87
HEROIN, PUTAUW

Gg zat, alkohol & rokok

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gg zat, alkohol & rokok

HEROIN, PUTAUW

Page 2: Gg zat, alkohol & rokok
Page 3: Gg zat, alkohol & rokok

Adiksi adalah penyakit akibat gangguan kimiawi otak yang

menimbulkan perubahan Perilaku, Proses pikir dan Perasaan

Page 4: Gg zat, alkohol & rokok

Penyakit menahun dan mudah kambuh (chronic relapsing disease)

Diagnosis-ICD-10: Mental and behavioural disorder do to psychoactive substance use

Page 5: Gg zat, alkohol & rokok
Page 6: Gg zat, alkohol & rokok

0.8%0.4%Illicits**

4.0%3.2%Alkohol

4.1%8.8%Tembakau

All DALYs*All Deaths

*Disability Adjusted Life Years

** Heroin dan Kokain

World Health Report, 2002

Page 7: Gg zat, alkohol & rokok
Page 8: Gg zat, alkohol & rokok
Page 9: Gg zat, alkohol & rokok
Page 10: Gg zat, alkohol & rokok
Page 11: Gg zat, alkohol & rokok
Page 12: Gg zat, alkohol & rokok

Perubahan jangka panjang terhadap reseptor opioida dan peptida; adaptasi dalam respon-respon ganjaran, pembelajaran, stres

Toleransi terjadi sebagai akibat perubahan reseptor jangka pendek dan panjang, dan adaptasi dalam mekanisme pensinyalan intraselular.

Putus zat dapat berakibat hebat, dan ditandai oleh mata dan hidung berair, menguap, berkeringat, kegelisahan, menggigil, kram, dan sakit pada otot

Page 13: Gg zat, alkohol & rokok
Page 14: Gg zat, alkohol & rokok
Page 15: Gg zat, alkohol & rokok

Defisit kognitif, abnormalitas pada daerah-daerah tertentu pada korteks, cacat dalam fungsi motorik, dan waktu reaksi yang menurun.

Toleransi akut berjangka pendek mungkin terjadi.

Tidak banyak bukti dari adanya putus zat, namun depresi lumrah terjadi pada mereka yang berhenti menggunakan

Page 16: Gg zat, alkohol & rokok
Page 17: Gg zat, alkohol & rokok

GANJA KERING

Page 18: Gg zat, alkohol & rokok

GANJA

Page 19: Gg zat, alkohol & rokok

Paparan (exposure) dalam jangka panjang terhadap kanabis dapat menyebabkan kecacatan kognitif yang bertahan lama. Terdapat pula risiko berupa bertambah parahnya penyakit jiwa.

Toleransi terbentuk secara cepat untuk kebanyakan efek.

Putus zat jarang terjadi, mungkin karena masa paruh waktu yang panjang dari kanabinoid

Page 20: Gg zat, alkohol & rokok
Page 21: Gg zat, alkohol & rokok

Gangguan tidur, ansietas, nafsu makan menurun, perubahan dalam reseptor dopamin otak, perubahan metabolis regional, cacat motorik dan kognitif

Toleransi terbentuk secara cepat untuk efek-efek behavioral dan fisiologis.

Putus zat ditandai oleh kelelahan, depresi, ansietas, dan keinginan sangat kuat untuk memperoleh zat

Page 22: Gg zat, alkohol & rokok
Page 23: Gg zat, alkohol & rokok
Page 24: Gg zat, alkohol & rokok

Kerusakan memoriToleransi terbentuk secara cepat untuk kebanyakan efek (kecuali anti-kejang), karena perubahan pada reseptor.

Putus zat ditandai ansietas, keterangsangan, kegelisahan, insomnia, kegembiraan berlebih, kejang-kejang.Kerusakan memori

Page 25: Gg zat, alkohol & rokok

Perubahan dalam pengikatan dan fungsi reseptor dopamin; fungsi kognitif yang menurun; masalah-masalah psikiatris dan neurologis.

Toleransi sampai taraf tertentu terbentuk, namun sulit untuk diperkirakan.

Terdapat kerentanan yang meningkat terhadap kejang-kejang saat putus zat

Page 26: Gg zat, alkohol & rokok
Page 27: Gg zat, alkohol & rokok

Episode psikotik akut atau kronis, kilas balik atau mengalami kembali efek-efek dari zat lama sesudah penggunaannya.

