42
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto (2005:34), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan tujuan tertentu. Menurut William dan Sawyer (2010: 492), a system is defined as a set of connected components that interact to perform a task in order to complete a goal. Sehingga sistem dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa komponen yang berhubungan dan berinteraksi bersama dalam menyelesaikan suatu tujuan tertentu. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut Hanif (2007:9), informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Hall (2013: 9) menyatakan bahwa “Information is not just a collection of facts that have been processed are compiled in a report. The information prompted the user to take actions that support the tasks of their daily business, solve problems, and make plans for the future.Maka informasi disimpulkan sebagai sekumpulan fakta atau data yang diolah menjadi bentuk yang berarti atau dapat dikatakan lebih berguna bagi para penggunanya dan dapat digunakan untuk mendukung suatu kegiatan bisnis, serta membantu dalam menyelesaikan masalah dan membuat perencanaan untuk masa mendatang. 2.1.3 Karakteristik Informasi Hall (2013: 12) mengatakan bahwa informasi yang berguna memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Relevan (Relevance) Isi dari suatu laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan seperti untuk mendukung keputusan manajer atau tugas karyawan. 2. Ketepatan Waktu (Timeliness)

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:34), sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan tujuan tertentu.

Menurut William dan Sawyer (2010: 492), a system is defined as a set

of connected components that interact to perform a task in order to complete

a goal.

Sehingga sistem dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa komponen

yang berhubungan dan berinteraksi bersama dalam menyelesaikan suatu

tujuan tertentu.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Hanif (2007:9), informasi adalah data yang telah diolah

menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Hall (2013: 9) menyatakan bahwa “Information is not just a collection

of facts that have been processed are compiled in a report. The information

prompted the user to take actions that support the tasks of their daily

business, solve problems, and make plans for the future.”

Maka informasi disimpulkan sebagai sekumpulan fakta atau data yang

diolah menjadi bentuk yang berarti atau dapat dikatakan lebih berguna bagi

para penggunanya dan dapat digunakan untuk mendukung suatu kegiatan

bisnis, serta membantu dalam menyelesaikan masalah dan membuat

perencanaan untuk masa mendatang.

2.1.3 Karakteristik Informasi

Hall (2013: 12) mengatakan bahwa informasi yang berguna memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Relevan (Relevance)

Isi dari suatu laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan

seperti untuk mendukung keputusan manajer atau tugas karyawan.

2. Ketepatan Waktu (Timeliness)

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

8

Informasi tidak boleh berumur lebih tua dari batasan waktu

tindakan yang didukungnya.

3. Keakuratan (Accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan yang material.

4. Kelengkapan (Completeness)

Tidak boleh ada bagian yang hilang dari informasi yang

digunakan untuk suatu keputusan atau tugas.

5. Rangkuman (Summarization)

Informasi harus dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi

Stair & Reynolds (2010), mengatakan bahwa infrormasi

merupakan kumpulan dari fakta-fakta yang sudah teroganisir,

sehingga memiliki nilai tambah pada user selain fakta dan individu

itu sendiri.

Satzinger, et. al(2012: 4) menyatakan bahwa “The

information system is a set of related computer components that

collect, process, store (usually a database), and provides the

results of the information needed to complete business tasks.”

Sehingga sistem informasi dapat diartikan sebagai sekumpulan

fakta yang teroganisir berbasis komputer maupun manual dan

saling terintegrasi serta digunakan untuk mengumpulkan data,

memproses data, menyimpan data (di dalam basis data), lalu

menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk memperudah

dalam penyelesain pekerjaan dalam berbisnis.

2.1.5 Komponen-Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart(2013: 28), terdapat enam

komponen sistem informasi akuntansi, diantaranya :

a) People, dikatakan sebagai user yang mengoperasikan sistem

dan melakukan berbagai macam fungsi.

b) Procedures, adalah kegiatan yang terlibat dalam

pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai

aktivitas-aktivitas perusahaan atau organisasi.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

9

c) Data, menerangkan kegiatan dan proses bisnis perusahaan atau

organisasi.

d) Software, merupakan system yang digunakan untuk memproses data

perusahaan atau organisasi.

e) Information technology infrastructure, adalah alat berupa komputer-

komputer, perangkat komunikasi jaringan, dan perangkat pendukung

yang digunakan untuk melakukan pengumpulan, penyimpanan,

pemrosesan, dan pengiriman data serta informasi.

f) Internal control, dan pengukuran keamanan yang bertujuan untuk

mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi yang dirancang

sesuai kebutuhan.

2.2 Teori Sistem Informasi Akuntansi

2.2.1 Pengertian Akuntansi

Menurut Weygandt, et. al(2011: 4), akuntansi terdiri dari 3

aktivitas dasar, diantaranya adalah identifikasi, pencatatan, dan

laporan kegiatan ekonomi dari suatu perusahaan kepada user yang

bersangkutan.

Menurut Warren, dan Dushac (2012 : 3), akuntansi dapat

dikatakan sebagai suatu system informasi yang dapat menyediakan

laporan ke user mengenai kegiatan ekonomi dari kondisi terburuk

suatu bisnis.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari akuntansi adalah

suatu kegiatan ekonomi dan system informasi yang dapat

menyediakan laporan kondisi suatu bisnis kepada user.

2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Dull, et. al(2012: 14) menyatakan bahwa “Sistem informasi

akuntansi merupakan subsistem khusus bagian dari sistem informasi

yang bertujuan untuk mengumpulkan, memproses dan melaporkan

informasi yang terkait dengan aspek keuangan di dalam kejadian

bisnis.”

Menurut Hall (2013: 6), dikatakan sebagai subsistem sistem

informasi akuntansi yang memproses transaksi keuangan dan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

10

transaksi non keuangan yang secara langsung dan mempengaruhi

pengolahan transaksi keuangan.

Sehingga sistem informasi akuntansi diartikan sebagai salah

satu subsistem dari sistem informasi yang memiliki tujuan

mengumpulkan, memproses transaksi keuangan dan non keuangan

yang secara langsung serta pengolahan keuangan.

2.2.3 Siklus Transaksi Pada Sistem Informasi Akuntansi

Considine, et. al(2012: 25), membagi siklus transaksi dalam

akuntansi menjadi lima siklus, yaitu:

1. Siklus Pendapatan (Revenue Cycle).

Siklus pendapatan dapat dikatakan sebagai pusat kemampuan

berorganisasi dalam penerimaan kas. Kegiatan dari siklus ini

meliputi penerimaan kesepakatan pekerjaan, memonitoring

pembayaran, pengiriman barang dan mengirimkan tagihan ke

client.

2. Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle).

Siklus pengeluaran merupakan aktivitas pembelian yang

dilakukan oleh perusahaan atau organisasai dan memiliki tujuan

dalam memperoleh barang dari supplier untuk memenuhi

permintaan client serta pembayaran yang dilakukan dalam

kegiatan pembelian.

