111
ETIKA PROFESI MARKETING syam dhany wakhyudhy

Etika Marketing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Etika Marketing

ETIKA PROFESI MARKETING

syam dhany wakhyudhy

Page 2: Etika Marketing

INFLUENCE

Page 3: Etika Marketing

INFLUENCE

Page 4: Etika Marketing

PENGERTIAN ETIKA

Etika merupakanfalsafah moral danpedoman cara hidupyang benar dipandang dari sudut budaya, susila dan agama (Mien Uno)

Page 5: Etika Marketing

PENGERTIAN MORALITAS

SISTEM / NILAI TENTANG BAGAIMANA KITA HARUS HIDUP SECARA BAIK SEBAGAI INDIVIDU (MANUSIA)

Page 6: Etika Marketing

NORMA & KAIDAH

Suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman atau patokan tertentu bagi setiap individu atau masyarakat untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah disepakati bersama..

Page 7: Etika Marketing

ETIKET

Etiket berasal dari bahasa Perancis yakni Etiquette yang berarti kartu undangan yang digunakan Raja Perancis mengadakan pertemuan resmi.

Etiket adalah aturan sopan santun yang disetujui masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan

Page 8: Etika Marketing

PERBEDAAN ETIKA & ETIKET

Etika : niat, apakah perbuatanitu boleh dilakukan atau tidaksesuai pertimbangan niat baikatau buruk sebagai akibatnya

Etiket : menetapkan cara, untuk melakukan benar sesuaiyang diharapkan

Etika : nurani (bathiniah) bagaimana bersikap etis danbaik yang sesungguhnya timbuldari kesadaran dirinya

Etiket: formalitas (lahiriyah), tampak dari luarnya penuhdengan sopan santun dankebaikan.

Page 9: Etika Marketing

Etika : bersifat absolut, artinyatidak dapat ditawar –tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapatpujian dan yang salah harusmendapat sanksi

Etiket : bersifat relatif, yang dianggap tidak sopan dalamsuatu kebudayaan daerahtertentu belum tentu ditempatdaerah lainnya

Etika : berlakunya, tidaktergantung pada ada atautidaknya orang lain yang hadir.

Etiket: hanya berlaku, jika adaorang lain yang hadir, dan jikatidak ada orang lain makaetiket itu tidak berlaku

Page 10: Etika Marketing

ETIKA PROFESI

Page 11: Etika Marketing

PENGERTIAN PROFESI

Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian

Page 12: Etika Marketing

Pengertian Profesional

Orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengadalkan keahlian.

Seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menuntut keahlian, sementara orang lain melakukannya sekedar hobby

Page 13: Etika Marketing

Ciri – ciri Profesi

Adanya pengetahuan khusus

Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi

Mengabdi pada kepentingan masyarakat

Ada izin khusus untuk bisa menjalankan suatu profesi

Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi

Page 14: Etika Marketing

ETIKA MARKETING

Page 15: Etika Marketing

Sifat Dasar & Kepribadian Marketing

1. Mempunyai keinginan dan minat untukmelayani konsumen dengan baik danmenyenangkan.

2. Disiplin, jujur, dan bertanggung jawab atassegala tindakannya.

3. Senang bergaul, sabar, ramah – tamah, periang dan tidak mudah tersinggung.

Page 16: Etika Marketing

4. Mempunyai pemikiran yang sehat dan bijaksana sebagai dasar untuk dapat bertindak yang cepat dan tepat.

5. Mempunyai kemauan yang keras, ulet, dan tidak mudah putus asa atau menyerah

6. Pandai beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga.

Sifat Dasar & Kepribadian Marketing

Page 17: Etika Marketing

Personal Attributes

Memberikan kepuasan dalam pelayanan

Pelayanan yang sopan dan cepat

Memberikan bantuan yang diperlukan

Memenuhi permintaan sesuai keinginannya

Ramah tamah Profesionalisme

Page 18: Etika Marketing

Smile

Bearing

Behavior

Tone and Inflection of Voice

Pronunciation

Handshake

Poise State of health

Clothing and appearance

Manners and mannerism

Daily Grooming check

Maturity

Be

Professional

Please !!

