Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

  • Upload
    bakekok

  • View
    248

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    1/124

    1

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKJURUSAN ILMU ADMINISTRASI

    PROGRAM SARJANA

    SKRIPSI

    EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN RETRIBUSITERMINAL DI TERMINAL REGIONAL DAYA (TRD)

    KOTA MAKASSAR

    Oleh:

    SUDARSONO

    E 211 08 268

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam MemperolehGelar Sarjana Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi

    Makassar, 2015

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    2/124

    2

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

    PROGRAM SARJANA

    ABSTRAK

    Sudarsono (E211 08 268), Efektivitas Pemungutan Retribusi Terminal DiTerminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar xvii+107+8+1+1+20 (1985-

    2006). Dibimbing oleh Drs. La Tamba, M.Si dan Drs. Lutfi Atmansyah, M.Si.

    Pendapatan Asli daerah (PAD) merupakan salah satu komponenpendapatan daerah sebagaimana yangdiatur dalam UU 34 Tahun 2000 tentangpajak daerah. Salah satu pendapatan daerah adalah Retribusi terminal yangdilakukan oleh Perusahaan daerah Terminal Regional Daya (TRD) KotaMakassar tidak mengherankan apabila efektivitas dalam pemungutan retribusiterminal harus dibenahi agar bisa memberikan pemasukan bagi pendapatan aslidaerah. Retribusi terminal yang dimaksud tentunya adalah pemungutan yangcepat,tepat dan sesuai dengan target yang direncanakan. Mengingat bahwa

    sebuah daerah akan bias menjalankan pembangunan dengan baik apabiladidukung oleh penerimaan retribusi terminal yang berjalan dengan baik gunamenghasilkan kesejahteraan untuk masyarakat. Dengan semangat inilahpemerintah kota Makassar dalam hal ini Pengelola Perusahan Daerah TerminalRegional Daya (TRD) Kota Makassar mencanangkan program retribusi terminal,untuk meningkatkan pemasukan pendapatan daerah demi terciptanyapembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini merupakan amanatundang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, undang-undang Nomor 5 tahun 1962 tentang perusahan daerah, dan Keputusan walikotaMakassar nomor 7039 tahun 1999 tentang organisasi dan tata kerja perusahandaerah Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas PemungutanRetribusi Terminal Di Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar. Masalahyang diteliti adalah sejauh mana sasaran dari pemungutan retribusi terminaltercapai di Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar. Pendekatan penelitianyang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan didukung dengan data sekunder.Jenis data yang digunakan adalah data primer diperoleh dari hasil wawancaradan data sekunder diperoleh pengolahan data dan observasi. Teknik analisisdata dimulai dari pengumpulan informasi melalui waancara dan pada tahap akhir dengan menarik kesimpulan.

    Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas PemungutanRetribusi Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar masih belum maksimal

    dan banyak kekurangan dari segi pelaksanaannya.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    3/124

    3

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

    PROGRAM SARJANA

    ABSTRACT

    Sudarsono (E211 08 268), Effectiveness Levy Collection Terminal InTerminal Regional Daya (TRD) of Makassar xvii+107+8+1+1+20 (1985-2006).

    With guidance by Drs. La Tamba, M.Si and Drs. Lutfi Atmansyah, M.Si.

    Revenue (PAD) is a component of local revenue as yangdiatur in Law 34of 2000 on local taxes. One terminal levy local income is performed by terminalregion Regional Power Company (TRD) of Makassar is not surprising that theeffectiveness of fee collection terminals must be addressed in order to provideincome to revenue. Terminal charges in question of course is the collection of fast, accurate and in accordance with the planned target. Given that adevelopment area would be biased to run properly if it is supported by thereception terminal charges are going well in order to produce well-being for

    society. With this spirit of Makassar city government in this business TerminalCompany Regional Regional Power (TRD) Makassar City launched a program of terminal charges, to increase local revenue income for the creation of development and welfare of the community. This is mandated by law No. 23 of 2004 on local government, law No. 5 of 1962 concerning local company, and themayor's decision Makassar number 7039 of 1999 on the organization andfunctioning of local firms Regional Power Station (TRD) of Makassar.

    The purpose of this study was to determine the effectiveness of LevyCollection Terminal In Terminal Regional Power (TRD) of Makassar. The problemunder study is the extent to which the objectives of the levy charged terminalachieved in Regional Power Station (TRD) of Makassar. The approach used in

    this research is descriptive qualitative and supported by secondary data. Thedata used is primary data obtained from interviews and secondary data obtainedby processing the data and observations. Data analysis techniques starting fromthe collection of information through waancara and at the final stage to drawconclusions.

    The results showed that the effectiveness of Levy Collection of RegionalPower Station (TRD) of Makassar still not up to many shortcomings in terms of implementation.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    4/124

    4

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

    PROGRAM SARJANA

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

    Saya yang bertanda-tangan dibawah ini:

    Nama : SUDARSONO

    NIM : E211 08 268

    Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Efektivitas Pemungutan

    Retribusi Terminal di Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar” benar-

    benar merupakan hasil karya pribadi dan seluruh sumber yang dikutip maupun

    dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

    Makassar, 17 April 2015

    Yang Membuat Pernyataan

    SUDARSONOE211 08 268

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    5/124

    5

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

    PROGRAM SARJANA

    LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

    Nama : Sudarsono

    NPM : E211 08 268

    Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

    Judul : Efektivitas Pemungutan Retribusi Terminal diTerminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar

    Telah diperiksa oleh Pembimbing dan diketahui oleh Ketua Jurusan serta

    dinyatakan layak untuk diajukan ke sidang Skripsi Program Sarjana Jurusan Ilmu

    Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

    Makassar, Februari 2015

    Menyetujui,

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs.La Tamba, M.Si Drs. Lutfi Atmansyah, M.SiNip : 19571231 198702 1 004 Nip : 19621107 198803 1 002

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

    Dr. Hj. Hasniati, M.SiNip. 19680101 199702 2 001

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    6/124

    6

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

    PROGRAM SARJANA

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

    Nama : Sudarsono

    NPM : E211 08 268

    Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

    Judul : Efektivitas Pemungutan Retribusi Terminal diTerminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar

    Telah dipertahankan dihadapan sidang Penguji Skripsi Program Sarjana Jurusan

    Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

    pada hari , tanggal Mare 2015.

    Dewan Penguji Skripsi,

    Ketua : Drs. La Tamba, M.Si (……………………….)

    Sekretaris : Drs. Lutfi Atmansyah, M.Si (……………………….)

    Anggota : Dr. Hj. Gita Susanti, M.Si (.………………………)

    Drs. Nelman Edy, M.Si (……………………….)

    Drs. H. Nurdin Nara, M.Si (……………………….)

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    7/124

    7

    KATA PENGANTAR

    Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT,

    Atas segala Rahmat, karunia, dan kekuatan yang dianugrahkan kepada penulis .

    Setiap tarikan nafas dan detak jantung adalah anugerah dari-Nya. Nikmat waktu,

    pikiran, dan tenaga yang tiada terukur diberikan-Nya sehinnga skripsi ini dapat

    diselesaikan. Salawat dan Salam atas Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam

    sebagai satu-satunya teladan sepanjang masa dalam menjalankan aktivitas

    keseharian kita, juga kepada keluarga, para sahabat dan segenap umat yang

    tetap istiqamah di atas ajaran Islam hingga akhir Zaman.

    Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

    social di Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Universitas Hasanuddin. Skripsi ini berisi laporan hasil penelitian mengenai suatu

    masalah yang dihadapi dalam Pemungutan Retribusi Terminal terkait masalah

    Efektivitas yang terjadi di dalamnya. Sebagai seorang hamba yang yang memiliki

    kemampuan terbatas, tidak sedikit ken dala yang dialami oleh penulis dalam

    menyusun skripsi ini. Akan tetapi, berkat pertolongan dari-Nya dan bantuan

    berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung kendala tersebut dapat

    diatasi. Olehnya itu, melalui karya ini, teristimewa penulis mengucapkan terima

    kasih dan mendedikasikan skripsi ini kepada Keluargaku tercinta. Bundaku

    terkasih (Hj. Sanatang) , yang telah melahirkan, membesarkan, merawat ananda

    dengan penuh kasih sayang, memberikan kesempatan kepada ananda untuk

    mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dengan kesabaran yang begitu besar

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    8/124

    8

    tanpa berkeluhkesah, dan tak henti-hentinya mendokan ananda sebagai

    penopang hidup yang tiada duanya. Terima kasih mamah. Ayahku (H.

    Sudirman. B) yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, kesabaran, dan

    pendidikan hidup yang sangat berharga bagi penulis dan senantiasa mendoakan

    penulis tiada henti-hentinya. Terimakasi Ayahku. Doa, cinta, kasih sayang,

    didikan, kepercayaan dan pengorbanan mereka sangat berarti bagi penulis dan

    sebagai motivasi terbesar yang penulis dapatkan kemarin, saat ini, dan

    selamanya. Teruntuk Adik-adikku tersayang Sudarno, Syarifuddin, Sudarni,

    Sudartono yang memberikan kasih sayang, perhatian, motivasi, canda tawanya,

    kesabaran, serta kebersamaan menjadi keluarga yang sederhana. Buat

    kemenakanku tersayang Fais dan Aulia yang selalu memberikan canda tawa

    kepada penulis, I always love u my nephew. Serta teristimewa buatmu MONIQ

    yang selalu memberikan kasih sayang perhatian yang sangat besar bagi penulis

    meskipun status kita sudah tidak sinkron lagi. Terima kasih atas semua

    dukungan dan doa serta pengorbanan yang tulus selama ini diberikan kepada

    penulis..

