2017
Daftar Isi
Table of Contents
Surat Pernyataan 03 Statement Letter Data Perseroan 05 Corporate Information Profil Perusahaan 06 Company Profile Riwayat Singkat dan Kegiatan Brief History and Activity Visi dan Misi Vision and Mission Struktur Organisasi Organization Structure Profil Dewan Komisaris dan Boards of Commissioners’ & Directors’ Direksi Profile Sumber Daya Manusia Human Resources Informasi Saham Share Information Lembaga Profesi Penunjang Capital Market Supporting Professional
Pasar Modal Institutions Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certification Laporan Dewan Komisaris 29 Board of Commissioners’ Report
Laporan Direksi 31 Board of Directors’ Report
Ikhtisar Keuangan 34 Financial Highlights Analisa dan Pembahasan Manajemen 36 Management Discussion and Analysis Penjualan Bersih Net Sales Laba Bersih Net Income Modal Kerja Bersih Net Working Capital Arus Kas Cash Flow Struktur Modal Capital Structure Dividen Kas Cash Dividends Informasi Material Material Information Informasi Segmen Segment Information Kemampuan Membayar Utang Ability to Pay Debt Kolektibilitas Piutang Collectibility of Receivables
Pemasaran Marketing Risiko Usaha Business Risks Prospek Usaha & Strategi Business Prospect & Strategy Perbandingan Antara Hasil yang Comparison Between Actual Dicapai dengan yang Ditargetkan Results and Budget Target 2018 2018 Budget
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
01
Tata Kelola Perusahaan 50 Corporate Governance Dewan Komisaris Dan Direksi Boards Of Commissioners & Directors Rapat Umum Pemegang Saham Annual and Extraordinary Tahunan dan Luar Biasa General Meetings of Shareholders Komite Nominasi dan Remunerasi Promotion and Remuneration Committee Komite Audit Audit Committee Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Unit Auditor Internal Internal Audit Unit Sistem Pengendalian Intern & Internal Control System & Its Pelaksanaan Pengawasan Intern Implementation
Komunikasi dengan Pemegang Communication with the Shareholders
Saham dan Komunitas Investasi and the Investment Community
Kode Etik Code of Conduct Pokok-Pokok Budaya Perusahaan Principles of Company’s Culture
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan 72 Corporate Social and Environmental Perusahaan Responsibility Pengembangan Sosial dan Social and Community Development Kemasyarakatan Lingkungan Hidup Living Environment Praktek Ketenagakerjaan, Kesehatan Employment Practice, Health and dan Keselamatan Kerja Work Safety Tanggung Jawab Barang dan / Responsibility for Goods atau Jasa and / or Services Laporan Keuangan 76 Financial Report
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
02
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Data Perseroan
Corporate Information
Dewan Komisaris & Direksi Boards of Commissioners & Directors
Presiden Komisaris Fredy Mantelagheng Liando President Commissioner Komisaris Ir. Pieter Tika, Msc Commissioner Komisaris Independen Gunawan Independent Commissioner Presiden Direktur John Tika President Director Direktur Ir. Bernardus Budiman, Msc Director Direktur Samuel Sofyan Tika, SE Director Direktur Gil Directo Talay, CPA Director Direktur Tidak Terafiliasi Muljono Sunaryo Non Affiliated Director
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Ellen Golose
Bidang Usaha Industry Classification
Kemasan Halus Fine Packaging
Kantor Pusat dan Pabrik 1 Head Office and Factory 1
Jalan K.H. Agus Salim No. 9
Batu Ceper
Tangerang 15119
Telp : (021) 5526268 / 55792980 / 55768353 / 5526642
Fax : (021) 55791115
Email : [email protected]
Website : www.tunasalfin.com
Pabrik 2 Factory 2
Kawasan Industri Kencana Alam Kavling 29
Jalan Raya Serang Km. 18,8
Cikupa, Tangerang
Telp : (021) 59403012 / 59405381
Fax : (021) 59405362
Kantor Penghubung Liaison Office
Menara Imperium Lantai 28
Metropolitan Kuningan Superblok
Jalan H.R. Rasuna Said Kavling 1
Jakarta 12980
Telp : (021) 8317322
Fax : (021) 8317683
Akuntan Publik Public Accountants
Tjahjadi & Tamara [2012 sampai dengan (through) 2017]
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
05
Profil Perusahaan Company Profile
Riwayat Singkat dan Kegiatan
PT Tunas Alfin Tbk didirikan pada tahun
1977 dan menjadi perusahaan publik
pada tahun 2001. Pabrik perseroan
dibangun pada lahan seluas 43,130
meter persegi berlokasi di Batu Ceper,
Tangerang. Perusahaan kami telah
berkembang secara sehat dan
merupakan perusahaan yang pertama
dalam bidang industri pengemasan
halus, dengan kegiatan – kegiatannya
dibidang :
* Wet, Dry, Wax & Extrusion
Lamination
* Vacuum Metallizing
* Gummed Tape / Coating
* Rotogravure Printing
* Cutting / Slitting
Produksi kami didasarkan atas pesanan
dari langganan sesuai dengan spesifikasi
masing-masing.
Akte pendirian dari PT Tunas Alfin Tbk
telah beberapa kali mengalami
perubahan. Perubahan yang berarti
adalah : pada Juli 2000, antara lain
mengenai perubahan status menjadi
perusahaan publik, perubahan nilai
nominal saham, penambahan modal
dasar, dan penambahan modal yang
ditempatkan dan disetor penuh; pada
Desember 2000, antara lain mengenai
perubahan pemegang saham,
penambahan modal yang ditempatkan
dan disetor penuh dengan cara
membagikan dividen dalam bentuk
saham, dan penambahan kembali
modal dasar perseroan; pada May 2008,
Brief History and Activity
PT Tunas Alfin Tbk, which was established in 1977, was publicly listed in 2001. Its factory was constructed in a piece of land with an area of 43,130 square meters at Batu Ceper, Tangerang. The Company has grown at a healthy pace as a leading manufacturer in fine packaging industry, with operations in :
* Wet, Dry, Wax & Extrusion Lamination * Vacuum Metallizing * Gummed Tape / Coating * Rotogravure Printing * Cutting / Slitting
The manufacturing of the Company’s products is based on order system in conformity with customers’ specifications. The Articles of Association of PT Tunas Alfin Tbk has been amended several times. The significant amendments were: in July 2000, concerning, among others, the change in the Company’s status from a closely – held company to a public company, the change in the par value of its shares of stock, the increase in its authorized capital stock, and the increase in its issued and fully paid capital stock; in December 2000, concerning, among others, the change in the Company’s shareholders, the increase in its issued and fully paid capital stock by stock dividend, and a further increase in its authorized capital stock; in May 2008,
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
06
mengenai perubahan anggaran dasar
Perusahaan untuk menyesuaikan
dengan Undang – Undang No. 40/2007
Republik Indonesia tentang Perseroan
Terbatas; pada May 2013, mengenai
perubahan seri saham Perusahaan dari
saham Seri A dan saham Seri B menjadi
satu jenis saham; dan pada Juni 2015,
mengenai perubahan anggaran dasar
Perusahaan untuk menyesuaikan
dengan peraturan Otoritas Jasa
Keuangan.
Tujuan utama Perusahaan adalah untuk
menyumbang terhadap kesejahteraan
para pelanggan dengan cara membantu
dan bekerjasama dengan mereka untuk
mencapai tujuan perusahaan mereka.
Dengan demikian juga memberi kepada
Perusahaan kami jaminan
kesinambungan untuk terus berkembang
dan sejahtera.
Visi dan Misi
Visi Perusahaan kami adalah : menjadi
mitra bisnis yang terbaik untuk produk
cetak dan kemasan.
Misi Perusahaan kami adalah : menjadi
yang terbaik dalam persaingan bisnis
jasa cetak dan kemasan yang semakin
ketat, managemen dan seluruh karyawan
untuk mengutamakan pelanggan melalui
Lima Prestasi yang Unggul, yaitu :
1. Mutu Produk.
2. Harga yang Wajar dan Bersaing.
3. Pengiriman Tepat Waktu.
4. Perbaikan yang Berkesinambungan.
5. Pelayanan Pelanggan.
concerning the change of the Company’s articles of association to conform with Law No. 40/2007 of the Republic of Indonesia regarding Limited Liabilitiy Companies; in May 2013, concerning the change of the Company’s series of shares from Series A shares and Series B shares to one type of share; and in June 2015, concerning the change of the Company’s articles of association to conform with the regulations of the Financial Services Authority.
The Company’s primary objectives are to contribute to the prosperity of its customers by helping them and working in partnership with them to achieve their corporate goals. This in turn gives the Company an assurance of continued growth and prosperity.
Vision and Mission
The Company’s vision is : to be a business partner in printing and packaging product. The Company’s mission is : to achieve excellence in highly competitive printing and packaging business, management and all staff are customer focused through Five Performance Objectives : 1. Product Quality. 2. Fair and Competitive Pricing. 3. On Time Delivery. 4. Continuous Improvement. 5. Customer Service.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
07
Stru
ktur
Org
anis
asi
Org
aniz
atio
n St
ruct
ure
LAPO
RAN
TAH
UN
AN 2
017
AN
NU
AL
RE
PO
RT
0
8
Gen
eral
Affa
irs(E
llen
G.)
Fact
ory
Acc
'tant
/ A
dmin
istra
tion
(Fra
ns S
.)
Inte
rnal
Audi
tor
Gum
med
Tap
e
Audi
tC
omm
ittee
Prod
uctio
n Pl
ant 1
(Ded
i S.)
Fini
shed
Goo
ds
Prod
'n P
lann
ing
& In
vty
Con
trol
Raw
Mat
eria
ls &
Wor
k in
Pro
cess
Slitt
ing
/La
min
atin
g
Met
alliz
ing
Prod
uct U
nit /
Qua
lity
Con
trol
(Eko
L.)
Cas
hier
(Mar
ia)
Tax
(Tja
yadi
)
Chi
ef
Acc
ount
ant
(Dew
i F.)
Fina
nce
/ Gen
eral
A
dmin
istra
tion
(She
rley
L.)
Chi
ef
Fina
ncia
l Offi
cer
Purc
hasi
ng(M
arga
reth
a K.
)M
arke
ting
Toba
cco
(And
iNug
roho
W.)
Fact
ory
(Priy
anto
)
Chi
ef
Ope
ratin
g O
ffice
r
Boa
rd o
fD
irect
ors
Boa
rd o
fC
omm
issi
oner
s
Ope
ratio
nsH
uman
Res
ourc
es(A
. Kah
ar)
Prod
uct
Dev
elop
men
t
Res
earc
h&
Dev
elop
men
tIn
k
Mai
nten
ance
Spar
e Pa
rts
Tech
nica
lA
dvis
or(H
enri
H.)
Qua
lity
Con
trol
Engi
neer
ing
(Ase
p S.
)
Chi
efM
arke
ting
Offi
cer
Expo
rt &
Impo
rtA
dmin
istra
tion
(Joh
ana)
Mar
ketin
gFl
exib
le
Pack
agin
g
(Ton
iBud
iaw
an)
Elec
tric
al
Mec
hani
cal
Prod
uctio
n Pl
ant 2
(Dod
i T.)
Slitt
ing
QA
& M
arke
ting
Supp
ort
Info
rmat
ion
Tech
nolo
gy
(Pon
iyan
to)
Plan
ning
&
Log
istic
(Siti
M.)
Doc
umen
tCon
trol
(Hen
dras
)
Prin
ting
Prin
ting
Dry
Lam
inat
ing
Bag
Mak
ing
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Fredy Mantelagheng Liando
Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, 71 tahun. Pernah mengikuti pendidikan di Technische Universitat Carolo, Wilhelmina – Braunschweig, Jerman pada tahun 1974. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1985 sebagai Presiden Komisaris. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah sebagai Presiden Komisaris PT Proinvestindo (sejak tahun 2000) dan Komisaris PT Bela Putera Sarani, PT Jati Luhur Sinar Santosa, PT Griyatirta Sarana, PT Griyatirta Kencana dan PT Bayu Indraloka (semua perusahaan-perusahaan sejak tahun 1994). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris PT Dharma Anugerah Indah dari tahun 2005 sampai dengan 2008 dan General Manager PT Papyrus Jaya dan PT Jarum Mas Jaya dari tahun 1975 sampai dengan 1988. President Commissioner Indonesian national, 71 years old. He used to attend school at Technische Universitat Carolo, Wilhelmina – Braunschweig, Germany in 1974. He joined the Company in 1985 as President Commissioner. At present, he is also the President Commissioner of PT Proinvestindo (since 2000) and a Commissioner of PT Bela Putera Sarani, PT Jati Luhur Sinar Santosa, PT Griyatirta Sarana, PT Griyatirta Kencana and PT Bayu Indraloka (all companies since 1994). He used to be a Commissioner of PT Dharma Anugerah Indah from 2005 through 2008 and the General Manager of PT Papyrus Jaya and PT Jarum Mas Jaya from 1975 through 1988.
Dewan Komisaris bertanggung jawab
untuk mengawasi pelaksanaan dari
kebijaksanaan Perusahaan dan
strategis yang dijalankan oleh pihak
Direksi. Mereka juga memastikan
keputusan – keputusan yang telah
ditetapkan dalam Rapat Pemegang
Saham dan rapat – rapat penting
lainnya untuk dilaksanakan dengan
benar sesuai ketentuan – ketentuan
yang berlaku.
The Board of Commissioners is responsible for supervising the implementation of the business policies and strategies executed by the Board of Directors. They also ensure that decisions made at Annual General Meeting of Shareholders and other relevant meetings are implemented and strictly adhered to.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
09
Ir. Pieter Tika, Msc
Komisaris
Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Massachusetts Institute of Techonology, Massachusetts, USA, tahun 1995 dengan menyandang gelar Msc dalam bidang Chemical Engineering. Sebelumnya menyelesaikan pendidikan di University of New South Wales, Sydney, Australia dengan menyandang gelar Bachelor of Science dalam bidang Chemical Engineering pada tahun 1992. Mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1996 dengan jabatan sebagai Komisaris. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah sebagai Presiden Direktur PT Adi Indah Andalan (sejak tahun 1998), PT Bumi Cipta Persada (sejak tahun 2005), PT Kutai Bara Abadi (sejak tahun 2010) dan PT Wahana Bandhawa Kencana (sejak tahun 2017), Direktur PT Wahana Matra Sejati (sejak tahun 1999) dan PT Prestige Investa (sejak tahun 2006) dan Komisaris PT Proinvestindo (sejak tahun 2000). Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Mahatrako Jaya Utama (1998-2004) dan PT Kama Sakti Utama (1997-1998) dan Credit & Marketing Officer di Bangkok Bank PLC, Cabang Jakarta (1995-1997). Commissioner Indonesian national, 47 years old. He obtained his Master of Science in Chemical Engineering in 1995 at Massachusetts Institute of Technology, Massachusetts, USA. He graduated in 1992 from University of New South Wales, Sydney, Australia with a degree of Bachelor of Science in Chemical Engineering. He joined the Company as Commissioner since 1996. At present, he is also the President Director of PT Adi Indah Andalan (since 1998), PT Bumi Cipta Persada (since 2005), PT Kutai Bara Abadi (since 2010) and PT Wahana Bandhawa Kencana (since 2017), a Director of PT Wahana Matra Sejati (since 1999) and PT Prestige Investa (since 2006) and a Commissioner of PT Proinvestindo (since 2000). He used to be a Director of PT Mahatrako Jaya Utama (1998-2004) and PT Kama Sakti Utama (1997-1998) and a Credit & Marketing Officer of Bangkok Bank PLC, Jakarta Branch (1995-1997).
Gunawan
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 74 tahun. Pendidikan di Universitas Trisakti, Jakarta dalam bidang Ekonomi, tahun 1969. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 2007 dengan jabatan sebagai Komisaris Independen. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah Pimpinan Cabang PT Bangun Sarana Baja (sejak tahun 1995) dan PT Plumbon Bangun Sejahtera (sejak tahun 1996) dan Asisten Presiden Direktur PT Tuban Supply Base (sejak tahun 2005). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur PT Agromina Ciptatama dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1995, PT Tumaga Ekatama dari tahun 1987 sampai dengan tahun 1990, PT Tri Phoenix Ltd. dari tahun 1977 sampai dengan tahun 1986 dan PT Karya Pelita dari tahun 1973 sampai dengan tahun 1975.
Independent Commissioner Indonesian national, 74 years old. He obtained his Bachelor of Economics in 1969 at Universitas Trisakti, Jakarta. He joined the Company in 2007 as Independent Commissioner. At present, he is also the Branch Manager of PT Bangun Sarana Baja (since 1995) and PT Plumbon Bangun Sejahtera (since 1996) and an Assistant President Director of PT Tuban Supply Base (since 2005).He used to be a Director of PT Agromina Ciptatama from 1991 through 1995, PT Tumaga Ekatama from 1987 through 1990, PT Tri Phoenix Ltd. from 1977 through 1986 and PT Karya Pelita from 1973 through 1975.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
10
Direksi Board of Directors
John Tika
Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, 74 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di Surabaya, tahun 1963. Mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1977 dengan jabatan sebagai Presiden Direktur. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah Presiden Komisaris PT Rabana Aspalindo (sejak tahun 1992), PT Bayuindraloka (sejak tahun 1994), PT Jati Luhur Sinar Santosa (sejak tahun 1996) dan PT Adi Indah Andalan (sejak tahun 1998); Wakil Komisaris Utama PT Dwipa Tunasbumi Dhanya dan PT Dwipa Tunasbumi Candara (sejak tahun 2012) serta PT Dwipa Tunasbumi Abhuyudaya dan PT Dwipa Tunasbumi Bayanaka (sejak tahun 2013); Komisaris PT Central Tunasbumi Lestari (sejak tahun 1990), PT Belaputra Sarani (sejak tahun 1994), PT Griyatirta Kencana (sejak tahun 1994), PT Wahana Matra Sejati (sejak tahun 1999), PT Kunyun Gravure Industries Indonesia (sejak tahun 2003), PT Indonesia Yuncheng Gravure Tangerang (sejak tahun 2010) dan PT Kutai Bara Abadi (sejak tahun 2010); Presiden Direktur PT Proinvestindo (sejak tahun 2000), PT Tuban Supply Base (sejak tahun 2003) dan PT Dharma Anugerah Indah (sejak tahun 2014); Direktur PT Sinar Bahana Mulia (sejak tahun 1992) dan PT Gelora Inti Persada (sejak tahun 1997). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Dharma Anugerah Indah dari tahun 1997 sampai dengan 2014, PT Adi Nusantara Raya dari tahun 1989 sampai dengan 2014 dan PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance dari tahun 1987 sampai dengan 2005, Komisaris PT Kobexindo Dynamic Tractor dari tahun 1995 sampai dengan 2004 dan PT Dharma Anugerah Indah dari tahun 1986 sampai dengan 1997 dan Direktur Proentreprise Holding Ltd dari tahun 2002 sampai dengan 2008.
“…PT Tunas Alfin Tbk, perusahaan bersertifikat ISO 22000, berkeyakinan untuk memberikan jasa profesionil dan produk bermutu yang sudah sepantasnya diperoleh pelanggan dan mitra usaha kami…” “…PT Tunas Alfin Tbk, an ISO 22000 certified company, is committed to deliver the professional service and product quality that its customers and business partners deserve…”
Direksi bertanggung jawab dalam
mengelola dan memimpin jalannya
Perusahaan. Mereka bertanggung
jawab terhadap pemegang saham,
menilai arah strategis Perusahaan,
menetapkan kebijakan Perusahaan
dan mengawasi keberhasilan dalam
menjalankan kebijakan tersebut di
atas.
The Board of Directors is responsible for managing and directing the operations of the Company. They are accountable to the shareholders, responsible in evaluating the Company’s strategic direction, defining its management policies and monitoring the effectiveness with which management implements these policies. LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
11
President Director Indonesian national, 74 years old. He graduated from High School in Surabaya in 1963. He joined the Company as President Director since 1977. At present, he is also the President Commissioner of PT Rabana Aspalindo (since 1992), PT Bayuindraloka (since 1994), PT Jati Luhur Sinar Santosa (since 1996) and PT Adi Indah Andalan (since 1998); a Deputy President Commissioner of PT Dwipa Tunasbumi Dhanya and PT Dwipa Tunasbumi Candara (since 2012) and, PT Dwipa Tunasbumi Abhuyudaya and PT Dwipa Tunasbumi Bayanaka (since 2013); a Commissioner of PT Central Tunasbumi Lestari (since 1990), PT Belaputra Sarani (since 1994), PT Griyatirta Kencana (since 1994), PT Wahana Matra Sejati (since 1999), PT Kunyun Gravure Industries Indonesia (since 2003), PT Indonesia Yuncheng Gravure Tangerang (since 2010) and PT Kutai Bara Abadi (since 2010); the President Director of PT Proinvestindo (since 2000), PT Tuban Supply Base (since 2003) and PT Dharma Anugerah Indah (since 2014); a Director of PT Sinar Bahana Mulia (since 1992) and PT Gelora Inti Persada (since 1997). He used to be the President Commissioner of PT Dharma Anugerah Indah from 1997 through 2014, PT Adi Nusantara Raya from 1989 through 2014 and PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance from 1987 through 2005, a Commissioner of PT Kobexindo Dynamic Tractor from 1995 through 2004 and PT Dharma Anugerah Indah from 1986 through 1997 and a Director of Proentreprise Holding Ltd from 2002 through 2008.
Barang Jadi
(Finished Goods)
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
12
Ir. Bernardus Budiman, Msc
Direktur
Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Massachusetts In-stitute of Technology, Massachusetts, USA, tahun 1978 dengan menyandang gelar Msc dalam bidang Chemical Engineering. Sebelumnya menyelesaikan pendidikan di University of Toronto, Toronto, Canada, tahun 1977 dengan menyandang gelar Bsc dalam bidang Chemical Engineering. Mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1979 dengan jabatan sebagai Direktur. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah Presiden Komisaris PT Dharma Anugerah Indah sejak tahun 2014; Direktur PT Proinvestindo sejak tahun 2000, PT Kunyun Gravure Industries Indonesia sejak tahun 2003 dan PT Indonesia Yuncheng Gravure Tangerang sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Proentreprise Holding Ltd dari tahun 2002 sampai dengan 2008 dan PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance dari tahun 1989 sampai dengan 2005. Director Indonesian national, 66 years old. He obtained his Master of Science in Chemical Engineering in 1978 at Massachusetts Institute of Technology, Massachusetts, USA. He graduated in 1977 from University of Toronto, Toronto, Canada with a degree of Bachelor of Science in Chemical Engineering. He joined the Company as Director since 1979. At present, he is also a President Commissioner of PT Dharma Anugerah Indah since 2014; a Director of PT Proinvestindo since 2000, PT Kunyun Gravure Industries Indonesia since 2003 and PT Indonesia Yuncheng Gravure Tangerang since 2010. He used to be a Director of Proentreprise Holding Ltd from 2002 through 2008 and PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance from 1989 through 2005.
Samuel Sofyan Tika, SE
Direktur
Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Tarumanagara, Jakarta, tahun 1985 dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen Pemasaran. Mulai bergabung dengan Perseroan tahun 1981 dengan jabatan Marketing. Dipromosikan sebagai Marketing Manager tahun 2000 dan menjabat sebagai Direktur pada Mei 2010. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah Direktur PT Proinvestindo sejak 2010. Director Indonesian national, 57 years old. He graduated in 1985 from Universitas Tarumanagara, Jakarta with a degree of Bachelor of Economics in Marketing Management. He joined the Company as Marketing staff in 1981. He was promoted to Marketing Manager in 2000 and became a Director in May 2010. At present, he is also a Director of PT Proinvestindo since 2010.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
13
Gil D. Talay, CPA
Direktur
Warga Negara Filipina, 68 tahun. Menyelesaikan pendidikan di The University of the East di Manila, Philippines tahun 1970 dengan menyandang gelar Bachelor of Business Administration dalam bidang Accounting. Menyandang gelar Certified Public Accountant (CPA), Philippines tahun 1971. Pernah mengikuti Management Training Institute di Celle, Germany tahun 1991 dan Baker Hughes Management Growth Institute di Houston, Texas, USA tahun 1994. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 2000 sebagai Advisor Perencanaan, Penelitian & Pengembangan (CFO) dan menjabat sebagai Direktur pada Juni 2015. Sebelumnya pernah bekerja sebagai Auditor SGV & Co., Philippines untuk Operasi Philippines dari tahun 1970 sampai dengan 1973 dan SGV - Thuan & Co., South Vietnam untuk Operasi South Vietnam dan Cambodia dari tahun 1973 sampai dengan 1975; sebagai Manajer Audit (Technical Advisor) KAP Drs. Utomo, Mulia & Co. untuk Operasi Indonesia dari tahun 1976 sampai dengan 1981; sebagai Manajer Keuangan Area PT Milchem Indonesia, perusahaan Baker Hughes dari tahun 1981 sampai dengan 1986; sebagai Manajer Keuangan Regional Milpark Drilling Fluids - Asia Pacific Region, perusahaan Baker Hughes meliputi operasi di Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, Brunei, Thailand, Australia dan Papua New Guinea di Jakarta, Indonesia dari tahun 1986 sampai dengan 1990; sebagai Manajer Keuangan Regional Milpark Drilling Fluids - North Sea / Europe Region, perusahaan Baker Hughes meliputi operasi di United Kingdom, Holland, Germany, Denmark, Italy dan Norway di Aberdeen, Scotland, United Kingdom dari tahun 1990 sampai dengan 1992; sebagai Manajer Accounting Internasional Milpark International Limited - Eastern Hemisphere, perusahaan Baker Hughes meliputi operasi di Asia Pacific Region, Franch / Africa Region, Middle East Region dan North Sea / Europe Region di Houston, Texas, USA dari tahun 1992 sampai dengan 1993; sebagai Manajer Keuangan Baker Hughes INTEQ - Mediterranean South Region, perusahaan Baker Hughes meliputi operasi di Egypt, Syria, Jordan, Lebanon, Sudan dan Libya di Cairo, Egypt dari tahun 1993 sampai dengan 1996; sebagai Manajer Perencanaan dan Pelaporan Keuangan Baker Hughes INTEQ - Eastern Hemisphere Business Unit, perusahaan Baker Hughes meliputi keseluruhan operasi di Eastern Hemisphere kecuali USA di London, England, United Kingdom tahun 1996; dan sebagai Manajer Keuangan & Administrative Baker Hughes INTEQ - Indonesia & Subsidiaries, perusahaan Baker Hughes di Jakarta, Indonesia dari tahun 1996 sampai dengan 2000.
Director Philippines national, 68 years old. He obtained his Bachelor of Business Administration major in Accounting from The University of the East at Manila, Philippines in 1970. He became a Certified Public Accountant of the Philippines in 1971. He attended Management Training Institute in Celle, Germany in 1991 and Baker Hughes Management Growth Institute in Houston, Texas, USA in 1994. He joined the Company in 2000 as Planning, Research & Development Advisor (CFO) and became a Director in June 2015. He used to work as an Auditor of SGV & Co., Philippines for Philippines Operations from 1970 through 1973 and SGV - Thuan & Co., South Vietnam for South Vietnam & Cambodia Operations from 1973 through 1975; an Audit Manager (Technical Advisor) of KAP Drs. Utomo, Mulia & Co. for Indonesia Operations from 1976 through 1981; an Area Finance Manager of PT Milchem Indonesia, A Baker Hughes company from 1981 through 1986; a Regional Financial Manager of Milpark Drilling Fluids - Asia Pacific Region, A Baker Hughes company covering operations in Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, Brunei, Thailand, Australia and Papua New Guinea at Jakarta, Indonesia from 1986 through 1990; a Regional Financial Manager of Milpark Drilling Fluids - North Sea / Europe Region, A Baker Hughes company covering operations in United Kingdom, Holland, Germany, Denmark, Italy and Norway at Aberdeen, Scotland, United Kingdom from 1990 through 1992; an International Accounting Manager of Milpark International Limited - Eastern Hemisphere, A Baker Hughes company covering operations in Asia Pacific Region, France / Africa Region, Middle East Region and North Sea / Europe Region at Houston, Texas, USA from 1992 through 1993; a Region Finance Manager of Baker Hughes INTEQ - Mediterranean South Region, A Baker Hughes company covering operations in Egypt, Syria, Jordan, Lebanon, Sudan and Libya at Cairo, Egypt from 1993 through 1996; a Planning & Reporting Finance Manager of Baker Hughes INTEQ - Eastern Hemisphere Business Unit, A Baker Hughes company covering the entire operations in Eastern Hemisphere except the USA at London, England, United Kingdom in 1996; and a Finance & Administrative Manager of Baker Hughes INTEQ - Indonesia & Subsidiaries, A Baker Hughes company at Jakarta, Indonesia from 1996 through 2000.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
14
Muljono Sunaryo
Direktur Tidak Terafiliasi
Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, tahun 1986 dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 2013 dengan jabatan sebagai Direktur Tidak Terafiliasi. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah Finance Manager PT Wahana Matra Sejati sejak tahun 1999 dan PT Kutai Bara Abadi sejak tahun 2008. Sebelumnya pernah bekerja sebagai Auditor di KAP KPMG Hanadi Sujendro & Co sejak tahun 1983 sampai 1988 dan Chief Accountant PT Gema Lapik Shoes Factory tahun 1989 dan 1990.
Non Affiliated Director Indonesian national, 57 years old. He graduated in 1986 from Univesitas Katolik Atmajaya with a degree of Bachelor of Economics in Management. He joined the Company as Non Affiliated Director in 2013. At present, he is also the Finance Manager of PT Wahana Matra Sejati since 1999 and PT Kutai Bara Abadi since 2008. He used to work as an Auditor of KAP KPMG Hanadi Sujendro & Co from 1983 through 1988 and Chief Accountant of PT Gema Lapik Shoes Factory in 1989 and 1990.
Barang Jadi
(Finished Goods)
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
15
Dasar hukum penunjukkan pertama kali Fredy Mantelagheng Liando sebagai Presiden Komisaris dan Pieter Tika sebagai Komisaris adalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 21 Maret 1997 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Lenny Budiman SH. No. 54. Dasar hukum penunjukkan pertama kali Gunawan sebagai Komisaris Independen adalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Mei 2007 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Widya Agustyna, S.H. No. 05.
The legal basis for the first appointment of Fredy Mantelagheng Liando as President Commissioner and Pieter Tika as Commissioner is the General Meeting of Shareholders on March 21, 1997 as stated in the Notarial Deed of Lenny Budiman SH. No. 54. The legal basis for the first appointmentof Gunawan as Independent Commissioner is the General Meeting of Shareholders on May 24, 2007 as stated in the Notarial Deed of Widya Agustyna, S.H. No. 05.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
16
Dasar hukum penunjukkan pertama kali John Tika sebagai Presiden Direktur dan Bernardus Budiman sebagai Direktur adalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 21 Maret 1997 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Lenny Budiman SH. No. 54.
Dasar hukum penunjukkan pertama kali Samuel Sofyan Tika sebagai Direktur adalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 26 Mei 2010 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Widya Agustyna, S.H. No. 03.
Dasar hukum penunjukkan pertama kali Muljono Sunaryo sebagai Direktur Tidak Terafiliasi adalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 3 Mei 2013, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Widya Agustyna, S.H. No. 310. Dasar hukum penunjukkan pertama kali Gil Directo Talay sebagai Direktur adalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 23 Juni 2015, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 174. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa
Perusahaan tanggal 23 Juni 2015,
yang dinyatakan dalam Akta Notaris
Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 174 tanggal
30 Juni 2015, dan telah dilaporkan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Laporan Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.03-0950313
tanggal 10 Juli 2015, susunan Dewan
The legal basis for the first appointment of John Tika as President Director and Bernardus Budiman as Director is the General Meeting of Shareholders on March 21, 1997 as stated in the Notarial Deed of Lenny Budiman SH. No. 54.
The legal basis for the first appointment of Samuel Sofyan Tika as Director is the General Meeting of Shareholders on May 26, 2010 as stated in the Notarial Deed of Widya Agustyna, S.H. No. 03. The legal basis for the first appointment of Muljono Sunaryo as Non Affiliated Director is the General Meeting of Shareholders on May 3, 2013 as stated in the Notarial Deed of Widya Agustyna, S.H. No. 310.
The legal basis for the first appointment of Gil Directo Talay as Director is the General Meeting of Shareholders on June 23, 2015 as stated in the Notarial Deed of Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 174. Based on the Resolution of Extraordinary General Meeting of the Company’s Shareholders dated June 23, 2015, as covered by Notarial Deed No. 174 of Sakti Lo, S.H., M.Kn. dated June 30, 2015, and has been reported to the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia under Company Data Amendment Notification Acceptance Letter No. AHU-AH.01.03-0950313 dated July 10, 2015, the composition of the
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
17
Komisaris dan Direksi Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2017 adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
(Board of Commissioners) Presiden Komisaris
(President Commissioner) Komisaris (Commissioner) Komisaris Independen
(Independent Commissioner)
Direksi (Board of Directors) Presiden Direktur (President Director) Direktur (Director) Direktur (Director) Direktur (Director) Direktur Tidak Terafiliasi
(Non Affiliated Director)
Sumber Daya Manusia
Perusahaan menyadari sepenuhnya
bahwa peningkatan kepuasan
pelanggan merupakan kunci
keberhasilan. Untuk mencapai tujuan ini,
kami telah banyak meningkatkan mutu
sumber daya manusia. Selama setahun,
Perusahaan telah mengadakan berkali –
kali seminar pelatihan sesuai dengan
kebutuhan masing – masing bagian
misalnya kedisiplinan, praktek
ketrampilan teknik dan program
pelatihan manajemen.
Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2017 is as follows:
: Fredy Mantelagheng Liando
: Ir. Pieter Tika, Msc
: Gunawan
: John Tika
: Ir. Bernardus Budiman, Msc
: Samuel Sofyan Tika, SE
: Gil Directo Talay, CPA
: Muljono Sunaryo
Human Resources The Company is fully aware that increasing customer satisfaction is the key ingredient to success. To achieve this objective, we have considerably improved the quality of our human resources. During the year, the Company has conducted numerous training seminars in accordance with the needs of each department such as disciplinary, on – the – job technical skills and management training programs.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
18
Pelatihan-pelatihan di luar Perusahaan yang diikuti oleh karyawan tertentu selama setahun adalah sebagai berikut:
The following external seminars were attended to by certain staff during the year:
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
19
Jumlah karyawan Perusahaan pada akhir
tahun adalah 835 karyawan. Struktur
karyawan menurut jenjang pendidikan
dan usia karyawan sebagai berikut:
The Company has 835 employees at the end of the year. The structure of employees by educational level and age follows:
Lain-lain Jumlah
(Others) (Total)
Pendidikan (Educational 4 47 8 624 152 835
Attainment)
Usia (Age) 322 292 140 81
SLTAJenjang (Level) S2 S1 D1-D3
31 - 40 41 - 50 > 50Jenjang (Level) 21 - 30
Jumlah
(Total)
835
Informasi Saham
Pernyataan Pendaftaran Perusahaan
sebagai Perusahaan Publik tanpa
penawaran umum di Bursa Efek
Surabaya (BES) dinyatakan efektif oleh
Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam) dengan suratnya No. S-
151/PM/2001 tanggal 30 Januari 2001.
