Upload
agoenk-cheel
View
295
Download
24
Embed Size (px)
Citation preview
BUSINESS PLAN
“ PONDOK PISANG GENCET ”
Dosen :
D3275 - Yunita Wijaya Handranata, B.Eng., M.M
KELOMPOK 8 – 06PTT :
1. Silviana Simidjaja / 1100005955
2. Dwi Pangestuti / 1100006125
3. Yoan Sanjaya / 1100007310
4. Rahellia Samsult / 1100007494
BINUS University
2010
1
1. EXECUTIVE SUMMARY
Pondok Pisang Gencet merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang
kuliner. Toko kami menyajikan makanan ringan berupa olahan pisang goreng
yang digencet dengan rolling pin kemudian diberi taburan di atasnya, bisa
berupa keju, coklat, susu, atau sambal. Selain menampilkan sensasi pisang
gencet, kami juga menyajikan menu pisang goreng gencet ranjau (pedas),
bagi mereka yang menginginkan cita rasa yang lain daripada yang lain. Untuk
sambalnya, kami meraciknya sendiri secara khusus.
Rencananya, Pondok Pisang Gencet ini berlokasi di Komp. Green Ville Blok
AL No. 26, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Karena ukuran gedung yang kecil maka
kami menetapkan bahwa bisnis ini untuk sementara waktu hanya berlaku
untuk pesan bawa dan pesan antar.
Manajemen team bisnis ini terdiri dari 1 orang pimpinan, 4 orang manajer,
dan 4 orang karyawan yang bekerja berdasarkan shift. Manajernya terdiri
dari 3 bagian yaitu : bidang marketing & sales, bidang operasional, dan
bidang finance & accounting.
Alasan utama kami memilih usaha ini tercantum dalam poin – poin berikut
:
o Kami melihat adanya peluang dalam bisnis kuliner khususnya makanan
ringan (snack) karena pada umumnya masyarakat Indonesia senang
ngemil apalagi sambil minum kopi, teh, atau susu di pagi, siang, dan sore
hari sebagai pelengkap mereka bersantai ria atau mengobrol bersama.
o Kami melihat bahwa pisang adalah salah satu buah yang cukup
diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan, golongan atas sampai
bawah, tua maupun muda, apalagi bila pisang tersebut telah berubah
wujud menjadi pisang goreng. Dari pisang goreng itu sendiri bisa
dikembangkan lagi hingga menghasilkan menu yang unik dan variatif.
o Faktor yang juga sangat mendukung adalah tersedianya tempat yang
cukup strategis. Di daerah ini memang sudah terkenal sebagai gudangnya
makanan terutama restoran. Jadi, kami melihat bahwa lokasi ini sudah
memiliki pasar sehingga peluang kami untuk cepat mendapat pelanggan
lebih besar.
Dalam melakukan promosi, kami menerapkan beberapa strategi, antara
lain menyebarkan brosur kepada masyarakat, menampilkan spanduk, serta
membuat account Pondok Pisang Gencet di Facebook. Secara tidak langsung,
promosi dari mulut ke mulut juga merupakan salah satu strategi kami.
2
Berdasarkan rencana keuangan yang telah kami buat, modal awal yang
dibutuhkan untuk mendirikan usaha ini adalah Rp 80.000.000, -. Modal awal
ini sudah mencakup gedung, peralatan, kendaraan, perlengkapan, bahan
baku awal, gaji karyawan untuk 3 bulan ke depan, perlengkapan promosi, dan
hal – hal lainnya. Untuk keuntungannya sendiri, setiap 1 menu yang dijual,
kami bisa memperoleh laba kotor sebesar ± 40% dari harga penjualan.
2. MISSION STATEMENT
A. VISI :
Menjadi pilihan terbaik dan nama yang terpercaya dalam kebutuhan
rasa makanan dan bisnis khususnya untuk produk berbahan baku pisang.