Personal Attributes

Page 19: Etika Marketing

ETIKET KOMUNIKASI

Page 20: Etika Marketing

BASA BASI

Page 21: Etika Marketing

BASA - BASI

Mengapa harus berbasa – basi, basa –basi tak ubahnya kata pembuka dalam satu karangan. Bayangkan saja kalau dalam suatu percakapan, anda langsung masuk keinti persoalan.

Page 22: Etika Marketing

Do & don’t dalam basa – basi

1. Do ( obrolkan hal – hal dan kejadian umum sehari – hari)

2. Don’t ( jangan berbasa – basi dengan berlebih –lebihan)

BASA - BASI

Page 23: Etika Marketing

Resep manjur untuk berbasa - basi

Bicarakan apa yang disenangi oleh lawan bicara.

Berbasa – basi cukup dimulai dengan sapaan “halo” atau “selamat pagi” plus seulas senyum dibibir.

Perhatikan porsi basa –basi anda

Page 24: Etika Marketing

BERKENALAN

Pertemuan pertama akan melahirkan kesan atau imej tertentu pada masing –masing individu yang saling berkenalan

Page 25: Etika Marketing

Yang Wajib dilakukan Saat Berkenalan Ucapkan nama dengan

jelas

Lakukan kontak mata

Jabat tangan dengan erat

Page 26: Etika Marketing

Kenalkan Perkenalkan pria kepada

wanita

Wanita diperkenalkan kepada pria bila pria tersebut orang penting, misalnya guru.

Dahulukan orang yang lebih tua atau memiliki jabatan sewaktu memperkenalkan seseorang.

Page 27: Etika Marketing

Duduk atau Berdiri Umumnya dalam

budaya barat, wanita yang sedang duduk tidak wajib berdiri ketika bersalaman.

Di budaya kita, sebaiknya berdirilah sebentar pada saat diperkenalkan dan bersalaman.

Ketika ada yang berpamitan, berdirilah sejenak untuk menyalaminya.

Page 28: Etika Marketing

Do & Don’t

Melakukan perkenalan ditempat yang ramai.

Asal “tabrak” saja melontarkan pertanyaan yang terlalu pribadi.

Jangan langsung menawarkan diri untuk datang kerumah atau mengajak keluar bagi lawan jenis

Page 29: Etika Marketing

MENYAPA

Dalam Menyapa, gunakan sebutan yang pas pada waktu dan tempat misalnya bapak

atau Ibu

Page 30: Etika Marketing

BERKOMENTAR

Memberikan komentar itu tak ubahnya melempar kritik. Jadi ingatlah, sebelum

anda mengomentari sesuatu hal, sebaiknya bercermin dalu. Apakah komentar anda

terhadap orang lain sudah dilakukan pula oleh diri sendiri?

Page 31: Etika Marketing

Tips Berkomentar

Berhati – hatilah dalam memilih kata.

Jangan mencoba untuk menggunakan bahasa tulis jika anda tidak menguasai bahasa tulis.

Dalam keadaan terdesak sebaiknya tetap berikan komentar dengan cermat.

Page 32: Etika Marketing

MENANGANI EMOSI NEGATIF

Bila sedang naik darah, berusaha bersikaptenang memang bukan perkara mudah.

Namun ini perlu dilakukan, agar anda dapatmenjernihkan pikiran dan menyampaikan

amarah dengan efektif.

Page 33: Etika Marketing

Yang Harus dilakukan Kalau Sedang Emosi

Samakan dulu persepsi andadengan orang yang akan anda tegur

Jangan asal saja melontarkan emosi

Salurkan emosi dengan berdoa, mendengar musik dll.

