14
1 ANALISA PERBANDINGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN METODE SIMPLE MULTI ATRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART) DALAM PEMBERIAN BEASISWA (STUDI KASUS PEMERINTAH KOTA BATAM) (Analysis Of the Compare Of SAW and SMART Method in Give Scholarship) Muhammad Rasyid Mahasiswa Teknik Informatika, FT UMRAH, [email protected] Martaleli Bettiza S.Si, M.Sc Dosen Teknik Informatika, FT UMRAH, [email protected] Sulfikar Sallu S.kom Dosen Teknik Informatika, FT UMRAH, info@ss354 ABSTRAK Pendidikan merupakan hal penting yang harus didapatkan setiap anak tanpa terkecuali. Pemerintah Kota Batam memiliki program beasiswa untuk anak-anak yang kurang mampu khususnya yang berasal dari daerah hinterland untuk melanjutkan pendidikannya terutama dari lulusan SMA atau sederajat ke Perguruan Tinggi. Aplikasi ini juga dibangun dengan menggunakan beberapa metode sebagai bahan analisa perbandingan metode yang digunakan yaitu metode SAW dan metode SMART. Kriteria yang digunakan dalam menentukan pemberian beasiswa adalah nilai rata-rata, tanggungan orang tua, penghasilan orang tua, status keuangan, usia. Pada aplikasi ini didapat kesimpulan menggunakan 50 data uji coba data sampel hasil dari kedua metode SAW dan SMART sama-sama memperoleh beasiswa, sistem perangkingan nilai akhir pada metode SAW mengurutkan nilai tertinggi sampai terendah dengan rekomendasi nilai tertinggi memperoleh beasiswa sedangkan pada metode SMART sistem penilaian akhirnya dengan menggunakan range apakah diterima, dipertimbangkan atau ditolak. Kata Kunci : Beasiswa, Simple Additive Weighting (SAW), Simple Multi Atribute Rating Technique (SMART), Analisa Perbandingan ABSTRACT Education is the important thing that must got by every child without exception. The government of Batam has scholarship program for underprivilege a hinterland children especially to continue their education until high school graduates or equivalent even to University. This application is also developed by using some methods as substance comparative analysis. The methods are Simple Additive Weight (SAW), and Simple Multi Atribut Rating Technique (SMART). The criterias which determined in awarding scholarships are average scores, dependent parents, parent's salary, financial status, and age. In this application, be concluded uses 50 trial datas, sample datas, the result from both saw method and smart method equally receive scolarships, rank of last scores system in saw method sort highet and shortest scores with recomend the highest score receive scholarships meanwhile in smart method scoring system finally by using range if received, be considered or rejected. Keywords : Scholarships, Simple Additive Weight (SAW), Simple Multi Atribut Rating Technique (SMART), Comparative Analysis

SIMPLE MULTI ATRIBUTE RATING ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · membuat suatu penelitian yang berjudul Analisa Perbandingan

Embed Size (px)

Citation preview

1

ANALISA PERBANDINGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN METODE

SIMPLE MULTI ATRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART) DALAM PEMBERIAN BEASISWA

(STUDI KASUS PEMERINTAH KOTA BATAM)

(Analysis Of the Compare Of SAW and SMART Method in Give Scholarship)

Muhammad Rasyid

Mahasiswa Teknik Informatika, FT UMRAH, [email protected]

Martaleli Bettiza S.Si, M.Sc

Dosen Teknik Informatika, FT UMRAH, [email protected]

Sulfikar Sallu S.kom

Dosen Teknik Informatika, FT UMRAH, info@ss354

ABSTRAK

Pendidikan merupakan hal penting yang harus didapatkan setiap anak tanpa terkecuali. Pemerintah Kota Batam

memiliki program beasiswa untuk anak-anak yang kurang mampu khususnya yang berasal dari daerah

hinterland untuk melanjutkan pendidikannya terutama dari lulusan SMA atau sederajat ke Perguruan Tinggi.

Aplikasi ini juga dibangun dengan menggunakan beberapa metode sebagai bahan analisa perbandingan metode

yang digunakan yaitu metode SAW dan metode SMART. Kriteria yang digunakan dalam menentukan

pemberian beasiswa adalah nilai rata-rata, tanggungan orang tua, penghasilan orang tua, status keuangan, usia.

Pada aplikasi ini didapat kesimpulan menggunakan 50 data uji coba data sampel hasil dari kedua metode SAW

dan SMART sama-sama memperoleh beasiswa, sistem perangkingan nilai akhir pada metode SAW

mengurutkan nilai tertinggi sampai terendah dengan rekomendasi nilai tertinggi memperoleh beasiswa

sedangkan pada metode SMART sistem penilaian akhirnya dengan menggunakan range apakah diterima,

dipertimbangkan atau ditolak.

