33
Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si 1

Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

  • Upload
    shanna

  • View
    85

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si. Interpersonal Skill :. Kemampuan, kesanggupan, kepandaian atau kemahiran seseorang dalam mengerjakan sesuatu Memiliki konsep diri dan berkepribadian yang kuat - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Interpersonal Skills

Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

1

Page 2: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Interpersonal Skill :

2

Kemampuan, kesanggupan, kepandaian atau kemahiran seseorang dalam mengerjakan sesuatu

Memiliki konsep diri dan berkepribadian yang kuat

Meningkatkan potensi diri menjadi pribadi yang mempunyai kompetensi dibidangnya

Percaya diri dan mengasah kemampuan berkomunikasi

Berpenampilan menarik dan menyenangkan

Page 3: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

3

Meningkatkan human relations dalam kehidupan bermasyarakat dan organisasi

Meningkatkan kemampuan menjadi pemimpin dan dapat bekerjasama dalam team

Merupakan salah satu soft skill yang banyak diminta oleh perusahaan untuk berbagai jabatan dan posisi

Interpersonal Skill bukan merupakan bagian dari karakter kepribadian yang bersifat bawaan, melainkan merupakan ketrampilan yang bisa dipelajari

Interpersonal Skill yang baik dapat dibangun dari kemampuan mengembangkan perilaku dan komunikasi yang asertif dan efektif

Page 4: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Interpersonal Skills

4

Key interpersonal skills

A B

ListeningGoal setting

Providing feedback

Empowering people

Coaching Interviewing

Persuading Politicking

Running meetings Resolving conflictsnegotiating Building teams

(Stephen P. Robbins,1989)

Page 5: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

I. Listening (mendengarkan)

5

Penelitian oleh Crocker, 1978 menemukan fakta bahwa dari 300 organisasi yang diteliti, sebagian besar menempatkan

“listening” diurutan teratas, sebagai syarat manajer yang berhasil

Hearing Vs. Listening Hearing – mendengar suara

Listening – menangkap makna dari suara yang kita dengar. Listening requires paying attention, interpreting, and

remembering sound stimuli.

Page 6: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Active Vs. Passive Listening

6

Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti mesin perekam (recorder). Semua kata dimasukan ke dalam memori (yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya.

Mendengarkan secara aktif menuntut kita agar mampu menempatkan diri sebagai pihak yang menyampaikan pesan (empati). Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi yang dikemukakan pembicara.

Page 7: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Empat tuntutan “active listening”

7

intensitas

Kemauan memperoleh

informasilengkap

menerima

empati

Active Listening

(Rogers & Farson, 1976)

Page 8: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Active listeners

8

speaker

Words

Eyemovement

Facialexpressions

Bodyposture

Handgestures

Emotions

ears

eyes

mind

listen with their:

Page 9: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Pendengar yang efektif

9

1. Make eye contact2. Exhibit affirmative head nods and

appropriate facial expression3. Avoid distraction actions or gestures4. Ask questions5. Paraphrase 6. Avoid interrupting the speaker7. Don’t over-talk

Page 10: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

1. Kontak mata

10

Bagaimana perasaan anda ketika melihat orang yang anda ajak bicara tidak memandang anda, melainkan memandang ke tempat lain?. Seperti juga kebanyakan orang lain, anda akan mentafsirkan bahwa orang tersebut mungkin tidak tertarik akan apa yang anda bicarakan. Anda mendengarkan dengan telinga anda, namun orang lain menilai apakah anda mendengarkan atau tidak, dengan melihat mata anda.

Page 11: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

2. Anggukan kepala dan ekspresikan wajah penuh perhatian

11

Pendengar yang efektif menaruh minat atas apa yang sedang diucapkan orang lain dengan memberikan tanda “nonverbal”.

Menganggukan kepala, mengerutkan wajah, tertawa ketika pembicara mencoba melontarkan humor, menggeser posisi duduk ke arah pembicara, dan lain sebagainya.

