul per tahun dan memiliki harga premium di pasaran.”

OIL PALM SeeDS

Bibit Sawit

Page 13: Laporan tahunan 2010

11LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2009 • PT PP London Sumatera Tbk

“Lonsum manages around 2,700 haof cocoa plantations in east Java, North Sulawesi

and North Sumatra”

“Lonsum also manages tea plantation in West Java”

“Lonsum mengelola sekitar 2.700 haperkebunan kakao di Jawa Timur, Sulawesi Utara

dan Sumatera Utara”

“Lonsum juga memiliki perkebunan teh di Jawa Barat”

cOcOA

Kakao

TeA

Teh

Page 14: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk12

fINANcIALHIgHLIgHTSIkhtisar Keuangan

Sales

Gross Profit

Operating Profit

Net Income (Loss)

Outstanding Shares

(thousand)*

Income (Loss) per Share

(full Rp)*

Current Assets

Fixed Assets

Other Assets

Total Assets

Current Liabilities

Non-Current Liabilities

Total Liabilities

Total Equity

Net Working Capital

Sales Growth

Gross Profit Margin

Operating Profit Margin

Net Profit Margin

Return on Total Assets

Return on Total Equity

Current Ratio

Total Liabilities to Total

Equity Ratio

Total Liabilities to Total

Assets Ratio

Penjualan

Laba Kotor

Laba Usaha

Laba (Rugi) Bersih

Jumlah Saham Beredar

(ribu)*

Laba (Rugi) per saham

(Rp penuh)*

Aset Lancar

Aset Tetap

Aset Lain-lain

Total Aset

Kewajiban Lancar

Kewajiban Tidak Lancar

Jumlah Kewajiban

Jumlah Ekuitas

Modal Kerja Bersih

Pertumbuhan Penjualan

Marjin Laba Kotor

Marjin Laba Usaha

Marjin Laba Bersih

Rasio Laba (Rugi) Bersih

terhadap Jumlah Aktiva

Rasio Laba (Rugi) Bersih

terhadap Jumlah Ekuitas

Rasio Lancar

Rasio Jumlah Kewajiban

terhadap Jumlah Ekuitas

Rasio Jumlah Kewajiban

terhadap Jumlah Aktiva

IN MILLION RuPIAH (uNLESS STATED OTHERwISE)Dalam jutaan Rupiah (kecuali disebutkan lain) 2010 2009 2008 2007 2006

IN PERCENTAGE (%) DALAM PERSENTASE (%)

3,592,658

1,771,414

1,399,520

1,033,329

6,822,864

151

1,487,257

3,747,572

326,604

5,561,433

621,593

385,735

1,007,328

4,554,105

865,664

12.3

49.3

39.0

28.8

18.6

22.7

239.3

22.1

18.1

3,199,687

1,390,493

1,018,651

707,487

6,822,864

105

964,362

3,559,238

321,780

4,845,380

679,496

352,419

1,031,915

3,813,465

284,866

(16.8)

43.5

31.8

22.1

14.6

18.6

141.9

27.1

21.3

2,929,993

1,403,830

990,900

564,034

6,822,864

83

914,538

2,770,111

253,491

3,938,140

833,347

789,766

1,623,113

2,315,027

81,191

36.1

47.9

33.8

19.3

14.3

24.4

109.7

70.1

41.2

3,846,154

1,860,775

1,314,416

927,555

6,822,864

136

1,399,810

3,173,454

348,046

4,921,310

850,158

874,093

1,724,251

3,197,059

549,652

31.3

48.4

34.2

24.1

18.8

29.0

164.7

53.9

35.0

2,153,200

771,902

454,648

303,105

5,476,145

44

496,927

2,247,733

240,552

2,985,212

933,191

706,120

1,639,311

1,345,901

(436,264)

17.5

35.8

21.1

14.1

10.2

17.3

94.1

70.5

41.3

**

**

**

**

* After the retroactive effect of implementation PSAK No. 56 of stock split from the original nominal value of Rp500 become

Rp100 per share.

** Assuming MCN is converted.

Certain accounts in the 2006, 2007, 2008, and 2009 Consolidated Financial Statements have been reclassified to conform with

the presentation of accounts in the 2010 Consolidated Financial Statements.

* Sesudah pengaruh retroaktif sehubungan dengan penerapan PSAK No. 56 atas pemecahan nilai nominal saham dari sebesar

Rp500 menjadi Rp100.

** Asumsi MCN dikonversi.

Beberapa akun tertentu pada Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009 telah disesuaikan dengan akun

yang disajikan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2010.

Page 15: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 13

PerfOrMANce grAPHS

Grafik Kinerja Keuangan

Rp b

illio

nRp

mili

ar

1,400

800

1,200

600

1,000

400

200

0

Operating ProfitLaba Usaha

454.6

990.9

1,314.4

1,018.7

1,399.5

2006 2007 2008 2009 2010

Rp b

illio

nRp

mili

ar

Total AssetsJumlah Aset

2,985.2

3,938.1

4,921.3 4,845.4

5,561.4

2006 2007 2008 2009 2010

4,000

5,000

6,000

2,000

3,000

1,000

0

Rp b

illio

nRp

mili

ar

Total EquityJumlah Ekuitas

1,345.9

2,315.0

3,197.1

3,813.5

4,554.1

2006 2007 2008 2009 2010

4,000

5,000

2,500

3,500

4,500

2,000

3,000

1,500

1,000

500

0

SalesPenjualan

Rp b

illio

nRp

mili

ar

2006

4,000

2,500

3,500

2,000

3,000

1,500

1,000

500

0

2007 2008 2009 2010

2,930.0

3,846.2

3,199.7

3,592.7

2,153.2

Page 16: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk14

OPerATIONALHIgHLIgHTSIkhtisar Operasional

IN hECTARES (uNLESS STATED oThERwISE)Dalam hektar (kecuali disebutkan lain) 2010 2009 2008 2007 2006

Planted Area - Nucleus

Oil Palm

• Mature

• Immature

Rubber

• Mature

• Immature

Others

• Mature

• Immature

Plasma - Mature

4 - 6 years

7 - 20 years

> 20 years

Total

North Sumatra

South Sumatra

East Kalimantan

Java

North Sulawesi

South Sulawesi

Total

Fresh Fruit Bunches (FFB) - Nucleus

Processed FFB

Crude Palm Oil (CPO)

Palm Kernel (PK) *

Oil Palm Seed (thousands of seeds)

Rubber

Cocoa

Tea

Crude Palm Oil (CPO)

Palm Kernel (PK) *

Oil Palm Seed (thousands of seeds)

Rubber

Cocoa

Tea

Age Maturity of oil Palm Trees

Distribution of Planted Areas - Nucleus

Production Volume (Tons)

Sales Volume (Tons)

Lahan Tertanam - Inti

Kelapa Sawit

• Menghasilkan

• Belum Menghasilkan

Karet

• Menghasilkan

• Belum Menghasilkan

Lainnya

• Menghasilkan

• Belum Menghasilkan

Kebun plasma yang telah

menghasilkan

4 - 6 tahun

7 - 20 tahun

> 20 tahun

Jumlah

Sumatera Utara

Sumatera Selatan

Kalimantan Timur

Jawa

Sulawesi Utara

Sulawesi Selatan

Jumlah

Tandan Buah Segar (TBS) - Inti

TBS yang diolah

Minyak Sawit

Inti Sawit *

Benih Sawit (ribu bibit)

Karet

Kakao

Teh

Minyak Sawit

Inti Sawit *

Bibit Sawit (ribu bibit)

Karet

Kakao

Teh

Profil umur Tanaman Kelapa Sawit

Distribusi Lahan Tertanam - Inti

Volume Produksi (Ton)

Volume Penjualan (Ton)

101,705

80,372

68,583

11,789

17,619

13,147

4,472

3,714

3,199

515

35,976

16,210

46,751

5,622

68,583

40,501

44,719

8,071

2,862

729

4,823

101,705

1,170,398

1,585,449

365,669

92,170

20,691

18,492

1,247

1,394

352,437

90,723

18,232

18,318

1,149

1,408

100,296

79,268

61,839

17,429

17,330

12,854

4,476

3,698

2,971

727

36,102

13,370

42,734

5,735

61,839

40,462

44,347

7,119

2,860

729

4,779

100,296

1,174,055

1,596,496

377,505

96,785

18,113

21,806

1,985

1,205

374,134

93,796

5,377

22,110

2,015

1,213

96,640

75,615

57,257

18,358

17,394

12,858

4,537

3,631

2,870

761

35,781

9,378

42,052

5,827

57,257

40,506

42,706

5,100

2,795

729

4,804

96,640

1,021,822

1,454,995

341,553

87,001

22,125

23,440

1,904

1,116

353,861

82,158

17,877

22,870

1,974

1,040

89,982

69,472

52,689

16,783

16,988

13,940

3,048

3,522

2,800

722

35,778

5,928

41,220

5,540

52,688

40,536

36,802

4,556

2,554

729

4,805

89,982

1,067,038

1,494,741

350,637

85,999

19,804

31,234

2,507

1,243

332,995

78,879

17,215

31,391

2,551

1,153

85,463

63,203

48,703

14,500

16,586

13,937

2,649

5,674

5,067

607

35,973

3,896

40,637

4,170

48,703

39,566

33,637

4,556

2,313

729

4,662

85,463

1,027,887

1,455,737

340,015

82,335

15,870

26,625

4,739

1,112

354,159

75,810

15,066

26,999

4,940

1,429

*Including PKO & PKC / Termasuk Minyak & Ampas Inti Sawit

Page 17: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 15

PrODUcTION grAPHS

Grafik Produksi

Thou

sand

Ton

sRi

buan

Ton

FFB - NucleusTBS - Inti

1,027.9

1,067.0

1,021.8

1,174.1 1,170.4

2006 2007 2008 2009 2010

1,100

1,150

1,200

1,000

1,050

950

Thou

sand

Ton

sRi

buan

Ton

RubberKaret

26.6

31.2

23.4 21.8

18.5

2006 2007 2008 2009 2010

0

35

30

20

10

25

15

5

Thou

sand

Ton

sRi

buan

Ton

Crude Palm Oil (CPO)Minyak Sawit

340.0

350.6

341.6

377.5

365.7

2006 2007 2008 2009 2010

360

370

380

340

350

330

25

15

5

20

10

0

Thou

sand

Ton

sRi

buan

Ton

Oil Palm SeedBibit Sawit

15.9

19.8

22.1

18.120.7

2006 2007 2008 2009 2010

Page 18: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk16

QuarterKuartal Highest

TertinggiHighestTertinggi

LowestTerendah

LowestTerendah

ClosingPenutupan

ClosingPenutupan

VolumeVolume

VolumeVolume

2010 2009

During The YearSelama Tahun

Laporan

I

II

III

IV

174,797,000

151,295,000

320,551,000

150,591,500

797,234,500

9,800

8,300

9,850

12,850

12,850

8,100

7,300

7,450

9,700

7,300

10,100

10,350

10,500

12,850

12,850

4,050

7,300

8,250

8,750

8,750

3,300

6,000

7,650

8,350

8,350

2,850

3,300

5,100

7,000

2,850

273,685,000

437,534,500

298,516,000

190,208,000

1,199,943,500

ShareholdersPemegang Saham

Number of SharesJumlah Saham

PercentagePersentase

PT Salim Ivomas Pratama

Public

Total

811,685,002

552,887,791

1,364,572,793

59.5

40.5

100.0

SHAre INfOrMATIONInformasi Saham

cAPITALMOVeMeNTPergerakan Modal

Penawaran Umum Perdana sebesar 38.800.000 saham dengan jumlah saham ditempatkan dan beredar sebesar 202.338.872 dengan nilainominal Rp500 per saham.

Initial Public Offering of 38,800,000 shares with a total number of 202,338,872 shares issued and outstanding each with nominal value of Rp500 per share.

June 1996 June 1997 May 2004Juni 1996 Juni 1997 Mei 2004

Saham bonus sebanyak 283.274.421 saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham hasil penawaran umum saham perdana sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan beredar meningkat menjadi 485.613.293 saham.

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari hutang Perusahaan. Jumlah saham yang ditempatkan dan beredar meningkat menjadi 765.709.793 saham.

Bonus shares of 283,274,421 shares from the capitalization of the additional paid-incapital from the initial public offering and thus increased the number of shares issued and outstanding to 485,613,293 shares.

Issuance of new shares as the conversion of Company’s debts. Number of shares issued and outstanding increased to 765,709,793 shares.

Shareholder Composition

Share Price Performance

Struktur Kepemilikan Saham

Kinerja Harga Saham

Page 19: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 17

2010 Lonsum Share Price MovementPergerakan Harga Saham Lonsum 2010

Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10 Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10 Nov-10 Dec-10

12,000

11,000

13,000

10,000

9,000

8,000

7,000

June 2004 August 2004 October 2007Juni 2004 Agustus 2004 Oktober 2007

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat Hutang Wajib Konversi. Jumlah saham ditempatkan dan beredar meningkat menjadi 1.034.334.293 saham.

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat Hutang Wajib Konversi. Jumlah saham ditempatkan dan beredar meningkat menjadi 1.095.229.293 saham.

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat Hutang Wajib Konversi. Jumlah saham ditempatkan dan beredar meningkat menjadi 1.364.572.793 saham.

Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN). Number of shares issued and outstanding increased to 1,034,334,293 shares.

Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN). Number of shares issued and outstanding increased to 1,095,229,293 shares.

Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN). Number of shares issued and outstanding increased to 1,364,572,793 shares.

Rp/S

hare

Rp/L

emba

r Sah

am

Page 20: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk18

The reportsLaporan

Page 21: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 19

Page 22: Laporan tahunan 2010

frOM THe DeSK Of PreSIDeNT cOMMISSIONer Sambutan Presiden Komisaris

eDDy KUSNADI SArIAATMADJAPresident commissionerPresiden Komisaris

“We continued our sustainability journey by passing the rSPO annual surveillance audit in 2010. With approximately 170,000 tons of certified sustainable palm oil (CSPO) produced by our North Sumatra’s estates and mills, Lonsum was currently the second largest producer of cSPO in Indonesia.”

“Kami melanjutkan perjalanan keberlanjutan denganmenyelesaikan proses audit tahunan rSPO pada tahun 2010.Lonsum saat ini merupakan produsen minyak sawit lestari (CSPO) kedua terbesar di Indonesia, dengan produksi sekitar 170.000 ton minyak sawit lestari dari perkebunan dan pabrikpengolahan kami di Sumatera Utara.”

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk20

Page 23: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 21

Dear Shareholders,

In 2010, we continued to experience global

economic recovery, led by strong growth among

the emerging economies in Asia. Within Indonesia,

our major market and where the Company’s

plantations are located, we saw a considerable

economy expansion to 6.1 percent compared to

4.5 percent in 2009. Consumption remained

robust, backed by the increase in GDP per capita

to over US$3,000 in 2010. The Rupiah also

continued to strengthen to Rp8,991 per USD at

the end of the year from Rp9,400 per USD in 2009.

During the year, prices of our key commodities

continued to appreciate driven by a combination

of strong demand backed by growth in emerging

markets and tight supplies due to unfavorable

weather condition. CPO price (CIF Rotterdam)

peaked at US$1,240 per ton in December 2010,

almost reaching the highest level recorded during

2008, while rubber price (RSS3 SICOM) increased

significantly from US$3,108 per ton in January

2010 to US$4,727 per ton at the end of the year.

I am pleased to report that in 2010 Lonsum was

able to benefit from this favorable market condition

and delivered satisfactory business results.

We continued our sustainability journey by

passing the Roundtable of Sustainable Palm Oil

(RSPO) annual surveillance audit in 2010. With

approximately 170,000 tons of certified sustainable

palm oil (CSPO) produced by our North Sumatra’s

estates and mills, in 2010 Lonsum was the second

largest producer of CSPO in Indonesia. Lonsum

has always put sustainability at the core of the

Company’s strategic priorities by promoting

sustainable farming practices and is committed

to pursue further RSPO certifications for the

remaining estates.

Yang Terhormat Para Pemegang Saham,

Di tahun 2010, pemulihan ekonomi global terus

berlanjut, didorong pertumbuhan positif di

negara-negara berkembang Asia. Indonesia,

yang merupakan pasar utama serta lokasi dari

area perkebunan Perseroan, berhasil meraih

pertumbuhan ekonomi signifikan sebesar 6,1 persen

dibandingkan 4,5 persen di tahun 2009. Konsumsi

tetap tinggi, didukung peningkatan PDB per kapita

yang mencapai lebih dari US$3.000 di tahun 2010.

Rupiah juga terus menguat menjadi Rp8.991 per

USD di akhir tahun dari Rp9.400 per USD di tahun

2009.

Sepanjang tahun 2010, harga-harga komoditas

utama kami terus mengalami apresiasi, didorong

oleh faktor-faktor peningkatan permintaan akibat

pertumbuhan pasar di negara berkembang, serta

penurunan produksi akibat kondisi cuaca yang

kurang mendukung. Harga CPO (CIF Rotterdam)

mencapai US$1.240 per ton di bulan Desember

2010, hampir mencapai level tertinggi di tahun

2008, sedangkan harga karet (RSS3 SICOM)

mencatat kenaikan signifikan dari US$3.108 per

ton di bulan Januari 2010 menjadi US$4.727 per

ton di akhir tahun 2010.

Saya gembira dapat melaporkan, bahwa di tahun

2010 Lonsum berhasil mengambil keuntungan dari

kondisi pasar yang positif ini dan mencapai kinerja

usaha yang cukup memuaskan.

Di tahun 2010, kami melanjutkan perjalanan

keberlanjutan dengan menyelesaikan proses

audit tahunan Roundtable of Sustainable Palm Oil

(RSPO). Pada tahun 2010, Lonsum merupakan

produsen minyak sawit lestari (CSPO) kedua

terbesar di Indonesia, dengan produksi sekitar

170.000 ton minyak sawit lestari dari perkebunan

dan pabrik pengolahan kami di Sumatera

Utara. Lonsum senantiasa menempatkan faktor

keberlanjutan sebagai bagian dari prioritas

strateginya dengan mendorong praktek

perkebunan yang berkelanjutan, serta melalui

komitmen untuk terus berupaya meraih sertifikasi

RSPO bagi area perkebunan yang lain.

Page 24: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk22

It is also imperative for us to observe our corporate

social responsibility practices. We believe that

business sustainability could only be achieved

through harmonious relationship, based on mutual

trust and respect, among all stakeholders. We

continuously focus our community service activities

through various programs in the areas of local

economic development, education, and health-care

for the surrounding communities.

Our leadership in research and development

activities is integral to our commitment to

sustainability, as evidenced by the cultivation

of high-yielding seeds with lower environmental

impact. Collaboration with IndoAgri’s R&D has

been developed in various areas and will be further

expanded to benefit both Lonsum and Group.

In December 2010, the Group decided to

consolidate its ownership in Lonsum through SIMP

and improve shares’ liquidity by increasing public’s

float to over 40%. In the long run, this corporate

action is expected to enhance shareholders’ value.

To strengthen our good corporate governance

practices, we appointed Mr. Hans Kartikahadi

as Independent Commissioner. With his vast

experience and expertise, I am confident that

he will provide invaluable contribution to the

Company.

Going forward, the positive economic condition is

expected to continue with demands for our key

commodities remain strong, especially given the

growing affluence of China and India. Domestic

consumption of palm oil related products will also

continue to increase, fueled both by Indonesia’s

large population and rising income expenditure.

I believe that efforts in strengthening our

capabilities in 2010, combined with our more than

a century expertise in plantation management, will

enable Lonsum to take advantage of this positive

outlook to deliver long term sustainable growth.

I would like to use this opportunity to announce

several changes in the composition of the Board of

Commissioners and the Board of Directors.

Perseroan juga senantiasa memberikan perhatian

pada upaya-upaya tanggung jawab sosialnya.

Kami meyakini bahwa keberlanjutan usaha hanya

dapat dicapai melalui hubungan harmonis yang

didasari saling percaya dan menghargai di antara

seluruh pemangku kepentingan. Kami terus

melanjutkan aktivitas pengembangan masyarakat

melalui berbagai program di bidang pengembangan

ekonomi, pendidikan dan kesehatan bagi

masyarakat di sekitar area perkebunan.

Kepemimpinan Perseroan di bidang penelitian dan

pengembangan merupakan bagian integral dari

komitmen kami pada praktek yang berkelanjutan,

yang dilaksanakan melalui budidaya bibit unggul

yang memiliki dampak lingkungan rendah.

Kerjasama dengan IndoAgri di bidang penelitian

telah dikembangkan di berbagai bidang, serta akan

terus ditingkatkan bagi kepentingan Lonsum dan

Grup.

Di bulan Desember 2010, Grup telah melaksanakan

konsolidasi kepemilikannya di Lonsum melalui

SIMP, serta meningkatkan likuiditas sahamnya

melalui penambahan saham publik menjadi lebih

dari 40%. Dalam jangka panjang, aksi korporasi

ini akan dapat meningkatkan nilai bagi para

pemegang saham.

Untuk memperkokoh praktek tata kelola

perusahaan, kami telah mengangkat Bapak Hans

Kartikahadi sebagai Komisaris Independen. Dengan

pengalaman dan keahliannya yang luas, saya

percaya Beliau akan memberikan sumbangsih yang

berarti bagi Perseroan.

Ke depan, kondisi ekonomi positif diperkirakan

akan berlanjut dengan tetap bertahannya

permintaan atas komoditas-komoditas kami,

terutama seiring dengan kenaikan taraf hidup di

Cina dan India. Konsumsi produk-produk kelapa

sawit di dalam negeri juga akan meningkat,

didorong oleh jumlah populasi Indonesia, serta

peningkatan pendapatan.

Saya percaya, bahwa upaya-upaya peningkatan

kapabilitas selama tahun 2010, serta pengalaman

kami di bidang pengelolaan perkebunan selama

lebih dari seratus tahun, akan mendukung Lonsum

dalam mengambil manfaat kondisi positif ini guna

mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk

mengumumkan beberapa perubahan komposisi

pada Dewan Komisaris dan Direksi.

Page 25: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 23

Mr. Gunadi Sutopo retired his position as the

Company’s Commissioner and now serves as

Lonsum’s Vice President Director. At the same

time, we welcomed Mr. Franciscus Welirang,

Ms. Werianty Setiawan and Mr. Hans Ryan Aditio

as new members of the Board of Commissioners.

At the Board of Directors level, I want to use this

opportunity to say thank you to Mr. Allan Goh for

his contribution and welcome Mr. Eddy Hariyanto

as a new Director.

In closing, on behalf of the Board of Commissioners,

I would like to express my highest appreciation to

the Board of Directors and all employees for their

remarkable dedication and contribution. Not least,

our appreciation goes to all stakeholders for the

trust and support bestowed to the Company and

we are hopeful for a better year ahead.

Bapak Gunadi Sutopo telah mengundurkan diri dari

jabatannya sebagai Komisaris dan kini menjabat

sebagai Wakil Presiden Direktur Lonsum. Selain

itu, kami juga mengucapkan selamat bergabung

kepada Bapak Franciscus Welirang, Ibu Werianty

Setiawan dan Bapak Hans Ryan Aditio sebagai

anggota-anggota baru Dewan Komisaris. Di tingkat

Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada

Bapak Allan Goh atas kontribusi yang diberikan,

serta selamat bergabung bagi Bapak Eddy

Hariyanto sebagai Direktur baru Perseroan.

Sebagai penutup, mewakili Dewan Komisaris saya

ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya

kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan

atas dedikasi dan kontribusinya. Tidak kalah

pentingnya, saya juga sampaikan apresiasi kepada

seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan

dan dukungannya bagi Perseroan. Semoga

kami dapat meraih hasil lebih baik lagi di tahun

mendatang.

eDDy KUSNADI SArIAATMADJA

President commissionerPresiden Komisaris

Page 26: Laporan tahunan 2010

frOM THe DeSK OfPreSIDeNT DIrecTOr Sambutan Presiden Direktur

BeNNy TJOeNgPresident DirectorPresiden Direktur

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk24

“combined with Lonsum’s more than 100 years of experience, the achievements delivered in 2010 will further strengthenthe company’s capabilities and foundation to ensure long-term sustainable growth.”

“Didukung pengalaman Lonsum selama lebih dari seratus tahun,pencapaian tahun 2010 akan terus meningkatkan kemampuandan landasan Perseroan untuk meraih pertumbuhan jangkapanjang yang berkelanjutan.”

Page 27: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 25

Distinguished Shareholders,

It gives me a great pleasure to report Lonsum’s

business results for the financial year of 2010.

We ended the year with a 46.1% increase in net

income that reached Rp1.03 trillion on the back

of higher commodity prices, especially rubber

and palm products, and improved oil palm seeds

sales volume. At the same time, we were able to

maintain our cost advantage with relatively flat

production cost and operating expenses.

Strong growth in the developing world helped to

support the prices of CPO and rubber. Combined

with tightening global supplies due to unfavorable

weather condition, these factors have led to all

time high CPO and rubber prices during the year.

Net Sales increased by 12.3% to Rp3.59 trillion,

from Rp3.20 trillion a year earlier, despite lower

oil palm and rubber sales volume. CPO sales

volume reached 352,437 tons, 5.8% lower than

2009 performance, while rubber sales decreased

by 17.2% to 18,318 tons by the end of the year.

Oil palm seeds sales posted a considerable 239.1%

increase however, reaching 18.2 million seeds from

5.4 million seeds in the previous year.

FFB harvested from nucleus estates reached

1,170,398 tons, almost the same performance

compared to 1,174,055 tons in 2009, while FFB

purchased from plasma and third parties decreased

by 11.7% to 415,119 tons. As a result, total CPO

production volume reached 365,669 tons, or 3.1%

lower compared to the previous year’s results and

palm kernel production decreased to 92,170 tons or

4.8% lower compared to last year. Oil extraction

rate (OER) and Kernel extraction rate (KER) stood

at 23.1% and 5.8%, respectively.

By the end of the year, Lonsum manages over

100,000 ha planted area, comprises 79% oil palm,

17% rubber and 4% other crops. Lonsum also has

access to around 36,000 ha of planted plasma

area, consisting of 89% oil palm and 11% rubber

plantations.

In terms of capability building, last year we

continued to register important progress in various

areas.

Yang Terhormat Para Pemegang Saham,

Bersama ini saya sampaikan kinerja usaha Lonsum

untuk tahun buku 2010.

Tahun 2010 diakhiri dengan peningkatan laba

bersih sebesar 46,1% mencapai Rp1,03 triliun,

didukung peningkatan harga komoditas, terutama

produk karet dan kelapa sawit, serta peningkatan

volume penjualan bibit kelapa sawit. Selain itu,

kami juga berhasil mempertahankan tingkat biaya,

dengan biaya produksi dan biaya operasional yang

relatif stabil.

Pertumbuhan di negara-negara berkembang

telah mendorong kenaikan harga CPO dan karet.

Bersamaan dengan produksi global yang semakin

terbatas akibat kondisi cuaca yang kurang

mendukung, faktor-faktor tersebut menjadi

pendorong kenaikan harga CPO dan karet yang

signifikan selama tahun 2010.

Penjualan bersih meningkat 12,3% menjadi

Rp3,59 triliun dari Rp3,20 triliun di tahun

sebelumnya, walaupun terjadi penurunan volume

penjualan minyak sawit dan karet. Volume

penjualan CPO mencapai 352.437 ton, turun 5,8%

dibanding tahun 2009, sedangkan penjualan karet

menurun 17,2% menjadi 18.318 ton di akhir

2010. Penjualan bibit sawit naik signifikan sebesar

239,1%, mencapai 18,2 juta bibit dari 5,4 juta

bibit di tahun sebelumnya.

Hasil panen TBS inti mencapai 1.170.398 ton,

relatif sama dengan pencapaian tahun 2009

sebesar 1.174.055 ton, sedangkan jumlah TBS

yang dibeli dari plasma dan pihak ketiga menurun

11,7% menjadi 415.119 ton. Sebagai hasilnya,

total volume produksi CPO mencapai 365.669 ton,

atau 3,1% lebih rendah dari hasil di tahun

sebelumnya, sedangkan produksi inti sawit

menurun menjadi 92.170 ton atau 4,8% lebih

rendah dari tahun sebelumnya. Tingkat rendemen

minyak sawit dan tingkat rendemen inti sawit

masing-masing mencapai sebesar 23,1% dan

5,8%.

Di akhir tahun, Lonsum mengelola area

perkebunan seluas lebih dari 100.000 ha, terdiri

dari 79% kelapa sawit, 17% karet dan 4%

tanaman lainnya. Lonsum juga memiliki akses ke

sekitar 36.000 ha area perkebunan plasma, yang

terdiri dari 89% perkebunan kelapa sawit dan 11%

perkebunan karet.

Di bidang pengembangan kapabilitas, selama

tahun 2010 kami terus meraih kemajuan berarti

di berbagai bidang.

Page 28: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk26

Benefiting from our strong cash flow and cash

position during the year, last November we

succeeded in improving our financial capabilities

by deleveraging the Company’s balance sheet

after fully paid the remaining US$32.7 million loan

balance. This will allow Lonsum to enter the year

2011 with a stronger financial position.

In the area of corporate governance, Lonsum is an

RSPO certified company that adopts the standards

incorporated in the RSPO’s Principles and Criteria

(P&C), which ensure our performance with regard

to transparency, legal compliance, as well as

responsibility to our environment and community.

In 2010, we successfully passed the RSPO annual

surveillance audit for our North Sumatra’s estates

and mills. Further improvement was recorded

in our risk management, internal audit and

compliance practices that enable us to perform

oversight and control activities more effectively.

We also saw continuing development of Lonsum’s

human capital based on the Company’s core

values of Integrity, Teamwork and Excellence. This

year, we started to institute Lonsum’s leadership

program to develop the Company’s future leaders.

The program includes a leadership assessment

process which will guide the Company’s further

leadership development program.

We enjoyed the benefits from greater synergies

with the Group. Our efforts in joining the

procurement and sales activities have so far

generated considerable benefits. To further

improve coordination with the Group, in December

2010, we moved our headquarter office in Jakarta

to Prudential Tower, a building right behind the

Group’s head office. Closer collaboration with the

Group was also evident in the implementation of

internal transport system as well as research and

development area, which enables us to combine

our unique strengths and further enhance our

innovation capabilities.

Combined with Lonsum’s more than 100 years of

experience, the achievements delivered in 2010

will further strengthen the Company’s capabilities

and foundation to ensure long-term sustainable

growth.

Memanfaatkan posisi arus kas dan keuangan

Perseroan yang kuat selama tahun berjalan, di

bulan November kami berhasil meningkatkan

kemampuan keuangan Lonsum melalui pelunasan

hutang sebesar US$32,7 juta. Dengan demikian,

Lonsum dapat memasuki tahun 2011 dengan posisi

keuangan yang lebih solid.

Di bidang tata kelola perusahaan, Lonsum

adalah perusahaan dengan sertifikasi RSPO

yang sepenuhnya mematuhi prinsip-prinsip dan

kriteria RSPO, yang mencakup aspek transparansi,

kepatuhan terhadap ketentuan perundang-

undangan, serta tanggung jawab lingkungan

dan komunitas. Di tahun 2010, kami berhasil

menyelesaikan audit RSPO tahunan di area

perkebunan dan pabrik pengolahan di Sumatera

Utara. Berbagai kemajuan juga diraih di bidang

pengelolaan risiko, audit internal dan praktek

kepatuhan, yang meningkatkan efektivitas

Perseroan dalam melaksanakan pengawasan dan

kontrol.

Kemajuan di bidang sumber daya manusia juga

berhasil dicapai, yang didasarkan pada nilai-

nilai Perseroan, yakni Integritas, Kerjasama dan

Unggul. Di tahun 2010, kami telah meluncurkan

program kepemimpinan Lonsum dalam rangka

mengembangkan pemimpin-pemimpin masa depan

Perseroan. Program tersebut mencakup kegiatan

evaluasi kepemimpinan, yang akan menjadi

landasan bagi kelanjutan program pengembangan

kepemimpinan Lonsum.

Berbagai manfaat berhasil dicapai dari peningkatan

sinergi dengan Grup. Upaya-upaya penggabungan

kegiatan pengadaan dan penjualan telah

memberikan banyak manfaat. Guna meningkatkan

koordinasi dengan Grup, di bulan Desember 2010

kami telah memindahkan kantor pusat di Jakarta

ke Prudential Tower yang letaknya bersebelahan

dengan kantor pusat Grup. Peningkatan kerjasama

dengan Grup juga dilaksanakan di bidang

sistem transportasi internal serta penelitian dan

pengembangan, yang mendorong tercapainya

penggabungan kekuatan yang unik guna

meningkatkan kemampuan inovasi Perseroan.

Didukung pengalaman Lonsum selama lebih dari

seratus tahun, pencapaian tahun 2010 akan terus

meningkatkan kapabilitas dan landasan Perseroan

untuk meraih pertumbuhan jangka panjang yang

berkelanjutan.

Page 29: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 27

2011 Outlook and Priorities

Looking ahead, improved economic conditions and

the growing prosperity in China, India and other

emerging economies, including Indonesia, will

be the major factors behind higher demand for

commodities, including oil palm and rubber.

As part of our commitment to pursue further RSPO

certifications, in 2011 we are commencing the

audit of one of Lonsum’s mills in South Sumatra,

which is expected to receive certification by the

end of the year.

We will continue to emphasize on improvement

of operational excellence to ensure higher

productivity thus lower cost. With more favorable

weather expected next year, we will accelerate our

infrastructure development to catch-up the delays

experienced in 2010 due to short dry months. We

will continue to expand our planted area with focus

on oil palm to strengthen our capabilities for future

growth. Further synergy with the Group will also be

pursued to find more ways to combine strengths

and enhance value.

Closing

In closing, I want to use this opportunity to say

thank you to Mr. Allan Goh for his contribution and

welcome Mr. Gunadi Sutopo and Mr. Eddy Hariyanto

as new members of the Board. I also want to share

my appreciation to the Board of Commissioners for

the supervision and counsel they provided to the

Management throughout the year.

Finally, on behalf of the Board of Directors, allow

me to close this message with profound thanks

to all stakeholders – shareholders, customers,

business partners and all employees – who have

provided the fullest support to the Company.

Pandangan dan Prioritas 2011

Ke depan, pemulihan kondisi perekonomian serta

peningkatan kesejahteraan di Cina, India dan

negara-negara berkembang lainnya termasuk

Indonesia, akan menjadi faktor penentu

meningkatnya permintaan akan produk komoditas,

termasuk produk kelapa sawit dan karet.

Sebagai bukti komitmen kami pada sertifikasi

RSPO, di tahun 2011 kami akan memulai proses

audit bagi salah satu pabrik kelapa sawit Lonsum

di Sumatera Selatan, yang diharapkan akan

menerima sertifikasi pada akhir tahun.

Kami akan terus melakukan upaya peningkatan

keunggulan operasional guna meraih produktivitas

yang lebih tinggi serta menekan tingkat

biaya. Dengan proyeksi cuaca yang lebih baik

tahun depan, kami akan meningkatkan upaya

pengembangan infrastruktur yang mengalami

penundaan akibat tingginya curah hujan di

tahun 2010. Kami juga akan melanjutkan upaya

perluasan area perkebunan dengan fokus pada

kelapa sawit guna memperkuat kemampuan kami

untuk pertumbuhan masa depan. Upaya sinergi

dengan Grup akan berlanjut guna meraih peluang-

peluang baru untuk penggabungan kekuatan dan

peningkatan nilai Perseroan.

Penutup

Sebagai penutup, saya ingin sampaikan terima

kasih kepada Bapak Allan Goh atas kontribusi yang

diberikan atas Perseroan, serta menyampaikan

selamat bergabung kepada Bapak Gunadi Sutopo

dan Bapak Eddy Hariyanto sebagai anggota Direksi

baru. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi

kami kepada Dewan Komisaris atas supervisi dan

dukungannya kepada manajemen selama tahun

2010.

Akhirnya, mewakili seluruh anggota Direksi, ijinkan

saya menutup laporan ini dengan mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada para

pemangku kepentingan – para pemegang saham,

pelanggan, mitra usaha dan seluruh karyawan –

yang telah sepenuhnya memberikan dukungan

pada Perseroan.

BeNNy TJOeNg

President DirectorPresiden Direktur

Page 30: Laporan tahunan 2010

28

fINANcIAL reVIeW Tinjauan Keuangan

28 LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 31: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 29

PROFIT & LOSS STATEMENT

The Company recorded a 12.3% increase in sales

from Rp3.20 trillion to Rp3.59 trillion, driven by

higher commodity prices, particularly rubber and

palm products, as well as higher sales volume of

“SumBio” oil palm seeds.

In 2010, palm products represented 78.4% of

total sales (2009: 84.6%), while rubber, seeds and

other products contributed 14.9% (2009: 11.4%),

5.4% (2009: 2.0%) and 1.3% (2009: 2.0%) of

total sales respectively. Of the total sales, about

85% was absorbed by the local market while the

remaining 15% was for export sales. In 2009,

about 77% went to the local market and about

23% was for export sales.

CPO sales volume decreased by 5.8% to 352,437

tons from 374,134 tons in 2009, with palm kernel

products decreased by 3.3% from 93,796 tons to

90,723 tons by the end of the year. About 83% of

total CPO sales volume was absorbed by Lonsum’s

parent company, SIMP, from 41% in 2009 on an

LAPORAN LABA RUGI

Perseroan membukukan peningkatan penjualan

sebesar 12,3% dari Rp3,20 triliun menjadi

Rp3,59 triliun, didorong oleh kenaikan harga

komoditas, terutama karet dan kelapa sawit,

serta peningkatan volume penjualan bibit sawit

“SumBio”.

Di tahun 2010, produk kelapa sawit

menyumbangkan sebesar 78,4% dari total

penjualan (2009: 84,6%), sedangkan karet, bibit

dan produk lain masing-masing menyumbangkan

sebesar 14,9% (2009: 11,4%), 5,4% (2009: 2,0%)

dan 1,3% (2009: 2,0%). Dari total penjualan,

sekitar 85% diserap oleh pasar dalam negeri,

sedangkan sisanya sebesar 15% oleh pasar ekspor.

Di tahun 2009, sekitar 77% diperuntukan bagi

pasar dalam negeri sedangkan sekitar 23% untuk

pasar ekspor.

Volume penjualan CPO menurun 5,8% menjadi

352.437 ton dari 374.134 ton di tahun 2009,

dengan produk inti sawit menurun 3,3% dari

93.796 ton menjadi 90.723 di akhir tahun. Sekitar

83% dari total volume penjualan CPO diserap oleh

induk perusahaan Lonsum, SIMP, meningkat dari

2010 Sales MixBauran Penjualan Tahun 2010

2009 Sales MixBauran Penjualan Tahun 2009

Palm Product78.4%

Rubber14.9% Seeds

5.4%

Others1.3%

Palm Product84.6%

Rubber11.4%

Seeds2.0%

Others2.0%

“2010 was an impressive year for Lonsum with Net Income grew 46.1% to a record rp1.03 trillion compared to rp707.5 billion in 2009. Net profit margin improved to 28.8% from 22.1% a year earlier, with eBITDA margin of 44.3% from 37.6%.”“2010 adalah tahun yang mengesankan untuk Lonsum dengan kenaikan Laba Bersih sebesar 46,1% mencapai rekor rp1,03 triliun dibandingkan rp707,5 miliar di tahun 2009. Marjin laba bersih meningkat menjadi 28,8% dari 22,1% setahun sebelumnya sedangkan marjin eBITDA mencapai 44,3% dari 37,6%.”

Page 32: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk30

arms length commercial terms transactions. A very

small volume of CPO was sold to the export market

in 2010 compared to roughly 14% in 2009.

Lonsum recorded 8.2% higher average CPO selling

price of Rp6,943/kg in 2010 compared to Rp6,415/kg

in 2009, and 40.9% higher average selling price

for palm kernel products of Rp4,085/kg from

Rp2,900/kg in 2009.

Rubber sales volume reached 18,318 tons, 17.2%

lower than the previous year’s result of 22,110

tons, mainly due to lower production. About 96%

of the rubber sales were absorbed by the export

market in 2010, compared to 92% in 2009. The

Company recorded 78.3% higher average selling

price of rubber from Rp16,426/kg to Rp29,292/kg

in 2010, due to higher commodity prices.

Oil palm seeds sales volume increased considerably

to 18.2 million seeds, up by 239.1% from

5.4 million seeds a year earlier. The recovery

from recession started in 4Q 2009, in which the

Company sold 2.6 million seeds out of the total

5.4 million seeds sold in 2009. The trend continued

during 2010, in which the Company sold about

7.4 million seeds in first half of 2010 to about

10.8 million seeds during the second half of 2010.

The average selling price of oil palm seeds was

maintained at US$1.20 per seed.

With cost of goods sold remained flat from

Rp1.81 trillion to Rp1.82 trillion in 2010, gross

profit reached Rp1.77 trillion from Rp1.39 trillion,

Thou

sand

Ton

sRi

buan

Ton

Sales Volume Crude Palm Oil (CPO)Volume Penjualan Minyak Sawit

354.2

333.0

353.9

374.1

352.4

2006 2007 2008 2009 2010

380

370

350

330

360

340

320

Mill

ion

Seed

sJu

taan

Bib

it

16

20

10

14

18

8

12

6

4

2

0

Sales Volume Oil Palm SeedVolume Penjualan Bibit Sawit

15.1

17.2 17.9

5.4

18.2

2006 2007 2008 2009 2010

sebesar 41% di tahun 2009, dimana transaksi-

transaksi dilaksanakan berdasarkan syarat-syarat

dan ketentuan komersial yang wajar. Sejumlah

kecil volume CPO dijual ke pasar ekspor di tahun

2010 dari sekitar 14% di tahun 2009.

Lonsum mencatat kenaikan harga jual rata-rata

CPO sebesar 8,2% menjadi Rp6.943/kg di tahun

2010 dibanding Rp6.415/kg di tahun 2009, serta

kenaikan harga jual rata-rata produk inti sawit

sebesar 40,9% menjadi Rp4.085/kg dari

Rp2.900/kg di tahun 2009.

Volume penjualan karet mencapai 18.318 ton,

17,2% lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar

22.110 ton, terutama akibat penurunan produksi.

Sekitar 96% penjualan karet diserap oleh pasar

ekspor, dibandingkan sebesar 92% di tahun 2009.

Perseroan mencatat kenaikan harga jual rata-rata

karet sebesar 78,3% dari Rp16.426/kg menjadi

Rp29.292/kg di tahun 2010 akibat kenaikan harga

komoditas.

Volume penjualan bibit sawit naik secara signifikan

menjadi 18,2 juta bibit, meningkat 239,1% dari

5,4 juta bibit di tahun sebelumnya. Pemulihan

atas resesi berawal di Kuartal IV-2009, di mana

Perseroan menjual sebanyak 2,6 juta bibit dari

total 5,4 juta bibit yang terjual di tahun 2009.