    Terselesaikannya skripsi ini bukan semata-mata karena usaha penulis

    sendiri, melainkan berkat dukungan yang penulis peroleh dan rasakan dari

    berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima

    kasih dan rasa hormat yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu selaku Rektor Universitas

    Hasanuddin

    2. Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu

    Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    9/124

    9

    3. Ibu Dr. Hj. Hasniati, M.Si selaku ketua Jurusan Ilmu Administrasi

    FISIP Universitas Hasanuddin dan Bapak Drs. Nelman Edy, M.Si

    selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi FISIP Universitas

    Hasanuddin.

    4. Bapak Drs. Ali Fauzi Ely, M.Si sebagai Penasihat Akademik Penulis

    selama kuliah. Terima kasih atas bimbingan dan ilmunya untuk

    kemajuan penulis

    5. Bapak Drs. La Tamba, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Drs.

    Lutfhi Atmansyah, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    memberikan pengarahan, bantuan dan bimbingan kepada penulis

    6. Ibu Dr. Hj. Gita Susanti, M.Si, Bapak Drs. Nelman Edy, M.Si dan

    Bapak Drs. H. Nurdin Nara, M.Si selaku Dosen Penguji yang

    memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

    7. Bapak dan Ibu dosen-dosen Jurusan Ilmu Administrasi yang telah

    menyumbangkan Ilmunya kepada penulis selama melakukan studi

    8. Bapak Direksi dan Kepala Bagian Umum Kepegawaian Pak MUHSIN

    R.RADJA, Semua staf kepegawaian, peron 1, peron 2, peron 3 dan

    semua staf tanpa terkecuali serta sopir dan penumpang yang telah

    bersedia meluangkan waktu untuk wawancara dengan penulis dan

    senantiasa membantu penulis dalam pemberian kelengkapan data-

    data guna penyelesaian skripsi penulis.

    9. Seluruh staf Akademik Fakultas dan Pegawai Jurusan Ilmu

    Administrasi yang banyak membantu pengurusan surat-surat

    kelengkapan selama kuliah, seminar proposal, seminar hasil, hingga

    ujian meja (Ibu Ina, Ibu Mina, K’Nasir, P’Lili, Ibu Ani)

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    10/124

    10

    10. Teristimewa saudara serta sahabat seperjuangan BRAVO 08

    terimakasih atas kasih sayang perhatian tiada terhinnga bagi penulis

    mulai kita menginjakkan kaki dikampus sampai kita mulai mengakhiri

    masa-masa ini, perhatian itu takkan pernah putus. Saudara dan

    sahabat yang menjadi MOTIVATOR SEJATI demi kesuksesan

    penulis, serta kesabaran yang diberikan dalam membantu dan

    menghadapi penulis. Terima kasih penulis haturkan untuk waktu yang

    sangat amat berharga ini.

    11. Kanda-kanda senior KSATRIA 05, ATMOSFER 06, CREATOR 07

    terima kasih atas ilmu dan pengalaman luar biasa yang telah

    diberikan dan Adik-adikku tercinta CIA 09, PRASASTI 10, BRILIAN

    11, RELASI 12, RECORD 13, UNION 14 selamat melanjutkan

    perjuangan di kampus selamat berproses di HUMANIS tercinta.

    12. Untuk teman KKNP penulis Trisno Wardy Putra terima kasih atas

    bantuannya selama masa KKNP di PT. Hadji Kalla Maros.

    13. Untuk teman-temanku (Trisno, Accunk, Dimas, Bayu, Allink, Fadel,

    Irman) yang telah memberikan motivasi dan dukungannya untuk

    bangkit meneruskan kembali perjuangan (penulisan skripsi) yang

    sempat terhenti karena faktor dunia kerja yang lebih awal

    menghampiri penulis, thanks atas semua dukungan dan supportnya

    kawan-kawanku you are the best, semoga kalian dan kita semua

    sama-sama sukses mencapai target utama impian fundamental kita

    semua,salam dahsyat luar biasa.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    11/124

    11

    14. Untuk Kak Yeni, Kak Alfi, Pak Arif, n semua karyawan PT. Hadji Kalla

    Maros. Terima kasih atas dukungan dan bimbingannya selama ini

    senior.

    15. Untuk teman-teman NSS dan PT.Semen Bosowa Maros (Ogo dan

    Gamsir) thanks atas semangat dan dukungannya selama ini bro.

    16. Untuk segenap karyawan Tipal foundation saya ucapan terima kasih

    atas dukungan dan kontribusinya selama ini.

    17. Untuk teman-teman di AL ISTIQOMAH GRUP (Kak Akino, Arbi,

    Accunk, Fadel), terima kasih atas bimbingan, saran dan motivasi

    serta pelajaran-pelajaran kehidupan yang di berikan selama ini,

    syukron wa jazakallahu khairan.

    18. Seluruh rekan-rekan yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu

    namanya, namun telah memberikan banyak bantuan kepada penulis

    selama pembuatan skripsi ini, penulis ucapkan Terima Kasih.

    Buat semua pihak yang telah membantu dan tidak sempat penulis

    sebutkan namanya penulis ucapkan terimakasih atas doa dan bantuannya.

    Semoga segala bantuan dan keikhlasannya mendapat balasan di sisi-Nya. Amin.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya skripsi ini tidak

    terlepas dari kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan rendah

    hati dan sikap terbuka menerima masukan-masukan berharga demi

    kesempurnaan dan dapat bermanfaat skripsi ini bagi para pembaca

    Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

    Makassar, Maret 2015

    SUDARSONO

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    12/124

    12

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….i

    ABSTRAK……………………………………………………………………………...ii

    ABSTRACT……………………………….…………………………………………...iii

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN....…………………………………………....iv

    LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI..……………………………………………....v

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI..……………………………………………….vi

    KATA PENGANTAR………………………………………………………………….vii

    DAFTAR ISI………………………………………………………………………….....xii

    DAFTAR GAMBAR……………………..…………………………………………….xv

    DAFTAR TABEL……………………………………………………………………....xvi

    DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………………....xvii

    BAB I. PENDAHULUAN

    I.1Latar Belakang……………………………………………………...……………. .1

    I.2 Rumusan Masalah ……………………………...……………………….... …….10

    I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………..………………………. .12

    I.3.1 Tujuan Penelitian………………………………………………………………12

    I.3.2 Manfaat Penelitian …………………………………………………………… 12

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Konsep Efektivitas.........…………………………………………………………..14

    II.2 Konsep Otonomi Daerah…….....……………………………………………….. 23

    II.3 Konsep Pendapatan Asli Daerah (PAD)...…………………………………….. 25

    II.4 Konsep Pemungutan…………….…………………… ………………………….27

    II.5 Konsep Pajak…………………….…………………… ………………………….28

    II.6 Konsep Retribusi daerah……………………………………… ……………......30

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    13/124

    13

    II.7 Konsep Retribusi Terminal…………………………………………………….46

    II.8 Kerangka Konseptual .………………………………………………………….51

    BAB III. METODE PENELITIAN

    III.1 Pendekatan Penelitian ……………...………………...………………………54

    III.2 Lokasi Penelitian………. …………………………………………………... ...55

    III.3 Dasar dan Tipe Penelitian …………………………………………………….55

    III.4 Unit Analisis Penelitian. …………………………………………………... ….55

    III.5 Informan ……………………………….…………………..……………….. ....55

    III.6 Jenis Dan Sumber Data……………………………...………………… ……..56

    III.7 Teknik Pengumpulan data…....…………………………..……………………56

    III.8 Teknik Analisa data…....…………………………………..…………………...57

    BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    IV.1 Gambaran Umum Terminal Regional Daya Kota Makassar……………....58

    IV.2 Sejarah Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar…...…………...... 59

    IV.3 Visi Dan Misi Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar..…………... 61

    IV.4 Fungsi Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar…...…………... …..62

    IV.5 Struktur Organisasi…………………………………………...…………... …..63

    IV.6 Tugas Pokok dan Fungsi……..……………………………...…………... …..64

    IV.7 Jumlah Karyawan dan Karyawati…………………………...…………... …..67

    IV.8 Kondisi Sarana dan Prasarana………..………………..…...…………... ......69

    BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

    V.1 Deskripsi Efektivitas Pemungutan Retribusi Terminal di Teminal RegionalDaya (TRD) Kota Makassar…………………………….………………... .....71

    V.2 Pendekatan yang digunakan untuk mengukur Efektivitas PemungutanRetribusi Terminal di Terminal Regional Daya (TRD) KotaMakassar………………………………………………….....……….……... .....76

    V.2.1 Pendekatan Sumber……………........………………...………….…... …..76

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    14/124

    14

    V.2.2 Pendekatan Proses..……………...…….……………...…………….... .....85

    V.2.3 Pendekatan Sasaran……………...……….…………...…………... ….….94

    BAB VI. PENUTUP

    VI.1 Kesimpulan……………………………...………………...…………... ….....99

    VI.2 Saran……..……………………………...………………...…………..... .....101

    DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….…….103

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP… ………………………………………………….105

    LAMPIRAN ………………………………………………………………….…….106

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    15/124

    15

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Kerangka Konseptual…………………………………………….53

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    16/124

    16

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Trayek AKDP Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar..………59

    Tabel 2. Jumlah Karyawan Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar berdasarkan Kualifikasi Jenjang Pendidikan …..………………………..68

    Tabel 3. Jumlah Karyawan Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar berdasarkan jenis kelamin ……………...…………………………………69

    Tabel 4. Presentase Klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas pemungutan retribusi diTerminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar ………………………...74

    Tabel 5. Penerimaan Retribusi Terminal di Terminal Regional Daya (TRD) KotaMakassar berdasarkan Jenis Penerimaan untuk bulan FebruariTahun 2014…………………………………………...……………...……..78

    Tabel 6. Presentase Penerimaan Retribusi Terminal Tahun 2011-2014 DiTerminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar ..……………………....95

    Tabel 7. Daftar Rekapitulasi Perbulan Penerimaan/Pendapatan TerminalRegional Daya (TRD) Kota Makassar untuk Bulan Januari sampaiDesember 2014……………………………………….…………………....96

