32
Extended Abstract SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2016 Bukit Jimbaran, Bali – 19 November 2016 1 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE, KACANG KOMAK DAN KACANG BUNCIS Ketut Ratnayani , Ni Made Puspawati 2 1 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana Email: [email protected] 2 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana Email: [email protected] EXTENDED ABSTRACT Pada umumnya hidrolisat protein digunakan untuk memperbaiki karakteristik berbagai produk pangan, sebagai penyedap rasa, sebagai lanjutan untuk isolasi asam amino, serta untuk pengobatan. Selain itu hidrolisat protein juga dapat disertakan sebagai menu para penderita gangguan pencernaan [1] . Pemanfaatan dari segi kesehatan, yaitu hidrolisat protein yang dilakukan secara parsial akan menghasilkan campuran komponen peptida-peptida rantai pendek (yang bervariasi dari segi jenis, jumlah dan urutan asam aminonya), di mana beberapa jenis di antaranya merupakan peptida yang bersifat bioaktif karena memiliki efek fisiologis tertentu bagi organisme hidup sehingga disebut peptida bioaktif. Dalam beberapa penelitian tentang pendekatan diet untuk mengontrol atau mencegah penyakit-penyakit degeratif kronis, peptida bioaktif yang diturunkan dari protein biji-bijian dapat menjadi salah satu sumber komponen yang dapat meningkatkan kesehatan. Lunasin dan BBI(Bowman- Birk Inhibitor) merupakan contoh peptida bioaktif dari kedelai yang telah dibuktikan secara efektif sebagai agen suppressor karsinogenesis secara in vitro dan secara in vivo pada sistem model [2] . Kacang kedelai merupakan jenis legum yang paling banyak diteliti hidrolisat protein dan komponen peptida bioaktifnya, sehingga dipandang perlu dilakukan penelitian untuk mengeksplorasi jenis kacang-kacangan lainnya yang juga mengandung kadar protein tinggi dengan jenis protein yang spesifik yang potensial sebagai sumber protein untuk menghasilkan hidrolisat protein dengan aktivitas biologis tertentu, dalam hal ini adalah kacang gude, kacang buncis dan kacang komak.. Perkecambahan dapat menyebabkan perubahan yang signifikan dalam karakteristik biokimia biji-bijian dan selama proses tersebut, protein-protein cadangan dapat didegradasi oleh protease-protease endogen yang aktif dalam fase perkecambahan. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai nutrisi, karena dapat

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Extended Abstract SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2016 Bukit Jimbaran, Bali – 19 November 2016

1

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN

KACANG GUDE, KACANG KOMAK DAN KACANG

BUNCIS

Ketut Ratnayani1§, Ni Made Puspawati

2

1Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana Email: [email protected]

2Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana

Email: [email protected]

EXTENDED ABSTRACT

Pada umumnya hidrolisat protein digunakan untuk memperbaiki karakteristik berbagai

produk pangan, sebagai penyedap rasa, sebagai lanjutan untuk isolasi asam amino, serta

untuk pengobatan. Selain itu hidrolisat protein juga dapat disertakan sebagai menu para

penderita gangguan pencernaan[1]

. Pemanfaatan dari segi kesehatan, yaitu hidrolisat protein

yang dilakukan secara parsial akan menghasilkan campuran komponen peptida-peptida

rantai pendek (yang bervariasi dari segi jenis, jumlah dan urutan asam aminonya), di mana

beberapa jenis di antaranya merupakan peptida yang bersifat bioaktif karena memiliki efek

fisiologis tertentu bagi organisme hidup sehingga disebut peptida bioaktif. Dalam beberapa

penelitian tentang pendekatan diet untuk mengontrol atau mencegah penyakit-penyakit

degeratif kronis, peptida bioaktif yang diturunkan dari protein biji-bijian dapat menjadi salah

satu sumber komponen yang dapat meningkatkan kesehatan. Lunasin dan BBI(Bowman-

Birk Inhibitor) merupakan contoh peptida bioaktif dari kedelai yang telah dibuktikan secara

efektif sebagai agen suppressor karsinogenesis secara in vitro dan secara in vivo pada sistem

model [2]