Toleransi terbentuk secara cepat untuk efek-efek fisik dan psikologis.

Tidak terdapat bukti adanya putus zat

Page 28: Gg zat, alkohol & rokok
Page 29: Gg zat, alkohol & rokok
Page 30: Gg zat, alkohol & rokok

KELUHAN UTAMA

MurungGugupInsomniaAda komplikasi fisik akibat zat psikoaktifMungkin kecelakaan atau cedera akibat penggunaan zat psikoaktif

Page 31: Gg zat, alkohol & rokok

KELUHAN UTAMA (ljt--)

Mungkin juga dijumpai:Perubahan yg tdk dpt dijelaskan dlm perilaku, penampilan, atau fungsi

Penyangkalan penggunaan zat psikoaktifKeluhan adanya rasa nyeri atau langsung minta R/ narkotika atau obat lain

Problem hukum atau sosial akibat penggunaan zat psikoaktif (problem perkawinan, kehilangan pekerjaan)

Page 32: Gg zat, alkohol & rokok

KELUHAN UTAMA (ljt---)

Mungkin juga dijumpai G/ putus zat, misalnya:opiat: nausea, berkeringat, tremorsedativa: ansietas, tremor, halusinasistimulansia: depresi, murung

Keluarga mungkin mendahului minta pertolongan (misalnya, pasien mudah tersinggung, kehilangan pekerjaan)

Page 33: Gg zat, alkohol & rokok

Penggunaan yang berat/sering Penggunaannya menyebabkan kerugian fisik

(misalnya cedera), atau akibat sosial yang merugikan (mis. kehilangan pekerjaan)

Kesulitan pengendalian penggunaan zat Toleransi G/ putus zat (ansietas, tremor atau G/ lain

setelah berhenti menggunakan zat)

Page 34: Gg zat, alkohol & rokok

Gangguan penggunaan zat sering terdapat bersama-sama dengan gg penggunaan alkohol

Gejala ansietas atau depresi dapat terjadi. Lihat Gangguan Depresi

Page 35: Gg zat, alkohol & rokok

Tujuan Tujuan T/ T/ adalah abstinensiaadalah abstinensia Ps Ps & k& kelel hrs hrs memusatkan perhatian pd tujuan tsbmemusatkan perhatian pd tujuan tsb

Penghentian atau pengurangan penggunaan zat Penghentian atau pengurangan penggunaan zat menguntungkan kesehatan mental dan fisik menguntungkan kesehatan mental dan fisik

Penggunaan zat selama kehamilanPenggunaan zat selama kehamilan merugikan merugikan bayi dlm kandunganbayi dlm kandungan

Penggunaan i.v. Penggunaan i.v. risiko ter risiko tertulartular HIV, HIV, hepatitis atau penyakit lain yg menular melalui hepatitis atau penyakit lain yg menular melalui darah. Diskusikan sikap waspadadarah. Diskusikan sikap waspada (pakai kondom, (pakai kondom, jangan memakai ulang jarum suntik)jangan memakai ulang jarum suntik)

Pengendalian/penggunaan zat seringkali butuh Pengendalian/penggunaan zat seringkali butuh usaha bbrp kaliusaha bbrp kali ok/ sering kambuh ok/ sering kambuh..

Page 36: Gg zat, alkohol & rokok

BAGI YANG INGIN SEGERA BERHENTI MENGGUNAKAN ZAT : ENGGUNAKAN ZAT :

Tetapkan satu hari tanpa zat psikoaktif

Diskusikan strategi utk menghindari penggunaan zat psikoaktifzat psikoaktif (mis(misal:al:bagaimana menyikapi teman yg bagaimana menyikapi teman yg mshmsh menggunakan zat)menggunakan zat)

Identifikasi keluarga atau teman yg mendukung Identifikasi keluarga atau teman yg mendukung penghentian penggunaan.penghentian penggunaan.

Bicarakan Bicarakan G/G/ dan penatalaksanaan putus zat dan penatalaksanaan putus zat psikoaktif.psikoaktif.