Share Information The Company’s Registration Statement as a Public Company without public offering on the Surabaya Stock Exchange (SSE) has been approved by the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) through its Letter No. S-151/PM/2001 dated January 30, 2001.
Pada tanggal 12 Februari 2001, BES
menyetujui pencatatan 90.229.000
saham Perusahaan berdasarkan Surat
BES No. JKT-003/MKT/LIST/BES/II/2001
tanggal 6 Februari 2001. Pada tanggal
15 Juni 2001, BES menyetujui tambahan
pencatatan 1.263.206.000 saham
Perusahaan sehubungan dengan
pembagian dividen saham berdasarkan
Surat BES No. JKT-
009/MKT/LIST/BES/VI/2001 tanggal 31
Mei 2001.
On February 12, 2001, the SSE approved the listing of the Company’s 90,229,000 shares based on its Letter No. JKT-003/MKT/LIST/BES/II/2001 dated February 6, 2001. On June 15, 2001, the SSE approved the listing of additional 1,263,206,000 shares of the Company in connection with the declaration of stock dividend based on SSE’s Letter No. JKT-009/MKT/LIST/BES/VI/2001 dated May 31, 2001.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
20
Pada tanggal 30 November 2007, BES
bergabung ke dalam Bursa Efek Jakarta
(BEJ). Selanjutnya BEJ berubah nama
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
mulai menjalankan fungsi bursa efek
pada tanggal 1 Desember 2007.
Pada tahun 2007, aktivitas saham
Perusahaan ditangguhkan karena
Perusahaan belum dapat memenuhi
ketentuan bursa, khususnya yang terkait
dengan jumlah saham yang dimiliki oleh
pemegang saham yang bukan
merupakan pemegang saham
pengendali.
Untuk meningkatkan jumlah kepemilikan
saham oleh pemegang saham yang
bukan merupakan pemegang saham
pengendali, PT Proinvestindo sebagai
pemegang saham mayoritas Perusahaan
mengajukan Pernyataan Pendaftaran
dalam rangka Penawaran Umum oleh
Pemegang Saham Perusahaan kepada
Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”) dalam
Surat No. 001/PRO/XI/2013 tanggal 11
Nopember 2013 dan No.
001/PRO/XII/2013 tanggal 9 Desember
2013. Selanjutnya Pernyataan
Pendaftaran tersebut telah memperoleh
Pernyataan Efektif dari OJK dalam Surat
OJK No. S-485/D.04/2013 tanggal 31
Desember 2013 dan pelaksanaan
Penawaran Umum oleh Pemegang
Saham Perusahaan telah dilakukan dari
tanggal 3 Januari 2014 sampai dengan
tanggal 9 Januari 2014.
On November 30, 2007, the SSE is effectively merged with Jakarta Stock Exchange (JSE). Subsequently, JSE changed its name to Indonesia Stock Exchange (IDX) and started to conduct stock exchange functions on December 1, 2007.
In 2007, the activity of Company’s shares was suspended because the Company failed to comply with the JSE’s requirement particularly the number of shares owned by noncontrolling stockholders.
.
To increase the number of shares owned by noncontrolling stockholders, PT Proinvestindo as the Company’s majority stockholder submitted a Registration Statement in the framework of Public Offering by the Company’s Stockholder to the Financial Services Authority (“OJK”) through its Letter No. 001/PRO/XI/2013 dated November 11, 2013 and No. 001/PRO/XII/2013 dated December 9, 2013. Subsequently, the Registration Statement obtained the Effective Declaration from OJK based on its Letter No. S-485/D.04/2013 dated December 31, 2013 and the implementation of Public Offering by the Company’s Stockholder was carried out from January 3, 2014 through January 9, 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
21
Sehubungan dengan telah dipenuhinya ketentuan bursa khususnya terkait persyaratan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan pemegang saham pengendali, selanjutnya berdasarkan Surat dari BEI No. S-00138/BEI.PPR/01-2014 tanggal 13 Januari 2014, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan kembali (relisting) efek Perusahaan dari BEI, efektif sejak tanggal 17 Januari 2014. Berikut ini disajikan tabel yang menunjukkan harga saham Perusahaan tertinggi dan terendah serta kapitalisasi pasar dalam Rupiah:
Upon fulfillment of the IDX’s requirements particularly regarding the number of shares owned by noncontrolling stockholders, based on IDX’s Letter No. S-00138/BEI.PPR/01-2014 dated January 13, 2014, the Company obtained an approval to relist its shares of stocks with IDX effective from January 17, 2014. The following table highlights the highest and the lowest price of the Company’s share as well as the market capitalization in Rupiah:
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
22
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Edi Indonesia), susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
In accordance with the list of stockholders issued by the Share Administrator Bureau of the Company (PT Edi Indonesia), the Company’s stockholders and ownership composition as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
23
Susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016, dalam diagram, adalah sebagai berikut:
(The Company’s stockholders and ownership composition as of December 31, 2017 and 2016, in diagram, are as follows):
PT Proinvestindo (88,15%)
UOB Kay Hian Pte. Ltd., Singapura (11,24%)
Masyarakat (Public) (0,62%)
PT Tunas Alfin Tbk
2016
UOB Kay Hian Pte. Ltd., Singapura (11,24%)
Masyarakat (Public) (0,62%)
PT Proinvestindo (88,15%)
PT Proinvestindo (88,15%)
UOB Kay Hian Pte. Ltd., Singapura (11,28%)
Masyarakat (Public) (0,57%)
PT Tunas Alfin Tbk
2017
UOB Kay Hian Pte. Ltd., Singapura (11,28%)
Masyarakat (Public) (0,57%)
PT Proinvestindo (88,15%)
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
24
Jumlah pemegang saham, saham, persentase kepemilikan dan jumlah Rupiah per akhir tahun buku berdasarkan klasifikasi kepemilikan institusi lokal, kepemilikan institusi asing, kepemilikan individu lokal dan kepemilikan individu asing sebagai berikut:
The number of shareholders, shares, percentage of ownership and paid-up capital by the end of the fiscal year, based on the classification of ownership by domestic institution, ownership by foreign institution, ownership by local individual and ownership by foreign individual follow:
Kebijakan Perusahaan sebagai perusahaan terbuka mewajibkan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk menyampaikan informasi kepada Perusahaan mengenai kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikan atas saham Perusahaan yang dimilikinya. Penyampaian informasi tersebut dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah terjadinya kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham. Hal ini sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 tentang laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
It is the Company’s policy as a listed Company to require the members of the Boards of Directors and Commissioners to inform the Company of their ownership and any changes thereto on the Company’s shares owned. Submission of the information should be done no later than 3 (three) working days after the occurrence of stock ownership or any changes thereto. This is in accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 11/POJK.04/2017 regarding the report of ownership or any changes in ownership of the listed company’s stock.
25
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Professional Institutions
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
26
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
27
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certification
Sertifikat Pendaftaran ISO 22000 : 2005 ISO 22000 : 2005 Registration Certificate
Periode : April 2016 - April 2019 Period : April 2016 - April 2019 United Registrar of Systems (URS) United Registrar of Systems (URS)
Sertifikat Anggota Member Certificate
Periode : Juni 2017 - Juni 2018 Period : June 2017 - June 2018 Apindo Apindo
Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu Timber Legality Verification Certificate Periode : Juni 2015 - Juni 2021 Period : June 2015 - June 2021 Sucofindo International Sucofindo International
28
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Laporan
Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
Kepada para pemegang saham, dewan direksi, mitra usaha, dan segenap karyawan yang
terhormat,
To shareholders, board of directors, business friends, and employees, Atas nama Dewan Komisaris, saya
mengucapkan selamat kepada
managemen dan segenap karyawan PT
Tunas Alfin Tbk atas keberhasilan
terulang pada tahun lalu. Kerja keras dan
dedikasi serta tanggung jawab telah
membawa keberhasilan yang sangat
baik.
Penjualan neto naik dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar
13,5% disebabkan oleh kenaikan
penjualan barang konsumsi sebesar
28,3%. Laba tahun berjalan menurun
sebesar Rp 8,7 milyar atau 28,8%
disebabkan oleh kenaikan pemakaian
bahan baku dan upah buruh langsung
dan beban pabrikasi seperti upah buruh
tidak langsung, perbaikan dan
pemeliharaan, penyusutan, perlengkapan
cetakan, dan kesejahteraan karyawan
serta kenaikan beban penjualan terutama
beban pengangkutan serta gaji dan
tunjangan. Imbal hasil aset dan ekuitas
dan laba neto terhadap penjualan neto
untuk tahun berjalan adalah sebesar
2,3%, 2,8% dan 3,3% secara berurutan.
Dalam tahun berjalan, kami selalu
meninjau dan mengawasi perkembangan
Perusahaan melalui laporan – laporan
dan lain sebagainya dari Dewan Direksi.
Kami menitikberatkan pada tindakan –
tindakan yang memerlukan persetujuan
kami sesuai Anggaran Dasar
Perusahaan.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to congratulate the management and employees of PT Tunas Alfin Tbk on another outstanding year. The hard work rendered, and the dedication and commitment shown have enabled us in achieving excellent results. Net sales increased from the preceding year by 13.5% mainly due to the increase in sales of consumer goods by 28.3%. The income for the year decreased by Rp 8.7 billion or 28.8% due to the increase in raw materials used and direct labor and manufacturing overhead such as indirect labor, repairs and maintenance, depreciation, printing supplies, and employee benefits as well as increase in selling expenses mainly on freight expenses and salaries and allowances. The return on assets and equity and the net income ratio for the year are 2.3%, 2.8% and 3.3%, respectively. During the year, we continuously reviewed and supervised the growth of the Company through reports and other means from the Board of Directors. We gave special attention to those actions which required our approval in accordance with the Company’s Articles of Association.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
29
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
Kepada para pemegang saham dan rekan-rekan yang terhormat,
Dear shareholders and friends, Atas nama Dewan Direksi, saya dengan
senang hati melaporkan kegiatan dan
hasil usaha PT Tunas Alfin Tbk untuk
tahun kalender 2017.
Penjualan neto dalam tahun ini naik
sebesar 13,5% menjadi Rp 646,1 milyar
terutama disebabkan oleh kenaikan
penjualan barang konsumsi sebesar Rp
79,8 milyar atau 28,3%. Laba tahun
berjalan menurun sebesar 28,8%
menjadi Rp 21,5 milyar akibat dari
kenaikan beban pokok penjualan dan
beban penjualan sebesar 16,4%. Imbal
hasil aset dan ekuitas dan laba tahun
berjalan terhadap penjualan neto
masing-masing sebesar 2,3%, 2,8% dan
3,3%.
Laba bruto tidak memenuhi target
sebesar Rp 14,8 milyar atau 17,6%
dikarenakan kenaikan penjualan neto
sebesar Rp 43,8 milyar atau 7,3%
dengan kenaikan beban pokok
penjualan sebesar Rp 58,6 milyar atau
11,3% terutama disebabkan oleh
kenaikan pemakaian bahan baku dan
beban pabrikasi. Beban usaha lebih
rendah dari target sebesar Rp 1,0 milyar
atau 2,6%. Pendapatan keuangan lebih
rendah dari pada target sebesar Rp 2,6
milyar atau 52,4% sedangkan biaya
keuangan lebih tinggi dari pada target
On behalf of the Board of Directors, I am delighted to report the activities and the results of operations of PT Tunas Alfin Tbk for the calendar year 2017. Net sales for the year increased by 13.5% to Rp 646.1 billion substantially due to the increase in sales of consumer goods by Rp 79.8 billion or 28.3%. The income for the year decreased by 28.8% to Rp 21.5 billion mainly due to the increase in cost of goods sold and selling expenses of 16.4%. The return on assets and equity and net income ratio are 2.3%, 2.8% and 3.3%, respectively.
The actual gross profit is unfavorable to budget by Rp 14.8 billion or 17.6% due to favorable net sales of Rp 43.8 billion or 7.3% with higher than expected cost of goods sold of Rp 58.6 billion or 11.3% mainly due to unfavorable raw materials used and manufacturing overhead. The operating expenses is favorable to plan by Rp 1.0 billion or 2.6%. Finance income is lower than budget by Rp 2.6 billion or 52.4% while finance cost is higher than budget by Rp 2.4 billion or 940.8%. The tax expense is lower than expected by Rp 2.4 billion or 18.9%.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
31
sebesar 2,4 milyar atau 940,8%. Beban
pajak lebih rendah dari pada target
sebesar Rp 2,4 milyar atau 18,9%.
Kesimpulan, laba neto untuk tahun
berjalan tidak memenuhi target kami
sebesar Rp 16,4 milyar atau 43,2%.
Kendala-kendala yang dihadapi oleh
Perusahaan adalah krisis ekonomi
global, persoalan ketenagakerjaan dan
buruh, persaingan dalam pasaran
regional dan stabilitas Rupiah.
Untuk meningkatkan daya saing dan
pelayanan terhadap perubahan
kebutuhan pelanggan, maka telah kami
tingkatkan fasilitas produksi kami
dengan pemasangan mesin – mesin
baru yang berteknologi tinggi. Investasi
dibutuhkan untuk meningkatkan
penjualan kami di Indonesia dan
menunjang rencana perusahaan untuk
pengembangan pasar regional.
Dengan dasar keuangan yang kuat,
teknologi yang tinggi dan managemen
profesional,Perusahaan mempersiapkan
diri untuk dapat menghadapi perubahan
tuntutan-tuntutan langganan dan
mengambil keuntungan dari
kesempatan-kesempatan yang ada di
Indonesia maupun diluar negeri. Kami
akan meningkatkan pangsa pasar
melalui hubungan – hubungan yang
intim dengan perusahaan – perusahaan
pelanggan, memulai pengembangan
pasar regional, menjadikan Perusahaan
kami sebagai mitra terpercaya bagi
perusahaan multinasional yang akan
To sum up the above results, the net income for the year is therefore unfavorable to our business plan by Rp 16.4 billion or 43.2%. The challenges being faced by the Company are the global economic crisis, laborer issues, competitiveness within the regional market and stability of Rupiah. To remain competitive and better serve the changing needs of our customers, we have upgraded our production facilities by installing new and modern high – technology machines. These investments are necessary to increase our business in Indonesia as well as to support the Company’s planned regional expansion.
With strong financial fundamentals, sound bases in technology, and professional management, the Company is committed to meet changing customer needs and to take advantage of the great opportunities in Indonesia and overseas. We will increase the current market share through closer relationships with corporate customers, commence
expansion into the regional market, establish the Company as a reliable partner for multinationals to set up a manufacturing base in the region, improve the approved quality of
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
32
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
PENJUALAN LIMA TAHUN TERAKHIR Milyar Rupiah SALES DURING THE LAST FIVE YEARS Billion Rupiah
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
423
558
476
569
646
400
450
500
550
600
650
13 14 15 16 1734
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
35
Analisa dan Pembahasan Management Discussion
Manajemen and Analysis
Penjualan Bersih
Rincian penjualan bersih adalah sebagai
berikut (dalam milyar Rupiah):
Net Sales
The details of net sales are presented below (in billion of Rupiah):
Berdasarkan Proses Produksi: By Production Process:2017 2016 2015 2014 2013
Cetakan 372 269 174 158 152 PrintingLaminasi dan pemotongan 108 140 146 164 115 Laminating and slittingPelapisan lilin, silikon
dan bijih plastik 103 92 66 51 57 Gummed tapePelapisan logam 63 68 90 185 99 Metallizing
Jumlah 646 569 476 558 423 Total
Berdasarkan Hasil Produksi: By Product:2017 2016 2015 2014 2013
Barang konsumsi 362 282 139 128 129 Consumer goodsRokok 255 272 320 420 281 CigaretteLain - lain 29 15 17 10 13 Others
Jumlah 646 569 476 558 423 Total
Penjualan neto mengalami kenaikan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya
sebesar 13,5% menjadi Rp 646,1 milyar
terutama disebabkan oleh kenaikan
penjualan barang konsumsi sebesar Rp
79,8 milyar atau 28,3%.
Net sales increased from the preceding year by 13.5% to Rp 646.1 billion substantially due to the increase in sales of consumer goods by Rp 79.8 billion or 28.3%.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
36
Laba Bersih
Laba tahun berjalan menurun sebesar
28,8% menjadi Rp 21,5 milyar terutama
disebabkan oleh kenaikan beban pokok
penjualan dari 86,9% menjadi 89,2% dari
penjualan neto, kenaikan beban
penjualan sebesar 8,2%, penurunan
pendapatan keuangan sebesar 54,3%
dan kenaikan biaya keuangan sebesar
1.039,0%.
Kenaikan beban pokok penjualan
terutama disebabkan oleh kenaikan
pemakaian bahan baku sebesar 16,1%,
upah buruh langsung sebesar 14,4%
serta beban pabrikasi sebesar 25,5%
terutama disebabkan oleh kenaikan upah
buruh tidak langsung, perbaikan dan
pemeliharaan, penyusutan, perlengkapan
cetakan, dan kesejahteraan karyawan.
Kenaikan beban penjualan terutama
dikarenakan oleh kenaikan beban
pengangkutan serta gaji dan tunjangan.
Modal Kerja Bersih
Modal kerja bersih Perusahaan
mengalami kenaikan sebesar Rp 9,4
milyar atau 4,4%. Hal ini disebabkan oleh
kenaikan aset lancar sebesar Rp 25,7
milyar atau 7,9% dikarenakan penurunan
kas dan setara kas sebesar Rp 36,2
milyar atau 49,1% dan pajak dibayar di
muka sebesar Rp 5,5 milyar atau 68,2%
dan kenaikan piutang usaha sebesar Rp
38,7 milyar atau 39,2%, persediaan
sebesar Rp 27,9 milyar atau 19,8%,
biaya dibayar di muka sebesar Rp 0,3
milyar atau 18,6% dan aset lancar
lainnya sebesar Rp 0,5 milyar atau
20,1% serta kenaikan liabilitas jangka
pendek sebesar Rp 16,3 milyar atau
14,6% dikarenakan kenaikan utang
usaha sebesar Rp 21,4 milyar atau
Net Income
The income for the year decreased by 28.8% to Rp 21.5 billion mainly due to the increase in cost of goods sold from 86.9% to 89.2% of net sales, increase in selling expenses by 8.2%, decrease in finance income by 54.3% and increase in finance cost by 1,039.0%. The increase in cost of goods sold is attributable mainly to the increase in raw materials used by 16.1%, direct labor by 14.4% and manufacturing overhead by 25.5% which is mainly attributable to increases in indirect labor, repairs and maintenance, depreciation, printing supplies, and employee benefits. The increase in selling expenses is mainly due to the increase in freight expenses and salaries and allowances. Net Working Capital The net working capital of the Company increased by Rp 9.4 billion or 4.4%. This is due to an increase in current assets by Rp 25.7 billion or 7.9% due to the decrease in cash and cash equivalents of Rp 36.2 billion or 49.1% and prepaid taxes of Rp 5.5 billion or 68.2% and an increase in trade receivables of Rp 38.7 billion or 39.2%, inventories of Rp 27.9 billion or 19.8%, prepaid expenses of Rp 0.3 billion or 18.6% and other current assets of Rp 0.5 billion or 20.1% coupled with an increase in current liabilities by Rp 16.3 billion or 14.6% due to the increase in trade payables of Rp 21.4 billion or 26.5% and taxes payable of Rp 0.4 billion or 16.7% and a decrease in accrued liabilities of Rp 0.6 billion or
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
37
26,5% dan utang pajak sebesar Rp 0,4 milyar atau 16,7% dan penurunan beban akrual sebesar Rp 0,6 milyar atau 21,8% dan utang perolehan aset tetap sebesar Rp 4,9 milyar atau 100,1%.
21.8% and payable for acquisition of fixed assets of Rp 4.9 billion or 100.0%.
Arus Kas Cash Flow Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan sebagai berikut:
The statement of cash flows presents receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities as follows:
Struktur Modal Capital Structure Komposisi ekuitas Perusahaan sebagai berikut:
The composition of the Company’s equity follows:
38
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Tujuan utama pengelolaan modal
Perusahaan adalah untuk
mempertahankan kelangsungan usaha,
memastikan pemeliharaan rasio modal
yang sehat untuk mendukung usaha dan
memaksimalkan nilai bagi pemegang
saham.
Perusahaan secara aktif dan rutin
menelaah dan mengelola permodalannya
untuk memastikan struktur pengembalian
modal yang optimal bagi pemegang
saham, dengan mempertimbangkan
efisiensi penggunaan modal berdasarkan
arus kas operasi dan belanja modal,
serta mempertimbangkan kebutuhan
modal di masa yang akan datang. Dalam
rangka mempertahankan atau
menyesuaikan struktur modal,
Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah
dividen yang dibayarkan kepada para
pemegang saham, mengeluarkan saham
baru atau menjual aset untuk
mengurangi utang.
Untuk tujuan pengelolaan modal,
manajemen menganggap jumlah ekuitas
sebagai modal. Jumlah modal pada
tanggal 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp 766.164.831.783 yang
dianggap optimal oleh manajemen
setelah memperhatikan pengeluaran
modal yang diproyeksikan dan proyeksi
peluang investasi strategis.
Dividen Kas
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan tanggal 6
Juni 2017 yang dinyatakan dalam Akta
Notaris Charles Hermawan S.H., No. 32
pada tanggal yang sama, pemegang
saham Perusahaan telah menyetujui
pembagian dividen kas untuk tahun buku
2016 sebesar Rp 4.060.305.000 atau Rp
The primary objectives of the Company’s capital management are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern and to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
The Company actively and regularly reviews and manages its capital to ensure the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into consideration the efficiency of capital use based on operating cash flows and capital expenditures and also consideration of future capital needs. In order to maintain or adjust their capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Management regards total equity as capital, for capital management purpose. The amount of capital as of December 31, 2017 amounted to Rp 766,164,831,783 which the management regards as optimal having considered the projected capital expenditures and the projected strategic investment opportunities.
Cash Dividends Based on the Resolution of Annual General Meeting of the Company’s Shareholders dated June 6, 2017 as covered by Notarial Deed No. 32 of Charles Hermawan S.H., on the same date, the Company’s shareholders approved the distribution of cash dividends for financial year 2016
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
39
3 per saham. Dividen ini telah dibayarkan secara penuh pada tanggal 6 Juli 2017.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 15 Juni 2016 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 63 pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen kas untuk tahun buku 2015 sebesar Rp 4.060.305.000 atau Rp 3 per saham. Dividen ini telah dibayarkan secara penuh pada tanggal 12 Juli 2016.
Dewan Komisaris & Direksi berencana untuk mengumumkan dividen tunai sebesar kira-kira 19,0% dari laba bersih tahun 2017. Pembagian dividen tunai tersebut akan disetujui oleh pemegang saham pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 2018.
amounting to Rp 4,060,305,000 or Rp 3 per share. This dividend has been fully paid on July 6, 2017.
Based on the Resolution of Annual General Meeting of the Company’s Shareholders dated June 15, 2016 as covered by Notarial Deed No. 63 of Sakti Lo, S.H., M.Kn. on the same date, the Company’s shareholders approved the distribution of cash dividends for financial year 2015 amounting to Rp 4,060,305,000 or Rp 3 per share. This dividend has been fully paid on July 12, 2016.
The Boards of Commissioners & Directors intend to declare cash dividends amounting to approximately 19.0% of 2017 net income. The distribution of the cash dividends will be approved by the stockholders on the Company’s Annual General Meeting of Stockholders which will be held in June 2018.
40
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Informasi Material
Pada tanggal 29 Desember 2017,
Perusahaan memperoleh hak atas tanah
seluas 9.455 meter persegi yang
berlokasi di Cikupa, Tangerang dari
pihak ketiga dengan harga perolehan
sebesar Rp 14.888.625.000. Sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan, pendaftaran hak atas tanah
atas nama Perusahaan masih dalam
proses.
Pada tanggal 19 Desember 2016,
Perusahaan memperoleh dari pihak
ketiga hak atas tanah dan bangunan, dan
mesin dan peralatan yang berlokasi di
Cikupa, Tangerang masing-masing
sebesar Rp 20,1 milyar dan Rp 36,8
milyar. Hak atas tanah telah didaftarkan
atas nama Perusahaan dengan Hak
Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh
tempo pada tahun 2029 dan 2030.
Pada tanggal 31 Desember 2016,
Perusahaan melakukan perubahan
kebijakan akuntansi hak atas tanah dan
bangunan dari model biaya menjadi
model revaluasi.
Penilaian atas nilai wajar hak atas tanah
dan bangunan dilakukan oleh penilai
independen yang telah teregistrasi di
OJK yaitu KJPP Rengganis, Hamid dan
Rekan (“KJPP”) pada tanggal penilaian
21 September 2016. Berdasarkan
laporan KJPP No. RHROOR1l12160222
tanggal 27 Desember 2016, nilai wajar
hak atas tanah dan bangunan masing-
masing adalah sebesar Rp 332,9 milyar
dan Rp 47,3 milyar.
Penilaian dilakukan berdasarkan Standar
Penilaian Indonesia, ditentukan berda-
Material Information On December 29, 2017, the Company acquired landrights with a total area of 9,455 square meters located in Cikupa, Tangerang from a third party with acquisition cost amounting to Rp 14,888,625,000. As of the completion date of the financial statements, the registration of landrights under the Company’s name is still under process. On December 19, 2016, the Company acquired from a third party landright and building, and machinery and equipment located in Cikupa, Tangerang amounting to Rp 20.1 billion and Rp 36.8 billion, respectively. The landright has been registered under the Company’s name with Building Use Rights (HGB) which will expire in 2029 and 2030. On December 31, 2016, the Company changed its accounting policies of landrights and building from cost model to revaluation model. The valuation of fair value of landrights and building is performed by independent valuer who is registered in OJK, KJPP Rengganis, Harnis dan Rekan (”KJPP”) on September 21, 2016. Based on KJPP’s report No. RHROOR1l12160222 dated December 27, 2016, the fair value of landrights and building amounted to Rp 332.9 billion and Rp 47.3 billion, respectively. The valuation is performed based on Indonesian Valuation Standards, deter-
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
41
sarkan transaksi pasar terkini dan
dilakukan dengan ketentuan-ketentuan
yang lazim. Metode penilaian yang
dipakai adalah metode data pasar dan
metode biaya.
Informasi Segmen
Segmen operasi dilaporkan dengan cara
yang sejalan dengan pelaporan internal
yang diberikan kepada pengambil
keputusan operasional. Direksi
Perusahaan diidentifikasi sebagai
pengambil keputusan operasional.
Direksi Perusahaan melakukan
penelaahan terhadap pelaporan internal
Perusahaan untuk menilai kinerja,
mengalokasikan sumber daya dan
membuat kebijakan strategis. Direksi
Perusahaan berpendapat bahwa
Perusahaan memiliki satu segmen
operasi yaitu memproduksi berbagai
macam kemasan halus (fine packaging) yang memiliki risiko dan imbalan yang
tidak berbeda secara signifikan.
Perusahaan menjual produknya terutama
pada pelanggan di Pulau Jawa masing-
masing sebesar 98,56% dan 97,92% dari
jumlah penjualan neto untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2016. Tidak tersedia informasi
keuangan berdasarkan jenis produk atau
wilayah karena Direksi Perusahaan
menilai hasil operasi dengan
mengalokasikan pendapatan secara
menyeluruh dan seluruh aset dikelola
secara tersentralisasi serta tidak
dialokasikan.
Kemampuan Membayar Utang
Perusahaan tidak mengalami kesulitan
membayar hutangnya. Perusahaan
memelihara kecukupan dana untuk
membiayai kebutuhan modal kerja yang
mined based on reference to recent market transactions and carried out with the usual provisions. The valuation methods used are market value method and cost method. Segment Information
Operating segments are reported in a manner consistent with internal reporting provided to the chief operational decision maker. The Company’s Board of Directors are identified as the chief operational decision maker. The Company’s Board of Directors review the Company’s internal reporting in order to assess performance, allocate resources and make strategic decision. The Company’s Board of Directors are of the opinion that the Company has one operating segment i.e. it produces different types of fine packaging that have insignificant differences among them in terms of risks and returns. The Company sells its product mainly to customers in Java Island amounting to 98.56% and 97.92% from total net sales for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively. No available financial information by product type or territory is prepared since the Company’s Board of Directors evaluate the operating results by allocating revenues on an entity wide basis.
Ability to Pay Debt
The Company does not experience any difficulty in paying its liabilities. The Company maintains sufficient funds to finance its ongoing working capital
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
42
berkelangsungan. Perusahaan juga
mengelola risiko likuiditas dengan
menjaga kecukupan simpanan dengan
terus menerus memonitor perkiraan dan
arus kas aktual dan mencocokkan profil
jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Kolektibilitas Piutang
Tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan
sangat tinggi. Manajemen tidak
membentuk penyisihan piutang ragu-
ragu atas piutang usaha dan piutang lain-
lain karena manajemen berpendapat
bahwa seluruh piutang tersebut dapat
ditagih. Manajemen juga berpendapat
bahwa tidak terdapat risiko kredit yang
terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang kepada pihak ketiga. Piutang
usaha dan piutang lainnya dilakukan
dengan pihak ketiga terpercaya dan
pihak berelasi. Eksposur Perusahaan
dan counterparties dimonitor secara
terus menerus dan nilai agregat transaksi
terkait tersebar di antara counterparties
yang telah disetujui. Eksposur kredit
dikendalikan oleh batasan (limit)
counterparty yang direview dan disetujui
oleh manajemen secara tahunan.
Pemasaran
Kami sudah mengembangkan pangsa
pasar di luar industri rokok yang masih
mendominasi usaha Perusahaan agar
Perusahaan tidak banyak tergantung dari
industri rokok ini yang pada saat ini
sedang dikecam oleh organisasi –
organisasi dunia.
Risiko Usaha
Untuk mengurangi risiko dalam setiap
unit usaha, Perusahaan telah
melaksanakan beberapa langkah –
langkah sebagai berikut:
requirements. The Company also manages liquidity risk by maintaining adequate reserves by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Collectibility of Receivables The collectibility of the Company’s receivables is excellent. No allowance for doubtful accounts was provided for on trade and other accounts receivable as management believes that all such receivables are collectible. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in receivables from third parties. Trade and other accounts receivable are entered into with respected and credit worthy third party and related party companies. The Company’s exposure and its counterparties are continuously being monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread among approved counterparties. Credit exposure is controlled by counterparty limits that are reviewed and approved by the management annually. Marketing We have improved our market share in products other than the cigarette industry as our core business today so that we will not depend on the cigarette industry since the world are putting more and more pressure towards smoking. Business Risks
To mitigate the risks inherent in every business segment, the Company has taken several measures as follows: LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
43
Bahan Baku: Perusahaan telah
melakukan kontrol untuk pembelian dan
pemakaian bahan baku. Untuk
menghindari ketergantungan terhadap
satu pemasok dan jenis yang khusus,
Perusahaan telah berupaya untuk
memperbanyak pemasok bahan baku
dan memperbolehkan penggantian
bahan baku yang berkualitas tinggi.
Persaingan: Untuk menjaga persaingan
dan mencapai kepuasan para pelanggan,
Perusahaan telah berhasil memperbaiki
efisiensi produksi, kualitas produk dan
pengiriman tepat waktu. Perusahaan
juga telah menginvestasi fasilitas
produksi yang modern dan
melaksanakan perbaikan – perbaikan
dalam ketrampilan sumber daya
manusia.
Teknologi: Untuk kemajuan teknologi,
Perusahaan selalu berlangganan
majalah – majalah teknisi dari mesin –
mesin dan alat – alat penunjang yang
modern, mempergunakan konsultan –
konsultan teknis dan mengikuti beberapa
pameran teknis lokal maupun luar negeri.
Modal: Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk kesinambungan usaha, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Mata Uang Asing: Perusahaan terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian bahan baku dan penjualan kepada pihak ketiga.
Raw Materials: It has implemented controls over procurement and utilization of raw materials. To avoid dependency on one supplier and specific brands, it has diversified its suppliers of raw materials and allowed substitutions with those of the same qualities of products.
Competition: To remain competitive and achieve customer satisfaction, the Company has tremendously improved its production efficiency, product quality and on time delivery. Also, it has invested in modern production facilities and is committed to continuously improving the skills of its human resources. Technology: For technology advancement, the Company continuously subscribes to technical publications of modern machinery and equipment, utilizes technical advice from consultants and attends technical exhibitions both local and overseas.
Capital: The Company manages capital risk to ensure that it will be able to continue as a going-concern enterprise in addition to maximizing the profits for shareholders through optimization of debt and equity.
Foreign Currency: The Company is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions, such as purchases of
44
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Di samping itu, Perusahaan juga mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing. Kredit: Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank dalam bentuk rekening lancar dan deposito berjangka. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki peringkat kredit yang tinggi.
Likuiditas: Tanggung jawab utama
manajemen risiko likuiditas terletak pada
Dewan Direksi, yang telah membangun
kerangka manajemen risiko likuiditas
yang sesuai untuk persyaratan
manajemen likuiditas dan pendanaan
materials and sales to third parties. The Company manages the foreign currency exposure by matching, as much as possible, receipts and payments in each individual currency. Furthermore, the Company manages the risk of foreign exchange rates by monitoring the fluctuations in foreign exchange rate continuously so as to perform appropriate actions to reduce the risk of foreign currency exchange rates.
Credit: The Company is exposed to credit risk mainly from the credit granted to its customers. To mitigate the risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to credit worthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company’s policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit policy verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The Company is also exposed to credit risk arising from the funds placed by the Company in banks in the form of current accounts and time deposits. To mitigate this risk, the Company has a policy to place its fund only in banks with good reputation and high credit ratings.
Liquidity: The ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the Board of Directors, who has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company’s short, medium and long-term
45
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Perusahaan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.
Prospek Usaha & Strategi
Untuk mencapai tujuan usaha Perseroan, kami telah mengidentifikasi faktor-faktor penting yang strategis dan kritis sebagai berikut:
Perluasan Wilayah dan Pangsa Pasar: Perseroan menentukan mencari kesempatan-kesempatan untuk perluasan produksi bagi pangsa pasar baru. Produk-produk yang teridentifikasi adalah direct metallizing board dimana biaya produksi lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan dengan metalized polyester film dilaminasi dengan karton, dan anti fungus coating (lapisan anti jamur) untuk kemasan karton bagi produk-produk higienis. Perseroan harus meningkatkan pangsa pasar produk-produk diluar industri rokok yang masih mendominasi usaha Perseroan agar Perseroan tidak banyak tergantung dari industri rokok ini yang pada saat ini sedang dikecam oleh organisasi-organisasi dunia.
Diversifikasi Produk: Perseroan mengambil kesempatan untuk menambah jenis produk terhadap industri pabrikasi, misalnya produk higienis, elektronik dan makanan. Perseroan berinvestasi, jika diperlukan, untuk menghasilkan produk-produk baru yang akan memenuhi persyaratan tertentu dari calon pelanggan.
funding and liquidity requirements. The Company manages liquidity risk by maintaining adequate reserves by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. The Company maintains sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements. Business Prospect & Strategy To achieve the Company’s business objectives, the areas of strategic and critical importance have been identified as follows: Geographical and Market
Expansion: The Company is determined to look for viable opportunities to expand production into new markets to better service existing customers locally and in the Region. The products recently identified are direct metallizing which is cheaper to produce and environment friendly compared to metallized polyester film laminated with board, and anti fungus coating for hard pack of hygiene products. The Company has to improve its market share in products other than the cigarette industry as its core business to-date so that it will not depend on the cigarette industry since the world are putting more and more pressure towards smoking.