Tidak ada salahnya untukmengenali latar belakang orangyang akan anda “marahi”.

TIDAK ADA ISTILAH MARAH

Page 34: Etika Marketing

Perlakuan Khusus untuk orang-orang khusus

Tipe pemarah / dengan menegursecara halus

Tipe yang mudahtersinggung/berkatalahseperlunya

Tipe perasa/pikirkan kata-katayang akan anda ucapkan denganbaik

Tipe Pede/ anda bisa memarahitanpa perlu berhati-hati

Tipe cuek/ gunakan nada yang tegas dan lugas

Page 35: Etika Marketing

MEMOTONG PEMBICARAAN

Untuk menyela pembicaraan seseorang, anda bisa memotong dengan kalimat, “Maaf Saya

sela sebentar.” tapi dilarang memotong orang sedang berbicara didepan umum

dalam forum formal.

Page 36: Etika Marketing

Yang Harus diPerhatikan saat Memotong Pembicaraan

Jangan serba mendadak dan asalpotong saja.

Jangan memotong pembicaraandengan nada bicara yang tinggi agar terkesan tidak memaksakankehendak.

Pertimbangkan apakah tindakananda akan merusak suasana atautidak.

Upayakan saling mengisi bukansaling memotong

Page 37: Etika Marketing

MENGHADAPI ORANG YANG SULIT

Apa yang terjadi jika suatu hari anda menghadapi bos, rekan kerja atau

siapa saja yang hanya bisa menyalahkan orang lain, bersikap

dingin, masa bodoh, tidak mau dikritik, hanya mau dipuji dan selalu maunya

menang sendiri.

Page 38: Etika Marketing

Anda Jadi Bawahannya

Cobalah menghadap atasanbaik-baik, mintalah petunjukdarinya untuk menigkatkankinerja. Kalau berulang kali tidak dipedulikan, tidak adasalahnya menghadap atasanramai – ramai. Kalau masihbegitu ajukan permasalahan inipada atasan yang lebih tinggi.

Page 39: Etika Marketing

Kalau anda jadi atasannya ??

Page 40: Etika Marketing

Berakrab – akrab dengan Lawan Jenis

Membuka percakapan dengan sesama jenis biasanya tidak ada masalah.

Masalah baru muncul bila menghadapi lawan jenis. Rasa grogipun muncul

tanpa diundang.

Page 41: Etika Marketing

Langkah Jitu Menjalin Percakapan dengan Lawan Jenis

1. Stop rasa minder, takut ataupun segan.2. Bicarakan topik yang sama-sama diminati atau

yang menghubungkan anda dengannya.3. Ingatlah suatu percakapan adalah komunikasi dua

arah.4. Jangan langsung bertanya masalah pribadi.5. Biarkan semuanya mengalir dengan wajar6. Bicaralah dengan nada yang agak direndahkan.

Page 42: Etika Marketing

Berbicara dengan Efektif

Cara kita berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain memperlihatkan bagaimana pribadi kita sebenarnya.

Page 43: Etika Marketing

8 langkah bicara dengan efektif1. Rangkai kata – kata dengan baik2. Sesuaikan volume suara saat berbicara3. Perhatikan nada suara4. Sesuaikan kecepatan dan gaya bicara5. Perhatikan siapa yang anda ajak bicara.6. Sikap duduk, berdiri, pandangan mata, tak boleh

dilupakan7. Gerak tangan dan tubuh yang tepat akan

membantu penyampaian maksud anda.8. Bila anda tidak sedang berbicara didepan umum

lakukan pembicaraan dua arah

Page 44: Etika Marketing

Bicara dengan Rekan Bisnis

Lakukan hal yang sama seperti saat anda membangun pembicaraan yang efektif.