Page 37: Gg zat, alkohol & rokok

BAGI YG HANYA UNTUK MENGURANGI PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF (ATAU JIKA PX TDK MAU BERHENTI)

Rundingkan sasaran yag jelas utk kurangi penggunaan zat psikoaktif (misalnya tidak lebih dari sebatang rokok ganja perhari, bebas ganja setiap minggu)

Diskusikan strategi utk menghindari atau mengatasi situasi risiko tinggi (misalnya situasi sosial, kejadian yg menyebabkan stres)

Perkenalkan prosedur pantau-diri dan perilaku penggunaan zat psikoaktif yg lebih aman (misalnya pembatasan waktu, pengurangan penggunaan)

Page 38: Gg zat, alkohol & rokok

BAGI YG BLM MAU MENGHENTIKAN/MENGURANGI PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF SEKARANG.

Jangan bersikap menolak (rejektif) atau menyalahkan.

Tunjukkan dengan jelas problem medis, psikologis dan sosial akibat penggunaan zat psikoaktif

Buatkan perjanjian utk menilai kembali kesehatan pasien dan mendiskusikan penggunaan zat psikoaktif

Page 39: Gg zat, alkohol & rokok

BAGI YG TDK BERHASIL BERHENTI ATAU YANG KAMBUH: Identifikasi dan beri penghargaan utk setiap keberhasilan Diskusikan situasi yg menyebabkan kekambuhan Kembali ke langkah yg lebih dini spt tsb diatas

Organisasi tolong diri (self-help), misalnya Narcotics Anonymus (NA) sering menolong.

NA adalah pertemuan rutin antara orang yg pernah mengalami gangguan akibat penggunaan narkotika (opiat), utk saling berbagi pengalaman dan perasaan dlm usahanya utk berhenti menggunakan opiat, serta saling memberikan dukungan utk tetap tdk menggunakan opiat.

Page 40: Gg zat, alkohol & rokok

Putus sedativa perlu diberi benzodiazepine (mis.nya chlordiazepoxide 25-50 mg sampai 4 kali sehari), tetapi pada Ps RJ perlu dipantau scr cermat. Putus sedativa yg yg berat (dg halusinasi atau iritabilitas otonom) mungkin perlu RI dan membutuhkan dosis antiansietas yg lebih tinggi.

Putus stimulansia, kokain atau opiat sangat menimbulkan penderitaan dan mungkin perlu pengawasan medis. Putus opiat kadang-kadang dpt diberi morfin, petidin, metadon, fentanyl atau kodein, dengan dosis diturunkan bertahap dalam 10-14 hari

Page 41: Gg zat, alkohol & rokok

Program konseling spesialistik untuk ketergantungan zat psikoaktif, bilamana ada harus dipertimbangkan.

Page 42: Gg zat, alkohol & rokok
Page 43: Gg zat, alkohol & rokok

Berubahnya fungsi dan struktur otak, terutama di bagian korteks pra-frontal (prefrontal cortex); gangguan kognitif, volume otak yang berkurang.

Toleransi timbul akibat peningkatan metabolisme pada hati, dan perubahan pada reseptor di otak.

Gejala putus zat meliputi: gemetar, terengah-engah, keletihan, agitasi, sakit kepala, mual, muntah, kejang-kejang, delirium tremens

Page 44: Gg zat, alkohol & rokok
Page 45: Gg zat, alkohol & rokok

KELUHAN UTAMA

murunggugupinsomniakomplikasi fisik (ulkus ventrikuli, gastritis, perlemakan hati, sirosis hepatis)kecelakaan atau cederadaya ingat atau konsentrasi yang menurun.

Page 46: Gg zat, alkohol & rokok

KELUHAN UTAMA (ljt--)

Mungkin juga dijumpai:Problem hukum dan sosial akibat penggunaan alkohol (masalah perkawinan, kehilangan pekerjaan)

Gejala putus alkohol (berkeringat, tremor, mual pada pagi hari, halusinasi).

Kadang-kadang pasien menyangkal atau tidak menyadari mempunyai problem dengan alkohol.

Keluarga mungkin terlebih dulu minta pertolongan (misalnya: karena pasien mudah tersinggung, kehilangan pekerjaan)

Page 47: Gg zat, alkohol & rokok

Penggunaan alkohol yang merugikan:Penggunaan alkohol yang berlebihan (jumlahnya tergantung standar setempat, misalnya minum lebih dari 6 kaleng bir sehari)

Penggunaan alkohol yang berlebihan menyebabkan gangguan kesehatan fisik (misalnya penyakit hepar, perdarahan, GI, gangguan psikologis (depresi atau ansietas) atau membawa pasien kepada konsekuensi sosial yang merugikan (misalnya kehilangan pekerjaan).