3. Siklus Produksi (Production Cycle).

Siklus produksi adalah siklus penting di dalam organisasi atau

perusahaan manufaktur. Kegiatan ini memiliki tanggung jawab

atas aktivitas pengolahan bahan mentah yang berkaitan dengan

memproduksi barang jadi, penjadwalan produksi juga

memastikan bahwa fixed cost bahan mentah tersedia cukup dan

biaya proses manufaktur yang dilakukan tersedia.

4. Siklus Manajemen Sumber Daya dan Penggajian (HR

Management and Payroll Cycle).

Siklus ini memiliki tanggung jawab dalam perolehan pelayanan

yang dilakukan oleh karyawan, mengelola karyawan dan

membayar upah serta berurusan dengan situasi dimana karyawan

meninggalkan organisasi.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

11

5. Siklus Buku Besar dan Pelaporan Keuangan (General Ledger and

Financial Reporting Cycle).

Siklus ini merupakan puncak dari siklus-siklus lainnya di dalam

organisasi dan melingkupi pemeliharaan catatan-catatan akuntansi

organisasi. Siklus ini menerima jumlah data yang banyak dari

pembayaran dan siklus pendapatan, dimana siklus ini biasanya

menyiapkan dan mengubah jurnal dan akun buku besar.

2.2.3.1 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama (2008 : 7), terdapat lima kegunaan

Sistem Informasi Akuntansi, diantaranya :

a. Adanya laporan eksternal.

Penggunaan system informasi akuntansi dapat membantu

mendapatkan informasi khusus untuk mendukung kebutuhan

informasi bagian keuangan, penghitungan pajak, pemegang saham

dan lainnya.

b. Dukungan aktivitas rutin.

Management pastinya membutuhkan system informasi akuntansu

untuk mengatasi masalah yang kemungkinan akan timbul pada

setiap kegiatan operasional perusahaan.

c. Dukungan kebijakan yang tetap.

Informasi juga dibutuhkan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan

baru yang sifatnya tidak sama pada setiap divisi dalam suatu

perusahaan atau organisasi. Informasi juga berguna untuk

mendukung kegiatan pengiriman barang.

d. Perencanaan dan pengendalian.

Manfaat system informasi adalah untuk mendukung kegiatan

perencanaan dan pengendalian dalam perusahaan atau organisasi

dimana berkaitan dengan buaya dan anggaran perusahaan atau

organisasi yang dibuat sebagai laporan pembanding angka

anggaran dengan jurnal actual.

e. Penerapan pengendalian internal.

Pengendalian internal berisi informasi-informasi yang penetapan

kebijakan, prosedur dan system informasi yang dapat mengontrol

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

12

dan menjaga aktiva perusahaan serta pemeliharaan data keuangan

yang sifatnya relevan didukung melalui pengendalian internal.

Menurut Krismiaji (2010 : 23) tujuan pokok System

Informasi Akuntansi adalah :

a. Dapat mengolah data dalam kegiatan bisnis berguna dalam

menigkatkan efektifitas dan efisiensi.

b. Memberikan informasi yang memiliki manfaat besar dalam

mendukung kebijakan-kebijakan berlaku.

c. Merancang system pengendalian internal yang dapat membantu

pencatatan transaksi keuangan yang akurat.

d. Dapat menyimpan data keuangan serta aktiva perusahaan

dengan baik dan terstruktur.

2.2.4 Siklus Pemrosesan Transaksi pada Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones yan diterbitkan oleh Wibowo(2008:

22-23), proses bisnis disusun menjadi tiga siklus tarnsaksi,

diantaranya :

1. Siklus Pembelian

Mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.

2. Siklus Konversi

Fokus terhadap proses perubahan sumber daya yang diperoleh

dari barang dan jasa.

3. Siklus Pendapatan

Mengacu pada persediaan barang dan jasa untuk para

pelanggan.

2.2.5 Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan

Menurut Weygandt, et. al(2010: 13) menjelaskan bahwa siklus

pendapatan dihasilkan dari aktivitas bisnis yang bertujuan untuk

menghasilkan earning income.

Menurut Romney dan Steinbart(2012: 30) mengatakan bahwa

siklus pendapatan merupakan dari kelengkapan aktivitas bisnis dan

berhubungan dengan proses operasional dengan menghasilkan barang

atau jasa yang baik serta servis yang diberikan kepada pelanggan dan

melakukan penagihan pembayaran atas kegiatan penjualan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

13

Berdasarkan pengertian siklus pendapatan, dapat disimpulkan bahwa

siklus pendapatan adalah pelengkap dari aktivitas bisnis dan berhubungan

dengan proses operasional barang atau jasa dimana memiliki tujuan yang sama

yaitu menghasilkan earning income dan melakukan penagihan pembayaran

atas kegiatan tersebut.

2.3 Internet

2.3.1 Pengertian Internet

Menurut Masrur(2009), internet merupakan penjabaran dari Inter

Networking yang menyatakan hubungannya antar jaringan computer.

Internet adalah jaringan yang mehubungkan antar computer diseluruh

dunia sehingga membentuk dunia atau ruang maya (Cyber-space).

2.3.2 Pengertian Website

Menurut Sutarman (2007), website merupakan alamat (URL)

yang memiliki fungsi sebagai wadah informasi bagi para user yang

memiliki keingintahuan lebih dalam penggunaannya.

2.3.3 Pengertian URL

Menurut Sutarman (2007), URL merupakan sebuah wadah yang

membantu user dalam melakukan browsing dalam pencarian

informasi yang dibutuhkan.

2.3.4 Pengertian Browser

Menurut Sutarman (2007), browser adalah program yang

digunakan untuk mengakses situs web yang dibutuhkan.

2.3.5 Pengertian Database

Menurut Conolly dan Begg (2010 : 66) database adalah

sekumpulan data yang saling berhubungan dan diolah serta disimpan

untuk memudahkan user dalam menghasilkan informasi yang

dibutuhkan.

2.3.6 Pengertian My SQL

Menurut Welling dan Thomson (2008 : 3) MySQL adalah sebuah

bahasa pemrograman yang memiliki kemampuan khusus dalam

menghasilkan informasi, memanipulasi data dan sebaga kendali

dimana berfungsi cukup baik dalam menunjang kinerja user, baik

yang telah berpengalaman maupun pemula.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

14

2.3.7 Pengertian HTML

Pendapat Sutarman (2007), mengatakan bahwa HTML

(Hyper Text Mark-up Language) merupakan suatu bahasa

pemrograman dalam web yang dapat menghasilkan sebuah

halaman website.

2.4 Teori – Teori Khusus

2.4.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah manajemen proses yang memiliki tanggung

jawab dalam mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan

kebutuha pelanggan secara menguntungkan, menurut UK Charted

Institute of Marketing.

Menurut Kotler & Keller(2009: 6), pemasaran merupakan

fungsi dalam organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan

melakukan pengelolaan dengan cara yang menguntungkan organisasi

dan para pemilih saham.

