17
TOPICAL AGENTS FOR HAIR GROWTH PROMOTION Omar S. Shamsaldeen, MD, Thamer Al Mubki, MD, Jerry Shapiro, MD, FRCPC Disusun oleh: FX. Ricky Albert H. 406127093

Journal Kulit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kulit

Citation preview

Page 1: Journal Kulit

TOPICAL AGENTS FOR HAIR GROWTH PROMOTION

Omar S. Shamsaldeen, MD, Thamer Al Mubki, MD,Jerry Shapiro, MD, FRCPC

Disusun oleh: FX. Ricky Albert H.

406127093

Page 2: Journal Kulit

ABSTRAK

Kerontokan rambut → masalah psikososial bagi penderita

Masalah tersering → AGA → hanya satu terapi yang disetujui → minoxidil

Banyak pilihan terapi lain dalam penelitian

Page 3: Journal Kulit

PENDAHULUAN

Kerontokan rambut banyak sebabnya → AGA (MP/FPHL) salah satu yang tersering

Onset → saat atau setelah pubertas → tingkat kejadian dan keparahan meningkat seiring usia

Dampak psikis yang berat → pasien mencari bermacam-macam terapi baru

Page 4: Journal Kulit

AGA Target → folikel rambut sensitif androgen Klasifikasi → MPHL menurut Hamilton: stage

I-V; FPHL menurut Ludwig: stage I-III

Page 5: Journal Kulit

PATOGENESIS

Belum dimengerti sepenuhnya → diduga genetik dan pengaruh hormon androgen

Testosteron dan DHT → pengaruh penting Testosterone → DHT → memperbesar folikel

janggut, rambut dada, dan anggota gerak, namun memperkecil folikel pada regio bitemporal

Pada orang rentan → terjadi juga kerontokan pada regio vertex dan frontal → AGA

Page 6: Journal Kulit

PENGOBATAN TOPIKAL

1) Minoxidil Obat HT → ES: hipertrikosis → dibuat obat

topikal konsentrasi 2% & 5% (hanya 2% yang disetujui FDA tahun 1997)

Mekanisme persis tidak diketahui → diduga faktor vasodilator, angiogenik dan proliferatif sel

Pembuka saluran K sensitif ATP → memproduksi EGF → mungkin merangsang pertumbuhan rambut

Page 7: Journal Kulit

Minoxidil → perpanjang fase anagen dan memperbesar ukuran folikel yang mengecil; mempertahankan dan mempertebal rambut yang sudah ada

Percobaan plasebo:

Pria (MPHL) Wanita (FPHL)

Peningkatan luas area & volume rambut (2%)

8% 10-16%

Peningkatan luas area & volume rambut (5%)

10-12% >16%

Jumlah pasien yang membaik (Minoxidil)

40% (kons. 2%) dan 60% (kons. 5%)

Jumlah pasien yang membaik (plasebo)

23%

Page 8: Journal Kulit

Kekurangan → terapi seumur hidup → rambut yang tumbuh kembali → rontok dalam 4-6 bulan setelah terapi stop

Dosis solusio → 2x sehari sebanyak 25 tetes (1 ml) diusapkan merata pada area yang rontok

Dosis foam → setengah tutup botol 2x sehari diusapkan merata pada area yang rontok dan didiamkan ± 4 jam

ES → hipertrikosis wajah (terutama wanita) → cuci tangan setelah pemakaian

Page 9: Journal Kulit

Cukup aman → iritasi kulit & dermatitis kontak (biasa terjadi pada solusio 5%), hipertrikosis wajah, kulit kering, takikardia sangat jarang terjadi

Peningkatan kerontokan rambut → paling sering terjadi 4 minggu pertama → fase telogen menjadi anagen → teruskan terapi

Menghindari alergi dan iritasi solusio konsentrasi 5% (dari propylene glycol)→ gunakan bentuk foam

Absorpsi sistemik lemah → tetap diekskresi pada ASI → hindari wanita hamil dan menyusui (kategori C)

Page 10: Journal Kulit

2) Prostaglandin Latanoprost dan bimatoprost → obat glaukoma

→ penelitian: bisa untuk kerontokan bulu mata Mekanisme persis belum jelas → mungkin

berinteraksi dengan reseptor prostaglandin pada folikel rambut dan memulai fase anagen

Tetes mata bimatoprost → meningkatkan pertumbuhan bulu mata 42,6% → disetujui FDA tahun 2008

Percobaan plasebo dengan sediaan topikal latanoprost 0,1% → efek signifikan → 5 pasien: eritema pada area yang diberi obat

Page 11: Journal Kulit

3) Fluridil Antiandrogen sintetik → sangat hidrofobik,

tidak diserap sistemik dan didegradasi menjadi bentuk inaktif tanpa efek sistemik

Percobaan plasebo → 3 bulan: peningkatan fase anagen dari 76% → 85% dengan fluridil, meningkat sampai 87% pada bulan ke-9; tanpa ada perubahan pada pasien dengan plasebo

Tidak ada efek samping berarti → sudah digunakan luas di Eropa, masih menunggu persetujuan FDA

Page 12: Journal Kulit

4) Ketokonazol Antifungal untuk ketombe dan dermatitis

seboroik Penelitian → shampoo ketokonazol 2%

dibandingkan campuran shampoo biasa dengan minoxidil 2%, dengan kontrol shampoo tanpa campuran apapun → efikasi pertumbuhan rambut hampir sama

Mekanisme belum jelas → mungkin efek anti-inflamasi sel T pada area yang botak, hambat Malasezzia, dan hambat sintesis steroid dan jumlah DHT pada folikel rambut (pengaruhi aktivitas reseptor androgen)

Page 13: Journal Kulit

5) Spironolactone Penghambat reseptor aldosteron → mengurangi

biosintesis testosteron Penelitian klinis → wanita dengan AGA diberi

sediaan topikal spironolakton 1% → meningkatkan pertumbuhan rambut tanpa ada efek samping berarti

Penelitian lebih lanjut → kandungan zat antiandrogenik dan potensinya terhadap FPHL

Page 14: Journal Kulit

6) Melatonin Percobaan hewan → merangsang fase anagen Percobaan plasebo → wanita dengan alopesia

difus atau AGA diterapi 6 bulan dengan solusio alkohol-melatonin 0,1% versus plasebo

AGA → peningkatan jumlah rambut anagen signifikan (78-82 rambut dengan trikogram) di regio osipital, tanpa perbedaan berarti pada regio frontal

Alopesia difus: kedua regio tumbuh signifikan Keduanya tidak ditemukan peningkatan kadar

melatonin berlebihan pada malam hari

Page 15: Journal Kulit

7) Estrogen Efek estrogen sistemik → meningkatkan SHBG

→ turunkan testosteron bebas Studi → terapi 6 bulan dengan sediaan topikal

17α-estradiol 0,025% pada wanita FPHL → stabilisasi kerontokan rambut dan/atau rambut dengan fase telogen dibandingkan kontrol

Butuh studi lebih lanjut untuk validasi efek estrogen pada AGA

Page 16: Journal Kulit

KESIMPULAN

Diagnosis AGA mudah tegak → pilihan terapi topikal masih memiliki efek dan respon yang bermacam-macam

Butuh penelitian lebih lanjut → keamanan dan efikasi terapi

Intervensi sedini mungkin → hambat dampak psikologis

Terapi yang lebih baik → butuh pengertian dengan jelas dari patogenesis AGA

Page 17: Journal Kulit

TERIMA KASIH