Page 48: Gg zat, alkohol & rokok

Ketergantungan alkohol Terus menggunakan alkohol walaupun merugikan Kesulitan dalam mengendalikan penggunaan alkohol Ada keinginan yang kuat untuk menggunakan alkohol Toleransi (minum alkohol dalam jumlah banyak tanpa

mengalami intoksikasi) Sindrom putus alkohol (ansietas, tremor, banyak

berkeringat setelah berhenti minum).

Page 49: Gg zat, alkohol & rokok

Pengurangan jumlah penggunaan alkohol mungkin diinginkan oleh beberapa pasien yang tidak sesuai dengan pedoman di atas.

Gejala ansietas dan depresi mungkin terdapat pada penggunaan alkohol berat. Jika hal tersebut terus berlangsung setelah masa abstinensia, lihat Gangguan Depresif - F32# dan Gangguan ansietas menyeluruh – F41.1.

Page 50: Gg zat, alkohol & rokok

Ketergantungan adalah suatu penyakit Ketergantungan adalah suatu penyakit dengan konsekuensi yang berat.dengan konsekuensi yang berat.Berhenti menggunakan alkohol atau Berhenti menggunakan alkohol atau mengurangi penggunaan alkohol akan mengurangi penggunaan alkohol akan menguntungkan fisik dan mental.menguntungkan fisik dan mental.Kebiasaan minum beralkohol dapat Kebiasaan minum beralkohol dapat merugikan bayi dalam kandungan.merugikan bayi dalam kandungan.Pada beberapa kasus penggunaan alkohol Pada beberapa kasus penggunaan alkohol yang merugikan tanpa ketergantungan, yang merugikan tanpa ketergantungan, minum secara terkendali atau mengurangi minum secara terkendali atau mengurangi jumlah yang diminum merupakan suatu jumlah yang diminum merupakan suatu tujuan.tujuan.

Page 51: Gg zat, alkohol & rokok

Bagi pasien dengan ketergantungan Bagi pasien dengan ketergantungan alkohol, alkohol, aabstinensia dari alkohol merupakan bstinensia dari alkohol merupakan tujuan. tujuan. Berhenti secara mendadak dapat Berhenti secara mendadak dapat menimbulkan menimbulkan G; G; putus alkoholputus alkoholperlu perlu pengawasan pengawasan medis.medis.Kekambuhan tering terjadi. Kekambuhan tering terjadi. MMinum secara terkendali atau berhenti inum secara terkendali atau berhenti minum minum seringkali baru tercapai setelah seringkali baru tercapai setelah berusaha berusaha beberapa kali.beberapa kali.

Page 52: Gg zat, alkohol & rokok

BAGI YANG INGIN SEGERA BERHENTI MENGGUNAKAN ZAT : ENGGUNAKAN ZAT :

Tetapkan satu hari untuk berhenti. Diskusikan strategi untuk menghindari atau

mengatasi situasi berisiko(mis: situasi sosial tertentu atau kejadian yang menimbulkan stres).

Buat rencana khusus untuk menghindari minum alkohol lagi (misalnya, cara menghadapi stres tanpa alkohol, cara menolak tawaran minum dari teman yang masih mempunyai kebiasaan minum alkohol).

Bantulah pasien mengidentifikasikan anggota keluarga atau teman yang dapat mendukung berhenti minum alkohol.

Bicarakan gejala dan penatalaksanaan putus alkohol.

Page 53: Gg zat, alkohol & rokok

BAGI PASIEN YANG BERTUJUAN HANYA MENGURANGI MINUM ALKOHOL (ATAU JIKA PASIEN TIDAK MAUBERHENTI MINUM

ALKOHOL):

Bicarakan satu sasaran yang jelas untuk mengurangi penggunaan alkohol (misalnya, tidak lebih dari 2 sloki whisky per hari atau 2 hari bebas alkohol setiap minggu).

Diskusikan strategi untuk menghindari atau mengatasi situasi dengan risiko tinggi (misalnya, situasi sosial, kejadian yang menyebabkan stres).

Perkenalkan prosedur pantau diri dan perilaku minum yang aman (misalnya, pembatasan waktu, minum diperlambat).

