24
DISCUSSION REPORT LBM 2 ELECTIVE HOSPITAL MANAGEMENT SGD 5 DISUSUN OLEH : 1. FAHMI NURRAHMAN 2. GIFTARIZKIPRADHANI HADIANDEWI 3. M. DAVID TRIANTO 4. MELLA PRAMESTI ROCHANA 5. MELLI DWI ASTRITIA 6. MIRA HARTANTI 7. RAFIDA NUR FITRIA 8. VIA 9. WINDI IRSYA 10. YESSI IDHA MARTA 11. YOELIANI BUDHISIDHARTA DENTISTRY FACULTY of SULTAN AGUNG ISLAMIC UNIVERSITY SEMARANG

Discusss Report Lbm 2 Blok 23

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN SGD 2

Citation preview

DISCUSSION REPORT LBM 2ELECTIVE HOSPITAL MANAGEMENTSGD 5

DISUSUN OLEH :1. FAHMI NURRAHMAN2. GIFTARIZKIPRADHANI HADIANDEWI3. M. DAVID TRIANTO4. MELLA PRAMESTI ROCHANA5. MELLI DWI ASTRITIA6. MIRA HARTANTI7. RAFIDA NUR FITRIA 8. VIA9. WINDI IRSYA10. YESSI IDHA MARTA11. YOELIANI BUDHISIDHARTA

DENTISTRY FACULTY ofSULTAN AGUNG ISLAMIC UNIVERSITY SEMARANG

A. SKENARIORSUD Y, sekarang ini tingkat hunian di bangsal kandungan terus meningkat. Beberapa tahun terakhir setelah gempa terjadi booming jumlah inu hamil dan persalinan sehingga RSUD Y selalu kebanjiran ibu melahirkan lebih banyak disbanding RSUD-RSUD lainnya (pernyataan dari beberapa residen yang pernah stase di RSUD Y, dan pengalaman penulis ketika mennjalani koassisten beberapa bulan yang lalu, pasien dapat mencapai 100 pasien per minggu). Hebatnya tingkat kematian ibu dan bayi di RSUD Y bisa rendah bahkan lebih rendah daripada RSUD X yang ada di Gunung Kidul.

B. PENDAHULUAN Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan, dan gawat darurat. (permenkes RI No 147/Menkes/Per/I/2010 tentang perizinan rumah sakit). Dalam fungsinya untuk melayani kesehatan masyarakat, sebuah rumah sakit memiliki standar pelayanan yang harus dipenuhi, sebagaimana mestinya sesuai dengan klasifikasi rumah sakit tersebut. Rumah sakit diklasifikasikan menjadi 2 Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus, sedangkan Rumah Sakit Umum sendiri dibagi menjadi 4 yaitu Rumah Sakit Umum kelas A, kelas B, kelas C dan kelas D. Rumah sakit kelas A harus mempunyai setidaknya 4 pelayanan medik spesialis dasar, 5 pelayanan spesialis penunjang medik, 12 pelayanan medik spesialis lain dan 13 pelayanan medik sub spesialis, selain itu harus terdapat minimal 400 buah tempat tidur dan perbandingan dengan tenaga keperawatan 1:1. (permenkes RI No 340/menkes/per/III/2010 tentang klasifikasi Rumah Sakit).Dewasa ini, masyarakat semakin peduli tentang pelayanan yang diberikan pada mereka, maka sebuah rumah sakit wajib memiliki akreditasi sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas rumah sakit dan meningkatkan jumlah kunjungan serta untuk memberikan rasa nyaman pada pasien. Selain itu untuk menambah kepercayaan masyarakat terhadap sebuah rumah sakit, beberapa rumah sakit di Indonesia juga sudah mulai berusaha mencari sertifikat ISO.Akreditasi adalah Suatu pengakuan dari pemerintah atau organisasi, misalnya organisasi yang member pengakuan akreditasi adalah KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) hal ini menyatakan bahwa suatu instansi sudah memenuhi syarat atau merupakan suatau kegiatan evaluasi tentang hal-hal yang dilakukan suatu instansi apakah sudah memenuhi syarat.ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan barang dan jasa dan merupakan tandar mengenai mutu yang diberlakukan untuk suatu organisasi baik berupa Rumah Sakit atau organisasi lain, sedangkan sertifikasi ISO adalah Sertifikasi yang berstandar internasional yang dikeluarkan oleh badan sertifikasi seperti sukofindo, SGS, BVQI, NQA