Trend tersebut berlanjut di tahun 2010, di mana

Perseroan berhasil menjual sekitar 7,4 juta bibit di

semester pertama tahun 2010 serta sekitar

10,8 juta bibit di semester kedua tahun 2010.

Harga jual rata-rata bibit sawit terjaga pada

US$1,20 per bibit.

Beban pokok penjualan tetap terjaga dari

Rp1,81 triliun menjadi Rp1,82 triliun di tahun

2010, sehingga laba kotor mencapai Rp1,77 triliun

Page 33: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 31

or 27.4% higher than the previous year’s

performance. Operating expenses also relatively

flat at Rp371.9 billion from Rp371.8 billion in 2009.

As a result, income from operations grew 37.4%

from Rp1.02 trillion to Rp1.40 trillion by the end of

2010. Operating margin also improved to 39.0%

from 31.8% a year earlier.

2010 was an impressive year for Lonsum with net

income grew 46.1% to a record Rp1.03 trillion

compared to Rp707.5 billion in 2009, which was

translated around 44% increase of earnings per

share to Rp151 per share from Rp105 per share

in 2009 (after retroactive effect of Stock Split with

ratio of 1:5). Net profit margin improved to 28.8%

from 22.1% a year earlier, with EBITDA margin of

44.3% from 37.6%.

Sales Revenue and Volume by Product TypePendapatan dan Volume Penjualan berdasarkan jenis Produk

(1) Includes FFB sold

(2) Includes Cocoa seeds

FY 2010 FY 2010FY 2009 FY 2009% %Sales (Rp billion) Volume (tons/000’s Seeds)

Palm Product (1)

CPO

PK (PK, PKO & PKC)

Rubber

Seeds (2)

OP Seeds

Others

Total

2,817.5

2,446.9

370.6

536.6

193.2

192.8

45.3

3,592.7

352,437

90,723

18,318

18,232

374,134

93,796

22,110

5,377

(5.8)

(3.3)

(17.2)

239.1

2,707.3

2,400.2

272.0

363.2

64.2

63.7

64.9

3,199.7

4.1

1.9

36.3

47.7

200.8

202.8

(30.2)

12.3

Rp b

illio

nRp

mili

ar

Net Income (Loss)Pendapatan Bersih

303.1

564.0

927.6

707.5

1,033.3

2006 2007 2008 2009 2010

1,200

1,000

800

600

400

200

0

dari Rp1,39 triliun, atau meningkat 27,4% dari

kinerja di tahun sebelumnya. Beban usaha juga

relatif terjaga sebesar Rp371,9 miliar dari

Rp371,8 miliar di tahun 2009. Dengan demikian,

laba usaha meningkat 37,4% dari Rp1,02 triliun

menjadi Rp1,40 triliun di akhir tahun 2010. Marjin

laba juga meningkat menjadi 39,0% dari 31,8%

di tahun sebelumnya.

2010 adalah tahun yang mengesankan untuk

Lonsum dengan kenaikan laba bersih sebesar

46,1% mencapai rekor Rp1,03 triliun dibandingkan

Rp707,5 miliar di tahun 2009, sehingga terjadi

peningkatan sekitar 44% terhadap laba bersih per

saham menjadi Rp151 per saham dari Rp105 per

saham di tahun 2009 (setelah pengaruh retroaktif

dari pelaksanaan stock split dengan rasio 1:5).

Marjin laba bersih meningkat menjadi 28,8%

dari 22,1% setahun sebelumnya sedangkan marjin

EBITDA mencapai 44,3% dari 37,6%.

Net Profit MarginMarjin Laba Bersih

14.1%

19.3%

24.1% 22.1%

28.8%

2006 2007 2009 2009 2010

25.0%

15.0%

30.0%

20.0%

10.0%

5.0%

0.0%

Page 34: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk32

fINANCIAL POSITION

Assets

In the 2010 financial year, the Company’s total

assets grew by 14.8% to Rp5.56 trillion compared

to Rp4.85 trillion in 2009. Total current assets

rose by 54.2% to Rp1.49 trillion, mainly due

considerable increase in cash and cash equivalents

that booked a 70.1% increase to Rp1.16 trillion

from Rp682.2 billion on the back of higher net

income.

Liabilities

Total liabilities reached a total value of Rp1.01 trillion

in 2010, representing a decline of 2.4% compared

to Rp1.03 trillion posted in 2009. This slight decline

was primarily attributed to early settlement of the

remaining bank loans amounting US$32.7 million.

Shareholders’ Equity

Net shareholders’ equity continued to strengthen,

from Rp3.81 trillion in 2009 to Rp4.55 trillion in

2010, an increase of 19.4% due to higher retained

earnings that posted a 35.3% increase from

Rp2.10 trillion to Rp2.84 trillion by end of 2010.

Solvability

The Company holds a net cash position and was

able to deleverage as a result of strong cash

balance at the end of December 2010.

Cash flow

Net cash flow from operating activities increased

to Rp1.38 trillion compared to Rp881.2 billion in

2009, in line with the increase in net income,

while net cash used in investing activities of

Rp402.1 billion was lower compared to

Rp531.5 billion due to lower capital expenditure

(capex) spending during the year. In 2010, the

Company spent approximately 40% of its capex

on planting activities including maintenance of

immature plantations, while the remaining 60%

was spent mainly for infrastructure development

covering road and housing construction, internal

transportation as well as the expansion of one

palm oil mill in North Sumatra from 30 tons/hour

to 45 tons/hour.

Net cash used for financing activities decreased

from Rp701.8 billion to Rp496.6 billion in 2010,

mainly due to lower payment of bank loans. As

a result, cash balance as of 31 December 2010

increased to Rp1.16 trillion compared to Rp682.2 billion

at the end of 2009.

POSISI KEuANgAN

Aset

Untuk tahun buku 2010, total aset Perseroan

tumbuh 14,8% mencapai Rp5,56 triliun dibanding

Rp4,85 triliun di tahun 2009. Total aset lancar

meningkat 54,2% mencapai Rp1,49 triliun

terutama akibat peningkatan kas dan setara kas

yang signifikan dengan meraih pertumbuhan

sebesar 70,1% menjadi Rp1,16 triliun dari

Rp682,2 miliar yang didorong oleh peningkatan

laba bersih.

Kewajiban

Total kewajiban mencapai Rp1,01 triliun di tahun

2010, menurun 2,4% dibandingkan sebesar

Rp1,03 triliun di tahun 2009. Penurunan ini

terutama disebabkan pelunasan yang lebih awal

dari hutang bank sebesar US$32,7 juta.

Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas bersih terus menguat dari Rp3,81 triliun di

tahun 2009 menjadi Rp4,55 triliun di tahun 2010,

atau naik 19,4% akibat peningkatan saldo laba

yang tumbuh sebesar 35,3% dari Rp2,10 triliun

menjadi Rp2,84 triliun di akhir tahun 2010.

Solvabilitas

Perseroan membukukan posisi kas bersih positif

dan berhasil melunasi seluruh hutangnya yang

didukung oleh posisi saldo kas yang kuat di akhir

Desember 2010.

Arus Kas

Arus kas bersih dari kegiatan operasional

meningkat mencapai Rp1,38 triliun dibandingkan

Rp881,2 miliar di tahun 2009 sejalan dengan

peningkatan laba bersih, sedangan kas bersih

yang digunakan untuk kegiatan investasi mencapai

Rp402,1 miliar atau lebih rendah dari Rp531,5 miliar

akibat penurunan belanja modal di tahun berjalan.

Di tahun 2010, sekitar 40% belanja modal

digunakan untuk kegiatan penanaman termasuk

pemeliharan tanaman yang belum menghasilkan,

sedangkan sisanya sebesar 60% digunakan untuk

pengembangan infrastruktur yang mencakup

pembangunan jalan dan perumahan, pengangkutan

internal serta ekspansi salah satu pabrik kelapa

sawit di Sumatera Utara dari kapasitas 30 ton/jam

menjadi 45 ton/jam.

Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan

pendanaan menurun dari Rp701,8 miliar menjadi

Rp496,6 miliar di tahun 2010, terutama akibat

penurunan pembayaran pinjaman bank. Dengan

demikian saldo kas per 31 Desember 2010

meningkat menjadi Rp1,16 triliun dibanding

sebesar Rp682,2 miliar di akhir tahun 2009.

Page 35: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 33

Dividends and Market Capitalization

For financial year 2009, shareholders approved

a total dividend of Rp285.2 billion or Rp209 per

share, representing 40% payout ratio. The

dividend was disbursed, pursuant to prevailing

capital market laws and regulations, on July 7, 2010.

As of 31 December 2010, Lonsum’s market

capitalization was valued at about Rp17.5 trillion.

Dividen dan Kapitalisasi Pasar

Untuk tahun buku 2009, para pemegang saham

telah menyetujui pembayaran dividen sebesar

Rp285,2 miliar atau Rp209 per saham dengan

payout ratio sebesar 40%. Sesuai ketentuan dan

peraturan pasar modal yang berlaku, dividen telah

dibagikan pada tanggal 7 Juli 2010. Per tanggal

31 Desember 2010, kapitalisasi pasar Lonsum

adalah sekitar Rp17,5 triliun.

Page 36: Laporan tahunan 2010

34

OPerATIONAL reVIeW Tinjauan Operasional

34 LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 37: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 35

OVERVIEW

Lonsum is the second largest listed plantation

company in Indonesia, managing over 100,000

hectares of oil palm, rubber, cocoa and tea estates

spread across North Sumatra, South Sumatra,

East Kalimantan, Sulawesi and Java. Since

commencing oil palm production in the 1980s,

oil palm has evolved to become the Company’s

primary commodity. As of end 2010, Lonsum had

a total of 80,372 ha oil palm plantation across

its nucleus (Company-owned) estates in North

Sumatra, South Sumatra and East Kalimantan. The

Company also has access to about 32,000 ha of

plasma (smallholder) oil palm plantations in South

Sumatra.

Lonsum operates eleven palm oil mills, four in

North Sumatra, six in South Sumatra and one

in East Kalimantan. During 2010, the Company

expanded one of its mills in North Sumatra from

30 tons FFB per hour to 45 tons FFB per hour,

which was completed in December 2010, resulting

in total annual processing capacity of 2,268,000

tons of FFB.

gAMBARAN uMuM

Lonsum adalah perusahaan perkebunan publik

terbesar kedua di Indonesia, yang mengelola

lebih dari 100,000 hektar perkebunan kelapa

sawit, karet, kakao dan teh di Sumatera Utara,

Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi dan

Jawa. Sejak mulai memproduksi kelapa sawit di

tahun 1980an, kelapa sawit berkembang menjadi

komoditas utama Perseroan. Di akhir tahun 2010,

Lonsum memiliki seluas 80.372 ha perkebunan

kelapa sawit yang merupakan perkebunan inti

(milik Perseroan) di Sumatera Utara, Sumatera

Selatan dan Kalimantan Timur. Perseroan juga

memiliki akses ke sekitar 32.000 ha perkebunan

kelapa sawit plasma (perkebunan rakyat) di

Sumatera Selatan.

Lonsum memiliki sebelas pabrik pengolahan

kelapa sawit, empat pabrik di Sumatera Utara,

enam di Sumatera Selatan dan satu di Kalimantan

Timur. Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah

meningkatkan kapasitas salah satu pabriknya di

Sumatera Utara dari 30 ton TBS per jam menjadi

45 ton TBS per jam, yang diselesaikan di bulan

Desember 2010. Total kapasitas pengolahan per

tahun kini mencapai sebesar 2.268.000 ton TBS.

“Plans are already in place to further combinethe experience and expertise that is expected to improve operational excellence for further efficiency and productivity.”

“Kami telah menyiapkan rencana lanjutan untuk terus menggabungkan pengalaman dan keahlian guna meningkatkan keunggulan operasional yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.”

Page 38: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk36

Since 2009, North Sumatra’s estates and mills

are RSPO-certified with production volume of

approximately 170,000 tons of certified sustainable

palm oil (CSPO) annually, putting Lonsum as the

second largest CSPO producer in Indonesia.

At the end of 2010, Lonsum’s rubber plantation

covered 17,619 ha in North Sumatra, South

Sumatra and South Sulawesi, of which 13,147 ha

comprises mature crops. Lonsum operates four

rubber factories, consisting of four crumb rubber

production lines with annual processing capacity

of 42,720 tons and three sheet rubber production

lines with annual processing capacity of 11,100 tons.

The Company also owns small plantations of cocoa

in East Java, North Sulawesi and North Sumatra

and tea in West Java.

2010 HIgHLIgHTS

Facing unusually wet weather especially in

South Sumatra during the first half of the year,

Lonsum’s CPO production reached 365,669 tons

in 2010 compared to 377,505 tons in the previous

year, a decrease of 3.1%. FFB harvested from

our nucleus estates reached 1,170,398 tons,

relatively flat compared to 1,174,055 tons a year

earlier. However, nucleus FFB yield declined from

19.0 tons/ha to 17.1 tons/ha in 2010, amongst

Sejak tahun 2009, perkebunan dan pabrik

pengolahan di Sumatera Utara telah memperoleh

sertifikasi RSPO dengan volume produksi sekitar

170.000 ton minyak sawit lestari (CSPO) per

tahun, yang menempatkan Lonsum sebagai

produsen minyak sawit lestari terbesar kedua di

Indonesia.

Di akhir tahun 2010, kawasan perkebunan

karet Lonsum meliputi area seluas 17.619 ha di

Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi

Selatan, dengan 13.147 ha diantaranya merupakan

lahan yang menghasilkan. Lonsum mengoperasikan

sebanyak empat pabrik pengolahan karet, yang

terdiri dari empat lini produksi crumb rubber

dengan kapasitas produksi per tahun sebesar

42.720 ton serta tiga lini produksi sheet rubber

dengan kapasitas produksi per tahun sebesar

11.100 ton.

Perseroan juga memiliki perkebunan kakao

berskala kecil di Jawa Timur, Sulawesi Utara dan

Sumatera Utara, serta perkebunan teh di Jawa

Barat.

KINERJA PENTINg 2010

Akibat curah hujan yang tinggi di Sumatera

Selatan selama semester pertama tahun 2010,

produksi CPO Lonsum mencapai 365.669 ton di

tahun 2010 dibanding sebesar 377.505 ton di

tahun sebelumnya, atau menurun sebesar 3,1%.

TBS yang dipanen dari perkebunan inti kami

mencapai 1.170.398 ton, relatif sama dengan hasil

tahun sebelumnya sebesar 1.174.055 ton. Namun

demikian, hasil panen TBS dari kebun inti menurun

Nucleus Yield (tons/ha)Panen Inti (ton/ha)

19.0

4.3

1.1

17.1

4.01.0

FFB CPO PK

2009 2010

Extraction Rate (%)Tingkat Rendemen (%)

23.6%

5.9%

23.1%

5.8%

OER KER

2009 2010

Page 39: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 37

others due to additional newly mature area of

6,744 ha. FFB purchased from plasma and third

parties declined by 11.7% to 415,119 tons by end

2010, partly due to the impact of adverse weather.

FFB from plasma and third parties represented

approximately 26% of the total FFB processed by

the Company’s mills in 2010, declined from 29%

in 2009. Nucleus CPO yield reached 4.0 tons/ha

with oil extraction rate (OER) and Kernel extraction

rate (KER) stood at 23.1% and 5.8% respectively.

Adverse weather, especially wet morning rains,

took its toll again affecting the effectiveness of

rubber tapping and latex wash-out both in nucleus

and plasma estates in South Sulawesi and South

Sumatra. As a result, rubber production declined

by 15.2% to 18,492 tons in 2010 from 21,806 tons

in 2009. High rubber prices also created more

competition in securing good quality rubber from

plasma and third parties and thus affected the

overall volume of rubber production.

Lonsum’s seed processing center, Sumatra

Bioscience (SumBio) – Bah Lias Research Station,

produced 20.7 millions high quality oil palm seeds

this year compared to 18.1 million in 2009. The

Company remains confident in the demand for

oil palm seeds as the market recovered from

global financial crisis. Lonsum sells its seeds with

dari 19,0 ton/ha menjadi 17,1 ton/ha

di 2010, antara lain karena penambahan area

menghasilkan sebesar 6.744 ha. TBS yang dibeli

dari plasma dan pihak ketiga menurun 11,7% menjadi

415.119 ton di akhir tahun 2010, akibat pengaruh

cuaca yang kurang mendukung. Di tahun 2010,

TBS dari plasma dan pihak ketiga menyumbangkan

sekitar 26% dari total TBS yang diolah oleh pabrik

Perseroan, menurun dari sebesar 29% di tahun

2009. Hasil panen CPO inti mencapai 4,0 ton/ha

dengan tingkat rendemen minyak sawit (OER) dan

tingkat rendemen inti sawit masing-masing sebesar

23,1% dan 5,8%.

Kondisi cuaca yang kurang mendukung, terutama

hujan di pagi hari, kembali mempengaruhi

efektivitas proses penyadapan karet dan

menyebabkan terbuangnya lateks di perkebunan

inti maupun plasma di Sulawesi Selatan dan

Sumatera Selatan. Akibatnya, produksi karet

mengalami penurunan sebesar 15,2% menjadi

18.492 ton di 2010 dari sebesar 21.806 ton

di tahun 2009. Tingginya harga karet juga

menciptakan persaingan dalam memperoleh

produk karet yang berkualitas dari perkebunan

plasma dan pihak ketiga, yang mempengaruhi

total volume produksi karet.

Pusat pengolahan bibit Lonsum, Sumatra

Bioscience (SumBio) – Pusat Penelitian Bah Lias,

memproduksi sebanyak 20,7 juta bibit sawit

unggul tahun ini, dibanding sebanyak 18,1 juta

bibit di tahun 2009. Perseroan meyakini, bahwa

permintaan bibit sawit akan bertahan seiring

pemulihan pasar dari krisis keuangan global.

Oil Palm Age Profile - NucleusProfil Umur Kelapa Sawit - Inti

Rubber Age Profile - NucleusProfil Umur Karet - Inti

Immature15%> 20 Years

7%07 - 20 Years

58%

04-06 Years20%

35% are below 7 Years

31 December 2010Planted Area:

80,372 haAvg Age: 11.0 Years

Immature25%> 20 Years

13%06 - 20 Years

62%

31 December 2010Planted Area:

17,619 haAvg Age: 12.6 Years

Page 40: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk38

official certification from the government directly

to customers, without appointing any agents or

distributors. SumBio prides itself in the quality of

the seeds through renowned research program.

Together, cocoa and tea accounted for less than

5% of Lonsum’s plantation area with production of

1,247 tons of cocoa and 1,394 tons of tea in 2010.

INfRASTRuCTuRE DEVELOPMENT

Infrastructure development has been one of

Lonsum’s key priorities to improve productivity

and production level within the Company’s estates.

Despite delays in several areas due to heavy

rainfalls and short dry months, we recorded some

notable progress during the year.

Ongoing road works in 2010 have improved the

transportation of crops and fertilizers during

the rainy season, particularly in South Sumatra.

The Company completed the construction of

river crossing infrastructure that facilitates

transportation of FFBs from a newly matured area

of around 1,100 ha in South Sumatra to the closest

mill.

To enhance transportation reliability, in 2009 the

Company decided to build its internal transport

capability, adopting the practice from our parent

company, IndoAgri. Internal transport is a more

reliable alternative to third party outsourcing and

it will also improve overall productivity as well as

deliver greater control over logistics management

in the long run. The internal transport procurement

program was largely completed in 2010 with a few

more trucks expected to be delivered in the first

quarter of 2011. The operational implementation

of internal transport will continue to be fine tuned

with the full benefit to be realized in the following

years.

Housing construction and rehabilitation for

permanent workers remained one of Lonsum’s

key priorities, especially in South Sumatra

estates. This will be part of medium-term

projects, following the Company’s strategy to raise

productivity by hiring more permanent workers,

especially harvesters.

Lonsum melakukan penjualan bibit tanaman

yang dilengkapi dengan sertifikasi resmi dari

Pemerintah, langsung kepada para pelanggan

tanpa melalui agen ataupun distributor perantara.

SumBio dikenal memproduksi bibit berkualitas

yang didukung oleh keunggulan program

penelitiannya.

Kakao dan teh meliputi kurang dari 5% area

perkebunan Lonsum, dengan produksi sebesar

1.247 ton kakao dan 1.394 ton teh di tahun 2010.

PENgEMBANgAN INfASTRuKTuR

Pengembangan infrastruktur merupakan salah

satu prioritas utama Lonsum untuk meningkatan

produktivitas dan produksi area perkebunannya.

Walaupun harus mengalami penundaan akibat

curah hujan yang tinggi, kami berhasil meraih

kemajuan berarti selama tahun 2010.

Pekerjaan konstruksi jalan di tahun 2010 telah

meningkatkan proses pengangkutan hasil panen

dan pupuk selama musim hujan, terutama di

Sumatera Selatan. Perseroan telah menyelesaikan

pembuatan infrastruktur penyeberangan sungai,

yang mendukung proses pengangkutan TBS dari

area yang baru menghasilkan sekitar 1.100 ha di

Sumatera Selatan ke pabrik pengolahan terdekat.

Guna meningkatkan kehandalan proses

pengangkutan, di tahun 2009 Lonsum telah

memutuskan untuk membangun kemampuan

transportasi internalnya, dengan mengadopsi

praktek yang dilakukan oleh perusahaan induk

Perseroan, IndoAgri. Transportasi internal

merupakan alternatif yang lebih dapat diandalkan

dibandingkan pengangkutan dari pihak ketiga,

serta juga dapat meningkatkan produktivitas dan

kontrol manajemen logistik yang lebih baik dalam

jangka panjang. Program pengadaan transportasi

internal sebagian besar telah terealisasi di tahun

2010, dengan beberapa truk lagi diharapkan

dapat diperoleh di kuartal pertama tahun 2011.

Implementasi operasional dari transportasi internal

akan terus disempurnakan, dan manfaatnya

diharapkan dapat dirasakan di tahun-tahun

mendatang.

Pembangunan dan rehabilitasi fasilitas perumahan

bagi para pekerja tetap merupakan salah satu

prioritas utama Lonsum, terutama di area

perkebunan Sumatera Selatan. Inisiatif ini

merupakan bagian dari proyek jangka menengah

Perseroan, sejalan dengan strategi peningkatan

produktivitas Lonsum melalui penambahan jumlah

karyawan tetap, terutama pekerja pemanen.

Page 41: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 39

Unfavorable weather condition during the year,

readiness of the area and some social issues,

hampered the expansion of plantation acreage.

As a result, the Company was only able to carry

out oil palm planting program of 1,815 ha,

comprises 1,090 ha new planting and 725 ha

replanting, while replanting program for rubber

was 704 ha in 2010.

As part of ongoing synergy building program

with the Group to promote best practices in

agriculture management and standardization, in

2010 the Company was preparing its estates for

the implementation of a block management control

system. The preparation includes new block sizing

with smaller parcels of 25 – 30 ha per block which

will allow more rigorous, block-per-block analysis

on nutrient requirement, productivity and yield

performance.

More tangible synergies with the Group also

continued in other areas, such as information

technology (IT), community development,

compliance and risk management practices.

With respect to IT, Lonsum is taking part in the

designing phase of SAP blue print as well as in the

implementation team during the pilot testing.

All these initiatives have started to bring positive

outcomes, both for Lonsum and the Group.

Plans are already in place to further combine

the experience and expertise that is expected

to improve operational excellence for further

efficiency and productivity.

OuTLOOK AND fuTuRE PRIORITIES

Volatility in CPO and rubber prices is expected to

continue in 2011 and beyond. Nevertheless, above

and beyond year-to-year price fluctuations of CPO,

rubber and other agriculture products, we are

confident that over the longer term, the demand is

likely to remain strong.

The global demand for palm oil has soared in the

last two decades, first for its use in food, consumer

products and more recently as the raw material for

biofuel. The growing affluence of China and India,

the world’s top two importing nations, means that

the demand for edible vegetable oils is likely to

continue to increase.

Kondisi cuaca yang kurang mendukung sepanjang

tahun, kesiapan area serta beberapa permasalahan

sosial telah menghambat proses perluasan area

perkebunan. Perseroan hanya dapat melakukan

program penanaman kelapa sawit di area seluas

1.815 ha, yang terdiri dari 1.090 ha penanaman

baru serta 725 ha penanaman kembali. Program

penanaman kembali karet di tahun 2010 mencapai

seluas 704 ha.

Sebagai kelanjutan program pembangunan sinergi

dengan Grup untuk melaksanakan manajemen

perkebunan dan standarisasi yang terbaik, di tahun

2010 Perseroan telah menyiapkan implementasi

sistem kontrol manajemen blok di area

perkebunannya. Persiapan mencakup pembentukan

blok baru yang lebih kecil seluas antara 25-30 ha

per blok, guna mendukung analisa blok yang

lebih menyeluruh dalam hal kebutuhan nutrisi,

produktivitas dan kinerja hasil panen.

Hasil nyata dari sinergi dengan Grup juga dicapai

di bidang-bidang lain, seperti bidang teknologi

informasi, pengembangan komunitas, kepatuhan

dan pengelolaan risiko. Di bidang teknologi

informasi, Lonsum aktif terlibat dalam fase

perencanaan cetak biru SAP serta dalam tim

implementasi selama proses uji coba.

Inisiatif-inisiatif di atas telah mulai memberikan

sumbangan positif bagi Lonsum dan Grup. Kami

telah menyiapkan rencana lanjutan untuk terus

menggabungkan pengalaman dan keahlian guna

meningkatkan keunggulan operasional yang dapat

meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

PANDANgAN DAN PRIORITAS KE DEPAN

Gejolak harga CPO dan karet diperkirakan akan

terus berlanjut di tahun 2011 serta tahun-tahun

mendatang. Namun demikian, terlepas dari

berlanjutnya fluktuasi harga CPO, karet dan

produk-produk perkebunan lainnya, kami meyakini

bahwa permintaan akan tetap tinggi dalam jangka

panjang.

Permintaan dunia akan minyak sawit terus

meningkat selama dua dekade terakhir, baik

untuk digunakan sebagai bahan makanan, produk

konsumen maupun baru-baru ini sebagai bahan

kandungan biofuel. Peningkatan taraf hidup di Cina

dan India, dua negara pengimpor terbesar di dunia,

akan terus mendorong berlanjutnya permintaan

minyak nabati.

Page 42: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk40

As the second largest producer of CSPO in

Indonesia, Lonsum continues to promote

sustainable farming practices and is committed

to pursue further RSPO certifications for the

remaining estates. Lonsum will continue

expanding its planted area by developing lands

into plantations in a sustainable way without

endangering biodiversity or threatening high

conservation value forests. The expansion focuses

on oil palm, especially in South Sumatra and East

Kalimantan.

We will continue executing Lonsum’s medium term

project with emphasis on operational excellence to

achieve higher productivity and efficiency. Further

fine tuning on the implementation of internal

transport will be carried out with assistance from

IndoAgri. With more normalized weather condition

in 2011, infrastructure development on road works

will be accelerated. More housing construction is

to be expected including water supply and other

facility development to improve the working

condition of our workers.

Lonsum always recognizes the strategic importance

of fostering mutually beneficial partnerships

with local communities by promoting stronger

partnerships, including with the plasma farmers.

Further relationship enhancement with the plasma

farmers is one of the strategies to be carried out

next year to improve the flow of FFB from plasma

to our mills which will increase our mill utilization.

Further synergies with the Group will also continue

in the area of IT, in the form of preparation for

implementing and rolling out the SAP system to

other parts of the Group and the Company.

Sebagai produsen CSPO terbesar kedua di

Indonesia, Lonsum terus mendorong praktek

perkebunan berkelanjutan dan berkomitmen untuk

terus meraih sertifikasi RSPO di area perkebunan

lainnya. Lonsum akan terus melakukan perluasan

area perkebunan secara berkelanjutan tanpa

membahayakan keberadaan keanekaragaman

hayati atau mengancam kelestarian hutan

konversi. Proses perluasan akan difokuskan pada

kelapa sawit, terutama di Sumatera Selatan dan

Kalimantan Timur.

Kami akan terus melaksanakan proyek jangka

menengah Lonsum, yang mengedepankan

keunggulan operasional guna mencapai tingkat

produktivitas dan efisiensi yang lebih baik.

Selain itu, upaya penyempurnaan implementasi

transportasi internal akan berlanjut dengan

bantuan IndoAgri. Dengan kondisi cuaca yang

kembali normal pada tahun 2011, pengembangan

infrastruktur jalan akan dipercepat. Pembangunan

perumahan juga akan ditingkatkan, yang

mencakup pembangunan fasilitas air serta fasilitas

lainnya untuk memperbaiki kondisi kerja para

pekerja Perseroan.

Lonsum senantiasa menyadari nilai strategis dari

terciptanya kemitraan saling menguntungkan

dengan komunitas setempat, antara lain dengan

membangun kemitraan yang solid dengan para

petani plasma. Peningkatan kerjasama dengan

para petani plasma merupakan salah satu strategi

di tahun mendatang untuk meningkatkan jumlah

TBS dari lahan plasma ke pabrik pengolahan,

sehingga dapat meningkatkan utilisasi dari pabrik-

pabrik kami.

Upaya sinergi dengan Grup akan terus berlanjut

di bidang teknologi informasi, dalam bentuk

persiapan implementasi sistem SAP di unit-unit

Grup dan Perseroan.

Page 43: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 41

Page 44: Laporan tahunan 2010

42

reSeArcH AND DeVeLOPMeNT Penelitian dan Pengembangan

42 LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 45: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 43

Sumatra Bioscience (SumBio), our research and

development (R&D) arm, with its main station

at Bah Lias, North Sumatra, provides expertise

in the areas of agronomy, crop protection, plant

tissue culture, biotechnology, pathology and

entomological research as well as producing

quality oil palm and cocoa planting material.

The research center operates comprehensive

facilities for the analysis of soil, palm oil,

latex and tissue culture, as well as fertilizer

recommendations. In addition, SumBio’s advanced

palm oil seed-breeding program also operates

seed germination facilities capable of producing up

to 25 million superior oil palm seeds per annum.

It also continues to support Lonsum’s plantation

management.

PLANT BREEDINg

Our plant breeding research activities focus

on the development of top quality seed and

planting material through parental selection,

crossing, numerous field trials and biotechnology.

The Quality Management Systems of SumBio’s

seed production, sales, breeding and tissue

culture operations remain fully compliant with

ISO9001:2008 standards, thereby ensuring the

quality and consistency of our seed products, and

preserving our status as the premium oil palm

seeds producer in Indonesia.

Sumatra Bioscience (SumBio), divisi penelitian dan

pengembangan (R&D: research & development)

kami yang berpusat di Bah Lias, Sumatera Utara,

memiliki keahlian penelitian di bidang agronomi,

perlindungan tanaman, kultur jaringan tanaman,

teknologi hayati, patologi dan ilmu entomologi

serta memproduksi bahan tanaman berkualitas

untuk kelapa sawit dan kakao. Pusat penelitian

tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap

untuk analisa tanah, kelapa sawit, lateks dan kultur

jaringan, serta rekomendasi pemupukan. Selain

itu, program pembibitan kelapa sawit SumBio

juga mengelola fasilitas germinasi bibit sawit yang

mampu memproduksi hingga 25 juta bibit sawit

unggul per tahun. SumBio juga terus mendukung

pengelolaan perkebunan Lonsum.

PEMuLIAAN TANAMAN

Kegiatan penelitian kami di bidang pemuliaan

tanaman difokuskan pada pengembangan bibit

dan bahan tanaman berkualitas prima melalui

pemilihan asal-usul bibit, persilangan, berbagai

percobaan di lapangan serta teknologi hayati.

Sistem Manajemen Mutu untuk produksi bibit,

penjualan, kegiatan pemuliaan dan kultur

jaringan telah sepenuhnya memenuhi standar

ISO9001:2008, sehingga menjamin kualitas

dan konsistensi produk-produk bibit kami, serta

tetap menempatkan Perseroan sebagai produsen

bibit sawit berkualitas prima yang terdepan di

Indonesia.

“SumBio, our r&D arm, operates comprehensive facilities for the analysis of soil, plant tissue, fertilizer, palm oil and latex.”

“SumBio, divisi r&D kami, memiliki fasilitas yang lengkap untuk analisa tanah, jaringan tanaman, pupuk, kelapa sawit dan lateks.”

Page 46: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk44

AgRONOMy

The agronomy division conducts fertilizer and

herbicide trials, undertakes yield forecasts, as

well as the analysis of oil extraction rates and

optimal planting densities to ensure the highest

productivity across our estates. The division

continues the development of aerated bunkers for

the conversion of palm oil mill effluent (POME) and

empty fruit bunches (EFB) to organic fertilizer.

This offers cost advantages by saving inorganic

fertilizer costs and environmental advantages. It

is also developing innovative solutions to manage

other wastes and reduce production costs.

CROP PROTECTION

Crop protection activities are focused on preventing

crop losses by developing effective integrated

pest and disease management (IPM) systems

based on the monitoring of potential pest and

disease outbreaks, identification of new pests and

pathogens and development of effective biological

control methods.

We continued to make good progress in developing

planting material which can be identified as being

more resistant to Ganoderma and multi-location

trials are in progress to confirm this material shows

this resistance in a wide range of environments.

There is also extensive work to optimize oil palm

and rubber replanting practices to prevent high

losses during the first years after planting and

to further develop an antagonistic fungus (eg.

Trichoderma spp) to prevent Ganoderma re-

infection in the field.

DATA MANAgEMENT ANALySIS

To enhance Lonsum’s data analysis capabilities,

we continue to develop the collection, organization

and analysis of data from the hundreds of field

trials conducted by SumBio. As part of the ongoing

synergy building program to promote best practices

in agriculture management and standardization

with the Group, in 2010 the Company was

preparing its estates for the implementation of a

block management control system, which includes

AgRONOMI

Divisi agronomi melakukan analisa percobaan

pupuk dan herbisida, pengukuran hasil panen serta

analisa tingkat rendemen dan kepadatan tanaman

yang optimal untuk mendukung tercapainya tingkat

produktivitas tertinggi di area perkebunan kami.

Divisi ini juga terus mengembangkan aerated

bunkers untuk konversi limbah pengolahan kelapa

sawit (POME: palm oil mill effluent) dan janjang

kosong (EFB: empty fruit bunches) untuk menjadi

pupuk organik. Hal ini akan memberikan manfaat

melalui penghematan biaya pupuk anorganik dan

keuntungan untuk lingkungan. Divisi agronomi

juga mengembangkan berbagai solusi inovatif

pengelolaan limbah serta penghematan biaya

produksi.

PERLINDuNgAN TANAMAN

Kegiatan perlindungan tanaman difokuskan pada

pencegahan kehilangan hasil tanaman melalui

pengembangan sistem penanggulangan hama

dan penyakit terpadu (IPM: integrated pest and

disease management) yang efektif berdasarkan

pemantauan potensi berjangkitnya hama dan

penyakit, identifikasi hama dan patogen baru,

serta pengembangan metode pengendalian

berbasis teknologi hayati yang efektif.

Kami terus meraih kemajuan berarti dalam

pengembangan bahan tanaman yang lebih

tahan terhadap Ganoderma, dan saat ini sedang

dilakukan uji coba di beberapa lokasi untuk

membuktikan ketahanan bahan tanaman tersebut

di berbagai kondisi lingkungan. Kami juga

melakukan upaya intensif untuk mengoptimalkan

praktek penanaman kembali kelapa sawit dan karet

guna mencegah kehilangan hasil tanaman selama

tahun-tahun pertama pasca penanaman serta

pengembangan jamur antogonis (Trichoderma

spp) untuk mencegah terjadinya infeksi ulang

Ganoderma di area perkebunan.

ANALISA PENgELOLAAN DATA

Dalam rangka meningkatkan kemampuan

Lonsum di bidang analisa data, kami terus

mengembangkan proses pengumpulan, organisasi

dan analisa data dari berbagai uji coba lapangan

yang dilakukan oleh SumBio. Sebagai bagian

dari program peningkatan sinergi dengan Grup

guna melaksanakan praktek terbaik di bidang

manajemen dan standarisasi perkebunan, di

tahun 2010 Perseroan mulai menyiapkan area

Page 47: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 45

new block sizing with smaller parcels of 25 –

30 ha per block. This will allow more rigorous,

block-per-block analysis of nutrient requirements,

productivity and yield performance. We have also

intensified the deployment of GPS and satellite

imagery technologies to ensure that our estate

maps are up to date as modern management tools,

and include the complete mapping of HGU points,

land compensation, security drains, portals and

high conservation value (HCV) areas.

In 2010, SumBio was the organization with

the highest number of scientific papers at the

principal international oil palm conference held

in Yogyakarta, Indonesia, thereby enhancing

SumBio brand awareness and motivating our

researchers, without sacrificing competitiveness.

The papers reported leading results from all areas

of research including the significant progress

with biotechnology research. They also outlined

strategies to apply these results to breeding

programs. A total of 26 scientific papers were

presented at conferences and published in scientific

journals during the year.

2011 OuTLOOK

Over the longer term, improvement in crop yields

will lower production costs and increase supplies

and reduce the pressure for new land clearing.

Lonsum continues its adherence to its strategy of

selling seeds with increasing yield potential which

are of the highest genetic integrity and quality.

SumBio will not sacrifice product quality in order

to achieve additional sales volumes. Currently

we are evaluating the establishment of a new

Genetic Research and Development Center at Bah

Lias, North Sumatra to support further genomics

and tissue culture research for the seed breeding

programs. We aim to improve our competitiveness

and capabilities by continuing the establishment of

an integrated R&D organization which can exploit

synergies within the Group’s R&D to enhance the

value of our seed products and to increase our

brand presence as a high quality seed producer.

perkebunannya untuk implementasi sistem kontrol

manajemen blok, yang meliputi pembentukan

blok baru yang lebih kecil seluas 25-30 ha per

blok. Sistem blok baru ini akan mendorong analisa

blok yang lebih menyeluruh dalam hal kebutuhan

nutrisi, produktivitas dan kinerja hasil panen.

Kami juga telah meningkatkan upaya perluasan

penggunaan teknologi GPS dan pencitraan satelit

sebagai alat manajemen yang moderen untuk

menjamin tersedianya peta perkebunan yang

terkini, dan mencakup titik-titik HGU, kompensasi

lahan, parit pengaman, portal dan kawasan bernilai

konservasi tinggi (HCV: high conservation value).

Di tahun 2010, SumBio berhasil menempatkan

diri sebagai organisasi dengan jumlah publikasi

ilmiah terbanyak pada konferensi kelapa sawit

internasional di Yogyakarta, Indonesia, yang

telah meningkatkan brand SumBio dan motivasi

para periset tanpa mengorbankan kemampuan

bersaing Perseroan. Publikasi ilmiah tersebut

melaporkan hasil-hasil penting di berbagai

bidang penelitian, termasuk kemajuan signifikan

di bidang penelitian teknologi hayati. Publikasi

tersebut juga menguraikan strategi-strategi

untuk mengaplikasikan hasil temuan ke dalam

program budi daya. Selama tahun 2010, sebanyak

26 publikasi ilmiah telah dipresentasikan dalam

berbagai konferensi dan diterbitkan dalam jurnal-

jurnal ilmiah.

PANDANgAN 2011

Dalam jangka panjang, peningkatan hasil

panen akan mengurangi biaya produksi,

meningkatkan panen dan mengurangi tekanan

untuk perluasan lahan perkebunan yang baru.

Lonsum terus mempertahankan strateginya

dalam hal menjual bibit yang memberikan hasil

panen yang semakin tinggi, dengan integritas

genetik dan kualitas tertinggi. SumBio tidak

akan mengorbankan tingkat kualitas produknya

untuk meningkatkan volume penjualan. Untuk

terus mendukung penelitian di bidang genomik

dan kultur jaringan yang menunjang program

pemuliaan bibit tanaman, saat ini kami sedang

melakukan kajian tentang pendirian Pusat

Penelitian dan Pengembangan Genetik baru

di Bah Lias, Sumatera Utara. Kami akan terus

meningkatkan daya saing dan kemampuan kami

dengan terus melanjutkan pembentukan organisasi

penelitian & pengembangan yang terintegrasi serta

memanfaatkan peluang sinergi dengan Grup dalam

rangka meningkatkan nilai produk bibit dan merek

kami sebagai produsen bibit berkualitas prima.

Page 48: Laporan tahunan 2010

4646

eNVIrONMeNT ANDcOrPOrATe SOcIAL reSPONSIBILITy Lingkungan dan Tanggung JawabSosial Perusahaan

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 49: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 47

As clearly stated in our corporate mission to add

value for stakeholders in agribusiness, Lonsum

always believes the importance of balancing

solid business results with a commitment to the

Company’s responsibility towards the environment

and community.

In 2009, Lonsum received the Roundtable of

Sustainable Palm Oil (RSPO) certification for its

North Sumatra estates and mills, following a four-

year program to comply with all eight principles,

39 criterias and 139 indicators. RSPO is the first

sustainability standard in the world for any food

crop. Lonsum produced approximately 170,000

tons of certified sustainable palm oil (CSPO), which

positioned Lonsum as currently the second largest

producer of CPSO in the country.

In February to March 2010, the Company has

successfully passed the annual surveillance audit

from TUV Nord for its North Sumatra estates and

mills, a further evidence of Lonsum’s commitment

toward sustainability by meeting the standards

set by RSPO’s rigorous Principles and Criteria

(P&C). Lonsum is currently in the process to

Seperti diuraikan dalam misi Perseroan untuk

menambah nilai bagi para pemangku kepentingan

dibidang agribisnis, Lonsum senantiasa meyakini

pentingnya menjaga keseimbangan antara

pencapaian kinerja usaha yang positif dengan

tanggung jawabnya kepada lingkungan dan

masyarakat sekitar.

Pada tahun 2009, Lonsum berhasil meraih

sertifikasi Roundtable of Sustainable Palm Oil

(RSPO) untuk area perkebunan dan pabriknya di

Sumatera Utara, setelah melalui proses panjang

selama empat tahun untuk memenuhi delapan

prinsip, 39 kriteria dan 139 indikator RSPO. RSPO

merupakan standar keberlanjutan pertama di dunia

untuk tanaman pangan. Lonsum memproduksi

sekitar 170.000 ton minyak sawit lestari (CSPO),

yang menempatkan Lonsum saat ini sebagai

produsen CSPO terbesar kedua di Indonesia.

Dari bulan Februari hingga Maret 2010, Perseroan

berhasil menyelesaikan proses audit tahunan oleh

TUV Nord untuk area perkebunan dan pabrik di

Sumatera Utara. Pencapaian ini merupakan bukti

komitmen Lonsum terhadap praktek keberlanjutan,

dengan memenuhi standar yang telah ditetapkan

dalam prinsip-prinsip dan kriteria RSPO (RSPO

“Lonsum believes the importance of balancing solid business results with a commitment to the company’s responsibility towards the environment and community.”