B. MISI :
• Kami senantiasa berusaha menjadi pebisnis olahan pisang yang
terbaik.
• Mengutamakan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
• Menyediakan olahan pisang yang lezat dan berkualitas sesuai
dengan selera pelanggan serta terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat.
• Menciptakan produk olahan pisang yang inovatif dan bercitarasa
tinggi.
3. BUSINESS ENVIRONMENT
A. National Trend (Mengapa bisnis ini masih berpotensi untuk sukses saat
ini) :
• Bahan baku utamanya, pisang, mudah diperoleh dan harganya relatif
murah.
• Buah pisang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia dari berbagai
kalangan.
• Banyak orang yang lebih menyukai produk - produk olahan
pisang daripada pisang itu sendiri.
• Bisnis makanan ringan hasil olahan pisang selain pisang goreng
masih belum ramai dan belum variatif di Jakarta.
Umumnya orang Indonesia senang ngemil sambil minum kopi, teh,
atau susu di pagi / sore hari sebagai pelengkap mereka bersantai /
mengobrol.
3
B. Industri Trend (Bagaimana pemain dalam bisnis ini) :
Pebisnis olahan pisang sudah cukup banyak, namun kebanyakkan
menjalankan bisnis pisang goreng. Salah satu yang paling terkenal adalah
Pisang Goreng Kalimantan. Yang lainnya adalah pisang goreng keliling.
Jadi, masih terbuka peluang untuk menjalankan bisnis olahan pisang yang
lebih variatif dan inovatif dari sekedar pisang goreng.
C. Local Trend (Bagaimana kondisi potensi pasar di daerah sekitar tempat
usaha) :
• Kondisi pasar di daerah komplek perumahan sekitar tempat
usaha sangat menjanjikan karena di daerah ini bisnis makanan sangat
menjamur khususnya restoran.
• Belum banyak yang membuka bisnis makanan ringan yang
serupa di sekitar tempat usaha. Bisnis makanan ringan yang sudah ada
antara lain : toko roti dan kue, toko cokelat, toko es.
• Lokasi ini sudah memiliki pasar sehingga peluang kami untuk
cepat mendapat pelanggan lebih besar.
4. MARKETING PLAN
A. Produk
Pisang gencet pada dasarnya adalah pisang goreng. Namun kami
mengembangkan makanan ini agar menjadi suatu produk yang baru.
Setelah digoreng, pisang ini kami gencet / ratakan dengan menggunakan
rolling pin lalu di atasnya diberi taburan berupa keju, susu, meses coklat,
atau sambal yang kami racik secara khusus. Dalam 1 porsi pisang gencet,
kami menggunakan pisang sebanyak 2 buah.
Salah satu menu kami yang khas adalah Pisang Gencet Ranjau. Menu
ini merupakan pisang goreng gencet yang diberi sambal. Menu seperti ini
sangat terkenal di Manado. Kami berpikir bahwa pisang goreng pedas
masih jarang di Jakarta sehingga masih terbuka peluang untuk menyajikan
menu ini.
Menu makanan yang ditawarkan di Pondok Pisang Gencet :
a. PisGen Coklat / Susu @ Rp 5.000, -
b. PisGen Ranjau @ Rp 5.000, -
c. PisGen Keju @ Rp 6.000, -
d. PisGen KatSu (Coklat Susu) @ Rp 7.000, -
e. PisGen CoKe (Coklat Keju) @ Rp 8.000, -
f. PisGen JuSu (Keju Susu) @ Rp 8.000, -
4
PisGen JuSu PisGen KatSu PisGen
Ranjau
B. Jasa
Jasa yang kami tawarkan di sini adalah pesan antar / delivery untuk
daerah Green Ville dan Taman Ratu. Untuk daerah di luar itu, delivery
kami tidak berlaku karena kami membatasi jangkauan pengantaran.
Mengingat karyawan kami yang jumlahnya tidak banyak dan mereka pun
masih harus menjaga toko untuk melayani pembeli lain.