    Tabel 8. Target dan realisasi kontribusi pemungutan retribusi terminal di TerminalRegional Daya (TRD) Kota Makassar terhadap Pendapatan Asli Daerah(PAD) Kota Makassar.……………………………….………………….....97

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    17/124

    17

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 1. Grafik Presentase Pemungutan Retribusi Terminal Tahun 2011-2014di Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar……………...………73

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    18/124

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    19/124

    19

    Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Otonomi daerah merupakan hak,

    wewenang, dan kewaajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

    sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan. Daerah otonom, selanjutnya disebut

    daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunya batas-batas

    wilayah yang berwengan mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan

    kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdsarkan aspirasi

    masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah, prinsip daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya, dalam

    penyelenggaraan otonomi daerah juga harus menjamin keserasian hubungan

    antara daerah dengan daerah lainnya. Artinya, mampu membangun kerja sama

    antardaerah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah

    ketimpangan antardaerah. Hal yang tidak kalah pentingnya bahwa otonomi

    daerah harus juga mampu menjamin hubungan yang serasi antar-daerah dengan

    Pemerintah, artinya harus mampu memelihara dan menjaga keutuhan wilayah

    Negara dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Era otonomi daerah yang secara resmi mulai diberlakukan di Indonesia

    sejak 1 januari 2001 menghendaki daerah untuk berkreasi dalam mencari

    sumber penerimaan yang dapat mebiayai pengeluaran pemerintah dan

    pembangunan. Setiap daerah tersebut mempunyai hak dan kewajiban mengatur

    dan mengurus rumah tangganya sendiri untuk meningkatkan efisiensi dan

    efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

    Untuk menyelenggarakan pemerintah tersebut, daerah berhak mengenakan

    pungutan terhadap masyarakat.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    20/124

    20

    Pembiayaan pemerintah dalam melaksanakan tugas pemerintahan

    dan pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan yang dapat

    diandalkan. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak

    diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia, yaitu mulai tanggal 1 Januari

    2001. Dengan adanya otonomi, daerah dipacu untuk lebih berkreasi mencari

    sumber penerimaan daerah yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran

    daerah. (Siahaan, 2001).

    Peran aktif masyarakat dalam pembangunan perlu lebih dikembangkan

    melalui pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada Daerah khususnya

    Daerah Otonom. Pembangunan daerah bertujuan meningkatkan taraf hidup dan

    kesejahteraan rakyat di daerah melalui pembangunan oleh daerah yang efisien

    dan efektif menuju tercapainya kemandirian daerah dan kemajuan yang merata

    di seluruh pelosok tanah air.

    Problematika pembangunan yang dihadapi oleh Negara kita semakin

    kompleks dan mencakup berbagai bidang, baik politik , ekonomi sosial budaya,

    stabilitas Nasional maupun Hankam. Dalam bidang pemerintahan, banyak

    permasalahan dan urusan yang harus diselesaikan berkaitan dengan semakin

    berkembang pesatnya pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat

    maupun pemerintah daerah . Agar dapat melancarkan jalannya roda sistem

    pemerintahan wilayah Indonesia dibagi dalam wilayah yang lebih kecil

    sebagaimana dikutif oleh Kaho ( 2002: 3 ) yang ditegaskan dalam pasal 18

    Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi :

    “Pembagian Daerah Indonesia atas daerah besar dan kecildengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan denganUndang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    21/124

    21

    permusyawaratan dalam sistem pemerintah Negara , dan hak-hakasal usul dalam daerah –daerah yang bersifat istimewa”.

    Dari ketentuan dalam pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 tersebut

    dapat ditarik kesimpulan sebagimana dikemukakan oleh Kaho( 2002 :4 ), sebagai

    berikut:

    1. Wilayah Indonesia di bagi ke dalam daerah –daerah baikyang bersifat

    otonomi maupun yang bersifat administrative.

    2. Daerah-daerah itu mempunyai pemerintahan3. Pembagian wilayah seperti dimaksud dalam No1 dan bentuk susunan

    pemerintahannya ditetapkan dengan atau atas kuasa Undang-Undang

    4. Dalam pembentukan Daerah-daerah itu, terutama daerah-daerah otonom

    dan dalam menentukan susunan pemerintahannya harus diingat

    permusyawaratan dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul

    dalam daerah yang bersifat istimewa.

    Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa wilayah Indonesia dibagi dalam

    wilayah administrasi dan daerah otonom , wilayah administrasi merupakan

    wilayah kerja Gubenur selaku wakil pemerintah. .Sedangkan daerah otonom

    adalah kesatuan masyarakathukum yang mempunyai batas daerah tertentu

    berwenang mengaturdan mengurus kepentingan masyarakat hukum yang

    mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus

    kepentingan masyarakat setmpat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

    masyarkat dalam ukuran negara kesatuan Republik Indonesia.

    Agar tekad pemerintah membentuk daerah-daerah otonomi tercapai ,

    maka pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang tentang pemerintahan

    daerah yaitu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 , sebagai pengganti

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    22/124

    22

    Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan

    Daerah. Dengan dikeluarkannya dan berlakunya Undang –Undang Nomor 22

    Tahun 1999 tersebut, maka setiapdaerah di Indonesia diberikan hak untuk

    melakukan otonomi daerah dengan memberikan kewenangan otonomi kepada

    daerah kabupaten dan kota yang didasarkan pada asas desentralisasi dalam

    wujud otonomi yangluas, nyata dan bertanggung jawab.

    Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam UU No.22 tahun 1999 (UU

    Otoda :63 ) bahwa yang dimaksud dengan :

    Otonomi yang luas adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan

    pemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang Pemerintahan,

    kecuali dibidang politik luar negeri, Pertahanan,Keamanan ,Peradilan dan

    fiscal, agama serta kewenangan bidang lainnya yang akan ditetapkan

    dengan peraturan pemerintah Otonomi yang nyata adalah keleluasaan

    daerah untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintah di bidang

    tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan serta tumbuh, hidupdan

    berkembang di daerah.. Otonomi yang betanggung jawab adalah

    beberapa perwujudan pertanggungjawaban sebagai salah satu

    konsekwensi pemberian hak dan kewenangan kepada daerah dalam

    wujud tugas dan kewajiban yang berupa peningkatan pelayanan

    kesejahteraan masyarakat semakin baik , pengembangan kehidupan

    demokrasi , keadilan dan daerah serta antar daerah dalam rangka

    menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .

    Untuk menyelenggarakan otonomi daerah yang luas, nyata dan

    bertanggung jawab diperlukan kewenangan dan kemampuan menggali sumber

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    23/124

    23

    keuangan sendiri yang didukung oleh perimbangan keuangan antara pusat dan

    daerah , yang diatur dalam Undang-Undang nomor 25 tahun 1999. Dalam hal ini

    kewenangan keuangan yang melekat pada setiap kewenangan pemerintah

    menjadi kewenangan daerah .Untuk menjamin terselenggarnnya otonomi daerah

    yang semakin mantap , maka diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan

    kemampuan keungan sendiri yaitu dengan meningkatkan penerimaan sumber

    pendaptan asli daerah.

    Dengan pemberian otonomi kepada daerah Kabupaten dean Kota , maka

    memungkinkan daerah yang bersangkutan mengatur dan mengurus rumah

    tanggannya sendiri untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna

    penyelenggaran pemerintah dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan

    pelaksanaan pembangunan .Untuk dapat mengurus dan membiayai rumah

    tangganya sendiri maka pemerintah daerah diberi kewenangan secara luas untuk

    menggali potensi daerah yang ada untuk dijadikan sebagi sumber keuangan

    daerah. Karena masalah keuangan dan sumber pendapatan asli daerah

    merupakan masalah kritis yang dihadapi oleh kebanyakan daerah kabupaten dan

    kota di Indonesia.

    Salah satu sumber pendapatan yang dapat digali dan dikelola serta

    dimanfaatkan secara lebih intensif oleh masing-masing daerah adalah

    Pendapatan Asli Daerah . Dalam pengelolaan asli pendapatan daerah ini tiap-

    tiap daerah mempunyai cara tersendiri yang disesuaikan dengan situasi dan

    kondisi daerahnya masing-masing serta berlndaskan pada peraturan daerah yng

    sudah mendapatkan pengesahan dari DPRD .Semakin besar keuangan daerah

    maka akan semakin besar pula kemampuan daerah untuk dapat memberikan

    pelayanan bagi masyarakat dan daerahnya. Semakin tinggi pendapatan asli

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    24/124

    24

    daerah yang dibandingkan dengn penerimaan otonomi , mengingat penerimaan

    dari pemerintah pusat sangat dominan dalam APBD . Dengan meningkatnya

    Pendapatan Asli Daerah dapat mengurangi ketergantungan dari pemerintah

    pusat . Selain itu berhasil atau tidaknya suatu daerah semata-mata bukan diukur

    dari besarnya APBD saja tetapi juga dilihat dari banyaknya proyek pembangunan

    yang dilaksanakan di daerah tersebut. Maka dengan demikian upaya untuk

    menggali dan mengelola sumber pendapatan asli daerah mempunyai peranan

    yang sangat penting untuk penyelenggaraan pembangunan di daerah . Secara

    jelas UU yang mengatur mengenai sumber-sumber PAD adalah UU No.22 Tahun

    1999 pasal 79 atau UU No,25 Th 1999pasal 3 .Dalam UU tersebut dijelaskn

    bahwa salah satu sumber pendaptan asli daerah adalah hasil Retribusi Daerah .

    Dalam rangka pelaksanaan pembangunan tersebut keterlibatan

    Pemerintah Daerah tidak dapat diletakkan serta menjadi sangat penting karena

    di daerahlah tugas-tugas pembangunan itu berjalan nyata dan sebagain besar

    pelayanan terhadap masyarakat juga sangat di rasakan di daerah.