“Lonsum meyakini pentingnya menjaga keseimbangan antara pencapaian kinerja usaha yang positif dengan tanggung jawabnya kepada lingkungan dan masyarakat sekitar.”

Page 50: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk48

receive certification from RSPO for one of its South

Sumatra estates and mills.

Lonsum is also one of the founding members of,

and continued to become an active player in the

Indonesian National Interpretation Working Group

(INA-NIWG), which oversees the interpretation

of RSPO’s P&C within the context of Indonesia’s

legislation and language.

With respect to meeting the sustainability

standards, Lonsum recognizes the importance

of conducting its operations in line with the

standards set by the Government. In 2010, for

two consecutive years our Turangie mill in North

Sumatra and Sei Lakitan mill in South Sumatra

received a Grade Blue for PROPER (Company

Environmental Performance Rating Program) from

Indonesia’s Environment Ministry. During the year,

16 locations in our estates were also awarded with

the Gold Flag SMK3 (Health & Safety Management

System) certificate from the Indonesian Ministry

of Manpower, the highest workplace safety related

recognition awarded by the government, and

the OHSAS 18001:2007 (Occupational Health

and Safety Assessment Series) certificate from

Sucofindo.

We recognize that community is an essential

stakeholder in our business and will ensure to

maintain healthy relationships through regular,

genuine consultation and by facilitating community

development. In the area of community

development, Lonsum believes that projects

conducted in the name of Corporate Social

Responsibility (CSR) should be sustainable, hence

our continued pursuit of activities in the field of

education, public health, community development

and disaster relief efforts.

In the field of education, we continued to give

support in communities adjacent to our plantation

estates. Working together with Indonesia Heritage

Jakarta, we organized training sessions for 15

kindergarten schools in South Sumatra. In 2010,

we also took part in the rehabilitation of seven

school buildings in North and South Sumatra,

East Kalimantan, West Java and South Sulawesi,

as well as the construction of three new schools

in South Sumatra. Honorarium support continued

to be provided this year, to 78 teachers working

in schools with insufficient numbers of teachers.

P&C). Saat ini Lonsum sedang dalam proses

sertifikasi RSPO bagi salah satu area perkebunan

dan pabriknya di Sumatera Selatan.

Lonsum juga merupakan salah satu pendiri,

serta terus aktif berperan dalam Kelompok Kerja

Interpretasi Nasional Indonesia (INA-NIWG: the

Indonesian National Interpretation Working Group),

yang bertanggung jawab menginterpretasikan P&C

RSPO dalam konteks hukum, peraturan dan bahasa

Indonesia.

Dalam rangka memenuhi standar-standar

keberlanjutan, Lonsum juga memastikan bahwa

operasi usahanya sejalan dengan standar yang

telah ditetapkan pemerintah. Pada tahun 2010,

untuk dua tahun berturut-turut pabrik kelapa sawit

kami di Turangie, Sumatera Utara dan pabrik di

Sei Lakitan, Sumatera Selatan, berhasil meraih

Peringkat Biru untuk PROPER (Program Penilaian

Peringkat Kinerja Perusahaan) dari Kementerian

Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Di tahun

yang sama, 16 area perkebunan kami juga

meraih sertifikasi Bendera Emas untuk Sistem

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan (SMK3)

dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia,

penghargaan tertinggi di bidang keselamatan

kerja dari pemerintah, serta sertifikasi OHSAS

18001:2007 (Penilaian Kesehatan dan Keselamatan

kerja) dari Sucofindo.

Kami menyadari bahwa masyarakat sekitar

merupakan anggota pemangku kepentingan yang

penting bagi Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan

senantiasa menjalin hubungan yang sehat melalui

interaksi yang tulus dan berkelanjutan, serta

program-program pengembangan komunitas.

Lonsum meyakini, bahwa proyek tanggung

jawab sosial haruslah merupakan proyek yang

berkelanjutan, melalui kegiatan-kegiatan di bidang

pendidikan, kesehatan masyarakat, pengembangan

komunitas dan penanggulangan bencana.

Di bidang pendidikan, kami terus memberikan

dukungan pada masyarakat di sekitar area

perkebunan Perseroan. Bekerja sama dengan

Indonesia Heritage Jakarta, di tahun 2010 kami

telah melaksanakan program pelatihan bagi

sebanyak 15 sekolah taman kanak-kanak di

Sumatera Selatan. Kami juga terlibat dalam proses

rehabilitasi tujuh gedung sekolah di Sumatera

Utara dan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat

dan Sulawesi Selatan, serta proses pembangunan

tiga sekolah baru di Sumatera Selatan. Kami

melanjutkan program pemberian tunjangan honor

Page 51: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 49

Lonsum’s scholarship program, Beasiswa Merdeka,

provides financial assistance to 85 kindergarten,

primary, secondary and high school students

living in our estate areas. During the year, we

sponsored one of our employee’s children who got

the opportunity to participate in Intel International

Science and Engineering (LSIEF) competition in

San Jose, California, U.S. Lonsum also continued

to donate books, computers and other learning

facilities that so far succeeded in helping students

raise their skill and knowledge levels.

In public health development, 2010 was the second

year where Lonsum worked in partnership with

the Group by providing free medical checkups,

vitamins and healthy food as well as free

consultations for about 400 pregnant mothers and

children. We implemented clean water programs

for 300 families with limited access to clean water

in South Sulawesi and provided free house fogging

programs in North Sumatra for malaria disease

prevention in 44 villages, which covered close to

14,000 families. In May 2010, Lonsum organized

its annual blood donor program participated by

employees in its Jakarta head office and branch

offices in Medan, Palembang and Samarinda.

Participation in community development covers

initiatives supporting various religious activities

such as MTQ (Qur’an reading competitions) in

collaboration with the local government. The

Company also donated more than 4,000 packages

of basic supplies during the Lebaran and Christmas

periods to disadvantaged families living in and

around the plantation areas. Lonsum is taking

part in the rehabilitation of rural roads connecting

remote villages with the provincial highway system.

Equally important, Lonsum serves as an active

agent in promoting the welfare of the community

through its economy development programs for

plasma farmers. Last year, we invited more than

270 farmers in East Kalimantan to become part of

the Company’s plasma farmer network.

Finally, we always take part in relief and recovery

efforts to help victims in the event of natural

disasters. Last year, we provided assistance for

470 families covering at least 1,600 beneficiaries

that were the victims of the Sinabung, Merapi

Yogyakarta and Mentawai West Sumatra natural

disasters by distributing free medication, mineral

water and ready-to-eat food in areas stricken by

these calamities.

bagi 78 guru di sekolah-sekolah yang kekurangan

tenaga guru. Program beasiswa Lonsum, Beasiswa

Merdeka, memberikan bantuan keuangan bagi

sebanyak 85 siswa taman kanak-kanak, SD, SMP

dan SMA yang tinggal di wilayah perkebunan. Di

tahun 2010, kami menjadi sponsor bagi salah

satu putra karyawan Perseroan yang memperoleh

kesempatan berpartisipasi dalam kompetisi Intel

International Science and Engineering (LSIEF) di

San Jose, California, Amerika Serikat. Lonsum

juga terus memberikan sumbangan dalam bentuk

buku, komputer serta fasiltas belajar lainnya,

yang sejauh ini berhasil membantu meningkatkan

pengetahun para siswa.

Di bidang pengembangan kesehatan masyarakat,

tahun 2010 merupakan tahun kedua kerjasama

Lonsum dengan Grup dalam penyediaan

pengecekan kesehatan gratis, vitamin, makanan

sehat serta konsultasi gratis bagi sekitar 400 ibu

hamil dan anak-anak. Kami telah melaksanakan

program penyediaan air bersih bagi 300 keluarga

di lokasi yang mengalami kelangkaan air bersih

di Sulawesi Selatan, serta program pengasapan

rumah tinggal gratis di Sumatera Utara untuk

penanggulangan wabah malaria di 44 desa yang

menjangkau sekitar 14.000 keluarga. Pada bulan

Mei 2010, Lonsum mengadakan program donor

darah yang diikuti oleh para karyawan di kantor

pusat Jakarta serta kantor-kantor cabang di

Medan, Palembang dan Samarinda.

Partisipasi di bidang pengembangan masyarakat

mencakup kegiatan mendukung berbagai kegiatan

keagamaan, seperti kegiatan MTQ bekerja sama

dengan pemerintah setempat. Perseroan juga

menyumbangkan lebih dari 4.000 paket sembako

selama masa Lebaran dan Natal bagi para keluarga

yang kekurangan di area perkebunan. Lonsum

aktif terlibat dalam rehabilitasi jalan-jalan desa

untuk menghubungkan desa-desa terpencil dengan

infrastruktur jalan raya propinsi. Tidak kalah

pentingnya, Lonsum juga aktif berperan dalam

peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui

program-program pengembangan ekonomi bagi

para petani plasma. Di tahun 2010, Perseroan

mengundang lebih dari 270 petani di Kalimantan

Timur untuk bergabung dalam jaringan petani

plasma Lonsum.

Kami selalu mengambil bagian dalam upaya

pemberian bantuan bagi para korban bencana

alam. Di tahun 2010, kami telah membantu

sebanyak 470 keluarga yang terdiri dari 1.600

penerima manfaat korban bencana di Sinabung,

Merapi Yogyakarta, dan kepulauan Mentawai

Sumatera Barat melalui pemberian pengobatan

cuma-cuma, air mineral dan makanan.

Page 52: Laporan tahunan 2010

50

HUMAN cAPITALrePOrT Laporan Sumber Daya manusia

50 LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 53: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 51

As a Company with a total employee of more

than 12,000 people, Lonsum always recognizes

the importance of its employees’ contribution

towards the success of its strategic programs and

initiatives. Therefore, human capital development

(HCD) is considered as one of the most important

activities within the Company, which is guided by

the Company’s core values that promote Integrity,

Teamwork and drive for Excellence.

HCD develops and implements training,

organizational development and cultural

development programs within the Company.

Through the HCD activities, the Company

invests in the development of its people by

creating a stimulating environment and culture

that promotes leadership, professionalism and

continuous learning. This will enable us to build the

competencies and qualities of our employees that

will support our growth strategies, as well as our

succession plans to develop future leaders.

Sebagai Perusahaan dengan lebih dari 12.000

karyawan, Lonsum senantiasa menyadari nilai

sumbangan para karyawan dalam keberhasilan

program dan inisiatif strategisnya. Untuk itu,

pengembangan sumber daya manusia (HCD: Human

Capital Development) senantiasa dipandang sebagai

salah satu kegiatan terpenting Perseroan, dengan

pedoman nilai-nilai Perseroan yang mengedepankan

aspek Integritas, Kerjasama dan upaya mencapai

Keunggulan.

HCD mengembangkan dan melaksanakan program

pelatihan, serta pengembangan organisasi dan

budaya organisasi Perseroan. Melalui serangkaian

kegiatan HCD, Perseroan melakukan investasi

pengembangan sumber daya manusianya dengan

menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang

mendorong proses kepemimpinan, profesionalisme

dan pembelajaran yang berkelanjutan. Kegiatan

diatas akan memungkinkan kami membangun

kompetensi dan kualitas karyawan guna menunjang

strategi perumbuhan serta rencana suksesi untuk

pengembangan pemimpin masa depan.

“Human capital development is considered as one of the most important activities within the company, which is guided by the Lonsum’s core values that promote Integrity, Teamwork and drive for excellence.”

“Pengembangan sumber daya manusia senantiasa merupakan salah satukegiatan terpenting Perseroan, dengan berpedoman nilai-nilai Lonsum yang mengedepankan aspek Integritas, Kerjasama dan upaya mencapai Keunggulan.”

Page 54: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk52

As part of its leadership development program,

the Company published and distributed a pocket

book on Leader Traits to leaders in all layers within

the organization. The pocket book describes eight

distinct characters that every leader needs to

develop. Lonsum also develops Staff Mapping on

Human Asset Value (HAV) to assess leader trait

gaps on managers’ level and used such analysis

to further develop a series of program to close the

gap.

In 2010, HCD continued to mobilize employees,

from field estates to management, to participate in

the Lonsum Improvement Project (LIP). Introduced

in April 2009, LIP is designed as a tool to infuse

Lonsum experience and culture into day-to-day

operations, which aimed to involve the whole range

of employee at the field level from harvesters and

operators to managers. LIP also aims at rallying

a mindset that promotes the spirit of continuous

improvement and innovation in crops, cost and

condition (3Cs) to deliver excellence.

During the first year, LIP received 104

improvement projects focusing on operational

improvements that will yield both tangible and

intangible benefits. In this manner, every level of

staff is encouraged to make positive impact and

have a sense of belonging as they carry out their

daily operational activities. The submissions were

eventually narrowed down by the judges to

8 projects to compete at the LIP National

Convention held in Jakarta, March 2010. In the

convention, project finalists presented their

cases and shared their experiences to attending

representatives from all estate locations. During

the second year of LIP, total participating projects

increased to 200.

The Company also provides appropriate training

programs to ensure that daily plantation activities

are infused with Lonsum’s experience and culture.

In 2010, more than 110 training sessions were

organized and attended by over 1,600 participants

with most programs aimed at aligning strategies,

developing operational management skills and

nurturing innovation.

Sebagai bagian program pengembangan

kepemimpinan, Perseroan telah menerbitkan

dan membagikan buklet berjudul Sifat-sifat

Kepemimpinan kepada para pemimpin di

seluruh jajaran organisasi. Buklet tersebut

menjelaskan delapan jenis karakter yang harus

dikembangkan oleh setiap pemimpin. Lonsum juga

menyelenggarakan kegiatan Staff Mapping atas

Human Asset Value (HAV) untuk mengidentifikasi

kesenjangan sifat kepemimpinan di level

manajer. Analisa tersebut akan digunakan untuk

mengembangkan program-program mengatasi

kesenjangan tersebut.

Di tahun 2010, HCD terus melakukan mobilisasi

karyawan, mulai dari area perkebunan sampai

ke jajaran manajemen, untuk berpartisipasi

dalam Proyek Perbaikan Lonsum (LIP: Lonsum

Improvement Project). Diluncurkan pada bulan

April 2009, LIP dirancang untuk menanamkan

pengalaman dan budaya Lonsum ke dalam

operasi sehari-hari, dengan melibatkan seluruh

jajaran karyawan di area perkebunan dari para

pemanen dan operator hingga level manajer. LIP

juga bertujuan membangun cara berpikir yang

mendorong semangat perbaikan dan inovasi

yang berkelanjutan di bidang tanaman, biaya dan

lingkungan (3C) guna meraih kesempurnaan.

Dalam tahun pertamanya, LIP menerima sebanyak

104 proyek perbaikan yang berfokus pada

perbaikan operasional akan memberi berbagai

manfaat. Melalui metoda tersebut, setiap jajaran

karyawan didorong untuk memberi sumbangan

positif dan mengembangkan rasa memiliki dalam

melaksanan kegiatan operasional sehari-harinya.

Jumlah proyek kemudian diseleksi menjadi

8 proyek oleh para juri untuk bersaing dalam

Konvensi LIP Nasional yang diselenggarakan di

Jakarta bulan Maret 2010. Selama konvensi, para

finalis mempresentasikan proyeknya dan saling

berbagi pengalaman dengan para wakil dari

seluruh lokasi perkebunan. Di tahun kedua LIP,

total proyek yang berpartisipasi meningkat menjadi

200 proyek.

Perseroan juga menyelenggarakan program

pelatihan untuk memastikan tertanamnya

pengalaman dan budaya Lonsum ke dalam

kegiatan perkebunan sehari-hari. Selama tahun

2010, sebanyak lebih dari 110 sesi pelatihan

telah diselenggarkan dan diikuti oleh lebih dari

1.600 peserta, di mana sebagian besar program

memfokuskan kepada pada penyelarasan

strategi, pengembangan ketrampilan manajemen

operasional, serta pengembangan inovasi.

Page 55: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 53

As part of the Company’s commitment to

strengthen its research and development

capabilities, we continue to sponsor members of

SumBio’s staff to pursue PhDs. To date, two staffs

member has successfully gained their PhD with the

latest is the head of SumBio’s genomic research

group who received her PhD from the University

of Aberystwyth, U.K. in 2010. Two other research

officers are currently pursuing their PhD studies in

agronomy and crop protection.

The Company always supports the principle of

harmonious industrial relations and promotes

good communication lines between employees

and the management. To create conducive

working environment, improve the welfare of

the employees and being one of the strategic

directions, the Company continued to build and

rehabilitate houses for its employees, especially

for our estates in South Sumatra and Kalimantan.

We also built various supporting facilities,

covering sport facilities, schools, clinics, religious

facilities as well as transportation infrastructure.

To upgrade the quality of education for the

children of the employees in the estates, Lonsum

provided qualified teachers and organized training

programs for over 90 teachers aimed at developing

characters holistically, which will be implemented

as a new curriculum for schools around Lonsum’s

estates.

Lonsum’s Health and Safety practices have been

recognized by various certification bodies. The

Company has been certified with Gold Flag SMK3

standard issued by the Indonesian Ministry of

Manpower. Lonsum is also qualified for the OHSAS

from Sucofindo. Periodically, Lonsum organizes free

Medical Check Up programs for its employees in

partnership with various hospitals in the location

where the Company operates. Considering the

importance of Health and Safety matters on

the sustainability of any business, the Company

constantly finds ways to improve its capabilities in

accordance to best practices.

Sebagai bagian komitmen Perseroan untuk

memperkuat kemampuannya di bidang penelitian

dan pengembangan, kami terus memberikan

sponsor kepada para staf SumBio untuk meraih

gelar S3. Saat ini, dua anggota staf telah meraih

gelar S3 dimana di tahun 2010 kepala grup riset

genomik SumBio berhasil meraih gelar S3 dari

University of Aberystwyth, Inggris. Dua orang

karyawan lainnya saat ini sedang melaksanakan

studi S3-nya di bidang agronomi dan perlindungan

tanaman.

Perseroan senantiasa mendukung prinsip hubungan

industrial yang harmonis dan mendorong

terciptanya komunikasi yang baik antara karyawan

dan manjemen. Dalam rangka menciptakan

lingkungan kerja yang kondusif, meningkatkan

kesejahteraan karyawan serta sebagai bagian dari

arah strateginya, Perseroan terus melaksanakan

pembangunan dan rehabilitasi perumahan

karyawan, terutama di area perkebunan di

Sumatera Selatan dan Kalimantan. Kami juga

membangun berbagai fasilitas pendukung,

seperti fasilitas olah raga, sekolah, klinik, fasilitas

keagamaan serta infrastruktur transportasi. Guna

meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-

anak karyawan di area perkebunan, Lonsum

menyediakan tenaga guru berkualitas dan

melaksanakan program pelatihan bagi lebih dari

90 tenaga guru untuk pengembangan karakter

secara menyeluruh, yang akan diimplementasikan

sebagai bagian dari kurikulum sekolah di seluruh

area perkebunan Lonsum.

Praktek-praktek di bidang Kesehatan dan

Keselamatan Kerja telah menerima pengakuan

dari berbagai badan sertifikasi. Perseroan telah

memperoleh sertifikasi Bendera Emas untuk

SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja Republik

Indonesia. Lonsum juga meraih sertifikasi OHSAS

dari Sucofindo. Bekerja sama dengan berbagai

rumah sakit di sekitar area operasionalnya, secara

rutin Perseroan menyelenggarakan program

pemeriksaan kesehatan cuma-cuma bagi para

karyawan. Mengingat pentingnya aspek Kesehatan

dan Keselamatan Kerja bagi keberlangsungan

usaha, Perseroan senantiasa mencari peluang

untuk meningkatkan kemampuannya sejalan

dengan praktek-praktek yang terbaik.

Page 56: Laporan tahunan 2010

54

cOrPOrATe gOVerNANce

54

Tata Kelola Perusahaan

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 57: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 55

Lonsum strives to uphold the highest standard

of corporate governance and is committed to

reinforce good corporate governance (GCG)

by strengthening transparency, accountability,

responsibility, fairness and independence within the

Company’s entire operation.

Lonsum’s obvious starting point is to be compliant

with all applicable laws and regulations in

Indonesia. Nevertheless, Lonsum is setting the bar

considerably higher in certain areas by adopting

internationally recognized standards and best

practices. An example is the Company’s adoption of

RSPO’s P&C.

In 2009, Lonsum was one of only three companies

in Indonesia to be certified by RSPO, the first

sustainability standard in the world for any food

crop. RSPO’s P&C, with its eight principles,

39 criterias and 139 indicators, covers many

aspects within the Company’s operation that

directly related to good governance practices,

including transparency, legal compliance,

environmental responsibility as well as responsibility

to employees and the communities.

Lonsum senantiasa berupaya mendukung

standar tata kelola perusahaan yang tertinggi

dan berkomitmen untuk memperkuat praktek

tata kelolanya melalui peningkatan transparansi,

akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran

dan independensi di seluruh aspek operasional

Perseroan.

Pelaksanaan komitmen tersebut dimulai melalui

kepatuhan terhadap semua peraturan dan

ketentuan yang berlaku di Indonesia. Namun

demikian, Lonsum telah menetapkan standar

yang lebih tinggi di beberapa area, dengan

mengadopsi standar dan praktek yang diakui

secara internasional. Sebagai contoh, Perseroan

telah mengadopsi P&C RSPO.

Di tahun 2009, Lonsum merupakan satu dari hanya

tiga perusahaan di Indonesia yang telah meraih

sertifikasi dari RSPO, yang merupakan standar

kelestarian pertama di dunia untuk tanaman

pangan. P&C RSPO dengan delapan prinsip,

39 kriteria dan 139 indikatornya, mencakup

berbagai aspek operasional Perseroan yang

langsung terkait dengan tata kelola perusahaan,

termasuk transparansi, kepatuhan terhadap

ketentuan perundang-undangan, pemeliharan

lingkungan serta tanggung jawab terhadap

karyawan dan masyarakat.

“Lonsum strives to uphold the highest standard of corporate governance and is committed to reinforce good corporate governance (GCG) by strengthening transparency, accountability, responsibility, fairness and independence within the company’s entire operation.”

“Lonsum senantiasa berupaya mendukung standar tata kelola perusahaan yang tertinggi dan berkomitmen untuk memperkuat praktek tata kelolanya melalui peningkatan transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,kewajaran dan independensi di seluruh aspek operasional Perseroan.”

Page 58: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk56

Lonsum also develops various policy manuals,

standard operating procedures and work

instructions detailing processes in the internal

auditing, risk management, human resources,

sales, procurement, finance and accounting,

security and environmental management areas.

Lonsum’s Code of Conduct adopted in 2006,

explains the principal guidelines for the Company’s

employees on the expected standards of behavior

and ethics in all workplace activities. Further

improvement of the Code introduced in January

2009 also covers Conflict of Interest Rules as

guidance on issues related to conflicts of interest.

Any action that may breach these ethical codes

can be reported in confidence by any employee or

external stakeholder through a secure, dedicated

internal hotline. Established in early 2007, this

whistleblower mechanism provides a means for

follow up and investigation by the Internal Audit

Department. All investigation results are to be

reported to the Board of Directors and the Audit

Committee for appropriate follow up action.

In 2010, Lonsum implemented its Enterprise Risk

Management program on a Group-wide basis to

ensure day-to-day risks are uniformly tracked and

controlled. During the year, we also completed

the alignment of our Internal Audit function

to establish a consistent framework for best

business practices and other corporate governance

measures.

gOVERNINg STRuCTuRE

gENERAL MEETINg Of SHAREHOLDERS

In 2010, Lonsum held its Annual General Meeting

of Shareholders (AGMS) on May 5, 2010.

The AGMS approved amongst others the following

resolutions:

1. Approved the Company’s Annual Report for the

year ended 31 December 2009.

2. a. Approved and ratified the Company’s

Financial Statement that includes Balance

Sheet and Income Statement for the year

ended 31 December 2009 which were

audited by the Public Accountant Firm

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja.

Lonsum juga telah mengembangkan berbagai

pedoman kebijakan, SOP dan pedoman

pelaksanaan di bidang audit internal, manajemen

risiko, sumber daya manusia, penjualan,

pengadaan, keuangan dan akuntansi, keamanan

dan manajemen lingkungan. Kode Etik Lonsum

yang diberlakukan di tahun 2006 merupakan

pedoman pokok bagi seluruh karyawan mengenai

standar perilaku dan etika yang diharapkan

dalam kegiatan di seluruh tempat kerja. Kode Etik

tersebut telah disempurnakan di bulan Januari

2009 yang kini juga mencakup ketentuan tentang

Benturan Kepentingan sebagai pedoman tentang

hal yang terkait dengan benturan kepentingan.

Setiap tindakan yang dianggap melanggar kode

etik dapat dilaporkan secara rahasia oleh setiap

karyawan atau pemangku kepentingan eksternal

melalui saluran internal hotline. Berlaku sejak awal

2007, mekanisme pelaporan tindak pelanggaran

ini menyediakan sarana bagi tindak lanjut dan

investigasi oleh Departemen Audit Internal. Hasil

investigasi dilaporkan kepada Direksi dan Komite

Audit untuk penetapan tindak lanjutnya.

Di tahun 2010, Lonsum telah menerapkan program

Enterprise Risk Management-nya di seluruh Grup,

untuk menjamin agar risiko-risiko harian diawasi

dan dimonitor secara seragam. Kami juga telah

menyelesaikan proses penyelarasan Audit Internal

untuk menetapkan kerangka yang konsisten untuk

praktek bisnis terbaik serta bidang-bidang tata

kelola lainnya.

STRuKTuR TATA KELOLA

RAPAT uMuM PEMEgANg SAHAM

Di tahun 2010, Lonsum menyelenggarakan Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada

tanggal 5 Mei 2010.

RUPST antara lain menyetujui keputusan-

keputusan sebagai berikut:

1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2009.

2. a. Menyetujui dan mengesahkan Laporan

Keuangan Perseroan yang diantaranya

memuat Neraca serta Perhitungan Laba-

Rugi untuk tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2009, yang

telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja.

Page 59: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 57

b. Granted full release and discharge (velledig

acquit et decharge) to the Board of Directors

of Company from their obligations in respect

of their management actions and the Board

of Commissioners of Company from their

obligations in respect of their supervisory

actions during the year ended 31 December

2009 to the extent that such actions are

reflected in the Company’s Annual Report

and Financial Statements for the year ended

31 December 2009.

3. Approved and allocated the cash appropriation

of the Company’s Net Profit for the financial

year 2009, as follows:

a. In the aggregate amount of

Rp5,000,000,000 from the Company’s Net

Profit in 2009 is allocated as reserve fund, as

set out in Article 70 of Law Number 40 Year

2007 regarding Limited Liability Company.

b. Approved and allocated cash dividends from

the Company’s Net Profit for financial year

2009 in the amount of Rp209 per share or in

the aggregate amount Rp285,195,713,737.

b. Memberikan pembebasan dan pelunasan

sepenuhnya (velledig acquit et decharge)

dari tanggung jawab kepada seluruh

anggota Direksi Perseroan atas tindakan

pengurusan dan Dewan Komisaris Perseroan

atas tindakan pengawasan yang telah

dijalankan dalam tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2009 sepanjang

tindakan-tindakan mereka tersebut

tercermin dalam Laporan Tahunan dan

Laporan Keuangan tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2009.

3. Menyetujui dan mengalokasi penggunaan Laba

Bersih Perseroan untuk tahun buku 2009 yaitu

sebagai berikut:

a. Sebesar Rp5.000.000.000 yang disisihkan

dari Laba Bersih Perseroan tahun buku 2009

sebagai dana cadangan sebagaimana diatur

dalam Pasal 70 Undang-undang No. 40 tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas.

b. Menyetujui dan menetapkan pembagian

dividen tunai atas Laba Bersih Perseroan

tahun buku 2009 yaitu sebesar Rp209 per

saham atau sebesar Rp285.195.713.737.

Page 60: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk58

* Resigned as of July 31, 2010 / Mengundurkan diri sejak 31 Juli 2010

c. The balance of the Net Profit of the Company

to be recorded as unappropriated retained

earnings of the Company.

4. a. Approved the composition of the Board of

Commissioners and Board of Directors of the

Company as of the closing of the Meeting up

to closing of the Annual General Meeting of

Shareholders of the Company on 2013 for

fiscal year 2012, as follow:

c. Mencatat sisa Laba Bersih sebagai saldo

laba Perseroan yang belum ditentukan

penggunaannya.

4. a. Menetapkan bahwa susunan Dewan

Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung

sejak ditutupnya Rapat ini untuk jangka

waktu sampai dengan ditutupnya Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan

pada tahun 2013 untuk tahun buku 2012

adalah sebagai berikut:

BOARD Of COMMISSIONERS

President Commissioner

Vice President Commissioner

Commissioner

Commissioner

Commissioner

Commissioner

Independent Commissioner

Independent Commissioner

Independent Commissioner

Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Mr. franciscus Welirang

Mr. Axton Salim

Ms. Werianty Setiawan

Mr. Hendra Widjaja

Mr. Hans Ryan Aditio

Mr. Rachmat Soebiapradja

Mr. Tengku Alwin Aziz

Mr. Hans Kartikahadi

BOARD Of DIRECTORS

President Director

Vice President Director

Director

Director

Director

Director

Director

Director

Director

Director

Director

Mr. Benny (Benny Tjoeng)

Mr. gunadi Sutopo

Mr. Tjhie Tje fie (Thomas Tjhie)

Mr. Mark Julian Wakeford

Mr. Moleonoto (Paulus Moleonoto)

Mr. Joefly Joesoef Bahroeny

Mr. Bryan John Dyer

Mr. goh Cheng Beng (Allan goh)*

Mr. Eddy Hariyanto

Mr. Emanuel Loe Soei Kim

Mr. Sonny Lianto

Page 61: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 59

b. Granted the authority and power of attorney

to the Company’s Board of Directors, both

severally and jointly, with the right of

substitution, to perform all acts in relation

to the changes of the Company’s Board

of Commissioners and Board of Directors

including but not limited to drawing up

or requesting to be drawn up as well

as to sign any deeds passed before the

Notary in relation to the appointment of

the Company’s Board of Commissioners

and Board of Directors and to notify the

competent authorities, and perform any

necessary actions in accordance with the

prevailing laws and regulations.

5. a. Determined the amount of renumeration

for all members of the Company’s

Board of Commissioners for year 2010

with a maximum increase of 10% from

remuneration of all members of the Board of

Comissioners in 2009.

b. Granted authority to the Company’s Board of

Commissioners to determine the numeration

for the Company’s Board of Directors for the

year 2010 considering the proposal from the

Company’s Nomination and Renumeration

Committee.

6. Granted authority to the Company’s Board

of Directors, subject to a prior consultation

with the Audit Committee, to appoint the

Public Accountant that will conduct an audit

of the Company’s Financial Statements for

fiscal year 2010, on the condition that the

appointed Public Accountant possesses a good

reputation and is registered with Bapepam-

LK, and to grant authority to the Company’s

Board of Directors to determine the amount of

the honorarium for the Public Accountant that

will be appointed along with the terms and

conditions of the appointment.

THE BOARD Of COMMISSIONERS

The duties of the Board of Commissioner (BOC) are

to supervise the management of the Company, as

well as to provide advise to the Board of Directors

(BOD). To perform the duties, the BOC held three

formal meetings with the BOD for the period of

January 1 to December 31, 2010.

b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada

Direksi Perseroan, sendiri-sendiri maupun

bersama-sama, dengan hak substitusi, untuk

melakukan segala tindakan sehubungan

dengan pengangkatan Dewan Komisaris

dan Direksi Perseroan serta perubahan dan

penetapan susunan Dewan Komisaris dan

Direksi Perseroan sebagaimana tersebut di

atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk

membuat atau meminta untuk dibuatkan

serta menandatangani akta yang dibuat

di hadapan notaris sehubungan dengan

pengangkatan anggota Dewan Komisaris

dan Direksi Perseroan, dan memberitahukan

kepada pihak yang berwenang, serta

melakukan setiap tindakan yang diperlukan

sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

5. a. Menetapkan besarnya jumlah remunerasi

seluruh anggota Dewan Komisaris

Perseroan untuk tahun buku 2010 dengan

kenaikan maksimum sebesar 10% dari

jumlah remunerasi seluruh anggota Dewan

Komisaris tahun 2009.

b. Menyetujui pelimpahan wewenang

kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk

menetapkan remunerasi bagi Direksi

Perseroan untuk tahun buku 2010 dengan

memperhatikan rekomendasi dari Komite

Nominasi dan Remunerasi Perseroan.

6. Memberikan wewenang kepada Direksi

Perseroan, dengan berkonsultasi terlebih

dahulu dengan Komite Audit, untuk menunjuk

Akuntan Publik yang akan melakukan audit

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku

2010, dengan ketentuan Akuntan Publik yang

akan ditunjuk tersebut mempunyai reputasi

yang baik dan terdaftar di Bapepam-LK serta

memberi wewenang kepada Direksi Perseroan

untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik

yang akan ditunjuk tersebut berikut syarat-

syarat penunjukannya.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan

pengawasan kepada manajemen Perseroan

serta memberikan nasihat kepada Direksi.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris

menyelenggarakan tiga rapat resmi dengan Direksi

selama periode tanggal 1 Januari hingga

31 Desember 2010.

Page 62: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk60

In accordance to the resolution of the AGMS

held on 5 May 2010, the BOC consists of nine

members, including the President Commissioner,

the Vice President Commissioner and seven

Commissioners, three of which are Independent

Commissioners who are not affiliated with any

other Commissioners, Directors or the controlling

shareholders. All members of the BOC are

competent professionals with extensive experience

and wide range of expertise.

As of end of 2010, the Independent Commissioners

were Mr. Rachmat Soebiapradja, Mr. Tengku Alwin

Aziz and Mr. Hans Kartikahadi.

THE BOARD Of DIRECTORS

The Board of Directors (BOD) is responsible for the

day-to-day management of the Company under the

supervision of the BOC. The responsibilities include

among others, the formulation and execution of

business plans, annual budgets and policies, the

monitoring and managing of risk, the prudent

management of the Company’s assets, resources

and reputation, the recruitment and conduct of

Company personnel as well as the formation and

operation of management committees in the day-

to-day governance of the Company.

The BOD consists of ten members, including

the President Director and the Vice President

Director, all are highly qualified professionals

with established reputations in their fields of

competence.

The BOD held 11 (eleven) formal meetings in 2010,

whose schedules are determined at the beginning

of each calendar year to ensure sufficient notice to

the Directors. The BOD also holds several informal

meetings discussing operational matters. The

agenda and all information relevant to the subject

of discussion at each meeting are provided to all

meeting participants prior to every meeting.

COMMITTEES uNDER THE BOARD Of

COMMISSIONERS

In performing its oversight duties, the BOC is

assisted by two Committees, namely:

1. The Audit Committee, and

2. The Nomination and Remuneration Committee

Sesuai keputusan RUPST tanggal 5 Mei 2010,

Dewan Komisaris terdiri dari sembilan anggota,

termasuk Presiden Komisaris, Wakil Presiden

Komisaris serta tujuh Komisaris, tiga diantaranya

adalah Komisaris Independen yang tidak memiliki

afiliasi dengan Komisaris atau Direksi lainnya,

ataupun dengan pemegang saham pengendali.

Semua anggota Dewan Komisaris merupakan

profesional yang kompeten dengan pengalaman

dan bidang keahlian yang luas.

Di akhir tahun 2010, Komisaris Independen terdiri

dari Bapak Rachmat Soebiapradja, Bapak Tengku

Alwin Aziz dan Bapak Hans Kartikahadi.

DIREKSI

Direksi bertanggung jawab pada pengelolaan

Perseroan sehari-hari di bawah pengawasan

Dewan Komisaris. Tanggung jawab Direksi antara

lain meliputi penetapan dan pelaksanaan rencana

usaha, anggaran dan kebijakan tahunan, serta

pengawasan dan pengelolaan risiko, pengelolaan

aset, sumber daya dan reputasi Perseroan secara

hati-hati, rekrutmen dan pengawasan perilaku

karyawan, serta pembentukan dan operasional

komite manajemen dalam tata kelola Perseroan

sehari-hari.

Direksi terdiri dari sepuluh anggota, termasuk

Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur,

di mana seluruh anggota merupakan profesional

berkualifikasi dengan reputasi di masing-masing

area kompetensinya.

Direksi menyelenggarakan sebelas rapat resmi

di tahun 2010, dimana jadwal rapat ditetapkan

pada awal tahun kalender sebagai acuan bagi

para Direksi. Direksi juga menyelenggarakan

sejumlah pertemuan informal untuk membahas

masalah-masalah operasional. Seluruh agenda dan

informasi terkait dengan materi pembahasan di

setiap rapat disampaikan kepada seluruh peserta

sebelum penyelenggaraan rapat.

KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN

KOMISARIS

Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasannya,

Dewan Komisaris dibantu oleh dua Komite sebagai

berikut:

1. Komite Audit dan

2. Komite Nominasi dan Remunerasi

Page 63: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 61

The Audit Committee

The Audit Committee has a broad mandate that

includes reviewing the Company’s interim financial

reports, the effectiveness of the Company’s internal

control and governance system, the performance

and independence of the Company’s external

auditors, the effectiveness of the Company’s

Internal Audit function, and ensuring the adequacy

of the Company’s risk management framework that

allows proper risk profile identification and effective

risk mitigation implementation.

The regulations of the Capital Market and Financial

Institution Supervisory Agency (Bapepam-

LK) require listed companies to have an Audit

Committee in line with the spirit of good corporate

governance. The Committee should be chaired

by an Independent Commissioner and consists

of two independent professional members with

appropriate qualifications and extensive financial

experience.

In 2010, the Audit Committee was chaired by

Mr. Tengku Alwin Aziz, an Independent

Commissioner. The Committee’s members were

Mr. Bambang Suhermadi and Mr. Hans Kartikahadi,

the newly appointed Independent Commissioner.

In 2010, the Audit Committee conducted a total

of 16 meetings with the BOC, BOD, internal and

external auditor, and also amongst audit committee

members.

The Nomination and Remuneration Committee

The Nomination and Remuneration Committee

determines the broad policy for the remuneration

of the BOD, heads of department and expatriate

managers and is responsible for reviewing the

ongoing appropriateness or relevance of the

executive remuneration policy. The Committee is

also tasked with reviewing management succession

planning and making recommendations on the

nomination and re-nomination of Directors to the

BOC and shareholders. The Committee consisted of

Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja as the Chairman

of the Committee (President Commissioner) and

Mr. Hendra Widjaja as a member of the Committee

(Commissioner).

INTERNAL AuDIT AND RISK MANAgEMENT

The responsibility for overseeing and coordinating

the internal control and monitoring functions of

the Company lies with the BOC. The control and

monitoring function includes the embedded SOP in

every department and business unit, the internal

audit function and the external audit.

Komite Audit

Komite Audit memiliki mandat yang luas termasuk

melakukan penelaahan terhadap laporan keuangan

interim, efektivitas sistem pengendalian internal

dan sistem tata kelola Perseroan, kinerja dan

independensi auditor eksternal Perseroan,

efektivitas fungsi Audit Internal Perseroan, serta

memastikan adanya kerangka kerja pengelolaan

risiko yang mendukung proses identifikasi profil

risiko secara tepat dan penerapan strategi mitigasi

risiko yang efektif.

Ketentuan Pasar Modal dan Badan Pengawas Modal

– Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mensyaratkan

bahwa setiap perusahaan publik wajib memiliki

Komite Audit sejalan dengan semangat tata kelola

perusahaan yang baik. Komite tersebut harus

diketuai oleh seorang Komite Independen, dengan

dua orang anggota professional independen yang

memiliki kualifikasi yang sesuai serta pengalaman

yang luas di bidang keuangan.

Di tahun 2010, Komite Audit diketuai oleh

Bapak Tengku Alwin Aziz, seorang Komisaris

Independen. Anggota Komite terdiri dari

Bapak Bambang Suhermadi dan Bapak Hans

Kartikahadi, Komisaris Independen yang baru.

Selama tahun 2010, Komite Audit secara

keseluruhan mengadakan 16 rapat dengan Dewan

Komisaris, Direksi, auditor internal dan eksternal

serta dengan anggota Audit Komite.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas

menetapkan kebijakan tentang remunerasi Direksi,

kepala departemen dan manajer asing, serta

bertanggung jawab atas peninjauan terhadap

kesesuaian kebijakan remunerasi yang berlaku bagi

para eksekutif. Komite juga bertugas melakukan

peninjauan atas rencana suksesi manajemen dan

menyusun rekomendasi tentang nominasi dan

nominasi kembali para Direksi kepada Dewan

Komisaris dan para pemegang saham. Komite

terdiri dari Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja

sebagai Ketua Komite (Presiden Komisaris) dan

Bapak Hendra Widjaja sebagai anggota Komite

(Komisaris).

AuDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO

Dewan Komisaris bertanggung jawab atas

pengawasan dan koordinasi terhadap fungsi

pengendalian internal dan pemantauan Perseroan.

Fungsi tersebut mencakup SOP yang berlaku di

setiap departemen dan unit usaha, fungsi audit

internal dan eksternal.

Page 64: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk62

The main responsibility for internal control rests

on the Company’s Internal Audit function, which

functionally reports to the Audit Committee and

administratively to the Company’s President

Director.

Lonsum adopts a risk-based internal audit process.

The annual Internal Audit plan is based on the risk

assessment developed by the Risk Management

Unit (RMU) as well as on risk indicators established

by the Internal Audit.

The Internal Audit plans target the highest risk

areas or operating processes for review, testing

the control system to ensure that all key risks

have ben properly mitigated and recommending

remedial action if required. The Internal Audit

function also tracks all agreed remedial actions to

ensure they have been properly implemented.

Risk assessments are performed regularly every

quarter with the assistance of the RMU for each

of Lonsum’s estates, mills and department by

Tanggung jawab pengawasan internal ada pada

fungsi Audit Internal Perseroan, yang secara

fungsional bertanggung jawab pada Komite Audit

dan secara administratif pada Presiden Direktur

Perseroan.

Lonsum menggunakan proses audit internal yang

berbasis risiko. Rencana tahunan audit internal

dibuat berdasarkan evaluasi risiko oleh Risk

Management Unit (RMU) serta indikator-indikator

risiko dari fungsi Audit Internal.

Sasaran dari rencana Audit Internal adalah

meninjau area-area atau proses operasional

dengan tingkat risiko tertinggi, menguji sistem

pengendalian guna memastikan bahwa risiko-

risiko utama telah dimitigasi secara tepat dan

merekomendasikan tindakan perbaikan sesuai

kebutuhan. Fungsi Audit Internal juga melakukan

pemantauan terhadap tindakan-tindakan perbaikan

yang telah disepakati untuk memastikan bahwa

tindakan perbaikan tersebut telah dilaksanakan

secara tepat.