Pelanggan di luar jangkauan delivery dapat membeli produk kami
dengan sistem pesan bawa. Untuk delivery, minimum pemesanan adalah
2 porsi. Kami tidak memungut biaya untuk delivery ini karena ini juga
merupakan semacam kompensasi kami terhadap pelanggan karena lokasi
kami yang tidak memungkinkan mereka untuk menyantap makanan di
toko kami.
C. ANALISA KOMPETITOR
1. Pisang Goreng Kalimantan “SARI RASA”
Menyediakan pisang goreng kipas yang sangat
renyah.
Harga @ Rp 2.000, -
Lokasi : Tanjung Duren – Jakarta Barat
5
2. Kedai Es Pisang Ijo Pemuda
Pisang Ijo, salah satu makanan dari Makasar. Makanan ini berupa buah
pisang yang dibungkus dengan adonan tepung berwarna hijau,
kemudian disajikan dengan bubur sumsum, santan, sirup, es serut, dan
susu.
Harga @ Rp 10.000, -
Lokasi : Jl. Tanjung Duren Utara IV Blok O No. 468 A-B
Grogol Petamburan - Jakarta Barat
D. ANALISA SWOT
• Strength Analysis
Berikut ini adalah beberapa poin analisa kekuatan bisnis kami :
o Jasa delivery.
Kami memberikan layanan kemudahan bagi para pembeli agar
mereka tidak perlu repot – repot datang ke toko kami untuk
membeli pisang gencet.
o Harga makanan cukup terjangkau.
Menurut kami, harga pisang gencet kami yang berkisar di bawah
Rp 10.000, - per porsi cukup terjangkau bagi masyarakat sekitar
karena rata – rata harga makanan yang ditawarkan di daerah ini
juga berada pada kisaran yang sama untuk makanan ringan.
o Service diutamakan.
Pelayanan yang kami utamakan antara lain : produk yang
terjamin 100% halal, kebersihan produk (makanan, gedung, dan
peralatan yang kami gunakan), pelayanan yang ramah dan cepat,
pengiriman sesuai waktu yang kami janjikan.
o Produk yang tergolong masih baru di Jakarta.
6
Produk olahan pisang yang kami ciptakan ini masih tergolong
baru di Jakarta walaupun ada yang serupa seperti pisang bakar,
namun tetap saja, pisang gencet merupakan variasi yang kami racik
dan kembangkan dari dasar pisang goreng.
o Bahan baku berkualitas baik.
Untuk bahan baku seperti pisang, cabai, terasi, keju, susu, dan
lain – lain, kami hanya menggunakan bahan – bahan berkualitas
baik demi menjaga kepuasan pelanggan. Untuk pisang, berikut ini
adalah sedikit tips memilih pisang yang baik : Pilihlah pisang yang
sudah matang, yang kulitnya hijau kekuning – kuningan dengan
sedikit bercak coklat atau kuning, sebab pisang ini akan mudah
dicerna, dan gula buah diubah menjadi glukosa alami secara cepat
diserap ke dalam peredaran darah, pisang yang mentah akan sulit
dicerna.
• Weakness Analysis
Berikut ini adalah beberapa poin analisa kelemahan bisnis kami :
o Luas gedung yang kecil (4x10m).
Gedung ini tidak terlalu besar dan harus kami bagi lagi menjadi
dapur dan counter untuk melayani pembeli. Oleh karena itu, tidak
ada cukup tempat bagi pembeli yang ingin menyantap pisang
gencet di toko kami sehingga pilihannya adalah pesan bawa atau
pesan antar.
o Produk yang sulit dibedakan dengan produk kompetitor lain.
Pisang gencet pada dasarnya merupakan pisang goreng.
Terkadang orang bisa saja menyamakan produk kami dengan
pisang goreng pada umumnya bila mereka mendengar penjelasan
mengenai produk kami dari mulut ke mulut.