Product Diversification: The Company is taking opportunities to increase in extent and scope its product range into manufacturing industries such as hygiene, electronics and food. The Company is investing, where feasible, into new products that would better meet the specific requirements of its prospective clientele.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
46
Meningkatkan secara Maksimal Produktivitas dan Efisiensi: Perseroan berambisi untuk menjadi pemasok pasar utama dan salah satu perusahaan yang terbaik dalam bidang kemasan di wilayahnya. Perseroan juga menanam modal dalam bidang mesin dan teknologi terbaru serta mempekerjakan dan melatih profesional dan teknisi yang canggih dalam bidang usahanya. Perseroan secara terus menerus meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam organisasinya.
Perluasan Pabrik: Untuk meningkatkan persaingan dan pelayanan terhadap permintaan para pelanggan, kami secara terus-menerus memperbaiki fasilitas produksi dengan cara mengadakan mesin-mesin berteknologi tinggi yang mutakhir. Fasilitas gedung akan dibangun untuk memenuhi beroperasinya mesin-mesin dan peralatan baru tersebut.
Penelitian dan Pengembangan: Untuk memastikan pertumbuhan, Perseroan akan terus menerus mencadangkan keuangan yang cukup untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang penelitian dan pengembangan. Investasi secara terus menerus dalam bidang ini akan menghasilkan pertumbuhan Perseroan dalam persaingan tinggi dan dinamika industri.
Pengendalian Kwalitas: Perseroan memastikan pengadaan kwalitas terbaik sesuai kebutuhan para pelanggannya. Perseroan menginvestasi peralatan terbaru dan mengawasinya untuk memastikan bahwa Perseroan mempertahankan produk kwalitas yang terbaik.
Kebutuhan produk packaging akan terus meningkat pangsa pasarnya dengan kompleksitas yang terus berkembang. Hal itu akan sangat menguntungkan Perusahaan karena telah kami tingkatkan fasilitas produksi kami dengan pemasangan mesin-mesin baru yang berteknologi tinggi.
Maximize Productivity and Increase Efficiency: The Company is determined to become a market leader and one of the most efficient packaging companies in the Region. It incurs capital investment in new technology and machinery. It also invests in the hiring and training of the best professionals and technicians in the fine packaging industry. It constantly seeks every means to improve efficiency in all levels of its organization.
Plant Expansion: To remain
competitive and better serve the changing needs of our customers, we continuously upgrade our production facilities by installing new and modern high-technology machinery and equipment. Additional building facilities will be constructed to accommodate the operations of the new machinery and equipment.
Research and Development: To ensure growth, the Company will continuously commit substantial resources to its R&D capabilities. Continuous investment in R&D will secure the Company’s growth in this highly competitive and dynamic industry.
Quality Control: The Company is
committed to supply the best possible quality product its customers demand. It invests in new testing and monitoring control equipment and personnel to ensure its reputation for maintaining superior quality products.
Demands for packaging materials are growing with more complex structures. This will benefit the Company since it has upgraded its production facilities by installing new and modern high – technology machines. LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
47
Perb
andi
ngan
Ant
ara
Has
il ya
ng D
icap
ai d
enga
n ya
ng D
itarg
etka
n
C
ompa
rison
Bet
wee
n A
ctua
l Res
ults
and
Bud
get
% T
hd%
Thd
Rp
Penj
uala
nR
pPe
njua
lan
Rp
%
PEN
JUAL
AN N
ETO
64
6.08
8
10
0,0
602.
282
10
0,0
43.8
067,
3 B
EBAN
PO
KO
K P
ENJU
ALAN
(576
.604
)
(8
9,2)
(517
.963
)
(8
6,0)
-58.
641
11,3
LAB
A B
RU
TO69
.484
10
,884
.319
14
,0-1
4.83
5(1
7,6)
Beba
n pe
njua
lan
(12.
900)
(2
,0)
(12.
700)
(2
,1)
-200
1,6
Beba
n um
um d
an a
dmin
istra
si(2
5.90
7)
(4,0
)(2
7.61
0)
(4,6
)1.
703
(6,2
)Pe
ndap
atan
ope
rasi
lain
2.38
7
0,
42.
683
0,4
-296
(11,
0)Be
ban
oper
asi l
ain
(887
)
(0,1
)(6
89)
(0
,1)
-198
28,7
LAB
A U
SAH
A32
.177
5,
046
.003
7,
6-1
3.82
6(3
0,1)
Pend
apat
an k
euan
gan
2.37
9
0,
45.
000
0,8
-2.6
21(5
2,4)
Biay
a ke
uang
an(2
.602
)
(0
,4)
(2
50)
(0
,0)
-2
.352
940,
8
LAB
A SE
BEL
UM
PAJ
AK P
ENG
HAS
ILAN
31.9
54
4,9
50.7
53
8,4
-18.
799
(37,
0)
PAJA
K P
ENG
HAS
ILAN
(10.
488)
(1
,6)
(12.
932)
(2
,1)
2.44
4(1
8,9)
LAB
A TA
HU
N B
ERJA
LAN
21.4
66
3,3
37.8
21
6,3
-16.
355
(43,
2)
PEN
GH
ASIL
AN K
OM
PREH
ENSI
F LA
IN -
NET
O(3
.136
)
(0,5
)
-
0,0
-3.1
36#D
IV/0
!
JUM
LAH
LAB
A K
OM
PREH
ENSI
F TA
HU
N B
ERJA
LAN
18.3
30
2,8
37.8
21
6,3
(19.
491)
(5
1,5)
Ken
aika
n (P
enur
unan
)
LAPO
RAN
LAB
A R
UG
I DAN
PEN
GH
ASIL
AN K
OM
PREH
ENSI
F LA
INU
NTU
K T
AHU
N Y
ANG
BER
AKH
IR P
ADA
TAN
GG
AL 3
1 D
ESEM
BER
201
7(D
alam
Jut
a R
upia
h)
2017
Rea
lisas
i20
17 T
arge
t
48
LAPO
RAN
TAH
UN
AN20
17A
NN
UA
L R
EP
OR
T
Target 2018 2018 Budget
% ThdRp Penjualan
PENJUALAN NETO 678.400 100,0 BEBAN POKOK PENJUALAN -596.992 (88,0)
LABA BRUTO 81.408 12,0
Beban penjualan -13.568 (2,0)Beban umum dan administrasi -27.136 (4,0)Pendapatan operasi lain 2.714 0,4Beban operasi lain (678) (0,1)
LABA USAHA 42.740 6,3
Pendapatan keuangan 2.750 0,4Biaya keuangan (750) (0,1)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 44.740 6,6
PAJAK PENGHASILAN -12.200 (1,8)
LABA TAHUN BERJALAN 32.540 4,8
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - NETO - -
JUMLAH LABA KOMPREHENSIFTAHUN BERJALAN 32.540 4,8
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018
(Dalam Juta Rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
49
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Untuk memenuhi peraturan – peraturan
dan ketetapan – ketetapan dari IDX
(Bursa Efek Indonesia) dan Otoritas Jasa
Keuangan [sebelumnya BAPEPAM & LK
(Badan Pengawas Pasar Modal &
Lembaga Keuangan)], maka telah
dibentuk Komite Audit pada tahun 2005
dan ditunjuk Komisaris Independen pada
tahun 2007. Komisaris Independen dan
Komite Audit bekerja sama dengan
Auditor Internal untuk memastikan
ketentuan – ketentuan tata kelola
Perusahaan, termasuk keterbukaan,
akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan
dan kemandirian, telah tercapai.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Struktur tata kelola Perusahaan terdiri
dari Dewan Komisaris, Direksi, Komite
Audit dan Sekretaris Perusahaan.
Laporan Direksi terkait Penerapan
Tata Kelola Perusahaan
Penerapan tata kelola Perusahaan yang
baik adalah penting untuk mencapai
kinerja perseroan yang baik dengan
tujuan meningkatkan nilai pemegang
saham (shareholder) dalam jangka
panjang dengan tetap memperhatikan
kepentingan yang lain (stakeholder)
seperti pemasok, pelanggan, pegawai
perusahaan, pemerintah dan masyarakat
yang berinteraksi dengan perusahaan.
In compliance with the rules and regulations of IDX (Indonesia Stock Exchange) and Financial Services Authority [formerly BAPEPAM & LK (Capital Market Supervisory Board & Financial Institution)], an Audit Committee was set up in 2005 and an Independent Commissioner was appointed in 2007. The Independent Commissioner and the Audit Committee work with the Company’s Internal Auditor to ensure that the principles of good corporate governance, which includes transparency, accountability, responsibility, fairness and independence, are achieved. Governance Structure
The Company’s governance structure consists of the Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and Corporate Secretary. The Board of Directors’ Report on the Implementation of Good Corporate Governance The implementation of good corporate governance is essential to achieve a good corporate performance with the objective of enhancing shareholder value over the long-term by taking into account other stakeholders such as suppliers, customers, company employees, governments and communities that interact with companies.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
50
Perusahaan berkomitmen melaksanakan
tata kelola perusahaan di semua
tingkatan organisasi dan dalam
keseharian pengelolaan perusahaan.
Upaya terus dilakukan untuk
memperkuat pelaksanaan tata kelola
perusahaan yang baik diantaranya
melalui sosialisasi kode etik, sosialisasi
standar operasi prosedur terkait lainnya.
Dewan Komisaris dan Direksi
Pandangan Dewan Komisaris atas
Penerapan Tata Kelola Emiten
Dewan Komisaris Perusahaan
melakukan fungsi pengawasan
pelaksanaan dari kebijakan Perusahaan
dan strategi Perusahaan, yang dijalankan
oleh pihak Direksi dan memberikan
nasehat kepada Direksi. Dewan
Komisaris didukung oleh Komite Audit
dalam menjalankan tugasnya. Dewan
Komisaris menilai penerapan tata kelola
Perusahaan dengan hasil yang sudah
cukup baik, namun demikian harus terus
dilakukan perbaikan berkelanjutan untuk
memperkuat pelaksanaan tata kelola
perusahaan tersebut.
Frekuensi dan Cara Pemberian
Nasehat Kepada Anggota Direksi oleh
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memberikan nasehat
secara lisan dalam rapat-rapat gabungan
Dewan Komisaris dan Direksi. Pada
tahun 2017, Dewan Komisaris dan
Direksi melaksanakan 4 (empat) kali
rapat.
The Company is committed to implementing corporate governance at all levels of the organization and in the day-to-day management of the company. Efforts are continually made to strengthen the implementation of good corporate governance, such as through the socialization of code of ethics, socialization of other-related standards of operating procedures.
Boards of Commissioners & Directors
Views of Board of Commissioners on the Implementation of the Issuer's Governance The Company's Board of Commissioners performs an oversight function of the Company's policies and corporate strategy, which is executed by the Board of Directors and provides counsel to the Board of Directors. The Board of Commissioners is supported by the Audit Committee in performing its duties. The Board of Commissioners assesses the Company's implementation of good corporate governance with fairly good results, but continuous improvement(s) should be made to strengthen the implementation of its corporate governance.
The Frequency and Methodology of the Board of Commissioners’ counsel to the Members of the Board of Directors The Board of Commissioners dispenses verbal advice in the joint meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors. In 2017, the Boards of Commissioners and Directors conducted 4 (four) meetings.
51
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Kewajiban Direksi dan Dewan Komisaris
telah diutarakan sebelumnya di dalam
laporan tahunan. Rapat Direksi
membahas, antara lain, memperbaharui
Key Performance Indicator (KPI)
Perusahaan tentang pertumbuhan,
produktivitas, efisiensi,
pertanggungjawaban, pelatihan dan
pengembangan karyawan serta isu-isu
penting lainnya seperti progress
pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasian mesin dan peralatan dan
aset dalam penyelesaian serta keadaan
ketenagakerjaan dan buruh. Rapat
Dewan Komisaris dan Direksi
membicarakan perkembangan
Perusahaan. Dalam rangka
meningkatkan kompetensi Dewan
Komisaris dan Direksi, mereka mengikuti
seminar-seminar baik dari badan
pemerintah maupun swasta. Jumlah
imbalan kerja jangka pendek yang
dibayar kepada Dewan Komisaris dan
Direksi Perusahaan pada tahun 2017
sebesar Rp 10,9 milyar.
Prosedur penetapan Dewan Komisaris
dan Direksi adalah dilihat dari
kompetensi dan kapabilitas masing-
masing komisaris dan direksi. Penetapan
remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
sesuai dengan inflasi setiap tahun.
Kebijakan Perusahaan melaksanakan
rapat Dewan Komisaris adalah 6 (enam)
kali dalam setahun. Pada tahun 2017,
Dewan Komisaris melaksanakan 6
(enam) kali rapat.
The duties of the Boards of Directors & Commissioners are mentioned earlier in the annual report. The meetings of Directors discuss, among others, the update of the Company’s Key Performance Indicators (KPI) concerning growth, productivity, efficiency, responsibility, staff training & development and other issues such as job progress relating to the operations of machinery and equipment and construction in progress as well as
status of laborers. The meetings of the Boards of Commissioners & Directors discuss the general progress of the Company. In the framework to improve the competence of the Boards of Commissioners and Directors, they attend seminars from either government or private institutions. The short-term employee benefits paid to the Company’s Boards of Commissioners & Directors in 2017 amounted to Rp 10.9 billion.
The procedure to appoint the Boards of Commissioner and Director are based on their respective competencies and capabilities. The remuneration of the Boards of Commissioners and Directors is determined in accordance with yearly inflation.
It is the Company’s policy to hold meetings of the Board of Commissioners 6 (six) times a year. In 2017, the Board of Commissioners held meetings 6 (six) times.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
52
Kebijakan Perusahaan melaksanakan rapat Direksi adalah setiap bulan, atau pada saat diperlukan. Pada tahun 2017, Direksi melaksanakan 12 (dua belas) kali rapat.
It is the Company’s policy to hold meetings of the Board of Directors every month, or whenever it is necessary. In 2017, the Board of Directors held meetings 12 (twelve) times.
Kebijakan Perusahaan melaksanakan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi adalah 3 (tiga) kali dalam setahun. Pada tahun 2017, Dewan Komisaris dan Direksi melaksanakan 4 (empat) kali rapat.
It is the Company’s policy to hold meetings of the Boards of Commissioners and Directors 3 (three) times a year. In 2017, the Boards of Commissioners and Directors held meetings 4 (four) times.
53
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Kebijakan Penilaian Sendiri oleh
Dewan Komisaris dan Direksi
Kebijakan Perseroan tentang penilaian
terhadap kinerja anggota Direksi
dilakukan oleh Presiden Direktur, dan
anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh
Presiden Komisaris, tetapi penilaian tidak
tertulis.
Kebijakan Penilaian terhadap Kinerja
Komite yang Mendukung Pelaksanaan
Tugas Dewan Komisaris
Penilaian terhadap kinerja komite yang
mendukung pelaksanaan tugas Dewan
Komisaris ditangani oleh Dewan
Komisaris.
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan dan Luar Biasa
Pada tahun 2017, Perseroan
menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan pada
tanggal 6 Juni 2017.
Agenda Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan adalah sebagai berikut:
1. Persetujuan Laporan Tahunan
Direksi Perseroan untuk tahun buku
2016 (dua ribu enam belas);
Self-Appraisal Policy by the Boards of Commissioners and Directors It is the Company's policy for the President Director to evaluate the performance of the members of the Board of Directors and for the President Commissioner to evaluate the performance of the members of the Board of Commissioners, but the assessments are not in writing. Policy on the Assessment of Performance of the Committees that Support the Implementation of the Board of Commissioners’ Duties The assessment on the performance of the committees that support the implementation of the Board of Commissioners’ duties are being handled by the Board of Commissioners.
Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders
In 2017, the Company held Annual General Meeting of Shareholders on June 6, 2017.
The agenda of the Annual General Meeting of Shareholders are the following:
1. Approval of the Annual Report of the Company’s Board of Directors for the accounting year 2016 (two thousand sixteen);
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
54
2. Persetujuan dan Pengesahan Laporan
Posisi Keuangan pada tanggal 31-12-
2016 (tiga puluh satu Desember dua ribu
enam belas) serta Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan Komprehensif Lain
untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31-12-2016 (tiga puluh satu
Desember dua ribu enam belas);
3. Penetapan Penggunaan
Keuntungan Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31-12-2016
(tiga puluh satu Desember dua ribu enam
belas), termasuk penyisihan dana
cadangan dan Pembagian Dividen Tunai
serta pemberian kuasa kepada Direksi
Perseroan untuk melakukan segala
tindakan yang berhubungan dengan
pembagian Dividen Tunai tersebut;
4. Penunjukkan Kantor Akuntan
Publik.
Semua agenda Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tersebut telah
direalisasikan oleh Perseroan pada tahun
2017.
Pada tahun 2016, Perseroan
menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan Luar
Biasa pada tanggal 15 Juni 2016.
Agenda Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan adalah sebagai berikut:
1. Persetujuan Laporan Tahunan Direksi
Perseroan untuk tahun buku 2015;
2. Persetujuan dan pengesahan laporan
posisi keuangan pada tanggal 31-12-
2015 serta laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31-12-
2015 (tigapuluh satu Desember duaribu
limabelas);
2. Approval and Ratification of the Statement of Financial Position as of 31 December 2016 (thirty first of December two thousand sixteen) as well as Statement of Profit or Loss And Other Comprehensive Income for the year ended 31 December 2016 (thirty first of December two thousand sixteen); 3. Determination of the Use of Profit of the Company for the year ended 31 December 2016 (thirty first of December two thousand sixteen), including the appropriation of reserve fund and the Distribution of Cash Dividend as well as granting authorization to the Board of Directors of the Company to perform all actions relating to the distribution of such Cash Dividend; 4. Appointment of Registered Public Accountant. All of the above agenda of the Annual General Meeting of Shareholders have been accomplished by the Company in 2017.
In 2016, the Company held Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders on June 15, 2016.
The agenda of the Annual General Meeting of Shareholders are the following: 1. Approval of the 2015 Annual Report of the Company’s Board of Directors; 2. Approval and Ratification of the Company’s Statement of Financial Position for the year ended on December 31, 2015 and the Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income for the year ended on December 31, 2015 (thirty first of December two thousand and fifteen);
55
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
3. Penetapan penggunaan keuntungan
Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31-12-2015
(tigapuluh satu Desember duaribu
limabelas), termasuk penyisihan dana
cadangan dan pembagian dividen tunai
serta pemberian kuasa kepada Direksi
Perseroan untuk melakukan segala
tindakan yang berhubungan dengan
pembagian dividen tunai tersebut;
4. Pemberian wewenang kepada Direksi
untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik
untuk tahun buku 2016 (duaribu
enambelas) serta pemberian kuasa
kepada Direksi untuk menentukan
honorarium bagi Kantor Akuntan Publik
tersebut.
Semua agenda Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tersebut telah
direalisasikan oleh Perseroan pada tahun
2016.
Agenda Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa adalah sebagai berikut:
1. Persetujuan pembatalan rencana
stock split;
2. Persetujuan rencana Perseroan
untuk membeli aset;
3. Persetujuan rencana Perseroan
untuk mengambil alih saham PT Dharma
Anugerah Indah.
Kecuali untuk rencana Perseroan
mengambil alih saham PT Dharma
Anugerah Indah yang mana masih dalam
negosiasi, semua agenda Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tersebut
telah direalisasikan pada tahun 2016.
3. The determination on the use of the Company’s profit for the year ended December 31, 2015 (thirty first of December two thousand and fifteen), including provision for a reserve fund and distribution of cash dividends and authorizing the Company’s Board of Directors to carry out any action relating to the distribution of the cash dividends; 4. Authorizing the Company’s Board of Directors to appoint the 2016 (two thousand and sixteen) Public Accountant and determine their honorarium.
All of the above agenda of the Annual General Meeting of Shareholders have been accomplished by the Company in 2016.
The agenda of the Extraordinary General Meeting of Shareholders are the following: 1. Approval to cancel the planned stock split; 2. Approval of the Company’s plan to buy assets; 3. Approval of the Company’s plan to take over the shares of PT Dharma Anugerah Indah.
Except for the Company’s plan to take over the shares of PT Dharma Anugerah Indah which is still under negotiation, all of the above agenda of the Extraordinary General Meeting of Shareholders have been accomplished in 2016.
56
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Komite Nominasi dan Remunerasi
Perusahaan tidak membentuk komite
nominasi dan remunerasi. Nominasi dan
remunerasi ditangani langsung oleh
Dewan Direksi karena Perusahaan masih
kecil.
Komite Audit
Komite ini dibentuk pada tahun 2005
untuk melaksanakan tata kelola
Perusahaan. Komite ini membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan
pekerjaannya dan tanggung jawabnya,
menilai pelaksanaan keuangan
Perusahaan, dan memberikan saran -
saran yang membangun dalam sistem
pengendalian intern dan persyaratan
audit internal dan eksternal. Komite ini
bertemu setiap triwulan. Anggota-
anggota komite audit hadir 100% setiap
pertemuan.
Dasar hukum penunjukkan Komite Audit
adalah perjanjian kerja anggota Komite
Audit waktu tertentu. Periode jabatan
anggota Komite Audit sejak dibentuk
pada tahun 2005 sampai dengan
seterusnya.
Laporan Komite Audit
Auditor Eksternal & Auditor Internal
Peninjauan atas Pekerjaan Auditor
Eksternal
Meninjau hasil pekerjaan auditor
eksternal Perusahaan, Tjahjadi &
Tamara atas laporan keuangan tahun
2017 yang dinyatakan telah
disajikan secara wajar dalam semua
hal yang material.
Promotion and Remuneration Committee The Company does not have a committee on promotion and remuneration. Promotions and remuneration are handled directly by the Board of Directors since the Company is still considered small.
Audit Committee
This committee was set up in 2005 to ensure the implementation of the
Company’s corporate governance. It assists the Board of Commissioners in discharging its duties and responsibilities, evaluates the financial performance of the Company, and suggests constructive recommendations on the Company’s internal control system and internal and external audit requirements. The committee holds its meetings once every quarter. The members of the audit committee are 100% present every meeting. The legal basis for the appointment of the Audit Committee is the working agreement of the member for a certain period of time. The functions of the members of the Audit Committee started from its inception in 2005 to-date.
Audit Committee Report
External Auditor & Internal Auditor Overview of External Auditors’ Work
Evaluating the work done by the Company’s external auditors, Tjahjadi & Tamara for 2017 financial report which stated that it has been presented fairly in all material respects.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
57
Rekomendasi atas Pengangkatan
Auditor Eksternal
Berdasarkan hasil peninjauan
pekerjaan auditor eksternal atas
laporan keuangan tahun 2017, maka
dewan Direksi masih dapat tetap
mengangkat auditor eksternal dari
Tjahjadi & Tamara sebagai auditor
laporan keuangan tahun 2018.
Sistem Pengendalian Intern &
Pelaksanaan Pengawasan Intern
Perusahaan sudah menerapkan
sistem pengendalian intern yang
mencakup hal-hal sebagai berikut :
lingkungan pengendalian, penilaian
risiko, aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi, dan
pengawasan.
Audit internal sedang menuju pada
proses pencapaian tujuan akhir yaitu
: pencegahan kecurangan,
pendeteksian kecurangan dan
penginvestigasian kecurangan.
Komite audit bekerja sama dengan
audit internal dalam mendapatkan
informasi dan penjelasan atas setiap
fase pekerjaan audit internal seperti
program kerja audit internal, hasil
audit dan rekomendasi ataupun
saran yang disepakati pada setiap
laporan audit.
Hasil Rapat Komite Audit
Pelaporan Keuangan
Proses pelaporan keuangan
Perusahaan telah memenuhi standar
laporan keuangan yang berlaku di
Indonesia. Perusahaan terus
menjalankan sistem pencatatan dan
pelaporan keuangan yang efektif,
Recommendation on Appointment of
External Auditors Based on the outcome of the assessment of the work of the external auditors on the 2017 financial report, the Board of Directors have reappointed the external auditors, Tjahjadi & Tamara as auditors for the 2018 financial report.
Internal Control System & Its Implementation The Company has implemented internal control system which covers the following: scope of control, risk assessment, control activities, information and communication, and supervision. The internal audit is presently in the process of achieving the following final objectives: fraud prevention, fraud detection and fraud investigation.
The audit committee is working together with the internal audit to obtain information and explanation of every internal audit work phase such as internal audit program, audit results and recommendations or suggestions as agreed upon each audit report.
Results of Audit Committee Meetings Financial Reporting
The Company’s financial reporting process is in accordance with the financial reporting standards in Indonesia. The Company always performs effective, efficient and reliable recording system and
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
58
efisien dan dapat diandalkan
sehingga good corporate
governance dapat terlaksana
dengan baik. Hal ini sangat
mendukung kredibilitas dan
akuntabilitas Perusahaan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dan pemegang
saham. Perusahaan juga telah
mematuhi peraturan perundang-
undangan pasar modal dan
peraturan lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan Perusahaan.
Manajemen Risiko dan Kontrol
Berdasarkan pengamatan kami,
para Direksi dan Dewan Komisaris
sangat tanggap dalam melihat
adanya risiko, dan segera
mengambil tindakan terhadap risiko
yang timbul ataupun yang akan
timbul. Kontrol terhadap risiko juga mendapat perhatian sangat khusus
dari para Direksi dan Dewan
Komisarisis. Dalam penelaahan,
tidak ditemukan adanya potensi
penyalahgunaan wewenang atau
penyelewengan yang memerlukan
perhatian serta pertimbangan dari
Dewan Komisaris Perseroan.
Selama tahun 2017, Komite Audit
tidak menerima keluhan terhadap
Perusahaan maupun Manajemen.
Pada 31 Desember 2017, Komite Audit
beranggota sebagai berikut :
Gunawan
Ketua
Warga Negara Indonesia, 74 tahun.
Pendidikan di Universitas Trisakti,
Jakarta dalam bidang Ekonomi, tahun
1969. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 2007 dengan
financial reporting so that good corporate governance could be carried out well. This supports strongly the credibility and accountability of the Company in the Indonesia Stock Exchange (IDX) and stockholders. The Company also complied with the rules and regulations of the capital market and other regulations relating to its activities.
Management Risk and Control Based on our observations, the Boards of Directors & Commissioners are very receptive to potential risks and taking immediate actions to prevent them. Risk control also gets special attention from the Boards of Directors & Commissioners. In our review, there is no indication of potential abuse or misuse of authority that may require attention and consideration of the Board of Commissioners.
During 2017, the Audit Committee did not receive any complaints against the Company and its Management.
As at December 31, 2017, the Audit Committee comprises of :
Gunawan Chairman
Indonesian national, 74 years old. He obtained his Bachelor of Economics in 1969 at Universitas Trisakti, Jakarta. He joined the Company in 2007 as Independent Commissioner. At present,
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
59
jabatan sebagai Komisaris Independen.
Jabatan lain yang dirangkap saat ini
adalah Pimpinan Cabang PT Bangun
Sarana Baja (sejak tahun 1995) dan PT
Plumbon Bangun Sejahtera (sejak tahun
1996) dan Asisten Presiden Direktur PT
Tuban Supply Base (sejak tahun 2005).
Sebelumnya pernah menjabat sebagai
Direktur PT Agromina Ciptatama dari
tahun 1991 sampai dengan tahun 1995,
PT Tumaga Ekatama dari tahun 1987
sampai dengan tahun 1990, PT Tri
Phoenix Ltd. dari tahun 1977 sampai
dengan tahun 1986 dan PT Karya Pelita
dari tahun 1973 sampai dengan tahun
1975.
Stevan Djaya Saputra
Anggota
Warga Negara Indonesia, 41 tahun.
Pendidikan di Universitas Trisakti,
Jakarta, dalam bidang Ekonomi, tahun
2000. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 2005 dengan
jabatan sebagai anggota Komite Audit.
Beliau juga ikut dalam mendirikan PT
Green Vit International pada tahun 2009
dan PT New Me International pada tahun
2011. Beliau menjabat sebagai Direktur
PT Antaran Berkat Sejahtera pada tahun
2014. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai Operations General Manager &
Internal Audit Manager PT Helindo
Bangunraya Sejahtera pada tahun 2009,
Internal Audit Manager PT Dipa
Pharmalab Intersains pada tahun 2006
dan Internal Audit Supervisor PT Mayora
Indah Tbk pada tahun 2002.
Rika Prasodjo
Anggota
Warga Negara Indonesia, 41 tahun.
Pendidikan di Universitas Trisakti,
he is also the Branch Manager of PT Bangun Sarana Baja (since 1995) and PT Plumbon Bangun Sejahtera (since 1996) and an Assistant President Director of PT Tuban Supply Base (since 2005). He used to be a Director of PT Agromina Ciptatama from 1991 through 1995, PT Tumaga Ekatama from 1987 through 1990, PT Tri Phoenix Ltd. from 1977 through 1986 and PT Karya Pelita from 1973 through 1975.
Stevan Djaya Saputra Member
Indonesian national, 41 years old. He obtained his Bachelor of Economics in 2000 at Universitas Trisakti, Jakarta. He was appointed as member of the Audit Committee since 2005. He is one of the founders of PT Green Vit International in 2009 and PT New Me International in 2011. He became a Director of PT Antaran Berkat Sejahtera in 2014. He used to be the Operations General Manager & Internal Audit Manager of PT Helindo Bangunraya Sejahtera in 2009, an Internal Audit Manager of PT Dipa Pharmalab Intersain in 2006 and an Internal Audit Supervisor of PT Mayora Indah Tbk in 2002.
Rika Prasodjo
Member
Indonesian national, 41 years old. She obtained her Bachelor of Economics in
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
60
Jakarta, dalam bidang Ekonomi, tahun 1998. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 2005 dengan
jabatan sebagai anggota Komite Audit.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai
Manager Finance & Accounting PT
Gusher Mitra Sejahtera pada tahun 2010
dan sebagai Senior Associate /
Supervisor Kantor Akuntan Publik Ernst
& Young - Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
(sebelumnya Arthur Andersen - Prasetio,
Utomo & Co) pada tahun 2003.
Independen Anggota Komite Audit
Komite Audit wajib mematuhi
kode etik yang berlaku di
Perseroan.
Tidak mempunyai hubungan
afiliasi dengan anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi dan
pemegang saham utama
Perseroan.
Tidak mempunyai hubungan
usaha yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Perseroan.
Tidak ada Pendidikan dan / atau
pelatihan yang diikuti selama tahun buku
oleh Komite Audit.
Komite Audit Perseroan tidak memiliki
Pedoman atau Piagam (Charter) Komite
Audit.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan membantu
Perseroan dalam melaksanakan
ketentuan-ketentuan Tata Kelola
Perusahaan dan memastikan untuk
memenuhi ketentuan – ketentuan dari
Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) serta Anggaran Dasar
1998 at Universitas Trisakti, Jakarta. She
was appointed as member of the Audit Committee since 2005. She used to be a Manager Finance & Accounting of PT Gusher Mitra Sejahtera in 2010 and a Senior Associate / Supervisor of Ernst & Young - Prasetio, Sarwoko & Sandajaja, Registered Public Accountants (formerly Arthur Andersen - Prasetio, Utomo & Co) in 2003.
Independent Member of the Audit Committee
The Audit Committee is required to comply with the existing code of ethics of the Company.
Does not have any relationship with members of the Boards of Commissioners and Directors, and controlling shareholders of the Company.
Does not have any business relationship relating to the Company's business activities.
There is no educational and / or training program attended to by the Audit Committee during the financial year. The Audit Committee does not have Audit Commitees' Guidelines or Charter (Piagam).
Corporate Secretary
The Corporate Secretary assists the Company in implementing the Principles of Good Corporate Governance and ensures compliance with the rules and regulations of the Indonesia Stock Exchange, Financial Services Authority (FSA) as well as the Company’s Articles
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
61
Perusahaan dan peraturan – peraturan
Perseroan Terbatas. Sebagai tambahan,
sekretaris mengelola hubungan dengan
publik dan mengkoordinasi aktivitas-
aktivitas dari Dewan Komisaris dan
Direksi di dalam maupun di luar
Perusahaan, bertindak sebagai contact
person antara Perusahaan, BEI, OJK,
investor-investor dan masyarakat umum,
memantau perkembangan peraturan-
peraturan baru di pasar modal,
mengkoordinasi rapat umum pemegang
saham dan paparan publik, menjaga
kerahasiaan dokumen, data, dan
informasi Perusahaan kecuali yang
diminta sesuai peraturan, menyediakan
akses terhadap informasi Perusahaan
kepada publik serta menghadiri rapat-
rapat yang diselenggarakan oleh Dewan
Komisaris, Direksi dan bersama Dewan
Komisaris dan Direksi serta menyiapkan
notulensi.
Periode jabatan Sekretaris Perusahaan
sejak mulai pencatatan Perusahaan di
Bursa Efek Surabaya sampai dengan
seterusnya.
PT Tunas Alfin Tbk telah menunjuk
sekretaris Perusahaan, sebagai berikut:
of Association and Limited Liability Company Laws. In addition, the secretary manages public relations and coordinates the activities of the Boards of Commissioners & Directors both internally and externally, acts as a contact person between the Company, IDX, FSA, investors and the public in general, monitors the development of new capital market regulations, coordinates the general meeting of stockholders and public expose, maintains the confidentiality of the Company’s documents, data and information unless required by law, provides access to corporate information to the public, and attends the meetings of the Board of Commissioners, the Board of Directors and both the Boards of Commissioners and Directors, and prepares the minutes of meetings.
The functions of the Corporate Secretary started from the time the Company is listed in the Surabaya Stock Exchage to-date. PT Tunas Alfin Tbk has appointed a corporate secretary, as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
62
Ellen Golose Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti, Jakarta, bidang Accounting pada tahun 1981. Mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1988 dengan jabatan General Affairs. Beliau diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan pada Maret 2001 sampai dengan April 2010. Beliau diangkat sebagai staf Audit Internal Perusahaan dari April 2010 sampai dengan Juni 2015. Beliau diangkat kembali sebagai Sekretaris Perusahaan pada Juni 2015. Beliau tinggal di Jalan Muwardi I No. 212 Jakarta 11450. Dasar hukum penunjukkan Sekretaris Perusahaan adalah Rapat Dewan Direksi dan Komisaris pada tanggal 9 Juni 2015
Ellen Golose Indonesian national, 58 years old. She obtained her degree in Accounting from Trisakti University, Jakarta, in 1981. She joined the Company in 1988 as General Affairs. She was appointed as Corporate Secretary in March 2001 through April 2010. She was appointed as the Company’s Internal Audit staff from April 2010 through June 2015. She was re-appointed as Corporate Secretary in June 2015. She resides at Jalan Muwardi I No. 212 Jakarta 11450. The legal basis for the appointment of the Corporate Secretary is the Meeting of the Boards of Directors and Commissioners on June 9, 2015.
Seminar/Pelatihan yang diikuti oleh Corsec selama tahun 2017: (Seminar/Training attended to by Corsec for 2017):
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
63
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
64
Unit Auditor Internal
Perusahaan telah membentuk internal
audit untuk meningkatkan sistem
pengendalian intern dan memastikan
bahwa prinsip Good Corporate
Governance telah terlaksanakan.