Kata Kunci : Beasiswa, Simple Additive Weighting (SAW), Simple Multi Atribute Rating Technique (SMART),

Analisa Perbandingan

ABSTRACT

Education is the important thing that must got by every child without exception. The government of Batam has

scholarship program for underprivilege a hinterland children especially to continue their education until high

school graduates or equivalent even to University. This application is also developed by using some methods as

substance comparative analysis. The methods are Simple Additive Weight (SAW), and Simple Multi Atribut

Rating Technique (SMART). The criterias which determined in awarding scholarships are average scores,

dependent parents, parent's salary, financial status, and age. In this application, be concluded uses 50 trial datas,

sample datas, the result from both saw method and smart method equally receive scolarships, rank of last scores

system in saw method sort highet and shortest scores with recomend the highest score receive scholarships

meanwhile in smart method scoring system finally by using range if received, be considered or rejected.

Keywords : Scholarships, Simple Additive Weight (SAW), Simple Multi Atribut Rating Technique (SMART),

Comparative Analysis

2

1. PENDAHULUAN

Beasiswa adalah salah satu bentuk bantuan untuk

membantu mahasiswa terutama bagi yang masih

kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya

dalam rangka mencari ilmu pengetahuan hingga

selesai. Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk

menunjang biaya yang harus dikeluarkan oleh

mahasiswa selama menempuh masa pendidikan

ditempat belajar yang diinginkan.

Pemerintah Kota Batam selama ini telah memiliki

program pemberian beasiswa terhadap siswa yang

hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi. Beasiswa harus diberikan kepada penerima

yang layak untuk mendapatkannya. Akan tetapi,

dalam melakukan seleksi beasiswa tersebut tentu

akan mengalami kesulitan karena banyaknya

pelamar beasiswa dan adanya beberapa kriteria

yang digunakan untuk menentukan siapa penerima

beasiswa yang sesuai dengan yang diharapkan.

Tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon

penerima beasiswa akan diterima, hanya yang

memenuhi kriteria-kriteria saja yang akan

memperoleh beasiswa tersebut.

Metode Simple Additive weighting (SAW)

merupakan metode yang menyeleksi alternatif

terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan

kriteria-kriteria yang ditentukan dengan melakukan

perangkingan untuk mengetahui nilai tertinggi

sampai terendah.

Metode Simple Multi Atribute Rating Technique

(SMART keputusan ini didasarkan pada teori

bahwa setiap alternatif terdiri dari sejumlah kriteria

yang memiliki nilai-nilai dan setiap kriteria

memiliki bobot yang menggambarkan seberapa

penting ia dibandingkan dengan kriteria lain.

Berbagai penelitian sebelumnya yang telah berhasil

dilakukan dapat dijumpa di kajian literatur seperti

(Wibowo dkk., 2009). Menerapkan metode SAW

dalam menentukan menentukan penerima

beasiswa. Supriana, (2012) menjelaskan sistem

pendukung keputusan dalam pemilihan tempat kost

dengan metode pembobotan. Kedua metode diatas

merupakan metode yang akan digunakan dalam

penelitian ini untuk membandingkan keduanya

dalam pemilihan mahasiswa yang berhak untuk

mendapatkan beasiswa berdasarkan kriteria yang

ditentukan nantinya.

Penjelasan diatas melatar belakangi penulis untuk

membuat suatu penelitian yang berjudul Analisa

Perbandingan Metode Simple Additive Weighting

(SAW) dan Metode Simple Multi Atribute Rating

Technique (SMART) dalam Pemberian Beasiswa

yang dapat digunakan sebagai suatu alat dalam

menampilkan informasi calon penerima beasiswa

yang berhak mendapatkan beasiswa dengan

menggunakan metode SAW dan metode SMART.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini akan dicantumkan

beberapa hasil penelitian terdahulu antara lain

sebagai berikut:

Penelitian tentang sistem informasi

manajemen beasiswa ITS berbasis sistem

pendukung keputusan menggunakan metode

Analytical Hierarchy Process. Sistem informasi

beasiswa ini dibuat berbasis Sistem Pendukung

Keputusan menggunakan metode Analytical

Hierarchy Process AHP, dapat diambil

kesimpulan bahwa sistem ini mampu

memberikan pertimbangan kepada pengelola

beasiswa ITS untuk menentukan prioritas terpilih

dari seleksi beasiswa tertentu berdasarkan persepsi

3

pengambil kebijakan tentang pengruh kriteria

tertentu. Selain itu, sistem ini dapat membantu

mengelola beasiswa dan mahasiswa ITS dalam

proses pendaftaran dan informasi beasiswa di ITS

(Kirom dkk., 2012 ).