Yang perlu diperhatikan, pastikan bahwa apa yang anda ucapkan selalu bermakna. Posisikan diri sebagai rekan bisnis yang aktif, tapi tidak mendominasi pembicaraan.

Page 45: Etika Marketing

Berbicara didepan Umum Kuasai Topik dengan baik.

Pastikan anda tahu siapa pendengar yang datang.

Harap diingat sikap, mimik dan gerkan saat berbicara (body Language)

Lakukan persiapan mental dan latihan

Perhatikan penampilan fisik anda.

Page 46: Etika Marketing

Berbicara dalam Kelompok

Delapan langkah bicara efektif masih tetap menjadi kuncinya.

Dengarkan dulu pembicaraan orang lain dengan seksama, agar anda tahu duduk persoalannya.

Jadilah pendengar yang baik kecuali jika diminta mengeluarkan pendapat.

Bila ingin berpendapat , lakukanlah dengan sopan, disaat yang tepat.

Page 47: Etika Marketing

Continue

Tidak usah mencari masalah diluar agenda yang telah ditentukan

Jangan memotong pembicaraan dan terjebak dalam gurauan yang tidak pada tempatnya.

Page 48: Etika Marketing

Berkata Tidak

Terkadang kita menerima suatu pekerjaan dengan berat hati atau berbicara berputar – putar untuk

menolaknya. Hati anda galau dan mulut terasa terkunci.

Page 49: Etika Marketing

Tips Berkata Tidak

Tolaklah dengan senyuman manis dan tutur kata yang menyenangkan.

Kalau tidak bisa secara langsung tolak dengan cara menghindar.

Page 50: Etika Marketing

Mengkritik & di Kritik

Apapun bentuknya, kritik harus bertujuan untuk memperbaiki kualitas seseorang. Kritik yang bersifat objektif, membangun dan mungkin memberi usulan solusi dari suatu masalah.

Page 51: Etika Marketing

TEKNIK MENGKRITIK

Perhatikan siapa yang anda kritik

Jangan ucapkan dengan nada tinggi

Jangan ucapkan kritik dihadapan orang banyak

Perhatikan situasi

Ketahui keseluruhan duduk persoalan dengan baik.

Page 52: Etika Marketing

Tips Berguna Saat Mengkritik

Tidak semua orang mampu menangkap beberapa kritik sekaligus dengan cepat.

Sila mengkritik sesuatu, sebutkan terlebih dahulu sisi positifnya baru sisi negatifnya.

Page 53: Etika Marketing

Menerima Kritik

Coba endapkan dulu perasaan yang makin membara untuk beberapa saat

Bila anda tidak setuju, berikan argumentasi dengan mengajukan logika dan kenyataan.

Jangan langsung apriori dan menyangkal kritik yang dilontarkan orang lain.

Page 54: Etika Marketing

ETIKA DIRI

Page 55: Etika Marketing

Memahami Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh dapat mengungkapkan perasaan Anda yang sesungguhnya. Oleh karena itu

pastikan bahasa tubuh anda sesuai dengan kata-kata yang anda ucapkan.

Page 56: Etika Marketing

Bahasa Tubuh ( Body Language )

Body language adalah gerakan - gerakan yang dilakukan seseorang ketika berkomunikasi dengan orang lain.

Page 57: Etika Marketing

Kunci Mengasah Bahasa Tubuh

Kenali penampilan, perilaku dan kebiasaan anda sendiri.

Pelajari dan perbaiki sikap dan gerakan standar yang memberi nilai plus saat anda berkomunikasi.

Bersikaplah tenang dan logis, baik tutur kata maupun sikap.

Cermati bahasa tubuh yang berkaitan dengan adat kebiasaan setempat.

Page 58: Etika Marketing

Sikap Tubuh

Sikap duduk Anda mempengaruhi penilaian orang terhadap Anda.ini juga sangat

berpengaruh pada kesehatan anda sendiri.