. Kacang kedelai merupakan jenis legum yang paling banyak diteliti hidrolisat

protein dan komponen peptida bioaktifnya, sehingga dipandang perlu dilakukan penelitian

untuk mengeksplorasi jenis kacang-kacangan lainnya yang juga mengandung kadar protein

tinggi dengan jenis protein yang spesifik yang potensial sebagai sumber protein untuk

menghasilkan hidrolisat protein dengan aktivitas biologis tertentu, dalam hal ini adalah

kacang gude, kacang buncis dan kacang komak.. Perkecambahan dapat menyebabkan

perubahan yang signifikan dalam karakteristik biokimia biji-bijian dan selama proses

tersebut, protein-protein cadangan dapat didegradasi oleh protease-protease endogen yang

aktif dalam fase perkecambahan. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai nutrisi, karena dapat

Page 2: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Nama Penulis 1; Nama Penulis II; Nama Penulis III Judul Artikel Maksimum 40 karakter…

2

meningkatkan daya cerna protein, menurunkan faktor-faktor antinutrisi dan menghidrolisis

oligosakarida [3]

. Sefatie dkk tahun 2008 [4]

, menemukan bahwa proses perkecambahan

mampu meningkatkan aktivitas antioksidan pada hidrolisat protein kedelai hitam. Beberapa

peneliti sebelumnya telah meneliti aktivitas antioksidan dari kacang buncis dan kacang gude

namun tidak melakukan proses perkecambahan terhadap biji-bijian tersebut, maka dipandang

perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh perkecambahan terhadap aktivitas

antioksidan dan antibakteri. Nilai kebaruan dari penelitian ini adalah penggunaan enzim

pankreatin dalam produksi hidrolisat protein dari biji-bijian tersebut setelah melalui proses

perkecambahan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dipandang perlu dilakukan penelitian untuk

menentukan potensi aktivitas antioksidan dan antibakteri dari hidrolisat protein kecambah

kacang komak, kacang gude dan kacang buncis yang diproduksi melalui hidrolisis oleh

enzim protease pankreatin. Untuk mencapai tujuan tersebut pada maka dilakukan serangkaian

tahap penelitian yaitu diawali dengan proses perkecambahan kacang-kacangan tersebut pada

waktu tertentu, pengovenan dan penepungan sehingga diperoleh tepung kecambah.

Selanjutnya dilakukan isolasi protein total dari tepung tersebut sehingga diperoleh serbuk

isolat proteinnya, di mana isolat protein ini akan diekstraksi dengan n-heksana untuk

membebaskannya dari kandungan lipida dan komponen non polar lainnya. Isolat protein

tersebut selanjutnya dihidrolisis dengan enzim protease pankreatin sehingga diperoleh produk

suatu hidrolisat protein, yang akan diuji aktivitas antioksidan dan antibakterinya. Sehingga

akan dapat disimpulkan kecambah jenis kacang yang manakah yang paling potensial

menghasilkan hidrolisat protein yang memiliki aktivitas antioksidan.

Berdasarkan hasil perhitungan derajat hidrolisis dari ketiga jenis kecambah kacang-

kacangan, maka dapat disimpulkan bahwa hidrolisat protein kecambah kacang komak

memiliki derajat hidrolisis tertinggi yaitu mencapai 34,12% yang menunjukkan bahwa

kemampuan enzim protease pankreatin dalam menghidrolisis protein kecambah kacang

komak (pada kondisi hidrolisis yang diterapkan) paling efektif dibandingkan dengan protein

kecambah kacang buncis dan kacang gude. Perbedaan nilai derajat hidrolisis ini disebabkan

adanya perbedaan jenis substrat protein yang dihidrolisis, mengingat aktivitas enzim akan

dipengaruhi jenis substrat yang digunakan. Meskipun substrat yang dihidrolisis sama-sama

molekul protein, namun masing-masing jenis protein dari jenis kacang yang berbeda akan

memiliki struktur molekul yang berbeda yang diakibatkan oleh perbedaan komposisi, urutan

Page 3: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Extended Abstract SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA II BALI – 8 Oktober 2016

3

dan jumlah asam amino penyusunnya. Adanya perbedaan nilai derajat hidrolisis ini akan

berpengaruh besar terhadap sifat fungsional dan aktivitas biologis dari hidrolisat protein yang

dihasilkan. Aktivitas dari hidrolisat protein sebagai antioksidan disebabkan karena di dalam

hidrolisat protein terkandung campuran berbagai jenis peptida bioaktif antioksidan dan

beberapa jenis asam amino yang telah diteliti sebelumnya terbukti memiliki aktivitas

antioksidan. Beberapa jenis asam amino yang telah diteliti memiliki aktivitas antioksidan di

antaranya adalah sam amino aromatis seperti triptofan, tirosin, fenilalanin yang memiliki

gugus fungsi fenolik, indol dan imidazol, dapat bertindak sebagai donor proton bagi radikal

yang kekurangan elektron dan secara efisien menangkapnya. Keberadaaan asam amino

tirosin, triptofan, metionin, lisin dan sistein dilaporkan merupakan faktor penting yang

menentukan dalam aktivitas antioksidan dari peptida, terutama karena kemampuannya dalam

mereduksi Fe3+

menjadi Fe2+

dan mengkelat ion Fe2+

dan Cu2+ [5].