Penelitian yang berjudul “Sistem Pendukung

Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa

Bank BRI Menggunakan FMADM (Studi Kasus:

Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas

Islam Indonesia. Penelitian dilakukan pada sebuah

bank yang melakukan penerimaan beasiswa untuk

mendapatkan beasiswa tersebut harus sesuai

kriteria. Kriteria yang ditetapkan dalam studi kasus

ini adalah nilai IPK, penghasilan orang tua, jumlah

saudara kandung, jumlah tanggungan orang tua,

semester dan usia. Hasil akhir penelitian ini yaitu

penerima nilai terbaiklah yang menerima beasiswa

(Wibowo dkk., 2009).

Supriana, (2012) dalam penelitiannya

menjelaskan sistem pendukung keputusan dalam

pemilihan tempat kost dengan metode pembobotan

smart. Dalam penelitiannya untuk menentukan

tempat kos menggunakan kriteria : lokasi, fasilitas,

sistem kontrak dan harga. Hasil analisis yang

didapat berupa kriteria lokasi untuk menentukan

tempat kost yang paling sesuai.

Hamid dan Eldin (2012) melakukan penelitian

tentang evaluasi performa sistem pendukung

keputusan dalam penelitiannya dijelaskan metode

multi kriteria digunakan untuk mengevaluasi

kinerja organisasi publik maupun swasta dengan

menentukan kriteria-kriteria yang akan digunakan.

Adapun metode-metode yang digunakan adalah

metode AHP, metode TOPSIS dan metode SAW.

Dari ketiga metode tersebut metode saw yang

banyak digunakan simple dan mudah dimengerti.

B. LANDASAN TEORI

1. Beasiswa

Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan

keuangan yang diberikan kepada perorangan,

mahasiswa atau pelajar yang digunakan demi

keberlangsungan pendidikan yang ditempuh .

Menurut Murniasih (2009) beasiswa diartikan

sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada

individu agar dapat melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi. Penghargaan itu dapat

berupa akses tertentu pada suatu institusi atau

penghargaan berupa bantuan keuangan (Shinyo,

2013)..

2. Simple Additive Weighting (SAW)

Metode Simple Additive Weighting (SAW)

sering juga dikenal istilah metode penjumlahan

terbobot. Metode ini merupakan metode yang

menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah

alternatif lain berdasarkan kriteria-kriteria yang di

tentukan dengan melakukan perangkingan untuk

mengetahui nilai tertinggi sampai terendah. Metode

ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan

bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk

alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh

hasil perkalian antara nilai ternormalisasi dan bobot

tiap atribut. Hasil yang diperoleh harus melewati

proses normalisasi matriks sebelumnya (Wegi,

2013).

{

( ) ( )

Dimana :

rij = Normalisasi matriks

Max xij = Nilai maksimum dari setiap baris dan

kolom

Min xij = Nilai minimum dari setiap baris dan

kolom

Xij = Nilai baris dan kolom dari matriks

4

Formula untuk mencari nilai akhir digunakan

persamaan berikut:

Dimana :

Vi = Nilai akhir dari alternatif

Wj = Nilai bobot setiap kriteria

rij = Normalisasi matriks

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa

alternatif yang paling unggul lebih terpilih.

3. Multi Atribute Rating Technique (SMART)

Metode Simple Multi Attribute Rating

(SMART) adalah metode pengambilan keputusan

multi kriteria yang. Teknik pengambilan keputusan

ini didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif

terdiri dari sejumlah kriteria yang memiliki nilai-

nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang

menggambarkan seberapa penting dibandingkan

dengan kriteria lain (Andrianto, H., 2015). Berikut

adalah persamaan yang digunakan :

( ) ∑

( )

Dimana: Wj : Bobot Kriteria

U(ai) :Nilai Setiap Kriteria

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data-data yang dibutuhkan

dilakukan dengan cara melakukan studi literatrur.

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data penerima beasiswa yang diambil di

Pemerintah Kota Batam.

B. Metode Pengembangan Sistem

Pada tahap pengembangan sistem terdiri dari

proses-proses yang terstruktur yaitu : analisis,

desain, kode, pengujian. Metode pengembangan ini

dikenal dengan model Sekuensial Linier menurut

Roger S. Pressman. Berikut gambar dari desain

model sekuensial linier :

Gambar 1. Metode Pengembangan Sistem

Berikut penjelasan proses-proses dari metode

pengembangan sistem :

1. Analysis kebutuhan

Tahap ini menguraikan kebutuhan aplikasi

yang utuh menjadi komponen-komponen

aplikasi untuk mengetahui bagaimana aplikasi

dibangun. Pada tahap ini, hal yang dilakukan

adalah mencari dan mempelajari referensi

tentang metode Simple Additive Weight dan

metode Simple Multi Atribut Rating

Technique. Pada tahap ini, juga menganalisis

data-data yang dibutuhkan agar aplikasi ini

dapat berjalan maksimal. Pada penelitian ini

data penerima beasiswa diambil melalui

Pemerintah Kota Batam.

2. Design

Tahap ini merupakan tahap perancangan

sistem. Tahap design ini terbagi dalam

beberapa tahap yaitu design aliran proses data

pada sistem ini (flowchart), design tampilan

(userinterface), design Entity Relationship

Diagram (ERD) merupakan tahap pembuatan

hubungan entitas yang digunakan pada sistem.

3. Code

Tahap ini adalah penerjemahan rancangan

dalam tahap desain ke dalam bahasa

pemrograman PHP.

analysis design code test

5

4. Test

Tahap ini merupakan uji coba terhadap

aplikasi yang akan dibangun. Sehingga

analisis hasil implementasi yang didapat dari

sistem disesuaikan dengan kebutuhan sistem

tersebut. Jika penerapan sistem sudah berjalan

dengan lancar, maka sistem dapat

diimplementasikan.

IV. PEMBAHASAN

Analisa Perbandingan Menggunakan Metode

Simple Additive Weighting (SAW) dan Metode

Simple Multi Attribut Rating Technique (SMART)

dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman

php berbasis web dan database Mysql. Adapun alur

kerja sistem ini yaitu sebagai berikut:

1. Penginputan data dilakukan dengan

menginputkan data calon penerima beasiswa

satu persatu kemudian menginputkan nilai

setiap kriteria yang berupa nilai rata-rata,

penghasilan orang tua, jumlah tanggungan

orang tua, status keuangan, usia calon

penerima beasiswa untuk diproses sebagai

data input pada metode SAW, selanjutnya

dengan menginputkan data yang sama pada

motode SMART.

2. Kemudian dilanjutkan ke tahap proses

perhitungan, sistem menghitung nilai dari

setiap kriteria yang telah diinputkan pada

masing-masing metode yaitu metode SAW

dan SMART.

3. Selanjutnya sistem menampilkan hasil

perhitungan kedua metode yg berupa nama-

nama penerima beasiswa.

4. Setelah hasil penerima beasiswa didapat

pengguna dapat menarik kesimpulan dan

rekomendasi penerima beasiswa lalu keluar

dari aplikasi.

A. Menghitung Penerima Beasiswa dengan

SAW

Adapun kriteria yang digunakan: Nilai rata-rata

UN, Jumlah penghasilan orang tua, Jumlah

Tanggungan orang tua, Status Keuangan, Usia

calon penerima.

1. Kriteria nilai rata-rata UN

Variabel dari nilai rata-rata UN dan nilai dari setiap

atribut kriteria:

Nilai rata-rata

UN

Keterangan Bobot nilai

Nilai >= 91 Sangat tinggi 1

Nilai 81 – 90 Tinggi 0.8

Nilai 71 – 80 Cukup 0.6

Nilai 61 – 70 Rendah 0.4

Nilai <= 60 Sangat rendah 0.2

6

2. Kriteria Penghasilan Orang Tua

Variabel dari Penghasilan Orang Tua dan nilai dari

setiap atribut kriteria:

3. Kriteria Tanggungan Orang Tua

Variabel dari tanggungan orang tua dan nilai dari

setiap atribut kriteria:

Tanggungan Keterangan Bobot nilai

Anak >= 4 Sangat banyak 1

Anak = 3 Banyak 0.75

Anak = 2 Sedang 0.5

Anak = 1 Sedikit 0.25

4. Kriteria Status Keuangan

Variabel dari status keuangan dan nilai dari setiap

atribut kriteria:

Status keuangan Keterangan Bobot nilai

Tidak mampu Tidak Cukup 1

Mampu Cukup 0

5. Kriteria Usia Calon Penerima

Variabel dari usia calon penerima dan nilai dari

setiap atribut kriteria:

Usia calon

penerima Keterangan Bobot nilai

Usia >= 20 Tua 1

Usia = 19 Sedang 0.75

Usia = 18 Muda 0.5

Usia <= 17 Sangat muda 0.25

Pada proses perhitungan ini mengunakan 3 data uji

sampel apabila diberikan inputan baru dapat

ditentukan melalui langkah berikut:

Nama : Rizki M Ndaru

Input : Nilai rata-rata = 8.43 , Jumlah

penghasilan orang tua = 2200000, jumlah

tanggungan orang tua = 3, status keuangan =

tidak mampu , usia calon penerima = 20

Nama : Purnama

Input : Nilai rata-rata = 9.35 , Jumlah

penghasilan orang tua = 2400000, jumlah

tanggungan orang tua = 5 , status keuangan =

tidak mampu, usia calon penerima = 20

Nama : Rahmat hidayat

Nilai rata-rata = 7.63, Jumlah penghasilan

orang tua = 3000000, jumlah tanggungan

orang tua = 2, status keuangan = mampu , usia

calon penerima = 20

Tabel inputan dari data diatas

Penghasilan Orang Tua Keterangan Bobot

nilai

Penghasilan <= 1500.000 Kecil 1

Penghasilan = 1.500.001 - 2.000.000 Cukup 0.75

Penghasilan = 2.000.001 - 2.500.000 Besar 0.5

Penghasilan >= 2.500.001 Sangat besar 0.25

7

Kemudian diubah kedalam bentuk bobot dari setiap

nilai inputan

Langkah selanjutnya yaitu mencari nilai

normalisasi dari data yang ada pada tabel diatas

kemudian kita ubah dalam bentuk matrik dengan

menggunakan persamaan (1)

Kemudian dari matrik keputusan X diatas

dilakukan proses normalisasi matrik dengan cara

menghitung nilai setiap atribut berdasarkan

persamaan yang disesuaikan dengan jenis kriteria.

Untuk semua kriteria yang digunakan

menggunakan atribut keuntungan (benefit) dimana

nilai dari setiap baris dibagi dengan nilai

maksimum dari setiap kolom. Setelah dilakukan

proses perhitungan diperolah matrik ternomalisasi

R.

Kemudia memberikan nilai bobot proferensi atau

tingkat kepentingan pada setiap kriteria (wj) nilai

rata-rata = 1, penghasilan orang tua = 0.75,

tanggungan orang tua = 0.38, status keuangan 0.25

dan usia calon penerima beasiswa = 0.13

Wj = [ 1 0.75 0.38 0.25 0.13 ]

Proses selanjutnya mencari nilai akhir yaitu

mengalikan antara bobot kriteria (Wj) dengan

semua nilai tiap calon penerima beasiswa (R) untuk

setiap kriteria dan dijumlahkan dengan

menggunakan persamaan (2)

V1 = (1) (0.75) + (0.75) (1) + (0.38) (0.75) + (0.25)

(1) + (0.13) (1)

= 0.75 + 0.375 + 0.285 + 0.25 + 0.13

= 1.79

V2 = (1) (1) + (0.75) (1) + (0.38) (1) + (0.25) (1) +

(0.13) (1)

= 1 + 0.75 + 0.38 + 0.25 + 0.13

= 2.51

V3 = (1) (0.5) + (0.75) (1) + (0.38) (0.5) + (0.25)

(0.5) + (0.13) (1)

= 0.5 + 0.375 + 0.19 + 0.125 + 0.13

= 1.32

Hasil penerima beasiswa

Berdasarkan data – data penilaian diatas maka

dapat dibuat susunan hasil penerima beasiswa

menggunakan metode SAW dari tiga contoh

sample data yaitu : V1 diasumsikan sebagai rizki

m ndaru, V2 diasumsikan sebagai purnama dan

V3 diasumsikan sebagai rahmat hidayat

Rizki M Ndaru : V1 = 1.79

Purnama : V2 = 2.51

Rahmat Hidayat : V3 = 1.32

Maka dari data diatas yang memiliki nilai tertinggi

dan bisa dipilih sebagai penerima besiswa yaitu

purnama V2 dengan nilai 2.51.

B. Menghitung Penerima Beasiswa dengan

SMART

Model atau kriteria yang digunakan untuk

menentukan pemberian beasiswa memiliki 4

kriteria yaitu : nilai rata-rata UN, penghasilan

orang tua, jumlah tanggungan orang tua, status

keuangan dan usia calon penerima beasiswa.

Pemberian nilai dimulai dari yang terkecil 0 sampai

yang terbesar 100 dan nilai pembobotan dari yang

8

terkecil 5 % sampai yang terbesar 40 % lalu tabel

disusun dengan tingkat prioritas penilaian calon

penerima besiswa.

Nilai rata-rata

Penghasilan ortu

Tanggungan ortu

Status keuangan

Usia

Batasan penilaian dimulai dari 0 sebagai range

terendah sampai dengan 100 range tertinggi

sehingga pada akhirnya kelayakan calon

penerima besiswa diukur dengan nilai sebagai :

76 – 100 kategori penerima calon beasiswa, 61

– 75 kategori dipertimbangkan untuk

mendapatkan besiswa dan 0 – 60 kategori

tidak mendapatkan beasiswa.

1. Kriteria Nilai rata-rata UN

2. Kriteria Penghasilan Orang Tua

Penghasilan Orang Tua Nilai Bobot

Penghasilan <= 1500.000 100

30 %

Penghasilan = 1.500.001 -

2.000.000 75

Penghasilan = 2.000.001 -

2.500.000 50

Penghasilan >= 2.500.001 25

3. Kriteria Tanggungan Orang Tua

Tanggungan Nilai Bobot

Anak = 1 100

15 % Anak = 2 75

Anak = 3 50

Anak >= 4 25

4. Kriteria Status Keuangan

Status keuangan Nilai Bobot

Tidak mampu 100 10 %

Mampu 50

5. Kriteria Usia Calon Penerima

Usia calon

penerima Nilai Bobot

Usia >= 20 100

5 % Usia = 19 75

Usia = 18 50

Usia <= 17 25

Pada proses perhitungan ini mengunakan 3 data uji

sampel apabila diberikan inputan baru dapat

ditentukan melalui langkah berikut:

Nama : Rizki M Ndaru

Input : Nilai rata-rata = 8.43 , Jumlah penghasilan

orang tua = 2200000, jumlah tanggungan orang tua

= 3, status keuangan = tidak mampu , usia calon

penerima = 20

Nama : Purnama

Input : Nilai rata-rata = 9.35 , Jumlah penghasilan

orang tua = 2400000, jumlah tanggungan orang tua

= 5 , status keuangan = tidak mampu, usia calon

penerima = 20

Nama : Rahmat hidayat

Nilai rata-rata = 7.63, Jumlah penghasilan orang

tua = 3000000, jumlah tanggungan orang tua = 2,

status keuangan = mampu , usia calon penerima =

20

Nilai rata-rata

UN

Nilai Bobot

Nilai >= 91 100

40 %

Nilai 81 – 90 80

Nilai 71 – 80 60

Nilai 61 – 70 40

Nilai <= 60 20

9

Langkah selanjutnya menormalisasikan bobot

kriterianya menggunakan persamaan (3) :

No Kriteria Bobot Normalisasi

1 Nilai rata-rata UN 40 % 0.4

2 Penghasilan orang tua 30 % 0.3

3 Tanggungan orang tua 15 % 0.15

4 Status keuangan 10 % 0.10

5 Usia 5 % 0.05

Proses selanjutnya mencari nilai akhir yaitu

mengalikan antara nilai dari setiap kriteria dengan

bobot setiap kriteria yang telah dinormalisasikan

sebelumnya dengan menggunakan persamaan (4)

10

Lalu diuji coba ke 3 calon penerima besiswa

Nama : Rizki M Ndaru

Input : Nilai rata-rata = 8.43 , Jumlah penghasilan orang tua = 2200000, jumlah

tanggungan orang tua = 3, status keuangan = tidak mampu , usia calon penerima = 20

Perhitungan dari tabel diatas:

= (80 x 0.4) + (50 x 0.3) + (75 x 0.15) + (100 x 0.1) + (100 x 0.1) + (100 x 0.5)

= 32 + 15 + 11.25 + 10 + 5

= 73.25

Nama : Purnama

Input : Nilai rata-rata = 9.35 , Jumlah penghasilan orang tua = 2400000, jumlah tanggungan orang

tua = 5 , status keuangan = tidak mampu, usia calon penerima = 20

No Nama Nilai kriteria Normalisasi Hasil Akhir Rekomendasi

2 Purnama

Nilai kriteria 1 = 100 0.4

85 Diterima

Nilai kriteria 2 = 50 0.3

Nilai kriteria 3 = 100 0.15

Nilai kriteria 4 = 100 0.10

Nilai kriteria 5 = 100 0.05

Perhitungan dari tabel diatas:

= (100 x 0.4) + (50 x 0.3) + (100 x 0.15) + (100 x 0.1) + (100 x 0.5)

= 40 + 15 + 15 + 10 + 5

= 85

No Nama Nilai kriteria Normalisasi Hasil Akhir Rekomendasi

1 Rizki M.Ndaru

Nilai kriteria 1 = 80 0.4

73.25 Diterima

Nilai kriteria 2 = 50 0.3

Nilai kriteria 3 = 75 0.15

Nilai kriteria 4 = 100 0.10

Nilai kriteria 5 = 100 0.05

11

Nama : Rahmat hidayat

Nilai rata-rata = 7.63, Jumlah penghasilan orang tua = 3000000, jumlah tanggungan orang tua = 2,

status keuangan = mampu , usia calon penerima = 20

No Nama Nilai kriteria Normalisasi Hasil Akhir Rekomendasi

3 Rahmat Hidayat

Nilai kriteria 1 = 60 0.4

49 Ditolak

Nilai kriteria 2 = 25 0.3

Nilai kriteria 3 = 50 0.15

Nilai kriteria 4 = 50 0.10

Nilai kriteria 5 = 100 0.05

Perhitungan dari tabel diatas:

= (60 x 0.4) + (25 x 0.3) + (50 x 0.15) + (50 x 0.1) + (100 x 0.5)

= 24 + 7.5 + 7.5 + 5 + 5

= 49

Tabel 1. Perbandingan Penerima Beasiswa dengan Metode SAW dan

SMART

No Nama Hasil SAW Keterangan Hasil SMART Keterangan

1 Kadir 1.99 Tidak 69.00 Dipertimbangkan

2 Purnama 2.26 Terima 85.00 Terima

3 M. Rizki N’daru P 1.94 Tidak 73.25 Dipertimbangkan

4 Zarina 2.19 Terima 80.75 Terima

5 Riawita 2.19 Terima 80.75 Terima

6 Nurindah 1.87 Tidak 72.00 Dipertimbangkan

7 Rahmat Hidayat 1.30 Tidak 49.00 Ditolak

8 Rika yanda Andriani 1.84 Tidak 64.50 Dipertimbangkan

9 Saiful K. Tebiang 2.11 Tidak 76.50 Terima

10 Sutris Astari 2.06 Tidak 77.00 Terima

11 Sudirman 2.15 Terima 79.50 Terima

12 Zul Alfiansyah 1.90 Tidak 68.25 Dipertimbangkan

13 Muhammad Zulfakar 2.12 Tidak 78.25 Terima

14 Setiyawan 2.25 Terima 82.00 Terima

15 Edwin Roland Sitompul 1.92 Tidak 66.50 Dipertimbangkan

16 Zalina 2.12 Tidak 78.25 Terima

17 Martini 2.25 Terima 82.00 Terima

18 Kurna Risky Noviyandri 2.12 Tidak 78.25 Terima

19 Muhammad Syafik 2.12 Tidak 74.50 Dipertimbangkan

20 Nazri 1.86 Tidak 62.75 Dipertimbangkan

12

21 Muhammad Darwis 1.23 Tidak 59.00 Ditolak

22 Norindra Syahrudin 1.36 Tidak 54.00 Ditolak

23 Sahidul Lukman 2.00 Tidak 74.50 Dipertimbangkan

24 Syahruddin 1.92 Tidak 70.25 Dipertimbangkan

25 Rici Rahmat 1.92 Tidak 66.50 Dipertimbangkan

26 Evi Zamuri 2.09 Tidak 77.00 Terima

27 Nur Septianawati 1.92 Tidak 66.50 Dipertimbangkan

28 Karim 2.05 Tidak 74.00 Dipertimbangkan

29 Saiful Amri 1.23 Tidak 50.25 Ditolak

30 Dwi Pefriyanti 1.67 Tidak 59.00 Ditolak

31 Risky Dwiyanti Anggraini 2.07 Tidak 75.00 Dipertimbangkan

32 Lulu Meliani 1.92 Tidak 70.25 Dipertimbangkan

33 Setiadi Sonny H 1.16 Tidak 46.00 Ditolak

34 Sandi Dwi Bahtera P 2.12 Tidak 74.50 Dipertimbangkan

35 Anggi Prasetia 1.43 Tidak 58.25 Ditolak

36 Siti Muhajiroh 1.99 Tidak 69.00 Dipertimbangkan

37 Ahmad Mahmud 2.08 Tidak 72.25 Terima

38 Robi 1.59 Tidak 63.25 Dipertimbangkan

39 Tri Wahyudi 2.15 Terima 79.50 Terima

40 Suzita 1.40 Tidak 52.00 Ditolak

41 Raiz 1.50 Tidak 57.00 Ditolak

42 Ricko Riadi 2.15 Terima 79.50 Terima

43 Eko Budinoto W 2.15 Terima 79.50 Terima

44 M. Iqbal 2.08 Tidak 75.25 Terima

45 Suhendra 2.15 Tidak 76.50 Terima

46 Muhammad Yusuf 1.46 Tidak 55.75 Ditolak

47 Santi Andini 1.37 Tidak 50.75 Ditolak

48 Yasril 2.12 Tidak 78.25 Terima

49 Sahindra 1.42 Tidak 56.50 Ditolak

50 Yanti Arsinta 2.15 Terima 79.50 Terima

13

Hasil Penerima Besiswa

Untuk data pertama yaitu Rizki M Ndaru,

kedua Purnama dan ketiga Rahmat Hidayat.

