26
Pengorganisasian dan Perencanaan Audit Internal Pemahamana secara umum terhadap standard audit yang ditetapkan oleh Institute of Internal Auditors’ (IIA’s) atau International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing, penting dalam menyusun atau mengorganisir serta merencanakan suatu audit intern. Internal audit juga merupakan proses yang membutuhkan pengorganisasian dan menajemen dari fungsi internal audit, dimana diperlukan keterlibatan yang cukup dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian yang saling melengkapi. Sebelum melaksanakan suatu audit internal, diperlukan adanya kelengkapan yang diperlukan, antara lain: Suatu rencana organisasi yang efektif dan suatu internal audit charter dalam meaksanakan audit internal Rencana audit jangka panjang dan tahunan . Setiap audit intern yang dilakukan harus berdasarkan rencana audit jangka panjang Standar dan pendekatan-pendekatan audit yang efektif dalam melaksanakan suatu audit internal. Tentu saja diperlukan unsur-unsur lainnya dalam membuat internal audit yang efektif. Internal auditor perlu juga menetapkan pendekatan terbaik dalam mengevaluasi bukti audit, bagaimana pelaporan yang efektif atas hasil audit, harus memahami secara baik tentang kerangka pengendalian intern sebagaimana yang telah dibuat oleh The Committee of Sponsoring Organizations’ (COSO) sebagai best practice, dan adanya Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 1

TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

qq

Citation preview

Page 1: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

Pengorganisasian dan Perencanaan Audit Internal

Pemahamana secara umum terhadap standard audit yang ditetapkan oleh Institute

of Internal Auditors’ (IIA’s) atau International Standards for the Professional Practice of

Internal Auditing, penting dalam menyusun atau mengorganisir serta merencanakan suatu

audit intern. Internal audit juga merupakan proses yang membutuhkan pengorganisasian

dan menajemen dari fungsi internal audit, dimana diperlukan keterlibatan yang cukup dari

berbagai disiplin ilmu dan keahlian yang saling melengkapi.

Sebelum melaksanakan suatu audit internal, diperlukan adanya kelengkapan yang

diperlukan, antara lain:

Suatu rencana organisasi yang efektif dan suatu internal audit charter dalam

meaksanakan audit internal

Rencana audit jangka panjang dan tahunan . Setiap audit intern yang dilakukan harus

berdasarkan rencana audit jangka panjang

Standar dan pendekatan-pendekatan audit yang efektif dalam melaksanakan suatu

audit internal.

Tentu saja diperlukan unsur-unsur lainnya dalam membuat internal audit yang

efektif. Internal auditor perlu juga menetapkan pendekatan terbaik dalam mengevaluasi

bukti audit, bagaimana pelaporan yang efektif atas hasil audit, harus memahami secara baik

tentang kerangka pengendalian intern sebagaimana yang telah dibuat oleh The Committee

of Sponsoring Organizations’ (COSO) sebagai best practice, dan adanya pengevaluasian

secara terus-menerus atas pengendalian yang diciptakan.

Internal audit akan menjadi lebih efektif apabila seluruh anggotanya mengikuti

secara konsisten, prosedur-prosedur professional dalam melaksanakan review. Bahkan akan

menjadikan sumber daya yang potensial dalam pandangan manajemen, sebagaimana

diharapan bahwa auditor internal harus dapat tetap konsisten dan mempunyai kualitas.

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 1

Page 2: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

Kegaiatan Persiapan Audit Internal

Sebelum pelaksanaan suatu audit internal maka perlu dilakukan persiapan secara

matang. Audit harus dilaksanakan sesuai rencana audit tahunan yang sudah ditetapkan,

namun demikian tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan audit terhadap hal-hal yang

sangat urgen diluar rencana audit tahunan yang sudah ditetapkan seperti audit atas

ditemukannya suatu fraud atau kecurangan, adanya aturan baru, atau adanya kondisi

perekonomian yang jauh dari kondisi normal. Walaupun audit seperti ini tidak

direncanakan, tetapi internal audit harus membuat perencanaan untuk audit seperti ini.

Dalam praktek audit internal biasa dikenal adanya high-level “memo to files”,

merupakan dokumen untuk dilaksanakannya audit mendesak yang harus disiapkan oleh

manajer audit intern. Biasanya dokumen seperti ini tidak disampaikan kepada auditee.

Dengan adanya penugasan khusus seperti tersebut diatas sebenarnya menjadi tantangan

kepada para pelaksana internal audit. Walaupun sering ada tekanan untuk memulai suatu

audit khusus ini, perencanaan audit yang tepat selalu akan memperoleh hasil audit yang

maksimal. Auditor intern dapat menghemat waktu dan tenaga yang cukup signifikan apabila

dapat membuat perencanaan audit yang baik.