C. TEORIELECTIVE HOSPITAL MANAGEMENT ISO, AKREDITASI dan PENDIRIAN RUMAH SAKIT A. Difficult Word1. Sertifikasi ISO 9001:2008:a. Standar mengenai mutu yang diberlakukan untuk suatu organisasi baik berupa RS atau organisasi lainb. Sertifikasi yang berstandar internasional yang dikeluarkan oleh badan sertifikasi seperti sukofindo, SGS, BVQI, NQAc. ISO 9001 , dikuhususkan untuk menilai mutu dalam bidang pelayanan. d. ISO 9001, mengenai system manajemen mutu. 2. Akreditasi :a. Suatu pengakuan dari pemerintah atau organisasi, misalnya organisasi yang member pengakuan akreditasi adalah KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) hal ini menyatakan bahwa suatu instansi sudah memenuhi syaratb. ISO standarnya internasional, Akreditasi bersifat Nasionalc. Akreditasi : merupakan suatau kegiatan evaluasi tentang hal-hal yang dilakukan suatu instansi apakah sudah memenuhi syarat.

B. Pertanyaan pertanyaan 1. Perbedaan ISO dan akreditasi ?2. Syarat mendapat akreditasi ?3. Dasar hukum akreditasi ?4. Bagaimana proses mendapatkan akreditasi ?5. Siapa saja yang berhak menyelenggarakan atau mengeluarkan akreditasi Rumah Sakit ?6. Berapa lama ISO rumah sakit berlaku ?7. Berapa lama akreditasi rumah sakit berlaku ?8. Tujuan dan manfaat dari akreditasi ?9. Syarat memperoleh ISO ?10. Apa saja kendala rumah sakit dalam mendapatkan ISO ?11. Prinsip ISO ?12. Macam- macam Keputusan status akreditasi RS ?13. Prinsip manajemen mutu ?14. Macam-macam ISO ?15. Apakah ISO dapat dicabut dari rumah sakit ?16. Bagaimana cara Rumah Sakit meningkatkan mutu pelayanannya ?17. Apa saja yang dinilai dalam penilaian manajemen mutu RS ?18. Kapan dan mengapa kita melakukan audit ?19. Langkah oenerapan manajemen mutu ?20. Prinsip manajemen untuk mensuksesan ISO ?21. Dimensi mutu ?22. Standart JCI ?23. Proses mendirikan rumah sakit ?24. Bilamana ingin mendirikan rumah sakit spesialis apakah bisa langsung ke tahap lanjut ?

C. HASIL 1. Syarat mendapat akreditasi rumah sakita. Terdapat IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah)b. Memiliki izin gangguan (HO)c. Memiliki pembagian tugas yang jelas (manajemen organisasi jelas)Menurut permenkes no 659 th 2009)a. RS telah beroperasi skurang-kurangnya 2thb. Ijin operasional masih berlakuc. Surat penetapan kelas Rumah Sakitd. Menjadi anggota asosiasi kerumahsakitane. Tidak dalam keadaan pailit atau tergugat msalah hokum