Page 54: Gg zat, alkohol & rokok

BAGI YG BLM MAU MENGHENTIKAN/MENGURANGI PENGGUNAAN ALKOHOL SEKARANG.

Jangan bersikap menolak (rejektif) atau menyalahkan.

Beri penjelasan tentang problem medis, psikologis dan sosial yang diakibatkan alkohol.

Buat perjajnjian untuk menilai kembali kondisi kesehatan dan penggunaan alkohol.

Page 55: Gg zat, alkohol & rokok

BAGI YG TDK BERHASIL BERHENTI

ATAU YANG KAMBUH: Cari dan beri penghargaan bagi setiap keberhasilan

pasien Bicarakan situasi yang menyebabkan kambuh. Mulai lagi dengan langkah lebih awal seperti

diatas. Kelompok tolong-diri (self-help), seperti

Alcoholics Anonymous, seringkali sangat menolong.

Alcoholics Anonymous (AA) adalah suatu pertemuan teratur antara

mereka yang pernah mempunyai problem kebiasaan minum

alkohol, untuk saling mengungkapkan perasaan, problem dan

saling memberi dukungan, agar tetap tidak

menggunakan alkohol untuk mengatasi suatu problem

Page 56: Gg zat, alkohol & rokok

Putus alkohol perlu diberi benzodiazepin jangka pendek, misalnya chlordiazepoxide 25-100 mg sekali atau dua kali sehari, akan tetapi pasien rawat-jalan harus dipantau dengan cermat. Putus alkohol yang berat (dengan halusinasi atau instabilitas saraf otonom) perlu rawat-inap dan dosis benzodiazepin yang lebih besar

Untuk mempertahankan abstinensia dari alkohol, Disulfiram (Antabuse) atau Metronidazol 3 kali sehari 500 mg dapat membantu pada beberapa kasus, tetapi penggunaan yang rutin tidak diperlukan .

Page 57: Gg zat, alkohol & rokok

Kalau dijumpai kelainan, rujuk kepada dokter spesialis yang sesuai

Page 58: Gg zat, alkohol & rokok
Page 59: Gg zat, alkohol & rokok
Page 60: Gg zat, alkohol & rokok

Zat Kimia Dalam Rokok

Page 61: Gg zat, alkohol & rokok
Page 62: Gg zat, alkohol & rokok

KELUHAN UTAMA

Pasien dapat mengeluh:Bau tak menyenangkan di mulutBatuk berdahakSering menderita infeksi saluran napasTekanan darah tinggiNyeri dadaProblem kesehatan jantungLetih, merasa kurang sehatBanyak perokok ingin berhenti merokok dan menyambut baik

bantuan untuk berhenti merokok.

Page 63: Gg zat, alkohol & rokok

Penggunaan yang merugikan:Terus menggunakan walaupun merugikan

Tak mampu menghentikan atau mengendalikan penggunaannya

Gejala putus tembakau

Page 64: Gg zat, alkohol & rokok

Beberapa perokok bisa ketergantungan tembakau (menggunakan tembakau dalam jumlah banyak, sukar mengendalikan penggunaan), tetapi semua pengguna tembakau akan memperoleh manfaat jika berhenti merokok.

Walaupun dalam jumlah kecil, penggunaan tembakau bisa merugikan. Yang paling penting adalah untuk menguranginya pada keadaan di bawah ini: wanita hamil anak dan remaja orangtua yang mempunyai anak kecil pasien dengan penyakit yang sangat dipengaruhi oleh

kebiasaan merokok (penyakit saluran napas, penyakit jantung, penyakit pembuluh darah).

Page 65: Gg zat, alkohol & rokok

Setiap penggunaan tembakau bisa Setiap penggunaan tembakau bisa merugikanmerugikan kesehatankesehatanPenggunaan tembakau pada Penggunaan tembakau pada kehamilan kehamilan dapat merugikan bayi yang dapat merugikan bayi yang dikandungdikandungBerhenti merokok akan Berhenti merokok akan meningkatkan meningkatkan kesehatan pada saat sekarang kesehatan pada saat sekarang maupun di maupun di kemudian hari.kemudian hari.