    Untuk melaksanan pembangunan Negara Republik Indonesia secara

    kontinyu di perlukan berbagai macam faktor pendukung. Salah satu faktor

    pendukung yang sangat vital adalah tersedianya dana/anggaran pembangunan

    dari sumber-sumber penerimaan Negara seperti pajak dan retribusi.

    Menurut uu 32 tahun 2004 pada pasal 157, sumber PAD terdiri atas:

    a. Hasil pajak daerah

    b. Hasil retribusi daerah

    c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

    d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    25/124

    25

    Undang-undang nomor 32 tahun 2004 memberikan kewenangan kepada

    daerah secara luas, nyata, dan bertanggungjwawab untuk mengelola sumber

    keuangannya sendiri termasuk retribusi.

    Dalam hal ini pengertian retribusi secara umum adalah pembayaran-

    pembayaran pada Negara yang dilakukan pada mereka yang menggunakan

    jasa-jasa Negara. Seperti yang dikatakan oleh munawir yang dikutip oleh Saputro

    (1990:4).

    Retribusi Daerah tersebut adalah merupakan pungutan disamping pajak

    yang dipungut oleh daerah tergantung pada kemampuan dalam menyediakan

    jasa pelayanan kepada masyarakat.

    Seperti yang dikatakan oleh Kristiadi (1991: 47) bahwa sumber-sumber

    pembiayaan yang ideal kiranya dapat dirintis adalah pendapatan asli daerah

    seyogyanya lebih dititik beratkan pada intensifikasi dan ekstensifikasi sumber

    retribusi .Hal ini mengingat bahwa retribusi sangat berkaitan dengan pelayanan

    langsung kepada masyarakat ,dengan demikian dapt memacu peningkatn

    pelayanan.

    Salah satu retribusi daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah

    Kabupaten dan Kota adalah Retribusi Terminal yang merupakan salah satusumber pendaptan asli daerah yang pada umumnya dapat digali oleh pemerintah

    daerah. Dengan berdasarkan hal tersebut , maka pemerintah daerah

    mengharapkan sumber pendapatan dari retribusi daerah ini dapat terus

    meningkat setiap tahunnya sehingga pembangunan daerah akan berjalan lancar

    apabila tersediannya dana yang cukup.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    26/124

    26

    Keberhasilan dari Retribusi Terminal sudah barang tentu banyak

    bergantung dari beberapa hal atau faktor-faktor yang mempengaruhinya .

    Sedangkan ukuran keberhasilan pada realisasi pendapatan Retribusi Terminal

    tersebut dapat dilihat dari realisasi pencapaian target dan tingkat kenaikan

    pendapatan dari penerimaan Retribusi Terminal, dengan banyaknya faktor yang

    mempengaruhi penerimaan Retribusi Terminal, maka tercapainya target

    penerimaan Retribusi akan ditentukan oleh sejauhmana usaha yang dilakukan

    pemerintah daerah itu dengan cara intensif dan baik, maka apa yang diharapkan

    dapt terwujud . Sebaliknya apabila tidak dilakukan secara intensif atau kurang

    mendapatkan perhatian dalam mengelola faktor-faktor yang mempengaruhinya

    tersebut, maka penerimaan Retribusi terminal tidak akan tercapainya

    sebagaimana yang diharapkan.

    Selanjutnya Suparmako (1997:94), retribusi adalah suatu pembayaran

    dari rakyat kepada pemerintah dimana kita dapat melihat adanya hubungan

    antara balas jasa yang langsung diterima dengan adanya balas jasa tersebut.

    Adapun defenisi dari hasil retribusi daerah itu sendiri, menurut Kesit

    Bambang Prakoso adalah sebagai berikut :

    Hasil retribusi daerah adalah penerimaan yang berasal dari pungutan

    daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khususdisediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orangpribadi atau badan. (Kesit Bambang Prakoso, 2003 : 88).

    Dalam hubungan tersebut maka kesadaran masyarakat untuk membayar

    retribusi menjadi sangat penting mengingat retribusi menjadi sumber penerimaan

    langsung bagi daerah. Oleh karena itu permasalahan pemungutan retribusi

    didaerah menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Karena kenyataan menunjukan

    bahwa masalah retribusi daerah masih menghadapi berbagai masalah.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    27/124

    27

    Termasuk dalam pemungutan retribusi terminal sehingga mempengaruhi

    pencapaian efektivitas Pemungutan.

    Salah satu fenomena yang sering dijumpai dalam hal yang terkait dengan

    retribusi terminal adalah munculnya terminal “bayangan” diberbagai tempat

    selain dari terminal resmi yang disediakan pemerintah dalam hal ini seperti yang

    terjadi di sekitar terminal daya dan tidak teraturnya proses pemungutan serta

    adanya tumpan tindih tugas pelaksana pemungutan retribusi terminal sehingga

    menyebabkan target pemungutan tidak tercapai sehingga tidak terwujudnya

    efektivitas pemungutan retribusi terminal.

    Munculnya fenomena ini tentu dilatarbelakangi oleh berbagai faktor baik

    dari pihak pemerintah (pengelola terminal resmi) maupun dari pihak masyarakat

    pengguna layanan terminal. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih

    dalam fenomena tersebut terutama yang terkait dengan efektivitas pemungutan

    retribusi terminal dengan judul penelitian “Efektivitas Pemungutan Retribusi

    terminal di Terminal Regional Daya (TRD) Kota Makassar”

    I.2. RUMUSAN MASALAH

    Dari uraian diatas sebelumnya mengenai latar belakang masalah, maka

    dalam hal ini dapat dilihat bahwa dalam pembangunan suatu Negara tidakterlepas dari masalah sebelumnya. Karena itu dalam usaha meningkatkan

    pembangunan kearah yang lebih baik tersebut maka suatu daerah mutlak

    diberikan biaya pembangunan yang biasa disebut sebagai otonomi daerah.

    Dalam penyelenggaraan otonomi daerah suatu Kepala daerah perlu

    diberikan sumber-sumber pendapatan yang dapat digali dan diusahakan oleh

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    28/124

    28

    daerah.Retribusi terminal merupakan salah satu jenis Retribusi Daerah yang

    sangat potensial dan diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan

    daerah..Apabila penerimaan pendapatan daerah maka pembangunan tersebut

    berarti membutuhkan biaya yang semakin meningkat pula, dimana biaya ini

    diperoleh dari pendapatan daerah termasuk didalamnya Retribusi terminal.

    Otonomi daerah yang menganut asas desentralisasi yang pada

    hakekatnya merupakan pemberian kewenangan daerah untuk merumuskan dan

    mengembangkan potensi daerahnya dalam rangka untuk memenuhi aspirasi dan

    kebutuhan masyarakat setempat serta kondisi dan kemampuan daerah dalam

    usaha untuk meningkatkan penerimaan daerah dari sektor retribusi daerah, maka

    dapat dilihat dari ketentuan yang telah dikeluarkan baik dari pihak pemerintah

    pusat maupun pemerintah daerah itu sendiri.

    Demikian halnya dengan kota Makassar dalam pelaksanaan otonomi

    daerah berusaha memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan

    memanfaatkan berbagai komoditas dan potensi yang dimiliki demi

    terselengaranya otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab. Dalam hal

    ini retribusi terminal merupakan satu komoditi penyumbang pendapatan asli

    daerah Kota Makassar yang perlu di perhatikan pengelolaannya dalam rangka

    untuk mencapai efektivitas penerimaan retribusi dari terminal itu sendiri.

    Berdasarkan uraian yang ada di latar belakang masalah maka dapat

    dilihat bahwa masalah Efektivitas pemungutan retribusi bagi daerah merupakan

    salah satu masalah yang urgen karena menjadi salah satu sumber penerimaan

    langsung bagi daerah. Dilain pihak terdapat berbagai masalah yang menjadikan

    Pemungutan retribusi terminal belum Efektif.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    29/124

    29

    Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. B

    agaimanakah Efektivitas pemungutan retribusi terminal di Terminal Regional

    Daya (TRD) kota Makassar ?

    2. P

    endekatan bagaimana yang di gunakan dalam mengukur Efektivitas

    Pemungutan Retribusi terminal di Terminal Regional Daya (TRD) Kota

    Makassar ?

    I.3 Tujuan dan manfaat penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan

    dan kegunaan dari penelitian nantinya adalah sebagai berikut :

    1. Tujuan

    Tujuan penelitian ini:

    a. Untuk mengetahui Efektivitas pemungutan retribusi terminal di Terminal

    Regional Daya (TRD) kota Makassar

    b. Untuk mengetahui bentuk pendekatan yang digunakan dalam mengukur

    Efektivitas Pemungutan Retribusi terminal di Terminal Regional Daya (TRD)

    Kota Makassar

    2. Manfaat penelitian

    a. Manfaat akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai

    bahan informasi dan pertimbangan yang dapat menunjang baik untuk

    pengembangan ilmu pengetahuan maupun untuk mendukung penelitan yang

    akan datang.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    30/124

    30

    b. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan

    kepada pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Makassar dan

    pengelola/pelaksana tugas Perusahaan Daerah Terminal Regional Daya

    (TRD) Kota Makassar tentang pentingnya memahami Efektivitas

    Pemungutan Retribusi Terminal di Terminal Regional Daya (TRD) Kota

    Makassar sebagai salah satu usaha untuk mengoptimalkan pendapatan asli

    daerah (PAD) dari sektor retribusi terminal.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    31/124

    31

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1. KONSEP EFEKTIVITAS

    Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

    dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Efektivitas selalu terkait dengan hubungan anatara hasil yang diharapkan dengan

    hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari berbagai sudut

    pandang (view point) dan dapat dinilai dengan berbagai cara dan mempunyai

    kaitan yang erat dengan efisiensi.

    Efektivitas berfokus pada outcome (hasil), program, atau kegiatan yang

    dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang

    diharapkan.