2. Proses mendapatkan akreditasi a) Tahap persiapan: Rumah Sakit memiliki tim akreditasi yang bertugas melakukan kajian internal dalam Rumah Sakit (tim akreditasi sesuai tingkatan)b) Tahap pelaksanaan survey: dilakukan oleh komite akreditasi RS, didampingi staf dinas kesehatan provinsi berasal sie rujukan bidang pelayanan kesehatanc) Tahap pasca survey: bimbingan (12 bln stelah survey), memantau plaksanaan, memberi masukan Terdapat 2 metode surveya) Survey pra akreditasi: RS menilai dirinya sendiri sesuai standar akreditasib) Survey akreditasi: penilainya dari surveyor yang dilakukan dari komisi gabungan akreditasi(KGA) setelah kuesioner dibagikan.TAHAPAN AKREDITASIPROSES PENYELENGGARAAN AKREDITASIa. Pembinaan akreditasi Bertujuan untuk menyiapkan system pelayanan di RS. Dilaksanakan secara berjenjang pleh pemerintah, dinkes & persi melalui koordinasi anatara pemerintah & RS, yang mencakup aspek administrasi manajemen, pelayanan, SDM & fasilitas sarana di RS. Hasil pembinaan berupa rekomendasi yang mencakup aspek hkm atau aspek manajemen pelayanan yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah RS perlu bimbingan atau tidak.b. Bimbingan akreditasi Bertujuan untuk memberikan penjelasan, pemahaman dan bertujuan ttg cr pemenuhan dan penerapan standar pelayanan dalam rangka akreditasi. RS yang belum siap melakukan penilaian (survey akreditasi) sebaiknya melaksanakan bimbingan akreditasi. RS dapat memilih pembimbing yang ada dalam daftara pembimbing KARS sesuai kebutuhan RS. Prosedur bimbingan akreditasi : Membentuk POKJA Akreditasi (RS direktur RS), Membuat POA akreditasi rencana pelaksanaan akreditasi Mengisi Self Assessment (SA) melakukan penilaian sendiri dengan menggunakan instrument akreditasi yang dikeluarkan oleh KARS Membuat surat permohonan bimbingan akreditasi oleh pemelik RS kpd BPT Kemenkes dengan tembusan ke KARS & dinkes Propinsi

TAHAPAN AKREDITASIa. Dasar : terdapat 5 pelayanan (administrasi manajemen, pel. Medis, gawat darurat, keperawatan dan rekam medis )b. Lanjut : 12 pelayanan (dasar + perinatal resiko tinggi, radiologi, farmasi, laboratorium, OK, K3 dan pengendalian infeksi)c. Lengkap : 16 pelayanan (lanjut + perawatan intensif, rehabilitasi medic, gizi dan pelayanan darah)

3. Tahapan pendirian Rumah Sakita. RS : klasifikasi / penetapan kelas : propinsi memberikan rekomendasi kepada pusat melakukan penetapan kelas.b. Perizinan Menkes : RS kls A, PMA / PMDN (Rekom DInkes Prop) Pemda Prop : RS kls B (Remkom Dinkes Kab / Kota) Pemda Kab/Kota : RS kls C & D (Rekom Dinkes Kab/kota)c. Registrasi : Pusat : melakukan registrasi Propinsi : member rekomendasid. Akreditasi 1thn setelah izin penyelenggran (Rekom Dinkes Prop) 6blm setelah izin perpanjangan (Rekom Dinkes Prop)

4. Klasifikasi penetapan tipe rumah sakit (yang harus dimiliki rumah sakit)a. Rumah Sakit Tipe A: adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah ditetapkan sebagai rujukan tertinggi (Top Referral Hospital) atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat. Tempat Tidur : lebih dari 400 buah perbandingan tenaga medis tiap Tempat Tidur : 1:1b. Rumah Sakit Tipe B: adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan disetiap Ibukota propinsi yang menampung pelayanan rujukan di rumah sakit kabupaten. Tempat Tidur: lebih dr 200 buah perbandingan Tenaga medis tiap tempat tidur : 1:1c. Rumah Sakit Tipe C: adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokeran spesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota Kabupaten (Regency hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari puskesmas. Tempat Tidur : lebih dari 100 buah perbandingan Tenaga medis tiap Tempat Tidur: 2:3d. Rumah Sakit Tipe D: adalah rumah sakit yang bersifat transisi dengan kemampuan hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi. Rumah sakit ini menampung rujukan yang berasal dari puskesmas. Minimal 2 spesialis dari 4 spesialis dasar Tempat tidur : lebih dari 50 buah perbandingan tenaga medis tiap tempat tidur: 2: 3