Page 59: Etika Marketing

Memberi Kesan yang Baik Saat Duduk

Duduklah tegak dan tidak merosot dikursi, dalam posisi miring atau segaris dengan kedua kaki merapat.

Saat duduk letakkan tas anda disamping kiri kursi atau belakang sandaran kursi.

Page 60: Etika Marketing

Disebelah Mana tamu Anda duduk

Bila Anda menerima tamu, persilahkan tamu anda duduk disebelah kanan.

Duduklah sejajar dengan tamu.

Page 61: Etika Marketing

Yang harus Diperhatikan saat Anda duduk

Duduk mengangkat atau menumpangkan kaki tidak dilarang. Tapi jangan sampai kaki atau alas sepatunya terlihat.

Duduklah dengan sikap tegak, rentang paha tidak melebihi lebar pinggul.

Page 62: Etika Marketing

Berdiri Sempurna

Berdirilah dalam posisi tegak.

Tarik bahu anda agar tidak menutup tubuh anda.

Atur posisi kedua kaki yang nyaman untuk menopang tubuh anda

Page 63: Etika Marketing

Berjalan yang Baik Ayunkan langkah kaki dengan

sewajarnya, jangan terlalu melebar atau terlalu menyempit.

Upayakan kedua kaki anda menapak ketanah dengan mantap.

Arahkan pandangan mata kedepan.

Lakukan “Merak Berjalan” pada saat anda berjalan didepan umum

Page 64: Etika Marketing

Berpeluk Cium Saat Berjabat Tangan

Peluk Cium saat berjabat tangan adalah pertanda kedekatan yang sudah jadi

pemandangan biasa. Tapi, bukan berarti semua orang terbiasa dengan hal ini.

Page 65: Etika Marketing

Tips & Trik

Perhatikan benar – benar Bahasa tubuhnya. Tak perlu ragu melakukannya bila ia terlihat tak canggung dan memiliki keinginan yang sama.

Dalam situasi formal, yang lebih tua atau seniorlah yang melakukan peluk cium terlebih dahulu.

Page 66: Etika Marketing

Continue

Jangan terburu-buru menghapus noda lipstik dengan tangan. Ini akan menimbulkan perasaan tak enak dihati orang yang baru mencium anda.

Bila tidak ingin peluk cium. Anda bisa menahan jabat tangan dengan mengenggamnya dengan hangat.

Bersalamlah dengan mengatupkan kedua telapak tangan anda sambil sedikit mengangguk atau mengangkat kedua telapak tangan anda agak tinggi.

Page 67: Etika Marketing

ETIKET

BERBUSANA

Page 68: Etika Marketing

Memadukan Busana

Punya busana sedikit bukan berarti tak bisa tampil gaya. Mix and match koleksi yang

ada untuk mendapatkan penampilan baru

Page 69: Etika Marketing

Tips Berbusana Yang terbaik, penuhi tiga syarat

utamanya: sederhana, serasi dansopan.

Perhatikan tata rias, tata rambut, sepatu dan aksesoris anda.

Sesuaikan dengan waktu, cara dantempat acara.

Kenali kelebihan & kekurangan tubuhanda

Sesuaikan dengan umur, profesi danstatus sosial anda.

Sesuaikan dengan pribadi anda

Page 70: Etika Marketing

Super basic Wardrobeo 1 rok lurus selutut warna hitamo 1 rok panjang hitamo 1 celana panjang warna hitamo 1 celana jeanso I blazer hitam yang simpleo 1 kemeja putiho 1 blus hitamo 1 atasan rajut polos tanpa kerah o 1 gaun hitam polos selututo 1 scarf batik berukuran lebar

Page 71: Etika Marketing

Aksesoris

Fungsi aksesoris:

1. Melengkapi

2. Menghiasi

3. Melengkapi & menghiasi

Page 72: Etika Marketing

Mengenakan Batik & Tenun Ikat

Batik atau tenun Ikat dengan warna – warna yang lembut, seperti krem, hijau pupus, hitam putih,

cocok dipakai pada kesempatan pagi hari. Warna ngejreng untuk sore hari & warna gelap untuk

malam hari

Page 73: Etika Marketing

Continue

Kenakan bahan yang tidak mengkilap untuk acara dipagi atau siang hari.