Penilaian risiko dilaksanakan secara rutin tiap

kuartal dengan bantuan RMU di setiap area

perkebunan, pabrik pengolahan dan departemen

Page 65: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 63

identifying and assessing the risks within their area

of responsibility. Based on the assessment, RMU

prepares a risk profile report on each operating

unit, prioritizing the highest risks and detailing

the appropriate mitigation strategies and control

systems. RMU also maintains a risk register for all

estates, mills and departments, which is updated

after each quarterly review.

The Internal Audit unit examines the accuracy

of the risk reports and tests the mitigation

strategies and control systems. Any finding is then

incorporated in the internal audit report. RMU then

uses these reports to prepare an enterprise-wide

risk profile report to the Audit Committee and BOD

to facilitate the design and implementation of risk

mitigation strategies.

CORPORATE SECRETARy

Pursuant to the regulation on disclosure policy, the

Corporate Secretary is among others responsible

for playing a bridging role between Lonsum and the

capital market authority, shareholders, investors

and other stakeholders. The Corporate Secretary

is also tasked with monitoring compliance with

capital market regulations, providing advice to the

Board regarding any regulatory changes as well as

administering meetings of the BOC and BOD.

INVESTOR RELATIONS

The Investor Relations unit is responsible for

maintaining sound and open communications

between the Company and the shareholders.

Its primary responsibility is to proactively

communicate information in a consistent and

transparent way to analysts and investors.

During 2010, the Investor Relations unit organized

over 70 meetings with investors and analysts

through formal forums, regular meetings and

conferences.

Lonsum, dengan mengidentifikasi dan menilai

risiko-risiko di dalam lingkup tanggung jawabnya.

Berdasarkan hasil penilaian, RMU menyiapkan

laporan profil risiko untuk masing-masing unit

operasional, dengan prioritas pada risiko-risiko

tertinggi, serta merinci strategi mitigasi dan sistem

pengendalian yang tepat. RMU juga menyimpan

daftar risiko untuk seluruh area perkebunan, pabrik

pengolahan dan departemen yang diperbaharui

setelah selesainya tinjauan setiap kuartal.

Unit Audit Internal memeriksa ketepatan laporan

profil risiko serta melakukan pengujian atas

strategi mitigasi dan sistem pengendalian. Hasil

temuan kemudian digabungkan dalam laporan

audit internal. Selanjutnya, RMU menggunakan

laporan-laporan tersebut sebagai bahan

penyusunan laporan profil risiko menyeluruh

untuk Komite Audit dan Direksi guna memfasilitasi

pembuatan rancangan dan implementasi strategi

mitigasi risiko.

SEKRETARIS PERuSAHAAN

Sesuai dengan peraturan tentang kebijakan

keterbukaan, Sekretaris Perusahaan antara lain

bertanggung jawab sebagai penghubung antara

Lonsum dan otoritas pasar modal, pemegang

saham, investor dan para pemangku kepentingan

lainnya. Sekretaris Perusahaan juga bertugas

memantau kepatuhan pada ketentuan dan

peraturan pasar modal, menyampaikan pendapat

tentang perubahan ketentuan yang berlaku kepada

Direksi dan Dewan Komisaris, serta mengatur tata

laksana rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

HuBuNgAN INVESTOR

Unit Hubungan Investor bertanggung jawab

memelihara komunikasi yang sehat dan terbuka

antara Perseroan dan para pemegang saham.

Tanggung jawab utamanya adalah untuk secara

proaktif mengkomunikasikan informasi secara

konsisten dan transparan kepada para analis dan

investor.

Selama tahun 2010, unit Hubungan Investor

menyelenggarakan sebanyak lebih dari

70 pertemuan dengan para investor dan analis

melalui forum resmi, pertemuan dan konferensi

rutin.

Page 66: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk64

DISCLOSuRE PuBLICATIONS

Every year, Lonsum publishes its annual report

in Bahasa Indonesia and English versions, which

provides information on the results of its business.

The annual report also provides information on

developments in the Company’s efforts regarding

human resources development, good corporate

governance and corporate citizenship.

Information dissemination to investors and

shareholders is also carried out through the

publication of half year financial statements and

audited annual financial statements in leading

national newspapers. Press Releases and Quarterly

Operation Highlights are disclosed to Bapepam-LK

and the Indonesia Stock Exchange. All publications

are also available in the Company’s website,

www.londonsumatra.com.

PENguNgKAPAN KETERBuKAAN

Setiap tahun, Lonsum menerbitkan Laporan

Tahunannya dalam versi Bahasa Indonesia dan

Inggris, yang menguraikan informasi tentang

kinerja usaha Perseroan. Laporan Tahunan juga

menguraikan informasi berkenaan perkembangan

upaya Perseroan di bidang pengembangan

sumber daya manusia, tata kelola perusahaan dan

tanggung jawab sosial.

Penyebarluasan informasi kepada para investor

dan pemegang saham dilaksanakan melalui

publikasi laporan keuangan tengah tahun dan

laporan keuangan tahunan yang diaudit di surat

kabar nasional yang terkemuka. Siaran Pers

dan Kinerja Operasional per Kuartal dilaporkan

kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.

Seluruh publikasi juga dapat diakses melalui situs

Perseroan di www.londonsumatra.com

Page 67: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 65

The Audit Committee is established and organized

in accordance to the Decree issued by the Capital

Market and Financial Institution Supervisory

Agency (Bapepam-LK).

Effective on 1 January 2010, Mr. Hans Kartikahadi

becomes a member of the Audit Committee,

replacing Ms. Ika Bethari who resigned as a

member of the Audit Committee.

In 2010, the Audit Committee held 16 meetings

with the Board of Commissioners, the Board of

Directors, the Internal Audit unit and the external

auditor, and submitted a number of reports to

the Board of Commissioners. The activities of

the Audit Committee during the year included the

following:

(i) discussing the Company’s business strategy,

financial and operational performance and

annual budget for 2011;

(ii) reviewing affiliated transactions and financial

reports prior to their publication;

(iii) discussing with the external auditor regarding

the scope of their audit and reviewing the

financial reports for the year 2010; and

(iv) discussing with the Internal Audit Department

and Risk Management Unit regarding the

regular audit plan for 2010, quality assurance

and audit findings.

Komite Audit dibentuk dan disusun sesuai dengan

Ketentuan Pasar Modal dan Badan Pengawas Pasar

Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Efektif sejak tanggal 1 Januari 2010, Bapak Hans

Kartikahadi menjadi anggota Komite Audit

menggantikan Ibu Ika Bethari yang mengundurkan

diri dari keanggotan Komite Audit.

Di tahun 2010, Komite Audit menyelenggarakan

16 rapat dengan Dewan Komisaris, Direksi, unit

Audit Internal serta auditor eksternal, serta

menyerahkan sejumlah laporan kepada Dewan

Komisaris. Kegiatan-kegiatan Komite Audit selama

tahun pelaporan mencakup:

i. pembahasan strategi bisnis Perseroan, kinerja

keuangan dan operasional, serta anggaran

tahun 2011;

ii. penelahaan terhadap transaksi terafiliasi dan

laporan keuangan sebelum dipublikasikan;

iii. pembahasan dengan auditor eksternal tentang

lingkup audit mereka dan penelaahan terhadap

Laporan Keuangan tahunan 2010; dan

iv. pembahasan dengan Departemen Audit

Internal dan Unit Manajemen Risiko mengenai

rencana audit tahun 2010, quality assurance

dan temuan audit.

AUDIT cOMMITTee rePOrTLaporan Komite Audit

Page 68: Laporan tahunan 2010

corporate DataData Perusahaan

Page 69: Laporan tahunan 2010
Page 70: Laporan tahunan 2010

6868

BOArD OfcOMMISSIONerS’ PrOfILe Profil Dewan Komisaris

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 71: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 69

Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja currently serves as the President Commissioner of Lonsum in 2009, and previously served as the President Director of Lonsum (2007-2009). He concurrently serves as Commissioner of PT Abhimata Citra Abadi, Commissioner of PT Surya Citra Televisi since 2001, and President Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk since 1983. He was also Commissioner of PT AGC Leasing (1983 to 1989). Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja holds a Bachelor of Engineering degree and Master of Engineering Science degree from University of New South Wales, Sydney, Australia.

Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja menjabat sebagai Presiden Komisaris Lonsum pada tahun 2009, dan sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur Lonsum (2007-2009). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai KomisarisPT Abhimata Citra Abadi, Komisaris PT Surya Citra Televisi sejak tahun 2001, dan Presiden Komisaris PT Elang Mahkota Teknologi Tbk sejak tahun 1983. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT AGC Leasing (1983-1989). Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja meraih gelar Bachelor of Engineering dan Master of Engineering Science di University of New South Wales, Sydney, Australia.

Eddy Kusnadi Sariaatmadja President Commissioner Indonesian Citizen

Presiden KomisarisWarga Negara Indonesia

Mr. Franciscus Welirang was appointed as Vice President Commissioner of Lonsum in 2010. He concurrently serves as Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk since 1995 and has been responsible for the Bogasari Strategic Business Group; Commissioner of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk from 2009; Chairman of the Indonesian Flour Mills Association; Vice Chairman of the National Consumer Protection Agency; Head Permanent Committee on Food Security Indonesian Chamber of Commerce and Industry; and member of the Advisory Board of the Indonesian Association of Food Technologists. He was President Commissioner of the Surabaya Stock Exchange from 2001 to October 2007. Mr. Franciscus Welirang was awarded a Higher National Diploma in Chemical Engineering from South Bank Polytechnic in London, United Kingdom.

Bapak Franciscus Welirang menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Lonsum pada tahun 2010. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun 1995 dan bertanggung jawab memimpin Kelompok Usaha Strategis Bogasari, Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dari tahun 2009, Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia dan anggota Dewan Penasihat Asosiasi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Bursa Efek Surabaya dari tahun 2001 hingga bulan Oktober 2007. Bapak Franciscus Welirang meraih gelar Diploma dalam bidang Chemical Engineering dari South Bank Polytechnic di London, Inggris.

Franciscus welirangVice President CommissionerIndonesian Citizen

Wakil Presiden KomisarisWarga Negara Indonesia

Page 72: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk70

werianty SetiawanCommissioner Indonesian Citizen

KomisarisWarga Negara Indonesia

Axton SalimCommissioner Indonesian Citizen

KomisarisWarga Negara Indonesia

Mr. Axton Salim was appointed as Commissioner of Lonsum in 2009. He concurrently serves as Director ofPT Indofood Sukses Makmur Tbk since 2009; Director of PT Indofood CBP Sukses Makmur since 2009 and heads the Dairy Division; Commissioner of PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia from April 2010; Non-Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd since 2007; Commissioner of PT Salim Ivomas Pratama since 2007; as well as Director of PT Indolakto since 2009 and Pacsari Pte. Ltd. since 2007. He began his career with Credit Suisse Singapore in the Investment Banking division. He joined PT Indofood Sukses Makmur Tbk in 2004 as Marketing Manager of PT Indofood Fritolay Makmur and was subsequently promoted to an executive position as the Assistant to the CEO.He was awarded a Bachelor of Science in Business Administration from the University of Colorado.

Bapak Axton Salim menjabat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2009. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun 2009, Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sejak tahun 2009 dan mengepalai Divisi Dairy, Komisaris PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia dari bulan April 2010, Non-Executive Director Indofood Agri Resources Ltd. sejak tahun 2007, Komisaris PT Salim Ivomas Pratama sejak tahun 2007, serta Direktur PT Indolakto sejak tahun 2009 dan Pacsari Pte. Ltd. sejak tahun 2007. Beliau memulai karirnya di Credit Suisse Singapore, Divisi Investment Banking. Beliau bergabung di PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2004 sebagai Marketing Manager PT Indofood Fritolay Makmur dan kemudian dipromosikan menjadi Asisten CEO Indofood. Bapak Axton Salim meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari University of Colorado.

Ms. Werianty Setiawan was appointed as Commissioner of Lonsum in 2010. She concurrently serves as Director and Corporate Secretary and Head of Investor Relations of PT Indofood Sukses Makmur Tbk; Director of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk; Commissioner of PT Indofood Fritolay Makmur; PT Surya Rengo Containers; PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia and PT Indolakto. She began her career in 1983 as a management trainee with the Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta; her last position with the bank was VP Treasury Marketing. Subsequently she joined Nawa Panduta Group as the Group Treasury Manager and Finance Director of SCTV, and at Bank Universal as Treasury Manager. Prior to joining Indofood, she served as Managing Directors in various securities companies including PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas and PT Victoria Kapitalindo International Sekuritas (VCAP), as well as Commissioner of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Ms. Werianty Setiawan was awarded a Bachelor of Science in Accounting from San Francisco State University, California, USA.

Ibu Werianty Setiawan menjabat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2010. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur dan Corporate Secretary, serta Head of Investor Relations PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Komisaris PT Indofood Fritolay Makmur, PT Surya Rengo Containers, PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia, dan PT Indolakto. Beliau memulai karirnya pada tahun 1983 sebagai management trainee di Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta dengan posisi terakhirnya sebagai VP Treasury Marketing. Kemudian Beliau bergabung dengan Nawa Panduta Group sebagai Group Treasury Manager dan Finance Director SCTV, serta Bank Universal sebagai Treasury Manager. Sebelum bergabung dengan Indofood, Beliau pernah menjabat sebagai Managing Director di berbagai perusahan sekuritas termasuk PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas dan PT Victoria Kapitalindo International Sekuritas (VCAP), serta Komisaris PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Ibu Werianty Setiawan meraih gelar Bachelor of Science in Accounting dari San Francisco State University, California, AS.

Page 73: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 71

Hans Ryan AditioCommissioner Indonesian citizen

KomisarisWarga Negara Indonesia

Hendra widjajaCommissioner Indonesian Citizen

Komisaris Warga Negara Indonesia

Mr. Hendra Widjaja was appointed as Commissioner of Lonsum in 2009 and concurrently serves as Director at PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Director & Chief Financial Officer at PT Indolakto since 2009 and serves as the Deputy Division Head – Controller at PT Indofood Sukses Makmur Tbk since 2002. He started his career as a National Administration Manager at PT Intiboga Sejahtera (1991 – 2000); and he was appointed as the Director & Chief Financial Officer at PT Indomarco Adi Prima (2000 – 2002). Mr. Hendra Widjaja was awarded Management and Finance degree from Atmajaya University, Jakarta.

Bapak Hendra Widjaja diangkat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2009 dan saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Direktur & Chief Financial Officer di PT Indolakto sejak tahun 2009 dan menjabat sebagai Deputy Division Head – Controller di PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun 2002. Perjalanan karirnya dimulai sebagai National Administration Manager di PT Intiboga Sejahtera (1991 – 2000); kemudian sebagai Direktur & Chief Financial Officer di PT Indomarco Adi Prima (2000 – 2002). Bapak Hendra Widjaja menamatkan pendidikan pada jurusan Manajemen dan Keuangan di Universitas Atmajaya, Jakarta.

Mr. Hans Ryan Aditio was appointed as Commissioner of Lonsum in 2010. Currently he is also Director of PT Laju Perdana Indah and PT Inti Abadi Kemasindo and concurrently serves as Senior Vice President Commercial of Bogasari Division at PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Previously, he worked at PT Binatara Grafikomindo andPT Bank Windu Kencana. He holds a Bachelor degree in Economics from University of Tarumanagara while his Master of Business Administration was from Prasetya Mulia Business School.

Bapak Hans Ryan Aditio menjabat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2010. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Laju Perdana Indah dan PT Inti Abadi Kemasindo, sekaligus menjabat sebagai Senior Vice President Commercial Divisi Bogasari pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Beliau sebelumnya bekerja pada PT Binatara Grafikomindo dan PT Bank Windu Kencana. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara sementara gelar Master of Business Administration diraihnya dari Prasetya Mulya Business School.

Page 74: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk72

Tengku Alwin AzizIndependent Commissioner Indonesian citizen

Komisaris IndependenWarga Negara Indonesia

Mr. Tengku Alwin Aziz was appointed as an Independent Commissioner of Lonsum since 2000 and concurrently serves as Vice Chairman and Non-Executive Director at Kencana Agri Ltd. based in Singapore, since 2008. He has previously served as President Director of Bank Umum Nasional (1998-1999), President Commissioner of Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998), and as a Director of Bank Dagang Negara (1992-1997). He holds a degree in Economics majoring in Accountancy from Universitas Sumatera Utara, Medan.

Bapak Tengku Alwin Aziz menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum sejak tahun 2000 dan saat ini Beliau juga menjabat sebagai Wakil Komisaris dan Non-Executive Director di Kencana Agri Ltd. yang berkedudukan di Singapura sejak tahun 2008. Beliau sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Umum Nasional (1998-1999), Presiden Komisaris Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998) dan Direktur Bank Dagang Negara (1992-1997). Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara, Medan.

Mr. Rachmat Soebiapradja was appointed as an Independent Commissioner of Lonsum and Commissioner ofPT REA Kaltim since 1993. He is also a Visiting Lecturer and Former Dean of the Faculty of Agriculture, Universitas Mercu Buana. He previously served as President Commissioner of PT Perkebunan XIII (1994-2002), President Commissioner of PT Socfindo (1987-1993) and President Commissioner of PTP XII, Bandung, West Java (1982-1988). He holds a Master of Science degree and a PhD from Oklahoma State University.

Bapak Rachmat Soebiapradja menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum dan Komisaris PT REA Kaltim sejak 1993. Beliau juga adalah dosen tidak tetap dan mantan Dekan Fakutas Pertanian Universitas Mercu Buana. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Perkebunan XIII (1994-2002), Presiden Komisaris PT Socfindo (1987-1993) dan Presiden Komisaris PTP XII, Bandung, Jawa Barat (1982-1988). Beliau memperoleh gelar Master of Science dan PhD dari Oklahoma State University.

Rachmat SoebiapradjaIndependent Commissioner Indonesian citizen

Komisaris IndependenWarga Negara Indonesia

Page 75: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 73

Mr. Hans Kartikahadi was appointed as Independent Commissioner of Lonsum in 2010. He has over 40 years experience as public accountant, management and tax consultant. He is a Certified Public Accountant and Tax Consultant Brevet C (Advance). He started his career as Partner at Sie (Siddharta) & Co. from 1966-1973. He was also the Founding/Managing Partner of Hans Kartikahadi & Co. a correspondent firm of Deloitte Haskin & Sells from 1973-1990, Founding Partner of HTM (Hans Tuanakotta & Mustofa), which was the member firm of Deloitte Touche Tohmatsu as Chairman/CEO from 1990-2001, and continued as Chairman until 2004. Since 2004 until now, he is also the Founder/Senior Advisor of DELOITTE (Deloitte Touche Tohmatsu), member firm in Indonesia. Mr. Hans Kartikahadi is a Senior Lecturer Faculty of Economy, University of Indonesia (FEUI). He holds Bachelor in Economics, Majoring in Accountancy, University of Indonesia.

Bapak Hans Kartikahadi menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum pada tahun 2010. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun sebagai akuntan publik, konsultan pajak dan konsultan manajemen. Beliau merupakan Akuntan dan Konsultan Pajak Brevet C (Advance) terdaftar. Beliau mengawali kariernya sebagai Partner pada Sie (Siddharta) & Co.pada tahun 1966 -1973. Beliau adalah Founding/ Managing Partner Hans Kartikahadi & Co. yang merupakan correspondent firm of Deloitte Haskins & Sells pada tahun 1973 -1990, Founding Partner HTM (Hans Tuanakotta & Mustofa), yang merupakan anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu sebagai Chairman/CEO pada tahun 1990 – 2001 selanjutnya menjadi Chairman sampai tahun 2004. Sejak tahun 2004 sampai sekarang, Beliau merupakan Founder/ Senior Advisor DELOITTE (Deloitte Touche Tohmatsu), member firm di Indonesia. Bapak Hans Kartikahadi adalah Dosen Senior Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia (FEUI). Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hans KartikahadiIndependent Commissioner Indonesian citizen

Komisaris IndependenWarga Negara Indonesia

Page 76: Laporan tahunan 2010

7474

BOArD OfDIrecTOrS’ PrOfILe Profil Direksi

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 77: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 75

Mr. Benny Tjoeng was appointed as the President Director of Lonsum in 2009. He started his career with SGV Prasetio Utomo Co as a Senior Auditor during 1984-1989 prior to joining PT United Tractors Tbk as the Head of Accounting Department in 1990 and Head of Accounting & Budgeting Division of PT Astra International Tbk in 1993. He subsequently became Director of PT Astra Grafia Tbk in 1996, Director of PT Astro Agro Lestari Tbk and held various Commissioner positions in several subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk. He was later appointed as Vice President Director at that company from 2000 to 2006. His last position before joining Lonsum was President Director at PT Astra Sedaya Finance from 2006 to 2008. Mr. Benny Tjoeng holds a Diploma Degree in Accountancy from Jayabaya Accounting Academy and a Bachelor Degree from the University of Indonesia, majoring in Financial Management.

Bapak Benny Tjoeng menjabat sebagai Presiden Direktur Lonsum pada tahun 2009. Karir Beliau berawal sebagai Senior Auditor di SGV Prasetio Utomo Co selama tahun 1984 – 1989, untuk selanjutnya bergabung denganPT United Tractors Tbk di tahun 1990 sebagai Kepala Departemen Akuntansi dan menjabat sebagai Kepala Divisi Akuntansi dan Anggaran di PT Astra International Tbk pada tahun 1993. Selanjutnya Beliau menjabat sebagai Direktur di PT Astra Grafia Tbk pada tahun 1996, menjadi Direktur di PT Astra Agro Lestari Tbk dan memangku berbagai jabatan Komisaris di beberapa anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk. Beliau kemudian diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur di PT Astra Agro Lestari Tbk dari tahun 2000 sampai tahun 2006. Sebelum bergabung dengan Lonsum, jabatan terakhir Beliau adalah Presiden Direktur di PT Astra Sedaya Finance selama tahun 2006 - 2008. Bapak Benny Tjoeng lulus Sarjana Muda Akuntansi di Akademi Akuntansi Jayabaya dan meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Keuangan di Universitas Indonesia.

Benny TjoengPresident DirectorIndonesian Citizen

Presiden DirekturWarga Negara Indonesia

Mr. Gunadi Sutopo was appointed as Vice President Director of Lonsum in 2010. He previously served as Commissioner of Lonsum in 2009. Concurrently, he is also Director and Chief Operating Officer of PT Salim Ivomas Pratama since 2004 and Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd. since 2007. He started his career with Drs Hans Kartikahadi & Co, a public accounting firm in Jakarta, as Assistant Accountant (1977-1979). He then joined PT Besuki Indah Electric Industry (Luxor) as Finance Manager (1979-1980), PT Lippo Mulia as Finance and Administration Manager (1980-1981), PT Broco as Group Finance Director (1981-1991) and Salim Plantation Group as Senior Vice President of Finance (1991-2002). He was awarded Bachelor of Accountancy degree from the University of Indonesia.

Bapak Gunadi Sutopo diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur Lonsum di tahun 2010 dan sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2009. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur dan Chief Operating Officer di PT Salim Ivomas Pratama sejak tahun 2004 dan juga menjabat sebagai Executive Director di Indofood Agri Resources Ltd. sejak tahun 2007. Beliau memulai karirnya di Drs Hans Kartikahadi & Co, sebuah perusahaan akuntan publik di Jakarta sebagai Assistant Accountant (1977-1979). Kemudian Beliau bergabung dengan PT Besuki Indah Electric Industry (Luxor) sebagai Finance Manager (1979-1980), PT Lippo Mulia sebagai Finance and Administration Manager (1980-1981), PT Broco sebagai Group Finance Director (1981-1991) dan Salim Plantation Group sebagai Senior Vice President of Finance (1991-2002). Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia.

Gunadi SutopoVice President DirectorIndonesian citizen

Wakil Presiden DirekturWarga Negara Indonesia

Page 78: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk76

Mr. Thomas Tjhie has been a Director of Lonsum since 2007, and previously served as Vice President Director in 2009. Currently, he is also Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk from 2004 and concurrently heads the Treasury Division. Mr. Tjhie also serves as Director of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk from 2009; President Commissioner of PT Indofood Fritolay Makmur from 2009; Non-Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd from 2006; a Vice President Commissioner of PT Indolakto from 2009; and President Commissioner of PT Salim Ivomas Pratama from 2009. He previously served as a Director of PT Indomiwon Citra Inti and as Senior Executive of PT Kitadin Coal Mining. Mr. Tjhie was awarded a Bachelor’s Degree in Accounting from the Perbanas Banking Institute.

Bapak Thomas Tjhie menjabat menjadi Direktur Lonsum sejak tahun 2007, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur pada tahun 2009. Saat ini, Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbkdari tahun 2004 dan sekaligus mengepalai Divisi Treasury. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dari tahun 2009, Komisaris Utama PT Indofood Fritolay Makmur dari tahun 2009, Non-Executive Director Indofood Agri Resources Ltd dari tahun 2006, Wakil Komisaris Utama PT Indolakto dari tahun 2009 dan Komisaris Utama PT Salim Ivomas Pratama dari tahun 2009. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai DirekturPT Indomiwon Citra Inti dan Senior Executive PT Kitadin Coal Mining. Bapak Thomas Tjhie meraih gelar Sarjana dalam bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta.

Mr. Mark Wakeford was appointed as Director of Lonsum in December 2007. He is currently also Chief Executive Officer and Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri). Prior to his appointment as Executive Director and CEO of IndoAgri in 2007, he had been an Advisor to the Group since January 2007. He is currently the President Director of PT Salim Ivomas Pratama. He started his career with Kingston Smith & Co, a firm of Chartered Accountants in London, England, and has been in the plantation industry since 1993, working with plantation companies in Indonesia, Papua New Guinea and Thailand. Mr. Mark Wakeford began his plantation career as Finance Director of PT PP London Sumatra in 1993 before moving to Pacific Rim Plantations Limited (“PRPOL”) as Chief Financial Officer (1995-1999), based in Papua New Guinea. In 1999 he became CEO and Executive Director of PRPOL. When the company was sold to Cargill in 2005, he spent one year with Cargill prior to joining IndoAgri in January 2007. Mr. Mark Wakeford trained and qualified as a Chartered Accountant in London, England and attended the Senior Executive Program at the London Business School.

Bapak Mark Wakeford menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak Desember 2007. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Chief Executive Officer dan Executive Director di Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri). Sebelum menjabat sebagai Executive Director dan Chief Executive Officer IndoAgri pada tahun 2007, Beliau pernah menjabat sebagai Advisor Grup tersebut sejak Januari 2007. Saat ini Beliau adalah Direktur Utama PT Salim Ivomas Pratama. Beliau memulai karirnya di Kingston Smith & Co, sebuah firma akuntan di London, Inggris dan sudah berkecimpung di industri perkebunan sejak 1993, bekerja di perusahaan perkebunan di Indonesia, Papua New Guinea dan Thailand. Bapak Mark Wakeford memulai karir perkebunannya sebagai Direktur Keuangan di PT PP London Sumatra pada tahun 1993 sebelum pindah ke Pacific Rim Plantations Limited (PRPOL) sebagai Chief Financial Officer (1995-1999), berpusat di Papua New Guinea. Pada tahun 1999, Beliau menjabat sebagai CEO dan Executive Director PRPOL. Pada saat PRPOL dijual ke Cargill pada tahun 2005, Beliau masih bergabung dengan Cargill selama satu tahun, sebelum bergabung dengan IndoAgri pada Januari 2007. Bapak Mark Wakeford memiliki keahlian dan kemampuan selaku Chartered Accountant di London, Inggris dan mengikuti Senior Executive Program di London Business School.

Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)DirectorIndonesian citizen

DirekturWarga Negara Indonesia

Mark wakefordDirectorBritish Citizen

DirekturWarga Negara Inggris

Page 79: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 77

Mr. Paulus Moleonoto was appointed as Director of Lonsum in 2007. He is currently a Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk; a Commissioner of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk; Executive Director, Head of Finance & Corporate Services of Indofood Agri Resources Ltd; and Vice President Director of PT Salim Ivomas Pratama. He started his career in 1984 with Drs Hans Kartikahadi & Co., a public accounting firm in Jakarta. Before joining the Plantation Division of the Indofood Group as Chief Financial Officer (CFO) in 2001, he had various management positions in the Salim Plantations Group since 1990. Mr. Moleonoto was awarded a Bachelor of Accountancy degree from the University of Tarumanagara, a Bachelor’s degree in Management from the University of Indonesia and a Master of Science degree in Administration & Business Policy from the University of Indonesia. He is also a registered accountant in Indonesia.

Bapak Paulus Moleonoto menjabat sebagai Direktur Lonsum pada tahun 2007. Saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Executive Director, Head of Finance & Corporate Services Indofood Agri Resources Ltd dan Wakil Presiden Direktur PT Salim Ivomas Pratama. Beliau memulai karirnya pada tahun 1984 di sebuah perusahaan akuntan publik Drs. Hans Kartikahadi & Rekan di Jakarta. Sebelum menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) pada Divisi Plantations Indofood Grup pada tahun 2001, Beliau pernah menduduki berbagai posisi manajerial di Salim Plantations Grup sejak tahun 1990. Bapak Paulus Moleonoto meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia dan meraih gelar Magister Sains bidang Kebijakan Bisnis dan Administrasi dari Universitas Indonesia. Beliau juga merupakan akuntan terdaftar di Indonesia.

Mr. Joefly Joesoef Bahroeny was appointed as Director of Lonsum in 2007, and previously a Commissioner of Lonsum from 2004 to 2007. He is also the Chairman of Indonesian Palm Oil Association (GAPKI) since 2009. He concurrently serves as a Director of PT Bahruny (Rubber Plantation); Director of PT Sisirau (Palm Oil Plantation & Mill), President Director of PT Joefly J. Bahroeny (Contractor), President Director of PT Bahrun and Sons (Rubber Plantation), President Director of PT Mitra Keramika Cemerlang (Distributor Urea, Export Urea), Commissioner of Minamas Plantation Group and Commissioner of PT Abhimata Mediatama. He has graduated from the University of News South Wales, Sydney, and has a Magister Management in Agrobusiness from the University of North Sumatera, Medan.

Bapak Joefly Joesoef Bahroeny menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak 2007 dan sebelumnya sebagai Komisaris Lonsum dari tahun 2004 sampai tahun 2007. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) sejak tahun 2009. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Bahruny (Perkebunan Karet), Direktur PT Sisirau (Palm Oil Plantation & Mill), Presiden Direktur PT Joefly J. Bahroeny (Kontraktor), Presiden Direktur PT Bahrun and Sons (Perkebunan Karet), Presiden Direktur PT Mitra Keramika Cemerlang (Distributor Urea, Ekspor Urea), Komisaris Minamas Plantation Group dan Komisaris PT Abhimata Mediatama. Beliau adalah lulusan Universitas New South Wales, Sydney, dan meraih gelar Magister Management in Agrobusiness dari Universitas Sumatera Utara, Medan.

Paulus MoleonotoDirectorIndonesian Citizen

DirekturWarga Negara Indonesia

Joefly Joesoef Bahroeny DirectorIndonesian Citizen

DirekturWarga Negara Indonesia

Page 80: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk78

Mr. Bryan John Dyer was appointed as Director of Lonsum since 2004, he pursued a multinational career with Booker Agricultural International Ltd, UK, from 1971 to 1996 in the UK, Papua New Guinea, Somalia, Kenya and Guyana, as well as consulting for Booker in many other countries. He was CEO of Monaghan Middlebrook Ltd, UK (1989 – 2001), and Managing Director of Booker Tate Ltd, UK (2001-2004), which was the largest provider of corporate management & technical services to the world’s sugar industries. Mr. Bryan Dyer is a graduate of University of Reading with a BSc Hons in Agricultural Science and also attended the London Business School and studied Advanced Strategic Marketing at INSEAD, France.

Bapak Bryan John Dyer menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak tahun 2004. Beliau mengawali serta menjalani karirnya di berbagai belahan dunia dalam naungan Booker Agricultural International Ltd, UK, dari tahun 1971 hingga 1996, di UK, Papua New Guinea, Somalia, Kenya dan Guyana. Sebelumnya Beliau merupakan CEO Monaghan Middlebrook Ltd, UK (1989 – 2001), dan Managing Director Booker Tate Ltd, UK (2001-2004), yang merupakan penyedia corporate management & technical services terbesar di dunia dalam industri gula. Bapak Bryan Dyer adalah Lulusan University of Reading dengan gelar BSc Hons di bidang pertanian dan juga meraih gelar di London Business School dan mempelajari Advanced Strategic Marketing di INSEAD, France.

Mr. Eddy Hariyanto was appointed as Director of Lonsum in 2010. He concurrently serves as Advisor & Manufacturing Manager of Packaging Division of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk since 2007. He was educated at Universitas Kristen Indonesia in major of Civil Engineering and began his career as a Representative Officer in PT Pakarti Sampurno (1983-1985) and subsequently served as Manager of Operations at CV Multi Connection until 1989. In 1989, he joined PT Arfak Indra & PT Wenang Sakti engaged in Forest Concessions and served as Director of Operations & Production from 1996 to 2003.

Bapak Eddy Hariyanto menjabat sebagai Direktur Lonsum tahun 2010. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Advisor & Manufacturing Manager di Divisi Packaging PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sejak 2007. Beliau menempuh pendidikan Teknik Sipil di Universitas Kristen Indonesia dan mengawali kariernya sebagai Representative Officer di PT Pakarti Sampurno (1983-1985) dan selanjutnya menjabat sebagai Manajer Operasional di CV Multi Connection sampai tahun 1989. Pada tahun yang 1989, Beliau bergabung di PT Arfak Indra & PT Wenang Sakti yang bergerak di bidang Konsesi Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan menjabat sebagai Direktur Operasional & Produksi dari tahun 1996 sampai 2003.

Bryan John DyerDirectorBritish Citizen

DirekturWarga Negara Inggris

Eddy HariyantoDirectorIndonesian Citizen

DirekturWarga Negara Indonesia

Page 81: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 79

Mr. Emanuel Loe Soei Kim serves as Director of Lonsum since May 2008. He joined PT PP London Sumatra Indonesia Tbk in 2000 as Tax Manager. In 2006, he was appointed as Head of Accounting and Taxation and was appointed as Head of Treasury and Taxation in 2007. His career started in 1974 as Accounting Assistant Manager at PT Putera Toppan before joining PT Nawa Panduta (Holding Company) in 1989 as Tax Planning and Control Manager. He holdsa Bachelor of Economy in Accounting from the Indonesian School of Economics, besides having Brevet A, B and CState Certificates for Tax Consultant bestowed upon by the Finance Department of The Republic of Indonesia (BPLK).

Bapak Emanuel Loe Soei Kim menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak Mei 2008. Beliau bergabung dengan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk sejak tahun 2000 sebagai Tax Manager. Pada tahun 2006, Beliau ditunjuk sebagai Head of Accounting and Taxation, dan Head of Treasury and Taxation di tahun 2007. Karirnya dimulai pada tahun 1974 sebagai Accounting Assistant Manager PT Putera Toppan. Setelah itu, Beliau bergabung denganPT Nawa Panduta (Holding Company) di tahun 1989 sebagai Tax Planning and Control Manager. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, disamping itu memilikiSertifikat Negara Brevet A, B, dan C Konsultan Pajak yang diselenggarakan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Emanuel Loe Soei KimDirectorIndonesian Citizen

DirekturWarga Negara Indonesia

Mr. Sonny Lianto was appointed as Director of Lonsum since 2009. He concurrently serves as General Manager – Corporate Controller Division at PT Indofood Sukses Makmur Tbk since 2006. He started his career as a Senior Auditor at Prasetio Utomo & Co, a member firm of Arthur Andersen & Co (currently Ernst & Young) in 1994 – 1997. He then joined PT Mulia Industrindo Tbk in 1997 as Chief System & Procedures and PT Admadjaja Korpora, which is a holding company of Danamon Group, from 1997 to 1999 as Junior Assistant Vice President – Finance & Accounting. He then joined PT Indofood Sukses Makmur Tbk – Corporate Controller Division as Management Accounting Manager from 1999 to 2006. Mr. Sonny Lianto graduated from Trisakti University majoring in Accounting and holds a Post-Graduate Diploma in Strategic Marketing from Warren Keegan & Associates Inc.

Bapak Sonny Lianto menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak tahun 2009. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai General Manager - Corporate Controller Division di PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun 2006. Beliau mengawali karir sebagai Senior Auditor di Prasetio Utomo & Co, anggota perusahaan Arthur Andersen & Co (saat ini Ernst & Young) selama periode 1994 -1997. Setelah itu Beliau bergabung di PT Mulia Industrindo Tbk di 1997 sebagai Chief System & Procedures dan PT Admadjaja Korpora yang merupakan holding company Danamon Group, dari 1997 sampai 1999 sebagai Junior Assistant Vice President – Finance & Accounting. Selanjutnya Beliau bergabung dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada Corporate Controller Division sebagai Management Accounting Manager pada tahun 1999 sampai tahun 2006. Bapak Sonny Lianto meraih gelar sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti dan memegang Post-Graduate Diploma in Strategic Marketing dari Warren Keegan & Associates Inc.

Sonny LiantoDirectorIndonesian Citizen

DirekturWarga Negara Indonesia

Page 82: Laporan tahunan 2010

Hans KartikahadiIndonesian Citizen | Warga Negara Indonesia

Mr. Bambang Suhermadi is a member of Lonsum’s Audit Committee (2001-2002, 2006-present) and Head of Lonsum’s Internal Audit Department (2002-2006). Previously, he was a Director of Finance of Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta (1999-2000); Vice Chairman & Corporate Auditor of Caraka Group, Jakarta (1991-1999); Audit Committee member of PT Bank Bintang Manunggal Tbk, Jakarta and Administrative Specialist of Winrock International AARP II (1987-1990); Director of Finance of PT RFComm, Bandung (1984-1986); Senior Auditor Bank Dagang Negara, Jakarta (1973-1983). He graduated from the State University of Padjadjaran (UNPAD), Bandung (1973), majoring in Accounting, and he is a member of the Indonesian Accountants’ Association (IAI) Jakarta and a member of the Institute of Internal Auditors, Florida, USA, Jakarta Chapter.

Bapak Bambang Suhermadi adalah anggota Komite Audit Lonsum (2001-2002, 2006-sekarang) dan Head of Internal Audit Department Lonsum (2002-2006). Sebelumnya, Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta (1999-2000); Wakil Ketua & Auditor Perusahaan Caraka Group, Jakarta (1991-1999); Anggota Komite Audit PT Bank Bintang Manunggal Tbk, Jakarta dan Spesialis Administrasi Winrock International AARP II (1987-1990); Direktur Keuangan PT RFComm, Bandung (1984-1986); Senior Auditor Bank Dagang Negara, Jakarta (1973-1983). Beliau adalah lulusan Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung (1973), jurusan Akuntansi, dan Beliau merupakan anggota dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jakarta, serta anggota dari Institute of Internal Auditors, Florida, USA, Jakarta Chapter.

cOMMITTee MeMBerS’ PrOfILe Profil Anggota Komite

Komite AuditAUDIT cOMMITTee

Mr. Tengku Alwin Aziz was appointed as an Independent Commissioner of Lonsum since 2000 and concurrently serves as Vice Chairman and Non-Executive Director at Kencana Agri Ltd. based in Singapore, since 2008. He has previously served as President Director of Bank Umum Nasional (1998-1999), President Commissioner of Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998), and as a Director of Bank Dagang Negara (1992-1997). He holds a degree in Economics majoring in Accountancy from Universitas Sumatera Utara, Medan.

Bapak Tengku Alwin Aziz menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum sejak tahun 2000 dan saat ini Beliau juga menjabat sebagai Wakil Komisaris dan Non-Executive Director di Kencana Agri Ltd. yang berkedudukan di Singapura sejak tahun 2008. Beliau sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Umum Nasional (1998-1999), Presiden Komisaris Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998) dan Direktur Bank Dagang Negara (1992-1997). Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara, Medan.

Tengku Alwin AzizIndonesian Citizen | Warga Negara Indonesia

Mr. Hans Kartikahadi was appointed as Independent Commissioner of Lonsum in 2010. He has over 40 years experience as public accountant, management and tax consultant. He is a Certified Public Accountant and Tax Consultant Brevet C (Advance). He started his career as Partner at Sie (Siddharta) & Co. from 1966-1973. He was also the Founding/Managing Partner of Hans Kartikahadi & Co. a correspondent firm of Deloitte Haskin & Sells from 1973-1990, Founding Partner of HTM (Hans Tuanakotta & Mustofa), which was the member firm of Deloitte Touche Tohmatsu as Chairman/CEO from 1990-2001, and continued as Chairman until 2004. Since 2004 until now, he is also the Founder/Senior Advisor of DELOITTE (Deloitte Touche Tohmatsu), member firm in Indonesia. Mr. Hans Kartikahadi is a Senior Lecturer Faculty of Economy, University of Indonesia (FEUI). He holds Bachelor in Economics, Majoring in Accountancy, University of Indonesia.

Bapak Hans Kartikahadi menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum pada tahun 2010. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun sebagai akuntan publik, konsultan pajak dan konsultan manajemen. Beliau merupakan Akuntan dan Konsultan Pajak Brevet C (Advance) terdaftar. Beliau mengawali kariernya sebagai Partner pada Sie (Siddharta) & Co.pada tahun 1966 -1973. Beliau adalah Founding/ Managing Partner Hans Kartikahadi & Co. yang merupakan correspondent firm of Deloitte Haskins & Sells pada tahun 1973 -1990, Founding Partner HTM (Hans Tuanakotta & Mustofa), yang merupakan anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu sebagai Chairman/CEO pada tahun 1990 – 2001 selanjutnya menjadi Chairman sampai tahun 2004. Sejak tahun 2004 sampai sekarang, Beliau merupakan Founder/ Senior Advisor DELOITTE (Deloitte Touche Tohmatsu), member firm di Indonesia. Bapak Hans Kartikahadi adalah Dosen Senior Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia (FEUI). Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Bambang SuhermadiIndonesian Citizen | Warga Negara Indonesia

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk80

Page 83: Laporan tahunan 2010

Komite Remunerasi dan NominasireMUNerATION AND NOMINATION cOMMITTee

Sekretaris PerusahaancOrPOrATe SecreTAry

Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja currently serves as the President Commissioner of Lonsum in 2009, and previously served as the President Director of Lonsum (2007-2009). He concurrently serves as Commissioner of PT Abhimata Citra Abadi, Commissioner of PT Surya Citra Televisi since 2001, and President Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk since 1983. He was also Commissioner of PT AGC Leasing (1983 to 1989). Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja holds a Bachelor of Engineering degree and Master of Engineering Science degree from University of New South Wales, Sydney, Australia.

Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja menjabat sebagai Presiden Komisaris Lonsum pada tahun 2009, dan sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur Lonsum (2007-2009). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai KomisarisPT Abhimata Citra Abadi, Komisaris PT Surya Citra Televisi sejak tahun 2001, dan Presiden Komisaris PT Elang Mahkota Teknologi Tbk sejak tahun 1983. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT AGC Leasing (1983-1989). Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja meraih gelar Bachelor of Engineering dan Master of Engineering Science di University of New South Wales, Sydney, Australia.

Eddy Kusnadi SariaatmadjaIndonesian Citizen | Warga Negara Indonesia

Mr. Hendra Widjaja was appointed as Commissioner of Lonsum in 2009 and concurrently serves as Director at PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Director & Chief Financial Officer at PT Indolakto since 2009 and serves as the Deputy Division Head – Controller at PT Indofood Sukses Makmur Tbk since 2002. He started his career as a National Administration Manager at PT Intiboga Sejahtera (1991 – 2000); and he was appointed as the Director & Chief Financial Officer atPT Indomarco Adi Prima (2000 – 2002). Mr. Hendra Widjaja was awarded Management and Finance degree fromAtmajaya University, Jakarta.

Bapak Hendra Widjaja diangkat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2009 dan saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Direktur & Chief Financial Officer di PT Indolakto sejak tahun 2009 dan menjabat sebagai Deputy Division Head – Controller di PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun 2002. Perjalanan karirnya dimulai sebagai National Administration Manager di PT Intiboga Sejahtera (1991 – 2000); kemudian sebagai Direktur & Chief Financial Officer di PT Indomarco Adi Prima (2000 – 2002). Bapak Hendra Widjaja menamatkan pendidikan pada jurusan Manajemen dan Keuangan di Universitas Atmajaya, Jakarta.

Hendra widjajaIndonesian Citizen | Warga Negara Indonesia

Ms. Endah R. Madnawidjaja was appointed as Corporate Secretary & Head of Legal Affairs of the Company in 2007. She graduated in law, majoring in Economic Activities Law, from the University of Indonesia and is a LicensedAdvocate as well as a member of IKADIN (equivalent to BAR Associates). Prior to joining the Company, she had been a Legal Consultant of Lubis, Ganie, Surowidjojo law firm since 1995.

Ibu Endah R. Madnawidjaja ditunjuk sebagai Corporate Secretary & Head of Legal Affairs Perseroan pada tahun 2007. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum di bidang Hukum Kegiatan Perekonomian dari Universitas Indonesia dan adalah seorang Licensed Advocate & anggota dari IKADIN (sejajar dengan BAR Associates). Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau merupakan Konsultan Hukum dari law firm Lubis, Ganie, Surowidjojo sejak 1995.

Endah R. MadnawidjajaIndonesian Citizen | Warga Negara Indonesia

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 81

Page 84: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk82

* Acting

SeNIOr OffIcerSPejabat Senior

Support Services

finance & IT

Corporate Office

SalesHead of Sales Subakri

OperationalHead of Estates Coordination & Inspection

Area Manager Agronomy Kaltim

Area Manager Agronomy Lima Puluh

Area Manager Agronomy Serdang

Area Manager Agronomy Musi Banyuasin

Area Manager Agronomy Bingin Teluk

Area Manager Agronomy Muara Rupit

Area Manager Agronomy Cengal

Area Manager Agronomy Lahat

Area Manajer Agronomy Jasul

Head of Jade Project*

Area Manager Processing A

Area Manager Processing B

Area Manager Processing C

Area Manager Processing D

Head of Engineering & Processing Services

Head of Research & Development

Head of Operations Administration

Head of Environment & CSR Coordination

General Manager Plasma Operation

A. Fattah Ibrahim

Pieter Victor

M. Topan Ketaren

Win Alamsyah

Sular Pramu Nissiyoko

Sudarsih

Indra Purnama

Syaiful Fitri

Usul

A. Fattah Ibrahim

Dinar Ariefin

Peribadi Karo Karo

Yose Rizal

Samuel Leki

Kirjan

Samuel Leki

Stephen Nelson

Ukur Kami Surbakti

Bambang Dwi Laksono

Ignatius Wiraharjo

Head of General Services

Coordinator of Human Resources

Head of Procurement*

Mino Lesmana

Muhammad Waras

Benny Y. Setiawan

Head of Accounting & Taxation

Head of Financial Control

Head of Information Technology Services

Head of Treasury

Sonny Lianto

Andjurken Tarigan

Rafii Nyomin

Widya P. Hartanto

Corporate Secretary & Head of Legal Affairs

Head of Internal Audit & Risk Management

Head of Investor Relations & Communication

Endah Resmiati Madnawidjaja

Rogers H. Wirawan

Sonny Lianto

Page 85: Laporan tahunan 2010

83LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2009 • PT PP London Sumatera Tbk

Page 86: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk84

eSTATe LOcATION MAPPeta Lokasi Perkebunan

1

4

6 7

5

2

3

Description - Keterangan

Coconut Estate / Kebun Kelapa

Rubber Estate / Kebun Karet

Cocoa Estate / Kebun Kakao

Tea Estate / Kebun Teh

Oil Palm Estate / Kebun Kelapa Sawit

6. Nucleus estate - Kebun IntiBANDuNg

Bandung - Kertasarie

1. Nucleus estate - Kebun IntiLIMA PuLuH

Batubara - Dolok

Asahan - Gunung Malayu

Serdang Bedagai - Sibulan

Simalungun - Bah Bulian

Simalungun - Bah Lias

Labuhan Batu Selatan - Sei Rumbiya

SERDANg

Serdang Bedagai - Rambong Sialang

Deli Serdang - Begerpang

Deli Serdang - Sei Merah

Langkat - Bungara

Langkat - Turangie

Langkat - Pulo Rambong

5. Nucleus estate - Kebun IntiKuTAI BARAT

Kutai Barat - Isuy Makmur

Kutai Barat - Pahu Makmur

4. Nucleus estate - Kebun Inti

LAHAT

Musi Rawas - Terawas Indah

Lahat - Arta Kencana

Lahat - Kencana Sari

MuARA RuPIT

Musi Rawas - Gunung Bais

Musi Rawas - Riam Indah

Musi Rawas - Sei Lakitan

Musi Rawas - Sei Gemang

MuSI BANyuASIN

Musi Banyuasin - Tirta Agung

Musi Banyuasin - Budi Tirta

Musi Banyuasin - Suka Damai

Musi Banyuasin - Sei Punjung

BINgIN TELuK

Musi Rawas - Bukit Hijau

Musi Rawas - Belani Elok

Musi Rawas - Batu Cemerlang

Musi Rawas - Ketapat Bening

Musi Rawas - Sei Kepayang

CENgAL

Ogan Komering Ilir - Tulung Gelam

Ogan Komering Ilir - Kubu Pakaran

Ogan Komering Ilir - Bebah Permata

Plasma estate - Kebun Plasma

MuSI BANyuASIN

Musi Banyuasin - Tirta Agung

Musi Banyuasin - Suka Damai

BINgIN TELuK

Musi Rawas - Air Bening

Musi Rawas - Dwi Makmur

LAHAT

Musi Rawas - Eka Sari

Lahat - Arta Kencana

MuARA RuPIT

Musi Rawas - Marga Sido

Musi Rawas - Muara Kelingi

Musi Rawas - Pelita Jaya

CENgAL

Ogan Komering Ilir - Tulung Gelam

Ogan Komering Ilir - Kubu Pakaran

Ogan Komering Ilir - Bebah Permata

3. Nucleus estate - Kebun IntiMINAHASA

Minahasa - Pungkol

2. Nucleus estate - Kebun IntiBuLuKuMBA

Bulukumba - Balombissie

Bulukumba - Palang Isang

Plasma estate - Kebun PlasmaBuLuKuMBA

Bulukumba - Tibona

7. Nucleus estate - Kebun IntiBANyuWANgI

Banyuwangi - Treblasala

Page 87: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 85

Nuc

leus

Est

ate

- Keb

un I

nti

No. ESTATE NAMENama Perkebunan

DISTRICTKabupaten

PROVINCEPropinsi

DESCRIPTIONKeterangan

01. Dolok

02. Gunung Malayu

03. Rambong Sialang

04. Sibulan

05. Bah Bulian

06. Bah Lias

07. Sei Rumbiya

08. Begerpang

09. Sei Merah

10. Bungara

11. Turangie

12. Pulo Rambong

13. Bukit Hijau

14. Belani Elok

15. Batu Cemerlang

16. Ketapat Bening

17. Sei Kepayang

18. Gunung Bais

19. Riam Indah

20. Sei Lakitan

21. Sei Gemang

22. Terawas Indah

23. Tulung Gelam

24. Kubu Pakaran

25. Bebah Permata

26. Tirta Agung

27. Budi Tirta

28. Suka Damai

29. Sei Punjung

30. Arta Kencana

31. Kencana Sari

32. Kertasarie

33. Treblasala

34. Isuy Makmur

35. Pahu Makmur

36. Balombissie

37. Palang Isang

38. Pungkol

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm & Rubber Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm, Cocoa & Coconut Estate

Oil Palm & Rubber Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Rubber Estate

Rubber Estate

Rubber Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Tea Estate

Cocoa & Coconut Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Rubber Estate

Rubber Estate

Cocoa & Coconut Estate

Batubara

Asahan

Serdang Bedagai

Serdang Bedagai

Simalungun

Simalungun

Labuhan Batu Selatan

Deli Serdang

Deli Serdang

Langkat

Langkat

Langkat

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Ogan Komering Ilir

Ogan Komering Ilir

Ogan Komering Ilir

Musi Banyuasin

Musi Banyuasin

Musi Banyuasin

Musi Banyuasin

Lahat

Lahat

Bandung

Banyuwangi

Kutai Barat

Kutai Barat

Bulukumba

Bulukumba

Minahasa

North Sumatra

North Sumatra

North Sumatra

North Sumatra

North Sumatra

North Sumatra

North Sumatra

North Sumatra

North Sumatra

North Sumatra

North Sumatra

North Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

West Java

East Java

East Kalimantan

East Kalimantan

South Sulawesi

South Sulawesi

North Sulawesi

Pla

sma

est

ate

- Keb

un P

lasm

a01. Marga Sido

02. Muara Kelingi

03. Pelita Jaya

04. Eka Sari

05. Air Bening

06. Dwi Makmur

07. Tirta Agung

08. Suka Damai

09. Arta Kencana

10. Kubu Pakaran

11. Tulung Gelam

12. Bebah Permata

13. Tibona

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Oil Palm Estate

Rubber Estate

Rubber Estate

Rubber Estate

Rubber Estate

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Banyuasin

Musi Banyuasin

Lahat

Ogan Komering Ilir

Ogan Komering Ilir

Ogan Komering Ilir

Bulukumba

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sumatra

South Sulawesi

6. Nucleus estate - Kebun Inti

5. Nucleus estate - Kebun Inti

7. Nucleus estate - Kebun IntiBANyuWANgI

Banyuwangi - Treblasala

Page 88: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk86

1. factory - Pabrik

3. factory - Pabrik

5. factory - Pabrik

4. factory - Pabrik

6. factory - Pabrik

2. factory - Pabrik

Description - Keterangan

Palm Oil Mill / Pabrik Kelapa Sawit

Sheet Rubber Factory / Pabrik Karet Lembaran

Cocoa Factory / Pabrik Kakao

Crumb Rubber Factory / Pabrik Karet Remahan

Tea Factory / Pabrik Teh

Seed Germinating Unit / Unit Pembenihan Bibit

BATuBARA - Dolok

ASAHAN - Gunung Malayu

DELI SERDANg - Begerpang

BANDuNg - Kertasarie

BuLuKuMBA - Palang Isang

BANyuWANgI - Treblasala

KuTAI BARAT - Pahu Makmur

SAMARINDA - Samarinda

MuSI RAWAS - Belani Elok

MuSI RAWAS - Gunung Bais

MuSI RAWAS - Sei Lakitan

MuSI RAWAS - Terawas Indah

LANgKAT - Turangie

LABuHAN BATu SELATAN - Sei Rumbiya

SIMALuNguN - Bah Lias

LAHAT - Arta Kencana

MuSI BANyuASIN - Tirta Agung

OgAN KOMERINg ILIR - Cengal

OgAN KOMERINg ILIR - Mesuji (MAKP)

fAcTOry LOcATION MAPPeta Lokasi Pabrik

1

2

3 4

6

5

Page 89: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 87

No. fACTORy NAMENama Pabrik

CAPACITyKapasitas

DISTRICTKabupaten

PROVINCEPropinsi

DESCRIPTIONKeterangan

01. Turangie

02. Begerpang

03. Dolok

04. Gunung Malayu

05. Belani Elok

06. Sei Lakitan

07. Gunung Bais

08. Terawas Indah

09. Arta Kencana

10. Tirta Agung

11. Pahu Makmur

12. Bah Lias

13. Samarinda

14. Kertasarie

15. Treblasala

16. Sei Rumbiya

17. Cengal

18. Palang Isang

19. Sei Rumbiya

20. Cengal

21. Palang Isang

22. Mesuji/MAKP

* After the completion of expansion in December 2010

* Setelah penyelesaian peningkatan kapasitas pada bulan Desember 2010

45 tons/hour

45 tons/hour

45 tons/hour *

30 tons/hour

60 tons/hour

60 tons/hour

10 tons/hour

20 tons/hour

20 tons/hour

40 tons/hour

45 tons/hour

12 million seeds/year

13 million seeds/year

225 tons/month

750 tons/month

325 tons/month

325 tons/month

275 tons/month

560 tons/month

1,600 tons/month

800 tons/month

600 tons/month

Langkat

Deli Serdang

Batu Bara

Asahan

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Musi Rawas

Lahat

Musi Banyuasin

Kutai Barat

Simalungun

Samarinda

Bandung

Banyuwangi

Labuhan Batu Selatan

Ogan Komering Ilir

Bulukumba

Labuhan Batu Selatan

Ogan Komering Ilir

Bulukumba

Ogan Komering Ilir

North SumatraSumatera Utara

North SumatraSumatera Utara

North SumatraSumatera Utara

North SumatraSumatera Utara

South SumatraSumatera Selatan

South SumatraSumatera Selatan

South SumatraSumatera Selatan

South SumatraSumatera Selatan

South SumatraSumatera Selatan

South SumatraSumatera Selatan

East KalimantanKalimantan Timur

North SumatraSumatera Utara

East Kalimantan Kalimantan Timur

West JavaJawa Barat

East JavaJawa Timur

North SumatraSumatera Utara

South SumatraSumatera Selatan

South SulawesiSulawesi Selatan

North SumatraSumatera Utara

South SumatraSumatera Selatan

South SulawesiSulawesi Selatan

South SumatraSumatera Selatan

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Palm Oil MillPabrik Kelapa Sawit

Seed Germinating UnitUnit Pembenihan Bibit

Seed Germinating UnitUnit Pembenihan Bibit

Tea FactoryPabrik Teh

Cocoa FactoryPabrik Kakao

Sheet Rubber FactoryPabrik Karet Lembaran

Sheet Rubber FactoryPabrik Karet Lembaran

Sheet Rubber FactoryPabrik Karet Lembaran

Crumb Rubber FactoryPabrik Karet Remahan

Crumb Rubber FactoryPabrik Karet Remahan

Crumb Rubber FactoryPabrik Karet Remahan

Crumb Rubber FactoryPabrik Karet Remahan

Page 90: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk88

cOrPOrATe INfOrMATIONInformasi Perusahaan

Prudential Tower 15th FloorJl. Jend Sudirman Kav 79 Jakarta, 12910Tel. (62-21) 5795 7718Fax.(62-21) 5795 7719www.londonsumatra.com

Head OfficeKantor Pusat

Page 91: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 89

PT Raya Saham RegistrarPlaza Sentral Building 2nd FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48Jakarta 12930, IndonesiaTel. (62-21) 252 5666Fax.(62-21) 252 5028

Share RegistrarBiro Administrasi Efek

KAP Purwantono, Suherman & SurjaErnst & YoungIndonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53Jakarta 12190, IndonesiaTel. (62-21) 5289 5000Fax.(62-21) 5289 4111

Public AccountantAkuntan Publik

Page 92: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk90

rATIfIcATIONOf ANNUAL rePOrT Pengesahan Laporan Tahunan

The Annual Report has been approved by the Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk in April 2010.

Laporan Tahunan ini telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk pada bulan April 2010.

RACHMAT SOEBIAPRADJAIndependent Commissioner

Komisaris Independen

HANS KARTIKAHADI Independent Commissioner

Komisaris Independen

TENgKu ALwIN AzIzIndependent Commissioner

Komisaris Independen

EDDY KuSNADI SARIAATMADJAPresident Commissioner

Presiden Komisaris

FRANCISCuS wELIRANgVice President Commissioner

Wakil Presiden Komisaris

AXTON SALIMCommissioner

Komisaris

HANS RYAN ADITIOCommissioner

Komisaris

wERIANTY SETIAwANCommissioner

Komisaris

HENDRA wIDJAJACommissioner

Komisaris

Board of CommissionersDewan Komisaris

Page 93: Laporan tahunan 2010

LAPOrAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 91

EDDY HARIYANTODirectorDirektur

EMANuEL LOE SOEI KIMDirectorDirektur

SONNY LIANTODirectorDirektur

BENNY TJOENgPresident Director

Presiden Direktur

TJHIE TJE FIE (THOMAS TJHIE)DirectorDirektur

guNADI SuTOPO Vice President Director

Wakil Presiden Direktur

JOEFLY JOESOEF BAHROENYDirectorDirektur

PAuLuS MOLEONOTODirectorDirektur

BRYAN JOHN DYERDirectorDirektur

MARK wAKEFORDDirectorDirektur

Board of DirectorsDireksi

Page 94: Laporan tahunan 2010

The consolidated financialStatementsLaporan Keuangan Konsolidasi

Page 95: Laporan tahunan 2010
Page 96: Laporan tahunan 2010
Page 97: Laporan tahunan 2010
Page 98: Laporan tahunan 2010
Page 99: Laporan tahunan 2010
Page 100: Laporan tahunan 2010
Page 101: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements.

1

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/ Notes 2010 2009 2008

ASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2c,2f,3,27 1.160.688 682.249 1.034.344 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 2f,4,26,27 Trade receivables Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - cadangan penurunan nilai net of allowance for sebesar Rp561 pada impairment of Rp561 tanggal 31 Desember 2010 as of December 31, 2010 (2009: Rp257 dan (2009: Rp257 and 2008: Rp422) 25.952 65.013 99.200 2008: Rp422) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2s,25 - 5 7 Related parties Piutang lain-lain 2f,27,33 Other receivables Pihak ketiga 6.119 10.246 11.689 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2s,25 6.731 2.142 657 Related parties Persediaan, bersih 2d,5 264.473 192.133 213.719 Inventories, net Uang muka 6 15.670 10.592 21.831 Advances Pajak dibayar di muka 2n,13a 456 905 13.376 Prepaid taxes Biaya dibayar di muka 7.168 1.077 4.987 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 1.487.257 964.362 1.399.810 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang hubungan istimewa 2f,2s,25 - 14.113 15.799 Due from related parties Piutang plasma - setelah dikurangi Plasma receivables - net of cadangan penurunan nilai 2f,2i,7 allowance for impairment sebesar Rp18.000 26,27 56.751 55.144 51.326 of Rp18,000 Uang muka 6 60.949 66.183 96.322 Advances Penyertaan jangka panjang 1,2b 13.130 5.082 - Long-term investment Tanaman perkebunan 2e,2g,2l Plantations Tanaman menghasilkan - setelah dikurangi Mature plantations - net of akumulasi amortisasi accumulated amortization sebesar Rp505.563 pada of Rp505,563 as of tanggal 31 Desember 2010 December 31, 2010 (2009: Rp428.334 dan (2009: Rp428,334 and 2008: Rp364.910) 8a 1.388.195 1.126.421 970.011 2008: Rp364,910) Tanaman belum menghasilkan 8b 630.683 829.320 825.809 Immature plantations Aset tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp573.507 pada tanggal Rp573,507 as of 31 Desember 2010 December 31, 2010 (2009: Rp453.335 dan 2h,2l,2s, (2009: Rp453,335 and 2008: Rp374.205) 9,25 1.728.694 1.603.497 1.377.634 2008: Rp374,205) Biaya tangguhan hak atas tanah - Deferred landrights acquisition setelah dikurangi akumulasi costs - net of accumulated amortisasi sebesar Rp40.179 amortization of Rp40,179 pada tanggal 31 Desember 2010 as of December 31, 2010 (2009: Rp36.476 dan (2009: Rp36,476 and 2008: Rp32.786) 2j,10 102.663 106.206 107.427 2008: Rp32,786) Aset tidak lancar lainnya 2f,25,27,33 93.111 75.052 77.172 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 4.074.176 3.881.018 3.521.500 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 5.561.433 4.845.380 4.921.310 TOTAL ASSETS

Page 102: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements.

2

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Million Rupiah,

Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes 2010 2009 2008

LIABILITIES AND KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang bank jangka pendek 2f,11,26 - - 44.325 Short-term bank loans Hutang usaha 2f,12,27 Trade payables Pihak ketiga 82.685 59.103 103.628 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2s,25 122 614 115 Related parties Hutang lain-lain 2f,27 Other payables Pihak ketiga 35.145 32.622 27.778 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2s,25 33 165 1.275 Related parties Uang muka penjualan Sales advances Pihak ketiga 53.846 38.582 7.944 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2s,25 103.534 25.537 2.856 Related partiesHutang pajak 2n,13b 76.083 81.983 156.510 Taxes payable Biaya yang masih harus dibayar 2f,14,27 270.145 243.133 222.080 Accrued expenses Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 2f,15a, Current maturities of satu tahun 26,33 - 197.757 283.647 long-term bank loans

Jumlah Kewajiban Lancar 621.593 679.496 850.158 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh 2f,15b, Long-term bank loans - net of tempo dalam waktu satu tahun 26,33 - 30.346 609.528 current maturitiesKewajiban pajak tangguhan, bersih 2n,13d 55.088 66.628 55.047 Deferred tax liabilities, net Kewajiban imbalan kerja 2o,16 330.647 255.445 209.518 Employee benefits liabilities

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 385.735 352.419 874.093 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 1.007.328 1.031.915 1.724.251 Total Liabilities

EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp500 Share capital - Rp500 (full amount)

(angka penuh) per saham par value per share Modal dasar - 1.600.000.000 Authorized - saham 1,600,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 1.364.572.793 saham 17 682.286 682.286 682.286 1,364,572,793 sharesTambahan modal disetor 2k,18 1.030.312 1.030.312 888.069 Additional paid-in capital Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya Appropriated for general untuk cadangan umum 20 35.000 30.000 14.519 reserves Belum ditentukan penggunaannya 2.806.507 2.070.867 1.657.708 Unappropriated Modal saham yang diperoleh kembali - Treasury stock - 23.964.000 saham 2k,17 - - (45.523) 23,964,000 shares

Ekuitas Bersih 4.554.105 3.813.465 3.197.059 Net Shareholders’ Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES ANDEKUITAS 5.561.433 4.845.380 4.921.310 SHAREHOLDERS’ EQUITY

Page 103: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements.

3

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME

Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Million Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

Catatan/ Notes 2010 2009 2008

2m,2s,21,PENJUALAN 25,28a 3.592.658 3.199.687 3.846.154 SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 2m,2s,22,25 1.821.244 1.809.194 1.985.379 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 1.771.414 1.390.493 1.860.775 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2m,2s,23,25 OPERATING EXPENSES Penjualan 26.900 34.091 155.428 Selling Umum dan administrasi 344.994 337.751 390.931 General and administrative

Jumlah beban usaha 371.894 371.842 546.359 Total operating expenses

LABA USAHA 28b 1.399.520 1.018.651 1.314.416 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)Penghasilan bunga 25.107 18.725 21.069 Interest income Beban bunga dan keuangan lainnya 2f (26.313) (53.017) (43.227) Interest and other financing charges Laba (rugi) kurs, bersih 2q (17.405) 15.439 29.960 Gain (loss) on foreign exchange, net Lain-lain, bersih 873 8.341 4.498 Others, net

Penghasilan (beban) lain-lain, bersih (17.738) (10.512) 12.300 Other income (charges), net

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME PENGHASILAN 1.381.782 1.008.139 1.326.716 TAX EXPENSE

MANFAAT (BEBAN) INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN BENEFIT (EXPENSE) Tahun berjalan 2n,13c (357.495) (289.071) (412.573) CurrentTangguhan 2n,13c,13d 9.042 (11.581) 13.412 Deferred

Beban pajak penghasilan, bersih (348.453) (300.652) (399.161) Income tax expense, net

LABA BERSIH 1.033.329 707.487 927.555 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM BASIC EARNINGS PERDASAR (angka penuh) 2p,24 151 105 136 SHARE (full amount)

Page 104: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements.

4

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN

SHAREHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Saldo Laba/Retained Earnings Modal Tambahan Saham Modal Cadangan yang Jumlah Modal Disetor/ Umum/ Belum Diperoleh Ekuitas Saham/ Additional Appropriated Ditentukan Kembali/ Bersih/Net Catatan/ Share Paid-in for General Penggunaannya/ Treasury Shareholders’ Notes Capital Capital Reserves Unappropriated Stock Equity

Saldo Balance as of1 Januari 2008 682.286 888.069 3.238 741.434 - 2.315.027 January 1, 2008

Penyisihan untuk Appropriation for

cadangan umum 20 - - 11.281 (11.281) - - general reserve Modal saham

yang diperoleh kembali 2k,17 - - - - (45.523) (45.523) Treasury stock

Laba bersih tahun Net income for

berjalan - - - 927.555 - 927.555 the year

Saldo Balance as of 31 Desember 2008 682.286 888.069 14.519 1.657.708 (45.523) 3.197.059 December 31, 2008

Penyisihan untuk Appropriation for cadangan umum 20 - - 15.481 (15.481) - - general reserve

Pembagian Distribution of dividen kas 2r,19 - - - (278.847) - (278.847 ) cash dividends Penjualan modal saham

yang diperoleh Sale ofkembali 2k,17,18 - 142.243 - - 45.523 187.766 treasury stock

Laba bersih tahun Net income for

berjalan - - - 707.487 - 707.487 the year

Saldo Balance as of31 Desember 2009 682.286 1.030.312 30.000 2.070.867 - 3.813.465 December 31, 2009

Dampak penerapan Effect of applying Pernyataan Standar Statement ofAkuntansi Keuangan Accounting Standard

No. 55 (Revisi 2006) No. 55 (Revised 2006) “Instrumen Keuangan: “Financial Instruments: Pengakuan dan Recognition and Pengukuran” 2f - - - (7.494) - (7.494 ) Measurement”

Penyisihan untuk Appropriation for

cadangan umum 20 - - 5.000 (5.000) - - general reserve Pembagian Distribution of dividen kas 2r,19 - - - (285.195) - (285.195 ) cash dividends

Laba bersih tahun Net income for

berjalan - - - 1.033.329 - 1.033.329 the year

Saldo Balance as of31 Desember 2010 682.286 1.030.312 35.000 2.806.507 - 4.554.105 December 31, 2010

Page 105: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements.

5

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/ Notes 2010 2009 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 3.726.302 3.299.146 3.774.355 Receipts from customers Pembayaran kas kepada Payments to

Pemasok (1.099.756) (1.132.617) (1.168.005) Suppliers Karyawan dan buruh (572.034) (549.699) (554.634) Employees and laborers

Kas yang diperoleh dari operasi 2.054.512 1.616.830 2.051.716 Cash provided by operations Penerimaan bunga 23.719 18.768 21.107 Receipts of interest income Pembayaran pajak penghasilan badan (361.858) (378.267) (457.222) Payments of corporate income tax Pembayaran bunga pinjaman bank (13.729) (37.264) (33.503) Payments of interest on bank loans Pembayaran beban provisi Payments of provision fee atas pinjaman bank (40) (9.814) (2.413) on bank loans Pembayaran untuk biaya operasi Payments for other operating lainnya, bersih (325.377) (329.086) (458.138) expenses, net

Kas bersih yang diperoleh Net cash provided by dari aktivitas operasi 1.377.227 881.167 1.121.547 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMINVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penerimaan dari (pembayaran untuk) Receipts from (payments for) aset lain-lain 3.290 (5.926) (28.632) other assets Hasil penjualan aset tetap Proceeds from sale of fixed assets dan tanaman perkebunan 8a,9 2.033 4.174 8.533 and plantations Pembelian aset tetap 6,9 (247.344) (294.173) (343.318) Acquisition of fixed assets Biaya pengembangan perkebunan 8b (148.256) (235.573) (234.859) Development costs of plantations Tambahan penyertaan pada Perusahaan Additional investment in Asosiasi (11.867) - - Associate Pembayaran uang muka untuk Advance payment for investasi - - (5.082) investment Pembayaran untuk akuisisi Payments for acquisition of anak perusahaan baru - - (4.910) new subsidiaries

Kas bersih yang digunakan Net cash used inuntuk aktivitas investasi (402.144) (531.498) (608.268) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMPENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari pinjaman bank 282.000 744.000 192.678 Proceeds from bank loans Penerimaan dari (pembayaran kepada)

pihak yang mempunyai Receipts from (payments to) hubungan istimewa 1.071 (5.190) 864 related parties

Pembayaran pokok pinjaman bank (494.639) (1.348.620) (186.333) Payments of bank loans Pembayaran dividen (285.076) (278.700) - Payments of dividends Penerimaan dari penjualan modal Receipts from saham yang diperoleh kembali 17 - 187.766 - sale of treasury stock Pembayaran untuk modal saham yang diperoleh kembali - (1.020) (44.503) Payments for treasury stock

Kas bersih yang digunakan Net cash used inuntuk aktivitas pendanaan (496.644) (701.764) (37.294) financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) INKAS DAN SETARA KAS 478.439 (352.095) 475.985 CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAWAL TAHUN 682.249 1.034.344 558.359 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN 1.160.688 682.249 1.034.344 AT END OF YEAR

Page 106: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL

Pendirian Perusahaan Establishment of the Company PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra

Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiman No. 93 tanggal 18 Desember 1962 yang diubah dengan Akta No. 20 tanggal 9 September 1963. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A5/121/20 tanggal 14 September 1963 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1963, Tambahan No. 531.

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 93 of Raden Kadiman dated December 18, 1962 and amended by Notarial Deed No. 20 dated September 9, 1963. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A5/121/20 dated September 14, 1963 and was published in State Gazette No. 81 dated October 8, 1963, Supplement No. 531.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 15 tanggal 5 Mei 2009 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan perubahan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.J.1. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-24955.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 8 Juni 2009 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 14 Agustus 2009, Tambahan No. 21804.

The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment of which was based on Notarial Deed No. 15 dated May 5, 2009 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., concerning changes to align the Articles of Association with the amendment of BAPEPAM-LK Rule Number IX.J.1. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-24955.AH.01.02.Year 2009 dated June 8, 2009 and was published in the State Gazette No. 65 dated August 14, 2009, Supplement No. 21804.

Perusahaan bergerak di bidang usaha perkebunan

yang berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan dengan lahan yang ditanami seluas 101.705 hektar (2009: 100.296 hektar dan 2008: 96.640 hektar). Produk utama adalah minyak kelapa sawit dan karet, serta sebagian kecil kakao, teh dan bibit.

The Company is engaged in the plantation business located in North Sumatera, South Sumatera, Java, East Kalimantan, North Sulawesi and South Sulawesi with a total planted area of 101,705 hectares (2009: 100,296 hectares and 2008: 96,640 hectares). The main products are crude palm oil and rubber, and small quantities of cocoa, tea and seeds.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor-

kantor cabang operasional berlokasi di Medan, Palembang, Makassar, Surabaya dan Samarinda. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Prudential Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta.

The Company is domiciled in Jakarta with operational branch offices located in Medan, Palembang, Makassar, Surabaya and Samarinda. The Company’s registered office address is at Prudential Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta.

Di samping mengelola perkebunannya sendiri,

Perusahaan juga mengembangkan perkebunan di atas tanah yang dimiliki petani kecil setempat (perkebunan plasma) sesuai dengan pola perkebunan “inti plasma” yang dipilih pada saat Perusahaan melakukan ekspansi perkebunan.

In addition to the development of its own plantations, the Company is developing plantations on behalf of local smallholders (plasma plantations) in line with the “inti plasma” plantation scheme selected when the Company expanded its plantations.

Page 107: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Pendirian Perusahaan (lanjutan) Establishment of the Company (continued) Pengelolaan perkebunan plasma ini akan

diserahterimakan kepada petani plasma pada saat perkebunan plasma siap menghasilkan.

Management of these plasma plantations will be handed over to the plasma farmers when the plantations are mature.

Penawaran Umum dan Tindakan Perusahaan

yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh

Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital

Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut:

A summary of the Company’s corporate actions from the date of its initial public offering up to December 31, 2010, is as follows:

Jumlah Nilai nominal saham ditempatkan per saham dan beredar/ (nilai penuh)/ Number of shares Par value Tanggal/ Keterangan/ issued and per share Date Description outstanding (full amount)

7 Juni 1996/ Penawaran umum perdana sebesar 38.800.000 saham/ June 7, 1996 Initial public offering of 38,800,000 shares 202.338.872 500 16 Juni 1997/ Saham bonus sebanyak 283.274.421 saham yang June 16, 1997 berasal dari kapitalisasi agio saham hasil penawaran umum saham perdana/ Bonus shares of 283,274,421 shares from the capitalization of the additional paid-in capital from the initial public offering 485.613.293 500 27 Mei 2004/ Penerbitan saham baru sebagai konversi dari May 27, 2004 hutang Perusahaan/ Issuance of new shares as the conversion of Company’s debts 765.709.793 500 4 Juni 2004/ Penerbitan saham baru sebagai konversi dari June 4, 2004 Surat Hutang Wajib Konversi/ Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN) 1.034.334.293 500 4 Agustus 2004/ Penerbitan saham baru sebagai konversi dari August 4, 2004 Surat Hutang Wajib Konversi/ Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN) 1.095.229.293 500 31 Oktober 2007/ Penerbitan saham baru sebagai konversi dari October 31, 2007 Surat Hutang Wajib Konversi/ Issuance of new shares as the conversion of Mandatory Convertible Notes (MCN) 1.364.572.793 500

Page 108: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Penawaran Umum dan Tindakan Perusahaan

yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)

Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008,

seluruh 1.364.572.793 saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2010, 2009 and 2008, all of the Company’s 1,364,572,793 shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Board of Commissioners, Board of Directors

and Employees Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008,

susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:

2010 2009 2008

Presiden Komisaris Eddy Kusnadi Sariaatmadja Eddy Kusnadi Sariaatmadja Susanto Suwarto President Commissioner Wakil Presiden

Komisaris Franciscus Welirang

- Fofo Sariaatmadja Vice President

Commissioner Komisaris Axton Salim Axton Salim Benny Setiawan Santoso Commissioner Komisaris Werianty Setiawan Gunadi Yohannes Hardian

Purawimala Widjonarko Commissioner

Komisaris Hendra Widjaja Hendra Widjaja - Commissioner Komisaris Hans Ryan Aditio - - Commissioner Komisaris

Independen Rachmat Soebiapradja

Rachmat Soebiapradja Rachmat Soebiapradja Independent

Commissioner Komisaris

Independen Tengku Alwin Aziz Tengku Alwin Aziz Tengku Alwin Aziz Independent

Commissioner Komisaris

Independen Hans Kartika Hadi

- - Independent

Commissioner Presiden Direktur Benny Tjoeng Benny Tjoeng Eddy Kusnadi Sariaatmadja President Director Wakil Presiden Direktur Gunadi Tjhie Tje Fie - Vice President Director Direktur Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) - - Director Direktur Mark Julian Wakeford Mark Julian Wakeford Paulus Moleonoto Director Direktur Paulus Moleonoto Paulus Moleonoto Mark Julian Wakeford Director Direktur Joefly Joesoef Bahroeny Joefly Joesoef Bahroeny Tjhie Tje Fie Director Direktur Bryan John Dyer Bryan John Dyer Jay Geoffrey Wacher Director Direktur Goh Cheng Beng

(Allan Goh)* - Joefly Joesoef Bahroeny Director

Direktur Tio Eddy Hariyanto - Bryan John Dyer Director Direktur Emanuel Loe Soei Kim Emanuel Loe Soei Kim Emanuel Loe Soei Kim Director Direktur Sonny Lianto Sonny Lianto - Director

*) Pada tanggal 31 Juli 2010, Bapak Allan Goh mengundurkan *) As of July 31, 2010, Mr. Allan Goh resigned from hisdiri dari jabatannya selaku Direktur Perseroan. position as the Company’s Director.

Beban remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp47.732 (2009: Rp55.773 dan 2008: Rp51.363).

Total remuneration paid to the Company’s Board of Commissioners and Directors for the year ended December 31, 2010 amounted to Rp47,732 (2009: Rp55,773 and 2008: Rp51,363).

Perusahaan memiliki jumlah rata-rata karyawan

tetap dan buruh perkebunan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebanyak 12.825 orang (2009: 12.335 dan 2008: 12.171).

The Company has an average total number of permanent employees and laborers of 12,825 for the year ended December 31, 2010 (2009: 12,335 and 2008: 12,171).

Page 109: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Kepemilikan Saham pada Anak Perusahaan Share Ownerships in Subsidiaries Perusahaan mempunyai kepemilikan saham

secara langsung maupun tidak langsung pada Anak Perusahaan berikut (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”):

The Company has direct and indirect share ownerships in the following Subsidiaries (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”):

Nama Perusahaan/ Company’s Name

Domisili/ Domicile

Kegiatan Usaha/ Business Activity

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership

Tahun Beroperasi Komersial/

Year Commercial Operations

CommencedJumlah Aset/ Total Assets

2010 2009 2008 2010 2009 2008

Anak Perusahaan Langsung/Direct Subsidiaries

PT Multi Agro Palembang Perkebunan, 80,00% 80,00% 80,00% 2002 28.345 42.277 41.879 Kencana Prima pengolahan dan

(MAKP) perdagangan/ Plantation, processing

and trading Lonsum Singapore Singapura/ Perdagangan dan 100,00% 100,00% 100,00% 2004 3.873 4.555 6.105 Pte., Ltd. (LSP) Singapore pemasaran/ Trading and

marketing

PT Tani Musi Jakarta Perkebunan 99,92% 99,92% 99,92% - 39.991 42.652 21.019 Persada (TMP) kelapa sawit/

Palm plantation

PT Sumatra Agri Jakarta Perkebunan 99,92% 99,92% 99,92% - 13.758 13.737 13.726 Sejahtera (SAS) kelapa sawit/

Palm plantation

PT Tani Andalas Jakarta Perkebunan 90,00% 90,00% 90,00% - 14.606 14.585 14.579 Sejahtera (TAS) kelapa sawit/

Palm plantation

Anak Perusahaan Tidak Langsung/Indirect Subsidiary

Sumatra Bioscience Pte. Singapura/ Perdagangan, 100,00% 100,00% 100,00% - 0,01 0,01 0,01 Ltd. (sebelumnya/ Singapore pemasaran dan formerly Sumatra penelitian/ Investment Corporation Trading, marketing

Pte. Ltd). (1) and research

(1) 100% dimiliki oleh LSP/100% owned by LSP

Akuisisi atas Anak Perusahaan Baru Acquisitions of New Subsidiaries

Pada tanggal 19 November 2008, Perusahaan menandatangani beberapa Akta Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement (“SPA”)) dengan Agus Suherman, pihak ketiga, yang menyatakan bahwa Perusahaan menyetujui untuk membeli: (i) 1.249 saham TMP; (ii) 1.249 saham SAS; dan (iii) 1.125 saham TAS. Jumlah keseluruhan saham yang diakuisisi Perusahaan masing-masing merupakan 99,92%, 99,92% dan 90,00% dari modal saham TMP, SAS dan TAS.

On November 19, 2008, the Company entered into several Conditional Sales Purchase Agreements (“SPA”) with Agus Suherman, a third party, whereby the Company agreed to purchase: (i) 1,249 shares of TMP; (ii) 1,249 shares of SAS; and (iii) 1,125 shares of TAS. These total shares acquired by the Company represent approximately 99.92%, 99.92% and 90.00% of total issued shares of TMP, SAS and TAS, respectively.

Page 110: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Akuisisi atas Anak Perusahaan Baru (lanjutan) Acquisitions of New Subsidiaries (continued)

Jumlah harga pembelian saham tersebut sebesar Rp8.046 dibayar lunas oleh Perusahaan pada bulan Desember 2008. Selain itu, Perusahaan juga membiayai kembali saldo hutang TMP, SAS dan TAS sebesar Rp40.000. Penyelesaian transaksi ini tergantung atas terpenuhinya beberapa kondisi sebagaimana tercantum dalam SPA. Transaksi tersebut diselesaikan pada tanggal 22 Desember 2008.

The total purchase price for the shares amounting to Rp8,046 was fully paid by the Company in December 2008. In addition, the Company also refinanced the outstanding loans of TMP, SAS and TAS amounting to Rp40,000. The completion of the transactions was subject to the fulfillment of certain conditions as stipulated in the SPA. The transactions were completed on December 22, 2008.

TMP, SAS dan TAS bergerak di bidang usaha pengembangan perkebunan kelapa sawit. Saat ini, Anak-anak Perusahaan ini sedang dalam proses pembelian lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Akuisisi ini dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Sehubungan dengan hal ini, selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh sebesar Rp4.830 dibebankan seluruhnya pada operasi tahun 2008.

TMP, SAS and TAS are engaged in the business of developing oil palm plantations. Currently, these Subsidiaries are in the process of acquiring land for oil palm plantations. These new acquisitions were accounted for using the purchase method. Related to this, the excess of acquistion costs over the fair value of indentifiable net assets acquired amounting to Rp4,830 was fully charged to operations of year 2008.

Penyertaan Jangka Panjang dalam Perusahaan Asosiasi

Long-term Investment in Associate

Nama Perusahaan/ Company’s Name

Domisili/ Domicile

Kegiatan Usaha/ Business Activity

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership

Tahun Beroperasi Komersial/

Year Commercial Operations Commenced

Nilai Tercatat/ Carrying Value

2010 2009 2010 2009

Ghana Sumatra Ghana Produksi dan 45,00% 45,00% 2010 13.130 5.082Limited (“GSL”) pemasaran

bibit kelapa sawit/ Producing andmarketing of

oil palm seeds

Pada tanggal 12 Mei 2008, Perusahaan telah menandatangani “Perjanjian Perusahaan Patungan” (“Joint Venture Agreement”) dengan Council for Scientific and Industrial Research (“CSIR”), sebuah lembaga riset ilmiah di Republik Ghana, untuk mendirikan GSL. GSL bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran bibit kelapa sawit. Proses pendirian GSL diselesaikan pada akhir bulan Maret 2009.

On May 12, 2008, the Company entered into a “Joint Venture Agreement” with the Council for Scientific and Industrial Research (“CSIR”), a scientific research organization in the Republic of Ghana, to establish GSL. GSL is engaged in producing and marketing oil palm seeds. The establishment process of GSL was completed by end of March 2009.