Page 66: Gg zat, alkohol & rokok

BAGI YANG INGIN SEGERA BERHENTI MENGGUNAKAN ZAT : ENGGUNAKAN ZAT :

Tetapkan satu hari tanpa rokok dan stop total. Penelitian membuktikan bahwa yang melakukan stop total lebih berhasil daripada yang behenti secara bertahap.

Diskusikan tentang situasi yang berisiko tinggi untuk mulai merokok lagi (misalnya bergaul dengan teman perokok)

Buat rencana khusus untuk menghindarkan merokok lagi (misalnya, bagaimana menolak tawaran rokok)

Nasihati tentang cara mengatasi ketagihan tembakau (misalnya, relaksasi, latihan fisik, mengalihkan perhatian pada berbagai kegiatan, teknik penatalaksanaan stres lainnya)

Identifikasi anggota keluarga atau teman yang mendukung berhenti merokok

Page 67: Gg zat, alkohol & rokok

BAGI PASIEN YANG BELUM MAU BERHENTI MEROKOK SEKARANG:

Jangan bersikap menolak (rejektif)

atau menyalahkan.Tunjukkan dengan jelas efek terhadap kesehatan saat ini maupun di kemudian hari, bila terus merokok.

Buat perjanjian untuk mendiskusikan status kesehatan dan perihal merokok.

Page 68: Gg zat, alkohol & rokok

JIKA TUJUANNYA HANYA UNTUK MENGURANGI MEROKOK (ATAU JIKA PASIEN TIDAK MAU BERHENTI

MEROKOK): Rundingkan sasaran yang jelas untuk

mengurangi merokok (misalnya tidak lebih dari 5 batang rokok sehari).

Diskusikan strategi untuk menghindari atau mengatasi situasi berisiko tinggi (misalnya, situasi sosial tertentu, kejadian yang menimbulkan stres).

Perkenalkan prosedur pantau-diri dan pola merokok yang terkendali (misalnya, membatasi waktu merokok, menunda merokok)

Program konseling kelompok mungkin bermanfaat.

Page 69: Gg zat, alkohol & rokok

Preparat nikotin (replacement therapy) mungkin dapat mengurangi gejala putus rokok.

Terapi simptomatik untuk mengatasi gejala nyeri kepala, gelisah, mual, sulit tidur.

Akan lebih efektif bila disertai dengan konseling untuk berhenti merokok.

Page 70: Gg zat, alkohol & rokok

PELAYANAN VOKASIONAL

PELAYANAN KELUARGA

PELAYANAN KESEHATAN

MENTAL

PELAYANAN MEDIS

PELAYANAN PENDIDIKAN

PELAYANAN HIV/AIDS, HCV, PMS

PELAYANAN PERUMAHAN

PELAYANAN LEGAL

KEUANGAN DAN KERJA

PELAYANAN RAWAT ANAK

ASSESSMENT INTAKE

RENCANA PERAWATAN

PERAWATAN BERLANJUT

(AFTERCARE)

FARMAKOTERAPI

MONITORINGURINE & DARAH

KELP. SELF HELP / PEER SUPPORT

TERAPI & KONSELING

MANAJEMEN KLINIS & KASUS

National Institute of Drug Abuse

Page 71: Gg zat, alkohol & rokok

1.Abstinensia atau penghentian total penggunaan NAPZA

2.Pengurangan frekuensi dan keparahan relaps3.Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi

adaptasi sosial

Page 72: Gg zat, alkohol & rokok

D ILAND AS KAN PAD A PE NE LITIAND ILAND AS KAN PAD A PE NE LITIAN

NATIO NAL INSTITUTE FO R D RUG ABUSENATIO NAL INSTITUTE FO R D RUG ABUSE (N ID A), U S A (N ID A), U S A

S E LAMA 75 TAH U NS E LAMA 75 TAH U N

Page 73: Gg zat, alkohol & rokok

Program harus dilandaskan pada realita dan bermakna bagi mereka yang ingin dijangkaunya.

Perkembangan respons seperti itu akan difasilitasi dengan menjamin

partisipasi kelompok sasaran dalam semua fase

perkembangan program dan pelaksanaannya.

Page 74: Gg zat, alkohol & rokok

TIDAK ADA SATU BENTUK TERAPI YANG SESUAI SEMUA INDIVIDU.