Kesimpulan dari prmasaran yaitu pemasaran adalah fungsi dari

organisasi dan seperangkat prosesnya dimana memiliki tanggung

jawab dalam melakukan identifikasi, antisipasi, dan kepuasan

pelanggan tergadap nilai.

2.4.2 Bauran Pemasaran

Menurut Doyle(2013: 326) menyimpulkan bahwa bauran

pemasaran digunakan sebagai konsep pemasaran yang terdiri dari

empat komponen(4P), diantaranya :

1. Product

Produk dapat berupa jasa maupun barang yang mencakup variasi,

kualitas, desain, fitur, fungsi, merk, kemasan dan pelayanan atau

kombinasi dari keduanya yang ditawarkan perusahaan kepada

pelanggannya.

2. Price

Biasa disebut dengan harga suatu barang atau jasa yang

ditetapkan dimana harus dibayar oleh pelanggan untuk

mendapatkan barang atau jasa tersebut. Price mencakup daftar

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

15

harga, potongan harga, penghargaan, dan jangka waktu

pembayaran.

3. Promotion

Adalah suatu kegiatan dan strategi komunikasi yang dilakukan

perusahaan untuk mempengaruhi pelanggan supaya tertarik dan membeli

peroduk yang ditawarkan. Promosi dapat dilakukan dengan iklan,

penjualan langsung, promosi penjualan, hubungan dan pelanggan.

4. Place

Merupakan aktifitas yang dilakukan perusahaan dimana produk tersebut

tersedia untuk target pelanggan atau dikatakan pelanggan potesial.

Meliputi jaringan, jangkauan, lokasi, transportasi, dan pengiriman.

Bauran pemasaran dikenal pertama kali melalui sebuah artikel pada

Business Review Harward Magazine sebagai judul terhadap konsep bauran

pemasaran, Malabi(2011: 71).

2.4.3 E-Marketing

Makesh(2013: 50) mengatakan bahwa e-marketing memiliki penawaran

baik sebagai sumber daya ekonomi bisnis yang signifikan dengan perbandigan

dengan traditional marketing.

E-marketing merupakan bentuk proses pemasaran secara online melalui

teknologi informasi elektronik dalam memasarkan dan menjual produk barang

atau jasa dimana memiliki tujuan untuk menjangkau pasar dan menjalin

hubungan baik kepada pelanggan dan memberikan kualitas serta kepuasan

terhadap produk.

Dapat dikatakan bahwa kesimpulan dari e-marketing adalah sumber daya

ekonomi bisnis yag signifikan dan dipasarkan serta dijual melalui telnologi

informasi elektronik yang bertujuan untuk menguasai jangkauan pasar dan

menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.

2.4.4 Pengertian Penjualan

Pengertian penjualan menurut Mulyadi (2008;202) adalah kegiatan

menjual barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba atau pendapatan

sebagai pemindahan kepemilikan atas barang atau jasa.

Menurut Soemarso S.R, (2009 : 160) penjualan adalah jumlah yang

dibebankan kepada pembeli untuk barang yang diserahkan dan diakui sebagai

pendapatan,

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

16

Dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah kegiatan yang

dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa yang bertujuan

sebagai pengalihan hak kepemilikan dalam jumlah yang dibebankan

kepada pembeli dan dianggap sebagai pendapatan.

2.4.5 Pengertian Sistem Penjualan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 sebagai

pengganti Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan, Standar Akuntansi Pemerintahan, yang

selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang

diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan

pemerintah.

Menurut teori akuntansi penjualan dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

a. Penjualan Reguler (Penjualan Biasa).

Penjualan regular terdiri dari :

• Penjualan Tunai.

Penjualan yang pembayarannya diterima sekaligus

(langsung lunas).

• Penjualan Kredit.

Penjualan yang pembayarannya tidak diterima

sekaligus (tidak langsung lunas).

b. Penjualan Angsuran.

Merupakan penjualan yang pembayarannya tidak

diterima langsung (melainkan diterima mekakui 2 tahap atau

lebih).

Menurut Samiaji Sarosa (2009 : 39) kegiatan penjualan

secara tunai tidak memiliki range atau jeda waktu yang cukup

lama antara penjual dengan pembeli.

Menurut Mulyadi (2008 : 2010) penjualan secara kredit

dilakukan oleh perusaahaan atau organisasi dengan mengirimkan

barang sesuai pesanan yang diterima dari pembeli, dalam jangka waktu

tertentu perusahaan atau penjual melakukan penagihan kepada

pembeli.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

17

2.4.6 Penjualan Tunai

Menurut Warren, et. al.(2009: 232) penjualan merupakan

jumlah total yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang yang

dijual, termasuk penjualan tunai dan penjualan kredit.

Menurut Mulyadi(2010: 455) system penjualan tunai adalah

system yang dilakukan oleh perusahaan dengan mewajibkan pelangga

melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang diterima.

Dapat disimpulkan bahwa, penjualan tunai merupakan system

penjualan yang dilakukan perusahaan dalam menjual barang kepada

pelanggan dengan system pembayaran tunai atau kredit.

2.4.7 Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi(2001: 220) mengatakan bahwa penjualan

kredit dilakukan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang

sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka

waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli

tersebut.

2.4.8 Pengertian Persediaan

Pernyataan standar Akuntansi Keuangan(2009, Pasal 14)

menurut Ikatan Akuntan Indonesia(IAI), persediaan adalah :

a. Tersedia untuk dijual dalam melakukan kegiatan usaha normal.

b. Dengan proses produksi serta dalam perjalanan.

c. Dalam bentuk perlengkapan atau bahan yang digunakan dalam

proses produksi atau pemberian jasa.

Menurut Warren(2005, p359) persediaan merupakan sesuatu

yang digunakan untuk melakukan identifikasi barang yang sengaja

disimpan untuk kemudian hari dijual dalam operasi normal

perusahaan. Menurut perusahaan dagang persediaan adalah barang

yang dibeli kemudian dijual kembali.

2.4.9 Piutang Usaha

Piutang merupakan jumlah nilai yang harus ditaggih dalam

bentuk tunai dari pelanggan (Weygandt, et. al. 2012: 416). Piutang

sering digolongkan menjadi 3 macam :

1. Piutang Usaha

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

18

Merupakan piutang yang timbul akibat dari penjualan atau jasa

dan biasanya perkiraan tertagih dalam waktu 30 sampai engan

60 hari. Secara umum, piutang usaha merupakan jenis piutang

terbesar yang dimiliki perusahaan.

2. Wesel Tagih

Adalah surat utang formal yang diterbitkan sebagai bentuk

pengakuan hutang, dan biasanya memiliki waktu tagih 60

sampai dengan 90 hari atau lebih serta mewajibkan pihak yang

berhutang untuk membayar bunga.

3. Piutang lain-lain

Merupakan piutang yang tidak termasuk kedua jenis piutang

yang telah disebutkan sebelumnya. Comtoh piutang lain-lain

diantaranya adalah piutang bunga, piutang karyawan, uang

muka karyawan, dan restitusi pajak penghasilan.