Sampai dengan 31 Desember 2010, Perusahaan telah menyetor penyertaan saham preferen pada GSL sebesar US$1.800.000 (setara dengan Rp16.949).

Up to December 31, 2010, the Company has paid the subscription for preference shares in GSL amounting to US$1,800,000 (equivalent to Rp16,949).

Page 111: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk and Subsidiaries which are in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasia. Basis of preparation of the consolidated

financial statements

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.

Laporan arus kas konsolidasi yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.

Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan aset dan kewajiban pada tanggal neraca serta hasil usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut dari Perusahaan dan Anak Perusahaan di mana Perusahaan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut.

The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as of balance sheet date and the results of operations for the period then ended of the Company and Subsidiaries in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and account balances have been eliminated.

Bila pengendalian atas entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi sejak tanggal pengendalian diperoleh.

Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statements of income from the date on which control commences.

Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi untuk bagian periode dimana pengendalian masih berlangsung.

Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.

Page 112: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Aset dan kewajiban Anak Perusahaan yang berkedudukan di luar Indonesia, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada akhir periode yang bersangkutan. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan kurs pada tanggal transaksi atau kurs rata-rata selama periode yang bersangkutan jika pendapatan dan beban diperoleh atau terjadi secara merata sepanjang periode itu.

The assets and liabilities of foreign Subsidiaries based outside Indonesia are translated into Rupiah using the middle rates as published by Bank Indonesia as of the period end. Revenue and expenses are translated using the rate on the date of the transaction or an average rate when revenue and expenses are earned or incurred evenly throughout the period.

Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi telah ditetapkan secara konsisten oleh Anak Perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Subsidiaries unless otherwise stated.

Penyertaan saham pada perusahaan dimana persentase kepemilikan Grup sebesar 20% sampai dengan 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Investment in shares of stock in which the Group maintains ownership interest of 20% to 50% are accounted for under the equity method.

Berdasarkan metode ekuitas, nilai perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan.

Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.

c. Setara kas c. Cash equivalents

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral to loans and other borrowings are classified as “Cash Equivalents”.

d. Persediaan d. Inventories

Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, dimana persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan produk dalam proses dan produk jadi terdiri dari semua biaya yang terjadi di kebun dan alokasi biaya tak langsung menggunakan luas hektar sebagai dasar alokasi. Harga perolehan bahan pembantu dan suku cadang terdiri dari harga pembelian ditambah dengan biaya angkut dan asuransi. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan biaya penjualan.

The Company applied PSAK No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, where inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of products in process and finished goods comprises all costs incurred at the estates and an allocation of indirect costs using hectares as the basis of allocation. The cost of supporting materials and spare parts comprises the purchase cost of such materials and spare parts plus any freight cost and insurance. Cost is determined by the weighted average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and selling expenses.

Page 113: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Persediaan (lanjutan) d. Inventories (continued)

Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi bersih persediaan.

The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in market value of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.

e. Biaya pinjaman e. Borrowing costs

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, biaya pinjaman dicatat berdasarkan PSAK No. 26, “Biaya Pinjaman”, yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1997. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Grup mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, serta persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya.

Prior to January 1, 2010, borrowing costs were accounted based on PSAK No. 26, “Borrowing Costs”, issued by the Indonesian Institute of Accountants in 1997. Effective January 1, 2010, the Group adopted PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, which requires capitalization of directly attributable borrowing costs to the acquisition, construction, or production of a qualifying asset, and requirements for commencement, suspension and cessation of capitalization.

Penerapan PSAK No. 26 (Revisi 2008) ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Grup.

The adoption of the PSAK No. 26 (Revised 2008) has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Grup sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.

Page 114: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Biaya pinjaman (lanjutan) e. Borrowing costs (continued)

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.

Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.

f. Instrumen keuangan f. Financial instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Effective January 1, 2010, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.

The PSAK No. 50 (Revised 2006) provides for the requirements in respect of the presentation of financial instruments, and the necessary information that should be disclosed in the financial statements, while the PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

Efek kumulatif dari penerapan PSAK yang

direvisi tersebut sebesar Rp7.494, dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010.

The net cumulative effects of the adoptions of these revised PSAKs amounting to Rp7,494, was reflected in the balance of retained earnings as of January 1, 2010.

Page 115: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. Financial instruments (continued)

Aset Keuangan Financial Assets

Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments or available-for-sale financial asset. The Group determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end.

Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang plasma, piutang hubungan istimewa dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006).

The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, plasma receivables, due from related parties and other receivables which are classified and accounted for as loans and receivables under the PSAK No. 55 (Revised 2006).

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.

When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active market. After initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, and the related gains and losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Page 116: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. Financial instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal(lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

Cadangan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih hutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan di bawah ini.

An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the debt. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed below in this note.

Penghentian pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, mana yang berlaku sebagai bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat:

A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal

dari aset keuangan tersebut berakhir; atau i. the contractual rights to receive cash flows

from the asset have expired; or

ii. Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

ii. the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Page 117: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. Financial instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Apabila Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, a new asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap kewajiban baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.

Penurunan nilai Impairment

Pada setiap tanggal neraca, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Group assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 118: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. Financial instruments (continued) Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Financial Assets Carried at Amortized Cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment or impairment.

Page 119: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. Financial instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi.

When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is directly recognized in the profit or loss.

Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Grup.

Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.

Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery of financial assets is recognized in the consolidated statement of profit or loss.

Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets’ original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate.

Page 120: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. Financial instruments (continued) Kewajiban Keuangan Financial Liabilities Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau hutang dan pinjaman. Grup menetapkan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss or loans and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Pengakuan awal kewajiban keuangan dicatat pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are initially recognized at their fair values and, in case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Pada tanggal neraca, Grup tidak memiliki kewajiban keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman.

As at the balance sheet date, the Group has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Kewajiban keuangan Grup mencakup hutang usaha dan hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan hutang dan pinjaman bank.

The Group’s financial liabilities include trade and other payables, accrued expenses and bank loans and borrowings.

a) Hutang dan Pinjaman Bank Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga

a) Bank Long-term Interest-bearing Loans and Borrowings

Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif ("SBE"). Pada tanggal neraca, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian kewajiban lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika kewajiban dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.

Subsequent to initial recognition, long-term interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized costs using effective interest rate (“EIR”) method. At balance sheet dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within current liabilities section. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the EIR method amortization process.

Page 121: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. Financial instruments (continued)

Kewajiban Keuangan (lanjutan) Financial Liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal(lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

a) Hutang dan Pinjaman Bank Jangka

Panjang yang Dikenakan Bunga (lanjutan) a) Bank Long-term Interest-bearing Loans

and Borrowings (continued)

Amortisasi biaya dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Beban Bunga dan Keuangan Lainnya" dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Interest and Other Financing Charges” account in the consolidated statements of income.

b) Hutang Usaha dan Hutang Lain-lain b) Trade and Other Payables

Kewajiban untuk hutang usaha, hutang lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.

Liabilities for current trade and other accounts payable and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.

Penghentian pengakuan Derecognition

Sebuah kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak tersebut dihentikan, atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when it is extinguished, that is when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.

Ketika sebuah kewajiban keuangan ditukar dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari kewajiban keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss.

Page 122: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Instrumen keuangan (lanjutan) f. Financial instruments (continued) Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan kewajiban keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar pada akhir periode pelaporan, tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.

The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices at the end of the reporting period, without any deduction for transaction costs.

Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diizinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s length transaction); mengacu kepada nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.

For financial instruments where there is no active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted by the PSAK No. 55 (Revised 2006) such as using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models.

g. Tanaman perkebunan g. Plantation

Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman telah menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, dan alokasi biaya tidak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan dapat dipanen. Beban pinjaman yang timbul dari pendanaan dan biaya lain yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan, dikapitalisasi. Kapitalisasi beban pinjaman tersebut berakhir ketika pohon-pohon telah menghasilkan dan siap untuk dipanen. Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.

Plantations are classified as immature plantations and mature plantations. Immature plantations are stated at cost, which consist mainly of the accumulated cost of land clearing, planting, fertilizing, up-keeping/maintaining the plantations, and allocations of indirect overhead costs up to the time the trees become commercially productive and available for harvest. Borrowing costs arising from the financing and other charges to finance the development of immature plantations are capitalized. Such capitalization of borrowing costs ceases when the trees become commercially productive and available for harvest. Immature plantations are not amortized.

Page 123: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Tanaman perkebunan (lanjutan) g. Plantations (continued)

Secara umum, tanaman kelapa sawit memerlukan waktu sekitar 3 sampai dengan 4 tahun sejak penanaman bibit di area perkebunan untuk menjadi tanaman menghasilkan. Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar akumulasi biaya perolehan sampai dengan reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif tanaman yang bersangkutan antara 20 sampai dengan 25 tahun.

In general, an oil palm plantation takes about 3 to 4 years to reach maturity from the time of planting the seedlings to the field. Mature plantations are stated at cost, as accumulated up to the time of reclassification from immature plantations, and are amortized using the straight-line method over their estimated productive years of between 20 to 25 years.

Tanaman karet dinyatakan menghasilkan bila sudah berumur 5 sampai dengan 6 tahun. Tanaman karet yang telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan sampai dengan saat reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif tanaman yang bersangkutan antara 20 sampai dengan 25 tahun.

A rubber plantation takes about 5 to 6 years to reach maturity. Mature rubber plantations are stated at cost, as accumulated up to the time of reclassification from immature plantations, and are amortized using the straight-line method over their estimated productive years of between 20 to 25 years.

h. Aset tetap h. Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such acquisition cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of income as incurred.

Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

Depreciation of an asset begins when it is available for use and is computed using the straight-line method based on their estimated useful lives as follows:

Tahun/YearsBangunan 20 - 25 Building Mesin dan peralatan 10 - 20 Machinery and equipment Kendaraan dan alat-alat berat 5 Motor vehicle and heavy equipment Mebel dan peralatan kantor 7 - 10 Furniture, fixtures and office equipment

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and not amortized.

Page 124: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset tetap (lanjutan) h. Fixed assets (continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

The carrying amount of a fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the statement of income at the year when the item is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun finansial untuk memastikan bahwa jumlah, metode dan periode penyusutan konsisten dengan estimasi awal dan pola konsumsi atas manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari aset tetap tersebut.

The residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each financial year end to ensure that the amount, method and periods of depreciation are consistent with previous estimates, and the expected pattern of consumption of the future economic benefits embodied in the items of fixed assets.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai dan aset tersebut siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.

The accumulated costs of the construction of buildings and plant and the installation of machinery are capitalized as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete and available for use. Depreciation is charged from such date.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, baik yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat (“qualifying asset”), dikapitalisasi hingga saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying asset, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut.

Interest and other borrowing costs, either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when construction is complete. For borrowings that are specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned from the temporary investment of such borrowings.

Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying asset, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk qualifying asset tersebut.

For borrowings that are not specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to the amount expensed on the qualifying asset.

Page 125: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset tetap (lanjutan) h. Fixed assets (continued)

Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang dari biaya pinjaman terhadap seluruh saldo pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan mengecualikan jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying asset tertentu.

The capitalization rate is the weighted average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to finance certain qualifying assets.

i. Piutang plasma i. Plasma receivables

Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank.

Plasma receivables represent costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by banks and temporary self-funding by the Company awaiting bank funding.

Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma.

Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan installments to banks, advances on fertilizers and other agriculture supplies. These costs should be reimbursed by the plasma farmers.

Kebijakan akuntansi untuk piutang plasma

lebih lanjut disajikan dalam instrumen keuangan pada catatan ini.

Further accounting policy for plasma receivables are disclosed in financial instruments of this note.

j. Biaya tangguhan hak atas tanah j. Deferred charges for landrights

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan pemindahan hak pemilikan atau perpanjangan hak atas tanah, meliputi biaya legal, biaya survei area dan pengukuran tanah, biaya notaris, pajak dan biaya terkait lainnya ditangguhkan dan disajikan sebagai akun “Biaya Tangguhan Hak atas Tanah” pada neraca konsolidasi. Biaya tangguhan tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan, dan dibebankan secara langsung pada usaha tahun berjalan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Selain itu, PSAK No. 47 juga menetapkan bahwa tanah tidak diamortisasi, kecuali memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan.

In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, costs and expenses incurred associated with the legal transfer or renewal of land right title, such as, among others, legal fees, land survey and re-measurement fees, notarial fees, taxes and other related expenses, are deferred and presented as “Deferred Charges for Land Rights” account in the consolidated balance sheets. The said deferred land rights acquisition costs are amortized using the straight-line method over the legal terms of the related land rights, and directly charged to current operations as part of “Cost of Goods Sold” account in the consolidated statements of income. In addition, PSAK No. 47 also provides that land right is not subject to amortization, except under certain defined conditions.

Page 126: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Modal saham yang diperoleh kembali k. Treasury stock

Modal saham yang diperoleh kembali, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

Treasury stock is stated at acquisition cost and shown as deduction from capital stock under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets.

Selisih lebih antara jumlah yang diterima atas penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga perolehan atau sebaliknya dicatat sebagai penambah atau pengurang dari agio saham. Apabila saham yang diperoleh kembali tersebut ditarik kembali, selisih antara harga perolehan dengan nilai nominal dialokasikan antara agio saham dan laba ditahan.

The excess of proceeds from resale of treasury stock over the related acquisition cost or vice-versa shall be accounted for as an addition to or deduction from additional paid-in capital. When the treasury stock is retired, the excess of acquisition cost over par value shall be allocated between the related additional paid-in capital and retained earnings.

l. Penurunan nilai aset non-keuangan l. Impairment of non-financial assets

Setiap tanggal neraca Grup menelaah apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset non- keuangan.

At the balance sheet date, the Group reviews whether there is any indication of non-financial asset impairment.

Aset tetap ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi diantara harga jual neto dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

Fixed assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.

m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Revenue and expenses recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN).

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and sales taxes (VAT).

Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk berbahan dasar minyak sawit, kopra dan produk-produk turunannya, karet, berikut produk-produk perkebunan lainnya diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.

Revenue from sales arising from physical delivery of palm based products, copra based products and their related derivatives, rubber, as well as other agricultural products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.

Pendapatan dari sertifikat green palm yang

diterima, diakui pada saat penjualan sertifikat tersebut.

Revenue from green palm certificates received is recognized upon sale of those certificates.

Page 127: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) m. Revenue and expenses recognition

(continued)

Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.

Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.

n. Perpajakan n. Taxation

Pajak penghasilan tangguhan disajikan sepenuhnya, dengan menggunakan metode kewajiban. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred income tax is provided in full, using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantially enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.

Perubahan kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.

o. Imbalan kerja o. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees.

Page 128: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Imbalan kerja (lanjutan) o. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun Pension benefits

Kewajiban imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang tidak diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaria independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.

Pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of high-quality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms of maturity similar to the related pension liability.

Grup diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.

The Group is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in Law No. 13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.

Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the defined benefit obligations at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.

Page 129: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Imbalan kerja (lanjutan) o. Employee benefits (continued)

Kewajiban imbalan pasca-kerja lainnya Other post-employment obligations

Grup memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Group also provides other post-employment benefits, such as service pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

Pesangon pemutusan kontrak kerja Termination benefits

Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.

Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Benefits falling due more than 12 months after the balance sheet date are discounted at present value.

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits

Imbalan lainnya seperti imbalan cuti jangka panjang dihitung berdasarkan Peraturan Grup dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.

Other benefits such as long service leave is calculated in accordance with the Group Regulations, using the projected unit credit method and discounted to present value.

p. Laba bersih per saham p. Net earnings per share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing net income with the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

Laba bersih per saham dasar disesuaikan dengan memperhitungkan pengaruh retroaktif pemecahan nilai nominal saham sebagaimana diungkapkan pada Catatan 34.

Basic earnings per share are retroactively adjusted to give effect to the stock split as disclosed in Note 34.

Page 130: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Penjabaran mata uang asing q. Foreign currency translation

Laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam

mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan perusahaan induk.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the parent company.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke

mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca (Catatan 29).

Transactions denominated in foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date (Note 29).

Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang

timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, kecuali yang memenuhi kriteria kapitalisasi, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities other than those meeting the capitalization criteria are recognized in the consolidated statement of income.

r. Dividen r. Dividends

Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi Grup pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan.

Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognized as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Company’s shareholders.

s. Transaksi dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewas. Transactions with related parties

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Group enters into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.

Page 131: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Transaksi dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa (lanjutan) s. Transactions with related parties

(continued)

Meskipun transaksi ini dilakukan dengan prinsip arm’s-length, adalah mungkin persyaratan transaksi tersebut di atas tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.

Whilst the transactions are made as if on an arm’s-length basis, it is possible that the terms of these transactions are not the same as those that would result from transactions between wholly unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

t. Pelaporan segmen t. Segment reporting

Informasi segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasikan. Segmen usaha merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Informasi mengenai segmen usaha konsisten dengan informasi kegiatan usaha yang dilaporkan secara rutin kepada pengambil keputusan operasional.

Segment information is presented based upon identifiable business segments. A business segment is a distinguishable component that engages in providing products and services subject to risks and returns which are different from those of other business segments. Business segment information is consistent with operating information routinely reported to the chief operating decision maker.

u. Penggunaan estimasi u. Use of estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.

The preparation of consolidated financial statements, in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

Page 132: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

32

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

2010 2009 2008

Kas 250 414 1.806 Cash on hand

Kas di bank Cash in banks Rekening Rupiah Rupiah accounts

PT Bank Central Asia Tbk 42.121 16.082 20.830 PT Bank Central Asia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 13.954 2.363 3.371 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.458 2.789 10.240 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BPD Sumatera Selatan 342 404 2.260 PT BPD Sumatera Selatan PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 208 472 1.145 (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 65 - 3.276 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 635 796 720 Others (each below Rp1,000) Rekening Dolar AS US Dollar accounts PT Bank CIMB Niaga Tbk 204.234 1.475 2.725 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.661 10.418 53.851 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1.188 8.757 397 PT Bank Central Asia Tbk DBS Bank Ltd., Singapura 228 409 2.008 DBS Bank Ltd., Singapore Citibank N.A., Jakarta 103 10.228 54.434 Citibank N.A., Jakarta PT Bank DBS Indonesia 43 1.256 274 PT Bank DBS Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 66 68 336 Others (each below Rp1,000) Rekening Dolar Singapura Singapore Dollar account DBS Bank Ltd., Singapura 1.286 1.412 2.032 DBS Bank Ltd., Singapore

Jumlah kas di bank 273.592 56.929 157.899 Total cash in banks

Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 240.000 - 10.500 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk 80.000 150.000 - PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 77.006 42.006 3.953 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia 75.000 - - PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk 50.000 - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5.200 5.200 5.200 (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk - - 18.450 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri - - 2.000 PT Bank Syariah Mandiri Dolar AS US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 359.640 427.700 109.500 (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia - - 269.517 PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk - - 153.300 PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A., Jakarta - - 105.667 Citibank N.A., Jakarta PT Bank Internasional Indonesia Tbk - - 77.745 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk - - 54.750 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Lembaga Pembiayaan Ekspor PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (formerly: PT Bank Indonesia (Persero)) - - 32.850 Ekspor Indonesia (Persero))

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 31.207 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah deposito berjangka 886.846 624.906 874.639 Total time deposits

Jumlah kas dan setara kas 1.160.688 682.249 1.034.344 Total cash and cash equivalents

Page 133: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

33

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Suku bunga atas deposito berjangka tersebut

adalah sebagai berikut: The interest rates on the above time deposits are as follows:

2010 2009 2008

Rupiah 4,00% - 7,10% 5,75% - 13,13% 5,25% - 14,00% Rupiah Dolar AS 0,16% - 4,00% 0,01% - 5,80% 0,05% - 6,75% US Dollar Pada tanggal 31 Desember 2010, kas Grup telah

diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh pencurian dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp11.200 (2009: Rp4.200 dan 2008: Rp4.125).

As of December 31, 2010, the Group’s cash on hand has been insured against loss due to theft up to a total amount of Rp11,200 (2009: Rp4,200 and 2008: Rp4,125).

4. PIUTANG USAHA 4. TRADE RECEIVABLES Piutang usaha terdiri dari: Trade receivables consist of:

2010 2009 2008

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related parties

Rupiah - 5 7 Rupiah

Pihak ketiga Third parties Dolar AS 25.867 64.409 97.049 US Dollar Rupiah 646 861 2.573 Rupiah

Sub-jumlah 26.513 65.270 99.622 Sub-total

Jumlah 26.513 65.275 99.629 Total Cadangan penurunan nilai (561) (257) (422) Allowance for impairment

Bersih 25.952 65.018 99.207 Net

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging of analysis trade receivables is as follows:

2010 2009 2008

Lancar 22.932 64.394 98.743 Current Jatuh tempo 30 - 90 hari 1.620 624 464 Overdue 30 - 90 days Jatuh tempo > 90 hari 1.961 257 422 Overdue > 90 days

Jumlah 26.513 65.275 99.629 Total

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

Based on a review of the status of individual receivable accounts at the end of the period, the management believes that the allowance for impairment is sufficient to cover possible losses from uncollectible receivables.

Page 134: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

34

5. PERSEDIAAN 5. INVENTORIES Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:

2010 2009 2008

Barang dalam proses dan barang jadi Work in process and finished goods Minyak dan inti kelapa sawit 131.027 50.704 39.759 Palm oil and palm kernel Karet 28.154 27.672 37.072 Rubber

Kakao 4.447 1.211 1.067 Cocoa Bibit 4.187 4.644 3.718 Seeds Teh 3.749 3.183 4.567 Tea Lain-lain 16 15 14 Others

Sub-jumlah 171.580 87.429 86.197 Sub-total

Bahan pembantu dan suku cadang Supporting materials and spare parts Pupuk 26.978 45.574 67.074 Fertilizer

Bahan kimia 12.083 12.089 10.483 Chemicals Suku cadang 9.175 7.260 7.386 Spare parts Bahan bakar 4.514 4.692 4.014 Fuel Bahan lainnya 42.610 35.697 39.319 Other materials

Sub-jumlah 95.360 105.312 128.276 Sub-total

Dikurangi: Less:Penyisihan persediaan usang (2.467) (608) (754) Allowance for obsolete inventories

Sub-jumlah 92.893 104.704 127.522 Sub-total

Jumlah 264.473 192.133 213.719 Total

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk

persediaan usang telah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

Management believes that the provision for obsolete inventories is sufficient to cover possible losses.

Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan bahan

pembantu dan suku cadang Grup telah diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, sabotase dan perusakan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar US$31.468.134 (2009: US$27.208.098 dan 2008: US$28.693.359).

As of December 31, 2010, the Group’s supporting material and spare part inventories were insured against the risk of loss due to natural disaster, fire, sabotage and vandalism with a total insurance coverage of US$31,468,134 (2009: US$27,208,098 and 2008: US$28,693,359).

Manajemen berpendapat bahwa pertanggungan

asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.

Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Page 135: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

35

6. UANG MUKA 6. ADVANCES Uang muka terdiri dari: Advances consist of:

2010 2009 2008

Uang muka jangka pendek Short-term advancesPerolehan mesin/peralatan, Acquisition of machinery/equipment, bahan baku pembantu, suku supporting materials, spare parts

cadang dan alat berat 8.117 2.340 5.208 and heavy vehiclePembelian minyak HSD 1.889 2.495 5.139 Purchases of HSD oil Lain-lain 5.664 5.757 11.484 Others

Jumlah 15.670 10.592 21.831 Total

Uang muka jangka panjang Long-term advancesPembelian tanah, bersih 60.949 66.183 91.240 Land acquisitions, netInvestasi - - 5.082 Investments

Jumlah 60.949 66.183 96.322 Total

Uang muka pembelian tanah merupakan biaya- biaya sehubungan dengan akusisi lahan-lahan perkebunan sebagai bagian dari rencana Perusahaan untuk mengamankan pasokan tandan buah segar. Perusahaan telah menunjuk PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (“DRUP”), anak perusahaan yang telah dijual pada bulan Oktober 2006 untuk membantu dan mengelola proses akuisisi lahan serta serah terima lahan-lahan tersebut kepada Perusahaan. Uang muka tersebut akan diselesaikan pada saat serah terima lahan atau dengan cara lainnya. Uang muka atas lahan-lahan yang diserahterimakan akan dikapitalisasi ke tanah dan tanaman perkebunan pada saat proses perolehan Hak Guna Usaha (“HGU”) dari lahan-lahan tersebut selesai.

Advances for land acquisitions represent costs related to the acquisitions of plantation lands as part of the Company’s plan to secure supplies of fresh fruit bunches. The Company appointed PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (“DRUP”), a former subsidiary disposed in October 2006, to facilitate and manage the land acquisition process and the handover of the land to the Company. The advances will be settled when the land is handed over or by other process. The advances of the land which has been handed over will be capitalized to land and plantation when the process of obtaining the landrights (“HGU”) is completed.

Pada bulan Desember 2009, telah terjadi penyelesaian atas sebagian uang muka melalui penyerahan aset senilai Rp25.057 (Catatan 9). Selanjutnya pada bulan April 2010, sebagian uang muka diselesaikan secara tunai sebesar Rp5.234. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp60.949 (2009: Rp66.183 dan 2008: Rp91.240) setelah dikurangi penyisihan untuk nilai tidak terpulihkan sebesar Rp44.000 yang disajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi uang muka pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak terpulihkannya uang muka tersebut.

In December 2009, a portion of the said advances were settled through the transfer of asset valued at Rp25,057 (Note 9). Further, in April 2010, there was a portion of the said advances settled by cash payment amounting to Rp5,234. The Company recorded outstanding advances as of December 31, 2010 amounting to Rp60,949 (2009: Rp66,183 and 2008: Rp91,240) net of provision for unrecoverable advances amounting to Rp44,000, which was presented as part of non-current assets. Based on a review of the condition of the advances at the end of period, the management believes that the provision is sufficient to cover possible losses from unrecoverable advances.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan

keuangan konsolidasi ini, proses serah terima atas lahan-lahan tersebut secara hukum masih berlangsung dan belum sepenuhnya diselesaikan.

Up to the completion date of the preparation of these consolidated financial statements, the legal process of handing over the land is still ongoing and has not been fully completed.

Page 136: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

36

6. UANG MUKA (lanjutan) 6. ADVANCES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2008, uang muka untuk investasi sebesar Rp5.082 merupakan pembayaran untuk penyertaan saham pada GSL.

As of December 31, 2008, the advance for investment amounting to Rp5,082 represents the payment for investment in shares of GSL.

7. PIUTANG PLASMA 7. PLASMA RECEIVABLES

Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang untuk sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan sambil menunggu pendanaan dari bank atau yang akan ditagihkan kembali ke petani plasma. Piutang plasma juga mencakup uang muka kepada petani plasma atas dana talangan untuk angsuran pinjaman ke bank.

This account represents the costs incurred for plasma plantation development which were temporarily self funded by the Company awaiting bank funding or reimbursement by plasma farmers. Plasma receivables also include advances to plasma farmers on topping up the loan installments to the banks.

Perkebunan plasma dengan pembiayaan bank Plasma plantations funded by banks

Pembiayaan atas pengembangan kebun plasma ini diperoleh dari bank dalam bentuk pinjaman lunak yang ditandatangani petani plasma yang dikoordinasikan oleh Koperasi Unit Desa (“KUD”) tertentu dengan masing-masing bank di mana Perusahaan bertindak sebagai penjamin atas pengembalian pinjaman.

The financing of these plasma plantations are provided by the banks in the form of soft loans signed by plasma farmers coordinated under certain Koperasi Unit Desa (“KUD”) with the respective banks whereby the Company acts as guarantor of the loan repayments.

Sebagai penjamin pengembalian pinjaman bank,

Perusahaan memotong sampai dengan 30% dari jumlah penjualan tandan buah segar petani plasma kepada Perusahaan selama 4 - 12 tahun setelah serah terima dan panen. Jumlah yang dipotong tersebut diteruskan oleh Perusahaan ke bank sebagai pelunasan pinjaman petani plasma tersebut. Namun, Perusahaan tidak selalu dapat mengumpulkan jumlah 30% tersebut. Selisih kurang antara pemotongan hasil penjualan tersebut dengan pembayaran kembali pinjaman bank yang wajib dibayarkan oleh Perusahaan sebagai penjamin pengembalian pinjaman, dicatat sebagai piutang plasma sampai pada saat penerimaan kembali dari petani plasma (Catatan 31).

As guarantor of the bank loan repayments, the Company should withhold up to 30% of fresh fruit bunch sales amounts from plasma farmers to the Company during 4 - 12 years after handing over and harvesting of the plantations. The withheld amounts are passed by the Company to the banks as loan repayments. However, the Company is not always able to collect the 30%. Any shortfall between the amounts provided from the above sales and amounts to be paid to the banks, which must be paid by the Company as guarantor of the loan repayments, is recorded as receivables until such time as it is collected from the plasma farmers (Note 31).

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010,

Perusahaan mengembangkan perkebunan plasma dengan pembiayaan dari bank seluas 31.782 hektar (2009: 31.778 hektar dan 2008: 31.780 hektar), dimana seluruhnya sebesar 31.782 hektar (2009: 31.778 hektar dan 2008: 31.780 hektar) telah diserahterimakan kepada petani plasma.

Up to December 31, 2010, the Company had developed plasma plantations with bank funding totaling 31,782 hectares (2009: 31,778 hectares and 2008: 31,780 hectares) in which all 31,782 hectares (2009: 31,778 hectares and 2008: 31,780 hectares) had been handed over to plasma farmers.

Page 137: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

37

7. PIUTANG PLASMA (lanjutan) 7. PLASMA RECEIVABLES (continued) Perkebunan plasma dengan pembiayaan bank

(lanjutan) Plasma plantations funded by banks (continued)

Dari lahan plasma dengan pembiayaan oleh bank

seluas 31.782 hektar (2009: 31.778 hektar dan 2008: 31.780 hektar), pinjaman bank untuk lahan plasma seluas 23.885 hektar (2009: 22.536 hektar dan 2008: 19.507 hektar) telah dilunasi. Perusahaan sedang dalam proses serah terima sertifikat atas lahan-lahan tersebut kepada para petani.

Of the 31,782 hectares (2009: 31,778 hectares and 2008: 31,780 hectares) of plasma funded by the bank, the bank loans have been fully repaid in respect of 23,885 hectares (2009: 22,536 hectares and 2008: 19,507 hectares). The Company is in the process of arranging the handover of the land certificates to those plasma farmers.

Perkebunan plasma dengan pembiayaan Grup Plasma plantations funded by the Group

Pada tanggal 31 Desember 2010, Grup telah

mengembangkan perkebunan plasma dengan pembiayaan sendiri seluas 4.301 hektar (2009: 4.431 hektar dan 2008: 4.474 hektar), dimana seluas 3.852 hektar (2009: 3.982 hektar dan 2008: 4.001 hektar) telah diserahterimakan kepada petani plasma. Sisa lahan dalam pengembangan seluas 449 hektar (2009: 449 hektar dan 2008: 473 hektar) akan diserahterimakan pada saat perkebunan plasma sudah mencapai standar untuk serah terima.

As of December 31, 2010, the Group developed plasma plantations with self funding totaling 4,301 hectares (2009: 4,431 hectares and 2008: 4,474 hectares) in which 3,852 hectares (2009: 3,982 hectares and 2008: 4,001 hectares) had been handed over to plasma farmers. The remaining areas under development totaling 449 hectares (2009: 449 hectares and 2008: 473 hectares) will be handed over when the plasma plantations reach the standard condition for hand over.

8. TANAMAN PERKEBUNAN 8. PLANTATIONS

a. Tanaman menghasilkan a. Mature plantations

1 Jan. 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Des. 2010/ Jan. 1, 2010 Additions Deductions Dec. 31, 2010

Harga Perolehan CostKelapa sawit 1.254.505 291.103 (7.230) 1.538.378 Oil palmKaret 270.262 39.499 (636) 309.125 RubberKakao 24.748 12.809 (24) 37.533 Cocoa Teh 5.231 1.933 - 7.164 Tea Kelapa 9 1.549 - 1.558 Coconut

Jumlah harga perolehan 1.554.755 346.893 (7.890) 1.893.758 Total cost

Akumulasi Amortisasi Accumulated AmortizationKelapa sawit (337.276) (68.440) 4.554 (401.162) Oil palmKaret (80.989) (11.544) 476 (92.057) RubberKakao (8.700) (2.081) 20 (10.761) CocoaTeh (1.367) (179) - (1.546) TeaKelapa (2) (35) - (37) Coconut

Jumlah akumulasi amortisasi (428.334) (82.279) 5.050 (505.563) Total accumulated amortization

Nilai buku 1.126.421 1.388.195 Net book value

Page 138: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

38

8. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 8. PLANTATIONS (continued)

a. Tanaman menghasilkan (lanjutan) a. Mature plantations (continued)

1 Jan. 2009/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2009 Additions Deductions Dec. 31, 2009

Harga Perolehan Cost Kelapa sawit 1.065.222 197.860 (8.577) 1.254.505 Oil palmKaret 238.569 34.202 (2.509) 270.262 Rubber Kakao 25.890 - (1.142) 24.748 Cocoa Teh 5.231 - - 5.231 Tea Kelapa 9 - - 9 Coconut

Jumlah harga perolehan 1.334.921 232.062 (12.228) 1.554.755 Total cost

Akumulasi Amortisasi Accumulated Amortization Kelapa sawit (283.217) (57.549) 3.490 (337.276) Oil palmKaret (72.159) (10.008) 1.178 (80.989) RubberKakao (8.259) (1.474) 1.033 (8.700) CocoaTeh (1.274) (93) - (1.367) TeaKelapa (1) (1) - (2) Coconut

Jumlah akumulasi amortisasi (364.910) (69.125) 5.701 (428.334) Total accumulated amortization

Nilai buku 970.011 1.126.421 Net book value

1 Jan. 2008/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2008 Additions Deductions Dec. 31, 2008

Harga Perolehan CostKelapa sawit 843.439 222.693 (910) 1.065.222 Oil palmKaret 227.710 20.461 (9.602) 238.569 Rubber Kakao 21.212 6.082 (1.404) 25.890 Cocoa Teh 5.231 - - 5.231 Tea Kelapa 9 - - 9 Coconut

Jumlah harga perolehan 1.097.601 249.236 (11.916) 1.334.921 Total cost

Akumulasi Amortisasi Accumulated Amortization Kelapa sawit (234.516) (49.604) 903 (283.217) Oil palmKaret (67.349) (8.876) 4.066 (72.159) RubberKakao (7.199) (1.501) 441 (8.259) CocoaTeh (1.181) (93) - (1.274) TeaKelapa (1) - - (1) Coconut

Jumlah akumulasi amortisasi (310.246) (60.074) 5.410 (364.910) Total accumulated amortization

Nilai buku 787.355 970.011 Net book value

Page 139: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

39

8. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 8. PLANTATIONS (continued)

a. Tanaman menghasilkan (lanjutan) a. Mature plantations (continued)

Luas tanaman menghasilkan yang telah dikembangkan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The total area of mature plantations which have been developed by the Company as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:

2010 2009 2008 (Hektar/Hectares) (Hektar/Hectares) (Hektar/Hectares)

(Tidak diaudit/ (Tidak diaudit/ (Tidak diaudit/ Unaudited) Unaudited) Unaudited)

Sumatera Utara 36.783 34.830 34.919 North SumateraSumatera Selatan 36.471 31.446 26.988 South SumateraKalimantan Timur 4.552 4.552 4.544 East KalimantanSulawesi Selatan 3.992 3.933 3.736 South SulawesiJawa 2.402 2.279 2.174 JavaSulawesi Utara 729 624 624 North Sulawesi

Jumlah 84.929 77.664 72.985 Total

Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing Rp82.279, Rp69.125 dan Rp60.074 dibebankan seluruhnya ke beban pokok penjualan (Catatan 22).

Amortization expenses for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting to Rp82,279, Rp69,125 and Rp60,074, respectively, were all charged to cost of goods sold (Note 22).

Seluruh tanaman menghasilkan tidak diasuransikan terhadap risiko kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya.

Mature plantations are not insured against risks of fire, plagues and other risks.

Perhitungan laba (rugi) dari pelepasan tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:

The calculation of gain (loss) on the disposal of plantations is as follows:

2010 2009 2008

Nilai tercatat tanaman Carrying value of plantationperkebunan yang dijual 2.840 6.527 6.506 assets sold

Penerimaan dari tanaman Proceeds from plantationperkebunan yang dijual 1.261 1.381 8.117 assets sold

Laba (rugi) pelepasan tanaman Gain (loss) on disposal ofperkebunan, bersih (1.579) (5.146) 1.611 plantations, net

b. Tanaman belum menghasilkan b. Immature plantations

2010 2009 2008

Saldo awal 829.320 825.809 874.622 Beginning balancePenambahan biaya 148.256 235.573 234.859 Additional costs Reklasifikasi ke aset lain-lain - - (34.049) Reclassification to other assets Reklasifikasi ke tanaman Reclassification to mature

telah menghasilkan (346.893) (232.062) (249.236) plantationsPenghapusan - - (387) Write-off

Saldo akhir 630.683 829.320 825.809 Ending balance

Page 140: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

40

8. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 8. PLANTATIONS (continued)

b. Tanaman belum menghasilkan (lanjutan) b. Immature plantations (continued)

Luas area tanaman belum menghasilkan yang telah dikembangkan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The total area of immature plantations which have been developed by the Company as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:

2010 2009 2008 (Hektar/Hectares) (Hektar/Hectares) (Hektar/Hectares)

(Tidak diaudit/ (Tidak diaudit/ (Tidak diaudit/ Unaudited) Unaudited) Unaudited)

Sumatera Selatan 8.248 12.901 15.718 South Sumatera Sumatera Utara 3.718 5.632 5.587 North SumateraKalimantan Timur 3.519 2.567 556 East KalimantanSulawesi Selatan 831 846 1.068 South SulawesiJawa 460 581 621 Java Sulawesi Utara - 105 105 North Sulawesi

Jumlah 16.776 22.632 23.655 Total

Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman perkebunan oleh Perusahaan sebesar Rp1.839 (2009: Rp14.175 dan 2008: Rp16.887).

During the year ended December 31, 2010, borrowing costs capitalized by Company to the plantation amounted to Rp1,839 (2009: Rp14,175 and 2008: Rp16,887).

Seluruh tanaman belum menghasilkan tidak diasuransikan terhadap risiko kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya.

Immature plantations are not insured against risks of fire, plagues and other risks.

9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS

Aset tetap terdiri dari: Fixed assets consist of:

1 Jan. 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Des. 2010/ Jan. 1, 2010 Additions Deductions Reclassifications Dec. 31, 2010

Harga Perolehan Cost Tanah 431.031 1.774 - - 432.805 Land Bangunan 505.795 3.923 (112) 67.361 576.967 Building Mesin dan peralatan 559.810 23.387 (236) 208.460 791.421 Machinery and equipment Kendaraan dan alat-alat Motor vehicle and heavy

berat 198.622 69.291 (823) - 267.090 equipment Mebel dan peralatan Furniture, fixtures and

kantor 93.062 6.859 (804) 702 99.819 office equipment Aset dalam penyelesaian 268.512 142.110 - (276.523 ) 134.099 Construction in progress

Jumlah harga perolehan 2.056.832 247.344 (1.975) - 2.302.201 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationBangunan (129.482) (24.559) 64 - (153.977) Building Mesin dan peralatan (172.551) (53.820) 73 - (226.298) Machinery and equipment Kendaraan dan alat-alat Motor vehicle and heavy

berat (103.227) (31.733) 755 - (134.205) equipment Mebel dan peralatan Furniture, fixtures and

kantor (48.075) (11.506) 554 - (59.027) office equipment

Jumlah akumulasi Total accumulated penyusutan (453.335) (121.618) 1.446 - (573.507) depreciation

Nilai buku 1.603.497 1.728.694 Net book value

Page 141: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

41

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

1 Jan. 2009/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2009 Additions Deductions Reclassifications Dec. 31, 2009

Harga Perolehan Cost Tanah 399.593 31.438 - - 431.031 Land Bangunan 449.502 2.109 (2.063) 56.247 505.795 Building Mesin dan peralatan 500.456 31.001 (2.169) 30.522 559.810 Machinery and equipment Kendaraan dan alat-alat Motor vehicle and heavy

berat 133.569 70.526 (6.221) 748 198.622 equipment Mebel dan peralatan Furniture, fixtures and

kantor 86.350 10.412 (3.784) 84 93.062 office equipment Aset dalam penyelesaian 182.369 173.744 - (87.601 ) 268.512 Construction in progress

Jumlah harga perolehan 1.751.839 319.230 (14.237) - 2.056.832 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationBangunan (109.576) (20.533) 627 - (129.482) Building Mesin dan peralatan (137.022) (37.338) 1.809 - (172.551) Machinery and equipment Kendaraan dan alat-alat Motor vehicle and heavy berat (87.518) (20.450) 4.741 - (103.227) equipment Mebel dan peralatan Furniture, fixtures and kantor (40.089) (10.647) 2.661 - (48.075) office equipment

Jumlah akumulasi Total accumulated penyusutan (374.205) (88.968) 9.838 - (453.335) depreciation

Nilai buku 1.377.634 1.603.497 Net book value

1 Jan. 2008/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2008 Additions Deductions Reclassifications Dec. 31, 2008

Harga Perolehan Cost Tanah 379.383 20.210 - - 399.593 Land Bangunan 342.394 6.314 (1.942) 102.736 449.502 Building Mesin dan peralatan 418.382 35.755 (4.492) 50.811 500.456 Machinery and equipment Kendaraan dan alat-alat Motor vehicle and heavy

berat 126.825 12.616 (3.626) (2.246 ) 133.569 equipment Mebel dan peralatan Furniture, fixtures and

kantor 76.192 13.815 (3.657) - 86.350 office equipment Aset dalam penyelesaian 79.062 254.608 - (151.301 ) 182.369 Construction in progress

Jumlah harga perolehan 1.422.238 343.318 (13.717) - 1.751.839 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationBangunan (93.079) (17.451) 954 - (109.576) Building Mesin dan peralatan (109.402) (29.423) 4.114 (2.311) (137.022) Machinery and equipment Kendaraan dan alat-alat Motor vehicle and heavy

berat (78.080) (14.678) 2.929 2.311 (87.518) equipment Mebel dan peralatan Furniture, fixtures and

kantor (33.543) (9.399) 2.853 - (40.089) office equipment

Jumlah akumulasi Total accumulated penyusutan (314.104) (70.951) 10.850 - (374.205) depreciation

Nilai buku 1.108.134 1.377.634 Net book value

Penambahan tanah pada tahun 2009 meliputi penyelesaian sebagian uang muka pembelian tanah (Catatan 6).