    Efektivitas berkaitan dengan performance dan efisiensi dikaitkan dengan

    penggunaan sumber-sumber. Indeks produktivitas diukur berdasarkan

    perbandingan atau rasio antara pencapaian performance dengan sumber-

    sumber yang dialokasikan. Dimensi efektivitas berkaitan degan optimalisasi

    ketercapaian rencana (target) kerja, baik dilihat dari aspek kualitas, kuantitas,

    durasi penyelesaian pekerjaan, dan ketepatan pengalokasian sumber daya

    organisasi. Pada dimensi efisiensi, pengukuran produktivitas merujuk pada

    realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan tersebut

    dilaksanakan, apakah terjadi pemborosan, penyalahgunaan atau penyimpangan

    alokasi sumber daya yang menimbulkan ketidaktercapaian target produk.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    32/124

    32

    Efektivitas adalah suatu konsep yang penting dalam teori organisasi,

    karena konsep efektivitas dapat memberikan gambaran keberhaislan organisasi

    dalam mencapai sasarannya dan juga merupakan suatu konsep yang luas,

    mencakup berbagai factor di dalam maupun di luar organisasi.

    Dalam kamus umum bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa: “Efektivitas

    ialah dapat membawa hasil atau berhasil”. Ditinjau dari sudut pengertian umum,

    efektivitas menunjukkan keberhasilan dan tercapai tidaknya sasaran yang telah

    ditetapkan. Jika kegiatan berhasil mendekati sasaran, berarti semakin tinggi

    efektivitasnya. Untuk lebih jelasnya berikut akan dikemukakan beberapa

    pengertian efektivitas dari beberapa ahlli.

    Menurut Handoko (1989: 83) bahwa yang dimaksud dengan efektivitas

    adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat

    untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain seorang

    pengelola arsip dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metoda (cara)

    yang tepat untuk mencapai tujuan.

    Berkaitan dengan pengertian diatas, Siagian (1997: 71) mengemukakan

    bahwa “efektivitas berarti perbandingan yang positif antara hasil yang dicapai

    dengan masukan yang dipergunakan dalam menyelesaikan pekerjaan yang tepat

    pada waktunya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”. Demikian juga

    Atmosudirjo (1982:35) mengemukakan bahwa “efektivitas itu berarti semua

    jabatan dan unit harus secara nyata menjalankan fungsinya masing-masing”.

    Selain itu menurut Handayaningrat (1990: 20) bahwa “Efektivitas adalah

    pengukuran dalam arti dicapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan

    sebelumnya”.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    33/124

    33

    Hal lain dikemukakan oleh Siagian (1998:20) bahwa:

    Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, dana, sarana danprasarana dalam jumlah tertentu yang secfara sadar ditetapkan sebelumnyauntuk menghasilkan barang dan jasa yang mutu tertentu tepat waktunya. Berartiefektivitas sebagai orientasi kerja menyoroti empat hal yaitu: 1) sumber daya,dana, sarana dan prasarana yang dapat digunakan sudah ditentukan dandibatasi, 2) jumlah dan mutu barang atau jasa yang harus diselesaaikan sudahditentukan, 3) batas waktu untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut sudahditetapkan, 4) tata cara yang harus ditempati untuk menyelesaikan tugas sudahdirumuskan.

    Dari pengertian efektivitas yang dikemukakan di atas, maka sebuah

    organisasi dikatakan efektif apabila organisasi tersebut mencapai tujuan atau

    sasasran yang telah ditentukan sebelumnyaa, dilaksanakan sesuai dengan

    jangka waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada dengan

    hasil yang memuaskan.

    Sedangkan menurut Martoyo, (1994: 4) menyatakan bahwa:

    Efektivitas adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilihtujuan yang hendak dicapai dan sarana atau peralatan yang digunakan diseretaidengan kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkandapat dicapai dengan hasil yang memuaskan.

    Senada dengan itu The Liang Gie, (1991:37) mengemukakan bahwa:

    Efektivitas adalh suatu keadaan yang mengandung pengertian terjadinyasuatu efek/akibat yang dikehendaki kalau seseorang melakukan sesuatuperbuatan degnan maksud tertentu sebagaimana yang dikehendaki. Maka orang

    itu dikatakan efektif kalau menimbulkan akibat atau mempunyai maksudsebagaimana yang dikehendaki.

    Jika dalam pekerjaan atau usaha tercapainya sasaran sesuai yang telah

    direncanakan sebelumnya, namun jika pekerjaan yang dilakukan tidak cocok

    atau tidak tercapai sesuai yang direncanakan maka hal itu tidak efektif. Dari

    pengertian itu jelaslah bahwa efektifnya sesuatu terletak pada pencapaian tujuan

    atau sasaran tanpa membandingkan faktor-faktor mempengaruhi suatu

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    34/124

    34

    pekerjaan dalam pencapain tujuan yang diinginkan. Dalam pencapaian tujuan

    yang efektif belum tentu dikatakan pencapain tujuan yang efisien, oleh karena

    efisien merupakan hasil perbandingan terbalik antara input dan outputnya,

    namun jika pencapaian tujuan yang efisien maka dengan sendirinya juga adalah

    efektif. The Liang Gie menyatakan bahwa setiap pekerjaan yang efisien tentu

    berarti juga efektif, dari segi hasil, tujuan atau bagaimana akibat yang

    dikehendaki dengan perbuatan itu telah tercapai bahkan secara maksimal (mutu

    atau jumlah). Setiap pekerjaan yang efektif belum tentu selalu efisien, karena

    hasil dapat tercapai tapi mungkin dengna penghamburan pikiran, tenaga, waktu

    atau benda.

    Makna yang dapat ditarik dari pengertian diatas yakni efektifnya suatu

    organisasi bukan saja diukur dari keuntungan yang diperolehnya tetapi juga dari

    jumlah dari pengeluaran atau outputnya yang makin lama makin menurun, dalam

    arti bahwa pengeluaran yang dimaksud adalah yang berupa input dana, pikiran

    dan tenaga yang dipergunakan makin lama makin menurun tetapi hasil yang

    dicapai meningkat atau minimal sama dengan sebelum turunnya input yang

    digunakan.

    Untuk mengukur tentang efektif atau tidak segi pencapaian sasaran

    dalam suatu kegiatan dalam organisasi, maka berikut ini berpedoman pada

    indikator ataupun kriteria pencapaian sasaran atau tujuan yang dinyatakan

    Sondang P. Siagian (1997: 76) yakni sebagai berikut:

    1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksudkan supaya

    karyawan dalam pelaksanaan tugasnya mencapai sasaran yang terarah

    dan tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    35/124

    35

    2. Kejelasan starategi pencapain tujuan, telah diketahui bahwa strategi

    adalah “peta jalan” yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam

    mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan agar para implementer

    tidak tersesat dalam pencapain tujuan organisasi.

    3. Proses analisa dan perumusan kebijakan, yang mantap berkaitan dengan

    tujuan hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya

    kebijaksanaan harus mampu menjembatani tujuan-tujuan dengna usaha-

    usaha pelaksanaan kegiatan operasional.

    4. Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti memutuskan

    sekarang apa yang akan dikerjakan oleh organisasi di masa depan.

    5. Penyusunan program yang tepat, suatu rencana yang baik masih perlu

    dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat sebab

    apabila tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak

    dan bekerja.

    6. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indicator efektivitas

    organisasi adalah kemampuan bekerja secara produktif dengna sarana

    dan prasarana yang tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi.

    7. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun baiknya suatu

    program apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka

    organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena dengan

    pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.

    8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik, mengingat

    sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitas menuntut

    terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    36/124

    36

    Oleh Lubis dan Huseini (1987: 35) mengemukakan bahwa ada tiga

    pendekatan untuk mengukur efektivitas suatu organisasi yaitu:

    a) Pendekatan sumber, pendekatan ini mengukur efektivitas dari sisi input

    yang menyangkut keberhasilan atau prestasi organisasi, input-input

    tersebut dapat diperoleh dari lingkungan dan sekaligus terjadi jalinan

    yang harmonis antara organisasi dan lingkungan sekitarnya.

    b) Pendekatan proses, pendekatan ini melihat sejauhmana efektivitas

    pelaksanaan semua kegiatan proses interval atau mekanisme kerja

    organisasi yang meliput unsur-unsur komunikasi, disentralisasi,

    pengambilan keputusan, semangat kerjasama dan perhatian terhadap

    karyawan.

    c) Pendekatan sasaran, pendekatan ini mengukur efektivitas yang diawalai

    dengan identifikasi terhadap sasaran organisasi dan tingkat keberhasilan

    organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran tersebut, yang amat

    penting dalam pengukuran pendektan ini adalah sasaaran yang

    sebenarnya aspek output yakni dengan mengukur keberhasilan

    organisasi dalam mencapai tingkat output yang direncakan. Selain itu

    pendekatan sasasran terkait dengan system, yang mana dalam

    pendekatan system disimpulkan dua criteria pokok, yaitu: 1) efektivitas

    harus menggambarkan seluruh siklus mulai input-proses-output dan tidak

    hanya output saja. 2) efektivitas harus menggambarkan timbale balik

    antara hasil dengan lingkungan tempat hidupnya organisasi.

    Pendekatan sistem menyimpukan kriteria efektivitas tidak hanya dilihat

    dari tingkat capaian tujuan atau sasaran semata, tetapi secara lebih luas

    memperhitungkan mekanisme berfungsinya komponen-kkomponen system

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    37/124

    37

    tersebut yang berhubungan dengan lingkungannya. Kriteria efektivitas dari segi

    input menyangkut seberapa besar organisasi memperolah sumber daya dari

    lingkkungannya, dari sisi komponen proses efektivitas dilihat dari sejauhmana

    berfungsinya mekanisme kerja dalam organisasi dalam memanfaatkan sumber

    daya yang terbatas secara optimal melalui prinsip dan mekanisme manajerial

    yang meliputi perenceanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, koordinaasi ,

    komunikasi, motivasi serta pengendalian dan pengawasan. Dari sisi output

    criteria efektivitas ditujukan berdasarkan pendektan tujuan atau sasaran

    sebagaimana dijelaskan di atas.