5. Dasar hukum akreditasi a. UU No. 36 tahun 2009 ttg kesehatanb. UU no 44 tahun 2009 pasal 40 Ayat 1 : akreditasi secara berkala 3 tahun sekali Ayat 2 : tim akreditasi boleh dari dalam dan luar negeri sesuai dengan standar akreditasi c. PERMENKES 1144/ MENKES/PER/VIII/2010 ttg organisasi & tata kerja kementrian Kesehatan

6. Standar akreditasi menurut KARS Standar akreditasinya menurut JCI dan 3 point MDGsa. Penurunan angka kematian bayi dan kesehatan ibub. Penurunan angka kesakitan HIV c. Penuruan angka kesakitan TBKelompok standart pelayananan berfokus pada pasien dan kelompok stadart manajemen RS dan 2 sasaran yaitu sasaran keselamatan kepada pasien RS dan sasaran Millenium development goals. Standart pelayananan berfokus pada pasien :a. Akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan (APK)b. Hak pasien dan keluarga (HPK)c. Assessment pasien (AP)d. Pelayanan pasien (PP)e. Pelayanan anastesi bedah (PAB)f. Manajemen dan penggunaan obat (MPO)g. Pendidikan pasien dan keluarg (PPK)Kelompok standart manajemen Rumah Sakit a. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)b. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)c. Tata kelelola, kepimpinan dan pengarahan (KTP)d. Manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK)e. Kualifikasi dan pendidikan staf (KPS)f. Manajemen komunikasi dan informasi (MKI)Sasaran keselamatan kepada pasiena. Sasaran ketepatan indetifiksi pasien b. Sasaran peningkatan komunikasi yang efektifc. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadaid. Kepastian tempt lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien ope. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan f. Pengurangan resiko pasien jatuhTipe RS berdasarkan pengelola atau pemilik : a. Rumah Sakit pemerintah: Rumah Sakit DEPKES, Rumah Sakit PEMDAb. Rumah Sakit ABRIc. Rumah Sakit Departemen Laind. Rumah Sakit Swasta

7. Penilaian akreditasia. Istimewa : untuk RS yang menunjukkan kemampuan pemenuhan standart secara istimewa selama 3 periode berturut2 akan mendapatkan status akreditasi untuk masa 5 tahunb. Akreditasi penuh : - Status akreditasi penuh diberikan untuk jangk panjang 3 tahun kepada RS yang telah dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh KOmite Gabungan Akreditasi- Setelah masa 2 tahun RS yang bersangkutan mengajukan permohonan untuk diakreditas pada periodoe berikutnya c. Akreditasi bersyarat : Status diberikan kpd RS yang telah memenuhi syarat minimal tetapi belum ckp untuk mendapatkan akeditasi penuh karena bbrp hal kriteris / standar yang diberikan rekomdasi khusus. Akreditasi bersyarat ini berlaku untuk 1 bln Setelah masa satu tahun RS dapat mengajukan untuk disurvei ulang setelah merasa siap Penilaian ulang dilakukan khusus untuk hal hal yan direkomdasikan oleh surveyor untuk mendapatkan akreditasi penuh Bila RS memenuhi pelayanan tersebut ini mendptkan tambahan 2 tahun lagi sehingga seluruhnya menjadi 2 tahun (akreditasi penuh) Bila tdk berhasil pada akreditasi ulang ini, maka RS dinyatakan gugur (tdk mendapat status akreditasi)d. Tidak terakreditasi : RS tdk dapat memperoleh status akreditasi bila RS tesebut dianggap belum mampu memenuhi standar yang ditetapkan