Menjalankan Audit Internal

Langkah pertama dalam memulai audit internal yang sebenarnya adalah untuk

menginformasikan kelompok atau organisasi yang akan diaudit. Meskipun audit internal

akan menyiapkan memo perencanaan sebagai dokumentasi untuk file audit internal itu

sendiri, fungsi yang akan diaudit harus mendapat informasi dari audit internal.

Pemberitahuan dari audit internal disebut surat penunjukan (engagement letter).

Ini adalah dokumen perencanaan internal yang menginformasikan auditee ketika audit

internal akan melakukan review.

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 2

Page 3: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

Surat tersebut harus memuat:

Emai l

Komunikasi harus ditujukan kepada manajer yang langsung bertanggung jawab untuk

unit yang diaudit.

Tujuan dan ruang lingkup audit

Auditee disarankan harus menjelaskan tentang tujuan dari audit internal yang telah

direncanakan.

Tanggal dimulai dan jangka waktu yang direncanakan

Sebisa mungkin, surat keterlibatan harus memberikan auditee beberapa pemahaman

mengenai kapan dimulainya dan berakhirnya proses audit.

Bertanggung jawab untuk melakukan peninjauan (Review)

Auditor yang bertugas harus membantu manajemen untuk mengidentifikasi akan

adanya suatu permasalahan.

Persiapan Kebutuhan Lanjutan

Setiap persyaratan yang dibutuhkan sebelum turun ke lapangan harus dijelaskan

terlebih dahulu.

Salinan Surat Keterlibatan

Meskipun istilah tembusan atau CC sudah usang hari ini, salinan surat perikatan harus

diarahkan kepada orang-orang yang tepat dalam perusahaan yang membutuhkan untuk

mengetahuinya.

Laporan Operasi lainnya

Berdasarkan tujuan audit secara keseluruhan, keuangan, laporan statistik, dan lain yang

berkaitan dengan entitas yang diaudit juga harus diminta sebagai bagian awal dari

memo.

Survei Lapangan Audit Internal

Sebuah survei awal seringkali sangat penting dalam menentukan arah, ruang lingkup, dan

sejauh mana upaya audit; itu adalah langkah pertama yang diambil di lokasi audit. Auditor

internal tidak bisa begitu saja terburu-buru tanpa tujuan yang jelas atau tujuan dan mulai

memeriksa dokumen dan mengamati operasi. Sebuah survei lapangan memungkinkan

auditor untuk:

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 3

Page 4: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

membiasakan diri dengan proses lokal besar di tempat dan

mengevaluasi struktur kontrol dan tingkat risiko kontrol dalam berbagai proses dan

sistem termasuk dalam audit.

Unsur-unsur informasi harus dirakit oleh auditor in-charge dan anggota tim lainnya

selama survey lapangan:

Organisasi

Selama survei lapangan, auditor harus memastikan struktur organisasi yangtermasuk

nama-nama personil kunci, sudah benar. Auditor harus menjadi akrab dengan

tanggung jawab fungsional dan orang-orang kunci dan terlibat dalam operasi.

Pedoman dan arahan

Salinan kebijakan yang berlaku dan manual prosedur harus dimilik auditor.

Laporan

Laporan manajemen yang meliputi audit seperti penganggaran, operasi, biaya studi

wilayah, dan personil harus juga dimiliki oleh auditor.

Observasi Pribadi

Auditor internal melakukan pendekatan terhadap lingkungan sekitarnya yang akan

diaudit.

Diskusi dengan personil kunci

Berdiskusi dengan orang yang memiliki andil dalam Perusahaan membantu untuk

menentukan area masalah apapun yang diketahui.

Mendokumentasikan Survei Lapangan Audit Internal

Biasanya, survei lapangan akan menempati hari pertama atau kedua di situs audit. Untuk

review besar, survei dapat dilakukan saat berkunjung terpisah sebelum

auditor melakukan pengujian dan analisis kerja. Dalam kedua kasus, pekerjaan yang

dilakukan dan ringkasan dari data yang dikumpulkan melalui survei lapangan harus

didokumentasikan di workpapers audit.

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 4

Page 5: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

Kesimpulan Survei Lapangan Auditor

Tujuan dari survei lapangan audit internal adalah untuk mengkonfirmasi asumsi yang

diperoleh dari perencanaan audit awal, dalam rangka mengembangkan pemahaman

tentang sistem dan proses kunci. Karena informasi yang mendukung audit awal

perencanaan sering tidak sempurna, ini merupakan titik penting dimana tim audit yang

ditugaskan dapat membuat penyesuaian terhadap lingkup audit yang direncanakan dan

objektif.

Developing and Preparing Audit Programs

Internal audit harus dilaksanakan dan diorganisasikan dengan baik dengan tujuan untuk

meminimalisir kesalahan atau melaksanakan audit prosedur. Untuk mencapai tujuan

internal auditor untuk meminimalisir penyalahgunaan prosedur, maka diperlukan audit

program sebagai panduan untuk melaksanakan prosedur audit. Pola program auditnya

sama seperti sejalan dengan pengaplikasian operasi sehari-hari. Sebagai contoh, computer

program digunakann untuk perhitungan gaji dengan menggunakan time card dengan

menjumlahkan banyaknya waktu bekerja lalu dikalikan dengan tariff yang sudah disepakati

oleh perusahaan. Audit Program adalah sebagai alat untuk perencanaan, panduan, dan

kontorl dari proses audit yang dilakukan.

Audit Program dapat digunakan untuk melihat keefektifan dari suatu internal audit,

apakah langkah-langkah dalam audit program tersebut sudah dilaksanakan seluruhnya atau

lebih dari sebagian yang telah dilakukan. Contoh seperti perhitungan fisik Persediaan secara

berkala merupakan salah satu cara audit program untuk persediaan. Contoh tersebut

adalah audit program yang sudah standart dilakukan. Dalam satu situasi ada kalanya audit

program sudah tidak sesuai dengan standart yang sudah berlaku umum, hal ini dikarenakan

sifat dari bisnis perusahaan berbeda-beda. Hal ini membuat In-charge auditor harus

memodifikasi audit prosedurnya, kalau bisa di rubah tanpa terlampau jauh dari standart

yang berlaku umum. Incharge auditor juga harus memikirkan resiko – resiko dari setiap

kegiatan operasional perusahaan dan memikirkan bagaimana cara pencegahan atau

meminimalisir kesempatan penyalahgunaan. Hal tersebut yang membuat auditor, Wajib

mempunyai pengetahuan lebih tentang kegiatan bisnis dan sifat dari industry perusahaan.

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 5

Page 6: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

(a) Audit Program Format Their Preparations.

Audit program adalah prosedur yang menggambarkan langkah-langkah audit yang dilakukan

oleh internal auditor dalam proses kerja dilapangan. Audit program biasanya dibuat

sebelum melakukan fieldwork audit, jadi perlu di finalisasi tentang bagaimana dan apa

sajakah object yang akan di periksa oleh internal audit. Kegunaan audit program yang kedua

adalah dengan sebagai panduan atau pengingat bagi internal audit yang baru, atau penanda

apa sajakah yang belum dilakukan bagi internal audit yang sudah berpengalaman.

Untuk beberapa divisi internal audit mengembangkan sendiri audit programnya, dan belum

tentu berguna bagi banyak area. Hal ini dikarenakan cangkupan audit yang begitu luas,

maka internal audit dapat dilakukan secara periodic atau berkala, setiap 3 bulan atau 6

bulan sekali melakukan pengecekan.

Contoh Audit Program untuk Inventory atau persediaan adalah sebagai berikut :

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 6

Page 7: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 7

Page 8: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

(b) Type of audit evidence

Internal Auditor harus mengevaluasi segala informasi yang ada, informasi inilah yang

dianggap sebagai audit evidence yang membuktikan segala kegiatan audit, baik itu temuan

audit, pencapaian tujuan audit, dan lain sebagai nya. Syarat bukti audit ada 4 yaitu harus

“Cukup” untuk mendukung segala kegiatan audit yang dilakukan, “Compentent” dapat

diandalkan dan dipertanggung jawabkan sebagai hasil kerja auditor, “Relevant” bukti yang

diambil harus sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi perusahaan saat ini dan untuk

masa depan perusahaan, dan yang terakhir harus “Usefull” bukti audit harus berguna untuk

kepentingan audit, untuk apa seluruh bukti diambil tetapi tidak dapat dipakai sebagai bukti

yang kuat dan berguna bagi kemajuan perusahaan.

Cara mendapatkan bukti audit dengan cara observasi/ confirmasi, pengecekan fisik,

dokumentasi, prosedur analitis, perhitungan kembali, reperformance, dan inquiry atau

Tanya jawab. Dari seluruh cara untuk mendapatkan bukti audit, bukti yang paling kuat

adalah Observasi / confirmasi karena mendapatkan dengan cara mengambil dari pihak

ketiga yang independen atau melihat secara fisik atau actual yang ada dilapangan. Bukti

Audit yang paling lemah adalah Prosedur Analitis, karena menggunakan asumsi-asumsi saat

melakukannya, hal ini dikarenakan untuk mengidentifikasi sifat dari suatu kegiatan bisnis

yang begitu banyak.

Langkah – langkah audit program yang dilakukan atau dijalankan oleh setiap divisi internal

audit berbeda-beda, karena sifat dari masing-masing entitas pun berbeda pula dengan

resiko yang bervariasi.

Pelaksanaan Audit internal

surat penugasaan menguraikan pengaturan untuk rencana audit internal. Audit tanpa

pemberitahuan dapat dibenarkan dalam kasus-kasus di mana ada kecurigaan penipuan atau

ketika unit sangat kecil, dengan catatan yang dapat dengan mudah diubah. Dalam

kebanyakan kasus, manajemen audit harus mulai mereview dengan Surat penugasan resmi

yang memberitahu manajemen lokal dan lini manajemen untuk rencana review,

memungkinkan mereka untuk menyesuaikan jadwal mereka. Dalam beberapa kasus,

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 8

Page 9: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

manajemen audit dapat meminta penundaan karena sejumlah alasan. pengecualian pada

situasi penipuan yang potensial, manajemen audit internal harus selalu mencoba untuk

menjadi fleksibel di sini.

Para auditor internal yang ditugaskan juga memiliki beberapa pekerjaan terlebih dahulu

sebelum kerja lapangan yang sebenarnya. Jika ada survei lapangan terpisah, hasil tersebut

harus ditinjau ulang, sebagaimana seharusnya setiap audit yang terdahulu disimpan dalam

file kertas kerja permanen. Untuk audit yang lebih besar dengan beberapa auditor

ditugaskan, tanggung jawab area penugasan audit harus dilakukan di awal. Perjalanan dan

pengaturan penginapan harus dibuat sesuai dengan kebijakan organisasi. Biaya perjalanan

dapat menjadi beban besar untuk sebuah departemen audit internal, terutama jika dalam

jumlah yang banyak, lokasi audit yang tersebar, baik domestik maupun di seluruh dunia.

penghematan perjalanan yang signifikan dapat direalisasikan dengan mengambil

keuntungan dari diskon tiket pesawat dan membuat pengaturan perjalanan yang lebih

efektif. Manajemen audit internal harus mengetahui bagaimana, perjalanan selalu akan

menjadi beban anggaran besar dan seharusnya tidak menghilangkan perjalanan ke lokasi

audit hanya karena biaya perjalanan. Audit internal memiliki tanggung jawab kepada komite

audit dan manajemen senior untuk melaporkan status struktur control internal organisasi.

Kunjungan lapangan seharusnya tidak ditunda atau dihilangkan hanya karena biaya

perjalanan ke lokasi terpencil.

(A) Internal Audit Fieldwork Initial Procedures

audit internal dapat menyebabkan gangguan dan masalah dalam operasi sehari-hari dari

organisasi audit. Auditor dan anggota tim audit harus memulai dengan bertemu dengan

anggota dari manajemen audit untuk menjelaskan rencana awal untuk audit, termasuk

daerah-daerah yang akan diuji, laporan khusus atau dokumentasi yang diperlukan, dan

personil untuk diwawancarai. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk tim audit internal

untuk berwisata dan bertemu unit personil lain untuk mereview. Para auditor harus

meminta semua kontak manajemen yang berhubungan dengan anggota dari organisasi

audit untuk memberikan pada manajemen audit jadwal pekerjaan audit untuk disesuaikan

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 9

Page 10: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

dengan rencana kerja audit. Hal ini akan menghilangkan potensi masalah dalam

mengamankan kerjasama personil audit.

Meskipun sudah direncanakan dengan baik, masalah masih dapat terjadi saat melakukan

audit. Sebagai contoh, supervisor departemen utama dapat beralasan sibuk untuk dapat

berbicara dengan audit internal dan tidak akan memberikan informasi yang diperlukan.

Demikian pula, sebuah siklus dari file sistem komputer utama yang telah disimpan untuk tes

audit mungkin saja dihapus. Jenis masalah dapat memperlambat kemajuan atau

memerlukan revisi pengujian dan analisis strategi. Setiap masalah harus dideteksi secara

dini didalam penugasan dan diselesaikan sesegera mungkin. Kesulitan dalam memperoleh

kerjasama dengan satu personel departemen, misalnya, dapat memperlambat pekerjaan di

daerah itu dan menunda penyelesaian audit keseluruhan.

Auditor yang ditugaskan harus bertemu dengan manajemen audit untuk mendiskusikan

masalah dan mencari solusi. Jika manajemen setempat tampaknya tidak kooperatif, auditor

yang bertugas mungkin harus menghubungi manajemen audit internal untuk

menyelesaikan masalah pada tingkat yang berbeda. Jika komponen kunci dari audit yang

direncanakan hilang, manajemen audit harus mengembangkan strategi yang direvisi untuk

penyelesaian masalah.

Ini mungkin termasuk:

Merevisi prosedur audit untuk melakukan tes tambahan di area lain. Perubahan

tipe, harus dilakukan dengan hati-hati. Jika ada alasan yang kuat untuk memilih –file

yang hilang sekarang -seperti kebutuhan untuk mengikat ke beberapa data lain-itu

mungkin diperlukan untuk merekonstruksi saldo yang hilang.

Melengkapi audit tanpa file data yang hilang. Kertas kerja dan Laporan akhir akan

menunjukkan ketidak mampuan audit internal untuk melakukan tes yang

direncanakan. Auditor yang bertugas harus selalu mendapatkan persetujuan dari

manajemen audit internal untuk pendekatan ini.

MeLengkapi bagian lain dari audit dan menjadwal ulang kemudian kunjungannya

untuk melakukan tes. Ini hanya pilihan jika file data yang hilang tidak dapat

direkonstruksi atau jika siklus yang berbeda dari data tidak akan cukup.

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 10

Page 11: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

Penelitian lapangan audit yang sebenarnya harus mengikuti program audit yang

ditetapkan. Karena setiap langkah selesai, auditor harus bertanggung jawab dari

awal dan tanggal program audit. Dokumentasi dikumpulkan dari setiap langkah

audit, serta setiap analisis audit, harus diatur dan diteruskan kepada auditor untuk

melakukan review awal dari pekerjaan audit. Auditor memonitor kinerja pekerjaan

audit dalam progres dan review kertas kerja yang sudah selesai untuk setiap

langkah. Exhibit 7,9 menunjukkan review kertas kerja audit lapangan lembar point di

mana auditor yang bertugas telah ditandatangani sesuai dengan langkah-langkah

program audit dan wilayah yang disarankan untuk pekerjaan tambahan. Komentar

dari lembar ini kembali ke exhibit 7,6 Program audit untuk mereview kas kecil. Kita

menggunakan kas kecil sebagai contoh meskipun biasanya relatif kecil, area berisiko

rendah, jenis lembar dokumen ini adalah contoh yang berguna untuk semua audit

yang lebih besar.

(B) Audit Fieldwork technical Assistance

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 11

Page 12: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

Survei lapangan atau proses program pengembangan audit harus diidentifikasi sesuai

kebutuhan untuk bantuan teknis khusus dalam melakukan audit, namun, kompleks masalah

lainnya yang membutuhkan dukungan teknis mungkin timbul dalam perjalanan dari audit

lapangan. Sebagai contoh, auditor yang ditunjuk dapat mempertanyakan perlakuan

akuntansi dari transaksi tertentu dan ingin mendapatkan informasi yang lebih baik

mengenai praktek yang normal. Demikian pula, auditor internal dapat menemukan aplikasi

TI khusus,dengan pertimbangan kontrol yang unik, yang tidak cukup dijelaskan dalam

survei.

Jika masalah teknis tidak familiar dengan tim audit, tanggungjawab auditor harus mencari

bantuan sesegera mungkin. supervisor audit internal atau spesialis mungkin harus meneliti

audit atau masalah teknis dalam rangka memberikan jawabannya. Di lain contoh, mungkin

perlu untuk membawa seorang ahli audit internal ke daerah yang bersangkutan untuk

menyelesaikan masalah. Namun, Departemen Audit internal tidak memiliki ahli

kependudukan yang siap untuk bepergian keluar dari area untuk menyelesaikan masalah,

dan masalah biasanya dapat diselesaikan melalui panggilan telepon atau e-mail.

(C) Audit Management Fieldwork Monitoring

Jika audit internal meliputi jangka waktu yang luas atau tingkat sumber daya yang

dibutuhkan, manajemen audit internal harus meninjau kemajuan audit dengan sering dan

memberikan arahan teknis melalui kunjungan dan komunikasi. Ini review tambahan untuk

pekerjaan yang sedang berlangsung dari auditor yang bertugas, yang merupakan bagian

dari staf lapangan. Frekuensi dan tingkat kunjungan ini akan tergantung pada kekritisan

mereview, pengalaman staf yang ditugaskan, dan ukuran review. Tujuan mereview skala

menengah yang dipimpin oleh seorang auditor berpengalaman dan meliputi area yang

sudah dikenalnya mungkin tidak memerlukan review manajemen jika jalur komunikasi yang

baik. Namun, jika Audit mencakup daerah kritis, jika program baru atau teknik baru yang

digunakan, atau jika tugas yang menjadi tanggungjawab auditor yang memiliki pengalaman

terbatas di area untuk mereview, anggota berpengalaman pada manajemen audit harus

mengunjungi proyek lapangan secara berkala.

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 12

Page 13: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

Tujuan dari kunjungan ini harus untuk meninjau pekerjaan yang sedang berlangsung dan

untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi. Sedangkan manajemen audit

kadang-kadang mungkin merasa bahwa ini juga merupakan waktu yang tepat untuk

mengambil staf lapangan yang ditugaskan keluar untuk makan siang atau makan malam

untuk berterima kasih kepada mereka atas upaya mereka, setiap orang harus menyadari hal

ini bukanlah tujuan kunjungan audit lapangan. Audit manajemen harus mengambil

kesempatan ini untuk memahami masalah yang berkembang di dalam audit dan

menyarankan perubahan yang sesuai. Ini juga waktu yang baik bagi manajemen untuk

memulai mereview kertas kerja audit yang telah diselesaikan

Kertas kerja audit internal mendokumentasikan pekerjaan yang dilakukan dan memberikan

link antara dokumen prosedur dalam program audit dan hasil tes audit. Karena mereka

akan menjadikan dasar bagi temuan dan menjadi rekomendasi dalam laporan audit akhir,

kertas kerja harus mendokumentasikan semua pekerjaan audit. Sementara itu auditor yang

bertugas harus telah meninjau dan memberi komentar pada kertas kerja untuk audit yang

lebih luas melalui lembar point audit, review yang lebih kecil dengan staf audit yang

terbatas tidak akan selalu memiliki jenis umpan balik. Point sheet adalah mengukur kualitas

assurance audit internal dan harus digunakan oleh Tim audit sebagai ukuran untuk

membawa masalah untuk menjadi perhatian baik bagi audit internal dan audit manajemen

di awal dalam mereview. Mereka juga berfungsi sebagai kontrol untuk memastikan bahwa

semua arahan di ikuti.

(D) Potential Audit Findings

Setiap kali auditor internal menemukan kekurangan audit yang potensial, rangkuman

singkat dari kondisi yang ditemukan dan temuan yang potensial dan rekomendasi harus

disiapkan. Ringkasan ini kadang-kadang disebut lembar temuan audit awal. Temuan awal

menggambarkan kekurangan atau peluang untuk perbaikan yang diidentifikasi selama audit.

Temuan awal mungkin telah dikembangkan melalui lembaran point auditor atau melalui

temuan dokument Audit internal dan pengamatan lainnya. Item ini memulai proses awal

penulisan Laporan audit dan membantu untuk memastikan bahwa fakta-fakta penting

untuk mengembangkan temuan laporan audit telah diperoleh. Meskipun isi temuan audit

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 13

Page 14: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

pendahuluan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan khususnya audit internal,

temuan audit pendahuluan biasanya memiliki unsur-unsur:

Identifikasi dari temuan. ini hanya sebuah nomor identifikasi untuk audit dan

deskripsi temuan potensial.

Kondisi. Uraian di sini harus singkat tapi cukup untuk memberikan manajemen lokal

pemahaman tentang kondisi yang ditemukan.

Referensi untuk pekerjaan audit didokumentasikan. Lembar point audit harus

mengandung referensi untuk langkah dalam program audit yang dimulai dari

komentar, serta di mana itu didokumentasikan dalam kertas kerja audit.

Rekomendasi Auditor awal. Bagian Audit Laporan harus digunakanuntuk

mendokumentasikan temuan audit potensial, dan apa yang salah. Ini mungkin

menjadi dasar untuk laporan audit menemukan potensi masa depan. Beberapa

catatan auditor direkomendasikan untuk tindakan korektif dapat dimasukkan di sini.

Hasil yang ditemukan dibahas dengan manajemen. Auditor yang bertugas harus

membahas semua temuan potensial secara informal dengan manajer langsung

bertanggung jawab atas masalah ini. Hasil pembicaraan ini harus didokumentasikan

di sini.

Rekomendasikan disposisi dari masalah ini. Atas dasar percakapan dengan

manajemen, auditor yang bertugas harus memberikan komentar untuk

merekomendasikan disposisi dari temuan. Ini mungkin direkomendasikan untuk

dimasukkan dalam laporan audit, atau ditangguhkan sampai Informasi lebih lanjut

dapat dikumpulkan.

(E) Audit Program and Schedule Modifications

Program audit adalah panduan keseluruhan untuk melakukan audit internal. Dikembangkan

dari survei data awal dan dari setiap audit internal masa lalu pada file, mereka mungkin

subjek penyesuaian selama review. Auditor harus tanggap terhadap bukti baru, perubahan

dalam sistem pendukung, dan perubahan dalam kondisi lain. Pada tahap awal audit,

mungkin perlu untuk mengarahkan beberapa rencana tugas Staf serta untuk memodifikasi

beberapa langkah-langkah program audit. Tentu saja, auditor yang bertugas di lapangan

harus selalu memperoleh persetujuan dari manajemen audit sebelum melakukan

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 14

Page 15: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

perubahan tersebut. Kebutuhan untuk modifikasi program audit yang paling umum ketika

audit internal telah mengembangkan program audit umum untuk digunakan dalam ulasan

serupa tapi unit yang tak sama. Sebagai contoh, program audit mungkin telah

dikembangkan untuk menutupi internal kontrol atas fungsi pembelian untuk sebuah

organisasi dengan independen beberapa unit manufaktur, masing-masing dengan fungsi

pembelian terpisah. Fungsi program audit Pembelian harus mencerminkan baik kebijakan

organisasi dan prinsip kontrol internal secara umum.

Perubahan sering diperlukan dalam jadwal audit sebagai progres kerja, dan fleksibilitas

harus menjadi faktor dalam rencana untuk memenuhi kebutuhan tak terduga. Selama

penugasan audit lapangan, situasi yang mungkin dihadapi mempengaruhi kemajuan audit,

seperti masalah tak terduga atau peristiwa, kebutuhan untuk memodifikasi, penemuan

daerah baru untuk ditinjau, atau perubahan dalam audit personel. Dalam kasus lain,

mungkin ada slip dalam rencana karena tambahan persyaratan waktu untuk menyelesaikan

langkah program audit. Dalam keadaan ini, revisi anggaran seringkali diperlukan.

Persetujuan yang tepat untuk perubahan ini harus selalu diperoleh dari manajemen audit

internal.

(f) Reporting Preliminary Audit Findings to Manajemen

Area utama yang ditekankan dalam audit internal adalah mengidentifikasi daerah dimana

unit mereview tidak sesuai dengan prosedur control internal yang baik dan di mana

perbaikan yang diperlukan. Daerah-daerah tersebut akan didokumentasikan selama audit

melalui penggunaan point atau lembar temuan dan jenis temuan awal pada dokumen.

Meskipun item audit yang potensial harus telah didiskusikan dengan supervisor unit yang

bertanggung jawab langsung, tim audit juga harus meninjau mereka dengan manajemen

unit sebelum meninggalkan tugas audit lapangan.

Temuan audit potensial harus ditinjau kembali dengan unit pengelolaan selama mengaudit

untuk menentukan apakah mereka faktual dan tampak signifikan. Tergantung pada ruang

lingkup dan ukuran audit, temuan potensial harus ditinjau beberapa poin selama review.

Jika audit dijadwalkan selama beberapa minggu, auditor yang bertugas mungkin

menjadwalkan pertemuan dengan manajemen Unit setidaknya pada akhir setiap minggu

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 15

Page 16: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

untuk membahas semua temuan yang dikembangkan selama minggu itu. Jika temuan ini

sifatnya, prosedural kecil, manajemen dapat mengambil tindakan korektif yang diperlukan

sekaligus. Mereka kemudian dapat menghapus laporan audit akhir. Untuk temuan lain,

auditor yang bertugas harus meninjau temuan yang diusulkan untuk memastikan bahwa

penghematan biaya yang ditunjukkan dan dilaporkan dengan benar bahwa temuan yang

terkait dengan operasional yang efektif.

Meskipun durasi audit mungkin terlalu singkat untuk melakukan pertemuan mingguan, tim

audit lapangan harus meninjau semua temuan potensial dengan unit manajemen sebelum

meninggalkan lokasi. Hal ini akan memungkinkan audit internal untuk menyajikan

pendahuluan yang ditemukan dan merekomendasikan kepada manajemen lokal untuk

mendapatkan reaksi dan komentar mereka. Hal ini juga memberikan kedua belah pihak

kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dalam temuan laporan awal audit sebelum audit

internal meninggalkan lokasi.

Penugasan Personel Internal Audit

Hasil akhir dari aktivitas pengauditan internal adalah laporan Departemen Audit

Internal kepada Dewan dan Komite Audit. Laporan ini harus berisi temuan audit selama

dilakukan pekerjaan lapangan dan rekomendasi yang diberikan supaya proses bisnis

organisasi menjadi efektive dan efisien. Untuk memberikan laporan yang valid perlu

dilakukan perencanaan pekerjaan lapangan internal audit. Depatemen IA harus membuat

perhitungan yang cermat agar tujuan dari internal audit dapat tercapai dan sejalan dengan

anggaran yang telah direncanakan. Departemen internal audit harus memperhitungkan

berapa jumlah personel yang dibutuhkan, siapa saja personelnya, berapa lama waktu yang

dibutuhkan, dan berapa biaya yang akan dikeluarkan secara mendetail. Perencanaan yang

telah dibuat sebelumnya harus dibandingkan dengan anggaran yang disediakan. Hal ini

penting dilakukan untuk mengukur kinerja dari personel internal audit dan mengetahui

varian yang terjadi antara anggaran dan pelaksanaan dilapangan, untuk itu setiap personel

internal auditor harus memiliki laporan mengenai perkembangan pekerjaan lapangan

mereka. Laporan ini berisi informasi berupa anggaran,estimasi waktu versus waktu

sesungguhnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan, deskripsi

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 16

Page 17: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

perkembangan audit versus program audit. Personel audit “in charge” harus dapat

menjelaskan varian yang terjadi antara anggaran dan kenyataan.

Laporan varian anggaran dengan kenyataan ini harus tercatat dan didokumentasikan

sebagai bahan pengendalian atas aktivitas pengendalian internal. Pengendalian ini

dilakukan untuk menilai apakah anggaran telah dihitung secara cermat, perencanaan

dilakukan secara memadai dan menilai efektivitas kerja personel internal audit.

Pengendalian ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kekurangan personel dalam

penugasan, keterlambatan dalam memberikan rekomendasi, kekurangan supervisi dan

perhatian yang berlebihan terhadap suatu objek audi. Pengendalian ini dilakukan supaya

pelaksanaan audit selanjutnya akan lebih baik, anggaran lebih akurat, penempatan dan

pembagian personel lebih akurat sehingga varian semakin kecil.

Pelaksanaan Internal Audit

Internal auditor membutuhkan sejumlah infrastruktur untuk mendukung

pekerjaannya. Salah satunya adalah sistem kertas kerja atau paket data base yang

terintegrasi dengan sistem organisasi sehingga pekerjaan pembuatan laporan dapat

terotomasi dan mengurangi konsumsi waktu yang dibutuhkan oleh auditor jika proses ini

dilakukan secara manual. Jika sudah terintegrasi dengan sistem maka auditor yang

ditugaskan kelapangan dapat langsung menginput temuan mereka ke dalam sistem dan

dapat langsung diolah. Selain infrastruktur yang memadai seorang internal auditor harus

memiliki kemampuan memahami dan menilai resiko, merencanakan audit, mengunjungi

site perusahaan, memulai perikatan pekerjaan lapangan, menyiapkan kertas kerja aktivitas

audit, serta membuat kesimpulan dan menyiapkan laporan internal audit. Laporan internal

audit ini akan memuat temuan audit dan rekomendasi yang akan diberikan kepada

manajemen. Berikut beberapa pekerjaan lapangan yang dilakukan oleh internal auditor:

1. Mengidentifikasi dan menganalisa potensi resiko yang akan terjadi.

2. Merencanakan audit.

3. Menjadwalkan dan mengalokasikan sumber daya yang ada.

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 17

Page 18: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

4. Mereview laporan audit dan kertas kerja sebelumnya.

5. Mengunjungi site dan melaksanakan survei lapangan.

6. Menyiapkan program audit.

7. Menyiapkan dan memberikan surat perikatan audit untuk melaksanakan audit internal.

8. Memulai pekerjaan lapangan dan merencanakan internal audit.

9. Mendokumentasikan proses dan melaksanakan prosedur audit.

10. Membuat kertas kerja temuan audit.

11. Menyelesaikan dokumentasi audit dan merangkum temuan audit lain.

12. Menyelesaikan pekerjaan lapangan dan memberikan rekomendasi atas temuan yang

ada kepada pihak yang diaudit.

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 18

Page 19: TUGAS KELOMPOK P3 Individual Internal Audit

DAFTAR PUSTAKA

Lawrence B Sawyer & Glen E Sumners, Sawyers Internal Auditing, 6th edition, 2012,

IIARF.

Moeller, Robert R, Brinks, Modern Internal Auditing, 2005, John Wiley & Sons , Inc,

Hoboken, New Jersey.

Internal Audit – Pelaksanaan Internal Audit Individu Page 19