• Opportunity Analysis
Berikut ini adalah beberapa poin analisa peluang bisnis kami :
o Belum ada bisnis serupa di lokasi yang sama.
o Lokasi ini sudah memiliki pasar/ pelanggan.
o Rata – rata orang Indonesia senang ngemil di kala mereka
sedang bersantai sambil ditemani minum kopi atau teh.
7
E. ANALISA LOKASI
Calon lokasi toko kami berada di Komp. Green Ville Blok AL No. 26,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Di daerah ini memang sudah terkenal sebagai
gudangnya makanan terutama restoran. Berikut ada beberapa alasan
pemilihan lokasi ini sebagai tempat usaha :
o Daerah perumahan ini telah beralih fungsi menjadi gudangnya bisnis
kuliner, antara lain :
- Restoran (Gado Gado Boplo, Saung GrenVil, Kampung Djawa,
Relish, Sarang Kepiting, Ayam Cemara, dll).
- Toko roti dan kue (Papa & Mama Pastries, Shianies Bakery, dll).
- Dapur Cokelat, dan masih banyak lagi.
o Calon lokasi PisGen tepat berhadapan dengan tempat kursus bahasa
inggris, dekat dengan sekolah dan tempat – tempat les.
o Jadi, kami melihat bahwa lokasi ini sudah memiliki pasar sehingga
peluang kami untuk cepat mendapat pelanggan lebih besar.
F. TARGET PASAR
Sasaran utama pembeli produk kami adalah hampir semua kalangan
masyarakat. Namun mungkin lebih cocok untuk golongan menengah –
atas. Pisang gencet kami dapat dikonsumsi oleh anak kecil sampai orang
dewasa.
G. STRATEGI PROMOSI
Untuk mempromosikan Pondok Pisang Gencet, ada beberapa strategi
yang kami lakukan, antara lain :
• Brosur (500 lembar)
Kami menyebarkan brosur sebanyak 500 lembar ke daerah Tanjung
Duren, ke tempat – tempat kursus, di kampus, sekolah dekat daerah
ini, perumahan, serta menempelkan brosur di tempat – tempat makan
sekitar lokasi ini seperti Kepa Duri, Tanjung Duren, Green Ville, Taman
Ratu, dan Green Garden.
Berikut ini adalah tampilan brosur yang telah kami buat :
8
• Spanduk
Kami juga menampilkan spanduk di depan toko kami supaya toko
kami dapat dikenali dengan cepat oleh warga sekitar.
• Account Facebook
Untuk memperluas jaringan pemasaran kami, kami juga akan
membuat account di situs jejaring sosial yaitu Facebook untuk
menampilkan produk Pisang Gencet kami. Kami menggunakan media
ini karena mudah dan murah. Penyebarannya kami mulai dari teman -
teman kami dulu. Dari facebook ini kami akan menampilkan foto – foto
produk, informasi, serta promosi Pondok Pisang Gencet.
5. MANAGEMENT TEAM
9
Berikut ini adalah struktur organisasi bisnis Pondok Pisang Gencet yang
terdiri dari 1 orang pimpinan, 4 orang manager pada bidangnya masing –
masing, dan 4 orang karyawan. Pimpinan di sini berlaku sebagai investor
pasif. Karyawan di sini bekerja untuk melayani para pembeli dan
mengantarkan pesanan para pembeli. Mereka juga ikut membantu
menyediakan pesanan pisang goreng gencet.
6. FINANCIAL PLAN
A. Start Up Cost
Start up cost / biaya persiapan operasi berhubungan dengan semua
biaya untuk membuat bisnis siap untuk dioperasikan. Start up cost ini juga
biasanya merupakan biaya – biaya yang
terjadi di awal-awal tahun sebelum sistem dioperasikan.