Berdasarkan hasil uji aktivitas antoksidan dengan metode DPPH terhadap masing-

masing hidrolisat protein kacang-kacangan dapat disimpulkan bahwa hidrolisat protein

komak memiliki aktivitas antioksidan tertinggi yaitu mencapai 84,02%, disusul oleh kacang

gude yaitu mencapai 68,97% dan yang paling rendah adalah kacang buncis yaitu 67,89%.

DAFTAR PUSTAKA

[1]

[2] [3] [4] [5]

Kirk, R.E. dan Othmer, J.B., 1953, Encyclopedia of Chemical Technology, Volume

IX, New York, The Interscience Encyclopedia Inc.

Ledesma, B.H., et al, 2011, Lunasin, a Cancer Preventive Seed Peptide, Available from:

http://www.intechopen.com/books/soybean-and-health/lunasin-acancer-

preventive-seed- peptide

Bau, H.M, C. Villaume, and L. Mejean. 2000. Effects of Soybean (Glycine max)

Germination on Biologically Active Components, Nutritional Values of Seeds

and Biological Characteristics. Nahrung/Food. 44: 2-6.

Sefatie, R.S., T. Fatoumata, K. Eric, H.S. Yong, and L. Guo-wei. 2013. In vitro

Antioxidant Activities of Protein Hydrolysate from Germinated Black Soybean

(Glycine max L.) Adv. J. Food Sci. Technol. 5(4): 453-459.

Castro, R.J.S., dan Sato, H.H. 2015. Review : Biologically active peptides: Processes

for their generation, purification and identification and applications as natural

additives in the food and pharmaceutical industries. Food Research

International.74 (2015): 185–198.

Page 4: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Nama Penulis 1; Nama Penulis II; Nama Penulis III Judul Artikel Maksimum 40 karakter…

4

Page 5: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

TIM PENGUSUL : Ketut Ratnayani, S.Si., M.Si. (NIDN 0009067105) Dra. Ni Made Puspawati, M.Phil., PhD. (NIDN 0019036502 )

PRODUKSI HIDROLISAT PROTEIN KECAMBAH KACANG KOMAK, KACANG GUDE

DAN KACANG BUNCIS

Page 6: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Latar Belakang

Hidrolisat protein merupakan produk hasil reaksi hidrolisis atau pemutusan ikatan-ikatan peptida pada molekul protein, yang mengandung suatu campuran komponen berbagai jenis peptida rantai pendek maupun asam amino bebas, tergantung pada derajat hidrolisisnya apakah secara parsial maupun sampai sempurna.

Proses hidrolisis secara enzimatis merupakan pilihan metode paling aman dalam produksi hidrolisat protein daripada secara kimiawi.

Page 7: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Latar Belakang :

Perkecambahan merupakan proses yang ekonomis dan efektif untuk

meningkatkan daya cerna protein dan penurunan senyawa antinutrisi,

Terjadi hidrolisis protein cadangan oleh protease endogen

Manfaat Peptida Bioaktif dan

Contohnya

Peptida-peptida yang merupakan hasil hidrolisis enzimatis parsial (hidrolisat) dari protein pangan telah menjadi perhatian para ahli pangan, karena beberapa peptida tersebut memiliki aktivitas biologis yang penting untuk meningkatkan kesehatan manusia, dan diberi istilah Peptida Bioaktif.

Biji-bijian Legum : Kaya Protein Induk untuk Produksi Peptida Bioaktif

Potensi Kacang Gude, Kacang Komak dan Kacang Buncis.

Page 8: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Manfaat Kesehatan Peptida Bioaktif

Aktivitas

Biologis

Sumber

Makanan

Protein Induk Nama Peptida/

Urutan Asam Amino (singkatan satu huruf)

Antioksidan Ikan Otot Sardin MY

Susu α-Laktalbumin, MHIRL, YVEEL, WYSLAMAAASDI

Antimikroba Telur Ovotransferin OTAP-92 (f109-200)

Susu Laktoferin Laktofericin

α -, β-, κ-kasein Casecidin, isracidin, kappacin

- antimikroba, antikanker, antiinflamasi, antihipertensi, antikolesterol, antitrombotik, antioksidan, meningkatkan bioavailabilitas mineral (Malaguti, et al, 2014).