Batik prada atau tenun ikat dengan bahan mengkilap berkesan mewah jika dipakai malam hari

Page 74: Etika Marketing

Busana Kerja

Berbusanalah dengan sopan, sederhana, rapi dan bersih

Page 75: Etika Marketing

Busana Kerja vs Suasana Kantor

Formal: kenakan busana three piece yang terdiri atas blazer/jas, hem/atasan dan rok/celana panjang.

Semi formal: paduan celan panjang atau rok rapi dengan blus/kemeja berpotongan tailored.

Kasual : kenakan busana kasual, tapi tetap pada kesopanan.

Page 76: Etika Marketing

Sepatu

Mau tampil keren dari ujung rambut sampai ujung kaki, jangan sepelekan

masalah sepatu

Page 77: Etika Marketing

Jurus Memilih Sepatu

Pilihlah sepatu yang nyaman dikaki

Selalu memilih sepatu dengan ukuran yang benar – benar tepat dikaki anda.

Pilihlah yang berwarna netral, seperti hitam dan coklat.

Jangan mengabaikan model karena kenyamannya.

Page 78: Etika Marketing

Continue

Sepatu dengan material yang nyaman dan membuat kulit kaki nada bernafas merupakan pilihan.

Coba dan pakailah sepatu untuk berjalan.

Page 79: Etika Marketing

Tas

Tas adalah Aksen dalam penampilan sekaligus benda

yang fungsional

Page 80: Etika Marketing

Tips & Trik

Pilihlah tas yang berkualitas baik.

Pastikan tas sesuai dengan kebutuhan.

Pilihlah warna yang dapat dipadukan dengan busana dan sepatu anda

Pilihlah yang logo dan mereknya kecil dan tidak mencolok

Page 81: Etika Marketing

Yang harus Dimiliki

Clutch atau tas kecil

Tas untuk membawa kebutuhan sehari – hari.

Tas kerja

Weekender bag.

Tas olah raga.

Koper atau travelling bag

Page 82: Etika Marketing

Tata Krama Makan

Selain menambah relasi atau kenalan jamuan makan juga dapat mempererat

hubungan dengan relasi & keluarga

Page 83: Etika Marketing

Jenis Jamuan Makan

Prasmanan atau Buffet

1. Biasakan untuk antre saat mengambil makanan

2. Ambillah makanan dengan porsi secukupnya.

Page 84: Etika Marketing

Served Service

Jamuan seperti ini dilakukansambil duduk pelayanlah yang akan melayani makan & minum anda.

Serbet, letakkan serbet diataspangkuan sebelum makananapapun yang tersedia.

Page 85: Etika Marketing

Tata Cara Makan Ala Barat

Peralatan makan diatur berdasarkan urutan menu. Masih bingung menggunakan. Kuncinya: gunakan peralatan makan mulai dari urutan sebelah luar kedalam.

Peganglah garpu & pisau diujung tangkainya. Jepitlah garpu dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada ujung tangkainya. Ketiga jari lainnya berfungsi menahan tangkai garpu dibagian bawah.

Page 86: Etika Marketing

Menggunakan Pisau & Garpu

Gaya Amerika : potong-potonglah daging dan makanan terlebih dahulu dengan pisau dan garpu. Setelah selesai, letakkan pisau ditepi piring dan pindahkan garpu ketangan kanan untuk menyuap makanan yang sudah dipotong tersebut.