    Steers (1985: 71) mengemukakan bahwa beberapa variable yang

    mempengaruhi efektivitas organisasi yaitu: desentralisasai pengambilan

    keputusan, spesialisasi, fungsi formalisasi, rentang kendali, ukuran organisasi

    dan ukuran unit kerja. Selanjutnya Schuman (Munwari, 2006: 10)

    mengungkapkan bahwa:

    Kriteria efektivitas yang dapat digunakan untuk mengukur pelaku

    pembangunan atau pelaksanaan suatu program pemerintah dapat dilihat dari:

    1) segi upaya,

    2) pengaruh,

    3) hasil yang memadai dan penggunaan biaya yang efektif, serta

    4) proses.

    Pentingnya manusia dalam melakukan aktivitasnya terhadap sebuah

    organisasi adalah berhubungan erat dengan semakin berperannya manusia

    sebagai anggota organisasi dalam rangka perluasan bidang usaha yang tepat

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    38/124

    38

    waktu, tepat sasaran, tepat biaya dan yang lainnya. Untuk mencapai sesuatu

    ketpatan perlu kita juga mengembangkan keperrcayaan kepada manusia yang

    masih menjadi anggota oranisasi untuk mengembangkan kreativitasnya terhadap

    suatu bidang pekerjaan, sehingga ketepatan penyelesaian pekerjaan tersebut

    dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan sebelumnya. Dalam hubungan

    pengembangan kreativitas manusia dalam organisasi perlu diwaspadai bahwa

    kreativitas itu bukan ditujukan dengan maksud tertentu, tetapi memang semata-

    mata kepentingan organisasi itu sendiri. Realitas yang terjadi sekarang ini

    setelah manusia yang bersangkutan memiliki profesionalisme, kemudian dia

    berusaha melepaskan diri dari organisasi yang bersangkutan.

    Tingkah laku manusia dalam sebuah organisasi kerapkali memperlihatkan

    gejala-gejala yang selalu tampak secara teratur ke permukaan yang dapat

    digunakan sebagai pola dasar dalam rangka merumuskan suatu aktivitas,

    sehingga dalam pelaksanaannya senantiasa menunjukkan berbagai sudut

    pandang ketepatan, misalnya ketepatan waktu, ketepatan biaya, ketepatan

    penggunaan tenaga kerja, dan keterapan sasaran. Kalau semua aspek

    ketepatan ini ada dalam pelaksanaan kegiatan organisasi, hal inilah yang

    diistilahkan dengan efektivitas organisasi. Dengan demikian ketepatan dari

    seluruh aspek kegiatan organisasi perlu dikembangkan secara terus-menerus,

    karaena kegiatan organisasi hanya dapat berjalan dengan baik apabila jaminan

    kontinyitas selalu terpelihara. Jika ketepatan tidak berjalan dengan baik, hal ini

    merupakan suatu fenomena virus patologi efektivitas organisasi yang sangat

    mengganggu kelancaran pelaksanaan berbagai kegiatan dalam sebuah

    organisasi. Mungkin bukan itu saja,, tetapi dapat sampai kepada kematian atau

    dengan kata lain bubarnya organisasi yang bersangkutan.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    39/124

    39

    Salah satu upaya dalam hal mengevaluasi jalannya suatu organisasi,

    dapat dilakukan melalui konsep efektivitas. Konsep ini adalah salah satu faktor

    untuk menentukan apakah perlu dilakukan perubahan secara signifikan terhadap

    bentuk, atau manajemen organisasi. Dalam hal ini efektivitas merupakan

    pencapaian tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki

    secara efisien, ditinjau dari sisi masukan (input) maupun keluaran (output).

    Dalam hal ini, yang dimaksud sumber daya meliputi ketersediaan personil,

    sarana dan metode serta model yang digunakan. Suatu kegiatan dikatakan

    efisien apabila dikerjakan dengan benar dan sesuai dengan prosedur, sedang

    efektif bila kegiatan tersebut dilaksanakan dengan benar dan dapat memberikan

    hasil yang bermanfaat.

    Dari defenisi efektivitas yang dikemukakan oleh beberapa ahli, maka

    dapat dikatakan bahwa yang menjadi penekanan dari pengertian efektivitas

    adalah berada pada pencapain tujuan dan sasaran yang diinginkan, atau dengan

    kata lain untuk mengukur tingkat efektivtias adalah dengan perbandingan antara

    rencana atau target yang telah ditentukan dengan hasil yang dicapai. Semakin

    tinggi hasil yang dicapai dibanding dengan target yang direncakanan maka

    semakin tinggi pula efektivitasnya. Dengan demikian usaha atau hasil pekerjaan

    tersebut itulah yang dikatakan efektif, namun jika usaha atau hasil pekerjaan

    yang dilakuakan tidak terrcapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan,

    maka hal tersebut dikatakan tidak efektif.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    40/124

    40

    II.2. Konsep Otonomi Daerah

    Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan

    mengurus kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdsarkan aspirasi

    masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Daerah otonom, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

    batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan

    masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasrkan aspirasi masyarakatdalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonseia.

    Menurut pasal 1 UU No. 32 Tahun 2004, yang dimaksud otonomi daerah

    adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan

    mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

    sesuai dengna peraturan perundang-undangan. Daerah otonom yang

    selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang

    mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus

    urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa

    sendiri berdasarkan aspirasi dalam sistem ikatan Negara kesatuan Republik

    Indonseia.

    Pengertian di atas menjelaskan bahwa kemampuan untuk mengurusrumah tangganya sendiri menjadi wewenang setiap daerah seperti; membuat

    kebijakan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah. Otonomi daerah yang

    nyata dan bertanggung jawab diselenggarakan berdasarkan UU No. 32 Tahun

    2004 dalam berbagai urusan pemerintah daerah menurut asas-asas sebagai

    berikut:

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    41/124

    41

    a. Desentralisasi

    Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh

    pemerintah kepala Daerah Otonom dalam rangka Negara Kesatuan

    Republik Indonesia. Urusan-urusan pemerintah daerah dalam asas ini

    diserahkan sepenuhnya kepada daerah baik yang menyangkut

    penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pelaksanaan maupun yang

    menyangkut segi-segi pembiayaan. Demikian pula perangkat

    pelaksanaannya adalah perangkat daerah sendiri yaitu terutama dinas-

    dinas daerah.

    b. Dekonsentrasi

    Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada

    gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah.

    Urusan-urusan yang dilimpahkan oleh pemerintah kepada pejabat-

    pejabatnya di daerah menurut asas dekonsentrasi ini tetap menjadi

    tanggung jawab pemerintah pusat baik mengenai perencanaan,

    pelaksanaan maupun pembiayaannya.

    c. Tugas Pembantuan

    Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada

    daerah dan desa dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas

    tertentu yang disertai pembiayaan sarana dan prasarana serta sumber

    daya manusia dengna kewaajiban melaporkan pelaksanaannya dan

    mempertanggung jawabkannya kepada yang menugaskan.

    Dengan adannya asas-asas ini maka UU No. 32 Tahun 2004 menganut

    prinsip demokrasi, partisipasi, pemerataan dan keadilan serta yang

    terpenting pengakuan terhadap keanekaragaman daerah sebagai dasar

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    42/124

    42

    penyerahan kewenangan pada daerah. Jelas itu suatu hal yang telah

    berubah dari paradigm penyeragaman menjadi keanekaragaman.

    Otonomi daerah ini merupakan fenomena politis yang sangat dibutuhkan

    dalam era globalisasi dan demokrasi, apalagi jika dikaitkan dengna tantangan

    masa depan memasuki era perdagangan bebas yang antara lain ditandai dengan

    tumbuhnya berbagai bentuk kerja sama regional, perubahan pola atau sistem

    informasi global.

    Melalui otonomi diharapkan daerah akan lebih mandiri dalam menentukan

    seluruh kegiatannya dan pemerintah pusat diharapkan tidak terlalu aktif

    mengatur daerah. Pemerintahan daerah diharapkan mampu memainkan

    peranannya dalam membuka peluang memajukan daerah dengan melakukan

    identifikasi potensi sumber-sumber pendapatannya dan mampu menetapkan

    belanja daerah seecara ekkonomi yang wajar, efisien, efektif, termasuk

    kemampuan perangkat daerah meningkatkan kinerja, mempertanggungjawabkan

    kepada pemerintah atasannya maupun kepada publik/masyarakat.

    Perkembangan situasi yang terjadi, perubahan sistem pemerintahan

    berupa penerapan otonomi daerah yang telah diguirkan pada tanggal 1 januari

    2001, serta reorganisasi institusi pemerintahan, mengharuskan pemerintah pusat

    menyelaraskan semua kegiatan pemerintah sesuai dengan perkembangan di

    lapangan (daerah), dengan memperhatikan kapasitas daerah meliputi kapasitas

    individu, kelembagaan, dan sistem yang telah dimiliki oleh daerah.

    II.3. Konsep Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    Pelaksanaan otonomi daerah bisa diwujudkan apabila disertai dengan

    otonomi keuangan dan ekonomi yang baik, karena penyelenggaran otonomi

    daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab membutuhkan kemampuan

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    43/124

    43

    daerah untuk menggali sumber keuangan sendiri yang didukung oleh

    perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah serta antara

    provinsi dan pemerintah kota. Hal ini berarti secara financial daerah tidak

    tergantung pada pemerintah pusat dan harus mampu menggali sebanyak

    mungkin sumber-sumber pendapatan asli daerah.

    Keterbatasan dana di daerah menjadi maslah yang sangat krusial yang

    diperkirakan dapat menghilangkan makna otonomi daerah. Beberapa daerah

    mengalami kesulitan dalam membiayai kebutuhan pembangunan daerahnya.