Yang termasuk biaya – biaya persiapan awal dalam bisnis kami adalah
sebagai berikut :
Start-up cost
Peralatan & Perlengkapan
Kompor (1 pcs) Rp 270,000.00
Tabung gas (1 pcs) Rp 380,000.00
Galon (3 x Rp 25.000,-) Rp 75,000.00
Stainless Steel Knife (2 x Rp 7.500,-) Rp 15,000.00
Parutan (2 x Rp 10.500,-) Rp 21,000.00
Wajan Penggorengan (2 x Rp 137.000,-)
Rp 274,000.00
Alat Penggorengan (2 set) Rp 178,000.00
Alat Penggiling (2 x Rp 33.000,-) Rp 66,000.00
Box Pembungkus (500 set) Rp 350,000.00
Talenan (2 x Rp 11.000,-) Rp 22,000.00
10
Meja (2 x Rp 435.500,-) Rp 871,000.00
Kursi (8 x Rp 25.000,-) Rp 200,000.00
Lemari Etalase (1 pcs) Rp 450,000.00
Total Peralatan & Perlengkapan Rp 3,172,000.00
Bahan Baku
Pisang kepok (50 x Rp 7.000,-) Rp 350,000.00
Keju cheddar (10kg x Rp 110.000,-) Rp 1,100,000.00
Meses (20 x Rp 9.000,-) Rp 180,000.00
Susu kental coklat (20 x Rp 7.500,-) Rp 150,000.00
Susu kental putih (20 x Rp 8.000,-) Rp 160,000.00
Minyak goreng (10 x Rp 10.000,-) Rp 100,000.00
Garam (5 x Rp 2.500,-) Rp 12,500.00
Tepung beras (20 x Rp 7.000,-) Rp 140,000.00
Tepung terigu (5 x Rp 8.000,-) Rp 40,000.00
Cabai merah keriting (1kg x Rp 25.000,-)
Rp 25,000.00
Cabai hijau (1kg x Rp 15.000,-) Rp 15,000.00
Terasi (5 kg x Rp 65.000,-) Rp 325,000.00
Total Bahan Baku Rp 2,597,500.00
Kendaraan
Motor Rp 13,000,000.00
Gedung dan Renovasi
Leasehold improvement Rp 2,500,000.00
Prepaid Expenses
Rent (dibayar dimuka utk 1 tahun) Rp 35,000,000.00
Cetak brosur (500 lbr) Rp 660,000.00
Sebar brosur Rp 200,000.00
Spanduk & X-Banner (@ 1 pcs) Rp 350,000.00
Ijin usaha Rp 5,000,000.00
Total Prepaid Expenses Rp 41,210,000.00
Working Capital (cadangan expense 3 bulan)
Gaji karyawan (3 x Rp 4.000.000,-) Rp 12,000,000.00
Listrik (3 x Rp 400.000,-) Rp 1,200,000.00
11
Air (3 x Rp 300.000,-) Rp 900,000.00
Isi ulang gas (9 x Rp 75.000,-) Rp 675,000.00
Air minum galon refill (13 x Rp 5.000,-)
Rp 65,000.00
ATK (3 x Rp 30.000,-) Rp 90,000.00
Lain-lain Rp 2,590,500.00
Total Working Capital Rp 17,520,500.00
Total Start-up cost Rp 80,000,000.00
B. Gross Profit
Gross Profit/ laba kotor/ laba penjualan adalah perbedaan antara
pendapatan dan biaya pembuatan produk atau penyediaan layanan,
sebelum dikurangi biaya overhead, gaji, pajak, dan bunga pembayaran.
Berikut ini adalah perkiraan gross profit untuk 1 macam menu pisang
gencet.