Penyesuaian setting perawatan, terapi, dan pelayanan bagi setiap masalah dan kebutuhan khusus individu sangat kritis bagi kesuksesannya untuk dapat kembali berfungsi produktif dalam keluarga, tempat kerja, dan masyarakat

1

NIDA, 2000

Page 75: Gg zat, alkohol & rokok

KEBUTUHAN GUNA MENDAPATKAN TERAPI HARUS SELALU TERSEDIA SEPANJANG WAKTU

Individu yang ketergantungan pada NAPZA mungkin tidak yakin mengenai kapan mereka bersedia di terapi.

Mengambil kesempatan saat mereka menyatakan siap adalah sangatlah penting.

Pasien bisa kehilangan kesempatan (sembuh) bila terapi tidak langsung tersedia saat dibutuhkan atau tidak langsung dapat diakses.

2

Page 76: Gg zat, alkohol & rokok

TERAPI YANG EFEKTIF HARUS MAMPU MEMENUHI BANYAK KEBUTUHAN INDIVIDU,

TIDAK SEMATA2 HANYA UNTUK MENGHENTIKAN KEBIASAAN MENGGUNAKAN

NAPZA

Terapi harus dapat menyelesaikan masalah penggunaan NAPZA dan masalah-masalah lain yang terkait seperti masalah kesehatan, psikologis, sosial, vokasional dan legal

3

Page 77: Gg zat, alkohol & rokok

RENCANA TERAPI HARUS SERING DIEVALUASI SECARA BERKESINAMBUNGAN DAN DIMODIFIKASI UNTUK MEYAKINKAN

BAHWA RENCANA TERSEBUT SUDAH SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PASIEN

Seorang pasien akan membutuhkan kombinasi berbagai komponen terapi selama masa perawatan dan pemulihan.

Selain konseling atau psikoterapi, seorang pasien seringkali akan membutuhkan Th/ medis lainnya, Th/ keluarga, pengarahan bagi orangtua, rehabilitasi vokasional dan pelayanan sosial dan legal lainnya.

Penting bahwa pendekatan perawatan sesuai dengan usia, jenis kelamin, latar belakang etnis dan budaya.”

4

Page 78: Gg zat, alkohol & rokok

MEMPERTAHANKAN PASIEN DALAM SATU PERIODE WAKTU YANG CUKUP LAMA

Lama terapi yang sesuai bagi setiap individu tergantung pada masalah dan kebutuhannya.

Penelitian menunjukkan bahwa bagi kebanyakan pasien,

ambang perbaikan yang bermakna dicapai pada sekitar 3 bulan dalam perawatan.

Setelah ambang ini dicapai, terapi tambahan dapat

memberikan kemajuan yang lebih baik menuju pemulihan. Karena orang seringkali meninggalkan perawatan secara

prematur, program perlu mencakup strategi untuk melibatkan dan menjaga pasien dalam terapi yang berkesinambungan.

5

Page 79: Gg zat, alkohol & rokok

KONSELING (INDIVIDU DAN/ATAU KELOMPOK), PSIKOTERAPI DAN TERAPI PERILAKU LAINNYA

MERUPAKAN KOMPONEN PENTING DARI TERAPI KETERGANTUNGAN YANG EFEKTIF.

Dalam terapi, pasien membahas isu-isu yang berkaitan dengan motivasi, ketrampilan untuk menolak penggunaan NAPZA, mengganti kegiatan penggunaan NAPZA dengan kegiatan-kegiatan yang konstruktif dan memuaskan tanpa NAPZA, dan memperbaiki kemampuan menyelesaikan masalah.

Terapi perilaku juga memfasilitasi hubungan interpersonal dan kemampuan individu untuk dapat berfungsi dalam keluarga dan komunitasnya.

6

Page 80: Gg zat, alkohol & rokok

OBAT ADALAH ELEMEN PENTING DALAM PENGOBATAN PADA BANYAK PASIEN, PERLU DIKOMBINASIKAN DENGAN KONSELING

DAN TERAPI PERILAKU LAINNYA.

Methadone efektif dalam membantu individu yang kecanduan heroin atau opiat untuk menstabilkan kehidupan mereka dan mengurangi penggunaan mereka.

Naltrexone efektif untuk beberapa pecandu opiat dan beberapa pasien dengan ketergantungan kepada alkohol.

Mereka yang kecanduan nicotine, produk pengganti nikotin atau obat oral (seperti bupropion) dapat efektif untuk membantu perawatan.