    Mengatasi kekurangan dana tersebut beberapa daerah telah mengeluarkan

    berbagai Peraturan Daerah (PERDA) sebagai dasar untuk mengenakan

    pungutan berupa pajak dan retribusi dalam meningkatkan PAD. Kemampuan

    daerah untk melaksanakan otonomi ditentukan oleh berbagai vairabel, yaitu:

    vriabel pokok yang terdiri dari faktor geografi dan social budaya serta variable

    khusus yang terdiri atas aspek politik dan hukum.

    Pendapatan Asli daerah (PAD) merupakan salah satu kkomponen

    pendapatan daerah sebgaimana yangdiatur dalam UU 34 Tahun 2000 tentang

    pajak daerah. Dalam penjelasan UU 34 Tahun 2000 disebutkan bahwa PAD

    merupakan segala sesuatu yang diperoleh pemerintah daerah yang dapat diukur

    denganuang karena adanya kewenangan yang diberikan masyarakat dapat

    berupa hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah,

    dan pengelolaan kekayana daerah serta lain-lain pendapatan daerah yang sah.

    Penjelasan Undang-Undang juga mengisyaratkan bahwaa di dalam

    penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah, kepala daerah

    kabupaten/kota diharapkan dapat mengelola dan memanfaatkan seluruh sumber

    pendapatan daerah yang dimilikinya secara optimal, dengan kata lain bahwa

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    44/124

    44

    kepaala daerah kabupaten/kota dalam menyelenggarakan pemerintahan dan

    pelaksanaan pembangunan daerah tidak terus menerus menggantungkan

    anggaran dari pemerintah pusat melalui dana perimbangan. Lebih lanjut di dalam

    administrasi keuangan daerah, PAD adalah pendapatan daerah yang diurus dan

    diusahakan sendiri oleh daerah yang dimaksudkan sebagai sumber PAD guna

    pembangunan daerah.

    Berdasarkan ketentuan dan defenisi tersebut di atas, maka PAD dapat

    disimpulkan sebagai berikut:

    a. PAD merupakan sumber pendapatan daerah dengan mengelolah dan

    memanfaatkan potensi daerah.

    b. Di dalam mengelolah dan memanfaatkan potensi daerah, PAD dapat

    berupa pajak, retribusi dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

    Menurut Undang-undang 32 Tahun 2004 pada pasal 157, sumber PAD terdiri

    atas:

    a. Hasil pajak daerah

    b. Hasil retribusi daerah

    c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

    d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

    II.4. Konsep Pemungutan

    Pungutan yang diberlakukan oleh pemerintah merupakan penarikan

    sumber daya ekonomi (secara umum dalam bentuk uang) oleh pemerintah

    kepada masyarakat guna membiayai pengeluaran yang dilakukan pemerintah

    untuk melakukan tugas pemerintahan atau melayanai kepentingan masayarakat.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    45/124

    45

    Penarikan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakatnya,

    harus memenuhi syarat, yaitu harus ditetapkan dengan undang-undang atau

    peraturan lainnya, dapat dipaksakan, mempunyai kepastian hukum, dan adanya

    jaminan kejujuran dan integritas si pemungut (petugas yang ditunjuk oleh

    pemerintah) serta jaminan bahwa pungutan tersebut akan dikembalikan lagi

    kepada masyarakat. Dengan adanya jaminan tersebut pungutan dapat

    dilaksanakan kepada masyarakat.

    Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan

    data objek dan subjek retribusi yang terutang, penentuan besarnya retribusi yang

    terutang, sampai dengan kegiatan penagihan retribusi atau retribusi yang

    terutang kepada wajib retribusi yang terutang serta pengawasan penyetorannya.

    Sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Pasal 26 pemungutan

    retribusi tidak dapat diborongkan. Artinya seluruh proses kegiatan pemungutan

    retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga. Namun, dalam pengertian

    ini bukan berarti bahwa pemerintah daerah tidak boleh bekerja sama dengan

    pihak ketiga. Dengan sangat selektif dalam proses pemungutan retribusi,

    pemerintah daerah dapat mengajak bekerja sama badan-badan tertentu yang

    karena profesionalismenya layak dipercaya untuk ikut melaksanakan sebagian

    tugas pemungutan jenis retribusi tertentu secara lebih efisien.

    II.5. Konsep Pajak

    Pajak Daerah, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh

    orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

    dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

    keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    46/124

    46

    Pengertian secara sederhana bahwa pajak merupakan suatu kewajiban

    yang harus dibayarkan oleh warga Negara sebagai iuran wajib kepada Negara

    yang dapat dipungut oleh penguasa, baik berupa uang atau barang untuk tujuan

    membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah.

    Pajak merupakan iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang

    terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraaturan-peraturan dengantidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang

    gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung

    dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Sedangkan istilah

    iuran wajib digunakan dalam defenisi pajak yang dikemukakan oleh Soeparman

    Soemahamidjaja yakni pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang

    dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya

    produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan

    umum. Selain itu, Rochmat Sumitro memberikan definisi pajak adalah peralihan

    kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran

    rutin dan “surplus”nya digunakan untuk publik saving yang merupakan sumber

    utama untuk membiayai public investment.

    Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat ciri-ciri yang melekat dari

    definis pajak antara lain:

    1. Pajak dipungut berdasarkan dengan kekuatan undang-undang serta

    aturan pelaksanaannya.

    2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontrasepsi

    individu oleh pemerintah;

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    47/124

    47

    3. Pajak dapat dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun

    daerah.

    4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila

    masyarakatnya terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public

    investment.

    5. Pajak dapat pula mempunya tujuan yang tidak budgeter, yaitu mengatur.

    II.6. Konsep Retribusi Daerah

    II.6.1 Pengertian Retribusi Daerah

    Saat ini di Indonesia, khususnya di daerah, penarikan sumber daya

    ekonomi melalui retribusi daerah dilakukan dengan aturan hukum yang jelas,

    yaitu dengan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah sehingga dapat

    diterapkan sebagai salah satu sumber penerimaan daerah.

    Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan

    Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus

    disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang

    pribadi atau badan.

    Retribusi adalah pembayaran wajib dari penduduk kepada Negara karena

    adanya jasa tertentu yang diberikan oleh Negara bagi penduduknya secra

    perorangan. Jasa tersebut dapat dikatakan bersifat langsung, yaitu hanya yang

    membayar retribusi yang menikmati balas jasa dari Negara. Salah satu contoh

    retribusi adalah retribusi terminal yang dikelolah oleh pemerintah. Setiap orang

    yang ingin masuk menggunakan fasilitas di dalam terminal pemerintah harus

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    48/124

    48

    membayar retribusi yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai pembayaran atas

    jasa penggunaan fasilitas terminal pemerintah tersebut.

    Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di Indonesia saat ini

    penarikan retribusi hanya dapat dipungut oleh pemerintah daerah. Jadi, retribusi

    yang dipungut di Indonesia dewasa ini adalah retribusi daerah. Retribusi daerah

    adalah pungutan daerah sebgai pembaywaran atas jasa atau pemberian izin

    tertentu yang khusus diseddiakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah

    untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Jasa adalah kegiatan pemerintah

    daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau

    kemanfaatan lainnya, dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Sama

    halnya dengan penjelasan di atas, bila seseorang ingin menikmati jasa yang

    disediakan oleh pemerintah daerah, ia harus membayar retribusi yang ditetapkan

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah yang saat ini dipungut

    di Indonesia adalah sebagai berikut.

    a. Retribusi merupakan pungutan yang dipungut berdasarkan undang-undang

    dan peraturan daerah yang berkenaan.

    b. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah.

    c. Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontra prestasi (balas jasa)

    secra langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang

    dilakukannya.

    d. Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh pmerintah

    daerah yang dinikmati oleh orang atau badan.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    49/124

    49

    e. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi secra ekonomis, yaitu

    jika tidak membayar retribusi, tidak akan memperoleh jasa yang

    diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

    II.6.2 Objek Retribusi Daerah

    Undang-undang Nomor 34 tahun 2000 pasal 18 ayat 1 menentukan

    bahwa objek retribusi adalah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakanolleh

    pemerintah daerah. Tidak semua jasa yang diberikan oleh pemerintah daerahdapat dipungut retribusinya, tetapi hanya jenis-jenis jasa tertentu yang menurut

    pertimbangan social-eknomi layak dijadikan sebgai objek retribusi. Jasa tertentu

    tersebut dikelompokkan de dalam tiga golongan, yaitu jasa umum, jasa usaha,

    dan perizinan tertentu. Hal ini membuat objek retribusi terdiri dari tiga kelompok

    jasa sebagaimana disebut di bawah ini.

    a. Jasa umum, yaitu jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah

    daerah unutuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat

    dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jasa umum antara lain meliputi

    pelayanan kesehatan dan pelayanan persampahan. Jasa yang tidak

    termasuk jasa umum adalah jasa urusan umum pemerintahan.

    b. Jasa usaha, yaitu jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah, degnan

    menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula

    disediakan oleh sector swasta. Jasa usaha antara lain meliputi penyewaan

    asset yang dimiliki/dikuasai oleh pmerintah daerah, penyediaan tempat

    penginapan, usaha bengkel kendaraan, tempat pencucian mobil, dan

    penjualan bibit.

    c. Perizinan tertentu, yaitu kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka

    pemberian izin kepada orang pribadi atau badanyang dimaksudkan untk

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    50/124

    50

    pembinaan, pengaturan, pengendalian dan penwasan atas kegiatan,

    pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasasrana,

    sarana, atau fasilitas tertentu guna mellindungi kepentingan umum dan

    menjaga kelestarian lingkungan. Mengingat bahwa fungsi perizinan

    dimaksudkan untk mengadakan pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan

    pengawasan, pada dasarnya pemberian izin oleh pemerintah daerah tidak

    harus dipungut retribusi. Akan tetapi, dalam melaksanakan fungsi tersebut,

    pemerintah daerah mungkin masih mengalami kekurangan biaya yang tidak

    selalu dapat dicukupi dari sumber-sumber penerimaan daerah yang telah

    ditentukan sehingga perizinan tertentu masih dipungut retribusi.

