Upload
lisaprihastari
View
42
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
etika penelitian pada manusia dan hewan
Citation preview
Etika Penelitian
S2 IKG KOMUNITAS
Metodologi Penelitian
International EthicalGuidelines for Biomedical
Research Involving :
HUMAN SUBJECTSHUMAN SUBJECTS
Etika Penelitian Biomedis
Disusun oleh :The Council for International Organizations of Medical Sciences (CIOMS) kolaborasi dengan
the World Health Organization (WHO)
Metodologi Penelitian
• Usulan dibuat mulai tahun tahun 1982 1992 (Geneva) Dibuat pertama kali Pedoman Etika Penelitian untuk Subyek Manusia.
• Berisikan Pedoman dari Point 1-15• Revisi terakhir pada tahun 2002 menjadi 21 Point
Metodologi Penelitian
Pedoman 1
• Penelitian dapat dibenarkan secara Etis jika:
• menghormati dan melindungi, dan adil untuk, subyek penelitian itu
• secara moral dapat diterima dalam masyarakat di mana penelitian dilakukan
• Memberikan Manfaat atau keuntungan bg subyek penelitian
Pedoman 2-3
• Pembentukan Komite Peninjau Etik• Komite peninjau etik dapat berfungsi di
kelembagaan lokal,regional, atau tingkat nasional, dan dalam beberapa kasus di tingkat internasional.
• Semua penelitian multidisiplin termasuk melalui organisasi yang mensponsori harus sepertujuan Komite Peninjau Etik di wilayah penelitian akan dilakukan
Pedoman 4-7
• PEDOMAN 4: INFORMED CONSENT INDIVIDU
• PEDOMAN 5: INFORMASI ESENSIAL UNTUK CALON SUBYEK PENELITIAN
• PEDOMAN 6: KEWAJIBAN PENELITI BERKENAN DENGAN INFORMED CONSENT
• PEDOMAN 7: BUJUKAN UNTUK BERPARTISIPASI
Pedoman 8-9
• For all biomedical research involving human subjects, the investigator must ensure that potential benefits and risks are reasonably balanced and risks are minimized.
• Misalnya penelitian yang melibatkan TAWANAN penjara harus menggunakan low risk standart
Pedoman 10-12
Pedoman 13-17
Pedoman 18-19
Peneliti Harus Melindungi KERAHASIAAN DATA Penelitian subyek Subyek Yang Menderita Cedera Tak Disengaja Berhak Menerima
Finansial Atau Lainnya Sebagai Ganti Rugi Setara Untuk Kecacatan & Ketidakmampuan Sementara Atau Permanen
Dalam Kasus Kematian, Tanggungan Berhak Menerima Kompensasi Hak Untuk Kompensasi Dapat Ditiadakan
Pedoman 20-21
YESSS!
Apakah penelitian dengan menggunakan hewan mempunyai ethical conduct?
• Suatu penelitian yang dilakukan pada obyek hewan memiliki resiko
• Resiko semacam ini harus tetap diperhitungkan bukan berdasarkan kepentingan peneliti atau institusi peneliti semata, tetapi berdasarkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi hewan yang diteliti dan sumbangsihnya terhadap ilmu pengetahuan.
Pe d o m a n K e l a y a k a n E t i k P e n g g u n a a n H e w a n I P B , 2011
Kebutuhan penggunaan hewan coba untuk mengungkap peristiwa-
peristiwa yang terjadi
secara in vivo pada penelitian,
demikian juga hewan
yang digunakan
dalam pengajara
n
Norma yang
disepakati bersama
yang digali tidak saja
dari keyakinan
umat beragama melainkan juga dari
sistem nilai sosial
budaya yang hidup
dalam masyarakat
Pembentukan Komisi
Bioetik Nasional (KBN) & Komisi
Nasional Etik
Penelitian Kesehatan
Keputusan Bersama Menteri Negara Riset dan
Teknologi No 108/M/Kp/IX/2004,
Menteri Kesehatan No
1045/Menkes/SKB/IX/2004 dan
Menteri Pertanian No
540.1/Kpst/OT.160/9/2004 Pe d o m a n K e l a y a k a n E t i k P e n g g u n a a n H e w a n I P
B , 2011
Kaidah 3 R / Three R Principle(Russell & Burch, 1959)
Kaidah tentang penggunaan hewan dalam penelitian diharapkan dan pada
hakikatnya berintikan bahwa: ReplacementPenggunaan hewan
coba selayaknya mendapat perhatian
dalam upaya mencari
penggantinya
ReductionPengurangan jumlah
penggunaanya sampai pada batas jumlah yang
masih bisa dianalisis secara statistik
RefinementPerbaikan penanganan terhadap hewan yang digunakan untuk mengurangi dampak yang
dapat menimbulkan rasa nyeri dan membuat stress
• Penelitian harus menggunakan hewan percobaan yang sehat dan berkualitas sesuai dengan materi penelitian.
• Hewan tersebut dikembang-biakkan dan dipelihara lingkungan yang terkontrol
• Tujuannya adalah untuk mendapatkan defined laboratory animals sehingga sifat genotipe, fenotipe (efek maternal), dan sifat dramatipe (efek lingkungan terhadap fenotipe) menjadi konstan.
• Hal itu diperlukan agar penelitian bersifat reproducible, yaitu memberikan hasil yang sama apabila diulangi pada waktu lain, bahkan oleh peneliti lain.
• Penggunaan hewan yang berkualitas dapat mencegah pemborosan waktu, kesempatan, dan biaya.