Addition to land in 2009 includes a settlement on a portion of advances for land acquisition (Note 6).

Page 142: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

42

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kerugian yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, kerusuhan, sabotase, perusakan dan gangguan usaha lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$192.021.549 dan Rp71.720 (2009: US$172.411.685 dan Rp154.943 dan 2008: US$152.962.385 dan Rp58.016), yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2010, the Group’s fixed assets were covered by insurance against the risk of loss due to natural disaster, fire, riots, sabotage, vandalism and other business interruption with total coverage of approximately US$192,021,549 and Rp71,720 (2009: US$172,411,685 and Rp154,943 and 2008: US$152,962,385 and Rp58,016), which is considered adequate by the management to cover possible losses arising from such risks.

Perhitungan laba (rugi) atas penjualan dan

penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: The calculation of the gain (loss) on the sale and disposal of fixed assets is as follows:

2010 2009 2008

Harga Perolehan CostBangunan 112 2.063 1.942 BuildingMesin dan peralatan 236 2.169 4.492 Machinery and equipmentKendaraan dan alat-alat berat 823 6.221 3.626 Motor vehicle and heavy equipmentMebel dan peralatan kantor 804 3.784 3.657 Furniture, fixtures and office equipment

Jumlah harga perolehan 1.975 14.237 13.717 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan 64 627 954 Building Mesin dan peralatan 73 1.809 4.114 Machinery and equipment Kendaraan dan alat-alat berat 755 4.741 2.929 Motor vehicle and heavy equipment Mebel dan peralatan kantor 554 2.661 2.853 Furniture, fixtures and office equipment

Jumlah akumulasi penyusutan 1.446 9.838 10.850 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat aset tetap yang dijual 529 4.399 2.867 Carrying value of fixed assets soldPenerimaan dari aset tetap yang dijual 772 2.793 416 Proceeds from fixed assets sold

Laba (rugi) pelepasan Gain (loss) on disposal of aset tetap, bersih 243 (1.606) (2.451) fixed assets, net

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp121.618 (2009: Rp88.968 dan 2008: Rp70.951) masing-masing dibebankan ke beban pokok penjualan sebesar Rp112.137 (2009: Rp79.970 dan 2008: Rp62.040), ke beban penjualan sebesar Rp2.426 (2009: Rp2.487 dan 2008: Rp2.226), ke beban umum dan administrasi sebesar Rp7.055 (2009: Rp6.511 dan 2008: Rp6.685) (Catatan 22 dan 23).

Depreciation expenses for the years ended December 31, 2010 amounting to Rp121,618 (2009: Rp88,968 and 2008: Rp70,951) were respectively charged to cost of goods sold amounting to Rp112,137 (2009: Rp79,970 and 2008: Rp62,040), to selling expenses amounting to Rp2,426 (2009: Rp2,487 and 2008: Rp2,226), to general and administration expenses amounting to Rp7,055 (2009: Rp6,511 and 2008: Rp6,685) (Notes 22 and 23).

Page 143: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

43

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

Aset dalam penyelesaian Construction in progress Aset dalam penyelesaian terutama merupakan

pembangunan pabrik baru, fasilitas pelengkap pabrik dan perumahan dengan rincian sebagai berikut:

Construction in progress mostly represented the construction of new mill, mill supporting facilities and housing facilities with details as follows:

2010

Perkiraan % Penyelesaian/

Estimated % Jumlah Tercatat/ Perkiraan Penyelesaian/of Completion Carrying Amount Estimated Date of Completion

Bangunan 48,62% 88.995 Januari sampai November 2011/ Building January to November 2011

Mesin dan peralatan 51,78% 45.104 Januari sampai Juni 2011/ Machinery and equipment January to June 2011

Jumlah 134.099 Total

2009

Perkiraan %Penyelesaian/Estimated % Jumlah Tercatat/ Perkiraan Penyelesaian/

of Completion Carrying Amount Estimated Date of Completion

Bangunan 69,73% 118.601 April sampai Juni 2010/ Building April to June 2010

Mesin dan peralatan 70,31% 149.911 Januari 2010/ Machinery and equipment

January 2010

Jumlah 268.512 Total

2008

Perkiraan %Penyelesaian/Estimated % Jumlah Tercatat/ Perkiraan Penyelesaian/

of Completion Carrying Amount Estimated Date of Completion

Bangunan 74,53% 79.479 Februari sampai November 2009/ Building February to November 2009

Mesin dan peralatan 81,27% 102.890 Maret sampai Juli 2009/ Machinery and equipment March to July 2009

Jumlah 182.369 Total

Page 144: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

44

10. BIAYA TANGGUHAN HAK ATAS TANAH 10. DEFERRED LANDRIGHTS ACQUISITION COST Rincian biaya tangguhan hak atas tanah adalah

sebagai berikut: The details of deferred charges acquisition costs are as follows:

2010 2009 2008

Hak Guna Usaha (“HGU”) Landrights (“HGU”) Harga perolehan 102.256 102.096 101.432 Cost

Akumulasi Amortisasi (40.179) (36.476) (32.786) Accumulated Amortization

Nilai buku HGU 62.077 65.620 68.646 Net book value of HGU Izin Lokasi 40.586 40.586 38.781 Location Permits

Jumlah 102.663 106.206 107.427 Total

Perusahaan memperoleh HGU untuk seluruh lahan

di Sumatera Utara hingga tahun 2023-2053, di Jawa dan Sulawesi hingga tahun 2023-2027, dan di Kalimantan Timur hingga tahun 2033-2039. Sementara itu, Perusahaan juga memperoleh HGU untuk lahan seluas 31.673 hektar di Sumatera Selatan hingga tahun 2030-2043.

The Company obtained legal rights in the form of HGU for all areas in North Sumatera until 2023- 2053, in Java and Sulawesi until 2023-2027, and in East Kalimantan until 2033-2039. Meanwhile, the Company also obtained legal rights in the form of HGU for area of 31,673 hectares in South Sumatera until 2030-2043.

Manajemen berkeyakinan bahwa HGU tersebut

dapat diperbaharui atau diperpanjang. Management believes that the HGU can be renewed or extended.

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 11. SHORT-TERM BANK LOANS Rincian hutang bank jangka pendek adalah sebagai

berikut:The details of short-term bank loans are as follows:

2010 2009 2008

Club Deal Tranche C - US$3.500.000 Club Deal Tranche C - US$3,500,000(Catatan 15) - - 38.325 (Note 15)

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor PT Lembaga Pembiayaan EksporIndonesia (dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (formerly: PT Bank Indonesia (Persero)) - - 6.000 Ekspor Indonesia (Persero))

Jumlah - - 44.325 Total

Page 145: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

45

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (formerly: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

MAKP memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja

Ekspor (“KMKE”) dari PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp12.000. Berdasarkan Perubahan Perjanjian No. 105/ADDPK/10/2007 tanggal 4 Oktober 2007, batas maksimum pinjaman diubah menjadi Rp6.000.

MAKP obtains Working Capital Credit for Export facility from PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (formerly: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) with maximum credit limit of Rp12,000. Based on Amendment No. 105/ADDPK/10/2007, dated October 4, 2007, the maximum limit was reduced to Rp6,000.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha,

persediaan, tanah dan aset tetap. This loan was secured by trade receivables, inventories, land and fixed assets.

Berdasarkan perjanjian tersebut, MAKP tidak diperbolehkan untuk memperoleh pinjaman baru, mengikatkan diri sebagai penjamin atau mengagunkan harta kekayaan MAKP dan mempergunakan fasilitas kredit untuk pembiayaan modal kerja.

Under the agreement, MAKP is not permitted to obtain a new loan, engage as a guarantor or pledge MAKP’s assets and use the credit facility to finance working capital.

Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal

31 Agustus 2009. This loan was fully repaid on August 31, 2009.

Suku bunga fasilitas pinjaman jangka pendek di atas adalah sebagai berikut:

The interest rates on the above short-term loan facilities are as follows:

2010 2009 2008

Rupiah - 15,00% 13,00% RupiahDolar AS - 6,00% - 7,50% 4,98% - 7,61% US Dollar

12. HUTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES

Hutang usaha berasal dari pembelian material dan jasa yang terkait dengan perkebunan.

The trade payables arose from the purchase of materials and services related to the plantations.

2010 2009 2008

Pihak yang mempunyaihubungan istimewa Related parties

Rupiah 122 614 115 Rupiah

Pihak ketiga Third parties Rupiah 75.648 57.326 93.407 RupiahDolar AS 6.237 1.721 10.221 US Dollar Mata uang asing lainnya 800 56 - Other foreign currencies

Sub-jumlah 82.685 59.103 103.628 Sub-total

Jumlah 82.807 59.717 103.743 Total

Page 146: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

46

13. PERPAJAKAN 13. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

2010 2009 2008

Perusahaan The Company Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 22 - 8 - Article 22 Pajak pertambahan nilai - - 12.080 Value-added tax Pajak lainnya 207 207 207 Other taxes

Sub-jumlah 207 215 12.287 Sub-total

Anak Perusahaan Subsidiaries Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 22 - 4 53 Article 22 Pasal 25 - 152 1.035 Article 25

Pajak pertambahan nilai 249 534 - Value-added tax Pajak lainnya - - 1 Other taxes

Sub-jumlah 249 690 1.089 Sub-total

Jumlah 456 905 13.376 Total

b. Hutang pajak b. Taxes payable

2010 2009 2008

Perusahaan The CompanyPajak penghasilan Income taxes

Pasal 21 1.914 3.355 3.015 Article 21 Pasal 23 729 328 913 Article 23

Pasal 25 24.553 20.451 29.934 Article 25 Pasal 26 29 470 305 Article 26 Pasal 29 33.477 41.943 121.656 Article 29 Pajak pertambahan nilai 15.325 15.399 - Value-added tax Pajak lainnya 23 1 32 Other taxes

Sub-jumlah 76.050 81.947 155.855 Sub-total

Anak Perusahaan SubsidiariesPajak penghasilan Income taxes

Pasal 21 4 6 11 Article 21 Pasal 22 - 24 26 Article 22 Pasal 23 29 6 3 Article 23 Pajak pertambahan nilai - - 615 Value-added tax

Sub-jumlah 33 36 655 Sub-total

Jumlah 76.083 81.983 156.510 Total

Page 147: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

47

13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expense

2010 2009 2008

Tahun berjalan 357.495 289.071 412.573 Current Tangguhan (9.042) 11.581 (13.412) Deferred

Jumlah 348.453 300.652 399.161 Total

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan bersih seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expense by applying the applicable tax rate to the income before income tax expense and the net income tax expense shown in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 is as follows:

2010 2009 2008

Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan menurut expense per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 1.381.783 1.008.139 1.326.716 statements of income

Pajak dihitung berdasarkan tarifpajak yang berlaku 345.446 282.279 397.998 Tax calculated at applicable tax rate

Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effects on permanent differences: Penghasilan yang telah dikenakan

pajak yang bersifat final dan Income subject to final tax lain-lain (13.334) (5.243) (6.320) and othersBeban yang tidak dapat dikurangkan 10.871 13.859 14.135 Non deductible expenses Denda pajak 40 459 1.207 Tax penaltiesLain-lain, bersih 5.430 6.611 8.308 Others, net

Sub-jumlah 348.453 297.965 415.328 Sub-total

Beban (manfaat) pajak penghasilan Income tax expense (benefit) fromdari penurunan tarif pajak - 2.687 (16.167) tax rate reduction

Beban pajak penghasilan 348.453 300.652 399.161 Income tax expense

Pajak penghasilan periode berjalan Current income tax

Perhitungan pajak penghasilan kini untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The current income tax for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 is calculated as follows:

Page 148: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

48

13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)

2010 2009 2008

Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan berdasarkan expense per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 1.381.783 1.008.139 1.326.716 statements of incomeDitambah rugi Anak Perusahaan

sebelum beban pajak Add loss of Subsidiariespenghasilan (1.237) (4.252) (3.698) before income tax expense

Laba Perusahaan sebelum Income before income tax expensebeban pajak penghasilan 1.383.020 1.012.391 1.330.414 attributable to the Company

Perbedaan Temporer Temporary DifferencesBiaya imbalan kerja 75.201 45.927 27.363 Employee benefits expense Bonus dan tunjangan 7.559 (4.323) 34.884 Bonuses and benefits

Adjustment in value of plasmaPenyesuaian nilai piutang plasma 3.587 - - receivablesPenyisihan (pemulihan) atas Allowance (recovery) of obsolete persediaan usang 1.859 (146) (725) inventories Penyesuaian nilai pinjaman Adjustment in value of employee karyawan 1.214 - - loansCadangan (pemulihan) atas Impairment (recovery)

penurunan nilai piutang 304 (164) (2.129) of accounts receivablesPenyusutan (74.122) (75.907) (67.098) DepreciationAmortisasi biaya tangguhan (5.907) 2.915 (5.015) Amortization of deferred charges Laba (rugi) penjualan aset tetap (1.754) (64) 3.533 Gain (loss) on sale of fixed assets

Sub-jumlah 7.941 (31.762) (9.187) Sub-total

Perbedaan Tetap Permanent DifferencesBeban yang tidak dapat

dikurangkan 39.834 49.409 47.072 Non-deductible expensesPenghasilan bunga kena pajak final (24.955) (18.513) (20.914) Interest income subject to final taxLain-lain, bersih 24.139 20.871 27.916 Others, net

Sub-jumlah 39.018 51.767 54.074 Sub-total

Penghasilan kena pajak 1.429.979 1.032.396 1.375.301 Taxable income

Pajak penghasilan tahun berjalan 357.495 289.071 412.573 Current income tax expense

Dikurangi: Less:Pajak dibayar di muka 324.018 247.128 290.917 Prepaid taxes

Hutang pajak penghasilan 33.477 41.943 121.656 Income tax payable

Perusahaan akan melaporkan penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan tahun berjalan untuk tahun 2010, sebagaimana disebutkan di atas, dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SPT PPh Badan) ke Kantor Pajak.

The Company will report taxable income and current income tax expense for 2010, as stated above, in its income tax return (SPT PPh Badan) to be submitted to the Tax Office.

Page 149: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

49

13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)

d. Pajak tangguhan d. Deferred tax

Jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2009 dan 2008, seperti yang disebutkan di atas, telah dilaporkan oleh Perusahaan ke Kantor Pajak dalam SPT PPh badan untuk tahun tersebut.

The amounts of the Company’s taxable income for 2009 and 2008, as stated in the foregoing, have been reported by the Company in the income tax returns for those years submitted to the Tax Office.

Dibebankan ke Laporan Laba Rugi

Konsolidasi/ Charged to

Consolidated 1 Januari 2010/ Statements 31 Desember 2010/

January 1, 2010 of Income December 31, 2010

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax AssetsKewajiban imbalan kerja 63.861 18.801 82.662 Employee benefits liabilities Bonus dan tunjangan 36.332 1.890 38.222 Bonuses and benefits Penyisihan untuk nilai Allowance for unrecoverable tidak terpulihkan atas amount of advances for uang muka pembelian tanah 11.000 - 11.000 land acquisitions Cadangan penurunan nilai Allowance for impairment piutang 4.564 76 4.640 of receivables Penyisihan persediaan usang 155 464 619 Allowance for obsolete inventories Penyesuaian nilai piutang plasma Adjustment in value of plasma terhadap nilai wajar 2.498 897 3.395 receivables Penyesuaian nilai piutang karyawan - 303 303 Adjustment in value of employee loans

Jumlah aset pajak tangguhan 118.410 22.431 140.841 Total deferred tax assets

Kewajiban Pajak Tangguhan Deferred Tax LiabilitiesPenyusutan aset tetap 176.081 11.912 187.993 Depreciation of fixed assetsAmortisasi biaya tangguhan 6.459 1.477 7.936 Amortization of deferred charges

Jumlah kewajiban pajak tangguhan 182.540 13.389 195.929 Total deferred tax liabilities

Kewajiban pajak tangguhan, bersih (64.130) 9.042 (55.088) Deferred tax liabilities, net

Dibebankan ke Laporan Laba Rugi Konsolidasi/ Charged to

Consolidated 1 Januari 2009/ Statements 31 Desember 2009/

January 1, 2009 of Income December 31, 2009

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax AssetsKewajiban imbalan kerja 53.653 10.208 63.861 Employee benefits liabilities Bonus dan tunjangan 39.962 (3.630) 36.332 Bonuses and benefitsPenyisihan untuk nilai Allowance for unrecoverable

tidak terpulihkan atas amount of advances foruang muka pembelian tanah 11.000 - 11.000 land acquisitions

Cadangan penurunan nilai Allowance for impairmentpiutang 6.627 (2.063) 4.564 of receivables

Penyisihan persediaan usang 226 (71) 155 Allowance for obsolete inventories

Jumlah aset pajak tangguhan 111.468 4.444 115.912 Total deferred tax assets

Kewajiban Pajak Tangguhan Deferred Tax LiabilitiesPenyusutan aset tetap 157.088 18.993 176.081 Depreciation of fixed assetsAmortisasi biaya tangguhan 9.427 (2.968) 6.459 Amortization of deferred charges

Jumlah kewajiban pajak tangguhan 166.515 16.025 182.540 Total deferred tax liabilities

Kewajiban pajak tangguhan, bersih (55.047) (11.581) (66.628) Deferred tax liabilities, net

Page 150: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

50

13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)

d. Pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax (continued)

Dibebankan ke Laporan Laba Rugi

Konsolidasi/ Charged to

Consolidated 1 Januari 2008/ Statements 31 Desember 2008/

January 1, 2008 of Income December 31, 2008

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax AssetsKewajiban imbalan kerja 56.175 (2.522) 53.653 Employee benefits liabilities Bonus dan tunjangan 32.351 7.611 39.962 Bonuses and benefitsPenyisihan untuk nilai Allowance for tidak terpulihkan atas unrecoverable amount uang muka pembelian tanah 13.200 (2.200) 11.000 of advances for land acquisitions Cadangan penurunan nilai Allowance for impairment piutang 8.592 (1.965) 6.627 of receivables Penyisihan persediaan usang 488 (262) 226 Allowance for obsolete inventories

Jumlah aset pajak tangguhan 110.806 662 111.468 Total deferred tax assets

Kewajiban Pajak Tangguhan Deferred Tax LiabilitiesPenyusutan aset tetap 169.437 (12.349) 157.088 Depreciation of fixed assetsAmortisasi biaya tangguhan 9.808 (381) 9.427 Amortization of deferred chargesSewa 20 (20) - Rent

Jumlah kewajiban pajaktangguhan 179.265 (12.750) 166.515 Total deferred tax liabilities

Kewajiban pajak tangguhan, bersih (68.459) 13.412 (55.047) Deferred tax liabilities, net

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008.

Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat dengan tarif maksimum 30% menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp2.687 (2008: Rp16.167) sebagai bagian dari beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

The revised law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate with maximum tax rate of 30% to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp2,687 (2008: Rp16,167) as part of deferred income tax expense (benefit) in the operations of the years ended December 31, 2009 and 2008.

e. Administrasi e. Administration

Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejak

The Company submits tax returns on the basis of self-assessment. Based on the latest amandements of Law on General Rules and Procedures in 2007, the Tax Authorities may assess or amend taxes within five years from the date when the tax was payable. The transitional provisions of the said law stipulate

Page 151: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

51

13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)

e. Administrasi (lanjutan) e. Administration (continued)

tanggal terhutangnya pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa kewajiban pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.

that taxes for fiscal year 2007 and earlier may be assessed by the Tax Authorities at the latest at the end of 2013.

f. Lain-lain f. Others

Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (PP No. 81/2007) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.

On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81/2007 (Gov. Reg. No. 81/2007) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”.

PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1 (b) Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.

This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate, i.e., 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraph 1 (b) of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40% or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six months in one tax year.

PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.

This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company has not fulfilled the prescribed criteria in this government regulation.

Pada bulan April 2010, Kementerian Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No.78/PMK.03/2010 tentang pedoman penghitungan pengkreditan pajak masukan bagi pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan yang terutang pajak dan penyerahan yang tidak terutang pajak. Sehubungan dengan penerapan peraturan tersebut, Grup mengkreditkan pajak masukan yang dianggap berhubungan dengan penyerahan yang terutang pajak.

In April 2010, the Ministry of Finance issued Regulation No.78/PMK.03/2010 regarding guidelines on crediting input tax by taxable enterprise whose parts of their deliveries are subject to tax and the other parts are not subject to tax. With respect to the implementation of this regulation, the Group credits input tax considered to be in relation to deliveries which are subject to tax.

Page 152: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

52

14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES

Biaya yang masih harus dibayar terdiri dari: Accrued expenses consist of:

2010 2009 2008

Bonus dan tunjangan 172.150 158.548 147.653 Bonuses and benefitsPembelian buah 67.111 43.047 27.629 Crop purchaseKontrol pembayaran plasma 15.514 22.883 28.914 Plasma payment controlJasa tenaga ahli 3.583 3.664 855 Professional feesTransportasi 4.813 5.227 6.599 TransportationBunga - 1.452 2.545 Interest Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 6.974 8.312 7.885 Others (each below Rp1,000)

Jumlah 270.145 243.133 222.080 Total

Kontrol pembayaran plasma merupakan saldo dana dari pemotongan sampai dengan 30% jumlah penjualan tandan buah segar dari petani plasma yang akan dibayarkan ke bank sebagai pelunasan hutang petani plasma.

Plasma payment control represents the fund balance as a result of up to 30% withholding of fresh fruit bunches sold by the plasma farmers which will be repaid to the bank as loan installments of the plasma farmers.

15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG 15. LONG-TERM BANK LOANS

Posisi hutang bank jangka panjang Grup pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The balance of the Group’s long-term bank loans as of December 31, 2010, 2009 and 2008 is as follows:

a. Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

a. Current maturities

2010 2009 2008

SMBC & DBS - US$15.000.000 - 141.000 - SMBC & DBS - US$15,000,000 CIMB - US$6.750.000 - 63.450 - CIMB - US$6,750,000Club Deal - US$26.000.000 - - 284.700 Club Deal - US$26,000,000PT Lembaga Pembiayaan PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (dahulu: Ekspor Indonesia (formerly:

PT Bank Ekspor Indonesia PT Bank Ekspor Indonesia(Persero)) - - 1.894 (Persero))

Jumlah - 204.450 286.594 Total

Dikurangi: Less: Biaya tangguhan atas

hutang bank - (6.693) (2.947) Deferred charges for bank loans

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, bersih - 197.757 283.647 Current maturities, net

b. Bagian jangka panjang b. Long-term portion

2010 2009 2008

CIMB - US$3.250.000 - 30.550 - CIMB - US$3,250,000Club Deal - US$56.328.676 - - 616.799 Club Deal - US$56,328,676

Jumlah - 30.550 616.799 Total

Dikurangi: Less: Biaya tangguhan

atas hutang bank - (204) (7.271) Deferred charges for bank loans

Bagian jangka panjang, bersih - 30.346 609.528 Long-term portion, net

Page 153: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

53

15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 15. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Sumitomo Mitsui Banking Corporation & DBS Bank Ltd. dan CIMB Bank Berhad

Sumitomo Mitsui Banking Corporation & DBS Bank Ltd. and CIMB Bank Berhad

Pada tanggal 4 Agustus 2009, Perusahaan

memperoleh fasilitas pinjaman dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, cabang Singapura dan DBS Bank Ltd. (“SMBC & DBS”) dengan batas maksimum pinjaman gabungan sebesar US$45.000.000 dan pada tanggal 5 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari CIMB Bank Berhad (“CIMB”), cabang Singapura dengan batas maksimum pinjaman sebesar US$30.000.000. Pinjaman ini dijamin secara kolektif oleh PT Salim Ivomas Pratama (“SIMP”) dan Indo Agri sesuai dengan porsi kepemilikannya di dalam modal Perusahaan dan digunakan untuk pembiayaan kembali terhadap pinjaman Club Deal.

On August 4, 2009, the Company obtained a loan facility from Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore branch and DBS Bank Ltd. (“SMBC & DBS”) with combined maximum credit limit of US$45,000,000 and on August 5, 2009, the Company obtained a loan facility from CIMB Bank Berhad (“CIMB”), Singapore branch with maximum credit limit of US$30,000,000. These loans are secured by collective corporate guarantees from PT Salim Ivomas Pratama (“SIMP”) and Indo Agri in proportion to their equity ownership in the Company. Proceeds from these loan facilities were used to refinance the Club Deal bank loans.

Penarikan fasilitas kredit ini telah dilakukan seluruhnya pada tanggal 11 Agustus 2009.

These credit facilities had been fully withdrawn on August 11, 2009.

Fasilitas kredit ini berjangka waktu tiga tahun dan harus dilunasi melalui angsuran setiap tiga bulan yang berakhir pada bulan Agustus 2012. Bunga dibayarkan setiap tiga bulan atau periode yang lebih pendek sebagaimana disepakati oleh pihak bank mulai bulan November 2009.

These loan facilities have a term of three years and payable through quarterly installments until August 2012. The interest is paid every three months or such shorter period as agreed by the banks starting November 2009.

Perjanjian pinjaman tersebut mensyaratkan beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain, untuk mengagunkan harta kekayaannya kepada pihak lain (kecuali untuk harta kekayaan yang telah diagunkan pada tanggal perjanjian); memisahkan atau menggabungkan usaha dengan pihak lain kecuali Perusahaan menjadi perusahaan hasil merger; dan mengubah sifat umum usaha Perusahaan saat ini. Perusahan juga diharuskan mempertahankan beberapa rasio keuangan tertentu.

The loan agreements provide several restrictive covenants for the Company, among others, on pledging any of its assets to other parties (except for existing assets pledged as at the date of the agreements); demerger or merger with other entity except if the Company will be the surviving legal entity; and changing the current general nature of the Company’s business. The Company is also required to maintain certain financial ratios.

Pada tanggal 22 Desember 2009, Perusahaan telah melakukan pelunasan awal atas sebagian pokok pinjaman SMBC & DBS dan CIMB masing-masing sebesar US$30.000.000 dan US$20.000.000.

On December 22, 2009, the Company made an early repayment of the loans obtained from SMBC & DBS and CIMB amounting to US$30,000,000 and US$20,000,000, respectively.

Pada tanggal 12 Januari 2010, Perusahaan melakukan penarikan kembali atas fasilitas pinjaman dari SMBC & DBS sebesar US$30.000.000.

On January 12, 2010, the Company had withdrawn back the credit facilities with SMBC & DBS amounting to US$30,000,000.

Page 154: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

54

15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 15. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Sumitomo Mitsui Banking Corporation & DBS Bank Ltd. dan CIMB Bank Berhad (lanjutan)

Sumitomo Mitsui Banking Corporation & DBS Bank Ltd. and CIMB Bank Berhad (continued)

Pada tanggal 5 Mei 2010, Perusahaan melakukan pelunasan atas seluruh saldo pokok pinjaman CIMB sebesar US$8.500.000.

On May 5, 2010, the Company fully repaid the whole outstanding loan principal of CIMB amounting to US$8,500,000.

Pada tanggal 4 November 2010, Perusahaan melakukan pelunasan atas seluruh saldo pokok pinjaman SMBC & DBS sebesar US$32.727.273.

On November 4, 2010, the Company fully repaid the whole outstanding loan principals obtained from SMBC & DBS amounting to US$32,727,273.

Club Deal Club Deal

Pada tanggal 16 Agustus 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman yang dikoordinasikan oleh BCA (“Club Deal”) dengan batas maksimum pinjaman sebesar US$150.000.000. Perjanjian Kredit tersebut terdiri dari tiga Tranche, sebagai berikut:

On August 16, 2006, the Company obtained a loan facility led by BCA (“Club Deal”) with maximum credit limit of US$150,000,000. This Loan Agreement consists of three Tranches, as follows:

Tranche A sebesar US$54.043.673 untuk

pembiayaan ulang terhadap hutang sindikasi BNI yang diperoleh pada tahun 2004. Penarikan fasilitas kredit ini telah dilakukan seluruhnya pada tanggal 28 Agustus 2006. Pembayaran kembali pinjaman akan dilakukan setiap enam bulan sekali dalam sepuluh kali angsuran sejak bulan Februari 2007 dan berakhir pada bulan Agustus 2011.

Tranche A amounting to US$54,043,673, for the purpose of refinancing the BNI syndicated loan facility obtained in 2004. Full withdrawal of this credit facility had been done on August 28, 2006. Repayments of the loan principal are due every six months in ten installments commencing February 2007 until August 2011.

Tranche B sebesar US$80.956.327 merupakan fasilitas pinjaman bersyarat atas rencana belanja modal (“capital expenditures”) tertentu. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah melakukan penarikan sejumlah US$56.285.003. Pembayaran kembali pokok pinjaman dilakukan setiap enam bulan sekali dalam delapan kali angsuran sejak bulan Agustus 2008 dan berakhir pada bulan Agustus 2011.

Tranche B amounting to US$80,956,327 represents a conditional loan facility which has a direct relation to the realization of certain capital expenditures. Up to December 31, 2008, the Company has drawn down the loan amounting to US$56,285,003. Repayments of the loan principal are due every six months in eight installments commencing August 2008 until August 2011.

Tranche C sebesar US$15.000.000 merupakan

fasilitas pinjaman modal kerja. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman adalah US$3.500.000.

Tranche C amounting to US$15,000,000 represents a working capital loan facility. As of December 31, 2008, the outstanding loan was US$3,500,000.

Page 155: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

55

15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 15. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Club Deal (lanjutan) Club Deal (continued) Hutang bank ini dijamin dengan tanah dan/atau

benda tidak bergerak dan semua mesin yang terletak di atasnya serta tanah, bangunan, infrastruktur, mesin dan tanaman perkebunan yang akan dibeli dan dibangun dan didanai oleh fasilitas Tranche B.

The bank loans are secured by land and/or non-moveable assets and all machinery that are placed on it, as well as land, buildings, infrastructures, machineries and plantations that are acquired and built and funded by the Tranche B facility.

Perjanjian pinjaman tersebut memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan atas beberapa hal, antara lain, untuk mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin dan/atau mengagunkan jumlah tertentu harta kekayaannya kepada pihak lain, termasuk pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (kecuali untuk kepentingan proyek perkebunan plasma); membuka usaha baru yang tidak berhubungan dengan aktivitas usaha saat ini; melakukan pengurangan atau penurunan modal saham; menjual atau melepas aset utama dalam menjalankan usaha; mengubah status hukum, anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham utama; dan memperoleh fasilitas kredit baru dari pihak lain dalam jumlah tertentu. Selain itu, Perusahaan juga diharuskan mempertahankan beberapa rasio keuangan tertentu.

The credit agreement imposed several restrictive covenants for the Company, such as, among others, to act as a guarantor and/or pledge certain portions of its assets to other parties, including related parties (except for plasma plantations purpose); open new business operations that are not related to the current course of business; reduce its share capital; sell or dispose the main assets used in the operations; change its legal status, articles of association, composition of directors and commissioners, and major shareholders; and obtain certain amounts of credit facilities from other parties. In addition, the Company shall also maintain certain financial ratios.

Pada tanggal 14 Agustus 2009, Perusahaan telah melakukan pelunasan awal atas seluruh pokok pinjaman sebesar US$72.828.676.

On August 14, 2009, the Company made an early settlement of the entire outstanding loan principal amounting to US$72,828,676.

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (formerly: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

Pada tanggal 5 Oktober 2006, MAKP memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor (“KMKE”) dan fasilitas Kredit Investasi Ekspor (“KIE”) dari PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sebesar Rp12.000 dan Rp8.000 yang digunakan sebagai modal kerja dan untuk melunasi fasilitas kredit sebelumnya dari PT Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan Perubahan Perjanjian No. 105/ADDPK/10/2007 tanggal 4 Oktober 2007, batas maksimum pinjaman KMKE diubah menjadi Rp6.000.

On October 5, 2006, MAKP obtained Working Capital Credit for Export (“KMKE”) facility and Export Investment credit (“KIE”) facility from PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (formerly: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) with maximum credit limit of Rp12,000 and Rp8,000 respectively which was used as working capital and to refinance the previous loan obtained from PT Bank Syariah Mandiri. Based on Amendment No. 105/ADDPK/10/2007, dated October 4, 2007, the maximum limit of KMKE was reduced to Rp6,000.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha,

persediaan, tanah dan aset tetap.This loan was secured by trade receivables, inventories, land and fixed assets.

Page 156: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

56

15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 15. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) (lanjutan)

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (formerly: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) (continued)

Berdasarkan perjanjian tersebut, MAKP tidak diperbolehkan untuk memperoleh pinjaman baru, mengikatkan diri sebagai penjamin atau mengagunkan harta kekayaan MAKP dan mempergunakan fasilitas kredit untuk pembiayaan modal kerja.

Under the agreement, MAKP is not permitted to obtain a new loan, engage as a guarantor or pledge MAKP’s assets and use the credit facility to finance working capital.

Pada tanggal 31 Agustus 2009, MAKP telah melakukan pelunasan atas seluruh saldo pokok pinjaman sebesar Rp644.

On August 31, 2009, MAKP fully repaid the whole outstanding loan principal amounting to Rp644.

Suku bunga fasilitas pinjaman jangka panjang di

atas adalah sebagai berikut: The interest rates on the above long-term loan facilities are as follows:

2010 2009 2008

Rupiah - 15,00% 13,25% RupiahDolar AS 4,45% - 4,68% 4,45% - 7,50% 4,98% - 7,61% US Dollar

16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2o, Grup telah mencatat kewajiban atas manfaat pasti tanpa iuran untuk seluruh karyawan tetap dan buruh perkebunannya sehubungan dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”), dan juga untuk imbalan kerja lainnya yang diberikan kepada karyawan berdasarkan kebijakan dan praktik internal sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.

As mentioned in Note 2o, the Group has provided non-contributory defined benefit liabilities covering all of its eligible permanent employees and plantation workers in accordance with the requirements of Labor Law No. 13 year 2003 (the “Labor Law”), and also for the other entitlement benefits granted to employees based on existing relevant internal policies and practices, in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, saldo kewajiban imbalan kerja karyawan (terdiri dari biaya jasa masa lalu dan biaya jasa kini) disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai “Kewajiban Imbalan Kerja”. Penyisihan imbalan kerja tersebut merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 ditentukan berdasarkan laporan penilaian pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dari aktuaria independen, Biro Pusat Aktuaria dan pada tanggal 31 Desember 2008 dari aktuaria independen, PT Watson Wyatt Purbajaga, sebagaimana disebutkan dalam laporannya masing-masing tertanggal 17 Januari 2011, 1 Februari 2010 dan 15 Januari 2009. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaria tersebut, antara lain, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the balance of the total liabilities for employee benefits (consisting of past service costs and current service costs) are presented in the consolidated balance sheets as “Employee Benefits Liabilities”. The provision for employee service entitlement benefits are estimated by management based on the actuarial calculations using the “Projected Unit of Credit” method. The actuarial calculations for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 were determined based on the valuation report as of December 31, 2010 and 2009 from the independent actuary firm, Biro Pusat Aktuaria and based on the valuation report as of December 31, 2008 from the independent actuary firm, PT Watson Wyatt Purbajaga, respectively, as set out in their reports dated January 17, 2011, February 1, 2010 and January 15, 2009, respectively. The key assumptions used for the said actuarial calculations, among others, are as follows:

Page 157: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

57

16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Asumsi ekonomi:a. Tingkat diskonto: 9% per tahun (2009: 11%

dan 2008: 12%). b. Tingkat kenaikan penghasilan dasar: 9% per

tahun (2009: 10% dan 2008: 9%).

Economic assumptions:a. Discount rate: 9% per annum (2009: 11% and

2008: 12%). b. Salary growth rate: 9% per annum (2009: 10%

and 2008: 9%).

Asumsi lainnya:a. Usia pensiun normal: 55. b. Usia pensiun dipercepat: Tidak berlaku (2008:

45 untuk staf). c. Tingkat mortalita: Tabel Mortalita Indonesia

1999 (“TMI’99”). d. Tingkat pengunduran diri karyawan: 6% untuk

karyawan di bawah 30 tahun dan menurun secara linear sampai 0% pada umur 52 tahun (2008: 10% pada umur 25 tahun, menurun secara linear menjadi 2% pada umur 45 tahun dan menurun secara linear sampai 0% pada umur 54 tahun).

e. Tingkat cacat: 10% dari TMI’99.

Other assumptions: a. Normal retirement age: 55. b. Early retirement age: Not applicable (2008: 45

for staff). c. Mortality rate: Indonesian Mortality Table 1999

(“TMI’99”). d. Employee turnover rate: 6% for employees

before the age of 30 and will linearly decrease until 0% at the age of 52 (2008: 10% at age 25, decreasing linearly to 2% at age 45 and will linearly decrease until 0% at age of 54).

e. Disability rate: 10% of TMI’99.

Kewajiban imbalan kerja yang diakui dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

Employee benefits liabilities recognized in the consolidated balance sheets are as follows:

2010 2009 2008

Nilai kini kewajiban 563.259 481.933 300.183 Present value of obligations Kerugian aktuarial yang belum diakui (232.612) (226.488) (89.916) Unrecognized actuarial losses Biaya jasa lalu yang belum diakui - - (749) Unrecognized past service costs

Jumlah 330.647 255.445 209.518 Total

Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Employee benefits expenses charged to the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:

2010 2009 2008

Biaya jasa kini 38.379 33.126 24.589 Current service cost Amortisasi biaya jasa lalu - 749 936 Amortization of past service costsAmortisasi rugi aktuarial bersih 15.349 10.253 10.737 Amortization of net actuarial losses Biaya bunga imbalan kerja 53.013 36.022 32.921 Interest on employee benefits cost Laba atas kurtailmen dan penyelesaian - (10.566) - Gains on curtailment and settlement

Jumlah 106.741 69.584 69.183 Total

Beban imbalan kerja karyawan dibebankan ke harga pokok penjualan dan beban usaha.

Employee benefit costs were charged to costs of goods sold and operating expenses.

Page 158: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

58

16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Rincian mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

The details of the movements of the employee benefits liabilities are as follows:

2010 2009 2008

Saldo awal 255.445 209.518 182.155 Beginning balance Employee benefits expenses for

Beban imbalan kerja tahun berjalan 106.741 69.584 69.183 current year Imbalan kerja yang dibayar Employee benefits paid during selama tahun berjalan (31.539) (23.657) (41.820) the year

Saldo akhir 330.647 255.445 209.518 Ending balance

17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL

Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2010, 2009 and 2008 is as follows:

2010

Jumlah Saham/ % Number Kepemilikan/ Nilai/

Pemegang Saham of Shares Ownership Value Shareholders

SIMP 811.685.002 59,48 405.842 SIMP Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) 552.887.791 40,52 276.444 Public (less than 5% interest)

Jumlah 1.364.572.793 100,00 682.286 Total

2009

Jumlah Saham/ % Number Kepemilikan/ Nilai/

Pemegang Saham of Shares Ownership Value Shareholders

SIMP 439.547.502 32,21 219.774 SIMP Credit Suisse Singapore Trust Credit Suisse SingaporeTrust Account Client SIMP 330.026.500 24,18 165.013 Account Client SIMP Credit Suisse Singapore Trust Credit Suisse SingaporeTrust

Account Client Indofood Account Client IndofoodAgri Resources Ltd. 109.521.000 8,03 54.760 Agri Resources Ltd.

Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) 485.477.791 35,58 242.739 Public (less than 5% interest)

Jumlah 1.364.572.793 100,00 682.286 Total

Page 159: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

59

17. MODAL SAHAM (lanjutan) 17. SHARE CAPITAL (continued)

2008

Jumlah Saham/ % Number Kepemilikan/ Nilai/

Pemegang Saham of Shares Ownership Value Shareholders

SIMP 439.547.502 32,79 219.774 SIMP Credit Suisse Singapore Trust Credit Suisse SingaporeTrust Account Client SIMP 330.026.500 24,62 165.013 Account Client SIMP Credit Suisse Singapore Trust Credit Suisse SingaporeTrust Account Client Indofood Account Client Indofood

Agri Resources Ltd. 109.521.000 8,17 54.760 Agri Resources Ltd.Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) 461.513.791 34,42 230.757 Public (less than 5% interest)

Sub-jumlah 1.340.608.793 100,00 670.304 Sub-total

Saham yang diperoleh kembali 23.964.000 11.982 Treasury stock

Jumlah 1.364.572.793 682.286 Total

Pada tanggal 8 Desember 2010, Indofood Agri Resources Ltd. melepaskan seluruh penyertaannya dalam 109.521.000 saham Perusahaan yang mewakili 8,03% dari seluruh saham ditempatkan Perusahaan. Sebagian saham tersebut sebanyak 42.111.000 saham yang mewakili sekitar 3,08% dari seluruh modal ditempatkan dijual kepada SIMP, pemegang saham utama, dan sisanya sebanyak 67.410.000 saham yang mewakili sekitar 4,94% dari seluruh modal ditempatkan dijual kepada masyarakat. Sehingga, setelah transaksi tersebut, kepemilikan SIMP atas Perusahaan meningkat dari 56,40% menjadi 59,48%.

On December 8, 2010, Indofood Agri Resources Ltd. divested all of its investment in 109,521,000 shares of the Company representing 8.03% of the Company’s issued share capital. Portion of the shares totalling 42,111,000 shares representing approximately 3.08% of the issued shares capital were sold to SIMP, the majority shareholder, and the remaining 67,410,000 shares representing approximately 4.94% of the issued shares capital were sold to public. After the transaction, the ownership of SIMP in the Company increased from 56.40% to 59.48%.

Sehubungan dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 mengenai Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar kritis, maka pada tanggal 12 Oktober 2008, Perusahaan mengumumkan rencana pembelian kembali sebagian sahamnya dalam periode tiga bulan dengan jumlah maksimum sampai dengan 20% dari jumlah modal Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh.

Pursuant to the Decision Letter of the Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-401/BL/2008 dated October 9, 2008 regarding Shares Buyback by issuer or public company in a critical market condition, on October 12, 2008, the Company announced its plan to buyback its shares for a period of three months up to a maximum of 20% of the Company’s total issued and paid-up capital.

Sehubungan dengan itu, Perusahaan membeli

kembali sebanyak 23.964.000 saham dengan harga perolehan sejumlah Rp45.523. Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham yang Diperoleh Kembali” (sebagai pengurang modal saham) pada bagian “Ekuitas” dalam neraca konsolidasi.

In relation to the above, the Company bought back 23,964,000 shares at a total cost of Rp45,523. All of the said repurchased shares are accounted and presented as “Treasury Stock” (as a deduction from capital stock) under the “Shareholders’ Equity” section of the consolidated balance sheets.

Sampai akhir tahun 2009, Perusahaan telah menjual kembali seluruh modal saham yang diperoleh kembali sebanyak 23.964.000 saham dengan penerimaan bersih sebesar Rp187.766 (Catatan 18).

Until the end of 2009, the Company had resold all treasury stock totaling 23,964,000 shares generating net proceeds amounting to Rp187,766 (Note 18).