Menurut Bodnar et. Al., (2004, p.295), piutang usaha

merupakannilai uang yang terhutang oleh konsumen atas

barang atau jasa yang dijual.

Dapat disimpulkan bahwa piutang usaha merupakan

nilai yang terhutang oleh pelanggan atas timbal balik barang

atau jasa yang telah diberikan oleh konsumen.

2.4.10 Kas

Kas merupakan uang logam, mata uang (uang kertas), cek,

wesel, dan uang dalam deposito yang tersedia dan untuk penarikan dari

bank atau lembaga keuangan, Warren(2011, p.363).

Definisi kas menurut PSAK No.2(IAI: 2013: 22), adalah:

”Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas

(cash equivalent) adalah investasi yang berifat liquid, berjanka pendek

dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu

tanpa menghadapi risiko nilai yang signifikan”.

PSAK No.2, paragraf 6 menjelaskan bahwa setara kas dimiliki untuk

memenuhi komitmen kas jangka pendek. Untuk memenuhu

persyaratan setara kas, investasi harus segera diubah menjadi kas

dalam jumlah yang diketahui tanpa mengadapi resiko perubahan nilai

yang signifikan. Maka dari itu, suatu investasi dapat memenuhi syarat

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

19

sebagai setara kas apabila segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga

bulan atau kurang dari perolehannya. Kas merupakan komponen aktiva

(asset) lancar yang paling liquid di dalam neraca, karena kas sering

mengalami mutasi atau perpindaha dan hampir seluruh transaksi yang

terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi kas.

Dalam penyajiannya terdapat dua metode, yaitu:

1. Metode Langsung (Direct Method)

Merupakan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan

pengeluaran kas bruto. Dalam metode ini setiap perkiraan yang

berbasis akrual pada laporan laba rugi diubah menjadi perkiraan

pendapatan dan pengeluaran kas sehingga menggambarkan

penerimaan dan pembayaran actual dari kas. Maka metode

langsung focus terhadap arus kas daripada laba bersih akrual dan

dianggap lebih informative dan terperinci.

Tabel 2.1 Laporan Arus Kas Metode Langsung

Laporan arus kas Metode Langsung

(paragraph 17: a)

Rp

Arus Kas dari aktivitas operasional

Penerimaan kas dari pelanggan xxx

Pembayaran kas kepada pemasok dan

karyawan

(xxx)

Kas yang dihasilkan dari operasional xxx

Pembayaran bunga (xxx)

Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas neto dari aktivitas operasional xxx

Arus kas untuk aktivitas investasi

Akuisisi entitas (land or building) - A (xxx)

Pembelian asset tetap - B (xxx)

Hasil dari penjualan peralatan xxx

Penerimaan bunga xxx

Penerimaan dividen xxx

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

20

Arus kas neto untuk aktivitas investasi (xxx)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Hasil dari penerbitan modal saham xxx

Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan xxx

Pembayaran utang sewa pembiayaan (xxx)

Pembayaran dividen (xxx)

Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan (xxx)

Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx

Kas dan setara kas pada awal periode

(catatan C)

xxx

Kas dan setara kas pada akhir periode

(catatan C)

xxx

Sumber : (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) (PSAK)

No.2 tahun 2012

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

Metode ini menyesuaikan laba dan rugi bersih dengan

memperbaiki pengaruh dari transaksi bukan kas, penanggungan

atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk

operasional dari masa lalu dan masa depan serta unsur pengasilan

atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau

pendanaan. Dengan kata lain metode ini merupakan rekonsiliasi

laba bersih yang diperoleh perusahaan.

Tabel 2.2 Laporan arus kas Metode Tidak Langung

Laporan arus kas Metode Tidak Langsung

(paragraph 17: b)

Rp

Arus Kas dari aktivitas operasional

Laba sebelum pajak Xxx

Penyesuaian untuk :

Penyusutan Xxx

Kerugian selisih kurs Xxx

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

21

Pendapatan investasi (xxx)

Beban bunga xxx

xxx

Kenaikan piutang usaha dan piutang lain (xxx)

Penurunan persediaan xxx

Penurunan utang usaha xxx

Kas yang dihasilkan dari operasi xxx

Pembayaran bunga (xxx)

Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas neto dari untuk aktivitas investasi xxx

Arus kas dari aktivitas investasi

Akuisisi entitas (land or building) - A (xxx)

Pembelian asset tetap - B (xxx)

Hasil dari penjualan peralatan xxx

Penerimaan bunga xxx

Penerimaan dividen xxx

Arus kas neto untuk aktivitas investasi (xxx)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Hasil dari penerbitan modal saham xxx

Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan xxx

Pembayaran hutang sewa pembiayaan (xxx)

Pembayaran dividen (xxx)

Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan (xxx)

Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx

Kas dan setara kas pada awal periode - C xxx

Kas dan setara kas pada akhir periode -

C

xxx

Sumber : (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) (PSAK)

No.2 tahun 2012

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

22

Dengan demikian, pengertian kas adalah investasi jangka

pendek dan disajikan dengan jumlah tertentu berupa uang logam

atau kertas yang tersedia dari bank maupun lembaga keuangan

dengan dua metode penyajian yaitu metode langsung atau metode

tidak langsung.

2.4.10.1 Sumber Penerimaan Kas

Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada

dasarnya berasal dari beberapa hal dibawah ini :

1. Aktivitas Operasional

Menurut PSAK No.2 (Revisi 2013) aktivitas operasional

merupakan penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas

lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas

pendanaan. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas

operasional, diantaranya :

a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan pembelian

jasa.

b. Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan

pendapatan lain.

c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.

d. Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan

karyawan.

e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi

sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat

polis lain.

f. Pembayarn kas atau penerimaan kembali (restitusi)

pajak penghasilan keciali jika dapat didefinisikan

secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan

dan investasti.

g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang

dimiliki untuk tujuan diperdagangkan.

2. Aktivitas Investasi

Sesuai dengan PSAK No. 2 (Revisi 2013) kegiatan investasi

merupakan perolehan dan pelepasan asset jangkka panjang serta

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

23

investasi yang tidak termasuk setara kas. Beberapa contoh arus kas

yang berasal dari aktivitas investas, diantaranya:

a. Pembayaran kas untuk membeli asset tetap, tidak berwujud,

dan asset jangka panjang lainnya termasuk biaya

pengembangan yang dikapitalisasi serta asset tetap yang

dibangun sendiri.

b. Penerimaan kas penjualan asset tetap, asset tidak berwujud dan

asset jangka panjanng.

c. Pembayaran kas untuk pembelian instrument hutang atau

ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama

(selain pembayaran kas untuk instrument yang dianggap setara

kas atauu instrument yang dimiliki untuk diperjualbelika).

d. Penerimaan kas dari penjualan isntrumen hutang dan ekuitas

entitas lain serta kepemilikan ventura bersama (selain

penerimaan kas dari instrument yang dianggap setara kas atau

instrument yang dimiliki untuk diperjualbelikan).

e. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain

(selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga

keuangan).

f. Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang

diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang

diberikan oleh lembaga keuangan).

g. Pembayaran kas sehubungan dengan kontak future, forward,

opsi, dan swap, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk

tujuan jual beli atau jika pembayaran diklasifikasikan sebagai

aktivitas pendanaan.

h. Penerimaan kas dari kontrak future, forward, opsi dan swap,

kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan jual bei dan

diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

3. Aktivitas Pendanaan

Menurut PSAK No. 2 (Revisi 2009) aktivitas

pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan

dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

24

entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas

pendanaan, diantaranya:

a. Penerimaan kas dari penerbitan saham.

b. Pembayaran kas kepada pelimilik untuk menarik atau

menebus saham entitas.

c. Penerimaan kas dan penerbitan obligasi, pinjaman,

wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan

jangka lain.

d. Pelunasa pinjaman.

e. Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo

liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.

Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti semakin

cepat pengembalian kas yang masuk pada perusahaan. Kas

akan dapat digunakan kembali untuk melakukan pembiayaan

kegiatan operasional sehingga terhindar dari ganggian kondisi

keuangan perusahaan.

2.4.10.2 Perputaran Kas

Menurut Riyanto (2011: 95), perputaran kas adalah

kemampuan kas untuk menghasilkan pendapatan sehingga

dapat dilihat beberapa kali uang kas berputar dalam saru

periode tertentu. Semakin tinggi tingkat perputaran kas maka

semakin efisien tingkat penggunaan kasnya begitupun

sebaliknya semakin rendah perputarannya semakin tidak

efisien, karena semakin banyak uang yang berhenti atau tidak

dipergunakan. Tingkat perputaran kas menunjukkan kecepatan

perubahan kembali asset lancar menjadi kas melalui penjualan

yang semakin tinggi tingkat perputaran kas, piutang dan

persediaan menunjukkan tinggi volume penjualan.

Perputaran Kas = Penjualan Bersih

Rata-rata Kas dan Setara Kas

Semakin tinggi perputaran kas maka semakin cepat

pengembalian kas masuk dalam perusahaan. Dengan demikian

kas dapat digunakan kembali untuk pembiayaan operasional

sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

25

Menurut Agoes, Sukrisno & Trisnawati (Akuntansi Perpajakan,

2008) mengatakan bahwa dalam pengendalian kas, perusahaan pada

umumnya melakukan pemisahan dana antara kas kecil (petty cash) dan

kas besar (cash on hand). Kas kecil pada umumnya dipakai untuk

pengeluaran harian perusahaan yang sifatnya rutin dan tidak besar

jumlahnya. Kas besar umumnya digunakan oleh perusahaan untuk

pengeluaran tertentu dan disimpan oleh perusahaan di dalam brankas.

2.4.11 Jurnal

Pratiwi(2012: 61) mengatakan bahwa jurnal merupakan sebuah media

yang digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan sesuai

dengan urutan terjadinya debit dan kredit jumlah rupiah. Fungsinya meliputi :

1. Fungsi Historis

Adalah jurnal kegiatannya meliputi mencatat semua transaksi

keuangan secara berurutan sesuai dengan transaksi yang terjadi.

2. Fungsi Mencatat

Adalah jurnal yang tercatat secara terperinci dan lengkap, dimana

semua kegiatan transaksi dengan sumbernya harus dicatat.

3. Fungsi Analisis

Merupakan jurnal yang menganalisis kegiatan transaksi dalam

menentukan akun debit maupun kredit.

4. Fungsi Instruktif

Jurnal merupakan perintah untuk aktivitas posting dalam buku besar

baik sisi debit maupun kredit.

5. Fungsi Informatif

Jurnal yang menyajikan tanggal, nama akun, keterangan transaksi, dan

jumlah uang transaksi.

Dengan demikian, kesimpulan dari jurnal adalah sebuah catatan

berbagai transaksi keuangan secara sistematis dan kronologis yang digunakan

sebagai penulisan akun debit atau kredit. Maksudnya pencatatan jurnal

tersebut dikatakan sebagai bukti transaksi secara berurutan yang disesuaika

dengan tanggal terjadinya.

2.4.11.1 Jurnal Umum

Jurnal umum adalah pencatatan pertama atas kegiatan transaksi yang

terjadi dengan pemisahan antara debit dan kredit menggunakan perkiraan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

26

yang bersifat histories dan berurutan. Jurnal umum juga merupakan formulir

khusus yang digunakan dalam melakukan pencatatan berupa debit adan kredit

secara runtut disertakan dengan penjelasannya. Berikut format jurnal sebagai

tempat melakukan pencatatatn dengan bentuk standar jurnal umum :

Tabel 2.3 Contoh Jurnal Umum

Tanggal Nama Akun

dan

Deskripsi

Reff Debit Kredit

(1) (2) (3) (4) (5)

Sumber: Jumalia Rezky Rachmanliana(2012: 42)

Keterangan kolom:

(1) Kolom Tanggal digunakan untuk mencatat tanggal

terjadinya transaksi.

(2) Kolom Nama Akun dan Deskripsi digunakan untuk

mencatat nama akun yang melakukan transaksi dan

deskripsi transaksi yang terjadi.

(3) Kolom Reff digunakan sebagai pencatatatn kode

referensiaku ketika ayat jurnal dipindahkan ke buku besar.

(4) Kolom Debit digunakan untuk mencatat nilai transaksi.

(5) Kolom Kredit digunakan untuk mencatat nilai transaksi.

2.4.11.2 Jurnal Khusus

Jurnal khusus seringkali digunakan disamping jurnal

umum, menurut Pratiwi(2012: 63) tetapi bersifat opsional atau

daoat dikatakan tidak wajib. Jurnal khusus dibuat ketika adanya

kegiatan transaksi tertentu. Biasanya perusahaan membuat jurnal

khusus untuk penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan dan

pembelian. Tujuannya untuk mempemudah pekerjaan dalam

membukukan kea kun-akun.

Menurut Warren, Reeve & Fees(2008: 245), jurnal khusus

merupakan metode pengumpulan transaksi dan sebagai salah satu

proses pengolahan data secara lebih efisiem pada system

akuntansi manual dengan memperluas jurnal umum dua kolom

menjadi banyak kolom. Transaksi yang terjadi pada perusahaan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

27

serta jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat transaksi

sebagai berikut :

a. Pemberian jasa secara kredit dicatat dalam jurnal pendapatan.

b. Penerimaan kas dicatat sebagai jurnal penerimaan kas.

c. Pembelian barang secara kredit dicatat sebagai jurnal pembelian.

d. Pembayaran kas dicatat sebagai jurnal pembayaran kas.

2.4.11.3 Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus

Jurnal umum dan jurnal khusus dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.4 Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus

Kriteria Jurnal Umum Jurnal Khusus

Bentuk Terdiri dari dua kolom

(debit dan kredit).

