Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    1/14

    LAPORAN

    UJI METALOGRAFI

    MUHAMMAD MUKHLISIN

    6508040025

    TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

    POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    2009

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    2/14

    BAB IV

    UJI METALOGRAFI

    4.1 T ! "#

    4.1.1 T ! "# $ $

    Mahasiswa mampu melakukan pengujian metalografi terhadap suatu

    material.

    4.1.2 T ! "# %& ' '

    1. Mahasiwa mampu menganalisa struktur mikro suatu material.

    2. Mahasiswa mampu menganalisa komposisi kimia suatu material.

    3. Mahasiswa mampu menganalisa perlakuan (treatment) yang pernah

    dialami oleh suatu material.

    4.2 D"'"( T)*(+

    Metalografi merupakan suatu metode untuk menyelidiki struktur logam

    dengan menggunakan mikroskop optik dan mikroskop elektron. Sedangkan struktur

    yang terlihat pada mikroskop tersebut tersebut disebut mikrostruktur. Pengamatan

    tersebut dilakukan terhadap spesimen yang telah diproses sehingga bisa diamati

    dengan pembesaran tertentu. Gambar 4.1 berikut menjelaskan spesimen dengan

    pembesaran dan lingkup pengamatannya.

    Gambar 4.1 Spesimen ukuran dan bentuk obyek pembesaran

    !ari gambar diatas dapat diketahui bahwa penyelidikan mikrostruktur

    berkisar 1" #−

    $m %batas kemampuan elektron mikroskop hingga 1" 2−

    $m batas

    &'(2

    a. Spesimen b. Mikrostruktur $. )ristal d. *tom

    " +(2 $m 1" #− ( 1" 2− $m 1" #− $m

    1" #− $m

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    3/14

    kemampuan mata manusia,. -iasanya objek pengamatan yang digunakan 1" +−

    $m

    atau pembesaran +"""(3"""" kali untuk mikroskop elektron dan 1" 3−

    $m atau order

    pembesaran 1""(1""" kali mikroskop optik.*gar permukaan logam dapat diamati se$ara metalografi maka terlebih

    dahulu dilakukan persiapan sebagai berikut

    1. Pemotongan spesimen

    Pada tahap ini diharapkan spesimen dalam keadaan datar sehingga memudahkan

    dalam pengamatan.

    2. Mounting spesimen %bila diperlukan,

    /ahap mounting ini spesimen hanya dilakukan untuk material yang ke$il atau

    tipis saja. Sedangkan untuk material yang tebal tidak memerlukan proses

    mounting .

    3. Grinding dan polishing

    /ahap grinding dan polishing ini bertujuan untuk membentuk permukaan

    spesimen agar benar(benar rata. Grinding dilakukan dengan $ara menggosok

    spesimen pada mesin hand grinding yang diberi kertas gosok dengan ukuran grid

    yang paling kasar %grid 32", sampai yang paling halus. Sedangkan polishing

    sendiri dilakukan dengan menggosokkan spesimen diatas mesin polishing

    machine yang dilengkapi dengan kain wool yang diberi serbuk alumina dengan

    kehalusan 1(" "+ mikron. Panambahan serbuk alumina ini bertujuan untuk lebih

    mengahluskan permukaan spesimen sehinggan akan lebih mudah melakukan

    metalografi.

    4. Etsa (etching)

    Proses etsa ini pada dasarnya adalah proses korosi atau mengorosikan permukaan

    spesimen yang telah rata karena proses grinding dan polishing menjadi tidak rata

    lagi. )etidakrataan permukaan spesimen ini dikarenakan mikrostruktur yang

    berbeda akan dilarutkan dengan ke$epatan yang berbeda sehingga meninggalkan

    bekas permukaan dengan orientasi sudut yang berbeda pula. Pada

    pelaksanaannya proses etsa ini dilakukan dengan $ara men$elupkan spesimen

    pada $airan etsa dimana tiap jenis logam mempunyai $airan etsa (etching

    reagent) sendiri(sendiri. Perhatikan gambar 4.2 yang menunjukkan pengaruh efek

    &'(3

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    4/14

    proses etsa permukaan spesimen yang telah mengalami proses grinding dan

    polishing .