Page 9: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Potensi Biji-bijian (legum) sebagai sumber peptida bioaktif

Biji-bijian legum umumnya mengandung 20-25% protein.

Kacang kedelai merupakan jenis legum yang paling banyak diteliti komponen peptida bioaktifnya, sehingga dipandang perlu dilakukan penelitian untuk mengeksplorasi hidrolisat protein dari jenis kacang-kacangan lainnya yang juga mengandung kadar protein tinggi yang potensial sebagai sumber peptida bioaktif, yaitu kacang komak (Lablab purporus), kacang gude(Cajanaus cajan) dan kacang buncis (Phaseolus vulgaris).

Page 10: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Bagaimanakah kemampuan enzim protease pankreatin dalam menghidrolisis protein kecambah kacang gude, kacang komak dan kacang buncis?

Rumusan Permasalahan :

Page 11: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Tujuan Penelitian :

Tujuan Umum :

- Untuk menentukan kemampuan enzim protease pankreatin dalam menghidrolisis protein kecambah kacang gude, kacang komak dan kacang buncis.

Tujuan khusus :

- Untuk mengisolasi protein total dari kecambah kacang gude, kacang komak dan kacang buncis.

- Untuk menentukan kadar protein dari isolat protein yang diperoleh.

- Untuk menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif seberapa jauh proses hidrolisis telah berlangsung oleh enzim protease pankreatin.

Page 12: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Skema Penelitian

Proses perkecambahan waktu tertentu

Hidrolisat Protein Kacang2an

Isolat Protein Kecambah Kacang2an

Maserasi dengan n-Heksana

Tepung Kecambah Kacang2an Bebas Lemak

Isolasi Protein

Tepung Kecambah

Kacang Gude/Undis

Nilai Derajat Hidrolisis

Uji Ninhidrin dan Uji Derajat Hidrolisis

Hidrolisis Enzim Pankreatin

Kecambah Kacang2an

Kacang Komak Kacang Buncis

Page 13: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Metode Penelitian :

3.2.Bahan Penelitian Bahan obyek penelitian yang digunakan adalah kecambah kacang

komak, kacang gude dan kacang buncis. Bahan kimia yang digunakan meliputi, buffer tris (hydroksi-metil) amino metana (Merck), natrium klorida (Merck), kalsium klorida (Wako Pure Chemical Industries), akuades, asam

klorida, 3.3.Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan meliputi peralatan gelas, blender, alat

sentrifugasi, pHmeter, vortex, lemari pendingin, termos es, botol vial, inkubato, oven.

3.4. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Pangan Fakultas Teknologi Pertanian UNUD, Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia FMIPA UNUD.

Page 14: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Perkecambahan Kacang2 an

Tepung Kecambah Kacang kacangan

Maserasi n-heksan (1:5) 10 jam

Tepung Kecambah Kacang Kacangan Bebas Lemak

Kecambah Kacang Kacangan

Oven sampai kering Blender, Ayak 60 mesh

Kacang kacangan

Perendaman air 50oC(1:3) 12 jam

Waktu Perkecambahan 30 menit

Page 15: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Isolasi Protein (Chang-Qing dan Hai-We)(2008):

Protein

Terlarut

Supernatan

Tepung

Kecambah

Bebas Lemak

Ditambah air suling rasio 10:1

pH 8,0 dgn penambahan NaOH

Suhu kamar selama 3 jam

Protein mengendap

Presipitat

Sentrifugasi 500xg selama 20 menit 4 oC

pH diturunkan menjadi 4,5 , 4oC, 2 jam

- Sentrifugasi 5000 x g, 20 menit

- Dicuci 2 kali dengan air suling, - pH dinetralkan menjadi 7,0 - Dibekukeringkan

Isolat Protein

Page 16: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Hidrolisis Protein Dengan Enzim Pankreatin (Sefatie et al, 2013):

Hidrolisat Protein

Campuran

Isolat Protein

Ditambah air suling rasio 1:5,

Pankreatin 2%, pH 7,0 dgn

penambahan NaOH, Suhu 37 oC, 30 menit

Supernatan

Inaktivasi enzim , pemanasan 95oC, 15 menit

- Sentrifugasi 4000 x g, 10 menit

- Disimpan pada -20 oC

Hidrolisat Protein

Page 17: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Proses Perkecambahan :

(a) (b) Gambar 5.1. (a) Kecambah kacang komak, (b) Kecambah kacang gude

Page 18: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Gambar 5.1. (c) Kecambah kacang Buncis

Page 19: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Tepung Kecambah :

Gambar 5.2. Hasil tepung kecambah kacang komak, kacang buncis dan kacang gude.