Terdiri dari banyak kolom.

Fungsi Digunakan untuk mencatat

semua transaksi.

Hanya digunakan untuk

mencatat transaksi sejenis

dan sering terjadi.

Posting Dilakukan setiap terjadi

transaksi.

Dilakukan secara periodik,

biasanya setiap akhir bulan.

Tanggal posting Tanggal posting jurnal

adalah tanggal transaksi.

Tanggal posting jurnal

adalah tanggal akhir bulan,

bulan yang bersangkutan.

Macam Hanya satu jenis Ada empat jenis yaitu

jurnal pembelian, jurnal

pengeluaran kas, jurnal

penjualan, dan jurnal

penerimaan kas.

Sumber Pustaka: Santoso, Jarot Tri Bowo. 2012. Pengantar Akuntansi.

Surabaya: Jenggala Pustaka Utama.

2.4.11.4 Jurnal Penjualan

Menurut Mulyadi(2000: 455), jurnal penjualan digunakan

untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Apabila perusahaan

menjual berbagai macam produk dan manajemen memerlukan

informasi untuk setiap jenis produk yang dijual selama jangka waktu

tertntu. Berikut jurnalnya :

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

28

1. Jurnal Penjualan Tunai

Kas xxx

Penjualan xxx

2. Jurnal Penjualan Kredit

Kas xxx

Piutang Usaha xxx

2.4.11.5 Jurnal Penerimaan Kas

Menurut Mulyadi(2000: 455), jurnal penerimaan kas

digunakan untuk melakukan pencatatan peerimaan kas dari berbagai

sumber diantaranya penjualan tunai, dan berikut jurnalnya :

Kas xxx

Penjualan xxx

2.5 Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek

2.5.1 Pengembangan Sistem

2.5.1.1 System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Marchewka (2015: 34), penggambaran siklus hidup

pengembangan sistem (SDLC) terdapat beberapa tahapan atau

tingkatan berurutan pada suatu produk atau sistem informasi.

Planning, analysis, desagin, implementation, dan conservancy,

berikut penjelasannya :

1. Perencanaan (Planning).

Merupakan tahap dimana perencanaan melibatkan indtifikasi

serta tanggapan atas suatu masalah pada kesempatan dalam

penggabungan system. Proses ini memastikan nahwa goal,

environment, method, dan alat-alat pengembangan system.

2. Analisa (Analysis).

Tahap ini mempelajari mengenai masalah secara keseluruhan.

Dokumentasinya meliputi kebutuhan dan persyaratan,

3. Desain (Design).

Pada tahap design team project menggunakan persyaratan

berupa model yang logis untuk merancang arsitektur dalam

mendukung system informasi yang baru. Arsitektur dapat

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

29

berupa perancangan jaringan, konfigurasi hardware, basis data,

user interface dan program application.

4. Implementasi (Implementation).

Tahap implementasi merupakan pengembangan yang

disesuaikan dengan pembangunan system, pengujian, dan

dokumentasi. Biasanya implementasi dapat berupa pelatihan

(training) yang disesuaikan dengan kesulitan system yang di

presentasikan.

5. Pemeliharaan dan bantuan (Maintenance and Support).

Hal ini merupakan pertimbangan yang penting karena adanya

perubahan dalam system sebagai bentuk dari pemeliharaan dan

peningkatan. Banyaknya perbaikan yang diminta sesuai

kerusakan yang terjadi dalam system (contoh : bug), dan untuk

menambah fitur-fitur yang belum didokumentasikan ke dalam

system design. Bantuan, seperti call center atau help desk,

dapat juga ditambahkan untuk membantu user dalam waktu

tertentu.

2.5.1.2 Unified Modeling Language (UML)

Menurut Lethbridge dan Laganière (2014: 8), Unified

Modeling Language (UML) adalah sekumpulan notasi untuk

menggambarkan kebutuhan dan rancangan software.

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 46),

UML adalah kumpulan konsep standar serta model notasi yang

pengembangannya khusus berorientasi object. Penggunaan

UML dapat menggambarkan analisis dan pemahaman

berbagai macam jenis diagram yang digunakan dalam

mengembangkan suatu system. Komponennya terdiri dari :

1. Use case diagram

2. Class diagram

3. Activity diagram

4. Sequence diagram

5. Communication diagram

6. Package diagram

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

30

2.6 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

2.6.1 Berorientasi Obyek (OOAD)

Analisis dan perancangan system berorientasi obyek adalah

perancangan system yang digunakan dalam pengembangan system

informasi.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:60) yang

termasuk dalam Object Oriented Analysis dan Design adalah

a) Object Oriented Analysis (OOA) menjelaskan bahwa semua jenis

object yang memiliki kegiatan atau melakukan pekerjaan sesuai

perintah dalam system dan memperlihatkan interaksi user yang

diinginkan untuk melakukannya.

b) Object Oriented Design (OOD) merupakan semua jenis object

yang dibutuhkan dalam berkomunikasi dengan software dan

hardware, serta menjelaskan cara object berinterksi dalam

menyelesaikan tugas.

c) Object Oriented Programming (OOP) menjabarkan sebuah

laporan dalam dengan bahasa pemrograman untuk menjelaskan

setiap jenis object pengirim satu dengan lainnya.

2.6.2 Unified Process Disciplines

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 61), Unified

process adalah sekumpulan aktifitas berupa metodologi

pengembangan sistem object oriented secara fungsional dan

ditawarkan oleh Relational Software dimana saat ini menjadi bagian

dari IBM untuk bersama-sama berkontribusi dalam project

pengembangan. Metode ini mencakup business modeling,

requirements modeling, design, implementation, testing, deployment,

project management, configuration and change management, dan

environment.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

31

Gambar 2.1 UP lifecycle with phases, iterations, and disciplines

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:61)

2.6.3 Pendekatan Berorientasi Objek (Object Oriented Approach)

Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 241) menyatakan bahwa,

“pendekatan berorientasi objek adalah pendekatan pengembangan

sistem yang memandang sistem informasi sebagai sekumpulan objek

yang saling berinteraksi yang bekerja bersama-sama untuk

menyelesaikan suatu tugas.” Karena pandangan inilah, object-oriented

analysis (OOA) mendefinisikan semua jenis objek yang dibutuhkan

pengguna untuk bekerja dan menampilkan interaksi pengguna apa

saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas. Object-

oriented design (OOD) mendefinisikan semua jenis tambahan objek

diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat di

dalam sistem, menampilkan bagaimana objek berinteraksi untuk

menyelesaikan suatu tugas dan menyempurnakan definisi dari setiap

jenis objek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa atau

lingkungan tertentu. Object-oriented programming (OOP) berisikan

pernyataan-pernyataan tertulis di dalam bahasa pemrograman untuk

menetapkan apa saja yang dilakukan oleh setiap objek.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

32

2.7 Modeling Requirement Discipline

2.7.1 Requirement Discipline

2.7.1.1 Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:141), activity

diagram merupakan diagram yang menggambarkan alur kegiatan

sederhana dan aktivitas dari user (atau sistem) yang berbeda, aktor

yang sedang melakukan tiap aktivitas, serta aliran yang memiliki

urutan dari aktivitas tersebut.

