300112 - Statistik Deskrptif

Preview:

DESCRIPTION

sta

Citation preview

DASAR-DASARSTATISTIK DESKRIPTIF

Dr. Adolfina R. Amahorseja, MS.

Ruang Lingkup Statistik1. Statistik deskriptif: -pengumpulkan data - pengolahan data - penyajian data - analisis data: Nilai Tengah (Mean,

Median, Modus, Geometric Mean), Ukuran Variasi atau Dispersi(Range, Mean Deviasi,Varians, Standar Deviasi, Koefisien Variasi), Rate, Ratio, Ukuran asimetri dan Korelasi

2. Statististik Inferensial (Statistik Induktif) pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisis data (teori penaksiran dan uji hipotesis). Menyimpyulkan

Statistik deskriptif bertujuan menggambarkan (deskriptif) karakteristik dari suatu kejadian atau keadaan, sedangkan statistik inferensial bertujuan mencari hubungan sebab akibat dari suatu kejadian.

Kegiatan statistik meliputi:1. Pengumpulan data2. Pengolahan data3. Penyajian data4. Analisis data5. Kesimpulan

Perbedaan antara statistik parametrik dan statistik nonparametrikStatistik

parametrikDistribusi normal

atau diasumsikan normal

Data bersifat kuantitatif (metrik)

Jumlah sampel besar ( > 30)

Statistik nonparametrik

Distribusi tidak normal

Data bersifat kualitatif (non-metrik)

Jumlah sampel kecil ( ≤ 30)

Data berasal dari kata latin datum, bentuk jamaknya ialah data. Syarat data statistik harus merupakan data agregat

Jenis-jenis data:1 Menurut Tingkat Pengolahan: a. Raw Data = Data mentah atau data kasar b. Array Data c. Data yang belum dikelompokan (ungrouped) Contoh: Berat badan 9 kg, 10 kg, 10 kg, 15 kg, 20 kg d. Data yang dikelompokan (grouped data)

Contoh: Data berkelompok

Berat Baddan(Kg)

Jumlah

9 - 13 3

14- 18 1

19- 23 1

2. Menurut Bentuk Angka: a. Data diskrit angka bulat b. Data kontinyu angka desimal

3. Menurut Sifatnya: a. Data kualitatif b. Data kuantitatif

4. Menurut Sumber: a. Data primer b. Data sekunder c. Data tertier

5. Menurut Cara Memperoleh: a. Data hitung b. Data ukur

Variabel

Menurut skala pengukuran, variabel dibagi:a. Variabel berskala Nominal contoh: # variabel Jenis kelamin: laki-laki, perempuan # suku bangsa: Jawa, Bali, sunda dll # gol. pekerjaan: pegawai negeri, buruh, dll # Agama: Islam, Kristen, Hindu, Budha # keadaan binomial: hidup mati, sehat sakit, kalah menang.

b. Variabel berskala Ordinal contoh: Tingkat pendidikan: tidak sekolah, SD, SLTP, SMU, PT Tekanan darah: rendah, normal, tinggi

c. Variabel berskala Interval a b c d e 1 2 3 4 5

interval a sampai e adalah: 5 – 1 = 4

sampel

populasi

Karakteristik populasi → ParameterKarakteristik sampel → Statistik

Parameter Statistik

Data ukur μ _ X

Simpangan baku

σ

SD

Proporsi π p

Keuntungan perhitungan menggunakan sampel daripada populasi:

- Waktu lebih cepat untuk dikerjakan- Biayanya lebih murah- Menghemat tenaga- Hasilnya lebih akurat

BAB 2

A. Pengumpulan Data 1. Sumber data 2. Jenis pengumpulan data a. Berdasarkan cara/teknik pengumpulan - Pengamatan (Observasi) atau penelitian lapangan - Angket - Wawancara (Interview) - Pengukuran b. Berdasarkan banyaknya data: sensus, survei

3. Alat Pengumpulan data: - formulir isian - daftar tilik - kuesioner - alat ukur

Ketelitian teknik pengumpulan data:reliabilitas dan validitas

Contoh Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Usia Karyawan FK UKI

Usia (Th)