Struktur dan kedudukan Unit Audit
Internal berada dibawah Direksi.
Perusahaan telah menunjuk Auditor
Internal, sebagai berikut:
Lili S. Widjadja
Warga Negara Indonesia, 58 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Universitas
Trisakti, Jakarta, bidang Accounting pada
tahun 1980. Jabatan yang dirangkap saat
ini adalah sebagai staf General Ledger
pada Departemen Akuntansi sejak 1985.
Sebelumnya sebagai staf administrasi LC
Import dari tahun 1980 sampai dengan
1985.
Dasar hukum penunjukkan Auditor
Internal adalah Rapat Dewan Direksi dan
Komisaris pada tanggal 9 Juni 2015.
Tidak ada pendidikan dan / atau
pelatihan yang diikuti selama tahun buku
oleh Unit Audit Internal.
Unit Audit Internal Perseroan tidak
memiliki Pedoman atau Piagam (Charter)
Unit Audit Internal.
.
Internal Audit Unit
The Company has established an internal audit section to help improve and strengthen the present internal control system and to ensure that the principles of Good Corporate Governance are achieved. The structure and position of the Internal Audit Unit is under the Board of Directors. The Company has appointed an Internal Auditor, as follows: Lili S. Widjadja
Indonesian national, 58 years old. She obtained her degree in Accounting from Trisakti University, Jakarta, in 1980. At present, she is the General Ledger staff of the Accounting Department since 1985. She used to be an LC Import administration staff from 1980 through 1985.
The legal basis for the appointment of the Internal Auditor is the Meeting of the Boards of Directors and Commissioners on June 9, 2015.
There was no formal education and / or training attended to by the Internal Audit Unit during the financial year. The Internal Audit Unit of the Company does not have Internal Audit Unit's Guidelines or Charter (Piagam).
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
65
Sistem Pengendalian Intern &
Pelaksanaan Pengawasan Intern
Sistem pengendalian intern yang
diterapkan Perusahaan adalah sebagai
berikut:
Lingkungan pengendalian
Secara umum untuk dapat
memberikan acuan disiplin dalam hal
integritas, nilai etika, kompetensi
personil perusahaan, falsafah
manajemen dan gaya operasional,
cara manajemen didalam
mendelegasikan tugas dan tanggung
jawab, mengatur dan
mengembangkan personil serta
arahan yang diberikan oleh Dewan
Direksi.
Penilaian resiko
Menentukan tujuan dan target yang
akan dicapai dan kemudian
mengidentifikasi dan analisa atas
resiko yang relevan terhadap
pencapaian tujuan.
Aktivitas pengendalian
Membuat batasan-batasan atau
otorisasi persetujuan, kewenangan,
verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas
kinerja operasional, keamanan
sumberdaya dan pemisahan tugas
dan tanggung jawab.
Informasi dan komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan
didalam mengidentifikasi, mengambil
dan mengkomunikasikan informasi-
informasi kepada pihak yang tepat
agar mereka mampu melakukan
tanggung jawab mereka.
Pengawasan
Pengendalian intern diawasi oleh
manajemen dan personil di dalam
perusahaan.
Internal Control System & Its Implementation
The internal control system which has been implemented by the Company is presented below: Scope of control
In general, to discipline concerning integrity, ethical values, employees’ competence, management philosophy and operational style, managerial ways in delegating duties and responsibilities, directing and developing personnel and the guidelines from the Board of Directors.
Risk assessment To set up goals and objectives to be achieved and identifying and analyzing the risk involved.
Control activities To create boundaries or approvals, authorization, verification, reconciliation, inspection of operational procedures, security of resources and separation of duties and responsibilities.
Information and communication To facilitate company’s needs in identifying, getting and communicating information to relevant parties to carry out their responsibilities.
Control Internal control is supervised by management and personnel in the company.
66
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Pelaksanaan pengendalian intern:
Menelaah dan menilai, memadai
tidaknya penerapan sistem
pengendalian manajemen, struktur
pengendalian intern, pengendalian
operasional lainnya dan
mengembangkan pengendalian yang
efektif dengan biaya yang tidak
terlalu mahal.
Memastikan ketaatan terhadap
kebijakan, rencana dan prosedur-
prosedur yang telah ditetapkan oleh
manajemen.
Memastikan seberapa jauh harta
perusahaan dipertanggungjawabkan
dan dilindungi dari kemungkinan
terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan dan penyalahgunaan.
Memastikan bahwa pengelolaan
data yang dikembangkan dalam
perusahaan dapat dipercaya.
Menilai mutu pekerjaan setiap
bagian dalam melaksanakan tugas
yang diberikan oleh manajemen.
Menyarankan perbaikan-perbaikan
operasional dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan
efektifitas.
Tujuan akhir dari pengawasan intern
tersebut adalah:
Pencegahan kecurangan,
Pendeteksian kecurangan dan
Penginvestigasian kecurangan.
Implementation of internal control: To analyze and evaluate the
adequacy of the implemented management control system, internal control structure, other operational controls and developing an effective control system at low cost.
To ensure compliance of policies,
plans and procedures set up by the management.
To ensure security of company’s
resources from potential forms of theft, fraud and misuse.
To ensure that data management being developed in the company are trustworthy.
To evaluate the work quality of each department in performing the duties assigned by the management.
To suggest operational corrections to improve efficiency and effectiveness.
Final objectives of internal control are: Fraud prevention, Fraud detection and Fraud investigation.
67
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Komunikasi dengan Pemegang Saham
dan Komunitas Investasi
Tujuan
Pemberian informasi kepada para
pemegang saham dan komunitas
investasi dilakukan secara wajar dan
tepat waktu agar mereka dapat menilai
perkembangan operasional dan kinerja
keuangan Perseroan.
Data
Komunikasi antara Perseroan dengan
pemegang saham dan komunitas
investasi termasuk hal-hal berikut:
Informasi yang disampaikan
adalah benar untuk menghindari
informasi yang menyesatkan.
Berfokus pada komunikasi yang
wajar, transparan dan terbuka.
Perseroan menyampaikan
informasi terkini melalui website.
Informasi tentang Perseroan yang
tersedia di website antara lain:
sekilas tentang Perseroan,
informasi singkat tentang bisnis
Perseroan, prospektus, laporan
keuangan, dan rapat-rapat
pemegang saham.
Media Komunikasi
Komunikasi dilakukan melalui:
Rapat umum pemegang saham
Laporan keuangan
Laporan Tahunan
Paparan publik
Website
Communication with the Shareholders and the Investment Community
Purpose Providing information to shareholders and the investment community in a fair and timely manner so that they can assess the operational progress and financial performance of the Company.
Data Communication between the Company and its shareholders and the investment community includes the following:
• The information submitted is correct to avoid misleading information.
• Focus on reasonable, transparent
and open communication. • The Company submits the latest
information through its website. • Information about the Company that
are available on the website include: at a glance about the Company, brief information about the Company's business, prospectus, financial report, and meetings of shareholders.
Communication media Communication is done through:
General meetings of shareholders Financial statements Annual report Public expose’ Website
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
68
Kode Etik
Isi kode etik Perusahaan adalah sebagai berikut:
Pesan dari Presiden Direktur BAB I BAKUAN (STANDARDS) TA BAB II HUBUNGAN KERJA TA
1.Hubungan dengan Sesama Karyawan TA 2.Hubungan dengan Dewan Komisaris dan Direksi 3.Hubungan dengan Pemasok, Vendor, Konsultan dan Pelanggan 4.Hubungan dengan Pemegang Saham 5.Hubungan dengan Pesaing
BAB III KEPATUHAN KEPADA
REGULATOR 1.Kepatuhan Terhadap Hukum
dan Peraturan Perundangan 2.Hubungan dengan Regulator
(Depnaker dan Pemda)
BAB IV KERAHASIAAN INFORMASI 1.Keterbukaan Informasi dan
Penjagaan Kerahasiaan Informasi
2.Kerahasiaan Pelanggan dan Data Pribadi
BAB V PELANGGARAN DAN
PENYIMPANGAN PEDOMAN BERPERILAKU TA DAN KEBIJAKAN LAINNYA (Pelaporan Pelanggaran)
Code of Conduct
The following is the content of the Company’s code of conduct:
Memo from President Director CHAPTER I TA CODE (STANDARDS) CHAPTER II TA WORK RELATIONSHIPS 1.Relationship with Fellow TA Employees 2.Relationship with Boards of Commissioners and Directors 3.Relationship with Suppliers, Vendors, Consultants and Customers 4.Relationship with Shareholders 5.Relationship with Competitors
CHAPTER III COMPLIANCE WITH REGULATORS 1.Compliance with Laws and Legislative Regulations 2.Relationship with Regulators ( Misnistry of Manpower and Regional Government) CHAPTER IV CONFIDENTIALITY OF INFORMATION 1.Information Disclosure and Safeguarding of Confidential Information 2.Confidentiality of Customer and Personal Data CHAPTER V VIOLATION AND DEVIATION OF TA CODE OF CONDUCT AND OTHER POLICIES (Whistle Blowing)
69
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
BAB VI BENTURAN KEPENTINGAN BAB VII PENCEGAHAN KORUPSI
1.Suap dan Korupsi 2.Hadiah dan Hiburan
BAB VIII KOMUNIKASI DENGAN
PUBLIK 1.Pertanyaan dari Media
Massa dan Pihak Luar Lainnya
2.Penanganan Keluhan BAB IX KESESUAIAN PRODUK BAGI
PELANGGAN
BAB X PERLINDUNGAN TERHADAP
ASET TA DAN ASET PELANGGAN
BAB XI PARTISIPASI PERUSAHAAN
1.Kegiatan Politik 2.Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan BAB XII LINGKUNGAN KERJA YANG
SEHAT DAN PRODUKTIF CATATAN TAMBAHAN PANDUAN
CHAPTER VI CONFLICT OF INTEREST CHAPTER VII PREVENTION OF CORRUPTION 1.Bribery and Corruption 2.Gift and Entertainment CHAPTER VIII COMMUNICATION WITH THE PUBLIC 1.Inquiries from Mass Media and Other External Parties 2.Handling of Complaints CHAPTER IX PRODUCT CONFORMITY FOR CUSTOMER CHAPTER X PROTECTION OF ASSETS OF TA AND CUSTOMER CHAPTER XI COMPANY’S PARTICIPATION 1.Political Activity 2.Corporate Social Responsibility CHAPTER XII HEALTHY AND PRODUCTIVE WORKING ENVIRONMENT ADDITIONAL GUIDELINES
70
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Pokok-Pokok Budaya Perusahaan
Pokok-pokok budaya Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Mutu
Mutu adalah yang pertama dan utama
dalam semua kegiatan. Sejak awal,
kendalikan kegiatan dan cegah terjadinya
ketidaksesuaian.
Tanggung Jawab
Jalankanlah pekerjaan dengan sepenuh
hati dan konsekuen.
Kejujuran
Jangan pernah memikirkan apalagi
melakukan kecurangan dalam
melaksanakan pekerjaan, tugas,
tanggung jawab dan wewenang.
Kreativitas
Pasti ada cara lain. Pikirkan, temukan
dan wujudkan alternatif yang
mengandung nilai lebih.
Kerjasama
Bersatulah dalam menghadapi dan
mengatasi semua permasalahan.
Principles of Company’s Culture The principles of Company’s culture are the following: Quality Quality is first and foremost in all activities. From the start, control the activity and prevent the occurence of nonconformity. Responsibility Perform work wholeheartedly and consistently. Honesty Do not ever think to commit fraud while performing task, duty, responsibility and authority. Creativity There must be another way. Think, find and realize alternative valuable solution. Cooperation Unite to confront and overcome problems.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
71
Tanggung Jawab Sosial dan Corporate Social and
Lingkungan Perusahaan Environmental Responsibility
PT Tunas Alfin Tbk juga bertanggung
jawab untuk memelihara komunitas dan
lingkungannya. Perusahaan bertanggung
jawab dalam memperbaiki kesejahteraan
para karyawan, keluarga mereka, dan
komunitas dimana Perusahaan berada.
Sebaliknya, komunitas menyokong
kegiatan Perusahaan didalam
meningkatkan dan mengembangkan
kehidupan sosial.
Pengembangan Sosial dan
Kemasyarakatan
Pada tahun berjalan, Perusahaan telah
mengambil tindakan-tindakan sebagai
berikut:
Memberikan kayu sisa pembuatan
palet untuk keperluan rumah tangga
kepada ibu-ibu di sekitar lokasi
Perusahaan sebagai pengganti
minyak tanah dan gas makin mahal.
Memberikan hewan qurban kepada
mesjid di lingkungan Perusahaan
setiap tahun.
Sebagai donator tetap untuk
musholla warga di sekitar
Perusahaan setiap bulan.
Memberikan 1 (satu) set kain kafan
(untuk yang Islam) dan berupa uang
(untuk yang diluar Islam) serta air
mineral sebanyak 2 (dua) dus untuk
meringankan beban keluarga bila
ada warga di sekitar Perusahaan
yang meninggal (sebanyak 10 kali
dalam tahun 2017).
Memberikan Tunjangan Hari Raya
(THR) untuk kesejahteraan
karyawan-karyawan Kelurahan Poris
Plawad, Kecamatan Cipondoh,
Pemadam Kebakaran, Koramil dan
Polres Tangerang setiap tahun.
PT Tunas Alfin Tbk is also responsible for the care of its community and environment. The Company is committed to improving the quality of life of its work force, their families and the community in which it operates. In return, the community supports the Company’s endeavor in increasing and developing its social life. Social and Community Development During the year, the Company has undertaken the following activities: To give excess wood from pallets to
the neighborhood for cooking as replacement for ever increasing cost of oil and gas.
To give sacrificed animals yearly to
the mosques around the area of the Factory.
To be a permanent monthly donor to the mosques of the community around the area of the Factory.
To give one set of cloth for wrapping the corpse (for Moslem) and money (for other religion) and two boxes of mineral water in order to help the family of the deceased person within the area nearby (ten (10) times in 2017).
To give Hari Raya Bonus (THR) for
the benefit of various laborers in Poris Plawad District, Cipondoh Regency, Fire Department, Koramil and Polres Tangerang every year.
72
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
Lingkungan Hidup
Tanggung jawab sosial Perusahaan
terhadap lingkungan merupakan
kemampuan Perusahaan untuk menutupi
implikasi lingkungan yang berasal dari
produk operasi dan menghilangkan
limbah dan praktek yang buruk.
Bahan-bahan sisa produksi berupa
kertas, karton dan plastik dihancurkan
dengan mesin slitting kemudian
dikelompokkan dan dikemas menjadi
barang afalan. Kayu sisa pembuatan
palet diberikan kepada lingkungan di
sekitar lokasi Perusahaan.
Memanfaatkan wadah bekas cat tembok
dan gemuk diolah menjadi tempat
sampah diberikan kepada daerah sekitar
pabrik.
Untuk tingkat kebisingan suara,
kebersihan udara area pabrik dan
kebersihan air yang digunakan untuk
produksi dilakukan uji laboratorium oleh
instansi terkait.
Perusahaan melakukan pest control dua
kali sebulan.
Praktek Ketenagakerjaan, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
Tujuan dari kebijakan kesehatan dan
keselamatan kerja adalah: agar
karyawan mendapat jaminan kesehatan
dan keselamatan, agar setiap mesin dan
peralatan kerja digunakan sebaik-
baiknya dan agar terhindar dari
gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh lingkungan kerja.
Living Environment Corporate social responsibility towards the environment is the ability of the Company to protect the environmental implications resulting from productions and operations, and elimination of wastes and bad practices. Scrap materials from production such as paper, board and plastic are being destroyed by slitting machine then grouped and packed into scrap goods. Excess wood from pallets is given to the neighborhood. Used containers of wall paint and grease are being converted into new garbage containers and are given to the community around the plant.
For noise levels, air cleanliness of the plant area and the cleanliness of the water being used in production are being tested through laboratory test by relevant agencies. The Company carries out pest control twice a month. Employment Practice, Health and Work Safety The objectives of having health and safety policy are: that employees are covered by health and safety insurance, that every machinery and equipment be used properly and in order to avoid any health problems being caused by the working environment.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
73
Perusahaan telah mendaftarkan seluruh
karyawan menjadi peserta BPJS
kesehatan. Perusahaan telah menunjuk
seorang dokter jaga dengan jadwal
tertentu di lingkungan Perusahaan.
Perusahaan melakukan tindakan
preventif untuk kesehatan karyawan
dengan melakukan pemeriksaan
kesehatan setiap tahun.
Untuk mencegah kecelakaan,
Perusahaan merangkum dalam standar
Prosedur Mutu Keadaan Darurat dan
Penanganannya meliputi kecelakaan
kerja, penanganan bahaya kebakaran,
banjir dan gempa bumi.
Untuk hubungan industrial yang
harmonis antara Perusahaan dan para
pekerja, Perusahaan membuat
Perjanjian Kerja Bersama yang secara
tegas menentukan, antara lain, syarat-
syarat kerja, jaminan sosial, hak dan
kewajiban, cuti dan mengatur cara
penyelesaian perbedaan pendapat.
Tanggung Jawab Barang dan / atau
Jasa
Perusahaan berusaha menghasilkan
produk berkualitas, memberikan
informasi yang benar mengenai barang
dan / atau jasa yang dijual dan
memberikan harga produk yang adil dan
wajar.
Penerimaan barang diperiksa dengan
test-basis dengan menimbang setiap
jenis dan ukuran dengan pengambilan
contoh. Pengecekan visual dilakukan
juga dengan memverifikasi label dan
pemeriksaan fisik.
The Company has registered its employees as participants of BPJS health. The Company has employed a physician with certain timetable in the Company. The Company adopted preventive measure for employees’ health by performing routine medical check-up every year. To prevent accidents, the Company adopted a standard Emergency and Handling Quality Procedures which cover occupational accidents, handling of fire hazards, floods and earthquake. For harmonious industrial relations between the Company and its employees, the Company adopted Collective Labor Agreement which expressly stipulates, among others, the conditions of work; social security, rights and obligations, vacations and settlement of disputes. Responsibility for Goods and / or Services The Company strives to produce quality products, provide correct information about the goods and / or services sold and provides fair and reasonable price. Receipts of materials are being checked on a test-basis by weighing each type and size on a sample basis. Visual test-checking is also undertaken by verifying the label and physical inspection.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
74
Membuat spesifikasi produk dan contoh
sebelum produksi aktual berjalan.
Pengaduan konsumen dicatat melalui
Permohonan Tindakan Korektif
Pemasok. Penyebab kesalahan ditelusuri
apakah berasal dari bahan baku atau
dalam produksi aktual berjalan.
Kemudian, hasilnya dicatat melalui
Permohonan Perbaikan, Pencegahan
dan Peningkatan Berkesinambungan
untuk dianalisa lebih lanjut dan
perbaikan.
Creating product specifications and samples prior to actual running of production. Consumer complaints are being recorded to the Supplier Corrective Action Request. The cause of errors are traced whether it originated from the raw materials or in the actual running of production. Thereafter, the results are recorded to the Repair, Prevention and Continuous Improvement Request for further analysis and improvement.
LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT
75
PT TUNAS ALFIN Tbk
Laporan Keuangan Dengan Laporan Auditor Independen
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Mata Uang Rupiah)
PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN
DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN
UNTUKTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Daftar lsi
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Halaman
Laporan Posisi Keuangan.................. ...... ............. .................. .......................... .................. 1 - 2
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ......................... ......................... 3
Laporan Perubahan Ekuitas................... ....................................... ... ........................ ........ 4
Laporan Arus Kas.......................................................................... .......................... .... 5
Catatan atas Laporan Keuangan........................................................................................ 6 - 53
*****'1<********'11***********
ISO 22000 : 2005
CONVERTER OF ALUMINIUM FOIL, PAPER & PAPER BOARD I VACUUM METALLIZING I
p.t. tunas alfin Tbk. ROTOGRAVURE PRINTING I FLEXIBLE PACKAGING ~.t~ ~~ CERTIFICATE NO. 19322
Liaison office: MENARA IMPERIUM LANTAI28, Metropolitan Kuningan Superblok, JI. H.R. Rasuna Said Kav. No.1, Jakarta 12980 • Indonesia Phone: 6221·831732216 Lines) Facsimile: 6221·8317683 E·mail: [email protected], Website: www.tunasalfin.com
Factory : JI. K.H. Agus Salim No.9, Poris Plawad Cipondoh· Tangerang 15119 • Indonesia Phone: 6221·5526268, 55792980, Facsimile: 6221·55791115
SURAT PERNY ATAAN DIREKSI TENTANGTANGGUNGJAWABATAS
LAPORAN KEUANGAN PT TUNAS ALFIN Tbk TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN
TAHUN YANG BERAKIllRPADA TANGGALTERSEBUT
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama Alamat kantor Alamat domisili sesuai KTP Nomor telepon Jabatan
2. Nama Alamat kantor Alamat domisili sesuai KTP Nomor telepon Jabatan
menyatakan bahwa:
: JOHNTIKA Menara Imperium Lt. 28, JI. H.R. Rasuna Said Kav. I, Jakarta JI. K.S. Tubun n No. 18, Jakarta 8317322 Direktur Utama
BERNARDUSBUD~
Menara Imperium Lt. 28, JI. H.R. Rasuna Said Kav. I, Jakarta : JI. Agung Tengah 10/ 4B Blok I - 10, Sunter Agung, Jakarta : 8317322 : Direktur
I. Kami bertanggungjawab alas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Tunas Alfin Tbk;
2. Laporan keuangan PT Tunas Alfm Tbk telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT Tunas Alfin Tbk telah diungkapkan secara lengkap dan benar;
b. Laporan keuangan PT Tunas Alfin Tbk tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
4. Kami bertanggungjawab alas sistem pengendalian intern PT Tunas Alfin Tbk.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, J 6 Maret 2018 Atas nama dan mewakili Direksi
JOHNTIKA Direktur Utama
BERNARDUSBUDIMAN Direktur
Morison KSi Independent member
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 01931T&T-GNJT-1/2018
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Tunas Alfin Tbk
1)AHJADI & TAMARA Registered Public Accountants License No. 486/KM.1I20 11 Gedung Jaya 4th Floor J1. M.H. Thamrin No. 12, Jakarta 10340, Indonesia Phone: (62-21) 31908550 Fax: (62-21) 31908502
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Tunas Alfin Tbk terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2017, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pad a tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan la innya.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuanga~ terseblJt sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentlJan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan . suatu basis bagi opini audit kami.
An Independent Member Firm of Morison KSi
Morison KSi 1)AHJADI & TAMARA Independent member
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Tunas Alfin Tbk tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
TJAHJADI & TAMARA
Juna Tjahjadi trasi Akuntan Publik No. AP.0168
An Independent Member Firm of Morison KSi
PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2017
ASET
ASETLANCAR
Kas dan selara kas 2d,2r,4,32 37.579.943.948
Piulang usaha - pihak keliga 2r,5,32 137.601.719.759
Persediaan 21,6 168.469.096.531
Biaya dibayar di muka 2g 1.989.846.074
Pajak dibayar di muka 16a 2.539.903.166
Asel lancar lainnya 7 3.075.127.129
JUMLAH ASET LAN CAR 351.255.636.607
ASET TIDAK LAN CAR
Piulang lain-lain 2r,8,29,32 1.085.575.050
Uang muka perolehan asel lelap 9 4.080.800.000
Asel pajak langguhan 20,16c 6.076.117.595
Asel lelap - selelah dikurangi akumulasi penyusulan sebesar Rp 151.406.074.076 pada langgal31 Desember 2017 dan Rp 136.394.002.984 padalanggal 31 Desember 2016 2h,2i,10 557.421.928.580
Properti inveslasi - selelah dikurangi akumulasi penyusulan sebesar Rp 3.734.495.669 pada langgal 31 Desember2017 dan Rp 3.518.186.125 pada langgal31 Desember 2016 2i,2k,11 1.009.444.538
Asel lakbelWujud - nelo 2i,21,12 37.086.147
Asel lidak lancar lainnya 274.400.000
JUMLAH ASET TIDAK LAN CAR 569.985.351.910
JUMLAHASET 921.240.988.517
2016
73.781.192.748
98.875.236.460
140.601.539.006
1.677.217.315
7.999.483.883
2.559.493.031
325.494.162.443
1.262.352.850
2.280.877.500
4.806.770.851
546.284.875.130
1.225.754.082
43.829.103
274.400.000
556.178.859.516
881.673.021.959
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari Japoran keuangan seeara keseluruhan.
1
PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Ianjutan)
Tanggal31 Desember 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catalan 2017
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank 2r,30,32 20.000.000.000
Utang usaha 2r,13,32 Pihak berelasi 2e,29 5.932.485.674 Pihak ketiga 96.342.554.287
Utang lain-Iain- pihak ketiga 2r,14,32 326.881.169
Beban akrual 2r,15,32 2.308.091.174
Utang pajak 20,16b 2.763.257.357
Utang perolehan aset tetap 2r,17,32
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 127.673.269.661
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan pasca kerja 2m,18 27.402.887.073
JUMLAH L1ABILITAS 155.076.156.734
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per sa ham Modal dasar - 2.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -
1.353.435.000 saham 19 135.343.500.000
Surplus revaluasi aset tetap - neto 2h,10 . 376.493.621.476
Saldo laba Ditentukan penggunaannya 20 2.500.000.000 Tidak ditentukan penggunaannya 251.827.710.307
JUMLAH EKUITAS 766.164.831.783
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 921.240.988.517
2016
20.000.000.000
4.856.563.996 75.969.283.141
344.281.642
2.949.728.194
2.367.967.136
4.872.476.760
111.360.300.869
18.417.236.260
129.777.537.129
135.343.500.000
376.493.621.476
2.400.000.000 237.658.363.354
751.895.484.830
881.673.021.959
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2017
PENJUALAN NETO 2n,21 ,29 646.087.885.410
BEBAN POKOK PENJUALAN 2n,22,29 (576.604.310.384)
LABABRUTO 69.483.575.026
Beban penjualan 2n,23,29 (12.899.611.305) Beban urn urn dan administrasi 2n,24 (25.907.212.952) Pendapatan operasi lain 2j,2n,25,29 2.387.108.272 Beban operasi lain 2c,2n,26 (886.727.947)
LABAUSAHA 32.177.131.094
Pendapatan keuangan 2n,4 2.379.402.101 Biaya keuangan 2n (2.602.381.961)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 31.954.151.234
PAJAK PENGHASILAN 20,16c (10.488.314.450)
LABA TAHUN BERJALAN 21.465.836.784
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi: Pengukuran kern bali program imbalan pasti 2m,18 (4.181.579.775) Surplus revaluasi aset tetap 2h,10 Pajak penghasilan terkait pos-pos yang
tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 20,10,16c 1.045.394.944
Penghasilan komprehensif lain -neto setelah pajak (3.136.184.831 )
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 18.329.651.953
LABA PER SAHAM 2p,27 16
2016
569.419.992.907
(494.725.404.379)
74.694.588.528
(11.921.057.780) (24.915.696.823)
2.989.771.187 (4.782.522.016)
36.065.083.096
5.209.132.307 (228.472.221)
41.045.743.182
(10.908.035.858)
30.137.707.324
(1.170.082.883) 376.919.711.476
(133.569.279)
375.616.059.314
405.753.766.638
22
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
Saldo 1 Januarl2016
Dividen kas
Pemben'tukan dana cadangan
Jumlah laba komprehensif tahun 2016
Saldo 31 Desember 2016
Dlvlden kas
Pembentukan dana cadangan
Jumlah laba komprehensif tahun 2017
Saldo 31 Desember 2017
PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saldo Laba Dltempatkan dan Surplus Revaluasl Dltentukan Tldak Dltentukan
Catatan Disetor Penuh Aset Tetap - Noto Penggunaannya Penggunaannya
135.343.500.000 2.300.000.000 212.558.523.192
20 (4.060.305.000 )
20 100.000,000 (100.000.000)
376.493.621.476 29.260.145.162
135.343.500.000 376.493.621.476 2.400.000.000 237.658.363.354
20 (4.060.305.000 )
20 100.000.000 (100.000.000 )
18.329.651.953
135.343.500.000 376.493.621.476 2.500.000.000 251.827.710.307
Jumlah Ekultas
350.202.023.192
(4.060.305.000)
405.753,766.638
751.895.484.830
(4.060.305.000)
18.329.651.953
766.164.831.783
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pad a Tanggal 31 Desember 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2017
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 607.108.279.630 Pembayaran kepada pemasok (447.433.382.305) Pembayaran untuk gaji, tunjangan dan
imbalan pasca kerja (74.399.139.889) Pembayaran untuk beban operasional (79.738.926.822)
Kas dihasilkari dari operasi 5.536.830.614 Penerimaan dan pendapatan keuangan 2.505.689.746 Penerimaan lebih bayar pajak penghasilan badan 16c 2.550.789.128 Penerimaan dari kegiatan operasi lainnya 1.987.553.828 Pembayaran pajak penghasilan badan (9.365.983.573) Pembayaran biaya keuangan (2.410.686.235) Pembayaran pajak atas revaluasi aset tetap 10
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 804.193.508
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengurangan piutang lain-lain 335.962.600 Perolehan aset tetap 10,34 (18.561.964.442) Uang muka perolehan aset tetap (9.387.082.600) Penambahan piutang lain-lain (150.750.000) Hasil penjualan aset tetap 10
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (27.763.834.442)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang perolehan aset tetap (5.236.624.782) Pembayaran dividen kas 20 (4.060.305.000) Penerimaan utang bank 30
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (9.296.929.782)
PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (36.256.570.716)
DAMPAK PERU BAHAN SELISIH KURS PADA KAS DAN SETARA KAS 55.321.916
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 73.781.192.748
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4 37.579.943.948
2016
551.692.735.186 (391.582.643.754)
(60.185.571.381) (78.051.960.506)
21.872.559.545 5.036.298.520
1.962.267.490 (9.809.110.259)
(228.472.221) (359.122.469)
18.474.420.606
439.998.000 (59.989.666.978) (1.825.127.500)
(176.350.000) 987.727.273
(60.563.419.205)
(5.332.104.928) (4.060.305.000) 20.000.000.000
10.607.590.072
(31.481.408.527)
(177.326.499)
105.439.927.774
73.781.192.748
Catatan atas laporan keuanga"n terlampir merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
1. UMUM
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pad a Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Pend irian Perusahaan
PT Tunas Alfin Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Edison Sianipar, S.H. NO.5 tanggal6 Mei 1977. Akta pend irian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/412/13 tanggal18 Oktober 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 30 Oktober 1979. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 174 tanggal 30 Juni 2015 mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi· Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Oasar No. AHU-AH.01.03-0950312 tanggal10 Juli 2015.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha perdagangan, agen, angkutan, pembangunan, industri kemasan dan percetakan. Pada saat ini, kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan adalah di bidang industri kemasan halus (fine packaging). Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1977.
Kantor pusat dan pabrik Perusahaan berlokasi di Jalan K.H. Agus Salim No.9, Batu Ceper, Tangerang. Kantor penghubung Perusahaan berlokasi di Menara Imperium Lantai 28, Jalan H.R. RasunaSaid Kav. 1, Jakarta.
PT Proinvestindo adalah entitas induk akhir Perusahaan.
b. Pencatatan Perusahaan sebagai Perusahaan Publik
Pernyataan Pendaftaran Perusahaan sebagai Perusahaan Publik Tanpa Penawaran Umum di Bursa Efek Surabaya (BES) dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan Surat No. S-151/PM/2001 tanggal 30 Januari 2001.
Pada tanggal 12 Februari 2001, BES menyetujui pencatatan 90.229.000 saham Perusahaan berdasarkan Surat BES No. JKT-003/MKT/LlSTIBESIII/2001 tanggal 6 Februari 2001. Pada tanggal 15 Juni 2001, BES menyetujui tambahan pencatatan 1.263.206.000 sa ham Perusahaan sehubungan dengan pembagian dividen saham berdasarkan Surat BES No. JKT-009/MKT/LIST/BESNII2001 tanggal31 Mei 2001.
Pad a tanggal 30 Nopember 2007, BES bergabung ke dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ). Selanjutnya BEJ berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEl) yang mulai menjalankan fungsi bursa efek pada tanggal1 Oesember 2007.
Pada tahun 2007, aktivitas sa ham Perusahaan ditangguhkan karena Perusahaan belum dapat memenuhi ketentuan bursa, khususnya yang terkait dengan jumlah sa ham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan pemegang saham pengendali.
Untuk meningkatkan jumlah kepemilikan saham oleh pemegang saham yang bukan merupakan pemegang saham pengendali, PT Proinvestindo sebagai pemegang sa ham mayoritas Perusahaan mengajukan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum oleh Pemegang Saham Perusahaan kepada Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") dalam Surat No. 001/PRO/XII2013 tanggal11 Nopember 2013 dan No. 001/PRO/XII/2013 tanggal9 Desember 2013. Selanjutnya Pernyataan Pendaftaran tersebut telah memperoleh Pernyataan Efektif dari OJK dalam SUra! OJK No. S-485/D.04/2013 tanggal 31 Oesember 2013 dan pelaksanaan Penawaran Umum oleh Pemegang Sa ham Perusahaan telah dilakukan dari tanggal 3 Januari 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2014.
6
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuaJi dinyatakan lain)
1. UMUM (Ianjutan)
b. Pencatatan Perusahaan sebagai Perusahaan PubJik (Ianjutan)
Sehubungan dengan telah dipenuhinya ketentuan bursa khususnya terkait persyaratan jumlah saham yang dimiliki· oleh pemegang saham yang bukan merupakan pemegang saham pengendali. selanjutnya berdasarkan Surat dari BEl No. $-00138/BEI.PPR/01-2014 tanggal 13 Januari 2014, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan kembali (re/isting) efek Perusahaan dari BEl, efektif sejak tanggal17 Januari 2014.
c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Sa ham Luar Biasa Perusahaan tanggal 23 Juni 2015, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 174 tanggal 30 Juni 2015, dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0950313 tang gal 10 Juli 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: Fredy Mantelagheng Liando : Pieter Tika : Gunawan
: John Tika : Bernardus Budiman : Samuel Sotyan Tika : Gil Directo Talay : Muljono Sunaryo
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota Anggota
: Gunawan : Stevan Djaya Saputra : Rika Prasojo
Sekretaris Perusahaan pada tanggal31 Desember 2017 dan 2016 adalah Ellen Golose.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan personil manajemen kunci Perusahaan.
Pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah karyawan Perusahaan masing-masing adalah sejumlah 835 karyawan dan 820 karyawan (tidak diaudit).
d. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan atas Laporan Keuangan
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan yang diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal16 Maret 2018.
7
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTIIIIG
Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi· Keuangan di Indonesia ("SAK"), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Bapepam-LK, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") sejak tanggal 1 Januari 2013, No. VIII.G.7 tentang "Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik" yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BU2012 tanggal 25 Juni 2012.
Dasar Penyusunail Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan".
Laporan keuangan telah disusun berdasarkan biaya historis kecuali untuk beberapa akun terlentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode langsung.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan perlimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - penerapan kebijakan akuntansi; - jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggallaporan keuangan; - jumlah pendapatan dan beban yang dHaporkan selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasH aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada peri ode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimasi dan perlimbangan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 3.
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan pelaporan Perusahaan.