Page 12: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

3. Cegah tindakan atau gerakan yang berkesan negatif

12

Ketika anda sedang mendengarkan pembicaraan orang lain, jangan terlampau sering melihat atau melirik ke arah jam, memainkan pinsil, membuka-buka halaman buku, atau mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan isi pembicaraan. Tindakan-tindakan tersebut mengesankan bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada apa yang sedang diutarakan pembicara.

Page 13: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

4. Ajukan pertanyaan

13

Pendengar yang kritis menganalisis apa yang didengarkannya, dan lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perilaku ini memberikan keyakinan kepada pembicara bahwa anda memang benar-benar mendengarkan.

Page 14: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

5. Uraikan apa yang didengar dengan kata-kata sendiri

14

Misalnya : “Anda mengatakan …..(kata-kata pembicara) “ “Apakah itu artinya adalah …….. (kata-kata anda sendiri) ?” Ada dua alasan perilaku ini ditampilkan.

Pertama: sebagai tanda bahwa anda memperhatikan baik-baik isi pembicaraan.

Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan sampai salah mentafsirkan kata-kata pembicara.

Page 15: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

6. Hindarkan menginterupsi atau memotong pembicaraan

15

Beri kesempatan kepada pembicara untuk menyelesaikan isi pembicaraannya. Setelah itu baru anda boleh mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar.

Biasakan untuk bersabar mendengarkan pembicaraan orang lain.

Page 16: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

7. Jangan terlalu banyak bicara

16

Memang, sebagian besar kita lebih suka mengemukakan gagasan kita ketimbang harus mendengarkan gagasan orang lain. Namun ketika kita sedang dalam posisi sebagai pendengar yang baik, tahanlah untuk tidak banyak bicara.

Page 17: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

II. Providing feedback (memberikan umpan balik)

17

Umpan balik ?? Setiap bentuk komunikasi yang disampaikan

kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya

terhadap anda atau orang lain

Page 18: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Feedback positif dan negatif

18

Umpan-balik positif lebih bisa diterima daripada yang negatif. Hal ini bisa dipahami karena sebagian besar manusia lebih menyukai “good news” ketimbang “bad news”.

Agar umpan balik negatif bisa diterima, maka utarakan seobyektif mungkin disertai oleh informasi atau data lain yang mendukung.

Page 19: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Beberapa tips pemberian umpan balik

19

1. Fokuskan pada perilaku yang spesifik. Hindarkan kalimat seperti ini : “ Perilakumu sangat jelek” atau “Saya sangat terkesan

pada pekerjaan anda”. Lebih baik jika kita katakan : “Kemarin Anda

terlambat sepuluh menit” atau “Laporan keuangan yang Anda susun mudah

dimengerti”

Page 20: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

20

2. Jaga agar tetap bersifat “impersonal”.

Upayakan, walau anda dalam situasi marah sekali pun, jangan mengkritik kepribadian

seseorang. Mis: “Dasar pemalas, pembohong” atau kata-kata yang

menunjukan sifat seseorang. Lebih baik kritik tindakannya Mis. : “Dalam

satu minggu ini Anda sudah dua hari tidak masuk tanpa pemberitahuan”

Page 21: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

21

3. Segera Umpan-balik akan sangat bermakna bagi

pihak penerima, jika dilakukan segera setelah perilaku tertentu ditampilkan.

Misalkan memberikan tepuk tangan atas tampilan pembicara, atau teguran sopan

atas pelanggaran yang dilakukan seseorang

4. Dimengerti Pihak yang diberi umpan balik harus

mengerti isi dari umpan balik yang dilontarkan kepadanya

Page 22: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

III. Persuading - Membujuk

22

Definisi : Komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang

dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak

seseorang tadi.

a bPlease ….dong

Page 23: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Strategi Membujuk

23

Ada tiga strategi yang umumnya dilakukan dalam membujuk seseorang

untuk melakukan sesuatu.1. Kredibilitas

(anda bisa dipercaya)2. Nalar

(isinya masuk akal)3. Sentuhan emosional

(memunculkan perasaan suka)

Page 24: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Taktik pembujukan

24

1. Memberikan kemudahan secara aktif (active facilitative) . Kita harus melakukan persiapan matang guna meyakinkan pihak yang akan kita bujuk. Misalnya dengan mempersiapkan data atau informasi yang diperlukan.