Page 160: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

60

17. MODAL SAHAM (lanjutan) 17. SHARE CAPITAL (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, seluruh saham Perusahaan sejumlah 1.364.572.793 lembar telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2010, 2009 and 2008, all of the Company’s 1,364,572,793 shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR 18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Tambahan modal disetor terdiri dari: Additional paid-in capital consists of:

2010 2009 2008

Selisih kurs valuta asing dari Foreign exchange difference from the modal ditempatkan dan disetor 1.549 1.549 1.549 subscribed and paid-up capital

Agio saham Perusahaan pada Premium on shares issued at penawaran umum perdana: Initial Public Offering: Jumlah yang diterima untuk Total received from the issue of pengeluaran 38.800.000 saham 180.420 180.420 180.420 38,800,000 shares Jumlah yang dikonversi sebagai Total converted as subscribed and modal ditempatkan dan disetor (19.400) (19.400) (19.400) paid-up capital Biaya emisi saham (15.339) (15.339) (15.339) Share issuance costs

Sub-jumlah 145.681 145.681 145.681 Sub-total

Pembagian saham bonus pada Distribution of bonus shares tahun 1997 (141.637) (141.637) (141.637) in 1997

Penerbitan saham baru atas Issuance of new shares in relation to konversi hutang ke saham - debt to equity conversion -

280.096.500 saham 281.217 281.217 281.217 280,096,500 shares Penerbitan saham baru sehubungan Issuance of new shares in relation to dengan konversi Surat Hutang Wajib conversion of Mandatory Convertible Konversi - Jumlah saham baru yang Notes - Total new shares converted dikonversi 598.863.000 saham 601.259 601.259 601.259 598,863,000 shares Selisih antara nilai perolehan dari 23.964.000 saham yang diperoleh Difference between total acquisition kembali dengan penerimaan dari cost of 23,964,000 treasury stocks penjualannya 142.243 142.243 - and proceeds from the re-sale

Saldo agio saham 1.028.763 1.028.763 886.520 Balance of premium on shares issued

Saldo tambahan modal disetor 1.030.312 1.030.312 888.069 Balance of additional paid-in capital

Selisih kurs atas modal disetor Foreign exchange difference on paid-in capital

Selisih kurs berasal dari selisih kurs valuta asing yang timbul dari modal dasar yang ditempatkan dan disetor pada tahun 1968.

Foreign exchange incurred from the difference on the subscribed and paid-up capital in 1968.

Agio saham

Agio saham merupakan agio yang diperoleh dari 38.800.000 saham yang dikeluarkan pada penawaran perdana pada tanggal 5 Juli 1996.

Share premium

Share premium represents the premium obtained on 38,800,000 shares issued in the Initial Public Offering on July 5, 1996.

Biaya emisi saham

Biaya emisi saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tanggal 5 Juli 1996.

Share issuance costs

Share issuance costs incurred in the Initial Public Offering on July 5, 1996.

Saham bonus

Saham bonus merupakan pembagian saham bonus pada tanggal 16 Juni 1997 sebanyak 283.274.421 saham.

Bonus shares

Bonus shares represent a distribution of 283,274,421 bonus shares on June 16, 1997.

Page 161: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

61

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) 18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)

Penerbitan saham baru Penerbitan saham baru di tahun 2007 merupakan konversi Surat Hutang Wajib Konversi sebanyak 269.343.500 saham (Catatan 1).

Issuance of new shares

Issuance of new shares in 2007 represents conversion of Mandatory Conversion Notes of 269,343,500 shares (Note 1).

Penerbitan saham baru merupakan konversi hutang menjadi saham baru sebanyak 280.096.500 saham pada tahun 2004 berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 27 Mei 2004 dan konversi Surat Hutang Wajib Konversi menjadi saham baru sebanyak 329.519.500 saham pada tahun 2004 (Catatan 1).

Issuance of new shares represents a debt to equity conversion of 280,096,500 shares in 2004 based on an Extraordinary General Meeting of Shareholders dated May 27, 2004 and the conversion of Mandatory Convertible Notes to common shares of 329,519,500 shares in 2004 (Note 1).

Penjualan modal saham yang diperoleh kembali Re-sale of treasury stock

Sampai akhir tahun 2009, Perusahaan telah menjual kembali seluruh modal saham yang diperoleh kembali sebanyak 23.964.000 saham dengan penerimaan bersih sebesar Rp187.766 (Catatan 17).

Until the end of 2009, the Company had resold all treasury stock totaling 23,964,000 shares generating net proceeds amounting to Rp187,766 (Note 17).

19. DIVIDEN KAS 19. CASH DIVIDENDS

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPS”) yang diselenggarakan pada tanggal 5 Mei 2010 dan 5 Mei 2009, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas atas laba bersih masing-masing sebesar Rp285.195 atau Rp209 (angka penuh) per saham dan Rp278.847 atau Rp208 (angka penuh) per saham yang diambil dari laba bersih konsolidasi Perusahaan tahun 2009 dan 2008.

In the Annual General Meeting of Shareholders (“AGM”) held on May 5, 2010 and May 5, 2009, the shareholders approved the distribution of cash dividends of Rp285,195 or Rp209 (full amount) per share and Rp278,847 or Rp208 (full amount) per share, respectively, which were taken from the Company’s consolidated net income in 2009 and 2008.

20. CADANGAN UMUM 20. GENERAL RESERVES

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPS”) pada tanggal 5 Mei 2010, 5 Mei 2009, dan 29 Mei 2008 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 13 tanggal 5 Mei 2010, No. 15 tertanggal 5 Mei 2009 dan No. 175 tertanggal 29 Mei 2008, para pemegang saham menyetujui adanya penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masing-masing sebesar Rp5.000, Rp15.481 dan Rp11.281.

During the Annual General Meeting of Shareholders (“AGM”) held on May 5, 2010, May 5, 2009 and May 29, 2008 which were covered by Notarial Deed of Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 13 dated May 5, 2010, No. 15 dated May 5, 2009 and No. 175 dated May 29, 2008, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp5,000, Rp15,481 and Rp11,281, respectively.

Page 162: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

62

21. PENJUALAN 21. SALES

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: The details of net sales are as follows:

2010 2009 2008

Lokal 3.065.241 2.474.265 2.238.865 Local Ekspor 527.417 725.422 1.607.289 Export

Jumlah 3.592.658 3.199.687 3.846.154 Total

Penjualan dari pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut:

Sales from individual customers exceeding 10% of total net sales are as follows:

2010 2009 2008

Persentase Persentase Persentase jumlah jumlah jumlah

penjualan/ penjualan/ penjualan/ Jumlah/ Percentage Jumlah/ Percentage Jumlah/ Percentage

Total of total sales Total of total sales Total of total sales

SIMP 2.044.854 56,92% 976.580 30,52% 665.878 17,31% SIMP Cargill International Trading - - 93.636 2,93% 455.940 11,85% Cargill International Trading Jumlah 2.044.854 56,92% 1.070.216 33,45% 1.121.818 29,16% Total

22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD

2010 2009 2008

Biaya pembelian buah 674.912 646.704 768.507 Crop purchasesAlokasi biaya tak langsung 347.632 308.560 323.632 Allocation of indirect costsBiaya pemupukan dan pemeliharaan 295.349 320.535 318.304 Upkeep and cultivation costs Biaya panen 233.965 234.746 220.417 Harvesting costsBiaya penyusutan dan amortisasi 198.119 152.785 125.732 Depreciation and amortization expense Biaya pabrikasi 156.330 152.133 159.434 Manufacturing costs

Jumlah beban produksi 1.906.307 1.815.463 1.916.026 Total manufacturing cost

Barang dalam proses Work in processPada awal tahun 12.287 8.878 12.801 At the beginning of yearPada akhir tahun (8.365) (12.287) (8.878) At the end of year

Beban pokok produksi 1.910.229 1.812.054 1.919.949 Cost of goods manufactured

Barang jadi Finished goodsPada awal tahun 75.142 77.319 143.685 At the beginning of yearEstimasi klaim asuransi Estimated insurance claim on

atas kerugian persediaan - (3.695) - inventory loss Pemakaian sendiri (912) (1.342) (936) Internal consumptionPada akhir tahun (163.215) (75.142) (77.319) At the end of year

Beban pokok penjualan 1.821.244 1.809.194 1.985.379 Cost of goods sold

Page 163: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

63

23. BEBAN USAHA 23. OPERATING EXPENSES

2010 2009 2008

Penjualan Selling Bea dan asuransi 9.158 12.085 14.119 Freight and insurancePemasaran dan komisi penjualan 7.720 11.818 14.497 Marketing and selling commissions

Remunerasi dan imbalan kerja karyawan 4.112 4.507 5.848 Remuneration and employee benefits Penyusutan 2.426 2.487 2.226 Depreciation Bea keluar 194 535 114.714 Export tax Lain-lain 3.290 2.659 4.024 Others

Sub-jumlah 26.900 34.091 155.428 Sub-total

Umum dan administrasi General and administrative Remunerasi dan imbalan kerja karyawan 225.861 221.415 272.640 Remuneration and employee benefits Administrasi 23.935 21.008 21.223 Administration Jasa tenaga ahli 22.601 17.125 14.690 Professional fees Perjalanan dinas dan akomodasi 12.914 12.690 12.066 Travelling and accommodation Sewa 11.677 11.345 11.777 Rental

Pajak dan perizinan 10.211 12.329 13.960 Taxes and licensesTelekomunikasi 7.892 9.221 7.487 Telecommunication Penyusutan 7.055 6.511 6.685 Depreciation Lain-lain 22.848 26.107 30.403 Others

Sub-jumlah 344.994 337.751 390.931 Sub-total

Jumlah beban usaha 371.894 371.842 546.359 Total operating expenses

Beban administrasi termasuk beban yang timbul sehubungan dengan pengurusan, pemetaan, perijinan lahan perkebunan, serta keamanan operasional dalam areal perkebunan dan beban lain-lain.

Administration expenses include expenses in relation to plantation land management, mapping of plantation areas, licenses of plantation, as well as operational security costs inside the plantation areas and other expenses.

24. LABA PER SAHAM 24. EARNINGS PER SHARE

Laba per saham adalah sebagai berikut: Earnings per share are as follows:

2010 2009 2008

Dasar Basic Laba bersih kepada pemegang saham 1.033.329 707.487 927.555 Net income attributed to shareholders

Rata-rata tertimbang jumlahsaham biasa untuk menentukan Weighted average number of laba bersih per saham dasar ordinary shares for basic earnings(lembar saham) 6.822.863.965 6.732.674.385 6.802.717.670 per share (number of shares)

Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share (angka penuh) 151 105 136 (full amount)

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan pada perhitungan EPS di atas memperhitungkan pengaruh retroaktif dari pemecahan nilai nominal per saham dari sebesar Rp500 menjadi Rp100 (Catatan 34).

The weighted average number of shares used in the above EPS computation considered the retroactive effect of stock split from the original nominal value of Rp500 become Rp100 per share (Note 34).

Page 164: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

64

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Persentase terhadap Jumlah Aset/Kewajiban/

Penjualan/Beban yang bersangkutan/ Percentage to Total Assets/Liabilities/

Jumlah/Total Sales/Expenses

2010 2009 2008 2010 2009 2008

Piutang usaha Trade receivables SIMP - 5 7 - 0,00% 0,00% SIMP

Jumlah - 5 7 - 0,00% 0,00% Total

Piutang lain-lain Other receivablesPT Intimegah Bestari Pertiwi 2.634 - - 0,05% - - PT Intimegah Bestari Pertiwi PT Pelangi Intipertiwi 2.285 - - 0,04% - - PT Pelangi Intipertiwi PT Mentari Subur Abadi 960 - - 0,02% - - PT Mentari Subur Abadi GSL 852 2.142 - 0,02% 0,04% - GSL SIMP - - 368 - - 0,01% SIMP PT Asuransi Central Asia - - 289 - - 0,01% PT Asuransi Central Asia

Jumlah 6.731 2.142 657 0,13% 0,04% 0,02% Total

Piutang hubungan istimewa Due from related partiesKaryawan - 14.113 15.799 - 0,29% 0,32% Employees

Jumlah - 14.113 15.799 - 0,29% 0,32% Total

Aset tidak lancar lainnya Other non-current assetsJaminan sewa kantor Refundable deposit for office

kepada Indofood rental to Indofood Agri Agri Resources Ltd. 527 506 - 0,01% 0,01% - Resources Ltd.

Jumlah 527 506 - 0,01% 0,01% - Total

Hutang usaha Trade payables SIMP 122 614 115 0,01% 0,06% 0,01% SIMP

Jumlah 122 614 115 0,01% 0,06% 0,01% Total

Hutang lain-lain Other payables PT Asuransi Central Asia - 11 13 - 0,00% 0,00% PT Asuransi Central Asia Indofood Agri Resources Ltd. - - 1.262 - - 0,07% Indofood Agri Resources Ltd. Lain-lain 33 154 - 0,00% 0,01% - Others

Jumlah 33 165 1.275 0,00% 0,01% 0,07% Total

Page 165: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

65

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Persentase terhadap Jumlah Aset/Kewajiban/

Penjualan/Beban yang bersangkutan/ Percentage to Total Assets/Liabilities/

Jumlah/Total Sales/Expenses

2010 2009 2008 2010 2009 2008

Uang muka penjualan Sales advances SIMP 103.534 25.537 2.856 10,28% 2,47% 0,17% SIMP

Jumlah 103.534 25.537 2.856 10,28% 2,47% 0,17% Total

Penjualan Sales SIMP 2.044.854 976.580 665.878 56,92% 30,52% 17,31% SIMP PT Multi Pacific International 6.631 - - 0,18% - - PT Multi Pacific International PT Mitra Intisejati Plantation 1.610 - - 0,04% - - PT Mitra Intisejati Plantation PT Jake Sarana - - 2.221 - - 0,06% PT Jake Sarana PT Kebun Mandiri Sejahtera - - 1.703 - - 0,04% PT Kebun Mandiri Sejahtera PT Citra Kalbar Sarana - - 1.520 - - 0,04% PT Citra Kalbar Sarana

Jumlah 2.053.095 976.580 671.322 57,14% 30,52% 17,45% Total

Pendapatan lain-lain Other IncomePT Mentari Subur Abadi 4.271 - - 0,12% - - PT Mentari Subur Abadi PT Pelangi Intipertiwi 2.883 - - 0,08% - - PT Pelangi IntipertiwiPT Intimegah Bestari Pertiwi 2.882 - - 0,08% - - PT Intimegah Bestari Pertiwi

Jumlah 10.036 - - 0,28% - - Total

Pembelian aset tetap Purchase of fixed assetsPT Indomobil Prima Niaga 47.875 50.855 1.505 0,86% 1,05% 0,03% PT Indomobil Prima Niaga

Jumlah 47.875 50.855 1.505 0,86% 1,05% 0,03% Total

Pembelian buah Crop purchasePT Mentari Subur Abadi 5.088 - - 0,28% - - PT Mentari Subur Abadi

Jumlah 5.088 - - 0,28% - - Total

Sewa ruangan kantor Subleases office spaceIndofood Agri Resources Ltd. 2.155 2.324 1.262 0,58% 0,62% 0,23% Indofood Agri Resouces Ltd.

Jumlah 2.155 2.324 1.262 0,58% 0,62% 0,23% Total

Premi asuransi Insurance premiumPT Asuransi Central Asia 1.390 1.561 1.557 0,37% 0,42% 0,28% PT Asuransi Central Asia

Jumlah 1.390 1.561 1.557 0,37% 0,42% 0,28% Total

Jasa sewa tangki Bulking tank rental servicesSIMP 800 1.989 1.118 0,04% 0,11% 0,06% SIMP

Jumlah 800 1.989 1.118 0,04% 0,11% 0,06% Total

Page 166: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

66

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The nature of significant transactions with related parties are as follows:

a. Perusahaan menjual minyak kelapa sawit dan bibit kelapa sawit kepada SIMP, PT Kebun Mandiri Sejahtera, PT Citra Kalbar Sarana, PT Jake Sarana, PT Mitra Intisejati Plantation dan PT Multi Pacific International. Uang muka dan piutang usaha yang timbul dari transaksi penjualan ini disajikan sebagai uang muka penjualan dan piutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada neraca konsolidasi.

a. The Company sells crude palm oil and palm oil seeds to SIMP, PT Kebun Mandiri Sejahtera, PT Citra Kalbar Sarana, PT Jake Sarana, PT Mitra Intisejati Plantation, and PT Multi Pacific International. The related advances and trade receivables arising from these sales transactions are presented as sales advances and trade receivables - related parties accounts in the consolidated balance sheets.

b. Perusahaan menggunakan jasa penyewaan

tangki dari SIMP. Beban sewa yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun beban pokok penjualan pada laporan laba rugi konsolidasi.

b. The Company availed of the bulking rental services from SIMP. Rental expenses are presented as part of cost of goods sold account in the consolidated statements of income.

c. Perusahaan juga melakukan pembelian

Tandan Buah Segar dari PT Mentari Subur Abadi yang disajikan sebagai bagian dari akun pembelian buah.

c. The Company also purchased Fresh Fruit Bunches from PT Mentari Subur Abadi which was presented as part of crop purchased.

d. LSP menyewa ruangan kantor dari Indofood

Agri Resources Ltd. Beban yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari beban penjualan pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun hutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada neraca konsolidasi. LSP diwajibkan untuk membayar uang jaminan yang disajikan sebagai bagian dari akun aset tidak lancar lainnya.

d. LSP subleased office space from Indofood Agri Resources Ltd. The related expenses from these transactions are presented as part of selling expenses in the consolidated statements of income. The related payables arising from these transactions are presented as part of other payables - related parties account in the consolidated balance sheets. LSP are required to pay refundable deposit which was presented as part of other non-current assets.

e. Perusahaan membeli kendaraan bermotor dari

PT Indomobil Prima Niaga. e. The Company purchased motor vehicles from

PT Indomobil Prima Niaga.

f. Perusahaan mengasuransikan asetnya kepada PT Asuransi Central Asia. Pembayaran premi asuransi dicatat sebagai beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun hutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada neraca konsolidasi.

f. The Company insured its assets with PT Asuransi Central Asia. Payments of premium are presented as part of general and administrative expenses in the consolidated statements of income. The related payables arising from these transactions are presented as part of other payables - related parties accounts in the consolidated balance sheets.

Page 167: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

67

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

g. Perusahaan melakukan pembayaran atas nama

GSL untuk tujuan modal kerja. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun piutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada neraca konsolidasi.

g. The Company made several payments for working capital purposes on behalf of GSL. The related receivables arising from this transaction are presented as part of other receivables - related parties account in the consolidated balance sheets.

h. Perusahaan juga menjual pokok bibit kelapa

sawit kepada PT Mentari Subur Abadi, PT Intimegah Bestari Pertiwi dan PT Pelangi Intipertiwi. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai piutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada neraca konsolidasi.

h. The Company also sells seedlings of palm oil to PT Mentari Subur Abadi, PT Intimegah Bestari Pertiwi and PT Pelangi Intipertiwi. The related receivables arising from these transactions are presented as part of other receivables - related parties accounts in the consolidated balance sheets.

i. Piutang karyawan merupakan tunjangan fasilitas

transportasi, uang muka imbalan kerja dan pembayaran imbalan kerja. Piutang ini tidak dibebani bunga.

i. Employee receivables represent transportation facilities, employee benefits advances and payment of employee benefits. These receivables bear no interest.

j. Hutang piutang dengan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa merupakan saldo rekening antar perusahaan untuk modal kerja.

j. Related party payables and receivables represent intercompany account balances for working capital.

Hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa adalah sebagai berikut: The relationships with the related parties

mentioned in the foregoing are as follows: Pihak yang Mempunyai

Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan/Related Parties Nature of Relationship

SIMP Pemegang saham Perusahaan/Shareholder of the Company

Indofood Agri Resources Ltd. Pemegang saham Perusahaan/Shareholder of the Company

GSL Perusahaan Asosiasi/ Associate

PT Multi Pacific International Entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham utama/

Under control of major shareholders

PT Jake Sarana Entitas yang dikendalikan oleh pemegangsaham utama/

Under control of major shareholders

PT Swadaya Bhakti Negara Entitas yang dikendalikan oleh pemegangsaham utama/

Under control of major shareholders

PT Kebun Mandiri Sejahtera Entitas yang dikendalikan oleh pemegangsaham utama/

Under control of major shareholders

Page 168: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

68

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan/ Related Parties Nature of Relationship

PT Citra Kalbar Sarana Entitas yang dikendalikan oleh pemegang

saham utama/ Under control of major shareholders

PT Mentari Subur Abadi Entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham utama/ Under control of major shareholders PT Mitrasejati Inti Plantation Entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham utama/ Under control of major shareholders PT Intimegah Bestari Pertiwi Entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham utama/ Under control of major shareholders

PT Pelangi Intipertiwi Entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham utama/ Under control of major shareholders PT Indomobil Prima Niaga Kesamaan pemegang saham utama/ Common major shareholders PT Asuransi Central Asia Kesamaan pemegang saham utama/ Common major shareholders 26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES

Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Grup juga mempunyai kewajiban keuangan seperti hutang usaha dan lain-lain, biaya masih harus dibayar, hutang bank jangka pendek dan jangka panjang.

The Group’s principal financial assets comprise cash and cash equivalents, trade and other receivables. Group also has various financial liabilities such as, trade and other payables, accrual, short-term and long-term bank loans.

Kebijakan Grup adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.

The Group’s policy is not to undertake hedging for its financial instruments.

Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko harga komoditas, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, commodity price risk, credit risk and liquidity risk. The Board of Directors reviews and agrees policies for managing each of these risks, which are described in more details as follows:

Page 169: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

69

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga Grup terutama timbul dari hutang bank. Hutang bank dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Grup. Tidak terdapat hutang bank Grup yang dikenakan suku bunga tetap.

The Group’s interest rate risk mainly arises from bank loans. Bank loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk. There are no bank loans of the Group that bear interests at fixed rate.

Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga.

Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Grup tidak mempunyai kewajiban keuangan yang memiliki risiko suku bunga.

As of December 31, 2010, the Group does not have financial liabilities that are exposed to interest rate risk.

Risiko mata uang Foreign currency rate

Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah. Grup dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena hutang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolok ukur harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.

The Group’s reporting currency is the Rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its bank loans, sales and purchases are either denominated in foreign currency (mainly the US Dollar) or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies. Currently, the Group does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures.

Namun, harga produk utama Grup akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam fluktuasi harga secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang Grup.

However, the Group’s main products prices would fluctuate in prices depending on the prices traded in international markets denominated in US Dollar. Such correlation in price fluctuations naturally minimizes the Group’s foreign currency exposures.

Risiko harga komoditas Commodity price risk

Grup terkena dampak risiko harga komoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan produk kelapa sawit dan karet, dimana marjin laba atas penjualan produk kelapa sawit dan karet tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.

The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from its sales of palm and rubber products where the profit margin on sale of palm and rubber products may be affected by international market prices fluctuations.

Pada saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.

Currently, the Group does not have a formal hedging policy for commodity price exposures.

Page 170: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

70

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma.

The Group has credit risk arising from the credits granted to the customers and plasma farmers.

Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Grup mensyaratkan pembayaran saat penyerahan dokumen penjualan. Grup memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.

The Group has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the presentation of documents of title. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.

Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Grup, cadangan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed with the legal actions. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivables are deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of late payment and/or default.

Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank.

Plasma receivables represent costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by banks and temporary self-funding by the Company awaiting bank funding.

Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma dan bukti kepemilikan tanah perkebunan plasma akan dikembalikan kepada petani plasma setelah piutang plasma dilunasi

Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan installments to banks, advances on fertilizers and other agriculture supplies. These costs should be reimbursed by the plasma farmers and the documents of ownership of the plasma plantations will be handed over to plasma farmers once the plasma receivables have been fully repaid.

Page 171: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

71

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Grup melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada perkebunan plasma guna mempertahankan produktivitas kebun plasma yang merupakan bagian dari strategi Grup untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang plasma.

The Group through partnership scheme also provides technical assistance to plasma plantations to maintain their productivity as part of the Group’s strategy to strengthen relationship with plasma farmers which is aimed to help the collection of plasma receivables.

Pada tanggal neraca, nilai maksimal eksposur risiko kredit Grup tercermin dari nilai tercatat masing-masing kelompok aset keuangan yang diakui dalam neraca konsolidasi.

At the balance sheet date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets recognized on the consolidated balance sheets.

Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. The Group has no concentration of credit risk.

Risiko likuiditas Liquidity risk

Grup mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi hutang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditures and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Grup secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for fund raising opportunities.

27. INSTRUMEN KEUANGAN 27. FINANCIAL INSTRUMENTS

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar atau pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, instrumen keuangan disajikan sebesar jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Financial instruments presented in the consolidated balance sheets are carried at fair value or amortized cost. Otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.

Piutang plasma dan piutang jangka panjang lainnya (yang merupakan bagian dari “aset tidak lancar lainnya” dalam neraca konsolidasi) yang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa. Tingkat suku bunga efektif berkisar antara 6,80% sampai 12,00% per tahun.

Plasma receivables and other non current receivables (form as part of “other non current assets” in the consolidated balance sheets) are carried at amortized cost using effective interest method (“EIR”), and the discount rates used are the current market lending rates for similar types of lending. The effective interest rate ranged from 6.80% to 12.00% per year.

Page 172: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

72

27. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, hutang usaha dan lain-lain serta biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.

The carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, trade and other receivables, trade and other payables and accruals reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.

Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments

Pinjaman Nilai wajar Kewajiban pada yang diberikan melalui laporan biaya perolehan dan piutang/ laba rugi/ diamortisasi/ Loans Fair value Liabilities at and through amortized receivables profit and loss cost Jumlah/Total

31 Desember 2010 December 31, 2010

Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 1.160.688 - - 1.160.688 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 25.952 - - 25.952 Trade receivablesPiutang lain-lain 12.850 - - 12.850 Other receivables Piutang plasma 56.751 - - 56.751 Plasma receivables Aset tidak lancar lainnya 17.784 - - 17.784 Other non-current assets

1.274.025 - - 1.274.025

Kewajiban keuangan Financial liabilitiesHutang usaha - - 82.806 82.806 Trade payables Hutang lain-lain - - 35.178 35.178 Other payables Biaya masih harus dibayar - - 270.145 270.145 Accrued expenses

- - 388.129 388.129

28. INFORMASI SEGMEN USAHA 28. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

a. Informasi penjualan per produk a. Information on sales by product

2010

Produk Ekspor/Export Lokal/Local Jumlah/Total % Products

Karet 516.566 20.009 536.575 14,94 RubberMinyak dan inti kelapa sawit 7.518 2.810.002 2.817.520 78,42 Palm oil and palm kernelBibit - 193.224 193.224 5,38 SeedsKakao, teh dan kelapa 3.333 42.006 45.339 1,26 Cocoa, tea and coconut

Jumlah 527.417 3.065.241 3.592.658 100,00 Total

Page 173: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

73

28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 28. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)

a. Informasi penjualan per produk (lanjutan) a. Information on sales by product (continued)

2009

Produk Ekspor/Export Lokal/Local Jumlah/Total % Products

Minyak dan inti kelapa sawit 364.878 2.342.454 2.707.332 84,61 Palm oil and palm kernel Karet 333.251 29.941 363.192 11,35 RubberBibit - 64.241 64.241 2,01 Seeds Kakao, teh, kelapa Cocoa, tea, coconut dan kopi 27.293 37.629 64.922 2,03 and coffee

Jumlah 725.422 2.474.265 3.199.687 100,00 Total

2008

Produk Ekspor/Export Lokal/Local Jumlah/Total % Products

Minyak dan inti kelapa sawit 1.174.697 1.866.627 3.041.324 79,07 Palm oil and palm kernel Karet 405.087 147.879 552.966 14,38 Rubber Bibit - 197.949 197.949 5,15 Seeds Kakao, teh, kelapa Cocoa, tea, coconut dan kopi 27.505 26.410 53.915 1,40 and coffee

Jumlah 1.607.289 2.238.865 3.846.154 100,00 Total

b. Informasi laba (rugi) usaha per produk b. Information on operating income (loss) by product

2010 2009 2008

Produk % Jumlah/Total % Jumlah/Total % Jumlah/Total Products

Minyak dan inti kelapa sawit 77,83 1.089.216 92,97 947.011 76,26 1.002.425 Palm oil and palm kernelKaret 12,75 178.409 3,60 36.671 12,57 165.270 RubberBibit 9,58 134.132 2,21 22.536 10,98 144.338 SeedsKakao, teh, kelapa Cocoa, tea, coconut

dan kopi (0,16) (2.237) 1,22 12.433 0,19 2.383 and coffee

Jumlah 100,00 1.399.520 100,00 1.018.651 100,00 1.314.416 Total

Laba (rugi) usaha per produk dihitung dengan mengalokasikan beban pokok penjualan terhadap masing-masing produk dan mengalokasikan beban usaha berdasarkan persentase penjualan per produk.

Operating income (loss) by product is computed by allocating cost of goods sold against each product and allocating operating expenses based on the percentage of sales by product.

Page 174: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

74

29. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

29. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Grup mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

The Group has monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:

2010 2009 2008

Mata Mata Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Uang Asing/ Ekuivalen/ Uang Asing/ Ekuivalen/

Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in Currency Rp Currency Rp Currency Rp

Aset Assets Kas dan setara kas US$63.638.020 572.169 US$ 48.970.335 460.321 US$ 86.629.221 948.590 Cash and cash equivalents SG$ 186.306 1.301 SG$ 214.335 1.436 SG$ 272.624 2.074 HKD 1.040 1 HKD - - HKD - - Piutang usaha US$ 2.877.039 25.867 US$ 6.852.018 64.409 US$ 8.862.159 97.041 Trade receivables Piutang lain-lain US$ 3.910 35 US$ 3.910 37 US$ 20.873 228 Other receivables Uang muka US$ 284.380 2.557 US$ 188.465 1.772 US$ 142.978 1.566 Advances GBP 27.075 376 GBP - - GBP - - MYR 3.400 10 MYR - - MYR - - EUR 1.629 19 EUR - - EUR - - SG$ 930 6 SG$ - - SG$ - - Aset tidak lancar lainnya US$ 122.916 1.105 US$ - - SG$ - - Other non-current assets SG$ 75.510 527 SG$ 75.510 506 SG$ - -

Jumlah aset dalam mata Total assets in foreignuang asing 603.973 528.481 1.049.499 currencies

Kewajiban LiabilitiesHutang usaha US$ 693.660 6.237 US$ 183.111 1.721 US$ 934.645 10.234 Trade payables SG$ 77.746 543 SG$ 8.409 56 SG$ - - GBP 13.191 183 GBP - - GBP - - EUR 6.181 74 EUR - - EUR - - Uang muka penjualan US$ 503.951 4.531 US$ 412.021 3.873 US$ 686.727 7.520 Sales advances Biaya yang masih harus dibayar US$ - - US$ 154.515 1.452 US$ 232.453 2.545 Accrued expenses SG$ - - SG$ 135.978 911 SG$ - - Hutang bank US$ - - US$ 25.000.000 235.000 US$ 85.828.676 939.824 Bank loans Hutang lain-lain US$ 702.620 6.317 US$ 93.318 877 US$ 122.428 1.341 Other payables SG$ - - SG$ 8.350 56 SG$ 165.953 1.262 MYR - - MYR 2.893 8 MYR - -

Jumlah kewajiban dalam mata Total liabilities in foreignuang asing 17.885 243.954 962.726 currencies

Aset Moneter Bersih 586.088 284.527 86.773 Net Monetary Assets

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the conversion rates used by the Group are as follows:

2010 2009 2008

Mata Uang Asing Foreign Currencies1 US$ 8.991 9.400 10.950 US$11 SG$ 6.981 6.699 7.607 SG$1 1 EUR 11.956 - - EUR1 1 GBP 13.894 - - GBP1 1 HKD 1.155 - - HKD1 1 MYR 2.916 2.747 3.153 MYR1

Page 175: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

75

30. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

30. COMMITMENTS AND AGREEMENTS

a. Komitmen penjualan a. Sales commitments

Pengiriman dan komitmen penjualan yang harus dilakukan tahun 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebagai berikut:

The deliveries of the outstanding sales commitments which should be completed in 2010, 2009 and 2008, respectively, are as follows:

2010 2009 2008

Harga Harga Harga Rata-rata/ton/ rata-rata/ton/ rata-rata/ton/ Average Average Average Ton/ price/tonne Pengiriman/ Ton/ price/tonne Pengiriman/ Ton/ price/tonne Pengiriman/ Tonnes US$ Shipment Tonnes US$ Shipment Tonnes US$ Shipment

Karet Rubber Ekspor 907 5.106,72 2011 1.633 2.546,23 2010 2.618 1.537,01 2009 ExportLokal - - - 242 2.564,50 2010 202 1.698,80 2009 Local

Kelapa sawit Palm oil Ekspor - - - - - - 21.650 788,44 2009 ExportLokal 26.033 923,50 2011 23.705 685,11 2010 13.128 415,77 2009 Local

Inti sawit Palm kernel Lokal 3.578 659,88 2011 5.179 300,74 2010 2.907 185,76 2009 Local Kakao Cocoa Ekspor - - - - - - 558 2.764,82 2009 Export Lokal - - - 60 3.632,67 2010 375 2.796,98 2009 Local

Semua kontrak penjualan ekspor Perusahaan untuk minyak sawit, karet dan kakao diatur dengan ketentuan, syarat-syarat dan kondisi masing-masing berdasarkan kontrak PORAM/MEOMA FOB, International Contract for Technically Specified Rubber dan CAL A2. Akan tetapi, apabila terjadi sengketa antara kedua belah pihak atau jika salah satu pihak gagal memenuhi persyaratan kontrak yang ditentukan seperti pembayaran, atau bilamana dinyatakan bangkrut atau lalai, maka perselisihan ini akan mengacu ke lembaga arbitrasi.

All the Company’s export sales contracts of CPO, rubber and cocoa are governed by the rules, terms and conditions as per PORAM/ MEOMA FOB contract, International Contract for Technically Specified Rubber and CAL A2, respectively. However, in the event of any dispute between the contract parties or if any party fails to fulfill the contract terms such as payment, or is otherwise declared to be in default, the dispute shall be referred to the arbitration institution.

b. Komitmen pembelian barang modal b. Capital expenditure commitments

Perusahaan memiliki beberapa kontrak pengadaan barang modal dengan berbagai kontraktor dan pemasok. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah kontrak yang masih dalam proses penyelesaian adalah sebesar Rp131.278 dan US$1.514.520 (2009: Rp151.451 dan US$2.068.860 dan 2008: Rp132.950, US$4.670.904 dan JPY15.556.000).

The Company had several contracts covering capital goods with various third party contractors and suppliers. As of December 31, 2010, total outstanding contracts which are in the process of completion amounted to Rp131,278 and US$1,514,520 (2009: Rp151,451 and US$2,068,860 and 2008: Rp132,950, US$4,670,904 and JPY15,556,000).

Page 176: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

76

30. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

30. COMMITMENTS AND AGREEMENTS (continued)

c. Komitmen pembelian bahan pembantu dan

suku cadang c. Commitments for purchase of stores and

spare parts

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mempunyai komitmen, untuk pembelian bahan pembantu dan suku cadang dari berbagai pemasok sejumlah Rp77.069 dan US$6.215.250 (2009: US$23.608.063 dan Rp253.282 dan 2008: US$12.771.400 dan Rp121.375).

As of December 31, 2010, the Company had purchase commitments with various suppliers for the purchase of stores and spare parts amounting to Rp77,069 and US$6,215,250 (2009: US$23,608,063 and Rp253,282 and 2008: US$12,771,400 and Rp121,375).

31. KEWAJIBAN KONTINJENSI 31. CONTINGENT LIABILITIES

Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 7, petani plasma yang diorganisasikan melalui beberapa KUD telah memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dalam hal ini Perusahaan bertindak sebagai penjamin pengembalian hutang.

As discussed in Note 7, plasma farmers organized under several KUDs have obtained credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with the Company acting as guarantor of loan repayments.

Pembayaran kembali fasilitas kredit yang telah ditarik, dilakukan melalui pemotongan sampai dengan 30% dari penjualan tandan buah segar petani plasma kepada Perusahaan setelah serah terima tanaman menghasilkan. Selisih kurang antara penyisihan hasil penjualan tersebut dengan pembayaran kembali hutang bank yang dijamin, harus dibayar oleh Perusahaan.

Repayments are made by deducting up to 30% of fresh fruit bunch sales by the plasma farmers to the Company after the mature plasma plantations are handed over. Any shortfall between the sales deduction amount and the repayment of the guaranteed bank loan is payable by the Company.

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN

TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF 32. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET

EFFECTIVE Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang

telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) tetapi belum efektif pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:

The Statements of Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) but not yet effective in 2010 are summarized below:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari

2011: Effective on or after January 1, 2011:

PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

Page 177: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

77

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

32. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari

2011 (lanjutan): Effective on or after January 1, 2011 (continued):

PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”,

memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.

PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

Page 178: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

78

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

32. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.

PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.

PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada

Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi”, dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates”, and PSAK No. 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.

PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak

Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.

PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.

PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”,

diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”,

mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.

Page 179: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

79

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

32. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates, and corrections of errors.

PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar

yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.

ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas

Bertujuan Khusus (“EBK”)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.

ISAK No. 7 (Revised 2009), “Consolidation Special Purpose Entities (“SPE”)”, provides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.

ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna

Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK No. 57.

ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK No. 16 and as a liability in accordance with PSAK No. 57.

Page 180: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

80

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

32. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto

Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.

ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

Effective on or after January 1, 2012:

PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”,

mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.

PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak

Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

Page 181: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

81

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

32. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2012 (continued):

ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset

Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.

ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan

Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.

Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang

mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.

The Company and Subsidiaries is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its consolidated financial statements.

33. REKLASIFIKASI AKUN 33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Akun berikut dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah direklasifikasi kembali agar sesuai dengan penyajian akun dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

The following accounts in the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2009 and 2008 have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010.

Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported

Setelah Direklasifikasikan/

As Reclassified

Jumlah/ Amount

31 Desember 2008/December 31, 2008

Aset Lancar/Current AssetsPiutang Lain-lain/Other Receivables

Aset Tidak Lancar/Non-Current AssetsAset Tidak Lancar Lainnya/Other Non-Current Assets 45.990

31 Desember 2009/December 31, 2009

Aset Tidak Lancar/Non-Current AssetsAset tidak lancar lainnya/Other non-current asset -

Beban ditangguhkan sehubungan dengan perolehan hutang bank/Deferred charges in relation to bank loans

Kewajiban Lancar/Current LiabilitiesHutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun/Current maturities of long-term bank loans 6.693

Aset Tidak Lancar/Non-Current AssetsAset tidak lancar lainnya/Other non-current assets -

Beban ditangguhkan sehubungan dengan perolehan hutang bank/Deferred charges in relation to bank loans

Kewajiban Tidak Lancar/Non-Current LiabilitiesHutang bank jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/Long-term bank loans - net of current maturities

204

Page 182: Laporan tahunan 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008

(Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

82

34. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

34. SIGNIFICANT SUBSEQUENT EVENTS

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

tanggal 28 Januari 2011, yang risalahnya diaktakan dengan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 203 tanggal 28 Januari 2011, pemegang saham telah menyetujui pemecahan nilai nominal per saham dari sebesar Rp500 menjadi Rp100, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan yang semula sebanyak 1.364.572.793 saham akan meningkat menjadi 6.822.863.965 saham. Perubahan anggaran dasar Perusahaan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-AH.01.10-03211tanggal 31 Januari 2011, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0008187.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 31 Januari 2011.

In the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on January 28, 2011, which minutes was covered by Notarial Deed of Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 203 dated January 28, 2011, the shareholders approved the stock split from the original nominal value of Rp500 per share to become Rp100 per share. As a result, total issued and fully paid shares of the Company would increase from 1,364,572,793 shares to 6,822,863,965 shares. The amendment of the Company’s Articles of Association was received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-AH.01.10-03211 dated January 31, 2011, which had been registered in the Company’s Registration No. AHU-0008187.AH.01.09.Year 2011 dated January 31, 2011

35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI 35. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 1 Februari 2011.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on February 1, 2011.

Page 183: Laporan tahunan 2010

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 • PT PP London Sumatra IndonesiaTbk

The Company

The Consolidated Financial Statements

Perseroan

Laporan Keuangan Konsolidasi

4. Corporate Structure Struktur Perusahaan

5. Organization Structure Struktur Organisasi

6. 2010SignificantEvents Peristiwa Penting 2010

12. Financial Highlights Ikhtisar Keuangan

14. Operational Highlights Ikhtisar Operasional

16. Share Information Informasi Saham

16. Capital Movement Pergerakan Modal 1

2 The ReportsLaporan20. From the Desk of President Commissioner Sambutan Presiden Komisaris

24. From the Desk of President Director

Sambutan Presiden Direktur

28. Financial Review Tinjauan Keuangan

34. Operational Review Tinjauan Operasional

42. Research and Development Penelitian dan Pengembangan

46. Environmentand Corporate Social Responsibility Lingkungan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate DataData Perusahaan68. BoardofCommissioners’Profile ProfilDewanKomisaris

74. BoardofDirectors’Profile ProfilDireksi

80. CommitteeMembers’Profile ProfilAnggotaKomite

82. SeniorOfficers Pejabat Senior

84. EstateLocationMap Peta Lokasi Perkebunan

86. Factory Location Map Peta Lokasi Pabrik

88. Corporate Information Informasi Perusahaan

90. RatificationofAnnualReport Pengesahan Laporan Tahunan

3

4

CONTENTSDaftar Isi

50. Human Capital Report Laporan Sumber Daya manusia

54. Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan

65. Audit Committee Report Laporan Komite Audit

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Prudential Tower 15th FloorJl. Jend Sudirman Kav 79

Jakarta, 12910Tel. (62-21) 5795 7718Fax.(62-21) 5795 7719

www.londonsumatra.com

Strengthening Capabilities,Enhancing Value

Memperkuat Kemampuan,Mengembangkan Nilai

Page 184: Laporan tahunan 2010

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Prudential Tower 15th FloorJl. Jend Sudirman Kav 79

Jakarta, 12910Tel. (62-21) 5795 7718Fax.(62-21) 5795 7719

www.londonsumatra.com

PT PP Lo

nd

on

Sum

atra In

do

nesia T

bk

Annual Report 2010 Laporan TahunanAnnual Report 2010 Laporan Tahunan

Strengthening Capabilities,Enhancing Value

Memperkuat Kemampuan,Mengembangkan Nilai

Stren

gthenin

g Capabilities, E

nhan

cing V

alueAnnual R

eport 20

10 Laporan

Tahunan

Strengthening Capabilities,Enhancing Value

Memperkuat Kemampuan,Mengembangkan Nilai