8. Penyelenggara atau yang mengeluarkan akreditasi Rumah Sakita. Badan akreditasi b. KAN (komite akreditasi nasional) : mempertanggung jawabkan terhadap presiden c. KARS d. ISQua : memberi akreditasi kepada akreditor misalnya KAN Komisi gabungan akreditasi suatu tim yang bersifat no structural yang dibentuk berdasarkan keputusan Direktur Jendral Pelayanan Medik Depkes RI anggotanya : PERSI Organisasi profesi bidang ksehatan Ahli perumusan sakitan Departemen kesehatan Instansi / unit terkait

9. Lama Akreditasi Rumah Sakit berlakua. Istimewa : untuk RS yang menunjukkan kemampuan pemenuhan standart secara istimewa selama 3 periode berturut2 akan mendapatkan status akreditasi untuk masa 5 tahunb. Akreditasi penuh : Status akreditasi penuh diberikan untuk jangka panjang 3 tahun kepada RS yang telah dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh KOmite Gabungan Akreditasi Setelah masa 2 tahun RS yang bersangkutan mengajukan permohonan untuk diakreditas pada periodoe berikutnya c. Akreditasi bersyarat : Status diberikan kpd RS yang telah memenuhi syarat minimal tetapi belum cukup untuk mendapatkan akeditasi penuh karena beberapa hal criteria / standar yang diberikan rekomendasi khusus. Akreditasi bersyarat ini berlaku untuk 1 bulan Setelah masa satu tahun RS dapat mengajukan untuk disurvei ulang setelah merasa siap Penilaian ulang dilakukan khusus untuk hal- hal yang direkomendasikan oleh surveyor untuk mendapatkan akreditasi penuh Bila RS memenuhi pelayanan tersebut ini mendptkan tambahan 2 tahun lagi sehingga seluruhnya menjadi 2 tahun (akreditasi penuh) Bila tidak berhasil pada akreditasi ulang ini, maka RS dinyatakan gugur (tidak mendapat status akreditasi)d. Tidak terakreditasi : RS tidak dapat memperoleh status akreditasi bila RS tesebut dianggap belum mampu memenuhi standar yang ditetapkan

10. Tujuan dan manfaat dari akreditasi Tujuan umum Mendapatkan gambaran seberapa jauh RS di Indonesia telah memenuhi berbagai standar yang telah ditentukan, dengan demikian mutu pelayanan RS dapat dipertanggungjawabkanTujuan khusus Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada RS yang telah mencapai tingkat pelayanan kesehatan yng sesuai dengan standar yang ditetapkan Meberikan jaminan kepada petugas rumah sakit bahwa semua fasilitas, tenaga, dan lingkungan yang di perlukan tersedia, sehingga dapat mendukung upaya penyembuhn dan pengobatan pasien dengan sebaik-baiknya. Memberikan jaminan dan kepuasan kepada custumer dan amsyrakat bahwa pelayanan yang diberikan oleh RS diselenggarakan sebaik mungkinTujuan Melakukan penilaian terhadap eksistensi RS Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit Manfaat Meningkatkan produktivitas dan efektifitas produksi rumah sakit Untuk meminimalkan angka accident di rumah sakit Rumah sakit dapat menerapkan SOP sehinggan kejadian MalPraktek dapat dihindari Menumbuhkan rasa aman bagi petugas kesehatan karena RS telah memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi standart

ISO1. Perbedaan ISO dan akreditasi AKREDITASIISO

Standar nasionalStandar internasional

Lebih mengutamakan keberhasilan medisLebih mengutamakan kepuasan konsumen

Tidak mensyaratkan teknik dokumentasiRinci dalam teknik dokumentasi

Dapat berdampingan standar lainMerupakan platform untuk standar lainnya

Khusus untuk RSBersifat general

Bersifat WajibBersifat Sukarela

Tidak harus memiliki ISO untuk mendapatkan AkreditasiWajib memiliki akreditasi untuk mendapat ISO