    II.6.3 Penetapan Jenis Retribusi Daerah

    Sesuai dengan pasal 5 peraturan pemerintah nomor 66 tahun 2001

    tentang Retribusi Daerah, penetapan jenis retribusi jasa umum dan retribusi

    perizinan tertentu untuk daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota ditetapkan

    sesuai dengan kewenangan masing-masing daerah sebagaimana diatur dengna

    peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal yang sama juga berlaku untk

    penetapan jenis retribusi jasa usaha untuk daerah provinsi dan kabupaten/kota,

    yang dilakukan sesuai dengna jasa/pelayanan yang diberikan oleh masing-

    masing daerah. Rincian dan masing-masing jenis retribusi diatur dalam peraturan

    daerah yang bersangkutan.

    II.6.4 Bukan Objek Retribusi Daerah

    Jasa yang menjadi objek retribusi hanyalah jasa yang diselenggarakan

    oleh pemerintah daerah secara langsung. Apabila ada jasa yang

    diselenggarakan oleh perangkat pemerintah daerah, atetapi tidak secara

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    51/124

    51

    langsung, misalnya oleh BUMD, jasa tersebut tidak dikenakan retribusi. Sesuai

    Unadang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 pasal 19, jasa yang diselenggarakan

    oleh BUMD bukan merupakan objek retribusi. Jasa yang telah dikelola secara

    khusus oleh suatu BUMD tidak merupakan objek retribusi, tetapi sebagai

    penerimaan BUMD sesuai dengna peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Pada dasarnya BUMD merupakan badan usaha ynag dimiliki oleh daerah, tetapi

    dalam melaksanakan kegiatannya berdiri secara mandiri dan terlepas dari

    pemerintah daerah. Oleh karena itu, jasa yang diberikan oleh BUMD bukanlah

    jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Apabila BUMD

    memanfaatkan jasa atau perizinan tertentu yang diberikan oleh pemerintah

    daerah, BUMD wajib membayar retribusi daerah.

    II.6.5 Golongan Retribusi Daerah

    Berdasarkan kelompok jasa yang menjadi objek retribusi daerah dapat

    dilakukan penggolongan retribusi daerah. Penggolongan jenis retribusi

    dimaksudkan guna menetapkan kebijakan umum tentang prinsip dan sasaran

    dalam penetepan tariff retribusi daerah. Sesuai Undang-Undang Nomor 34

    Tahun 2000 Pasal 18 ayat 2 retribusi daerah dibagi atas tiga golongan,

    sebagaimana disebut di bawah ini.

    a. Retribusi jasa umum, yaitu retribusi atas jasa yang disediakan atau

    diberikan oleh pemerintah daerah untk tujuan kepentingan dan

    kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

    b. Retribusi jasa usaha, yaitu retribusi atas jasa yang disediakan oleh

    pemerintah daerah dengan menganut prinsip kkomersial karena pada

    dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    52/124

    52

    c. Retribusi perizinan tertentu, yaitu retribusi atas kegiatan tertentu

    pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi

    atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan,

    pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,

    penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas

    tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian

    lingkungan.

    Golongan atau jenis-jenis retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan

    retribusi perizinan tertentu ditetapkan dengan peraturan pemerintah berdasarkan

    kriteria tertentu. Penetapan jenis-jenis retribusi jasa umum dan retribusi jasa

    usaha dengan peraturan pemerintah dimaksudkan agar tercipta ketertiban dalam

    penerapannya sehingga dapat memberikan kepastian bagi masyarakat dan

    disesuaikan dengan kebutuhan nyata daerah yang bersangkutan. Penetapan

    jenis-jenis retribusi perizinan tertentu dengan peraturanpemerintah dilakukan

    karena perizinan tersebut, walalupun merupakan kewenangan pemerintah

    daerah, tetap memerlukan koordinasi dengan instansi-instansi teknis terkait.

    Retribusi Jasa Umum

    1. Retribusi Jasa Umum

    Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya retribusi jasa umum adalah

    retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah,

    untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati

    oleh orang pribadi atau badan. Objek retribusi jasa umum adalah

    pelayanan yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk

    tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh

    orang pribadi atau badan.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    53/124

    53

    2. Kriteria Retribusi Jasa Umum

    Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Pasal 18 ayat 3

    huruf a, retribusi jasa umum ditentukan berdasarkan criteria berikut ini.

    a. Retribusi jasa umum bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi

    jasa usaha atau retribusi perizinan tertentu.

    b. Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah dalam

    rangka pelaksanaan asas desentralisasi.Jasa tersebut memberikan

    manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang diharuskan

    membayar retribusi, di samping untuk melayani kepentingan dan

    kemanfaatan umum.

    c. Jasa tersebut layak untk dikenakan retribusi.

    d. Retrisbusi tersebut tidak bertentangna dengan kebijakan nasional

    engenai penyelenggaraannya.

    e. Retribusi tersebut dapat dipungut secara efektif dan efisien serta

    merupakan satu sumber pendapatan daerah yang potensial.

    f. Pemungutan retribusi memungkinkan penyediaan jasa tersebut

    dengna tingkat dan atau kualitas pelayanan yang lebih baik.

    3. Jenis Retribusi Jasa Umum

    Jenis-jenis retribusi jasa umum diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor

    66 Tahun 2001 Pasal 2 ayat 2, sebagaimana di bawah ini.

    a. Retribusi pelayanan kesehatan

    Pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas,

    balai pengobatan dan rumah sakit Umum Daerah. Retribusi

    Pelayanan Kesehatan ini tidak termasuk pelayanan pendaftaran.

    b. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    54/124

    54

    Pelayanan persampahan/kebersihan meliputi pengambilan,

    pengangkutan, dan pembuangan sereta penyediaan lokasi

    pembuangan/pemusnahan sampah rumah tangga, industri, dan

    perdagangan; tidak termasuk pelayanan kebersihan jalan umum dan

    taman.

    c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu tanda Penduduk dan Akta

    Catatan Sipil

    Akta catatan Sipil meliputi akta kelahiran, Akta Perkawinan, Akta

    Perceraian, Akta Pengesahan dan Pengakuan Anak, Akta Ganti

    Nama bagi Warga Negara Asing, dan Akta Kematian.

    d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat

    Pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat meliputi pelayanan

    penguburan/pemakaman termasuk penggalian dan pengerukan,

    pembakaran/pengabuan mayat, dan sewaa tempat pemakaman atau

    pembakaran/pengabuan mayat yang dimiliki atau dikelola pemerintah

    daerah.

    e. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

    Pelayanan parker di tepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan

    parker di tepi jalan umum yang ditentukan pemerintah daerah.

    Karena jalan menyangkut kepentingan umum, penetapan jalan umum

    sebagai tempat parker mengacu kepada ketentuan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    f. Retribusi Pelayanan Pasar

    Pelayanan pasar adalah fasilitas pasar tradisional/sederhana berupa

    pelataran dan los yang dikelola oleh pemerintah daerah dan khusus

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    55/124

    55

    disediakan untk pedagang; tidak termasuk yang dikelola oleh BUMN,

    BUMD, dan pihak swasta.

    g. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

    Pelayanan pengujian kendaraan bermotor adalah pelayanan

    pengujian kendaraan bermotor sesuai dengna peraturan perundang-

    undangan yang berlaku, yang diselenggarakan oleh pemerintah

    daerah.

    h. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran

    Pelayanan pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah pelayanan

    pemeriksaan dan atau perizinan oleh pemerintah daerah terhadap

    alat-alat pemadam kebakaran yang dimiliki dan atau dipergunakan

    oleh masyarakat.

    i. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta

    Peta adalah peta yang dibuat oleh pemerintah daerah, seperti peta

    dasar (peta garis), peta foto, peta digital, peta tematik, dan peta

    teknis (peta struktur).

    j. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan

    Pelayanan pengujian kapal perikanan adalah pengujian terhadap

    kapal penangkap ikan yang menjadi kewenangan daerah.

    4. Subjek dan Wajib Retribusi Jasa Umum

    Subjek retribusi jasa umum adalah orang pribadi atau badan yang

    menggunakan/menikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan.

    Subjek retribusi jasa umum dapat ditetapkan menjadi wajib retribusi jasa

    umum, yaitu orang pribadi atau badan yang diwajibkan untuk melakukan

    pembayaran retribusi jasa umum.

  • 8/16/2019 Contoh Skripsi (Retribusi Terminal)

    56/124

    56

    Retribusi Jasa Usaha

    1. Retribusi Jasa Usaha

    Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, retribusi jasa usaha adalah

    retribusi atas jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan

    menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan

    oleh sector swasta. Objek retribusi jasa usaha adalah pelayanan yang

    disediakan oleh pemerintah daerah dengan megnanut prinsip komersial.

    Pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut

    prinsip koomersial meliputi:

    a. Pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan daerah

    yang elum dimanfaatkan secara optimal; dan

    b. Pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum memadai

    disediakan oleh pihak swasta.

    2. Kriteria Retribusi Jasa Usaha

    Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 pasal 18 ayat 3

    huruf b, retribusi jasa usaha ditentukan berdasarkan criteria berikut ini.

    a. Retribusi jasa usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi

    jasa umum atau retribusi perizinan tertentu.

    b. Jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat komersial yang

    seyogianya disediakan oleh sektor swasta, tetapi belum memadai

    atau terdapatnya harta yang dimiliki/dikuasai daerah yang belum

    dimanfaatkan secara penuh oleh pemerintah daerah. Pengertian