Page 87: Etika Marketing

Continue

Gaya Eropa : Pisau tetap dipegangditangan kanan dan garpu ditangankiri. Daging dipotong dalam ukurancukup untuk sesuap dan santapmakanan dengan garpu ditangan kiri. Pisau dan garpu tetap dihadapkankebawah. Garpu boleh dihadapkankeatas kalau mengambil nasi atausayuran yang bentuknya kecil-kecil

Page 88: Etika Marketing

Continue Saat beristirahat ditengah – tengah acara makan,

letakkanlah garpu diatas pisau dengan posisimenyilang.

Selesai makan, letakkan garpu disebelah kiri pisausecara berdampingan dengan garpu telentang dan sisitajam pisau menghadap kedalam. Letakkan dalamposisi diagonal dari arah kanan bawah ketengah piring(arah jam empat)

Page 89: Etika Marketing

Makan SupSendokkanlah dengan cara menciduknya kearahtengah, dari tubuh kita kearah depan. Bila sup berbentuk krim atau cairan solid tanpa isi, makanlahdengan cara memasukkanya kemulut melalui sisisendok. Jika sup berisi potongan sayur atau daging, masukkanlah kemulut melalui ujung sendok.

Page 90: Etika Marketing

Continue

Jika sup disediakan dengan roti, sobeklah roti dengan tangan anda. Bila pelayan berkeliling meja menawarkan roti, jangan anda mengambil dengan tangan kecuali pelayanan memperbolehkan. Tunjuk saja roti yang anda inginkan.

Page 91: Etika Marketing

Continue

Kalau sup dihidangkan dalam piring cekung, boleh saja sedikit memiringkan piring untuk memudahkan menyendok.

Sup dihidangkan dalam cangkir bertelinga satu atau dua? Sendoklah sup beberapa kali dengan sendok, setelah itu anda dapat langsung meminumnya.

Page 92: Etika Marketing

Continue Cangkir sup bertelinga satu harus

diangkat menggunakan satu tangan dan yang bertelingan dua harus diangkat dengan kedua belah tangan.

Setelah selesai makan, letakkan sendok dalam posisi telentang. Letakkan dengan arah diagonal dari arah kanan bawah menuju tengah piring sup. Jika dengan cangkir, letakkan sendok diatas tatakan

Page 93: Etika Marketing

Perhatikan

Duduklah dengan punggung lurustegak dan tidak bersandar padakursi.

Jangan meletakkan tas, kunci, tisudan lainnya diatas meja.

Selama makan, kedua belah sikutidak boleh dikembangkan. Sikuatau lengan juga tidak bolehdiletakkan diatas meja, cukupsebatas pergelangan tangan.

Page 94: Etika Marketing

Continue

Jangan makan dengan mulut terbukadan bersuara.

Jangan berbicara saat mulut dipenuhimakanan.

Bukalah mulut bila makanan sudahdidepan bibir.

Jangan hirup makanan berkuah, apalagi sampai menimbulkan bunyi

Page 95: Etika Marketing

Continue

Tidak boleh meniup makanan yang panas

Jangan ludahkan makanan yang tidakdisukai keserbet, piring atau bendalainnya

Minumlah dengan sopan dan tenang..

Jangan mininggalkan noda lipstik padagelas dan serbet.

Page 96: Etika Marketing

Continue Dilarang keras bersedawa, bersiul atau

bersenandung dimeja makan. Bila anda tidaksengaja bersendawa, sentulah bibir dengan serbetsambil berucap “maaf” tanpa menoleh kanan dankiri.

Tak perlu heboh jika ada sesuatu yang jatuh atautumpah. Bersihkanlah dengan serbet dan mintalahserbet pengganti.

Page 97: Etika Marketing

Continue

Bila anda tidak sengaja menumpahi bajuseseorang, segeralah minta maaf dantawarkan diri untuk membayar jasa binatu. Biarkanlah orang itu sendiri yang mengelaptumpahan dibajunya sendiri.

Jangan meletakkan serbet diatas mejasebelum jamuan makan selesai.