    Gambar 4.2 Pengaruh etsa terhadap permukaan spesimen

    Setelah permukaan spesimen dietsa maka spesimen tersebut siap untuk

    diamati di bawah mikroskop dan pengambilan foto metalografi.

    Pengamatan metalografi pada dasarnya adalah melihat perbedaan

    intensitas sinar pantul permukaan logam yang dimasukkan ke dalam mikroskop

    sehimgga terjadi gambar yang berbeda %gelap agak terang terang,. !engan demikian

    apabila seberkas sinar di kenakan pada permukaan apesimen maka sinar tersebut

    akan dipantulkan sesuai dengan orientasi sudut permukaan bidang yang terkena sinar.

    Semakin tidak rata permukaan maka semakin sedikit intensitas sinar yang terpantul

    ke dalam mikroskop. *kibatnya warna yang tampak pada mikroskop adalah warnahitam. Sedangkan permukaan yang sedikit terkorosi akan tampak berwarna terang

    %putih, sebagaiman ditunjukkan pada gambar 4.3 berikut.

    Gambar 4.3 Pantulan sinar pada pengamatan metalografi

    &'(4

    a. Permukaan sebelum dietsa b. Permukaan sesudah dietsa

    Sinar datang

    )elabu Putih Gelap 0itam

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    5/14

    4., M)-* */* +

    4.,.2 B"&"#

    1. 2 buah Spesimen

    2. )ertas gosok %grid 32" 4"" dan #"",

    3. )ain wool

    4. -ubuk alumina

    +. rutan ital 2 %*lkohol 5 ml 6 0 7 3 2 ml ,

    #. )ain bersih

    4.,., A/"-

    1. Polishing Machine

    2. 8awan kimia

    3. Pipet

    4. Mikroskop

    5. Dryer

    4.,.4 L"# %"& %)(!"

    1. Pemotongan spesimen

    Proses ini tidak dilakukan pada praktik metalografi karena spesimen yang

    disediakan telah dipotong dengan ukuran tertentu. 0al ini bertujuan untuk

    mempersingkat waktu.

    2. Grinding

    • Mengambil kertas gosok yang paling kasar % grid 32", yang telah

    digunting sesuai dengan bentuk piringan hand grinding dan pasang pada

    hand polishing machine .

    • Menyalakan polishing machine buka katup sehingga air mengalir di

    kertas gosok tersebut dan sampai halus permukaan.

    • Mengangkat spesimen dan amati permukaan yang digosok. -ila masih

    ada goresan yang tidak searah dengan orientasi gosokkan gosok lagi

    sampai tidak ada lagi goresan yang tidak searah.

    &'(+

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    6/14

    • -ila goresan sudah searah matikan polishing machine dan aliran air

    kemudian ganti kertas gosok dengan grid yang lebih halus %32" 4""

    dan #"", dan gosok lagi seperti langkah sebelumnya.

    • -ila proses grinding telah selesai mematikan polisher dan aliran

    polisher serta $u$i spesimen dengan air.

    • 0al yang perlu di perhatikan dalam proses grinding yaitu setiap

    pergantian kertas gosok maka arah orintasi penggosokan harus tegak

    lurus dengan arah orientasi penggosokan sebelumnya.

    3. Polishing

    • )ertas kain wool diambil dan dipasang pada polishing machine .

    • Polishing machine dinyalakan membuka sedikit katup air sehingga air

    mengalir tidak terlalu deras diatas kain wool yang berputar.

    • -enda yang akan di polishing di $elupkan terlebih dahulu ke dalam

    serbuk alumina.

    • Spesimen diambil ditelungkupkan pada polisher dengan sedikit tekanan

    diatas kain wool tersebut dan tahan sampai benda uji halus.

    • Spesimen diangkat dan diamati permukaan benda uji apabila benda uji

    belum halus maka benda uji harus di polisher lagi sampai tidak ada lagi

    goresan.

    • Proses polisher selesai jika bekas goresan dari proses grinding % grid

    #"", telah hilang dan halus seperti $ermin.

    • 9ntuk membersihkan sisa(sisa polishing poeder spesimen di$u$i

    dengan air dan alkohol lalu dikeringkan dengan dryer atau digosok

    dengan so ft tissue

    4. :tsa

    • Menyiapkan alat(alat yang diperlukan seperti pipet $awan kimia dan

    hand dryer yang telah dibersihkan terlebih dahulu.

    • Mengambil larutan 0 7 3 2 ml dengan pipet dan tuangkan ke $awan

    kimia.

    • )emudian $ampur 0 7 3 dengan alkohol 5 ml

    &'(#

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    7/14

    • Masukkan spesimen ke dalam $awan kimia tersebut selama beberapa

    detik dan ambil kembali kemudian menyiramnya dengan air.

    • Mengeringkan spesimen tersebut dengan dryer .

    +. Pengamatan dengan mikroskop

    • Meletakkan spesimen di bawah lensa mikroskop

    • Mengatur pembesaran %1""; atau 2""; dan +"";,

    • Menyalakan lampu dan mengatur fokusnya

    • Menggambar struktur mikro yang tampak pada lembar kerja

    • *pabila telah selesai matikan lampu• Menganalisa gambar struktur mikro spesimen.

    4.4 A#"/+'" "# P)$ "&"'"#

    MICRO-ETCH TEST

    Date : 2 !esember 2"" Material :

    Welding Process Position :

    E!uipment : 7lympus -< +1 M

    "eference :

    1. #ocation : $ "eagent : %ital &' Magnifying : 1""; 2""; +""; Material : Nodular cast iron

    tructure : errite perlite * grafit

    Struktur Material odular 8ast &ron pembesaran 2""; ditunjukkan pada gambar di

    bawah ini

    &'(=

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    8/14

    Perlit

    Ferit

    Magnifiyiing : 200x

    Magnifiyiing : 500x

    Perlit

    erit

    G"$ "( 4.4 Gambar Material odular 8ast &ronPembesaran 2"";

    Struktur Material odular 8ast &ron pembesaran +""; ditunjukkan pada gambar di

    bawah ini

    G"$ "( 4.5 Gambar Material odular 8ast &ron Pembesaran +"";

    &'(5

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    9/14

    -esi tuang nodular adalah stuktur dari besi $or yang berbentuk grafit

    nodular atau juga disebut grafit sfero. Struktur seperti ini diklasifikasikan dalam

    tipe ' menurut kongres +ommittee of ,nternational oundry keterangan dari

    gambar tersebut warna kelabu tidak teratur adalah partikel ke$il dari bahan bukan

    logam % non metalli$ $lross , grafit nodular ditunjukkan warna kelabu yang

    mengelilinginya dan ferrite ditunjukkan area putih yang luas sedangkan matriksnya

    berupa berupa perlite. Struktur besi $or dengan grafit nodular mempunyai keuletan

    yang lebih baik dibndingkan dengan besi $or grafit serpih dan juga mempunyai

    kekuatan tarik yang lebih baik dari grafit serpih. Selain sifat diatas besi tuang

    nodular mempunyai ketahanan korosi yang baik dan juga mempunyai ketahanan

    panas yang baik pula karena sifat(sifat inilah besi $or grafit nodular lebih banyak

    digunakan untuk berbagai ma$am keperluan dibandingkan dengan besi $or grafit

    serpih.

    &. #ocation : $ "eagent : %ital &' Magnifying : 1""; 2""; +""; Material : Carbon steel

    tructure : errite perlite

    Struktur Material 8arbon Steel pembesaran 2""; ditunjukkan pada gambar di

    bawah ini

    &'(

    Perlit

    Ferit

    Magnifiyiing : 200x

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    10/14

    G"$ "( 4.6 Gambar Material 8arbon Steel Pembesaran 2"";

    Struktur Material 8arbon Steel pembesaran +""; ditunjukkan pada gambar di

    bawah ini

    G"$ "( 4. Gambar Material 8arbon Steel Pembesaran +"";

    Pada gambar hasil per$obaan tampak ferit % berwarna putih , dan perlit

    % berwarna hitam , bila kadar perlit semakin besar maka kadar karbon juga

    semakin

    besar. !engan struktur yang tampak pada gambar maka baja ini termasuk baja

    hipoeutektoid. Perkiraan prosentase karbon dapat dihitung dengan

    menggunakan

    rumus sebagai berikut

    &'(1"

    Perlit

    Ferit

    Magnifiyiing : 500x

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    11/14

    3 3 P)(/+- 07008

    -aja kontruksi memiliki kadar maksimum karbon sebanyak " 2 ( " 3 jadi

    kandungan perlit dalam prosen adalah 3= + . -aja seperti ini memiliki sifat yaitu

    kekuatannya bertambah pada tingkatan yang dibutuhkan untuk tujuan kontruksional

    tetapi kemampuan uletnya menurun. )ualitas pabrikasi % pekerja dan karakteristik

    pengelasan , bahan ini sangat baik misalnya digunakan untuk pembuatan boiler kapal

    dan kendaraan dan juga dalam bagian % seperti balok penopang > girder ? balok >

    beams ? balok silang > joists ? , untuk digunakan pada jembatan dan bangunan. -aja

    sering digunakan pada kondisi panas tetapi baja yang mempunyai ukuran ke$il biasa

    digunakan dalam kondisi yang normal.

    P@0&/9 G*

    *sumsi

    • )andungan ferrit pada Spesimen 1 A 5"

    )andungan perlit pada spesimen 1 A 2"

    Sehingga kandungan karbonnya A 2" ; " ""5 A " 1#

    • )andungan ferrit pada Spesimen 2 A =4 2

    )andungan perlit pada spesimen 2 A 2+ 5

    Sehingga kandungan karbonnya A 2+ 5 ; " ""5 A " 2"#4

    4.5 K)'+$ /"#

    !ari per$obaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa

    0asil pengujian dengan metalography yang berupa gambar mikrostruktur

    material dapat digunakan untuk mengetahui komposisi yang terkandung dalam

    material tersebut jenis material dan sifat dari material tersebut.

    Pada $arbon steel memiliki struktur yang terdiri dari ferrit dan perlit.

    8arbon steel yang memiliki persen perlit besar biasanya memiliki sefat kekerasan

    yang rendah sedangkan pada $arbon steel dengan persen perlit ke$il

    biasanyamemiliki sifat kekerasan yang $ukup baik. Benis baja ini biasanya

    &'(11

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    12/14

    digunakan untuk proses pengerjaan panas seperti pada penge$oran $reak ekstursi

    untuk bilah penggantung dan untuk $etakan penempaan panas.

    Sifat du$tile besi $or % 8ast &ron , tergantung pada struktur bentuk grafitnya

    sedangkan bentuk grafit dari besi $or dipengaruhi laju pendinginan pada waktu

    melalui temperature transformasi eute$toid dan juga tergantung pada kandungan

    unsure yang lain karena pada umumnya unsure(unsur penyusunnya berpengaruh

    terhadap per$epatan penggrafitan pada waktu pembekuan besi $or. Seadangkan

    kekuatan tarik dari besi $or sangat dipengaruhi oleh derajat eute$ti$ % S 8 , untuk

    besi $or yang mempunyai kekuatan tarik tinggi harga S 8 nya harus ke$il sifatnya

    akan menjadi besi $or putih.

    DAFTAR PUSTAKA

    -udi Prasojo S/. 2""2. -uku Petunjuk Praktek 9ji -ahan Burusan /eknik Permesinan

    )apal. PP S(&/S Surabaya

    &'(12

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    13/14

  • 8/17/2019 Uji Bahan - IV. Uji Metellografi

    14/14

    &'(14