Frekuensi

20 - 24 25 - 49 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49

3 8 17 13 7 2

Istilah pd tabel distribusi frekuensi

a. Kelas-kelas b. Batas kelasc. Batas kelas sebenarnyad. Titiktengah kelase. Interval kelas

Langkah-langkah pembuatan tabel frekuensi distribusi

a. Menghitung jumlah kelas Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n bila banyak data 30 = 1 + 3,3 log 30 = 1 + 3,3

(1,4771) = 5,8744 Jumlah kelas dapat ditetapkan 5 atau 6

kelas

Interval kelas (i)

i = Rentang : Banyak kelas Contoh: (hal 12) Rentang: 91 – 35 = 56 Interval (i): 56 : 6 = 9,33Tentukan interval 9 atau 10

Distribusi Frekuensi Nilai Statistik Mahasiswa

Nilai Frekuensi

35 – 44 45 – 54

55 – 56

65 – 74

75 – 84

85 – 94

5

3

3

7

7

5

Jumlah 30

Berat Badan (kg)

Frekuensi

Frekuensi kumulatif ( kurang batas bawah)

41 – 45

46 – 50

51 – 55

56 – 60

61 – 65 66 – 70

71 – 75

76 – 80

2

5

13

15

11

8

1

0

0

2

7

20

35

46

54

55

Berat Badan (kg)

Frekuensi

Frekuensi kumulatif ( sama atau lebih bts bwh)

41 – 45

46 – 50

51 – 55

56 – 60

61 – 65 66 – 70

71 – 75

76 – 80

2

5

13

15

11

8

1

0

55

53

48

35

20

9

1

0

Berat Badan (kg)

Frekuensi

Frekuensi kumulatif ( sama atau < bts atas)

41 – 45

46 – 50

51 – 55

56 – 60

61 – 65 66 – 70

71 – 75

76 – 80

2

5

13

15

11

8

1

0

2

7

20

35

46

54

54

55

Berat Badan (kg)

Frekuensi

Frekuensi kumulatif ( lebih dari bts atas)

41 – 45

46 – 50

51 – 55

56 – 60

61 – 65 66 – 70

71 – 75

76 – 80

2

5

13

15

11

8

1

0

53

48

35

20

9

1

0

0

Jenis-jenis Grafik

1. Histogram 2. Frekuensi Poligon 3. Ogive 4. Grafik Garis (Line Diagram) 5. Grafik Batang (Bar Diagram) 6. Grafik Lingkaran (Pie Diagram) 7. Grafik Tebar (Scatter Diagram) 8. Grafik Gambar (Picto Diagram) 9. Grafik Peta (Map Diagram)

UKURAN NILAI PUSAT(CENTRAL TENDENCY)

Jenis-jenis ukuran Nilai Pusat1. Rata-rata Hitung (Arithmatic mean) simbol X (Mean)

Sifat Mean: Sering digunakan Dipengaruhi oleh nilai pengamatan

Sifat Mean

Sukar dihitung dari distribusi frekuensi kelas terbuka. Dipengaruhi oleh suatu bilangan ekstrim (nilai sangat kecil atau nilai besar). Jumlah dari penyimpangan nilai pengamatan = 0

2. Median

Median atau rata-rata posisiSifat-sifat Median: Dipengaruhi oleh jumlah pengamatan. Tidak dipengaruhi oleh semua nilai pengamatan tidak dipengaruhi oleh suatu bilangan ekstrim Dapat dihitung dari disribusi frekuensi kelas terbuka Tidak dapat dimanipulasi secara matematik

Modus (Mode)

Modus adalah nilai, keadaan yang sering muncul puncak kurvaSifat-sifat Modus: Dapat dinyatakan dengan puncak kurva Dapat ditentukan pd distribusi kls terbuka Tidak dipengaruhi oleh suatu bilangan ekstrim Tidak sepopuler Mean dan Median

Hubungan Mean, Median dan Modus

1. Bila Mean = Median = Modus, maka kurva

berbentuk simetris (hal 55, gambar a) 2. Pada distribusi yang miring, Median

terletak antara Mean dan Modus3. Pada distribusi miring kanan (skew

to the right ) Mean > Median > Modus

(hal 55

gambar b)4. Pada distribusi miring kiri (skew to

the left): Mean < Median < Modus (hal 55

gambar c)