Page 20: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Isolasi Protein :

Gambar 5.3. Tahap ekstraksi alkalik

Gambar 5.4. Filtrat yang mengandung protein terlarut yang terkumpul setelah

sentrifugasi.

Page 21: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Isolasi Protein :

Gambar 5.5. Campuran yang dihasilkan setelah dilakukan presipitasi isoelektrik.

Gambar 5.6. Hasil sentrifugasi isolat protein kecambah kacang-kacangan

Page 22: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Isolat Protein (%N) Kadar Protein

(%N x Faktor Konversi (6,25))

Kecambah Kacang Gude 4,0132 25,12

Kecambah Kacang Buncis 7,3247 45,77

Kecambah kacang Komak 3,1462 19,66

. Tabel 5.1. Kadar protein dari hasil isolat protein kecambah kacang-kacangan

Page 23: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Gambar 5.7. Inkubasi 37 oC dalam proses hidrolisis oleh enzim pankreatin

Gambar 5.8. Hasil pemanasan 95oC untuk inaktivasi enzim setelah proses hidrolisis.

HIDROLISIS PROTEIN DENGAN

ENZIM PANKREATIN

Page 24: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Gambar 5.9. Hidrolisat protein (HP) kacang-kacangan.

Page 25: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Analisis Hasil Hidrolisis :

Gambar 5.10. Hasil uji ninhidrin sampel hidrolisat protein membentuk warna ungu muda (positif).

No. Sampel (%N)

1. HP Undis(tanpa TCA) 2,6516

HP Undis (dengan TCA) 0,7277

2. HP Buncis (tanpa TCA) 2,1964

HP Buncis (dengan TCA) 0,6794

3. HP Komak (tanpa TCA) 2,6784

HP Komak (dengan TCA) 0,9140

Tabel 5.2. Kadar N total dalam penentuan derajat hidrolisis

Kualitatif : Uji Nininhidrin

Kuantitatif: Uji Derajat Hidrolisis (DH)

Page 26: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Analisis Hasil Hidrolisis :

Gambar 5.10. Hasil uji ninhidrin sampel hidrolisat protein membentuk warna ungu muda (positif).

No. Sampel (%N)

1. HP Undis(tanpa TCA) 2,6516

HP Undis (dengan TCA) 0,7277

2. HP Buncis (tanpa TCA) 2,1964

HP Buncis (dengan TCA) 0,6794

3. HP Komak (tanpa TCA) 2,6784

HP Komak (dengan TCA) 0,9140

Tabel 5.2. Kadar N total dalam penentuan derajat hidrolisis

Page 27: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Analisis Hasil Hidrolisis :

No Sampel Derajat Hidrolisis

1 Hidrolisat Protein

Gude(Undis)

27,44 %

2 Hidrolisat Protein Komak 34,12 %

3 Hidrolisat Protein Buncis 30,93 %

Tabel. 5.3. Nilai derajat hidrolisis (DH) dari hidrolisat protein kacang-

kacangan.

Page 28: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Uji Aktivitas Antioksidan (Metode DPPH) :

No Jenis Hidrolisat Protein Aktivitas Antioksidan (Rata-rata)

1 Kacang Komak 84,02%

2 Kacang Gude 68,97%

3 Kacang Buncis 67,89%

Tabel 5.4. Hasil uji aktivitas antioksidan dari hidrolisat protein kacang-kacangan.

Page 29: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Kesimpulan:

1. Hasil analisis kualitatif dengan uji ninhidrin menunjukkan bahwa enzim

pankreatin mampu menghidrolisis protein kecambah kacang komak,

kacang gude dan kacang buncis.

2. Hidrolisat protein kecambah kacang komak memiliki derajat hidrolisis

tertinggi dibandingkan dengan kacang-kacangan lainnya yang

menunjukkan bahwa enzim protease pankreatin paling efektif dalam

menghidrolisis substrat protein kecambah kacang komak dibandingkan

substrat kecambah kacang lain pada kondisi hidrolisis yang diterapkan

yaitu mencapai 34,12%.

Page 30: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

Saran

Page 31: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE

SEKIAN TERIMA KASIH

Page 32: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE