17
http://statistikapendidikan.com Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com 1 S S e e k k i i l l a a s s T T e e n n t t a a n n g g P P e e n n g g u u k k u u r r a a n n G G e e j j a a l l a a P P u u s s a a t t ( ( M M e e a a n n , , M M e e d d i i a a n n , , M M o o d d u u s s , , K K u u a a r r t t a a l l ) ) Refisia Caturasa [email protected] http://penulis.com Abstrak/Ringkasan Artikel ini akan menjelaskan perihal pokok bahasan mengenai. Pengukuran Gejala pusat, yang di dalam nya akan di jelaskan tentang nilai rata-rata, median, modus, kuartil dari data tunggal maupun data kelompok. Serta saya selaku penulis akan memberikan contoh pengerjaan soal, sehingga akan lebih mudah untuk di pahami. Pendahuluan Pengukuran gejala pusat merupakan suatu nilai yang dipandang representatif dapat memberikan gambaran secara umum mengenai keadaan nilai tersebut. Nilai rata-rata tersebut memiliki kecenderungan (tendensi) terletak di tengah-tengah atau pada pusat diantara data-data yang ada. Pengukuran gejala pusat terbagi menjadi mean, median, modus, dan kuartal. Lisensi Dokumen: Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari StatistikaPendidikan.Com.

Statistika Refi Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

g

Citation preview

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    1

    SSeekkiillaass TTeennttaanngg PPeenngguukkuurraann GGeejjaallaa

    PPuussaatt ((MMeeaann,, MMeeddiiaann,, MMoodduuss,,

    KKuuaarrttaall))

    Refisia Caturasa [email protected]

    http://penulis.com

    Abstrak/Ringkasan

    Artikel ini akan menjelaskan perihal pokok bahasan mengenai.

    Pengukuran Gejala pusat, yang di dalam nya akan di jelaskan tentang nilai rata-rata,

    median, modus, kuartil dari data tunggal maupun data kelompok. Serta saya selaku

    penulis akan memberikan contoh pengerjaan soal, sehingga akan lebih mudah untuk

    di pahami.

    Pendahuluan

    Pengukuran gejala pusat merupakan suatu nilai yang dipandang

    representatif dapat memberikan gambaran secara umum mengenai keadaan nilai

    tersebut. Nilai rata-rata tersebut memiliki kecenderungan (tendensi) terletak di

    tengah-tengah atau pada pusat diantara data-data yang ada. Pengukuran gejala pusat

    terbagi menjadi mean, median, modus, dan kuartal.

    Lisensi Dokumen: Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

    secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau

    merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak

    diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari

    StatistikaPendidikan.Com.

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    2

    Isi

    PENGUKURAN GEJALA PUSAT

    Pengertian

    Ukuran Gejala Pusat disebut juga Ukuran Nilai Pusat disebut juga

    sebagai ukuran rata-rata (average), disebut juga ukuran tendensi pusat (measure of

    central tendency), disebut juga ukuran nilai pertengahan (measure of central value),

    disebut juga ukuran posisi pertengahan (measure of central position).

    Yaitu suatu nilai yang dipandang representatif dapat memberikan

    gambaran secara umum mengenai keadaan nilai tersebut. Nilai rata-rata tersebut

    memiliki kecenderungan (tendensi) terletak di tengah-tengah atau pada pusat

    diantara data-data yang ada.

    Macam-macam Ukuran Rata-rata dan Cara Penghitungannya

    1. Rata-rata Hitung atau nilai Rata-rata atau Arithmetic Mean atau Mean

    Nilai nilai data kuantitatif atau dinyatakan dengan x1, x2..........xn,

    apabila dalam kumpulan data itu terdapat n buah nilai, simbol n juga akan

    dipakai untuk menyatakan ukuran sampel, yakni banyak data yang diteliti

    dalam sampel dengan simbol N dan dipakai untuk menyatakan populasi,

    yakni banyak anggota terdapat dalam populasi.

    Rata-rata atau lengkapnya rata-rata hitung, untuk data kuantitatif

    yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah

    nilai data oleh banyak data.

    - Cara Mencari Mean Data Tunggal

    a.) Data Tunggal, yang seluruh skornya berfrekuensi satu . Rumusnya:

    Keterangan:

    Me = Mean (Rata-rata)

    X = Jumlah dari skor-skor (nilai) yang ada

    N = Number of Cases (Banyaknya skor atau

    nilai)

    N

    XMe

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    3

    contoh soal:

    Nilai statistik mahasiswa:

    49, 54, 64, 66, 69, 74, 76, 78, 84, 87, 92

    Jawab:

    Me = 49:54:64:66:69:74:76:78:84:87:92

    11

    = 793

    11

    = 72, 1

    b.) Data Tunggal, yang sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih

    dari satu. Rumusnya:

    Keterangan:

    Me = Mean (Rata-rata)

    fX = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing

    skor (nilai) dengan frekuensinya

    N = Number of Cases (Banyaknya skor atau nilai)

    Contoh:

    Nilai Statistika dari 25 mahasiswa:

    59, 79, 89, 84, 87, 99, 92, 78, 79, 69, 54, 59,

    64, 89, 99, 79, 74, 89, 79, 76, 99, 49, 59, 79, 66

    N

    fXMe

    N

    XMe

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    4

    Jawab:

    - Data terlebih dulu di urutkan dan di buat tabel frekuensi:

    No Nilai Statistika Frekuensi F*X

    1. 49 1 49*1= 49

    2. 54 1 54*1= 54

    3. 59 3 59*3= 177

    4. 64 1 64*1= 64

    5. 66 1 66*1= 66

    6. 69 1 69*1= 69

    7. 74 1 74*1= 74

    8. 76 1 76*1= 76

    9. 78 1 78*1= 78

    10. 79 5 79*5= 395

    11. 84 1 84*1= 84

    12. 87 1 87*1= 87

    13. 89 3 89*3= 267

    14. 92 1 92*1= 92

    15. 99 3 99*3= 297

    JUMLAH 25 1929

    Me = 1929/ 25

    = 77, 16

    Jadi, Mean dari nilai statistika 25 mahasiswa adalah 77, 16

    N

    fXMe

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    5

    c.) Cara Mencari Mean Untuk Data Kelompokan, Rumusnya:

    Keterangan

    Me = Mean (Rata-rata)

    fX = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint

    (Nilai Tengah) dari masing-masing interval

    dengan dengan frekuensinya

    N = Number of Cases (Banyaknya skor atau nilai)

    Contoh soal:

    Data sama seperti soal 1

    Nilai Statistika dari 25 mahasiswa:

    59, 79, 89, 84, 87, 99, 92, 78, 79, 69, 54, 59,

    64, 89, 99, 79, 74, 89, 79, 76, 99, 49, 59, 79, 66

    Jawab:

    - Mengurutkan data yang telah di peroleh;

    No Nilai Statistika Frekuensi

    1. 49 1

    2. 54 1

    3. 59 3

    4. 64 1

    5. 66 1

    6. 69 1

    7. 74 1

    8. 76 1

    9. 78 1

    10. 79 5

    11. 84 1

    12. 87 1

    N

    fXMe

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    6

    13. 89 3

    14. 92 1

    15. 99 3

    JUMLAH 25

    - Menghitung Range ( Nilai tertinggi- Nilai terendah)

    99 49= 50

    - Menghitung banyak kelas(K) (K= 1+ 3,3 log n)

    K= 1 + 3,3 (log 25)

    = 1 + 3,3 (1,397)

    = 1 + 4,61

    = 5,61 di bulatkan menjadi 6

    - Menghitung panjang kelas (P) (

    )

    = 50

    5,61

    = 8,9 Menjadi 9

    Tabel frekuensi distribusi data kelompok;

    No Nilai

    Statistika

    Frekuensi

    (F)

    Nilai tengah

    (Midpoint)

    F*Midpoint

    1. 49 57 2 49:572

    = 53 106

    2. 58 66 5 58:662

    = 62 310

    3. 67 75 2 67:752

    = 71 142

    4. 76 84 8 76:842

    = 80 640

    5. 85 93 5 85:93 2

    = 89 445

    6. 94 - 102 3 94: 102 2

    = 98 294

    Jumlah 25 1937

    N

    fXMe

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    7

    = 1937

    25

    = 77,48

    Jadi, Mean atau nilai rata-rata dari 25 mahasiswa adalah 77,48

    2. Modus atau Mode

    Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi. Di gunakan

    modus di singkat Mo. Modus dapat di batasi dengan:

    - Nilai variabel yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam distribusi

    (distribusi tunggal)

    - Titik tengah interval kelas yang mempunyai freluensi tertinggi dalam

    distribusi (distribusi frekuensi)

    Modus untuk data kualitatif ditentukan dengan cara menentukan

    penyebab dari suatu akibat, sedangkan untuk data kuantitatif adalah dengan

    jalan menentukan frekuensi terbanyak diantara data itu. Jadi modus adalah

    nilai, bukan frekuensi yang tertinggi .

    Contoh : jika dalam distribusi tunggal terdapat sampel dengan nilai-

    nilai : 12 34 14 34 28 34 34 28 14

    Modus dari data tersebut adalah : Mo = 34

    Cara Mencari Modus

    1) Mencari Modus Untuk Data Tunggal

    Dilihat dari Skor atau Nilai yang memiliki frekuensi paling banyak.

    Contoh soal:

    No Nilai Statistika Frekuensi

    1. 49 1

    2. 54 1

    3. 59 3

    4. 64 1

    5. 66 1

    6. 69 1

    7. 74 1

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    8

    8. 76 1

    9. 78 1

    10. 79 5

    11. 84 1

    12. 87 1

    13. 89 3

    14. 92 1

    15. 99 3

    JUMLAH 25

    Jadi, Nilai modus pada data di atas adalah 79.

    2) Mencari Modus Untuk Data Kelompokan

    Keterangan:

    Mo = Modus

    b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

    p = Panjang kelas interval

    b1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval

    yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

    sebelumnya

    b2 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval

    yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya

    Contoh soal:

    Tentukan Modusnya?

    Jawab:

    No Nilai

    Statistika

    Frekuensi

    (F)

    1. 49 57 2

    2. 58 66 5

    21

    1

    bb

    bpbMo

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    9

    3. 67 75 2

    4. 76 84 8

    5. 85 93 5

    6. 94 - 102 3

    Jumlah 25

    b = (batas atas 0,5) frekuensi terbanyak

    = 84 0,5= 83,5

    P = 9 (di ambil dari contoh soal pada tabel kelompok di atas)

    b1 = 8 2= 6

    b2 = 8 5 = 3

    Mo = b + p (b1

    b1: b2 )

    = 84,5 + 9 (6

    6: 3 )

    = 84,5 + 9 6

    9

    = 84,5 + 6

    = 89,5

    Jadi, nilai modus pada data di atas adalah 89,5

    3. Nilai Rata-rata Pertengahan atau Median

    Median biasanya disimbolkan dengan lambang: Md, Mdn, Me, atau

    Mn. Median disebut juga dengan istilah nilai rata-rata pertengahan, nilai rata-

    rata letak, nilai posisi tengah.

    Yaitu suatu nilai atau angka yang membagi suatu distribusi data

    kedalam dua bagian yang sama besar. Atau nilai yang menunjukkan pertengahan

    dari suatu distribusi data. Median menentukan letak data setelah data itu disusun

    menurut urutan nilainya. Kalau nilai median sama dengan maka 50 % dari data

    harga-harganya paling tinggi sama dengan Me sedangkan 50 % lagi paling

    rendah sama dengan Me.

    21

    1

    bb

    bpbMo

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    10

    Jadi median dapat dibatasi sebagai suatu nilai yang membatasi 50%

    frekuensi distribusi bagian bawah dengan 50% frekuensi distribusi atas.

    Cara mencari median;

    a.) Data tunggal

    - Median untuk data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi satu dan

    berupa bilangan ganjil

    Jadi banyaknya data ganjil, maka median Me, setelah data

    disusun menurut nilainya, merupakan data paling tengah.

    Contoh : 4; 12 ; 5 ; 7 ; 8 ; 10 ; 10 ;

    setelah disusun menurut nilainya menjadi :

    4 ; 5 ; 7 ; 8 ; 10 ; 10 ; 12

    Data paling tengah bernilai 8 jadi Me = 8

    Jika datanya banyak menggunakan rumus : N = 2n + 1

    - Median untuk data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi satu dan

    berupa bilangan genap

    Untuk sampel berukuran genap. Setelah data disusun menurut

    urutan nilainya, mediannya diambil rata-rata Hitung dari dua data tengah.

    Rumusnya : N = 2n, maka median terletak pada bilangan yang

    ke (n + (n+1))/2.

    Contoh soal:

    Nilai statistika dari 6 mahasiswa adalah;

    49, 59, 69, 79, 89, 99,

    Jawab: data tengahnya adalah 69, dan 79 , sehingga Me = 1

    2 (69+79)

    = 74 jadi median nya adalah 74.

    b.) Data Kelompok

    f

    Fn

    pbMd 2

    1

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    11

    Md = Median

    b = Batas bawah, dimana median akan terletak

    n = banyak data/jumlah sampel

    p = Panjang kelas interval

    F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

    f = Frekuensi Kelas Median

    Contoh soal:

    No Nilai

    Statistika

    Frekuensi

    (F)

    Frekuensi

    komulatif

    atas

    1. 49 57 2 2

    2. 58 66 5 7

    3. 67 75 2 9

    4. 76 84 8 17

    5. 85 93 5 22

    6. 94 - 102 3 25

    Jumlah 25

    Jawab:

    1

    2 =

    1

    2 25 = 12,5 jadi median akan terletak pada interval

    yang berada pada 12,5 .

    b = 76 0,5 = 75,5

    p = 9

    f = 8

    F = 2+5+2 = 9

    f

    Fn

    pbMd 2

    1

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    12

    Md = 75,5 + 9 (1

    225;9

    8)

    = 75,5 + 9 ( 12,5;9

    8)

    = 75,5 + 9 (3,5

    8)

    = 75,5 + 3,9375

    = 79,43

    Jadi, median dari data di atas adalah 79,43

    4. Quartile

    Quartile atau disebut juga kuartil, lebih dikenal dengan istilah

    Kuartal. Yaitu titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi

    kedalam empat bagian yang sama besar, yaitu masing-masing 1

    4 N. Sehingga akan

    ditemukan Quartile Pertama (Q1), Quartile Kedua (Q2), dan Quartile Ketiga (Q3).

    Untuk menentukan nilai kwartil :

    - Susun data menurut urutan nilainya

    - Tentukan letak Quartile

    - Tentukan nilai Quartile

    Cara menentukan Quartile

    a.) Data tunggal

    Rumusnya:

    Keterangan:

    Qn = Quartile yang ke-n (1,2, atau 3)

    b = Batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung Qn

    N = Number of Cases (banyak data atau sampel)

    Fkb = Frekuensi kumulatif yg terletak di bawah skor atau interval yang

    i

    b

    nf

    fkNn

    bQ 4

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    13

    mengandung Qn

    fi = Frekuensi dari skor atau interval yang mengandung Qn

    i = interval class atau kelas interval

    Contoh soal:

    No Nilai Statistika

    (x)

    Frekuensi

    (F)

    Fk. Bawah

    1. 49 1 25

    2. 54 1 24

    3. 59 3 23

    4. 64 1 20

    5. 66 1 19

    6. 69 1 18 Q3

    7. 74 1 17

    8. 76 1 16

    9. 78 1 15 Q2

    10. 79 5 10

    11. 84 1 9

    12. 87 1 8 Q1

    13. 89 3 5

    14. 92 1 4

    15. 99 3 1

    JUMLAH 25

    Jawab:

    Q1 = N = 25 = 6,25 , terletak pada nilai 87 Q2 = N = 2/4 25 = 12,5

    b = 87 0,5 = 86,5 b= 78 0,5 = 77,5

    f i = 1 f i = 1

    Fkb = 8 Fkb = 15

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    14

    Q1 = 86,5 + ( 1

    4 25;8

    1) Q2 = 77,5 + (

    2

    4 25; 15

    1)

    = 86,5 + (6,25 ;8

    1) = 86, 5 + ( - 1,75) = 77,5 + (

    12,5 ; 15

    1 ) = 77,5+(-2,5)

    = 86,5 1,75 = 77,5 2,5

    = 84, 75 = 75

    b.) Data Kelompok

    Rumusnya:

    Keterangan;

    Qn= Quartile yang ke-n (1,2, atau 3)

    b = Batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung Qn

    p = Panjang kelas

    N = Number of Cases (banyak data atau sampel)

    fkb= Frekuensi kumulatif yg terletak di bawah skor atau interval yang

    mengandung Qn

    fi = Frekuensi dari skor atau interval yang mengandung Qn

    i = interval class atau kelas interval

    Contoh soal:

    No Nilai

    Statistika

    Frekuensi

    (F)

    Frekuensi

    komulatif

    bawah

    1. 49 57 2 25

    2. 58 66 5 23

    3. 67 75 2 18

    i

    b

    nf

    fkNn

    bQ 4

    i

    b

    nf

    fkNn

    pbQ 4

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    15

    4. 76 84 8 16

    5. 85 93 5 8

    6. 94 - 102 3 3

    Jumlah 25

    Q2 = 2/4 N = 2/4 x 25 = 12,5 (terletak pada skor 76-84).

    Sehingga b= 76-0,5 = 75,50;

    fi = 8;

    fkb= 16, dan

    p= 9.

    Jadi Q2 adalah sbb:

    Q2 = 75,5 + 9 (2

    4 25; 16

    8)

    = 75, 5 + 9 (12,5; 16

    8)

    = 74, 5 + 9 (-3,5)

    = 74,5 31,5

    = 43

    i

    b

    nf

    fkNn

    pbQ 4

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    16

    Penutup

    Demikian artikel singkat dari penulis megenai pokok bahasan

    pengukuran gejala pusat, kurang dan lebihnya mohon maaf. Penulis berharap

    semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis mengambil referensi dari

    berbagai sumber, baik internet maupun bahan ajar yang di berikan oleh BPk.

    Rahardjo yaitu dosen mata kuliah statistika penulis.

    Referensi

    - Modul berupa pdf

    - Bahan ajar dari Bpk. Raharjo

  • http://statistikapendidikan.com

    Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com

    17

    Biografi Penulis

    Refisia Caturasa. Lahir di Indramayu, pada tanggal 31

    Oktober 1994. Anak ke 3 dari 3 bersaudara. Telah

    Menyelesaikan pendidikan di;

    - SD Sukamelang II pada tahun 2006,

    - SMPN 1Kroya pada tahun 2009,

    - SMAN 1 Kandanghaur pada tahun 2012,

    - dan sekarang sedang menempuh gelar S1 di Universitas Negeri Jakarta

    Jurusan P.IPS.