8
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
b. Perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
Standar serta interpretasi standar akuntansi keuangan revisi berikut yang relevan pada Perusahaan, yang telah diterbitkan dan efektif sejak tanggal 1 Januari 2017, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Perusahan: - Amandemen PSAK 1 (2015), "Penyajian Laporan Keuangan" tentang Prakarsa
Pengungkapan; PSAK 3 (Penyesuaian 2016), "Laporan Keuangan Interim"; PSAK 24 (Penyesuaian 2016), "Imbalan Kerja"; PSAK 58 (Penyesuaian 2016), "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan"; PSAK 60 (Penyesuaian 2016), "Instrumen Keuangan - Pengungkapan"; ISAK 31, "Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi"; ISAK 32, "Definisi dan Hirarki Standar Akuntansi Keuangan".
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan.
Pada tanggal31 Desember 2017 dan 2016, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Euro Eropa (EUR) 1 Franc Swiss (CHF) 1 Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Dolar Singapura (SIN$)
d. Kas dan Setara Kas
2017
16.173,62 13.842,15 13.548,00 10.133,53
2016
13.177,76 13.436,00 9.298,92
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak BereJasi
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi".
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
9
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
f. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Perusahaan menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
g. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
h. Aset Tetap
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset terse but siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
Setelah pengakuan awal, aset tetap disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, apabila ada.
Pada tanggal 3.1 Desember 2016, Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi hak atas tanah dan bangunan dari model biaya menjadi model revaluasi. Untuk aset tetap selain hak atas tanah dan bangunan menggunakan model biaya.
Hak atas tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan untuk bangunan. Penilaian terhadap hak atas tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai in depend en eksternal yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas sebagai "Surplus Revaluasi Aset Tetap". Namun, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset yang sarna akibat revaluasi yang pernah dilakukan sebelumnya dalam laba rugi. Penurunan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut memilki saldo surplus revaluasi aset tetap yang berasal dari revaluasi sebelumnya, maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan pada surplus revaluasi aset tetap dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan.
Surplus revaluasi aset tetap yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pad a setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
10
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
h. Aset Tetap (Ianjutan)
Penyusutan aset tetap, kecuali hak atas tanah, dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Bangilnan Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor
Masa Manfaat (Tahun)
20 8 - 16 4-8
8
Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bag ian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai yang dipakai.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari akun tersebut. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bag ian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas ("UPK") dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi'sebesar nilai terpulihkannya.
11
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Ianjutan)
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebu!. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di peri ode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal31 Desember 2017 dan 2016.
j. Sewa
Penentuan apakah suatu perJanJlan merupakan perJanJlan sewa atau perJanJlan yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebu!.
Sewa Operasi - Perusahaan sebagai Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan ase!. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai be ban pada operasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Sewa Operasi - Pe'rusahaan sebagai Lessor
Sewa yang didalamnya Perusahaan tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
k. Properti Investasi
Properti investasi merupakan bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha seharihari. Perusahaan telah memilih model biaya untuk mencatat properti investasinya.
Penyusutan bangunan yang merupakan properti investasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 20 (dua puluh) tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pad a saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui pad a laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam periode penghentian atau pelepasan tersebut terjadi.
12
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
k. Properti Investasi (Ianjutan)
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik, dimulainya pengembangan untuk
. dijual, atau berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain.
Untuk transfer dari properti investasi ke aset tetap yang digunakan dalam operasi, Perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan Perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
I. Aset Takberwujud
Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, apabila ada. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi aset dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset takberwujud. Peri ode dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir periode pelaporan.
Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya pada saat: i. dijual; atau ii. ketika tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan dari penggunaan
atau penjualan aset tersebut.
m. Imbalan Kerja
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebagai liabilitas pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Imbalan pasca kerja
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Sejak 20 Oktober 2011, Perusahaan mengikuti Manulife Program Pesangon dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Polis asuransi ini memenuhi syarat sebagai aset program imbalan pasca kerja Perusahaan.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
13
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
m. Imbalan Kerja (Ianjutan)
Imbalan pasca kerja (Ianjutan)
Liabilitas imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan Perusahaan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti dikurangi nilai wajar aset program pada tang gal laporan posisi keuangan. Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sam a dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pen gala man dan perubahan asumsi aktuarial segera diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain dalam periode terjadinya. Akumulasi saldo pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.
Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.
Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: i. Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang
ditanggung oleh program; atau, Ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bag ian yang material
dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan melakukan transaksi yang menghapuskan semua liabilitas. hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai ("PPN").
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan tersebut; dan Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
14
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Ianjutan)
Pengakuan Pendapatan (Ianjutan)
Penghasilan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Penghasilan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Pengakuan Beban
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).
o. Perpajakan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi. kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di penghasilan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
Pajak Kini
Pajak kini ditentukan berdasarkanlaba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan dan penyesuaian terkait dengan utang atau restitusi pajak tahuntahun sebelumnya.
Pajak penghasilan badan dibayar di muka dan utang pajak penghasilan badan untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.
Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peratoran pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya surat ketetapan pajak atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.
Pajak Tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temp~rer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temp~rer yang boleh dikurangkan sepanjang perbedaan temp~rer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada peri ode saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
15
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
o. Perpajakan (Ianjutan)
Pajak Tangguhan (Ianjutan)
Nil.ai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabil.a laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pad a setiap tanggal pelaporan, Perusahaan meninjau kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabil.a besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hap us antara pajak aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau entitas bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Pajak Pertambahan Nil.ai (PPN)
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN kecuali: i. PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor
pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bag ian dari be ban yang terjadi; dan
ii. Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.
Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari pajak dibayar di muka atau utang pajak pada laporan posisi keuangan.
p. Laba per Saham
Laba per saham dihitung berdasarkan laba tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dil.utif pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
q. Informasi Segmen
Segmen operasi dil.aporkan dengan cara yang sejalan dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Direksi Perusahaan diidentifikasi sebagai pengambil. keputusan operasional, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya, menil.ai kinerja segmen operasi dan membuat kebijakan strategis.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil. keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
16
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
r. Instrumen Keuangan
i. Aset keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nHai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimHiki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nHai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pengakuan ·awal dan pengukuran
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nHai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan percle han atau penerbitan aset keuangan terse but. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi ase!.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yanglazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebu!.
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan menetapkan bahwa semua aset keuangan tersebut dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nHai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasHan komprehensif lain pada saat pinjaman yang diberikandan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nHai, serta melalui proses amortisasi.
17
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
r. Instrumen Keuangan (Ianjutan)
i. Aset keuangan (Ianjutan)
Penghentian pengakuan
Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi kriteria "pass-through" dan (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset terse but.
Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pad a biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektifuntuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian terse but diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
18
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pad a Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
r. Instrumen Keuangan (Ianjutan)
ii. Liabilitas keuangan
Pengakuan awal dan pengukuran
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai pad a saat pengakuan awal. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi dicatat pad a nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang perolehan aset tetap yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pad a saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Penghentian pengakuan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sarna dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hap us dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan terse but dan terdapat intensi' untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
19
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LA PO RAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan UntukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Ianjutan)
r. Instrumen Keuangan (Ianjutan)
Iv. Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik terse but ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran ..
Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Perusahaan menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.
Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: • Tingkat 1: Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik; • Tingkat 2: Teknik penilaian yang menggunakan input selain harga kuotasi yang termasuk di
dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik lang sung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, turunan dari harga); dan
.' Tingkat 3: Teknik penilaian yang menggunakan input untuk aset dan liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
s. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dilndonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan serta pengungkapan liabilitas kontinjensi. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
20
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (Ianjutan)
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Usaha yang Berkelanjutan
Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Perusahaan merupakan mata uang dalam lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya Perusahaan. Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2r.
Sewa
Perusahaan memiliki perjanjian sewa dimana Perusahaan sebagai Jessee sehubungan dengan sewa kendaraan dan Perusahaansebagai. Jessor sehubungan dengan sewa gedung. Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), "Sewa", yang mensyaratkan Perusahaan untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset sewa.
Berdasarkan penelaahan yang dilakukan Perusahaan atas perjanjian sewa kendaraan dan gedung, transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
21
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (Ianjutan)
Estimasi dan Asumsi (Ianjutan)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang
Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Perusahaan mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi ragu-ragu. untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebu!. Dalam kasus ini, Perusahaan menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Perusahaan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Perusahaan ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.
Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Perusahaan juga meneliti cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit pelanggan mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, dimana meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada pelanggan. Cadangan secara kolektif ini dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari pelanggan dalam kelompok kolektif, penurunan kinerja pasar dimana pelanggan beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari pelanggan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
Cadangan Kerugian Penurunan' Nilai Persediaan
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan persediaan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Perusahaan mengestimasi masa manfaat dart aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Penentuan estimasi masamanfaat dilakukan berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang sejenis. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir periode pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari ase!. Tetapi, adalah mung kin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu dari beban yang dicatat untuk setiap periode akan terpengaruh oleh perubahanatas faktor-faktor dan situasi tersebu!. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Perusahaan akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat. Nilai buku neto atas aset tetap Perusahaan pada tang gal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 557.421.928.580 dan Rp 546.284.875.130. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10.
22
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (Ianjutan)
Estimasi dan Asumsi (Ianjutan)
Revaluasi Aset Tetap
Revaluasi aset tetap Perusahaan bergantung pad a pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, nilai tukar, tingkat inllasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material nilai aset tetap yang direvaluasi.
Imbalan Pasca Kerja
Penentuan beban dan liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut dengan menggunakan metode projected unit credit. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Seperti dijelaskan pada Catatan 2m, hasil aktual yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakui sebagai penghasilan komprehensil lain. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban imbalan pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi yang ditetapkan adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Perusahaan atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material be ban dan liabilitas imbalan pasca ke~a. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan pasca ke~a Perusahaan pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 201.6 masing-masing adalah sebesar Rp 27.402.887.073 dan Rp 18.417.236.260. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 18.
Ketidakpastian Kewaiiban Perpajakan
Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah serta waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertirTibangan yang sama untuk digunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi". Perusahaan membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
Perusahaan. mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat utang pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 1.641.533.124 dan Rp 395.641.385. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16.
23
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
. (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (Ianjutan)
Estimasi dan Asumsi (Ianjutan)
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Perusahaan melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai terse but sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan terse but. Penelaahan Perusahaan atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan ken a pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 6.076.117.595 dan Rp 4.806.770.851. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16c.
4. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas· Rupiah Dolar Amerika Serikat
Jumlah kas
Kas di bank Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah kas di bank
Setara kas - deposito berjangka Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah setara kas - deposito berjangka
Jumlah kas dan setara kas
24
2017
78.000.000 33.422.916
111.422.916
16.053.750.552 1.118.381.548
6.209.675.130 1.086.713.802
24.468.521.032
13.000.000.000
13.000.000.000
37.579.943.948
2016
78.000.000 162.938.372
240.938.372
13.393.740.476 8.465.729.715
6.248.547.504 225.168.281
28.333.185.976
35.000.000.000 10.207.068.400
45.207.068.400
73.781.192.748
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (Ianjutan)
5.
Tingkat suku bunga tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut
Rupiah Dolar Amerika Serikat
2017
3,80%- 7,00% 0,25%
2016
4,25% - 9,50% 0,25% -1,00%
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak ada penempatan saldo di bank dan deposito berjangka pad a pihak berelasi.
Pendapatan bunga yang berasal dari kas di bank dan deposito berjangka disajikan sebagai bag ian dari "Pendapatan Keuangan" pad a laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari:
2017 2016
Berdasarkan Jenis Produk Barang konsumsi 76.564.824.189 56.701.775.379 Rokok 48.154.083.731 37.016.432.657 Lain-lain 12.882.811.839 5.157.028.424
Jumlah 137.601.719.759 98.875.236.460
Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo 65.488.802.201 49.651.953.089 Sudah jatuh tempo
Kurang dari 30 hari 51.195.194.311 36.032.563.177 31 - 60 hari 12.492.848.425 6.212.443.702 Lebih dari 60 hari 8.424.874.822 6.978.276.492
Jumlah 137.601.719.759 98.875.236.460
Berdasarkan Mata Uang Rupiah 137.299.957.026 98.079.361.718 Dolar Amerika Serikat 301.762.733 795.874.742
Jumlah 137.601.719.759 98.875.236.460
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, piutang usaha sebesar Rp 25.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 30).
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode pelaporan dan dengan mempertimbangkan sejarah kredit, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan penurunan nilai pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha kepada pihak ketiga.
25
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pad a Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN
7.
Akun ini terdiri dari:
Bahan baku Barang dalam proses Barang jadi Barang dalam perjalanan
Jumlah
2017
117.248.279.407 23.283.654.472 25.978.189.202
1.958.973.450
168.469.096.531
2016
100.837.515.696 13.756.472.182 21.845.605.275 4.161.945.853
140.601.539.006
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, persediaan sebesar Rp 25.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 30).
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan pada akhir periode pelaporan, manajemen berpendapat bahwa nilai neto persediaan tersebut di atas dapat direalisasi sepenuhnya, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
Pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi pihak ketiga dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 8.800.000 dan US$ 10.000.000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.
ASET LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari: 2017 2016
Setoran jaminan 1.674.514.136 1.807.861.179 Uang muka kepada pemasok 1.354.066.851 578.798.065 Lain-lain 46.546.142 172.833.787
Jumlah 3.075.127.129 2.559.493.031
26
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pad a Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
Pihak ketiga Karyawan
Pihak berelasi (Catatan 29) PT Proinvestindo PT Tuban Supply Base PT Kutai Bara Abadi
Jumlah pihak berelasi
Jumlah
2017
1.067.027.400
12.830.400 5.717.250
18.547.650
1.085.575.050
2016
1.252.240.000
5.717.250 4.395.600
10.112.850
1.262.352.850
Piutang karyawan merupakan plnJaman tanpa bunga kepada karyawan yang bukan personil manajemen kunci Perusahaan. Pinjaman ini akan dilunasi secara periodik melalui pemotongan gaji bulanan.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain akan dapat ditagih sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan penurunan nilai pad a tanggal31 Desember 2017 dan 2016.
9. UANG MUKA PEROLEHAN ASET TETAP
Akun ini merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pemasok sehubungan dengan perolehan mesin dan akan direklasifikasikan ke aset dalam penyelesaian padasaat mesin tersebut diterima oleh Perusahaan.
10. ASET TETAP
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
SaldoAwal Penambahan Blaya Perolehanl Nllal Revaluasl Pemilikan langsung Tanah 344.615.000.000 14.888.625.000 Bangunan 55.621.179,385 Mesin dan peralatan 266.722.283.409 866.940.050 Penengkapan kantor 2.627.479.564 272.687.604 Kendaraan bermotor 7.680.278,590 455.100.000 Aset dalam penyelesa!an 5.412.657.166 9.675.771.888
Jumlah Siaya Perolehanl Nilai Revaluasl 682.678.878.114 26.149.124.642
Akumulasl Penyusutan Pemilikan !angsung Bangunan 2.764.650.637 Mesin dan peralatan 130.817.629.665 11.152.076.800 Perlengkapan kantor 1.896.439.020 279.318.206 Kendaraan bermotor 3.679.934.299 796.025.449
Jumlah Akumulasl Penyusutan 136.394.002.984 15.012.071.092
Nllal Buku Neto 546.284.875.130
27
2017
Pengurangan Reklaslflkasl
552,000,000 6.074.848.564
(6.626.848.564 )
Saldo Akhlr
359.503.625.000 56.173.179.385
273,654.072.023 2.900.167.168 8.135.378.590 8.461.580.490
708.828.002.656
2.784.650.637 141.969.706.465
2.175.757.226 4.475.959.748
151.406.074.076
557.421.928.580
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pad a Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (Ianjutan)
2016
SaldoAwal Penambahan Pengurangan Reklaslflkasl Revaluasl Blaya Perolehanl Nllal Reval uasl Pemilikah langsung Tanah 435.622.943 11.760.000.000 . 332.419.377,057 Bangunan '10.853,522.672 8.325.769.210 (8.058.446.916)· 44.500,334.419 Mesln dan peralatan 226.489.958.746 39.363.329.767 20.731.091 889.725.987 Perlengkapan kantor 2.326.275.928 301.203,636 Kendaraan bermotor 9.183.817.590 1.051.450.000 2.554.989.000 Aset dalsm penyelesalan 5.944.745.268 357.637.885 (889.725.987)
Jumlah Biaya Perolehanl
Saldo Akhlr
344.615.000.000 55.621.179.385
266.722.283.409 2.627.479.564 7.680.278.590 5.412.657.166
Nilai Revaluasi 255.233.943.147 61.159.390.498 2.575.720.091 . (8.058.446.916)· 376.919.711.476 682.678.878.114
Akumulasl Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 7.671.990.899 386.456.017 Mesln dan peralatan 122.321.102.343 8.517.258.413 20.731.091 Perlengkapan kantor 1.646.570.469 249.868.551 Kendaraan bermotor 5.114.888.475 816.519.199 2.251.473.375
Jumlah Akumulasl Penyusutan 136.754.552.186 9.970.102.180 2.272.204.466
Nllal Buku Neto 118.479.390.961
*) Eliminasi saldo.
Rincian laba penjualan asettetap adalah sebagai berikut:
Harga jual aset tetap Nilai tercatat aset tetap
Laba penjualan aset tetap
(8.058.446.916)·
(8.058.446.916)·
2017
130.817.629.665 1.896.439.020 3.679.934.299
136.394.002.984
546.284.875.130
2016
987.727.273 303.515.625
684.211.648
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bag ian dari "Pendapatan Operasi Lain" pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (Catatan 25).
Penyusutan aset tetap dibebankan pad a operasi sebagai berikut:
Beban pokok penjualan (Catatan 22) Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
Jumlah
2017
13.865.305.807 1.146.765.285
15.012.071.092
2016
9.195.159.776 774.942.404
9.970.102.180
Pada tanggal 31 Desember 2017, aset dalam penyelesaian merupakan mesin dalam proses instalasi dengan persentase penyelesaian berkisar antara 50% sampai dengan 95% dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2018.
Jumlah biaya perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 54.716.465.339 dan Rp 53.803.922.246.
28
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (Ianjutan)
Pad a tanggal 29 Desember 2017, Perusahaan memperoleh hak atas tanah seluas 9.455 meter persegi yang berlokasi di Cikupa, Tangerang dari pihak ketiga dengan harga perolehan sebesar Rp 14.888.625.000. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pendaftaran hak atas tanah atas nama Perusahaan masih dalam proses.
Pad a tanggal 19 Desember 2016, Perusahaan memperoleh hak atas tanah dan bangunan yang berlokasi di Cikupa, Tangerang dari pihak ketiga dengan harga perolehan sebesar Rp 20.085.769.210. Hak atas tanah telah didaftarkan atas nama Perusahaan dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo pada tahun 2029 dan 2030.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan jumlah luas 43.130 meter persegi di Cipondoh, Tangerang dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2019 dan 2023.
Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Pad a tanggal 31 Desember 2017, tidak ada aset tetap yang tidak dipakai sementara atau dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tanah pabrik dan bangunan kantor digunakan sebagai jam in an atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 30).
Seluruh aset tetap dan properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 29.270.000 dan Rp 6.655.100.000 pada tanggal31 Desember 2017 dan US$ 25.220.000 dan Rp 6.691.500.000 pad a tanggal 31 Desember 2016. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi hak atas tanah dan bangunan dari model biaya menjadi model. revaluasi.
Penilaian atas nilai wajar hak atas tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK yaitu KJPP Rengganis, Hamid dan Rekan ("KJPP") pada tanggal periilaian 21 September 2016. Berdasarkan laporan KJPP No. RHROOR1112160222 tanggal 27 Desember 2016, nilai wajar hak atas tanah dan bangunan masing-masing adalah sebesar Rp 332.855.000.000 dan Rp 47.295.410.175.
Penilaian dilakukan berdasarkan Standar Penilaian Indonesia, ditentukan berdasarkan transaksi pasar terkini dan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode penilaian yang dipakai adalah metode data pasar dan metode biaya.
Selisih antara nilai wajar hak atas tanah dan bangunan dengan nilai buku sebelum revaluasi adalah sebagai berikut:
Nilaibuku sebelum
Aset teta~ revaluasi Nilai wajar Sur~lus revaluasi
Hak atas tanah 435.622.943 332.855.000.000 332.419.377.057
Bangunan 2.795.075.756 47.295.410.175 44.500.334.419
Jumlah 3.230.698.699 380.150.410.175 376.919.711.476
29
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, ke.cuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (Ianjutan)
Kenaikan nilai tereatat yang timbul dari revaluasi dieatat sebagai "Surplus Revaluasi Aset Tetap", dan disajikan dalam penghasilan komprehensif lain sebesar Rp 376.493.621.476, yang merupakan hasil surplus revaluasi sebesar Rp 376.919.711.476 dikurangi pajak final sebesar Rp 426.090.000.
Nilai wajar hak atas tanah dan bangunan berdasarkan hirarki nilai wajar adalah sebagai berikut:
Pengukuran Nilai Waiar Reguler
Hak alas lanah Bangunan Jumlah
Tingkat 1 Tingkat2
332.855.000.000 47.295.410.175
380.150.410.175
Tingkat3 Jumlah
332.855.000.000 47.295.410.175
380.150.410.175
Nilai wajar tingkat 2 dari hak atas tanah dan bangunan dihitung dengan menggunakan pendekatan perbandingan harga pasar dan estimasi biaya reproduksi baru atau biaya pengganti baru. Harga pasar dari hak atas tanah dan bangunan yang paling mendekati disesuaikan dengan perbedaan atribut utama seperti ukuran aset, lokasi dan penggunaan ase!. Input yang paling signifikan dalam pendekatan penilaian ini adalah asumsi harga per meter.
Jika hak atas tanah dan bangunan dieatat sebesar biaya perolehan, nilai buku neto hak atas tanah dan bangunan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (setelah memperhitungkan penambahan hak atas tanah dan bangunan pada bulan Desember 2016) adalah sebagai berikut:
Hak atas tanah Bangunan
Jumlah
2017
27.084.247.943 10.866.617.727
37.950.865.670
2016
12.195.622.943 11.120.844.966
23.316.467.909
Serdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 sebagaimana telah diu bah dengan PMK No. 233/PMK.03/2015 tanggal 21 Desember 2015, Perusahaan melakukan penilaian kembali atas mesin dan bangunan tertentu untuk tujuan perpajakan dan menyetor pajak penghasilan atas selisih perkiraan penilaian kembali bangunan dan mesin tertentu dengan jumlah sebesar Rp 2.302.266.919.
Penilaian kembali mesin dan bang un an tertentu untuk tujuan perpajakan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak dengan Surat Keputusan No. KEP-774IWPJ.07/2016 tanggal 25 Agustus 2016. Penilaian kembali dilakukan atas mesin dan bangunan tertentu dengan nilai buku pajak sebelum penilaian kembali sebesar Rp 35.589.707.647 dan menghasilkan selisih penilaian kembali sebesar Rp 85.720.292.353 serta pajak final atas selisih lebih penilaian kembali sebesar Rp 2.661.389.388. Perusahaan telah menyetor kekurangan pajak final sebesar Rp 359.122.469 pada bulan Juni 2016. Selanjutnya, Perusahaan meneatat pajak final atas penilaian kembali bangunan sebesar Rp 426.090.000 sebagai pengurang "Surplus Revaluasi Aset Tetap", sedangkan sisanya sebesar Rp 2.235.299.388 dibebankan pada "Seban Operasi Lain" (Catatan 26).
Penetapan penyusutan fiskal <i\set telap setelah penilaian kembali dimulai sejak tanggal 1 Januari 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2017, Perusahaan melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi lersebu!.
30
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (Ianjutan)
Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
11. PROPERTIINVESTASI
Rincian properti investasi adalah sebagai berikut:
Biaya Perolehan Bangunan
Akumulasi Penyusutan Bangl:'nan
Nilai Buku
Biaya Perolehan Bangunan
Akumulasi Penyusutan Bangunan
Nilai Buku
SaJdoAwaJ
4.743.940.207
3.518.186.125
1.225.754.082
SaldoAwaJ
4.743.940.207
3.301.876.581
1.442.063.626
2017
Penambahan Pengurangan
216.309.544
2016
Penambahan Pengurangan
216.309.544
Perusahaan menggunakan model biaya untuk mencatat properti investasinya.
SaJdo Akhir
4.743.940.207
3.734.495.669
1.009.444.538
SaJdoAkhir
4.743.940.207
3.518.186.125
1.225.754.082
Penghasilan sewa yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 861.384.193 dan Rp 762.304.196 (Catatan 25).
Penyusutan properti investasi dibebankan pada be ban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 216.309.544 (Catatan 24).
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, properti investasi digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 30).
Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan . yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
31
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TAKBERWUJUD
13.
Rincian dari aset takberwujud adalah sebagai berikut:
Biaya Perolehan Biaya perpanjangan
hak atas tanah Akumulasi Amortisasi
Biaya perpanjangan hak atas tanah
Nilai Buku
Biaya Perolehan Biaya perpanjangan
hak atas tanah Akumulasi Amortisasi
Biaya perpanjangan hak atas tanah
Nlla! Buku
SaldoAwal
134.859.120
91.030.017
43.829.103
SaldoAwal
134.859.120
84.287.061
50.572.059
2017
Penambahan
6.742.956
2016
Penambahan
6.742.956
Pengurangan SaldoAkhir
134.859.120
97.772.973
37.086.147
Pengurangan SaldoAkh!r
134.859.120
91.030.017
43.829.103
Amortisasi aset takberwujud yang dibebankan sebagai beban pabrikasi untuk tahun yang berakhir pada tang gal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 6.742.956.
Pad a tanggal 31 Desember 2017, tidak ada aset tak berwujud Perusahaan yang kepemilikannya dibatasi atau digunakan sebagai jaminan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan tidak mempunyai komitmen kontraktual untuk pembelian aset takberwujud yang belum diselesaikan.
UTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
2017 2016
Berdasarkan Pemasok Pihak berelasi (Catatan 29) 5.932.485.674 4.856.563.996 Pihak ketiga 96.342.554.287 75.969.283.141
Jumlah 102.275.039.961 80.825.847.137
Berdasarkan Jenis Pembelian Bahan baku 95.587.825.607 76.390.236.013 Bahan penunjang 404.012.547 101.800.261 Lain-lain 6.283.201.807 4.333.810.863
Jumlah 102.275.039.961 80.825.847.137
32
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG USAHA (Ianjutan)
Akun ini terdiri dari: (Ianjutan)
Berdasarkan Tanggal Faktur 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
Jumlah
Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Franc Swiss Euro Eropa
Jumlah
2017
39.617.923.301 37.614.555.627 21.201.507.103
3.841.053.930
102.275.039.961
92.794.366.201 8.859.009.291
400.882.447 176.496.548 44.285.474
102.275.039.961
2016
45.844.889.026 21.219.686.636 11.874.180.716
1.887.090.759
80.825.847.137
77.463.963.368 3.361.883.769
80.825.847.137
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku, bah an penunjang dan lain-lain kepada pihak ketiga dan pihak berelasi berkisar antara 30 (tiga puluh) sampai dengan 60 (enam puluh) hari.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Perusahaan sehubungan dengan pembelian bahan baku, bahan penunjang dan lain-lain kepada pihak ketiga dan pihak berelasi.
14. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari:
Uang muka pelanggan Setoran jaminan
Jumlah
15. BEBAN AKRUAL
Beban akrual terdiri dari:
Listrik, air dan gas Gaji dan tunjangan Lain-lain
Jumlah
33
2017
167.895.389 158.985.780
326.881.169
2017
1.954.085.270
354.005.904
2.308.091.174
2016
186.610.182 157.671.460
344.281.642
2016
2.308.065.133 429.958.061 211.705.000
2.949.728.194
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Oesember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Oinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN
a. Pajak Oibayar Oi Muka
Akun ini terdiri dari:
Pajak periambahan nilai Pajak penghasilan badan (Catatan 16c)
Jumlah
b. Utang Pajak
Akun ini terdiri dari:
Pajak penghasilan badan (Catatan 16c)
Pajak penghasilan lainnya: Pasal21 Pasal23 Pasal25
Jumlah pajak penghasilan lainnya
Jumlah
. c. Pajak Penghasilan
Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari:
Pajak kini Tahun berjalan Tahun 2015
Jumlah pajak kini Pajak tangguhan
Jumlah - Neto
34
2017
2.539.903.166
2.539.903.166
2017
1.641.533.124
1.071.444.209 16.278.175 34.001.849
1.121.724.233
2.763.257.357
2017
9.766.160.750 946.105.500
10.712.266.250 (223.951.800)
10.488.314.450
2016
4.502.589.255 3.496.894.628
7.999.483.883
2016
395.641.385
1.040.296.124 52.313.216
879.716.411
1.972.325.751
2.367.967.136
2016
10.861.932.250
10.861.932.250 46.103.608
10.908.035.858
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (Ianjutan)
c. Pajak Penghasilan (Ianjutan)
Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
2017 2016
Laba sebelum pajak penghasilan menu rut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 31.954.151.234 41.045.743.182
Beda waktu: Imbalan pasca kerja 4.804.071.038 3.219.526.637 Penyusutan aset tetap (3.908.263.834) (3.395.269.191 ) Laba penjualan aset tetap (8.671.875)
Jumlah beda waktu 895.807.204 (184.414.429)
Beda tetap: Pemasaran 2.846.477.548 4.873.924.848 Biaya keuangan 2.602.381.961 228.472.221 Kesejahteraan karyawan 2.412.079.204 2.148.383.371 Penyusutan aset tetap 781.747.117 (1.694.750.345) Sumbangan 251.306.268 191.517.830 Penyusutan dan asuransi properti investasi 219.732.878 219.479.764 Pajak dan perijinan 189.715.895 166.545.774 Pemeliharaan kendaraan 151.930.574 184.719.828
. Bunga dan denda pajak 99.529 4.244.774 Pendapatan keuangan (2.379.402.101 ) (5.209.132.307) Penghasilan sewa (861.384.193) (762.304.196) Pajak atas revaluasi aset tetap 2.235.299.388
Jumlah beda tetap 6.214.684.680 2.586.400.950
Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan 39.064.643.118 43.447.729.703
Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan (dibulatkan) 39.064.643.000 43.447.729.000
Beban pajak penghasilan kini 9.766.160.750 10.861.932.250
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal22 3.449.451.559 2.964.556.338 Pasal23 3.277.507 36.975
. Pasal25 4.671.898.560 7.501.697.552
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 8.124.627.626 10.466.290.865
Utang pajak penghasilan badan 1.641.533.124 395.641.385
35
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (Ianjutan)
c. Pajak Penghasilan(lanjutan)
Pajak kini (Ianjutan)
Taksiran penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 akan digunakan sebagai dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan ("SPT") Pajak Penghasilan Badan Perusahaan. .
Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 telah sesuai dengan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan yang dilaporkan oleh Perusahaan padatanggal21 April 2017.
Pada berbagai tanggal di tahun 2017 dan 2016, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas denda Pajak Pertambahan Nilai masing-masing sejumlah Rp 99.529 dan Rp 4.244.774. STP tersebut telah dibayar oleh Perusahaan dan dicatat sebagai bag ian dari "Beban Operasi Lain" pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (Catatan 26).
Pada tanggal 17 April 2017, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar ("SKPLB") atas pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2015 serta menyesuaikan jumlah lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2015 sebesar Rp 3.496.894.628 (Catatan 16a) menjadi sebesar Rp 2.550.789.128. Selanjutnya, Perusahaan telah menerima pengembalian lebih bayar pajak tersebut pada tanggal19 Mei 2017. Sehubungan dengan SKPLB tersebut, Perusahaan membukukan selisih restitusi pajak sebesar Rp 946.105.500 sebagai bag ian dari beban pajak penghasilan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Perusahaan tidak menerima surat ketetapan pajak selama tahun yang berakhir pada tang gal 31 Desember 2016.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak sebesar 25% atas laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Beban pajak kini dengan tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas beda tetap Penyesuaian beban pajak kini tahun 2015
Jumlah beban pajak penghasilan
36
2017
31.954.151.234
7.988.537.780 1.553.671.170
946.105.500
10.488.314.450
2016
41.045.743.182
10.261.435.620 646.600.238
10.908.035.858
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (Ianjutan)
c. Pajak Penghasilan (Ianjutan)
Pajak tangguhan
Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Dikredi!kan (dibebankan) Dikredi!kan ke laporan ke penghasilan
1 Januari 2017 laba rugi kom~rehensif lain 31 Desember 2017
Imbalan pasca kerja 4.604.309.066 1.201.017.760 1.045.394.944 6.850.721.770 Penyusutan aset tetap 202.461.785 (977.065.960) (774.604.175 )
Jumlah ase! pajak tangguhan 4.806.770.851 223.951.800 1.045.394.944 6.076.117.595
Dikredi!kan (dibebankan) Dikredi!kan
ke laporan ke penghasilan 1 Januari 2016 laba rugi kom~rehensif lain 31 Desember 2016
Imbalan pasca kerja 3.506.906.686 804.881.659 292.520.721 4.604.309.066 Penyusu!an ase! te!ap 1.053.447.052 (850,985.267) 202.461.785
Jumlah aset pajak tangguhan 4.560.353.738 146.103.608) 292.520.721 4.806.770.851
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Manajemen berpendapat bahwa ase! pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
Administrasi
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan, dan membayar sendir; besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terhutangnya pajak.
17. UTANG PEROLEHAN ASET TETAP
Akun ini merupakan utang kepada Bobst Mex SA, Switzerland, sehubungan dengan pembaharuan 2 (dua) unit mesin Lemanic yang dibayar secara angsuran setengah tahunan dimulai sejak bulan Juli 2014 sampai dengan Juli 2016 dan dikenakan bunga per tahun se,besar 3,5%. Pada bulan Oktober 2016, Bobst Mex SA, Switzerland menyetujui perpanjangan masa pembayaran angsuran pokok yang jatuh tempo di bulan Juli 2016 sampai dengan bulan Juli 2017. Saldo utang perolehan aset tetap pada tanggal 31 Desember 2106 adalah sebesar Rp 4.872.476.760. Selanjutnya, utang perolehan aset tetap telah dilunasi seluruhnya pada tanggal31 Juli 2017.
37
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. L1ABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
Perusahaan membukukan liabilitas imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 ("UU 13/2003"). Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 473 karyawan dan 470 karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
Sejak 20 Oktober 2011, Perusahaan mengikuti Manulife Program Pesangon dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Hak penggantian polis asuransi adalah aset program Perusahaan karena hasil penerimaan polis (a) digunakan hanya untuk membayar atau mendanai imbalan kerja dalam program imbalan pasti; dan (b) tidak dapat digunakan untuk membayar utang Perusahaan (walaupun dalam keadaan bangkriJt), dan tidak dikembalikan kepada Perusahaan, kecuali dalam keadaan hasil polis mencerminkan surplus aset yang tidak digunakan untuk memenuhi seluruh kewajiban imbalan kerja; atau hasil polis dikembalikan ke Perusahaan untuk mengganti imbalan kerja yang telah dibayarkan oleh Perusahaan.
Program ini disediakan untuk semua karyawan tetap. Kontribusi untuk program ini adalah 100% berasal dari Perusahaan, Perusahaan berkewajiban menutupi kekurangan pembayaran pensiun bila program yang ada sekarang belum cukup untuk menutupi kewajiban sesuai UU 13/2003.
Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 22 Februari 2018 untuk tahun 2017 dan 24 Januari 2017 untuk tahun 2016.
a. Beban Imbalan Pasca Kerja
Biaya jasa kini Biaya bunga . Imbal hasil ekspektasian aset program
Jumlah
b. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
.. Nilai kini kewajiban . Nilai wajar aset program
Liabilitas - Neto
2017
3.317.02~.192 2.020.509.142 (473.461.296)
4.864.071.038
2017
32.342.780.396 (4.939.893.323 )
27.402.887.073
2016
2.003.012.604 2.059.431.691 (782.917.658)
3.279.526.637
2016
25.061.218.460 (6.643.982.200)
18.417.236.260
Peru bah an liabilitas imbalan pasca kerja selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pengukuran kembali program imbalan pasti luran Perusahaan
Saldo akhir tahun
38
2017
18.417.236.260 4.864.071.038 4.181.579.775
(60.000.000 )
27.402.887.073
2016
14.027.626.740 3.279.526.637 1.170.082.883
(60.000.000)
18.417.236.260
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Ianjutan)
Perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Pembayaran manfaat Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto:
Keuntungan aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan
Keuntungan aktuarial yang timbul dari penyesuaian
Saldo akhir tahun
2017
25.061.218.460 3.317.023.192 2.020.509.142
(2.075.076.406)
3.532.471.541
486.634.467
32.342.780.396
2016
24.979.969.229 2.003.012.604 2.059.431.691
(4.757.703.487)
1.309.924.859
(533.416.436)
25.061.218.460
Perubahan nilai wajar aset program selama tahun yang berakhir pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun luran Perusahaan Hasil yang diharapkan dari aset program Pembayaran manfaat Pengukuran kembali aset program
Saldo akhir tahun
2017
6.643.982.200 60.000.000
473.461.296 (2.075.076.406)
(162.473.767)
4.939.893.323
2016
.10.952.342.489 60.000.000
782.917.658 (4.757.703.487)
(393.574.460)
6.643.982.200
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, aset program terdiri dari dana syariah sebesar 25% dan dana pasar uang sebesar 75%.
Perusahaan merencanakan pembayaran iuran untuk tahun selanjutnya tidak berbeda secara material dibandingkan dengan pembayaran aktual tahun sebelumnya.
Seban imbalan pasca kerja dialokasikan sebagai berikut:
Seban pokok penjualan (Catatan 22) Seban umum dan administrasi (Catatan 24) Seban penjualan (Catatan 23)
Jumlah
2017
4.252.997.359 362.545.927 248.527.752
4.864.071.038
2016
2.776.102.437 320.064.668 183.359.532
3.279.526.637
Kerugian aktuarial kumulatif yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Kerugian aktuarial tahun berjalan
Saldo akhir tahun
39
2017
8.275.809.554 4.181.579.775
12.457.389.329
2016
7.105.726.671 1.170.082.883
8.275.809.554
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. LlABILlTAS IMBALAN PASCA KERJA (Ianjutan)
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah 16,47 tahun.
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Kurang dari satu tahun Antara satu dan dua tahun . Antara dua dan lima tahun Lebih dari lima tahun
Jumlah
2017
1.970.275.876 1.850.856.793 6.905.759.571
21.615.888.156
32.342.780.396
2016
1.633.467.426 1.579.321.019 5.668.739.822
16.179.690.193
25.061.218.460
Rincian dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program, defisit program dan penyesuaian pengalaman pada Iiabilitas program dan aset program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan empat tahun sebelumnya (dalam ribuan Rupiah) adalah sebagai berikut:
2017 2016 2015 2014 2013
Nilai kini kewajiban imbalan pasli 32.342.780 25.061.218 24.979.969 34.181.312 33.123.589 Nilai wajar asel program (4.939.893 ) (6.643.982) (10.952.342 ) (11.035.686) (7.132.915)
Defisil program 27.402.887 18.417.236 14.027.627 23.145.626 25.990.674
Penyesuaian pengalaman pada Iiabililas program (486.634) (533.416) (11.958.821 ) (5.193.963) (6.735.520)
Penyesuaian pengalaman pada asel program 162.474 393.574 9.997.734 6.846.437 8.578.910
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat imbal hasil ekspektasian Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun normal Tingkat mortalita Tingkat cacat
2017 2016
7,10% 8,40% 8,40% 9,10% 8,00% 8,00%
55 Tahun 55 Tahun TMI 2011 TMI 2011
1 % dari tingkat mortalita
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban dan biaya jasa kini pada tanggal 31 Desember2017 dan 2016:
Kenai.kan 1 %: Nilai kini kewajiban Biaya jasa kini
Penurunan 1 %: Nilai kini kewajiban Biaya jasa kini
40
2017
(2.652.605.691 ) (440.025.406)
3.083.552.749 535.909.626
2016
(1.875.060.306) (243.300.183)
2.149.788.650 294.661.232
19. MODAL SAHAM
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Edi Indonesia), susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
PT Proinvestindo UOB Kay Hian Pte. Ltd.,
Singapura Masyarakat
Jumlah
Pemegang Sa ham
PT Proinvestindo UOB Kay Hian Pte. Ltd.,
Singapura Masyarakat
Jumlah
Jumlah Saham
1.1,93.000.000
152.716.700 7.718.300
1.353.435.000
Jumlah Sahain
1.193.000.000
152.097.700 8.337.300
1.353.435.000
2017
Persentase Pemilikan
88,15
11,28 0,57
100,00
2016
Persentase Pemilikan
88,15
11,24 0,62
100,00
Jumlah
119.300.000.000
15.271.670.000 771.830.000
135.343.500.000
Jumlah
119.300.000.000
15.209.770.000 833.730.000
135.343.500.000
20. DIVIDEN KAS DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 6 Juni 2017 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Charles Hermawan, S.H. No. 32 pada tanggal yang sarna, pemegang sa ham Perusahaan telah menyetujui pencadangan saldo laba sebesar Rp 100.000.000 sebagai dana cadangan dan pembagian dividen kas untuk tahun buku 2016 sebesar Rp 4.060.305.000 atau Rp 3 per saham. Dividen ini telah dibayarkan secara penuh pad a tanggal6 Juli 2017.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 15 Juni 2016 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 63 pada tanggal yang sarna, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pencadangan saldo laba sebesar Rp 100.000.000 sebagai dana cadangan dan pembagian dividen kas untuk tahun buku 2015 sebesar Rp 4.060.305.000 atau Rp 3 per saham. Dividen ini telah dibayarkan secara penuh pada tanggal12 Juli 2016.
41
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PENJUALAN NETO
Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Proses Produksi Cetakan Laminasi dan pemotongan Pelapisan lilin, silikon dan bijih plastik Pelapisan logam
Jumlah
Berdasarkan Hasil Produksi Barang konsumsi Rokok Lain-lain
Jumlah
2017
372.195.536.739 108.216.547.060 103.245.028.804 62.430.772.807
646.087.885.410
361.901.892.226 254.641.687.500
29.544.305.684
646.087.885.410
2016
269.055.128.106 140.006.029.478
92.331.719.136 68.027.116.187
569.419.992.907
282.094.361.313 271.983.336.397
15.342.295.197
569.419.992.907
Penjualan neto sebesar 0,08% dan 0,18% pada tahun yang berakhir pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dilakukan kepada pihak berelasi (Catatan 29).
'Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Pelanggan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
PT Harum Alam Segar
Jumlah
Penjualan neto 2017 2016
70.163.730.826 95.651.873.964 68.131.734.505 51.422.986.855
138.295.465.331 147.074.860.819
42
Persentase dar; jumlah penjualan neto
2017 2016
11 17 ________ ~11~ 9
21 26 ----
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Pemakaian bahan baku Persediaan awal tahun Pembelian (Catatan 29) Persediaan akhir tahun
Jumlah pemakaian bahan baku
Upah buruh langsung
Beban pabrikasi Upah buruh tidak lang sung Listrik, air dan gas Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Perlengkapancetakan (Catatan 29) Kemasan Kesejahteraan karyawan Imbalan pasca kerja (Catatan 18) Beban cetakan (Catatan 29) Asuransi Perlengkapan kantor dan komunikasi Keamanan dan kebersihan Pengangkutan Lain-lain
Jumlah beban pabrikasi
Jumlah be ban produksi
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
Beban pokok produksi .
Persediaan barang jadi Awal tahun Akhirtahun
Beban Pokok Penjualan
2017
100.837.515.696 468.107.306.343
(117.248.279.407)
451.696.542.632
27.608.384.414
23.469.619.771 23.430.951.251 17.627.306.272 13.865.305.807 8.712.022.781 7.644.708.412 4.708.959.072 4.252.997.359 3.488.553.389 1.263.837.725
850.385.672 693.229.000 278.961.369 6n311.675
110.959.149.555
590.264.076.601
13.756.472.182 (23.283.654.472)
580.736.894.311
21.845.605.275 (25.978.189.202)
576.604.310.384
2016
72.914.066.356 416.993.484.852
(100.837.515.696)
389.070.035.512
24.128.577. 715
14.266.919.465 19.331.356.558 12.159.608.982 9.195.159.776
. 6.007.857.569 5.862.478.915 4.376.005.370 2.776.102.437
10.980.833.216 1.318.709.087
807.400.596 517.182.741 362.263.420 485.515.346
88.447.393.478
501.646.006.705
9.740.615.249 (13.756.472.182)
497.630.149.772
18.940.859.882 (21.845.605.275)
494.725.404.379
Pembelian sebesar 4,09% dan 3,14% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2017 dan 2016 dilakukan dari pihak berelasi (Catatan 29).
Beban pabrikasi sebesar 5,85% dan 5,24% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 29).
Untuk tahun yang berakhir pad a tanggal 31 Desember 2017, terdapat pembelian bahan baku dari satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif melebihi 10% dari jumlah pembelian yaitu pembelian dari PT Kertas Persada Jaya sebesar Rp 47.041.849.922.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, tidak terdapat pembelian bahan baku kepada pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah pembelian.
43
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. BEBAN PENJUALAN
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
Pengangkutan Pemasaran Gaji dan tunjangan Sewa mobil (Catatan 29) Kesejahteraan karyawan Perjalanan Imbalan pasca kerja (Catatan 18) Perlengkapan kantor dan komunikasi Lain-lain
Jumlah
2017
4.823.222.451 3.148.070.778 2.762.443.700 1.043.814.000
399.351.144 283.979.171 248.527.752 146.966.201 43.236.108
12.899.611.305
2016
3.322.744.369 5.081.396.790 1.938.674.405
870.129.000 144.767.915 200.572.195 183.359.532 133.824.140 45.589.434
11.921.057.780
Seban penjualan sebesar 8,09% dan 7,30% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 29).
24. BE BAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Gaji dan tunjangan Kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Pajak dan perijinan Jasa profesional Imbalan pasca kerja (Catatan 18) Penyusutan properti investasi (Catatan 11) Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor dan komunikasi Perjalanan Lain-lain
Jumlah
25. PENDAPATAN OPERAS I LAIN
Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut:
. Pendapatan afalan Penghasilan sewa (Catatan 11 dan 29) Laba penjualan aset tetap (Catatan 10) Pendapatan hadiah Lain-lain
Jumlah
Pendapatan hadiah
2017
20.282.596.880 2.036.919.821 1.146.765.285
735.708.006 498.242.656 362.545.927 216.309.544 193.697.872 167.382.931 98.598.890
168.445.140
25.907.212.952
2017
1.306.367.705 861.384.193
219.356.374
2.387.108.272
2016
19.737.162.920 1.828.983.033
774.942.404 686.069.480 589.665.909 320.064.668 216.309.544 268.230.530 151.473.011 166.935.245 175.860.079
24.915.696.823
2016
1.180.743.823 762.304.196 684.211.648 313.866.000 48.645.520
2.989.771.187
Pendapatan hadiah merupakan insentif yang diberikan oleh pemasok sehubungan dengan pencapaian kuantitas pembelian dalam jangka waktu tertentu.
44
26.
27.
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan . Untuk Tahun yang Berakhlr pada Tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BEBAN OPERASI LAIN
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut:
2017
Biaya administrasi bank 380.447.472 Rugi selisih kurs - neto 261.200.615 Klaim pelanggan 234.407.688 Bunga dan denda pajak (Catatan 16c) 99.529 Pajak atas revalua.si aset tetap (Catatan 10) Lain-lain 10.572.643
Jumlah 886.727.947
LABA PER SAHAM
Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:
2017
Laba Laba tahun berjalan 21.465.836.784
Jumlah Saham Jumlah saham yang beredar (penyebut) untuk
tujuan perhitungan laba per saham 1.353.435.000
Laba per Saham 16
2016
319.095.920 1.901.505.314
312.538.115 4.244.774
2.235.299.388 9.838.505
. 4.782.522.016
2016
30.137.707.324
1.353.435.000
22
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
28. INFORMASI SEGMEN
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang sejalan dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Direksi Perusahaan diidentifikasi sebagai pengambil keputusan operasional. Direksi Perusahaan melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja, mengalokasikan sumber daya dan membuat kebijakan strategis. Direksi Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan memiliki satu segmen operasi yaitu memproduksi berbagai macam kemasan halus (fine packaging) yang memiliki risiko dan imbalan yang tidak berbeda secara signifikan. Perusahaan menjual produknya terutama pada pelanggan di Pulau Jawa masing-masing sebesar 98,56% dan 97,92% dari jumlah penjualan neto untuk tahun yang berakhir pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Tidak tersedia informasi keuangan berdasarkan jenis produk atau wilayah karena Direksi Perusahaan menilai hasil operasi dengan mengalokasikan pendapatan secara menyeluruh dan seluruh aset dikelola secara tersentralisasi serta tidak dialokasikan.
45
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pad a Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SALDO DAN TRANSAKSI.DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak.
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi
a. PT Proinvestindo (PRO) adalah entitas induk akhir Perusahaan.
b. Perusahaan yang sebagian pemegang sa ham dan dewan komisaris serta direksinya sama dengan dewan komisaris dan direksi Perusahaan:
PT Dharma Anugerah Indah (DAI) - PT Wahana Matra Sejati (WMS) - PT Adi Indah Andalan (AlA) - PT Kutai Bara Abadi (KBA) - PT Kunyun Gravure Industries Indonesia (KGI)
PT Tuban Supply Base (TSB)
c. Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan manajemen kunci Perusahaan.
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi
Kompensasi kepada manajemen kunci Imbalan kerja jangka pendek 1m balan pasca kerja
Jumlah
Persentase dari be ban gaji dan tunjangan
Penjualan neto (Catatan 21) DAI
Persentase dari penjualan neto
Pembelian (Catatan 22) DAI
Persentase dari pembelian
Beban pabrikasi (Catatan 22) Perlengkapan cetakan
KGI Beban cetakan
DAI
Jumlah
Persentase dari beban pabrikasi
46
2017
10.928.083.280
10.928.083.280
14,74
512.871.081
0,08
19.144.481.491
4,09
3.095.567.395
3.397.596.324
6.493.163.719
5,85
2016
9.886.572.339 912.000.000
10.798.572.339
17,98
1.020.568.410
0,18
13.104.311.479
3,14
2.461.573.183
2.171.708.916
4.633.282.099
5,24
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pad a Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Ianjutan)
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi (Ianjutan)
2017
Beban (leniualan (Catatan 23) Sewa mobil
. AlA 1.043.814.000
Persentase dari beban penjualan 8,09
Penghasilan sewa (Catatan 25) WMS 77.922.000 TSB 62.370.000 KBA 47.952.000 PRO 46.656.000
Jumlah 234.900.000
Persentase dari penghasilan sewa 27,27
Piutang lain-lain (Catatan 8) PRO 12.830.400 TSB 5.717.250. KBA
Jumlah 18.547.650
Persentase dari piutang lain-lain 1,71
Utang usaha (Catatan 13) DAI 5.277.557.216 KGI 654.928.458
Jumlah 5.932.485.674
Persentase dari utang usaha 5,80
2016
870.129.000
7,30
16.233.750 25.987.500 47.952.000 46.656.000
136.829.250
17,95
5.717.250 4.395.600
10.112.850
0,80
3.972.233.057 884.330.939
4.856.563.996
6,01
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan menyewakan bangunan di Jalan Majapahit, Jakarta kepada pihak-pihak berelasi selama jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama.
47
30. IKATAN
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Fasilitas Kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CM2.JSD/SPPKl4354fT.4/2017 tanggal 20 Juli 2017, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui pemberian fasilitas kredit kepada Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000
yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan dan dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun. b. Fasilitas Non Cash Loan dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.000.000 meliputifasilitas letter
of credit (LC) impor, standby LC dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan sub limit Trust Receipt sebesar US$ 4.000.000 yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan mesin produksi.
c. Fasilitas Treasury Line dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan transaksi valuta asing dan sebagai alat hedging.
Fasilitas kredit tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 23 Juli 2018 dan dijamin dengan piutang usaha (Catatan'5), persediaan (Catatan 6), tanah pabrik dan bangunan kantor (Catatan 10 dan 11).
Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. R05.RWH/CMB.JSD/SPPKl3854fT.4/2016 tanggal 21 Juli 2016, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui pemberian fasilitas kredit kepada Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000
yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan dan dikenakan bunga sebesar 11,75% pertahun. b. Fasilitas Non Cash Loan dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.000.000 meliputi fasilitas letter
of credit (LC) impor, standby LC dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan sub limit Trust Receipt sebesar US$ 4.000.000 yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan mesin produksi.
c. Fasilitas Treasury Line dengan jumlah maksimum US$ 1.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan transaksi valuta asing dan sebagai alat hedging.
Fasilitas kredit tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 23 Juli 2017 dan dijamin dengan piutang usaha (Catatan 5), persediaan (Catatan 6), tanah pabrik dan bangunan kantor (Catatan 10 dan 11).
Pada tanggal31 Desember 2017 dan 2016, fasilitas kredit modal kerja revolving yang digunakan oleh Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 20.000.000.000.
Pad a tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah fasilitas non cash loan yang belum digunakan Perusahaan masing-masing adalah sebesar US$ 4.687.391 dan US$ 4.842.999.
48
31.
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pad a tanggal31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
2017 2016
Ekulvalen Ekulvalen Mala Uang Jumlah Rupiah Jumlah Rupiah
Aset Kas dan setara kas US$ 541.025,38 7.329.811.848 493.945,68 6.636.654.157 Piutang usaha US$ 22.273,60 301.762.733 59.234,50 795.874.742 Aset lancar lainnya US$ 86.665,54 1.174.144.736 112.359,54 1.509.662.779
JumlahAset 8.805.719.317 8.942.191.678
Liabilitas Utang usaha US$ 653.897,94 (8.859.009.291) 250.214,63 (3.361.883.769)
SIN$ 39.560,00 (400.882.447) CHF 12.750,66 (176.496.548) EUR 2.738,13 (44.285.474)
Utang lain-lain US$ 11.735,00 (158.985.780) Utang perolehan aset tetap CHF 369.750,00 (4.872.476.760)
Jumlah Liabilitas (9.639.659.540) (8.234.360.529)
Aset (Liabililas) - Noto (833.940.223) 707.831,149
Pada tanggal16 Maret 2018, kurs tengah masing-masing adalah sebesar Rp 13.765,00 untuk setiap 1 US$, Rp 16.941,28 untuk setiap 1 EUR, Rp 10.465,70 untuk setiap 1 SIN$, dan Rp 14.475,02 untuk setiap 1 CHF, yang dihitung berdasarkan kurs rata-rata jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jika aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2017 dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 16 Maret 2018 tersebut, maka proforma laba selisih kurs dan jumlah laba komprehensif tahun berjalan akan menurun sebesar Rp 26.712.156.
32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dieatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tereatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank, utang usaha, utang lainlain, beban akrual dan utang perolehan aset tetap mendekati nilai tercatat karena akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan.
Semua instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dieatat pada biaya perolehan diamortisasi.
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tereatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pad a tanggal31 Desember 2017 dan 2016:
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang:
Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain .
Jumlah
49
2017
37.579.943.948 137.601.719.759
1.085.575.050
176.267.238.757
2016
73.781.192.748 98.875.236.460
1.262.352.850
173.918.782.058
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. NILAI. WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Ianjutan)
Tabel berikut menyajikan nilai wajar. yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pad a tanggal31 Desember 2017 dan 2016: (Ianjutan)
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya amortisasi: Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Utang perolehan aset tetap
Jumlah
2017
20.000.000.000 102.275.039.961
326.881.169 2.308.091.174
124.910.012.304
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Manajemen Risiko
2016
20.000.000.000 80.825.847.137
344.281.642 2.949.728.194 4.872.476.760
108.992.333.733
Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, be ban akrual dan utang perolehan aset tetap. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk membiayai kegiatan operasional Perusahaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi, pengembangan bisnis serta untuk mengelola risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan yaitu risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
a. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumenkeuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.
Perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank dalam bentuk rekening lancar dan deposito berjangka. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4.
50
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Ianjutan)
Manajemen Risiko (Ianjutan)
a. Risiko kredit (Ianjutan)
b.
Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Tabel berikut menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit yang disajikan sejumlah nilai buku aset keuangan ..
Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
Jumlah
2017
37.468.521.032 137.601.719.759
1.085.575.050
176.155.815.841
2016
73.540.254.376 98.875.236.460
1.262.352.850
173.677.843.686
Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016:
Jumlah
Kas dan setara,kas 37.579.943.948 Piutang usaha 137.601.719.759 Piutang lain-lain 1,085.575.050
Jumlah 176.267.238.757
Jumlah
Kas dan setara kas 73.781.192.748 Piutang usaha 98.875.236.460 Piutang Jain-lain 1.262.352.850
Jumlah 173.918.782.058
Risiko nilai tukar mata uang asing
Lancar dan Tidak
Mengalaml Penurunan
Nilal
37.579.943.948 65.488.802.201
1.085.575.050
104.154.321.199
Lancardan Tidak
Mengalaml Penurunan
Nllal
73.781.192.748 49.651.953.089
1.262.352.850
124.695.498.687
2017
Telah Jatuh Tempo Namun Tldak Mengalami Penurunan Nllal
1 - 30 hari 31 - 60 hari > 60 hari
51.195.194.311 12.492.548.425 8.424.874.822
51.195.194.311 12.492.848.425 8.424.874.822
2016
Telah Jatuh Tempo Namun Tldak Mengalami Penurunan Nila!
1 - 30 hari 31 - 60 harl > 60 hari
36.032.563.177 6.212.443.702 6.978.276.492
36.032.563.177 6.212.443.702 6.978.276.492
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berhubungan dengan aktivitas Perusahaan ketika pendapatan dan beban terjadi dalam mata uang yang berbeda dari mata uang fungsional Perusahaan.
51
PT TUNAS ALFIN Tbk . CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pad a Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Ianjutan)
Manajemen Risiko·(lanjutan) .
b. Risiko nilai tukar mata uang asing (Ianjutan)
Perusahaan terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian bahan baku, perolehan aset tetap dan penjualan kepada pihak ketiga. Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Di samping itu, Perusahaan juga mengelola risiko nilai tukar mata uang a~ing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nHai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing.
Jumlah aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam· mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 disajikan pada Catatan 31.
Berikut ini adalah analisis sensitivitas efek 5% perubahan kurs mata uang asing terhadap laba tahun berjalan dengan semua variabellain dianggap tetap:
Kenaikan 5% Penurunan 5%
c. Risiko likuiditas
2017·
(41.697.011) 41.697.011
2016
35.391.558 (35.391.558)
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat membiayai pengeluaran modalnya dan membayar kewajiban yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan ketersediaan pendanaan.
Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Tabel di bawah ini merupakan profil masa jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal31 Desember2017:
S 1 bulan > 1-3 bulan > 3·6 bulan > 6 ·12 bulan > 12 bulan Jumlah
Utang bank 20.000.000.000 20.000.000.000 Utang usaha 62.657.116.660 39.617.923.301 102.275.039.961 Utang laln·laln 326.881.169 326.881.169 Beban akrual 2.308.091.174 2.308.091.174
Jumlah 85.292.089.003 39.617.923.301 124.910.012.304
52
PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal31 Desember 2017 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Ianjutan)
Manajemen Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha, memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur. pengembalian modal yang optimal bagi pemegang saham,. dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas' operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan sa ham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.
Untuk tujuan pengelolaan modal, manajemen menganggap jumlah ekuitas sebagai modal.· Jumlah modal pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 766.164.831.783 yang dianggap optimal oleh manajemen setelah memperhatikan pengeluaran modal yang diproyeksikan dan proyeksi peluang investasi strategis. .
34. TRANSAKSI NONKAS
Rincian aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
2017 2016
Reklasifikasi uang muka perolehan aset tetap ke aset tetap
Penambahan aset tetap dari surplus revaluasi 1.169.723.520
376.919.711.476
35. STANDAR AKUNTANSI BARU
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan standar akuntansi keuangan baru dan revisi, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2017 dengan rincian sebagai berikut:
Amandemen PSAK 2 (2016), "Laporan Arus Kas" tentang Prakarsa Pengungkapan; Amandemen PSAK 46 (2016), "Pajak Penghasilan" tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi; PSAK 69, "Agrikultur"; Amandemen PSAK 16 (2016), "Aset Tetap" tentang Agrikultur: Tanaman Produktif. Amandemen PSAK 62 (2017), "Kontrak Asuransi". PSAK 71, "Instrumen Keuangan". PSAK 72, "Pehdapatan dari Kontrak dengan Pelanggan". PSAK 73, "Sewa".
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan standar akuntansi keuangan yang baru dan revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
53
PT TUNAS ALFIN Tbk
Financial Statements With Independent Auditors' Report
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Indonesian Currency)
Directors' Statement Letter
Independent Auditors' Report
PT TUNAS ALFIN Tbk FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS' REPORT AS OF DECEMBER 31, 2017 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED
Table Of Contents
Statement of Financial Position.... ...... ... ............................................... ........ ...... ... .... .......... ......... 1 - 2
Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income... ......... ..................................... 3
Statement of Changes in Equity............................................................................... ...... ... ........ 4
Statement of Cash Flows. ...... ...... ...... ... ... ....... ... ...... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... .... ... .... ... ... ........ ...... 5
Notes to the Financial Statements. ..... ... ... ......... ........... ...... .... ... ......... ... .... ... ... ... .... ........... ... ..... ... 6 - 52
**************************
ISO 22000 : 2005
CONVERTER OF ALUMINIUM FOIL, PAPER & PAPER BOARD I VACUUM METALLIZING I
p.t. tunas alfin Tbk. ROTOGRAVURE PRINTING I FLEXIBLE PACKAGING CERTIFICATE NO. 19~22
Liaison office : MENARA IMPERIUM LANTAI28, Metropolitan Kuningan Superblok, JI. H.R. Rasuna Said Kav. No.1, Jakarta 12980 • Indonesia Phone: 6221·8317322 (6 Lines) Facsimile: 6221·8317683 E·mail: [email protected], Website: www.tunasalfin.com
Factory : JI. K.H. Agus Salim No.9, Poris Plawad Cipondoh· Tangerang 15119 • Indonesia Phone: 6221·5526268, 55792980, Facsimile: 6221·55791115
DIRECTORS' STATEMENT LETTER REGARDING THE RESPONSmILITY FOR
THE FINANCIAL STATEMENTS OF PT TUNAS ALFIN Tbk AS OF DECEMBER 31, 2017
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
We, the undersigned:
I. Name JOHN TIKA Office address Menara Imperium Lt. 28, JI. H.R. Rasuna Said Kav. I, Jakarta Domicile as stated in ID Card JI. K.S. Tubun n No. 18, Jakarta Phone Number 8317322 Position President Director
2. Name BERNARDUS BUDlMAN Office address Menara Imperium Lt. 28, JI. H.R. Rasuna Said Kav. I, Jakarta Domicile as stated in ID Card JI. Agung Tengah 10/ 4B Blok I - 10, Sunter Agung, Jakarta Phone Number 8317322 Position Director
State that:
I. We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements of PT Tunas AlflO Tbk;
2. The financial statements of PT Tunas Alfin Tbk have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards;
3. a. All information contained in the financial statements of PT Tunas Alfin Tbk is complete and correct;
b. The financial statements of PT Tunas Alfin Tbk do not contain misleading material information or facts and do not omit material information or facts;
4. We are responsible for the internal control system of PT Tunas Alfin Tbk.
This statement letter has been made truthfully.
Jakarta, March 16, 2018 For and on behalf of the Directors
JOHNTlKA President Director
BERNARDUS BUDIMAN Director
Morison KSi Independent member
The original report included herein is in the Indonesian language.
Independent Auditors' Report
Report No. 0193/T&T-GNJT-1/2018
1)AHJADI & TAMARA Registered Public Accountants License No. 486/KM.1I20 11 Gedung Jaya 4th Floor JI. M.H. Thamrin No. 12, Jakarta 10340, Indonesia Phone : (62-21)3 1908550 Fax: (62-21)3 1908502
The Shareholders, Boards of Commissioners and Directors PT Tunas Alfin Tbk
We have audited the accompanying financial statements of PT Tunas Alfin Tbk, which comprise the statement of financial position as of December 31 , 2017, and the statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting pOlicies and other explanatory information.
Management's responsibility for the financial statements
Management is responsible for the preparation and fair presentation of such financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Auditors' responsibility
Our responsibility is to express an opinion on such financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with the ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such financial statements are free from material misstatement.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors' judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessment, the auditors consider internal control relevant to the entity's preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
An Independent Member Firm of Morison KSi
Morison KSi 1)AHJADI & TAMARA Independent member
Opinion
In our opinion, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of PT Tunas Alfin Tbk as of December 31,2017, and its financial performance ard cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
T JAHJADI & TAMARA
Tjahjadi ic Accountant Registration No. AP .0168
An Independent Member Firm of Morison KSi
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Notes 2017
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents 2d,2r,4,32 37,579,943,948
Trade receivables - third parties 2r,5,32 137,601,719,759
Inventories 2f,6 168,469,096,531
Prepaid expenses 2g 1,989,846,074
Prepaid taxes 16a 2,539,903,166
Other current assets 7 3,075,127,129
TOTAL CURRENT ASSETS 351,255,636,607
NON-CURRENT ASSETS
Other receivables 2r,8,29,32 1,085,575,050
Advances for acquisition of fixed assets 9 4,080,800,000
Deferred tax assets 20,16c 6,076,117,595
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 151,406,074,076 as of December 31, 2017 and Rp 136,394,002,984 as of December 31, 2016 2h,2i,10 557,421,928,580
Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 3,734,495,669 as of December 31, 2017 and Rp 3,518,186,125 as of December 31, 2016 2i,2k,11 1,009,444,538
Intangible asset - net 2i,21,12 37,086,147
Other non-current asset 274,400,000
TOTAL NON-CURRENT ASSETS 569,985,351,910
TOTAL ASSETS 921,240,988,517
2016
73,781,192,748
98,875,236,460
140,601,539,006
1,677,217,315
7,999,483,883
2,559,493,031
325,494,162,443
1,262,352,850
2,280,877,500
4,806,770,851
546,284,875,130
1,225,754,082
43,829,103
274,400,000
556,178,859,516
881,673,021,959
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Notes 2017
LIABILITIES AND EQUITY
CURRENT LIABILITIES
Bank loan 2r,30,32 20,000,000,000
Trade payables 2r,13,32 Related parties 2e,29 5,932,485,674 Third parties 96,342,554,287
other payables - third parties 2r,14,32 326,881,169
Accrued expenses 2r,15,32 2,308,091,174
Taxes payable 20,16b 2,763,257,357
Payable for acquisition of fixed assets 2r,17,32
TOTAL CURRENT LIABILITIES 127,673,269,661
NON-CURRENT LIABILITY
Post-employment benefits liability 2m,18 27,402,887,073
TOTAL LIABILITIES 155,076,156,734
EQUITY
Share capital - Rp 100 par value per share Authorized - 2,500,000,000 shares Issued and fully paid - 1,353,435,000 shares 19 135,343,500,000
Revaluation surplus of fixed assets - net 2h,10 376,493,621,476
Retained earnings Appropriated 20 2,500,000,000 Unappropriated 251,827,710,307
TOTAL EQUITY 766,164,831,783
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 921,240,988,517
2016
20,000,000,000
4,856,563,996 75,969,283,141
344,281,642
2,949,728,194
2,367,967,136
4,872,476,760
111,360,300,869
18,417,236,260
129,777,537,129
135,343,500,000
376,493,621,476
2,400,000,000 237,658,363,354
751,895,484,830
881,673,021,959
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language,
PT TUNAS ALFIN Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME For The Year Ended December 31, 2017
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Notes 2017
NET SALES 2n,21,29 646,087,885,410
COST OF GOODS SOLD 2n,22,29 (576,604,310,384 )
GROSS PROFIT 69,483,575,026
Selling expenses 2n,23,29 (12,899,611,305) General and administrative expenses 2n,24 (25,907,212,952) Other operating income 2j,2n,25,29 2,387,108,272 Other operating expenses 2c,2n,26 (886,727,947)
INCOME FROM OPERATIONS 32,177,131,094
Finance income 2n,4 2,379,402,101 Finance cost 2n (2,602,381,961 )
INCOME BEFORE INCOME TAX 31,954,151,234
INCOME TAX 20,16c (10,488,314,450)
INCOME FOR THE YEAR 21,465,836,784
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will not be reclassified
10 profit or loss: Remeasuremenl of defined
benefits program 2m,18 (4,181,579,775) Revaluation surplus of fixed assets 2h,10 Income tax relating 10 items that will not
be reclassified to profit or loss 20,10,16c 1,045,394,944
Other comprehensive income -net of tax (3,136,184,831)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR 18,329,651,953
EARNINGS PER SHARE 2p,27 16
2016
569,419,992,907
(494,725,404,379)
74,694,588,528
(11,921,057,780) (24,915,696,823)
2,989,771,187 (4,782,522,016)
36,065,083,096
5,209,132,307 (228,472,221)
41,045,743,182
(10,908,035,858)
30,137,707,324
(1,170,082,883) 376,919,711,476
(133,569,279)
375,616,059,314
405,753,766,638
22
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Notes
Balance, January 1,2016
Cash dividends 20
Appropriation for reserve fund 20
Total comprehensive income for 2016
Balance, December 31, 2016
Cash dividends 20
Appropriation for reserve fund 20
Total comprehensive income for 2017
Balance, December 31,2017
PT TUNAS ALFIN Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For The Year Ended December 31,2017
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Share Capital
Issued and Revaluation Surplus of Retained Earnings
Fully Paid Fixed Assets· Net Appropriated Unappropriated
135,343,500,000 2,300,000,000 212,558,523,192
(4,060,305,000)
100,000,000 (100,000,000 )
376,493,621,476 29,260,145,162
135,343,500,000 376,493,621,476 2,400,000,000 237,658,363,354
(4,060,305,000)
100,000,000 (100,000,000)
18,329,651,953
135,343,500,000 376,493,621,476 2,500,000,000 251,827,710,307
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
4
Total Equity
350,202,023,192
(4,060,305,000 )
405,753,766,638
751,895,484,830
(4,060,305,000)
18,329,651,953
766,164,831,783
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS
For The Year Ended December 31,2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Notes 2017
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers 607,108,279,630 Payments to suppliers (447,433,382,305) Payments for salaries, allowances and
post-employment benefits (74,399,139,889) Payments for operational expenses (79,738,926,822)
Cash generated from operations 5,536,830,614 Receipts from finance income 2,505,689,746 Receipt from corporate income tax claim 16c 2,550,789,128 Receipts from other operating activities 1,987,553,828 Payments of corporate income tax (9,365,983,573) Payments of finance cost (2,410,686,235) Payment of tax on revaluation of fixed assets 10
Net Cash Provided by Operating Activities 804,193,508
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease in other receivables 335,962,600 Acquisitions of fixed assets 10, 34 (18,561,964,442) Advances for acquisition of fixed assets (9,387,082,600) Increase in other receivables (150,750,000) Proceeds from sale of fixed assets 10
Net Cash Used in Investing Activities (27,763,834,442)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of payable for acquisition of fixed assets (5,236,624,782) Payments of cash dividends 20 (4,060,305,000) Receipts of bank loan 30
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities (9,296,929,782)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS (36,256,570,716)
EFFECT OF EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS 55,321,916
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR 73,781,192,748
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR 4 37,579,943,948
2016
551,692,735,186 (391,582,643,754)
(60,185,571,381) (78,051,960,506)
21,872,559,545 5,036,298,520
1,962,267,490 (9,809,110,259)
(228,472,221) (359,122,469)
18,474,420,606
439,998,000 (59,989,666,978)
(1,825,127,500) (176,350,000) 987,727,273
(60,563,419,205)
(5,332,104,928) (4,060,305,000) 20,000,000,000
10,607,590,072
(31,481,408,527)
(177,326,499)
105,439,927,774
73,781,192,748
The accompanying notes to the financial statements lonm an integral part 01 these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language,
1. GENERAL
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
a. Establishment ofthe Company
PT Tunas Alfin Tbk ("the Company") was established based on Notarial Deed No. 5 of Edison Sianipar, S.H. dated May 6, 1977. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/412/13 dated October 18, 1977 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 30, 1979. The Company's articles of association has been amended several times, the latest of which was covered by Notarial Deed No. 174 of Sakti Lo, S.H., M.Kn. dated June 30, 2015, regarding the change of the articles of association to conform with regulations of the Financial Services Authority. The amendment has been accepted and recorded by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Articles of Association Amendment Notification Acceptance Letter No. AHU-AH.01.03-0950312 dated July 10, 2015.