Mengutamakan keberhasilan tenaga medis Mengutamakan kepuasaan pasien

Menilai seluruh aspek di rumah sakitMenilai manajemen mutu

2. Lama ISO rumah sakit berlakua. 3 tahun b. Selama 3 tahun per 6 bulan dilakukan audit

3. Syarat memperoleh ISO ?a. Menerapkan system manajemen mutu ISO sekurang-kurangnya 3 bulan b. Lulus audit sertifikasi c. Adanya tanggung jawab manajemend. Telah mendapat akreditasi e. Memiliki system manajemen mutu rumah sakit f. RS mampu menjamin sistem informasi manajemeng. Mampu melakukan audit manajemenh. Sudah terakreditasi badan KARS

4. Indicator ISO Manajemen mutu bukan hanya berbicara terhadap hal-hal yang sudah terjadi, tetapi juga tentang pencegahan terhadap hal-hal yang tidak diharapkan yang mencakup 4 aspek a) Aspek Klinis (aspek yang menyangkut dokter,perawat dan tenaga profesi lainnya)b) Aspek Efisiensi ( penilaian kemampuan manajerial dalam rangka mengolah sumber dana, tenaga, peralatan dan teknologi ) c) Aspek Keamanan Pasien ( sarana dan prasarana terkait penanganan bencana dan keamanan lingkungan bagi pasien ) d) Aspek Kepuasan Pasien ( nilai subyektif dari pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pasien )

5. Kendala rumah sakit dalam mendapatkan ISO a. Peralatan sering rusak b. Peralatan dibawah standar c. SDM yang tidak memadai d. Manajemen yang buruk e. Biaya f. Kendala komunikasi mempengaruhi kepuasan pasien g. Dukungan internal yang kurangh. Kurangnya sosialisasi tentang makna dan manfaat ISOi. Terbatasnya pengetahuan dan keterampilan, kurangnya motivasi dari pemimpin untuk karyawan

6. Prinsip ISO a. Customer Focus : semua kegiatan pelayanan ksehatan baik rencana maupun implementasinya semata mata untuk mencapai kepuasan pelangganb. Leadership : direksi berfungsi sebagai ujung tombak dalam mengawal implementasi dilapangan dengan mengontrol apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan kaidah yang sudah disepakatic. Keterlibatan semua orang : semua karyawan harus terlibat dan patuh dalam menjalankan implementasi sistem manajemen mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing,d. Pendekatan Proses : implementasi system harus mengikuti alur proses yang terjadi dalam organisasi, dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindarie. Pendekatan Sistem ke Manajemen: penerapan system harus mengedepankan pendekatan pada cara manajemen proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi, dengan tujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan menghilangkan potensi masalah.f. Perbaikan berkelanjutan : quality improvement merupakan kata kunci dari penerapan system manajemen mutug. Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan : setiap keputusan selalu didasarkan pada fakta dan data.h. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : supplier merupakan mitra usaha atau business partner karena itu harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan.

7. Tujuan dan manfaat ISO Tujuan a. Memberikan perlindungan kepada konsumen, tenaga kerja, dan masyarakat baik dalam keselamatan maupun kesehatanb. Mewujudkan jaminan mutu dengan memperhatikan sector-sektor yang terkaitc. Meningkatkan daya guna, hasil guna, dan produktivitas dalam mencapai mutu produk dan atau jasa yang memenuhi standard. Mewujudkan tercapainya persaingan yang sehat dalam perdangane. Menunjang kelestarian lingkungan hidupManfaat a. Adanya pedoman atau acuan & upaya meningkatkan mutub. Pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam proses mutuc. Konsistensi proses pelaksanaan sehingga dapat ditelusurid. Peningkatan mutu terus menerus dan pencegahane. Memenuhi tuntutan pasar & lembaga perizinanf. Meningkatkan kepercyaan pelanggan karena mutu terjming. Meningkatkan pertumbuhan & citra organisasih. Menyamakan pandangan produsen & konsumen tentang standar i. Dengan adanya sertifikasi mutu, menghemat biaya & waktu dalam perjanjian dengan kedua belah pihakj. Meningkatkan daya saing k. Mendorong kerja sama dengan yang lain dalam meningkatkan standar mutu