Harga Beli BarangHarga Bahan Baku
1 sisir pisang ±12pcs, bisa u/ 6 porsi
Rp 7,000.00
Rp 1,166.67
Tepung beras 500 gr (125 gr u/ 6 porsi)
Rp 7,000.00
Rp 1,750.00
Tepung terigu 1kg (25gr u/ 6 porsi)
Rp 8,000.00
Rp 200.00
Meses 225gr (240gr u/ 6 porsi) Rp 9,000.00
Rp 9,600.00
Minyak goreng ±400ml u/ ±5x pakai
Rp 10,000.00
Rp 4,000.00
Total Harga Bahan Baku Rp 16,716.67
Harga Bahan Baku per porsi Rp 2,786.11
Harga Jual Rp 5,000.00
Gross Profit Rp 2,213.89
C. Income Statement
Laporan laba / rugi (income statement) disebut juga laporan
pendapatan dan biaya (profit and loss statement) atau hasil operasi
(statement of operation), yaitu suatu laporan yang dibuat secara
sistematis berisikan gambaran ringkasan tentang penghasilan (income)
dan beban (expenses) dalam periode tertentu dari suatu perusahaan.
Dalam laporan laba rugi dapat diketahui penghasilan, beban dan laba /
rugi perusahaan dalam waktu tertentu serta perkembangannya.
12
Berikut ini adalah perkiraan income statement kami dalam kurun
waktu 3 tahun.
Income Statement 1 Jan 11 - 31 Dec 11
1 Jan 12 - 31 Dec 12
1 Jan 13 - 31 Dec 13
Penjualan (sales) Rp 330,000,000.00
Rp 379,500,000.00
Rp 436,425,000.00
COGS Rp 87,120,000.00
Rp 100,188,000.00
Rp 115,216,200.00
Gross profit Rp 242,880,000.00
Rp 279,312,000.00
Rp 321,208,800.00
Pengeluaran
Gaji karyawan Rp 48,000,000.00
Rp 49,440,000.00
Rp 50,923,200.00
Listrik Rp 4,800,000.00
Rp 4,944,000.00
Rp 5,092,320.00
Air Rp 3,600,000.00
Rp 3,708,000.00
Rp 3,819,240.00
ATK Rp 360,000.00
Rp 370,800.00
Rp 381,924.00
Sewa kantor Rp 35,000,000.00
Rp 36,050,000.00
Rp 37,131,500.00
Cetak brosur Rp 660,000.00
Rp -
Rp -
Sebar brosur Rp 200,000.00
Rp -
Rp -
Spanduk & X-Banner Rp 350,000.00
Rp -
Rp -
Ijin Usaha Rp 5,000,000.00
Rp -
Rp -
Total Pengeluaran Rp 97,970,000.00
Rp 94,512,800.00
Rp 97,348,184.00
Pendapatan sebelum bunga & pajak
Rp 144,910,000.00
Rp 184,799,200.00
Rp 223,860,616.00
Bunga Rp -
Rp -
Rp -
Pendapatan sebelum pajak Rp 144,910,000.00
Rp 184,799,200.00
Rp 223,860,616.00
Pajak Rp 28,727,500.00
Rp 38,699,800.00
Rp 48,465,154.00
Net profit Rp 116,182,500.00
Rp 146,099,400.00
Rp 175,395,462.00
D. Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan
yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan. Dengan kata lain
adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan
aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Berikut ini adalah perkiraan cash flow kami dalam kurun waktu 3
tahun.
Cash Flow 1 Jan 11 - 31 Dec 11
1 Jan 12 - 31 Dec 12
1 Jan 13 - 31 Dec 13
Cash Receipts
13
Sales Rp 330,000,000.00
Rp 379,500,000.00
Rp 436,425,000.00
Cash Disbursements
COGS Rp 87,120,000.00
Rp 100,188,000.00
Rp 115,216,200.00
Gaji Karyawan Rp 48,000,000.00
Rp 49,440,000.00
Rp 50,923,200.00
Listrik Rp 4,800,000.00
Rp 4,944,000.00
Rp 5,092,320.00
Air Rp 3,600,000.00
Rp 3,708,000.00
Rp 3,819,240.00
ATK Rp 360,000.00
Rp 370,800.00
Rp 381,924.00
Sewa gedung Rp -
Rp 36,050,000.00
Rp 37,131,500.00
Pajak Rp 28,727,500.00
Rp 38,699,800.00
Rp 48,465,154.00
Total cash disbursements Rp 172,607,500.00
Rp 233,400,600.00
Rp 261,029,538.00
Net Change Rp 157,392,500.00
Rp 146,099,400.00
Rp 175,395,462.00
Plus : beginning cash balance
Rp -
Rp 157,392,500.00
Rp 303,491,900.00
Ending cash balance Rp 157,392,500.00
Rp 303,491,900.00
Rp 478,887,362.00
E. Balance Sheet
Laporan neraca / balance sheet adalah salah satu laporan keuangan
dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis
dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar
aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
Berikut ini adalah perkiraan cash flow kami dalam kurun waktu 3
tahun.