In accordance with Article 3 of the Company's articles of association, the scope of its activities is to engage in trading, agent, transportation, development and packaging and printing industries. The Company started its commercial operations in 1977.
The Company's head office and factory are located at Jalan K.H. Agus Salim No.9, Batu Ceper, Tangerang. Its liaison office is located at Menara Imperium 28th Floor, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 1, Jakarta.
PT Proinvestindo is the ultimate parent company of the Company.
b. Company's Listing as a Public Company
The Company's Registration Statement as a Public Company without public offering on the Surabaya Stock Exchange (SSE) has been approved by the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) through its Letter No. S-151/PM/2001 dated January 30, 2001.
On February 12, 2001, the SSE approved the listing of the Company's 90,229,000 shares based on its Letter No. JKT-003/MKT/LIST/BESIII/2001 dated February 6,2001. On June 15, 2001, the SSE approved the listing of additional 1,263,206,000 shares of the Company in connection with the declaration of stock dividend based on SSE's Letter No. JKT-009/MKT/LIST/BESNI/2001 dated May 31, 2001.
On November 30, 2007, the SSE is effectively merged with Jakarta Stock Exchange (JSE). Subsequently, JSE changed its name to Indonesia Stock Exchange (IDX) and started to conduct stock exchange functions on December 1, 2007.
In 2007, the activity of Company's shares was suspended because the Company failed to comply with the JSE's requirement particularly the number of shares owned by noncontrolling shareholders.
To increase the number of shares owned by noncontrolling shareholders, PT Proinvestindo as the Company's majority shareholder submitted a Registration Statement in the framework of Public Offering by the Company's Shareholder to the Financial Services Authority ("OJK") through its Letter No. 001/PRO/XI/2013 dated November 11, 2013 and No. 001/PRO/XII/2013 dated December 9, 2013. Subsequently, the Registration Statement obtained the Effective Declaration from OJK based on its Letter No. S-485/D.04/2013 dated December 31, 2013 and the implementation of Public Offering by the Company's Shareholder was carried out from January 3, 2014 until January 9,2014.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
b. Company's Listing as a Public Company (continued)
Upon fulfillment of the lOX's requirements particularly regarding the number of shares owned by noncontrolling shareholders, based on lOX's Letter No. S-00138/BEI.PPR/01-2014 dated January 13, 2014, the Company obtained an approval to relist its shares of stocks with lOX effective from January 17, 2014.
c. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees
Based on the Resolution of Extraordinary General Meeting of the Company's Shareholders dated June 23, 2015, as covered by Notarial Deed No. 174 of Sakti Lo, S.H., M.Kn. dated June 30, 2015, and has been reported to the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia under Company Data Amendment Notification Acceptance Letter No. AHU-AH.01.03-0950313 dated July 10, 2015, the composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of December 31,2017 and 2016 are as follows:
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Board of Directors President Director Director Director Director Non Affiliated Director
: Fredy Mantelagheng Liando : Pieter Tika : Gunawan
: John Tika : Bernardus Budiman : Samuel Sotyan Tika : Gil Directo Talay : Muljono Sunaryo
The composition of the Company's audit committee as of December 31,2017 and 2016 is as follows:
Chairman Member Member
: Gunawan : Stevan Djaya Saputra : Rika Prasojo
The Corporate Secretary as of December 31,2017 and 2016 is Ellen Golose.
The Company's Boards of Commissioners and Directors represent the Company's key management personnel.
As of December 31, 2017 and 2016, the Company has 835 and 820 employees (unaudited), respectively.
d. Management Responsibility and Approval ofthe Financial Statements
The Company's management is responsible for the preparation and the fair presentation of the financial statements which were completed and authorized for issuance on March 16,2018.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
The significant accounting policies applied by the Company in the preparation of the financial statements for the years ended December 31,2017 and 2016 are as follows:
a. Statement of Compliance and Basis of Preparation of the Financial Statements
Statement of Compliance
The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards ("SAK"), which comprise of the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Bapepam and LK Regulations, which function has been transferred to the Financial Services Authority ("OJK") starting on January 1, 2013, No. VIII.G.7 regarding "Financial Statements Presentation and Disclosure of Issuer or Public Companies" as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam and LK No. KEP-347/BLl2012 dated June 25,2012.
Basis of Preparation of the Financial Statements
The financial statements are prepared and presented in accordance with PSAK 1 (Revised 2013), "Presentation of Financial Statements".
The financial statements have been prepared under the historical cost except for certain accounts which have been valued on another measurement basis as explained in the accounting policy for such account. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting. except for the statement of cash flows.
The statement of cash flows presents receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities is prepared using the direct method.
The preparation of financial statements in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of judgments, estimates and assumptions that affects:
the application of accounting policies; the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements; the reported amounts of income and expenses during the reporting period.
Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected by such revisions.
The significant accounting estimates and judgments applied in the preparation of the Company's financial statements are disclosed in Note 3.
The financial statements are presented in Rupiah which is the Company's functional and reporting currency.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards
The following revised accounting standards and interpretations of the financial accounting standards, which are relevant to the Company, had been issued and are effective from January 1, 2017, but did not result in significant impact to the Company's financial statements:
Amendments to PSAK 1 (2015), "Presentation of Financial Statements" regarding Disclosure Initiatives; PSAK 3 (2016 Improvement). "Interim Financial Reporting"; PSAK 24 (2016 Improvement). "Employee Benefits"; PSAK 58 (2016 Improvement). "Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation"; PSAK 60 (2016 Improvement), "Financial Instruments - Disclosure"; ISAK 31, "Interpretation of the Scope of PSAK 13: Investment Property"; ISAK 32, "Definition and Hierarchy of Financial Accounting Standard".
c. Foreign Currency Transactions and Balances
Transactions involving foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time the transactions are made. At the date of each statement of financial position, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates at the last bank transaction date as published by Bank Indonesia. Exchange rate gains or losses arising from the foreign currency transactions and from the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities are recognized in the current year operations.
As of December 31,2017 and 2016, the exchange rates used were as follows:
1 Euro (EUR) 1 Swiss Franc (CHF) 1 United States Dollar (US$) 1 Singapore Dollar (SIN$)
d. Cash and Cash Equivalents
2017
16,173.62 13,842.15 13,548.00 10,133.53
2016
13,177.76 13,436.00 9,298.92
Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement and are not pledged as collateral of loan and without restrictions in the usage.
e. Transactions with Related Parties
The Company has transactions with related parties as defined in PSAK 7 (Revised 2010), "Related Party Disclosure".
The transactions with related parties are made based on terms agreed upon by the parties.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Inventories
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
The Company provides allowance for obsolescence and/or decline in values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.
g. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.
h. Fixed Assets
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises of its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any.
On December 31, 2016, the Company changed its accounting policies of landrights and building from cost model to revaluation model. For fixed assets other than landrights and building, it applies cost model.
Landrights and building are shown at fair value, less subsequent depreciation for building. Valuation of landrights and building are performed by external independent valuer with certain qualification. Valuations are performed with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount. Any accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset, and the net amount is restated to the revalued amount of the asset.
Increase in the carrying amount arising from revaluation are recorded in other comprehensive income and accumulated in equity as "Revaluation Surplus of Fixed Assets". However, the increase is recognized in profit or loss up to the amount of impairment of the similar assets due to revaluation that was done before in profit or loss. The decrease in the carrying amount arising from the revaluation is recognized in profit or loss. If the asset does have balance on revaluation surplus of fixed assets arising from revaluation that has ever done before, the difference on impairment value is charged to revaluation surplus of fixed assets and the rest of the amount is charged to current year's expenses.
The revaluation surplus of fixed assets which is presented in equity is directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized.
All maintenance and repair cost which do not fulfill the capitalization criteria, are recognized in profit or loss upon occurrence. At each financial year end, the assets' residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively as appropriate.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Fixed Assets (continued)
Depreciation of fixed assets. except for landrights, starts when it is available for its intended use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Building Machinery and equipment Office equipment Vehicle
Useful Life (Years)
20 8 -16 4-8
8
All costs incurred in connection with the acquisition of landrights are recognized as the acquisition cost of landrights. The legal cost incurred when the land was first acquired is recognized as part of the acquisition cost of landrights. Extension or renewal of the maintenance cost of legal rights over land is recognized as an intangible asset and amortized over the life of legal rights or economic life of the land. whichever is shorter.
Landrights is not depreciated unless there is contrary evidence indicating that the extension or renewal of landrights is likely or definitely not obtainable.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount, which is determined as the higher of the net selling price or value in use.
When fixed assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are derecognized from the accounts. Any resulting gain or loss is recognized in profit or loss.
Construction in progress is presented as part of fixed assets and is stated at cost, including capitalized costs directly associated with the construction and acquisition of fixed assets. The accumulated cost is reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction of fixed assets is completed and ready for its intended use. Construction in progress are not depreciated as these are not yet available for use.
i. Impairment of Non-financial Assets
At the end of reporting year, the Company assesses whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset's recoverable amount.
An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or cash-generating unit's (CGU) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Impairment of Non-financial Assets (continued)
An assessment is made at the end of reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal is recognized in profit or loss, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets as of December 31, 2017 and 2016.
j. Leases
The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset.
Operating Lease - Company as a Lessee
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.
Operating Lease - Company as a Lessor
Leases where the Company does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
k. Investment Properties
Investment properties represent building which are held by the Company to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. The Company has chosen the cost model to account for its investment properties.
Depreciation of building categorized as investment properties is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of 20 (twenty) years.
Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when they are permanently withdrawn from use and no future benefits are expected from their disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an property are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in the period the retirement or disposal occurred.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Investment Properties (continued)
Transfers are made to investment property when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation, commencement of development with a view to sell, the end of owner occupation, or commencement of an operating lease to another party.
For a transfer from investment property to fixed assets used in operations, the Company uses the cost method at the date of change in use. If the property used by the Company becomes an investment property, it accounts for such property in accordance with the policy stated under fixed assets up to the date of change in use.
I. Intangible Asset
Intangible asset is measured on initial recognition at cost. Following initial recognition, the intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of the intangible asset is assessed to be either finite or indefinite. An intangible asset with finite life is amortized over the asset's useful economic life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year end.
The legal costs incurred to extend or renew the land rights are recorded as "Intangible Asset" and amortized over the shorter of the rights' legal life or land's economic life.
An intangible asset shall be derecognized: i. on disposal; or ii. when no future economic benefits are expected from its use or disposal.
m. Employee Benefits
Short-term employee benefits
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees.
Post-employment benefits
The Company provides defined post-employment benefits for its employees based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Starting October 20, 2011, the Company has participated in Manulife Program Pesangon of PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. This insurance policy fulfills the requirements as an asset program of post-employment benefits of the Company.
A defined benefits plan is a pension plan program where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on some factors such as age, years of service or compensation.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Employee Benefits (continued)
Post-employment benefits (continued)
The liability recognized in the Company's statement of financial position in respect of defined pension benefits plan is the present value of the defined benefits obligation less fair value of plan assets at the date of statement of financial position. The present value of defined benefits obligation is calculated by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefits obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Actuarial gains and losses ariSing from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are immediately recognized in other comprehensive income in the period in which they arise. Accumulated remeasurements balance is reported in retained earnings.
Past service costs are recognized immediately in the profit or loss.
Past service costs arising from amendment or curtailment programs are recognized as expense in profit or loss when incurred.
Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefits plan are recognized when the curtailment or settlement occurs.
A curtailment occurs when an entity either: i. Demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered
by a plan; or ii. Amends the terms of a defined benefits plan so that a significant element of future service by
current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.
A settlement occurs when an entity enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation in part or all of the benefits provided under a defined benefits plan.
n. Revenue and Expense Recognition
Revenue Recognition
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes ("VAT").
Revenue from sale of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied: The Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods; The Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold; The amount of revenue can be measured reliably; It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company; and The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Revenue and Expense Recognition (continued)
Revenue Recognition (continued)
Interest income is accrued on a timely basis by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Rent income is recognized on a straight-line basis over the lease term.
Expense Recognition
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
o. Taxation
The tax expense comprises of current and deferred tax. Tax are recognized in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognized in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Current Tax
Current tax is determined based on the taxable income for the current year and computed based on the tax rates and tax laws that are enacted or substantively enacted as at the reporting dates and adjusted relating to payable or tax refund of previous years.
Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority.
Management periodically evaluates positions taken in the tax returns with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions when appropriate.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed by the Company, when the result of the appeal is determined.
Deferred Tax
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences on assets and liabilities between commercial and tax reporting at each reporting date.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable for temporary differences to be utilized in deducting future taxable profit.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Taxation (continued)
Deferred Tax (continued)
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. At each reporting date, the Company reassesses unrecognized deferred tax assets and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the entity intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
Value Added Tax (VAT)
Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of VAT except: i. where the VAT incurred on a purchase of asset or service is not recoverable from the taxation
authority, in which case the VAT is recognized as part of the expense item as applicable; and ii. receivables and payables that are stated including the amount of VAT.
The net amount of VAT recoverable from or payable to, the taxation authorities is included as prepaid taxes or taxes payable in the statement of financial position.
p. Earnings per Share
Earnings per share are computed by dividing the income for the year over the weighted average number of shares during the year.
The Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares as of December 31, 2017 and 2016.
q. Segment Information
Operating segments are reported in a manner consistent with internal reporting provided to the chief operational decision maker. The Company's Board of Directors is identified as the chief operational decision maker, who is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segments and making strategic decision.
An operating segment is a component of an entity: a. that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses
(including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity);
b. whose operating results are reviewed regularly by the entity's chief operational decision maker to make decision about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and
c. for which discrete financial information is available.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Financial Instruments
L Financial Assets
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, held-tomaturity financial assets, loans and receivables, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as effective hedging instruments. if appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Recognition and measurement
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by a regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, Le., the date that the Company commits to purchase or sell the assets.
The Company's financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables. The Company has determined that all of these financial assets are categorized as loans and receivables.
As of December 31,2017 and 2016, the Company did not have any financial assets measured at fair value through profit or loss, held-to-maturity investments and available-for-sale financial asset.
Subseguent measurement
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method.
The related gains or losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Derecognition
A financial asset is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a "pass through" arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Impairment of financial assets
At the end of each reporting period, the Company assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Financial Instruments (continued)
i. Financial Assets (continued)
Impairment of financial assets (continued)
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is. or continues to be. recognized are not included in a collective assessment of impairment.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred. the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset's original effective interest rate. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
ii. Financial liabilities
Recognition and measurement
Financial liabilities are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or derivatives that are designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Financial liabilities in the form of financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
The Company's financial liabilities include bank loan, trade payables, other payables, accrued expenses, and payable for acquisition of fixed assets which are classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Subsequent measurement
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Financial Instruments (continued)
ii. Financial liabilities (continued)
Derecognition
A financial liability is derecognized, when and only when, it is extinguished, i.e. when the obligation specified in contract is discharged or cancelled or expired.
When an existing financial liability is replaced by another financial liability from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
iii. Offsetting of financial instruments
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, the entity currently has enforceable legal right to offset the recognized amount and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
iv. Fair value of financial instruments
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability at measurement date, the Company takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date.
When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.
If there is no quoted price in an active market, then the Company uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs. The chosen valuation technique incorporates all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction.
The Company presents the fair value of financial instruments based on hierarchy as follows: Level 1: Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities; Level 2: Valuation techniques using inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and Level 3: Valuation techniques using inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Provisions
Provisions are recognised when the Company has a present legal or constructive obligation as a result of past events and it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. The provision is reversed if it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation.
3. MANAGEMENT'S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
The preparation of the Company's financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities. and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Judgments
In the process of applying the Company's accounting policies, management has made the following judgments, apart from those including estimations and assumptions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:
Going Concern
The Company's management has made an assessment of its ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company's ability to continue as a going concern entity. Therefore. the financial statements continue to be prepared on a going concern basis.
Determination of Functional Currency
The functional currency of the entity is the currency from the primary economic environment where the entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of the entity. Based on the assessment of the Company's management, the functional currency of the Company is the Indonesian Rupiah.
Classification of Financial Assets and Liabilities
The Company determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (Revised 2014). Accordingly. the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company's accounting policies disclosed in Note 2r.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAGEMENT'S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Judgments (continued)
The Company has leases whereas the Company acts as a lessee in respect of vehicle rental and the Company acts as a lessor in respect of office rental. The Company evaluates whether significant risks and rewards of the leased assets are transferred based on PSAK 30 (Revised 2011), "Leases", which require the Company to make judgments and estimates on the transfer of risks and rewards relating to the ownership of leased assets.
Based on the review performed by the Company for the vehicle and office rental agreements, the rent transactions are both classified as operating leases.
Estimates and Assumptions
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements are prepared.
Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are refiected in the assumptions when they occur.
Allowance for Impairment Losses on Receivables
If there is objective evidence that impairment has been incurred on receivables, the Company estimates the allowance for impairment related to the receivables that are specifically identified as doubtful for collection. The level of allowance is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of the receivables. In these cases, the Company uses judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Company's relationship with the customers and the customers' credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Company's receivables to amounts that it expects to collect. These specific reserves are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated.
In addition to specific allowance against individual significant receivables, the Company also assesses a collective impairment allowance against credit exposure of its debtors which are grouped based on common credit characteristic, which group, although not specifically identified as requiring a specific allowance, has a greater risk of default than when the receivables were originally granted to the debtors. This collective allowance is based on historical loss experience using various factors, such as historical performance of the debtors within the collective group, deterioration in the markets in which the debtors operate, and identified structural weaknesses or deterioration in the cash flows of the debtors. Further details are disclosed in Note 5.
Allowance for Impairment Losses on Inventories
Allowance for impairment losses on inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories' own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated. Further details are disclosed in Note 6.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAGEMENT'S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimation of Useful Lives of Fixed Assets
The Company estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives is based on the Company's collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least at end of each financial reporting and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations can be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any year are affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Company's fixed assets will increase the recorded operating expenses and decrease the amount of non-current assets. The net book value of the Company's fixed assets as of December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp 557,421,928,580 and Rp 546,284,875,130, respectively. Further details are disclosed in Note 10.
Revaluation of Fixed Assets
The Company's fixed assets revaluation depends on its selection of certain assumptions used by the independent valuer in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate, exchange rate, inflation rate and revenue and cost increase rate. The Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company's assumptions may materially affect the valuation of its fixed assets.
Post-employment Benefits
The determination of the Company's post-employment benefits expense and liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. As disclosed in Note 2m, actual results that differ from the Company's assumptions are recognized as other comprehensive income. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and their long-term nature, a defined benefits obligation is highly sensitive to changes in assumptions. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company's actual experiences or significant changes in its assumptions may materially affect its post-employment benefits expense and liability. All assumptions are reviewed at each reporting date. The carrying amount of the Company's post-employment benefits liability as of December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp 27,402,887,073 and Rp 18,417,236,260, respectively. Further details are disclosed in Note 18.
Uncertain Tax Exposure
In certain circumstances, the Company may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". The Company makes an analysis of all tax positions relating to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAGEMENT'S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimates and Assumptions (continued)
Uncertain Tax Exposure (continued)
The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The carrying amount of the Company's corporate income tax payable as of December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp 1,641,533,124 and Rp 395,641,385, respectively. Further details are disclosed in Note 16.
Realization of Deferred Tax Assets
The Company reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Company's assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Company's past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies.
The carrying amount of the Company's deferred tax assets as of December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp 6,076,117,595 and Rp 4,806,770,851, respectively. Further details are disclosed in Note 16c.
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Cash and cash equivalents consist of:
Cash on hand Rupiah United States Dollar
Total cash on hand
Cash in banks Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Total cash in banks
Cash equivalents - time deposits Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total cash equivalents - time deposits
Total cash and cash equivalents
23
2017
78,000,000 33,422,916
111,422,916
16,053,750,552 1,118,381,548
6,209,675,130 1,086,713,802
24,468,521,032
13,000,000,000
13,000,000,000
37,579,943,948
2016
78,000,000 162,938,372
240,938,372
13,393,740,476 8,465,729,715
6,248,547,504 225,168,281
28,333,185,976
35,000,000,000 10,207,068,400
45,207,068,400
73,781,192,748
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
The annual interest rates of time deposits are as follows:
Rupiah United States Dollar
2017
3.80%- 7.00% 0.25%
2016
4.25% - 9.50% 0.25% - 1.00%
As of December 31.2017 and 2016, there are no placement of cash and cash equivalents to related parties.
Interest income from cash in banks and time deposits is presented as part of "Finance Income" in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
5. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
This account consists of:
By Type of Product Consumer goods Cigarette Others
Total
By Age Category Current Overdue
Less than 30 days 31 - 60 days More than 60 days
Total
By Currency Rupiah United States Dollar
Total
2017
76,564,824,189 48,154,083,731 12,882,811,839
137,601,719,759
65,488,802,201
51,195,194,311 12,492,848,425 8,424,874,822
137,601,719,759
137,299,957,026 301,762,733
137,601,719,759
2016
56,701,775,379 37,016,432,657
5,157,028,424
98,875,236,460
49,651,953,089
36,032,563,177 6,212,443,702 6,978,276,492
98,875,236,460
98,079,361,718 795,874,742
98,875,236,460
As of December 31,2017 and 2016, trade receivables amounting to Rp 25,000.000,000 are pledged as collateral for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 30).
Based on a review of the status of the individual trade receivables accounts at the end of the reporting period and conSidering their credit history, management believes that all trade receivables are fully collectible hence, no allowance for impairment losses on trade receivables is necessary as of December 31,2017 and 2016.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in the trade receivables from third parties.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
6. INVENTORIES
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
This account consists of: 2017
Raw materials 117,248,279,407 Work in process 23,283,654,472 Finished goods 25,978,189,202 Goods in transit 1,958,973,450
Total 168,469,096,531
2016
100,837,515,696 13,756,472,182 21,845,605,275 4,161,945,853
140,601,539,006
As of December 31, 2017 and 2016, inventories amounting to Rp 25,000,000,000 are pledged as collateral for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 30).
Based on the results of the review of the physical condition and net realizable values of inventories at the end of the reporting period, management believes that the carrying values of the above inventories are fully realizable hence, no allowance for impairment losses on inventories is necessary as of December 31,2017 and 2016.
As of December 31, 2017 and 2016, inventories are insured against fire and other possible risks to a third party insurance company with a total coverage of US$ 8,800,000 and US$ 10,000,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from the insured risks.
7. OTHER CURRENT ASSETS
This account consists of:
Security deposits Advances to suppliers Others
Total
25
2017
1,674,514,136 1,354,066,851
46,546,142
3,075,127,129
2016
1,807,861,179 578,798,065 172,833,787
2,559,493,031
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8, OTHER RECEIVABLES
This account consists of:
Third parties Employees
Related parties (Note 29) PT Proinvestindo PT Tuban Supply Base PT Kutai Bara Abadi
Total related parties
Total
2017
1,067,027,400
12,830,400 5,717,250
18,547,650
1,085,575,050
2016
1,252,240,000
5,717,250 4,395,600
10,112,850
1,262,352,850
Employee receivables represent non-interest bearing loans to employees who are not the Company's key management personnel. The loans will be repaid periodically through monthly salary deductions,
Management believes that all other receivables are collectible thus, no allowance for impairment losses is provided as of December 31,2017 and 2016,
9, ADVANCES FOR ACQUISITION OF FIXED ASSETS
This account represents advances paid to suppliers in connection with the acquisition of machineries and will be reclassified into construction in progress when the machineries are received by the Company,
10, FIXED ASSETS
The details of fixed assets are as follows:
2017
Beginning Balance Additions Deductions Reclassifications Ending Balance CostJ Revaluation Value Direct Ownership Landrights 344,615,000,000 14,888,625,000 359,503,625,000 Building 55,621,179,385 552,000,000 56,173,179,385 Machinery and equipment 266,722,283,409 856,940,050 6,074,848,564 273,654,072,023 Office equipment 2,627,479,564 272,687,604 2,900,167,168 Vehicle 7,680,278,590 455,100,000 S,135,378,590 Construction in progress 5,412,657,166 9,675,771,888 (6,626,848,564) 8,461,580,490
Total Cost! Revaluation Value 682,678,878,114 26,149,124,542 708,828,002,656
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building 2,784,650,637 2,784,650,637 Machinery and equipment 130,817,629,665 11,152,076,800 141,969,706,465 Office equipment 1,896,439,020 279,318,206 2,175,757,226 Vehicle 3,679,934,299 796,025,449 4,475,959,748
Total Accumulated Depreciation 136,394,002,984 15,012,071,092 151,406,074,076
Net Book Value 546)284)875)130 557)421)928)580
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. FIXED ASSETS (continued)
The details of fixed assets are as follows: (continued)
2016 Beginning Balance Additions Deductions Reclassifications Revaluation
Cost! Revaluation Value Direct Ownershil2 Landrlghts 435,622,943 11,760,000,000 . 332,419,377,057 Building 10,853,522,672 8,325,769,210 (8,058,446,916)' 44,500,334,419 Machinery and equipment 226,489,958,746 39,363,329,767 20,731,091 Office equipment 2,326,275,928 301,203,636 Vehicle 9,183,617,590 1,051,450,000 2,554,989,000 Construction in progress 5,944,745,268 357,637,885
Total Cost! Revaluation Value 255,233,943,147 61,159,390,498 2,575,720,091
Accumulated Depreciation Direct Ownershlg; Building 7,671,990,899 386,456,017 Machinery and equipment 122,321,102,343 8,517,258,413 20,731,091 Office equipment 1,646,570,469 249,868,551 Vehicle 5,114,688,475 816,519,199 2,251,473,375
Total Accumulated Depreciation 136,754,552,186 9,970,102,180 2,272,204,466
Net Book Value 118,479,390,961
*) Balances elimination.
The details of gain on sale of fixed assets are as follows:
Proceeds from sale of fixed assets Carrying amount of fixed assets
Gain on sale of fixed assets
889,725,987
(889,725,987)
(8,058,446,916)' 376,919,711,476
(8,058,446,916 )'
(8,058,446,916)'
2017
Ending Balance
344,615,000,000 55,621,179,385
266,722,283,409 2,627,479,564 7,680,278,590 5,412,657,166
682,678,878,114
130,817,629,665 1,896,439,020 3,679,934,299
136,394,002,984
546,284,875,130
2016
987,727,273 303,515,625
684,211,648
Gain on sale of fixed assets is presented as part of "Other Operating Income" in the statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 25).
Depreciation of fixed assets is charged to operations as follows:
Cost of goods sold (Note 22) General and administrative expenses (Note 24)
Total
2017
13,865,305,807 1,146,765,285
15,012,071,092
2016
9,195,159,776 774,942,404
9,970,102,180
As of December 31, 2017, construction in progress is machinery under installation with percentage of completion ranging from 50% to 95% and are estimated to be completed in 2018.
Total cost of fixed assets that have been fully depreciated but are still being utilized as of December 31,2017 and 2016 amounted to Rp 54,716,465,339 and Rp 53,803,922,246, respectively.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. FIXED ASSETS (continued)
On December 29, 2017. the Company acquired landrights with a total area of 9,455 square meters located in Cikupa, Tangerang from a third party with acquisition cost amounting to Rp 14,888,625,000. As of the completion date of the financial statements, the registration of landrights under the Company's name is still under process.
On December 19, 2016, the Company acquired landrights and building located in Cikupa, Tangerang from a third party amounting to Rp 20,085,769,210. The landrights has been registered under the Company's name with Building Use Rights (HGB) which will expire in 2029 and 2030.
The Company owns parcels of land with a total area of 43,130 square meters in Cipondoh, Tangerang with Building Use Rights (HGB) for a period of 20 to 30 years and will expire in 2019 and 2023.
Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all of the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
As of December 31,2017, there are no fixed assets that are temporarily out of use or retired from use and not classified as held for sale.
As of December 31, 2017 and 2016, factory land and office building are pledged as collaterals for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 30).
All of fixed assets and investment properties, except land, are insured against fire, theft and other possible risks to third party insurance companies with a total coverage of US$ 29,270,000 and Rp 6,655,100,000 as of December 31, 2017 and US$ 25,220,000 and Rp 6,691,500,000 as of December 31,2016. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured fixed assets.
On December 31,2016, the Company changed its accounting policies of landrights and building from cost model to revaluation model.
The valuation of fair value of land rights and building is performed by independent valuer who is registered in OJK, KJPP Rengganis, Harnis dan Rekan ("KJPP") on September 21, 2016. Based on KJPP's report No. RHROOR1112160222 dated December 27, 2016, the fair value of landrights and building amounted to Rp 332,855,000,000 and Rp 47,295,410,175, respectively.
The valuation is performed based on Indonesian Valuation Standards, determined based on reference to recent market transactions and carried out with the usual provisions. The valuation methods used are market value method and cost method.
The difference between fair value of landrights and building before revaluation are as follows:
Book value before Revaluation
Fixed assets revaluation Fair value surj:!lus
Landrights 435,622,943 332,855,000,000 332,419,377,057
Building 2,795,075,756 47,295,410,175 44,500,334,419
Total 3,230,698,699 380,150,410,175 376,919,711,476
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. FIXED ASSETS (continued)
The increase in the carrying amount arising from the revaluation is recorded as "Revaluation Surplus of Fixed Assets", and presented in other comprehensive income amounting to Rp 376,493,621,476, which is the result of the revaluation surplus amounting to Rp 376,919,711,476 reduced by final tax amounting to Rp 426,090,000.
The fair value of land rights and building based on fair value hierarchy are as follows:
Regular Fair Value Measurement
Landrights Building Total
Level 1 Level 2
332,855,000,000 47,295,410,175
380,150,410,175
Level 3 Total
332,855,000,000 47,295,410,175
380,150,410,175
The fair value level 2 of landrights and building are calculated using the market price comparison approach and the estimated cost of the new reproduction or new replacement cost. The market price of landrights and building that most closely are adjusted for differences in the primary attributes such as asset size, location and use of assets. The most significant input in this valuation approach is the assumption of the price per meter.
If the land rights and building are recorded at cost, the net book value of landrights and building as of December 31,2017 and 2016 (after accounting for addition of landrights and building in December 2016) are as follows:
Landrights Building Total
2017 27.084.247.943 10.866.617.727 37.950.865.670
2016 12,195,622,943 11.120.844.966 23.316.467.909
In accordance with the Finance Minister Regulation No. 191/PMK.010/2015 dated October 15, 2015 as amended with PMK No. 2331PMK.03/2015 dated December 21, 2015, the Company performed revaluation of certain machineries and building for tax purposes and paid income tax for the difference in estimated revaluation value of certain machineries and building amounting to Rp 2,302,266,919.
The revaluation of certain machineries and building for tax purposes was approved by the Directorate General of Tax through its Decision Letter No. KEP-774IWPJ.07/2016 dated August 25, 2016. The revaluation of certain machineries and building with fiscal book value before revaluation amounting to Rp 35,589,707,647, resulted in difference on revaluation amounting to Rp 85,720,292,353 and final tax for the difference on revaluation amounting to Rp 2,661,389,388. The Company has paid the underpayment of final tax amounting to Rp 359,122,469 in June 2016. Furthermore, the Company recorded the final tax on building revaluation amounting Rp 426,090,000 as deduction of "Revaluation Surplus of Fixed Assets", while the remaining balance of Rp 2,235,299,388 was charged to "Other Operating Expenses" (Note 26).
The provision on the fiscal depreciation of fixed assets after revaluation is valid from January 1, 2016.
As of December 31,2017, the Company performed a review on useful life, depreciation method, and residual value of fixed assets and concluded that there are no changes in those methodologies and assumptions.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. FIXED ASSETS (continued)
Based on the assessment of the Company's management, there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2017 and 2016.
11. INVESTMENT PROPERTIES
The details of investment properties are as follows:
Cost Building
Accumulated Depreciation Building
Book Value
Cost Building
Accumulated Depreciation Building
Book Value
Beginning Balance
4,743,940,207
3,518,186,125
1,225,754,082
Beginning Balance
4,743,940,207
3,301,876,581
1,442,063,626
2017
Additions Deductions
216,309,544
2016
Additions Deductions
216,309,544
The Company uses the cost model to account for its investment properties.
Ending Balance
4,743,940,207
3,734,495,669
1,009,444,538
Ending Balance
4,743,940,207
3,518,186,125
1,225,754,082
The rent income recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp 861,384,193 and Rp 762,304,196, respectively (Note 25).
Depreciation of investment properties charged to general and administrative expenses for the years ended December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp 216,309,544, respectively (Note 24).
As of December 31, 2017 and 2016, investment properties are pledged as collaterals for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 30).
Based on the assessment of the Company's management, there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of investment properties as of December 31,2017 and 2016.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
12. INTANGIBLE ASSET
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The details of intangible asset are as follows:
Cost Renewal cost of
landrights
Accumulated Amortization Renewal cost of
landrights
Book Value
Cost Renewal cost of
land rights
Accumulated Amortization Renewal cost of
landrights
Book Value
Beginning Balance
134,859,120
91,030,017
43,829.103
Beginning Balance
134,859,120
84,287,061
50,572,059
2017
Additions Deductions
6,742,956
2016
Additions Deductions
6,742,956
Ending Balance
134,859,120
97,772,973
37,086,147
Ending Balance
134,859,120
91,030,017
43,829,103
Amortization of intangible asset charged to manufacturing overhead for the years ended December 31,2017 and 2016 amounted to Rp 6,742,956, respectively.