Page 98: Etika Marketing

Menolak Makanan atau Minuman Tertentu

Bila anda menolak makanan atauminuman tertentu, baik alasankeagaman atau kesehatan. Bersikaplah tenang sambil cobamenghindarinya denganmengatakan alasan anda dengansopan dan jujur.

Page 99: Etika Marketing

Menghadiri Pesta

Kunci menghadiri pesta adalah tahu cara bersikap yang tepat.

Page 100: Etika Marketing

Resep Sukses

Patuhi dress code.

Carilah informasi sebanyak mungkin tentang acara yang akan dihadiri.

Bersikaplah sopan dengan tutur kata yang hati –hati.

Dalam sitting dinner, bicaralah dengan orang yang duduk disebelah kanan & kiri juga yang persis berhadapan dengan anda.

Page 101: Etika Marketing

Yang Wajib Diperhatikan

Minumlah dari gelas yang disediakan, jangan cicipi dari sendok.

Tertarik mencicipi Mocktail yang terhidang dalam mangkuk besar? Isi gelas seperempatnya saja.

Saat hendak menambahkan gula atau susu dalam minuman, tawarkan dahulu kepada tamu yang ada disebelah.

Page 102: Etika Marketing

Continue

Bila pelayan akan menuangkanminuman kegelas anda yang masihkosong dan anda tidak menyukainyaatau merasa sudah cukup, tak perlumenolaknya dengan heboh. Cukupdengan menutup atas gelas dengantangan.

Sedapat mungkin jangan menyisakanmakanan dipiring anda.

Page 103: Etika Marketing

Membawa Pasangan Ke Pesta

Untuk menghadiri suatu acara, lihatlah pedoman pada undangan. Kalau yang diundang hanya anda, jangan memaksakan membawa pasangan anda. Dan jika undangan menghendaki membawa pasangan silahkan membawa tanpa perlu mengangkut yang lainnya. Ijinlah pada yang punya acara jika ingin membawa teman.

Page 104: Etika Marketing

Jika Berhalangan Hadir

Sampaikan permintaan maaf anda dankemukakan alasan yang masuk akal.

Usahakan untuk memenuhi undangannyadikesempatan lain.

Page 105: Etika Marketing

Meninggalkan Pesta

Bila suasana pesta amat ramai, meninggalkanpesta tanpa berpamitan kepada tuan rumahtidak jadi masalah. Jika undangan terbatas,berpamitanlah dengan tuan rumah. Lakukanlahdengan hati – hati, bukannya tak mungkinkeinginan anda membuat tamu lain inginmeningglakan pesta.

Page 106: Etika Marketing

ETIKET DALAM DUNIA KERJA

Page 107: Etika Marketing

Menghadapi Konflik

Jangan gegabah mengambil keputusan

Cek permasalahan dan data pendukung yang ada.

Endapkan dulu konflik tersebut.

Berbicaralah empat mata denganorang yang berkonflik.

Cernalah semua data yang telah andaterima dengan baik.

Page 108: Etika Marketing

Memanfaatkan Fasilitas Perusahaan

Ketahui hak dan kewajiban anda.

Gunakan fasilitas perusahaan untuk keperluan perusahaan.

Rawatlah dan jagalah kebersihan fasilitas tersebut dengan baik

Page 109: Etika Marketing

Bertamu dan Menerima Tamu

Dalam dunia Industri bertamu ataumengunjungi rekan kerja atau klien adalah hal

yang wajar, namun diperlukan etiketbagaimana anda bertamu dan menerima tamu

Page 110: Etika Marketing

Bertamu & Menerima Tamu

Buatlah janji

Cek tempat pertemuan

Selenggarakan pertemuan dengan singkat, jelas dan padat.

Perhatikan penampilan & jaga sikap anda

Terima tamu diruang tamu

Page 111: Etika Marketing

Terima Kasih