Balance Sheet
Assets Opening31 Desember
201031 Desember
201131 Desember
2012
Current Assets
Cash Rp 17,520,500.00
Rp 157,392,500.00
Rp 303,491,900.00
Rp 478,887,362.00
Prepaid Expenses Rp 41,210,000.00
Rp -
Rp -
Rp -
Fixed Assets Peralatan & Perlengkapan
Rp 3,172,000.00
Rp 3,174,000.00
Rp 3,174,000.00
Rp 3,174,000.00
Motor Rp 13,000,000.00
Rp 13,000,000.00
Rp 13,000,000.00
Rp 13,000,000.00
Gedung & Renovasi Rp 2,500,000.00
Rp 2,500,000.00
Rp 2,500,000.00
Rp 2,500,000.00
Accumulated depreciation
Rp -
Rp (3,174,580.00)
Rp (5,709,646.00)
Rp (7,881,174.00)
Total Assets Rp 77,402,500.00
Rp 172,891,920.00
Rp 316,456,254.00
Rp 489,680,188.00
14
Liabilities Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Owner Equity
Owner's investment Rp 80,000,000.00
Rp 80,000,000.00
Rp 80,000,000.00
Rp 80,000,000.00
Rugi/Laba ditahan Rp -
Rp 116,182,500.00
Rp 262,281,900.00
Rp 437,677,362.00
Total Liabilities & equity
Rp 80,000,000.00
Rp 196,182,500.00
Rp 342,281,900.00
Rp 517,677,362.00
F. Break Even Point
Break Even Point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan
dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen
pada harga tertentu untuk menutupi biaya – biaya yang timbul serta
mendapatkan keuntungan/ profit.
Rumus Analisis Break Even :
BEP = Total Fixed Cost / (Harga per unit - Variabel Cost per unit)
Keterangan :
• Fixed cost : biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa
dipengaruhi unit yang diproduksi.
• Variable cost : biaya variabel yang besar nilainya tergantung
pada benyak sedikit jumlah barang yang diproduksi.
Berikut ini adalah perkiraan BEP kami :
BEP
Biaya tetap Gaji karyawan (4 x Rp 1.000.000,-)
Rp 4,000,000.00
Listrik Rp 400,000.00
Air Rp 300,000.00
Isi ulang gas (3 x Rp 75.000,-)
Rp 225,000.00
ATK Rp 30,000.00
Total Biaya tetap Rp 4,955,000.00
Biaya variabel Rp 200,- / porsi
Harga jual rata-rata Rp 6.300,- / porsi
Jumlah unit yang harus dijual agar terjadi BEP :
BEP = Rp 4.955.000,00 ÷ (Rp 6.300,00 - Rp 200,00) = Rp 4.955.000,00 ÷ Rp 6.100,00
15
= ± 812 porsi
Uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :BEP = (Rp 4.955.000,00 ÷ (Rp 6.300,00 - Rp 200,00)) * Rp 6.300,00 = (Rp 4.955.000,00 ÷ Rp 6.100,00) * Rp 6.300,00
= 812 * Rp 6.300,00
= Rp 5.115.600,00
7. OPERATIONAL PLAN
• Opening hour :
a. Selasa – Jumat : Pk 09.00 – Pk 21.00
b. Sabtu – Minggu : Pk 15.00 – Pk 23.00
Tutup setiap Senin dan hari libur nasional.