As of December 31, 2017, none of the Company's intangible asset is restricted or being used as collateral. At the same date, the Company does not have any outstanding contractual commitment for the acquisition of intangible asset.
13. TRADE PAYABLES
This account consists of:
By Creditor Related parties (Note 29) Third parties
Total
By Nature of Purchase Raw materials Supplementary materials Others
Total
31
2017
5,932,485,674 96,342,554,287
102,275,039,961
95,587,825,607 404,012,547
6,283,201,807
102,275,039,961
2016
4,856,563,996 75,969,283,141
80,825,847,137
76,390,236,013 101,800,261
4,333,810,863
80,825,847,137
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. TRADE PAYABLES (continued)
This account consists of: (continued)
By Invoice Date 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Total
By Currency Rupiah United States Dollar Singapore Dollar Swiss Franc Euro
Total
2017
39,617,923,301 37.614,555,627 21,201,507,103
3,841,053,930
102,275,039,961
92,794,366,201 8.859.009,291
400,882,447 176,496,548 44,285,474
102,275,039,961
2016
45,844,889,026 21,219,686,636 11,874,180,716
1,887,090,759
80,825,847,137
77,463.963,368 3,361,883,769
80,825,847,137
The credit term of purchase of raw materials, supplementary materials and others from third parties and related parties ranges from 30 (thirty) to 60 (sixty) days.
As of December 31,2017 and 2016, there are no guarantees provided by the Company in connection with the purchase of raw materials, supplementary materials and others from third parties and related parties.
14. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES
15.
This account consists of:
Customer advances Security deposit
Total
ACCRUED EXPENSES
Accrued expenses consist of:
Electricity, water and gas Salaries and allowances Others
Total
32
2017
167,895,389 158,985,780
326,881,169
2017
1,954,085,270
354,005,904
2,308,091,174
2016
186,610,182 157,671,460
344,281,642
2016
2,308,065,133 429,958,061 211,705,000
2,949,728,194
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. TAXATION
a. Prepaid Taxes
This account consists of: 2017
Value added tax 2,539,903,166 Corporate income tax (Note 16c)
Total 2,539,903,166
b. Taxes Payable
This account consists of : 2017
Corporate income tax payable (Note 16c) 1,641,533,124
Other income tax payable Article 21 1,071,444,209 Article 23 16,278,175 Article 25 34,001,849
Total other income tax payable 1,121,724,233
Total 2,763,257,357
c. Income Tax
Income tax expense (benefit) consists of: 2017
Current tax Current year 9,766,160,750 Year 2015 946,105,500
Total current tax 10,712,266,250 Deferred tax (223.951,800)
Total- Net 10,488,314,450
33
2016
4,502,589,255 3,496,894,628
7,999,483,883
2016
395,641,385
1,040,296,124 52,313,216
879,716.411
1,972,325,751
2,367,967,136
2016
10,861,932,250
10,861,932,250 46,103,608
10,908,035,858
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. TAXATION (continued)
c. Income Tax (continued)
Current tax
The reconciliation between income before income tax, as presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income for the years ended December 31,2017 and 2016 are as follows:
2017 2016
Income before income tax per statement of profit or loss and other comprehensive income 31,954,151,234 41,045,743,182
Timing differences: Post-employment benefits 4,804,071,038 3,219,526,637 Depreciation of fixed assets (3,908,263,834) (3,395,269,191 ) Gain on sale of fixed assets (8,671,875)
Total timing differences 895,807,204 (184,414,429)
Permanent differences: Marketing 2,846,477,548 4,873,924,848 Finance cost 2,602,381,961 228,472,221 Employee benefits 2,412,079,204 2,148,383,371 Depreciation of fixed assets 781,747,117 (1,694,750,345) Donation 251,306,268 191,517,830 Depreciation and insurance of investment
properties 219,732,878 219,479,764 Taxes and licenses 189,715,895 166,545,774 Vehicle maintenance 151,930,574 184,719,828 Interest and tax penalties 99,529 4,244,774 Finance income (2,379,402,101 ) (5,209,132,307) Rent income (861,384,193) (762,304,196) Tax on revaluation of fixed assets 2,235,299,388
Total permanent differences 6,214,684,680 2,586,400,950
Estimated taxable income for the year 39,064,643,118 43,447,729,703
Estimated taxable income for the year (rounded off) 39,064,643,000 43,447,729,000
Current income tax expense 9,766,160,750 10,861,932,250
Less prepaid income taxes: Article 22 3,449,451,559 2,964,556,338 Article 23 3,277,507 36,975 Article 25 4,671,898,560 7,501,697,552
Total prepaid income taxes 8,124,627,626 10,466,290,865
Corporate income tax payable 1,641,533,124 395,641,385
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. TAXATION (continued)
c. Income Tax (continued)
Current tax (continued)
The estimated taxable income resulting from the reconciliation for the year ended December 31, 2017 will be used as basis in the preparation of the Company's Annual Corporate Income Tax Return (CITR).
The calculation of estimated taxable income and income tax expense for the year ended December 31, 2016 conforms with the Company's Annual CITR which has been reported on April 21 ,2017.
On various dates in 2017 and 2016, the Company received Tax Collection Letters (STP) for penalties on Value Added Tax totaling Rp 99,529 and Rp 4,244,774, respectively. These STP have been paid by the Company and charged as part of "Other Operating Expenses" in the statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 26).
On April 17,2017, the Directorate General of Taxation issued an Overpayment Tax Assessment Letter ("SKPLB") on the Company's 2015 corporate income tax and adjusted the amount of overpayment of 2015 corporate income tax amounting to Rp 3,496,894,628 (Note 16a) to become Rp 2,550,789,128. Subsequently, the Company has received the tax refund on May 19,2017. In relation to the SKPLB, the Company recorded the difference of tax refund amounting to Rp 946,105,500 as part of income tax expense in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
The Company did not receive any tax assessment letter during the year ended December 31, 2016.
The reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rate of 25% to the income before income tax as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows:
Income before income tax per statement of profit or loss and other comprehensive income
Income tax expense at the applicable tax rate
Tax effect of permanent differences Adjustment of 2015 current tax expense
Total income tax expense
35
2017
31,954,151,234
7,988,537,780 1,553,671,170
946,105,500
10,488,314,450
2016
41,045,743,182
10,261,435,620 646,600,238
10,908,035,858
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. TAXATION (continued)
c. Income Tax (continued)
Deferred tax
The details of deferred tax assets as of December 31,2017 and 2016 are as follows:
Credited Credited to other (charged) com prehensive
Janua~ 1, 2017 to !!rofit or loss income December 31, 2017
Post·employment benefits 4.604,309,066 1,201,017.760 1,045,394,944 6,850,721,770
Depreciation of fixed assets 202,461,785 (977,065,960) (774,604,175)
Total deferred tax assets 4,806,770,851 223,951,800 1,045,394,944 6,076,117,595
Credited Credited to other (charged) comprehensive
Janua!}' 1, 2016 to !!rofit or loss income December 31, 2016
Post·employment benefits 3,506,906,686 804,881,659 292,520,721 4,604,309,066
Depreciation of fixed assets 1,053,447,052 (850,985,267) 202,461,785
Total deferred tax assets 4,560,353,738 146,103,608) 292,520,721 4,806,770,851
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the temporary differences can be utilized. Management believes that the deferred tax assets can be utilized in the future.
Administration
Based on prevailing Taxation Laws in Indonesia, the Company submits its tax returns on the basis of self assessment. The Directorate General of Tax may assess or amend the tax liabilities within 5 (five) years since the tax becomes due.
17, PAYABLE FOR ACQUISITION OF FIXED ASSETS
This account represents payable to Bobst Mex SA, Switzerland, in connection with the upgrade of 2 (two) units of Lemanic machines which will be paid on semi-annual installments starting from July 2014 to July 2016 and bears an annual interest rate of 3.5%. In October 2016, Bobst Mex SA, Switzerland agreed to extend the payment of principal due in July 2016 until July 2017. The balance of payable for acquisition of fixed assets as of Desember 31,2016 amounted to Rp 4,872,476,760. The payable for acquisition of fixed assets has been fully paid on July 31,2017.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY
The Company records post-employment benefits liability to its employees based on Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to post-employment benefits are 473 and 470 employees for the years ended December 31,2017 and 2016, respectively.
Starting October 20, 2011, the Company has partiCipated in Manulife Program Pesangon of PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. The reimbursement right of the insurance policy is a plan asset of the Company since the proceeds of the policy (a) can be used only to payor to fund employment benefits under a defined benefits plan; and (b) are not available to pay the Company's liabilities (even in bankruptcy), and cannot be returned to the Company except when the proceeds of the policy represent an asset surplus which are not needed to meet all the related employment benefits obligation; or the proceeds of the policy are returned to the Company for reimbursement of employment benefits it has paid.
This program is provided to all permanent employees. The contribution for this program is 100% funded by the Company and the Company is obliged to cover the shortage of pension payments if the current program is not adequate to cover the pension obligations in accordance with Labor Law No. 13/2003.
The following tables summarize the components of post-employment benefits expense recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income and post-employment benefits liability recognized in the statement of financial position, as determined by an independent actuary, PT Sienco Aktuarindo Utama, with the use of Projected Unit Credit method, based on its report dated February 22, 2018 for year 2017 and January 24,2017 for year 2016, respectively.
a. Post-employment Benefits Expense
Current service cost I nterest cost Expected return on plan assets
Total
b. Post-employment Benefits Liability
Present value of obligation Fair value of plan assets
Liability - Net
2017
3,317,023,192 2,020,509,142 (473,461,296)
4,864,071,038
2017
32,342,780,396 (4,939,893,323)
27,402,887,073
2016
2,003,012,604 2,059,431,691 (782,917,658)
3,279,526,637
2016
25,061,218,460 (6,643,982,200)
18,417,236,260
The movements of post-employment benefits liability during the years ended December 31,2017 and 2016 are as follows:
Balance at beginning of year Current year expense Remeasurement of defined benefits program Company's contribution
Balance at end of year
37
2017
18,417,236,260 4,864,071,038 4,181,579,775
(60,000,000)
27,402,887,073
2016
14,027,626,740 3,279,526,637 1,170,082,883
(60,000,000)
18,417,236,260
The on"ginal financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18, POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued)
The movements of the present value of obligation during the years ended December 31, 2017 and 2016 are as follows:
Balance at beginning of year Current service cost I nterest cost Past service cost Remeasurement of net defined benefits obligation
Actuarial gain arising from change in financial assumption
Actuarial gain arising from adjustment
Balance at end of year
2017
25,061,218,460 3,317,023,192 2,020,509,142
(2,075,076,406)
3,532,471,541 486,634,467
32,342,780,396
2016
24,979,969,229 2,003,012,604 2,059,431,691
(4,757,703,487)
1,309,924,859 (533,416,436)
25,061,218,460
The movements of the fair value of plan assets during the years ended December 31,2017 and 2016 are as follows:
Balance at beginning of year Company's contribution Expected return on plan assets Payment of benefit Remeasurement of plan assets
Balance at end of year
2017
6,643,982,200 60,000,000
473,461,296 (2,075,076,406)
(162,473,767)
4,939,893,323
2016
10,952,342,489 60,000,000
782,917,658 (4,757,703,487)
(393,574,460)
6,643,982,200
As of December 31, 2017, the assets' program consists of syariah funds of 25% and money market funds of 75%,
The Company expects that the payment of the contribution for the subsequent year shall not materially differ from the payment of actual contribution in the prior year.
Post-employment benefits expense was allocated as follows:
Cost of goods sold (Note 22) General and administrative expenses (Note 24) Selling expenses (Note 23)
Total
2017
4,252,997,359 362,545,927 248,527,752
4,864,071,038
2016
2,776,102,437 320,064,668 183,359,532
3,279,526,637
The accumulated actuarial loss which are recognized in other comprehensive income are as follows:
Balance at beginning of year Actuarial loss current year
Balance at end of year
38
2017
8,275,809,554 4,181,579,775
12,457,389,329
2016
7,105,726,671 1,170,082,883
8,275,809,554
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued)
The weighted average duration of the defined benefits obligation is 16.47 years.
The expected maturity analysis of the present value of defined benefits obligation is as follows:
Less than one year Between one and two years Between two and five years More than five years
Total
2017
1,970,275,876 1,850,856,793 6,905.759,571
21,615,888,156
32,342,780,396
2016
1,633,467,426 1,579,321,019 5,668,739,822
16,179,690,193
25,061,218,460
The details of the present value of defined benefits obligation, fair value of plan assets, deficit in the plan assets and experience adjustment on plan liabilities and plan assets for the year ended December 31,2017 and four previous years (in thousands of Rupiah) are as follows:
2017 2016 2015 2014 2013
Present value of defined benefits obligation 32,342,780 25,061,218 24,979,969 34,181,312 33,123,589
Fair value of plan assets (4,939,893) (6,643,982 ) (10,952,342) (11,035,686) (7,132,915)
Deficit in the plan assets 27,402,887 18,417,236 14,027,627 23,145,626 25,990,674
Experience adjustment on plan liabilities (486,634) (533,416 ) (11,958,821 ) (5,193,963) (6,735,520)
Experience adjustment on plan assets 162,474 393,574 9,997,734 6,846,437 8,578,910
The principal assumptions used in determining post-employment benefits liability as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:
Discount rate Rate of expected return Rate of salary increase Normal pension age Mortality rate Disability rate
2017 2016
7.10% 8.40% 8.40% 9.10% 8.00% 8.00%
55 Years 55 Years TMI 2011 TMI 2011
1 % from mortality rate
The following table illustrates the sensitivity of a possible change in market interest rate, with other variables considered as constant, of present value of obligation and current service cost as of December 31, 2017 and 2016:
Increase of 1 %: Present value of obligation Current service cost
Decrease of 1 %: Present value of obligation Current service cost
39
2017
(2,652,605,691 ) (440,025,406)
3,083,552,749 535,909,626
2016
(1,875,060,306) (243,300,183)
2,149,788,650 294,661,232
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
19. SHARE CAPITAL
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
In accordance with the list of shareholders issued by the Share Administrator Bureau of the Company (PT EDI Indonesia), the Company's shareholders and ownership composition as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:
Shareholders
PT Proinveslindo UOB Kay Hian Pie. Lid .•
Singapore Public
Total
Shareholders
PT Proinveslindo UOB Kay Hian Pie. Lid.,
Singapore Public
Total
Number of Shares
1,193,000,000
152,716,700 7.718,300
1,353,435,000
Number of Shares
1,193,000,000
152,097,700 8,337,300
1,353,435,000
2017
Percentage of Ownership
2016
88.15
11.28 0.57
100.00
Percentage of Ownership
88.15
11.24 0.62
100.00
20. CASH DIVIDENDS AND APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Total Paid-up Capital
119,300,000,000
15,271,670,000 771,830,000
135,343,500,000
Total Paid-up Capital
119,300,000,000
15,209,770,000 833,730,000
135,343,500,000
Based on the Resolution of Annual General Meeting of the Company's Shareholders dated June 6,2017 as covered by Notarial Deed No. 32 of Charles Hermawan, S.H. on the same date, the Company's shareholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 100,000,000 as reserve fund and the distribution of cash dividends for financial year 2016 amounting to Rp 4,060,305,000 or Rp 3 per share. This dividend has been fully paid on July 6, 2017.
Based on the Resolution of Annual General Meeting of the Company's Shareholders dated June 15, 2016 as covered by Notarial Deed No. 63 of Sakti Lo, S.H., M.Kn. on the same date, the Company's shareholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 100,000,000 as reserve fund and the distribution of cash dividends for financial year 2015 amounting to Rp 4,060,305,000 or Rp 3 per share. This dividend has been fully paid on July 12, 2016.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. NET SALES
The details of net sales are as follows:
By Production Process Printing Laminating and slitting Gummed tape Metallizing
Total
By Product Consumer goods Cigarette Others
Total
2017
372.195,536,739 108,216,547,060 103,245,028,804 62,430,772,807
646,087,885,410
361,901,892,226 254,641,687,500
29,544,305,684
646,087,885,410
2016
269,055,128,106 140,006,029,478
92,331,719,136 68,027,116,187
569,419,992,907
282,094,361,313 271,983,336,397
15,342,295,197
569,419,992,907
0.08% and 0.18% of net sales for the years ended December 31,2017 and 2016, respectively, were conducted with a related party (Note 29).
The details of sales exceeding 10% of net sales for the years ended December 31, 2017 and 2016 are as follows:
Percentage from total Netsales net sales
2017 2016 2017 2016 Customer PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk 70,163,730,826 95,651,873,964 11 17 PT Harum Alam Segar 68,131,734,505 51.422.986.855 11 9
Total 138,295,465,331 147,074,860,819 21 26
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language,
22.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
COST OF GOODS SOLD
The details of cost of goods sold are as follows: 2017
Raw materials used Inventory at beginning of year 100,837,515,696 Purchases (Note 29) 468,107,306,343 Inventory at end of year (117,248,279,407)
Total raw materials used 451,696,542,632
Direct labor 27,608,384,414
Manufacturing overhead
Indirect labor 23,469,619,771 Electricity, water and gas 23,430,951,251 Repairs and maintenance 17,627,306,272 Depreciation of fixed assets (Note 10) 13,865,305,807 Printing supplies (Note 29) 8,712,022,781 Packaging 7,644,708,412 Employee benefits 4,708,959,072 Post-employment benefits (Note 18) 4,252,997,359 Printing expense (Note 29) 3,488,553,389 Insurance 1,263,837,725 Office supplies and communication 850,385,672 Security and cleaning 693,229,000 Freight 278,961,369 Others 672,311,675
Total manufacturing overhead 110,959,149,555
Total production cost 590,264,076,601
Work in process inventory At beginning of year 13,756,472,182 At end of year (23,283,654,472)
Cost of goods manufactured 580,736,894,311
Finished goods inventory At beginning of year 21,845,605,275 At end of year (25,978,189,202)
Cost of Goods Sold 576,604,310,384
2016
72,914,066,356 416,993,484,852
(100,837,515,696)
389,070,035,512
24,128,577,715
14,266,919,465 19,331,356,558 12,159,608,982 9,195,159,776 6,007,857,569 5,862,478,915 4,376,005,370 2,776,102,437
10,980,833,216 1,318,709,087
807,400,596 517,182,741 362,263,420 485,515,346
88,447,393,478
501,646,006,705
9,740,615,249 (13,756,472,182)
497,630,149,772
18,940,859,882 (21,845,605,275)
494,725,404,379
4.09% and 3.14% of purchases for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, were conducted with a related party (Note 29).
5.85% and 5.24% of manufacturing overhead for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, were conducted with a related party (Note 29).
For the year ended December 31, 2017, there were purchases of raw materials from one supplier with cumulative amount exceeding 10% of total purchases i.e. purchases from PT Kertas Persada Jaya amounting to Rp 47,041,849,922.
For the year ended December 31,2016, there were no purchases of raw materials from supplier with cumulative amount exceeding 10% of total purchases.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. SELLING EXPENSES
24.
25.
The details of selling expenses are as follows:
Freight Marketing Salaries and allowances Car rental (Note 29) Employee benefits Traveling Post-employment benefits (Note 18) Office supplies and communication Others
Total
2017
4,823,222,451 3,148,070,778 2,762,443,700 1,043,814,000
399,351,144 283,979,171 248,527,752 146,966,201 43,236,108
12,899,611,305
2016
3,322,744,369 5,081,396,790 1,938,674,405
870,129,000 144,767,915 200,572,195 183,359,532 133,824,140 45,589,434
11,921,057,780
Selling expenses amounting to 8.09% and 7.30% for the years ended December 31,2017 and 2016, respectively, were conducted with a related party (Note 29).
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
The details of general and administrative expenses are as follows:
2017 2016
Salaries and allowances 20,282,596,880 19,737,162,920 Employee benefits 2,036,919,821 1,828,983,033 Depreciation of fixed assets (Note 10) 1,146,765,285 774,942,404 Taxes and licenses 735,708,006 686,069,480 Professional fees 498,242,656 589,665,909 Post-employment benefits (Note 18) 362,545,927 320,064,668 Depreciation of investment properties (Note 11) 216,309,544 216,309,544 Repairs and maintenance 193,697,872 268,230,530 Office supplies and communication 167,382,931 151,473,011 Traveling 98,598,890 166,935,245 Others 168,445,140 175,860,079
Total 25,907,212,952 24,915,696,823
OTHER OPERATING INCOME
The details of other operating income are as follows:
2017 2016
Income from scrap items 1,306,367,705 1,180,743,823 Rent income (Notes 11 and 29) 861,384,193 762,304,196 Gain on sale of fixed assets (Note 10) 684,211,648 Gift income 313,866,000 Others 219,356,374 48,645,520
Total 2,387,108,272 2,989,771,187
Gift income Gift income represents an incentive given by a supplier relating to achieving the purchase quantity within a certain period of time.
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. OTHER OPERATING EXPENSES
The details of other operating expenses are as follows:
Bank charges Loss on foreign exchange - net Claim from customer Interests and tax penalties (Note 16c) Tax on revaluation of fixed assets (Note 10) Others
Total
27. EARNINGS PER SHARE
The calculation of earnings per share is as follows:
Income Income for the year
Number of Shares Number of shares outstanding (denominator) for the
computation of earnings per share
Earnings per Share
2017
380,447,472 261,200,615 234,407,688
99,529
10,572,643
886,727,947
2017
21,465,836,784
1,353,435,000
16
2016
319,095,920 1,901,505,314
312,538,115 4,244,774
2,235,299,388 9,838,505
4,782,522,016
2016
30,137,707,324
1,353,435,000
22
The Company did not calculate diluted earnings per share since there are no dilutive potential ordinary shares.
28. SEGMENT INFORMATION
Operating segments are reported in a manner consistent with internal reporting provided to the chief operational decision maker. The Company's Board of Directors are identified as the chief operational decision maker. The Company's Board of Directors review the Company's internal reporting in order to assess performance, allocate resources and make strategic decision. The Company's Board of Directors are of the opinion that the Company has one operating segment i.e. it produces different types of fine packaging that have insignificant differences among them in terms of risks and returns. The Company sells its product mainly to customers in Java Island amounting to 98.56% and 97.92% from total net sales for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively. No available financial information by product type or territory is prepared since the Company's Board of Directors evaluate the operating results by allocating revenues on an entity wide basis.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
In the normal course of business, the Company entered into transactions with related parties in view of their common ownership and management. All transactions with related parties are conducted based on policies and terms agreed upon by both parties.
Nature of relationship with related parties
a. PT Proinvestindo (PRO) is the ultimate parent company of the Company.
b. Related parties whose certain shareholders and management are the same as the Company's:
- PT Dharma Anugerah Indah (DAI) - PT Wahana Matra Sejati (WMS)
PT Adi Indah Andalan (AlA) PT Kutai Bara Abadi (KBA)
- PT Kunyun Gravure Industries Indonesia (KGI) - PT Tuban Supply Base (TSB)
c. The Boards of Commissioners and Directors are the key management personnel of the Company.
Transactions and balances with related parties
Compensation to key management personnel Short-term employee benefits Post-employment benefits
Total
Percentage from salaries and allowances
Net sales (Note 21) DAI
Percentage from net sales
Purchases (Note 22) DAI
Percentage from purchases
Manufacturing overhead (Note 22) Printing supplies
KGI Printing expense
DAI
Total
Percentage from manufacturing overhead
45
2017
10,928,083,280
10,928,083,280
14.74
512,871,081
0.08
19,144,481,491
4.09
3,095,567,395
3,397,596,324
6,493,163,719
5.85
2016
9,886,572,339 912,000,000
10,798,572,339
17.98
1,020,568,410
0.18
13,104,311,479
3.14
2,461,573,183
2,171,708,916
4,633,282,099
5.24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transactions and balances with related parties (continued)
Selling expenses (Note 23) Car rental
AlA
Percentage from selling expenses
Rent income (Note 25) WMS TSB KBA PRO
Total
Percentage from rent income
Other receivables (Note 8)
PRO TSB KBA
Total
Percentage from other receivables
Trade payables (Note 13) DAI KGI
Total
Percentage from trade payables
2017
1,043,814,000
8.09
77,922,000 62,370,000 47,952,000 46,656,000
234,900,000
27.27
12,830,400 5,717,250
18,547,650
1.71
5,277,557,216 654,928,458
5,932,485,674
5.80
2016
870,129,000
7.30
16,233,750 25,987,500 47,952,000 46,656,000
136,829,250
17.95
5,717,250 4,395,600
10,112,850
0.80
3,972,233,057 884,330,939
4,856,563,996
6.01
For the years ended December 31, 2017 and 2016, the Company leases its building in Jalan Majapahit, Jakarta to related parties for a period of 1 (one) year and could be extended upon mutual agreement.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
30. COMMITMENTS
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Credit Facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Based on Letter of Credit Offering No. CM2.JSD/SPPKl43541T.4/2017 dated July 20,2017, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to provide credit facilities to the Company with details as follows: a. Revolving Working Capital Credit Facility with maximum amount of Rp 50,000,000,000 which will
be used for the Company's working capital and bears an annual interest rate of 11.75%. b. Non Cash Loan Facility with maximum amount of US$ 5,000,000 which consists of import letter of
credit facility (LC), standby LC and Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) with sub limit Trust Receipt amounting to US$ 4,000,000 which will be used for the purchase of raw materials and production machineries.
c. Treasury Line Facility with maximum amount of US$ 1,000,000 which will be used for foreign exchange transactions and as a hedging instrument.
The above credit facilities are valid for a period of 1 (one) year until July 23,2018 and are secured by trade receivables (Note 5), inventories (Note 6), factory land and office building (Notes 10 and 11).
Based on Letter of Credit Offering No. R05.RWH/CMB.JSD/SPPKl38541T.4/2016 dated July 21,2016, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to provide credit facilities to the Company with details as follows: a. Revolving Working Capital Credit Facility with maximum amount of Rp 50,000,000,000 which will
be used for the Company's working capital and bears an annual interest rate of 11.75%. b. Non Cash Loan Facility with maximum amount of US$ 5,000,000 which consists of import letter of
credit facility (LC), standby LC and Surat Kredit Berdokumen Da/am Negeri (SKBDN) with sub limit Trust Receipt amounting to US$ 4,000,000 which will be used for the purchase of raw materials and production machineries.
c. Treasury Line Facility with maximum amount of US$ 1,000,000 which will be used for foreign exchange transactions and as a hedging instrument.
The above credit facilities are valid for a period of 1 (one) year until July 23,2017 and are secured by trade receivables (Note 5), inventories (Note 6), factory land and office building (Notes 10 and 11).
As of December 31,2017 and 2016, the revolving working capital credit facility used by the Company amounted to Rp 20,000,000,000, respectively.
As of December 31, 2017 and 2016, the unused non cash loan facility of the Company amounted to US$ 4,687,391 and US$ 4,842,999, respectively.
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
At December 31, 2017 and 2016, the Company has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2017 2016
Equivalent Equivalent Currency Amount In Rupiah Amount In Rupiah
Assets Cash and cash equivalents US$ 541,025.38 7,329,811,848 493,945.68 6,636,654,157 Trade receivables US$ 22,273.60 301,762,733 59,234.50 795,874,742 Other current asset US$ 86,665.54 1,174,144,736 112,359,54 1,509,662,779
Total assets 8,805,719,317 8,942,191,678
Liabilities Trade payables US$ 653,897.94 (8,859,009,291) 250,214.63 (3,361,883,769)
SIN$ 39,560.00 (400,882,447) CHF 12,750.66 (176,496,548) EUR 2,738.13 (44,285,474)
Other payables US$ 11,735.00 (158,985,780) Payable for acquisition of
fixed assets CHF 369,750.00 (4,872,476,760)
Total liabilities (9,639,659,540) (8,234,360,529)
Assets (Liabilities) • Net (833,940,223) 707,831,149
On March 16, 2018, the respective middle rates of exchange were Rp 13,765.00 to US$ 1, Rp 16,941.28 to EUR 1, Rp 10,465.70 to SIN$ 1 and Rp 14,475.02 to CHF 1 which were calculated based on the average selling and buying bank notes and/or transaction exchange rate published by Bank Indonesia. If the monetary assets and liabilities as of December 31, 2017 are translated using the middle rates of exchange as of March 16, 2018, the proforma gain on foreign exchange and the total comprehensive income for the year would decrease by Rp 26,712,156.
32, FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Financial instruments presented in the statement of financial position are carried at fair values, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
The fair value of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, bank loan, trade payables, other payables, accrued expenses and payable for acquisition of fixed assets approximate their carrying amounts due to mature within 12 (twelve) months.
All financial instruments presented in the statement of financial position as of December 31, 2017 and 2016 are carried at amortized cost.
The following table sets forth the fair values, which approximate their carrying amounts, of the Company's financial assets and financial liabilities as of December 31,2017 and 2016:
Financial Assets Loans and receivables:
Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables
Total
48
2017
37,579,943,948 137,601,719,759
1,085,575,050
176,267,238,757
2016
73,781,192,748 98,875,236,460
1,262,352,850
173,918,782,058
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
The following table sets forth the fair values, which approximate their carrying amounts, of the Company's financial assets and financial liabilities as of December 31,2017 and 2016: (continued)
Financial Liabilities Financial liabilities measured at amortized cost:
Bank loan Trade payables Other payables Accrued expenses Payable for acquisition of fixed assets
Total
2017
20,000,000,000 102,275,039,961
326,881,169 2,308,091,174
124,910,012,304
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risk Management
2016
20,000,000,000 80,825,847,137
344,281,642 2,949,728,194 4,872,476,760
108,992,333,733
The principal financial liabilities of the Company consist of bank loan, trade payables, other payables, accrued expenses and payable for acquisition of fixed assets. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Company. The Company also has various financial assets such as cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables which arise directly from its operations.
The Company's financial risk management objectives and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of its business, while managing the Company's financial instruments exposure to credit risk, foreign currency exchange rate risk and liquidity risk. The Company's Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:
a. Credit risk
Credit risk is the risk when a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party.
The Company is exposed to credit risk mainly from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to credit worthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit policy verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 5. There is no concentration of credit risk.
The Company is also exposed to credit risk arising from the funds placed by the Company in banks in the form of current accounts and time deposits. To mitigate this risk, the Company has a policy to place its funds only in banks with good reputation and high credit ratings. The maximum exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above mentioned financial assets disclosed in Note 4.
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risk Management (continued)
a. Credit risk (continued)
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk. The following table sets out the maximum exposure of credit risk as presented by the carrying amounts of the financial assets.
Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables
Total
2017
37,468,521,032 137,601,719,759
1,085,575,050
176,155,815,841
2016
73,540,254,376 98,875,236,460
1,262,352,850
173,677 ,843,686
The tables below show the aging analysis of financial assets of the Company as of December 31,2017 and 2016:
Cash and cash equivalents
Trade receivables Other receivables
Total
Cash and cash equivalents
Trade receivables Other receivables
Total
Total
37,579,943,948 137,601,719,759
1,085,575,050
176,267,238,757
Total
73,781,192,748 98,875,236,460
1,262,352,850
173,918,782,058
Neither Past Due
Nor Impaired
37,579,943,948 65,488,802,201
1,085,575,050
104,154,321,199
Neither Past Due
Nor Impaired
73,781,192,748 49,651,953,089
1,262,352,850
124,695,498,687
b. Foreign currency exchange rate risk
2017 Past Due but Not
Impaired 1 ·30 days 31 ·60 days
51,195,194,311
51,195,194,311
2016
12,492,848,425
12,492,848,425
Past Due but Not Impaired
1 ·30 days 31 ·60 days
36,032,563,177 6,212,443,702
36,032,563,177 6,212,443,702
> 60 days
8,424,874,822
8,424,874,822
> 60 days
6,978,276,492
Foreign currency exchange rate risk is the risk when the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company's exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to its operating activities when revenues and expenses are denominated in a currency different from its functional currency.
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risk Management (continued)
b. Foreign currency exchange rate risk (continued)
The Company is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions, such as purchase of materials and sales to third parties. The Company manages the foreign currency exposure by matching, as much as possible, receipts and payments in each individual currency. Futhermore, the Company manages the risk of foreign exchange rates by monitoring the fluctuations in foreign exchange rate continuously so as to perform appropriate actions to reduce the risk of foreign currency exchange rates.
The Company's monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2017 and 2016 are presented in Note 31.
The sensitivity analysis of a 5% fluctuation in the foreign exchange rate to income for the year, with all other variables considered as constant, is as follows:
Increase of 5% Decrease of 5%
c. Liquidity risk
2017
(41,697,011) 41,697,011
2016
35,391,558 (35,391,558)
Liquidity risk is the risk when the Company is unable to meet its obligations when they fall due. The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding.
The management evaluates and monitors cash in flow and cash out flow to ensure the availability of funds to settle the maturing obligation. In general, funds needed to settle the current liabilities are obtained from sales activities to customers.
The table below summarizes the maturity profile of the Company's financial liabilities as of December 31, 2017:
S 1 month > 1-3 months > 3 - 6 months> 6 -12 months > 12 months Total
Bank loan 20,000,000,000 20,000,000,000 Trade payables 62,657,116,660 39,617,923,301 102,275,039,961 Other payables 326,881,169 326,881,169 Accrued expenses 2,308,091,174 2,308,091,174
Total 85,292,089,003 39,617,923,301 124,910,012,304
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31,2017 and For The Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Capital Management
The primary objectives of the Company's capital management are to safeguard the Company's ability to continue as a going concern and to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
The Company actively and regularly reviews and manages its capital to ensure the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into consideration the efficiency of capital use based on operating cash flows and capital expenditures and also consideration of future capital needs. In order to maintain or adjust their capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt. No changes were made in the objectives, policies or processes during the period presented.
Management regards total equity as capital, for capital management purpose. The amount of capital as of December 31, 2017 amounted to Rp 766,164,831,783 which the management regards as optimal having considered the projected capital expenditures and the projected strategic investment opportunities.
34. NON-CASH TRANSACTIONS
The details of activities not affecting cash flows are as follows:
Reclassification of advances for acquisition of fixed assets to fixed assets
Additions of fixed assets from revaluation surplus
35. NEW ACCOUNTING STANDARDS
2017
7,587,160,100
2016
1,169,723,520 376,919,711,476
The Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants has issued the new and revised accounting standards, which are not yet effective for the financial statements for the year ended December 31, 2017 as follows:
Amendments to PSAK 2 (2016), "Statement of Cash Flows" regarding Disclosure Initiatives; Amendments to PSAK 46 (2016), "Income Taxes" regarding Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealised Losses; PSAK 69, "Agriculture"; Amendments to PSAK 16 (2016), "Fixed Assets" regarding Agriculture: Bearer Plants"; Amendments to PSAK 62 (2017), "Insurance Contract"; PSAK 71, "Financial Instrument"; PSAK 72, "Revenue from Contract with Customers"; PSAK 73, "Leases".
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these new and revised accounting standards on the financial statements.
52