Berikut hasil perhitungan metode SMART:

Nilai Akhir : 32 + 15 + 11.25 + 10 + 5 =

73.25 (Rizki Ndaru)

Nilai Akhir : 40 + 15 + 15 + 10 + 5 =

85 (Purnama)

Nilai Akhir : 24 + 7.5 + 7.5 + 5 + 5 =

45 (Rahmat Hidayat)

Nilai dari ketiga data diatas yaitu Rizki M

Ndaru, purnama masuk dalam kategori

diterima dan Rahmat Hidayat masuk dalam

kategori ditolak atau tidak diterima.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa

perbandingan metode Simple Additive

Weight (SAW) dan metode Simple Multi

Atribut Rating Technique (SMART) dalam

pemberian beasiswa yaitu :

1. Telah dibangun aplikasi sistem

penentuan pemberian beasiswa dengan

menggunakan metode SAW dan

SMART berbasis web dengan

menggunakan bahasa pemrograman php

dan diintegrasikan dengan media

penyimpanan data mysql yang dapat

menampilkan hasil rekomendasi

penerima beasiswa.

2. Pada penelitian ini penggunaan metode

SAW pada hasil nilai akhirnya

melakukan pengurutan dari nilai tertinggi

sampai nilai terendah sedangkan pada

metode SMART hasil nilai akhirnya

menggunakan range atau keputusan

apakah masuk kategori diterima,

dipertimbangkan dan ditolak atau tidak

diterima.

B. Saran

Adapun saran yang penulis bisa sampaikan

dari penelitian ini yaitu :

1. Diharapkan agar aplikasi ini dapat

dikembangkan sesuai kebutuhan di masa

mendatang.

2. Diharapkan metode SAW dan SMART

dapat diterapkan pada kasus lain.

3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan

dapat menggunakan variabel yang lebih

variatif dari variabel sebelumnya.

4. Diharapkan untuk penelitian ke

depannya dapat menggunakan metode

lain agar dapat dibandingkan dan

mengetahui metode yang cocok dalam

penentuan pemberian beasiswa.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Wibowo S, H., Amalia, R.., Fadlum M, A.,

dan Arivanty, K., 2009, Sistem

Pendukung Keputusan Untuk

Menentukan Penerima Beasiswa

Bank BRI Menggunakan FMADM

Studi Kasus Mahasiswa Fakultas

Teknologi Industri Universitas Islam

Indonesia, Yogyakarta, 20 Juni 2009.

Supriana, I.W, (2012), Sistem Pendukung

Keputusan Dalam Pemilihan Tempat

Kost Dengan Metode Pembobotan

Studi Kasus Sleman Yogyakarta,

FMIPA Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

14

Hamid, R.A., Eildin, Z., 2012, A Decision

Support System For Performance

Evaluation, Associate Professor

Operations Research Department

Intitute of Statistical Studies and

Research, Cairo University, Mesir.

Kirom, D.Z., Bilfaqih, Y., dan Effendie, R.,

2012, Sistem Informasi Manajemen

Beasiswa ITS Berbasis Sistem

Pendukung Keputusan Menggunakan

Analytical Hierarchy Process, Jurnal

Teknik ITS Vol. 1, No. 1, Surabaya.

Hermanto, N., (2012), Sistem Pendukung

Keputusan Menggunakan Metode

Simple Additive Weighting SAW

untuk Menentukan Jurusan pada

SMK Bakti Purwokerto. Purwokerto.

Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A.,

Wardoyo, R., 2006, Fuzzy-Multi

Attribute Decision Making (Fuzzy

MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.

Andrianto, H, (2015), Cara Perhitungan

Metode SMART (Simple Multi

Atribute Rating

Technique),http://yojiuye.blogspot.co

.id/2015/02/cara-perhitungan-

metode-smart-simple.html, 5 April

2016

Taulana, R., (2013), Sistem Pendukung

Keputusan, http://rendy

taulana.blogspot.com/p/sistem-

pendukung-keputusan-dalam.html, 20

November 2014.

Khay, S., (2013), Beasiswa dan Pengertian

dan Jenis,

http://sinyokhay02.blogspot.com/201

3/05/, 20 November 2014.

Syahreza, J., (2012), Pengertian PHP dan

Mysql,

http://jordansyahreza.blogspot.com/p/

pengertian-php-dan-my-sql.html, 19

November 2014.

Wegi, (2013), Metode Simple Additive

Weighting (SAW),

http://belajarbersamawegi.blogspot.c

om/2013/06/metode-simple-additive-

weighting-saw.html, 20 November

2014.

Wikibooks, (2012), Pengertian PHP,

http://id.wikibooks.org/wiki/Pemrogr

aman_PHP/Pendahuluan/Pengertian_

PHP, 19 November 2014.