Adapun simbol yang digunakan dalam mendesain activity

diagram, yaitu:

a) Swimlane

Merupakan bentuk persegi yang menjelaskan aktivitas atau

kegiatan yang diselesaikan.

b) Synchronization bar

Merupakan notasi yang berfungsi sebagai pemisah (split) atau

penyatu (join) jalur aktivitas yang berurutan.

c) Starting activity (Pseudo)

Adalah bentuk notasi yang menandakan bahwa dimulainya suatu

aktivitas atau kegiatan.

d) Transition arrow

Merupakan notasi yang digambarkan dengan anak panah dimana

menjelaskan arah perpindahan suaktu aktivitas atau kegiatan.

e) Activity

Merupakan notasi yang menjelaskan aktivitas atau kegiatan.

f) Ending Activity (Pseudo)

Merupakan notasi yang mengartikan sebagai akhir dari kegiatan

atau aktivitas.

g) Decision Activity

Adalah atribut yang menjelaskan kondisi dari suatu aktivitas atau

kegiatan.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

33

Gambar 2.2 Activity Diagram Symbols

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:142)

Gambar 2.3 Activity Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:143)

Pada proses pengembangan system, event-event yang berada pada

system harus diketahui dengan tujuan menangkap respon permintaan

user. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:168), event table

adalah berupa daftar tabel dari use case yang menjelaskan event-event

ke dalam kolom-kolom dan informasi terhadap event. Informasi pada

event table terdiri dari:

a) Event

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

34

Merupakan kejadian yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu,

dapat digambarkan, dan harus diingat oleh sistem.

b) Trigger

Adalah suatu sinyal yang memberitahu sistem mengenai kejadian

yang telah terjadi karena adanya kewajiban proses data.

c) Source

Merupakan pihak external agent yang memberi data ke sistem.

d) Use Case

Adalah penjelasan dari sistem dimana suatu tindakan terjadi.

e) Response

Merupakan output yang dihasilkan sistem.

f) Destination

Dikatakan sebagai external agentuntuk menerima data dari

sistem.

Gambar 2.4 Event Table

Sumber: Satzinger, et. al(2010: 169)

2.7.1.2 Use Case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd. (2010:242), use case

diagram merupakan diagram yang memberikan petunjuk peran user yang

berbagai macam variasi dan menjelaskan interaksi antara aktor dengan

sistem.

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang

berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

35

requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien,

dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Gambar 2.5 Use Case Notation Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:243)

Gambar 2.6 Use Case Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:244)

Gambar use case diagram memiliki symbol-symbol untuk

melambangkan setiap user (pengguna) dan kegiatan yang dilakukan

sistem untuk memberikan respon requirement saat penggunaannya.

2.7.1.3 Use Case Description

Penggunaan brief description digunakan khusus untuk use case yang

dikatakan sangat sederhana dan pengembangan sistem berskala kecil.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

36

Gambar 2.7 Brief Description Use Case

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:172) a) Intermediate Description

Intermediate description adalah salah satu pengembangan dari

brief description dalam menggambarkan aliran aktivitas internal

yang berasal dari use case. Apabila terdapat model skenario,

maka setiap aliran dari aktivitas akan dijelaskan secara detail

secara individual. Exception conditions dapat dijelaskan apabila

diperlukan.

b) Fully Developed Description

Adalah metode formal yang bisa digunakan untuk

mendokumentasikan suatu use case.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

37

Gambar 2.8 Fully Developed Description Use Case Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:174)

2.7.1.4 Class Diagram

a. Domain Class Diagram

Domain model class diagram menurut Satzinger, Jackson, dan

Burd (2010:187) merupakan diagram UML yang menunjukkan

semua pekerjaan user, class problem domain, atribut, serta

hubungan antar kelas. Dalam suatu class diagram, sebuah class

ditunjukkan dengan gambar kotak. Kotak tersebut terdapat dua

bagian, yaitu pada bagian atas diberi nama kelas, pada bagian

tengah diberi atribut-atribut dari kelas, dan pada bagian bawah

diberi method.

Hubungan atau asosiasi antar class digambarkan dengan garis

penghubung antar class yang dapat dilihat pada gambar berkut.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

38

Gambar 2.9 UML Domain Class Symbol with names and attributes Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:187)

Gambar 2.10 Domain Model Class Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:188)

Hubungan antar class penggambaran berupa garis penghubung

disebut dengan multiplicity of association, dan dapat dibedakan

menjadi enam jenis dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 2.11 Multiplicity of Association

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:188)

Dalam class diagram, Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:

p189) terdapat penjelasan bahwa karakteristik class yang sama

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

39

menggunakan hierarki untuk menyusuk class yang dimulai dari

karakteristik umum sampai dengan khusus. Class yang disebut

sebagai karakteristik umum dikenal sebagai superclass, dan class

disebut dengan karakteristik khusus dikenal sebagai subclass.

Adapun penurunan karakteristik (inheritance) bisa diterapkan jika

karakteristik suatu superclass dimiliki oleh suatu subclass.

Ada dua hierarki dalam notasi class diagram, yaitu:

a) Generalization / specialization notation

Generalization merupakan dasar pengelompokan berupa hal-hal

dengan jenis yang sama, contoh dengan banyaknya jenis kendaraan

seperti mobil, motor, sepeda, pesawat, dan lainnya. Specialization

adalah kategori dari jenis-jenis hal yang berbeda, dengan contoh

jenis khusus suatu mobil adalah mobil sport, sedan, jeep, dan

sebagainya.

Generalization atau specialization hierarchy bergunaa untuk

mengurutkan hal-hal yang sifatnya umum menjadi khusus.

Gambar 2.12 Generalization/Specialization Hierarchy Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:190)

b. First Cut Design Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:413), First-cut

class diagram merupakan pengembangan dari domain class

diagram dengan dua tahap, yaitu dengan menggambarkan deskripsi

atribut dengan tipe dan nilai awal sebagai penambahan navigation

visibility arrows, dimana hal itu merupakan arah dan petunjuk dari

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

40

kemampuan suatu obyek yang dapat berinteraksi dengan obyek

lain.

Gambar 2.13 First-cut class diagram Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:413)

Dalam proses mendesain, penggunaan navigation visibility terbagi

menjadi dua bagian, yaitu:

a) Attribute navigation visibility

Terbentuk ketika class mempunyai atribut yang mereferensikan

obyek lain.