8. Macam-macam ISO a. ISO 9000:2000: Dasar dan Kosakata Sistem Manajemen Mutub. ISO 9001:2000: Persyaratan Sistem Manajemen Mutuc. ISO 9004:2000: Pedoman untuk Kinerja Peningkatan Sistem Manajemen MutuPanduan untuk meningatkan kinerja dan memuaskan konsumena. ISO 19011: Pedoman Audit Sistem Manajemen Mutu dan Lingkunganb. ISO 9001 Quality Management System (QMS) dan ISO 14001 Environmental Management System.

9. Apakah ISO dapat dicabut dari rumah sakit ?a. Bisa, bilamana di sebuah RS terdapat sebuah kesalahan, basic maupun knowledgeb. Dilihat dari pendekatan "Generic Error Modelling System" (Allan Merry, 2004), penyebab terjadinya medical error dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:(1). Sklilled-based error (misalnya technical error); (2). Rule-based error; dan (3). Knowledge-based error (misalnya knowledge error dan error of judgement). Yang paling sering terjadi dalam dunia medis adalah technical error (misalnya kesalahan mengikuti prosedur standar yang ditentukan); knowledge-based error (misalnya kesalahan perhitungan dosis obat); dan error of judgement (misalnya kesalahan dalam melakukan diagnosa).c. evaluasi d. RS nya tidak memenuhi standar ISO lagiMANAJEMEN MUTU1. Syarat melaksanakan manajemen mutu a. Komitmen dari manjemen puncak, ada seperti monitoring pada manajemenb. Komitmen atasresourcesyang dibutuhkanc. Steering committee pada level puncakd. Perencanaan dan publikasi visi misi dan tujuan sasaran

2. Prinsip manajemen untuk mensuksesan ISO a. Customer focus serviceb. Leadershipc. Keterlibatan karyawand. Pendekatan proses (POAC)e. Continual Improvementf. Pendekatan system untuk manajemeng. Kerjasama yang saling menguntungkan3. Poin dalam penilaian manajemen mutua. inputb. prosesc. outputd. feed back

4. Langkah penerapan manajemen mutu a. Melatih steering committee b. Mengidentifikasi pendukung dan ancaman yang nyata c. Steering committee berfungsi untuk mengidentifikasi dan memperhitungkan kelebihan dan kelemahan rumah sakit

5. Kapan dan mengapa kita melakukan audit ?Setiap 6 bulan sekali dilakukan evaluasi untuk melihat apakah rumah sakit dapat mempertahankan standar-standart yang telah diberlakukan

6. Cara Rumah Sakit meningkatkan mutu pelayanannya a. Perencaan baikb. Struktur organisasi yang terorganisir c. Menerapkan komitmen jangka panjang

7. Dimensi mutu Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer), mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi:a. ketanggapan petugas dalam memenuhi kebutuhan pasienb. kelancaran komunikasi petugas dgn pasienc. Keprihatinan serta keramahtamahan petugas dalam melayani pasien, dan atau d. kesembuhan penyakit yang sedang diderita pasienBagi penyelenggara pelayanan kesehatan (health provider), mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi:a. kesesuaian pelayanan yang diselenggarakan dgn perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran mutakhir, dan atau b. adanya otonomi profesi pd waktu menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasienBagi penyandang dana kesehatan (health financing), mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi:a. efisiensi pemakaian sumber danab. kewajaran pembiayaan kesehatan, dan atau c. kemampuan pelayanan kesehatan mengurangi kerugian penyandang dana pelayanan kesehatan

8. Yang mempengaruhi mutuMutu pelayanan kesehatan menunjuk pada penampilan dari pelayanan kesehatana. Makin sempurna penampilan pelayanan kesehatan, makin sempurna mutunya.b. Penampilan pelayanan kesehatan : keluaran/output