Endi Ridwan. Etika Pemanfaatan Hewan Percobaan dalam Penelitian Kesehatan. J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 3, Maret 2013
• Di dalam protokol penelitian harus dijelaskan secara rinci berbagai hal berikut:
• Cara pemilihan, strain, asal hewan, aklimatisasi, pemeliharaan, tindakan yang direncanakan, (termasuk tindakan untuk meringankan/mengurangi rasa nyeri dan meniadakan penderitaan hewan), pihak yang bertanggung jawab terhadap perawatan hewan, dan cara menewaskan, serta cara membuang kadaver.
• Uraian perlakuan pada hewan percobaan dapat dianalogikan sebagai informed consent bagi hewan dan menjadi penilaian dalam etika penelitian yang menggunakan hewan coba.
Endi Ridwan. Etika Pemanfaatan Hewan Percobaan dalam Penelitian Kesehatan. J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 3, Maret 2013
• Penelitian dengan hewan coba harus memperhatikan prinsip (Freedom) yaitu:
• Bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa nyeri-trauma dan penyakit, bebas dari ketakutan dan stress jangka panjang, bebas mengekspresikan tingkah laku alami, diberikan ruang dan fasilitas yang sesuai (pengayaan lingkungan yang sesuai).Endi Ridwan. Etika Pemanfaatan Hewan Percobaan dalam Penelitian Kesehatan. J Indon Med
Assoc, Volum: 63, Nomor: 3, Maret 2013
Dokumen internasional mengenai etik penelitian yang mengikutsertakan hewan sebagai subyek di banyak negara
Guide for The Care and Use Laboratory
Animals, Edisi 8, 2011
Guide for The Care and Use of Agricultural
Animals in Research and Teaching. Federation of
Animal Science Societies Third Edition, 2010
Guidelines of the care and use of Animals
of Scientific purposes, National Advisory
Committee Laboratory Animal Research, 2004
Universal Declaration for The Welfare of Animals, 2003
International Guidelines for
Biomedical Research
Involving Human Subjects, 2002
Institutional Animal Care and Use
Committee Guidebook, OLAW 2nd edition, 2002
Helsinki Declaration, World Medical Association Declaration of Helsinki. Ethical Principles for Medical Research
Involving Human Subjects. Bulletin of the World Health Organization 79 (4), 2001
World Health Organization Operational
Guidelines for ethical committees that review
biomedical research. Geneva: World Health
Organization, 2000
Pe d o m a n K e l a y a k a n E t i k P e n g g u n a a n H e w a n I P B , 2011
• Hanya hewan yang diperoleh secara legal yang boleh digunakan sebagai hewan coba.
• Anesthesi/pembiusan yang memadai harus dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri selama tindakan operatif. Bila penelitian diperlukan lagi setelah lepas anesthesi, harus digunakan cara yang baik untuk mengurangi rasa sakit menjadi sekecil mungkin.
• Perawatan pasca operasi terhadap hewan coba hendaknya sedemikian rupa sehingga mengurangi rasa tidak nyaman dan rasa nyeri.
• Bila hewan coba tersebut digunakan pembelajaran, tindakan tersebut harus dilakukan di bawah supervisi langsung oleh komisi pembimbing atau oleh dokter hewan yang berpengalaman. Peraturan untuk pemeliharaan hewan berlaku juga terhadap hewan coba untuk penelitian.
Pe d o m a n K e l a y a k a n E t i k P e n g g u n a a n H e w a n I P B , 2011
Dokumen internasional
dilengkapi Kode Etik
Dokter Hewan Indonesia
Undang-undang Republik Indonesia no. 18 Tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan (Pasal-pasal Bab VI
Pasal 66, Bab VII Pasal 71, Pasal 74)
Rambu-rambu
sebagai peneliti,
sehingg
a peneliti
an tidak
merugikan
hewan
Pe d o m a n K e l a y a k a n E t i k P e n g g u n a a n H e w a n I P B , 2011
Kepada siapasajakah tanggung Jawab Peneliti?Terhadap proses penelitian yang memenuhi baku ilmiah
Terhadap hasil penelitian yang memajukan ilmu pengetahuan sebagai landasan kesejahteraan manusiaKepada masyarakat ilmiah yang memberi pengakuan di bidang keilmuan peneliti tersebut sebagai bagian dari peningkatan peradaban manusia Bagi kehormatan lembaga yang mendukung pelaksanaan penelitiannya
Peraturan Kepala LIPI No.6/E/2013
Kode Etika dalam Penelitian1. Peneliti membaktikan diri pada pencarian
kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia.Dalam pencarian kebenaran ilmiah Peneliti harus menjunjung sikap ilmiah, yaitu:a. kritis yaitu pencarian kebenaran yang terbuka
untuk diuji;b. logis yaitu memiliki landasan berpikir yang masuk
akal dan betul; danc. empiris yaitu memiliki bukti nyata dan absah.
2. Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku,
Bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia
3. Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya.
Peneliti berbuat untuk melaksanaan penelitian dengan asas manfaat baik itu berarti:a. Hemat dan efisien dana dan sumber daya lain;b. Menjaga peralatan ilmiah dan alat bantu lain,
khususnya peralatan yang mahal, tidak dapat diganti, dan butuh waktu panjang untuk pengadaan kembali agar tetap bekerja baik; dan
c. menjaga jalannya percobaan dari kecelakaan bahan dan gangguan lingkungan
Terima Kasih