Gambar 2.14 Attribute Navigation Visibility Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:414)

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

41

2.8 Use Case Realization

2.8.1 System Sequence Diagram

System Sequence diagram menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

(2010:242) merupakan diagram yang menggambarkan deskripsi

mengenai interaksi antara system dengan kegiatan yang dipresentasikan

oleh actor. Sistem diperlakukan sebagai object tunggal yang dinamakan

dengan system. Penggunaan notasi dalam sequence diagram terdiri dari:

a) Lifeline

Adalah garis vertical yang bentuknya menunjukkan life time dari

sebuah project.

b) Object

Merupakan simbol yang menunjukkan user (pengguna sistem)

atau sistem yang telah terotomatisasi.

c) Input Message

Adalah garis horizontal sebagai penunjuk pesan masuk dari user.

d) Output Message

Merupakan garis putus-putus horizontal yang menuju hasil dari

pesan yang diinput oleh user.

Gambar 2.15 System Sequence Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:253)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

42

2.8.2 Multilayer Design Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:434), Three-layer design

sequence diagram merupakan pengembangan dari first-cut sequence diagram

dengan menambahkan data access layer. Sequence diagram digunakan untuk

memberikan detail penjelasan tentang interaksi antara aktor dengan sistem,

dimana sistem akan dijelaskan secara lebih terperinci dan berurutan

Gambar 2.16 Multilayer Design System Sequence Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2010: 449)

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

43

2.8.3 Package Diagram

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 353), package diagram

merupakan diagam level tinggi yang timbul dengan kemungkinan bahwa

perancang dapat mengasosiasikan kelas dengan kelompok terkait. Diagram

ini digambarkan menjadi three-design layer, yaitu view layer, domain layer,

dan data access layer.

Package digunakan berfungsi sebagai dengan persegi panjang,

sedangkan hubungan antar package digambarkan dengan anak panah

bergaris putus-putus (dashed arrow) digambarkan dengan dependency

relationship. Ujung panah yang terhubung dengan dependent package,

kepala panah terhubung dengan independent package. Dependency

relationship digambarkan dengan hubungan antar elemen dalam package

diagram, apabila terjadi perubahan pada suatu elemen (elemen yang

independent), maka elemen lainnya (elemen yang dependent) juga dapat

berubah.

Gambar 2.17 Package Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson dan Burd (2010: 459)

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

44

2.9 Interface

2.9.1 User Interface

User interface Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:531)

berdasarkan buku memilikie input dan output serta melibatkan user

secara langsung. Aspek-aspek yang berkaitan dengan user interface

meliputi hal-hal yang digunakan user saat penggunaan system

berlangsung, dari segi fisik, pendapat, maupun konsep awal. Berikut

adalah penjelasan dari beberapa aspek tersebut:

a) Aspek fisik

Adalah hal berupa benda yang meliputi perangkat-perangkat yang

dapat disentuh oleh pengguna seperti keyboard, mouse, touch

screen, dan lain-lain.

b) Aspek persepsi

Adalah hal-hal yang dapat dicakup oleh indera manusia, contoh

pengelihatan (angka, nomor, bentuk, garis, dan kata),

pendengaran (suara notifikasi yang berasal dari sistem), atau

sentuhan oleh pengguna (penggunaan mouse untuk mengakses

tombol-tombol di layar).

c) Aspek konseptual

Merupakan hal-hal yang diketahui oleh pengguna tentang

penggunaan sistem, pengoperasian yang dilakukan, dan beberapa

prosedur yang diikuti supaya operasi yang dilakukan berjalan

dengan baik.

Ada beberapa organisasi yang melakukan pengembangan sistem

menggunakan interface design standards, yaitu adanya aturan dan

prinsip umum dimana diwajibkan untuk diikuti dalam pengembangan

sistem. Standar perancangan system dapat membantu untuk

memastikan bahwa seluruh user interface berjalan sesuai dengan yang

diinginkan dan semua sistem yang dikembangkan oleh perusahaan

atau organisasi dapat dirasakan dan memiliki tampilan yang sama.

Isi jurnal yang berjudul The SCUFF Principles for Developing

User Interface for Ambient Computer System Rich Picking

menjelaskan Delapan prinsip yang bisa diterapkan pada interactive

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

45

system dan disebut dengan “Eight Golden Rules” menurut Ben

Shneiderman yaitu:

a) Strive For Consistency

b) Enable Frequent Users to Use Shortcuts

c) Offer Informative Feedback

d) Design DIalgos to Yield Closure

e) Offer Simple Error Handling

f) Permit Easy reversal of actions

g) Support Internal Locus of control

h) Reduce short-term memory Load

2.10 System Security and Control

2.10.1 Integrity Control

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 393-395), integrity

control adalah prosedur yang dirancang khusus pada system aplikasi

untuk menjamin keamanan informasi yang terdapat didalamnya.

Integrity control dibagi menjadi enam, yaitu :

1. Input controls fungsi ini banyak digunakan di seluruh mekanisme

masukan, dimulai dengan keyboard yang merupak standarisasi

masukan. Terdiri dari empat teknik pengendalian, diantaranya :

a. Field combination control, melakukan review di beberapa

kombinasi dari kolom untuk memberikan kepastian bahwa data

yang dimasukkan adalah informasi yang benar.

b. Value limit control, adalah cara untuk melakukan pemeriksaan

angka dalam memastikan bahwa jumlah yang dimasukkan

bersifat logis.

c. Completeness control, melakukan pengawasan bahwa semua

kolom benar-benar selesai dimasukkan.

d. Data validation control, melakukan kepastian bahwa setiap

kolom angka yang berisi kode adalah benar.

2. Access control, merupakan akses data yang diberikan kepada

pengguna untuk menguji kemampuannya.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

46

3. Transaction logging, merupakan suatu teknik dimana setiap terjadinya

update ke dalam database dan dicatat dengan menggunakan informasi

audit seperti ID, tanggal, waktu, data masukan serta tipe update.

4. Complex update control, adalah suatu pengendalian yang dilakukan

untuk mengunci pencatatan atau data dalam system dari multiple update

yang dapat menimbulkan masalah.

5. Redundancy, backup and recovery, adalah prosedur yang dirancang

khusus untuk melindungi software dan database dari seluruh resiko yang

kemungkinan terjadi.

6. Output control, seluruh kegiatan output pasti yang pasti diterima

olehuser yang tepat (destination control) dan informasi yang diberikan

bersifat akurat, terkini, dan lengkap (completeness, accuracy, and

correctness control).

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

47

2.11 KERANGKA PIKIR

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1276_Bab2.pdf · prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan

48

Narasi :

1. Tahap Pertama

Inception : Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang diperoleh untuk

mendukung dalam meneliti topik yang akan dibahas selama 6 minggu.

2. Tahap Kedua

Mengidentifikasi masalah yang terjadi selama satu minggu.

3. Tahap Ketiga

Memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang ditemukan selama satu

minggu.

4. Tahap Keempat

Elaboration : Melakukan analisis dan merancang sistem selama 6 minggu

dari solusi yang sudah ditemukan.

5. Tahap Kelima

Construction : Memberikan solusi dengan mengaplikasikannya ke dalam

sistem selama 8 minggu.

6. Tahap Keenam

Transition : Melakukan pengujian terhadap sistem yang sudah dibuat selama

3 minggu sebelum siap dioperasikan.