• Jam kerja karyawan terbagi menjadi 2 shift :
Hari Selasa – Jumat :
- shift 1 (Pk 08.00 – Pk 15.00)
- shift 2 (Pk 15.00 – Pk 22.00)
Hari Sabtu – Minggu :
- shift 1 (Pk 14.00 – Pk 19.00)
- shift 2 (Pk 19.00 – Pk 24.00)
Kami membagi jam kerja karyawan sama rata. Karyawan harus berada di
toko 1 jam lebih awal untuk membersihkan dan mempersiapkan segala
sesuatunya sebelum toko dibuka.
• Gaji karyawan (4 orang) @ Rp 1.000.000, -
16
• Untuk kualifikasi karyawan, kami mengutamakan mereka yang bisa
mengendarai motor dengan baik agar mereka dapat mengirimkan
pesanan kepada pembeli.
8. SUPPLIER
• Untuk bahan baku pisang kepok, cabai, minyak, dan terasi, kami dapat
memperolehnya dari pasar – pasar berikut ini karena lokasinya cukup
dekat dengan toko kami.
1. Pasar Tomang Raya (Pasar Kopro)
Alamat : Jl. Tanjung Duren Raya Grogol Petamburan - Jakarta Barat
Kode pos : 11470
No. Telp : 021 – 5668290
2. Pasar Timbul Barat
Alamat : Jl. Tomang Tinggi, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol
Petamburan
Kode pos : 11440
• Bahan baku ini tersedia setiap hari karena pisang bukan buah musiman.
9. ANALISA RESIKO
Dalam menjalankan kegiatan pembangunan dan pengembangan usaha
tentunya akan menghadapi beberapa resiko yang dapat mempengaruhi hasil
usahanya yang apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya.
Di antara resiko usaha tersebut dapat bersumber dari faktor internal maupun
eksternal perusahaan.
A. Eksternal
Setiap usaha tidak terlepas dari persaingan bisnis dengan perusahaan
lainnya yang bergerak pada bidang yang sama. Dalam hal ini setiap
17
bidang usaha harus lebih mempertimbangkan masalah kualitas atau
standar produk yang ditawarkan, ketepatan waktu supplier dan tingkat
harga yang ditawarkan di pasaran.
Berikut ini adalah beberapa analisa resiko internal yang mungkin
muncul dalam bisnis kami berikut solusinya.
• Kompetitor baru di daerah yang sama.
• Persaingan harga.
• Kompetitor mendominasi pasar.
• Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif.
Solusi :
• Service yang memuaskan.
• Meminimalisasi harga bahan baku.
• Memperbaharui menu setiap kurun waktu tertentu.
B. Internal
Dalam menjalankan usaha setiap perusahaan memerlukan perangkat
untuk mendukung jalannya usaha tersebut diantaranya adalah
sumberdaya berupa modal dan personil yang handal sesuai dengan
kebutuhan. Selain itu juga diperlukan peraturan baku (SOP) yang memuat
kewajiban dan hak-hak karyawan, sehingga dapat mengantisipasi peluang
terjadinya kesalah pahaman antara pihak manajemen perusahaan dengan
para karyawannya.
Berikut ini adalah beberapa analisa resiko internal yang mungkin
muncul dalam bisnis kami berikut solusinya.
• Pisang tidak memiliki daya tahan yang lama. Hanya berkisar 3 hari.
• Kesalahan pengiriman produk.
18
Solusi :
• Supply bahan baku dari pasar terdekat. Bahan baku dibeli secara
per hari sehingga dapat diperkirakan kebutuhan pisang untuk hari
berikutnya.
• Memberikan ganti rugi jika terjadi kesalahan produk atau delivery
pada customer.
19