2. Memberikan kemudahan pasif (passive facilitative) . Kadang, justru tidak melakukan tindakan apa pun, upaya membujuk seseorang akan lebih berhasil. Tenang, sabar menunggu, memberikan kesempatan berpikir.

Page 25: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Ketrampilan membujuk

25

1. Bangun kredibilitas Kembangkan pengetahuan anda di bidang

pekerjaan yang memerlukan bantuan orang lain.

Jaga hubungan dekat dan akrab Sajikan informasi yang dapat diandalkan.

Kembangkan rasa saling percaya Lakukan presentasi yang dinamis

Minta bantuan pihak ketiga

Page 26: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

26

2. Gunakan pendekatan positif dan bijaksana

Kita harus berasumsi bahwa pihak yang akan kita bujuk adalah orang yang pintar

dan dewasa. Jangan meremehkannya. Hormat, sopan, dan bijak.

3. Jelaskan dengan baik maksud kita Kita harus mengerti sekali sekali apa yang

kita inginkan. Persiapkan dan pelajari secara cermat apa yang menjadi tujuan

kita yang sebenarnya.

Page 27: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

27

4. Sajikan bukti yang kuat guna mendukung permintaan kita.

Kita harus mampu menjelaskan mengapa permintaan kita penting,

dengan cara memberikan bukti yang mendukung

5. Sesuaikan alasan permintaan kita dengan karakteristik orang yang

kita bujuk. Jika orang yang kita bujuk termasuk orang yang cerdas dan rasional, alasan

yang harus dikemukakan juga harus bisa logis (diterima oleh akal)

Page 28: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

28

6. Perhatikan kepentingan pihak yang sedang kita bujuk.

Kita harus memperrtimbangkan keuntungan apa yang bisa diperoleh pihak yang kitabujuk, jika dia bersedia memenuhi

permintaan kita.7. Sentuh aspek emosionalnya

Kadang alasan rasional dan obyektif belum cukup, maka sentuh hal-hal yang bisa

membangkitkan luapan emosi pihak yang kita bujuk

Page 29: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

IV. Resolving Conflicts

29

3 pemikiran tentang konflik.1. Pandangan Tradisional : semua bentuk

konflik harus dihindarkan.2. Pandangan “Human Relations” : konflik

adalah sesuatu yang natural yang senantiasa ada dalam semua kelompok dan organisasi, tidak bisa dihindari – bahkan positif – diterima.

3. Pandangan Interaksionis : konflik tidak hanya merupakan kekuatan positif, bahkan sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja kelompok. – diciptakan.

Page 30: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Jenis konflik

30

1. Functional Conflict : Conflict that supports the goals of the group and improves its performance. – viable, self-critical, innovative.

2. Dysfunctional Conflict : Conflict that hinders group performance – disruptive, chaotic, uncooperative

Page 31: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Conflict and Unit Performance

31

Situation Level of

Conflict

Type of Conflict

Unit’s Internal Characteristics

Unit Performance

Outcome

A

Low

or

none

Dysfunctional

Apathetic

Stagnant

Non-responsive to change

Lack of new ideas

Low

B Optimal Functional

Viable

Self-critical

innovative

High

C High Dysfunctional

Disruptive

Chaotic

Uncooperative

Low

Page 32: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Level of conflict and Unit Performance

32

Level of conflictLow High

High

Unit Performance

A B COptimal

Page 33: Interpersonal Skills Linda Yani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si

Gaya menghadapi konflik

33

1. Kronfontatif / agresif /I win, you lose

2. Asertif / persuasif / kolaborasiI win, you win

3. Koperatif / konsiliasi.I lose , you lose

4. Menghindar / akomodasi I lose, you win