Terutama, pasien dengan gangguan kejiwaan, baik terapi perilaku dan obat dapat sangat penting

7

Page 81: Gg zat, alkohol & rokok

INDIVIDU-INDIVIDU YANG KETERGANTUNGAN ATAU MENYALAHGUNAKAN NAPZA YANG JUGA

BERSAMAAN DENGAN ITU MENGALAMI GANGGUAN JIWA (DUAL DIAGNOSIS) ATAU KOMPLIKASI MEDIK

HARUS DI TERAPI BERSAMA-SAMA SECARA

Karena gangguan adiktif dan mental sering terjadi pada satu individu, pasien dengan kondisi itu harus dinilai dan diterapi bagi kedua masalah tersebut, tidak mengesampingkan masalah gangguan jiwanya.

8

Page 82: Gg zat, alkohol & rokok

DETOKSIFIKASI MERUPAKAN TAHAPAN PERTAMA DALAM TERAPI KETERGANTUNGAN,

DAN BILA BERDIRI SENDIRI, DETOKSIFIKASI TIDAK AKAN MENGHASILKAN APA-APA

Detoksifikasi secara aman mengurus gejala fisik akut dari putus zat. Sementara detoksifikasi itu sendiri sangat jarang mencukupi untuk membantu memperoleh abstinensi (pantang) zat jangka panjang, bagi beberapa individu, detoksifikasi merupakan suatu tahap awal untuk memulai terapi ketergantungan.

9

Page 83: Gg zat, alkohol & rokok

TERAPI TIDAK HARUS VOLUNTARY (ATAS KEHENDAK SENDIRI) UNTUK BISA EFEKTIF.

Motivasi kuat dapat memfasilitasi proses terapi.

Sanksi atau dorongan dari keluarga, tempat kerja atau sistem peradilan kriminal dapat secara signifikan

meningkatkan kebolehjadian mereka mau masuk perawatan dan tingkat retensi serta kesuksesan intervensi perawatan NAPZA.

10

Page 84: Gg zat, alkohol & rokok

PENGGUNAAN NAPZA YANG MUNGKIN TERJADI SELAMA PROSES TERAPI PERLU DIMONITOR SECARA TERUS

MENERUS.

Kembali menggunakan NAPZA dapat terjadi selama dalam perawatan.

Tujuan monitoring penggunaan NAPZA dan alkohol pada pasien selama dalam perawatan, misalnya menggunakan tesa urine atau

tes lain, dapat membantu pasien menahan dorongan kembali penggunaan NAPZA.

Monitoring seperti itu dapat juga memberikan bukti awal penggunaan NAPZA pada pasien sehingga rencana terapi pasien dapat disesuaikan kembali.

Umpan balik kepada pasien yang positif menggunakan NAPZA, adalah elemen penting untuk memonitor pasien.

11

Page 85: Gg zat, alkohol & rokok

PROGRAM PERAWATAN HARUS MENYEDIAKAN TEST UNTUK HIV/AIDS, HEPATITIS B DAN HEPATITIS C, TUBERCULOSIS DAN PENYAKIT MENULAR LAIN, DAN KONSELING UNTUK

MEMBANTU PASIEN MEMODIFIKASI ATAU MENGUBAH PERILAKU YANG MELETAKKAN DIRI MEREKA ATAU ORANG

LAIN DALAM RISIKO INFEKSI.

Konseling dapat membantu pasien menghindari perilaku berisiko tinggi. Konseling juga dapat membantu orang yang sudah

terinfeksi untuk dapat mengobati penyakit mereka.

12

Page 86: Gg zat, alkohol & rokok

PEMULIHAN DARI KETERGANTUNGAN NAPZA DAPAT MERUPAKAN PROSES JANGKA PANJANG

DAN SERING MENUNTUT BEBERAPA EPISODE PERAWATAN.

Sebagaimana halnya dengan penyakit yang kronis, kekambuhan dapat saja terjadi selama atau setelah episode perawatan.

Individu yang ketergatungan mungkin membutuhkan perawatan yang lebih lama dan beberapa kali episode perawatan untuk mencapai abstinensi jangka panjang dan untuk dapat kembali berfungsi secara penuh.

Partisipasi dalam program tolong diri selama dan setelah perawatan sangat membantu dalam mempertahankan abstinensia

13

Page 87: Gg zat, alkohol & rokok